Tugas Kimia Bahan Makanan (KBM) Pertemuan ke 5 kelas C
Nama : fevi wahyuni
Bp : 1904117 Kelas :C
Tugas yang harus di buat :
1. Jelaskan mengenai prinsip Uji Luff Schoorl !
2. Jelaskan analisa dan prosedur kerja penentuan kadar glukosa/pati/karbohidrat dengan metoda uji luff school! 3. Jelas prinsip dan cara kerja analisis air secara metoda kimia: a. Titrasi Karl Fisher b. Cara Kalsium Karbida c. Cara Asetil Klorida
LEMBAR JAWABAN :
1. Uji Luff Schoorl
metode yang digunakan untuk menentukan kandungan gula dalam sampel. Metode ini didasarkan pada pengurangan ion tembaga (II) di media alkaline oleh gula dan kemudian kembali menjadi sisa tembaga. Prinsip dasar : tereduksinya kuprioksida menjadi kupro oksida karena adanya gula pereduksi. 2. analisa dan prosedur kerja penentuan kadar glukosa/pati/karbohidrat dengan metoda uji luff school! pada penetapan cara luff, dipakai pereduksi garam Cu kompleks, dimana glukosa yang bersifat pereduksi akan mereduksi Cu2+ mrnjadi Cu+ atau CuO direduksi menjadi Cu2O yang berwarna merah bata. Kemudia kelebihan CuO ditetapkan dengancara iodometri. Dengan menetapkan blanko, maka volume (ml) yang dibutuhkan untuk menitar kelebihan Cu2+ dapat diketahui. Dalam pengujian karbohidrat dengan metode Luff-Schroorl ini pH larutan harus diperhatikan dengan baik, karena pH yang terlalu rendah (terlalu asam) akan menyebabkan hasil titrasi menjadi lebih tinggi dari sebenarnya, karena terjadi reaksi oksidasi ion iodide menjadi I2. Sedangkan apabila pH terlalu tinggi (terlalu basa), maka hasil titrasi akan menjadi lebih rendah dari pada sebenarnya, karena pada pH tinggi akan terjadi resiko kesalahan, yaitu terjadinya reaksi I2 yang terbentuk dengan air (hidrolisis). 3. prinsip dan cara kerja analisis air secara metoda kimia: a. Titrasi Karl Fisher : Reaksi Karl Fischer didasarkan pada oksidasi sulfur dioksida oleh yodium dengan konsumsi air dalam larutan buffer. Titrasi mencapai titik akhir ketika agen titrasi air dan yodium seimbang. Perubahan warna yang menandakan titik akhir dari reaksi disebabkan oleh yodium yang berlebih pada elektroda platinum ganda yang bertindak sebagai indikator, sehingga titrasi perlu dihentikan. Kadar air kemudian dihitung dari jumlah reagen yang ditambahkan. b. Cara Kalsium Karbida : Cara ini berdasarkan reaksi antara kalsium karbid dan air menghasilkan gas asetilen. Cara ini sangat tepat dan tidak memerlukan alat yang rumit. Jumlah asetilen yang terbentuk dapat diukur dengan berbagai cara: Menimbang campuran bahan dan karbida sebelum dan sesudah reaksi ini selesai. Kehilangan bobotnya merupakan berat asetilen. Mengumpulkan gas asetilen yang terbentuk dalam ruangan tertutup dan mengukur volumenya. Dengan volume yang diperoleh tersebut dapat diketahui banyaknya asetilen dan kemudian dapat diketahui kadar air bahan. Mengukur tekanan gas asetilen yang terbentuk c. Cara Asetil Klorida Metode Asetil Klorida di gunakan untuk bahan-bahan yang berupa minyak, mentega, margarin, rempah-rempah, dan beberapa bahan berkadar air rendah. Metode ini berdasarkan atas reaksi antara asetil klorida dengan air menghasilkan asam yang akan dititrasi dengan CaC 2 + H 2 O → CaO + C 2 H 2 133 basa. Asetil klorida yang digunakan dilarutkan dalam toluol dan bahan didispersikan dalam piridin.