Anda di halaman 1dari 7

Pengkabaran INJIL Ketanah Batak Oleh Nomensen

Nomensen : (datang ketanah batak menyebarkan injil)

Mamak 1 : ai ise do on? Amantaon bontar songon kulit ni sipina..

Nomensen : Horas Inang. Saya Nomensen, datang dari Jerman untuk memberitakan Injil

Mamak 2 : ai aha do Injil on? Kek gak pernah kudengar..

Nomensen : Songonon Inang, Injil itu adalah kabar berita Sukacita yang akan saya
beritakan kepada kalian agar bangso batak tidak hidup dalam berhala.

Mamak 3 : Apalagi berita Sukacita? Ai boi do hami mangan dibahen barita sukacitami?

Nomensen : Hamu sude mangolu dang holan lao mangan, karena manusia bukan hanya
hidup dari roti saja, tetapi dari Firman TUHAN yang hidup dan berkuasa.

Mamak 4 : Alah godang hian hatam, kayak mana kami mau makan kalau kami gak
kerja?

Nomensen : TUHAN lah yang akan memelihara kaluan inang, TUHAN tidak akan
membiarkan kalian kelaparan.

Mamak 1 : ai ise do muse TUHAN on?

Nomensen : TUHAN adalah penciptamu yang empunya langit dan bumi ini.

Mamak 4 : Alah.. Oppung nami do yang punya semuanya dan yang telah menciptakan
kami.

Mamak 2 : bonar doi oppung mula jadi nabolon..

Nomensen : Tidak Inang.... TUHAN itu adalah TUHAN yang Ajaib, DIA tidak mati dan
hidup sampai sekarang, makanya saya selaku hambanya akan memberitakan
kabar itu kepada kalian semua..

Mamak 3 : Kayak mana maksudmu TUHAN yang Ajaib, TUHAN yang tidak mat dan
Hidup sampai sekarang, Jadi kalau begitu tunjukkanlah dulu sama kami
dimana TUHAN mu itu..

Nomensen : TUHAN yang Saya sembah kini berada didalam kerajaan Sorga untuk
menyediakan tempat bagi saya dan bagi kamu.

Mamak 4 : Alah Godang hian hatam..

Mamak 2 : Molo songoni, songondia persea au tu ho.

Nomensen : Inang, Inang gak perlu percaya kepada saya, tetapi percayalah kepada
YESUS Sang Juruselamat manusia, yang telah menebus kita dari belenggu
dosa..
Mamak 3 : Bagaimana caranya aytgar kami bisa bersama-sama YESUS dalam Kerajaan
Sorga?

Nomensen : Yang pasti inang harus percaya denganNYA dan mau mengikuti FirmanNYA.

Mamak 2 : Tapi, kami percaya kepada oppung mula jadi nabolon, nenek moyang kami,
yang telah memberikan kami semuanya..

Nomensen : oppung mula jadi Nabolon atau nenek moyang kalain itu sebenarnya
adalah setan atau iblis,,

Mamak 1 : Sip ma babam,, hu pamate do annon ho,,

Nomensen : Gini Inang... Iblislah yang telah menyerupai nenek moyang kalian, yang
akan menyesatkan seluruh bangso batak, menurut Firman TUHAN, tidak ada
hubungan antara orang mati dan orang yang hidup.

Mamak-Mamak(diskusi)

Mamak 1 : baiklah, kalau begitu kami ingin mengerti kabar Sukacita itu dan kami mau
menjadi pengikut YESUS..

Nomensen : Puji TUHAN,,, akhirnya inang semua mau diselamatkan oleh YESUS.

Narator : Akhirnya Nomensen mendapatkan 4 jiwa baru yang menjadi pengikutnya


untuk memberitakan Injil keseluruh tanah batak. Ketika itu Nomensen
mengajar dan membimbing mereka dengan penuh Sukacita.

Nomensen : Inang semua tau gak, kenapa saya harus mengabarkan Injil ketanah batak?

Mamak 2 : Gak tau Amang. Boasa songoni?

