OLEH
Pembimbing KKP,
Mengetahui,
Ketua Jurusan Analis Kesehatan
Poltekkes Kemenkes Makassar
H. Kalma, S.Pd.,M.Si.
NIP. 19580810 198303 1 008
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Praktek klinik lapangan bagi mahasiswa D-IV diharapkan
B. Tujuan Pelaksanaan
diharapkan mampu:
laboratorium klinik
C. Manfaat Pelaksanaan
2
BAB II
KEADAAN UMUM
3
4. Masa Peralihan (1945 – 1947)
a) Manajemen rumah sakit beralih dari Jepang ke tentara
sekutu di bawah kendari pemerintaha Hindia Belanda dengan
pimpinan dr. Hapc Oomen.
b) Rumah sakit sempat harus menampung para mantan
tawanan Jepang (inteneren) dar bangsa, lapisan, dan usia.
c) Fasilitas rumah sakit mulai ditata dan dilengkapi lagi untuk
memaksimalkan pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat.
5. Masa Perjuangan Pengembalian (1947 – 1948)
a) Penegembalian Rumah Sakit Stella Maris Dari
pemerintah C.Q. Departemen Kesehatan NIT kepada
para suster JMJ.
b) Pada masa ini, Rumah Sakit StellaMaris masih dipimpin
oleh dr. Hapc Oomen.
6. Masa Pengembangan
a. Rumah sakit melakukan berbagai pembenahan,
diantaranya dari aspek SDM, fasilitas medis, dan sarana
prasarana lainnya.
b. Tradisi “Dokter Jaga Rumah Sakit” mulai dirintis sejak
tahun 1965.
c. Kepemimpinan Rumah Sakit Stella Maris dalam masa ini :
- dr. J.L. Makaleuw (1948 – 1987) : periode terlama.
- dr. P. Nara, Sp. A (1987 – 2003)
- dr. Vitor Trigno (2003 – 2009)
- dr. Thomas Soharto, MMR (2009 – saat ini).
B. Motto, Visi, Misi dan Tujuan
1. Motto
4
3. Misi :
sesama.
C. Kondisi Umum
Lantai dasar
Instalasi farmasi
Ruang laboratirium
5
Ruang ICU / ICCU
Ruang Radiologi
Ruang Linen
Ruang gizi
Ruang operasi
Ruang fisioterapi
Ruang hemodialisis
Gudang farmasi
Lantai II
Lantai III
D. Jenis Pelayanan
a) Poliklinik Umum
6
b) Poliklinik Spesialis :
Mulut
a) IGD Bedah
h) St.Theresia (Anak).
7
4. Pelayanan Bedah
dan Khusus
minimal invensif.
a) Instalasi Laboratorium
Pemeriksaan Hematologi
Pemeriksaan Serologi
Pemeriksaan Bakteriologi
Pemeriksaan Liquor
Pemeriksaan Urine
Pemeriksaan Tinja
b) Instalasi Radiologi
c) Medical Check-Up
d) Instalasi Farmasi
8
Obat Generik
Obat Paten
e) Instalasi Fisioterapi
Exercise Therapy
Electro Therapy
Aktino Therapy
a) Hemodialisa
b) Instalasi Gizi
a) Keuangan
metode DP3.
9
BAB III
PROSEDUR PEMERIKSAAN
A. Sampling
1. Identitas Spesimen
a. Pemberian Identitas:
yang bertugas
10
3) Identitas pada kertas label berupa: nama, nomor rekam
berisi spesimen.
70%, label)
11
perawatan dan nomor urut lab yang akan ditempelkan
pasien
diminta.
sampling
pegambilan spesimen
akan diperiksa.
12
5) Spesimen yang sudah diambil dimasukkan ke dalam
a. Dasar Teori
pada 1/3 bagian tepi telapak kaki atau ibu jari kaki.
sianosis setempat.
Kapas steril
Lanset steril
13
c. Prosedur Kerja
70%.
14
Catatan:
a. Dasar Teori
15
Lengan pada sisi mastectomy
Daerah edema
Hematoma
vaskular
tertentu.
Kapas steril
Torniquet (pembendung)
c. Prosedur Kerja
16
Pasang torniquet 7,5-10 cm di atas bagian venipuncture
penampakan vena.
Catatan:
17
hematokrit/PCV dan elemen sel), peningkatan kadar
menyebabkan hematoma
hematoma
substansi exogenous.
18
Terdapat jenis protein yang utama di dalam serum, yaitu
Persiapan pasien
Spoit
Torniquet (pembendung)
Centrifuge
Plesterin
b. Prosedur Kerja
membeku
19
Centrifuge selama 10-15 menit dengan kecepatan 3000
rpm
20
5. Persiapan Sampel Sputum
laboratorium.
21
6. Persiapan Sampel Feces
antara sekali setiap satu atau dua hari hingga beberapa kali
atau mencret. Bau khas dari tinja atau feces desebabkan oleh
a.Persiapan pasien
Lidi
Pot sampel
Tissue
22
Kapas
2) Prosedur Kerja
Catatan:
Pemeriksaan protozoa
23
c) Urine post prandial (urine yang pertama kali dikeluarkan 1,5-
dibuang.
