Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Lead in:
Apakah prinsip etik keperawatan yang tidak dilakukan oleh perawat pada kasus tersebut?
Option:
a. justice
b. autonomy
c. beneficence
d. confidentiality
e. nonmaleficence
Kunci
b. autonomy
Jawaban:
No 2
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Lead in:
Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?
Option:
a. ansietas
b. keputusasaan
c. harga diri rendah
d. ketidakberdayaan
e. gangguan citra tubuh
Kunci
B. keputusasaan
Jawaban:
a. Pada kasus di atas tidak terdapat pasien tidak lagi berada pada tahap
merasa bingung, dimana merasa bingung ini adalah tanda mayor subyektif
dari ansietas
b. Kata kunci pada berupa Sekarang saya tidak bisa melakukan apapun
marupakan tanda gejala mayor subyektif dari diagnosus keputusasaan dan
wajah murung serta sedih merupakan gejala dan tanda minor obyektif.
Sehingga jawaban pada kasus di atas adalah B
c. Pada diagnosis harga diri rendah kronis, salah satu tanda mayor subyektif
Pembahasan
yang menonjol adalah penialaian negative pada diri, namun hal tersebut
tidak terdapat pada kasus di atas
d. Tanda gejala mayor untuk diagnosis ketidakberdayaan adalah adanya
pernyataan frustasi dan adanya ketergantungan pada orang lain. Namun
untuk tanda ketergantungan pada orang lain tidak tergambar pada soal
e. Pada kasus di atas walaupun pasien mengalami kelumpuhan namun
pasien tidak menyebutkan secara spesifik tentang penilaian negatif atas
kelumpuhan pada kaki yang dialami oleh pasien
No 3
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Lead in:
Apa masalah keperawatan pada kasus tersebut?
Option:
a. harga diri rendah situasional
b. harga diri rendah kronik
c. waham nihilistik
d. isolasi sosial
e. halusinasi
Kunci
E. halusinasi
Jawaban:
No 4
Tinjauan Jabaran
Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pengembangan professional
Lead in:
Apakah faktor presipitasi masalah keperawatan pada kasus di atas?
Option:
a. Sering melamun
b. Marah tanpa sebab
c. Dipecat dari kerjanya
d. Ditinggal mati ibunya
e. Perceraian orang tua
Kunci
C. Dipecat dari kerjanya
Jawaban:
Kata Kunci: Sejak dipecat dari tempatnya bekerja 3 bulan yang lalu
No 5
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Lead in:
Apakah tindakan keperawatan yang dapat dilakukan pada kasus di atas?
Option:
a. Membujuk pasien agar mau minum obat
b. Kolaborasi dengan medis untuk pemberian obat injeksi
c. Menjelaskan kepada pasien tentang fungsi minum obat
d. Berdiskusi dengan keluarga tentang pentingnya minum obat
e. Menunda pemberian obat sampai pasien mau minum obat
Kunci
C. Menjelaskan kepada pasien tentang fungsi minum obat
Jawaban:
Pasien menolak minum obat karena setelah minum obat badan pasien terasa
Kata Kunci: kaku semua
No 6
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Lead in:
Apakah faktor presipitasi pada kasus di atas?
Option:
a. Merasa tidak berguna
b. Suami sering tidak pulang
c. Merasa bukan wanita normal
d. Sepuluh tahun tidak dikaruniai anak
e. Suami sering menyindir dirinya mandul
Kunci
E. Suami sering menyindir dirinya mandul
Jawaban:
Pasien juga mengatakan setiap hari suaminya menyindir dirinya mandul dan
Kata Kunci:
suami juga tidak pulang ke rumah
No 7
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
No 8
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Tanda gejala membran putih keabuan pada langit-langit rongga mulut atau
istilah lainnya “pseudomembran” merupakan tanda khas penyakit difteri. Difteri
merupakan suatu infeksi akut yang mudah menular dan sering menyerang
saluran pernafasan bagian atas. Adanya pembengkakan kelenjar getah bening
di leher menunjukkan tanda infeksi. Pseudomembran terdiri dari fibrin,
Pembahasan
leukosit, jaringan nekrotik dan kuman yang meliputi area saluran napas yang
terkena, sukar diangkat, mudah berdarah dan berwarna putih keabuan.
Adanya pseudomembran disertai edema pada saluran napas dapat
menyebabkan sumbatan jalan napas, sehingga pilihan jawaban yang tepat
adalah inefektif bersihan jalan napas.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia. 2016. Standar Diagnosis
Referensi: Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Pertanyaan soal
Berapakah jumlah skor APGAR pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
a. 5
b. 6
c. 7
d. 8
e. 9
Kunci C.7
Jawaban:
Pada soal kata kuncinya di hasil pemeriksaan yaitu bayi menangis lemah,
Kata Kunci: frekuensi nadi 105 x/mnt, gerakan tampak lemah dan seluruh tubuh bayi
tampak berwarna merah muda dan soal yang ditanya APGAR
Skor total: 2 + 1 + 1 + 1 + 2 = 7
No 10
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak/ KMB/ Gadar/ Jiwa/ Keluarga/ Komunitas/ Gerontik/ Manajemen
Oksigen/ Cairan & Elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman & Nyaman/ Aktifitas &
Tinjauan 6 Istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai dan Keyakinan/ Psikososial
Pertanyaan soal:
Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan perawat pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban:
a. menghidupkan mesin inhalasi
b. memasang sungkup oksigen
c. mengobservasi uap inhalasi
d. mengatur waktu pemberian
e. memeriksa fungsi mesin
Kunci a. Menghidupkan mesin inhalasi
Jawaban:
Pada kasus kata kunci yang ditemukan direncanakan pemberian nebulisasi.
Perawat yang bertugas mempersiapkan alat, mengatur posisi pasien,
Kata Kunci: memasukan obat kedalam tabung
Dan fokus kesoal kata kuncinya adalah tindakan selanjutnya yang dilakukan
perawat
Data pada kasus diatas perawat melakukan tindakan berdasarkan advis
dokter berupa pemberian nebulisasi. Perawat telah mempersiapkan alat,
mengatur posisi pasien, dan memasukkan obat kedalam tabung. Tindakan
Pembahasan
selanjutnya yang dilakukan perawat adalah menghidupkan mesin inhalasi,
mengobservasi uap inhalasi, menempatkan sungkup pada pasien, dan
mengatur waktu pemberian
Hockenberry, M.J. & Wilson, D. 2013. Wong's Essentials of Pediatric Nursing.
Referensi: 9th ed. St. Louis: Mosby Elsevier
No 12
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Sebelum perawat memberikan obat kepada pasien laki-laki,37 tahun, dengan diagnosa medis
Unstable Angina. Perawat tersebut mengidentfikasi kebutuhan pasien akan obat berdasarkan
instruksi dokter, dan memperhatikan "hak pasien" dalam persiapan dan pemberian obat. Setelah
perawat memberikan dosis, perawat mengevaluasi respon pasien terhadap obat yang diberikan.
A. Justice
B. Veracity
C. Otonomi
D. Beneficience
E. Responsibility
E.Responsibility
Kunci
Jawaban: Tanggung jawab adalah pelaksanaan tugas yang terkait dengan peran khusus
perawat. Akuntabilitas berarti bertanggung jawab atas tindakan sendiri
Institusi: Fakultas Ilmu Dan Tehnologi Kesehatan Universitas Jenderal Achmad Yani
No 13
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Kata Kunci: Adat dan budaya pasien, prinsip moral dan etik perawat
No 14
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Kunci
E. Restrain dan pasang pagar pengaman tempat tidur
Jawaban:
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Apakah penjelasan yang tepat terkait etik dan moral pada kasus tersebut?
