Anda di halaman 1dari 91

No 1

Level DIII / Profesi

Tinjauan Jabaran

Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya

Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan

Pengembangan professional

Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis

Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural

Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen


Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &


Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial

Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan


kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
Tinjauan 7
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem
Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Vignette, Lead In dan Option
Vignette
Seorang perempuan 35 tahun, dirawat di RSJ dengan alasan sering bicara dan tertawa sendiri.
Hasil pengkajian pasien sering berteriak dan bicara sendiri. Dokter memutuskan untuk
memberikan ECT pada pasie. Setelah itu perawat memberikan selembar pernyataan dan
memberitahukan keluarga pasien untuk menandatanangani form tersebut.

Lead in:
Apakah prinsip etik keperawatan yang tidak dilakukan oleh perawat pada kasus tersebut?

Option:
a. justice
b. autonomy
c. beneficence
d. confidentiality
e. nonmaleficence

Kunci
b. autonomy
Jawaban:

Perawat memberikan selembar pernyataan dan memberitahukan keluarga


Kata Kunci:
pasien untuk menandatanangani form tersebut
a. Justice adalah prinsip keperawatan yang merefleksikan perawat mampu
bekerja sesuai dengan keilmuan dengan memperhatikan keadilan sesuai
standar praktik dan hukum yang berlaku. Jadi A bukanlah jawaban yang
tepat
b. Autonomy adalah menghormati martabat dan hak pasien untuk
menentukan keputusan bagi dirinya. Pasien diberi hak untuk berfikir
secara logis dan membuat keputusan sesuai dengan keinginannya sendiri.
Pada kasus di atas perawat ataupun dokter tidak memberikan penjelasan
tentang tujuan ECT, manfaat serta efek samping ECT. Jadi B adalah
Pembahasan jawaban yang tepat
c. Beneficence adalah tindakan perawat yang mengarah pada usaha yang
bermanfaat bagi pasien, dan tindakan untuk membantu pasien agar
terhindar dari bahaya. Jadi C bukanlah jawaban yang tepat
d. Melindungi sesuatu yang bersifat pribadi dari pasien adalah bentuk
perwujudan prinsip confidentiality, hal tersebut tidak tergambar pada kasus
di atas. Jadi jawabannya bukanlah D.
e. Nonmaleficence adalah melakukan tindakan yang tidak membahayakan
bagi pasien.hal tersebut tidak tergambar pada soal. Jadi E bukanlah
jawaban yang tepat
Stuart, G.W. (2013) Principles and practice of Psychiatric nursing. (10thed.). St
Referensi: Louis: Mosby Year Book.

Nama penulis:  Endang Mei Yunalia S.Kep Ns., M.Kep

Institusi:  Universitas Kadiri

No 2

Level DIII / Profesi

Tinjauan Jabaran

Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya

Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan

Pengembangan professional

Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis

Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural

Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen


Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial

Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan


kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
Tinjauan 7
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem
Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Vignette, Lead In dan Option
Vignette
Seorang laki – laki 45 tahun dirawat di RSU karena kecelakaan dan kakinya mengalami
kelumpuhan. Hasil pengkajian didapatkan pasien mengatakan “Saya ini seorang suami, tapi
saya tidak akan bisa lagi menafkahi anak dan istri saya karena kaki saya lumpuh, sekarang saya
tidak bisa melakukan apapun”, pasien juga tampak murung dan sedih.

Lead in:
Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?

Option:
a. ansietas
b. keputusasaan
c. harga diri rendah
d. ketidakberdayaan
e. gangguan citra tubuh

Kunci
B. keputusasaan
Jawaban:

Kata Kunci: Sekarang saya tidak bisa melakukan apapun

a. Pada kasus di atas tidak terdapat pasien tidak lagi berada pada tahap
merasa bingung, dimana merasa bingung ini adalah tanda mayor subyektif
dari ansietas
b. Kata kunci pada berupa Sekarang saya tidak bisa melakukan apapun
marupakan tanda gejala mayor subyektif dari diagnosus keputusasaan dan
wajah murung serta sedih merupakan gejala dan tanda minor obyektif.
Sehingga jawaban pada kasus di atas adalah B
c. Pada diagnosis harga diri rendah kronis, salah satu tanda mayor subyektif
Pembahasan
yang menonjol adalah penialaian negative pada diri, namun hal tersebut
tidak terdapat pada kasus di atas
d. Tanda gejala mayor untuk diagnosis ketidakberdayaan adalah adanya
pernyataan frustasi dan adanya ketergantungan pada orang lain. Namun
untuk tanda ketergantungan pada orang lain tidak tergambar pada soal
e. Pada kasus di atas walaupun pasien mengalami kelumpuhan namun
pasien tidak menyebutkan secara spesifik tentang penilaian negatif atas
kelumpuhan pada kaki yang dialami oleh pasien

Stuart, G.W. (2013) Principles and practice of Psychiatric nursing. (10thed.). St


Referensi: Louis: Mosby Year Book.
Nama penulis:  Endang Mei Yunalia S.Kep Ns., M.Kep

Institusi:  Universitas Kadiri

No 3

Level DIII / Profesi

Tinjauan Jabaran

Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya

Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan

Pengembangan professional

Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis

Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural

Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen


Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &


Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial

Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan


kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
Tinjauan 7
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem
Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Vignette, Lead In dan Option
Vignette
Seorang laki-laki 28 tahun dirawat di ruang khusus NAPZA di RSJ dengan dengan riwayat
penggunaan narkoba dan sudah beberapa kali direhabilitasi. Hasil pengkajian, pasien terlihat
sering bicara sendiri, kadang-kadang menangis dan tertawa sendiri, dan pasien mengatakan
sering diajak bicara oleh ibunya yang sudah meninggal.

Lead in:
Apa masalah keperawatan pada kasus tersebut?

Option:
a. harga diri rendah situasional
b. harga diri rendah kronik
c. waham nihilistik
d. isolasi sosial
e. halusinasi

Kunci
E. halusinasi
Jawaban:

pasien terlihat sering bicara sendiri, kadang-kadang menangis dan tertawa


Kata Kunci:
sendiri
a. Pada diagnosis harga diri rendah kronis salah satu tanda mayor
subyektif yang menonjol adalah penialaian negative pada diri, namun
hal tersebut tidak terdapat pada kasus di atas
b. Pada diagnosis harga diri rendah situasional, salah satu tanda mayor
subyektif yang menonjol adalah penialaian negative pada diri, namun
hal tersebut tidak terdapat pada kasus di atas
c. Pada diagnosis waham tanda gejala mayor yaitu ada ungkapan isi
waham serta adanya perilaku yang sesuai isi waham, dan pembicaraan
sulit dimengerti, dan isi piker tidak sesuai realita. Walaupun perilaku
klien tidak sesuai relaita namun tidak ada ungkapan yang menyatakan
Pembahasan waham
d. Pada kasus di atas tidak terdapat gejala mayor ataupn minor untik
diagnosis isolasi sosial yaitu menarik diri dari interkasi sosial dengan
orang lain
e. Merasakan sesuatu melalui indera perabaan, penciuman, perabaan,
atau pengecapan adalah tanda mayor dari diagnosis halusinasi. Pasien
mengatakan sering diajak bicara oleh ibunya yang sudah meninggal,
sering tertawa sendiri, berbicara sendiri hal tersebut menunjukkan
adanya distorsi sensori persepsi. Sehingga jawabannya adalah E

Stuart, G.W. (2013) Principles and practice of Psychiatric nursing. (10thed.). St


Referensi: Louis: Mosby Year Book.

Nama penulis:  Endang Mei Yunalia S.Kep Ns., M.Kep

Institusi:  Universitas Kadiri

No 4

Level DIII / Profesi

Tinjauan Jabaran
Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya

Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan

Pengembangan professional

Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis

Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural

Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen


Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &


Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial

Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan


kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
Tinjauan 7
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem
Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Vignette, Lead In dan Option
Vignette
Seorang laki-laki 34 tahun, dirawat di RSJ dengan alasan masuk di rumah sering melamun,
menyendiri dan marah-marah tanpa sebab yang jelas sejak dipecat dari tempatnya bekerja 3
bulan yang lalu. Hasil pengkajian didapatkan bahwa ayah dan ibu pasien sudah bercerai saat
pasien masih SMP.

Lead in:
Apakah faktor presipitasi masalah keperawatan pada kasus di atas?

Option:
a. Sering melamun
b. Marah tanpa sebab
c. Dipecat dari kerjanya
d. Ditinggal mati ibunya
e. Perceraian orang tua

Kunci
C. Dipecat dari kerjanya
Jawaban:

Kata Kunci: Sejak dipecat dari tempatnya bekerja 3 bulan yang lalu

Pembahasan Faktor presipitasi adalah faktor pemungkin timbulnya gangguan jiwa pada


seseorang untuk pertama kalinya. Pada kasus di atas menunjukkan rentang
waktu terjadinya masalah psikologis pada klien yaitu “Sejak dipecat dari
tempatnya bekerja 3 bulan yang lalu” sehingga hal tersebut dapat digunakan
sebagai dasar untuk mengetahui faktor presipitasi gangguan psikologis pada
klien sehinggan jawababnny adalah C. Sedangkan pada option jawaban a,b,d,
dan e tidak terdapat keterangan waktu kapan hal tersebut terjadi pada klien
sehingga a,b,d, dan e bukan jawaban yang tepat

Stuart, G.W. (2013) Principles and practice of Psychiatric nursing. (10thed.). St


Referensi: Louis: Mosby Year Book.

Nama penulis:  Endang Mei Yunalia S.Kep Ns., M.Kep

Institusi:  Universitas Kadiri

No 5

Level DIII / Profesi

Tinjauan Jabaran

Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya

Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan

Pengembangan professional

Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis

Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural

Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen


Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &


Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
Tinjauan 7
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem
Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Vignette, Lead In dan Option
Vignette
Seorang laki – laki 39 tahun dibawa ke Puskesmas dengan alasan sering membanting barang –
barang di rumah dan sering memaki – maki orang di rumah. Keluarga mengatakan pasien
pernah dirawat berkali – kali di RSJ karena putus obat. Hasil pengkajian pasien kondisinya
tenang namun menolak minum obat karena setelah minum obat badan pasien terasa kaku
semua.

Lead in:
Apakah tindakan keperawatan yang dapat dilakukan pada kasus di atas?

Option:
a. Membujuk pasien agar mau minum obat
b. Kolaborasi dengan medis untuk pemberian obat injeksi
c. Menjelaskan kepada pasien tentang fungsi minum obat
d. Berdiskusi dengan keluarga tentang pentingnya minum obat
e. Menunda pemberian obat sampai pasien mau minum obat

Kunci
C. Menjelaskan kepada pasien tentang fungsi minum obat
Jawaban:
Pasien menolak minum obat karena setelah minum obat badan pasien terasa
Kata Kunci: kaku semua

a. Pilihan jawaban A tidak mnejelaskan secara spesifik apa yang dilakukan


oleh perawat agar pasien minum obat, sehingga A bukan jawaban yang
tepat
b. Kolaborasi dilakukan jika terdapat hal yang bersifat darurat pada pasien,
sedangkan pada kasus di atas kondisi pasien tenang. Sehingga B bukan
jawaban yang tepat
c. Pilihan jawaban C mnejelaskan secara spesifik apa yang dilakukan oleh
Pembahasan
perawat agar pasien minum obat, yaitu dengan memberikan penjelasan
kepada pasien tentang pentingnya minum obat. Sehingga C adalah
jawaban yang tepat
d. Prioritas penanganan yang dilakukan adalah berfokus pada pasien agar
selama di RS pasien punya kesadaran untuk minum obat
e. Jawaban E menunjukkan tidak adanya intervensi yang dilakukan oleh
perawat kepada pasien. Sehingga E bukan jawaban yang tepat

Stuart, G.W. (2013) Principles and practice of Psychiatric nursing. (10thed.). St


Referensi: Louis: Mosby Year Book.

Nama penulis:  Endang Mei Yunalia S.Kep Ns., M.Kep


Institusi:  Universitas Kadiri

No 6

Level DIII / Profesi

Tinjauan Jabaran

Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya

Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan

Pengembangan professional

Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis

Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural

Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen


Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &


Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
Tinjauan 7
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem
Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Vignette, Lead In dan Option
Vignette
Seorang perempuan 35 tahun, diantar ke Puskesmas dengan alasan di rumah sering melamun,
menangis dan tidak pernah keluar kamar. Hasil pengkajian pasien mengatakan merasa tidak
berguna dan bukan wanita normal karena sudah 10 tahun tidak dikaruniai anak. Pasien juga
mengatakan setiap hari suaminya menyindir dirinya mandul dan suami juga tidak pulang ke
rumah.

Lead in:
Apakah faktor presipitasi pada kasus di atas?

Option:
a. Merasa tidak berguna
b. Suami sering tidak pulang
c. Merasa bukan wanita normal
d. Sepuluh tahun tidak dikaruniai anak
e. Suami sering menyindir dirinya mandul

Kunci
E. Suami sering menyindir dirinya mandul
Jawaban:

Pasien juga mengatakan setiap hari suaminya menyindir dirinya mandul dan
Kata Kunci:
suami juga tidak pulang ke rumah

Faktor presipitasi adalah faktor pemungkin timbulnya gangguan jiwa pada


seseorang untuk pertama kalinya. Pada kasus di atas menunjukkan rentang
waktu terjadinya masalah psikologis pada klien yaitu “Pasien juga mengatakan
setiap hari suaminya menyindir dirinya mandul dan suami juga tidak pulang ke
rumah” adanya kata “setiap hari” sehingga hal tersebut dapat digunakan
sebagai dasar untuk mengetahui faktor presipitasi yang menyebabkan klien
Pembahasan
mengalami gangguan psikologis sehingga jawabannya adalah E. Sedangkan
pada option jawaban a,b,c, tidak terdapat keterangan waktu kapan hal
tersebut terjadi pada klien. Sedangkan pilihan jawaban E rentang waktu yang
terjadi adalah lebih dari 6 bulan sejak adanya gangguan psikologis pada klien,
sehingga hal tersebut tidak bisa dijadikan sebagai faktor presipitasi. Maka E
juga bukan jawaban yang tepat

Stuart, G.W. (2013) Principles and practice of Psychiatric nursing. (10thed.). St


Referensi: Louis: Mosby Year Book.

Nama penulis:  Endang Mei Yunalia S.Kep Ns., M.Kep


Institusi:  Universitas Kadiri

No 7

Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)

Tinjauan Jabaran

Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya

Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan

Pengembangan professional

Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis

Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural

Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen


Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &


Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial

Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan


kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
Tinjauan 7
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem
Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Vignette, Lead In dan Option
Kasus (vignete)
Seorang anak laki-laki, 6 tahun, di ruang anak dengan keluhan muncul ruam di kulit yang terasa
gatal sejak 2 bulan yang lalu. Hasil pemeriksaan: tampak ruam di paha, pergelangan tangan,
ketiak kiri, sela-sela jari tangan dan jari kaki, dan terdapat beberapa luka keropeng di kaki.
Perawat sudah siap melakukan perawatan luka pada pasien.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan pertama yang dapat dilakukan perawat pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
a. membersihkan area luka dengan cairan normal saline
b. menganjurkan pasien menggunakan pelembab
c. mengoleskan cream sesuai instruksi dokter
d. menghindari paparan suhu ekstrem
e. menutup luka dengan perban
Kunci a. membersihkan area luka dengan cairan normal saline
Jawaban:
Pada kasus Perawat sudah siap melakukan perawatan luka pada pasien.
Kata Kunci: Pada soal ditekankan tindakan pertama yang dapat dilakukan perawat…..

Jawaban A: karena Langkah pertama dalam perawatan luka adalah


melakukan irigasi luka atau membersihkan area luka. Tujuan membersihkan
area luka untuk membuang kotoran atau bakteri yang menempel pada luka.
Setelah luka bersih, obat dapat diberikan atau dioleskan di atas luka.
Penyerapan obat luka akan lebih efektif apabila luka sudah dibersihkan.
Jawaban bukan
B: Menganjurkan pasien menggunakan pelembab, intervensi ini merupakan
Pembahasan
langkah setelah pasien selesai melakukan perawatan luka
C: Karena pada kasus yang menjadi pertanyaan adalah langkah pertama
maka mengoleskan cream sesuai instruksi dokter tidak tepat
D: Menghindari paparan suhu ekstrem. Tidak tepat karena bukan langkah
pertama dalam perawatan luka
E: Menutup luka dengan perban, tidak tepat karena tidak sesuai dengan
pertanyaannya
 Putri, A., & Kurniawan, B. 2016. Penatalaksanaan Skabies pada Anak. Jurnal
Medula Unila, 5(10), 6-9.
Referensi:
Rebeiro, G., Jack, L., & Scully, N. 2012. Fundamentals of Nursing: Clinical
Skills Workbook. Australia: Elsevier
Nama penulis:  Dr. Aprina, S.Kp., M.Kes.

