ABSTRAK
Energi matahari merupakan salah satu potensi sumber energi terbarukan yang bisa
dimanfaatkan terutama di daerah tropis. Penggunaan energi matahari yang paling umum
adalah memanaskan air baik dalam sistem aktif sistem termosifon. Jenis sistem pemanas air
yang paling umum adalah kolektor pelat datar. Air akan beredar melalui pipa di dalam
kolektor dan akan menyerap panas dari kolektor. Air panas ini akan disimpan di tangki 80
Liter. Tangki telah diisolasi menggunakan polyurethane dan glasswool sehingga energi termal
terbuang ke lingkungan dapat diminimalisir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
efisiensi tangki setelah diisolasi, berapa suhu ° C yang turun sepanjang malam, dan tes ini
dilakukan pada jam 5 sore sampai jam 6 pagi. Hasil penelitian ini adalah: 1) Panas yang
paling panas 505,217 MJ. 2) tangki efisiensi tertinggi = 97,02%. 3) Suhu air rata-rata turun
di dalam tangki sampai pagi hari = 4,86 ° C.
7
Jurnal Flywheel, Volume 9, Nomor 2, September 2018 ISSN : 1979-5858
tersebut menjadi energi termal, kemudian manusia, kemajuan teknologi dan lain lain.
energy tersebut akan ditransfer langsung ke Namun hal ini berbanding terbalik dengan
fluida yang dipanaskan maupun ke fluida lain ketersediaan sumber daya alam tersebut.
yang digunakan untuk memanaskan. Kolektor Sehingga para ilmuwan telah mencoba
yang digunakan yaitu kolektor surya plat datar. mengembangkan potensi sumber daya alam
Air akan masuk ke dalam kolektor melalui yang dapat diperbarui contohnya air, angin dan
pipa-pipa bersirkulasi, dan air akan menyerap energi surya.
panas yang diterima kolektor dari radiasi
matahari. Air panas yang keluar dari kolektor Perpindahan Panas
akan disimpan di dalam tangki. Tangki yang Perpindahan Panas Konduksi
digunakan telah diisolasi supaya panas yang Konduksi adalah transfer energi dari
keluar dari tangki dapat diminalkan. Penelitian partikel yang memiliki energi lebih besar
ini bertujuan untuk: ke substansi dengan energi yang lebih
rendah dan sebagai hasilnya terjadi
1. Untuk mengetahui jumlah kalor yang interaksi antara partikel (Cengel, 2002).
terbuang pada tangki. Rumus Umum:
2. Untuk mengetahui efisiensi tangki. dT
q = −k. A
3. Untuk mengetahui temperatur air yang dX
turun pada tangki pada pagi hari. Dimana :
1. Lokasi penelitan pada 3,43 °LU dan 98,44 A = Luas penampang dimana panas mengalir
°BT. (m2)
2. Air yang digunakan adalah air mineral dari dT
PDAM. = Gradien temperatur pada penampang, atau
dX
3. Tangki yang digunakan adalah tangki laju perubahan temperatur T terhadap
berkapasitas 80 Liter yang dijual di jarak dalam arah aliran panas x
masyarakat umum.
4. Pengujian dilakukan pada pukul 17.00 s/d K = Konduktivitas thermal bahan (W/mK)
06.00 WIB.
Perpindahan Panas Konveksi
TINJAUAN PUSTAKA Konveksi adalah bentuk dari transfer
energi diantara permukaan padat dan fluida
Energi yang bergerak dan terkandung efek
kombinasi konduksi dan fluida bergerak
Energi adalah sesuatu yang bersifat abstrak Setyawan et al (2017).
yang sukar dibuktikan, tetapi dapat dirasakan.