A. Program ini solusi satu-satunya bagi pasangan yang ingin memiliki anak
B. Bayi tabung tetap menjunjung hakekat keluarga meskipun pendonor bukan
suami
C. Sah dilakukan menggunakan sperma dan atau ovum donor mantan suami atau
isteri
D. Pertentangan nilai karena manusia turut campur dalam penentuan awal hidup
manusia
E. Setuju jika pendonor ovum atau sperma adalah bagian dari keluarga (isteri atau
suami sendiri)
Kunci E. Setuju jika pendonor ovum atau sperma adalah bagian dari
Jawaban: keluarga (isteri atau suami sendiri)
Kata Kunci: Belum punya anak, program bayi tabung, etik dan moral
Option A. kurang tepat sebab program bayi tabung bukan solusi
satu-satunya bagi pasangan yang belum mendapatkan anak. Karena
ada cara lainnya yaitu adopsi anak sesuai undang-undang no. 23
tahun 2002 dan Permensos no 110 tahun 2009.
Option B. tidak tepat bila ditinjau dari etik dan moral praktik
keperawatan profesional.
Option C.tidak tepat karena anak yang dilahirkan dari benih yang
diimplantasikan ke rahim isteri, secara hukum haruslah dari sperma
suami yang sah.
Pembahasan
Option D. bila berpedoman kepada penentuan awal hidup dan
kematian adalah Tuhan YME maka, bayi tabung bertentangan
dengan nilai ini.
Option E adalah jawaban yang tepat, sebab sperma dari donor di
dalam tabung petri dan setelah terjadi pembuahan diimplantasikan ke
dalam rahim istri, maka anak yang dilahirkan memiliki status anak
sah dan memiliki hubungan mewaris dan hubungan keperdataan
lainnya sepanjang si suami tidak menyangkal dengan melakukan tes
golongan darah atau tes DNA
No 16
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Kunci
D. Menyampaikan prinsip menjunjung tinggi nilai kehidupan
Jawaban:
Kata Kunci: Asfiksia berat, rawat di NICU, lepaskan alat bantu nafas
No 17
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Seorang perempuan berusia 70 tahun tinggal dipanti werdha. Hasil pengkajian: klien mengalami
kelemahan pada kedua ektremitas bawah. Klien meminta bantuan perawat untuk membantunya
Kunci Jawaban: E
ke kamar mandi namun perawat menolak karena akan menyuapi lansia yang lain, selain tu
Referensi: Wong,DonnaL,MarilynHockenberry-
perawat tidak mau membantu klien karena klien selalu marah-marah.
Eaton,DavidWilson,MarilynL.Winkelstein,PatriciaSchwartz..
2009.BukuAjarKeperawatanPediatik. Vol.1dan 2. Jakarta: EGC
Apakah prinsip etik yang dilanggar oleh perawat pada kasus tersebut?
a. Justice
Nama pembuat: Ns. Deni Metri, S.Kep., M.Kes.,
b. Autonomy
Institusi/bagian: Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang
c. Benefecience
d.
Pembahasan: Confidentiality
Ada 8 prinsip etis
e. Non-Maleficience
Autonomi/otonomi
Prinsip ini didasarkan pada keyakinan bahwa individu isa berfikir
Kunci a. Justice
logis dan mampu membuat keputusan sendiri contoh yang
Jawaban:
tidakmemperhatikan otonomi adalah memberitahukan klien bahwa
Kata Kunci: perawat menolak karena akan menyuapi lansia yang lain, selain tu perawat
keadaannya
tidak baik padahal
mau membantu terdapat
klien karena kliengangguan
selalu marah-marah
Justice (keadilan)
Nilai ini direfleksikan dalam praktik profesional ketika perawat
Pembahasan
a. Justice (Keadilan) : Nilai ini direfleksikan dalam praktik profesional ketika
perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktik
dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan
kesehatan
b. Autonomi (Autonomi): Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa
individu mampu berpikir logis dan mampu membuat keputusan sendiri.
c. Benefecience (Berbuat Baik): Prinsip ini menentut perawat untuk
melakukan hal yang baik dengan begitu dapat mencegah
kesalahan atau kejahatan
d. Confidentiality (Kerahasiaan): Kerahasiaan adalah informasi tentang
klien harus dijaga privasi klien
e. Non maleficience (tidak merugikan): Prinsip ini berarti tidak
menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien
ID SOAL 20
Tinjauan 1 Praktis Profesional, Etik, Legal dan Peka Budaya
Asuhan dan Manajemen Asuhan Keperawatan
Pengembangan Profesional
Tinjauan 2 Kognitif: Pengetahuan Comprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan Prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Gadar / Jiwa / Keluarga / Komunitas/ Gerontik /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan / Implementasi
/ Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan dan Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman /
Aktivitas & Istirahat / Komunikasi / Belajar / Seksual / Nilai & Keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem kardiovaskuler & Limfatik / Sistem Pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh / Sistem Saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan & Hepatobilier / Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integumen /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi / Sistem Penginderaan / Pelayanan
kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Vignette:
Balita umur 5 tahun di rawat di RS dengan diagnosis medis anemia hemoragis. Orang tua
mengatakan sejak 3 hari yang lalu balita tersebut sering mengalami mimisan. Orang tua
mengatakan anak tampak lemah, letih, dan lesu.
Pertanyaan Soal:
Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut ?
Pilihan Jawaban
a. nutrisi kurang dari kebutuhan
b. kekurangan volume cairan
c. intoleransi aktivitas
d. ansietas/cemas
e. nyeri
Kunci C
Kata kunci Orang tua mengatakan anak tampak lemah, letih, dan lesu
Pembahasan Anemia hemoragik merupakan anemia yang terjadi karena adanya
perdarahan pada seseorang yang menyebabkan kadar hemoglobin
berkurang. Hemoglobin berfungsi untuk mentransport oksigen. Dampak bila
kadar hemoglobin berkurang, maka transport oksigen ke seluruh tubuh juga
berkurang yang ditandai dengan lemah, letih, lesu. Masalah keperawatan
yang tepat pada kondisi lemah, letih dan lesu adalah intoleransi aktivitas.
Referensi Wong, dkk. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, Vol. 1; Jakarta
Nama Idola Perdana Sulistyoning Suharto.,S.Kep.,Ns.,M.Si
penulis
Institusi Universitas Kadiri
ID SOAL 21
Tinjauan 1 Praktis Profesional, Etik, Legal dan Peka Budaya
Asuhan dan Manajemen Asuhan Keperawatan
Pengembangan Profesional
Tinjauan 2 Kognitif: Pengetahuan Comprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan Prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Gadar / Jiwa / Keluarga / Komunitas/ Gerontik /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan dan Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman /
Aktivitas & Istirahat / Komunikasi / Belajar / Seksual / Nilai & Keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem kardiovaskuler & Limfatik / Sistem Pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh / Sistem Saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan & Hepatobilier / Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integumen /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi / Sistem Penginderaan /
Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Vignette:
Balita umur 4 tahun tahun dibawa ke RS dengan diagnosis medis nefrotic syndrome.
Orang tua mengatakan sejak 2 hari yang lalu anaknya bengkak hampir di seluruh tubuh.
Saat dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan hasil edema periorbital, perut asites, frekuensi
napas 35 x/menit.
Pertanyaan Soal:
Apakah intervensi yang tepat ?
Pilihan Jawaban
a. kaji kulit dan wajah untuk mengetahui derajat edema
b. kolaborasi pemberian obat diuretik sesuai indikasi
c. pantau asupan dan luaran cairan
d. timbang berat badan setiap hari
e. programkan diet rendah natrium
Kunci B
Kata kunci Saat dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan hasil edema periorbital, perut
asites, frekuensi napas 35 x/menit.
Pembahasan Nefrotic Syndrome adalah keadaan klinis dengan gejala proteinuria,
hipoalbuminemia, hiperkolesterolemia dan edema. Edema bisa diatasi
dengan memberikan obat-obatan diuretik. Sehingga jawaban yang tepat
adalah kolaborasi pemberian obat diuretic sesuai indikasi.