Institusi:  Poltekkes Tanjungkarang

No 8

Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)

Tinjauan Jabaran

Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya

Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan

Pengembangan professional

Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis

Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural

Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen


Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &


Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial

Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan


kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
Tinjauan 7
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem
Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Vignette, Lead In dan Option
Kasus (vignete)
Seorang anak laki-laki, 4 tahun, dibawa orang tuanya ke UGD karena sesak napas sejak 2 jam
yang lalu. Ibu mengatakan anaknya demam, disertai batuk, lemas dan tidak nafsu makan sejak 2
hari yang lalu. Hasil pemeriksaan: anak tampak sesak, frekuensi napas 34 x/mnt, retraksi
dinding dada (+), SpO2 96%, suhu 38,5⁰C, frekuensi nadi 105 x/mnt, tampak membran putih
keabuan pada langit-langit rongga mulut di dekat faring dan teraba pembengkakan kelenjar
getah bening di leher.
Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
a. inefektif bersihan jalan napas
b. gangguan pertukaran gas
c. risiko aspirasi
d. defisit nutrisi
e. hipertermia
Kunci a. inefektif bersihan jalan nafas
Jawaban:
Pada kasus kata kunci adalah anak sesak napas sejak 2 jam disertai batuk
frekuensi napas 34 x/mnt dan retraksi dinding dada
Kata Kunci:
Pada soal yang ditanya adalah masalah keperawatan utama

Tanda gejala membran putih keabuan pada langit-langit rongga mulut atau
istilah lainnya “pseudomembran” merupakan tanda khas penyakit difteri. Difteri
merupakan suatu infeksi akut yang mudah menular dan sering menyerang
saluran pernafasan bagian atas. Adanya pembengkakan kelenjar getah bening
di leher menunjukkan tanda infeksi. Pseudomembran terdiri dari fibrin,
Pembahasan
leukosit, jaringan nekrotik dan kuman yang meliputi area saluran napas yang
terkena, sukar diangkat, mudah berdarah dan berwarna putih keabuan.
Adanya pseudomembran disertai edema pada saluran napas dapat
menyebabkan sumbatan jalan napas, sehingga pilihan jawaban yang tepat
adalah inefektif bersihan jalan napas.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia. 2016. Standar Diagnosis
Referensi: Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI

Nama penulis:  Dr. Aprina, S.Kp., M.Kes.

Institusi:  Poltekkes Tanjungkarang


No 9

Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)

Tinjauan Jabaran

Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya

Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan

Pengembangan professional

Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis

Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural

Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen

Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /


Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &


Tinjauan 6 istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial

Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan


kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
Tinjauan 7
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem
Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Vignette, Lead In dan Option
Kasus (vignete)
Seorang bayi laki-laki, terlahir secara normal 1 menit yang lalu. Perawat dengan sigap
membersihkan hidung dan mulut bayi dari lendir dan melakukan pemeriksaan APGAR. Hasil
pemeriksaan: bayi menangis lemah, frekuensi nadi 105 x/mnt, gerakan tampak lemah dan
seluruh tubuh bayi tampak berwarna merah muda.

Pertanyaan soal
Berapakah jumlah skor APGAR pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
a. 5
b. 6
c. 7
d. 8
e. 9
Kunci C.7
Jawaban:

Pada soal kata kuncinya di hasil pemeriksaan yaitu bayi menangis lemah,
Kata Kunci: frekuensi nadi 105 x/mnt, gerakan tampak lemah dan seluruh tubuh bayi
tampak berwarna merah muda dan soal yang ditanya APGAR

Denyut nadi 105 x/mnt, skor 2


Upaya menangis lemah, skor 1
Gerakan lemah, skor 1
Pembahasan Bayi menangis lemah, skor 1
Warna kulit pink, skor 2

Skor total: 2 + 1 + 1 + 1 + 2 = 7

Hockenberry, M.J. & Wilson, D. 2013. Wong's Essentials of Pediatric Nursing.


9th ed. St. Louis: Mosby Elsevier
Referensi:
Mendri, N.K. & Prayogi, A.S. (2018). Asuhan Keperawatan pada Anak Sakit &
Bayi Resiko Tinggi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press

Nama penulis:  Dr. Aprina, S.Kp., M.Kes.

Institusi:  Poltekkes Tanjungkarang

No 10

Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)

Tinjauan Jabaran

Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya

Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan

Pengembangan professional

Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis

Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural

Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen

Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /


Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
Tinjauan 6 istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial

Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan


kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
Tinjauan 7
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem
Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Vignette, Lead In dan Option
Kasus (vignete)
Seorang anak laki-laki, 6 tahun, diruang IGD dengan keluhan diare sejak 2 hari yang lalu. Hari ini
anak BAB cair sebanyak 6 kali. Ibu mengatakan keluhan diare disertai demam, mual dan
muntah. Hasil pemeriksaan: Tekanan Darah 90/60 mmHg, suhu 38,5⁰C, frekuensi nadi 110
x/mnt, frekuensi napas 28 x/mnt, mukosa bibir tampak kering, turgor kulit menurun. Anak sudah
tertangani di UGD dan perawat sedang menyusun rencana keperawatan untuk mencegah
kehilangan cairan lebih lanjut.
Pertanyaan soal
Apakah rencana intervensi yang dapat disusun perawat pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
a. anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
b. berikan cairan intravena isotonis
c. makan porsi sedikit tapi sering
d. lakukan kompres hangat
e. minum obat antidiare
Kunci a. anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
Jawaban:
Kata kunci kasus adalah mual dan muntah, mukosa bibir tampak kering, turgor
kulit menurun dan perawat sedang menyusun rencana keperawatan untuk
mencegah kehilangan cairan lebih lanjut.
Kata Kunci:
Dan soal yang ditanya adalah rencana intervensi yang dapat disusun perawat

a. anjurkan memperbanyak asupan cairan oral; bertujuan untuk mengganti


cairan yang hilang sehingga merupakan jawaban yang tepat
b. berikan cairan intravena isotonis; merupakan ranah intervensi dokter
memberikan terapi cairan, ranah intervensi keperawatan mengarah pada
Pembahasan tindakan kolaborasi pemberian cairan intravena
c. makan porsi sedikit tapi sering; untuk mengurangi mual muntah
d. lakukan kompres hangat; untuk menurunkan suhu tubuh yang tinggi
e. minum obat antidiare; ranah intervensi dokter dalam pemberian terapi
farmakologi
Hockenberry, M.J. & Wilson, D. 2013. Wong's Essentials of Pediatric Nursing.
Referensi: 9th ed. St. Louis: Mosby Elsevier

Nama penulis:  Dr. Aprina, S.Kp., M.Kes.

Institusi:  Poltekkes Tanjungkarang


No 11

Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)

Tinjauan Jabaran

Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya

Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan

Pengembangan professional

Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis

Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural

Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 Maternitas/ Anak/ KMB/ Gadar/ Jiwa/ Keluarga/ Komunitas/ Gerontik/ Manajemen

Pengkajian/ Penentuan Diagnosis atau masalah/ Perencanaan/ Implementasi/


Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/ Preventif/ Kuratif/ Rehabilitatif

Oksigen/ Cairan & Elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman & Nyaman/ Aktifitas &
Tinjauan 6 Istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai dan Keyakinan/ Psikososial

Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan


kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
Tinjauan 7
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem
Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Vignette, Lead In dan Option
Kasus (vignete):
Seorang anak laki-laki, 6 tahun, datang ke IGD dengan orangtua. Ibu mengatakan anaknya
sesak sejak pagi hari. Hasil pemeriksaan: suara napas rhonki pada lobus kanan, terlihat susah
bernapas, terdapat sekret pada hidung. Berdasarkan advis dokter direncanakan pemberian
nebulisasi. Perawat yang bertugas mempersiapkan alat, mengatur posisi pasien, memasukan
obat kedalam tabung.

Pertanyaan soal:
Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan perawat pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban:
a. menghidupkan mesin inhalasi
b. memasang sungkup oksigen
c. mengobservasi uap inhalasi
d. mengatur waktu pemberian
e. memeriksa fungsi mesin
Kunci a. Menghidupkan mesin inhalasi
Jawaban:
Pada kasus kata kunci yang ditemukan direncanakan pemberian nebulisasi.
Perawat yang bertugas mempersiapkan alat, mengatur posisi pasien,
Kata Kunci: memasukan obat kedalam tabung
Dan fokus kesoal kata kuncinya adalah tindakan selanjutnya yang dilakukan
perawat
Data pada kasus diatas perawat melakukan tindakan berdasarkan advis
dokter berupa pemberian nebulisasi. Perawat telah mempersiapkan alat,
mengatur posisi pasien, dan memasukkan obat kedalam tabung. Tindakan
Pembahasan
selanjutnya yang dilakukan perawat adalah menghidupkan mesin inhalasi,
mengobservasi uap inhalasi, menempatkan sungkup pada pasien, dan
mengatur waktu pemberian
Hockenberry, M.J. & Wilson, D. 2013. Wong's Essentials of Pediatric Nursing.
Referensi: 9th ed. St. Louis: Mosby Elsevier

Nama penulis:  Dr. Aprina, S.Kp., M.Kes.

Institusi:  Poltekkes Tanjungkarang

No 12

Level DIII / Profesi

Tinjauan Jabaran

Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya

Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan

Pengembangan professional

Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis

Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural

Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen

Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /


Tinjauan 4
Evaluasi

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &


Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial

Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan


kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
Tinjauan 7
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem
Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Vignette, Lead In dan Option

Sebelum perawat memberikan obat kepada pasien laki-laki,37 tahun, dengan diagnosa medis
Unstable Angina. Perawat tersebut mengidentfikasi kebutuhan pasien akan obat berdasarkan
instruksi dokter, dan memperhatikan "hak pasien" dalam persiapan dan pemberian obat. Setelah
perawat memberikan dosis, perawat mengevaluasi respon pasien terhadap obat yang diberikan.

 Apakah prinsip etik yang sedang di terapkan oleh perawat?

A. Justice
B. Veracity
C. Otonomi
D. Beneficience
E. Responsibility

E.Responsibility

Kunci
Jawaban: Tanggung jawab adalah pelaksanaan tugas yang terkait dengan peran khusus
perawat. Akuntabilitas berarti bertanggung jawab atas tindakan sendiri

mengidentfikasi kebutuhan pasien akan obat, dan mengikuti "hak" dalam


Kata Kunci:
persiapan dan pemberian obat

Option A : Justice (Keadilan) , perawat sering menghadapi keputusan di mana


Pembahasan rasa keadilan harus di dahulukan. Prinsip ini direfleksikan dalam praktek
professional Ketika perawat bekerja dalam pemberian pelayan Kesehatan
sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh
kualitas pelayanan Kesehatan.

Option C : Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini


diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan
kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat
mengerti.

Option D : Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu


berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa
dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan
memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain.
Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau
Berman,Synyder,Kozier.( 2020). Kozier and Erb’s; Fundamental of Nursing.
Referensi:
Vol 1-3. Pearson Education. Australia.

Nama penulis:  Tria Firza Kumala.,Skep.,Ns.,M.Biomed

Institusi:  Fakultas Ilmu Dan Tehnologi Kesehatan Universitas Jenderal Achmad Yani

No 13

Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)

Tinjauan Jabaran

Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya

Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan

Pengembangan professional
Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis

Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural

Pengetahuan afektif (konatif)


Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Tinjauan 3
Manajemen
Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Tinjauan 4
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
Tinjauan 6 aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Sistem Kardiovaskuler dan limfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Tinjauan 7 Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ lain-lain
Vignette, Lead In dan Option
Seorang perempuan usia 32 tahun, 12 jam yang lalu melahirkan anak kedua. Saat ini
masih dirawat di ruang nifas rumah sakit ditemani oleh ibunya. Ketika perawat datang
untuk mengevaluasi asuhan keperawatan pasien, perawat melihat kedua kaki pasien
terikat dengan kain sehingga pasien tidak bisa miring dan sulit bergerak. Saat perawat
menanyakan tujuan tindakan tersebut. Ibu klien menjawab agar jalan lahir cepat
sembuh dan merapat. Melihat adat dan budaya yang diterapkan pada pasien, perawat
mengambil keputusan untuk memberi respon sesuai prinsip moral dan etik yang
dimilikinya.

Bagaimanakah respon perawat yang tepat pada kasus tersebut?

A. Marah dan meminta ikatan kaki pasien dibuka


B. Membiarkan praktik budaya pasien dan keluarga
C. Mengatakan bahwa tindakan keluarga tidak ada manfaatnya
D. Membuka ikatan kaki dan memaksa pasien turun dari tempat tidur
E. Menghormati adat dan budaya serta menjelaskan alasan hal tersebut kurang
tepat dilakukan

Kunci E. Menghormati adat dan budaya dengan menjelaskan alaasan hal


Jawaban: tersebut kurang tepat dilakukan

Kata Kunci: Adat dan budaya pasien, prinsip moral dan etik perawat

Option A dan C bertentangan dengan prinsip otonomi pasien dan


human dignity (martabat manusia) yaitu penghargaan setinggi-
tingginya terhadap kepercayaan pasien dan masyarakat luas.
Pembahasan
Semestinya perawat memberikan penjelasan bahwa tindakan pasien
dan keluarga tersebut dapat menyebabkan masalah kesehatan
(tertahannya darah nifas pada rongga rahim) yang seharusnya
segera dikeluarkan dengan cara mobilisasi bukan malah berbaring
stagnan kurang bergerak.
Option B kurang tepat karena membiarkan praktik budaya yang
dilakukan pasien dan keluarga bertentangan dengan nilai
fundamental dari praktik keperawatan profesional yaitu truth
(kebenaran) dimana perawat semestinya menjunjung tinggi nilai
kebenaran dan kejujuran bahwa tindakan yang dilakukan pasien dan
keluarga kurang tepat.
Kemenkes RI, Badan PPSDM Kesehatan (2016). Etika Keperawatan
Referensi: dan Keperawatan profesional: Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan:
Jakarta
Nama penulis:  Agustine Ramie, S.Kep.,Ns., M.Kep

Institusi:  Poltekkes Kemenkes Banjarmasin, Jurusan Keperawatan

No 14

Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)

Tinjauan Jabaran

Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya

Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan

Pengembangan professional

Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis

Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural

Pengetahuan afektif (konatif)


Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Tinjauan 3
Manajemen
Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Tinjauan 4
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
Tinjauan 6 aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Sistem Kardiovaskuler dan limfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Tinjauan 7
Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ lain-lain
Vignette, Lead In dan Option
Seorang perempuan usia 35 tahun G2P1A0 hamil 36 minggu, masuk UGD 1 jam yang
lalu dengan kejang. Sebelumnya pasien terdiagnosis preeklampsia berat, TD 180/120
mmHg, frekuensi nadi 88 kali/menit, suhu badan 37,5 oC. Pasien tampak meronta,
kesadaran menurun (delirium), pasien mendapat terapi obat injeksi untuk mencegah
kejang berulang. Perawat berfikir untuk melakukan tindakan mencegah cedera akibat
kelalaian (negligence) dalam merawat pasien.

Apakah tindakan perawat yang dimaksud pada kasus tersebut?


A. Restrain pasien menggunakan tali
B. Desinfeksi area kulit sebelum injeksi
C. Lakukan injeksi dengan prosedur 5 benar
D. Berikan injeksi pada waktu yang ditentukan
E. Restrain dan pasang pagar pengaman tempat tidur

Kunci
E. Restrain dan pasang pagar pengaman tempat tidur
Jawaban:

Kata Kunci: Kesadaran menurun, tindakan mencegah cedera, kelalaian

Option A kurang tepat karena tindakan pencegahan cedera/jatuh


dengan mengikat pasien menggunakan tali dapat menyebabkankulit
terluka. Dimana sebaiknya menggunakan pengikat dengan bahan
yang lebih empuk.
Option B melakukan desinfeksi area kulit sebelum diinjeksi adalah
kurang tepat dikaitkan dengan mencegah cedera akibat penurunan
Pembahasan kesadaran.
Option C dan D juga kurang tepat karena tujuan dilakukan tindakan
tersebut bukan untuk mencegah cedera.
Option E adalah jawaban paling tepat, karena pada pasien dengan
penurunan kesadaran di tempat tidur bisa menggunakan pagar
pengaman tempat tidur yang tersedia ditambah dengan restrain
secukupnya.

Kemenkes RI, Badan PPSDM Kesehatan (2016). Etika Keperawatan


Referensi: dan Keperawatan profesional: Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan:
Jakarta
Nama penulis:  Agustine Ramie, S.Kep.,Ns., M.Kep

Institusi:  Poltekkes Kemenkes Banjarmasin, Jurusan Keperawatan


No 15

Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)

Tinjauan Jabaran

Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya

Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan

Pengembangan professional

Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis

Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural

Pengetahuan afektif (konatif)


Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Tinjauan 3
Manajemen
Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Tinjauan 4
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
Tinjauan 6 aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Sistem Kardiovaskuler dan limfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Tinjauan 7 Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ lain-lain
Vignette, Lead In dan Option
Seorang perawat yang melakukan kunjungan rumah di wilayah kerja Puskesmasnya
mendapatkan pasangan suami istri yang sudah 8 tahun menikah. Tapi mereka belum
dikaruniai anak. Sudah berobat ke dokter spesialis kandungan dan disarankan
mengikuti program bayi tabung. Sesuai dengan permintaan klien, perawat memberikan
penjelasan terkait program bayi tabung.

Apakah penjelasan yang tepat terkait etik dan moral pada kasus tersebut?
A. Program ini solusi satu-satunya bagi pasangan yang ingin memiliki anak
B. Bayi tabung tetap menjunjung hakekat keluarga meskipun pendonor bukan
suami
C. Sah dilakukan menggunakan sperma dan atau ovum donor mantan suami atau
isteri
D. Pertentangan nilai karena manusia turut campur dalam penentuan awal hidup
manusia
E. Setuju jika pendonor ovum atau sperma adalah bagian dari keluarga (isteri atau
suami sendiri)

Kunci E. Setuju jika pendonor ovum atau sperma adalah bagian dari
Jawaban: keluarga (isteri atau suami sendiri)
Kata Kunci: Belum punya anak, program bayi tabung, etik dan moral
Option A. kurang tepat sebab program bayi tabung bukan solusi
satu-satunya bagi pasangan yang belum mendapatkan anak. Karena
ada cara lainnya yaitu adopsi anak sesuai undang-undang no. 23
tahun 2002 dan Permensos no 110 tahun 2009.
Option B. tidak tepat bila ditinjau dari etik dan moral praktik
keperawatan profesional.
Option C.tidak tepat karena anak yang dilahirkan dari benih yang
diimplantasikan ke rahim isteri, secara hukum haruslah dari sperma
suami yang sah.
Pembahasan
Option D. bila berpedoman kepada penentuan awal hidup dan
kematian adalah Tuhan YME maka, bayi tabung bertentangan
dengan nilai ini.
Option E adalah jawaban yang tepat, sebab sperma dari donor di
dalam tabung petri dan setelah terjadi pembuahan diimplantasikan ke
dalam rahim istri, maka anak yang dilahirkan memiliki status anak
sah dan memiliki hubungan mewaris dan hubungan keperdataan
lainnya sepanjang si suami tidak menyangkal dengan melakukan tes
golongan darah atau tes DNA

• Kemenkes RI, Badan PPSDM Kesehatan (2016). Etika


Keperawatan dan Keperawatan profesional: Modul Bahan Ajar
Referensi:
Cetak Keperawatan: Jakarta
• Pasal 250 KUHPer
Nama penulis:  Agustine Ramie, S.Kep.,Ns., M.Kep

Institusi:  Poltekkes Kemenkes Banjarmasin, Jurusan Keperawatan

No 16

Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)

Tinjauan Jabaran

Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya

Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan

Pengembangan professional

Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis

Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural

Pengetahuan afektif (konatif)


Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Tinjauan 3
Manajemen
Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Tinjauan 4
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif/ Kuratif / Rehabilitatif
Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
Tinjauan 6 aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Sistem Kardiovaskuler dan limfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Tinjauan 7 Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ lain-lain
Vignette, Lead In dan Option
Seorang perempuan usia 20 tahun, P1 A0 post Sectio Caesarea 1 minggu yang lalu,
dengan usia kehamilan 28 minggu. Bayi terdiagnosis asfiksia berat dan harus dirawat
di NICU, keluarga termasuk prasejahtera. Dokter berbicara dengan keluarga pasien
dan mengatakan bahwa kemungkinan bayi bertahan hidup sangat kecil. Keluarga
sepakat untuk membawa anak pulang dan harus melepaskan alat bantu pernafasan.
Melihat kondisi tersebut perawat memberikan saran dan pertimbangan kepada
keluarga pasien.

