Anda di halaman 1dari 274

i

ii
PEDOMAN
AKADEMIK, KEMAHASISWAAN
DAN KEUANGAN

UNIVERSITAS NUSA NIPA


Jln. Kesehatan No. 03, Telp./Fax. (0382) 22388, 21129, Kode Pos 86111
Website : http://www.nusanipa.ac.id,
e-mail : unipamaumere@yahoo.co.id
Maum ere – Flores - NTT
iii
YAYASAN PENDIDIKAN TINGGI NUSA NIPA
UNIVERSITAS NUSA NIPA
Jl. Kesehatan No. 3, Maumere 86111 – Nusa Tenggara Timur
Telp +62 382 22388, Fax +62 382 22388.
Website : www.nusanipa.ac.id
Email: unipamaumere@yahoo.co.id
Non S cholae S ed Vitae
Belajar Bukan Untuk Sekolah Melainkan Untuk Hidup
Discimus

KEPUTUSAN
REKTOR UNIVERSITAS NUSA NIPA
NOMOR: 5242 /00.A.NN/R/2020

TENTANG
PEDOMAN AKADEMIK, KEMAHASISWAAN DAN
KEUANGAN
UNIVERSITAS NUSA NIPA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

REKTOR UNIVERSITAS NUSA NIPA,

Menimbang : a. bahwa Buku Pedoman Akademik, Kemahasiswaan dan


Keuangan sangat dibutuhkan sebagai panduan bagi
seluruh civitas akademika yang berada dalam lingkungan
Universitas Nusa Nipa;
b. Universitas Nusa Nipa menyelenggarakan kegiatan
akademik yang melibatkan seluruh civitas akademika;
c. berdasarkan pertimbangan point a dan b di atas, maka
perlu disusun Buku Pedoman Akademik, Kemahasiswaan
dan Keuangan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78);
iv
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5336);
Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang
3. Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan
Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5500);
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3
Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor
5. 69/D/O/2005 tentang Pemberian Ijin Penyelenggaraan
Program-Program Studi pada Universitas Nusa Nipa;
Statuta Universitas Nusa Nipa Maumere;
Peraturan Rektor Nomor 2137/00.A.NN/R/2020 tentang
6. Pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi Universitas Nusa
Nipa.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
PERTAMA : Buku Pedoman Akademik, Kemahasiswaan Dan Keuangan
Universitas Nusa Nipa Tahun Akademik 2020/2021;
KEDUA : Buku Pedoman Akademik, Kemahasiswaan dan Keuangan
Tahun Akademik 2020/2021 merupakan bagian tidak
terpisahkan dengan keputusan ini;

v
KETIGA : Buku Pedoman Akademik, Kemahasiswaan dan Keuangan
2020/2021 ini mulai berlaku sejak 01 Agustus 2020 dengan
ketentuan apabila ada hal-hal yang belum diatur dalam Buku
Pedoman ini akan ditetapkan sebagai bagian tidak terpisahkan
dengan substansi Keputusan Rektor ini.

Ditetapkan : di Maumere
Pada tanggal : 20 Juli 2020

Rektor,

ttd

Dr. Ir. Angelinus Vincentius, M.Si.

Tembusan :
1. Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Tinggi Nusa Nipa;
2. Para Wakil Rektor;
3. Kepala BPM;
4. Para Dekan;
5. Para Ketua Program Studi;
6. Arsip.

vi
PENGANTAR

Kejayaan, kehormatan, dan keberhasilan Universitas Nusa Nipa


mengemban tanggung jawab jelas tidak sekedar ditentukan oleh apa, siapa, dan
bagaimana yang telah ada di dalam Universitas Nusa Nipa sekarang. Bukan
sekedar kemegahan berdirinya gedung, banyaknya mahasiswa, dan semangat serta
efektifitas kinerja kepemimpinan dan manajerial, melainkan juga kesinambungan
dan peningkatan mutu dari mahasiswa baru.
Kepada para mahasiswa baru, kami menyampaikan selamat atas
keberhasilananda melampaui persaingan meraih tempat untuk belajar di
kampusini. Sebagai mahasiswa baru, anda kami sambut dengan gembira sebagai
sumber energi baru, bukan saja bagi Institusi Universitas Nusa Nipa, tetapi yang
lebih penting adalah bagi perjuangan mewujudkan cita-cita mulia yang mendasari
pembentukan Universitas ini.
Buku ini adalah bentuk apresiasi institusi bagi para mahasiswa baru,
kader-kader bangsa, dengan harapan semoga dapat bermanfaat, sekurangnya
sebagai upaya meningkatkan peran aktif mahasiswa untuk meraih sukses dalam
menjalankan studi di Universitas Nusa Nipa.
Buku ini berisi ringkasan tentang apa dan bagaimana Universitas Nusa
Nipa, pedoman pendidikan, hak dan kewajiban mahasiswa, serta pedoman
kegiatan kemahasiswaan Universitas Nusa Nipa. Kepada semua pihak yang
mendukung dan terlibat dalam penyiapan dan penyusunan buku ini kiranya patut
memperoleh penghargaan dan ucapan terima kasih.
Kepada segenap mahasiswa baru Universitas Nusa Nipa, selamat
berjuang dan semoga berhasil.

Maumere, Agustus 2020

TIM PENYUSUN
UNIVERSITAS NUSA NIPA INDONESIA

i
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Sambutan Ketua Yayasan vi
Sambutan Rektor ix
Mars Universitas Nusa Nipa xv
Hymne Universitas Nusa Nipa xvii
Wawasan Almamater xix
Panca Tertib xx
Etika&Tata Tertib Dosen&Tenaga Kependidikan xxii
Struktur Organisasi Universitas Nusa Nipa xxviii

BAB I SEKILAS UNIVERSITAS NUSA NIPA 1


A. Latar Belakang 1
B. Visi 2
C. Misi 2
D. Tujuan 3

BAB II SISTEM PENDIDIKAN 4


A. Pengertian Dasar Sistem Kredit Semester (SKS) dan Merdeka Belajar 5
B. Nilai Kredit dan Beban Studi 6
C. Proses Belajar Mengajar 8
D. Pedoman Pelaksanaan 15
E. Penilaian Kemampuan Akademik 19
F. Sanksi Akademik 22
G. Skripsi/Tugas Akhir Program Diploma dan Sarjana 23
H. Evaluasi Keberhasilan Studi 30
I. Pedoman Evaluasi 32
J. Pedoman Tentang Pembimbingan Mahasiswa 33
K. Pedoman Praktikum Laboratorium/Studio 35
L. Pedoman Kuliah Lapangan/Kerja Praktik/Praktik Pengalaman Lapangan 38
M. Evaluasi Mata Kuliah 41
N. Pindah Studi Mahasiswa 46
O. Alih Program Pendidikan 46
ii
P. Sanksi Akademik 49

BAB III ADMINISTRASI PENDIDIKAN 54


A. Syarat-syarat Administrasi Sistem Kredit 54
B. Pelaksanaan Administrasi Sistem Kredit 54
C. Registrasi Mahasiswa 59
D. Ketentuan Pembayaran Biaya Studi 62
E. Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) 65
F. Perubahan Status Mahasiswa 66
G. Perpindahan Studi Mahasiswa 66
H. Kelulusan Sarjana dan Program Diploma 75
I. Administrasi Akademik Program Merdeka Belajar-UNIPA Merdeka 70

BAB IV KURIKULUM MERDEKA BELAJAR-KAMPUS MERDEKA


UNIVERSITAS NUSA NIPA
A. Dasar Kebijakan Kurikulum Merdeka Belajar 77
B. Mekanisme MB-KM Universitas Nusa Nipa 77
C. Administrasi Akademik Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka 79

BAB V KURIKULUM KKNI 101


A. Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan 101
B. Fakultas Teknik 107
C. Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan 108
D. Fakultas Pertanian 116
E. Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial 124
F. Fakultas Ekonomi 129
G. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 134
H. Fakultas Hukum 151
BAB VI PEDOMAN TATA KRAMA MAHASISWA 155
A. Hak dan Kewajiban Mahasiswa 155
B. Panca Tertib Disiplin Kampus Mahasiswa 156
C. Etika Penggunaan Media Sosial 159
D. Pelanggaran 160
E. Sanksi 161

BAB VII PEDOMAN KEGIATAN KEMAHASISWAAN 165


A. Pengertian dan Bentuk Organisasi Kemahasiswaan 165
B. Asas dan Tujuan Umum Organisasi Kemahasiswaan di UNIPA 166

iii
C. Prinsip-Prinsip Umum 166
D. Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) UNIPA 167
E. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNIPA 173
F. Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas 178
G. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas 183
H. Himpunan Mahasiswa Program Studi 187
I. Unit Kegiatan Mahasiswa 192
J. Rapat-Rapat Organisasi Kemahasiswaan 194
K. Ganjaran (Imbalan dan Sanksi) 198
L. Keuangan Organisasi Kemahasiswaan 200
M. Skala Penilaian Karakter Mahasiswa (SPKM) 202

BAB VIII BIAYA PENDIDIKAN 208


A. Biaya Testing/Pendaftaran Mahasiswa Baru 1
208
B. Jenis Biaya Pendidikan 208
C. Sanksi 209
D. Kewajiban Membayar 209
E. Mahasiswa Non Aktif 209

BAB IX UNIT PELAKSANA TEKNIS 211


A. Penjelasan Umum 211
B. Jenis Unit Pelaksana Teknis 211

LAMPIRAN

iv
SAMBUTAN KETUA YAYASAN

Salam sejahtera,
Puji dan syukur patut kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa bahwa atas berkatNya kita senantiasa mendapat limpahan rahmat
dan anugerahNya sehingga lembaga pendidikan tinggi terus berkembang
maju dan memberi kontribusi bagi masyarakat dan dunia pendidikan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada para orang tua mahasiswa
yang telah mempercayakan pendidikan putera puterinya di Universitas
Nusa Nipa Maumere yang diselenggarakan Yayasan Pendidikan Tinggi Nusa
Nipa. Terima Kasih juga kepada para lulusan SLTA yang telah menetapkan
pilihan melanjutkan studi di Universitas Nusa Nipa ini.
Keputusan memilih Universitas Nusa Nipa sebagai sarana untuk
mencapai cita-cita tentu sudah tepat, karena Universitas Nusa Nipa
senantiasa berkomitmen meningkatkanmutu pelayanan pendidikan
kepada mahasiswa agar siap menjadi lulusan yang berkualitas. Cerminan
ini pertama-tama tampak saat anda memasuki area kampus Universitas
Nusa Nipa, selanjutnya ketika anda memulai studi dan menjalani proses
belajar mengajar.
Hal di atas dilandasi oleh visi yaitu “menjadi Universitas unggul
dalam pengembangan kawasan, mandiri, inovatif, berkarakter dan
berkualitas dalam proses pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat tercapai pada tahun 2020” melalui penyelenggaraan
pendidikan tinggi yang berorientasi kualitas dan berkarakter. Universitas
Nusa Nipa senantiasa berupaya menghantarkan mahasiswa mewujudkan
cita-cita sebagai generasi penerus bangsa yang cerdas, berkompeten,

v
mempunyai akhlak dan moral serta siap meraih masa depan yang lebih
baik.
Sebagai lembaga pendidikan, Universitas Nusa Nipa menunjukkan
komitmen terus-menerus untuk menjadi yang terbaik dalam memberikan
kualitas pendidikan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Untuk
mencapai standar kualitas tertentu (antara lain, menyiapkan mahasiswa
sebagai sumber daya manusia kreatif dan dinamis, baik dari segi
kemampuan akademis, teknis maupun keterampilan komunikasi
interpersonal), kami terus melakukan upaya optimal agar mahasiswa
dapat menjalankan proses belajar mengajar terbaik. Kami menerapkan
metode pembelajaranStudent Center Learning (SCL), mengembangkan
kurikulum berbasis kompetensidalam Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI) yang diakui dan disesuaikan dengan kebutuhan dunia
kerja, serta selalu mengukur dan meningkatkan kualitas seperti yang
dipersyaratkan oleh akreditasi BAN-PT.
Universitas Nusa Nipa memiliki 8 (delapan) fakultas yaitu :
Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Kelautan
dan Perikanan, Fakultas Pertanian, Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial, Fakultas
Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan serta Fakultas Hukum,
yang menerapkan metode pembelajaran komprehensif, antara lain
kombinasi kemampuan akademis dan keterampilan pengembangan
hubungan antar personal (interpersonal skill) atau disebut soft skill.
Universitas Nusa Nipa terletak di kawasan strategis daerah kota
Maumere, lokasi di tengah kota yang mudah dijangkau sarana transportasi
kota, letak kampus terkonsentrasi dengan berbagai fasilitas belajar-
mengajar memungkinkan kampus menawarkan lingkungan belajar yang
kondusif dan bersahabat. Guna menunjang dan meningkatkan
kemampuan akademik dan soft skill mahasiswa secara mandiri,
disediakan beberapa fasilitas di antaranya: campus hotspot untuk koneksi
vi
internet, pojok galeri investasi, studio radio dan lain-lain fasilitas yang
memungkinkan mahasiswa belajar secara mandiri. Universitas Nusa Nipa
telah menerapkan sistem administrasi akademik e-campuz juga sedang
melaksanakan pengembangan dan pembangunan digital library campus
dan cultural study center sehingga diharapkan makin mendukung proses
belajar mengajar yang lebih efisien, efektif dan kreatif.

Yayasan Nusa Nipa selaku Badan Penyelenggara Pendidikan


Universitas Nusa Nipa selalu mendorong Universitas Nusa Nipa agar
konsisten di garis depan bersama Perguruan Tinggi lainnya dalam
membuka kesempatan yang lebih besar bagi sumber daya manusia
Indonesia memasuki dunia Pendidikan Tinggi yang berkualitas, sekaligus
menempatkan diri sebagai jembatan bagi peserta didik yang siap
memasuki dunia kerja.
Sejak didirikan pada tahun 2005 hingga saat ini, Universitas Nusa
Nipa telah mengalami berbagai perkembangan yang sangat signifikan,
baik dari segi sumber daya manusia, fasilitas pembelajaran, program
studi maupun kelembagaan. Berbagai upaya terus dilakukan pihak
internal Universitas Nusa Nipa untuk menyebarkan informasi kepada
masyarakat agar berbagai aspek yang terkait dengan kondisi Universitas
Nusa Nipa beserta segenap perkembangan yang berhasil diraihnya dapat
diketahui dengan jelas oleh masyarakat. Tentunya informasi yang benar
dan lengkap mengenai Universitas Nusa Nipa sebagai salah satu perguruan
tinggi swasta terkemuka di pulau Flores sangat diperlukan oleh
masyarakat terutama oleh para mahasiswa sebagaisivitas akademika
Universitas Nusa Nipa.
Kami menyambut baik diterbitkannya buku Pedoman Akademik,
Kemahasiswaan dan Keuangan Universitas Nusa Nipa yang berisi beragam
informasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan di
vii
lingkungan Universitas Nusa Nipa Maumere. Dari buku pedoman ini,
masyarakat pembaca khususnya mahasiswa akan memperoleh gambaran
mengenai visi, misi, tujuan, kurikulum dan struktur kelembagaan di
Universitas Nusa Nipa, fasilitas pembelajaran yang tersedia, fakultas dan
program studi yang diselenggarakan dan sistem keuangan perkuliahan,
serta kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Nusa Nipa.
Kami berharap seluruh informasi yang tersaji akan berguna bagi
masyarakat, khususnya para mahasiswa atau sivitas akademika
Universitas Nusa Nipa.
Akhirnya, bersama segenap pimpinan Universitas Nusa Nipa
(Rektorat), para dosen dan tenaga kependidikan serta para alumni
Universitas Nusa Nipa kami siap menyambut para mahasiswa baru
Universitas Nusa Nipa dan akan bekerja keras menggali potensi dan
membina prestasi untuk menyongsong keberhasilan mahasiswa mencapai
kedewasaan kognitif dan kepribadian yang berkarakter menuju hidup
yang lebih baik sesuai motto “NON SCHOLAE SED VITAE DISCIMUS” yang
bermakna “KITA BELAJAR BUKAN HANYA UNTUK SEKOLAH, MELAINKAN
JUGA UNTUK HIDUP”.
Maumere, Oktober 2020
Badan Pengurus
Yayasan Pendidikan Tinggi Nusa Nipa
Ketua,

Drs. SABINUS NABU

viii
SAMBUTAN REKTOR

Salam sejahtera ..
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmatNya kepada Universitas Nusa Nipa Indonesia untuk
senantiasa berproses dan berkembang serta selalu siap menyambut
kedatangan para mahasiswa baru. SELAMAT DATANG kepada seluruh
mahasiswa baru Universitas Nusa Nipa Indonesia. Dengan penuh
keramahan dan kehangatan kami menyambut Anda semua untuk
bergabung dalam Keluarga Besar Universitas Nusa Nipa Indonesia. Mulai
hari ini, Anda turut serta dalam menentukan sejarah UNIPA. Selamat atas
keberhasilan Anda meraih tempat untuk belajar di kampus ini. Saudara
adalah mahasiswa terpilih dari sekian banyak calon yang ingin kuliah di
Universitas Nusa Nipa Indonesia. Anda berhak untuk bangga dan patut
mensyukurinya.
Anda, para mahasiswa baru bersama dengan senior anda, kami
tempatkan sebagai unsur terpenting dan utama dalam keseluruhan
pelayanan kami karena Andalah yang saat ini dan kelak akan membawa
gambaran visi dan misi UNIPA ke tengah masyarakat. Jadikanlah diri anda
sebagai mata rantai baru, bahkan mata rantai emas, penentu kejayaan
almamater, bangsa, negara dan kemanusiaan. Di pundak anda sekalian
bukan sekedar terpikul harapan dan tanggung jawab anda pribadi,
melainkan juga harapan keluarga, masyarakat, bangsa, bahkan masa
depan peradaban manusia. Ini semua jelas bukan tanggung jawab yang
ringan, tetapi juga tidak ada alasan untuk mengingkari atau
mengalihkannya kepada orang lain. Manfaatkanlah belajar di kampus ini
sebaik mungkin, jadilah mahasiswa yang jujur dan mahasiswa yang
membanggakan orang tua, dosen, dan kampus Universitas Nusa Nipa
Indonesia.
ix
Universitas Nusa Nipa Indonesia merupakan perguruan tinggi
terbaik di kawasan Kepulauan Flores. Pencapaian hasil Akreditasi Institusi
dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi dengan nilai B,
menggambarkan kampus ini telah menjadi pusat keunggulan (center of
excellence) di Kawasan Kepulauan Flores, sebagaimana cita-cita yang
tertuang dalam Visi UNIPA periode 2015–2020. Kini, kampus Universitas
Nusa Nipa Indonesia meluncurkan Visi yang baru untuk periode 2020–
2025, merupakan loncatan dari pencapaian sebelumnya, serta sesuai peta
jalan atau arah pengembangan (road-map) yang tertuang dalam Rencana
Induk Pengembangan periode 2015–2035.
Visi baru periode 2020 – 2025 yaitu “MEWUJUDKAN UNIVERSITAS
NUSA NIPA INDONESIA YANG BERKUALITAS, BERKARAKTER, UNGGUL
DALAM PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI BUDAYA,
DAN MAMPU BERKIPRAH DI TINGKAT NASIONAL PADA TAHUN 2025”. Visi
baru ini memberi penajaman kepada kenaikan mutu dan kualifikasi
universitas unggul yang terukur melalui kiprah di tingkat nasional, yang
sebelumnya telah mencapai barometer intelektual yang khas dengan
kebudayaan lokal nusa nipa (center of excellence) di kawasan Kepulauan
Flores – Regional Nusa Tenggara pada kurun waktu 5 tahun yang lalu
(periode 2015 – 2020).
Visi baru sebagaimana diuraikan di atas diikuti dengan Misi yang
baru pula. Misi I pada periode lalu (2015 – 2020) yaitu “Menyelenggarakan
pendidikan tinggi yang berkarakter dan berkualitas, mampu berperan
aktif secara mandiri dan inovatif sebagai pusat keunggulan (center of
excellence) dalam pengembangan kawasan Regional Nusa Tenggara dalam
bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berwawasan global
untuk menghasilkan lulusan yang berdaya saing” mengalami
penyempurnaan yang selaras dengan visi baru. Sehingga Misi I yang baru
(periode 2020 – 2025) adalah “Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang
x
berkualitas, berkarakter dan unggul dalam bidang ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni budaya, berwawasan global, mampu berkiprah di
tingkat nasional dalam menghasilkan lulusan yang berdaya saing”.
Selanjutnya, Misi II pada periode lalu (2015 – 2020) yaitu
“Menyelenggarakan penelitian yang berkualitas” dipertajam selaras
dengan visi baru, serta disesuaikan dengan kondisi lingkungan internal
dan eksternal pada waktu sekarang. Sehingga Misi II yang baru (periode
2020 – 2025) adalah “Menyelenggarakan penelitian yang berkualitas, yang
dapat memberi kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni budaya, pemecahan masalah (problem solving) dan
kebutuhan masyarakat”.
Pada Misi III, periode sebelumnya (2015 – 2020) menekankan
tentang penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat yang
bermanfaat. Pada periode sekarang (2020 – 2025), Misi III tersebut
diuraikan lebih terperinci mengenai manfaat yang didapatkan dari
dharma pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu maka Misi II yang
baru adalah “Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang
berorientasi pada pemberdayaan masyarakat dan ketangguhan sosial”.
Hal ini sesuai dengan kondisi lingkungan internal dan eksternal terkini,
terutama pentingnya pemberdayaan (empowerment) dan ketangguhan
sosial pada masyarakat dalam menghadapi dampak multidimensi pandemi
Covid-19.
Misi IV dan V pada periode lalu (2015 – 2020), sekarang
dipadatkan menjadi satu misi, yaitu Misi IV yang baru (periode 2020 –
2025), “Mengembangkan sistem tata kelola perguruan tinggi yang baik,
taat azas, modern dan profesional (good university governance) berbasis
teknologi informasi dan komunikasi”. Hal ini sesuai dengan kondisi
lingkungan internal dan eksternal sekarang yang telah jauh berubah dari
kondisi sebelumnya, seperti kewajiban untuk melaksanakan
xi
pembelajaran dengan metode bauran (blended learning) yang
menggabungkan pola daring (dalam jaringan internet / online) sinkronus
dan asinkronus, dan pola luring (luar jaringan internet / offline) atau
tatap muka. Kemajuan zaman dan peradaban manusia saat ini sedang
berada pada Revolusi Industri 4,0 yang didominasi oleh teknologi digital,
mendorong manusia untuk memanfaatkan perangkat teknologi dalam
proses pembelajaran online. Selain itu, dalam masa pandemi Covid-19,
Kampus UNIPA berprinsip untuk mengutamakan keselamatan nyawa
manusia dengan mentaati secara maksimal protokol kesehatan yang
ditetapkan WHO. Artinya bahwa dengan perkuliahan online dapat
menghindari terjadinya transmisi lokal Covid-19 karena tidak ada tatap
muka, tidak ada kerumunan massa. Namun, yang juga amat penting
adalah kampus harus meraih output dan outcome pembelajaran
berkualitas yang bisa didapatkan melalui metode pembelajaran tatap
muka. Karena itu maka pilihan yang paling ideal dan rasional adalah
metode pembelajaran bauran (blended learning).
Kampus UNIPA pada tanggal 19 September 2020 akan merayakan
Dies Natalis ke-15. Dalam usia relatif muda ini, kampus mulai akrab
dengan manajemen berbasis teknologi digital. Misalnya, sistem e-campuz
yang memberikan layanan informasi akademik dan keuangan, e-learning,
e-library, bahkan sebagian besar civitas akademika UNIPA telah
melakukan kegiatan kuliah online, seminar online, rapat online, diskusi
online. Suatu kemajuan yang luar biasa sedang kita alami bersama-sama,
yang pada awalnya kita merasa seperti dipaksa oleh keadaan, namun
lama kelamaan kita menjadi terbiasa.
Berbagai kesulitan telah kita lewati bersama-sama, sebagai suatu
pengalaman yang amat berharga. Kesulitan tidak saja dirasakan oleh
mahasiswa, tetapi juga oleh Para Dosen dan Tenaga Kependidikan. Kita
sangat memahami tentang sulitnya membeli pulsa data, sulitnya memiliki
xii
handphone android. Kita sadar bahwa sebagian besar wilayah ini belum
terjangkau jaringan internet. Kita juga merasa gelisah tentang tingkat
partisipasi mahasiswa dalam perkuliahan online, dan tentang tugas-tugas
yang kurang berimbang, serta masih banyak persoalan lainnya. Tanpa kita
sadari, kita telah memetik pengalaman amat berharga, tentang
pembelajaran online. Dan kini kita telah berada di depan, dengan
mengantongi cukup banyak pengalaman tentang pembelajaran online.
Kita adalah institusi yang pertama melakukan kuliah online meskipun
sangat sulit keadaannya. Dan mulai tahun akademik yang baru ini, T.A.
2020/2021, kita lebih optimistis untuk mengawal proses pendidikan yang
bermutu. Dengan pola blended learning kampus ini akan terus berlari
menuju kampus mandiri, berkualitas, berkarakter, tangguh dan
profesional, yang bertransformasi dari pusat keunggulan (center of
excellence) dalam pengembangan kawasan Kepulauan Flores – Regional
Nusa Tenggara, menuju kampus unggul yang mampu berkiprah di tingkat
Nasional.
Mulai Tahun Akademik 2020/2021 UNIPA juga mulai
menyelenggarakan Kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
Kampus Merdeka – Merdeka Belajar. Pendekatan pada pemecahan
masalah kehidupan (problem solving) akan diperkenalkan pada Mahasiswa
UNIPA, antara lain dengan mengatur kebebasan bagi seorang Mahasiwa
UNIPA program studi tertentu untuk belajar di luar program studinya,
bahkan bisa belajar di luar kampus UNIPA, dan ketentuan lainnya.
Seluruh civitas akademika UNIPA juga wajib menjunjung 10 nilai kampus
UNIPA, yaitu : 1. Religius, 2. Nasionalisme, 3. Jujur – Disiplin –
Tanggungjawab, 4. Kreatif dan Inovatif, 5. Mandiri dan Tangguh, 6.
Unggul, 7. Profesional, 8. Peduli Lingkungan, 9. Peduli Sosial, dan 10.
Berwawasan Global.

xiii
Marilah kita bersama-sama bergandengan tangan dalam semangat
kekeluargaan membangun diri, mengasah pribadi, merajut masa depan,
di dalam rumah almamater tercinta UNIVERSITAS NUSA NIPA INDONESIA.
Non Scholae Sed Vitae Discimus. Kita Belajar Bukan Hanya Untuk
Sekolah Melainkan Juga Untuk Hidup.

Maumere, Oktober 2020.


Rektor,
Dr. Ir. ANGELINUS VINCENTIUS, M.Si.

xiv
MARS UNIVERSITAS NUSA NIPA

2/ 4, Do=C
March Tempo 92 (Bersemangat)
Cipt. : Petrus Poling Wairmahing

C C7 F C
5 3 1 2 3 3 4 5 3 . 1 1 4 6 2 i 7 i 5 .
5 3 1 7 1 1 2 3 1 . 1 1 1 4 5 6 7 5 3 .
5 3 5 5 3 6 7 i i . i 7 6 i 2 3 4 3 i .
5 3 1 7 6 5 5 1 1 . 1 1 4 4 4 5 5 1 1 .
U ni ver si tas Nu sa Ni pa kar ya ju ang a nak ne gri ku
Non Scholae sed vi tae dis ci mus Merah Pu tih ji wa ra ga ku

F C D D7 G
5 5 i 5 5 6 5 4 5 3 . 3 3 2 3 4 6 5 4 5 . .
3 3 5 3 3 4 3 2 3 1 . 1 1 7 1 2 3 2 2 2 . .
5 5 i i i 6 5 4 5 5 . 5 5 6 6 6 6 5 6 7 . .
1 1 1 5 5 1 6 7 1 1 . 1 1 2 2 2 1 7 6 5 . .
Pengemban a ma nat sluruh rakyat Su jud taqwa pa da Yang E  sa
Se mangat memba ra dalam da da tuk men cip ta dan ber pres ta si

C C7 F C
5 3 1 0 1 0 1 2 3 4 5 3 . 1 1 4 3 4 5 6 5 6 7 i 5 .
5 3 1 0 1 0 1 7 1 2 3 1 . 3 3 2 1 2 3 4 3 4 5 5 3 .
5 3 5 0 5 0 5 4 3 5 i i . i i 6 5 6 7 i 7 6 5 i i .
5 3 1 0 7 0 6 6 5 5 1 1 . 1 1 4 4 4 4 5 5 5 5 1 1 .
Cer das tram pil ber bu di pe ker ti de ngan Pan ca si la Panji se ti a  mu
Li hat las kar ku su ma per ka sa ga gah dan ru pa wan ci ri ra ga ka mi

C F C Dm G7 C
5 5 i 0 5 5 6 0 5 4 5 3 . 3 3 2 3 4 3 2 . 1 1 .
3 3 5 0 3 3 4 0 3 2 3 1 . 1 1 2 1 2 3 4 . 3 3 .
i i i 0 5 5 i 0 7 6 5 i . 5 5 6 6 6 6 7 . 5 5 .
1 1 1 0 5 5 1 0 5 5 1 1 . 1 1 2 1 7 6 5 . 5 1 .
Se ha ti se ji wa menga mal kan Tri Dhar ma Per gu ru an Ting gi
Si a ga ber la ga ber kre a si il mu wan i si ji wa ka mi

xv
G G G G
. i 7 1 2 2 2 2 1 3 2 5 . 1 7 1 2 2 2 2 3 1 2 .
. 1 7 1 7 7 7 7 6 5 7 7 . 1 7 1 7 7 7 7 1 6 7 .
. 1 7 1 2 2 2 2 1 3 2 5 . 1 7 1 2 2 2 2 3 1 2 .
. 1 7 1 5 5 5 5 6 7 5 5 . 1 7 1 5 5 6 6 7 6 5 .
Ab di kan di ri pa da ma sya ra kat Bak ti kan ji wa ba gi ne ge ri
Cin ta ne gri ku ta nah pu sa ka ku ha rum nir wa na Nu sa ter cin ta
G G G D D7 G
. 1 7 1 2 2 2 2 1 3 2 5 . 1 7 1 2 22 2 3 4 5 .
. 1 7 1 7 7 7 7 6 5 7 7 . 1 7 1 7 76 6 7 1 2 .
. 1 7 1 2 2 2 2 1 3 2 5 . 1 7 1 2 22 2 3 4 5 .
. 1 7 1 5 5 5 5 6 7 5 5 . 1 7 1 5 54 4 2 2 5 .
Wu jud kan kar sa dan cin ta mu li a a dil mak mur dan da mai se jah tra
Sam pai wak tu ku tak ta kut pun ra gu de mi bak ti pada al ma ma ter ku

F C Dm G
5 5 6 6 6 6 i i 7 6 5 . 0 3 3 2 0 2 0 2 2 1 3 2 .
3 3 4 4 4 4 6 6 5 4 3 . 0 1 1 6 0 6 0 6 6 5 6 7 .
5 5 i i i i 4 4 3 2 i . 0 3 3 4 0 4 0 4 4 5 5 5 .
1 1 4 4 4 4 4 4 3 2 5 . 0 1 7 6 0 2 0 1 1 7 6 5 .
U ni ver si tas ke bangga an ki ta pa da mu jan ji se ti a ku
U ni ver si tas ke bangga an ki ta da ri mu ci ta sar ja na ku

F C Em Am G F G7 C
. 5 5 5 6 6 6 6 i i 7 6 5 5 5 . 7 7 7 7 6 7 i . .
. 3 3 3 4 4 4 4 5 6 5 4 3 3 3 . 5 5 5 5 4 5 5 . .
. 5 5 5 i i i i 4 4 3 2 i i i . 2 2 2 3 i 2 3 . .
. 5 5 5 4 4 4 4 6 6 7 6 5 5 5 . 5 5 5 5 6 7 i . .
Ma ri de rapkan langkah tuk membangun du  ni  a Ja ya lah Nu sa Ni pa
Ma ri kem bangkan Il mu dan Tek no lo gi ki ta Nu sa Ni pa a ba di

xvi
HYMNE UNIVERSITAS NUSA NIPA
4/ 4, Do=E
Mulia, tenang
Cipt. : Ferdy Levi (2005)

f mp
S 1 . 5 . 1 3 . 1 5 5 4 6 5 . . . i . i . 1
.
A 1 . 5 . 1 3 . 1 3 3 2 1 2 . . . 3 . 4 . 4
.
T 1 . 5 . 1 3 . 1 .
i i i7 6 7 . . . 6 . 6 . 6
B 1 . 5 . 1 3 . 1 1 1 2 2 5 . . . 6 . 4 . 4
.
Di  U ni
kau pa Bunda Penga suh Ba gai Ra
Di kau ber kar ya membi na bang sa Sem bo yan
mt
S 7 6 5 3 2 2 4 6 5 . . 5 6 4 5 3 . 3 4 2
A 23 4 3 1 6 6 1 21 7 1 2 3 4 2 3 1 . 1 2 7
T 5 i i 5 
4
4 6 4 52 3 4 5 6 7 i 5 . 5 6 6
B 5 67 1 i 2 2 2 2 5 . . 1 2 5 1 1 . 1 2 2
 
ja wa li di ang ka sa ting gi dengan sa yap mu kau menje 
non scholae sed vi tae dis ci mus a kan me ma cu se ga la
mf
S 3 1 . 5 1 3 2 1 2 5 5 . . 5 6 4 5 3 . 3 4 2

A 17 6 . 5 1 1 7 5 67 1 7 . . 3 4 2 3 1 . 1 2 7
T 5 3  . 5 3 3 57  3 4 3 2 . . 5 6 7 i 5 . 5 6 6

B 5 6 . 5 1 1 2 1 2 1 5 . . 5 2 5 1 1 . 1 2 2
la jah
 te lu sur i ja gat ra ya tak pernah je mu mencerna
da ya de mi per wu jud an nya ta kau sumber il mu mengolak
S 3 1 . 5 1 3 2 1 7 2 1 . . .
A 17 6 . 5 1 1 7 5 5 67 5 . . .
T 54 3 . 5 3 3 4 3 23
 4 3 . . .
B 5 6 . 5 1 1 5 5 5 5 1 . . .
il  membangun
    
mu pu tra bangsa mu
in san ja di pu tra bangsa ung gul
f
S 5 . . 6 5 4 3 5 1 3 2 1 2 5
Wa     hai Sang Al ma ma ter U ni pa ter cin 
A 3 3 2 2 1 0 1 1 7 7 1 1 7 5 6 7 1
T 1 1 4 4 3 0 3 3 2 2 3 5 4 3  4 3
B 1 1 5 5 1 0 1 1 5 5 1 1 5 1 2 5

 
Sang Almamater al ma mater
 ku U ni pa ter cin 

xvii
f
S 3 . . 3 4 5 5 6 7 i i 7 5 6 6 5 4 5 . . .
A 1 . . 1 2 3 2 4 2 3 3 4 3 4 4 43 21 2 . . .
T 5 . . 5 5 i 7 i 5 5 5 5 i i i i7 6 7 . . .
B 1 . . 1 7 1 5 4 5 1 1 2 5 4 4 5 12 5 . . .
      si
 do ne 
ta Ku em ban a ma nat mu membangun In a

xviii
WAWASAN ALMAMATER

WAWASAN ALMAMATER ADALAH KONSEP YANG MENGANDUNG


ANGGAPAN-ANGGAPAN SEBAGAI BERIKUT :
1. PERGURUAN TINGGI HARUS MERUPAKAN LEMBAGA ILMIAH,
SEDANG KAMPUS HARUS MERUPAKAN MASYARAKAT ILMIAH.
2. PERGURUAN TINGGI SEBAGAI ALMAMATER MERUPAKAN
SUATU KESATUAN YANG BULAT DAN MANDIRI DI BAWAH
PIMPINAN REKTOR SEBAGAI PIMPINAN UTAMA.
3. KEEMPAT UNSUR CIVITAS AKADEMIKA, YAKNI DOSEN,
KARYAWAN, MAHASISWA SERTA ALUMNUS HARUS
MANUNGGAL DENGAN ALMAMATER, MENGABDI KEPADANYA
DAN MELALUI ALMAMATER BERBAKTI KEPADA MASYARAKAT,
BANGSA DAN NEGARA DENGAN JALAN MELAKSANAKAN TRI
DHARMA PERGURUAN TINGGI.
4. KEEMPAT UNSUR CIVITAS AKADEMIKA DALAM UPAYA
MENEGAKKAN PERGURUAN TINGGI SEBAGAI LEMBAGA
ILMIAH DAN KAMPUS SEBAGAI MASYARAKAT ILMIAH

MELAKSANAKAN TRI KARYA PERGURUAN TINGGI, YAKNI


INSTITUSIONALISASI, PROFESIONALISASI, TRANSPOLITISASI.
5. TATA KRAMA PERGAULAN DI DALAM LINGKUNGAN
PERGURUAN TINGGI DAN KAMPUS DI DASARKAN ATAS AZAS
KEKELUARGAAN SERTA MENJUJUNG TINGGI KESELARASAN
DAN KESEIMBANGAN SESUAI DENGAN PANDANGAN HIDUP
PANCASILA.

xix
PANCA TERTIB

1. TERTIB ADMINISTRASI
2. TERTIB PERKULIAHAN
3. TERTIB LINGKUNGAN
4. TERTIB BUSANA
5. TERTIB PERGAULAN

NILAI – NILAI U NIPA


NILAI-NILAI INI MENJADI PEDOMAN ARAH DAN SPIRIT
YANG MENUNTUN SETIAP CIVITAS ACADEMICA
UNIVERSITAS NUSA NIPA

1. RELIGIUS
2. KEBANGSAAN
3. JUJUR-DISIPLIN-TANGGUNG JAWAB
4. KREATIF DAN INOVATIF
5. MANDIRI DAN TANGGUH
6. UNGGUL
7. PROFESIONAL
8. PEDULI LINGKUNGAN
9. PEDULI SOSIAL
10. ERWAWASAN NASIONAL DAN GLOBAL

TRI KARYA

INSTITUSIONALISASI
PROFESIONALISASI
TRANSPOLITISASI

xx
INSTITU SI
Suatu proses atau kelompok yang sangat terorganisasi (ada spesifikasi
yang cermat daripada peranan dan hubungan antar peranan bagi yang
bersangkutan), tersistematisasi (ada spesifikasi yang cermat daripada apa
yang dapat dan harus dilakukan), dan mantap (eksistensi proses atau
kelompok tidak tergantung pada hadirnya individu-individu tertentu,
sedangkan organisasi dan sistematisasi cenderung untuk tidak berubah-ubah
dalam jangka waktu yang lama).