B. Hematologi
a. Pra Analitik
Metode
Automatik (otomatis)
Tujuan
Prinsip
24
electrode tersebut akan naik sesaat dan terjadi
nilai tegangannya.
Darah EDTA
Spidol
Rotator
Persiapan pasien
Persiapan sampel
b. Analitik
tempat limbah
25
RBC < 0,03 (x106/ µl)
HGB < 0,1 (g/dL)
PLT < 10 (x 103/ µl)
akan terhisap
26
Letakkan sampel di bawah aspiration probe
c. Pasca Analitik
Pencatatan Hasil
komputer
Test date
Sampel ID
Pat. Type
Pasien ID
Name
Birthday
Clinic
Ward
Sampel
Doctor
Order time
27
Report date
Test By (SYSTEM)
Verify By (SYSTEM)
Diagnosis
Comment
formulir
Nilai rujukan
28
NEUT# 10^3/ µL 1.5 – 7
LYM# 10^3/ µL 1 – 3.7
MXD# 10^3/ µL 0 – 1.2
CT CT /menit 9-15
BT BT /menit 1-6
LED 1 Jam mm/h 0 – 20
LED 2 Jam mm/h 0 – 20
a. Pra Analitik
Pengertian
Metode
Westergreen
Tujuan
Prinsip
Persiapan pasien
Persiapan sampel
29
Alat & bahan
Tabung reaksi
NaCl 0.9%
Darah EDTA
Pipet westergreen
Standar westergreen
b. Analitik
Prosedur Kerja:
tabung rekasi
kemudian homogenkan
tanda “0”
c. Pasca Analitik
30
Catat hasil di buku pencatatan hasil
a. Pra Analitik
Pengertian
Metode
Duke / Ifi
Tujuan
ekstravaskular.
Prinsip
mengenai kapiler
Lancet
Autoklik
Kapas kering
Kertas saring
31
Stopwatch
Persiapan pasien
terjadinya koagulasi
sebelum tes
b. Analitik
Prosedur pemeriksaan
tempat tusukan
watch
kulit
pendarahan berhenti
tersebut.
c. Pasca Analitik
32
Interpretasi hasil
1-3 menit.
Pencatatan hasil
laboratorium.
a. Pra Analitik
Metode
Duke
Tujuan
Prinsip
Persiapan pasien
Spoit
33
Torniquet
Tabung reaksi
Rak tabung
stopwatch
b. Analitik
Prosedur Kerja
waktu)
terjadi
membeku.
c. Pasca Analitik
Nilai rujukan
4-10 menit
Pencatatan Hasil
5. Pemeriksaan PTT
a. Pra Analitik
34
Metode
Automatic (otomatis)
II
(prothrombin),faktor(proakselerin),faktorVII(prokonvertin),da
Yellow tips
Persiapan pasien
Persiapan sampel
b. Analitik
Menghidupkan Alat
35
dalam hole dan kabel tercolok dengan benar pada
jala-jala listrik
CH4 CH4
Fbg TT
PT AP
CH4 CH2
36
Memipet control plasma N / plasma sampel ke
detektor
alarm
kertas thernal
37
Pastikan alat dalam posisi ready dan telah dilakukan
Quality control
thernal
c. Pasca Analitik
Nilai rujukan
10.3 – 15.4
38
Pelaporan Hasil
penanggung jawab.
6. Pemeriksaan APTT
a. Pra Analitik
Metode
Automatic (otomatis)
Tujuan
kalikrein,kininogen,faktorXI(plasma tromboplastin
antecendentPTA),faktor IX (faktorChristmas),faktorVIII(anti
hemophilic factor,AHF),faktorX(Faktorstuart),faktor V
39
Prinsip
Yellow tips
Persiapan pasien
Persiapan sampel
b. Analitik
Menghidupkan Alat
jala-jala listrik
40
masing-masing chanel menyala dan pada layar
CH4 CH4
Fbg TT
PT AP
CH4 CH2
detektor
41
Tambahkan reagen sesuai volume pada control
alarm
kertas thernal
Quality control
42
Siapkan reagen sesuai volume masing-masing reagen
thernal.
c. Pasca Analitik
Nilai rujukan
23.5 – 35.2
Pelaporan Hasil
penanggung jawab.
43
7. Pemeriksaan Apusan Darah Tepi
darah.
a. Pra Analitik
Tujuan
Prinsip
44
dan pewarnaan yang dianjurkan adalah Wright-Gimza dan
Persiapan Pasien
Persiapan Sampel
jam.
Lancet steril
Rak pewarnaan
Mikroskop
Pipet tetes
Aquadest
Oil emersi
45
b. Analitik
Prosedur Kerja
Sediaan tipis
tetes darah
sudut terebut
46
Cara Pewarnaan Sediaan
30 detik
Keringkan.
Catatan:
kaca
garis
47
Mempunyai penyebaran leukosit yang baik, tidak
sediaan.
c. Pasca Analitik
Nilai rujukan
Evaluasi eritrosit
Morfologi eritrosit
Bentuk eritrosit
Evaluasi trombosit
Pencatatan Hasil
penanggung jawab.