Apakah pertimbangan etis yang tepat diberikan pada kasus tersebut?


A. Setuju dengan alat bantu nafas dilepas
B. Menyerahkan keputusan pada keluarga
C. Tidak perlu memberikan pertimbangan apapun
D. Menyampaikan prinsip menjunjung tinggi nilai kehidupan
E. Menyarankan pihak keluarga bisa berdiskusi dengan dokter

Kunci
D. Menyampaikan prinsip menjunjung tinggi nilai kehidupan
Jawaban:

Kata Kunci: Asfiksia berat, rawat di NICU, lepaskan alat bantu nafas

Option A kurang tepat karena bertentangan dengan prinsip etik moral


bahwa perawat seharusnya tetap mempertahankan hak dan kuantitas
(lamanya hidup) pasien meskipun dilemma karena kualitas hidup
yang dimiliki bayi tersebut mengalami penurunan
option B. menyerahkan keputusan kepada keluarga juga belum tepat
karena meskipun pasien dan keluarga memiliki otonomi penuh dalam
mengambil keputusan namun perawat tetap harus memberi informasi
yang relevan dan penting diketahuinya dalam membuat suatu pilihan.
Option C sangat tidak tepat karena seorang perawat memiliki peran
Pembahasan
selainsebagai pemberi perawatan juga sebagai advokat dan
pelindung klien, edukator, pemberi keputusan klinis dan komunikator.
Option D adalah jawaban yang tepat terkait prinsip moral yang
dijunjung tinggi perawat sebagai suatu nilai fundamental dalam
praktik keperawatan yang professional yaitu menghargai martabat
dan kehidupan individu.
Option E belum terlalu tepat karena dokter sudah menyampaikan
tentang kemungkinan harapan hidup sangat kecil.

• Wahyuni, Sri .(2021). Etika keperawatan dan Hukum Kesehatan.


Referensi:
LovRinz Publishing: Jakarta
• Kemenkes RI, Badan PPSDM Kesehatan (2016). Etika
Keperawatan dan Keperawatan profesional: Modul Bahan Ajar
Cetak Keperawatan: Jakarta
Nama penulis:  Agustine Ramie, S.Kep.,Ns., M.Kep

Institusi:  Poltekkes Kemenkes Banjarmasin, Jurusan Keperawatan

No 17

Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)

Tinjauan Jabaran

Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya

Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan

Pengembangan professional

Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis

Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural

Pengetahuan afektif (konatif)


Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Tinjauan 3
Manajemen
Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Tinjauan 4
Implementasi / Evaluasi
Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 5
Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
Tinjauan 6 aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Sistem Kardiovaskuler dan limfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Tinjauan 7 Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ lain-lain

Vignette, Lead In dan Option

Seorang perempuan usia 30 tahun P1A0 postpartum SC hari ke 3 dirawat di ruang


nifas rumah sakit, mengeluh demam, hasil pemeriksaan TD 130/80 mmHg, nadi 86
x/menit, frekuensi pernafasan 24 x/menit, suhu 38,5oC. Suami pasien tampak
menyiapkan ramuan tradisional yang akan dilulurkan pada tubuh pasien. Perawat
menanyakan tujuan memberi ramuan tersebut kepada keluarga pasien dan dijawab
agar panas badannya segera turun. Melihat kondisi tersebut, perawat menanggapi
tindakan keluarga sesuai wewenang dan tanggung jawabnya.

Bagaimanakah tanggapan perawat yang tepat pada kasus tersebut ?


A. Marah karena telah menggunakan ramuan
B. Melarang keluarga pasien menggunakan ramuan
C. Menjelaskan bahwa pasien hanya boleh menggunakan terapi dari dokter
D. Mengawasi reaksi ramuan dan tetap memberikan antipiretik sesuai program
E. Membiarkan menggunakan ramuan dan menghentikan antipiretik dari dokter

Kunci D. Mengawasi reaksi ramuan dan tetap memberikan antipiretik


Jawaban: sesuai program

Kata Kunci: Postpartum, demam, ramuan herbal

Option A. tidak tepat, karena menanggapi dengan memarahi adalah


tindakan yang bertentangan dengan sikap caring perawat.
Option B dan C. kurang tepat, bertentangan dengan prinsip etik
keperawatan yaitu menghargai otonomi pasien.
Option D. tanggapan perawat yang paling tepat karena sesuai
Pembahasan
dengan tugas dan tanggungjawab perawat untuk memberikan
perawatan (caring) dan tetap menghargai adat, tradisi dan budaya
yang dianut oleh pasien dan keluarga
Option E. kurang tepat karena kalau menghentikan terapi medik tidak
sesuai standar pelayanan medik yang sedang dijalani.

Kemenkes RI, Badan PPSDM Kesehatan (2016). Etika Keperawatan


Referensi: dan Keperawatan profesional: Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan:
Jakarta
Nama penulis:  Agustine Ramie, S.Kep.,Ns., M.Kep

Institusi:  Poltekkes Kemenkes Banjarmasin, Jurusan Keperawatan


ID soal 18
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
No Pengetahuan prosedural
19
Pengetahuan afektif (konatif)
Level
Tinjauan 3 DIII / ProfesiAnak/
Maternitas/ (beri warna sesuai/ level
KMB/ Gadar Jiwa kompetensi soal)
/ Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Tinjauan 1 Implementasi
Praktik / Evaluasi
profesional, etis, legal dan peka budaya
Tinjauan 5 Promotif / Preventif /Kuratif/ Rehabilitatif
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Tinjauan 6 Oksigen /Cairan dan elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/
Pengembangan komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
professional
Psikososial
Tinjauan
Tinjauan 27 Kognitif: pengetahuan
Sistem Kardio vaskulercomprehensif / berpikir
dan linfatik/ Sistem kritis
pernafasan / Sistem darah dan
: kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pengetahuan
Pencernaan dan prosedural
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument /
Pengetahuan afektif /(konatif)
Sistem Perkemihan Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Anak laki-laki, 5 tahun dirawat di rumah sakit dengan Talasemia dan autis, perawat yang
bertugas 4memberikan
Tinjauan Pengkajianinformasi ini kepada
/ Penentuan diagnosisorang
atautuamasalah
anak dengan jujur menjelaskan
/ Perencanaan / Implementasi /
mengenai penyakit
Evaluasi yang dialami anaknya
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Pertanyaan soal
Apakah prinsip
Tinjauan etis yang
6 Oksigen diterapkan
/ Cairan perawat
&.elektrolit tersebut?
/ Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial
Pilihan jawaban
TinjauanA.7 Justice
Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan
B. Beneficiency
kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
C. Confidentiality
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem
D. Nonmaleficience
Perkemihan / Sistem Reproduksi / Sistem penginderaan / pelayanan kesehatan/
E. Veracity
kesehatan mental /lain-lain

Seorang perempuan berusia 70 tahun tinggal dipanti werdha. Hasil pengkajian: klien mengalami
kelemahan pada kedua ektremitas bawah. Klien meminta bantuan perawat untuk membantunya
Kunci Jawaban: E
ke kamar mandi namun perawat menolak karena akan menyuapi lansia yang lain, selain tu
Referensi: Wong,DonnaL,MarilynHockenberry-
perawat tidak mau membantu klien karena klien selalu marah-marah.
Eaton,DavidWilson,MarilynL.Winkelstein,PatriciaSchwartz..
2009.BukuAjarKeperawatanPediatik. Vol.1dan 2. Jakarta: EGC
Apakah prinsip etik yang dilanggar oleh perawat pada kasus tersebut?
a. Justice
Nama pembuat: Ns. Deni Metri, S.Kep., M.Kes.,
b. Autonomy
Institusi/bagian: Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang
c. Benefecience
d.
Pembahasan: Confidentiality
Ada 8 prinsip etis
e. Non-Maleficience
Autonomi/otonomi
Prinsip ini didasarkan pada keyakinan bahwa individu isa berfikir
Kunci a. Justice
logis dan mampu membuat keputusan sendiri contoh yang
Jawaban:
tidakmemperhatikan otonomi adalah memberitahukan klien bahwa
Kata Kunci: perawat menolak karena akan menyuapi lansia yang lain, selain tu perawat
keadaannya
tidak baik padahal
mau membantu terdapat
klien karena kliengangguan
selalu marah-marah

Beneficience (berbuat baik)


Prinsip ini menuntut perawat untuk melakukan hal yang baik dengan
begitu dapat mencegah kesalahan
Misalnya perawat menasehati tentang program latihan untuk
memperbaiki kesehatan umum tapi menasehati untuk tidak
dilakukan karena alasanresiko resiko serangan jantung

Justice (keadilan)
Nilai ini direfleksikan dalam praktik profesional ketika perawat
Pembahasan
a. Justice (Keadilan) : Nilai ini direfleksikan dalam praktik profesional ketika
perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktik
dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan
kesehatan
b. Autonomi (Autonomi): Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa
individu mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri.
c. Benefecience (Berbuat Baik): Prinsip ini menentut perawat untuk
melakukan hal yang baik dengan begitu dapat mencegah
kesalahan atau kejahatan
d. Confidentiality (Kerahasiaan): Kerahasiaan adalah informasi tentang
klien harus dijaga privasi klien
e. Non maleficience (tidak merugikan): Prinsip ini berarti tidak
menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien

Referensi: Amelia, N. (2013) Prinsip Etika Keperawatan. Edited by L. Witjaksana.


Jogjakarta: D-Medika. Bakri, M. H. (2017)
Manajemen Keperawatan konsep dan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Nama penulis:  Ns. Savitri Gemini, M.Kep

Institusi:  Institut Kesehatan Mitra Bunda

ID SOAL 20
Tinjauan 1 Praktis Profesional, Etik, Legal dan Peka Budaya
Asuhan dan Manajemen Asuhan Keperawatan
Pengembangan Profesional
Tinjauan 2 Kognitif: Pengetahuan Comprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan Prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Gadar / Jiwa / Keluarga / Komunitas/ Gerontik /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan dan Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman /
Aktivitas & Istirahat / Komunikasi / Belajar / Seksual / Nilai & Keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem kardiovaskuler & Limfatik / Sistem Pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh / Sistem Saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan & Hepatobilier / Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integumen /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi / Sistem Penginderaan / Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Vignette:
Balita umur 5 tahun di rawat di RS dengan diagnosis medis anemia hemoragis. Orang tua
mengatakan sejak 3 hari yang lalu balita tersebut sering mengalami mimisan. Orang tua
mengatakan anak tampak lemah, letih, dan lesu.
Pertanyaan Soal:
Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut ?

Pilihan Jawaban
a. nutrisi kurang dari kebutuhan
b. kekurangan volume cairan
c. intoleransi aktivitas
d. ansietas/cemas
e. nyeri
Kunci C
Kata kunci Orang tua mengatakan anak tampak lemah, letih, dan lesu
Pembahasan Anemia hemoragik merupakan anemia yang terjadi karena adanya
perdarahan pada seseorang yang menyebabkan kadar hemoglobin
berkurang. Hemoglobin berfungsi untuk mentransport oksigen. Dampak bila
kadar hemoglobin berkurang, maka transport oksigen ke seluruh tubuh juga
berkurang yang ditandai dengan lemah, letih, lesu. Masalah keperawatan
yang tepat pada kondisi lemah, letih dan lesu adalah intoleransi aktivitas.
Referensi Wong, dkk. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, Vol. 1; Jakarta
Nama Idola Perdana Sulistyoning Suharto.,S.Kep.,Ns.,M.Si
penulis
Institusi Universitas Kadiri

ID SOAL 21
Tinjauan 1 Praktis Profesional, Etik, Legal dan Peka Budaya
Asuhan dan Manajemen Asuhan Keperawatan
Pengembangan Profesional
Tinjauan 2 Kognitif: Pengetahuan Comprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan Prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Gadar / Jiwa / Keluarga / Komunitas/ Gerontik /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan dan Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman /
Aktivitas & Istirahat / Komunikasi / Belajar / Seksual / Nilai & Keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem kardiovaskuler & Limfatik / Sistem Pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh / Sistem Saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan & Hepatobilier / Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integumen /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi / Sistem Penginderaan /
Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Vignette:
Balita umur 4 tahun tahun dibawa ke RS dengan diagnosis medis nefrotic syndrome.
Orang tua mengatakan sejak 2 hari yang lalu anaknya bengkak hampir di seluruh tubuh.
Saat dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan hasil edema periorbital, perut asites, frekuensi
napas 35 x/menit.
Pertanyaan Soal:
Apakah intervensi yang tepat ?

Pilihan Jawaban
a. kaji kulit dan wajah untuk mengetahui derajat edema
b. kolaborasi pemberian obat diuretik sesuai indikasi
c. pantau asupan dan luaran cairan
d. timbang berat badan setiap hari
e. programkan diet rendah natrium

Kunci B
Kata kunci Saat dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan hasil edema periorbital, perut
asites, frekuensi napas 35 x/menit.
Pembahasan Nefrotic Syndrome adalah keadaan klinis dengan gejala proteinuria,
hipoalbuminemia, hiperkolesterolemia dan edema. Edema bisa diatasi
dengan memberikan obat-obatan diuretik. Sehingga jawaban yang tepat
adalah kolaborasi pemberian obat diuretic sesuai indikasi.
Referensi Wong, dkk. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, Vol. 1; Jakarta
Nama Idola Perdana Sulistyoning Suharto.,S.Kep.,Ns.,M.Si
penulis
Institusi Universitas Kadiri
ID SOAL 22
Tinjauan 1 Praktis Profesional, Etik, Legal dan Peka Budaya
Asuhan dan Manajemen Asuhan Keperawatan
Pengembangan Profesional
Tinjauan 2 Kognitif: Pengetahuan Comprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan Prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Gadar / Jiwa / Keluarga / Komunitas/ Gerontik /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan dan Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman /
Aktivitas & Istirahat / Komunikasi / Belajar / Seksual / Nilai & Keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem kardiovaskuler & Limfatik / Sistem Pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh / Sistem Saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan & Hepatobilier / Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integumen /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi / Sistem Penginderaan /
Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Vignette:
Bayi umur 6 bulan dibawa ke RS oleh orang tuanya dengan keluhan BAB tidak lancar sejak
2 bulan yang lalu dengan frekuensi 2-3x/minggu. Berdasarkan hasil pemeriksaan
didapatkan bayi tampak lemas, perut kembung, frekuensi nadi 102x/menit, frekuensi napas
24x/menit, suhu 36,8◦C. Setelah dilakukan pemeriksaan penunjang didapatkan diagnosis
medis hirscprung.

Pertanyaan Soal:
Apakah diagnosa keperawatan yang tepat pada kasus bayi tersebut ?

Pilihan Jawaban
a. Konstipasi
b. Risiko konstipasi
c. Intoleransi aktivitas
d. Gangguan rasa nyaman
e. Gangguan tumbuh kembang

Kunci A
Kata kunci Bayi umur 6 bulan dibawa ke RS oleh orang tuanya dengan keluhan BAB
tidak lancar sejak 2 bulan yang lalu dengan frekuensi 2-3x/minggu
Pembahasan Penyakit Hirschsprung adalah gangguan pada usus besar yang
menyebabkan feses atau tinja terjebak di dalam usus. Kondisi terjebaknya
feses dalam usus besar ini menyebabkan konstipasi, sehingga diagnose
keperawatan yang tepat adalah konstipasi.
Referensi Wong, dkk. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, Vol. 1; Jakarta
Nama Idola Perdana Sulistyoning Suharto.,S.Kep.,Ns.,M.Si
penulis
Institusi Universitas Kadiri
ID SOAL 23
Tinjauan 1 Praktis Profesional, Etik, Legal dan Peka Budaya
Asuhan dan Manajemen Asuhan Keperawatan
Pengembangan Profesional
Tinjauan 2 Kognitif: Pengetahuan Comprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan Prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Gadar / Jiwa / Keluarga / Komunitas/ Gerontik /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan dan Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman /
Aktivitas & Istirahat / Komunikasi / Belajar / Seksual / Nilai & Keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem kardiovaskuler & Limfatik / Sistem Pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh / Sistem Saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan & Hepatobilier / Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integumen /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi / Sistem Penginderaan /
Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Vignette:
Seorang bayi lahir di puskesmas dengan persalinan normal. Berdasarkan hasil
pemeriksaan fisik pada bayi didapatkan warna kulit kemerahan, frekuensi nadi 100x/menit,
meringis saat distimulasi pada saluran napas, dan bayi menangis kuat, bergerak aktif.

