THERMODINAMIKA
DI SUSUN OLEH:
AFZANUL FIRDAUS
20067026
DOSEN PENGAMPU:
FAKULTAS TEKNIK
2021
TUGAS 5 THERMODINAMIKA:
Kerjakanlah tugas berikut . Kemudian di submit.
1. Bagaimanakah prinsip kerja sistem terbuka pada mesin sistem terbuka
Jawab :
Sistem loop terbuka menggunakan peralatan penggerak untuk mengontrol proses
secara langsung tanpa umpan balik. Pada sistem ini harga keluaran sistem tidak dapat
dibandingkan terhadap harga masukannya. Dengan kata lain variable yang dikontrol tidak
dapat dibandingkan terhadap harga yang diinginkan. Umumnya masukan sistem dipilih
berdasarkan pengalaman.
Sistem loop terbuka mempunyai ciri – ciri, diantaranya :
1. Sederhana
2. Harganya murah
3. Dapat dipercaya
4. Dapat kurang akurat karena tidak terdapat koreksi terhadap kesalahan
5. Berbasis waktu
Pada Sistem kontrol loop terbuka, keluarannya tidak mempengaruhi sinyal output
karena tidak ada sinyal umpan balik ( feedback ). jadi pada sistem kontrol loop terbuka
ini sinyal outputnya tidak dapat digunakan sebagai perbandingan dengan sinyal inputnya.
akibatnya adalah ketetapan atau ketelitian dari sistem ini tergantung pada proses
kalibrasi.
diagram dari open loop dapat dilihat dibawah ini:
Fungsi alih atau fungsi transfer dari sistem kontrol loop terbuka dapat dinyatakan
seperti dibawah ini:
Mesin cuci ada yang pengisiannya dari depan, biasanya mesin cuci ini proses
pencucian pakaian sudah otomatis mulai dari tahap pencucian sampai pengeringan. Yang
kedua mesin cuci yang pengisiannya dari atas, ada yang otomatis ada juga yang tidak.
Tapi pada prinsipnya cara kerja mesin cuci baik yang manual maupun otomatis hampir
sama.
1. Cara kerja Mesin Cuci :
Pertama pakaian kotor dimasukan kedalam drum atau bak mesin cuci. Kontrol
(alat elektronik yang mengatur semua pergerakan mesin cuci) akan mendeteksi
berapa berat dari pakaian (dengan mengetahui berapa beban motor), setelah berat
pakaian diketahui kontrol akan mengatur level air, waktu cuci, waktu bilas, waktu
pengeringan, dan membuka katup air masuk (water inlet valve). Setelah level air
tercapai katup air masuk akan ditutup dan agitator mulai berputar untuk menciptakan
putaran air.
Bila kontrol telah mendeteksi waktu cuci habis, motor akan berhenti memutar
agitator dan katup buang pun dibuka sehingga air hasil pencucian dibuang keluar.
Setelah air buangan di buang, drum tempat pakaian akan berputar untuk membuang
sisa-sisa air yang ada di dalam pakain.
Setelah itu katup bilas ditutup dan katup air masuk dibuka air pun masuk ke
drum mesin cuci, bila level sudah sampai katup air masuk pun ditutup dan mesin cuci
pun mulai membilas. Jika waktu bilas sudah habis, maka kontrol akan membuka
katup buang dan air bilasan pun keluar. Setelah itu proses pengeringan pun dilakukan
dengan jalan memutar drum mesin cuci. Jika waktu pengeringan sudah habis maka
mesin cuci pun berhenti secara otomatis dan proses pencucian telah selesai.
Turbin gas sistem terbuka banyak dipakai untuk mesin pesawat terbang,
karena bentuknya lebih simpel, ringan dan tidak banyak memakan tempat, hal ini
cocok dengan pesyaratan turbin gas untuk pesawat terbang. Bahan bakar padat
tidak disarankan untuk digunakan pada sistem turbin gas terbuka langsung, karena
hasil pembakaran banyak mengandung partikel yang bersifat korosi terhadap
material turbin, yang dapat merusak sudu turbin. Kendala tersebut dapat diatasi
dengan memisahkan ruang bakar dengan saluran fluida kerja, dengan kata lain,
fluida kerja masuk turbin dikondisikan tidak mengandung gas hasil pembakaran.
