Handout Negotiation Skills
Handout Negotiation Skills
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga penyusunan Revisi Materi
Pembelajaran ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Tahun 2015, PLN Corporate University telah mencanangkan 3 (tiga) faktor utama
dalam pelayanan, yaitu speed, quality, performance. Dalam rangka memenuhi hal tersebut,
seluruh peserta pembelajaran harus mendapatkan materi pembelajaran yang selaras pada
kebutuhan perusahaan dan memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja perusahaan,
sehingga dilaksanakanlah program revisi materi untuk seluruh materi pembelajaran.
Untuk selanjutnya, kami mohon dukungan kepada semua pihak demi terwujudnya
program-program kami dimasa mendatang yang selalu meningkat dan bermanfaat bagi semua
insan dan perusahaan. Terima kasih.
Okto Rinaldi S.
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan nikmat dan
rahmat-Nya, sehingga revisi penyusunan materi pembelajaran ini dapat diselesaikan dengan
baik.
1. Komunikasi
2. Administrasi
3. Hukum
4. Audit
5. Manajemen Risiko
6. Penelitian dan Pengembangan
7. Keselamatan Ketenagalistrikan
8. Penunjang Ketenagalistrikan
9. Teknologi Informatika
Seiring dengan berjalannya waktu maka seluruh materi pembelajaran perlu kami review untuk
mengetahui apakah materi tersebut sudah sesuai dengan kondisi saat ini. Materi pembelajaran
kami review dengan melibatkan tim yang kompeten dan berpengalaman, sehingga diharapkan
materi pembelajaran ini sudah sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang berlaku dan sesuai
dengan kondisi dilingkungan PT PLN (Persero).
Kami menyadari bahwa buku ini masih kurang dari kata sempurna. Oleh karena itu kami
mengharapkan masukan dan saran dari semua pihak. Semoga pembelajaran ini mampu
meningkatkan kompetensi pegawai dan menjadi solusi bagi permasalahan Unit.
PIONAR H.S
Sambutan ................................................................................................................................ i
Kata Pengantar ....................................................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................................................. iii
1. Definisi Dan Konteks Negosiasi .......................................................................................... 1
1.1 Pengantar .................................................................................................................... 1
1.2 Pengertian Dan Definisi Negosiasi .............................................................................. 1
1.3 Persepsi Yang Salah Mengenai Negosiasi .................................................................. 2
1.4 Konteks Negosiasiteknik Negosiasi ............................................................................. 3
2. Komunikasi Efektif Dalam Negosiasi .................................................................................. 5
2.1 Proses Komunikasi ...................................................................................................... 5
2.2 Faktor–Faktor Yang Membantu Kelancaran Komunikasi Dalam Negosiasi.................. 7
3. Hasil Negosiasi Dan Elemen Utama Negosiasi................................................................... 9
3.1 Hasil Negosiasi ............................................................................................................ 9
3.2 Tiga Elemen Utama Negosiasi .................................................................................. 10
3.3 Point Of Negotiation .................................................................................................. 11
4. Proses Dan Prinsip-Prinsip Negosiasi............................................................................... 12
4.1 Proses Negosiasi ...................................................................................................... 12
4.2 Prinsip-Prinsip Dasar Dalam Negosiasi ..................................................................... 14
4.3 Kunci Sukses Seorang Negosiator ............................................................................ 14
5. Lima Langkah Negosiasi .................................................................................................. 16
5.1 Langkah Pertama; Kenali Lawan Negosiasi Anda ..................................................... 16
5.2 Langkah Kedua; Pahami Tantangan Yang Dihadapi ................................................. 16
5.3 Langkah Ketiga; Kembangkan Alternative ................................................................. 17
5.4 Langkah Keempat; Tentukan Aturan Main Negosiasi ................................................ 17
5.5 Langkah Ke Lima; Capai Kesepakatan...................................................................... 17
6. Teknik Negosiasi Dan Lobby ............................................................................................ 19
6.1 Teknik-Teknik Negosiasi ........................................................................................... 19
6.2 Lobby Technique ....................................................................................................... 20
1.1 PENGANTAR
Dalam kehidupan dan juga dalam aktivitas bisnis manusia akan berhubungan satu
sama lain. Hubungan antar manusia tersebut akan menciptakan bermacam kondisi
seperti konflik, beda kepentingan, saling membutuhkan dan sebagainya situasi-situasi
seperti ini tentu mebutuhkan kesepakatan untuk akhirnya bisa bekerjasama. Proses
mencapai kesepakatan bisa berjalan mulus, tetapi seringkali harus melalui jalan yang
panjang, bahkan menyakitkan, yang sebenarnya tidak perlu terjadi.