Energi tidak dapat pula diciptakan dan q = h.A.∆T
dimusnahkan. Namun, semua energi dapat Dimana :
diubah dari bentuk yang satu ke bentuk yang
lain (Franklin, 2004). Oleh karena itu, hukum q = Laju perpindahan panas konveksi (W)
kekekalan energi menyatakan energi total
sistem tetap konstan, meskipun energi dapat h = Koefisien perpindahan panas konveksi
berubah menjadi bentuk lain. Secara umum, (W/m2 K)
energi dapat dikategorikan menjadi beberapa
macam, yaitu energi mekanis, listrik, A = Luas penampang (m2)
elektromagnetik, kimia, nuklir, dan surya
(Pudjanarsa, A. 2008). ∆T = Perubahan atau perbedaan temperatur
(oC)
Pemanfaatan Energi Surya
Dalam era ini, pengunaan sumber daya alam
yang tidak dapat diperbarui semakin meningkat
seiring dengan meningkatnya populasi
Jurnal “FLYWHEEL”, Volume 9 Nomor 2, September 2018
8
Jurnal Flywheel, Volume 9, Nomor 2, September 2018 ISSN : 1979-5858
qrad = ε A σ ( T s4-Tsur4 )
dimana :
ε = emisivitas bahan
Adapun beberapa parameter yang akan diukur Energi yang Terbuang dari Tangki
ialah : Energi Terbuang ke Sisi Samping
1. T1: Termperatur udara sisi atas tangki
2. T2: Temperatur udara sisi samping tangki 𝑞𝑜𝑢𝑡,𝑠 = 𝑈 . 𝐴 (𝑇𝑡 − 𝑇∞ )
3. T3: Temperatur udara sisi bawah tangki
9
Jurnal Flywheel, Volume 9, Nomor 2, September 2018 ISSN : 1979-5858
𝑞𝑜𝑢𝑡,𝑠
𝑇𝑡 − 𝑇∞ 10,19043849+9,726530792
= LQout= × 1800
𝑡𝑡 𝑡𝑝𝑢 𝑡𝑔𝑠 𝑡𝑎𝑙 1 2
𝑘𝑡 . 𝐴𝑡 + 𝑘𝑝𝑢 . 𝐴𝑝𝑢 + 𝑘𝑔𝑠 . 𝐴𝑔𝑠 + 𝑘𝑎𝑙 . 𝐴𝑎𝑙 + ℎ𝑢 = 17,925,27236 J
8.669.091,789
Energi Terbuang ke Sisi Bawah η= × 100%
9.174.308,952
𝑞𝑜𝑢𝑡,𝑏 = 𝑈 . 𝐴 (𝑇𝑡 − 𝑇∞ )
𝑞𝑜𝑢𝑡,𝑏 = 94,49 %
𝑇𝑡 − 𝑇∞
= 𝑡 𝑡𝑔𝑠 KESIMPULAN
𝑡𝑡 𝑝𝑢 𝑡𝑎𝑙 1
𝑘𝑡 . 𝐴𝑡 + 𝑘𝑝𝑢 . 𝐴𝑝𝑢 + 𝑘𝑔𝑠 . 𝐴𝑔𝑠 + 𝑘𝑎𝑙 . 𝐴𝑎𝑙 + ℎ𝑢
Berdasarkan penelitian dan analisa dat yang
dilakukan maka dapat disimpulkan:
Dari persamaan diatas maka dapat dihitung
energi total yang terbuang dari tangki, yaitu: Jumlah kalor yang terbuang pada tangki =
𝑞𝑜𝑢𝑡 = 𝑞𝑎𝑡𝑎𝑠 + 𝑞𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 + 𝑞𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ 505,217 MJ
Efisiensi tangki = 94,49 %
𝑞𝑜𝑢𝑡 = 2.453447504 + 6.152249545 +
Temperatur air yang turun pada tangki di
1.584741442 pagi hari : 57,21 °C turun menjadi 52,55 °C
𝑞𝑜𝑢𝑡 = 10.19043849 Watt
10
Pengujian Pertama Q out bawah DAFTAR PUSTAKA
Q out atas
8 Q out samping Ambarita, H. 2011. Energi Surya. Medan:
Departemen Teknik Mesin FT USU
Q out (Watt)
6
Agyenim, F.,Eames,P.,Hewit, N.,Smyth M. 2009.
A review of materials, heat transfer and
4 phase change problem formulation for
latern heat thermal energy storage system
2 (LHTESS). ElsivierYunus, A. Cengel.
2002. Heat Transfer A Practical
Approach, Secend Edition. MC Graw-Hill,
0 Book Company, Inc: Singapore.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Chouicha, S, dkk. 2016. Valorization study of
Waktu (jam) treated deglet-nour dates by solar drying
Gambar 3. Grafik Q out vs Waktu using three different solar dries. Science
Direct.Energi Procedia
Jurnal “FLYWHEEL”, Volume 9 Nomor 2, September 2018
10
Jurnal Flywheel, Volume 9, Nomor 2, September 2018 ISSN : 1979-5858
11