48
C. Kimia Klinik
darah, urin, sputum (ludah, dahak), cairan otak, ginjal, sekret2 yang
Metode
Automatic (otomatis)
Tujuan
cup sampel
klinipet 200 µL
tissue
reagen kerja
1. Tes Albumin
a. Pra Analitik
Metode
Bromocresol-green
49
Prinsip
Persiapan pasien
Persiapan sampel
sampel
Persiapan alat
Persiapan Reagen
50
R1: citrat buffer pH 4.2 30 mmol/L
b. Analitik
Menyalakan Alat
muncul
selesai
51
Selama menunggu proses warning up dapat
pagi.
klik ORDER
Mematikan Alat
belakang
c. Pasca Analitik
52
Nilai Rujukan
Pelaporan Hasil
a. Pra Analitik
Metode
Biuret
Prinsip
Persiapan Pasien
Persiapan Alat
53
Keluarkan reagen dan kontrol dari kulkas.
Persiapan Reagen
b. Analitik
Menyalakan Alat
muncul
selesai
54
Selama menunggu proses warning up dapat
pagi.
Running Pasien
ORDER
Mematikan Alat
belakang
c. Pasca Analitik
Nilai Rujukan
55
Bayi lahir normal 4,6-7,0 g/dl atau 46-70 g/l
Anak-anal dari umur 3 tahun dan 6,6-8,7 g/dl atau 66-87 g/l
dewasa
Pelaporan Hasil
a. Pra Analitik
Metode
Jendrassik/Grof
Prinsip
sampel.
56
Bilirubin + DSA +accelerator Bilirubin total
Persiapan Pasien
Persiapan Alat
Persiapan Reagen
b. Analitik
57
Menyalakan Alat
muncul
selesai
ORDER
Mematikan Alat
belakang
58
c. Pasca Analitik
Nilai Rujukan
Pelaporan Hasil
Print out hasil sesuai dengan data pasien dan nomor urut
jawab.
a. Pra Analitik
Metode
Jendrassik/Grof
Prinsip
sampel.
59
bilirubin indirect hanya akan berekasi dengan DSA dibantu
Persiapan Pasien
Persiapan Alat
Persiapan Reagen
60
Klik REAGENT T. COUNTS tekan Ctrl input
b. Analitik
Menyalakan Alat
muncul
selesai
pagi.
Running Pasien
klik ORDER
61
Mematikan Alat
belakang
c. Pasca Analitik
Nilai Rujukan
Pelaporan Hasil
a. Pra Analitik
Metode
Aspartate Aminotransferase
Prinsip
62
2-oxoglutarat + L-Aspartat GOT
L-glutamate +
oxaloacetat
Persiapan Pasien
Persiapan Alat
Persiapan Reagen
63
b. Analitik
Menyalakan Alat
muncul
selesai
pagi.
Running Pasien
klik ORDER
Mematikan Alat
64
Matikan komputer, matikan system power di
belakang
c. Pasca Analitik
Nilai Rujukan
6-30 U/L
Pelaporan Hasil
a. Pra Analitik
Metode
Alanine Aminotransferase
Prinsip
Persiapan Pasien
Persiapan Alat
65
Bersikan probe reagen dan sampel dengan tissue bebas
Persiapan Reagen
b. Analitik
Menyalakan Alat
muncul
66
Nyalakan main Power di samping belakang
selesai
pagi.
Running Pasien
klik ORDER
Mematikan Alat
belakang
c. Pasca Analitik
67
Nilai Rujukan
7-32 U/L
Pelaporan Hasil
68
7. Tes Alkali Phospatase (ALP)
a. Pra Analitik
Metode
DEA Buffer
Prinsip
AP
p-naftol fosfat +H2O Phosfat + p-nitrofenol
Persiapan Pasien
Persiapan Alat
Persiapan Reagen
69
Input volume reagen yang ditambahkan:
b. Analitik
Menyalakan Alat
muncul
selesai
running
70
Jika menggunakan rak sampel klik QC
START
Running Pasien
testklik ORDER.
Mematikan Alat
belakang
c. Pasca Analitik
Nilai Rujukan
30-120 UI
Pelaporan Hasil
71
8. Tes Ureum
a. Pra Analitik
Metode
Prinsip
Persiapan Pasien
Persiapan Alat
Persiapan Reagen
2-oxoglutarate 9 mmol/L
72
Glutamate dehydroginase > 1 kU/L
b. Analitik
Menyalakan Alat
muncul
selesai
73
Selama menunggu proses warning up dapat
pagi.
kemudian tambahkan:
Reagent 2 250 µL 250 µL
Homogenkan. Inkubasi selama 60 detik pada suhu 25 0 C/ 300 C atau
selama 30-40 detik pada suhu 37 0 C, kemudian baca A1, setelah tepat 60
detik.
running
START
Running Pasien
74
Klik ORDER input Tray-S no. (C17) dan no.
Mematikan Alat
belakang
c. Pasca Analitik
Nilai Rujukan
mol/24jam)
Pelaporan Hasil
9. Tes Creatinin
a. Pra Analitik
Metode
75
Jaffe metode tanpa deproteinisasi
Prinsip
Persiapan Pasien
Persiapan Alat
Persiapan Reagen
76
Input volume reagen yang ditambahkan:
b. Analitik
Menyalakan Alat
muncul
selesai
pagi.
77
Prosedur Pemeriksaan Sampel
running
START
Running Pasien
78
Klik ORDER input Tray-S no. (C18) dan no.
Mematikan Alat
belakang
79
c. Pasca Analitik
Nilai Rujukan
Serum/plasma
mg/dL µmol/L
Laki-laki 0.9 – 1.3 80 – 115
Perempuan 0.6 – 1.1 53 – 97
Anak-anak mg/dL µmol/L
Bayi 0.5 – 1.2 45 – 102
Balita 0.4 – 0.7 35 – 62
Anak-anak 0.5 – 1.2 45 – 102
Kreatinin klirens
ml/min/1.73 m2
Laki-laki 98 – 156
Perempuan 95 – 160
Pelaporan Hasil
a. Pra Analitik
Metode
PAP
80
Prinsip
2H2O+DCHBS+PAperoxidaseN-(-4-antipyril)-3-chloro-5-
Persiapan Pasien
Persiapan Alat
Persiapan Reagen
81
Klik REAGENT T. COUNTS tekan Ctrl
b. Analitik
Menyalakan Alat
muncul
selesai
pagi.
82
Klik START pada menu utama untuk memulai
running
Running Pasien
Mematikan Alat
belakang
c. Pasca Analitik
Nilai Rujukan
83
Pelaporan Hasil
a. Pra Analitik
Metode
CHOD-PAP
Prinsip
lemak
+ 4H2O
Persiapan Pasien
84
Persiapan Alat
Persiapan Reagen
b. Analitik
Menyalakan Alat
muncul
85
Nyalakan main Power di samping belakang
selesai
pagi.
running
START
Running Pasien
86
Mematikan Alat
c. Pasca Analitik
Nilai Rujukan
Pelaporan Hasil
a. Pra Analitik
Metode
CHOD-PAP
Prinsip
87
CHER
HDL-C (Ester Type Cholestrol) + H2O + + free
POD
2H2O2 + 4-aminophenazone + H-DAOS + color + 5
H2O
Persiapan Pasien
Persiapan Alat
Persiapan Reagen
88
R2 : good’s buffer pH 7.0 12.4 mmol/L
b. Analitik
Menyalakan Alat
muncul
89
Nyalakan System Power di samping depan
selesai
pagi.
g/dL)
Reagent 1 1000 µL 1000 µL 1000 µL
Homogenkan. Inkubasi selama 5 menit pada 37 0 C, kemudian
90
Lanjutkan dengan C2, C3, dst
running
START
Running Pasien
Mematikan Alat
belakang
c. Pasca Analitik
Nilai Rujukan
91
Baik Sedang Buruk
HDL
> 45 mg/dl - -
Cholesterol
Pelaporan Hasil
a. Pra Analitik
Metode
CHOD-PAP
Prinsip
CHER
LDL-C (ester type cholestrol) + H2O + free
Persiapan Pasien
Persiapan Alat
92
Bersikan probe reagen dan sampel dengan tissue bebas
Persiapan Reagen
b. Analitik
Menyalakan Alat
muncul
93
Nyalakan System Power di samping depan
selesai
pagi.
absorbans (A1)
Reagent 2 250 µL 250 µL 250 µL
Homogenkan. Inkubasi selama 5 menit pada 37 0 C, kemudian baca
absorbans (A2)
94
Klik START pada menu utama untuk memulai
running
START
Running Pasien
Mematikan Alat
95
Keluar dari program
belakang
c. Pasca Analitik
Nilai Rujukan
Pelaporan Hasil
a. Pra Analitik
Metode
96
Enzymatic Colorimetric Test “GPO-PAP”
Prinsip
LPL
Trygeliserida + H2O Glycerol + fetty Acid
GK
Glycerol + ATP Glycerol-3-phospat + ADP
H2O2
quinoneimine + 4 H2O
Persiapan Pasien
Persiapan Alat
Persiapan Reagen
4-chhlorophenol 4 mmol/L
ATP 2 mmol/L
97
Mg2+ 15 mmol/L
b. Analitik
Menyalakan Alat
muncul
98
Setelah masuk menu Biolis 24i Premium alat siap
selesai
pagi.
99
Prosedur Pemeriksaan Sampel
running
START
Running Pasien
Mematikan Alat
100
Klik EXIT OK klik tombol Log OFF
belakang
c. Pasca Analitik
Nilai Rujukan
n
Pelaporan Hasil
Pra Analitik
Metode
Prinsip
HK
Glucose + ATP glucose-6-phopspatase + ADP
101
G6P-DH
Glucosse-6-phspatase + NAD gluconate-6-P +
NADH + H+
Persiapan Pasien
Persiapan Alat
Persiapan Reagen
Mg2+ 4 mmol/L
R2 : Mg2+ 4 mmol/L
(G6P-DH)
102
Lakukan homogenisasi dengan membolak-balik botol
b. Analitik
Menyalakan Alat
muncul
selesai
pagi.
103
Prosedur Pemeriksaan Sampel
running
START
Running Pasien
104
Klik ORDER input Tray-S no. (C16) dan no.
Mematikan Alat
belakang
c. Pasca Analitik
Nilai Rujukan
mg/dL mmol/L
Baru lahir:
105
Adults (fasting)
Serum/plasma 70 – 115 3.9 – 6.4
Pelaporan Hasil
a. Pra Analitik
Metode
Prinsip
HK
Glucose + ATP glucose-6-phopspatase + ADP
G6P-DH
Glucosse-6-phspatase + NAD gluconate-6-P + NADH +
H+
Persiapan Pasien
pengambilan sampel
Persiapan Alat
106
Periksa apakah aquadest, alkaline sol, acidic sol, dan
Persiapan Reagen
Mg2+ 4 mmol/L
R2 : Mg2+ 4 mmol/L
(G6P-DH)
107
b. Analitik
Menyalakan Alat
muncul
selesai
pagi.
108
Homogenkan. Inkubasi 5 menit pada 370 C atau 10 menit pada 20-250
running
START
Running Pasien
Mematikan Alat
belakang
109
c. Pasca Analitik
Nilai Rujukan
mg/dL mmol/L
Baru lahir:
1 jam 63 – 158 3.5 – 8.8
2 jam 36 – 99 2.0 – 5.5
5 – 14 jam 36 - 89 2.2 – 4.9
10 – 28 jam 46 – 81 2.6 – 4.5
44 – 52 jam 48 – 79 2.7 – 4.4
Balita dan dewasa
1 – 6 tahun 74 – 127 4.1 – 7.0
7 – 19 70 – 106 3.9 – 5.9
Adults (fasting)
Serum/plasma 70 – 115 3.9 – 6.4
Pelaporan Hasil
a. Pra Analitik
Metode
Prinsip
110
Glucosse-6-phspatase + NADG6P-DHgluconate-6-P +
NADH + H+
Persiapan Pasien
setelah makan.
Persiapan Alat
Persiapan Reagen
Mg2+ 4 mmol/L
111
R2 : Mg2+ 4 mmol/L
(G6P-DH)
b. Analitik
Menyalakan Alat
muncul
112
Setelah masuk menu Biolis 24i Premium alat siap
selesai
pagi.
running
113
Jika menggunakan rak sampel klik QC
START
Running Pasien
Mematikan Alat
belakang
Pasca Analitik
Nilai Rujukan
70 – 114 mg/dL
Pelaporan Hasil
114
18. Tes HbA1c
a. Pra Analitik
Metode
Immunoassay
Prinsip
Ichromadidasarkanpadateknologiflourescenceimmuno
Seluruhdarahditambahkan ke dalam
mengandungHbA1cdarisel-seldarah
merahdanhemolyzedflourescence-berlabel HbA1cpeptidadari
Campurankemudianbermigrasimelalui
matriksnitroselulosadaritesstrip olehgayakapliaritas.
sinyalflourescencerendahdariHbA1c-peptida.
persentasei-Chroma.
115
i-CROMATM
Catridge
ID chip
Klinipet 20-100 µL
Yellow tips
Detection buffer
Hemolysis buffer
Persiapan sampel
Persiapan Alat
Persiapan Reagen
persentative di PBS
116
b. Analitik
dalam kemasan
selama ± 10 kali.
catridge
117
Masukkan catridge ke dalam holder reader, kemudian
tekan select
c. Pasca Analitik
Nilai Rujukan
< 6,5%
Pelaporan Hasil
jawab.
a. Pra Analitik
Metode
Automatic (otomatis)
Tabung reaksi
Tissue
Persiapan Pasien
Persiapan sampel
3000 rpm
118
Pisahkan serum dan sel yang mengendap.
Persiapan Alat
Persiapan Reagen
b. Analitik
stabil)
YES.
tanda:
119
READY Na K Cl
c. Pasca Analitik
Nilai rujukan
Pelaporan Hasil
penanggung jawab.
a. Pra Analitik
Metode
Immunoassay
120
Prinsip
Cup sampel
Klinipet 20-100 µL
Yellow tips
Antikoagulan heparin
Rotator
Persiapan pasien
121
Persiapan Sampel
Persiapan Alat
Persiapan Reagen
0.23 µg
0.11 µg
b. Analitik
diinginkan
menyalakan alat
tanda “√”
Patient Test
QC test
122
Set up
Log out
tanda “√”
heparin
c. Pasca Analitik
Nilai rujukan
< 50 ng/mL.
123
Pelaporan Hasil
penanggung jawab.
a. Pra Analitik
Metode
Immunoassay
Prinsip
124
Alat & Bahan
Cup sampel
Klinipet 20-100 µL
Yellow tips
Antikoagulan heparin
Rotator
Persiapan pasien
Persiapan Sampel
Persiapan Alat
Persiapan Reagen
0.234 µg
0.1777 µg
2.275 µg
125
b. Analitik
diinginkan
menyalakan alat
tanda “√”
Patient Test
QC test
Set up
Log out
tanda “√”
126
Prosedur Pemeriksaan Sampel
heparin
c. Pasca Analitik
Nilai rujukan
1.0 – 40 ng/mL
Pelaporan Hasil
penanggung jawab.
a. Pra Analitik
Metode
Immunoassay
127
Prinsip
degradasifibrinyang mengandungelemenstrukturd-dimer.