INSTITU SIONALISASI
Proses pembentukan institusi-institusi.

PROFESI
Bukan sekedar pekerjaan atau vacation, melainkan merupakan suatu
vakasi yang khusus, yang mempunyai ciri-ciri :
 Expertise (keahlian)
 Responsibility (tanggung jawab)
 Corporateness (kesejawatan)

PROFESIONALISASI
Proses pemantapan profesi-profesi.

TRANSPOLITISASI
1. Kegiatan mempelajari politik untuk memperoleh kesadaran politik
untuk kemudian melangkah terus dan melakukan kegiatan ilmiah
guna melaksanakan keputusan-keputusan politik yang diambil
secara sah oleh seluruh rakyat melalui Majelis Permusyawaratan
Rakyat.
2 . Jika ingin melakukan politicking tidak boleh mengatasnamakan
Almamater dan harus di luar lingkungan kampus.

( Sumber Kep. MENDIKBUD No. 0319/ U/ 1983 tanggal 22 Juli 1983 )

xxi
ETIKA DAN TATA TERTIB DOSEN DANTENAGA KEPENDIDIKAN

Etika Dosen dan Tenaga Kependidikan Universitas Nusa Nipa mengacu


pada Surat Keputusan Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Tinggi Nusa
Nipa Nomor:14/Kep.YPT.NN/IX/2006 tentang Kode Etik dan Peraturan
Disiplin Karyawan pada Yayasan Pendidikan Tinggi Nusa.
1. Sikap Dasar
Setiap karyawan baik Dosen maupun Tenaga Kependidikan pada
Yayasan Pendidikan Tinggi Nusa wajib mengembangkan perilaku etik
yang mengacu kepada sikap dasar sebagai berikut :
a. Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
c. Memiliki moralitas yang tinggi
d. Memiliki ketaatan terhadap hukum yang berlaku
e. Menghormati hak asasi manusia.
f. Memelihara keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsa.
g. Memiliki integritas dan rasa tanggung jawab yang tinggi
h. Menghargai kebebasan akademik, kebebasan ilmiah, dan otonomi
keilmuan.
i. Mengutamakan kepentingan Yayasan Pendidikan Tinggi Nusa dan
Universitas Nusa Nipa di atas kepentingan diri sendiri, seseorang
atau kelompok.
j. Memiliki jiwa kemandirian dan kemampuan meningkatkan
kualitas secara terus menerus
k. Bertindak tidak diskriminatif.
l. Memberikan pelayanan yang optimum kepada masyarakat sesuai
dengan keahlian masing-masing.
m. Memelihara kesadaran dan semangat mencerdaskan anak bangsa
dalam bentuk pelayanan pendidikan dan pengajaran tinggi yang
bermutu, berkelanjutan dan penuh tanggung jawab.
n. Berkewajiban menyajikan standar kemampuan, kejujuran dan
keteladanan yang tinggi dalam melaksanakan Panca Tertib
Universitas Nusa Nipa.
2. Kode Etik Bagi Dosen dan Tenaga Kependidikan
Dalam pelaksanaan tugas Yayasan Pendidikan Tinggi Nusa untuk
mengelola Universitas Nusa Nipa, setiap karyawan baik dosen Dosen
maupun Tenaga Kependidikan, wajib berpedoman pada standar etika
bernegara, berorganisasi, bermasyarakat, etika terhadap pimpinan,
etika terhadap sesama Dosen dan Tenaga Kependidikan, mahasiswa
serta terhadap diri sendiri yang mengacu pada nila-nilai dalam Sikap
Dasar Dosen dan Tenaga Kependidikan pada Yayasan Pendidikan Tinggi
Nusa.
xxii
a. Etika dalam berorganisasi bagi Dosen dan Tenaga Kependidikan,
meliputi :
1) Melaksanakan tugas dan wewenang sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
2) Menjaga informasi yang bersifatrahasia
3) Melasanakan setiap kebijakan yang ditetapkan
4) Membangun etos kerja untuk meningkatkan kinerja
organisasi
5) Menjamin kerjasama secara kooperatif dengan unit kerja lain
yang terkait dalam rangka pencapaian tujuan
6) Memiliki kompetensi dalam melaksanakan tugas
7) Patuh dan taat terhadap standar operasional dan tat kerja
8) Mengembangkan pemikiran secara kreatif dan inovatif dalam
rangka peningkatan kinerja organisasi
9) Berorientasi pada upaya peningkatan kualitas kerja
10) Menghindarkan diri dari penyalahgunaan institusi Yayasan
dan/atau Universitas untuk kepentingan pribadi.
11) Tidak melakukan perbuatan amoral terhadap sesama Dosen
dan Tenaga Kependidikan serta mahasiswa seperti pelecehan
seksual, tindakan kekerasan verbal maupun nonverbal.
12) Tidak melakukan pemutusn kerja secara sepihak dengan
Yayasan Pendidikan Tinggi Nusa dan/atau Unversitas Nusa
Nipa dan secara diam-diam bergabung dengan organisasi
politik/non politik, lembaga Pemerintahan/BUMN ataupun
lembaga swasta lainnya. Apabila hal ini dilakukan maka
Yayasan segera akan memberhentikan yang yang
bersangkutan sesuai ketentuan Yayasan dan tidak dapat
diterima kembali sebagai Dosen maupun Tenaga
Kependidikan pada Yayasan Pendidikan Tinggi Nusa.
13) Bagi tenaga kontrak Dosen mauun Tenaga Kependidikan
berlaku ketentuan membayar ganti rugi sesuai ketentuan
kontrak kerja dengan Yayasan bila melakukan pemutusan
kerja selama sepihak.

b. Etika dalam bermasyarakat bagi Dosen dan Tenaga


Kependidikan,meliputi:
1) Menghormati setiap warga negara tanpa membedakan
agama, kepercayaan, suku, ras, dan status sosial.
2) Mewujudkan pola hidup yang serasi, selaras dan harmonis
dengan masyarakat.
3) Memberikan layanan dengan empati, hormat dan santun,
tanpa pamrih dan tanpa unsur paksaan.

xxiii
4) Memberikan layanan secara cepat, tepat dan terbuka dan
adil serta tidak diskriminatif.
5) Tanggapan terhadap keadaan lingkungan masyarakt.
6) Berorientasi kepada peningkatan kesejahteaan masyarakat
dalam melaksanakan tugas
7) Tidak melakukan perbuatan amoral terhadap suami/istri
orang lain atau terhadap siapa saja di dalam kehidupan
bermasyarakat.
c. Etika terhadap diri sendiri bagi Dosen dan Tenaga Kependidikan,
meliputi :
1) Jujur dan terbuka serta tidak memberikan informasi yang
tidak benar.
2) Bertindak dengan penuh kesungguhan dan ketulusan.
3) Menghindari konflik kepentingan pribadi, kelompok dan
golongan.
4) Berinisiatif untuk meningkatkan kualitas pengetahuan,
kemampuan, keterampilan dan sikap.
5) Memiliki daya juang tinggi.
6) Memelihara kesehatan jasmani dan rohani.
7) Menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga.
8) Berpenampilan sederhana, rapi dan sopan.
d. Etika terhadap sesama Dosen dan Tenaga Kependidikan, meliputi
:
1) Menghormati sesama warga Yayasan dan/atau Universitas
tanpa membedakan agama, kepercayaan, suku, ras dan
status sosial.
2) Memelihara rasa persatuan dan kesatuan.
3) Saling menghormati antara teman sejawat baik secara
vertikal maupun horizontal dalam satu unit kerja,
fakultas/biro maupun antar fakultas/biro.
4) Menghargai perbedaan pendapat.
5) Menjunjung tinggi harkat dan martabat sesama Dosen dan
Tenaga Kependidikan.
6) Menjaga dan menjalin kerja sama yang kooperatif sesama
dosen dan tenaga kependidikan.
7) Menjaga dan menjalin rasa solidaritas.
8) Menjaga sopan santun dalam pergaulan antar sesama dosen
dan/atau tenaga kependidikan.
9) Tidak memakukan perbuatan-perbuatan melawan norma
moral, agama dan budaya, seperti : pelecehan seksual,
pemerasan, tindak kekerasan baik secara verbal maupun non
verbal.

xxiv
e. Etika terhadap mahasiswa/i bagi Dosen dan Tenaga
Kependidikan,meliputi:
1) Bagi dosen harus subyektif dalam memberikan penilaian dan
menentukan kelulusan mahasiswa sesuai dengan kemampuan
dan hasil presentasi mahasiswa dan tidak diskriminatif.
2) Mengembangkan dan merangsang pemikiran kreatif dan
inovatif mahasiswa.
3) Berorientasi pada upaya peningkatan kualitas mahasiswa.
4) Menghindarkan diri dari penyalahgunaan mahasiswa untuk
kepentingan pribadi, kelompok atau golongan.
5) Dosen harus memberikan pendidikan dan pengajaran dengan
empati santun, tanpa pamrih dan tanpa unsur paksaan.
6) Memberikan pelayanan secara cepat,tepat terbuka dan adil
serta tidakdiskriminatif.
7) Tanggap terhadap keadaan akademik mahasiswa.
8) Jujur dan terbuka serta tidak memberikan informasi yang
tidak benar kepada mahasiswa.
9) Bertindak penuh dengan kesungguhan dan ketulusan.
10) Menghindari konflik kepentingan, kelompok maupun
golongan.
11) Berinisiatif untuk meningkatkan kualitas pengetahuan,
kemampuan, keterampilan dan sikap para mahasiswa.
12) Baik dosen maupun tenaga kependidikan tidak boleh
melakukan perbuatan-perbuatan maoral terhadap
mahasiswa/i, seperti pelecehan seksual dan pemerasan,
ancaman baik verbal maupu non verbal, tindak kekerasan,
menghamili mahasiswi atau melakukan perbuatan seksual
dengan mahasiswa/i di luar pernikahn, dll.
f. Etika terhadap pelaksanaan Panca Tertib
Setiap Karyawan baik Dosen maupun Tenaga Kependidikan pada
Yayasan Pendidikan Tinggi Nusa dalam bersikap dan melakukan
tindakan menjunjung tinggi Etika Pelaksanaan Panca Tertib,
sebagai berikut :
1) Sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab mencurahkan
tenaga dan waktunya untuk melaksanakan tertib administrasi
secara berkualitas.
2) Jujur, penuh dedikasi, dan bertanggung jawab dalam
melaksanakan tugas-tugas perkuliahan secara tertib bagi
para mahasiswa.
3) Berlaku adil dan sungguh-sungguh dalam menjaga kebersihan
dan ketertiban pada lingkungan kampus.
4) Menunjukan sikap yang patut dijadikan panutan (role model)
bagi mahasiswa dalam tertib berbusana.
xxv
5) Menjunjung tinggi norma dan etika pergaulan di lingkungan
kampus.
6) Mematuhi etika penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
7) Menjunjung tinggi kebenaran dan kejujuran ilmiah seperti
penjiblakan, pemalsuan data dan sebagainya.
8) Menciptakan dan mempromosikan Universitas Nusa Nipa
sebagai kampus yang bersih dan hijau, tempat yang kondusif
untuk belajar bagi para mahasiswa/i.
3. Etika Dosen secara Umum
a. Bertaqwa kepada Tuhan YME dan setia kepada Pancasila dan UUD
1945.
b. Memiliki kualifikasi sebagai tenaga pengajar, mempunyai moral dan
integritas kepribadian yang tinggi, dan memiliki tanggung jawab
yang besar terhadap masa depan bangsa dan negara.
c. Memiliki perilaku yang dapat diteladeni, bersikap jujur, obyektif,
bersemangat bertanggung jawab, serta menghindarkan diri dari
ucapan dan perilaku yang tercela.
d. Memiliki rasa semangat kebersamaan dan kekeluargaan terhadap
semua civitas akademika maupun tenaga administrasi.
e. Memiliki sikap kepemimpinan ing ngarsa sung tulodho, ing madya
mangun karsa dan tut wuri handayani.
4. Etika Dosen dalam Pendidikan dan Pengajaran
a. Berkewajiban membimbing mahasiswa secara profesional dalam
membentuk pribadi yang berbudi lihur sebagai manusia seutuhnya
yang berjiwa Pancasila.
b. Berusaha mengetahui secara maksimal informasi tentang potensi
mahasiswa bimbingannya untuk memperlancar pelaksanaan proes
pembelajaran.
c. Melaksanakan tugas pendidikan dan pembelajaran dengan penuh
rasa tanggung jawab dan kreatifitas yang tinggi untuk menciptakan
proses pembelajaran yang kondusif sehingga diperoleh hasil yang
maksimal.
d. Mengutamkan peningkatan mutu dan pengembangan ilmu
pengetahuan teknologi dan seni.
e. Memelihara dan meningkatkan pembinaan kemampuan berkarya
dengan semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial.
f. Meghormati dan memperlakukan mahasiswa sesuai dengan harkat
dan martabatnya sebagai manusia dalam proses pembelajaran.
g. Bersikap responsif dan akomodatif terhadap perkembangan iptek.
5. Etika Dosen dalam Penelitian
a. Bersikap jujur, terbuka, obyektif, toleran, skeptis, inovatif.

xxvi
b. Memiliki komitmen yang tinggi, baik dalam melakukan penelitian,
mulai dari merencanakan, melaksanakan dan mempublikasikan
hasil penelitiannya, maupun dalam menulis karya ilmiah.
c. Dapat bekerja sam dan menerima sara-saran dari peneliti dan atau
penulis karya ilmiah lain.
d. Menghargai hak cipta dan karya iptek orang lain.
6. Etika Dosen terhadap pemrakarsa dan pelaksana pengabdian kepada
masyarakat
a. Melaksanankan pengabdian kepada masyarakat sebagai kegiatan
untuk pengamalan ilmueknologi dan seni bagi masyarakat.
b. Menghormati dan memperlakukan khalayak sasaran/masyarakat
sebai mitra kerja yang sederajat.
c. Bersikap dan bertingkah laku menghormati agama, kepercayaan,
aturan, norma dan adat istiadat setempat, berpenampilan santun,
dan mencerminkan sikap dan kepribadian yang luhur.
d. Lugas, tulus dan jujur dalam menyampaikan informasi, saran, dan
rekomendasi, serta tidakmemanfaatkan kedudukan/jabatannya
untuk kepentingan/keuntungan diri sendiri dan pihak lain.
e. Memelihara kesetiakawanan atas prinsip silih asih, silih asah dan
silih asuh.

xxvii
STRUKTUR ORGANISASI
UNIVERSITAS NUSA NIPA

PIMPINAN UNIVERSITAS

Rektor : Dr. Ir. Angelinus Vincentius, M.Si.


Wakil Rektor I : Dr.Jonas K.G.D. Gobang, S.Fil.,MA.
Wakil Rektor II : Ranhard Sony Tommy Antou,ST.,M.Ars.
Wakil Rektor III : Hermus Hero, S.Ag.,M.Pd
Kepala LP3M : Theresia E. B. da Cunha, S.Kom.,MH.
Kepala LP2M : Theresia Elfi, S.Kep.,Ns.,M.Kes
BIRO

xxviii
Ka. Biro Administrasi & Akademik : Petrus Wolo,ST.,MT.
Ka. Biro Administrasi Umum : Ranhard Sonny Antau,ST.,M.Ars.
Ka. Biro Administrasi Keuangan : Tobias Joni Temu, SE.
UPT

Ka. Perpustakaan : Yuliana Onang, STP.

Ka. Lembaga Layanan Psikologi : Maria M.H. Gaharpung, S.Psi.,M.Psi.

Ka. Galeri Investasi :Walter Obon, SS.,MM.

Ka. Laboratorium TIK :Nur Hadi, ST.,M.IT.

xxix
A. Latar Belakang
Universitas Nusa Nipa (UNIPA) adalah lembaga pendidikan
tinggi yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Tinggi Nusa Nipa
Maumere, di bawah lindungan Pemerintah Kabupaten Sikka Propinsi
Nusa Tenggara Timur.
Universitas Nusa Nipa didirikan berdasarkan akte pendirian
Nomor 05 tanggal 08 Oktober 2003 dan akte Nomor 21 tanggal 22
Oktober 2004 yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM RI
Nomor: C - 187. HT. 01.02. Tahun 2005 tanggal 15 Pebruari 2005,
dengan tujuan untuk menghasilkan sarjana yang terampil,
berwawasan wirausaha, mampu berkarya dan mengembangkan ilmu
untuk memanfaatkan sumberdaya serta ikut serta mencerdaskan
bangsa melalui pendidikan yang berdimensi serta berorientasi
global.
Nama ”NUSA NIPA” adalah nama asli dari pulau Flores yang
artinya “Pulau Ular”. Secara operasional, Universitas Nusa Nipa
berjalan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 69/D/O/2005 tanggal 26 Mei 2005 dengan 6 Fakultas dan
memiliki 13 progam studi. Kemudian pada tahun 2012 terdapat
penambahan fakultas dan program studi sehingga menjadi 7 fakultas
dan 18 program studi yaitu Fakultas Ilmu–ilmu Kesehatan (S-1
Keperawatan,D-3 Keperawatan, Pendidikan Profesi Ners), Fakultas
Teknik (Teknik Informatika, Teknik Sipil, dan Teknik Arsitektur),
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (Manajemen Sumberdaya
Perairan), Fakultas Pertanian (Agribisnis dan Agroteknologi),
Fakultas Ilmu–ilmu Sosial (Psikologi dan Ilmu Komunikasi), Fakultas
Ekonomi (Akuntansi dan Manajemen), Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (PGSD,Pendidikan Biologi,Pendidikan Fisika,Pendidikan
Kimia dan Pendidikan Bahasa Inggris).
Motto Universitas Nusa Nipa adalah Berwawasan Universal
dan Berkiprah Nasional dengan semboyan Non Scholae Sed Vitae
Discimus yang artinya: “Kita belajar bukan untuk sekolah,
melainkan untuk hidup”. Motto tersebut bermakna bahwa
Universitas Nusa Nipa membentuk pendidikan untuk kepentingan
universal artinya dapat memenuhi kebutuhan regional dengan

1
mempertimbangkan tujuan pendidikan nasional. Artinya Universitas
Nusa Nipa berupaya melaksanakan pendidikan dalam rangka
mencerdaskan dan mendidik mahasiswa agar terampil sehingga
mampu berkarya untuk keadaan sekarang dan keadaan masa depan
serta sekaligus dapat merupakan penghubung antara dunia ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni dengan kebutuhan nyata
masyarakat Indonesia dan masyarakat internasional bahkan bukan
hanya untuk kepentingan sekolah tetapi belajar untuk hidup.
Ciri khas sistem pendidikan dan pengajaran yang
diselenggarakan Universitas Nusa Nipa bertitik berat pada tujuan
pendidikan nasional, yakni meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi
pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat
kebangsaan, dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-
manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta
bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

B. Visi
MEWUJUDKAN UNIVERSITAS NUSA NIPA INDONESIA YANG
BERKUALITAS, BERKARAKTER, UNGGUL DALAM PENGEMBANGAN
ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI, SENI BUDAYA, DAN MAMPU
BERKIPRAH DI TINGKAT NASIONAL PADA TAHUN 2025.
C. Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas,
berkarakter dan unggul dalam bidang ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni budaya, berwawasan global, mampu
berkiprah di tingkat nasional dalam menghasilkan lulusan yang
berdaya saing.
2. Menyelenggarakan penelitian yang berkualitas, yang dapat
memberi kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni budaya, pemecahan masalah (problem solving)
dan kebutuhan masyarakat.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang
berorientasi pada pemberdayaan masyarakat dan ketangguhan
sosial.
4. Mengembangkan sistem tata kelola perguruan tinggi yang baik,
taat azas, modern dan profesional (good university governance)
berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

2
D. Tujuan
1. Mempunyai kemampuan dalam menyelengarakan pendidikan dan
pengabdian pada masyarakat berbasis hasil penelitian yang
handal dengan berfokus pada pengembangan kawasan yang
berdaya saing dan berkelanjutan, berwawasan Global dalam
bingkai Negara Kesatuan Rebuplik Indonesia.
2. Menghasilkan lulusan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berkarakter dan berkualitas, berjiwa dan berkemampuan
entrepreneur, cerdas dan terampil memajukan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni budaya baik melalui adaptasi
kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maupun penciptaan
yang inovatif dan relevan bagi pembangunan bangsa.

3
Universitas Nusa Nipa Maumere secara formal telah menganut Sistem
Kredit Semester (SKS) dan pada tahun akademik 2020/2021 menerapkan
Sistem Kredit Semester (SKS) Program Merdeka Belajar-UNIPA Merdeka
pada beberapa program studi dengan memperhatikan Undang-undang
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-
undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Peraturan
Pemerintah Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi, Peraturan Presiden Nomor 8
Tahun 2012 tentang KKNI, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi serta memperhatikan pula Petunjuk Pelaksanaan
Sistem Kredit Untuk Perguruan Tinggi, Pedoman Penyelengaraan Proses
Pendidikan Tinggi atas dasar Sistem Kredit Semester dan Petunjuk untuk
Tenaga Pengajar dalam Sistem Penyelenggaraan Pendidikan atas dasar
Sistem Kredit Semester, maka diterbitkan Pedoman Pelaksanaan SKS
untuk Universitas Nusa Nipa.
Universitas sebagai lembaga pendidikan tinggi, harus selalu
memperhatikan 8 (delapan) faktor yaitu:
1) Mahasiswa sebagai peserta didik, yang secara kodrati memiliki
perbedaan-perbedaan individual baik dalam bakat, minat
maupun kemampuan akademik.
2) Tuntutan kebutuhan masyarakat akan tenaga ahli yang semakin
meningkat.
3) Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin
pesat.
4) Saran pendidikan seperti: ruang kuliah, perpustakaan,
laboratorium, yang memadai.
5) Tenaga administrasi yang mempengaruhi kelancaran
penyelenggaraan kegiatan-kegiatan pendidikan.

4
6) Dosen sebagai pelaksana pendidikan yang dalam
penyelenggaraan proses belajar mengajar atas dasar SKS,
merupakan komponen yang sangat mempengaruhi hasilnya.
7) Perkembangan proses belajar mengajar mengakomodasi sistem
kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
Mengingat Kompetensi pada setiap Fakultas atau Program Studi
berbeda, maka pelaksanaan KKNI diserahkan kepada masing-
masing Fakultas atau Program Studi dengan menerapkan
metode pembelajaran Student Center Learning (SCL).
8) Mahasiswa diberikan Hak Belajar Tiga Semester di Luar Program
Studi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Dengan demikian maka sistem pendidikan yang tepat ialah sistem
pendidikan yang memperhatikan danmempertimbangkan secara optimal
ke delapan faktor tersebut. Salah satu sistem yang dipandang sesuai ialah
Sistem Kredit Semester dan Merdeka Belajar-UNIPA Merdeka.

A. Pengertian Dasar Sistem Kredit Semester (SKS) dan Merdeka Belajar


1. Sistem Kredit Semester
a. SKS adalah suatu sistem kredit yang diselenggarakan dalam
satuan waktu semester.
b. SKS mempunyai dua tujuan yang sangat penting yaitu :
1) Tujuan Umum
Agar Perguruan Tinggi dapat lebih memenuhi tuntutan
pembangunan, maka perlu disajikan program pendidikan
yang bervariasi dan fleksibel. Dengan cara tersebut akan
memberi kemungkinan lebih luas kepada setiap mahasiswa
untuk menentukan dan mengatur kurikulum dan strategi
proses belajar mengajarnya agar diperoleh hasil yang sebaik-
baiknya sesuai dengan rencana dan kondisi peserta didik.
2) Tujuan Khusus
a) Memberikan kesempatan kepada para mahasiswa yang
cakap dan giat belajar agar dapat menyelesaikan studi
dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
b) Memberi kesempatan kepada para mahasiswa gara dapat
mengambil mata kuliah yang sesuai dengan minat, bakat
dan kemampuannya.
c) Memberi kemungkinan agar sistem pendidikan dengan
input dan output yang majemuk dapat dilaksanakan.
d) Mempermudah penyesuaian kurikulum dari waktu ke
waktu dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang
sangat pesat dewasa ini.
e) Memberi kemungkinan agar sistem evaluasi kemajuan
belajar mahasiswa dapat diselenggarakan sebaik-baiknya.
5
f) Memberi kemungkinan pengalihan (transfer) kredit antar
Program Studi atau antar Fakultas dalam suatu Perguruan
Tinggi atau antar Perguruan Tinggi.
g) Memungkinkan perpindahan mahasiswa dari Perguruan
Tinggi satu ke Perguruan Tinggi lain atau dari suatu
Program Studi ke Program Studi lain dalam suatu
Perguruan Tinggi tertentu.
c. Satuan kredit semester (SKS) adalah satuan yang digunakan
untuk menyatakan besarnya beban studi mahasiswa dalam suatu
semester serta besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha
mahasiswa, serta besarnya usaha untuk penyelenggaraan
program pendidikan di Perguruan Tinggi khususnya bagi dosen.
d. Setiap mata kuliah atau kegiatan akademik lainnya, disajikan
pada setiap semester dengan ditetapkan harga satuan kredit
semesternya yang menyatakan bobot kegiatan dalam mata
kuliah tersebut.
2. Merdeka Belajar
Merdeka Belajar merupakan program “hak belajar tiga semester
diluar program studi” untuk meningkatkan kompetensi lulusan,
baik soft skills maupun hard skills, agar lebih siap dan relevan
dengan kebutuhan zaman, menyiapkan lulusan sebagai pemimpin
masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian.

B. Nilai Kredit dan Beban Studi


1. Nilai Kredit Semester untuk Perkuliahan
Untuk perkuliahan, nilai satu satuan kredit semester ditentukan
berdasarkan beban kegiatan yang meliputi keseluruhan kegiatan
per minggu sebagai berikut :

SATU SATUAN KREDIT SEMESTER (sks) SESUAI DENGAN BENTUK


DAN CARA KEGIATAN PROSES BELAJAR MENGAJAR
SELAMA SATU SEMESTER (16 MINGGU)
CARA KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
BENTUK PBM
TATAP MUKA TERSTRUKTUR MANDIRI
1 x 50’’ / 1 x 60’’ / 1 x 60’’ /
Kuliah
minggu minggu minggu
1 x 60’’ / 1 x 60’’ / 1 x 60’’ /
Seminar
minggu minggu minggu
Praktikum 1 x 2 – 3 jam/ 1 x 60’’ / 1 x 60’’ /
Laboratorium minggu minggu minggu
Praktikum
1 x 4 – 5 jam / 1 x 60’’ / 1 x 60’’ /
Lapangan/
minggu minggu minggu
PPL/Kuliah
6
Lapangan
Skripsi 1 x 3 – 4 jam / hari untuk 25 hari / bulan
2. Nilai Kredit Semester untuk Seminar
Untuk penyelenggaraan seminar, di mana mahasiswa diwajibkan
memberikan penyajian pada suatu forum, nilai 1 (satu) satuan
kredit semester sama seperti pada penyelengaraan kuliah, yaitu
berupa acara 50 (lima puluh) menit tatap muka per minggu.

3. Nilai Kredit Semester untuk Praktikum, Penelitian dan Kerja


Lapangan
Nilai satu satuan kredit semester sama dengan penyelesaian
kegiatan selama dua sampai lima jam per minggu selama satu
semester atau keseluruhannya 32 sampai 80 jam per semester.
a. Nilai Kredit Semester untuk Praktikum di laboratorium. Untuk
praktikum di laboratorium, nilai 1 (satu) satuan kredit semester
adalah beban tugas di laboratorium sebanyak dua sampai tiga
jam per minggu selama satu semester.
b. Nilai Kredit Semester untuk Penelitian dan Penyusunan Skripsi.
Nilai satu satuan kredit semester adalah beban tugas penelitian
sebanyak tiga sampai empat jam sehari selama satu bulan, di
mana satu bulan dianggap setara dengan 20 hari kerja.
c. Nilai Kredit Semester untuk Kerja Lapangan dan yang
sejenisnya, nilai satu satuan kredit semester adalah beban tugas
di lapangan sebanyak empat sampai lima jam per minggu
selama satu semester.

4. Beban Studi Dalam Semester


a. Beban studi mahasiswa setiap semester ditetapkan maksimal 24
sks sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan setiap mahasiswa.
b. Lama masa studi mahasiswa maksimal 14 semester (7 tahun)
untuk program sarjana, dan maksimal 10 semester (5 tahun)
untuk program diploma tiga.
c. Penetapan beban studi tiap mahasiswa pada setiap semester
(dua dan seterusnya) berdasarkan prestasi/hasil belajar
mahasiswa pada semester sebelumnya, yang secara kuantitatif
tampak dari jumlah sks yang ditabungnya (sksd) dan secara
kualitatif tampak dari Indeks Prestasi Semester (IPs) yang
diperolehnya dan tetap memperhatikan mata kuliah prasyarat.
d. Mahasiswa baru pada semester 1 diperbolehkan mengambil
beban belajar maksimum yang ditawarkan kepadanya di bawah
bimbingan dosen Pembimbing Akademik (PA) dalam batas-batas
kemampuannya guna menghindari kegagalan.

7
e. Sksd adalah jumlah sks semua mata kuliah, yang telah berhasil
mahasiswa peroleh (lulus), dan minimal berjumlah sebanyak
jumlah semester yang telah dilampaui dikali 12 sks/semester.
f. IP (K) = Jumlah(NilaixSKS)seluruh semester yang ditempuh
Jumlah SKS seluruh semester yang ditempuh
g. Sks + sksn dalam perhitungan IPK tidak termasuk dengan sks dan
sksn dengan nilai semester lalu dari mata kuliah yang
diprogramkan ulang untuk memperbaiki nilai.
h. Patokan IPs untuk beban studi semester berikutnya adalah :
IP Semester Kredit yang boleh diambil
3,00 – 4,00 22* – 24** SKS
2,50 – 2,99 19* – 21*** SKS
2,00 – 2,49 16* – 18*** SKS
1,50 – 1,99 13* – 15*** SKS
<1,49 12* SKS
Keterangan :
* boleh kurang
** tidak boleh lebih
*** boleh lebih, maksimum tambah satu sks, dengan
pertimbangan khusus.

C. Proses Belajar Mengajar


1. Pengertian
Proses Belajar Mengajar (PBM) adalah keseluruhan kegiatan
akademik dari awal hingga akhir masa studi mahasiswa yang
diselenggarakan universitas, fakultas, atau program studi dan
dilaksanakan oleh mahasiswa dan dosen secara tatap muka
terjadwal, terstruktur dan mandiri dalam bentuk perkuliahan,
praktikum laboratorium/bengkel/studio, praktikum
lapangan/magang, seminar dan skripsi/tugas akhir.

2. Penyelenggara Proses Belajar Mengajar


Penyelenggara PBM sesuai dengan kelompok mata kuliah adalah :
a. Tingkat Universitas untuk Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian (MPK) dibawah koordinasi Koordinator MPK;
b. Tingkat program studi dan laboratorium/studio/bengkel di
bawah koordinasi Pimpinan Fakultas untuk kelompok mata
kuliah:
1) Keahlian dan Ketrampilan (MKK)
2) Keahlian Berkarya (MKB)
3) Perilaku Berkarya (MPB)
4) Berkehidupan bermasyarakat (MBB)

8
3. Pelaksana Proses Belajar Mengajar
a. Pelaksana pada tingkat Universitas, untuk MPK, adalah
mahasiswa peserta MPK lintas fakultas dan para dosen MPK yang
ditetapkan koordinator MPK berkoordinasi dengan
Fakultas/Program Studi.
b. Pada tingkat Program Studi, untuk kelompok MKK, MKB, MPB
dan MBB adalah mahasiswa se-Program Studi dan para dosen
program studi yang ditetapkan oleh program studi di bawah
koordinasi fakultas.

4. Sistem Proses Belajar Mengajar


a. Sistem PBM yang berlaku di Universitas Nusa Nipa adalah sistem
Kredit Semester (SKS), yaitu: sistem penyelenggaraan
pendidikan, dimana beban (dan pengakuan hasil) belajar
mahasiswa, beban kerja tenaga pengajar, dan beban
penyelenggaraan lembaga dinyatakan dalam satuan kredit
semester dengan jangka waktu terkecil yaitu satu semester
(setara dengan 16 minggu efektif).
b. Satuan kredit semester (SKS) untuk program Merdeka Belajar
dilaksanakan pada semester 5, 6 dan 7 pada program studi lain
dalam universitas dan lembaga mitra di luar universitas.
c. Tatap muka terjadwal dilaksanakan dalam bentuk perkuliahan
dengan menggunakan metode blended learning.
d. Kegiatan terstruktur, yakni kegiatan atau tugas yang diberikan
oleh dosen untuk dikerjakan oleh mahasiswa/i. Kegiatan ini
dapat berupa penggarapan soal-soal yang terdapat dalam suatu
buku teks, dan pencarian data untuk kasus tertentu.
e. Kegiatan mandiri adalah kegiatan yang dilakukan atas inisiatif
mahasiswa/i sendiri untuk mengetahui dan mendalami bahan
yang diberikan dalam perkuliahan oleh dosen. Contoh kegiatan
mandiri adalah pembacaan buku-buku referensi,
diskusi/konsultasi dengan dosen menyangkut hal-hal yang belum
jelas dipahami.
f. Selain perkuliahan, nilai kredit mahasiswa/i dapat juga
diperoleh lewat kegiatan seminar, serta praktikum, penelitian,
kerja lapangan/magang dan sejenisnya.

5. Bentuk Proses Belajar Mengajar


a. Kuliah adalah bentuk PBM, dimana dosen dan mahasiswa
berinteraksi secara langsung dalam ruang kuliah dengan
ceramah sebagai metode utama dan ditunjang metode-metode

9
lainnya sesuai dengan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) dan
didukung kegiatan belajar mengajar terstruktur dan mandiri.
b. Seminar adalah bentuk PBM berupa pertemuan ilmiah yang
dengan sistematis mempelajari suatu topik khusus di bawah
pimpinan seorang ahli yang berwenang dalam bidang itu (dalam
hal ini dosen mata kuliah seminar), dimana topik khusus
tersebut disajikan dan dibahas mahasiswa, serta didukung
kegiatan terstruktur dan mandiri.
c. Praktikum laboratorium adalah bentuk PBM dimana mahasiswa,
dibawah bimbingan dosen, melaksanakan praktikum di
laboratorium sebagai penerapan teori yang sudah dipelajari
untuk memperoleh ketrampilan professional dalam bidang
tertentu, didukung kegiatan terstruktur dan mandiri.
d. Praktikum lapangan/magang dan sejenisnya, adalah bentuk
PBM, dimana mahasiswa, dibawah bimbingan dosen,
melaksanakan praktikum di lapangan sebagai penerapan teori
yang sudah dipelajarinya untuk memperoleh ketrampilan
professional dalam bidang tertentu, didukung kegiatan
terstruktur dan mandiri.
e. Skripsi/Tugas Akhir adalah bentuk PBM, di mana mahasiswa, di
bawah bimbingan dosen melaksanakan penelitian dan
penyusunan skripsi/tugas akhir sebagai penerapan secara
komprehensif berbagai teori yang telah dipelajari dalam rangka
menyelesaikan studinya.
f. Bentuk kegiatan pembelajaran untuk program Merdeka Belajar-
UNIPA Merdeka sesuai dengan Permendikbud No 3 Tahun 2020
Pasal 15 ayat 1 dapat dilakukan di dalam Program Studi dan di
luar Program Studi meliputi:
 Pertukaran Pelajar (Antar Prodi dalam PT)
 Magang/praktik kerja
 Asistensi mengajar di satuan pendidikan
 Membangun desa/KKN tematik
 Kegiatan wirausaha
 Studi/proyek independen
 Proyek kemanusiaan
 Riset/penelitian: laporan penelitian dan harus dipublikasikan
dalam bentuk artikel.

10
6. Bentuk Proses Belajar Mengajar Khusus
Selain bentuk-bentuk proses belajar mengajar yang diuraikan pada
poin 5, maka bentuk-bentuk khusus PBM tertentu dapat dirumuskan
pada tingkat fakultas atau program studi sesuai dengan kebutuhan
masing-masing.
7. Syarat Syarat Untuk Menjadi Peserta Kuliah
a. Mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa untuk semester
yang sedang berjalan melalui registrasi akademik semesteran
yang sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
b. Mahasiswa telah berkonsultasi dengan dosen PA, menyusun
rencana studi sesuai dengan IPK semester sebelumnya (kecuali
semester satu) dan rencana kuliah/jadwal kuliah yang
ditawarkan/dikeluarkan untuk semester tersebut. KRSnya sudah
disahkan oleh PA dan Ketua Program Studi, dan diserahkan
kepada Dosen PA, Program Studi, Fakultas dan Biro Administrasi
Akademik (BAA).
c. Pada Program Merdeka Belajar-UNIPA Merdeka, peserta kuliah
adalah mahasiswa yang berasal dari Program Studi yang
terakreditasi dan mahasiswa aktif yang terdaftar pada PDDikti
dengan beberapa mekanisme yaitu:
 Bagi mahasiswa semester 5, yang terdaftar pada Pangkalan
Data Perguruan Tinggi (PDPT) dan masih aktif, tidak sedang
mengambil cuti kuliah;
 Melampirkan KHS dengan minimal IPK 3.00 dan telah lulus
mata kuliah pada semester 1-4 dengan minimal 80 sks;
 Surat Persetujuan Dosen Pembimbing Akademik (DPA) dan
Ketua Program Studi;
 Mahasiswa wajib memiliki surat persetujuan dari orang tua;
 Surat ijin Dekan Fakultas dan Ketua Program Studi dari prodi
tujuan;
 Bagi mahasiswa semester 7 wajib mengajukan proposal
kegiatan pembelajaran MBKM.