Setiap negosiasi pasti akan melibatkan suatu bentuk kontak antara dua pihak atau
lebih. Dengan pengertian di atas negosiasi intinya berpusat pada kemampuan untuk
memotivasi orang lain. Jadi negosiasi dapat diartikan sebagai kemampuan negosiator
untuk memotivasi lawan negosiasi dengan cara yang menawan dan dapat diterima sesuai
sasaran negosiasinya.
Perlu dipahami bahwa negosiasi adalah suatu proses, proses yang melibatkan
dua pihak atau lebih untuk mencapai kesepakatan yang memenuhi kepuasan mereka
yang terlibat dalam negosiasi tersebut. Termasuk di dalamnya, tindakan yang dilakukan
ketika berkomunikasi, bekerjasama atau mempengaruhi orang lain dengan tujuan
tertentu.
Dalam bentuk lain bisa disebutkan bahwa negosiasi adalah proses komunikasi
antara dua pihak atau lebih guna mengembangkan solusi terbaik yang paling
menguntungkan bagi pihak-pihak yang terlibat .
- Proses untuk menyesuaikan pandangan kedua belah pihak tentang hasil ideal
- Jika di antara dua orang atau lebih, yang memiliki perbedaan pandangan atau tujuan,
berupaya untuk mencari kesepakatan.
Ada beberapa hal penting yang harus dipahami oleh para negosiator maupun
calon negosiator, antara lain.
Ini adalah pendapat yang kurang tepat atau bisa juga disebut salah, dalam tawar
menawar hanya ada satu item atau satu hal yang akan dipertukarkan, misal kalau
seorang Ibu Rumah Tangga ingin membeli satu kilogram cabai merah yang akan
dibicarakan hanya berapa harga satu kilogram cabai. Tapi kalau seorang pedagang besar
cabai di Pasar Kramat Jati Jakarta ingin membeli satu ton cabai di Lampung tentu banyak
hal yang harus dibicarakan selain harga cabai, misal; kualitas cabai, waktu pengiriman,
term of payment, biaya pengiriman dan lain-lain inilah yang disebut negosiasi. Sedangkan
tawar menawar adalah bagian dari negosiasi.
2. Tidak dilaksanakan dengan “kacamata” menang atau kalah tetapi win-win solution
Siapa saja, profesi apa saja bisa bernegosiasi, Direktur, karyawan, para
manajer, pebisnis, pelanggan, petugas lapangan, pemain bola, instalatir listrik,
procurement staff bahkan antara orang tua dan anak atau suami-istri bisa terlibat
dalam negosiasi
Negosiasi adalah suatu proses komunikasi antara dua pihak atau lebih guna
mengembangkan solusi terbaik yang paling menguntungkan bagi pihak-pihak yang terlibat
dan negosiasi yang berhasil adalah negoasiasi yang dilaksanakan melalui komunikasi yang
persuasive.
Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang,
kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar
terhubung dengan lingkungan dan orang lain". Pada umumnya, komunikasi dilakukan
secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada
bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan
dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya
tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi
dengan bahasa nonverbal. Selain itu komunikasi juga dapat dilakukan secara tertulis
sehingga pada hakekatnya komunikasi dapat dilakukan dalam 3 cara yang biasa juga di
sebut dengan istilah 3 saluran komunikasi, yaitu; lisan, tulisan dan isyarat
Dalam negosiasi ketiga cara komunikasi ini dilakukan terutama komunikasi lisan
Proses komunikasi secara sederhana dapat dilihat pada gambar Model Proses
Komunikasi berikut:
1. Hambatan Phisik; hambatan yang bersifat phisik seperti, capek, sakit, berisik, rusak
dan sebagainya. Hambatan phisik ini bisa dialami oleh sumber dan penerima berita
serta media komunikasi. Oleh karena itu bernegosiasilah ketika phisik dan fikiran
sedang segar
2. Hambatan Psikologis; hambatan yang bersifat psikologis atau mental seperti, takut,
stress, lupa, malas, sungkan, tertekan dan sebagainya. Hambatan psikologis ini
dialami oleh sumber ataupun penerima berita dan bisa juga oleh media atau alat
bantu komunikasi asal alat bantu tersebut adalah manusia. Bernegosiasilah dengan
santai tanpa beban perasaan yang takperlu jangan mudah terpancing emosi dan
selalu fokus.
3. Hambatan Bahasa atau Budaya; hambatan dari bahasa atau kalimat yang
digunakan yang tidak dimengerti oleh orang yang diajak berkomunikasi, contoh;
menggunakan istilah daerah tertentu ketika mengajar dikelas yang pesertanya berasal
dari daerah yang berbeda-beda yang belum tentu mengerti kata atau kalimat yang
digunakan. Dalam negosiasi gunakanlah kata-kata yang dimengerti oleh lawan
negosiasi kita dan bila perlu bertanyalah.
Satu cara paling efektif untuk menghindari dan mengoreksi hambatan yang dapat
timbul adalah menggunakan komunikasi tatap muka dan menghidupkan proses umpan
balik atau konfirmasi sebanyak mungkin. Pada hakekatnya konfirmasi atau umpan balik
adalah “bertanya kalau tidak mengerti atau bertanya untuk memastikan orang lain
mengerti terhadap kalimat yang kita sampaikan”
Komunikasi adalah satu alat yang sangat ampuh untuk mendukung banyak fungsi
dalam manajemen, salah satunya adalah untuk aktivitas negosiasi tapi proses komunikasi
juga sangat rawan, karena mudah sekali menimbulkan distorsi dengan akibat yang kerap
kali sangat gawat.
Misal: lawan negosiasi yang tersinggung atau dampak yang paling parah seperti
gagalnya negosiasi.
1. Verb; dalam berkomunikasi gunakanlah kata dan kalimat yang kita yakin dimengerti
oleh lawan bicara kita bukan dimengerti hanya oleh kita
2. Vocal; intonasi, artikulasi, speed dan volume suara ketika kita berbicara merupakan
penarik dan pemotivasi bagi lawan bicara untuk memperhatikan ketika kita berbicara.
Cara berkomunikasi yang monoton dan tidak jelas akan membuat lawan bicara kita
jemu dan bosan.
3. Visual; Kehangatan dalam berkomunikasi, eye-contact yang terjaga serta raut muka
yang mendukung pembicaraan akan membuat komunikasi terasa hangay bagi lawan
bicara kita. Kehangatan komunikasi kita yang menbuat lawan bicara sulit berpaling
dari kita.
Negosiasi adalah suatu proses komunikasi antara dua pihak atau lebih guna
mengembangkan solusi terbaik yang paling menguntungkan. Tetapi solusi terbaik ini tidak
bisa selalu hadir dalam negosiasi karena sangat tergantung juga pada kondisi, situasi dan
dengan siapa kita bernegosiasi
Hasil negosiasi sangat tergantung kepada dua dimensi yaitu dimensi ketegasan
dan dimensi kerjasama, Kedua dimensi ini akan menghasilkan 5 kemungkinan hasil
negosiasi
1. Win – Lose atau kompetisi; Kondisi ketika rasa ingin menang sangat tinggi dan
memungkinkan meninggalkan rasa kerjasama yang sebetulnya bisa dibina. Kondisi
bisa membuat pihak yang ingin menang menghalalkan segala cara, misal dengan
melakukan hal-hal yang diluar, etika, curang, mau menang sendiri atau mengingkari
komitmen.
- Menyangkut sesuatu yang vital untuk kepentingan organisasi, dan anda yang
benar.
