Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit Compress
Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit Compress
Elektrolit
Dedi wahyudin,S.Kep.,Ners
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air
( pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut).
Sarana transportasi
Metabolisme sel
Kompartemen Na+ K+ Cl -
HCO3 ־ PO4-
Transselular 60 7 100 0 -
Getah pancreas 45 5 58 0 -
Keringat
Non elektrolit
Substansi seperti glukosa dan urea
yang tidak berdisosiasi dalam larutan
dan diukur berdasarkan berat
(milligram per 100 ml atau mg/dl).
Non elektrolit lainnya yang secara
klinis penting mencakup kreatinin dan
bilirubin.
Proporsi Cairan Tubuh
BBL • 80% BB
Anak- • 70% BB
anak
Dewasa • 60% BB
Usila • 40 – 45% BB
Faktor-faktor yang mempengaruhi
keseimbangan cairan dan elektrolit
Usia
• Variasi usia berkaitan dengan luas permukaan tubuh, metabolisme
yang diperlukan dan berat badan.
Temperatur Lingkungan
• Panas yang berlebihan menyebabkan keringat. Seseorang dapat
kehilangan NaCl melalui keringat sebanyak 15-30 g/hari.
Diet
• Pada saat tubuh kekurangan nutrisi, tubuh akan memecah cadangan
energi, proses ini akan menimbulkan pergerakan cairan dari
interstisial ke intraseluler.
Stress
• Stres dapat menimbulkan peningkatan metabolisme sel, konsentrasi
darah dan glikolisis otot, mekanisme ini dapat menimbulkan retensi
sodium dan air. Proses ini dapat meningkatkan produksi ADH dan
menurunkan produksi urine.
Pergerakan cairan tubuh
Difusi
• Adalah proses dimana partikel yang terdapat dalam
cairan bergerak dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah sampai terjadi keseimbangan. Cairan dan
elektrolit didifusikan menembus membran sel.
Kecepatan difusi dipengaruhi oleh ukuran molekul,
konsentrasi larutan, dan temperatur.
Osmosis
• Adalah bergeraknya pelarut bersih seperti air, melalui
membran semipermiabel dari larutan yang
berkonsentrasi lebih rendah ke konsentrasi yang lebih
tinggi yang sifatnya menarik.
• Kecepatan osmosis dipengaruhi oleh: Konsentrasi solut di
dalam larutan, Suhu larutan, Muatan listrik solut, Perbedaan
antara tekanan osmosis yang dikeluarkan oleh larutan
Transfor aktif
• Bahan bergerak dari konsentrasi rendah ke tinggi
karena adanya daya aktif dari tubuh seperti pompa
jantung.
• Energi diperlukan agar substansi dapat pindah dari
area sederhana tidak akan terjadi jika tak ada listrik
atau gradien konsentrasi yang dibutuhkan.
Filtasi
• Gerakan air dan zat terlarut dari area dengan
tekanan hidrostatik tinggi ke area dengan tekanan
hidrostatik rendah.
• Proses ini bersifat aktif di dalam bantalan kapiler,
tempat perbedaan tekanan hidrostastik atau gradien
yang menentukan perpindahan air, elektrolit dan
substansi terlarut lain yang berada diantara cairan
kapiler dan cairan interstitial.
KEBUTUHAN CAIRAN TUBUH
Pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit dalam tubuh diatur oleh
ginjal, kulit, paru-paru dan gastrointestinal
Ginjal
Merupakan pengatur utama kaseimbangan cairan yang menerima
170 liter darah untuk disaring setiap hari.
Produksi urin untuk semua usia 0,5- 1 ml/kgBB/jam
Pada orang dewasa produksi urin sekitar 1,5 liter/hari.
Jumlah urin yang diproduksi oleh ginjal dipengaruhi oleh ADH dan
aldosteron.
Kulit
Kulit merupakan bagian penting dalam pengaturan cairan yang
terkait dengan proses pengaturan panas.
Hilangnya cairan melalui kulit di atur oleh saraf simpatis yang
merangsang aktivitas kelenjar keringat.
Rangsangan kelenjar keringat dapatt dihasilkan dari aktivitas otot,
temperatur lingkungan yang meningkat, dan demam.
Disebut juga Insensible Water Loss (IWL) sekitar 15-20 ml/24 jam.
Paru-paru
Organ paru-paru berperan dalam pengeluaran cairan
dengan menghasilkan insensible water loss ± 400ml/hari.
Meningkatnya cairan yang hilang sebagai
respons terhadap perubahan kecepatan dan
kedalaman napas akibat pergerakan atau
demam.