11
Mekanisme yang harus dilakukan untuk dapat memfasilitasi
kegiatan tersebut dijelaskan sebagai berikut:

Mekanisme bagi mahasiswa yang akan mengambil mata kuliah


pada Program Studi yang berbeda di UNIPA digambarkan sebagai
berikut:

Mekanisme Perkuliahan MBKM pada program studi yang berbeda


di UNIPA:
 Mahasiswa merencanakan bersama Dosen Pembimbing
Akademik mengenai program mata kuliah/program yang akan
diambil di luar prodi;

12
 Mendaftar program MBKM untuk pembelajaran di prodi lain
dalam UNIPA;
 Melengkapi persyaratan pemebelajaran di prodi lain dalam
UNIPA, termasuk mengikuti seleksi bila ada;
 Pengisian KRS dan mengikuti program kegiatan pembelajaran
luar prodi sesuai ketentuan pedoman akademik yang ada;
 Dosen pengampu menginput nilai pada SIAKAD.
 Melaporkan/mempertanggungjawabkan hasil kegiatan
pembelajaran berupa laporan akhir kegiatan (dapat
dikonversikan dengan Skripsi) kepada Dosen Pembimbing
Kegiatan dan Ketua Program Studi Ujian Akhir kegiatan.
Persyaratan administrasi pendaftaran untuk Kegiatan
Pembelajaran pada Mitra di luar UNIPA sebagai berikut:
 Bagi mahasiswa semester 6 dan 7, yang terdaftar pada
Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) dan masih aktif,
tidak sedang mengambil cuti kuliah;
 Melampirkan KHS dengan minimal IPK 3.00 dan telah lulus
mata kuliah pada semester 1-5 dengan minimal 100 sks;
 Surat rekomendasi Dosen Pembimbing Akademik (DPA) dan
Ketua Program Studi;
 Mahasiswa wajib memiliki surat persetujuan dari orang tua;
 Surat ijin Dekan Fakultas dan Ketua Program Studi dari prodi
tujuan;
 Wajib mengajukan proposal kegiatan pembelajaran MBKM.

Mekanisme pelaksanaan kegiatan pembelajaran MBKM pada


Lembaga/Mitra di luar UNIPA:
 Mahasiswa merencanakan bersama Dosen Pembimbing
Akademik mengenai kegiatan pembelajaran akan dipilih di
luar UNIPA;
 Kaprodi menetapkan Dosen pembimbing kegiatan (DPK)

13
 Mahasiswa mendaftar program kegiatan pembelajaran di luar
UNIPA;
 Mahasiswa melengkapi persyaratan kegiatan luar prodi,
termasuk mengikuti seleksi bila ada;
 Pengisian KRS;
 Apabila DPK telah menyetujui proposal yang diajukan
mahasiswa, maka kegiatan pembelajaran di Lembaga/Mitra
dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah
disepakati bersama Lembaga/Mitra;
 Lembaga/Mitra menentukan supervisor yang akan
membimbing mahasiswa;
 Pada saat akhir kegiatan pembelajaran, mahasiswa
memberikan laporan akhir kepada Lembaga/Mitra;
 Lembaga/Mitra memberikan Sertifikat kepada mahasiswa;
 Mahasiswa melaporkan/mempertanggungjawabkan hasil
kegiatan pembelajaran berupa laporan akhir kegiatan (dapat
dikonversikan dengan Skripsi) kepada Dosen Pembimbing
Kegiatan dan Ketua Program Studi pada Ujian Akhir kegiatan;
 DPK memberikan nilai dan menyerahkan kepada Staf Tata
usaha untuk menginput nilai pada SIAKAD kegiatan
pembelajaran yang dikonversikan ke mata kuliah sesuai
dengan ketentuan pedoman.
Persyaratan administrasi yang harus dilaporkan kepada ketua
program studi, dosen pembimbing Kegiatan setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran MBKM:
 Foto copy sertifikat/surat keterangan dari lembaga mitra
(sertifikat untuk menambah nilai pada Surat Keterangan
Pendamping Ijasah)
 Laporan akhir kegiatan sesuai dengan kegiatan pembelajaran
yang dilakukan.

8. Persiapan Belajar Mengajar Awal Semester dan Pelaksanaan


Proses Belajar Mengajar/Perkuliahan
Persiapan dan pelaksanaan proses belajar mengajar di Universitas
Nusa Nipa telah menggunakan Sistem Informasi Akademik yang
dapat diakses melalui website nusanipa.ecampuz.com.
a. Persiapan Belajar Mengajar Awal Semester

14
 Mahasiswa mencetak KHS semester sebelumnya melalui
portal ecampuz menggunakan akun masing-masing.
 Mahasiswa melakukan herregistrasi semesteran sesuai
dengan jadwal kalender akademik dan ketentuan yang
berlaku.
 Penawaran rencana kuliah semesteran disusul penyusunan
dan pengumuman jadwal kuliah regular.
 Konsultasi rencana studi pada waktunya dengan dosen PA
hingga pengesahan KRS oleh dosen PA dan Ketua Program
Studi.
 Berdasarkan KRS mahasiswa, disusun DPK (Daftar Peserta
Kuliah) oleh Tata Usaha Fakultas.
9. Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar/Perkuliahan
a. Perkuliahan berlangsung sesuai dengan kalender akademik
semesteran yang sudah ditetapkan dan menurut jadwal kuliah
regular yang sudah diumumkan, untuk KBM tatap muka
terjadwal yang didasarkan pada bentuk PBM tiap mata kuliah,
kecuali praktek lapangan/PPL dan tugas akhir/Skripsi, yang
jadwalnya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada,
dan selanjutnya ditunjang oleh kegiatan terstruktur dan
kegiatan mandiri selama satu semester (16 minggu efektif).
b. Pelaksanaan perkuliahan dipantau dan dikendalikan dengan
menggunakan instrumen-instrumen berikut ini.
1) Untuk kegiatan Tatap Muka Terjadwal (TMT) digunakan:
a) Daftar Hadir Kuliah (DHK) untuk merekam kehadiran
mahasiswa dan disusun berdasarkan DPK untuk kuliah,
seminar, praktik laboratorium.
b) Berita Acara Dosen (BAD) untuk merekam kehadiran dan
kegiatan dosen dalam kuliah, seminar, atau praktek
laboratorium.
c) Daftar Hadir Kegiatan Lapangan (DHKL) mahasiswa dan
daftar Pelaksanaan Bimbingan dosen untuk mata kuliah
praktik lapangan.
d) Kartu bimbingan untuk pelaksanaan Bimbingan
Skripsi/Tugas Akhir yang diparaf dosen dan mahasiswa
secara bersama.
2) Untuk kegiatan Terstruktur (TST), digunakan daftar cara
yang di gunakan dosen dalam PBM (DCD) yang diisi oleh
dosen dengan lampiran buktinya, seperti daftar hadir,jadwal
dan materi diskusi, tugas, soal latihan, makalah, jadwal
pemakaian, dan lain-lain.
a) Setiap dosen wajib melaksanakan kegiatan TMT minimal
75% dari total jumlah jam efektif tiap mata kuliah dalam
15
semester yang berjalan, agar berhak memberikan UAS
untuk mata kuliah tersebut.
b) Setiap mahasiswa wajib mengikuti kegiatan TMT minimal
75% dari total pencapaian kegiatan TMT dosen dalam
semester tersebut, agar berhak mengikuti UAS mata
kuliah tersebut.

D. Pedoman Pelaksanaan
1. Pelaksanaan Pengajaran
a. Kegiatan dosen dalam pelaksanaan pengajaran berpedoman
pada rencana pembelajaran semester (RPS) serta tata krama
pengajaran, sedangkan waktu pelaksanaan pengajaran
berpedoman pada kelender akademik dan jadwal kuliah yang
sudah ditetapkan.
b. Instrumen pemantau kegiatan pengajaran terdiri dari: daftar
hadir kuliah (DHK) mahasiswa, berita acara dosen (BAD), yang
disiapkan oleh program studi.

2. Partisipasi Mahasiswa Dalam Pengajaran


a. Sebagai orang yang menuntut ilmu, seyogyanya mahasiswa
berpartisipasi penuh (100%) memanfaatkan kesempatan yang
tersedia sebaik-baiknya dan sedapat mungkin menghindari
ketidakhadiran, karena lalai/alpa, serta mengupayakan agar
tidak sakit dan tidak izin untuk tidak hadir kuliah.
b. Dalam hal ketidakhadiran tak terelakan, maka perlu diingat
bahwa batas maksimum toleransi kehadiran secara kumulatif
(baik izin, sakit, maupun alpa) hanya 25% dari total jam efektif
per semester. Artinya kehadiran minimal 75%.
c. Untuk ketidakhadiran karena sakit yang didukung keterangan
tertulis dokter/saksi lain yang dapat dipercayai, batas
maksimum toleransi diberikan hingga 40% tanpa ketidak hadiran
karena alpa dan izin. Dengan izin dan/atau alpa maka batas
maksimum toleransi untuk sakit adalah 40% dikurangi
prosentase gabungan alpa dan izin maksimum 10%.
d. Pemberitahuan sakit hendaknya disampaikan pada waktunya
(sebelum kuliah) secara tertulis atau lisan melalui ketua kelas
kepada dosen mata kuliah, untuk sakit paling tinggi seminggu;
lebih dari seminggu dan sampai dua minggu dilaporkan kepada
ketua program studi dengan surat keterangan dokter/lainnya
untuk menguatkan laporan tersebut.
e. Izin untuk tidak dapat mengikuti kuliah, diatur sebagai berikut :
1) Izin sehari dapat diajukan langsung kepada dosen yang
bersangkutan dan dianggap izin sudah diberikan oleh dosen.
16
2) Permohonan izin lebih dari sehari dan sebanyak-banyaknya
tiga hari diajukan kepada ketua program studi, dan harus
diberikan izin secara tertulis pula, yang diteruskan kepada
ketua kelas untuk disampaikan kepada dosen.
3) Untuk lebih dari 3 hari, permohonan tertulis harus
disampaikan kepada Dekan, yang mengeluarkan surat izin
yang diteruskan kepada ketua program studi dan ketua kelas
untuk disampaikan kepada dosen.
f. Tanpa berita sakit atau permohonan izin, mahasiswa dinyatakan
alpa.
3. Daftar Hadir Kuliah Mahasiswa
a. Tujuan DHK ialah untuk mencatat data kehadiran (h) dan
ketidakhadiran kuliah mahasiswa karena izin (i), atau alpa (a),
atau sakit (s) tiap kali ada kegiatan pengajaran (tatap muka
terjadwal) dalam rangka mengevaluasi tingkat partisipasi
mahasiswa dalam kuliah pada akhir semester dan selanjutnya
memutuskan apakah seorang mahasiswa berhak mengikuti UAS
atau tidak untuk setiap mata kuliah yang diprogramkannya
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. DHK harus dipersiapkan dengan cermat, kemudian diisi data
DHK dengan lengkap dan konsisten sesuai petunjuk pada lembar
DHK sejak minggu pertama hingga minggu terakhir dan
dikumpulkan bulan demi bulan sehingga seminggu sebelum UAS
data akhir berupa presentase partisipasi mahasiswa sudah
diketahui guna langkah-langkah selanjutnya.
c. Dalam pelaksanaannya, DHK bulan pertama atau empat minggu
pertama masih pertama)berupa DHK sementara, karena masih
ada kesempatan modifikasi rencana studi sehingga jumlah
peserta kuliah dapat berubah. Mulai bulan kedua dan seterusnya
berlaku DHK tetap dan nama peserta diketik dalam DHK itu.
d. Dosen bertanggung jawab atas kebenaran data DHK karena
jumlah mahasiswa yang hadir pada tiap TMT dicatat pula pada
BAD-nya dan pengisian DHK dilakukan sebaiknya pada awal
kuliah (dalam 15 menit pertama) dan diparaf dosen.
e. Data kehadiran dan ketidakhadiran mahasiswa dihitung pada
akhir semester dan dimasukkan dalam kartu hasil studi dalam
rangka evaluasi manajerial sedangkan yang tak memenuhi
syarat mengikuti UAS disampaikan kepada dosen mata kuliah
yang bersangkutan selain juga sebagai bahan untuk evaluasi
semesteran di tingkat program studi.

17
4. Berita Acara Dosen
a. Tujuan BAD ialah untuk mencatat data kegiatan pengajaran yang
dilaksanakan dosen mencakup: hari/tanggal/jam, jumlah
mahasiswa yang hadir dan pokok/sub pokok bahasan dan
keterangan yang dianggap perlu dalam rangka mengevaluasi
pencapaian target jam kuliah efektif oleh dosen pada akhir
semester dan memutuskan apakah dosen berhak atau tidak
melaksanakan UAS bagi mahasiswa untuk mata kuliahnya.
b. Perlu diperhatikan, agar dalam pengisian BAD:
1) Tanggal dan jumlah peserta sesuai dengan DHK.
2) Pokok/sub pokok bahasan sesuai dengan RPS.
c. Pada akhir setiap bulan data BAD khususnya kehadiran dosen
dijumlahkan hingga akhir semester oleh tata usaha fakultas
sehingga sebelum UAS data akhir berupa presentase pelaksanaan
pengajaran dosen sudah diketahui untuk langkah-langkah
selanjutnya, selain untuk pemantauan oleh ketua dari waktu ke
waktu guna menhindari kegagalan perkuliahan.
d. Dosen bertanggung jawab atas kebenaran data BAD yang diisinya
dan dosen memberikan parafnya.
e. Data kehadiran dan ketidakhadiran dosen berdasarkan BAD
dihtung pada akhir semester dalam rangka evaluasi mata kuliah
dan semesteran program studi.

5. Daftar Cara yang Digunakan Dosen Dalam PBM


a. Tujuan DCD ialah untuk mencatat data tentang cara-cara yang
digunakan dosen dalam PBM dengan cara member tanda cek pada
sel daftar dan melampirkan bukti-bukti penggunaan cara tersebut
baik tatap muka maupun kegiatan tugas terstruktur.
b. Pada akhir setiap bulan data DCD itu dikumpulkan dalam
rangkuman bulanan yang dikerjakan Tata Usaha Program Studi.

6. Tata Krama Pengajaran Khusus Bagi Dosen


Karena pengajaran merupakan upaya pendidikan untuk membantu
proses belajar peserta didik menuju kedewasaannya, dosen sebagai
tenaga pendidik berkewajiban:
a. Mendorong kemandirian dan bukan ketergantungan, membimbing
ke jalan yang benar dan bukan menyesatkan, membebaskan dari
kebodohan untuk menjadi cerdas dan bukan memperbodoh
mahasiswa.
b. Melaksanakan pengajaran sebagai suatu pelayanan kepada
mahasiswa dengan ikhlas dan setia, dan bukan secara terpaksa
atau mencari untung, bukan sebagai penguasa dalam mata
kuliahnya lalu menekankan mahasiswa.
18
c. Penuh rasa tanggungjawab dalam pelaksanaan pengajaran sesuai
dengan GBPP dan SAP yang bermutu, termasuk melaksanakan EMK
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
d. Memberi tugas tersruktur kepada mahasiswa sesuai dengan GBPP
dan SAP secara jelas dan wajar (dengan batas waktu yang
memadai dan dalam jangkauan mahasiswa/tak terlampau sulit
atau terlampau mudah).

7. Tata Krama Pengajaran Bagi Dosen dan Mahasiswa


Baik dosen maupun mahasiswa, sebagai insan akademik,
berkewajiban :
a. Menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran, keadilan, moral dan etika
serta menghayati dan mengamalkan dalam pengajaran (proses
belajar mengajar) khususnya dalam relasi dan interaksi edukatif
dengan para mahasiswa sebagai pantasnya antara pendidik dan
peserta didik;
b. Memegang teguh disiplin dan tertib waktu sesuai dengan jadwal,
dan tidak sewenang-wenang terhadap waktu dan tempat kuliah
yang sudah diatur dalam jadwal;
c. Sopan dalam perilaku, santun dalam tutur kata, dan ramah dalam
komunikasi pengajaran;
d. Jujur dan penuh tanggung jawab dalam menggunakan sarana dan
dana dalam proses belajar;
e. Konsisten dan kosekuen dengan kesepakatan bersama mahasiswa
dosen dalam kegiatan belajar mengajar.
f. Berbusana bersih, rapih dan sopan/etis, serta bersepatu dan tidak
menggunakan sandal atau kelengkapan lainnya yang tidak
diperkenankan dalam proses belajar mengajar;
g. Ikut bertanggung jawab menciptakan dan memelihara kebersihan,
ketenangan dan ketertiban di ruang kuliah atau praktik
(laboratorium, studio, bengkel) termasuk tidak merokok saat PBM
sedang berlangsung.

8. Tata Krama Khusus bagi Mahasiswa


Mahasiswa sebagai orang yang menuntut ilmu:
a. Seyogyanya hadir diruang kuliah pada waktunya dan paling
lambat setelah 15 menit kuliah di mulai. Lebih dari itu mahasiswa
tidak diperkenankan lagi untuk mengikuti kuliah;
b. Dalam hal terlambat pada batas waktu yang diperkenankan perlu
melaporkan kepada dosen yang sedang mengajar jika situasi
memungkinkan;
c. Selama mengikuti kuliah hendaknya tekun dan penuh perhatian
serta aktif dan tidak diperkenankan mengobrol dengan teman
19
atau meninggalkan ruang kuliah tanpa alasan yang kuat dan tak
seizin dosen yang sedang mengajar.

E. Penilaian Kemampuan Akademik


1. Pengertian
a. Penilaian kemajuan belajar mahasiswa adalah suatu program
sistematis untuk mengambil keputusan tentang tingkat
kemajuan belajar mahasiswa dengan menggunakan informasi
yang diperlukan melalui pengukuran hasil belajar mahasiswa itu
dengan program testing dan instrument tes.
b. Pengukuran hasil belajar mahasiswa adalah prosedur
pemberian angka kepada hasil belajar mahasiswa menurut
aturan atau formulasi yang jelas dengan menggunakan tes hasil
belajar.
c. Tes hasil belajar (THB) adalah seperangkat pertanyaan atau
tugas, yang dirancang sedemikian rupa, untuk memperoleh
informasi tentang hasil belajar peserta testing, dimana isi
jawaban terhadap pertanyaan atau urutan kecermatan
pelaksanaan tugas yang diberikan itu menunjukan tingkat hasil
belajar tersebut menurut suatu aturan/patokan tertentu.
d. Kemajuan/Hasil belajar adalah perubahan perilaku pada aspek
kognitif, efektif dan psikomotorik berupa perkembangan daya
nalar, sikap dan ketrampilan peserta didik sebagai konsekuensi
suatu proses belajar/pembelajaran yang telah dialaminya.

2. Ketentuan Umum
a. Kegiatan penilaian kemampuan akademik suatu mata kuliah
dilakukan melalui tugas terstruktur, kuis, ujian tengah
semester, ujian akhir semester dan kegiatan praktikum.
b. Kegiatan terstruktur dalam kegiatan penilaian kemampuan
akademik suatu mata kuliah pada suatu semester dilaksanakan
sekurang-kurangnya 2(dua) kali dalam satu semester.
c. Ujian tengah semester dan akhir semester dilaksanakan sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan dalam kalender akademik.
d. Penilaian melalui tugas-tugas terstruktur kuis, ujian tengah
semester, ujian akhir semester dan ujian praktikum
dimaksudkan untuk menentukan nilai akhir (NA) dengan
pembobotan tertentu.

3. Tujuan Penilaian
Tujuan penilaian kemajuan belajar mahasiswa adalah untuk
mengetahui sejauh mana suatu proses belajar/pembelajaran telah
berjalan sebagaimana yang direncanakan (penilaian formatif) dan
20
sejauh mana peserta didik telah dapat berpindah dari satu unit
pembelajaran ke unit berikutnya (penilaian sumatif), dan pada
akhirnya sejauh mana peserta didik dinyatakan lulus atau tidak
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4. Manfaat Penilaian
Penilaian kemajuan belajar bermanfaat untuk :
a. Memotivasi belajar mahasiswa
b. Memperoleh umlproses pembelajaran umpan balik bagi
bimbingan belajar
c. Memperoleh umpan balik bagi perbaikan: proses belajar
mengajar, butir soal, SAP, GBPP, dan kurikulum serta metode
dan metode pembelajaran.
d. Seleksi, misalnya dalam mengikuti mata kuliah berprasyarat.

5. Pendekatan Penilaian
a. Penilaian Acuan Patokan (PAP), yaitu penilaian kemajuan
belajar mahasiswa (dalam proses pembelajaran), yang
didasarkan pada tingkat penguasaan seorang mahasiswa
terhadap bahan belajar atau pencapaian tujuan instruksional:
artinya mengacu pada adanya serap mahasiswa khususnya
dalam sistem belajar tuntas dan juga dalam belajar mandiri
(=standar mutlak).
b. Penilaian Acuan Norma (PAN), yaitu penilaian kemajuan belajar
mahasiswa (dalam proses pembelajaran), yang didasarkan pada
tingkat penguasaan seluruh kelompok belajar tertentu; jadi
mengacu pada perolehan nilai kelompok tersebut dengan
menggunakan harga rerata (mean) kelompok bakunya (=standar
relatif).

6. Karakteristik
Penilaian kemajuan belajar mahasiswa dilakukan secara :
a. Berkelanjutan/terus menerus (pada tiap mata kuliah).
b. Bertahap/tahap demi tahap (dari waktu ke waktu).
c. Menyeluruh (mencakup semua mata kuliah).
d. Sistematis masukan, proses dan keluaran.
e. Obyektif (menggunakan Instrument yang valid realibel).

7. Tahap-tahap Penilaian
a. Evaluasi Mata Kuliah untuk tiap mata kuliah.
b. Evaluasi Semesteran untuk tiap semester.
c. Evaluasi Tahapan untuk beberapa semester.
d. Evaluasi tugas Akhir/Skripsi.
21
e. Evaluasi tahap Akhir (Yudisium Kelulusan).

8. Instrument Penilaian
Instrument penilaian kemajuan belajar mahasiswa adalah tes
dalam prosedur pengukuran yang disebut testing/ujian.

9. Patokan Pemberian Skor dan Nilai

Peringkat Rent ang Nilai Ket erangan


Huruf Skor
A 80- 100 4 Sangat Baik
B+ 75 – 79 3,50
B 70 - 74 3 Baik
C+ 65 - 69 2,50
C 56 – 64 2 Sedang
D 41 – 55 1 Buruk
E 0 – 40 0 Sangat Buruk

10. Perbaikan Nilai atau Remedial dan Ujian Khusus


a. Perbaikan nilai ditujukan untuk memperbaiki nilai akhir mata
kuliah yang ditempuh dalam semester berjalan dengan
mengikuti semua kegiatan akademik yang berkaitan dengan
perkuliahan pada semester dimana mata kuliah yang akan
diperbaiki ditawarkan. Perbaikan nilai diperuntukkan bagi
mata kuliah dengan nilai paling tinggi D (berdasarkan SK
Rektor).
b. Ujian khusus bagi mahasiswa yang telah mengumpulkan
minimal kredit 144 SKS dan telah menyelesaikan tugas akhir
tetapi IPK yang diperoleh kurang dari 2,00.

F. Sanksi Akademik
Sanksi akademik dikenakan kepada mahasiswa program diploma
dan sarjana yang melakukan pelanggaran ketentuan akademik:
a. Mahasiswa yang mengikuti kegiatan perkuliahan kurang dari 75%,
tidak diperbolehkan menempuh ujian akhir semester untuk mata
kuliah yang bersangkutan.
b. Mahasiswa yang membatalkan sesuatu mata kuliah di luar waktu
yang telah ditentukan, maka mata kuliah tersebut tidak dapat
dibatalkan dan tetap diperhitungkan untuk menentukan IP.
c. Mahasiswa yang curang dalam ujian, dikenakan sanksi berupa
pembatalan seluruh rencana studi semester yang bersangkutan.

22
d. Mahasiswa yang mengerjakan ujian mahasiswa lain dan atau
mahasiswa yang ujiannya dikerjakan orang lain akan dikenai
sanksi
pembatalan ujian semua mata kuliah dalam semester yang
bersangkutan.
e. Mahasiswa yang melakukan perubahan KRS secara tidak sah akan
dikenai sanksi pembatalan KRS untuk semua mata kuliah dalam
semester yang bersangkutan.
f. Mahasiswa yang melakukan tindakan kekerasan dan perkelahian
sesama mahasiswa, dikenakan sanksi berupa pembatalan seluruh
mata kuliah yang diambil pada semester tersebut, dan sanksi lain
sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
g. Mahasiswa yang melakukan perubahan nilai secara tidak sah akan
dikenai sanksi skorsing paling lama 2 (dua) semester.
h. Mahasiswa yang melakukan pelanggaran-pelanggaran tersebut
apabila disertai dengan ancaman kekerasan atau pemberian
sesuatu, atau janji atau tipu muslihat akan dikenai sanksi
dikeluarkan dari Universitas Nusa Nipa.
i. Mahasiswa yang diketahui melakukan kecurangan/plagiarism
dalam pembuatan skripsi, maka skripsi dan nilai tugas akhirnya
dibatalkan.
j. Mahasiswa yang terbukti melakukan tindak pidana yang dikuatkan
dengan putusan pengadilan, dikenakan sanksi akademik berupa:
1) Skorsing bila dipidana kurang dari setahun
2) Diberhentikan sebagai mahasiswa Universitas Nusa Nipa bila
dipidana lebih dari setahun

G. Skripsi/Tugas Akhir Program Diploma dan Sarjana


Pendidikan program Diploma dan Sarjana di Universitas Nusa Nipa,
diselenggarakan dengan sistem kredit semester dan diakhiri dengan
ujian skripsi/tugas akhir.
1) Ujian Tugas Akhir Program Diploma
Untuk menempuh ujian tugas akhir Program Diploma, seorang
mahasiswa ditugaskan membuat tugas akhir yang dapat
berbentuk karya ilmiah, yaitu laporan dibidang ilmunya yang
ditulis berdasarkan hasil kerja lapang/praktek kerja nyata atau
tugas lain.
a. Syarat-Syarat Membuat Tugas Akhir
Seorang mahasiswa diperkenankan membuat tugas akhir
program Diploma bilamana memenuhi syarat-syarat yaitu:
1) Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang
bersangkutan.

23
2) Mengumpulkan sejumlah SKS tertentu sesuai yang
ditetapkan pada buku pedoman program diploma.
3) IP Kumulatif sekurang-kurangnya 2,00
4) Tidak ada nilai akhir E.
5) Memenuhi syarat-syarat lain yang ditentukan oleh Ketua
Program Studi.
b. Tata Cara dan Metode Pembuatan Tugas Akhir
Tatacara dan metode pembuatan tugas akhir ditentukan oleh
Ketua Program.
c. Nilai Kredit Tugas Akhir
Nilai kredit tugas akhir sekurang-kurangnya 3 (tiga) SKS
d. Waktu penyelesaian Tugas Akhir
1) Tugas akhir sudah harus diselesaikan dalam waktu 6 (enam)
bulan sejak SK Tugas Akhir di keluarkan oleh Dekan atau
Ketua Program.
2) Perpanjangan waktu, harus mendapat persetujuan
Dekan/Ketua Program dengan tata cara yang ditentukan
oleh Ketua Program.
e. Pembimbing Tugas Akhir
Untuk membuat tugas akhir, seorang mahasiswa dibimbing
oleh seorang pembimbing.
1) Syarat-syarat pembimbing
Dosen yang berhak membimbing tugas akhir serendah-
rendahnya mempunyai jabatan fungsional akademik Asisten
Ahli dan berijazah S-2.
2) Penentuan tenaga pembimbing
Ketua Program Studi menentukan pembimbing. Dosen luar
biasa/dosen tamu dapat diusulkan menjadi pembimbing.
3) Tugas dan kewajiban pembimbing
a) Membantu mahasiswa mencari permasalahan yang
dijadikan dasar pembuatan tugas akhir.
b) Membimbing mahasiswa dalam pelaksanaan tugas akhir.
c) Membimbing mahasiswa dalam penulisan tugas akhir.
f. Sifat dan Tujuan Ujian Tugas Akhir Program Diploma
1) Ujian tugas akhir program diploma adalah ujian terakhir
yang wajib ditempuh mahasiswa sebagai syarat untuk
mendapatkan sebutan professional Diploma.
2) Ujian tugas akhir program Diploma bersifat komprehensif.
3) Ujian tugas akhir program Diploma dilaksanakan secara
lisan dan bertujuan untuk mengevaluasi mahasiswa dalam
penerapan bidang keahliannya.

24
g. Syarat-syarat Menempuh Ujian Tugas Akhir Program
Diploma.
Seorang mahasiswa diperkenankan menempuh ujian tugas
akhir program diploma bilamana memenuhi syarat-syarat:
1) Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang
bersangkutan.
2) Mengumpulkan sejumlah SKS tertentu sesuai dengan yang
ditetapkan program studi masing-masing.
3) IP Kumulatif sekurang-kurangnya 2,00
4) Tidak ada nilai akhir D dan E
5) Nilai C tidak melebihi 10% dari beban kredit total.
6) Telah menyelesaikan tugas akhir.
7) Memenuhi syarat-syarat lain yang ditentukan oleh program
diploma.
8) Menyerahkan surat keterangan bebas tunggakan keuangan.
h. Tata Cara Permohonan Ujian Tugas Akhir
Tata cara permohonan ujian tugas akhir ditentukan oleh
Program diploma dengan memperhatikan persyaratan
administrasi dan akademik.
1) Dosen penguji ditunjuk oleh Dekan atas usul Ketua Program
studi
2) Susunan dosen penguji terdiri dari seorang Ketua
merangkap anggota, seorang sekretaris merangkap anggota
dan 1 orang anggota.
3) Dosen penguji adalah dosen yang memenuhi persyaratan
sebagai berikut: serendah-rendahnya mempunyai jabatan
fungsional akademik Asisten Ahli bagi Magister/sederajat.
4) Anggota Penguji terdiri dari pembimbing dan atau bukan
pembimbing.
5) Penguji bukan pembimbing dapat diangkat dari Dosen
jurusan/instansi yang bidang ilmunya sesuai dengan tugas
akhir mahasiswa.
6) Tugas Dosen Penguji
a) Ketua bersama Sekretaris Dosen penguji bertugas
mengatur kelancaran pelaksanaan ujian.
b) Dosen penguji bertugas menguji dan memberikan
penilaian.
i. Waktu Ujian
Waktu yang disediakan untuk ujian tugas akhir paling lama 90
menit (Sembilan puluh) menit.
j. Penilaian Ujian
1) Yang dinilai dalam ujian tugas akhir program diploma
meliputi :
25
a) Kualitas naskah tugas akhir
b) Penampilan selama ujian
c) Penguasaan materi ujian
2) Penentuan nilai akhir ketua Dosen penguji memimpin
musyawarah untuk menentukan nilai akhir ujian yang
dinyatakan dengan huruf A, B+, B, C+, C, D, atau E.
3) Untuk dapat dinyatakan lulus ujian tugas akhir seorang
mahasiswa sekurang-kurangnya harus mencapai nilai C.
4) Mahasiswa yang dinyatakan belum lulus ujian tugas akhir
harus melaksanakan keputusan Dosen penguji.
k. Yudisium Program Diploma
1) Seorang mahasiswa dapat dinyatakan lulus program
diploma bila telah memenuhi persyaratan seperti tersebut
pada BAB IIIC dan tidak melampui maksimum masa studi 5
tahun.
2) Predikat kelulusan terdiri dari 3 tingkat yaitu: memuaskan,
sangat memuaskan dan cum laude yang dinyatakan pada
transkrip akademik. Indeks prestasi kumulatif sebagai dasar
menentukan predikat kelulusan adalah:
a. IPK : 2,00 – 2,75 = Memuaskan
b. IPK : 2,76 – 3,50 = Sangat Memuaskan
c. IPK : 3,51 – 4,00 = Dengan Pujian
3) Predikat dengan pujian ditentukan juga dengan
memperlihatkan masa studi maksimum, yaitu 3,5 tahun (7
semester)

2) Skripsi/Tugas Akhir Program Sarjana


Untuk menempuh ujian tugas akhir program sarjana, seorang
mahasiswa yang ditugaskan membuat tugas akhir yang berbentuk
skripsi, yaitu karya ilmiah dibidang ilmunya yang ditulis
berdasarkan hasil penelitian, studi kepustakaan, praktek kerja
lapangan, magang kerja atau tugas lain yang ditentukan oleh
fakultas masing-masing.
a. Syarat-syarat membuat tugas akhir
Seorang mahasiswa diperkenankan membuat tugas akhir
bilamana memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1) Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang
bersangkutan.
2) Mengumpulkan sejumlah SKS tertentu sesuai dengan yang
ditetapkan fakultas masing-masing.
3) IP Kumulatif sekurang-kurangnya 2,75.
4) Tidak ada nilai akhir D dan E.
5) Nilai C tidak boleh melebihi 10% beban kredit total.
26
6) Memenuhi syarat-syarat lain yang ditentukan fakultas
masing-masing.
b. Tata cara dan metode pembuatan tugas akhir
Tata cara dan metode pembuatan tugas akhir diatur dalam
buku pedoman fakultas masing-masing.
c. Nilai kredit tugas akhir
Nilai kredit tugas akhir program sarjana adalah 6 (enam) SKS.
d. Waktu penyelesaian tugas akhir
1) Tugas akhir harus sudah diselesaikan dalam waktu 6 (enam)
bulan sejak Tugas Akhir diprogramkan dalam KRS.
2) Perpanjangan waktu, harus mendapat persetujuan
Dekan/Ketua prodi dengan tata cara yang ditentukan
fakultas masing-masing.
e. Pembimbing tugas akhir
Untuk membuat tugas akhir, seorang mahasiswa dibimbing
oleh 2 atau 3 orang yang terdiri dari seorang pembimbing
utama dan seorang atau 2 orang pembimbing pendamping.
Penyimpangan persyaratan di atas ditentukan oleh Dekan atas
usul Ketua Program Studi.
1) Syarat-syarat pembimbing
Pembimbing utama serendah-rendahnya mempunyai
jabatan fungsional akademik Lektor, dengan tambahan
gelar minimal Magister/sederajat.
Pembimbing pendamping serendah-rendahnya mempunyai
jabatan fungsional Asisten Ahli dengan tambahan gelar
Magister/sederajat. Penentuan pembimbing di luar
persyaratan di atas ditentukan oleh Dekan/Ketua program
atas usul Ketua Jurusan/Program Studi.
2) Penentuan pembimbing
Dekan/ketua Program Studi menentukan pembimbing
utama dan pembimbing pendamping atas usul Ketua
Jurusan/Ketua Program Studi. Dosen luar biasa/dosen tamu
dapat diusulkan menjadi pembimbing utama atau
pembimbing pendamping.
3) Tugas dan kewajiban pembimbing utama
a) Membantu mahasiswa dalam mencari permasalahan
yang dijadikan dasar pembuatan tugas akhir.
b) Membimbing mahasiswa dalam pelaksanaan tugas akhir.
c) Membimbing mahasiswa dalam penulisan tugas akhir.
Tugas dan kewajiban pembimbing pendamping adalah
membantu pembimbing utama dalam melaksanakan
bimbingan tugas akhir mahasiswa.

27
f. Sifat dan tujuan Ujian Tugas Akhir Program Sarjana
1) Ujian tugas akhir program sarjana adalah ujian terakhir
yang wajib ditempuh mahasiswa sebagai syarat untuk
mendapatkan gelar sarjana.
2) Ujian tugas akhir program sarjana bersifat komprehensif.
3) Ujian dilaksanakan secara lisan dan bertujuan untuk
mengevaluasi mahasiswa dalam penguasaan ilmu dan penerapan
teknologi sesuai dengan bidang keahliannya.
4) Ujian tugas akhir program sarjana juga bertujuan membekali
mahasiswa terhadap hal-hal yang dianggap lemah.
g. Syarat-syarat menempuh ujian tugas akhir program sarjana
Seorang mahasiswa diperkenankan menempuh ujian tugas akhir
program sarjana bilamana memenuhi syarat-syarat:
1) Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang
bersangkutan.
2) Mengumpulkan sejumlah SKS tertentu sesuai dengan yang
ditetapkan fakultas masing-masing.
3) IP Kumulatif sekurang-kurangnya 2,75.
4) Tidak ada nilai akhir D dan E.
5) Telah menyelesaikan tugas akhir.
6) Menyerahkan dokumen publikasi jurnal ke program studi dan
perpustakaan.
7) Memenuhi syarat-syarat lain yang ditentukan masing-masing
fakultas.
h. Tata cara permohonan ujian tugas akhir program sarjana
Tata cara permohonan ujian tugas akhir ditentukan oleh fakultas
masing-masing dengan memperhatikan persyaratan administrasi
dan akademik.
i. Dosen penguji ujian tugas akhir program sarjana
1) Dosen penguji ditunjuk oleh Dekan atas usul Ketua Program
Studi.
2) Susunan dosen penguji terdiri dari seorang Ketua merangkap
anggota, seorang sekretaris merangkap anggota dan 1 orang
anggota dan 1-3 orang anggota, dengan susunan dosen penguji
terdiri dari seorang ketua dan seorang anggota.
3) Ketua dan sekretaris dosen penguji adalah ketua dan sekretaris
program studi atau dosen lain yang ditunjuk oleh ketua program
studi.
4) Dosen penguji adalah dosen yang memenuhi persyaratan sebagai
berikut, serendah-rendahnya mempunyai jabatan fungsional
Asisten Ahli bagi pemegang ijazah S2 (magister) atau Dosen
yang telah memiliki NIDN. Penentuan dosen penguji diluar

28
persyaratan diatas ditetukan oleh dekan atau usul Ketua
Program Studi.
5) Anggota Penguji dapat terdiri dari pembimbing dan atau bukan
pembimbing.
6) Penguji bukan pembimbing dapat diangkat dari instalasi lain
yang bidang ilmunya sesuai dengan tugas akhir mahasiswa yang
ditentukan oleh Dekan atas usul Ketua Jurusan.
7) Tugas Dosen Penguji ujian tugas akhir progam sarjana
a) Ketua bersama Sekretaris Dosen penguji bertugas mengatur
kelancaran pelaksanaan ujian.
b) Dosen penguji bertugas memenuhi dan memberikan
penilaian.
j. Waktu ujian tugas akhir program sarjana
Waktu yang disediakan untuk ujian tugas akhir paling lama 2 (dua)
jam.
k. Penilaian
1) Yang dinilai dalam ujian tugas akhir program sarjana meliputi :
a) Kualitas karya ilmiah (skripsi) yang meliputi bobot akademik
dan tata cara penulisan.
b) Penampilan selama ujian.
c) Penguasaan materi yang ditujukan dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari dosen penguji.
2) Penentuan nilai akhir ketua Dosen penguji memimpin
musyawarah untuk menentukan nilai akhir ujian yang
dinyatakan dengan huruf A, B+, B, C+, C, D, atau E. nilai akhir
dari tugas akhir juga termasuk nilai pelaksanaan tugas akhir dan
nilai seminar dengan bobot yang ditentukan oleh masing-masing
fakultas.
3) Untuk dapat dinyatakan lulus ujian tugas akhir seorang
mahasiswa sekurang-kurangnya harus mencapai nilai B.
4) Mahasiswa yang dinyatakan belum lulus ujian tugas akhir harus
melaksanakan keputusan dosen penguji.
l. Yudisium program sarjana
1) Seorang mahasiswa dapat dinyatakan lulus program sarjana bila
telah memenuhi persyaratan seperti tersebut pada BAB III dan
tidak melampui maksimum masa studi 7 (tujuh) tahun.
2) Predikat kelulusan terdiri dari 3 tingkat yaitu: memuaskan,
sangat memuaskan dan dengan pujian yang dinyatakan pada
transkrip akademik. Indeks prestasi kumulatif sebagai dasar
menentukan predikat kelulusan adalah:
IPK : 2,00 – 2,75 = Memuaskan
IPK : 2,76 – 3,50 = Sangat Memuaskan
IPK : 3,51 – 4,00 = Dengan Pujian
29
Predikat dengan pujian ditentukan juga dengan memperlihatkan
masa studi maksimum.