- Pihak-pihak yg terlibat konflik perlu waktu untuk menenangkan diri dan memahami
pandangan pihak lain.
- Persoalan yang dibahas adalah penting bagi pihak lain dan kurang penting bagi
anda.
Hasil terbaik dari negosiasi adalah “WIN – WIN” dan ini perlu dijadikan tujuan utama
negosiasi tetapi ambisi yang berlebih dari salah satu pihak menyebabkan terjadinya
kegagalan negosiasi sehingga hasil terburuklah yang didapat atau “LOSE – LOSE”.
Dalam negosiasi apapun topik yang di negosiasikan ada elemen utama yang
biasanya menjadi perhatian, yaitu:
1. Time Waktu sangat berpengaruh dalam posisi tawar kita Dalam kegiatan negosiasi
bila kita dalam posisi deadline pressure dan di ketahui oleh lawan negosiasi, bisa
dibayangkan apa yang bisa terjadi. Semua topik negosiasi pasti berkaitan dengan
waktu, misal; waktu pembayaran dari suatu kewajiban, negosiasi gaji, Perjanjian
Kerja Bersama karena harus segera diimplementasikan, negosiasi pembelian
sejumlah unit computer karena harus segera digunakan. Pihak yang mempunyai
waktu berlebih merasa lebih nyaman bernegosiasi dibanding pihak yang mengalami
deadline pressure
Point of Negotiation atau variable-variable atau hal-hal yang akan atau bisa
dinegosiasikanuntuk disepakati. Point of Negotiation inilah yang membedakan antara
negosiasi dan tawar menawar.
Setiap pihak dalam satu kepentingan negosiasi pasti membawa hal-hal yang akan
dibicarakan atau hal-hal yang akan disepakati dalam negosiasi. Tidak selalu hal tersebut
bisa depakati oleh pihak lain dan sebalinya.
Yang paling penting setiap pihak harus bisa memperkirakan bahwa point of
negotiation yang mereka usung mempunyai peluang, bernilai dan bermanfaat bagi pihak
lain. Bila hal tersebut dipenuhi kemungkinan untuk lahirnya kesepakatan lebih tinggi.
Kadangkala point of negotiation bisa berkembang ketika negosiasi sedang berlangsung.
Hal ini dimungkinkan bila kedua belah pihak mempunya informasi dan pengetahuan yang
cukup tentang masalah yang dinegosiasikan.
Tidak jarang negosiasi mengalami jalan buntu ketika tidak ada point og
negotiation yang sa diterima oleh kedua belah pihak
- Harga
- Besaran diskon
- Delivery time
- Jaminan(garansi)
- Pembayaran tunggakan
Negosiasi adalah suatu proses komunikasi antara dua pihak atau lebih guna
mengembangkan solusi terbaik yang paling menguntungkan. Tetapi solusi terbaik ini tidak
bisa selalu hadir dalam negosiasi karena sangat tergantung juga pada kondisi, situasi dan
dengan siapa kita bernegosiasi. Untuk itu perlu persiapan yang matang agar kita sebagai
negosiator bisa mengantisipasi situasi-situsi yang mungkin terjadi dalam proses negosiasi.
- Apa yang anda harapkan sebagai hasil akhir dari upaya negosiasi ?
- Apa saja resiko terkecildan terbesar yang anda harapkan dalam negosiasi ini?
Check-list pertanyaan yang lain adalah untuk memeriksa kesiapan kita dalam tiga
elemen utama negosiasi;
- Sampai sejauh mana pengetaghuan dan informasi tentang materi yang akan
dinegosiasikan ?
- Sampai sejauh mana kekuatan dan kekuasaan kita dalam negosiasi yang akan
diadakan ?
Selain itu untuk lebih memantapkan diri kita dalam negosiasi perlu juga kita
mengintip persiapan lawan dengan cara melakukan investigasi terhadap persiapannya.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana posisi lawan negosiasi dalam 3
elemen utama negosiasi, Time, Information/knowledge dan Power.
- Hasil akhir seperti apa menurut perkiraan Anda yang diinginkan lawan negosiasi ?