Pertanyaan Soal:
Berapakah nilai APGAR score bayi tersebut?

Pilihan Jawaban
a. 6
b. 7
c. 8
d. 9
e. 10

Kunci E
Kata kunci Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik pada bayi didapatkan warna kulit
kemerahan, frekuensi nadi 100x/menit, meringis saat distimulasi pada
saluran napas, dan bayi menangis kuat, bergerak aktif.
Pembahasan APGAR skor adalah suatu metode sederhana yang digunakan untuk
menilai keadaan umum bayi sesaat setelah kelahiran. APGAR kepanjangan
dari Appearance, Pulse, Grimace,Activity, Respiration. Warna kulit normal
menunjukkan penampilan bayi normal, frekuensi nadi 100x/menit
menunjukkan denyut jantung normal, meringis saat distimulasi pada saluran
napas merupakan kondisi normal, bergerak aktif menunjukkan aktivitas
normal, dan menangis kuat menunjukkan pernapasan yang normal. Nilai
normal diberi skor 2, sehingga bila dijumlahkan nilai apgarnya adalah 10
Referensi Wong, dkk. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, Vol. 1; Jakarta
Nama Idola Perdana Sulistyoning Suharto.,S.Kep.,Ns.,M.Si
penulis
Institusi Universitas Kadiri

ID SOAL 24
Tinjauan 1 Praktis Profesional, Etik, Legal dan Peka Budaya
Asuhan dan Manajemen Asuhan Keperawatan
Pengembangan Profesional
Tinjauan 2 Kognitif: Pengetahuan Comprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan Prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Gadar / Jiwa / Keluarga / Komunitas/ Gerontik /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan dan Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman /
Aktivitas & Istirahat / Komunikasi / Belajar / Seksual / Nilai & Keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem kardiovaskuler & Limfatik / Sistem Pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh / Sistem Saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan & Hepatobilier / Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integumen /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi / Sistem Penginderaan /
Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Vignette:
Balita umur 5 th dirawat di RS dengan diagnosis medis asma bronchial. Hasil pemeriksaan
fisik menunjukkan frekuensi napas 36x/menit, frekuensi nadi 110x/menit, suhu 380C. Pada
auskultasi paru terdengar suara wheezing pada semua lapang paru. Anak mengalami
komplikasi pengkerutan sebagian paru-paru (atelektasis).

Pertanyaan Soal:
Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif
b. Gangguan ventilasi spontan
c. Gangguan pertukaran gas
d. Pola nafas tidak efektif
e. Hipertermi

Kunci A
Kata kunci Pada auskultasi paru terdengar suara wheezing pada semua lapang paru
Pembahasan Asma Bronkhial adalah suatu keadaan dimana saluran napas mengalami
penyempitan yang dikarenakan oleh hiperaktivitas terhadap rangsangan
tertentu yang menyebabkan peradangan dan peyempitan yang bersifat
sementara. Wheezing terjadi oleh karena adanya penyempitan saluran
pernapasan bagian ujung / dalam. Oleh karena itu jawaban yang tepat
adalah bersihan jalan nafas tidak efektif
Referensi Wong, dkk. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, Vol. 1; Jakarta
Nama Idola Perdana Sulistyoning Suharto.,S.Kep.,Ns.,M.Si
penulis
Institusi Universitas Kadiri

No 25
Level DIII / Profesi

Tinjauan Jabaran

Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya

Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan.

Pengembangan professional

Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis

Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural .

Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen


Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &


Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial

Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan


kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
Tinjauan 7
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem
Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Vignette, Lead In dan Option
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, 25 tahun, dibawa keluarga ke RSJ karena marah-marah dan bicara kasar
sejak 2 bulan yang lalu. Pasien mengatakan benci dengan kekasihya dan ingin mencelakainya.
Hasil pemeriksaan: nada bicara keras, mata melotot dan mengepalkan tangan. Perawat telah
mengidentifikasi alasan pasien marah yaitu karena kekasihnya menikah dengan orang lain.

Pertanyaan soal
Apakah tindakan keperawatan selanjutnya pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
a. menyusun jadwal kegiatan latihan
b. mengajarkan latihan fisik tarik nafas dalam
c. menjelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan
d. mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
e. membantu pasien mengenal penyebab perilaku kekerasan

Kunci
d. mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
Jawaban:

Kata Kunci: Perawat telah mengidentifikasi alasan pasien marah


Pada kasus diatas, menggambarkan perawat melakukan salah satu tahap
dalam intervensi SP1 Pasien dengan diagnosis Resiko Perilaku Kekerasan
SP1 Pasien
1. bantu pasien mengenal resiko perilaku kekerasan yang dialami
(penyebab, tanda dan gejala, dampak/akibat, dan upaya yang
dilakukan untuk mengatasinya). Pada kasus telah digambarkan
perawat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan, maka
Pembahasan selanjutnya perawat mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku
kekerasan. Maka jawaban yang benar adalah d
2. jelaskan cara yang dapat dilakuikan pasien untuk mengontrol resiko
perilaku kekerasanya (jawaban c salah)
3. ajarkan kepada pasien cara mengontrol dengan Latihan fisik : Tarik
nafas dalam/pukul kasus/pukul bantal (jawaban b salah)
4. bantu pasien Menyusun jadwal kegiatan Latihan tersebut (jawaban a
salah)

Wuryaningsih, E.W., dkk. 2018. Keperawatan Kesehatan Jiwa I. Jember : UPT


Referensi:
Percetakan dan Penerbitan Universitas Jember
Nurul Mawaddah, S.Kep.Ns., M.Kep.
Nama penulis:
STIKES Majapahit Mojokerto / Prodi S1 Ilmu Keperawatan
Institusi:
No 26

Level DIII / Profesi

Tinjauan Jabaran

Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya

Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan.

Pengembangan professional

Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis

Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural .

Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen


Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &


Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial

Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan


kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
Tinjauan 7
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem
Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Vignette, Lead In dan Option

Kasus (vignete)
Seorang perempuan, 21 tahun, dirawat di RSJ karena dirumah marah-marah dan membanting
barang. Pasien mengatakan kesal jika ada orang yang mengejek dan mengatakan tidak
berguna. Diruang rawat inap perawat telah melatih pasien cara mengontrol marah dengan
Latihan fisik dan melatih minum obat dengan prinsip 8 benar. Pasien dapat mempraktekkannya
dengan baik.

Pertanyaan soal
Apakah tindakan keperawatan selanjutnya pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
a. melatih pasien berbicara dengan asertif
b. mengajarkan latihan fisik tarik nafas dalam
c. menjelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan
d. melatih mengontrol marah dengan pukul kasur/bantal
e. melatih mengendalikan marah dengan kegiatan ibadah sesuai kepercayaan

Kunci
a. melatih pasien berbicara dengan asertif
Jawaban:

Kata Kunci: Pasien dapat mempraktekkannya dengan baik


Pada kasus diatas, menggambarkan perawat telah mengajarkan pasien SP 1
(Latihan mengontrol marah dnegan latihan fisik Tarik nafas dalam/pukul
kasus/pukul bantal) dan telah mengajarkan SP2 pasien (latihan mengontrol
Pembahasan marah dengan minum obat), maka dilanjutkan melatih SP 3 pasien dengan
diagnosis Resiko Perilaku Kekerasan yaitu mengajarkan Latihan berbicara
secara asertif

Wuryaningsih, E.W., dkk. 2018. Keperawatan Kesehatan Jiwa I. Jember : UPT


Referensi:
Percetakan dan Penerbitan Universitas Jember
Nurul Mawaddah, S.Kep.Ns., M.Kep.
Nama penulis:
STIKES Majapahit Mojokerto / Prodi S1 Ilmu Keperawatan
Institusi:

No 27

Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)


Tinjauan Jabaran

Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya

Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan.

Pengembangan professional

Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis.

Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural

Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen


Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &


Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial

Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan


kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
Tinjauan 7
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem
Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Vignette, Lead In dan Option
Kasus (vignete)

Seorang perempuan, 24 tahun, dibawa ke RSJ oleh keluarga karena mengurung diri dikamar
selama 7 bulan. Keluarga mengatakan pasien tidak mau berbicara dengan siapapun dan
mengurung diri dikamar sejak tunanganya meninggal karena kecelakaan 1 tahun yang lalu.
Perawat mendekati pasien untuk menyapa dan memperkenalkan diri, kemudian menunggu
respon pasien beberapa detik tetapi pasien hanya diam dan tidak menoleh kearah perawat.

Pertanyaan soal
Apakah teknik komunikasi terapeutik yang dilakukan perawat pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
a. silent
b. refleksi
c. listening
d. restating
e. focussing

Kunci
a. silent
Jawaban:

Kata Kunci: kemudian menunggu respon pasien beberapa detik

Pembahasan a. silence (diam)


Diam memberikan kesempatan kepada perawat dan klien untuk
mengorganisasi pikirannya. Penggunaan metode diam memerlukan
keterampilan dan ketetapan waktu. Diam memungkinkan klien untuk
berkomunikasi terhadap dirinya sendiri, mengorganisasi pikirannya,
dan memproses informasi. Bagi perawat, diam berarti memberikan
kesempatan klien untuk berpikir dan berpendapat/berbicara.
Sebagaimana yang tergambar pada kasus tersebut
b. Reflecting (Merefleksikan)
Perawat perlu memberikan umpan balik kepada klien dengan
menyatakan hasil pengamatannya sehingga dapat diketahui apakah
pesan diterima dengan benar.
c. Listening (Mendengarkan dengan penuh perhatian)
Mendengarkan dengan penuh perhatian merupakan upaya untuk
mengerti seluruh pesan verbal dan nonverbal yang sedang
dikomunikasikan.
d. Mengulang (restating/repeating)
Maksud mengulang adalah teknik mengulang kembali ucapan klien
dengan bahasa perawat.
e. Memfokuskan (focusing)
Metode ini dilakukan dengan tujuan membatasi bahan pembicaraan
sehingga lebih spesifik dan dimengerti.
Referensi:  Townsend, Mary C. (2018). Psychiatric mental helath nursing
Nurul Mawaddah, S.Kep.Ns., M.Kep.
Nama penulis:
STIKES Majapahit Mojokerto / Prodi S1 Ilmu Keperawatan
Institusi:

No 28

Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)


Tinjauan Jabaran

Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya

Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan.

Pengembangan professional

Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis.

Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural

Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen


Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &


Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial

Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan


kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
Tinjauan 7
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem
Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Vignette, Lead In dan Option

Seorang laki-laki, 32 tahun, dibawa ke RSJ karena melempar kaca rumah dan memecahkan
genteng tetangga sekitarnya. Pasien mengatakan ada yang menyuruhnya karena semua
tetangganya jahat dan mengejek pasien. Hasil pemeriksaan pasien bicara dan tertawa sendiri
dan selalu menyendiri. Perawat membantu pasien mengenal halusinasi yang dialami,
menjelaskan cara mengontrol halusinasi serta mengajarkan pasien cara menghardik dengan
halusinasi tanpa menganggu kegiatan yang sedang dilakukan.

Pertanyaan soal
Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan perawat pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban
a. menyusun jadwal latihan
b. melatih pasien minum obat
c. mengajarkan cara menghardik
d. mengevaluasi jadwal kegiatan latihan
e. menganjurkan bercakap-cakap dengan orang lain

Kunci
a. Menyusun jadwal latihan
Jawaban:

Perawat membantu pasien mengenal halusinasi yang dialami, menjelaskan


Kata Kunci: cara mengontrol halusinasi serta mengajarkan pasien cara menghardik
dengan halusinasi
Intervensi masalah keperawatan halusinasi pada pasien meliputi :
SP 1 pasien :
1. membantu pasien mengenal halusinasi.
2. Menjelaskan cara mengontrol halusinasi (ada 4 cara)
3. Melatih cara menghardik atau berkompromi dengan halusinasi
tanpa menggangu kegiatan yang sedang dilakukan
4. Menyusun jadwal kegiatan latihan menghardik halusinasi
SP 2 Pasien :
1. Mengevaluasi jadwal Latihan menghardik.
2. Melatih pasien minum obat dengan prinsip 8 benar obat
3. Menyusun jadwal kegiatan latihan patuh minum obat
SP 3 Pasien :
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien (menghardik dan
Pembahasan
kepatuhan minum obat)
2. Melatih pasien cara bercakap-cakap dengan orang lai
3. Menyusun jadwal kegiatan latihan bercakap-cakap
SP 4 Pasien :
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien (menghardik,
kepatuhan minum obat, dan bercakap-cakap)
2. Melatih pasien melakukan aktifitas harian
3. Menyusun jadwal kegiatan aktifitas harian
Pada Tindakan perawat pada kasus menggambarkan perawat melakukan
tahapan dalam SP 1 Pasien. Sehingga Tindakan selanjutnya yang dilakukan
perawat dalam tahap SP 1 Pasien adalah Menyusun jadwal kegiatan harian

Wuryaningsih, E.W., dkk. 2018. Keperawatan Kesehatan Jiwa I. Jember : UPT


Referensi:
Percetakan dan Penerbitan Universitas Jember
Nurul Mawaddah, S.Kep.Ns., M.Kep.
Nama penulis:
STIKES Majapahit Mojokerto / Prodi S1 Ilmu Keperawatan
Institusi:

No 29

Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan

Pengembangan professional

Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis

Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural

Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen


Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &


Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial

Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan


kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
Tinjauan 7
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem
Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Vignette, Lead In dan Option
Kasus (vignete)
Seorang perawat melakukan kunjungan rumah, mendapati seorang laki-laki, 40 tahun, dipasung
di halaman belakang rumah dengan rantai dikaki dan tangan kanannya oleh keluarga sejak 2
tahun yang lalu. keluarga mengatakan pasien dirantai karena marah-marah dan keluyuran tidak
pulang. Selama dipasung keluarga hanya datang memberikan makan dan minum saja karena
harus bekerja disawah. Hasil pemeriksaan: tidak ada respon ketika ditanya, kondisi klien kotor,
bau, kuku panjang dan hanya menggunakan sarung.

Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut ?

Pilihan jawaban
A. defisit Perawatan diri
B. perilaku kekerasan
C. harga diri rendah
D. isolasi sosial
E. halusinasi

Kunci
a. defisit Perawatan diri
Jawaban:
Selama dipasung keluarga hanya datang memberikan makan dan minum saja
karena harus bekerja disawah. kondisi klien kotor, bau, kuku panjang dan
Kata Kunci:
hanya menggunakan sarung.

Pada kasus tersebut menggambarkan penemuan kasus pasien yang dipasung


Pembahasan selama 2 tahun terakhir. Semua diagnosis dalam pilihan jawaban
menggambarkan kondisi pasien saat ini, yaitu
a. defisit Perawatan diri
data real terjadi saat ini, dan membutuhkan Tindakan segera
karena dipasung selama 2 tahun dan tidak pernah dimandikan
keluarga. Sesuai dnegan pernyataan keluarga bahwa selama
dipasung keluarga hanya datang memberikan makan dan minum
saja karena harus bekerja disawah, sehingga yang terlihat pasien
bau, kotor, kuku Panjang dan hanya menggunakan sarung
b. perilaku kekerasan
data menunjukkan bahwa pasien dipasung karena marah-marah,
tetappi tidak muncul pada kondisi saat ini
c. harga diri rendah
data menunjukkan pasien keluyuran tidak pulang, yang dapat
Referensi:  Keliat, dkk. 2019. Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC
Nurul Mawaddah, S.Kep.Ns., M.Kep.
Nama penulis:
STIKES Majapahit Mojokerto / Prodi S1 Ilmu Keperawatan
Institusi:

No 30

Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)

Tinjauan Jabaran

Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya

Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan

Pengembangan professional

Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis

Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural

Pengetahuan afektif (konatif)


Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Tinjauan 3
Manajemen
Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
Tinjauan 4
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Oksigen / Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman / Aktifitas &
Tinjauan 6
Istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai & Keyakinan / Psikososial

Sistem Kardiovaskuler dan limfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan


kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Tinjauan 7
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integumen /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan / lain-lain

Vignette, Lead In dan Option


Vignette :
Saat kunjungan rumah, perawat mendapatkan seorang ibu 45 tahun mengatakan bingung apa
yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kedua anaknya yang masih kuliah. Sumber
keuangan keluarga hanya dari penghasilan suami, yang meninggal dunia seminggu yang lalu.
Ibu tidak tega mengatakan pada anaknya untuk berhenti kuliah karena akan membuat anaknya
putus asa.

 Lead in:
Apakah diagnosis keperawatan yang tepat pada kasus tersebut ?