H. Evaluasi Keberhasilan Studi


1. Tujuan
Evaluasi Kelulusan (EKL) bertujuan menetapkan sejauh mana
seorang mahasiswa di akhir masa studinya dinyatakan lulus dan
karenanya berhak menyandang gelar akademik atau sebutan
professional tertentu dan memperoleh ijasah sesuai dengan bidang
keahliannya, serta mengikuti upacara wisuda, yang wajib diikuti
setiap mahasiswa yang telah lulus.

2. Kriteria Kelulusan
Kriteria untuk menyatakan seseorang mahasiswa lulus menempuh
program pendidikan sarjana dan diploma adalah :
a. Sudah menyelesaikan seluruh jumlah sks wajib masing-masing
program pendidikan dalam batas waktu yang berlaku (tak
melampaui batas maksimal).
b. Tidak mempunyai nilai D dan E.
c. IPK minimal 2,50 yang tertuang seluruhnya dalam Transkrip
Akademik.

3. Predikat kelulusan
Predikat kelulusan jenjang S-1 dan D-3 diatur sebagai berikut :
MASA STUDI (sem.)
PREDIKAT IPK
S1 D3
CUKUP 2,50 – 2,74 11 – 14 8 – 10
MEMUASKAN 2,50 – 2,74 s/d 10 s/d 7
MEMUASKAN 2,75 – 3,49 11 – 14 8 – 10
SANGAT MEMUASKAN 2,75 – 3,49 s/d 10 s/d 7
SANGAT MEMUASKAN 3,50 – 4,00 11 – 14 8 – 10
CUM LAUDE 3,50 – 4,00 s/d 10 s/d 7
SK Mendiknas RI No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan
Kurikulum Pendidikan Tinggi Dan Penilaian Hasil Belajar
4. Yudisium Kelulusan
a. Kelulusan mahasiswa ditetapkan Dekan dalam surat keputusan
yudisium lulus yang dilampiri Transkrip Akademik para lulusan.
b. SK. Yudisium lulus dan lampirannya dikirim kepada Rektor dan
selanjutnya diproses dalam rangka persiapan wisuda dan
penyelesaian ijasah.

30
5. Syarat Mengikuti Wisuda
Syarat-syarat yang harus dipenuhi para calon wisudawan/i :
a. Semua kewajiban pendidikan akademik dan professional yang
disyaratkan dalam mengikuti program pendidikan telah
dipenuhi.
b. Semua kewajiban administrasi dan keuangan yang disyaratkan
Universitas telah dipenuhi calon wisudawan/i.

6. Pelaksanaan Wisuda
a. Upacara wisuda dilaksanakan dua kali setahun yaitu dalam
bulan Agustus dan Desember.
b. Dalam upacara wisuda, diberikan gelar akademik atau sebutan
professional dan ijasah kepada setiap wisudawan/i; serta
penghargaan lulusan terbaik.
c. Gelar akademik atau sebutan professional, digunakan
bersamaan dengan tanggal ijasah.
d. Ijasah diberi tanggal kelulusan sesuai dengan tanggal wisuda
pada saat mahasiswa mengikuti wisuda.
e. Gelar dan sebutan bagi lulusan Program Sarjana
PROGRAM STUDI GELAR SINGKATAN
S1 Keperawatan AKADEMIK/PROFESI
Sarjana Keperawatan S.Kep.
D3 Keperawatan Ahli Madya A.Md.Kep.
Pendidikan Profesi Ners Ners Ns.
Teknik Informatika Sarjana Komputer S.Kom
Teknik Sipil Sarjana Teknik ST.
Arsitektur Sarjana Arsitektur S.Ars.
Manajemen Sumber Daya
Sarjana Perikanan S.Pi.
Perairan
Agribisnis Sarjana Pertanian S.Agb
Agroteknologi Sarjana Pertanian SP.
Psikologi Sarjana Psikologi S.Psi.
Ilmu Komunikasi Sarjana Ilmu Komunikasi S.I.Kom.
Akuntansi Sarjana Akuntansi S.Akun.
Manajemen Sarjana Manajemen SM.
Pendidikan Fisika Sarjana Pendidikan S.Pd.
Pendidikan Biologi Sarjana Pendidikan S.Pd.
Pendidikan Kimia Sarjana Pendidikan S.Pd.
Pendidikan Bahasa Inggris Sarjana Pendidikan S.Pd.

31
Pendidikan Guru SD Sarjana Pendidikan S.Pd.
Hukum Sarjana Hukum S.H.
1) Penghargaan diberikan kepada lulusan yang memenuhi kriteria
sebagai lulusan terbaik.
2) Syarat Lulusan
Syarat-syarat yang harus dipenuhi seorang lulusan terbaik :
1) Untuk Program Sarjana :
a) IPK minimal 3,50;
b) Lama studi maksimum 8 semester;
c) Tidak pernah mendapat sanksi akademik.
2) Untuk Program Diploma 3 :
a) IPK minimal 3,00;
b) Lama studi maksimum 6 semester;
c) Tidak pernah mendapat sanksi akademik.
3) Penetapan Lulusan Terbaik
1) Hasil peringkat lulusan terbaik tingkat Program Studi dibahas
dalam rapat Program Studi dan ditetapkan dengan keputusan
Ketua Program Studi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2) Hasil peringkat lulusan terbaik tingkat Fakultas dibahas dalam
rapat evaluasi kelulusan dan ditetapkan dengan keputusan
Dekan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3) Hasil Peringkat lulusan terbaik tingkat Universitas dibahas
dalam rapat pimpinan Universitas dengan Fakultas dan
ditetapkan dengan keputusan Rektor.
4) Kepada semua lulusan terbaik di semua tingkat diberikan
penghargaan yang sepantasnya.

I. Pedoman Evaluasi
1. Tujuan Evaluasi Kelanjutan Perkuliahan
Mahasiswa berhak melanjutkan perkuliahan, apabila yang
bersangkutan memenuhi persyaratan-persyaratan berikut ini :
a. IPK minimal 2,0.
b. SKSD minimal 12 x jumlah semester yang telah dilewati.
c. Tidak pernah melanggar kode etik mahasiswa dan/atau
melakukan kecurangan akademik.
d. Telah melunasi biaya semester terakhir.

2. Kemungkinan Tidak Melanjutkan Perkuliahan


Ada enam kemungkinan mahasiswa tidak melanjutkan kuliah yaitu:
a. Cuti resmi
b. Cuti tidak resmi (cuti liar)
c. Wajib cuti

32
d. Putus studi resmi
e. Putus studi tidak resmi (Putus studi liar)
f. Wajib putus studi/DO
J. Pedoman Tentang Pembimbingan Mahasiswa
1. Pengertian
a. Pembimbingan mahasiswa adalah bantuan kepada setiap
mahasiswa diluar dari proses belajar mahasiswa dari awal
hingga akhir masa studinya, serta secara khusus berkaitan
langsung maupun tidak langsung dengan pengelolaan proses
belajarnya itu dibawah bimbingan seorang dosen Pembimbing
Akademik (PA).
b. Pembimbing Akademik (PA) adalah dosen yang selain tugasnya
sebagai dosen diserahi tugas untuk melaksanakan tugas
pembimbingan mahasiswa karena memenuhi syarat-syarat untuk
tugas tersebut.

2. Alasan Pentingnya Pembimbingan Mahasiswa


Sistem kredit semester dalam Proses Belajar Mengajar menuntut
adanya pembimbingan mahasiswa karena :
a. Masa studi dibatasi secara tegas;
b. Batas lulus dipertegas baik IPK maupun SKSD;
c. Evaluasi belajar mahasiswa dilakukan terus menerus
menyangkut proses dan produk belajar mahasiswa, dan
d. Dibutuhkan pengelolaan kegiatan belajar mahasiswa, meliputi
perencanaan, pelaksanaan rencana, evaluasi dan tindak lanjut,
secara terus menerus oleh mahasiswa sendiri, yang sulit
melakukan hal itu tanpa bimbingan dari orang lain yang
berpengalaman.

3. Tujuan Pembimbingan
Pembimbingan mahasiswa bertujuan agar mahasiswa mampu
mengelola proses belajarnya seefesien dan seektif mungin sesuai
dengan kemampun dan minatnya sehingga dapat melewati dan
menyelesaikan studinya dengan berhasil baik secara kuantitatif
maupun kualitatif dalam masa studi yang diperbolehkan.

4. Persyaratan Menjadi Pembimbing Akademik


a. Berstatus dosen tetap dengan masa tugas minimal 3 tahun
dan/atau dengan golongan minimal III/b dari yayasan;
b. Sebaiknya dosen MKK pada Program Studinya;
c. Menguasai/memahami kurikulum Program Studi;
d. Memahami SKS dan pedoman akademik termasuk Pedoman
Pembimbingan mahasiswa ini;

33
e. Mengikuti pelatihan Pembimbingan Akademik dalam rangka
sertifikasi PA;
f. Ditetapkan dengan keputusan Dekan atas usul Ketua Prodi.
5. Fungsi Pembimbing Akademik
a. Membantu mahasiswa menyusun rencana studi semesteran pada
setiap awal semesteran sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
b. Membantu mahasiswa dalam melaksanakan rencana studinya
serta mengidentifikasi dan memecahkan masalah baik akademik
yang menghambat kelancaran studi mahasiswa sepanjang
semester secara berkala;
c. Membantu mahasiswa dalam evaluasi semesteran pada akhir
semester dan tindak lanjut dari hasil evaluasi tersebut sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
d. Membantu mahasiswa dalam evaluasi diri khususnya yang
berkaitan dengan kemampuannya untuk mempertimbangkan
seobyektif mungkin dan membuat keputusan yang realistis
dalam pemilihan program studi, perencanaan studi sera
kesinambungan dan penyelesaian studi mahasiswa;
e. Membantu mahasiswa dalam urusan cuti akademiknya.
f. Wewenang Pembimbing Akademik :
1) Memberi pertimbangan dan nasihat tentang mata kuliah dan
beban studi (sks) yang dapat dimasukkan mahsiswa dalam
rencana studi dan pelaksanaannya;
2) Mengoreksi kesalahan yang dibuat mahasiswa dalam KRS
dan/atau KHS;
3) Memberi sanksi akademik berupa peringatan kepada
mahasiswa apabila prestasi akademiknya rendah /merosot
atau pelanggaran akademik lainnya;
4) Memberi usul kepada Ketua Program Studi tentang sanksi
akademik lainnya (alih program atau putus kuliah) dan juga
usul agar mahasiswa bimbingannya memperoleh beasiswa
sesuai dengan syarat yang berlaku;
5) Melakukan ahli tangan masalah mahasiswa yang melampaui
wewenang kepada pihak lain yang berwenang untuk itu;
6) Menandatangani KRS dan KHS mahasiswa.

6. Kewajiban Pembimbing Akademik


a. Menguasai kurikulum program studi yang diikuti mahasiswa.
b. Memahami pedoman akademik yang berkaitan dengan tugasnya.
c. Mengetahui berbagai program kemahasiswaan.
d. Melaksanakan pembimbingan mahasiswa sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
e. Melayani mahasiswa bimbingannya dengan sebaik-baiknya.
34
f. Melapor kepada ketua program studi, jika akan meninggalkan
tugasnya.

K. Pedoman Praktikum Laboratorium/Studio


1. Pengertian
a. Praktikum adalah bagian dari pengajaran yang bertujuan agar
mahasiswa mendapat kesempatan untuk menguji dan
melaksanakan dalam keadaan nyata, apa yang di peroleh
dalam teori/pelajaran praktik.
b. Praktikum laborotorium/studio/bengkel adalah bagian dari
pengajaran yang bertujuan agar mahasiswa mendapat
kesempatan untuk menguji dan melaksanakan dalam keadaan
di laboratorium/studio/bengkel,apa yang diperoleh dalam
teori/pelajaran praktik.
c. Laboratorium adalah sarana pelatihan bagi peningkatan
kemampuan dan ketrampilan nilai dan ketrampilan nilai dan
sikap mahasiswa dalam suatu bidang ilmu dan teknologi
tertentu, selain sarana penelitian.

2. Tujuan
a. Memberi kesempatan kepada mahsiswa untuk menguji dan
melaksanakan dalam keadaan Nyata, apa yang dipelajari
dalam teori/pelajaran praktik.
b. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
mengembangkan apa yangdipelajari dalam teori/pelajaran
praktik di laboratorium/ studi, bengkel.
c. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan nilai dan sikap
mahasiswa dalam bidang IPTEK tertentu melalui “belajar
dengan berbuat”.

3. Prasyarat
a. Untukdapatmengikutipraktikum laboratorium/studio/bengkel,
mahasiswa harus sudah melengkapi segala kewajiban
administrasi dan keuangan serta memberikan bukti kepada
Kepala Laboratorium/studio/bengkel.
b. Untukdapat mengikuti Praktikum
laboratorium/studio/bengkel, mahasiswa sudah harus
melengkapai segala persyaratan akademis yang akan di
tetapkan lebih lanjut oleh Program Studi masing-masing.
c. Persyaratan khusus lainnya diatur tiap laboratorium dalam
petunjuk teknis operasional masing-masing.

35
4. Modul Praktik Laboratorium
a. Setiap praktikum laboratorium harus menggunakan modul
praktikum yang meliputi :
1) Judul
2) Tujuan umum (TIU) dan khusus (TIK)
3) alat dan bahan praktikum
4) Prosedur kegiatan praktikum
5) Materi diskusi, pertanyaan dan tudas
6) Daftar pustaka
b. Modul disusun oleh dosen pembimbing praktikum, digandakan
dan dibagi kepada peserta oleh pengelola laboratorium.

5. Waktu Praktikum
a. Waktu pelaksanaan praktikum diintegrasikan dalam jadwal
kuliah semesteran dengan memperhatikan “nilai” satu satuan
kredit semester (sks) praktikum sesuai dengan ketentuan yang
berlaku sebelum nilai akhir semester.
b. Bentuk dan isi instrument pencatat kegiatan pembimbing
dirumuskan dan ditetapkan masing-masing program studi.

6. Pembimbingan
a. Pembimbingan di laboratorium/studio/bengkel dapat
dilakukan oleh dosen mata kuliah yang bersangkutan, Kepala
Laboratorium/Studio/Bengkel atau Asisten yang diangkat oleh
program Studi.
b. Rasio pembimbing dan mahasiswa di
laboratorium/studio/bengkel diatur sesuai pedoman tentang
Beban Tugas Dosen demi efisiensi dan efektifitas
pembimbingan.
c. Kewajiban Pembimbing :
1) Mengarahkan mahasiswa di laboratorium/studio/bengkel
untuk menguji dan melaksanakan apa yang melaksanakan
yang dipelajari dalam teori/pelajaran praktik.
2) Mengarahkan mahasiswa di laboratorium/studio atau
bengkel dakam penggunaan peralatan listrik.
3) Membimbing mahasiswa dalam pembuatan/penyusunan
laporan praktikum laboratorium/studio/bengkel.
4) Mencatat kehadiran peserta praktikum pada setiap
kegiatan praktikum dan mengisi Berita Acara Praktikum
Dosen.

36
5) Mengisi jurnal kegiatan praktikum yang formatnya
disediakan oleh pengelola laboratorium.
6) Mencatat jenis dan banyaknya zat bahan baku yang
dikeluarkan dari gudang, serta jenis dan alat yang rusak
dalam setiap kegiatan praktikum, dan diserahkan kepeda
kepala laboratorium pada akhir untuk kontrol inventarisasi.
7) Mengambil dan mengendalikan kunci pintu ruang praktikum
pada satpam UNIPA, jika kegiatan praktikum dilaksanakan
pada setiap hari.
d. Kewajiban Kemahasiswaan :
1) Melaksanakan semua petunjuk/arahan yang diberikan oleh
pembimbing.
2) Membuat laporan praktikum laboratorium/studio, bengkel
diberlakukan di laboratorium/program studi.
e. Bentuk dan instrument pencatat kegiatan pembimbingan
dirumuskan dan ditetapkan masing-masing program studi.

7. Tata Krama
a. Secara umum tatakrama di laboratorium/studi/bengkel
berpedoman pada Panca Tertib kampus serta Pedoman
Pelaksanaan dan Tata Krama Pengajaran.
b. Aturan Khusus yang diperlukan di laboratorium/studi/bengkel,
diatur lebih lanjut oleh Kepala Laboratorium/Studio/Bengkel.
c. Secara umum mahasiswa wajib mematuhi segala aturan/tata
krama yang diberlakukan di laboratorium/studio/bengkel dan
manjaga peralatan yang digunakannya.

8. Pelaporan
a. Setelah selesai melakukan kegiatan di
laboratorium/studio/bengkel, mahasiswa/mahasiswi akan
dievaluasi oleh pembimbing.
b. Bentuk laporan Praktikum minimal harus berisi :
1) Halaman Pengesahan Laporan
2) Bukti Pembimbingan
3) Isi Praktikum dan Pembahasannya
4) Daftar Pustaka
5) Isi Format Laporan diatur labih lanjut oleh Kepala
Laboratorium/studio/Bengkel.
6) Soal teknik lainnya, yang berkaitan dengan penulisan
praktikum, sesuai dengan petunjuk Pedoman Penulisan
Karya Tulis Ilmiah (Bab XXI).

37
9. Evaluasi
a. Setiap laporan dan kegiatan praktikum yang dilakukan oleh
mahasiswa dievaluasi oleh Pembimbing.
b. Evaluasi yang dilakukan minimal meliputi :
1) Kehadiran di Laboratorium/studio/Bengkel
2) Aktivitas di laboratorium/Studio/Bengkel
3) Isi Laporan Praktikum
4) Pemahaman terhadap isi laporan praktikum
c. Kriteria keberhasilan mahasiswa dan penilaian akan ditetapkan
lebih lanjut oleh Ketua Program Studi

10. Sanksi
a. Mahasiswa peserta praktikum yang tidak mengikuti semua
kegiatan praktikum secara lengkap, akan dikenakan sanksi
akademik, yang sepenuhnya diatur oleh pembimbing
Praktikum mata kuliah yang bersangkutan, serta diatur lebih
lanjut oleh Program Studi.
b. Untuk kerusakan alat laboratorium yang disebabkan oleh
peserta praktikum selama jam praktikum, peserta yang
bersangkutan ganti rugi sebesar 50% dari harga alat tersebut
sesuai daftar harga terbaru.
c. Untuk kerusakan alat laboratorium yang disebabkan oleh
peserta terjadi diluar jam kerja praktikum, peserta yang
bersangkutan wajib mengganti alat tersebut/membayar 100%
harga terbaru.
d. Dalam kaitannya dengan butir 2 dan 3, bagi yang tidak
mengindahkan, akan dikenakan sanksi, yang akan diatur lebih
lanjut oleh pimpinan Universitas (Wakil Rektor II).

L. Pedoman Kuliah Lapangan/Kerja Praktik/Praktik Pengalaman


Lapangan
1. Pengertian dan Jenis
Kuliah lapangan adalah kuliah dengan melaksanakan praktik
langsung dilapangan sesuai dengan keahlian bidang ilmu yang
dituntut, di bawah bimbingan dosen yang berwenang
membimbing PPL Mahasiswa.

2. Tujuan
a. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
membandingkan antara teori yang dipelajari di kuliah dengan
aplikasinya di lapangan.
b. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang menemukan
perbedaan-perbedaan antara teori yang dipelajari di kuliah
38
dengan aplikasinya dilaptahuan.angan, kemudian membahas
untuk memperdalam pengetahuan.
c. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
mensosialisasikan diri maupun teori yang dipelajari dengan
masyarakat di lingkungan kuliah lapangan.
3. Prasyarat
Untuk dapat mengikuti kuliah lapangan, mahasiswa harus sudah
melengkapi segala persyaratan administrasi maupun akademis
yang ditetapkan lebih lanjut oleh Program Studi masing-masing.

4. Pembimbingan
a. Pembimbingan kuliah lapangan, dilakukan oleh dosen yang
ditugaskan oleh koordinator Lapangan atau Ketua Program
Studi.
b. Selain pembimbingn yang ditetapkan oleh Koordinator Kuliah
Lapangan, Pembimbing juga dimungkinkan berasal dari
instansi di mana kuliah lapangan berlangsung.
c. Rasio pembimbing dan mahasiswa dalam pembimbingan akan
ditetapkan lebih lanjut oleh Program Studi sesuai dengan
pedoman beban tugas dosen.
d. Kewajiban Pembimbing :
1) Mengarahkan mahasiswa dalam menyusun rencana dan
melakukan kegiatan kuliah lapangan, serta menilai
pelaksanaan kuliah lapangan tersebut.
2) Membimbing mahasiswa dalam pembuatan/penyusunan
pelaksanaan kuliah lapangan.
e. Kewajiaban Mahasiswa :
1) Melaksanakan semua petunjuk/arahan yang diberikan
pembimbing yang berakitan dengan perencanaan,
pelaksanaan rencana dan evaluasi kuliah lapangan
tersebut.
2) Membuat laporan kuliah lapangan
3) Melaksanakan dan mematuhi segala aturan/tata krama
yang diberlakukan oleh program studi maupun yang
diberlakukan oleh instansi tempat kuliah lapangan
tersebut.
f. Bentuk dan isi instrument pencatat kegiatan pembimbingan
dirumuskan dan diatur masing-masing fakultas/program studi.

5. Tata Krama
a. Secara umum tata krama dilapangan praktik berpedoman pada
Panca Tata Tertib Displin Kampus dan Pedoman Pelaksanaan
dan Tata Krama Pengajaran, serta aturan tata tertib yang
39
diberlakukan oleh instansi dimana kuliah lapangan
berlangsung.
b. Aturan khusus yang diberlakukan diatur lebih lanjut oleh
Koordinator Kuliah lapangan atau Program studi.
6. Pelaporan
a. Setelah selesai melakukan kuliah lapangan, mahasiswa
diharuskan membuat laporan.
b. Laporan Kuliah Lapangan minimal harus berisi :
1) Halaman Pengesahan Laporan
2) Bukti Pembimbingan dan Kehadiran
3) Hasil pengamatan selama kuliah lapangan dan
pembahasannya
4) Daftar Pustaka
c. Format laporan diatur lebih lanjut dalam Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah.

7. Waktu
a. Waktu pelaksanaan kuliah lapangan adalah 3 bulan dan
dibuktikan dengan bukti kehadiran mahasiswa di lapangan
b. Waktu penyelesaian laporan kuliah lapangan adalah 2 bulan
terhitung sejak selesainya kuliah lapangan.
c. Waktu total pelaksanaan kuliah lapangan dan laporannya
adalah maksimum 1 (satu) semester.

8. Evaluasi
a. Setiap laporan dan kegiatan kuliah lapangan ynag dilakukan
oleh mahasiswa dievaluasi oleh Pembimbing dan dapat juga
dilakukan oleh Pembimbing yang berasal dari instansi dimana
kuliah lapangan berlangsung.
b. Evaluasi yang dilakukan minimal meliputi :
1) Kehadiran di lokasi kuliah lapangan,
2) Aktivitas selama kuliah lapangan dan pencapaian tujuan
kuliah lapangan,
3) Isi laporan kuliah lapangan.
c. Kriteria keberhasilan mahasiswa dan penilaian ditetapkan
lebih lanjut oleh Program studi.

9. Sanksi
a. Secara umum mahasiswa yang tidak mematuhi segala aturan
tatakrama yang diberlakukan baik Koordinasi Kuliah lapangan
Program Studi atau instansi tempat kuliah lapangan
berlangsung akan diberi sanksi.

40
b. Sanksi terhadap pelanggaran aturan/tata krama dan tidak
dipenuhinya jadwal lapangan dan laporan kuliah lapangan
diatur lebih lanjut oleh Program Studi.

M. Evaluasi Mata Kuliah


1. Tujuan Evaluasi Mata Kuliah
Evaluasi mata kuliah (EMK) bertujuan menetapkan tingkat
keberhasilan atau kegagalan seseorang mahasiswa dalam proses
pembelajaran suatu mata kuliah dalam satu semester baik
evaluasi manajerial maupun substansial.

2. Manfaaf Evaluasi Mata Kuliah


Evaluasi mata kuliah bermanfaat untuk menentukan nilai akhir
mata kuliah bagi seorang mahasiswa yang telah mempelajarinya
dan sejauh mana berhasil atau gagal.

3. Pelaksanaan Evaluasi Mata Kuliah


Evaluasi Mata Kuliah dalam satu semester wajib dilaksanakan oleh
dosen mata kuliah minimal 3 kali, yaitu :
a. Pemberian tugas
b. Ujian Tengah Semester (UTS)
c. Ujian Akhir Semester (UAS)

4. Pemberian Tugas Mata Kuliah


a. Tugas Mata Kuliah bisa berupa :
1) Menyusun makalah/laporan.telaah pustaka/diskusi
2) Ujian kecil (kuis);
3) Pekerjaan rumah;
4) Praktik;
5) Penyampaian lisan
b. Tugas Mata Kuliah dilakukan minimal lima kali dalam satu
semester untuk tiap mata kuliah.
c. Tugas Mata Kuliah tidak terjadwal, artinya tergantung
kesepakatan dosen dan mahasiswa.
d. Syarat peserta Tugas Mata Kuliah ialah mahasiswa terdaftar
dan aktif sebagai peserta kuliah mata kuliah yang
bersangkutan.

5. Ujian Tengah Semester (UTS)


a. UTS dilaksanakan secara terjadwal dan serentak pada
pertengahan semester sesuai dengan kalender akademik.

41
b. Syarat peserta Ujian Tengah Semester ialah mahasiswa telah
melunaskan biaya UKD dan kehadiran kuliahnya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
c. Instrumennya : Tes Hasil Belajar Tengah Semester.

6. Ujian Akhir Semester (UAS)


a. UAS terjadwal dan dilaksanakan secara serentak pada akhir
semester sesuai dengan kalender akademik semester tersebut.
b. Syarat bagi dosen :
1) telah melaksanakan kegiatan perkuliahan 80% dari jumlah
jam efektif kuliah dalam semester tersebut sesuai dengan
daftar hadir kuliah dan berita acara dosen.
2) Yang tidak mencapai 80% dan tidak menyelesaikan SAP
tidak diperkenankan melaksanakan Ujian Akhir Semester
itu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Yang tak
mencapai 75% kehadiran namun menyelesaikan SAP tetap
melaksanakan UAS dan dikenakan hukuman disiplin apabila
tak tercapainya target 75% itu disebabkan kelalaian dosen
yang bersangkutan.
3) Dalam hal UAS dibatalkan karena 80% kehadiran tak
tercapai dan SAP tidak selesai, maka mata kuliah tersebut
harus diprogram ulang pada “semester singkat” atau paling
lambat pada semester berikutnya dan mahasiswa peserta
lama yang mengalami pembatasan UAS tidak lagi
membayar uang SKS dan biaya ujian mata kuliah tersebut.
c. Syarat bagi mahasiswa :
1) Telah mengikuti Tugas Mata Kuliah dan UTS.
2) Hadir kegiatan mata kuliah sepanjang semester 75% dari
total kehadiran dosen.
3) Memiliki Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) dan Kartu Ujian
4) Melunasi biaya SKS mata kuliah.
5) Telah melakukan kegiatan terstruktur dan atau praktik.
d. Instrument: Tes Hasil Belajar Akhir Semester.

7. Pelaksanaan Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester


a. Sesuai dengan jadwal, yang sudah diumumkan kepada
mahasiswa selambat – lambatnya 2 minggu sebelumnya.
b. Naskah Tes Hasil Belajar disiapkan dosen bekerjasama dengan
Tata Usaha Fakultas atau Dosen sendiri dengan menyerahkan
eksemplar untuk file program studi.
c. Diawasi dosen mata kuliah yang bersangkutan, kecuali alasan
yang kuat dan disampaikan secepatnya kepada Program Studi
untuk dicari pengganti.
42
d. Dalam hal peserta ujian banyak jumlahnya, maka jumlah
pengawas dapat ditambahkan sesuai kebutuhan atas
permintaan dosen yang bersangkutan sebagai ketua tim
pengawas.
e. Kehadiran peserta ujian dan pengawas ujian dibuktikan
dengan daftar hadir peserta dan daftar hadir pengawas masing
– masing rangkap dua dan ditanda tangani.
f. Pelaksanaan ujian dilaporkan dalam Berita Acara Ujian
rangkap dua yang ditandatangani pengawas/ pengawas utama
(dosen mata kuliah tersebut).
g. Setelah selesai ujian, seluruh lembar soal dan lembar jawaban
dikumpulkan dan dimasukkan dalam sampul bersama dengan
daftar hadir peserta dan pengawqas dan berita acara ujian
untuk diserahkan kepada dosen matakulliah tersebut.

8. Tata tertib Ujian/Evaluasi Mata Kuliah


a. Tata Tertib Umum
1) Ujian mulai dan berakhir sesuai dengan jadwal.
2) Tempat duduk peserta ujian hendaknya diatur sedemikian
rupa sehingga tidak ada peluang untuk menyontek
dan/atau bekerjasama antara sesama peserta ujian.
3) Suasana ujian hendaknya tenang/tidak menggangu
kosentrasi peserta.
4) Tertib busana sesuai tertib disiplin kampus mahasiswa.
b. Tata Tertib Bagi Peserta :
1) Menjelang Ujian :
a) Peserta ujian diizinkan memasuki ruang ujian apabila
pengawas ujian telah berada di ruang ujian.
b) Peserta ujian hanya dibenarkan membawa alat-alat
yang diperlukan dan diperkenankan untuk kepentingan
ujian.
c) Peserta ujian tidak diperkenankan menggeser-geser
kursi atau meja, atau mengubah nomor-nomor yang
telah ditempelkan pada kursi atau meja.
d) Peserta yang terlambat tidak mendapat tambahan
waktu penyelesaian ujiannya.
e) Peserta yang terlambat lebih dari 30 menit atau setelah
peserta yang selesai mengikuti ujian meninggalkan
ruangan ujian kehilangan hak mengikuti ujian dan
dinyatakan gagal.
2) Selama Ujian :
a) Peserta Wajib
(1) menjaga ketenangan dan ketertiban ujian,
43
(2) menandatangani daftar hadir ujian
b) Peserta tidak diperbolehkan
(1) bekerja sama dengan peserta lain.
(2) menyontek/melakukan kecurangan.
(3) pinjam meminjam alat tulis menulis.
(4) Meninggalkan ruang ujian untuk sesaat tanpa alasan
yang mendesak dan tanpa izin pengawas.
c) Peserta boleh bertanya tentang petunjuk atau naskah
ujian apabila kurang jelas tulisannya.
d) Peserta yang telah selesai bekerja sebelum batas waktu
boleh meninggalkan ruang ujian setelah menyerahkan
lembar soal dan jawabannya kepada pengawas dan
seizing pengawas.
c. Tata Tertib bagi Pengawas :
1) Pengawas dilarang memberi petunjuk apapun kepada
peserta tentang jawaban butir soal ujian.
2) Pengawas wajib menegur peserta yang mengganngu
ketenangan ujian atau kedapatan bekerja sama atau
menyontek.
3) Pengawas mengedarkan daftar hadir peserta ujian untuk
diisi dan diparaf peserta, lalu mengisi daftar hadir
pengawas dan Berita Acara Ujian serta
menandatanganinya. Bila pengawas lebih dari satu orang,
maka pengawas utama yang menandatanganinya.
4) Selesai ujian, pengawas mengumpulkan dan memasukkan
lembar soal, lembar jawaban, daftar hadir peserta dan
pengawas, serta berita ujian ke dalam sampul dan
diteruskan kepada dosen mata kuliah untuk urusan
selanjutnya.

9. Ujian Susulan
Dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, dosen dapat
melaksanakan ujian susulan namun hanya dalam batas waktu
pekan ujian menurut kalender akademik yang berlaku.

10. Sanksi Akademik Bagi Pelanggaran Ujian


a. Bila sudah ditegur, peserta yang sama tetap melakukan
pelanggaran tata tertib ujian, maka ia dapat dikeluarkan dari
ruang ujian dan dinyatakan gugur serta untuk mata kuiah ini
dapat nilai 0 atau E. Kejadian ini dilaporkan kedalam berita
acara ujian.
b. Bila pada semester berikut, mahasiswa yang sama masih
melakukan pelanggaran tata tertib ujian, maka mata kuliah
44
tersebut diberi nilai 0 atau E dan diwajib cutikan pada
semester berikutnya.
c. Dalam hal pelanggaran yang berat dan berulangkali sehingga
berdampak pada citra Universitas Nusa Nipa di masyarakat,
mahasiswa dapat diberi sanksi putus studi.

11. Pengumpulan Hasil Evaluasi Mata Kuliah


a. Sesuai pelaksanaan setiap tugas mata kuliah, Ujian Tengah
Semester dan Ujian Akhir Semester, dosen segera memeriksa
pekerjaan/lembar jawaban mahasiswa dan memberikan skor
berdasarkan bobot dari masing-masing komponen penilaian
yaitu: ujian akhir semester/UAS (40%), ujian tengah
semester/UTS (30%), tugas terstruktur (20%) dan kehadiran
(10%).
b. Skor tugas mata kuliah, Ujian Tengah Semester dan Ujian
Akhir Semester selanjutnya dimasukan ke dalam Daftar Data
Hasil Belajar (DDHB).
c. Skor tugas mata kuliah, Ujian Tengah Semester, dan Ujian
Akhir Semester serta persentase kehadiran dikalikan dengan
bobot untuk memperoleh nilai akhir mata kuliah.
d. Hasil bagi tersebut dikemudian dikonversi kedalam skala nilai
baik angka maupun huruf sesuai dengan pedoman pemberian
skor dan nilai.
e. Selanjutnya data-data hasil belajar mata kuliah tersebut diisi
dan ditandatangani dosen yang bersangkutan, lalu diserahkan
kepada Ketua Program Studi pada waktunya bersama dengan
lembar jawaban.

12. Tindak Lanjut Evaluasi Mata Kuliah


a. Dosen wajib mengembalikan pekerjaan/lembar jawaban yang
telah diperiksa dan diberi skor, kepada mahasiswa masing-
masing melalui tata usaha program studi sebagai umpan balik
bagi mahasiswa yang bersangkutan.
b. Mahasiswa, yang memperoleh nilai 1 atau D, boleh melakukan
kompensasi nilai maksimal satu mata kuliah dengan
menggunakan nilai 3 atau 4 dari mata kuliah sejenis dengan
mata kuliah tersebut atau memprogram ulang mata kuliah
yang sama pada semester atau tahun berikutnya untuk
memperbaiki nilai mata kuliah.
c. Nilai 0 atau E harus diperbaiki mahasiswa dengan program
ulang mata kuliah tersebut pada semester atau tahun
berikutnya menjadi minimal 2 atau C.

45
d. Ujian ulang/ujian perbaikan tidak diperkenankan pada
semester berjalan.
N. Pindah Studi Mahasiswa
a. Pindah studi mahasiswa dapat terjadi dari UNIPA ke Perguruan
Tinggi lainnya, atau sebaliknya dari Perguruan Tinggi lainnya ke
UNIPA, untuk melanjutkan studi yang belum selesai pada
program studi yang sama, dengan alasan tertentu dan bukan
karena putus studi pada perguruan tinggi asal.
b. Pindah studi dalam satu kota (yang sama) sedapat mungkin
dihindari agar tidak menimbulkan kesan dan dampak yang tak
diinginkan bersama di antara perguruan tinggi sekota.
c. Pindah studi hanya diperbolehkan dari program studi asal yang
berstatus minimal sama atau lebih tinggi dari program studi
yang di tuju.
O. Alih Program Pendidikan
1. Ketentuan Dasar
a. Alih program pendidikan adalah berpindahnya seorang
mahasiswa dari satu program studi ke program studi lainnya
yang berbeda, entah secara vertikal (antar jenjang pendidikan)
atau secara horizontal (antar bidang ilmu/keahlian), bisa
didalam atau antara fakultas se-UNIPA, bisa pula antar UNIPA
dan perguruan tinggi lainnya dan bukan karena putus studi pada
program studi asal yang ditinggalkan.
b. Alih program pendidikan secara vertikal antar jenjang diploma
1, 2, 3 dan sarjana bisa terjadi secara meningkat atau menurun
dari jenjang yang satu ke jenjang yang lain.
c. Alih program pendidikan secara horizontal antar bidang
keahlian/ilmu bisa terjadi :
1) dari bidang yang satu kebidang eksata yang lain,
2) dari bidang eksata ke bidang non eksata, atau sebaliknya,
3) dari bidang kependidikan yang satu ke bidang kependidikan
yang lainnya,
4) dari bidang kependidikan ke bidang non kependidikan, atau
sebaliknya.
d. Alih program pendidikan dari program studi asal (lama) ke
program studi tujuan (baru) harus berbeda lama jenjang, atau
bidang, atau jenjang dan bidang, entah hal itu terjadi dalam
UNIPA sendiri ataupun antara UNIPA dan perguruan tinggi lain.

46
2. Syarat Alih Program Dalam UNIPA

Jenis Alih Sksd Min. IPK Min. MK


Sem. Max
Program pendidikan Diakui Diakui
S-1 ke S-1 serumpun V -VI 60 -72 2,00*
S-1 ke S-1 tak serumpun II - III 24 - 36 2,00*
S-1 ke D-3 serumpun VI -VII 70 - 80
S-1 ke D-3 tak serumpun IV - V 24 - 36 2,00*
D-3 ** ke S-1 tak serumpun V - VI 60 - 70 2,30*
D-3 ke S-1 tak serumpun II - III 24 - 36 2,30*
* disesuaikan pula dengan ketentuan khusus fakultas penerima
** yang sudah berijasah sesuai ketentuan khusus fakultas yang penerima

3. Syarat Alih Program Dari Luar UNIPA

Jenis Alih Semester Sksd Min. IPK Min. MK


Program pendidikan Maximum Diakui Diakui
S-1 ke S-1 serumpun V -VI 60 -72 2,00*
S-1 ke S-1 tak serumpun II - III 24 - 36 2,00*
S-1 ke D-3 serumpun VI -VII 70 - 80
S-1 ke D-3 tak serumpun IV - V 24 - 36 2,00*
D-3 ** ke S-1 tak serumpun V - VI 60 - 70 2,30*
D-3 ke S-1 tak serumpun II - III 24 - 36 2,30*
Diploma ke D-3 serumpun III -IV 36-40 2.30 *
* disesuaikan pula dengan ketentuan khusus fakultas penerima
** yang sudah berijasah sesuai ketentuan khusus fakultas yang penerima

4. Syarat Menyangkut Mata Kuliah Dalam Alih Program


a. Mata kuliah dengan silabus dan kredit yang sama, tanpa
memperhatikan perimbangan kuliah dan praktikum, dapat
disamakan.
b. Mata kuliah dengan silabus yang sama tapi kredit berbeda,
tanpa memperhatikan perimbangan kuliah dan praktikum, dapat
disamakan dengan ketentuan jumlah sks untuk menentukan
kelulusan memenuhi sks dalam program studi.
c. Semua mata kuliah, yang tidak tercantum dalam transkrip
akademik program lama tapi ada dalam program baru, wajib
diambil
d. Semua mata kuliah, yang tercantum dalam transkrip akademk
program lama tapi tidak ada dalam program baru, dihilangkan
dari transkrip akademik program baru.

47
5. Pertimbangan Masa Studi

Jenis Alih Program Sisa masa studi


Pendidikan (dalam semester)
Sarjana ke sarjana 14 kurang masa studi lama
Sarjana ke diploma 10 kurang masa studi lama
Diploma 3 ke sarjana 14 kurang masa studi lama
Diploma 3 ke diploma 3 10 kurang masa studi lama
Diploma 2 ke diploma 3 10 kurang masa studi lama

6. Prosedur Alih Program Pendidikan


a. Mahasiswa mengajukan permohonan alih program pendidikan
kepada Rektor sesuai dengan kelender akademik UNIPA dengan
tembusan kepada Dekan dan Ketua Program Studi yang dituju.
b. Surat permohonan dilampiri :
1) Transkrip akademik resmi yang disyahkan oleh Wakil Rektor
I, bagi yang berasal dari luar UNIPA dan oleh Dekan, bagi
mahasiswa UNIPA;
2) Surat keterangan berkelakuan baik dari polisi dari yang
berstatus bukan mahasiswa;
3) Foto copy ijasah resmi yang telah dilegalisasi bagi yang
sudah lulus diploma 2 atau 3;
4) Surat keterangan tidak putus studi dari program studi /
fakultas asal bagi yang berstatus mahasiswa;
5) Surat keterangan tidak dalam wajib cuti dari program studi /
fakultas asal bagi yang berstatus mahasiswa;
6) Kartu mahasiswa asli bagi yang berstatus mahasiswa.
c. Rektor mempertimbangkan permohonan tersebut bersama
dengan Dekan dan Ketua untuk menerima atau menolak
permohonan tersebut dan menyampaikan dalam nota
persetujuan/penolakan pada yang bersangkutan.
d. Apabila persyaratan dipenuhi dan permohonan diterima, maka
calon yang diterima dikenakan biaya pendaftaran sebesar biaya
seleksi calon siswa dan konsultasi rencana studi dengan PA
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, kecuali pemohon alih
program pendidikan asal UNIPA.

7. Alih Program Diploma III ke Program Sarjana Penerimaan dan


Kegiatan Akademik
a. Penerimaan
1) Penerimaaan sebagai mahasiswa alih program ditetapkan
oleh Rektor dengan pertimbangan Dekan.

48
2) Dalam memberikan pertimbangan, Dekan harus
memperhatikan daya tampung yang ada di program studi.
3) Pelamar yang diterima diwajibkan memenuhi persyaratan
administrasi yang ditentukan oleh Universitas/Fakultas.
b. Masa Percobaan
1) Masa percobaan selama 2 (dua) semester dengan keharusan
mengumpulkan sejumlah SKS tertentu sesuai dengan yang
ditetapkan fakultas masing-masing.
2) Mencapai IP Kumulatif sekurang-kurangnya 2,00.
3) Mahasiswa alih program yang tidak memenuhi persyaratan
sebagaimana pada butir (1) dan (2) dinyatakan tidak mampu
dan tidak diperbolehkan melanjutkan studi di Universitas
Nusa Nipa.
4) Mahasiswa yang diterima melalui jalur alih program
mempunyai kewajiban membayar biaya pendidikan seperti
mahasiswa yang diterima melalui jalur program minat dan
kemampuan.
c. Beban Kredit dan Alih Kredit
1) Beban kredit yang harus dipenuhi oleh mahasiswa alih
program dalam menyelesaikan program studinya adalah
sesuai dengan yang ditetapkan fakultas dikurangi dengan
besarnya SKS, yang diakui maksimum 80 SKS.
2) Beban kredit yang dialihkan adalah besarnya kredit yang
diperoleh dari program DIII dan diakui Universitas Nusa Nipa.
3) Evaluasi alih kredit dilakukan oleh fakultas yang dituju.
d. Batas Masa Studi
Mahasiswa studi mahasiswa alih program paling lama 4 (empat)
tahun termasuk masa percobaan.

P. Sanksi Akademik
1. Ketentuan Umum
Dalam pedoman ini, yang dimaksud dengan :
a. Prestasi Akademik yang rendah adalah prestasi akademik yang
ditandai dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di bawah batas
lulus ( = 2,0) dan / atau satuan kredit semester yang dicapai
(sksd) di bawah batas minimal yang dipersyaratkan pada setiap
semester yang sudah diselesaikan mahasiswa, yaitu minimal 12
sksd per semester.
b. Sanksi akademik adalah tindak pemberian hukuman yang
bersifat akademis berupa (a) peringatan/teguran, (b)
pemberitahuan untuk ahli program, dan (c) wajib putus studi,
kepada mahasiswa yang berprestasi akademik rendah, atau
lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
49
2. Pemberlakuan Sanksi Akademik
a. Pemberlakuan sanksi akademik terhadap mahasiswa yang
berprestasi akademik rendah dilaksanakan pada akhir semester,
yang telah diselesaikan mahasiswa, berdasarkan prestasi
akademik yang tercantum di dalam Kartu Hasil Studi (KHS) dan
sebelum semester berikut dimulai melalui evaluasi semesteran.
b. Secara rinci pemberlakuan sanksi akademik, sebagaimana yang
dimaksudkan pada ayat (1) diatur sebagai berikut :
1) Pada akhir semester 1, 2, 3 diberi peringatan / teguran
pertama, kedua dan atau ketiga sesuai dengan kebutuhan.
2) Pada akhir semester 4, diberikan sanksi wajib putus studi
apabila peringatan/teguran sudah diberikan sampai tiga kali;
dalam hal lainnya tetap diberikan teguran sesuai dengan
kebutuhan hingga tiga kali sebelum sanksi lain diberikan.
3) Pada akhir semester 5 s/d 10 untuk jenjang S1 dan semester
5 s/d 7 untuk jenjang D3, diberikan sanksi wajib alih
program, apabila prestasi pada semester 4 sebelumnya
memenuhi syarat lulus namun telah tiga kali mendapat
peringatan / teguran terhitung sejak semester 1.
4) Pada akhir semester 11 s/d 13 jenjang S1 dan semester 8 dan
9 jenjang D3, hanya dapat diberikan sanksi peringatan /
teguran sesuai dengan kebutuhan.
5) Pada akhir semester 14 jenjang S1 dan semester 10 jenjang
D3, diberikan sanksi wajib putus studi kepada mahasiswa
yang tidak mencapai seluruh beban kredit yang telah
ditetapkan dan / atau tidak lulus pada batas maksimum
masa studi ini dengan IPK dibawah 2,0.

3. Pernyataan Kesediaan Mahasiswa Menerima Sanksi Akademik


a. Guna menanam kesadaran mahasiswa akan adanya peraturan ini
dan dengan demikian memetik manfaat dari padanya,
dipandang perlu bahwa setiap mahasiswa menandatangani surat
pernyataan bersedia menerima sanksi akademik, apabila
prestasi akademiknya rendah. Kemudian disampaikan kepada
dosen pembimbing akademik, Ketua Program Studi, pemimpin
fakultas dan universitas serta arsip mahasiswa sendiri.
b. Penandatanganan surat pernyataan sebagaimana dimaksudkan
pada pasal ini dilakukan pada awal masa studi mahasiswa baru.

4. Sanksi Peringatan/Teguran
a. Sanksi peringatan/teguran diberikan sebanyak banyaknya
sampai tiga kali terhitung sejak pertama kali terdapat indikasi
rendahnya prestasi akademik seseorang mahasiswa hingga
50
semester 10 SI atau semester 7 D3, tidak termasuk
peringatan/teguran pada semester 11 s/d 13 untuk S-I atau
semester 8 dan 9 untuk D-3, sesuai dengan kebutuhan.
b. Sanksi peringatan/teguran diberikan oleh pembimbing akademik
(PA) mahasiswa yang bersangkutan dan mengetahui Ketua
Program Studi.

5. Sanksi Wajib Alih Program


a. Sanksi wajib alih program diberikan kepada mahasiswa di akhir
semester 5 s/d 10 jenjang SI dan semester 5 s/d 7 jenjang D3,
apabila sanksi peringatan sudah diberikan sampai 3 (tiga) kali
dan pada akhir semester 4 prestasi akademik mahasiswa
tersebut tidak merosot / rendah baik dari segi IPK maupun dari
segi sksd.
b. Sanksi wajib alih program, atas usul pembimbing akademik
diberikan oleh Ketua Program Studi ditujukan kepada
mahasiswa yang bersangkutan dengan tembusan kepada
Pimpinan Universitas dan Fakultas serta arsip Program Studi dan
Dosen Pembimbing Akademik.
c. Atas dasar sanksi wajib alih program itu, mahasiswa tersebut
mengajukan permohonan alih program pendidikan kepada
pihak-pihak terkait sesuai dengan ketentuan dalam Pedoman
Alih Program Pendidikan.

6. Sanksi Wajib Putus Studi


Surat Keputusan Rektor bagi sanksi wajib putus studi diberikan oleh
Rektor kepada mahasiswa pada akhir semester 4 apabila sudah tiga
kali diberi peringatan / teguran, dan pada akhir semester 10
jenjang D3 dan semester 14 jenjang S1, sebanyak 4 (empat)
rangkap, yang ditujukan kepada mahasiswa yang bersangkutan dan
tembusan kepada Pimpinan Fakultas dan Ketua Program Studi yang
mengusulkan serta arsip universitas.

7. Sanksi Akademik Lainnya


a. Selain sanksi akademik teguran / peringatan, wajib alih
program studi, dan wajib putus studi tersebut pada pasal 4,5
dan 6 terdapat pula sanksi akademik lainnya, yaitu :
1) Sanksi akademik tidak boleh mengikuti UTS dan/atau UAS
(Pedoman Akademik Tentang Evaluasi Mata Kuliah).
2) Sanksi akademik yang berkaitan dengan praktikum entah
laboratorium atau praktikum lapangan/kerja yang diatur
setiap fakultas /program studi sesuai dengan kebutuhan
masing-masing.
51
3) Sanksi wajib cuti dan wajib putus studi karena pelanggaran
kode etik mahasiswa atau kecurangan akademik (Pedoman
Akademik Kelanjutan Perkuliahan dan Panca Tertib Disiplin
Kampus).
4) Sanksi yang berkaitan dengan penyelesaian tugas
akhir/skripsi (Pedoman Pembimbingan dan Evaluasi Skripsi).
b. Prosedur pelaksanaan sanksi-sanksi yang disebut pada butir a,
b, c, d ayat (1) diatur sesuai dengan/didalam pedoman masing-
masing.

8. Konsekuensi Pemberlakuan Sanksi Akademik


a. Bagi mahasiswa, pemberlakuan sanksi akademik ini diharapkan
menjadi stimulus sehingga mahasiswa berusaha sungguh-
sungguh untuk :
1) Memotivasi dirinya dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
akademik dengan tekun, konsisten dan konsekuen sesuai
dengan peraturan-peraturan akademik yang berlaku.
2) Merencanakan dan menetapkan beban studi pada setiap
semester dalam Kartu Rencana Studi (KRS) sesuai dengan
kemampuan guna menghindari kegagalan prestasi akdemik
dalam IPK dan/ayat sksd pada setiap akhir semester.
3) Memanfaatkan jasa pelayanan dosen mata kuliah dan dosen
pembimbing akademik serta kesempatan dan fasilitas
akademik (termasuk perpustakaan) dengan sebaik-baiknya
untuk meningkatkan prestasi akademiknya.
b. Bagi para dosen, berlakunya peraturan ini diharapkan menjadi
pemicu dan pemacu kinerja para dosen untuk :
1) Terus menerus membina dan meningkatkan dedikasi dan
disiplin dalam proses belajar mengajar baik dalam kegiatan
tatap muka maupun kegiatan terstruktur dan mandiri sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, yang meliputi
persiapan kuliah, pelaksanaan proses belajar mengajar,
evaluasi dan tindak lanjut.
2) Senantiasa meningkatkan kinerja dan keahlian dalam disiplin
ilmu masing-masing guna meningkatkan mutu pelayanan
kepada mahasiswa.
c. Bagi para dosen pembimbing akademik, berlakunya peraturan
ini diharapkan menjadi pendorong dan pedoman untuk :
1) Melakukan konsultasi dengan mahasiswa secara berkala dan
terjadwal sebelum, selama dan sesudah masa kuliah pada
setiap semester secara berkelompok atau perseorangan guna
membahas berbagai kesulitan yang di hadapi mahasiswa atau
sesuai kebutuhan mahasiswa yang dilayani.
52
2) Mencegah penetapan beban studi yang menyimpang dari
ketentuan yang ada atau yang melampaui kemampuan
mahasiswa yang dibimbing.
3) Dengan tertib melaksanakan administrasi ke-PA an dan sanksi
akademik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
d. Bagi para pemimpin :
1) Pemimpin fakultas dan program studi berkewajiban
memantau dan mengawasi disiplin mengajar dosen, termasuk
persentase kehadiran dalam tatap muka, dan sistem
penilaian dosen terhadap hasil belajar mahasiswa, termasuk
tiga kali evaluasi belajar serta pelaksanaan peraturan ini
secara konsisten dan konsekuensi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
2) Pimpinan program studi berkewajiban melaksanakan rapat
dengan para dosen dan mahasiswa masing-maing minimal
tiga kali setiap semester, yakni awal, tengah dan akhir
semester agar setiap masalah yang timbul segera dipantau
dan dituntaskan.
3) Pimpinan program studi berkewajiban membatalkan ujian
akhir semester (UAS) untuk mata kuliah, dan tidak
membolehkan mahasiswa, yang kehadiran tatap mukanya
kurang dari 80% kehadiran dosen karena izin atau alpa, untuk
mengikuti ujian akhir semester (UAS) itu sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
e. Bagi semua warga UNIPA, diharapkan sangat agar mematuhi
dan melaksanakan kalender akademik yang sudah ditetapkan
pimpinan Universitas secara konsisten dan konsekuen.
1) Akademik sesuai dengan kalender akademik.
2) Seorang mahasiswa dapat menjadi peserta suatu mata
kuliah apabila telah memenuhi ketentuan yang berlaku dan
disetujui dosen penasehat akademiknya.
3) KRS yang sudah disetujui dosen PA harus segera diserahkan
ke-Sub Bagian Akademik Fakultas.

53
A. Sistem Informasi Akademik Terintegrasi
Universitas Nusa Nipa memiliki Sistem Informasi Akademik
Terintegrasi untuk mengolah data-data administrasi pendidikan agar
lebih efektif dan efisien. Sistem Informasi Akademik Terintegrasi
meliputi sistem administrasi akademik, administrasi keuangan,
administrasi kemahasiswaan, alumni dan kerjasama serta perpustakaan.
Sistem Informasi Akademik Terintegrasi dapat diakses secara online
melalui website www.nusanipa.ac.id dan www.nusanipa.ecampuz.com.

B. Syarat-syarat Administrasi Sistem Kredit


Untuk melaksanakan sistem kredit yang baik, ada beberapa syarat
yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Pedoman Pendidikan
Pedoman Pendidikan ini disediakan sebelum perkuliahan tahun
akademik tertentu dimulai, dan berisi antara lain:
a. Kalender Akademik, yang mengatur:
1) Waktu awal dan akhir kuliah, ujian dan pendaftaran ulang
dan kegiatan akademik lain pada semester ganjil dan genap.
2) Kegiatan-kegiatan Dies Natalis, Wisuda dan kegiatan
seremonial yang lain.
b. Penjelasan tentang Sistem Kredit Semester.
c. Penjelasan tentang Tujuan Pendidikan, Program Diploma dan
Sarjana.
d. Penjelasan tentang Peraturan Akademik yang terkait dengan
perkuliahan, ujian, evaluasikeberhasilan studi, mutasi
mahasiswa dan lain-lain.
e. Penjelasan tentang pengelolaan administrasi pendidikan.
f. Penjelasan tentang tata krama kehidupan di kampus.

2. Pembimbing Akademik (PA)/Dosen Wali


a. Tugas
Pembimbing Akademik/Dosen Wali bertugas :

54
1) Memberikan informasi tentang pemanfaatan sarana dan
prasarana penunjang bagi kegiatan akademik dan non
akademik.
2) Membantu mahasiswa dalam mengatasi masalah-masalah
akademik.
3) Membantu mahasiswa dalam mengembangkan sikap dan
kebiasaan belajar yang baik (ketrampilan belajar) sehingga
tumbuh kemandirian belajar untuk keberhasilan studinya
sebagai seorang ahli.
4) Memberi rekomendasi tentang tingkat keberhasilan belajar
mahasiswa untuk keperluan tertentu.
5) Membantu mahasiswa dalam mengembangkan kepribadian
menuju terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang
berwawasan, berfikir dan berprilaku sesuai dengan nilai-nilai
Agama, Kebangsaan serta adat dan berbagai norma positif
lainnya.
6) Membantu mahasiswa mengembangkan wawasan belajar
keilmuan secara mandiri sepanjang hayat.
7) Memberi peringatan tentang evaluasi akademik terhadap
mahasiswa yang IP-nya selama 2 (dua) semester berturut-
turut kurang dari 2 (dua) dan SKS yang dicapai kurang dari 20
SKS.
b. Pada saat registrasi akademik setiap awal semester, PA/Dosen
Wali berkewajiban melaksanakan tugas bimbingannya dengan
kegiatan antara lain:
1) Memproses pengisian KRS dan bertanggung jawab atas
kebenaran isinya.
2) Menetapkan kebenaran jumlah kredit yang boleh diambil
mahasiswa dalam semester yang bersangkutan dengan
memperhatikan peraturan yang berlaku.
3) Meneliti dan memberi persetujuan terhadap studi semester
yang direncanakan oleh mahasiswa dalam KRS.
4) Pada saat menetapkan jumlah beban studi PA/Dosen Wali
wajib memberikan penjelasan secukupnya atas ketetapan
yang diambil oleh mahasiswa agar mahasiswa dapat
menyadari dan menerima penetapan tersebut dengan penuh
perhatian dan pengertian.
c. Dalam melaksanakan tugasnya, dosen PA tiap semester
memperhatikan hasil belajar:
1) Mahasiswa asuhannya secara perorangan atau kelompok.
2) Semua mahasiswa fakultas/jurusan yang bersangkutan secara
kelompok untuk angkatan tahun yang bersangkutan atau
sebelumnya.
55
d. Pembimbing akademik dapat meminta bantuan kepada unit-unit
kerja lainnya antara lain bimbingan dan konseling.
e. Kegiatan bimbingan akademik dalam bidang akademik
dikoordinir Ketua Program Studi.
f. Setiap dosen Pembimbing Akademik harus selalu
memperhatikan Kode Etik Kehidupan Kampus.
g. Administrasi bimbingan akademik dikembangkan melalui
berbagai daftar dan kartu. Jenis dan kegunaan daftar dan kartu
tersebut harus dipahami oleh Pembimbing akademik.
1) Yang dimaksud dengan daftar adalah :
a) Daftar nama mahasiswa.
b) Daftar hadir perkuliahan.
c) Daftar nilai ujian.
2) Yang dimaksud dengan kartu adalah :
a) Kartu Rencana Studi Sementara (KRSS) yang mencatat
semua mata kuliah yang diprogramkan (diambil oleh
mahasiswa yang bersangkutan) pada setiap semester.
b) Kartu Rencana Studi (KRS) yang mencatat semua
perubahan pengambilan beban studi setelah diadakan
konsultasi.
c) Kartu Hasil Studi (KHS) yang mencatat nilai yang
diperoleh mahasiswa bagi mata kuliah yang diprogram
dalam KRS.
h. Masa Tugas Pembimbing Akademik
1) Masa Tugas PA selama satu semester penuh dan dapat
diperbaharui lagi atau diganti sesuai dengan kebutuhan dan
pertimbangan tertentu pada setiap semester.
2) Seyogyanya seorang PA membimbing mahasiswa yang sama
sampaiselesai studinya, jika tidak ada alasan untuk diganti.
Dengan demikan kedua belah pihak semakin saling mengenal
dan kooperatif dalam proses bimbingan.
3) Dalam hal ada konflik mahasiswa dengan dosen PA, maka
ketua segera mengatasi hal itu atau segera menggantikan PA
bagi mahasiswa yang bersangkutan.
i. Jumlah Mahasiswa Bimbingan
Jumlah mahasiswa yang dibimbing seorang PA diatur sesuai
dengan pedoman tentang Beban Tugas Dosen dengan
mempertimbangkan efisiensi dan efektifitas bimbingan.
j. Jangka Waktu Bimbingan
1) Setiap mahasiswa berhak memperoleh pembimbing sejak
awal hingga akhir masa studinya.
2) Jika seorang PA meninggalkan tugas dalam jangka waktu
yang relatif panjang sehingga tugasnya sebagai PA tak dapat
56
dilaksanakan dengan semestinya, maka harus diganti dengan
dosen PA yang lain.
3) Jika untuk sementara waktu dosen PA tidak berada di
kampus sedangkan saat itu dibutuhkan mahasiswa
bimbingan, maka tugas PA diganti oleh Ketua Program Studi,
untuk melayani mahasiswa tersebut.
k. Uraian Tugas Pembimbing Akademik
1) Dalam bimbingan Rencana Studi Mahasiswa
1) Bagi Mahasiswa semester I dan mahasiswa pindah studi,
PA bertugas :
a) Menjelaskan bimbingan mahasiswa dalam kaitannya
dengan PBM menurut Sistem Kredit Semester, evaluasi
semesteran dan evaluasi semesteran dan evaluasi
kelanjutan kuliah serta sanksi akademik dan lain-lain.
b) Menjelaskan KRS dan pengisiannya oleh mahasiswa serta
pelaksanaan rencana studi dan evaluasinya.
2) Bagi mahasiswa semester II ke atas, PA bertugas :
c) Memberi pertimbangan tentang mata kuliah dan beban
sks yang disesuaikan dengan hasil belajar semester
(semester) sebelumnya,
d) Memberi petunjuk pengisian KRS dengan menugaskan
mahasiswa menyusun rencana studi sementara,
e) Menilai rencana sementara itu dan menyetujuinya,
f) Berdasarkan rencana sementara yang disetujui itu,
mahasiswa mengisi KRSnya untuk selanjutnya
ditandatangani PA dan Ketua Program Studi,
g) Menetapkan rencana jadwal bimbingan studi secara
berkala dengan mahasiswa.
2) Dalam bimbingan pelaksanaan Studi Mahasiswa, PA bertugas:
a) Melakukan pemantauan kelancaran studi mahasiswa
minimal dua minggu sekali/bulanuntuk mengidentifikasi
masalah yang mengganggu kelancaran studi mahasiswa.
b) Bila ada masalah /kesulitan, segera dicari pemecahannya,
c) Memantau secara khusus mahasiswa yang mempunyai
masalah-masalah/kesulitan yang relatif berat,
d) Meneliti dan menyetujui perubahan rencana studi
mahasiswa.
3) Dalam bimbingan evaluasi studi mahasiswa, PA bertugas:
a) Menerima data prestasi belajar mahasiswa bimbingan dari
ketua Program Studi.
b) Memasukan data itu ke dalam KHS pegangan PA,
menghitung IP dan sks baik semesteran maupun kumulatif
lalu menandatanganinya.
57
c) Sesuai dengan jadwal bertemu dengan mahasiswa dan
menugaskannya mengisi KHS lainya. Meneliti kebenaran
pengisian KHS itu dan menandatanganinya juga, lalu
menyampaikan KHS itu kepada pihak yang terkait melalui
TU Program Studi.
d) Bersama mahasiswa melakukan evaluasi semesteran dan
kelanjutan kuliah berdasarkan data KHS serta
mendiskusikan kemajuan, dan/atau (lebih-lebih)
kemerosotan prestasi mahasiswa, sebab-sebabnya dan
solusi yang di perlukan.
e) Memberi peringatan tertulis bagi yang gagal sesuai
dengan ketentuan dan memberikan rekomendasi kepada
ketua untuk pemberian sanksi yang lebih dari peringatan
sesuai dengan ketentuan,
f) Melayani mahasiswa yang membutuhkan cuti akademik
sesuai ketentuan, melanjutkan bimbingan evaluasi studi
dengan bimbingan rencana studi semester berikut.
4) Dalam bimbingan dalam hal non akademik, PA bertugas :
a) Membantu mahasiswa memecahkan masalah di luar studi
yang menggangu kelancaran studinya.
b) Membantu mahasiswa membuat rencana kegiatan ekstra
dan kokurikuler sedemikian sehingga tidak menggangu
kelancaran studi,
c) Melakukan alih-tangan mahasiswa bermasalah (seperti
kesusilaan, narkoba, dan sebagainya) kepada pihak yang
lebih berwenang menangani masalah mahasiswa itu.
l. Kewajiban Mahasiswa Bimbingan
1) Tertib waktu dan berdisiplin dalam waktu kegiatan-kegiatan
pembimbingan.
2) Bekerja sama / bersikap kooperatif dengan PA-nya.
3) Bersikap terbuka menyampaikan masalah dan menerima
saran, nasihat, pertimbangan dan peringatan dari PA.
4) Memanfaatkan pelayanan PA sebaik-baiknya bagi kelancaran
dan keberhasilan studinya.
5) Mematuhi segala ketentuan yang berkaitan dengan
pembimbingan mahasiswa.
m. Instrumen Bimbingan Mahasiswa
Segala kegiatan pembimbingan mahasiswa oleh dosen PA dicatat
dalam kartu bimbingan mahasiswa (KPM) agar bimbingan mudah
di pantau dan di evaluasi.
n. Lain-lain

58
1) Setiap petugas pembimbing akademik wajib melaporkan
tugasnya secara berkala kepada pimpinan fakultas dan
program studi.
2) Pimpinan fakultas dan program studi harus memperhatikan
hak-hak dosen penasehat Akademik.

3. Nomor Induk Mahasiswa (NIM) seperti diatur dalam Aturan


Pemberian Nomor Induk
Digit ke
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kode Program Studi
Tahun Terdaftar
Jalur Penerimaan
Nomor Urut Mahasiswa

C. Pelaksanaan Adminitrasi Sistem Kredit


Untuk melaksanakan administrasi sistem kredit, diperlukan beberapa
tahap kegiatan pada setiap semester yaitu :
1. Persiapan Pendaftaran
Bahan-bahan yang diperlukan pada tahap persiapan pendaftaran :
a. Daftar nama Pembimbing Akademik (PA) beserta mahasiswa
yang dibimbingnya.
b. Petunjuk pengisian beserta kartu-kartunya, yaitu :
1) Kartu Rencana Studi Sementara (KRSS)
2) Kartu Rencana Studi (KRS)
3) Kartu Hasil Studi (KHS)

2. Pengisian Kartu Rencana Studi


Pertama-tama mahasiswa datang ke Fakultas untuk mengambil
kelengkapan pendaftaran dengan menunjukan Kartu Tanda
Mahasiswa yang berlaku.
a. Penentuan Rencana Studi Semester Sementara
Penentuan rencana studi semester ini dilakukan dengan
bimbingan dosen Pembimbing Akademik (PA) yang telah
dilakukan. Untuk mahasiswa baru, rencana studi semester
pertama diwajibkan mengambil beban studi yang telah
ditetapkan. Penentuan rencana studi semester selanjutnya
ditentukan berdasarkan prestasi yang dicapai oleh mahasiswa
pada semester sebelumnya. Besarnya beban studi yang boleh
diambil pada semester berikutnya ditentukan oleh indeks
prestasi yang telah dicapai dengan persetujuan dosen PA.

59
Rencana studi semester sementara yang telah disetujui dosen
PA, kemudian diserahkan kepada Tata Usaha Fakultas.
b. Kartu Rencana Studi
Yang dimaksud dengan kartu rencana studi adalah mengganti
sesuatu mata kuliah dengan mata kuliah lain dalam semester
yang sama. kartu rencana studi dilaksanakan paling lambat pada
akhir minggu pertama dan harus mendapat persetujuan dari
Ketua Program Studi.
c. Kartu Hasil Studi
Yang dimaksud dengan kartu hasil studi adalah nilai yang
diperoleh mahasiswa bagi semua mata kuliah yang diprogram
dalam KRS dan dicantumkan dalam kartu hasil studi (KHS).
d. Prosedur Pengurusan Kartu Hasil Studi (KHS) dan Kartu
Rencana Studi (KRS)
1) Mahasiswa mencetak Kartu Hasil Studi (KHS) pada portal
ecampuz mahasiswa.
2) Mahasiswa menghadap Pembimbing Akademik untuk
melakukan tanda tangan KHS dan bimbingan agar bisa
diketahui berapa jumlah SKS yang dapat ditempuh pada
semester berikut, sesuai dengan besarnya IPK.
3) Mahasiswa mengisi KRS untuk semester baru pada portal
ecampuz mahasiswa setelah melunasi biaya Uang Kuliah
Dasar (UKD) pada semester berjalan.
4) Setelah diisi KRS, dosen PA melakukan persetujuan melalui
portal ecampuz dosen.
5) Setelah disetujui oleh dosen PA, mahasiswa mencetak KRS
pada portal ecampuz mahasiswa untuk ditandatangani dosen
Penasehat Akademik.
6) Setelah disetujui dan ditandatangani oleh Dosen PA dan
Kaprodi, mahasiswa menyerahkan KRS dan KHS kepada KTU
Fakultas, Kaprodi, dosen PA dan BAA.
7) KRS Wajib dibawa serta pada saat ujian,agar di tandatangani
oleh Dosen pengampuh Mata Kuliah selama/setelah ujian
berlangsung.
8) Jumlah SKS pada KRS mahasiswa akan dihitung untuk
pembayaran SKS sebelum ujian akhir.

3. Kuliah, Seminar, Praktikum dan Sejenisnya


Mahasiswa diwajibkan mengikuti kuliah-kuliah, seminar-seminar,
praktikum-praktikum dan kegiatan akademik sejenisnya sesuai
dengan rencana studinya secara tertib dan teratur menurut
ketentuan-ketentuan yang berlaku. Jadwal jam kuliah dan

60
praktikum diatur oleh Program Studi, Fakultas atau BAA dan
dilaksanakan mulai pukul 07.30 hingga pukul 21.00.

4. Penyelenggaraan Ujian Mata Kuliah


Tahap-tahap yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan ujian
adalah sebagai berikut :
a. Merencanakan Jadwal Ujian
Sesuai dengan kelender akademik, jadwal Ujian Tengah
Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) harus
direncanakan terlebih dahulu secara cermat dan diumumkan
kepada mahsiswa dan dosen. Jadwal ujian diumumkan
selambat-lambatnya seminggu sebelum ujian berlangsung,
sehingga mahasiswa maupun dosen dapat mengatur persiapan
yang diperlukan sedini mungkin. Jadwal ujian hendaknya
disusun bersama-sama dengan penyusunan jadwal kuliah dan
jadwal praktikum.
b. Pelaksanaan Ujian
Yang boleh menempuh ujian adalah mahasiswa yang telah
mengikuti sekurang-kurangnya 75% dari perkuliahan yang
bersangkutan serta memenuhi ketentuan lainnya. Bagi
mahasiswa yang mengikuti kuliah kurang dari 75% tidak berhak
mengikuti UAS dan semua nilai yang telah didapat untuk mata
kuliah tersebut dinyatakan gugur dan SKS mata kuliah tersebut
diperhitungkan IP semester. Hasil ujian berupa nilai akhir
beserta komponen-komponennya (nilai ujian tengah semester,
nilai praktikum, nilai kuis dll) diumumkan kepada mahsiswa.

5. Administrasi Nilai
a. Kartu Hasil Studi
Hasil ujian oleh dosen harus segera diinput di portal ecampuz
dosen 1 (satu) minggu setelah UAS. KHS semester dibuat
rangkap 5, masing-masing untuk dosen PA, mahasiswa, Program
Studi, Tata Usaha Fakultas dan Biro Administrasi Akademik.
b. Penyimpanan Hasil Ujian Mahasiswa
Penyimpanan hasil ujian mahasisswa dilakukan oleh Tata Usaha
Fakultas, Program Studi dan Biro Akademik dan Kemahasiswaan.
Data hasil ujian mahasiswa yang perlu disimpan ialah:
1. KHS yang mencakup nilai kumulatif basil ujian mahasiswa
yang bersangkutan pada setiap semester dan indeks
prestasinya.
2. Nilai kumulatif untuk semua matakuliah sejak semester awal
sampai dengan semester yang bersangkutan.

61
D. Registrasi Mahasiswa
1. Tujuan
a. Untuk penertiban pelaksanaan kegiatan akademik pada setiap
semester.
b. Untuk mengetahui besarnya “student body” dan banyaknya
mahasiswa yang mengikuti kegiatan akademik secara aktif pada
setiap semester.
c. Untuk mendapatkan data tentang aktivitas dan keadaan
mahasiswa.

2. Macam Registrasi Mahasiswa


a. Registrasi Administrasi
Yang dimaksud dengan registrasi administrasi adalah kegiatan
untuk memperoleh status terdaftar sebagai mahasiswa pada
fakultas tertentu di Universitas Nusa Nipa. Kegiatan registrasi
administrasi wajib dilakukan oleh seluruh mahasiswa secara
tertib pada setiap awal semester sesuai dengan ketentuan
kalender akademik.
1) Registrasi Administrasi Calon Mahasiswa Baru
a) Syarat–syarat registrasi Program Diploma dan Sarjana
(1) Setiap calon mahasiswa baru dapat melakukan
pendaftaran secara online ataulangsung datang sendiri
untuk melakukan registrasi administrasi di BNI.
(2) Calon mahasiswa baru melakukan pendaftaran pada
portal admisi ecampuz untuk mendapatkan Virtual
Account (VA) pendaftaran yang dijadikan sebagai akun
pendaftaran mahasiswa baru selanjutnya.
(3) Setelah mendapatkan VA pendaftaran, calon
mahasiswa baru melakukan pembayaran biaya
pendaftaran secara online untuk mengaktifkan akun
pendaftaran.
(4) Dengan menggunakan akun pendaftaran, calon
mahasiswa baru melakukan pendaftaran dan mengisi
biodata serta melengkapi berkas pendaftaran antara
lain:
- Membawa Ijazah/STTB asli dan menyerahkan
salinan/fotokopinya.
- Membawa Rapor asli dan menyerahkan
salinan/fotokopinya.
- Membawa Nilai Ujian Nasional dan menyerahkan
salinan/fotokopinya.
- Membawa akte kelahiran/akte kenal lahir dan
menyerahkan salinan/fotokopinya.
62
- Menyerahkan pas foto ukuran 2 x 3 cm sebanyak 3
lembar dan 3 x 4 cm sebanyak 5 lembar berwarna.
- Membawa surat keterangan kewarganegaraan bagi
warga keturunan asing dan menyerahkan
salinan/fotokopinya.
- Menyerahkan surat keterangan kesehatan dari tim
kesehatan Universitas Nusa Nipa.
- Mengisi formulir registrasi administrasi calon
mahasiswa baru serta menandatangani surat
pernyataan yang dikeluarkan oleh Universitas Nusa
Nipa diatas materai.
- Menyerahkan salinan/fotokopi dokumen lain yang
ditentukan sebagai persyaratan registrasi.
- Semua berkas diantar langsung ke sekretariat
pendaftaran mahasiswa baru.
(5) Setelah selesai proses pendaftaran, calon mahasiswa
baru akan mendapat kartu bukti pendaftaran/kartu
ujian masuk untuk proses seleksi penerimaan
mahasiswa baru.
(6) Jika dinyatakan diterima sebagai mahasiswa, maka
dapat melanjutkan registrasi keuangan kuliah.
b) Sanksi
(1) Setiap calon mahasiswa yang tidak memenuhi syarat-
syarat yang ditetapkan, tidak dapat diterima sebagai
mahasiswa Universitas Nusa Nipa.
(2) Setiap calon mahasiswa yang terlambat registrasi
administrasi,dengan alasan apapun tidak dapat
dibenarkan dan dianggap mengundurkan diri.
(3) Setiap calon mahasiswa yang memberikan keterangan
tidak benar dapat dibatalkan registrasi administrasinya
atau dikeluarkan dari Universitas Nusa Nipa.
(4) Tidak ada perpanjangan waktu untuk registrasi
administrasi.
2) Registrasi Administrasi Mahasiswa Lama
Syarat-syarat registrasi Program Diploma dan Sarjana:
1) Mahasiswa lama yang terlambat heregistrasi
administrasi dengan alasan apapun tidak dapat
dibenarkan dan pada semester tersebut dinyatakan
tidak terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Nusa
Nipa.
2) Mahasiswa lama yang tidak terdaftar seperti pada
butir 2 diatas dapat mengajukan permohonan cuti
akademik kepada Rektor dan tembusan kepada Wakil
63
Rektor I Bidang Akademik selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan sejak penutupan registrasi administrasi.
3) Mahasiswa lama program Sarjana yang tidak terdaftar
lebih dari 6 (enam) semester dan mahasiswa lama
program Diplomayang tidak terdaftar lebih dari 4
(empat) semesterdinyatakan mengundurkan diri
sebagai mahasiswa Universitas Nusa Nipa.
4) Tidak ada perpanjangan waktu untuk registrasi
administrasi.

b. Registrasi Akademik
Yang dimaksud dengan registrasi akademik adalah pendaftaran
untuk memperoleh hak mengikuti kegiatan akademik pada
semester tertentu. Kegiatan registrasi akademik meliputi:
4) Konsultasi rencana studi merupakan kegiatan yang harus
dilakukan antara mahasiswa dengan dosen penasehat
akademik sesuai dengan kalender akademik.
5) Seorang mahasiswa dapat menjadi peserta suatu mata
kuliah apabila telah memenuhi ketentuan yang berlaku
dan disetujui dosen penasehat akademiknya.
1) Registrasi Akademik Mahasiswa Baru
a) Mahasiswa harus melakukan pembayaran biaya kuliah.
b) BAA membuat Nomor Induk Mahasiswa (NIM) untuk
mahasiswa yang sudah melakukan pembayaran biaya
kuliah.
c) BAA menerbitkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) untuk
mahasiswa yang sudah melakukan pembayaran biaya
kuliah.
d) Mahasiswa mengambil KTM di BAA, dan BAA mencatat
tanda terima KTM.
e) Mahasiswa melakukan pengajuan KRS secara online
melalui portal ecampuz mahasiswa dan disetujui dosen
PA secara online melalui portal ecampuz dosen.
f) Setelah disetujui dosen PA, mahasiswa mencetak KRS
secara online dan menyerahkan ke dosen PA dan
Kaprodi untuk ditandatangani.
g) KRS yang ditandatangani sebanyak 5 (lima) rangkap
untuk diserahkan kepada dosen PA, Program Studi,
Fakultas, BAA dan arsip bagi mahasiswa.
2) Registrasi Akademik Mahasiswa Lama
a) Mahasiswa mencetak Kartu Hasil Studi (KHS) pada portal
ecampuz mahasiswa.

64
b) Mahasiswa menghadap Penasehat Akademik untuk
melakukan tanda tangan KHS dan bimbingan agar bisa
diketahui berapa jumlah SKS yang dapat ditempuh pada
semester berikut, sesuai dengan besarnya IPK.
c) Mahasiswa mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) untuk
semester baru pada portal ecampuz mahasiswa setelah
melunasi biaya UKD pada semester berjalan.
d) Setelah diisi KRS, dosen PA melakukan persetujuan
melalui portal ecampuz dosen.
e) Setelah disetujui oleh dosen PA, mahasiswa mencetak
KRS pada portal ecampuz mahasiswa untuk
ditandatangani dosen PA.
f) Setelah disetujui dan ditandatangani oleh Dosen PA dan
Kaprodi, mahasiswa menyerahkan KRS dan KHS kepada
KTU Fakultas, Kaprodi, dosen PA dan BAA.
g) Jumlah SKS pada KRS mahasiswa akan dihitung untuk
pembayaran SKS sebelum ujian akhir.

E. Ketentuan Pembayaran Biaya Studi


1. Mahasiswa Baru
Setiap mahasiswa baru yang diterima di Universitas Nusa Nipa
wajib membayar Dana Pengembangan Pendidikan (DPP) di tahun
pertama yaitu pada Registrasi Awal semester I dan semester II, dan
untuk Sumbangan Pelaksanaan Pendidikan (SPP) terdiri dari uang
Kuliah Dasar (UKD) atau SPP Tetap dan uang SKS tiap semester
yang diangsur 2 tahap tergantung dari beban sks.

2. Mahasiswa Lama
a. Setiap mahasiswa yang melakukan herregistrasi administrasi
diwajibkan membayar SPP UKD yang dapat dibayar sekaligus
pada awal semester ganjil dan genap.
b. Bagi mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran ulang tanpa
surat cuti, tetap diwajibkan untuk membayar SPP selama yang
bersangkutan tidak aktif dan pembayaran dilakukan pada saat
herregistrasi di mana yang bersangkutan akan aktif kuliah
kembali dengan mengajukan permohonan aktif kembali.
c. Jika mahasiswa memperoleh ijin Wakil Rektor I Bidang
Akademik untuk cuti akademik maka yang bersangkutan
dibebaskan dari kewajiban membayar SPP selama menjalani
cuti akademik tersebut. Jika ijin cuti akademik diberikan
setelah batas akhir pengajuan cuti akademik, maka diwajibkan
membayar SPP. Ketentuan ini juga berlaku untuk mahasiswa
baru.
65
d. Besarnya SPP ditentukan dengan SK Rektor.

3. Prosedur Pembayaran Biaya Studi Mahasiswa


a. Mahasiswa melakukan pembayaran melalui teller Bank BNI atau
ATM Bank BNI atau Internet Banking BNI atau Mobile Banking
BNI.
b. Bank memberikan slip pembayaran kepada mahasiswa yang
telah disertai dengan besaran pembayaran dan pengesahannya.
c. Bank menyerahkan kembali bukti pembayaran kepada Petugas
Biro Administrasi Keuangan (BAK).
d. Petugas BAK memeriksa kebenaran slip termasuk nominal
pembayaran dan keabsahannya.
e. Mahasiswa wajib menyimpan slip tersebut sebagai bukti yang
dapat ditunjukkan apabila di kemudian hari terdapat
kekeliruan.
f. Petugas BAK menerbitkan Surat Bebas Tunggakan.
g. Bagian Keuangan merekapitulasi mahasiswa yang telah
melakukan pembayaran/registrasi.

F. Kartu Tanda Mahasiswa (KTM)


Mahasiswa yang terdaftar akan memiliki KTM.
1. KTM diberikan kepada mahasiswa yang sudah menyelesaikan
registrasi administrasi secara lengkap.
2. Apabila terjadi kesalahan dalam pengisian KTM, mahasiswa harus
melaporkan kepada BAAK untuk diganti dengan KTM yang baru.
3. KTM merupakan tanda bukti terdaftar sebagai mahasiswa
Universitas Nusa Nipa pada semester yang bersangkutan.
4. Masa berlaku KTM selama 4 tahun, setelah itu mahasiswa dapat
melapor ke BAAK untuk mengganti KTM sesuai dengan persyaratan
yang berlaku.

G. Perubahan Status Mahasiswa


Yang dimaksud dengan perubahan status mahasiswa meliputi status
akademik dan administrasi yang memungkinkan mahasiswa tidak
melanjutkan kuliahnya, dikelompokkan sebagai berikut:
3. Cuti Resmi
a. Cuti resmi adalah penghentian kegiatan akademik mahasiswa
untuk minimal satu semester dan sebanyak-banyaknya dua
semester sekali cuti yang dilakukan mahasiswa dengan alasan
yang syah dan ditandai oleh surat izin cuti yang ditandatangani
Wakil Rektor I.
b. Tiap mahasiswa berhak atas cuti selama masa studi sebanyak-
banyaknya dua semester dan boleh lebih dari dua semester
66
sekali cuti dengan mengajukan perpanjangan cuti secara resmi
dengan jangka waktu tidak boleh lebih dari dua semester
setelah selesai masa cuti pertama.
c. Jangka waktu cuti akademik tidak diperhitungkan sebagai masa
studi kecuali bagi mahasiswa yang tidak daftar ulang tanpa
seijin Rektor tetap diperhitungkan sebagai masa studi.
d. Cuti akademik dapat diambil oleh mahasiswa dengan alas an:
1) Gangguan kesehatan/sakit dalam waktu yang lama.
2) Cuti melahirkan.
3) Berdomisili/bekerja di suatu tempat yang tidak
memungkinkan untuk melaksanakan proses pembelajaran.
4) Alasan-alasan lain yang dapat diterima.
e. Prosedur pelaksanaan cuti diatur sebagai berikut :
1) Pengurusan cuti mahasiswa dilakukan sesuai waktu yang
telah ditentukan di dalam Kalender Akademik.
2) Mahasiswa membuat surat permohonan Cuti berisi alasan
cuti disertai tanda tangan orang tua/wali,kemudian diajukan
kepada Ketua Program Studi dengan tembusan kepada
Dekan untuk dipertimbangkan dalam mendapatkan
rekomendasi.
3) Setelah mendapatkan surat rekomendasi dari Ketua Program
Studi dan Dekan, maka surat tersebut dilanjutkan ke Rektor
dengan tembusan ke Wakil Rektor I dan melampirkan
SuratPermohonan Cuti mahasiswa, Surat Rekomendasi/
persetujuan dari Dekan dan Ketua Program Studi, Bebas
Tunggakan Keuangan, Bebas Perpustakaan, serta foto copy
KTM yang masih berlaku. Kemudian Rektor mendisposisikan
ke Wakil Rektor I.
4) Wakil Rektor I dengan pertimbangan Dekan dan Ketua
Program Studi menyampaikan persetujuan/penolakan atas
permohonan tersebut.
5) Jika permohonan disetujui, Wakil Rektor I memberikan
instruksi kepada BAA untuk menerbitkan Surat Cuti. Jika
permohonan ditolak, maka jawaban resmi akan disampaikan
kepada mahasiswa yang bersangkutan disertai alasan yang
jelas.
6) BAA menerbitkan Surat Keterangan Cuti yang ditandatangani
Wakil Rektor I. Salinan Surat tersebut disampaikan 1 (satu)
berkas kepada Dekan dan Ketua Program Studi dan
mahasiswa, lalu mengajukan proses cuti melalui e-campuz.
7) Surat Cuti wajib ditunjukkan ke BAA pada saat masa cuti
berakhir,untuk selanjutnya dapat dikeluarkan Surat
Keterangan Aktif Kuliah kembali.
67
8) Fakultas/Prodi mencatat dan merekapitulasi mahasiswa cuti
per semester.
9) Melakukan perbaikan dan update Daftar Mahasiswa Aktif
(DMA) dan Daftar Absensi.
10) Cuti resmi diberikan maksimal 4 (empat) semester untuk
jenjang S1 dan 2 (dua) semester untuk jenjang DIII.

4. Cuti Tidak Resmi


a. Cuti tidak resmi (cuti liar) adalah ‘cuti akademik” tanpa
permohonan izin mahasiswa dan tanpa surat izin cuti dari Wakil
Rektor I.
b. Mahasiswa yang meninggalkan kegiatan akademik selama satu
semester atau paling banyak dua semester secara tidak resmi
dapat diterima kembali dengan syarat:
1) Mengajukan permohonan tertulis kepada Wakil Rektor I,
untuk dapat diterima kembali,disertai alasan telah
meninggalkan kegiatan akademik, dengan tembusan kepada
Dekan dan Ketua Program Studi pada masa pendaftaran
ulang.
2) Mahasiswa membayar SPP dan denda untuk semester-
semester cuti liar tersebut, yang juga dihitung dalam masa
penyelesaian studi mahasiswa tersebut.
3) Mahasiswa mendaftar ulang untuk semester berikutnya
sesuai dengan prosedur yang berlaku dengan persetujuan
Wakil Rektor I dan bukti pembayaran SPP dan denda
semester cuti liar.
4) Jika lebih dari 6 (enam) semester untuk jenjang S1 dan 4
(empat) semester untuk jenjang DIII maka yang bersangkutan
dinyatakan putus studi/keluar.

5. Wajib Cuti
a. Wajib cuti adalah suatu keadaan dimana mahasiswa diwajibkan
mengambil cuti sebagai sanksi, karena alasan sebagai berikut:
1) Mahasiswa melakukan pelanggaran kode etik/norma
kesusilaan mahasiswa;
2) Mahasiswa melakukan atau membantu melakukan terjadinya
kecurangan akademik, berupa :
a) pemalsuan dokumen akademik.
b) pemalsuan KRS atau KHS.
c) pemalsuan nilai transkrip akademik.
d) pelanggaran tata tertib ujian (menyontek/bekerja sama)
dikenai sanksi tidak lulus ujian & berhak mengikuti ujian
ulang
68
e) Pemalsuan berkas ujian.
f) Pembocoran naskah ujian.
g) Pemalsuan hasil karya.
b. Mahasiswa menjalankan wajib cuti selama satu semester dan
wajib membayar SPP dan denda semester tersebut.
c. Semester wajib cuti dihitung dalam masa penyelesaian studi
mahasiswa.
d. Wakil Rektor I mengeluarkan Surat Wajib Cuti dengan
menjelaskan alasannya dan persyaratannya yang harus dipenuhi
untuk diterima kembali setelah semester wajib cuti tersebut
selesai dilaksanakan.

6. Putus Studi Resmi


a. Putus Studi Resmi adalah berhenti studi tetap yang diminta atau
dilaporkan oleh mahasiswa yang bersangkutan secara resmi.
b. Putus studi resmi dapat terjadi apabila :
1) Mahasiwa yang bersangkutan meninggal dunia atas laporan
keluarga/pihak lain yang dipercayai;atau
2) Mahasiswa yang bersangkutan menyatakan mengundurkan
diri kepada dekan secara tertulis dengan alasannya dan
melampirkan kartu mahasiswa asli, bukti pelunasan biaya
semester terakhir, dan keterangan lain yang dianggap perlu.
c. Atas usul Dekan, Rektor mengeluarkan Surat Keterangan Putus
Studi dan dilampiri Transkrip Akademik Mahasiswa yang
bersangkutan sepanjang hal itu diminta mahasiswa yang
bersangkutan atau orang tua/walinya.

7. Putus Studi Liar


a. Putus Studi Liar adalah “putus studi” yang terjadi tanpa laporan
pernyataan mengundurkan diri secara resmi dari mahasiswa
yang bersangkutan, atau mahasiswa telah meninggalkan
kegiatan akademik tanpa izin cuti selama lebih dari
empatsemester.
b. Atas usul Dekan, berdasarkan laporan Ketua program Studi,
Rektor mengeluarkan keputusan putus studi liar bagi mahasiswa
tersebut (ayat 1) dan karenanya yang bersangkutan tidak akan
diterima melanjutkan kuliahnya di Universitas Nusa Nipa lagi.

8. Wajib Putus Studi


a. Wajib Putus Studi adalah suatu keadaan dimana kepada
mahasiswa diberlakukan putus studi karena alasan tertentu.
b. Mahasiswa semester IV atau semester XIV S-1 dan Semester XII
D-3 yang memiliki IPK di bawah 2,0 dan SKSD di bawah batas
69
minimum pada semester IV dan seluruh beban studi S-1 atau D-
3 pada semester XIV S-1 dan semester XII D-3 dikenakan wajib
putus studi sesuai dengan pedoman tentang sanksi akademik.
c. Mahasiswa yang melakukan pelanggaran koda etik/norma
kesusilaan mahasiswa dan/atau kecurangan akademik yang
berat atau berulangkali sehingga berdampak pada citra
Universitas Nusa Nipa di masyarakat, juga dikenakan wajib
putus studi.
d. Atas usul Dekan dengan alasan yang jelas Rektor mengeluarkan
keputusan wajib putus studi bagi mahasiswa yang bersangkutan.
e. Keputusan wajib putus studi mahasiswa yang berprestasi
akademik rendah dilampiri transkrip akademik mahasiswa yang
bersangkutan.

9. Perpanjangan Masa Studi


a. Mahasiswa program sarjana, yang pada semester XIV telah
menyelesaikan seluruh tugas perkuliahan namun masih dalam
proses memperbaiki skripsi (yang sudah selesai ditulis), dapat
mengajukan permohonan perpanjangan masa studi kepada
Rektor dengan tembusan kepada Dekan dan Ketua Program
Studi, sepengetahuan PA dan Pembimbing 1 Skripsi.
b. Lembar permohonan asli ditulis tangan dan disertai pernyataan
bahwa mahasiswa bersedia dinyatakan putus kuliah apabila
pada batas waktu perpanjangan mahasiswa tidak dapat
menyelesaikan skripsinya.

H. Perpindahan Studi Mahasiswa


1. Pindah Studi Keluar UNIPA
Mahasiswa UNIPA diperbolehkan pindah studi ke perguruan tinggi
lain dengan ketentuan, termasuk ketentuan umum (pasal 1), dan
dengan prosedur sebagai berikut :
b. Permohonan pindah studi diajukan kepada Rektor dengan
tembusan kepada Dekan dan Ketua Program Studi untuk
dipertimbangkan.
c. Surat permohonan disertai lampiran :
1) Surat keterangan bebas dari :
a) Pinjaman buku dari Kepala Perpustakaan
b) Pinjaman alat laboratorium dari Kepala Laboratorium
c) Tunggakan biaya dari BAK
2) Kartu mahasiswa asli
3) Semua mata kuliah yang tidak ada dalam transkrip akademik
program lama tapi ada dalam program baru wajib diambil.

70
4) Semua mata kuliah, yang tercantum dalam transkrip
akademik program lama tapi tidak ada dalam program baru,
dihilangkan dari transkrip akademik program baru.
5) Surat keterangan dari Ketua Program Studi bahwa mahasiswa
yang bersangkutan telah melakukan konsultasi pindah
studinya.
d. Prosedur permohonan pindah studi sebagai berikut :
1) Permohonan pindah studi diajukan kepada Rektor untuk
mempertimbangkannya.
2) Permohonan pindah studi disertai lampiran :
a) Salinan KTM yang masih berlaku;
b) Surat konsultasi dari program studi asal;
c) Transkrip akademik yang disahkan;
d) Pas foto ukuran 4X6 sebanyak 4 lembar dan ukuran 2X3
sebanyak 2 lembar.
3) Permohonan dibuat rangkap 3, masing-masing untuk Rektor,
Dekan, serta arsip pemohon.
e. Jawaban terhadap permohonan pindah studi sebagai berikut :
1) Pimpinan UNIPA merundingkan permohonan tersebut dengan
Dekan dan Ketua Program Studi yang dituju untuk
menerima/menolak.
2) Setelah itu Rektor menyampaikan persetujuan atau
penolakan kepada yang bersangkutan dengan tembusan
kepada Dekan.
3) Dalam hal ditolak, maka jawaba resmi akan disampaikan
kepada mahasiswa yang bersangkutan dengan penjelasan
alasan penolakan.
f. Tindak lanjut terhadap persetujuan pindah studi keluar UNIPA.
1) Dalam hal permohonan disetujui, Rektor memberikan
instruksi kepada BAAK untuk menerbitkan Surat Pindah Studi
disertai dengan lampiran Daftar Nilai Sementara/KHS asli.
Surat jawaban dan lampirannya ditujukkan kepada
Mahasiswa dengan tembusan kepada Dekan, Ketua Program
Studi dan BAK.
2) Dengan dikeluarkannya surat keterangan tersebut,
mahasiswa yang bersangkutan telah kehilangan haknya
sebagai mahasiswa UNIPA.
3) Fakultas/Program Studi, BAAKdan BAK segera melakukan
pembaharuan database status kemahasiswaan yang
bersangkutan.
2. Pindah Studi Ke UNIPA

71
Mahasiswa dari perguruan tinggi lain diperbolehkan pindah studi ke
UNIPA dengan ketentuan, termasuk ketentuan umum (pasal 1), dan
dengan prosedur sebagai berikut :
a. Permohonan pindah studi diajukan kepada Rektor.
b. Prosedur permohonan pindah studi sebagai berikut :
1) Permohonan pindah studi diajukan kepada Rektor untuk
mempertimbangkannya.
2) Permohonan pindah studi disertai lampiran :
a) Surat keterangan pindah studi dari perguruan tinggi asal;
b) Transkrip akademik yang disahkan;
c) Fotocopy KTP yang masih berlaku;
d) Pas foto ukuran 4X6 sebanyak 4 lembar dan ukuran 2X3
sebanyak 2 lembar.
3) Permohonan dibuat rangkap 3, masing-masing untuk Rektor,
Dekan, serta arsip pemohon.
c. Jawaban terhadap permohonan pindah studi sebagai berikut :
1) Pimpinan UNIPA merundingkan permohonan tersebut dengan
Dekan dan Ketua Program Studi yang dituju untuk
menerima/menolak.
2) Setelah itu Rektor menyampaikan persetujuan atau
penolakan kepada yang bersangkutan dengan tembusan
kepada Dekan.
3) Dalam hal ditolak, perlu dijelaskan alasan penolakan.
d. Tindak lanjut terhadap penerimaan program studi.
1) Dalam hal permohonan disetujui, mahasiswa yang
bersangkutan segera melaksanakan registrasi dalam batas
waktu yang telah ditetapkan dan sesuai dengan prosedur
penerimaan mahasiswa baru serta ketentuan yang berlaku,
termasuk membayar biaya administrasi sebesar biaya
pendaftaran seleksi calon mahasiswa baru.
2) Program Studi melakukan pengkajian dan penyesuaian mata
kuliah yang diakui dengan IPK dan sksdnya, serta sisa jumlah
semester yang harus ditempuh mahasiswa yang bersangkutan
dan mata kuliah yang masih harus ditempuh, kemudian
menyampaikan kepada yang bersangkutan untuk melakukan
konsultasi rencana studi semester berikutnya bersama
pembimbing akademiknya sesuai ketentuan yang berlaku.
3) Mahasiswa pindahan semester akhir harus menunggu waktu
wisuda sampai 2 (dua) tahun atau 4 semester.

e. Syarat-syarat
Yang dapat diterima sebagai mahasiswa pindahan adalah:

72
1) Program Diploma III: minimal 2 (dua) semester dan
maksimal 3 (tiga) semester, dengan ketentuan:
(1) 2 (dua) semester: telah mencapai minimal 36 sks
dengan IPK ≥ 2,75 atau
(2) 3 (tiga) semester: telah mencapai minimal 54 sks
dengan IPK ≥ 2,75
2) Program Sarjana: minimal 2 (dua) semester dan maksimal 4
(empat) semester, dengan ketentuan :
(1) 2 (dua) semester : telah mencapai minimal 40 sks
dengan IPK 3,00 atau
(2) 4 (empat) semester: telah mencapai minimal 80 sks
dengan IPK ≥ 3,00
3) Bukan mahasiswa putus kuliah paksa (dropped out) dan
tidak pernah mendapat dan/atau sedang menjalani sanksi
akademik dari perguruan tinggi asal.
4) Bidang/program studi asal sesuai dengan yang ada di
Universitas Nusa Nipa.
5) Program studi asal terakreditasi BAN-PT sekurang-
kurangnya dengan berpredikat C.
6) Telah menempuh pendidikan secara terus-menerus pada
perguruan tinggi asal.
7) Mendapat ijin/persetujuan pindah dari pimpinan perguruan
tinggi asal dan menyerahkan bukti-bukti kegiatan akademik
lain yang sah.
8) Mahasiswa yang mengajukan surat permohonan kepada
Rektor Universitas Nusa Nipa dengan tembusan surat
kepada Dekan Fakultas/Ketua Program yang dituju.
Dalam rangka menjamin kualitas lulusan, Fakultas/Program
dapat menetapkan syarat tambahan, selain yang ditetapkan
pada ayat 1. Mahasiswa pindahan yang diterima di Universitas
Nusa Nipa mempunyai kewajiban membayar biaya pendidikan
seperti mahasiswa baru.
f. Waktu Pengajuan Permohonan Pindah
1) Permohonan pindah harus diterima Universitas Nusa Nipa
paling lambat 1 (satu) bulan sebelum kuliah tahun
akademik baru (semester ganjil) dimulai.
2) Permohonan pindah tidak akan dipertimbangkan apabila
batas waktu seperti tersebut pada butir (1) dilampaui.

3. Perpindahan Mahasiswa Antar Fakultas Di Universitas Nusa Nipa


a. Syarat-syarat
Yang dapat diterima sebagai mahasiswa pindahan adalah :
73
1) Untuk program sarjana telah mengikuti pendidikan secara
terus menerus sekurang-kurangnya 2 semester dan setinggi-
tingginya 4 semester serta telah mengumpulkan :
a) Untuk 2 semester, 24 SKS dengan IPK sekurang-
kurangnya 2,50
b) Untuk 4 semester, 48 SKS dengan IPK sekurang-
kurangnya 2,50
2) Untuk program D III telah mengikuti pendidikan secara
terusmenerus sekurang-kurangnya 2 semester dan setinggi-
tingginya 3 semester serta telah mengumpulkan :
a) Untuk 2 semester, 24 SKS dengan IPK sekurang-
kurangnya 2,50
b) Untuk 3 semester, 36 SKS dengan IPK sekurang-
kurangnya 2,50
3) Bukan putus studi karena tidak memenuhi ketentuan
akademik pada fakultas asal.
4) Tidak pernah melanggar peraturan fakultas asal
5) Persetujuan pindah dari fakultas asal.
6) Dekan fakultas yang dituju menyatakan secara tertulis
kesediaannya untuk menerima.
7) Perpindahan mahasiswa antar fakultas hanya boleh 1 (satu)
kali selama yang bersangkutan menjadi mahasiswa
Universitas Nusa Nipa.
b. TataCara Mengajukan Permohonan Pindah
Tata cara mengajukan permohonan pindah antar fakultas yaitu:
1) Permohonan pindah diajukan secara tertulis dengan alasan
yang kuat kepada Rektor dengan tembusan kepada Dekan
Fakultas yang dituju
2) Permohonan tersebut harus dilampiri :
a) Daftar nilai sah yang diperoleh dari fakultas/prodi asal
dengan IPK nya.
b) Persetujuan orang tua/wali/instansi.
c) Surat keterangan tidak pernah melakukan pelanggaran
peraturan fakultas/prodi asal.
c. Waktu Pengajuan Permohonan Pindah
1) Permohonan pindah harus diterima Rektor paling lambat 1
(satu) bulan sebelum kuliah dimulai.
2) Permohonan pindah tidak akan dipertimbangkan apabila
batas waktu.
4. Perpindahan Mahasiswa Antar Program Studi dalam Satu
Fakultas Di Universitas Nusa Nipa
Perpindahan mahasiswa antar program studi dapat dilakukan
dengan memperhatikan syarat-syarat sebagai berikut :
74
b. Yang dapat diterima sebagai mahasiswa antar program studi
1) Untuk program sarjana telah mengikuti pendidikan secara
terus-menerus sekurang-kurangnya 2 semester dan setinggi-
tingginya 4 semester serta telah mengumpulkan :
a) Untuk 2 semester, 24 SKS dengan IPK sekurang-kurangnya
2,50
b) Untuk 4 semester, 48 SKS dengan IPK sekurang-kurangnya
2,50
2) Untuk program D III telah mengikuti pendidikan secara terus-
menerus sekurang-kurannya 2 semester dan setinggi-
tingginya 3 semester serta telah mengumpulkan :
a) Untuk 2 semester, 24 SKS dengan IPK sekurang-kurangnya
2,50
b) Untuk 3 semester, 36 SKS dengan IPK sekurang-kurangnya
2,50
c. Bukan putus studi karena tidak memenuhi ketentuan akademik
d. Tidak pernah melanggar peraturan program studi asal
e. Persetujuan pindah dari program studi asal
f. Ketua program studi yang dituju menyatakan secara tertulis
g. Perpindahan mahasiswa antar program hanya boleh 1 (satu ) kali
selama yang bersangkutan menjadi mahasiswa

5. Perpindahan Mahasiswa Antar Program Studi


Perpindahan mahasiswa antar program studi dalam fakultas diatur
dengan peraturan fakultas masing-masing dengan memperhatikan
ketentuan dalam pedoman pendidikan ini. Nomor Induk Mahasiswa
(NIM) berubah sesuai program studi yang baru. Perpindahan dan
registrasi diatur dalam pedoman pendidikan fakultas.

I. Kelulusan Sarjana dan Program Diploma


1. Mahasiswa yang lulus sarjana dan diploma wajib mengikuti
wisudadan berhak memperoleh ijazah yang diserahkan sesudah
wisuda. Jika tidak mengikuti wisuda dalam waktu 1 tahun setelah
tanggal kelulusan, ijazah hilang, rusak atau terbakar bukan
menjadi tanggung jawab Universitas Nusa Nipa.
2. Ijazah alumni Universitas Nusa Nipa hilang, rusak atau terbakar
tidak dapat diduplikasi atau diganti atau dibuat ijazah baru,
tetapi akan dibuatkan surat Keterangan Pengganti Ijazah.

75
IV
KURIKULUM MERDEKA BELAJAR-
KAMPUS MERDEKA
Dasar Kebijakan Kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka
(MB-KM)
Perat uran M ent eri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nom or 3 Tahun 2020 Tent ang St andar Nasional Pendidikan Tinggi dan
Undang-Undang Nom or 12 Tahun 2012 t entang Pendidikan Tinggi yang
m einyat akan bahw a penyusunan kurikulum adalah hak perguruan tinggi,
t et api selanjut nya dinyat akan harus m engacu kepada st andar nasional (Pasal
35 ayat 1). Selain dua kebijakan yang m enjadi payung menyusunan panduan
ini, juga dilandasi Perpres No. 8 Tahun 2012 t ent ang KKNI. Hal ini mendorong
sem ua perguruan tinggi unt uk menyesuaikan diri dengan ket ent uan tersebut.
Perguruan Tinggi dit unt ut unt uk dapat m erancang dan m elaksanakan
proses pem belajaran yang inovat if agar m ahasisw a dapat m eraih capaian
pem belajaran m encakup aspek sikap, penget ahuan, dan keteram pilan secara
opt im al dan selalu relevan. Kebijakan M erdeka Belajar - Kam pus M erdeka
diharapkan dapat m enjadi jaw aban at as t unt ut an t ersebut . Kam pus M erdeka
m erupakan w ujud pem belajaran di perguruan t inggi yang ot onom dan
fleksibel sehingga tercipt a kult ur belajar yang inovatif, t idak m engekang, dan
sesuai dengan kebut uhan m ahasisw a.
M ahasisw a diberikan kebebasan m engam bil SKS di luar program st udi,
t iga sem est er yang di m aksud berupa 1 sem est er kesempat an m engam bil
m at a kuliah di luar program st udi dan 2 sem est er m elaksanakan akt ivit as
pem belajaran di luar perguruan t inggi.

M ekanisme M B-KM Universitas Nusa Nipa Indonesia


1. Peran Pihak-Pihak Terkait
a. Perguruan Tinggi
1) Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi: Perguruan Tinggi wajib
memfasilitasi hak bagi mahasiswa (dapat diambil atau
tidak) untuk:
a) Dapat mengambil SKS di luar perguruan tinggi paling
lama 2 semester atau setara dengan 40 SKS.

76
b) Dapat mengambil SKS di program studi yang berbeda
di perguruan tinggi yang sama sebanyak 1 semester
atau setara dengan 20 SKS.
2) Menyusun kebijakan/pedoman akademik untuk
memfasilitasi kegiatan pembelajaran di luar prodi.
3) Membuat dokumen kerja sama (MoU/SPK) dengan mitra.
b. Fakultas;
1) Menyiapkan fasilitasi daftar mata kuliah tingkat fakultas
yang bisa diambil mahasiswa lintas prodi.
2) Menyiapkan dokumen kerja sama (MoU/SPK) dengan
mitra yang relevan.
c. Program Studi;
1) Menyusun atau menyesuaikan kurikulum dengan model
implementasi kampus merdeka.
2) Memfasilitasi mahasiswa yang akan mengambil
pembelajaran lintas prodi dalam Perguruan Tinggi.
3) Menawarkan mata kuliah yang bisa diambil oleh
mahasiswa di luar prodi dan luar Perguruan Tinggi beserta
persyaratannya.
4) Melakukan ekuivalensi mata kuliah dengan kegiatan
pembelajaran luar prodi dan luar Perguruan Tinggi.
5) Jika ada mata kuliah/SKS yang belum terpenuhi dari
kegiatan pembelajaran luar prodi dan luar Perguruan
Tinggi, disiapkan alternatif mata kuliah daring.
d. Mahasiswa ;
1) Merencanakan bersama Dosen Pembimbing Akademik
mengenai program mata kuliah/program yang akan
diambil di luar prodi.
2) Mendaftar program kegiatan luar prodi.
3) Melengkapi persyaratan kegiatan luar prodi, termasuk
mengikuti seleksi bila ada.
4) Mengikuti program kegiatan luar prodi sesuai dengan
ketentuan pedoman akademik yang ada.
e. Mitra ;
1) Membuat dokumen kerja sama (MoU/SPK) bersama
perguruan tinggi/fakultas/ program studi.
2) Melaksanakan program kegiatan luar prodi sesuai dengan
ketentuan yang ada dalam dokumen kerja sama
(MoU/SPK).

77
2. Bentuk Kegiatan Pembelajaran Bentuk kegiatan pembelajaran
sesuai dengan Permendikbud No 3 Tahun 2020 Pasal 15 ayat 1
dapat dilakukan di dalam Program Studi dan di luar Program Studi
meliputi:

Sumber Buku Panduan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka Kemendibud


2020

Administrasi Akademik Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka


1. Pertukaran Pelajar
Bentuk kegiatan pertukaran pelajar sesuai pedoman KEMENDIKBUD
ada 3 model, namun yang diterapkan di UNIPA adalah Pertukaran
Pelajar antar Program Studi pada Perguruan Tinggi yang sama.
1) Mekanisme:
a) Program studi
(1) Menyusun atau menyesuaikan kurikulum yang
memfasilitasi mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di
program studi lain.
(2) Menentukan dan menawarkan mata kuliah yang dapat
diambil mahasiswa dari luar prodi.
(3) Mengatur kuota peserta yang mengambil mata kuliah yang
ditawarkan dalam bentuk pembelajaran dalam Program
Studi lain.

78
(4) Jumlah SKS yang dapat diambil dari prodi lain maksimal
20 sks.
b) Mahasiswa
(1) Mendapatkan persetujuan Dosen Pembimbing Akademik
(DPA) dan Ketua Program Studi.
(2) Mengikuti program kegiatan luar prodi sesuai dengan
ketentuan pedoman akademik yang ada.
2) Kegiatan pembelajaran dalam Program Studi lain pada
Perguruan Tinggi yang sama dapat dilakukan secara tatap muka
atau dalam jaringan (daring).
3) Proses Program Pertukaran Pelajar
Program pertukaran pelajar dapat dilihat pada gambar berikut :

2. Magang/Praktik Kerja
Magang/praktik kerja dilakukan pada lembaga atau industri
yang sesuai dengan profil lulusan dan dilaksanakan selama 1-2
semester atau setara dengan 20-40 sks.
a. Tujuan program magang
Memberikan pengalaman yang cukup kepada mahasiswa,
pembelajaran langsung di tempat kerja (experiential
learning). Selama magang mahasiswa akan mendapatkan
hardskills (keterampilan, complex problemsolving,
analytical skills, dsb.), maupun soft skills (etika
profesi/kerja, komunikasi, kerjasama, dsb.). Sementara
industri mendapatkan talenta yang bila cocok nantinya bisa
langsung di-recruit. Melalui kegiatan ini, permasalahan
industri akan mengalir ke perguruan tinggi sehingga meng-
update bahan ajar dan pembelajaran dosen serta topik-

79
topik riset di perguruan tinggi akan makin relevan.
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui kerja sama
dengan mitra antara lain perusahaan, yayasan nirlaba,
organisasi multilateral, institusi pemerintah, maupun
perusahaan rintisan (startup).

b. Mekanisme pelaksanaan magang/ praktik kerja


Adapun mekanisme pelaksanaan magang/praktik kerja
sebagai berikut.
1) Mahasiswa
a) Dengan persetujuan dosen pembimbing akademik
mahasiswa mendaftar/ melamar dan mengikuti
seleksi magang sesuai ketentuan tempat magang.
b) Mendapatkan persetujuan Dosen Pembimbing
Akademik (DPA) dan mendapatkan dosen pembimbing
magang.
c) Melaksanakan kegiatan Magang sesuai arahan
supervisor dan dosen pembimbing magang.
d) Mengisi logbook sesuai dengan aktivitas yang
dilakukan.
e) Menyusun laporan kegiatan dan menyampaikan
laporan kepada supervisor dan dosen pembimbing.
2) Dosen Pembimbing &Supervisor
a) Dosen pembimbing memberikan pembekalan bagi
mahasiswa sebelum berangkat magang.
b) Dosen pembimbing memberikan arahan dan tugas-
tugas bagi mahasiswa selama proses magang.
Supervisor menjadi mentor dan membimbing
mahasiswa selama proses magang.
c) Dosen pembimbing bersama supervisor melakukan
evaluasi dan penilaian atas hasil magang.
c. Proses program magang/ praktik kerja
Proses program magang dapat dilihat pada bagan di bawah
ini:

80
3. Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan
Kegiatan pembelajaran dalam bentuk asistensi mengajar
dilakukan oleh mahasiswa di satuan pendidikan seperti sekolah
dasar, menengahmaupun atas. Sekolah tempat praktek
mengajar dapat berada di lokasi kota maupun di daerah
terpencil. Program ini dapat dipilih oleh mahasiswa selain
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Tujuan program asistensi mengajar di satuan pendidikan
antara lain:
a. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang memiliki
minat dalam bidang pendidikan untuk turut serta
mengajarkan dan memperdalam ilmunya dengan cara
menjadi guru di satuan pendidikan.
b. Membantu meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan,
serta relevansi pendidikan dasar dan menengah dengan
pendidikan tinggi dan perkembangan zaman.
Mekanisme pelaksanaan asistensi mengajar di satuan
pendidikan bagi mahasiswa adalah:
a) Dengan persetujuan Dosen Pembimbing Akademik
(DPA) mahasiswa mendaftarkan dan mengikuti seleksi
asisten mengajar di satuan pendidikan.
b) Melaksanakan kegiatan asistensi mengajar di satuan
Pendidikan di bawah bimbingan dosen pembimbing.
c) Mengisi logbook sesuai dengan aktivitas yangdilakukan.
d) Menyusun laporan kegiatan dan menyampaikan
laporan dalam bentuk presentasi.
Proses Program Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan dapat
dilihat pada gambar berikut :

81
4. Penelitian/Riset
Bagi mahasiswa yang memiliki passion menjadi peneliti,
merdeka belajar dapat diwujudkan dalam bentuk kegiatan
penelitian di Lembaga riset/pusat studi. Melalui penelitian
mahasiswa dapat membanguncara berpikir kritis.
a. Tujuan program penelitian/riset
Adapun tujuan dari program peneliti/riset antara lain:
1) Penelitian mahasiswa diharapkan dapat ditingkatkan
mutunya. Selain itu, pengalaman mahasiswa dalam
proyek riset yang besar akan memperkuat pooltalent
peneliti secara topikal.
2) Mahasiswa mendapatkan kompetensi penelitian melalui
pembimbingan langsung oleh peneliti di lembaga
riset/pusat studi.
3) Meningkatkan ekosistem dan kualitas riset di
laboratorium dan lembaga riset Indonesia dengan
memberikan sumber daya peneliti dan regenerasi
peneliti sejak dini.
b. Mekanisme pelaksanaan penelitian/riset
Adapun mekanisme pelaksanaan penelitian/riset adalah:

82
1) Dengan persetujuan Dosen Pembimbing Akademik (DPA),
mahasiswa mendaftarkan diri untuk program asisten
riset.
2) Melaksanakan kegiatan riset sesuai dengan arahan dari
Lembaga riset/pusat studi tempat melakukan riset.
3) Mengisi logbook sesuai dengan aktivitas yang dilakukan.
4) Menyusun laporan kegiatan dan menyampaikan laporan
dalam bentuk laporan penelitian/skripsi atau publikasi
ilmiah.
c. Proses Program Penelitian/ Riset
Proses Program Penelitian/Riset dapat dilihat pada gambar
berikut :

5. Proyek Kemanusiaan
Pada kegiatan proyek kemanusiaan, mahasiswa dengan jiwa
muda, kompetensi ilmu, danminatnya dapat menjadi “foot
soldiers” dalam proyek-proyek kemanusiaan danpembangunan
lainnya baik di Indonesia maupun di luar negeri. Tujuan
program proyek kemanusiaan antara lain:
a. Menyiapkan mahasiswa unggul yang menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,
moral, dan etika.
b. Melatih mahasiswa memiliki kepekaan sosial untuk
menggali dan menyelami permasalahan yang ada serta
turut memberikan solusi sesuai dengan minat dan
keahliannya masing-masing.
83
Mekanisme pelaksanaan proyek kemanusiaan adalah:
1) Dengan persetujuan Dosen Pembimbing Akademik (DPA),
mahasiswa mendaftarkan diri untuk mengikuti program
kemanusiaan.
2) Melaksanakan kegiatan proyek (relawan) kemanusiaan di
bawah bimbingan dosen pembimbing dan
supervisor/mentor lapangan.
3) Mengisi logbook sesuai dengan aktivitas yang dilakukan.
4) Menyusun laporan kegiatan dan menyampaikan laporan
dalam bentuk publikasi atau presentasi.
Proses Program Proyek Kemanusiaandapat dilihat pada gambar
berikut :

6. Kegiatan Wirausaha
Kebijakan Kampus Merdeka mendorong pengembangan minat
wirausaha mahasiswa dengan program kegiatan belajar yang
sesuai. Tujuan program kegiatan wirausaha antara lain:
a. Memberikan mahasiswa yang memiliki minat berwirausaha
untuk mengembangkan usahanya lebih dini dan
terbimbing.
b. Menangani permasalahan pengangguran yang menghasilkan
pengangguran intelektual dari kalangan sarjana.
Mekanisme pelaksanaan kegiatan wirausaha adalah:
1) Dengan persetujuan dosen pembimbing akademik (DPA),
mahasiswa mendaftarkan program kegiatan wirausaha.
2) Kegiatan wirausaha bisa diterapkan baik pada usaha yang
baru dirintis oleh mahasiswa, mendampingi usaha yang
84
baru dirintis oleh masyarakat atau mendampingi usaha
yang telah berjalan.
3) Dengan bimbingan pusat inkubasi atau dosen pembimbing
kewirausahaan/mentor, mahasiswa menyusun proposal
kegiatan wirausaha.
4) Melaksanakan kegiatan wirausaha di bawah bimbingan
dosen pembimbing atau mentor kewirausahaan.
5) Menyampaikan hasil kegiatan wirausaha dan menyampaikan
laporan dalam bentuk presentasi.
Proses Program Wirausaha dapat dilihat pada gambar berikut :

7. Studi/Proyek Independen
Banyak mahasiswa yang memiliki passion untuk mewujudkan
karya besar yang dilombakan di tingkat internasional atau
karya dari ide yang inovatif. Idealnya, studi/ proyek
independen dijalankan untuk menjadi pelengkap dari
kurikulum yang sudah diambil oleh mahasiswa. Perguruan
tinggi atau fakultas juga dapat menjadikan studi independen
untuk melengkapi topik yang tidak termasuk dalam jadwal
perkuliahan, tetapi masih tersedia dalam silabus program
studi atau fakultas. Kegiatan proyek independen dapat
dilakukan dalam bentuk kerja kelompok lintas disiplin
keilmuan.
a. Tujuan program studi/ proyek independen
Adapun tujuan dari program studi/proyek independent:

85
1) Mewujudkan gagasan mahasiswa dalam mengembangkan
produk inovatif yang menjadi gagasannya.
2) Menyelenggarakan pendidikan berbasis riset dan
pengembangan (R&D).
3) Meningkatkan prestasi mahasiswa dalam ajang nasional
dan internasional.
Kegiatan Studi/proyek independen dapat menjadi
pelengkap atau pengganti mata kuliah yang harus diambil.
Ekuivalensi kegiatan studi independen ke dalam mata
kuliah dihitung berdasarkan kontribusi dan peran
mahasiswa yang dibuktikan dalam aktivitas di bawah
koordinasi dosen pembimbing.
b. Mekanisme pelaksanaan kegiatan studi/ proyek independen
Adapun untuk mekanisme pelaksanaan kegiatan
studi/proyek independen adalah sebagai berikut.
1) Mendapatkan persetujuan Dosen Pembimbing Akademik
(DPA) dan Ketua Program Studi.
2) Membuat proposal kegiatan Studi Independen lintas
disiplin.
3) Melaksanakan kegiatan Studi Independen
4) Menghasilkan produk atau mengikuti lomba tingkat
nasional atau internasional.
5) Menyusun laporan kegiatan dan menyampaikan laporan
dalam bentuk presentasi.
c. Proses program Studi/ Proyek Independen
Adapun proses pelaksanaan program Studi/ Proyek
Independen dapat dilihat pada bagan berikut ini:

86
8. Membangun Desa/ KKNT
Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) merupakan suatu bentuk
pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar
kepada mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat di luar
UNIPA,yang secara langsung bersama-sama
masyarakatmengidentifikasi potensi dan menangani masalah
sehingga diharapkan mampu mengembangkan potensi
desa/daerah dan mencari solusi untuk masalah yang adadi
desa. Kegiatan KKNT diharapkan dapat
mengasah softskill kemitraan, kerjasamatim lintas
disiplin/keilmuan (lintas kompetensi), dan leadership
mahasiswa dalammengelola program pembangunan di wilayah
perdesaan.
Kegiatan membangun desa/KKNT dalam program Merdeka
Belajar-Kampus Merdeka diakui kreditnya setara 6-12 bulan
atau 20-40 sks. Setelah pelaksanaan KKNT, mahasiswadapat
menuliskan hal-hal yang dilakukannya beserta hasilnya dalam
bentuk tugasakhir. Pelaksanaan KKNT dilakukan untuk
mendukung kerja sama bersama KementerianDesa PDTT serta
Kementerian/stakeholder lainnya.
a. Tujuan program membangun desa/KKNyaitu:
1) Kehadiran mahasiswa selama 6-12 bulan dapat
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
keterampilan yang dimilikinya dan bekerjasama
dengan banyak pemangku kepentingan di lapangan.
2) Membantu percepatan pembangunan di wilayah
pedesaan bersama dengan Kementerian Desa PDTT.
b. Manfaat program membangun desa/KKNT antara lain:
1) Bagi Mahasiswa
a) Membuat mahasiswa mampu melihat potensi desa,
mengidentifikasi masalah dan mencari solusi untuk
meningkatkan potensi dan menjadi desa mandiri.
b) Membuat mahasiswa mampu berkolaborasi
menyusun dan membuat Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Desa (RPJMDes), Rencana
Kegiatan Pembangunan Desa (RKPDes), dan
program strategis lainnya di desa bersama Dosen
Pendamping, Pemerintah Desa, Penggerak Swadaya
Masyarakat (PSM), Kader Pemberdayaan Masyarakat
Desa (KPMD), pendamping lokal desa dan unsur
masyarakat.

87
c) Membuat mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu
yang dimiliki secara kolaboratif bersama dengan
Pemerintah Desa dan unsur masyarakat untuk
membangun desa.
d) Mahasiswa mampu memanfaatkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan keterampilan yang
dimilikinya di lapangan yang disukainya.
2) Bagi Perguruan Tinggi
a) Memberikan umpan balik bagi perguruan tinggi
tentang ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dibutuhkan secara nyata oleh masyarakat.
b) Menjadi sarana bagi perguruan tinggi dalam
membentuk jejaring atau mitra strategis dalam
membantu pembangunan desa.
c) Menjadi sarana pengembangan tri dharma
perguruan tinggi.
d) Menjadi sarana aktualisasi dosen dalam
pengembangan ilmu pengetahuan.
3) Bagi Desa
a) Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga dari
tenaga terdidik untuk menyusun Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes)
dan Rencana Kegiatan Pembangunan Desa
(RKPDes).
b) Membantu perubahan/perbaikan tata kelola desa.
c) Memacu terbentuknya tenaga muda yang
diperlukan dalam pemberdayaan masyarakat desa
d) Membantu pengayaan wawasan masyarakat
terhadap pembangunan desa.
e) Percepatan pembangunan di wilayah pedesaan.
c. Persyaratan tambahan yang harus dipenuhi oleh
mahasiswa ketika memprogram kegiatan membangun
desa/KKNT yaitu:
1) Mahasiswa telah menyelesaikan proses pembelajaran
setelah semester 5.
2) Dilakukan secara berkelompok, anggota berjumlah ±
10 orang per kelompok dan atau sesuai kebutuhan
desadan bersifat multidisiplin (asal
prodi/fakultas/kluster yang berbeda).
3) Peserta wajib tinggal di komunitas atau wajib “live in”
di lokasi yang telah ditentukan.
4) Sehat jasmani dan rohani serta tidak sedang hamil
bagi wanita.
88
d. Mekanisme pelaksanaan kegiatan membangun desa/KKNT
adalah:
1) Perguruan Tinggi
a) Menjalin kerja sama dengan pihak Kementerian
Desa PDTT, serta Kemdikbud dalam
penyelenggaraan program proyek di desa atau
menjalin kerja sama langsung dengan pemerintah
daerah untuk penyelenggaraan program proyek di
desa.
b) Mengelola pendaftaran dan penempatan mahasiswa
ke desa tujuan.
c) Menugaskan dosen pembimbing yang akan
membimbing mahasiswa selama KKNT.
d) Bila dimungkinkan pembimbing melakukan
kunjungan di lokasi KKNT untuk monitoring dan
evaluasi.
5) Memberangkatkan dan memulangkan mahasiswa
dari UNIPA ke lokasi penempatan program.
6) Memberikan pembekalan, pemeriksaan kesehatan,
dan menyediakan jaminan kesehatan dan
keselamatan kepada mahasiswa calon peserta
KKNT.
7) Perguruan tinggi menyusun SOP pelaksanaan KKNT
dengan mempertimbangkan jaminan Keamanan dan
Keselamatan Mahasiswa selama di lapangan.
8) Perguruan tinggi memberikan pembekalan tentang
kearifan lokal masyarakat dan perilaku etika
selama melaksanakan kegiatan KKNT.
9) Melaporkan hasil kegiatan KKNT ke Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi.
2) Mahasiswa
a) Mahasiswa wajib tinggal (live in) pada lokasi yang
telah ditentukan.
b) Jika dalam proses pelaksanaan kompetensi
mahasiswa tidak memenuhi ekuivalensi 20 SKS,
maka mahasiswa dapat mengambil MK daring atau
lainnya sesuai ketentuan Perguruan Tinggi.
c) Proses dan hasil kegiatan ditulis dan dilaporkan
kepada Perguruan Tinggi.
d) Hasil kegiatan dapat diekuivalensikan sebagai
skripsi atau tugas akhir sesuai ketentuan Perguruan
Tinggi.

89
3) Pembimbing
a) Dosen Pembimbing Akademik dari perguruan tinggi
yang bertanggung jawab terhadap kegiatan
mahasiswa dari awal sampai dengan akhir.
b) Pembimbing pendamping dari pemerintah desa di
lokasi setempat.
c) Melibatkan unsur-unsur mitra, misalnya Penggerak
Swadaya Masyarakat (PSM) maupun unsur lain
sesuai lingkup kegiatan.
d) Dosen pendamping bersama pembimbing di desa
melakukan pembimbingan dan penilaian terhadap
program yang dilakukan mahasiswa.
e) Ketentuan lain dapat diatur oleh perguruan tinggi
pelaksana.
4) Lokasi Pelaksanaan
a) Lokasi berdasarkan rekomendasi dari Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi.
b) Lokasi pelaksanaan di desa sangat tertinggal,
tertinggal dan berkembang.
c) Desa-desa Binaan Perguruan Tinggi Pelaksana.
d) Radius desa lokasi KKNT dengan Perguruan Tinggi
dirancang 200 km.
e) Desa lainnya yang diusulkan oleh Mitra (Pemda,
Industri, dan lainnya.
5) Mitra
a) Pemerintah (Kemendes, Desa binaan PT, Kemkes,
PUPR, Kementan, Kemensos, KLHK, Kemdagri,
Kemlu, TNI, Polri, dan lembaga lainnya).
b) Pemerintah Daerah.
c) BUMN dan Industri.
d) Social Investment.
e) Kelompok Masyarakat (perantau dan diaspora).
6) Keamanan dan Keselamatan Mahasiswa (Kondisi
Khusus)
a) Terkait mahasiswa yang menderita penyakit
dan/atau berkepentingan khusus sehingga tidak
bisa mengikuti kegiatan, wajib melaporkan keadaan
ini ke pengelola KKNT perguruan tinggi pelaksana
yang dibuktikan oleh surat keterangan dari pihak
yang berwenang, sehingga penempatan di lokasi
dapat diatur dengan pertimbangan jarak dan
kemudahan akses.

90
b) Perguruan tinggi menyusun SOP pelaksanaan KKNT
dengan mempertimbangkan jaminan Keamanan dan
Keselamatan Mahasiswa selama di lapangan.
c) Perguruan tinggi memberikan pembekalan tentang
kearifan lokal masyarakat dan perilaku etika
selama melaksanakan kegiatan KKNT.
7) Pendanaan
a) Sumber Pendanaan
(1) Perguruan Tinggi.
(2) Mitra.
(3) Sumber lain yang tidak mengikat.
(4) Mahasiswa.
b) Komponen Penggunaan Dana
(1) Transportasi.
(2) Biaya Hidup.
(3) Asuransi Kecelakaan dan Kesehatan.
(4) Biaya Program.
c) Pembiayaan lain “insidentil” yang timbul berkaitan
dengan pelaksanaan program di lapangan.
d) Komponen pembiayaan yang lebih lanjut akan
disusun sesuai ketentuan perguruan tinggi
pelaksana.
Model dalam pelaksanaan KNKT yaitu:
a. Model KKNT yang diperapanjang
Perguruan tinggi membuat paket kompetensi yang akan
diperoleh mahasiswa dalam pelaksanaan KKNT regular,
dan mahasiswa diberikesempatan untuk mengajukan
perpanjangan KKNT selama maksimal 1 semester atau
setara dengan 20 SKS.Untuk melanjutkan program KKNT
yangdiperpanjang, mahasiswa dapat memanfaatkan
Program Holistik Pembinaandan Pemberdayaan Desa
(PHP2D) dengan mengikuti prosedur dari
DirektoratBelmawa. Bentuk kegiatan KKNT yang
Diperpanjang dapat berupa proyek
pemberdayaan masyarakat di desa dan penelitian untuk
tugas akhir mahasiswa.

91
Contoh:

b. Model KKNT Pembangunan dan Pemberdayaan Desa


Pada model ini perguruan tinggi bekerja sama dengan
Mitra dalam melakukan KKNT Pembangunan dan
Pemberdayaan Desa berdasarkan peluang/kondisidesa
92
dalam bentuk paket kompetensi/pengembangan RPJMDes
yang akandiperoleh mahasiswa dalam pelaksanaan KKNT.
Jumlah dan bidang mahasiswa yang mengikuti program ini
menyesuaikan dengan kebutuhan program di
desa.Pelaksanaan KKNT Pembangunan dan Pemberdayaan
Desa dilakukan selama6-12 bulan di lokasi atau setara
dengan maksimal 20SKS.Perhitungan terhadapcapaian
pembelajaran setara 20 SKS ini dapat disetarakan dalam
beberapa matakuliah yang relevan dengan kompetensi
lulusan. Penilaian terhadap capaianpembelajaran dapat
diidentifikasi dari laporan dan ujian
portofolio/rubrikkegiatan KKNT. Untuk kesesuaian dengan
ketercapaian kompetensi lulusann maka perlu
dipersiapkan proposal/rancangan kegiatan yang dapat
mewakilibidang keahlian. Dosen pembimbing lapangan
harus mewakili program studipengampu mata kuliah
semester akhir dari setiap program studi. Mahasiswajuga
dapat memanfaatkan Program Holistik Pembinaan dan
Pemberdayaan Desa(PHP2D) dengan mengikuti prosedur
dari Direktorat Belmawa.

c. Model KKNT Mengajar di Desa


1) Pelaksanaan kegiatan ini diutamakan pada
mahasiswa program studi Pendidikan.
2) Bagi mahasiswa di luar program studi Pendidikan
dapat melakukan kegiatan mengajar sesuai dengan
bidang keahlian dalam rangka pemberdayaan
masyarakat misalnya penerapan teknologi tepat
guna. Semua kegiatan KKNT mengajar ini bersifat
membantu pengajaran formal dan non-formal. Bila di
akhir kegiatan ini akan dijadikan sebagai tugas akhir,
maka harus direncanakan sejak awal dalam bentuk
proposal yang mengacu pada aturan prodi.
Contoh:

93
d. Model KKNT Free-Form
Mahasiswa diberikan kebebasan untuk menentukan dan
melakukan bentukprogram KKNT yang akan dilaksanakan
bersama Mitra. Dalam menyusun programKKNT model ini,
mahasiswa harus memperhatikan kurikulum terkait
dengankegiatan dan dikonsultasikan dengan Dosen
Pembimbing Akademik.

Contoh:

Proses Program Membangun Desa/KKNT

94
Proses program membangun desa dapat dilihat pada gambar berikut

95
Kurikulum M B-KM Universitas Nusa Nipa Indonesia
M atriks Sebaran M K Kurikulum M erdeka Belajar
Fakultas Teknik
Program Studi Teknik Informatika

Program Studik Teknik Sipil

96
Program Studi Teknik Arsitektur

Fakultas Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan


Program Studi M anajemen Sumber Daya Perairan

97
Fakultas Pertanian
Program Studi Agroteknologi

Program Studi Agribisnis

98
Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial
Program Studi Psikologi

Program Studi Ilmu Komunikasi

99
Fakultas Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Program Studi Manajemen

100
V
KURIKULUM-KKNI
A. FAKULTAS ILMU - ILMU KESEHATAN
Dekan : Agustina S. Dua
Wida,S.Kep,Ns.,M.Kep
Wakil Dekan I : Fransiska A. Mukin,
S.Kep.,Ns.,M.Kep
Wakil Dekan II dan III : Pembronia Nona
Fembi,S.Kep.,Ns.,M.Kep
Ketua PS SI Keperawatan : Maria Yulita Meo, S.Kep., Ns,M.Kep
Sekretaris PS S1 Keperawatan : Adelheid R.
Herminsih,S.Kep.,Ns,M.Kep
Ketua PS D III Keperawatan : Yuldensia Avelina, S.Kep.,Ns,M.Kep
Ketua PS Profesi Ners : Emanuela Natalia Nua,
S.Kep.,Ns.,M.Kep
Sekretaris PS Profesi Ners : Pasionista Vianitati,
S.Kep.,Ns.,M.Kes
Kepala Laboratorium : Maria Yosefa Sareng, A.Per.Pen
Kepala Tata Usaha : Kristina Sujila,SE

1. Program Studi S-1 Keperawatan – Ners


Visi
Menjadi program studi dengan keunggulan Keperawatan Medikal
Bedah yang mampu menghasilkan perawat professional berstandar
nasional tahun 2020.
Misi
a. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan
keperawatan yang berstandar Nasional dan pelatihan
keperawatan Medikal Bedah.
b. Menyelenggarakan penelitian untuk menghasilkan produk
penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah,
bermutu dan dapat dimanfaatkan.
c. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat untuk
meningkatkan kemitraan atau keterpaduan dengan masyarakat,
memberi pelayanan konsultatif dan memberdayakan masyarakat
dalambidang kesehatan, khususnya upaya promotif dan
preventif.
101
d. Menjalin kerjasama dengan institusi dalam Negeri.
Tujuan
1. Menghasilkan lulusan Sarjana Keperawatan-Ners professional
yang mampu bersaing di tingkat Nasional, memiliki soft skill
yang baik, mandiri, integritas pribadi, moral serta bertetika
profesi yang tinggi yang unggul dalam Keperawatan Medikal
Bedah.
2. Menghasilkan penelitian yang bermutu dan bermanfaat.
3. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat yang bermutu dan
berkualitas di bidang ilmu keperawatan serta terwujudnya
wilayah binaan dalam rangka pemberdayaan masyarakat.
4. Menghasilkan kerjasama dalam bidang pendidikan, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat dengan institusi dalam
negeri.
5. Menghasilkanlulusan yang mampu mengembangkan kerjasama
dan kemitraan dengan institusi lain di bidang Ilmu Kesehatan.
6. Mengelola Program Studi S1 Keperawatan- Ners berdasarkan
prinsip tata kelola Perguruan Tinggi yang baik (good university
governance)

DOSEN
Agustina S. Dua Wida,S.Kep.,Ns.,M.Kep Emanuela Natalia Nua,S.Kep,Ns,M.Kep
Theresia Elfi,S.Kep.,Ns,M.Kep Anggia R. Wijayanti, S.Kep, Ns.,M.Kep
Pembronia Nona Fembi,S.Kep.,Ns.,M.Kep Regina O. Adesta, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Yosefina Dhale Pora, S.Ked.,M.Kes Adelheid R. Herminsih,S.Kep.,Ns,M.Kep
Maria Yulita Meo, S.Kep.,Ns,M.Kep
Melkias Dikson,S.Kep.,Ns,M.Kep
Fransiska Aloysia Mukin,S.Kep.,Ns.,M.Kep
Maria S. Nona Ine Ringgi, S.ST.,M.Kes
Yustina Yantiana Guru, S.Kep,Ns.,M.Kep
Sudarwati Nababan, S.Kep.,Ns.,M.Kes
Yuldensia Avelina, S. Kep, Ns,M.Kep
Ode Irman, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Pasionista Vianitati, S. Kep, Ns.,M.Kes Donatus K. Sadipun, S.Kep,Ns.,M.Kep
Yosefina Nelista, S.Kep, Ns,M.Kep Yuliani Pitang, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Y. M.H Keytimu, S.Kep, Ns,M.P.H Theresia S. Da Cunha, S.Kep.,Ns.,M.Kes
Ariyanto Ayupir,S.Kep.,Ns.,M.Kes Wilhelmus Nong Baba,S.Kep,Ns,M.Kes
Yohanes P.Pati Rangga,S.KM,M.P.H Maria L. Barek Aran,S.Kep.,Ns.,M.Kes

102
KURIKULUM

103
104
Petunjuk:
1. Sifat
W : Wajib
P : Pilihan
2. SKS
T : Teori
P : Praktikum
PL : Praktikum Lapangan
3. Kelompok Matakuliah
MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
MKK : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya
MPB : Mata Kuliah Perilaku Berkarya
MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat

2. Program Pendidikan Profesi NERS


MATRIK SEBARAN MATA KULIAH PENDIDIKAN PROFESI NERS

3. Program Studi DIII Keperawatan


Visi :
Menjadi Program Studi dengan keunggulan Keperawatan
Kegawatdaruratan yang maampu menghasilkan Perawat Profesional
berstandar Nasional yang mandiri, inovatif, kreatif pada tahun 2020.
Misi :
1. Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi melalui Program Studi untuk
menghasilkan lulusan yang berkompeten pada bidang Keperawatan
khususnya Keperawatan Kegawatdaruratan, memiliki karakter yang

105
baik (soft skill), mandiri, integritas pribadi, moral, etika profesi
yang tinggi dan berdaya saing.
2. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mutu Profesi
Keperawatan melalui kegiatan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
3. Membina dan mengembangkan kerjasama (networking) dan
kemitraan dengan institusi lain, lembaga-lembaga nasional dan
regional untuk meningkatkan relevansi dan kompetensi lulusan.
Tujuan
Menghasilkan perawat profesional pemula yang kompeten dalam :
1. Memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kewenangannya.
2. Menerapkan Prinsip manajemen asuhan keperawatan.
3. Berperan serta dalam penelitian keperawatan dan menggunakan
hasil penelitian dalam asuhan keperawatan.
4. Mengembangkan kemampuan profesional secara terus menerus.

DOSEN
Yuldensia Avelina, S.Kep.,Ns.,M.Kep Yohanes P. Pati Rangga,
Yuliani Pitang,S.Kep.,Ns.,M.Kep S.KM.,M.P.H
Ode Irman, S.Kep.,Ns.,M.Kep Melkias Dikson, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Regina Ona Adesta, S.Kep.,Ns.,M.Kep Rosania E. B. Conterius,
Donatus K.Sadipun,S.Kep.,Ns.,M.Kep SKM.,M.Kes
A.R.
Herminingsih,S.Kep.,Ns.,M.Kep
Th. Syrilla Da
Cunha,S.Kep.,Ns.,M.Kes

106
KURIKULUM

107
Petunjuk:
1. Sifat
W : Wajib
P : Pilihan
2. SKS
T : Teori
P : Praktikum
PL : Praktikum Lapangan

108
3. Kelompok Matakuliah
MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
MKK : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya
MPB : Mata Kuliah Perilaku Berkarya
MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat
B. FAKULTAS TEKNIK
Dekan : Harry Janto Jepira, ST., MEM
Wakil Dekan : Agustinus L. Suban,S.Kom.,MT
Ketua PS Teknik Informatika : Imelda Dua Reja, S.Kom.,MT
Sekretaris PS Teknik Informatika : Yanter Woda,S.Kom.,MT
Ketua PS Teknik Sipil : Dedy Imanuel Pau,ST.,M.Eng
Sekretaris PS Teknik Sipil : Yosef Nobertus T. Muda, ST.,MT
Ketua & Sek. PS Teknik Arsitektur : Yohanes P.P. Parera, ST.,M.Ars
Kepala Tata Usaha : Yohanes Napoleon Sonbai, SE

1. Program Studi Teknik Informatika (S-1)


Visi
Menjadi program studi yang unggul dalam bidang Rekayasa
Perangkat Lunak (RPL). Jaringan dan Multimedia untuk
pengembangan kawasan, mandiri, inovatif, berkarakter dan
berkualitas melalui Tridarma Perguruan Tinggi yang tercapai pada
tahun 2020.
Misi
1. Memajukan pendidikan untuk mempersiapkan mahasiswa untuk
menjadi manusia yang analitis, kreatif, dan mandiri dalam
bidangRekayasa Perangkat Lunak (RPL)
Tujuan
1. Sebagai penghasil lulusan yang bertaraf nasional dalam bidang
informatika.
2. Peningkatan partisipasi elemen masyarakat untuk mendalami
bidang informatika.
3. Menyelenggarakan pengembangan, penelitian dan pengabdian
pada masyarakat di bidang informatika.

DOSEN

Agustinus L. Suban,S.Kom.,MT Nur Hadi, ST, MIT


Conchita J. Chandra,S.Kom.,MT Yosafat Pati Koten, ST,MT
Margaretha P.N. Rozady, ST.,MT Theresia W. Mado,ST.,MT
Petrus Wolo,ST.,MT Maria Florentina
Rumba,S.Kom,MT
Febriyanti Alwisye Wara, S.Kom, MT Benyamin Regi, S.Kom, M.Sn
109
Imelda Dua Reja, S.Kom, MT Yanter Wilve Baly Woda,
ST.,M.Kom
Maria Wihelmina Mado,ST.,MT

110
KURIKULUM

111
 Petunjuk:
4. Sifat
W : Wajib
P : Pilihan
4. SKS
T : Teori
P : Praktikum
PL : Praktikum Lapangan
5. Kelompok Matakuliah
MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
MKK : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya
MPB : Mata Kuliah Perilaku Berkarya
MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat

2. Program Studi Teknik Sipil (S-1)


Visi:
Menjadikan Program Studi Teknik Sipil sebagai lembaga pendidikan
tinggi Sipil yang berkualitas yang mampu mengelola pendidikan
secara mandiri dan professional dan menghasilkan lulusan sarjana

112
Teknik Sipil di bidang Struktur, Transportasi, Teknik Sipil
Konstruksi yang berwawasan lingkungan.
Misi:
1. Mengelola jurusan Teknik Sipil dengan menyelenggarakan
kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat yang berorientasi pada perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
2. Menghasilkan lulusan yang menguasai ilmu keteknikan bidang
Struktur, Transportasi serta Sipil Konstruksi sesuai tuntutan
profesi.
3. Mengembangkan serta meningkatkan sumber daya manusia
menuju profesionalitas tinggi.
Tujuan:
Menghasilkan Sarjana Teknik Sipil yang memiliki kemampuan nalar,
sehingga memiliki kemampuan melaksanakan tugas di Bidang
Perencana, Pengawasan dan pengolahan Konstruksi Bangunan Sipil
secara efektif dan efisien. Bersikap mandiri dalam menerapkan
ilmu pengetahuan Teknik Sipil secara professional, serta memiliki
kemampuan menerapkan dan mengembangkan teknologi secara
tepat dan berguna bagi masyarakat.
DOSEN
Harry Janto Jepira, ST, M.EM Octavianus Jori,ST.,MT
Sandy I. Yansiku, ST, MT.,M.Eng Yono Putra, ST.,MT
Firnimus Konstantinus Bhara,ST.,MT Yosef Nobertus T.
Anastasia M.N. Soludale, ST.,MT Muda,ST.,MT
Deddy I. Pau, ST.,M.Eng Maria Kurniaty Lete, ST.,MT

113
KURIKULUM

114
115
 Petunjuk:
1. Sifat
W : Wajib
P : Pilihan
2. SKS
T : Teori
P : Praktikum
PL : Praktikum Lapangan
3. Kelompok Matakuliah
MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
MKK : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya
MPB : Mata Kuliah Perilaku Berkarya
MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat

2. Program Studi Teknik Arsitektur (S-1)


Visi:
Terwujudnya program studi yang unggul dengan menyediakan
Lulusan Sarjana Arsitekrur yang memiliki ilmu pengetahuan dan
keterampilan di bidang desain/rancang bangun bangunan gedung,
struktur, perkotaan/pemukiman dan Arsitektur Vernacular secara
kreatif dan inovatif serta memiliki budi pekerti dan integritas moral
untuk menunjang pembangunan lokal maupun regional pada tahun
116
2020.
Misi:
1. Pendidikan :
Mengembangkan pendidikan Ilmu Arsitektur yang mampu
merancang secara profesional, kreatif dan inovatif,
komprehensip terhadap masalah-masalah design, dan mampu
menggali nilai-nilai lokal Arsitektur tradisonal yang berdaya
saing dan menjadi manusia yang berpikir analitis, berkeahlian
dan memiliki sikap berwirausaha, serta meningkatkan usaha
bagi terselenggaranya kegiatan pendidikan dan pengajaran
melalui proses belajar mengajar yang terencana, teratur dan
terjadwaldan berorientasi pada penguasaan dan pengembangan
pengetahuan dan teknologi.
2. Penelitian :
Mengembangkan kekerapan penelitian di bidang desain/rancang
bangunan, struktur, perkotaan/pemukiman dan arsitektur
Vernacular yang terkait secara konsektual kearah tercapainya
daya guna didalam kerangka pengembangan ilmu Arsitektur yang
berorientasi pada pemberiankonribusi bagi pengembangan ilmu
teknologi dan seni.
3. Pengabdian Masyarakat :
Mengembangkan kepekaan mahasiswa dan melakukan kegiatan
yang memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat.
Tujuan:
1. Menghasilkan lulusan sarjana Arsitektur yang memiliki
kemampuan nalar dalam menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi dibidang Arsitektur, struktur, desain urban serta
memiliki sikap integritas dalam menjaga dan mengembangkan
nilai-nilai kebenaran universal dalam bermasyarakat dan
pelestarian lingkungan
2. Menghasilkan lulusan Arsitektur yang memiliki kemampuan
menerapkan dan mengembangkan pengetahuan dan teknologi
dibidang Arsitektektur, struktur, desain urban secara tepat dan
berdaya guna bagi masyarakat.
3. Berjiwa mandiri/berwirausaha dalam menerapkan ilmu
pengetahuan dan keterampilan dibidang aristektur secara
profesional untuk pembangunan lokal maupun regional.

117
DOSEN

Yoh. Pieter Pedor Parera,ST.,M.Ars Yoseph Thobias Pareira,ST.,MUEP


Ranhard Sony Tommy Antou,ST.,M.Ars Maria Carolina Tandafatu,ST.,MT
Cornelia Hildegardis,ST.,MT Alexius Boer,ST.,MT
Ambrosius A. K. S. Gobang,ST.,MT

118
KURIKULUM

119
 Petunjuk:
4. Sifat
W : Wajib
P : Pilihan
5. SKS
T : Teori
P : Praktikum
PL : Praktikum Lapangan
6. Kelompok Matakuliah
MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
MKK : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya
MPB : Mata Kuliah Perilaku Berkarya
MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat

120
C. FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dekan : Barnabas P.P. W. Bhokaleba, S.Psi.,M.Si
Wakil Dekan : Erfin,S.Pi,M.Si
Ketua PS MSDP : Yohanes D. B. R. Minggo,S.Pi.,M.Si
Sektertaris PS MSDP : Maria Yohanista, S.Pt. MP
Kepala Tata Usaha : Agustina Purwanti,SE

1. Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan (S-1)


Visi
Menjadi Program Studi yang unggul dalam pengembangan kawasan,
mandiri, inovatif, berkarakter dan berkualitas melalui proses
penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat serta mengahsilkan sumberdaya manusia berjiwa
enterpreneurship dalam memanfaatkan sumberdaya perikanan
secara berkelanjutan yang tercapai pada tahun 2020.
Misi
a. Menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang
berkarakter dan berkualitas, mampu berperan aktif secara
mandiri dan inovatis sebagai pusat keunggulan (center of
excellent) dalam pengembangan kawasan untuk menghasilkan
lulusan yang berdaya saing.
b. Menyelenggarakan penelitian perikanan yang berkualitas.
c. Menyelenggarakan pengabdian pada masyarakat yang
bermanfaat.
d. Menyelenggarakan administrasi dan ketata usahaan yang taat
azas, modern dan profesional serta memiliki tata kelola
perguruan tinggi yang baik (good university goverment).
e. Mengupayakan peningkatan secara nyata manfaat kerjasama
baik lokal, nasional maupun internasional untuk meningkatkan
kualitas pendidikan dan penelitian bidang perikanan serta
pengabdian kepada masyarakat.

Tujuan
a. Untuk mendidik dan menghasilkan lulusan yang memiliki
kemampuan atau kompetensi di bidang perikanan, soft skill,
berkarakter, kemandirian dan inovatif sehingga mampu menjadi
intelektual yang berkualitas, mempunyai kemampuan analisis
yang komprehensif dan berjiwa entrepreneurship di bidang
kelautan dan perikanan.
b. Untuk menyelenggarakan pendidikan dan pengabdian kepada
masyarakat berbasis hasil penelitian yang handal,
mengembangkan kerjasam dengan berfokus pada
121
pengembangan kawasan yang berdaya saing dan berkelanjutan
serta berwawasan global.
c. Mengahsilkan lulusan yang memiliki kemampuan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas di bidang
perikanan
DOSEN
Dr.Ir. Angelinus Vincentius, M.Si Maria Imaculata Rume, S.Pi.,M.Si
Fiator Nong, SP.,M.Si Maria Yohanista, S.Pt. MP
Barnabas P. P. W. Bhokaleba, S.Pi.,M.Si Sofia Dhengi, S.Pi.,M.Si
S.Pi.,M.Si.S.Pi.,M.Si
Erfin, S.Pi.,M.Si Eduardus Joni Lodo, S.Pi
Yohanes Don Bosco, R.M, S.Pi.,M.Si Paulus Bangkur, S.Pi.,M.Pi

122
KURIKULUM

123
 Petunjuk:
7. Sifat
W : Wajib
P : Pilihan
6. SKS
T : Teori
P : Praktikum
PL : Praktikum Lapangan
7. Kelompok Matakuliah
MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
MKK : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya
MPB : Mata Kuliah Perilaku Berkarya
MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat

124
D. FAKULTAS PERTANIAN
Dekan : Julianus Jeksen, SP.,MP.
Ketua PS Agribisnis : Yoseph Yakob da Rato,SP,MP
Ketua PS Agroteknologi : Hendrikus Darwin Beja, SP.,M.Si
Sekretaris Prodi : Gabriel Otan Apelabi, ST.,MT
Kepala Tata Usaha : Selvianus, SP

1. Program Studi Agribisnis (S-1)


Visi
Pada tahun 2020 program studi Agribisnis menjadi pusat
pendidikan dan penelitian yang unggul bdan berkualitas juga
berperan aktif dalam pengembangan agribisnis tropika melalui
sistem pertanian berkelanjutan.
Misi
a. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkarakter dan
berkualitas, menghasilkan sumberdaya manusia yang
menguasai dan menerapkan IPTEKS, berkemampuan
enterpreneur dan berdaya saing global dalm bidang agribisnis
tropika.
b. Mengembangkan kurikulum agribisnis yang berstandar
internasional.
c. Menciptakan suasana akademik untuk pengembangan ilmu
terapan dan mengaktualisasikan pada masyarakat serta
peningkatan proses belajar mengajar yang kondusif.
Tujuan
a. Merealisasi penerapan IPTEKS, berkemampuan enterpreneur
dan berdaya saing global dalm bidang agribisnis tropika.
b. Menghasilkan kurikulum agribisnis yang berstandar
internasional.
c. Menciptakan suasana akademik untuk pengembangan ilmu
terapan dan mengaktualisasikan pada masyarakat serta
peningkatan proses belajar mengajar yang kondusif

DOSEN

Fiator Nong, SP.,M.Si Henderikus Darwin Beja, SP.,M.Si


Yasinta Roslinda Mero, SP.,MP Julianus Jeksen, SP.,MP
Yuyun Wahyuni, S.TP., MP Yoseph Yakob da Rato,SP,MP
Yovita Yasintha Bolly, SP., M.Si Gabriel Otan Apelabi, ST.,MT
Yeremias Dewa, S.Pt, MP Yohanes Vinsensius Roma, SP.,MP
Sarlina Noni, S.Pt.,M.Agb Almaria Heliana, S.TP.,MP
125
KURIKULUM

126
 Petunjuk:
1. Sifat
W : Wajib
P : Pilihan
8. SKS
T : Teori
P : Praktikum
PL : Praktikum Lapangan
9. Kelompok Matakuliah
MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
MKK : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya
MPB : Mata Kuliah Perilaku Berkarya
MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat

2. Program Studi Agroteknologi (S-1)


Visi
Menjadi lembaga pendidikan terkemuka dalam
pengembangan dan penyebarluasan ilmu akuntansi yang
menjunjung tinggi kejujuran dan kebebasan akademik bagi
terwujudnya masyarakat adil,makmur dan berperadaban
tinggi di Indonesia.
Misi
Mengembangkan pendidikan ilmu agroteknologi untuk
mempersiapkan mahasiswa yang berdaya saing dan menjadi
manusia yang berpikir analitis, berkeahlian, memiliki
manajerial skill dan meningkatkan usaha bagi
127
terselenggaranya kegiatan pendidikan dan pengajaran
melalui proses belajar mengajar yang terencana,teratur dan
terjadwal.
Tujuan
a. Meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan
agroteknologi strata-I untuk menghasilkan lulusan yang
memiliki kompetensi dan daya saing tinggi.
b. Menghasilkan sarjana strata-1 yang memiliki soft skills agar
memiliki integritas pribadi, moral dan etika profesi yang
tinggi.
c. Menerapkan,memanfaatkan dan mengembangkan teknologi
informasi dan komunikasi dalam mengoperasionalkan
program pengembangan akademik dan/atau non akademik
di program studi agroteknologi.
d. Meningkatan kualitas penelitian dan layanan pengabdian
kepada masyarakat.
DOSEN
Fiator Nong, SP.,M.Si Henderikus Darwin Beja, SP.,M.Si
Yasinta Roslinda Mero, SP.,MP Julianus Jeksen, SP.,MP
Yuyun Wahyuni, S.TP., MP Yoseph Yakob da Rato,SP,MP
Yovita Yasintha Bolly, SP., M.Si Gabriel Otan Apelabi, ST.,MT
Yeremias Dewa, S.Pt, MP Yohanes Vinsensius Roma, SP.,MP
Sarlina Noni, S.Pt,M. Agb Almaria Heliana, S.TP.,MP

128
KURIKULUM

129
 Petunjuk:
1. Sifat
W : Wajib
P : Pilihan
10. SKS
T : Teori
P : Praktikum
PL : Praktikum Lapangan
11. Kelompok Matakuliah
MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
MKK : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya
MPB : Mata Kuliah Perilaku Berkarya
MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat

E. FAKULTAS ILMU-ILMU SOSIAL


Dekan : Dr.Jonas K.G.D. Gobang,S.Fil.,MA
Wakil Dekan : Sitti Anggrainy,S.Psi,Psikolog.,M.Psi
Ketua PS Psikologi : Maria Nona Nancy,S.Psi.,M.Si
Ketua PS Ilmu Komunikasi : Mayelus Dori Bastian, S.Sos.,MA
Sekertaris PS I. Komunikasi : Intan Mustafa,S.I Kom,M.Ikom
Kepala Tata Usaha : Martina Rudolfa Da Mendez,SE

1. Program Studi Psikologi (S-1)


Visi
Menjadikan program studi Psikologi yang memiliki keunggulan
akademik,berkarakter dan bereputasi di tingkat nasional dalam
proses pendidikan dan riset psikologi serta pengabdian ke
masyarakat.
Misi
a. Menyelenggarakan pendidikan Psikologi yang berkarakter
berlandaskan prinsip profesionalisme dan etika.
b. Mendorong pengembangan ilmu psikologi melalui riset yang
berkarakter kearifan lokal dan universal.
c. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat melalui karya-
karya yang inovatif dan bermanfaat.
Tujuan
a. Memahami pengetahuan dasar Psikologi dan teknik pengamatan
secara objektif sehingga dapat melaksanakan pelayanan
Psikologis kepada pribadi atau kelompok berdasarkan kaidah-
kaidah psikologi.
b. Mengenal berbagai alat ukur psikologi dengan fungsi dan
manfaatnya serta dalam pelayanan terhadap masyarakat.
c. Menghasilkan karya ilmiah dan penelitian di bidang Psikologi
130
d. Mengembangkan sumber daya manusia yang professional dan
kompetitif, tanggap dan inovatif terhadap perubahan tuntutan
masyarakat Indonesia yang plural.
e. Menghayati dan melaksanakan kode etik keilmuan dan
penelitian serta profesi.
DOSEN
Hendrikus Pedro Rodriquez, S.Fil.,MA Deby Angelina Barus, S.Psi.,M.Psi
Maria Nona Nancy,S.Psi.,M.Si P. Mikhael de Fretes, SVD, MSc
Epifania M. Ladapase, M.Psi.,Psikolog Rm. Yohanes Don Bosco Djawa, O’Carm.
Sitti Anggraini, S.Psi., M.Psi. Psikolog MA
Rm. Patrik Dharsam Guru, Drs.,MA
Maria M.H Gaharpung, M.Si.,Psikolog

131
KURIKULUM

132
Petunjuk:
1. Sifat
W : Wajib
P : Pilihan
2. SKS
T : Teori
P : Praktikum
PL : Praktikum Lapangan
3. Kelompok Matakuliah
MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
MKK : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya
MPB : Mata Kuliah Perilaku Berkarya
MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat
133
2. Program Studi Ilmu Komunikasi (S-1)
Visi
Menjadikan Program Studi Ilmu Komunikasiyang unggul dalam bidang
kehumasan serta media dan jurnalisme di kawasan Nusa Tenggara
Timur yang tercapai pada tahun 2021.
Misi
a. Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang unggul dalam
bidang kehumasan.
b. Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang unggul dalam
bidang media dan jurnalisme.
c. Mengembangkan tradisi riset ilmiah dan pengabdian kepada
masyarakat di kawasan Nusa Tenggara Timur.

Tujuan
a. Menghasilkan lulusan yang menguasai teori-teori komunikasi
sebagai baisis anlisis, berkarakter, dan berwawasan luas.
b. Menghasilkan lulusan yang mampu mengaplikasikan teori dan
keahlian ke dalam dunia kerja.
c. Menghasilkan lulusan yang memiliki jiwa kewirausahaan dan
pengabdian kepada masyarakat.

DOSEN

Dr. Jonas Klemens G.D.Gobang, S.Fil.,M.A, Intan Mustafa,S.I Kom,M.Ikom


Mayelus Dori Bastian, S.Sos., MA Lodowik N. Kedoh,S.I Kom,M.Ikom
Rini Kartini, S.Sos,M.Med.Kom P. Yohanes D.Bosco Djawa,O’Carm
Markus Christian Retu, S.Ikom, M.A.P Alfian Harbyanto,S.Sos.,M.Si
Yoseph Heriyanto V. Sales, S.Sos.,M.Ikom M.Y.Desire E.Doni,S.IKom,M.Ikom

KURIKULUM

134
135
 Petunjuk:
4. Sifat
W : Wajib
P : Pilihan
12. SKS
T : Teori
P : Praktikum
PL : Praktikum Lapangan
13. Kelompok Matakuliah
MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
MKK : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya
MPB : Mata Kuliah Perilaku Berkarya
MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat

F. FAKULTAS EKONOMI
Dekan : Yosefina Andia Dekrita, SE., MM.
Wakil Dekan I : Andreas Rengga, SE.,MM
Wakil Dekan II : Antonius Phillipus Kurniawan,SE.,MM
Ketua PS Akuntansi : Henrikus Herdi, SE.,M.S.A
Sekretaris PS Akuntansi : Wilhelmina Mitan, SE.,M.AK
Ketua PS Manajemen : Imanuel Wellem, SE.,MM
Sekretaris PS Manajemen : Walter Obon,S.S.,MM
Kepala Tata Usaha : Theresia Winarti,SE

1. Program Studi Akuntansi (S-1)


Visi
Menjadi program studi Akuntansi yang unggul dalam bidang
keuangan dan auditing untuk pengembangan kawasan, mandiri,
inovatif, berkarakterdan berkualitas melalui Tri Dharma perguruan
tinggi pada tahun 2020.
Misi
a. Menyelenggarakan program studi yang berkualitas untuk
menghasilkan lulusan yang kompeten pada bidang akuntansi

136
keuangan dan auditing , memiliki shoft skill yang baik, mandiri
integritas pribadi, moral dan etika profesi yang tinggi;
b. Meningkatkan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat di bidang ilmu akuntansi serta menyebarluaskan
hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan
(stakeholders);
c. Membina dan mengembangkan kerja sama dan kemitraan
dengan institusi lain di bidang ilmu akuntansi baik di dalam
maupun di luar negeri dengan prinsip kesetaraan;
d. Menciptakan tata kelola kelembagaan Program Studi Akuntansi
yang menganut prinsip-prinsip tata kelola Perguruan Tinggi yang
baik (good university governance).
Tujuan
a. Menghasilkan lulusan yangyang memiliki di bidang Akuntansi
Keuangan dan Auditing, memiliki soft skill yang baik, mandiri,
integritas pribadi, moral serta etika profesi yang tinggi.
b. Menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat yangberkualitas di bidang
ilmu Akuntansi.
c. Menghaslkan lulusan yang mampu mengembangkan kerja sama
dan kemitraan dengan institusi lain di bidang Ilmu Akuntansi
baik didalam maupun di luar negeri dengan prinsip kesetaraan..
d. Mengelola program studi Akuntansi berdasarkan prinsip tata
kelola perguruan tinggi yang baik (Good University Goverment).

DOSEN
Henrikus Herdi,SE.,M.S.A Yan Yanitsa Salvanos., SE.,Akt
Wilhelmina Mitan, SE.,M.AK Konstantinus Pati Sanga,SE.,M.S.A.,Ak
Yoseph Darius P. Rangga,SE.,MM Pipiet Niken Aurelia, S.Akun.,MM
Maria Nona Dince, SE.,M.S.A Siktania Maria Diliana, S.Akun.,M.Si
Emilianus Kutu Goo,S.Kom.,MM Wihelmina M. Y. Jaeng, S.Akun.,M.Si
Paulus Libu Lamawitak,S.Fil.,MM Fransisco De Romario, S.Akun.,M.Si
Drs. Petrus Da Silva, M.Si

137
KURIKULUM

138
 Petunjuk:
1. Sifat
W : Wajib
P : Pilihan
2. SKS
T : Teori
P : Praktikum
PL : Praktikum Lapangan
3. Kelompok Matakuliah
MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
139
MKK : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya
MPB : Mata Kuliah Perilaku Berkarya
MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat

2. Program Studi Manajemen (S-1)


Visi
Menjadi program studi Manajemen yang unggul dalam bidang
Manajemen Keuangan, Manajemen Pemasaran, Manajemen Sumber
Daya Manusia yang professional untuk pengembangan kawasan
mandiri, inovatif, berkarakter dan berkualitas melalui Tri Dharma
Perguruan Tinggi pada tahun 2020.
Misi
1. Menyelenggarakan program studi yang berkualitas untuk
menghasilkan lulusan yang berkompeten pada bidang Manajemen
Keuangan, Manajemen Pemasaran, dan Manajemen Sumber Daya
Manusia dan memiliki soft skill yang baik, mandiri, integritas
pribadi, moral dan etika profesi yang tinggi.
2. Meningkatkan kegiatan pendidikan dan pengabdian kepada
masyarakat di bidang ilmu manajemen serta menyebarluaskan
hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders).
3. Membina dan mengembangkan kerjasama dan kemitraan dengan
institusi lain di bidang ilmu Manajemen baik di dalam maupun di
luar negeri dengan prinsip kesetaraan.
4. Menciptakan tata kelola kelembagaan Program Studi Manajemen
yang menganut prinsip-prinsip tata kelola perguruan tinggi yang
baik.
Tujuan
a. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan di bidang
Manajemen Keuangan, Manajemen Pemasaran, dan Manajemen
Sumber Daya Manusia, memiliki soft skill yang baik, mandiri,
integritas pribadi, moral dan etika profesi yang tinggi.
b. Menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan penelitian dan
pengabdian yang berkualitas di bidang Ilmu Manajemen.
c. Menghasilkan lulusan yang mampu mengembangkan kerja sama
dan kemitraan dengan institusi lain di bidang ilmu Manajemen
baik di dalam maupun di luar negeri dengan prinsip kesetaraan.
d. Mengelola Program Studi Manajemen berdasarkan prinsip tata
kelola Perguruan Tinggi yang baik (good university governance).

140
DOSEN
Yosefina Andia Dekrita, SE. MM. Imanuel Wellem,SE.,MM
Andreas Rengga, SE,MM Magdalena Samosir,SE.,M.Si
Antonius Philipus.K.G, SE., MM Margaretha Yulianti,S.Pd.,M.Pd
Walter Obon,S.S.,MM Paulus Juru,S.S.,MM
Yustina Olivia Da Silva, SE.,MM Maria Silvana Mariabel Carcia,SE.,MM
Imelda Virgula Wisang, SE.,MM Vinsensius Ama Muda, S.Fil.,M.Th
Viktor Eko Tansilvanus, SE.,MM Cicilia Ayu Wulandari, SM.,MM
Yosef Tonce, SE.,MM Nunsio Handrian Meylano, SM.,MM
Elisabeth Luju, SH.,MM
KURIKULUM

 Petunjuk:
1. Sifat

141
W : Wajib
P : Pilihan
2. SKS
T : Teori
P : Praktikum
PL : Praktikum Lapangan
3. Kelompok Matakuliah
MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
MKK : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya
MPB : Mata Kuliah Perilaku Berkarya
MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat

G. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


Dekan : Marianus Yufrinalis, S.Fil.,M.A
Wakil Dekan I : Dian Misesani,S.S,M.Pd
Wakil Dekan II : Sri S. N.D. Tiring,S.Si.,M.Pd
Wakil Dekan III : Maria Anjelina F. Mbari,
S.Pd.,M.Pd
Kaprodi PGSD : Lukas Bera, S.Pd., M.Pd
Sekretaris PS PGSD : Maria Anjelina F. Mbari,
S.Pd.,M.Pd
Kaprodi Pend. Bahasa Inggris : Lusiana Mariyeta Balik,SS.,M.Pd
Sekretaris PS Pend. Bahasa Inggris : Stefanus Igoluis
G.Uran,S.Pd.,M.Ed
Kaprodi Pend. Biologi : Yohanes N. Bunga, S.Pd.,M.Pd
Sekretaris Pend. Biologi : Sukarman Hadi J. Putra,
S.Pd.,M.Si
Kaprodi Pend.Kimia : Sri S. N.D. Tiring,S.Si.,M.Pd
Kaprodi Pend. Fisika : Agustina Elisabeth,M.Pd
Kepala Tata Usaha : Anita Theodora da Gama, SE
Motto “That is the goal of true education” – Kecerdasan adalah
tujuan sejati pendidikan.

1. Program Studi PGSD


Visi
Pada tahun 2020, menjadi program studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar yang unggul dalam pengembangan kawasan, mandiri,
inovatif, berkarakter, dan berkompeten di bidang IPTEKS dalam
menghasilkan calon guru SD yang memiliki wawasan ke-SD-an
sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta mampu
berdaya saing.
Misi
a. Menyelenggarakan pendidikan calon guru yang berkualitas,
sehingga menghasilkan tenaga pendidik sekolah dasar yang
142
berkarakter, berkompeten, inovatif dan berdaya saing, serta
memiliki kawasan ke-SD-an yang diladasi oleh keimanan dan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. Memanfaatkan dan mengembangkan IPTEKS dalam proses
pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
yang berkontribusi pada peningkatan mutu pendidikan Sekolah
Dasar.
c. Menjalin kemitraan dengan sekolah-sekolah mitar dan
pemangku kepentingan (stakeholders).
Tujuan
a. Menghasilkan Guru Sekolah Dasar yang :
14. Beriman, berbudi pekerti dan menjinjing tinggi nilai-nilai
kemanusian.
2) Bertindak aktif, kreatif, reflektif, evaluatif, inovatif, dan
berwawasan ke-SD-an dalam menyelenggarakan proses
pendidikan.
3) Memiliki kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian
dan sosial.
4) Memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang
penelitian untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
b. Menghasilkan calon guru Sekolah Dasar yang mampu
memanfaatkan IPTEKS dalam kegiatan pembelajaran.
c. Menghasilkan calon guru Sekolah Dasar yang mampu
melakukan penelitian umum dan tindakan kelas.
d. Memberikan kontribusi pada peningkatan mutu pendidikan
melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat
e. Menjalin kerja sama dengan sekolah mitra dan masyarakat
serta stakeholders untuk kepentingan pengembangan
pendidikan.

DOSEN
Lukas Bera,S.Pd.,MM Sonya Kristiani Maria,S.Pd.,M.Hum
Hermus Hero, S.Ag.,M.Pd Paskalis Nande, S.S.,M.Th
Desi Maria El Puang, S.Pd.,M.Pd Maria Herliyani Dua Bunga, M.Pd
Marianus Yufrinalis, S.Fil.,MA Yoanita D.Roswita Kolo,S.Pd.,M.Hum
Maria Anjelina F. Mbari, S.Pd.,M.Pd Frederikson N. S. Timba,S.Pd.,M.Pd
Yohanes Ehe Lawotan, S.Ip.,M.Pd Maria Helvina, S.Pd.,M.Pd
Maria A. Dadjan Uran, S.Pd.,M.Pd

143
KURIKULUM

144
145
 Petunjuk:
1. Sifat
W : Wajib
P : Pilihan
2. SKS
T : Teori
P : Praktikum
PL : Praktikum Lapangan
3. Kelompok Matakuliah
MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
MKK : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya
MPB : Mata Kuliah Perilaku Berkarya
MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat

2. Program Studi Pendidikan Fisika


Visi
Menjadi program studi Pendidikan Fisika yang unggul di kawasan
Nusa Tenggara dalam menghasilkan lulusan yang profesional,
inovatif, kreatif dan berkarakter pada tahun 2020 melalui proses
pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
Maksud lulusan yang,
b. Profesional adalah lulusan mampu menguasai, menerapkan, dan
mengembangkan ilmu fisika dan ilmu pendidikan sebagai guru
fisika.
c. Inovatif adalah lulusan yang memiliki keingintahuan dan
kemampuan dalam upaya penyelesaian persoalan peningkatan
kualitas pembelajaran fisika.
d. Kreatif adalah lulusan yang memiliki daya cipta dalam upaya
peningkatan kualitas pembelajaran fisika.
e. Berkarakter adalah lulusan yang memiliki karakter religius,
disiplin, mandiri, peduli lingkungan, dan peduli sosial.
Misi
a. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang konstektual
berbasis teknologi untuk mengahsilkan tenaga pendidik yang
profesional dan berkarakter.
146
b. Melaksanakan penelitian dan pengembangan dalam bidang
pendidikan Fisika yang berorientasi pada peningkatan mutu
pembelajaran Fisika.
c. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk
berpartisipasi aktif dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan
fisika dan menjawabi kebutuhan masyarakat.

DOSEN
Agustina Elisabeth, M.Pd Rambu Ririnsia Harahau,S.Si,M.Pd
Yohanes Sudarmo Dua,S.Pd,M.Phys Paulina Nelce Mole, S.Pd.,M.M
Kristina Nathalia Wea,S.Pd.,M.Si

KU R I K U L U M

147
148
149
 Petunjuk:
1. Sifat
W : Wajib
P : Pilihan
2. SKS
T : Teori
P : Praktikum
PL : Praktikum Lapangan

150
3. Kelompok Matakuliah
MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
MKK : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya
MPB : Mata Kuliah Perilaku Berkarya
MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat

3. Program Studi Pendidikan Kimia


Visi
Menjadi program studi Pendidikan Kimia yang memiliki kompetensi
dan berdaya saing di Kawasan Indonesia Timur pada tahun 2020.
Misi
a. Pendidikan
Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran Kimia untuk
menghasilkan tenaga pendidikyang profesional, trampil dan
berdaya saing dan memiliki kompetensi.
Mengembangkan pendidikan berbasis penelitian untuk
menghasilkan lulusan yang kompeten dalam menerapkan,
mengemabngakn dan menyebarluaskan pengetahuan di bidang
Pendidikan Kimia.
b. Penelitian
Menyelenggarakan penelitian dasar, terapan dan penelitian yang
inovatif untuk mengembangkan dan menyebarluaskan
pengetahuan.
c. Pengabdian Masyarakat
Melaksanakan pengabdian masyarakat melalui penerapan ilmu
pengetahuan dan keterampilan dalam bidang kimia sebagi wujud
pengamalan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Tujuan
a. Menghasilkan tenaga Strata Satu kependidikan Kimia yang mampu
dan trampil sebagai guru di bidang pendidikan Kimia yang
berdaya saing dan memiliki kompetensi.
b. Menghasilkan tenaga kependidikan Kimia yang mampu
mengembangkan teknologi pembelajaran modern.
c. Menghasilkan tenaga kependidikan Kimia yang mampu
mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan yang dapat
merubah paradigma pembelajaran Kimia yang sulit menjadi
pembelajaran yang menyenangkan.
d. Menghasilkan tenaga kependidikan Kimia yang mampu
menerapkan kurikulum dalam PBM secara efektif dan efisien.
e. Menghasilkan tenaga strata satu Kimia yang mampu melaksanakan
penelitian di bidang kimia.
f. Menghasilkan tenaga kependidikan kimia yang mampu memotivasi
siswa untuk memiliki ketertarikan di bidang penelitian kimia.
151
g. Menghasilkan sarjana strata satu kependidikan Kimia yang
memiliki motivasi untuk mendharma bhaktikan ilmunya bagi
masyarakat sebagai wujud pengabdian.

DOSEN
Sri Sulistyaningsih N.D. Tiring,S.Si.,M.Pd Agustina Dua Kuki, S.Pd,M.Pd
Klaudius Ware, ST,M.Pd M. A. Y. Nirmalasari, S.Si,M.Pd
Maria Yasintha, S.Si,M.Pd

KURIKULUM

152
153
 Petunjuk:
1. Sifat
W : Wajib
P : Pilihan
2. SKS
T : Teori
P : Praktikum
PL : Praktikum Lapangan
3. Kelompok Matakuliah
MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
MKK : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya
MPB : Mata Kuliah Perilaku Berkarya
MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat

4. Program Studi Pendidikan Biologi


Visi
Pada tahun 2025 Program Studi Pendidikan Biologi unggul dan
bermutu tinggi di kawasan Propinsi Nusa Tenggara Timur serta
mencetak tenaga pendidik strata satu bidang Pendidikan Biologi yang
berkompetensi dan berdaya saing tinggi dalam pembelajaran di
bidang Biologi yang berorientasi kepada pengabdian kepada peserta
didik dan masyarakat demi kepentingan bangsa dan berdasarkan
Pancasila.
Misi

154
a. Menyelenggarakan pendidikan tinggi jenjang sarjana
kependidikan bidang Biologi yang mampu menghasilkan tenaga
pendidik di bidang Biologi yang profesional, terampil dan
berdaya saing serta memiliki kompetensi di bidang pengajaran
Biologi bagi para peserta didik.
b. Menerapkan dan mengembangkan kurikulum pada Program Studi
Biologi yang berbasis kompetensi dan mengacu kepada tuntutan
kebutuhan tenaga kependidikan di tingkat lokal, regional
maupun Nasional.
c. Menjalankan upaya pengembangan Biologi melalui penelitian
dasar, terapan dan penelitian yang inovatif untuk memajukan
Pendidikan Biologi dan pengembangan ilmu dan teknologi
(IPTEK).
d. Melaksanakan pengabdian masyarakat sebagai wujud pengamalan
dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
e. Menghasilkan lulusan jenjang sarjana yang unggul dan kompetitif
serta bermoral Pancasila.
f. Menjalin kerjasam dengan perguruan tinggi lain, lembaga
pemerintah dan swasta untuk mengemabngkan Tri Dharma
Perguruan Tinggi

Tujuan
a. Menghasilkan tenaga pendidik berjenjang Strata Satu Ilmu Biologi
yang cerdas dan trampil sebagai guru di bidang pendidikan
Biologi.
b. Menghasilkan tenaga kependidikan Biologi yang memiliki
kompetensi di bidang Biologi dan memiliki kemampuan dalam
mengembangkan teknologi pembelajaran modern bersama para
peserta didiknya di sekolah.

DOSEN
Yohanes N. Bunga, S.Si,M.Pd Yohanes Bare, S.Pd,M.Pd
Mansur S., S.Pd.,M.Pd Oktavius Y.
T.Mago,S.Si,M.Si
Sukarman Hadi Jaya Putra, S.Pd.,M.Si Drs. Rofinus Galis, M.Pd
Yohanes Boli Tematan, S.Si.,M.Pd

155
KURIKULUM

156
157
 Petunjuk:
1. Sifat
W : Wajib
P : Pilihan
2. SKS
T : Teori
P : Praktikum
PL : Praktikum Lapangan
3. Kelompok Matakuliah
MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
MKK : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya
MPB : Mata Kuliah Perilaku Berkarya
MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat

5. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris


Visi
Menjadi program studi yang berdaya saing tinggi dalam
pengembangan kawasan, berkarakter, inovatif dalam berpikir dan
mandiri dalam bertindak serta menguasai IPTEKS sesuai dengan
tuntutan kebutuhan masyarakat pada tahun 2020.
Misi
a. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran Bahasa Inggris
untuk menghasilkan tenaga pendidik yang berkarakter, inovatif
158
dalam berpikir dan mandiri dalam bertindak serta menguasai
IPTEKS.
b. Mengembangkan kurikulum yang berbasis kompetensi untuk
menghasilkan sarjana Pendidikan Bahasa Inggris yang memiliki
kompetensi speaking, writing, reading, and listening.
c. Menghasilkan Sarjana pendidikan Bahasa Inggris yang memiliki
kompetensi tambahan untuk memenuhi permintaan pasar seperti:
Basic English for Children, English for Intermediate, serta
Englishfor Specific Purpose (ESP).
d. Menyelenggarakan penelitian dasar, terapan dan penelitian
inovatif untuk mengembangkan metodologi pembelajaran Bahasa
Inggris for foreign student.
e. Melaksanakan pengabdian masyarakat melalui penerapan IPTEK
dan skill dalam bidang Bahasa Inggris sebagai wujud pengamalan
Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Tujuan
a. Menghasilkan sarjanapendidikan Bahasa Inggris yang berkarakter,
inovatif dalam berpikir dan mandiri dalam bertindak serta
menguasai IPTEKS untuk pengembangan kawasan kepulauan
Flores khususnya dan Nusa Tenggara pada umumnya.
b. Menghasilkan sarjana pendidikan Bahasa Inggris yang mampu
menerapkan teknologi pembelajaran modern dan melatih para
peserta didik untuk dapat memanfaatkan teknologi pembelajaran
modern tersebut.
c. Menghasilkan sarjanapendidikan Bahasa Inggris yang mampu
menerapkan kurikulum dalam PBM (Proses Belajar Mengajar)
secara efektif dan efisien.
d. Menghasilkan sarjana pendidikan Bahasa Inggris yang memiliki
minat dan kemampuan melaksanakan penelitian di bidang
linguistic, sastra dan pendidikan.
e. Menghasilkan Sarjana pendidikan Bahasa Inggris yang mendharma
bhaktikan ilmunya bagi para peserta didik sebagai wujud
pengabdian kepada masyarakat dan bangsa.

DOSEN
Agus Lego Muda,S.Pd.,M.Pd Marta Alinda, S.Pd,M.Pd
Lusiana Mariyeta Balik,S.S,M.Pd Genoveva Dua Eni, S.Pd.,M.Pd
Marselus Yumelking, M.Pd W. Oscar Janggo,S.Pd,M.Pd
Stefanus Igoluis G.Uran,S.Pd.,M.Ed Dian Misesani,S.S,M.Pd
Maria A. Dadjan Uran, S.S.,M.Hum

159
KURIKULUM

160
 Petunjuk:
4. Sifat
W : Wajib
161
P : Pilihan
5. SKS
T : Teori
P : Praktikum
PL : Praktikum Lapangan
6. Kelompok Matakuliah
MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
MKK : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya
MPB : Mata Kuliah Perilaku Berkarya
MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat
H. FAKULTAS HUKUM
Dekan : Gervatius P. Mude,SH.,MH
Kaprodi : Maximus A. Sarto Dumbaris,SH.,MH
Sekprodi : Yosefina Daku,SH.,MH
Kepala Tata Usaha : Yohanes Ch. Moan Jawa, SE.

1. Program Studi Hukum


Visi
Menghasilkan lulusan yang memiliki daya saing, unggul dalam
pengembagan kawasan, yang berkarakter, inovatif, mandiri, dan
ahli ilmu hukum melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi pada Tahun
2020.
Misi
b. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan ilmu hukum
yang berkarakter, mandiri dan inovatif untuk mengembangan
kawasan, sesuai dengan capaian pembelajaran dalam KKNI.
c. Meningkatkan kegiatan penelitian di bidang hukum yang mampu
merespon perubahan dan menyelesaikan masalah-masalah
hukum secara komprehensif.
d. Meningkatkan pengabdian kepada masyarakat di bidang hukum.
e. Membina dan mengembangkan kerjasama dan kemitraan dengan
berbagai pihak untuk meningkatkan relevansi dan kompetensi
lulusan.
f. Menciptakan tata kelola kelembagaan Program Studi Hukum
yang menganut prinsip-prinsip tata kelola pergururan tinggi
yang baik (good university govermance)

Tujuan
a. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan di bidang
Hukum,memiliki soft skill yang baik untuk pengembangan
kawasan,mandiri,inovatif dan berkarakter
b. Menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas dibidang
hukum.
162
c. Menghasilkan lulusan yang mampu mengembangkan kerjasama
dan kemitraan dengan institusi lain dibidang hukum baik di
dalam maupun di luar negeri dengan prinsip kesetaraan.
d. Mengelola program studi hukum berdasarkan prinsip tata kelola
perguruan tinggi yang baik (good university govermance).

DOSEN
Gervatius Portasius Mude, SH.,MH Alfonsus Hilarius Ase, SH.,M.Hum
Maximus A. Sarto Dumbaris,SH.,MH Cindy C. Manek,SH.,M.Kn
Yosefina Daku,SH.,MH Ephivanus M. Nale Rimo,SH.M.H
Mikael Josviranto,S.Fil.,M.Hum Ira Yuanitra,SH.,MKn
Marcelus Moses Parera,SH.,MH Petrik S. Mero Nurak,SH.,M.Kn

163
KURIKULUM

164
 Petunjuk:
1. Sifat
W : Wajib
P : Pilihan
2. SKS

165
T : Teori
P : Praktikum
PL : Praktikum Lapangan
3. Kelompok Matakuliah
MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
MKK : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya
MPB : Mata Kuliah Perilaku Berkarya
MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat

166
A. Pengertian dan Bentuk Organisasi Kemahasiswaan
1. Pengertian
a. Organisasi Kemahasiswaan yang disingkat Ormawa adalah
lembaga non-struktural di Perguruan Tinggi, yang berfungsi
sebagai wahana dan sarana penunjang dalam mengembangkan
potensi mahasiswa berupa perluasan wawasan dan integritas
diri demi peningkatan kualitas sumber daya mahasiswa.
b. Kegiatan Ekstrakulikuler adalah aktivitas kemahasiswaan di luar
perkuliahan yang meliputi bidang penalaran dan keilmuan,
minat dan kegemaran, pengabdian pada masyarakat, serta
perbaikan kesejahteraan mahasiswa yang bertujuan
mengembangkan kualitas sumber daya manusia.
2. Bentuk Organisasi Kemahasiswaan
a. Bentuk-bentuk Organisasi Kemahasiswaan yang ada di
lingkungan Universitas Nusa Nipa (UNIPA) sebagai berikut:
1) Badan Legislatif Mahasiswa (BLM)
2) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNIPA
3) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas
4) Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
5) Himpunan Mahasiswa Program Studi
b. Badan Legislatif Mahasiswa Mahasiswa Universitas Nusa Nipa
yang disingkat BLM UNIPA, adalah lembaga perwakilan
mahasiswa tingkat universitas yang beranggotakan wakil-wakil
mahasiswa fakultas yang berfungsi merencanakan garis-garis
besar program kegiatan ekstrakulikuler di tingkat universitas
sebagai acuan kerja sama Badan Eksekutif Mahaiswa UNIPA dan
mengawasi pelaksanaannya;
c. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Nusa Nipa yang disingkat
BEM UNIPA, adalah organisasi kemahasiswaan yang berfungsi
menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler di tingkat
universitas;

167
d. Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas yang disingkat BPMF,
adalah lembaga perwakilan mahasiswa tingkat fakultas yang
beranggotakan wakil-wakil mahasiswa program studi yang
berfungsi merencanakan pokok-pokok program kegiatan
ekstrakurikuler di tingkat fakultas sebagai acuan kerja Badan
Eksekutif Mahasiswa Fakultas dan mengawasi pelaksanaanya;
e. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas yang di singkat BEMF,
adalah organisasi mahasiswa yang berfungsi melaksanakan
kegiatan ekstrakurikuler di tingkat fakultas;
f. Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Nusa Nipa yang disingkat
UKM, adalah organisasi kemahasiswaan yang berfungsi
merencanakan dan melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler yang
bersifat khusus di tingkat Universitas dan bertanggungjawab
langsung kepada Rektor Universitas Nusa Nipa;
g. Himpunan Mahasiswa Program Studi yang disingkat HMPS,
adalah organisasi kemahasiswaan di tingkat program studi yang
bertugas merencanakan dan melaksanakan kegiatan
ekstrakurikuler di tingkat program studi.
B. Asas dan Tujuan UmumOrganisasi Kemahasiswaan di Unipa
1. Asas
Semua Organisasi kemahasiswaan UNIPA berazaskan Pancasila dan
dijiwai Visi dan Misi Universitas Nusa Nipa.
2. Tujuan Umum
Organisasi Kemahasiswaan di UNIPA bertujuan untuk turut serta
secara aktif mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber
daya mahasiswa yang :
a. memiliki wawasan yang luas
b. memiliki kemampuan profesionalisme yang tinggi
c. beriman teguh serta kepribadian yang baik
d. memiliki jiwa kepemimpinan
e. memiliki ketrampilan
f. memiliki kepedulian sosial budaya yang tinggi
g. memiliki jiwa kewirausahaan

C. Prinsip-Prinsip Umum
1. Organisasi Kemahasiswaan UNIPA menjunjung tinggi prinsip-prinsip
demokrasi Pancasila, UUD 1945 dan semangat persaudaraan dan
kekeluargaan dalam pengambilan keputusan;
2. Organisasi Kemahasiswaan UNIPAmengedepankan semangat
nasionalisme dalam keutuhan bingkai NKRI;
3. Organisasi Kemahasiswaan UNIPAmengedepankan sikap anti
terhadap paham yang tidak sesuai dengan falsafah Pancasila, anti
terhadap paham radikalismedan anti kekerasan atas nama agama;
168
4. Organisasi Kemahasiswaan UNIPA dibentuk dan dibudayakan
sebagai wahana dan sarana penunjang pendidikan di Universitas
Nusa Nipa;
5. Organisasi Kemahasiswaan UNIPA harus selalu menjaga nama baik
almamater dan melaksanakan visi dan misi UNIPA dalam setiap
kegiatan serta membela dan memperjuangkan cita-cita UNIPA;
6. Kegiatan Organisasi Kemahasiswaan UNIPA yang dilaksanakan baik
di dalam maupun di luar kampus, harus mendapat persetujuan
Rektor selaku pimpinan tertinggi universitas;
7. Kegiatan yang dilaksanakan harus dilaporkan kepada Rektor atau
Dekanatau Ketua Prodi sesuai dengan jenjang kegiatannya;
8. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Organisasi Kemahasiswaan
UNIPA harus didasarkan pada visi dan misi universitas serta aturan-
aturan pelaksanaan yang ditetapkan pimpinan universitas;
9. Dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan, Organisasi
Kemahasiswaan UNIPA berhak mendapat pembinaan, bimbingan,
dan pendampingan dari para dosen yang berkompeten yang
ditunjuk oleh pimpinan universitas atau pimpinan fakultas atau
pimpinan program studi dalam suatu Surat Keputusansesuai dengan
tingkatannya;
10. Pembinaan, pembimbingan dan pendampingan oleh dosen perlu
dilaksanakan menurut prinsip-prinsip kepemimpinan, yaitu “Ing
Ngarso Sung Tuludo; Ing madya Mangun Karso dan Tut Wuri
Handayani”.

D. Badan Legislatif Mahasiswa(BLM) Unipa


1. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
a. Badan Legislatif Mahasiswa UNIPA, berkedudukan di tingkat
universitas dan merupakan kelengkapan non-struktural pada
universitas;
b. BLM UNIPA mempunyai tugas pokok sebagai berikut :
1) Mewakili mahasiswa pada tingkat universitas dalam
menyalurkan aspirasi mahasiswa kepada Badan Eksekutif
Mahasiswa UNIPA, pimpinan Universitas, dan pihak-pihak lain
yang baik di dalam maupun di luar kampus.
2) Menyusun Garis-garis Besar Program Kegiatan
Kemahasiswaan (GBPKK) untuk dilaksanakan oleh Badan
Eksekutif Mahasiswa UNIPA.
3) Menyusun Tata Tertib BLM UNIPA.

169
c. BLM UNIPA berfungsi :
1) Menyusun Garis–Garis Besar Program Kegiatan
Kemahasiswaan untuk dilaksanakan oleh Badan Eksekutif
Mahasiswa UNIPA.
2) Mengawasi pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan oleh
organisasi kemahasiswaan di tingkat universitas.
3) meminta pertanggungjawaban Badan Eksekutif Mahasiswa
UNIPA apabila pelaksanaannya menyimpang dari program
yang ditetapkan.
2. Hak dan Kewajiban
a. BLM UNIPA berhak untuk :
1) Mendapatkan pelayanan dan fasilitas dari UNIPA dalam
rangka menjalankan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan
intra kampus, sesuai dengan kondisi universitas;
2) Mengolah informasi mengenai perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan ditingkat universitas;
3) Sewaktu-waktu dapat meminta pertanggungjawaban dari
Badan Eksekutif Mahasiswa UNIPA apabila dalam
pelaksanaannya menyimpang dari GBPKK yang telah
ditetapkan.
b. BLM UNIPA berkewajiban :
1) Menjaring berbagai informasi kemahasiswaan,
mendiskusikan, dan menyiapkan hasilnya secara tertulis
kepada pimpinan universitas;
2) Menyampaikan berbagai informasi kemahasiswaan kepada
para mahasiswa ditingkat universitas mengenai kebijakan
dan pendirian BLM tentang sesuatu hal;
3) Melakukan konsultasi dengan pimpinan universitas tentang
persoalan kemahasiswaan sebelum mengambil keputusan;
4) Memberikan pertanggunganjawaban kepada pimpinan
universitas setelah menjalankan suatu kegiatan;
5) Memberikan pertanggunganjawaban umum secara tertulis
kepada pimpinan universitas pada akhir masa jabatan atau
sewaktu bila diminta oleh pimpinan universitas;
6) Apabila laporan pertanggunganjawaban di tolak oleh
Rektor, maka BLM UNIPA berkewajiban untuk memperbaiki
dan menyerahkan laporan tersebut selambat-lambatnya 14
(empat belas) hari setelah laporan ditolak dan jika dalam
jangka waktu tersebut Ketua BLM belum menyerahkan
laporan yang telah diperbaiki, maka ketua BLM dan/atau
pengurus terlibat masalah tersebut, akan dikenakan sanksi
berupa skorsing sekurang-kurangnya 1 (satu) semester.

170
3. