SEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2011/2012
TUJUAN
Mempelajari pembuatan kalsium oksalat hidrat dengan metoda
pengendapan
II.
TEORI
Kalsium adalah logam putih perak yang agak lunak. Kalsium
melebur pada suhu 845oC, jika bereaksi dengan logam atmosfer
dan udara lembab akan terbentuk kalsium oksida atau kalsium
hidroksida. Kalsium menguraikan air dengan membentuk kalsium
hidroksida dan hidrogen.
Kalsium oksalat merupakan garam tak larut yang bersifat
istimewa. Kalsium oksalat yaitu suatu senyawa yang dihasilkan
dari reaksi ion logam kalsium dengan anion oksalat. Senyawa
senyawa oksalat dari ion ion logam pada golongan II A
umumnya tidak larut dalam larutan netral atau sedikit asam.
Endapan oksalat umumnya berwarna putih.
Dalam laboratorium, senyawa oksalat dapat dibuat dengan
mudah melalui reaksi pengendapan yang terjadi pada pH sekitar
5. Reaksinya :
M2+(aq) + C2O4 MC2O4
Dimana M = Mg, Ca, Sr, dan Ba
Karena senyawa oksalat golongan II A bersifat asam, maka
kelarutannya
akan
meningkat
seiring
dengan
naiknya
konsentrasi ion hidrogen. Untuk logam - logam alkali dan besi (II)
akan larut dalam asam -asam yang konsentrasinya encer.
Beberapa oksalat larut dalam larutan pekat asam oksalat dengan
jalan membentuk asam oksalat atau oksalat kompleks yang
dapat larut.
Sedangkan
jika
logam
alkali
tanah
(golongan
II
A)
yang tidak larut dalam asam lemah yang encer tetapi larut
dalam asam kuat yang encer. Contoh senyawa tersebut adalah
kalsium oksalat hidrat. Zat ini adalah zat yang paling sukar larut
dari semua oksalat pada larutan netral atau sedikit asam.
Dalam pembuatan kalsium oksalat hidrat ini digunakan
metoda homogeneus precipitation. Dalam teknik ini proses
pengendapan tidak dilakukan secara langsung, tetapi berangsur
angsur. Maka untuk itu digunakan ammonia yang berasal dari
urea sebagai penahannya. Reaksinya :
(H2N)2C=O + H2O 2NH3 + CO2
Dalam merubah pH larutan ini menjadi semakin asam atau
semakin basa ataupun netral, maka kita akan mendapat
endapan kristalin putih. Pada pembuatan kalsium oksalat hidrat
ini, prinsip yang digunakan adalah reaksi ion logam dengan
oksalat.
Pada percobaan ini digunakan urea sebagai bahan dasar,
sebagai penahan dan untuk mendapatkan endapan secara
bertahap. Jika pada percobaan ini belum terbentuk endapan
maka harus ditambahkan ammonia yang dapat menahan reaksi
sehingga
tidak
diperhatikan
langsung
dalam
terjadi,
percobaan
ini
pH
larutan
karena
juga
sering
harus
terjadi
c. Cara pengendapan
Pada
cara
pengendapan,
senyawa/unsur
yang
akan
selanjutnya,
yaitu
penyaringan,
pencucian,
lewat
jenuh,
jenis
presipitan,
cara
penambahan
panas
bila
endapan
yang
terbentuk
stabil
pada
yang
III.
PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 ALAT DAN BAHAN
No
1.
2.
Alat
Beaker glass
Kaca arloji
Kegunaan
Wadah akuades/larutan
Tempat zat ketika
Magnetik stirrer
Penyaring buchner
ditimbang
Pengaduk larutan
Pemisah larutan dengan
5.
Cawan penguap
endapan
Wadah untuk
6.
Erlenmeyer
menguapkan zat
Penampung filtrat yang
3.
4.
disaring
No
1.
Bahan
Kalsium karbonat
Fungsi
Bahan dasar sumber
Ca+2
2.
3.
4.
5.
HCl 6 M
Akuades
Ammonium oksalat
Meningkatkan kelarutan
Pelarut
Sumber ion oksalat
Bubuk urea
(C2O42-)
Penahan dalam proses
pengendapan (efek ion
6.
7.
8.