Option :
A. Gangguan proses keluarga
B. Gangguan komunikasi verbal
C. Penampilan peran tidak efektif
D. Ketidakmampuan koping keluarga
E. Ketegangan peran pemberi asuhan

Kunci
A. Gangguan proses keluarga
Jawaban:

Ibu bingung apa yang harus dilakukan, setelah suami meninggal. Ibu tidak
Kata Kunci
tega mengatakan pada anaknya

Gangguan proses keluarga adalah perubahan dalam hubungan atau fungsi


keluarga yang ditunjukkan dengan kondisi keluarga tidak mampu beradaptasi
terhadap situasi dan tidak mampu berkomunikasi secara terbuka diantara
anggota keluarga

Gangguan komunikasi verbal adalah penurunan, perlambatan atau ketiadaan


kemampuan untuk menerima, memproses, mengirim dan / atau menggunakan
Pembahasan
sistem simbol yang di tunjukkan dengan tanda keluarga tidak mampu
berbicara atau mendengar dan respon yang tidak sesuai

Penampilan peran tidak efektif adalah pola perilaku yang berubah atau tidak
sesuai dengan harapan, norma dan lingkungan yang ditunjukkan dengan
kondisi bingung menjalankan peran, merasa harapan tidak terpenuhi, tidak
puas dalam menjalankan peran, adanya konflik peran, strategi koping yang
tidak efektif dan pola adaptasi yang tidak adekuat

Ketidakmampuan koping keluarga adalah perilaku orang terdekat yang


membatasi kemampuan dirinya dan klien untuk beradaptasi dengan masalah
kesehatan yang dihadapi klien, yang ditunjukkan dengan klien merasa
diabaikan, tidak dapat memenuhi kebutuhan anggota keluarga, tidak toleran
dan mengabaikan keluarga
Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017) , Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Referensi:
: Defenisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1, cetakan III

Nama penulis:  Dwi Agustanti

Institusi:  Poltekkes Tanjungkarang

No 31

Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)

Tinjauan Jabaran

Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya

Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan

Pengembangan professional

Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis

Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural

Pengetahuan afektif (konatif)


Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Tinjauan 3
Manajemen
Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
Tinjauan 4
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Oksigen / Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman / Aktifitas &
Tinjauan 6
Istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai & Keyakinan / Psikososial

Sistem Kardiovaskuler dan limfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan


kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Tinjauan 7
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integumen /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem Penginderaan / lain-lain

Vignette, Lead In dan Option

Vignette :
Saat kunjungan rumah, perawat mendapatkan seorang perempuan 25 tahun mengeluhkan
kondisi ibunya, 65 tahun sering marah tidak jelas saat diajak bicara. Ini dirasakan keluarga sejak
klien mengalami gangguan pendengaran. Klien sering menjawab tidak sesuai pertanyaan.
Keluarga tidak tahu bagaimana cara berbicara yang tepat dengan klien agar tidak menimbulkan
salah paham.

 Lead in:
Apakah diagnosis keperawatan yang tepat pada kasus tersebut ?

Option :
A. Gangguan proses keluarga
B. Gangguan komunikasi verbal
C. Penampilan peran tidak efektif
D. Ketidakmampuan koping keluarga
E. Ketegangan peran pemberi asuhan

Kunci
B. Gangguan komunikasi verbal
Jawaban:

Ibu bingung apa yang harus dilakukan, setelah suami meninggal. Ibu tidak
Kata Kunci:
tega mengatakan

Gangguan proses keluarga adalah perubahan dalam hubungan atau fungsi


keluarga yang ditunjukkan dengan kondisi keluarga tidak mampu beradaptasi
terhadap situasi dan tidak mampu berkomunikasi secara terbuka diantara
anggota keluarga

Gangguan komunikasi verbal adalah penurunan, perlambatan atau ketiadaan


kemampuan untuk menerima, memproses, mengirim dan / atau menggunakan
sistem simbol yang di tunjukkan dengan tanda keluarga tidak mampu
berbicara atau mendengar dan respon yang tidak sesuai

Penampilan peran tidak efektif adalah pola perilaku yang berubah atau tidak
sesuai dengan harapan, norma dan lingkungan yang ditunjukkan dengan
kondisi bingung menjalankan peran, merasa harapan tidak terpenuhi, tidak
Pembahasan puas dalam menjalankan peran, adanya konflik peran, strategi koping yang
tidak efektif dan pola adaptasi yang tidak adekuat

Ketidakmampuan koping keluarga adalah perilaku orang terdekat yang


membatasi kemampuan dirinya dan klien untuk beradaptasi dengan masalah
kesehatan yang dihadapi klien, yang ditunjukkan dengan klien merasa
diabaikan, tidak dapat memenuhi kebutuhan anggota keluarga, tidak toleran
dan mengabaikan keluarga

Ketegangan peran pemberi asuhan adalah kesulitan dalam melakukan peran


pemberi asuhan dalam keluarga yang ditunjukkan dengan kondisi
kekhawatiran klien akan kembali di rawat, keberlanjutan perawatan klien dan
ketidakmampuan atau kesulitan dalam memberikan perawatan pada klien.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017) , Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Referensi:
: Defenisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1, cetakan III
Nama penulis:  Dwi Agustanti

Institusi:  Poltekkes Tanjungkarang

No 32

Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)

Tinjauan Jabaran

Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya

Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan

Pengembangan professional

Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis

Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural

Pengetahuan afektif (konatif)


Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Tinjauan 3
Manajemen
Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Tinjauan 4
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Oksigen / Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman / Aktifitas &
Tinjauan 6
Istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai & Keyakinan / Psikososial

Sistem Kardiovaskuler dan limfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan


kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Tinjauan 7
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integumen /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan / lain-lain

Vignette, Lead In dan Option


Vignette :
Seorang laki laki 76 tahun dalam keluarga dengan diagnosis OMP, mengeluhkan kepada
perawat bahwa dirinya sudah tidak diperhatikan lagi oleh anaknya. Setiap kali berkumpul, klien
merasa anaknya membicarakan keburukannya. Hasil klarifikasi dengan keluarga, mengatakan
bahwa hal tersebut tidak benar. Menurut keluarga sejak mengalami gangguan pendengaran,
klien sering salah paham terhadap apa yang di sampaikan keluarga.

 Lead in:
Apakah diagnosis keperawatan yang tepat pada kasus tersebut ?

Option :
A. Gangguan proses keluarga
B. Gangguan komunikasi verbal
C. Penampilan peran tidak efektif
D. Ketidakmampuan koping keluarga
E. Ketegangan peran pemberi asuhan
Kunci
B. Gangguan komunikasi verbal
Jawaban:

Klien mengalami gangguan pendengaran dan sering salah paham terhadap


Kata Kunci:
apa yang disampaikan keluarga

Gangguan proses keluarga adalah perubahan dalam hubungan atau fungsi


keluarga yang ditunjukkan dengan kondisi keluarga tidak mampu beradaptasi
terhadap situasi dan tidak mampu berkomunikasi secara terbuka diantara
anggota keluarga

Gangguan komunikasi verbal adalah penurunan, perlambatan atau ketiadaan


kemampuan untuk menerima, memproses, mengirim dan / atau menggunakan
sistem simbol yang di tunjukkan ditandai dengan keluarga tidak mampu
berbicara atau mendengar dan respon yang tidak sesuai

Penampilan peran tidak efektif adalah pola perilaku yang berubah atau tidak
sesuai dengan harapan, norma dan lingkungan yang ditunjukkan dengan
kondisi bingung menjalankan peran, merasa harapan tidak terpenuhi, tidak
Pembahasan puas dalam menjalankan peran, adanya konflik peran, strategi koping yang
tidak efektif dan pola adaptasi yang tidak adekuat

Ketidakmampuan koping keluarga adalah perilaku orang terdekat yang


membatasi kemampuan dirinya dan klien untuk beradaptasi dengan masalah
kesehatan yang dihadapi klien, yang ditunjukkan dengan klien merasa
diabaikan, tidak dapat memenuhi kebutuhan anggota keluarga, tidak toleran
dan mengabaikan keluarga

Ketegangan peran pemberi asuhan adalah kesulitan dalam melakukan peran


pemberi asuhan dalam keluarga yang ditunjukkan dengan kondisi
kekhawatiran klien akan kembali di rawat, keberlanjutan perawatan klien dan
ketidakmampuan atau kesulitan dalam memberikan perawatan pada klien.

Tim Pokja SDKi DPP PPNI (2017) , Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Referensi:
: Defenisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1, cetakan III

Nama penulis:  Dwi Agustanti

Institusi:  Poltekkes Tanjungkarang

No 33

Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)

Tinjauan Jabaran

Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Tinjauan 1
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional

Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis

Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural

Pengetahuan afektif (konatif)


Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Tinjauan 3
Manajemen
Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
Tinjauan 4
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Oksigen / Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman / Aktifitas &
Tinjauan 6
Istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai & Keyakinan / Psikososial

Sistem Kardiovaskuler dan limfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan


kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Tinjauan 7
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integumen /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan / lain-lain

Vignette, Lead In dan Option


Vignette :
Seorang laki laki 45 tahun dalam keluarga, mengeluhkan sering pusing sejak ibu mertuanya
yang tinggal dengan mereka mengalami stroke. Klien sehari hari bekerja sebagai PNS yang
harus pergi pagi dan pulang sore harinya. Klien merasa tidak mampu merawat ibu mertuanya
dengan baik, khawatir kondisinya semakin parah dan ingin segera membawa ibu mertuanya ke
RS, namun tertunda karena belum ada jaminan kesehatan

 Lead in:
Apakah diagnosis yang tepat pada kasus tersebut ?

Option :
A. Gangguan proses keluarga
B. Gangguan komunikasi verbal
C. Penampilan peran tidak efektif
D. Ketidakmampuan koping keluarga
E. Ketegangan peran pemberi asuhan

Kunci
E.Ketegangan peran pemberi asuhan
Jawaban:

Klien mengalami gangguan pendengaran dan sering salah paham terhadap


Kata Kunci:
apa yang disampaikan keluarga

Gangguan proses keluarga adalah perubahan dalam hubungan atau fungsi


keluarga yang ditunjukkan dengan kondisi keluarga tidak mampu beradaptasi
Pembahasan terhadap situasi dan tidak mampu berkomunikasi secara terbuka diantara
anggota keluarga
Gangguan komunikasi verbal adalah penurunan, perlambatan atau ketiadaan
kemampuan untuk menerima, memproses, mengirim dan / atau menggunakan
sistem simbol yang di tunjukkan ditandai dengan keluarga tidak mampu
berbicara atau mendengar dan respon yang tidak sesuai

Penampilan peran tidak efektif adalah pola perilaku yang berubah atau tidak
sesuai dengan harapan, norma dan lingkungan yang ditunjukkan dengan
kondisi bingung menjalankan peran, merasa harapan tidak terpenuhi, tidak
puas dalam menjalankan peran, adanya konflik peran, strategi koping yang
tidak efektif dan pola adaptasi yang tidak adekuat

Tim Pokja SDKi DPP PPNI (2017) , Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Referensi:
: Defenisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1, cetakan III

Nama penulis:  Dwi Agustanti

Institusi:  Poltekkes Tanjungkarang

No 34

Level DIII / Profesi (beri warna sesuai level kompetensi soal)

Tinjauan Jabaran

Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya

Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan

Pengembangan professional

Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis

Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural

Pengetahuan afektif (konatif)


Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Tinjauan 3
Manajemen
Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
Tinjauan 4
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Oksigen / Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman / Aktifitas &
Tinjauan 6
Istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai & Keyakinan / Psikososial

Sistem Kardiovaskuler dan limfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan


kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Tinjauan 7
Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integumen /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaan / lain-lain

Vignette, Lead In dan Option


Vignette :
Saat kunjungan keluarga, perawat mendapatkan seorang laki laki 40 tahun tinggal berdua
dengan bapaknya 78 tahun, mengatakan cemas dengan kondisi bapaknya yang mengalami
gagal ginjal kronis. Klien mengatakan sudah memperhatikan dietnya agar kondisi tidak semakin
parah, namun bapak berpendapat lain. Akhirnya klien membiarkan bapaknya makan apa saja
yang diinginkannya.

 Lead in:
Apakah diagnosis keperawatan yang tepat pada kasus tersebut ?

Option :
A. Gangguan proses keluarga
B. Gangguan komunikasi verbal
C. Penampilan peran tidak efektif
D. Ketidakmampuan koping keluarga
E. Ketegangan peran pemberi asuhan

Kunci
C. Penampilan peran tidak efektif
Jawaban:

Klien sudah memperhatikan dietnya namun bapak berpendapat lain sehingga


Kata Kunci:
klien membiarkan bapaknya makan apa saja yang diinginkan.

Pembahasan Gangguan proses keluarga adalah perubahan dalam hubungan atau fungsi
keluarga yang ditunjukkan dengan kondisi keluarga tidak mampu beradaptasi
terhadap situasi dan tidak mampu berkomunikasi secara terbuka diantara
anggota keluarga

Gangguan komunikasi verbal adalah penurunan, perlambatan atau ketiadaan


kemampuan untuk menerima, memproses, mengirim dan / atau menggunakan
sistem simbol yang di tunjukkan ditandai dengan keluarga tidak mampu
berbicara atau mendengar dan respon yang tidak sesuai

Penampilan peran tidak efektif adalah pola perilaku yang berubah atau tidak
sesuai dengan harapan, norma dan lingkungan yang ditunjukkan dengan
kondisi bingung menjalankan peran, merasa harapan tidak terpenuhi, tidak
puas dalam menjalankan peran, adanya konflik peran, strategi koping yang
tidak efektif dan pola adaptasi yang tidak adekuat

Ketidakmampuan koping keluarga adalah perilaku orang terdekat yang


membatasi kemampuan dirinya dan klien untuk beradaptasi dengan masalah
kesehatan yang dihadapi klien, yang ditunjukkan dengan klien merasa
diabaikan, tidak dapat memenuhi kebutuhan anggota keluarga, tidak toleran
dan mengabaikan keluarga

Ketegangan peran pemberi asuhan adalah kesulitan dalam melakukan peran


pemberi asuhan dalam keluarga yang ditunjukkan dengan kondisi
Tim Pokja SDKi DPP PPNI (2017) , Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Referensi:
: Defenisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1, cetakan III

Nama penulis:  Dwi Agustanti

Institusi:  Poltekkes Tanjungkarang

No 35
Level DIII/ Profesi
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif/ berfikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak/ KMB/ Gadar/ Jiwa/ Keluarga/ Komunitas/
Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian/ Penentuan Diagnosis/ Perencanaan/ Implementasi/
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/ Preventif/ Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen/ Cairan & Elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman & Nyaman/
Aktifitas & Istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai dan
Keyakinan/ Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & Limfatik/ Sistem pernafasan/ Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku/ Sistem Endokrin/
Sistem pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal/
Sistem integument/ Sistem perkemihan/ Sistem Reproduksi/ Sistem
Penginderaan/ lain-lain
Kasus (vignete):
Seorang anak perempuan, 13 tahun, dirawat di ruang anak dengan diagnosis
gastroenteritis akut mengeluh nyeri pada bagian perut bawah dan terasa seperti
diremas. Hasil pengkajian: tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi nadi 108 x/menit,
frekuensi napas 22 x/menit, tampak meringis, diaforesis. Perawat berencana
menegakkan diagnose keperawatan nyeri akut.

Pertanyaan soal:
Apakah data yang perlu dikaji pada kasus tersebut ?

Pilihan jawaban:
a. tipe nyeri
b. kualitas nyeri
c. penyebab nyeri
d. keparahan nyeri
e. penyebaran nyeri
Kunci Jawaban D
Kata Kunci ‘mengeluh nyeri pada bagian perut bawah dan terasa seperti
diremas’
Pembahasan a. Tipe nyeri, kurang tepat karena data ini sudah terkaji berdasarkan
diagnosis penyakit pasien pada kasus.
b. Kualitas nyeri, kurang tepat karena pada kasus sudah terkaji
kualitas nyeri yang dirasakan seperti diremas.
c. Penyebab nyeri, kurang tepat karena pada kasus sudah terkaji
melalui diagnosis penyakit.
d. Keparahan nyeri, data ini belum terkaji pada kasus. Keparahan
nyeri tergambarkan dari skala nyeri yang dirasakan pasien, data
ini dapat dikaji menggunakan instrument skala nyeri. Keparahan
nyeri merupakan jawaban yang tepat berdasarkan kasus.
e. Penyebaran nyeri, kurang tepat karena pada kasus sudah terkaji
bahwa nyeri terasa pada bagian perut bawah.
Referensi 1. Kartika D. (2011). Buku Ajar Dasar-Dasar Keperawatan Gawat
Darurat. Jakarta: Salemba.
2. Marcdante KJ, Kliegman RM, Jenson HB & Behrman RE. (2014).
Nelson: Ilmu Kesehatan Anak Esensial. Edisi Keenam.
Singapore: Elsevier.
Nama Pembuat Paul Joae Brett Nito, S.Kep., Ns., M.Kep
Institusi Universitas Sari Mulia

No 36
Level DIII/ Profesi
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif/ berfikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak/ KMB/ Gadar/ Jiwa/ Keluarga/ Komunitas/
Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian/ Penentuan Diagnosis/ Perencanaan/ Implementasi/
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/ Preventif/ Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen/ Cairan & Elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman & Nyaman/
Aktifitas & Istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai dan
Keyakinan/ Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & Limfatik/ Sistem pernafasan/ Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku/ Sistem Endokrin/
Sistem pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal/
Sistem integument/ Sistem perkemihan/ Sistem Reproduksi/ Sistem
Penginderaan/ lain-lain
Kasus (vignete):
Balita laki-laki, 4 tahun, dirawat di ruang anak dengan diagnosis disentri. Ibu
mengatakan bahwa anaknya mual, muntah 2 kali dan BAB cair 5 kali. Hasil
pengkajian: tekanan darah 100/60 mmHg, frekuensi nadi 68 x/menit, frekuensi napas
22 x/menit, feses lembek dan berupa ampas, terdapat darah dalam tinja, pasien
terlihat lemah dan lesu.