Untuk keperluan tersebut, dibuat turbin gas sistem terbuka tak langsung. Dengan
sistem ini, proses pembakaran berlangsung sendiri di dalam ruang bakar yang
terpisah dengan saluran fluida kerja yang akan masuk turbin. Energi panas dari
porses pembakaran akan ditransfer ke fluida kerja secara langsung atau
menggunakan alat penukar kalor.
Model transfer energi panas dari ruang bakarke fluida kerja secara lansung
adalah sebagai berikut. Pipa-pipa yang berisi fluida kerja udara mampat dari
kompresor dilewatkan keruang bakar atau dapur. Panas dari proses pembakaran
ditransfer secara langsung ke fluida kerja didalam pipa-pipa, temperatur fluida
akan naik sampai nilai tertentu sebelum masuk turbin.
contoh sistem turbin gas tak langsung dengan penukar kalor. Dapat dilihat,
fluida kerja (fluida sekunder) yang dipakai adalah udara. Udara masuk kompresor
dan keluar sebagai udara mampat pada titik 2. Udara bertekanan tinggi tersebut,
masuk penukar kalor dan menyerap panas dari sumber panas.Sumber panas
tersebut adalah fluida primer bertemperatur tinggi yang mengalir dari reaktor.
Fluida primer ini, sebagai pembawa energi panas dari proses pembakaran bahan
bakar nuklir, yang biasa digunakan adalah air atau gas helium.
4. Formulasiikan dan bagaimanakah cara menghitung Kerja, daya, dan effisiensi mesin
pada sistem terbuka ?
Jawab :
Dalam sistem terbuka, energi dan massa dapat keluar sistem atau masuk ke dalam
sistem melewati batas sistem. Sebagian besar mesinmesin konversi energi adalah sistem terbuka.
Sistem mesin motor bakar adalah ruang didalam silinder mesin, dimana campuran bahan bahan
bakar dan udara masuk kedalam silinder, dan gas buang keluar sistem melalui knalpot. Turbin
gas, turbin uap, pesawat jet dan lain-lain adalah merupakan sistem termodinamika terbuka,
karena secara simultan ada energi dan massa keluar-masuk sistem tersebut.
Q = ∆U+W
Dengan ketentuan, jika:
Q(+) → sistem menerima kalor
OR → sistem melepas kalor
W(+) → sistem melakukan usaha
W(-) → sistem dikenai usaha
∆U(+) → terjadi penambahan energi dalam
∆U(-) → terjadi penurunan energi dalam
ΔU = Q – W
Keterangan :
ΔU = perubahan energi dalam (joule)
Q = kalor (joule)
W = usaha (joule)
Proses-proses
Isobaris → tekanan tetap
Isotermis → suhu tetap → ΔU = 0
Isokhoris → volume tetap (atau isovolumis atau isometric) → W = 0
Adiabatis → tidak terjadi pertukaran kalor → Q = 0
Siklus → daur → ΔU = 0
Persamaan Keadaan Gas
Hukum Gay-Lussac
Tekanan tetap → V/T = Konstan → V1/T1 = V2/T2
Hukum Charles
Volume tetap → P/T = Konstan → P1/T1 = P2/T2
Hukum Boyle
Suhu tetap → PV = Konstan → P1V1 = P2V2
P, V, T Berubah (non adiabatis)
(P1V1) / (T1) = (P2V2) / (T2)
Adiabatis
P1V1 γ= P2V2γ
T1V1 γ − 1= T2V2γ − 1
γ = perbandingan kalor jenis gas pada tekanan tetap dan volum tetap → γ = Cp/Cv
Usaha
W = P(ΔV) → Isobaris
W = 0 → Isokhoris
W = nRT ln (V2 / V1) → Isotermis
W = − 3/2 nRΔT → Adiabatis ( gas monoatomik)
Keterangan :
T = suhu (Kelvin, jangan Celcius)
P = tekanan (Pa = N/m2)
V = volume (m3)
n = jumlah mol
1 liter = 10−3m3
1 atm = 105 Pa ( atau ikut soal!)
Jika tidak diketahui di soal ambil nilai ln 2 = 0,693