Nomensen : Karena seperti yang tertulis dalam Alkitab, yaitu kitab Matius 28 : 19-20
(dibaca). Jadi dari pada itulah saya terpanggil untuk mengerjakan Firman
TUHAN kepada bangso batak, agar bangso batak berjalan dalam Terang
Kasih TUHAN dan tidak berjalan dalam kefasikan.

Mamak 1 : Amang, Alkitab itu apa Amang?

Nomensen : Alkitab itu berisi tentang Firman TUHAN yang terdiri atas 66 kitab.

Mamak 1 : tadi Amang bilang Alkitab, sekarang Firman, apa lagi itu Amang?

Nomensen : Firman itu berisi ucapan ALLAH yang berisi perintah, sifat, larangan ALLAH
kepada kita dan mengandung Janji dan Berkat.

Mamak 3 : Amang. Apakah kami sudah diselamatkan oleh ALLAH.?

Nomensen : ALLAH telah menyelamatkan kita sejak IA disalibkan atas dosa kita.
Mamak 4 : kalau begitu amang, kami bersedia dibaptis agar kami diselamatkan Oleh
ALLAH.

Nomensen : Puji TUHAN, ebelum kalian dibaptis, saya mengingatkan kalian tentang satu
hal Firman TUHAN yang tertulis dalam kitab YOHANES 8 : 12 (dibaca). Jadi
inang, ketika selesai dibaptis inang harus menjadi terang diantara bangso
batak dan inang tidak lagi berjalan dalam kegelapan dan inang sudah
diselamatkan oleh ALLAH. Apakah inang sekalian sudah bersedia dibaptis?

Mamak-Mamak : Kami bersedia dibaptis amang.

Nomensen : Puji TUHAN, sebelum itu ianag, lakukanlah seperti yang saya lakukan.
(diiringi lagu ROH KUDUS KAU HADIR DISINI)

Narator : kemudian Nomensen membatis 4 orang muridnya dan mereka memulai


pengkabaran Injil bersama-sama, inang-inang tersebutpun sudah dapat
menjadi terang diantara bangso batak.

Narator :suatu hari Nomensen dan keempat murudnya berjalan-jalan kesebuah


desa untuk memberitakan injil keseluruh tanah batak, ketika itu
Nomensen dan murud-murudnya dihalang oleh pengikut seorang dukun
saat memasuki sebuah kampung.

Pengikut dukun 1 : ai Ise do amanta na botak on?

Nomensen : Horas amang, saya Nomensen, bersal dari Jerman, untuk memberitahu
kepada seluruh bangso batak tentang berita sukacita.

Pengikut dukun 2 : Kalian semua tidak diperkenankan masuk kekampung ini, karena raja dan
kepala dukun kampung ini tidak menerima kalian.

Nomensen : saya bukan mau mengganggu kepala dukun kampung dan raja kalian, tapi
saya mau memberitakan kebenaran kepada bangso batak, agar kau, kau,
dan kau diselamatkan oleh YESUS.

Pengikut dukun 3 : boasa muruk-muruk ho? Aha? Asa huribak sude.

Mamak 2 : aha? Patentengan kali kau eda!

Pengikut dukun 2 : udah pergi kalian jauh-jauh.

Nomensen : sampai kapanpun, saya harus memberitakan Injil itu sampai seluruh bangso
batak bertobat.

Pengikut dukun 2 : jugul hian amanta on.

Pengikut dukun 1 : ia, jugul kali kalian dibilangi.

Mamak 4 : kami bukan jugul, tapi kami mau agar engkau sebenarnya mengerti jalan
kebenaran itu seperti apa.
Pengikut dukun 2 : aahhhh... apa itu jalan kebenaran? Udah pergi kalian sana..

Nomensen : baik, kami akan pergi, akan tetapi, pasti suatu saat Roh Kudus akan
berbicara kepada kalian dan menjamah kalian.

Pengikut dukun 3 : udah pergi sana (sambil menguir Nomensen dan murid-muridnya)

Narator :Setelah kejadian itu, Nomensen tidak patah semangat untuk menjalankan
misinya menyebarkan injil ketanah batak, ketika Nomensen dan murid-
muridnya melanjutkan misi penyebaran Injil, mereka bertemu 2 orang
pemuda yang memberikan sesajen dan menyembah sebuah pohon dan
memeinta sesuatu kepada pohon tersebut.