Pertanyaan soal:
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut ?
Pilihan jawaban:
a. diare
b. nausea
c. keletihan
d. defisit nutrisi
e. pola napas tidak efektif
Kunci Jawaban A
Kata Kunci ‘BAB cair 5 kali, feses lembek dan berupa ampas, terdapat darah
dalam tinja’
Pembahasan a. Diare, pada kasus disebutkan bahwa pasien BAB cair 5 kali,
feses lembek dan berupa ampas, terdapat darah dalam tinja.
Tanda-tanda vital masih terlihat normal namun mendekati
ambang batas. Jawaban diare merupakan masalah
keperawatan yang tepat berdasarkan kasus.
b. Nausea, kurang tepat karena data yang terdapat pada kasus
hanya mual. Tidak ada data lain.
c. Keletihan kurang tepat karena data yang terdapat kasus hanya
lemah dan lesu.
d. Defisit nutrisi, kurang tepat karena tidak ada data yang
menunjukan masalah tersebut.
e. Pola napas tidak efektif, kurang tepat karena data pernapasan
pada kasus masih tergolong normal.
Referensi 1. Marcdante KJ, Kliegman RM, Jenson HB & Behrman RE.
(2014). Nelson: Ilmu Kesehatan Anak Esensial. Edisi Keenam.
Singapore: Elsevier.
2. PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Nama Pembuat Paul Joae Brett Nito, S.Kep., Ns., M.Kep
Institusi Universitas Sari Mulia

No 37
Level DIII/ Profesi
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif/ berfikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak/ KMB/ Gadar/ Jiwa/ Keluarga/ Komunitas/
Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian/ Penentuan Diagnosis/ Perencanaan/ Implementasi/
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/ Preventif/ Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen/ Cairan & Elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman & Nyaman/
Aktifitas & Istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai dan
Keyakinan/ Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & Limfatik/ Sistem pernafasan/ Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku/ Sistem Endokrin/
Sistem pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal/
Sistem integument/ Sistem perkemihan/ Sistem Reproduksi/ Sistem
Penginderaan/ lain-lain
Kasus (vignete):
Seorang anak laki-laki, umur 5 tahun dirawat di PICU. Hasil pengkajian: tekanan darah
100/50 mmHg, frekuensi nadi 102 x/menit, frekuensi nafas 24x/menit, suhu 36,5 °C,
dahak (+) sedikit, warna kulit pucat, CRT > 3 detik. Hasil pemeriksaan lab: Hb 8 g/dl.

Pertanyaan soal:
Apakah tindakan yang tepat pada kasus tersebut ?

Pilihan jawaban:
a. nebulisasi
b. oksigenisasi
c. fisioterapi dada
d. transfusi darah
e. warmer eksternal
Kunci Jawaban D
Kata Kunci ‘warna kulit pucat, CRT > 3 detik, hasil pemeriksaan lab: Hb 8 g/dl’
Pembahasan a. Nebulisasi, kurang tepat karena data tidak menunjukkan
masalah pada pernapasan yang disebabkan adanya dahak.
b. Oksigenisasi, kurang tepat karena frekuensi napas masih dalam
batas normal.
c. Fisioterapi dada, kurang tepat karena data tidak menunjang
untuk melakukan Tindakan tersebut.
d. Transfusi darah, tindakan yang tepat untuk dilakukan sesuai
dengan data yang terdapat pada kasus, Tindakan ini
merupakan Tindakan kolaboratif untuk pasien yang mengalami
penurunan Hb dan gejala penurunan sirkulasi perifer.
e. Warmer eksternal, kurang tepat karena suhu tubuh masih
dalam batas normal.
Referensi 1. Perry AG & Potter PA. (2015). Mosby’s Pocket Guide to
Nursing Skills. 8th Edition. United States, Missouri: Mosby
Elsevier.
2. Marcdante KJ, Kliegman RM, Jenson HB & Behrman RE.
(2014). Nelson: Ilmu Kesehatan Anak Esensial. Edisi Keenam.
Singapore: Elsevier.
3. PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
4. PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP
PPNI.
Nama Pembuat Paul Joae Brett Nito, S.Kep., Ns., M.Kep
Institusi Universitas Sari Mulia

No 38
Level DIII/ Profesi
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif/ berfikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak/ KMB/ Gadar/ Jiwa/ Keluarga/ Komunitas/
Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian/ Penentuan Diagnosis/ Perencanaan/ Implementasi/
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/ Preventif/ Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen/ Cairan & Elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman & Nyaman/
Aktifitas & Istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai dan
Keyakinan/ Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & Limfatik/ Sistem pernafasan/ Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku/ Sistem Endokrin/
Sistem pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal/
Sistem integument/ Sistem perkemihan/ Sistem Reproduksi/ Sistem
Penginderaan/ lain-lain
Kasus (vignete):
Bayi laki-laki, 20 hari, dirawat di ruang bayi dengan diagnosis BBLR. Hasil pengkajian:
frekuensi nadi 120 x/menit, frekuensi napas 48 x/menit, suhu 35,50 C, BB 1230 gram,
akral teraba dingin, CRT > 3 detik.

Pertanyaan soal:
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut ?

Pilihan jawaban:
a. inkubator
b. terapi cairan
c. pakaian tebal
d. transfusi darah
e. blanket warmer
Kunci Jawaban A
Kata Kunci ‘suhu 35,50 C, BB 1230 gram, akral teraba dingin, CRT > 3 detik’
Pembahasan a. Inkubator, jawaban yang tepat sesuai dengan data yang
terdapat pada kasus. Pada bayi yang mengalami hipotermi
dengan berat badan lahir rendah, tindakan menyediakan
lingkungan yang hangat (inkubator) lebih dianjurkan.
b. Terapi cairan, kurang tepat karena data tidak menunjang.
c. Pakaian tebal, kurang tepat diterapkan pada bayi dengan berat
badan lahir rendah.
d. Transfusi darah, kurang tepat karena data dalam kasus tidak
mendukung.
e. Blanket warmer, kurang tepat diterapkan pada bayi dengan
berat badan lahir rendah.
Referensi 1. Perry AG & Potter PA. (2015). Mosby’s Pocket Guide to
Nursing Skills. 8th Edition. United States, Missouri: Mosby
Elsevier.
2. Ball J, Blindler R, Cowen K, Shaw M. (2017). Priciples of
Pediatric Nursing. 7th Edition. USA: Pearson Education, Inc.
3. Jamil. (2017). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Neonatus,
Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah. Jakarta: Fakultas
Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Jakarta.
4. PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
Nama Pembuat Paul Joae Brett Nito, S.Kep., Ns., M.Kep
Institusi Universitas Sari Mulia

No 39
Level DIII/ Profesi
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif/ berfikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak/ KMB/ Gadar/ Jiwa/ Keluarga/ Komunitas/
Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian/ Penentuan Diagnosis/ Perencanaan/ Implementasi/
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/ Preventif/ Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen/ Cairan & Elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman & Nyaman/
Aktifitas & Istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai dan
Keyakinan/ Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & Limfatik/ Sistem pernafasan/ Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku/ Sistem Endokrin/
Sistem pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal/
Sistem integument/ Sistem perkemihan/ Sistem Reproduksi/ Sistem
Penginderaan/ lain-lain
Kasus (vignete):
Seorang anak laki-laki, 14 tahun, dirawat di ruang anak dengan diagnosis fraktur
humerus dextra mengeluh nyeri. Hasil pengkajian: tekanan darah 120/90 mmHg,
frekuensi nadi 110 x/menit, frekuensi napas 21 x/menit, nyeri di humerus dextra, skala
nyeri 4 dari 10, terlihat meringis, aktivitas pasien dibantu oleh orang tua.

Pertanyaan soal:
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut ?

Pilihan jawaban:
a. Ubah posisi pasien
b. Mobilisasi terjadwal
c. Lakukan ROM pasif
d. Ajarkan teknik distraksi
e. Gunakan walker assistant
Kunci Jawaban D
Kata Kunci ‘kondisi pasien hanya diketahui oleh orang tua’ dan ‘perawat
menolak menginformasikan kondisi pasien kepada anggota
keluarga lain’
Pembahasan a. Ubah posisi pasien, kurang tepat karena data pada kasus tidak
mendukung.
b. Mobilisasi terjadwal, kurang tepat karena data pada kasus tidak
mendukung.
c. Lakukan ROM pasif, kurang tepat karena data terkait
keterbatasan rentang gerak pada kasus tidak mendukung.
d. Ajarkan teknik distraksi, sesuai dengan data pada kasus pasien
mengeluhkan nyeri pada area yang mengalami cidera, dengan
skala nyeri 4 dari 10, artinya pasien mengalami nyeri sedang.
Teknik distraksi dapat diberikan pada pasien dengan skala nyeri
sedang (dapat berkolaborasi dengan pemberian analgetik).
e. Gunakan walker assistant, kurang tepat karena data pada
kasus tidak mengarah pada ketidakmampuan berjalan.
Referensi 1. Kartika D. (2011). Buku Ajar Dasar-Dasar Keperawatan Gawat
Darurat. Jakarta: Salemba.
2. Perry AG & Potter PA. (2015). Mosby’s Pocket Guide to
Nursing Skills. 8th Edition. United States, Missouri: Mosby
Elsevier.
3. PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
Nama Pembuat Paul Joae Brett Nito, S.Kep., Ns., M.Kep
Institusi Universitas Sari Mulia

No 40
Tinjauan 2 Kognitif, procedural knowledge, afektif knowledge
Tinjauan 3 KMB, meternitas, anak, jiwa, keluarga, gerontik, manajemen, gadar,
komunitas
Tinjauan 4 Pengkajian, penentuan diagnosis, perencanaan, implementasi, evaluasi
Tinjauan 5 Promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi, cairan dan elektrolit, nutrisi, aman dan nyaman, eliminasi,
aktivitas dan istirahat, psikososial, komunikasi, belajar, seksual, nilai dan
keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan, jantung,pembuluh darah dan system limfatik, pencernaan dan
hepatobilier, saraf dan prilaku, endokrin dan metabolism, muskulo skeletal,
ginjal dan saluran kemih, reproduksi, integument, darah dan system
kekebalan imun, penginderaan, kesehatan mental, lain -lain
Kasus Kasus (vignete)
Seorang ibu , 53 tahun. Menderita kanker payudara, mendapat therapi
mastektomi. Satu hari yang lalu pulang dari RS. Keluarga menyampaikan
tidak tahu cara merawat luka di rumah.

Pertanyaan soal
Apakah tugas kesehatan keluarga yang tidak terpenuhi pada kasus di
atas ?
Pilihan jawaban
A. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
B. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat
C. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
D. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang
mendukung kesehatan
E. Ketidakmampuan keluarga menggunakan pelayanan kesehatan

Kunci Jawaban A. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit


Referensi Nadirawati (2018). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Keluarga. Bandung :
Refika Aditama
Kholifah Siti Nur dan Wahyu Widagdo (2016). Keperawatan Keluarga dan
Komunitas. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
PPNI (2016).Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia

Nama Pembuat Yuniastini,M.Kes


Institusi Poltekkes Tanjungkarang

No 41
Tinjauan 2 Kognitif, procedural knowledge, afektif knowledge
Tinjauan 3 KMB, meternitas, anak, jiwa, keluarga, gerontik, manajemen, gadar,
komunitas
Tinjauan 4 Pengkajian, penentuan diagnosis, perencanaan, implementasi, evaluasi
Tinjauan 5 Promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi, cairan dan elektrolit, nutrisi, aman dan nyaman, eliminasi,
aktivitas dan istirahat, psikososial, komunikasi, belajar, seksual, nilai dan
keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan, jantung,pembuluh darah dan system limfatik, pencernaan dan
hepatobilier, saraf dan prilaku, endokrin dan metabolism, muskulo skeletal,
ginjal dan saluran kemih, reproduksi, integument, darah dan system
kekebalan imun, penginderaan, kesehatan mental, lain -lain
Kasus Kasus (vignete)
Seorang ibu , 50 tahun. Tinggi 155cm , berat 53 kg. Menderita kanker
payudara dan mendapat therapi total mastektomi. Ibu tidak makan daging,
ikan dan telur karena dilarang keluarga.

Pertanyaan soal
Masalah keperawatan apakah yang terjadi pada kasus di atas ?
Pilihan jawaban
A. Defisit nutrisi
B. Resiko defisit nutrisi
C. Ketidakseimbangan cairan
D. Kesiapan peningkatan nutrisi
E. Berat badan lebih

Kunci Jawaban A. Resiko defisit nutrisi

Referensi Nadirawati (2018). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Keluarga. Bandung :


Refika Aditama
PPNI (2016).Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Nama Pembuat Yuniastini,M.Kes
Institusi Poltekkes Tanjungkarang

No 42
Tinjauan 2 Kognitif, procedural knowledge, afektif knowledge
Tinjauan 3 KMB, meternitas, anak, jiwa, keluarga, gerontik, manajemen, gadar,
komunitas
Tinjauan 4 Pengkajian, penentuan diagnosis, perencanaan, implementasi, evaluasi
Tinjauan 5 Promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi, cairan dan elektrolit, nutrisi, aman dan nyaman, eliminasi,
aktivitas dan istirahat, psikososial, komunikasi, belajar, seksual, nilai dan
keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan, jantung,pembuluh darah dan system limfatik, pencernaan dan
hepatobilier, saraf dan prilaku, endokrin dan metabolism, muskulo skeletal,
ginjal dan saluran kemih, reproduksi, integument, darah dan system
kekebalan imun, penginderaan, kesehatan mental, lain -lain
Kasus Kasus (vignete)
Seorang ibu , 50 tahun. Menderita kanker ovarium . Satu minggu lagi akan
kemotherapi. Perawat menjelaskan persiapan yang perlu dilakukan dengan
media Panduan Kemotherapi

Pertanyaan soal
Prinsif etik apakah yang dilakukan perawat pada kasus di atas?

Pilihan jawaban
A. Non maleficiency
B. Veracity
C. Justice
D. Accountabillity
E. Beneficience
Kunci Jawaban E.Beneficience
Referensi Kholifah Siti Nur dan Wahyu Widagdo (2016). Keperawatan Keluarga dan
Komunitas. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Kode Etik Keperawatan
Nama Pembuat Yuniastini,M.Kes
Institusi Poltekkes Tanjungkarang
No 43
Tinjauan 2 Kognitif, procedural knowledge, afektif knowledge
Tinjauan 3 KMB, meternitas, anak, jiwa, keluarga, gerontik, manajemen, gadar,
komunitas
Tinjauan 4 Pengkajian, penentuan diagnosis, perencanaan, implementasi, evaluasi
Tinjauan 5 Promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi, cairan dan elektrolit, nutrisi, aman dan nyaman, eliminasi,
aktivitas dan istirahat, psikososial, komunikasi, belajar, seksual, nilai dan
keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan, jantung,pembuluh darah dan system limfatik, pencernaan dan
hepatobilier, saraf dan prilaku, endokrin dan metabolism, muskulo skeletal,
ginjal dan saluran kemih, reproduksi, integument, darah dan system
kekebalan imun, penginderaan, kesehatan mental, lain -lain
Kasus Kasus (vignete)
Seorang ibu , 50 tahun. didiagnosa kanker payudara stadium 2. Dua minggu
lagi direncanakan mastektomi . Ibu lebih banyak diam, jika ditanya tidak
menjawab, sering menangis. Perawat duduk menemani Ibu dengan wajah
tenang.
Pertanyaan soal
Prinsif etik apakah yang dilakukan perawat pada kasus di atas?

Pilihan jawaban
A. Non maleficiency
B. Veracity
C. Justice
D. Accountabillity
E. Beneficience
Kunci Jawaban E.Beneficience
Referensi Kholifah Siti Nur dan Wahyu Widagdo (2016). Keperawatan Keluarga dan
Komunitas. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Kode Etik Keperawatan
Nama Pembuat Yuniastini,M.Kes
Institusi Poltekkes Tanjungkarang

ID Soal 44
Tinjauan Sub Tinjauan (*)
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga / Gerontik/ Gadar/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan&elektrolit / Nutrisi/Eliminasi/ Aman &nyaman /
Aktifitas&istirahat / Seksual / Nilai dan keyakinan / Psikososial /Belajar /
Komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & limfatik/ Sistem
Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem
Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem
Reproduksi / Sistem Integumen / Sistem Imuno-hematologi / Sistem
Penginderaan/ Kesehatan mental/ Pelayanan kesehatan
KASUS (vignete):
Seorang perempuan, 21tahun, memeriksakan kehamilan dipoli hamil dengan hasil
pemeriksaan G1P0A0 36 minggu, tinggi fundus uteri (TFU) 34 cm, punggung kanan dan
bagian terendah janin sudah masuk pintu atas panggul.
Pertanyaan soal (lead in):
Berapakah tafsiran berat badan janin tersebut ?
Pilihan jawaban (option) :
A. 2600 gram
B. 3300 gram
C. 3410 gram
D. 3450 gram
E. 3500 gram

Kunci Jawaban C. 3410 gram


Kata kunci Tinggi Fundus Uteri (TFU) 34 cm
Pembahasan Tafsiran berat badan janin menggunakan rumus TBJ=(TFU – n ) x
155 gram
Menurut Jonhson.
Catatan :
n=11, jika kepala bayi sudah melewati spina Ischiadika ( Hodge III)
n = 12, jika kepala bayi sudah memasuki PAP
n = 13, Jika kepala janin masih Floating

Referensi Bobak, et al (2005). Keperawatan Maternitas. Alih bahasa:


Wijarini.A.M
Jakarta: EGC
Nama Penulis Ns.Titi Astuti,M.Kep;Sp.Mat
Institusi/ Bagian Poltekkes Tanjungkarang/ Jur.Keperawatan Tanjungkarang

ID Soal 45
Tinjauan Sub Tinjauan (*)
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi rocedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga / Gerontik/ Gadar/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi
Evaluasi

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitative

Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan&elektrolit / Nutrisi/Eliminasi/ Aman &nyaman /


Aktifitas&istirahat / Seksual / Nilai dan keyakinan / Psikososial /Belajar /
Komunikasi

Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & limfatik/ Sistem


Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem
Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem
Reproduksi / Sistem Integumen / Sistem Imuno-hematologi / Sistem
Penginderaan/ Kesehatan mental/ Pelayanan kesehatan

KASUS (vignete):
Seorang perempuan , 22 tahun, G1P0A0 34 minggu, datang ke Rumah sakit ibu dan anak
(RSIA) dengan keluhan ibu mengatakan keluar darah dari kemaluan saat duduk nonton
TV,Tiba tiba tanpa rasa sakit diperut ibu,keluar darahnya merah segar dari kemaluan,
karena jaraknya dekat dengan RS ini,ibu dibawa keluarga , saat dilakukan Inspeculo
vaginam , serviks membuka 1 cm.
Pertanyaan soal (lead in):
Apakah Penyebab perdarahan pada kasus di atas ?
Pilihan jawaban (option) :
A.KET
B.Abortus
C.Molahidatidosa
D.Plasenta Previa
E.Solusio plasenta