Berikutpenghapusaneritrositdari sampel,
plasmamelewatizonadeteksidi mana d-
dimerberlabelemaskomplekssandwich yangmenumpukdan
sinyalpositifditampilkansebagai gariskemerahan(garis
sinyal).Antibodiberlabelkelebihanemasmenumpukdi
ituvalid.Sistem optikintensitas
alatCOBASh232mendeteksidua barisdanmengukur
lunakterintegrasimengubahintensitassinya
Cup sampel
Klinipet 20-100 µL
Yellow tips
Antikoagulan heparin
Rotator
128
Persiapan pasien
Persiapan Sampel
Persiapan Alat
Persiapan Reagen
1.0 µg
1.0 µg
b. Analitik
diinginkan
menyalakan alat
tanda “√”
129
Dimonitor akan terbaca
Patient Test
QC test
Set up
Log out
tanda “√”
heparin
130
c. Pasca Analitik
Nilai rujukan
0.1 – 4µg/mL.
Pelaporan Hasil
penanggung jawab.
D. Imunologi
1. Tes Widal
a. Pra Analitik
Metode
Prinsip
menunjukkan aglutinasi.
Slide
Klinipet 20 µL
Yellow tips
131
Pengaduk
Anti-sera Widal
Persiapan pasien
Persiapan Sampel
Persiapan Alat
Persiapan Reagen
132
Simpan reagen pada suhu kamar terlebih dahulu
digunakan.
b. Analitik
Prosedur Pemeriksaan
lingkaran slide
satu menit
Gunakan pipet 0.2 ml, pindahkan 80, 40, 20, 10, dan
berdiameter 3 cm
133
Putar secara perlahan, dan baca aglutinasi pada
satu menit.
c. Pasca Analitik
Interpretasi Hasil
Pelaporan Hasil
penanggung jawab.
a. Pra Analitik
Metode
Prinsip
Garis control (C) berisi anti beta dan alpha beta HCG Garis
134
test (T) berisi anti beta HCG. Urine wanita hamil
bergerak anti alpha HCG dan alpha beta HCG urin menuju
merah.
Test Pack
Pipet tetes
Timer
Pot urine
Persiapan pasien
Persiapan Sampel
Persiapan Alat
Persiapan Reagen
135
Test device disimpan pada suhu kamar terlebih dahulu
sebelum digunakan.
b. Analitik
Prosedur Pemeriksaan
c. Pasca Analitik
Interpretasi hasil
kontrol.
Test (T).
Pelaporan Hasil
penanggung jawab.
3. Tes HIV
a. Pra analitik
Metode
136
Immunoassay SD (antibody detection)
Prinsip
plasma.
plasma.
AntigenHIVdilumpuhkan
padamembranberporiimmunofiltrasi. Sampel
danreagenmelewatimembran dandiserap ke
dalamdasarpenyerap.
137
Sampelpasienmelewatimembran, antibodiHIV, jika
KonjugasimengikatbagianfcantibodiHIVuntuk
belakang putih.
Klinipet 20 µL dan 10 µL
Yellow tips
Stopwatch
Strip
Tabung reaksi
Centrifuge
Persiapan pasien
Persiapan Sampel
darah.
Persiapan Alat
Persiapan Reagen
138
Strip harus disimpan pada suhu 1-30 0 C sebelum
b. Analitik
strip
well sampel
139
Tambahkan 2 tetes protein A-conjugate ke dalam well
sampel
c. Pasca Analitik
Interperetasi Hasil
control (C)
140
Positif (HIV 1 & HIV 2) : terdapat tiga garis merah
control (C)
Jika terdapat dua titik, satu titik pada control dan satu
Jika terdapat tiga titik, satu titik pada control dan dua
dinyatakan negatif.
Pelaporan Hasil
penanggung jawab.
141
4. Tes HbsAg
a. Pra analitik
Metode
Immunokromatografi
Prinsip
Klinipet 100 µL
Tabung reaksi
stopwatch
Persiapan pasien
Persiapan Sampel
Persiapan Alat
142
Tidak ada persiapan khusus.
Persiapan Reagen
sebelum digunakan.
b. Analitik
Prosedur Pemeriksaan
sampel
c. Pasca Analitik
Interpretasi Hasil
Pelaporan Hasil
penanggung jawab.
5. Tes Anti-HBs
a. Pra analitik
143
Metode
Immunokromatografi
Prinsip
Tabung reaksi
Stopwatch
Persiapan pasien
Persiapan Sampel
darah.
Persiapan Alat
Persiapan Reagen
sebelum digunakan.
144
b. Analitik
Prosedur Pemeriksaan
c. Pasca Analitik
Interpretasi Hasil
Pelaporan Hasil
penanggung jawab.
6. Tes Anti-HCV
a. Pra Analitik
Metode
Immunokromatografi
145
Prinsip
Tabung reaksi
Stopwatch
Persiapan pasien
Persiapan Sampel
darah.