Nomensen : horas lae..

Penyembah pohon 1 : ai ise do hamu.?

Nomensen : saya Nomensen, datang dari Jerman.

Penyembah pohon 2 : terus, apa yang mau kau lakukan?

Mamak 2 : kami disini mau memeberitahu kalian tentang kabar sukacita.

Penyembah pohon 2 : udah pergi sana, kami masih mau menyembah pohon ini agar kami
mendapatkan banyak harta dan uang.

Mamak 1 : masak minta kepohon, minta kepada TUHAN lah, yang menciptakan kau
dan pohon itu.

Nomensen : Hai pemuda, engkau telah sesat dan engkau telah menyembah berhala.
Bertobatlah, karna sesungguhnya pohon itu tidak mempunyai kuasa.

Mamak 4 : ia.. bertobatlah. Mari ikut kami agar engkau tahu siapa TUHAN yang layak
engkau sembah.

Penyembah pohon 1 : kami tidah mau ikut kalian, karena pohon ini telah memberikan kami
banyak keuntunganbagi kami.

Nomensen : yang memberikan keuntungan itu bukan pohon itu, tetati iblis yang telah
membuat engkau percaya akan pohon itu.

Penyembah pohon 2 : kalau begitu siapakah TUHAN yang Harus kami sembah?

Mamak 3 : TUHAN YESUS yang layak engkau sembah, karena DIA telah menciptakan
engkau dan sedang menunggu engkau bertobat.

Penyembah pohon 2 : kalau begitu aku mau melihat sosok YESUS itu seperti apa!

Nomensen : kalau engkau mau tau banyak tentang YESUS, mari ikutlah dengan kami.
Penyembah pohon 1 : kami akan mengikut kalian asalkan kami kaya.

Nomensen : untuk apa kaya jika jiwamu binasa!

Penyembah pohon 2 : jadi kalau begitu, kami mau mengikut kalian agar kami tau YESUS.

Narator :Setelah itu bertambah banyaklah murid-murid Nomensen dan ia menjadi


terang diantara kegelapan bangso batak. Dan Nomensen mengajar murid-
muridnya dengan penuh sukacita.

Narator : ketika Nomensen kembali menjalankan misi pengkabaran Injil bersama


murid-muridnya, ketika itu pengikut dukun melaporkan kegiatan
Nomensen kepada kepala dukun(sibaso) kampung.

Pengikut dukun 4 : Namboru, dikampung ini telah hadir seseorang yang ingin mempecah belah
kita...

Dukun : apa? Kalau begitu kita harus memberitahukan kepada raja..

Pengikut dukun 5 : baiklah Namboru..

Narator :Kemudian mereka melaporkan hal tersebut kepada raja pontas lumban
tobing yang memimpin bangso batak didaerah itu pada waktu itu.

Dukun : disana telah ada seseorang yang ingin merusak kepercayaan kita kepada
oppung mula jadi nabolon..

Raja : apa? Baiklah.. kalau begitu tangkaplah dia, dan carilah hari yang baik untuk
membuat ritual.

Dukun : (melakukan ritual pencarian hari yang baik untuk mempersembahkan


nomensen kepada oppung mula jadi nabolon(diiringi gondang batak)).
Raja, minggu depan adalah hari yang baik untuk kita melaksanankan ritual
tersebut..

Raja : mauliate ma di oppung mulajadi nabolon,, kumpulkanlah seluruh rakyat di


siatas barita karna disitulahsupaya orang itu kita serahkan kepada oppung
mula jadi nabolon..

Dukun : baiklah raja..

Narator :Kemudian raja menyuruh pengawal untuk memberitakan pengumuman


kepada rakyat, untuk berkumpul disiatas barita mengikuti acara ritual
tersebut.

Pengawal : boa..boa tu sude angka bangso na digomgomi raja pontas lumban tobing,
asa marpungu di siatas barita, karena raja pontas lumban tobing, hendak
membuat pesta maka seluruh rakyat harus hadir mengikutinya..
(rakyat berkumpul mendengar pengumuman, termasuk nomensen dan pengikutnya)

Mamak 2 : pasti disana banyak yang akan datang dan para sibaso semua berkumpul.