Kunci Jawaban D
Kata Kunci Keluar darah tiba tiba dari kemaluan tanpa nyeri
Pembahasan Placenta previa biasa terjadi pada ibu hamil trimester I dan trimester
III, disebabkan plasenta didalam Rahim posisinya menutup jalan
lahir ,karena Rahim membesar dan menekan sehingga terjadi
perdarahan per vaginam tanpa rasa nyeri
Referensi Bobak, et al (2005). Keperawatan Maternitas. Alih bahasa:
Wijarini.A.M
Jakarta: E
Nama Penulis Ns.Titi Astuti,M.Kep;Sp.Mat
Institusi/ Bagian Poltekkes Tanjungkarang/ Jur.Keperawatan Tanjungkarang
ID Soal 46
Tinjauan Sub Tinjauan (*)
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga / Gerontik/ Gadar/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi
Evaluasi

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitative

Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan&elektrolit / Nutrisi/Eliminasi/ Aman &nyaman /


Aktifitas&istirahat / Seksual / Nilai dan keyakinan / Psikososial /Belajar /
Komunikasi

Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & limfatik/ Sistem


Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem
Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem
Reproduksi / Sistem Integumen / Sistem Imuno-hematologi / Sistem
Penginderaan/ Kesehatan mental/ Pelayanan kesehatan

KASUS (vignete):
Seorang perempuan,24 tahun,dengan G1P0 A0 38 minggu di rawat di Ruang Bersalin
dengan keluhan: sakit perut , keluar lendir dan darah dari kemaluan. Dilakukan pengkajian :
kontraksi uterus terjadi dalam 10 menit 3 – 4 kali HIS yang lamanya 40 detik.ibu masuk
Persalinan kala 1 mengalami nyeri karena adanya kontraksi uterus,hal ini disebabkan
karena adanya perubahan fisiologis yang terjadi pada sistem reproduksi.
Pertanyaan soal (lead in):
Apa yang menyebabkan terjadinya kontraksi uterus pada ibu bersalin kala 1 ?
Pilihan jawaban (option) :
A. Distensi Vagina
B. Tekanan janin
C. Gerakan janin
D. Dilatasi servik
E. Distensi perineum

Kunci Jawaban D. Dilatasi Serviks


Kata Kunci Kontraksi uterus menyebabkan terjadi dilatasi serviks
Pembahasan Tanda ibu inpartu atau bersalin keluar lendir dan darah dari kemaluan
dan terjadi penipisan atau dilatasi servik bagian bawah.
Referensi Bobak, et al (2005). Keperawatan Maternitas. Alih bahasa:
Wijarini.A.M
Jakarta: EGC
Nama Penulis Ns.Titi Astuti,M.Kep;Sp.Mat
Institusi/ Bagian Poltekkes Tanjungkarang/ Jur.Keperawatan Tanjungkarang
ID Soal 47
Tinjauan Sub Tinjauan (*)
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi ender ral (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga / Gerontik/ Gadar/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi
Evaluasi

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitative

Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan&elektrolit / Nutrisi/Eliminasi/ Aman &nyaman /


Aktifitas&istirahat / Seksual / Nilai dan keyakinan / Psikososial /Belajar /
Komunikasi

Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & limfatik/ Sistem


Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem
Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem
Reproduksi / Sistem Integumen / Sistem Imuno-hematologi / Sistem
Penginderaan/ Kesehatan mental/ Pelayanan kesehatan

KASUS (vignete):
Seorang perempuan, 24 tahun, G1P0A0 37 minggu, datang ke klinik bersalin keluhan: sakit
perut , keluar l end1r dan darah dari kemaluan . Dilakukan pengkajian : tanda vital normal,
kontraksi uterus terjadi dalam 10 menit 4 – 5 kali HIS yang lamanya 40 detik. Dilakukan
Periksa dalam (VT): pembukaan 7 cm portio tipis,, teraba kepala janin,selaput ketuban
masih utuh
Pertanyaan soal (lead in):
Sebutkan ibu tersebut masuk dalam ibu bersalin kala satu fase apa ?
Pilihan jawaban (option) :
A.Fase laten
B.Fase Aktif
C Fase Aktif Akselerasi
D.Fase Aktif Deselerasi
E.Fase Aktif Dilatasi Maksimal

Kunci Jawaban e. Dilatasi Maksimal


Kata Kunci Kontraksi uterus adekuat
Pembahasan Pada ibu bersalin kala 1 mulai terjadi tanda persalinan sampai
pembukaan lengkap. Fase laten terjadi pembukaan servik 1-3 cm
Fase aktif : Akselerasi pembukaan 4 , Dilatasi maksimal : pembukaan
servik 5-7 cm
Deselerasi : pembukaan 8- 10 cm

Referensi Bobak, et al (2005). Keperawatan Maternitas. Alih bahasa:


Wijarini.A.M
Jakarta: EGC
Nama Penulis Ns.Titi Astuti,M.Kep;Sp.Mat
Institusi/ Bagian Poltekkes Tanjungkarang/ Jur.Keperawatan Tanjungkarang

ID Soal 48
Tinjauan Sub Tinjauan (*)
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga / Gerontik/ Gadar/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi
Evaluasi

Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitative

Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan&elektrolit / Nutrisi/Eliminasi/ Aman &nyaman /


Aktifitas&istirahat / Seksual / Nilai dan keyakinan / Psikososial /Belajar /
Komunikasi

Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & limfatik/ Sistem


Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem
Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem
Reproduksi / Sistem Integumen / Sistem Imuno-hematologi / Sistem
Penginderaan/ Kesehatan mental/ Pelayanan kesehatan

KASUS (vignete):
Seorang perempuan ,25 tahun ,dengan G2P0A0 37 minggu. Ibu mengalami kontraksi
uterus semakin lama semakin kuat dan teratur, hasil pemeriksaan kontraksi uterus terjadi
dalam 10 menit terjadi 4-5 kali HIS( kontraksi uterus) yang lamanya 50 – 60 detik sekali HIS.
Pertanyaan soal (lead in):
Termasuk faktor persalinan yang manakah kasus tersebut?
Pilihan jawaban (option) :
A.Pasengger
B.Passage
C.Power
D.Position
E.Psikologis Respon

Kunci Jawaban C. Power


Kata Kunci Kontraksi uterus kuat dan teratur
Pembahasan Faktor yang mempengaruhi persalinan salah satunya adalah Power
yaitu Power Primer berdasarkan kekuatan ibu dalam proses
persalinan,secara fisiologis. Sedangkan yang kedua power sekunder
berdasarkan bantuan denga induksi
Referensi Bobak, et al (2005). Keperawatan Maternitas. Alih bahasa:
Wijarini.A.M
Jakarta: EGC
Nama Penulis Ns.Titi Astuti,M.Kep;Sp.Mat
Institusi/ Bagian Poltekkes Tanjungkarang/ Jur.Keperawatan Tanjungkarang

No 49
Level DIII Perawat
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik professional, etis, legal dan peka budaya

Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan

Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif

Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge)

Pengetahuan afektif (konatif)


Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Komunitas/Keluarga/Gerontik/Manajemen/G
adar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi /
Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai
dan Keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung Pembuluh Darah dan Sistem Limfatik /
Pencernaan dan Hepatobilier / Saraf dan Perilaku/ Endokrin dan
Metabolisme/

Muskuloskeletal / Ginjal dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen /


Darah dan Sistem Kekebalan Tubuh / Penginderaan / Kesehatan
Mental/Pelayanan Kesehatan
Vignette

Seorang laki-laki umur 30 tahun dirawat di RS setelah menjalani operasi pengangkatan


batu pada ureter

( ureterolithiasis) hari ke-3. Pasien tampak lemas, kateter masih terpasang dan rencana
akan dilepas. Hasil pemeriksaan fisik TD : 120/80 mmHg, frekuensi nadi 78 x/ menit, S :
360C, frekuensi nafas 20x/menit
Pertanyaan soal
Implementasi keperawatan apakah yang harus dilakukan pada pasien tersebut?
Pilihan Jawaban

a. Mobilisasi miring kanan kiri


b. Menghitung balance cairan
c. Melakukan bladder training
d. Menganjurkan banyak minum
e. Mengobservasi tanda-tanda vital
Kunci c. Melakukan bladder training
Kata Kunci Operasi pengangatan batu ureter, terpasang kateter
Pembahasan Jawaban a : setelah post op pasien masih dalam pengaruh anestesi,
memang disarankan untuk mobilisasi bertahap, akan tetapi pasien
sudah hari ke-3 post operasi jadi tidak perlu disarankan mobilisasi mika-
miki

Jawaban b : Menghitung balance cairan memang disarankan pada


pasien dengan gangguan pada system perkemihan, tetapi pasien
dengan indikasi batu ureter sudah diangkat batunya sehingga tidak ada
masalah dengan keseimbangan cairannya

Jawaban c : Pasien yang terpasang kateter lama, akan mengalami


penurunan sensitivitas untuk berkemih, sehingga apabila kateter akan
dilepas harus dilatih bladder training supaya merasakan ketika akan
buang air kecil

Jawaban d : Pasien post op ureterolitiasis sudah diangkat batunya


sehingga tidak perlu menganjurkan banyak minum

Jawaban e : pemeriksaan tanda-tanda vital memang harus dilakukan


untuk mengobservasi pasien post operasi, akan tetapi pada pasien yang
terpasang kateter bukan merupakan tindakan yang utama/prioritas
Referensi Black M. Joyce., Hawks H. Jane. (2010). Medical surgical nursing.
Clinical management for positive outcome. Volume 1. Eight Edition.
Saunders Elsevier. St. Louis. Missouri.
Nama pembuat Ns. Sinta Fresia, S.Kep, M.Kep
Institusi/bagian Akper RSP TNI AU Jakarta
No 50
Level DIII Perawat
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik professional, etis, legal dan peka budaya

Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan

Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif

Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge)

Pengetahuan afektif (konatif)


Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Komunitas/Keluarga/Gerontik/Manajemen/G
adar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi /
Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai
dan Keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung Pembuluh Darah dan Sistem Limfatik /
Pencernaan dan Hepatobilier / Saraf dan Perilaku/ Endokrin dan
Metabolisme/

Muskuloskeletal / Ginjal dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen /


Darah dan Sistem Kekebalan Tubuh / Penginderaan / Kesehatan
Mental/Pelayanan Kesehatan
Vignette

Seorang perempuan umur 56 tahun, menjalani hemodialisa rutin di RS. Pasien memiliki
riwayat Hipertensi sejak 10 tahun yang lalu, dan pernah dirawat karena stroke. Saat
dilakukan pengkajian pasien mengeluh kulit gatal-gatal dan kering, tampal lecet pada kulit
karena garukan. Hasil pemeriksaan Laboratorium Ureum : 249 mg/dl, creatinine 11,5mg/dl
dan Hb 9 gr/dl.

Pertanyaan soal

Tindakan keperawatan utama apakah yang tepat dilakukan pada pasien tersebut ?

Pilihan Jawaban
a. Jaga Kebersihan kuku
b. Ganti linen bed pasien
c. Berikan lotion pelembab
d. Kompres kulit dengan NaCl
e. Jaga Kelembapan kulit pasien

Kunci c. Berikan lotion pelembab


Kata Kunci Pasien Hemodialisa, mengeluh gatal-gatal, kering dan lecet pada kulit,
Hasil pemeriksaan Laboratorium Ureum : 249 mg/dl, creatinine
11,5mg/dl
Pembahasan Jawaban a : Pasien mengeluh gatal-gatal,karena kulit kering, tindakan
menjaga kebersihan kuku memang dianjurkan akan tetapi bukan
tindakan utama keperawatan

Jawaban b : mengganti linen harus dilakukan apabila sudah terlihat


kotor, akan tetapi bukan tindakan keperawatan utama

Jawaban c : Memberikan lotion lembab sangat dianjurkan pada pasien


hemodialisa dengan peningkatan ureum kreatinin yang mengendap
dikulit untuk mencegah gatal kering pada kulit, melembabkan kulit

Jawaban d : pasien hanya mengeluh gatal dan kulit kering, dan tidak
ada luka sehingga tidak perlu dilakukan kompres Nacl

Jawaban e : pasien dengan keluhan kulit kering memang wajib dijaga


kelembapannya supaya tidak sampai terjadi luka iritasi, akan tetapi
bukan yang utama dan sudah dapat diatasi dengan pemberian lotion
Referensi Black M. Joyce., Hawks H. Jane. (2010). Medical surgical nursing.
Clinical management for positive outcome. Volume 1. Eight Edition.
Saunders Elsevier. St. Louis. Missouri.
Nama pembuat Ns. Sinta Fresia, S.Kep, M.Kep
Institusi/bagian Akper RSP TNI AU
No 51
Level DIII Perawat
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik professional, etis, legal dan peka budaya

Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan

Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif

Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge)

Pengetahuan afektif (konatif)


Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Komunitas/Keluarga/Gerontik/Manajemen/G
adar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi /
Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai
dan Keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung Pembuluh Darah dan Sistem Limfatik /
Pencernaan dan Hepatobilier / Saraf dan Perilaku/ Endokrin dan
Metabolisme/

Muskuloskeletal / Ginjal dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen /


Darah dan Sistem Kekebalan Tubuh / Penginderaan / Kesehatan
Mental/Pelayanan Kesehatan
Vignette

Seorang perempuan umur 56 tahun, menjalani hemodialisa rutin di RS. Pasien memiliki
riwayat Hipertensi sejak 10 tahun yang lalu, dan pernah dirawat karena stroke. Saat
dilakukan pengkajian pasien mengeluh kulit gatal-gatal dan kering, tampal lecet pada kulit
karena garukan. Hasil pemeriksaan Laboratorium Ureum : 249 mg/dl, creatinine 11,5mg/dl
dan Hb 9 gr/dl.

Pertanyaan soal

Faktor Predisposisi apakah yang menyebabkan kulit pasien maenjadi gatal-gatal ?

Pilihan Jawaban

a. Karena faktor alergi


b. Kekurangan cairan tubuh
c. Kekurangan kebersihan diri
d. Kekurangan kelembapan kulit

e. Penumpukan sampah metabolisme ureum di bawah kulit


Kunci e. Penumpukan sampah metabolisme ureum di bawah kulit
Kata Kunci Pasien Hemodialisa, mengeluh gatal-gatal, kering dan lecet pada kulit,
Hasil pemeriksaan Laboratorium Ureum : 249 mg/dl, creatinine
11,5mg/dl
Pembahasan Jawaban a : keluhan gatal Pada pasien hemodialisa, akibat gangguan
fungsi ginjal, terjadi penumpukan sampah metabolisme ureum kretinin
yang mengendap di kulit, bukan karena alergi

Jawaban b : Kulit pasien memang tampak kering, akan tetapi bukan


karena kekurangan cairan tubuh, pasien hemodialisa akan terjadi
penumpukan cairan

Jawaban c : keluhan gatal Pada pasien hemodialisa, akibat gangguan


fungsi ginjal, terjadi penumpukan sampah metabolisme ureum kretinin
yang mengendap di kulit, bukan karena kurangnya menjaga kebersihan
diri

Jawaban d : keluhan gatal Pada pasien hemodialisa, akibat gangguan


fungsi ginjal, terjadi penumpukan sampah metabolisme ureum kretinin
yang mengendap di kulit, bukan karena kurangnya menjaga kebersihan
diri

Jawaban e : keluhan gatal Pada pasien hemodialisa, akibat gangguan


fungsi ginjal, terjadi penumpukan sampah metabolisme ureum kretinin
yang mengendap di kulit
Referensi Black M. Joyce., Hawks H. Jane. (2010). Medical surgical nursing.
Clinical management for positive outcome. Volume 1. Eight Edition.
Saunders Elsevier. St. Louis. Missouri.
Nama pembuat Ns. Sinta Fresia, S.Kep, M.Kep
Institusi/bagian Akper RSP TNI AU
No 52
level D III Keperawatan
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik professional, etis, legal dan peka budaya

Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan

Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif

Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge)

Pengetahuan afektif (konatif)


Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Komunitas/Keluarga/Gerontik/Manajemen/G
adar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi /
Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai
dan Keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung Pembuluh Darah dan Sistem Limfatik /
Pencernaan dan Hepatobilier / Saraf dan Perilaku/ Endokrin dan
Metabolisme/

Muskuloskeletal / Ginjal dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen /


Darah dan Sistem Kekebalan Tubuh / Penginderaan / Kesehatan
Mental/Pelayanan Kesehatan
Vignette

Seorang perempuan umur 50 tahun menderita Diabetes mellitus sejak 5 tahun yang lalu,
Sekarang pasien dirawat di RS dengan keluhan terdapat luka ulkus di kaki kanan, luka
tampak basah, pus (+), edema tungkai (+). Hasil pemeriksaan fisik TD : 160/ 90 mmHg,
frekuensi nafas 20 x/menit, frekuensi nadi 80 x/ menit, S : 37,50 C

Pertanyaan soal

Apakah prioritas rencana tindakan keperawatan pada pasien tersebut ?


Pilihan Jawaban

a. Kaji skala nyeri


b. Observasi Tanda vital
c. Kaji tanda-tanda infeksi
d. Kaji riwayat diabetes melitus
e. Lakukan perawatan luka dengan teknik steril
Kunci e. Lakukan perawatan luka dengan teknik steril
Kata Kunci terdapat luka ulkus di kaki kanan, luka tampak basah, pus (+),
Pembahasan Jawaban a : pasien terdapat luka ulkus di kaki kanan, luka tampak
basah, pus (+),edema tungkai akan tetapi tidak ada keluhan nyeri pada
pasien

Jawaban b : tindakan observasi tanda-tanda vital memang harus


dilakukan akan tetapi bukan intervensi keperawatan utama untuk
mengatasi luka tampak basah, pus (+),edema tungkai pada pasien DM

Jawaban c : tindakan observasi tanda-tanda infeksi memang harus


dilakukan akan tetapi bukan intervensi keperawatan utama untuk
mengatasi luka tampak basah, pus (+),edema tungkai pada pasien DM

Jawaban d : mengkaji riwayat DM memang harus dilakukan akan tetapi


bukan intervensi keperawatan utama untuk mengatasi luka tampak
basah, pus (+),edema tungkai pada pasien DM

Jawaban e : perawatan luka merupakan intervensi keperawatan utama


yang harus dilakukan karena luka tampak basah, pus (+),edema tungkai
pada pasien DM
Referensi Black M. Joyce., Hawks H. Jane. (2010). Medical surgical nursing.
Clinical management for positive outcome. Volume 1. Eight Edition.
Saunders Elsevier. St. Louis. Missouri.
Nama pembuat Ns. Sinta Fresia, S.Kep, M.Kep
Institusi/bagian Akper RSP TNI AU
No 53
Level DIII Perawat
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik professional, etis, legal dan peka budaya

Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan

Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif

Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge)

Pengetahuan afektif (konatif)


Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Komunitas/Keluarga/Gerontik/Manajemen/G
adar
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi /
Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai
dan Keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Jantung Pembuluh Darah dan Sistem Limfatik /
Pencernaan dan Hepatobilier / Saraf dan Perilaku/ Endokrin dan
Metabolisme/

Muskuloskeletal / Ginjal dan Saluran Kemih / Reproduksi / Integumen /


Darah dan Sistem Kekebalan Tubuh / Penginderaan / Kesehatan
Mental/Pelayanan Kesehatan
Vignette

Seorang perempuan umur 30 tahun dirawat di RS dengan keluhan pusing dan lemas tiba-
tiba. Hasil pemeriksaan fisik konjuctiva tampak anemis, TD : 100/ 60 mmHg, frekuensi
nadi 70 x/menit, Frekuensi nafas 20/ menit, S : 36 0C. Hasil pemeriksaan laboratorium Hb
: 7,8 gr/dl. Direncanakan akan dilakukan pemberian tranfusi Whole Blood Cell (WBC) 1
kantong.
Pertanyaan soal

Tindakan apakah yang selanjutnya dilakukan oleh perawat ?

Pilihan Jawaban

a. Pasang Infus NaCl


b. Perhatikan reaksi tranfusi
c. Dapatkan akses vena yang besar
d. Kantong darah dihangatkan terlebih dahulu
e. Pastikan kecocokan darah dan tanggal kadaluarsa

Kunci e.Pastikan kecocokan darah dan tanggal kadaluarsa


Kata Kunci konjuctiva tampak anemis, Hb : 7.8 gr/dl, Direncanakan akan dilakukan
pemberian tranfusi Whole Blood Cell (WBC) 1 kantong.
Pembahasan Jawaban a : tindakan ini merupakan protap sebelum dilakukan tranfusi
darah akan tetapi bukan yang utama

Jawabab b : tindakan ini merupakan protap sebelum dilakukan tranfusi


darah akan tetapi bukan yang utama

Jawaban c : tindakan ini merupakan protap sebelum dilakukan tranfusi


darah akan tetapi bukan yang utama

Jawaban d : tindakan ini merupakan protap sebelum dilakukan tranfusi


darah akan tetapi bukan yang utama

Jawaban e : Protap utama untuk pemberian tranfusi Whole Blood Cell


(WBC) adalah dengan Pastikan kecocokan darah dan tanggal
kadaluarsa, bila tidak dilakukan akan berakibat fatal
Referensi Black M. Joyce., Hawks H. Jane. (2010). Medical surgical nursing.
Clinical management for positive outcome. Volume 1. Eight Edition.
Saunders Elsevier. St. Louis. Missouri.
Nama pembuat Ns. Sinta Fresia, S.Kep, M.Kep
Institusi/bagian Akper RSP TNI AU

No 54

Level DIII / Profesi

Tinjauan Jabaran

Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya

Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan

Pengembangan professional

Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis

Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural

Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen


Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &


Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial

Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
Tinjauan 7
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain

Vignette, Lead In dan Option


Seorang laki-laki, 59 tahun di rawat di ruangan penyakit dalam dengan stroke hemoragic. Perawat
ingin melakukan pemeriksaan status mental pasien, saat di tanya nama dan dimana sekarang,
pasien tidak bisa menyebutkan nama sendiri dan anggota keluarganya, dan menjawab sekarang
sedang berada di Mesjid?
Apakah hasil temuan dari pemeriksaan status mental pada kasus tersebut?
a. orientasi orang dan tempat baik
b. disorientasi orang dan tempat
c. orientasi tempat baik
d. disorientasi tempat
e. disorientasi waktu

b. disorientasi orang dan tempat


Kunci Jawaban:

pasien tidak bisa menyebutkan nama sendiri, menjawab sekarang sedang


Kata Kunci:
berada di Mesjid

a. orientasi orang dan tempat baik: tidak memiliki masalah dalam


menyebutkan nama, keluarganya dan lokasi
b. disorientasi orang dan tempat: klien tidak dapat menyebutkan namanya,
Pembahasan
keluarganya, dan lokasinya
c. orientasi tempat baik: tidak memiliki masalah dalam menyebutkan nama
lokasinya
d. disorientasi tempat: tidak dapat menyebutkan nama lokasinya
e. disorientasi waktu: tidak dapat menyebutkan waktunya saat ini

Smeltzer, S. C., Bare, B. G (2015). Buku ajar Asuhan Keperawatan Medikal


Referensi: Bedah. (vol.2). Jakarta : EGC

Nama penulis:  Mawar Eka Putri, S. Kep, Ns, M. Kep

Institusi:  Stikes Hang Tuah Tanjungpinang

No 55

Level DIII / Profesi

Tinjauan Jabaran

Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya

Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan

Pengembangan professional

Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis

Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural

Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen


Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &


Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial

Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
Tinjauan 7
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain

Vignette, Lead In dan Option


Seorang laki-laki 55 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosa Stroke. Hasil
pengkajian: respon verbal kata-kata tidak jelas, membuka mata ketika dipanggil, saat diberi
rangsang nyeri tangan menghindari nyeri.
Berapa nilai Glasgow Coma Scale (GCS) pada kasus tersebut?
a. E2:M3:V2
b. E2:M4:V2
c. E4:M4:V3
d. E3:M4:V4
e. E3:M4:V3

e. E3M4V3
Kunci Jawaban:

verbal kata-kata tidak jelas, membuka mata ketika dipanggil, saat diberi
Kata Kunci: rangsang nyeri tangan menghindari nyeri.

a. E2M3V2: E2= membuka mata dengan rangsangan nyeri, M3=respons


abnormal, V2= menggumam dnegan tidak jelas
b. E2M4V2: E2= membuka mata dengan rangsangan nyeri, M4= menjauhi
rangsangan nyeri, V2= menggumam dnegan tidak jelas
c. E4M4V3: E4=membuka mata spontan, M4=menjauhi rangsangan nyeri,
Pembahasan V3= kata-kata tidak membentuk kalimat
d. E3M4V4: E3= memebuka mata dengan rangsangan verbal(dipanggil),
M4: menjauhi rangsangan nyeri, V4: menjauhi rangsangan nyeri
e. E3M4V3: E3= memebuka mata dengan rangsangan verbal(dipanggil),
M4: menjauhi rangsangan nyeri, V3= kata-kata tidak membentuk kalimat

Smeltzer, S. C., Bare, B. G (2015). Buku ajar Asuhan Keperawatan Medikal


Referensi: Bedah. (vol.2). Jakarta : EGC
Nama penulis:  Mawar Eka Putri, S. Kep, Ns, M. Kep

Institusi:  Stikes Hang Tuah Tanjungpinang

No 56

Level DIII / Profesi

Tinjauan Jabaran

Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya

Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan

Pengembangan professional

Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis

Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural

Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen


Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &


Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial

Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
Tinjauan 7
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain

Vignette, Lead In dan Option


Seorang laki-laki, 46 tahun di rawat di ruang mata karena mengalami pandangan kabur dan nyeri.
Hasil pemeriksaan fisik mata kanan dan kiri 5/ 50 meter, lensa mata keruh. Selama dirawat
aktifitas klien dibantu oleh keluarga. Klien juga mengatakan takut akan kondisinya.
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. cemas
b. resiko tinggi cedera
c. kurang penegtahuan
d. defisit perawatan diri
e. gangguan persepsi sensori penglihatan
e. gangguan persepsi sensori penglihatan
Kunci Jawaban:

Kata Kunci: pandangan kabur dan nyeri, mata kanan dan kiri 5/ 50 meter, lensa mata keruh

a. cemas= data kurang mendukung untuk diangkat diagnosa utama cemas


b. resiko tinggi cedera = data kurang mendukung untuk diangkat diagnosa
utama
c. kurang penegtahuan= data kurang mendukung untuk diangkat diagnosa
utama
d. defisit perawatan diri= data kurang mendukung untuk diangkat diagnosa
Pembahasan
utama
e. gangguan persepsi sensori penglihatan= data pada kasus tersebut
pandangan kabur dan nyeri, mata kanan dan kiri 5/ 50 meter, lensa mata
keruh

Smeltzer, S. C., Bare, B. G (2015). Buku ajar Asuhan Keperawatan Medikal


Referensi: Bedah. (vol.2). Jakarta : EGC

Nama penulis:  Mawar Eka Putri, S. Kep, Ns, M. Kep

Institusi:  Stikes Hang Tuah Tanjungpinang

No 57

Level DIII / Profesi

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan

Pengembangan professional

Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis

Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural

Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen


Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &


Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial

Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
Tinjauan 7
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain

Vignette, Lead In dan Option


Seorang laki-laki usia 58 tahun dirawat di RS karena menderita asma bronchiale. Hasil pemeriksaan
kesadaran penuh, pasien mengalami sesak nafas, kepala pusing, TD = 220/120 mmHg, frekuensi
nadi 112 kali/menit, frekuensi nafas 35 kali/menit dan suhu 38oC. Perawat akan memperbaiki posisi
pasien
Apakah posisi yang paling tepat pada kasus tersebut?

a. kepala lebih rendah 15-30 derajat dari tubuh pasien


b. posisi miring ke kiri dan ke kanan setiap 2 jam
c. kepala lebih tinggi 15-30 derajat tubuh pasien
d. telentang datar tanpa bantal
e. pasien di posisikan duduk
c. kepala lebih tinggi 15-30 derajat tubuh pasien
Kunci Jawaban:

Kata Kunci: pasien mengalami sesak nafas, Perawat akan memperbaiki posisi pasien

a. kepala lebih rendah 15-30 derajat dari tubuh pasien= posisi inti tidak
memperbaiki konsisi klien
b. posisi miring ke kiri dan ke kanan setiap 2 jam= posisi ini lebih tepat
diberikan pada klien untuk tidak terjadinya dekubitus
c. kepala lebih tinggi 15-30 derajat tubuh pasien= posisi ini dapat
menurunkan konsumsi oksigen dan menurunkan sesak napas,
Pembahasan meningkatkan dorongan diagfragma sehingga mingkatkan ekspansi dada
dan ventrikel paru
d. telentang datar tanpa bantal= posisi ini tidak memperbaiki kondisi klen
e. pasien di posisikan duduk = osisi ini tidak memperbaiki kondisi klen

Smeltzer, S. C., Bare, B. G (2015). Buku ajar Asuhan Keperawatan Medikal


Referensi: Bedah. (vol.2). Jakarta : EGC

Nama penulis:  Mawar Eka Putri, S. Kep, Ns, M. Kep

Institusi:  Stikes Hang Tuah Tanjungpinang

No 58

Level DIII / Profesi

Tinjauan Jabaran

Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya


Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan

Pengembangan professional

Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis

Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural

Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen


Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &


Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial

Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
Tinjauan 7
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain

Vignette, Lead In dan Option


Seorang perempuan, 30 tahun di rawat di ruang bedah post op Apendiksitis hari ke 2. Klien
mengeluh nyeri pada luka oprasi dan sulit tidur. Hasil pemeriksaan fisik: TD 110/70 mmHg,
pernapasan 20x/ menit, nadi 87x/menit, suhu 37,9°C, skala nyeri 4.

Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?


a. memberikan kompres hangat
b. memberikan posisi yang nyaman
c. mengajarkan teknik napas dalam
d. memberikan lingkungan yang nyaman
e. membatasi pengunjung agar pasien dapat istirahat

c. mengajarkan Teknik napas dalam


Kunci Jawaban:
Kata Kunci: nyeri pada luka oprasi

a. memberikan kompres hangat= melebarkan pembuluh darah, sehingga


aliran darah ke sel dan jaringan tubuh menjadi lancar.
b. memberikan posisi yang nyaman= untuk memberikan rasa nyaman tidak
dapat menghilangkan nyeri
c. mengajarkan teknik napas dalam= merupakan Tindakan untuk
pengalihan rasa nyeri
Pembahasan d. memberikan lingkungan yang nyaman= lingkungan yang nyaman
kuraang tepat untuk menghilangkan rasa nyeri
e. membatasi pengunjung agar pasien dapat istirahat= Tindakan ini juga
tidak tepat

Smeltzer, S. C., Bare, B. G (2015). Buku ajar Asuhan Keperawatan Medikal


Referensi: Bedah. (vol.2). Jakarta : EGC

Nama penulis:  Mawar Eka Putri, S. Kep, Ns, M. Kep

Institusi:  Stikes Hang Tuah Tanjungpinang

No 59

Level DIII / Profesi

Tinjauan Jabaran

Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya

Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan

Pengembangan professional

Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis

Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural

Pengetahuan afektif (konatif)


Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &


Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial

Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan


kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
Tinjauan 7
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan
/ Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain

Vignette, Lead In dan Option


Vignette
Seorang perempuan, umur 32 tahun, P3A0, melahirkan bayi laki-laki 1 menit yang lalu. Hasil
pemeriksaan: seluruh tubuh bayi kemarahan, denyut jantung lebih 100x/menit, fleksi ekstremitas,
menangis kencang dan kuat.

Lead In
Apakah data pemeriksaan APGAR yang harus dilengkapi pada kasus tersebut?

Option 
A. warna kulit
B. pernapasan
C. respon reflek
D. aktivitas otot
E. denyut jantung

Kunci
C. respon reflek
Jawaban:
Hasil Pemeriksaan: seluruh tubuh bayi kemarahan, denyut jantung lebih
100x/menit, fleksi ekstremitas, menangis kencang dan kuat.
Pemeriksaan APGAR SCORE terdiri dari Appearance (warna kulit), Pulse
Kata Kunci:
(denyut jantung), Grimace (respon reflek), Activity (aktivitas otot), dan
Respiration (pernapasan). Pemeriksaan APGAR bertujuan untuk mengetahui
perlu tidaknya resusitasi.

A. warna kulit (seluruh tubuh bayi kemarahan)


B. pernapasan (menangis kencang dan kuat)
Pembahasan C. respon reflek (respon terhadap stimulasi saluran napas), data ini belum
ada pada kasus
D. aktivitas otot (flexi ekstremitas)
E. denyut jantung (denyut jantung lebih 100x/menit)
Lowdermilk, Perry & Cashion. (2013). Keperawatan Maternitas. Elsevier.
Referensi:
Singapore.

Nama penulis:  Mukhoirotin, S.Kep. Ns. M.Kep.

Institusi:  Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang


No 60

Level DIII / Profesi

Tinjauan Jabaran

Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya

Tinjauan 1 Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan

Pengembangan professional

Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis

Tinjauan 2 Pengetahuan prosedural

Pengetahuan afektif (konatif)

Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Manajemen


Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi /
Tinjauan 4
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif

Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman / aktifitas &


Tinjauan 6
istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan / Psikososial

Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan


kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan
Tinjauan 7
dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan
/ Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain

Vignette, Lead In dan Option


Vignette
Seorang perempuan, umur 25 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 38 minggu, datang ke Rumah
Sakit dengan keluhan mulas sejak 10 jam yang lalu. Hasil pengkajian: TD 120/80 mmHg,
frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi napas 24x/menit, TFU 30 cm, kepala sudah masuk 3/5,
pembukaan serviks 6 cm, selaput ketuban masih utuh. Pasien memasuki inpantu kala I.
 
Lead In
Apakah fase persalinan pada kasus tersebut?

Option 
A. laten
B. transisi
C. deselerasi
D. akselerasi
E. dilatasi maksimal
Kunci
E. dilatasi maksimal
Jawaban:

usia kehamilan 38 minggu, datang ke Rumah Sakit dengan keluhan mulas


Kata Kunci: sejak 10 jam yang lalu, TFU 30 cm, kepala sudah masuk 3/5, pembukaan
serviks 6 cm, selaput ketuban masih utuh. Pasien memasuki inpantu kala I.

Pembahasan
A. laten
Fase laten dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan
pembukaan servix secara bertahap, pembukaan servix 0-3 cm dan
biasanya berlangsung di bawah hingga 8 jam
B. aktif
Fase transisi adalah kala persalinan ketika serviks berdilatasi dari sekitar 8
cm sampai dilatasi penuh (atau hingga kontraksi ekspulsif yang terjadi pada
kala dua
mulai dirasakan oleh ibu) sering kali intensitas aktivitas uterus berhenti
sejenak pada saat ini
C. deselerasi
Deselarasi adalah fase aktif persalinan, dimana pembukaan menjadi lambat
yaitu pembukaan serviks 9-10 cm, berlangsung 2 jam
D. akselerasi
Akselerasi adalah fase aktif persalinan yang dimulai dari pembukaan serviks
3-4 cm, berlangsung 2 jam)
E. dilatasi maksimal
Dilatasi maksimal adalah fase aktif persalinan dimana pembukaan serviks
berlangsung sangat cepat dari pembukaan 4-9 cm, berlangsung 2 jam

Lowdermilk, Perry & Cashion. (2013). Keperawatan Maternitas. Elsevier.


Referensi: Singapore.
Varney, H. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.
Nama penulis:  Mukhoirotin, S.Kep. Ns. M.Kep.

Institusi:  Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang

Anda mungkin juga menyukai