Persiapan Alat
Persiapan Reagen
b. Analitik
Prosedur Pemeriksaan
146
Keluarkan strip dari kemasan
c. Pasca Analitik
Interpretasi Hasil
Pelaporan Hasil
penanggung jawab.
7. Tes Dengue
a. Pra Analitik
Metode
antibodies)
Prinsip
Antigen)
147
Rapid test dengue adalah metode immunoassay
antibodies)
148
"garis kontrol" adalah penggunaan untuk kontrol
berwarna.
Stopwatch
Tabung reaksi
149
Persiapan pasien
Persiapan Sampel
sel darah.
Persiapan Alat
Persiapan Reagen
b. Analitik
Prosedur Pemeriksaan
Antigen)
datar.
sumur sampel.
IgM antibodies)
150
Keluarkan strip dari dalam kemasan, dan letakkan
c. Pasca Analitik
Interpretasi Hasil
Antigen)
(C)
antibodies)
151
Positif IgM : terdapat dua garis pada control (C) dan
Pelaporan Hasil
penanggung jawab.
8. Tes Malaria
a. Pra analitik
Metode
Immunoassay Chromatoghrapy
Prinsip
152
sampel pada card diresapi dengan lateks biru yang
card pada zona garis tes P.f. Antibodi anti-aldolase lain juga
zona tes P.f. dan bisa membentuk ataupun tidak pada area
garis akan terbentuk pada zona garis Pan. Bila tidak terdapat
153
pada zona garis P.f. maupun P.v. Sebuah garis kontrol
berwarna akan selalu muncul pada zona garis kontrol bila tes
Buffer
Klinipet 10 µL
Stopwatch
Tabung reaksi
Persiapan pasien
Persiapan Sampel
Persiapan Alat
Persiapan Reagen
sebelum digunakan
b. Analitik
Prosedur Pemeriksaan
154
Pipet 10 µL darah EDTA lalu teteskan ke lubang W1.
c. Pasca Analitik
Interpretasi Hasil
Positif :
P.f.)
ada.
155
Deteksi Plasmodium vivax, Plasmodium ovale
yang muncul.
Pelaporan Hasil
penanggung jawab.
9. Tes Narkoba
a. Pra analitik
Metode
Immunoassay kromatografi
Prinsip
156
Selama pengujian, spesimen urin bermigrasi ke atas
Tabung reaksi
Stopwatch
Persiapan pasien
Persiapan Sampel
sebelum pemeriksaan.
157
Untuk penyimpanan lama, urine dapat disimpan pada
suhu -200 C.
Persiapan Alat
Persiapan Reagen
b. Analitik
Prosedur Pemeriksaan
sumur sampel
setelah 10 menit.
c. Pasca Analitik
Interpretasi Hasil
(T).
158
Pelaporan Hasil
penanggung jawab.
E. Mikrobiologi
1. Pemeriksaan BTA
a. Pra analitik
Metode
Zielh Neelsen
Prinsip
Mikroskop
Objek glass
Lampu Spiritus
Bak pewarnaan
159
Korek
Lidi
Oil emersi
Persiapan pasien
Persiapan Sampel
Persiapan Alat
Persiapan Reagen
b. Analitik
Prosedur Pemeriksaan
sputum
160
menguap (jangan sampai mendidih). Setelah dipanaskan
air
c. Pasca Analitik
Interpretasi Hasil
Pelaporan Hasil
F. Urinalisis
a. Pra Analitik
Metode
Prinsip
161
Urine Analyzer mengevaluasi carik celup dengan cara
tabung rekasi
rak tabung
urine analyzer
strip ursican
tissue
urine sewaktu
Persiapan pasien
Persiapan Sampel
Persiapan Alat
Persiapan Reagen
b. Analitik
Prosedur Pemeriksaan
162
Letakkan strip pada alat dan baca hasil.
menit
c. Pasca Analitik
Nilai rujukan
Pada alat
Darah Negatif
Bilirubin Negatif
Urobilinogen Normal (0,1-1,0 mg/dL)
Keton Negatif
Protein Negatf
Nitrit Negatif
Glukosa Negatif
Ph 5,0-7,0
Berat jenis 1,020 - >=1,030
Leukosit Negatif
Mikroskopik
163
Leukosit 4-5/LPB
Eritrosit 0-1/LPB
Kristal dalam urine Asam urat, kalsium
oksalat
Bakteri/parasit Negatif
Spermatozoa Ditemukan pada urine
pria
Pelaporan Hasil
jawab.
G. Parasitologi
1. Pemeriksaan Feces
a. Pra Analitik
Metode
Natif
Prinsip
mikroskop
objek glas
164
cover glas
lidi
eosin 2%
Persiapan pasien
Persiapan Sampel
Persiapan Alat
Persiapan Reagen
b. Analitik
Prosedur Pemeriksaan
laporkan hasil
c. Pasca Analitik
Interpretasi Hasil
165
Warna : normal tinja berwarna kuning coklat. Warna
Pelaporan Hasil
penanggung jawab.