Mamak 3 : iya, pasti disana banyak sibaso dan masyarakat yang sesat berkumpul.

Mamak 4 : iya edak, kita datang atau enggak?

Mamak 1 : kita datang aja edak, daripada kita dihukum dan diusir dari kampung ini!
Lagi pula kita bisa menyebarkan Injil disana..

Nomensen : betul inang, sebaiknya kita hadir disana.

Pengawal : kalian semua harus hadir, karena, kalau kalain tidk hadir, maka raja akan
mengusir kalian dari kampung ini..

Mamak 2 : baik inang..

Narator : maka pada hari yang telah diberitahukan pengawal dan yang telah
disepakati oleh raja pontas lumban tobing, maka para rakyat berkumpul di
siatas barita termasuk nomensen dan para pengikutnya..

Dukun : (membaca mantra diiringi musik gondang. Setelah selesai, membaca


mantra dia menunjuk kearah Nomensen) diarah orang itulah yang harus
kita persembahkan kepada oppung mula jadi nabolon.

Nomensen : ketahuilah, roh yang berbicara kepadamu itu bukanlah roh nenek
moyangmu, melainkan roh setan, nenek moyangmu, tak akan pernah
meminta keturunannya untuk dipesembahkan kepadanya..

Ketika itu juga, dukun jatuh pinsan..

Pengikut dukun 2 : bah tahe.. sitoho doii, Debata ni sibontar mataon do na naum hebat dari
pada oppung mula jadi nabolon.. molo songoni Debata ni sibontar mata on
ma hita somba..

Raja : mauliate ma tu TUHAN ni si bontar mata on, nunga dipaboa tu hita sude,,
bahwa TUHAN yang dia sembahlah yang lebih berkuasa dari pada oppung
mula jadi nabolon, molo songoni, tu sude hamuna na hugomgomi, kita harus
menyembah ALLAH sibontar mataon.... (mendatangi Nomensen) kalau
begitu babtislah aku, dan seisi rumahku, begitu juga dengan rakyatku,
supaya kami lebih mengenal ALLAH yang engkau Sembah.

Nomensen :baiklah raja..

Narator : kemudian Nomensen diajak kekerajaan, dan mengajarkan tentang hal


keKristenan kepada Raja..

Nomensen : Raja, izinkalah saya mendirikan rumah Ibadah ditempat ini..


Raja : baiklah.. lakukanlah semampumu.. boha do ho boru ni raja, setujunya kau?
(bertanya kepada ratu)

Ratu : baiklah raja, kalau raja sudah setuju sayapun setuju, dirikanlah rumah
ibadah itu bertempatan diHuta Dame. Dan persiapkanlah segala yang
dibutuhkan..

Raja : dan kau juga harus membuat Rumah Ibadah itu sebaik mungkin.

Ratu : Nomensen, kami mau Rumah Ibadah itu penuh setiap hari oleh semua
orang yang selama ini sesat, dan ajarilah mereka lebih mengenal TUHAN..

Nomensen : baiklah Raja dan Ratu, saya percaya dengan Janji TUHAN dimana Nama
TUHAN dipermuliakan disitu pula tempat itu akan memenangkan banyak
jiwa.

Ratu : baiklah, dirikanlah Rumah Ibadah itu secepat mungkin,

Raja : dan kau Nomensen, mulai saat ini kau akan dijuluki dengan sebutan Rasul
Batak.

Nomensen : baiklah Raja dan Ratu. Terimakasih.

Narator :Kemudian Nomensen mendirikan Gereja hingga selesai, itulah Gereja


pertama ditanah batak dan Nomensen mulai dijuluki dengan Rasul Batak,
karena Raja telah memberikan julukan itu kepadanya.

NB : Bila ada kesalahan ataupun kekurangan dalam cerita kami, kami mohon
maaf, sekian Drama Natal kali ini, TERIMAKASIH..   

Anda mungkin juga menyukai