Gastrointestinal
Gastrointestinal merupakan organ saluran pencernan
yang berperan dalam mengeluarkan cairan melalui
proses penyerapan dan pengeluaran air. Dalam keadaan
normal, cairan yang hilang dalam system ini sekitar 100-
200 ml/hari.
Selain itu, pengaturan keseimbangan cairan dapat
melalui mekanisme rasa haus yang dikontrol oleh
system endokrin (hormonal), yakni anti diuretic
hormone (ADH), system aldosteron, prostaglandin,
dan glukokortikoid.
ADH dibentuk di hipotalamus dan disimpan dalam
neurohipofisis dari hipofisis. Stimuli utama untuk
sekresi ADH adalah peningkatan osmolaritas dan
penurunan cairan ekstrasel. Hormon ini
meningkatkan reabsorbsi air pada dukus
koligentes, dengan demikian dapat menghemat
air
Aldosteron Hormon ini disekresi oleh kelenjar
adrenal yang bekerja pada tubulus ginjal untuk
meningkatkan absorbsi natrium. Pelepasan
aldosteron dirangsang oleh perubahan
Prostaglandin adalah asam lemak alami
yang terdapat dalam banyak jaringan dan
berfungsi dalam merespons radang,
pengendalian tekanan darah, kontraksi
uterus,dan mobilitas gastrointetstinal.
Dalam ginjal, prostaglandin berperan
mengatur sirkulasi ginjal, respon natrium,
dan efek ginjal pada ADH.
Glukokortirkoid Meningkatkan responsi
natrium dan air, sehingga volume darah naik
dan terjadi retensi natrium. Perubahan kadar
glukokortikoid menyebabkan perubahan
pada keseimbangan volume darah.
KEHILANGAN CAIRAN NORMAL (EXRESI)
Yaitu Hasil Metabolisme
1. INSENSIBLE WATER LOS (IWL)
Hilangnya cairan dengan penguapan :
Pada suhu 37°C IWL = Lebih kurang 45
ml/1oo kalori
- PARU-PARU (EXSPIRASI) : 15 ml/100
kalori
- KULIT : 30 ml/100
kalori
Berdasarkan Berat Badan:
10 – 20 ml /kg BB/hari Pada suhu 37°C
Contoh : BB 60 kg IWL = 600 cc / hari
tiap peningkatan suhu 1°C terjadi peningkatan
10% dari IWL yg normal (IWL pada suhu 37°C)
contoh : BB 60 kg pada suhu 38°C
bahwa IWL normal pada suhu 37°C adalah 600
ml
2. SENSIBLE WATER LOS (SWL)
a. URINE (melalui Ginjal)
normal untuk semua usia : 1 ml/kg
BB/jam
atau 50 ml/100 kalori/hari
Pada dewasa : 1-2 liter/24 jam
b. FECES
Pengeluaran melalui Feces = lebih
kurang 5ml/100
kalori atau lebih kurang 200 ml/24 jam
Magnisium
Kation terbanyak kedua di CIS
Penting untuk aktifitas enzim,
neurochemia, muskular excibility
Normal: 1,5-2,5 mEq/lt
Clorida
Terdapat pada CIS dan CES
Normal: 95-105 Eq/lt
Bicarbonat
Sebagai buffer
Teradapat pada CIS dan CES
Fosfat
Anion buffer pada CIS dan CES
Fungsi untuk meningkatkan kegiatan
neuromuskuler, metab. KH, pengatur As-Bs
Gangguan /Masalah Kebutuhan
Elektrolit
Hiperkalemia, merupakan suatu keadaan
dimana kadar kalium dalam darah tinggi.
Keadaan ini sering terjadi pada pasien luka
bakar, penyakit ginjal, Hiperkalemia
ditandai dengan adanya mual,
hiperaktifitas system pencernaan,
Hipokalsemia, merupakan kekurangan
kadar kalsium dalam plasma darah.
Hipokalsemia ditandai dengan adanya
kram otot dan kram perut, kejang,bingung,
MASALAHKESEIMBANGAN CAIRAN
DAN ELEKTROLIT
1. Hipovolemia
Hipovolemia adalah suatu kondisi akibat
kekurangan volume cairan ekstraseluler
(CES).
Hipovolemia adalah penipisan volume
cairan ekstraseluler (CES)
Penyebab
1. Penurunan masukan
2. Kehilangan cairan yang abnormal melalui :
kulit, gastro intestinal, ginjal abnormal, dll.
3. Perdarahan
Tanda-gejala Klinis