166
2. Pemeriksaan Malaria (Mikroskopik)
a. Pra analitik
Metode
Mikroskopik
Prinsip
1:9
mikroskop
objek glass
klinipet 5 µL
aquadest
larutan giemza
Persiapan pasien
Persiapan Sampel
Persiapan Alat
Persiapan Reagen
b. Analitik
Prosedur Pemeriksaan
167
Buat sediaan apus tipis
warna
Keringkan
laporkan hasil
c. Pasca Analitik
Interpretasi Hasil
pandang mikroskop
pandang mikroskop
168
++++ : 11-100 parasit stadium aseksual per 1 lapang
pandang mikroskop
Pelaporan Hasil
jawab.
a. Pra analitik
Metode
Immunoassay
Prinsip
I-chromaPSAberdasarkan
padasistemimmunoassaymenggunakanreaksiantigen-
antigen(PSA)
menghasilkanflourescencepadamembrancatridgetes.
membrantescatridge.
I-CHROMATMreaders
denganintensitasflourescencepada
169
membrantescatridgedankemudian
menampilkankonsentrasiPSApada layarLCDpembaca.
Klinipet 20-100 µL
Yellow tips
ID chip
Tube sampel
Persiapan pasien
Persiapan Sampel
darah.
Persiapan Alat
Persiapan Reagen
b. Analitik
170
Nyalakan alat i-CHROMATM dengan menekan tombol
select
c. Pasca Analitik
Nilai rujukan
Pelaporan Hasil
171
Tulis hasil pada formulir permintaan hasil
penanggung jawab.
a. Pra analitik
Metode
Immunoassay
Prinsip
untuk anti-AFP
Klinipet 20-100 µL
Yellow tips
172
ID chip
Tube sampel
Persiapan pasien
Persiapan Sampel
darah.
Persiapan Alat
Persiapan Reagen
b. Analitik
173
Baca hasil yang tertera di layar
tempat datar
detection
kali
select
c. Pasca Analitik
Nilai rujukan
21,37 ng/ml
Pelaporan Hasil
174
Print out hasil, kemudian ditanda tangani dokter
penanggung jawab.
a. Pra analitik
Metode
Immunoassay
Prinsip
i-CHROMATMCEAdidasarkan pada
teknologiimmunoassayflurescence. i-
CHROMATMCEAmenggunakan metodesandwich
immunodetection, sehinggadengan
mencampurdeteksipenyanggaanti-CEA antibodidalam
campuransampeldimuat kesampelbaikdariperangkat
kompleksdetektorantibodi
danantigenCEAditangkapuntukanti-CEA pasangansandwich
kompleksdiakumulasikanpadastrip.
IntensitasSinyalflourescencedetektorantibodimencerminkanju
menunjukkankonsentrasiCEAdalam spesimendarah.
175
UnithasildefaulttesCEAi-CHROMATMditampilkan
dinamisdari i-CHROMATMsistemassayCEAadalah1-
500ng/mL.
Klinipet 20-100 µL
Yellow tips
ID chip
Tube sampel
Persiapan pasien
Persiapan Sampel
darah.
Persiapan Alat
Persiapan Reagen
b. Analitik
176
Pastikan alat tersambung dengan listrik
dalam kemasan
kali
sumur sampel
select
c. Pasca Analitik
177
Nilai rujukan
6,72 ng/ml
Pelaporan Hasil
penanggung jawab.
4. Tes T4
a. Pra analitik
Metode
Immunoassay
Prinsip
dalam spesimen.
178
Klinipet 20-100 µL
Yellow tips
ID chip
Tube sampel
Persiapan pasien
Persiapan Sampel
darah.
Persiapan Alat
Persiapan Reagen
b. Analitik
179
Tekan select untuk memasukkan kaset ke slotnya
c. Pasca Analitik
Nilai rujukan
175,05 nmol/l
Pelaporan Hasil
penanggung jawab.
a. Pra analitik
Metode
Immunoassay
Prinsip
sehinggadetektorantibodidalam buffermengikatTSHdalam
diambiluntukantibodiTSHlain yangtelahdilumpuhkanpadastrip
180
ujisebagai campuransampelbermigrasi ke matriks
intensitas sinyaldariflourescencepada
detektorantibodimencerminkan jumlahantigenditangkap
dandiproses olehi-CHROMATMreaderuntuk
menunjukkankonsentrasiTSHdalam spesimen.
Rentangkerjai-CHROMATMTSHadalah0,1-100 µIU/mL.
Klinipet 20-100 µL
Yellow tips
ID chip
Tube sampel
Persiapan pasien
Persiapan Sampel
darah.
Persiapan Alat
Persiapan Reagen
181
b. Analitik
Prosedur Pemeriksaan
permukaan datar
kali.
select
182
c. Pasca Analitik
Nilai rujukan
3,34 uIU/ml
Pelaporan Hasil
penanggung jawab.
183
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
bagi para nelayan dan pelaut di malam gelap, maka Stella Maris
juga mau memberi harapan bagi mereka yang kehilangan arah dan
B. Saran
184
2. Durasi waktu PKL sebaiknya diperpanjang agar mahasiswa lebih
praktikum
185