1. Siapkan sikap positip dalam negosiasi, sadari bahwa negosiasi terjadi karena
kedua belah saling berkepentingan karena tidaka ada kegiatan yang bisa dikerjakan
sendiri dalam kehidupan maupun dalam kegiatan bisnis. Sikap positif membantu kita
menciptakan situasi dan hasil akhir negosiasi yang Win – Win Solution
Untuk menjadi seorang negosiator yang sukses dan berhasil ada 5 hal yang
perlu diperhatikan oleh para negosiator.
1. Well planed; Persiapan yang matang adalah kunci awal kesuksesan seorang
negosiator, negosiator yang mempunyai persiapan dan perencanaan yang matang
dalam bernegosiasi terlihat tampil dan bernegosiasi dengan profesional
5. Good Problem solver and Decision Maker; mampu melihat permasalahan dalam
pelaksanaan negosiasi dan trampil mencari solusinya
Understand the challenge, tantangan adalah gap antara tawaran kita dan
kemungkinan deal, tantangan adalah keberatan-keberatan yang diajukan lawan negosasi,
Untuk itu kita harus piawai menggali informasi. Apa keberatannya ? mengapa keberatan ?
Salah satu cara mengatasi hambatan dan tantangan ini adalah penguasaan
terhadap time, information dan power.
Set the rules, manfaat dari aturan main dalam negosiasi adalah memberikan
kerangka sistematika kepada negosiasi.
4. Prosedur : proses berlangsungnya negosiasi, seperti apa proses negosiasi yang akan
berlangsung? Kapan break? kapan dianggap deadlock ?
Negosiasi adalah suatu proses komunikasi antara dua pihak atau lebih guna
mengembangkan solusi terbaik yang paling menguntungkan. Tetapi solusi terbaik ini tidak
bisa selalu hadir dalam negosiasi karena sangat tergantung juga pada kondisi, situasi dan
dengan siapa kita bernegosiasi.
Agar negosiasi bisa dilaksanakan dengan baik perlu dikuasai beberapa jenis teknik
negosiasi.
Selain itu perlu juga dikenali dan di pahami apa yang dimaksud dengan lobby.
Ada 12 teknik negosiasi yang dikenal dan sering jadi acuan untuk dilakukan dalam
negosiasi sehari-hari, yaitu:
Dalam aktivitas advokasi dua bentuk, yaitu formal dan informal. Bentuk
formalnya,negosiasi sedangkan bentuk informalnya disebut lobi. Proses lobi tidak terikat
oleh waktu dan tempat, serta dapat dilakukan secara terus-menerus dalam jangka
waktu panjang sedangkan negosiasi tidak, negosiasi terikat oleh waktu dan tempat.
Sama seperti negosiasi lobi adalah aktivitas komunikasi yang dilakukan oleh
individu ataupun kelompok dengan tujuan mempengaruhi pihak-pihak yang mempunyai
hak untuk memutuskan sesuatu yang ada kaitannya dengan masalah yang dirundikan
atau dinegosiasikan. Pihak yang dilobi itu bisa Pimpinan Perusahaan, masyarakat
pemilik tanah yang akan dibebaskan, Pejabat pemerintah maupun pihak lain yang
mempunyai wewenang untuk memutuskam sesuatu.
Orang yang melobi biasa disebut pelobi atau “a lobbyist”. Definisi dari a lobbyist
adalah A Lobbyist is a person who is paid to influence legislation as well as Public
opinion
- Hubungan melalui telepon, melobi dapat dilakukan melalui telepon. Cara ini
bisa efektif kalau kita menguasai teknik bertelepon yang baik (telephone
manners)
PT PLN
(Persero)
Ida
1 6892096Z Kantor – idaw@pln.co.id
Wardani
Sekretariat
Perusahaan
PT PLN
(Persero)
Ahmad
2 8008009Z Kantor – ahmad.hidayat3@pln.co.id
Hidayat
Sekretariat
Perusahaan
PT PLN
Yandi
3 6181026L (Persero) yandi1261@yahoo.com
Heryadi
Pusdiklat