Kertas indikator
Kertas saring
Ammonia
senama)
Pengukur pH
Penyaring endapan
Untuk meningkatkan pH
(membentuk endapan)
dalam
beaker
glass 100 mL
distirring
diaduk dan ditutup dengan
kaca arloji
ditambahkan HCl 6 M
CaCl2 + H2CO3
ditambahkan akuades sedikitsedikit sampai 40 mL
dicek pH
ditambahkan
mL
akuades
dan
disaring
dan
dikeringkan
CaC2O4. xH2O
rendemennya dihitung
Keterangan :
OBJEK VII PEMBUATAN KALSIUM OKSALAT HIDRAT
1.
2.
3.
4.
5.
Gelas piala
Larutan CaCO3
Magnetik bar
Magnetik stirrer
Penyaring buchner
IV.
: 0,1 gram
Massa (NH4)2C2O4
: 0,14 gram
Massa urea
: 6 gram
: 0,71 gram
: 0,26 gram
: 142, 11 gram/mol
Mr Ca2C2O4
: 146,11 gram/mol
4.2 REAKSI
CaCO3(s) + 2 HCl(aq)
CaCl2(aq) + (NH4)2C2O4
CaCl2(aq) + H2CO3(aq)
CaC2O4(s) + 2 NH4Cl(aq)
CaC2O4 + H2O
CaC2O4.H2O
4.3 PERHITUNGAN
a. Mol CaCO3
massaCaC O 3
Mr CaC O3
Mol CaCO3 =
0,1 gram
100,01 g/mol
= 0,001 mol
Mol (NH4)2C2O4 =
=
1
1
x mol (NH4)2C2O4
c. Massa (NH4)2C2O4
Massa (NH4)2C2O4 = mol (NH4)2C2O4. Mr (NH4)2C2O4
= 0,001 mol x 142,11 g/mol
= 0,142 gram
d. Mol CaC2O4.H2O
Mol (NH4)2C2O4.H2O
=
1
1
N H 4 2 C 2 O 4
x mol (NH4)2C2O4
koefisien
Rendemen =
=
VI.
massaCa 2 C2 O4 . H 2 O percobaan
x 100 %
massaC a2 C 2 O 4 . H 2 Oteori
0,26 gram
0,146 gram
x 100 % = 178,08 %
6.1 KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Prinsip dari percobaan pembuatan kalsium oksalat hidrat
adalah pengendapan.
2. Pada percobaan ini, terjadi reaksi antara kalsium karbonat
dan asam klorida yang membentuk kalsium klorida dan
sebagai bahan dasar pembentuk kalsium oksalat.
3. Massa kalsium oksalat dari percobaan adalah 0,26 gram.
4. Rendemen yang didapatkan sebesar 178,08%.
6.2 SARAN
Untuk kelancaran praktikum selanjutnya, maka disarankan agar:
1. Atur
penambahan
HCl
tetes
pertetesnya,
sehingga
pengamatan
terjadinya
perubahan
kopresipitasi
dan
pH
untuk
mengamati
mencegah
pembentukan
endapan sempurna.
ammonia
bertujuan
untuk
menghasilkan
kita
menggunakan
magnetik
stirrer
dalam
pengadukan?
Pengadukan dengan menggunakan magnetik stirrer lebih
sempurna,
dikarenakan
magnetik
stirrer
mengaduk
karbonat
HCl 6 M
: Meningkatkan kelarutan
OBJEK VII PEMBUATAN KALSIUM OKSALAT HIDRAT
Aquades
Ammonium
: Pelarut
: Sumber ion oksalat (C2O42-)
oksalat
Bubuk urea
Kertas indikator
Kertas saring
Ammonia
:
:
:
:
CaCl2(aq) + H2CO3(aq)
CaCl2(aq) + (NH4)2C2O4
CaC2O4 + H2O
CaC2O4(s) + 2 NH4Cl(aq)
CaC2O4.H2O
: 128,10 g/mol
Bentuk
IX. JURNAL
9.1 ANALISIS
a. Skema kerja
Larutan PEG-b-PMAA (0,2 g/l, 20 mL)
Ditambah 0,2 mL Na2C2O4
Atur pH menjadi 10 menggunakan
dikeringkan
pada
suhu
kamar,
kristal
bentuk
morfologi
dari
kalsium
oksalat
hidrat
efek
perbandingan
[Ca+2]/[C2O42-],
pada
konsentrasi
block
metode
copolymer
poly-block
pengkristalan.
poly
Adapun
dan
untuk
DAFTAR PUSTAKA