Referensi Wong, dkk. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, Vol. 1; Jakarta
Nama Idola Perdana Sulistyoning Suharto.,S.Kep.,Ns.,M.Si
penulis
Institusi Universitas Kadiri
ID SOAL 22
Tinjauan 1 Praktis Profesional, Etik, Legal dan Peka Budaya
Asuhan dan Manajemen Asuhan Keperawatan
Pengembangan Profesional
Tinjauan 2 Kognitif: Pengetahuan Comprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan Prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Gadar / Jiwa / Keluarga / Komunitas/ Gerontik /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan dan Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman /
Aktivitas & Istirahat / Komunikasi / Belajar / Seksual / Nilai & Keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem kardiovaskuler & Limfatik / Sistem Pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh / Sistem Saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan & Hepatobilier / Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integumen /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi / Sistem Penginderaan /
Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Vignette:
Bayi umur 6 bulan dibawa ke RS oleh orang tuanya dengan keluhan BAB tidak lancar sejak
2 bulan yang lalu dengan frekuensi 2-3x/minggu. Berdasarkan hasil pemeriksaan
didapatkan bayi tampak lemas, perut kembung, frekuensi nadi 102x/menit, frekuensi napas
24x/menit, suhu 36,8◦C. Setelah dilakukan pemeriksaan penunjang didapatkan diagnosis
medis hirscprung.
Pertanyaan Soal:
Apakah diagnosa keperawatan yang tepat pada kasus bayi tersebut ?
Pilihan Jawaban
a. Konstipasi
b. Risiko konstipasi
c. Intoleransi aktivitas
d. Gangguan rasa nyaman
e. Gangguan tumbuh kembang
Kunci A
Kata kunci Bayi umur 6 bulan dibawa ke RS oleh orang tuanya dengan keluhan BAB
tidak lancar sejak 2 bulan yang lalu dengan frekuensi 2-3x/minggu
Pembahasan Penyakit Hirschsprung adalah gangguan pada usus besar yang
menyebabkan feses atau tinja terjebak di dalam usus. Kondisi terjebaknya
feses dalam usus besar ini menyebabkan konstipasi, sehingga diagnose
keperawatan yang tepat adalah konstipasi.
Referensi Wong, dkk. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, Vol. 1; Jakarta
Nama Idola Perdana Sulistyoning Suharto.,S.Kep.,Ns.,M.Si
penulis
Institusi Universitas Kadiri
ID SOAL 23
Tinjauan 1 Praktis Profesional, Etik, Legal dan Peka Budaya
Asuhan dan Manajemen Asuhan Keperawatan
Pengembangan Profesional
Tinjauan 2 Kognitif: Pengetahuan Comprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan Prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Gadar / Jiwa / Keluarga / Komunitas/ Gerontik /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan dan Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman /
Aktivitas & Istirahat / Komunikasi / Belajar / Seksual / Nilai & Keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem kardiovaskuler & Limfatik / Sistem Pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh / Sistem Saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan & Hepatobilier / Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integumen /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi / Sistem Penginderaan /
Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Vignette:
Seorang bayi lahir di puskesmas dengan persalinan normal. Berdasarkan hasil
pemeriksaan fisik pada bayi didapatkan warna kulit kemerahan, frekuensi nadi 100x/menit,
meringis saat distimulasi pada saluran napas, dan bayi menangis kuat, bergerak aktif.
Pertanyaan Soal:
Berapakah nilai APGAR score bayi tersebut?
Pilihan Jawaban
a. 6
b. 7
c. 8
d. 9
e. 10
Kunci E
Kata kunci Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik pada bayi didapatkan warna kulit
kemerahan, frekuensi nadi 100x/menit, meringis saat distimulasi pada
saluran napas, dan bayi menangis kuat, bergerak aktif.
Pembahasan APGAR skor adalah suatu metode sederhana yang digunakan untuk
menilai keadaan umum bayi sesaat setelah kelahiran. APGAR kepanjangan
dari Appearance, Pulse, Grimace,Activity, Respiration. Warna kulit normal
menunjukkan penampilan bayi normal, frekuensi nadi 100x/menit
menunjukkan denyut jantung normal, meringis saat distimulasi pada saluran
napas merupakan kondisi normal, bergerak aktif menunjukkan aktivitas
normal, dan menangis kuat menunjukkan pernapasan yang normal. Nilai
normal diberi skor 2, sehingga bila dijumlahkan nilai apgarnya adalah 10
Referensi Wong, dkk. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, Vol. 1; Jakarta
Nama Idola Perdana Sulistyoning Suharto.,S.Kep.,Ns.,M.Si
penulis
Institusi Universitas Kadiri
ID SOAL 24
Tinjauan 1 Praktis Profesional, Etik, Legal dan Peka Budaya
Asuhan dan Manajemen Asuhan Keperawatan
Pengembangan Profesional
Tinjauan 2 Kognitif: Pengetahuan Comprehensif/berpikir kritis
Pengetahuan Prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB / Gadar / Jiwa / Keluarga / Komunitas/ Gerontik /
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan dan Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman /
Aktivitas & Istirahat / Komunikasi / Belajar / Seksual / Nilai & Keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 Sistem kardiovaskuler & Limfatik / Sistem Pernafasan / Sistem darah dan
kekebalan tubuh / Sistem Saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem
Pencernaan & Hepatobilier / Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integumen /
Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi / Sistem Penginderaan /
Pelayanan kesehatan / kesehatan mental / lain-lain
Vignette:
Balita umur 5 th dirawat di RS dengan diagnosis medis asma bronchial. Hasil pemeriksaan
fisik menunjukkan frekuensi napas 36x/menit, frekuensi nadi 110x/menit, suhu 380C. Pada
auskultasi paru terdengar suara wheezing pada semua lapang paru. Anak mengalami
komplikasi pengkerutan sebagian paru-paru (atelektasis).
Pertanyaan Soal:
Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif
b. Gangguan ventilasi spontan
c. Gangguan pertukaran gas
d. Pola nafas tidak efektif
e. Hipertermi
Kunci A
Kata kunci Pada auskultasi paru terdengar suara wheezing pada semua lapang paru
Pembahasan Asma Bronkhial adalah suatu keadaan dimana saluran napas mengalami
penyempitan yang dikarenakan oleh hiperaktivitas terhadap rangsangan
tertentu yang menyebabkan peradangan dan peyempitan yang bersifat
sementara. Wheezing terjadi oleh karena adanya penyempitan saluran
pernapasan bagian ujung / dalam. Oleh karena itu jawaban yang tepat
adalah bersihan jalan nafas tidak efektif
Referensi Wong, dkk. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik, Vol. 1; Jakarta
Nama Idola Perdana Sulistyoning Suharto.,S.Kep.,Ns.,M.Si
penulis
Institusi Universitas Kadiri
No 25
Level DIII / Profesi
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Pertanyaan soal
Apakah tindakan keperawatan selanjutnya pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
a. menyusun jadwal kegiatan latihan
b. mengajarkan latihan fisik tarik nafas dalam
c. menjelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan
d. mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
e. membantu pasien mengenal penyebab perilaku kekerasan
Kunci
d. mengidentifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan
Jawaban:
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Kasus (vignete)
Seorang perempuan, 21 tahun, dirawat di RSJ karena dirumah marah-marah dan membanting
barang. Pasien mengatakan kesal jika ada orang yang mengejek dan mengatakan tidak
berguna. Diruang rawat inap perawat telah melatih pasien cara mengontrol marah dengan
Latihan fisik dan melatih minum obat dengan prinsip 8 benar. Pasien dapat mempraktekkannya
dengan baik.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan keperawatan selanjutnya pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
a. melatih pasien berbicara dengan asertif
b. mengajarkan latihan fisik tarik nafas dalam
c. menjelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan
d. melatih mengontrol marah dengan pukul kasur/bantal
e. melatih mengendalikan marah dengan kegiatan ibadah sesuai kepercayaan
Kunci
a. melatih pasien berbicara dengan asertif
Jawaban:
No 27
Pengembangan professional
Seorang perempuan, 24 tahun, dibawa ke RSJ oleh keluarga karena mengurung diri dikamar
selama 7 bulan. Keluarga mengatakan pasien tidak mau berbicara dengan siapapun dan
mengurung diri dikamar sejak tunanganya meninggal karena kecelakaan 1 tahun yang lalu.
Perawat mendekati pasien untuk menyapa dan memperkenalkan diri, kemudian menunggu
respon pasien beberapa detik tetapi pasien hanya diam dan tidak menoleh kearah perawat.
Pertanyaan soal
Apakah teknik komunikasi terapeutik yang dilakukan perawat pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
a. silent
b. refleksi
c. listening
d. restating
e. focussing
Kunci
a. silent
Jawaban:
No 28
Pengembangan professional
Seorang laki-laki, 32 tahun, dibawa ke RSJ karena melempar kaca rumah dan memecahkan
genteng tetangga sekitarnya. Pasien mengatakan ada yang menyuruhnya karena semua
tetangganya jahat dan mengejek pasien. Hasil pemeriksaan pasien bicara dan tertawa sendiri
dan selalu menyendiri. Perawat membantu pasien mengenal halusinasi yang dialami,
menjelaskan cara mengontrol halusinasi serta mengajarkan pasien cara menghardik dengan
halusinasi tanpa menganggu kegiatan yang sedang dilakukan.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan perawat pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
a. menyusun jadwal latihan
b. melatih pasien minum obat
c. mengajarkan cara menghardik
d. mengevaluasi jadwal kegiatan latihan
e. menganjurkan bercakap-cakap dengan orang lain
Kunci
a. Menyusun jadwal latihan
Jawaban:
No 29
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut ?
Pilihan jawaban
A. defisit Perawatan diri
B. perilaku kekerasan
C. harga diri rendah
D. isolasi sosial
E. halusinasi
Kunci
a. defisit Perawatan diri
Jawaban:
Selama dipasung keluarga hanya datang memberikan makan dan minum saja
karena harus bekerja disawah. kondisi klien kotor, bau, kuku panjang dan
Kata Kunci:
hanya menggunakan sarung.
No 30
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Oksigen / Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman / Aktifitas &
Tinjauan 6
Istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai & Keyakinan / Psikososial
Lead in:
Apakah diagnosis keperawatan yang tepat pada kasus tersebut ?
Option :
A. Gangguan proses keluarga
B. Gangguan komunikasi verbal
C. Penampilan peran tidak efektif
D. Ketidakmampuan koping keluarga
E. Ketegangan peran pemberi asuhan
Kunci
A. Gangguan proses keluarga
Jawaban:
Ibu bingung apa yang harus dilakukan, setelah suami meninggal. Ibu tidak
Kata Kunci
tega mengatakan pada anaknya
Penampilan peran tidak efektif adalah pola perilaku yang berubah atau tidak
sesuai dengan harapan, norma dan lingkungan yang ditunjukkan dengan
kondisi bingung menjalankan peran, merasa harapan tidak terpenuhi, tidak
puas dalam menjalankan peran, adanya konflik peran, strategi koping yang
tidak efektif dan pola adaptasi yang tidak adekuat
No 31
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Oksigen / Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman / Aktifitas &
Tinjauan 6
Istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai & Keyakinan / Psikososial
Vignette :
Saat kunjungan rumah, perawat mendapatkan seorang perempuan 25 tahun mengeluhkan
kondisi ibunya, 65 tahun sering marah tidak jelas saat diajak bicara. Ini dirasakan keluarga sejak
klien mengalami gangguan pendengaran. Klien sering menjawab tidak sesuai pertanyaan.
Keluarga tidak tahu bagaimana cara berbicara yang tepat dengan klien agar tidak menimbulkan
salah paham.
Lead in:
Apakah diagnosis keperawatan yang tepat pada kasus tersebut ?
Option :
A. Gangguan proses keluarga
B. Gangguan komunikasi verbal
C. Penampilan peran tidak efektif
D. Ketidakmampuan koping keluarga
E. Ketegangan peran pemberi asuhan
Kunci
B. Gangguan komunikasi verbal
Jawaban:
Ibu bingung apa yang harus dilakukan, setelah suami meninggal. Ibu tidak
Kata Kunci:
tega mengatakan
Penampilan peran tidak efektif adalah pola perilaku yang berubah atau tidak
sesuai dengan harapan, norma dan lingkungan yang ditunjukkan dengan
kondisi bingung menjalankan peran, merasa harapan tidak terpenuhi, tidak
Pembahasan puas dalam menjalankan peran, adanya konflik peran, strategi koping yang
tidak efektif dan pola adaptasi yang tidak adekuat
Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017) , Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Referensi:
: Defenisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1, cetakan III
Nama penulis: Dwi Agustanti
No 32
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Oksigen / Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman / Aktifitas &
Tinjauan 6
Istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai & Keyakinan / Psikososial
Lead in:
Apakah diagnosis keperawatan yang tepat pada kasus tersebut ?
Option :
A. Gangguan proses keluarga
B. Gangguan komunikasi verbal
C. Penampilan peran tidak efektif
D. Ketidakmampuan koping keluarga
E. Ketegangan peran pemberi asuhan
Kunci
B. Gangguan komunikasi verbal
Jawaban:
Penampilan peran tidak efektif adalah pola perilaku yang berubah atau tidak
sesuai dengan harapan, norma dan lingkungan yang ditunjukkan dengan
kondisi bingung menjalankan peran, merasa harapan tidak terpenuhi, tidak
Pembahasan puas dalam menjalankan peran, adanya konflik peran, strategi koping yang
tidak efektif dan pola adaptasi yang tidak adekuat
Tim Pokja SDKi DPP PPNI (2017) , Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Referensi:
: Defenisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1, cetakan III
No 33
Tinjauan Jabaran
Oksigen / Cairan & Elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman & Nyaman / Aktifitas &
Tinjauan 6
Istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai & Keyakinan / Psikososial
Lead in:
Apakah diagnosis yang tepat pada kasus tersebut ?
Option :
A. Gangguan proses keluarga
B. Gangguan komunikasi verbal
C. Penampilan peran tidak efektif
D. Ketidakmampuan koping keluarga
E. Ketegangan peran pemberi asuhan
Kunci
E.Ketegangan peran pemberi asuhan
Jawaban:
Penampilan peran tidak efektif adalah pola perilaku yang berubah atau tidak
sesuai dengan harapan, norma dan lingkungan yang ditunjukkan dengan
kondisi bingung menjalankan peran, merasa harapan tidak terpenuhi, tidak
puas dalam menjalankan peran, adanya konflik peran, strategi koping yang
tidak efektif dan pola adaptasi yang tidak adekuat
Tim Pokja SDKi DPP PPNI (2017) , Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Referensi:
: Defenisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1, cetakan III
No 34
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Lead in:
Apakah diagnosis keperawatan yang tepat pada kasus tersebut ?
Option :
A. Gangguan proses keluarga
B. Gangguan komunikasi verbal
C. Penampilan peran tidak efektif
D. Ketidakmampuan koping keluarga
E. Ketegangan peran pemberi asuhan
Kunci
C. Penampilan peran tidak efektif
Jawaban:
Pembahasan Gangguan proses keluarga adalah perubahan dalam hubungan atau fungsi
keluarga yang ditunjukkan dengan kondisi keluarga tidak mampu beradaptasi
terhadap situasi dan tidak mampu berkomunikasi secara terbuka diantara
anggota keluarga
Penampilan peran tidak efektif adalah pola perilaku yang berubah atau tidak
sesuai dengan harapan, norma dan lingkungan yang ditunjukkan dengan
kondisi bingung menjalankan peran, merasa harapan tidak terpenuhi, tidak
puas dalam menjalankan peran, adanya konflik peran, strategi koping yang
tidak efektif dan pola adaptasi yang tidak adekuat
No 35
Level DIII/ Profesi
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif/ berfikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak/ KMB/ Gadar/ Jiwa/ Keluarga/ Komunitas/
Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian/ Penentuan Diagnosis/ Perencanaan/ Implementasi/
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/ Preventif/ Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen/ Cairan & Elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman & Nyaman/
Aktifitas & Istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai dan
Keyakinan/ Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & Limfatik/ Sistem pernafasan/ Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku/ Sistem Endokrin/
Sistem pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal/
Sistem integument/ Sistem perkemihan/ Sistem Reproduksi/ Sistem
Penginderaan/ lain-lain
Kasus (vignete):
Seorang anak perempuan, 13 tahun, dirawat di ruang anak dengan diagnosis
gastroenteritis akut mengeluh nyeri pada bagian perut bawah dan terasa seperti
diremas. Hasil pengkajian: tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi nadi 108 x/menit,
frekuensi napas 22 x/menit, tampak meringis, diaforesis. Perawat berencana
menegakkan diagnose keperawatan nyeri akut.
Pertanyaan soal:
Apakah data yang perlu dikaji pada kasus tersebut ?
Pilihan jawaban:
a. tipe nyeri
b. kualitas nyeri
c. penyebab nyeri
d. keparahan nyeri
e. penyebaran nyeri
Kunci Jawaban D
Kata Kunci ‘mengeluh nyeri pada bagian perut bawah dan terasa seperti
diremas’
Pembahasan a. Tipe nyeri, kurang tepat karena data ini sudah terkaji berdasarkan
diagnosis penyakit pasien pada kasus.
b. Kualitas nyeri, kurang tepat karena pada kasus sudah terkaji
kualitas nyeri yang dirasakan seperti diremas.
c. Penyebab nyeri, kurang tepat karena pada kasus sudah terkaji
melalui diagnosis penyakit.
d. Keparahan nyeri, data ini belum terkaji pada kasus. Keparahan
nyeri tergambarkan dari skala nyeri yang dirasakan pasien, data
ini dapat dikaji menggunakan instrument skala nyeri. Keparahan
nyeri merupakan jawaban yang tepat berdasarkan kasus.
e. Penyebaran nyeri, kurang tepat karena pada kasus sudah terkaji
bahwa nyeri terasa pada bagian perut bawah.
Referensi 1. Kartika D. (2011). Buku Ajar Dasar-Dasar Keperawatan Gawat
Darurat. Jakarta: Salemba.
2. Marcdante KJ, Kliegman RM, Jenson HB & Behrman RE. (2014).
Nelson: Ilmu Kesehatan Anak Esensial. Edisi Keenam.
Singapore: Elsevier.
Nama Pembuat Paul Joae Brett Nito, S.Kep., Ns., M.Kep
Institusi Universitas Sari Mulia
No 36
Level DIII/ Profesi
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif/ berfikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak/ KMB/ Gadar/ Jiwa/ Keluarga/ Komunitas/
Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian/ Penentuan Diagnosis/ Perencanaan/ Implementasi/
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/ Preventif/ Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen/ Cairan & Elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman & Nyaman/
Aktifitas & Istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai dan
Keyakinan/ Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & Limfatik/ Sistem pernafasan/ Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku/ Sistem Endokrin/
Sistem pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal/
Sistem integument/ Sistem perkemihan/ Sistem Reproduksi/ Sistem
Penginderaan/ lain-lain
Kasus (vignete):
Balita laki-laki, 4 tahun, dirawat di ruang anak dengan diagnosis disentri. Ibu
mengatakan bahwa anaknya mual, muntah 2 kali dan BAB cair 5 kali. Hasil
pengkajian: tekanan darah 100/60 mmHg, frekuensi nadi 68 x/menit, frekuensi napas
22 x/menit, feses lembek dan berupa ampas, terdapat darah dalam tinja, pasien
terlihat lemah dan lesu.
Pertanyaan soal:
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut ?
Pilihan jawaban:
a. diare
b. nausea
c. keletihan
d. defisit nutrisi
e. pola napas tidak efektif
Kunci Jawaban A
Kata Kunci ‘BAB cair 5 kali, feses lembek dan berupa ampas, terdapat darah
dalam tinja’
Pembahasan a. Diare, pada kasus disebutkan bahwa pasien BAB cair 5 kali,
feses lembek dan berupa ampas, terdapat darah dalam tinja.
Tanda-tanda vital masih terlihat normal namun mendekati
ambang batas. Jawaban diare merupakan masalah
keperawatan yang tepat berdasarkan kasus.
b. Nausea, kurang tepat karena data yang terdapat pada kasus
hanya mual. Tidak ada data lain.
c. Keletihan kurang tepat karena data yang terdapat kasus hanya
lemah dan lesu.
d. Defisit nutrisi, kurang tepat karena tidak ada data yang
menunjukan masalah tersebut.
e. Pola napas tidak efektif, kurang tepat karena data pernapasan
pada kasus masih tergolong normal.
Referensi 1. Marcdante KJ, Kliegman RM, Jenson HB & Behrman RE.
(2014). Nelson: Ilmu Kesehatan Anak Esensial. Edisi Keenam.
Singapore: Elsevier.
2. PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Nama Pembuat Paul Joae Brett Nito, S.Kep., Ns., M.Kep
Institusi Universitas Sari Mulia
No 37
Level DIII/ Profesi
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif/ berfikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak/ KMB/ Gadar/ Jiwa/ Keluarga/ Komunitas/
Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian/ Penentuan Diagnosis/ Perencanaan/ Implementasi/
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/ Preventif/ Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen/ Cairan & Elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman & Nyaman/
Aktifitas & Istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai dan
Keyakinan/ Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & Limfatik/ Sistem pernafasan/ Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku/ Sistem Endokrin/
Sistem pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal/
Sistem integument/ Sistem perkemihan/ Sistem Reproduksi/ Sistem
Penginderaan/ lain-lain
Kasus (vignete):
Seorang anak laki-laki, umur 5 tahun dirawat di PICU. Hasil pengkajian: tekanan darah
100/50 mmHg, frekuensi nadi 102 x/menit, frekuensi nafas 24x/menit, suhu 36,5 °C,
dahak (+) sedikit, warna kulit pucat, CRT > 3 detik. Hasil pemeriksaan lab: Hb 8 g/dl.
Pertanyaan soal:
Apakah tindakan yang tepat pada kasus tersebut ?
Pilihan jawaban:
a. nebulisasi
b. oksigenisasi
c. fisioterapi dada
d. transfusi darah
e. warmer eksternal
Kunci Jawaban D
Kata Kunci ‘warna kulit pucat, CRT > 3 detik, hasil pemeriksaan lab: Hb 8 g/dl’
Pembahasan a. Nebulisasi, kurang tepat karena data tidak menunjukkan
masalah pada pernapasan yang disebabkan adanya dahak.
b. Oksigenisasi, kurang tepat karena frekuensi napas masih dalam
batas normal.
c. Fisioterapi dada, kurang tepat karena data tidak menunjang
untuk melakukan Tindakan tersebut.
d. Transfusi darah, tindakan yang tepat untuk dilakukan sesuai
dengan data yang terdapat pada kasus, Tindakan ini
merupakan Tindakan kolaboratif untuk pasien yang mengalami
penurunan Hb dan gejala penurunan sirkulasi perifer.
e. Warmer eksternal, kurang tepat karena suhu tubuh masih
dalam batas normal.
Referensi 1. Perry AG & Potter PA. (2015). Mosby’s Pocket Guide to
Nursing Skills. 8th Edition. United States, Missouri: Mosby
Elsevier.
2. Marcdante KJ, Kliegman RM, Jenson HB & Behrman RE.
(2014). Nelson: Ilmu Kesehatan Anak Esensial. Edisi Keenam.
Singapore: Elsevier.
3. PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
4. PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP
PPNI.
Nama Pembuat Paul Joae Brett Nito, S.Kep., Ns., M.Kep
Institusi Universitas Sari Mulia
No 38
Level DIII/ Profesi
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif/ berfikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak/ KMB/ Gadar/ Jiwa/ Keluarga/ Komunitas/
Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian/ Penentuan Diagnosis/ Perencanaan/ Implementasi/
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/ Preventif/ Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen/ Cairan & Elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman & Nyaman/
Aktifitas & Istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai dan
Keyakinan/ Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & Limfatik/ Sistem pernafasan/ Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku/ Sistem Endokrin/
Sistem pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal/
Sistem integument/ Sistem perkemihan/ Sistem Reproduksi/ Sistem
Penginderaan/ lain-lain
Kasus (vignete):
Bayi laki-laki, 20 hari, dirawat di ruang bayi dengan diagnosis BBLR. Hasil pengkajian:
frekuensi nadi 120 x/menit, frekuensi napas 48 x/menit, suhu 35,50 C, BB 1230 gram,
akral teraba dingin, CRT > 3 detik.
Pertanyaan soal:
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut ?
Pilihan jawaban:
a. inkubator
b. terapi cairan
c. pakaian tebal
d. transfusi darah
e. blanket warmer
Kunci Jawaban A
Kata Kunci ‘suhu 35,50 C, BB 1230 gram, akral teraba dingin, CRT > 3 detik’
Pembahasan a. Inkubator, jawaban yang tepat sesuai dengan data yang
terdapat pada kasus. Pada bayi yang mengalami hipotermi
dengan berat badan lahir rendah, tindakan menyediakan
lingkungan yang hangat (inkubator) lebih dianjurkan.
b. Terapi cairan, kurang tepat karena data tidak menunjang.
c. Pakaian tebal, kurang tepat diterapkan pada bayi dengan berat
badan lahir rendah.
d. Transfusi darah, kurang tepat karena data dalam kasus tidak
mendukung.
e. Blanket warmer, kurang tepat diterapkan pada bayi dengan
berat badan lahir rendah.
Referensi 1. Perry AG & Potter PA. (2015). Mosby’s Pocket Guide to
Nursing Skills. 8th Edition. United States, Missouri: Mosby
Elsevier.
2. Ball J, Blindler R, Cowen K, Shaw M. (2017). Priciples of
Pediatric Nursing. 7th Edition. USA: Pearson Education, Inc.
3. Jamil. (2017). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Neonatus,
Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah. Jakarta: Fakultas
Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Jakarta.
4. PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
Nama Pembuat Paul Joae Brett Nito, S.Kep., Ns., M.Kep
Institusi Universitas Sari Mulia
No 39
Level DIII/ Profesi
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik professional, etik, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif/ berfikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas/ Anak/ KMB/ Gadar/ Jiwa/ Keluarga/ Komunitas/
Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian/ Penentuan Diagnosis/ Perencanaan/ Implementasi/
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif/ Preventif/ Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen/ Cairan & Elektrolit/ Nutrisi/ Eliminasi/ Aman & Nyaman/
Aktifitas & Istirahat/ Komunikasi/ Belajar/ Seksual/ Nilai dan
Keyakinan/ Psikososial
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & Limfatik/ Sistem pernafasan/ Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku/ Sistem Endokrin/
Sistem pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal/
Sistem integument/ Sistem perkemihan/ Sistem Reproduksi/ Sistem
Penginderaan/ lain-lain
Kasus (vignete):
Seorang anak laki-laki, 14 tahun, dirawat di ruang anak dengan diagnosis fraktur
humerus dextra mengeluh nyeri. Hasil pengkajian: tekanan darah 120/90 mmHg,
frekuensi nadi 110 x/menit, frekuensi napas 21 x/menit, nyeri di humerus dextra, skala
nyeri 4 dari 10, terlihat meringis, aktivitas pasien dibantu oleh orang tua.
Pertanyaan soal:
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut ?
Pilihan jawaban:
a. Ubah posisi pasien
b. Mobilisasi terjadwal
c. Lakukan ROM pasif
d. Ajarkan teknik distraksi
e. Gunakan walker assistant
Kunci Jawaban D
Kata Kunci ‘kondisi pasien hanya diketahui oleh orang tua’ dan ‘perawat
menolak menginformasikan kondisi pasien kepada anggota
keluarga lain’
Pembahasan a. Ubah posisi pasien, kurang tepat karena data pada kasus tidak
mendukung.
b. Mobilisasi terjadwal, kurang tepat karena data pada kasus tidak
mendukung.
c. Lakukan ROM pasif, kurang tepat karena data terkait
keterbatasan rentang gerak pada kasus tidak mendukung.
d. Ajarkan teknik distraksi, sesuai dengan data pada kasus pasien
mengeluhkan nyeri pada area yang mengalami cidera, dengan
skala nyeri 4 dari 10, artinya pasien mengalami nyeri sedang.
Teknik distraksi dapat diberikan pada pasien dengan skala nyeri
sedang (dapat berkolaborasi dengan pemberian analgetik).
e. Gunakan walker assistant, kurang tepat karena data pada
kasus tidak mengarah pada ketidakmampuan berjalan.
Referensi 1. Kartika D. (2011). Buku Ajar Dasar-Dasar Keperawatan Gawat
Darurat. Jakarta: Salemba.
2. Perry AG & Potter PA. (2015). Mosby’s Pocket Guide to
Nursing Skills. 8th Edition. United States, Missouri: Mosby
Elsevier.
3. PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
Nama Pembuat Paul Joae Brett Nito, S.Kep., Ns., M.Kep
Institusi Universitas Sari Mulia
No 40
Tinjauan 2 Kognitif, procedural knowledge, afektif knowledge
Tinjauan 3 KMB, meternitas, anak, jiwa, keluarga, gerontik, manajemen, gadar,
komunitas
Tinjauan 4 Pengkajian, penentuan diagnosis, perencanaan, implementasi, evaluasi
Tinjauan 5 Promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi, cairan dan elektrolit, nutrisi, aman dan nyaman, eliminasi,
aktivitas dan istirahat, psikososial, komunikasi, belajar, seksual, nilai dan
keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan, jantung,pembuluh darah dan system limfatik, pencernaan dan
hepatobilier, saraf dan prilaku, endokrin dan metabolism, muskulo skeletal,
ginjal dan saluran kemih, reproduksi, integument, darah dan system
kekebalan imun, penginderaan, kesehatan mental, lain -lain
Kasus Kasus (vignete)
Seorang ibu , 53 tahun. Menderita kanker payudara, mendapat therapi
mastektomi. Satu hari yang lalu pulang dari RS. Keluarga menyampaikan
tidak tahu cara merawat luka di rumah.
Pertanyaan soal
Apakah tugas kesehatan keluarga yang tidak terpenuhi pada kasus di
atas ?
Pilihan jawaban
A. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
B. Ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat
C. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
D. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang
mendukung kesehatan
E. Ketidakmampuan keluarga menggunakan pelayanan kesehatan
No 41
Tinjauan 2 Kognitif, procedural knowledge, afektif knowledge
Tinjauan 3 KMB, meternitas, anak, jiwa, keluarga, gerontik, manajemen, gadar,
komunitas
Tinjauan 4 Pengkajian, penentuan diagnosis, perencanaan, implementasi, evaluasi
Tinjauan 5 Promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi, cairan dan elektrolit, nutrisi, aman dan nyaman, eliminasi,
aktivitas dan istirahat, psikososial, komunikasi, belajar, seksual, nilai dan
keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan, jantung,pembuluh darah dan system limfatik, pencernaan dan
hepatobilier, saraf dan prilaku, endokrin dan metabolism, muskulo skeletal,
ginjal dan saluran kemih, reproduksi, integument, darah dan system
kekebalan imun, penginderaan, kesehatan mental, lain -lain
Kasus Kasus (vignete)
Seorang ibu , 50 tahun. Tinggi 155cm , berat 53 kg. Menderita kanker
payudara dan mendapat therapi total mastektomi. Ibu tidak makan daging,
ikan dan telur karena dilarang keluarga.
Pertanyaan soal
Masalah keperawatan apakah yang terjadi pada kasus di atas ?
Pilihan jawaban
A. Defisit nutrisi
B. Resiko defisit nutrisi
C. Ketidakseimbangan cairan
D. Kesiapan peningkatan nutrisi
E. Berat badan lebih
No 42
Tinjauan 2 Kognitif, procedural knowledge, afektif knowledge
Tinjauan 3 KMB, meternitas, anak, jiwa, keluarga, gerontik, manajemen, gadar,
komunitas
Tinjauan 4 Pengkajian, penentuan diagnosis, perencanaan, implementasi, evaluasi
Tinjauan 5 Promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi, cairan dan elektrolit, nutrisi, aman dan nyaman, eliminasi,
aktivitas dan istirahat, psikososial, komunikasi, belajar, seksual, nilai dan
keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan, jantung,pembuluh darah dan system limfatik, pencernaan dan
hepatobilier, saraf dan prilaku, endokrin dan metabolism, muskulo skeletal,
ginjal dan saluran kemih, reproduksi, integument, darah dan system
kekebalan imun, penginderaan, kesehatan mental, lain -lain
Kasus Kasus (vignete)
Seorang ibu , 50 tahun. Menderita kanker ovarium . Satu minggu lagi akan
kemotherapi. Perawat menjelaskan persiapan yang perlu dilakukan dengan
media Panduan Kemotherapi
Pertanyaan soal
Prinsif etik apakah yang dilakukan perawat pada kasus di atas?
Pilihan jawaban
A. Non maleficiency
B. Veracity
C. Justice
D. Accountabillity
E. Beneficience
Kunci Jawaban E.Beneficience
Referensi Kholifah Siti Nur dan Wahyu Widagdo (2016). Keperawatan Keluarga dan
Komunitas. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Kode Etik Keperawatan
Nama Pembuat Yuniastini,M.Kes
Institusi Poltekkes Tanjungkarang
No 43
Tinjauan 2 Kognitif, procedural knowledge, afektif knowledge
Tinjauan 3 KMB, meternitas, anak, jiwa, keluarga, gerontik, manajemen, gadar,
komunitas
Tinjauan 4 Pengkajian, penentuan diagnosis, perencanaan, implementasi, evaluasi
Tinjauan 5 Promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi, cairan dan elektrolit, nutrisi, aman dan nyaman, eliminasi,
aktivitas dan istirahat, psikososial, komunikasi, belajar, seksual, nilai dan
keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan, jantung,pembuluh darah dan system limfatik, pencernaan dan
hepatobilier, saraf dan prilaku, endokrin dan metabolism, muskulo skeletal,
ginjal dan saluran kemih, reproduksi, integument, darah dan system
kekebalan imun, penginderaan, kesehatan mental, lain -lain
Kasus Kasus (vignete)
Seorang ibu , 50 tahun. didiagnosa kanker payudara stadium 2. Dua minggu
lagi direncanakan mastektomi . Ibu lebih banyak diam, jika ditanya tidak
menjawab, sering menangis. Perawat duduk menemani Ibu dengan wajah
tenang.
Pertanyaan soal
Prinsif etik apakah yang dilakukan perawat pada kasus di atas?
Pilihan jawaban
A. Non maleficiency
B. Veracity
C. Justice
D. Accountabillity
E. Beneficience
Kunci Jawaban E.Beneficience
Referensi Kholifah Siti Nur dan Wahyu Widagdo (2016). Keperawatan Keluarga dan
Komunitas. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Kode Etik Keperawatan
Nama Pembuat Yuniastini,M.Kes
Institusi Poltekkes Tanjungkarang
ID Soal 44
Tinjauan Sub Tinjauan (*)
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga / Gerontik/ Gadar/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi
Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitative
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan&elektrolit / Nutrisi/Eliminasi/ Aman &nyaman /
Aktifitas&istirahat / Seksual / Nilai dan keyakinan / Psikososial /Belajar /
Komunikasi
Tinjauan 7 Sistem pernafasan / Sistem Kardiovaskuler & limfatik/ Sistem
Pencernaan & hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem
Endokrin / Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem
Reproduksi / Sistem Integumen / Sistem Imuno-hematologi / Sistem
Penginderaan/ Kesehatan mental/ Pelayanan kesehatan
KASUS (vignete):
Seorang perempuan, 21tahun, memeriksakan kehamilan dipoli hamil dengan hasil
pemeriksaan G1P0A0 36 minggu, tinggi fundus uteri (TFU) 34 cm, punggung kanan dan
bagian terendah janin sudah masuk pintu atas panggul.
Pertanyaan soal (lead in):
Berapakah tafsiran berat badan janin tersebut ?
Pilihan jawaban (option) :
A. 2600 gram
B. 3300 gram
C. 3410 gram
D. 3450 gram
E. 3500 gram
ID Soal 45
Tinjauan Sub Tinjauan (*)
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi rocedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga / Gerontik/ Gadar/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi
Evaluasi
KASUS (vignete):
Seorang perempuan , 22 tahun, G1P0A0 34 minggu, datang ke Rumah sakit ibu dan anak
(RSIA) dengan keluhan ibu mengatakan keluar darah dari kemaluan saat duduk nonton
TV,Tiba tiba tanpa rasa sakit diperut ibu,keluar darahnya merah segar dari kemaluan,
karena jaraknya dekat dengan RS ini,ibu dibawa keluarga , saat dilakukan Inspeculo
vaginam , serviks membuka 1 cm.
Pertanyaan soal (lead in):
Apakah Penyebab perdarahan pada kasus di atas ?
Pilihan jawaban (option) :
A.KET
B.Abortus
C.Molahidatidosa
D.Plasenta Previa
E.Solusio plasenta
Kunci Jawaban D
Kata Kunci Keluar darah tiba tiba dari kemaluan tanpa nyeri
Pembahasan Placenta previa biasa terjadi pada ibu hamil trimester I dan trimester
III, disebabkan plasenta didalam Rahim posisinya menutup jalan
lahir ,karena Rahim membesar dan menekan sehingga terjadi
perdarahan per vaginam tanpa rasa nyeri
Referensi Bobak, et al (2005). Keperawatan Maternitas. Alih bahasa:
Wijarini.A.M
Jakarta: E
Nama Penulis Ns.Titi Astuti,M.Kep;Sp.Mat
Institusi/ Bagian Poltekkes Tanjungkarang/ Jur.Keperawatan Tanjungkarang
ID Soal 46
Tinjauan Sub Tinjauan (*)
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga / Gerontik/ Gadar/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi
Evaluasi
KASUS (vignete):
Seorang perempuan,24 tahun,dengan G1P0 A0 38 minggu di rawat di Ruang Bersalin
dengan keluhan: sakit perut , keluar lendir dan darah dari kemaluan. Dilakukan pengkajian :
kontraksi uterus terjadi dalam 10 menit 3 – 4 kali HIS yang lamanya 40 detik.ibu masuk
Persalinan kala 1 mengalami nyeri karena adanya kontraksi uterus,hal ini disebabkan
karena adanya perubahan fisiologis yang terjadi pada sistem reproduksi.
Pertanyaan soal (lead in):
Apa yang menyebabkan terjadinya kontraksi uterus pada ibu bersalin kala 1 ?
Pilihan jawaban (option) :
A. Distensi Vagina
B. Tekanan janin
C. Gerakan janin
D. Dilatasi servik
E. Distensi perineum
KASUS (vignete):
Seorang perempuan, 24 tahun, G1P0A0 37 minggu, datang ke klinik bersalin keluhan: sakit
perut , keluar l end1r dan darah dari kemaluan . Dilakukan pengkajian : tanda vital normal,
kontraksi uterus terjadi dalam 10 menit 4 – 5 kali HIS yang lamanya 40 detik. Dilakukan
Periksa dalam (VT): pembukaan 7 cm portio tipis,, teraba kepala janin,selaput ketuban
masih utuh
Pertanyaan soal (lead in):
Sebutkan ibu tersebut masuk dalam ibu bersalin kala satu fase apa ?
Pilihan jawaban (option) :
A.Fase laten
B.Fase Aktif
C Fase Aktif Akselerasi
D.Fase Aktif Deselerasi
E.Fase Aktif Dilatasi Maksimal
ID Soal 48
Tinjauan Sub Tinjauan (*)
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (procedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas / Anak/ Jiwa / Keluarga / Gerontik/ Gadar/Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi
Evaluasi
KASUS (vignete):
Seorang perempuan ,25 tahun ,dengan G2P0A0 37 minggu. Ibu mengalami kontraksi
uterus semakin lama semakin kuat dan teratur, hasil pemeriksaan kontraksi uterus terjadi
dalam 10 menit terjadi 4-5 kali HIS( kontraksi uterus) yang lamanya 50 – 60 detik sekali HIS.
Pertanyaan soal (lead in):
Termasuk faktor persalinan yang manakah kasus tersebut?
Pilihan jawaban (option) :
A.Pasengger
B.Passage
C.Power
D.Position
E.Psikologis Respon
No 49
Level DIII Perawat
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif
( ureterolithiasis) hari ke-3. Pasien tampak lemas, kateter masih terpasang dan rencana
akan dilepas. Hasil pemeriksaan fisik TD : 120/80 mmHg, frekuensi nadi 78 x/ menit, S :
360C, frekuensi nafas 20x/menit
Pertanyaan soal
Implementasi keperawatan apakah yang harus dilakukan pada pasien tersebut?
Pilihan Jawaban
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif
Seorang perempuan umur 56 tahun, menjalani hemodialisa rutin di RS. Pasien memiliki
riwayat Hipertensi sejak 10 tahun yang lalu, dan pernah dirawat karena stroke. Saat
dilakukan pengkajian pasien mengeluh kulit gatal-gatal dan kering, tampal lecet pada kulit
karena garukan. Hasil pemeriksaan Laboratorium Ureum : 249 mg/dl, creatinine 11,5mg/dl
dan Hb 9 gr/dl.
Pertanyaan soal
Tindakan keperawatan utama apakah yang tepat dilakukan pada pasien tersebut ?
Pilihan Jawaban
a. Jaga Kebersihan kuku
b. Ganti linen bed pasien
c. Berikan lotion pelembab
d. Kompres kulit dengan NaCl
e. Jaga Kelembapan kulit pasien
Jawaban d : pasien hanya mengeluh gatal dan kulit kering, dan tidak
ada luka sehingga tidak perlu dilakukan kompres Nacl
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif
Seorang perempuan umur 56 tahun, menjalani hemodialisa rutin di RS. Pasien memiliki
riwayat Hipertensi sejak 10 tahun yang lalu, dan pernah dirawat karena stroke. Saat
dilakukan pengkajian pasien mengeluh kulit gatal-gatal dan kering, tampal lecet pada kulit
karena garukan. Hasil pemeriksaan Laboratorium Ureum : 249 mg/dl, creatinine 11,5mg/dl
dan Hb 9 gr/dl.
Pertanyaan soal
Pilihan Jawaban
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif
Seorang perempuan umur 50 tahun menderita Diabetes mellitus sejak 5 tahun yang lalu,
Sekarang pasien dirawat di RS dengan keluhan terdapat luka ulkus di kaki kanan, luka
tampak basah, pus (+), edema tungkai (+). Hasil pemeriksaan fisik TD : 160/ 90 mmHg,
frekuensi nafas 20 x/menit, frekuensi nadi 80 x/ menit, S : 37,50 C
Pertanyaan soal
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif
Seorang perempuan umur 30 tahun dirawat di RS dengan keluhan pusing dan lemas tiba-
tiba. Hasil pemeriksaan fisik konjuctiva tampak anemis, TD : 100/ 60 mmHg, frekuensi
nadi 70 x/menit, Frekuensi nafas 20/ menit, S : 36 0C. Hasil pemeriksaan laboratorium Hb
: 7,8 gr/dl. Direncanakan akan dilakukan pemberian tranfusi Whole Blood Cell (WBC) 1
kantong.
Pertanyaan soal
Pilihan Jawaban
No 54
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
Tinjauan 7
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
No 55
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
Tinjauan 7
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
e. E3M4V3
Kunci Jawaban:
verbal kata-kata tidak jelas, membuka mata ketika dipanggil, saat diberi
Kata Kunci: rangsang nyeri tangan menghindari nyeri.
No 56
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
Tinjauan 7
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kata Kunci: pandangan kabur dan nyeri, mata kanan dan kiri 5/ 50 meter, lensa mata keruh
No 57
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
Tinjauan 7
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
Kata Kunci: pasien mengalami sesak nafas, Perawat akan memperbaiki posisi pasien
a. kepala lebih rendah 15-30 derajat dari tubuh pasien= posisi inti tidak
memperbaiki konsisi klien
b. posisi miring ke kiri dan ke kanan setiap 2 jam= posisi ini lebih tepat
diberikan pada klien untuk tidak terjadinya dekubitus
c. kepala lebih tinggi 15-30 derajat tubuh pasien= posisi ini dapat
menurunkan konsumsi oksigen dan menurunkan sesak napas,
Pembahasan meningkatkan dorongan diagfragma sehingga mingkatkan ekspansi dada
dan ventrikel paru
d. telentang datar tanpa bantal= posisi ini tidak memperbaiki kondisi klen
e. pasien di posisikan duduk = osisi ini tidak memperbaiki kondisi klen
No 58
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah dan kekebalan
tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan dan
Tinjauan 7
hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan /
Sistem Reproduksi/ Sistem penginderaa/ lain-lain
No 59
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Lead In
Apakah data pemeriksaan APGAR yang harus dilengkapi pada kasus tersebut?
Option
A. warna kulit
B. pernapasan
C. respon reflek
D. aktivitas otot
E. denyut jantung
Kunci
C. respon reflek
Jawaban:
Hasil Pemeriksaan: seluruh tubuh bayi kemarahan, denyut jantung lebih
100x/menit, fleksi ekstremitas, menangis kencang dan kuat.
Pemeriksaan APGAR SCORE terdiri dari Appearance (warna kulit), Pulse
Kata Kunci:
(denyut jantung), Grimace (respon reflek), Activity (aktivitas otot), dan
Respiration (pernapasan). Pemeriksaan APGAR bertujuan untuk mengetahui
perlu tidaknya resusitasi.
Tinjauan Jabaran
Pengembangan professional
Option
A. laten
B. transisi
C. deselerasi
D. akselerasi
E. dilatasi maksimal
Kunci
E. dilatasi maksimal
Jawaban:
Pembahasan
A. laten
Fase laten dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan
pembukaan servix secara bertahap, pembukaan servix 0-3 cm dan
biasanya berlangsung di bawah hingga 8 jam
B. aktif
Fase transisi adalah kala persalinan ketika serviks berdilatasi dari sekitar 8
cm sampai dilatasi penuh (atau hingga kontraksi ekspulsif yang terjadi pada
kala dua
mulai dirasakan oleh ibu) sering kali intensitas aktivitas uterus berhenti
sejenak pada saat ini
C. deselerasi
Deselarasi adalah fase aktif persalinan, dimana pembukaan menjadi lambat
yaitu pembukaan serviks 9-10 cm, berlangsung 2 jam
D. akselerasi
Akselerasi adalah fase aktif persalinan yang dimulai dari pembukaan serviks
3-4 cm, berlangsung 2 jam)
E. dilatasi maksimal
Dilatasi maksimal adalah fase aktif persalinan dimana pembukaan serviks
berlangsung sangat cepat dari pembukaan 4-9 cm, berlangsung 2 jam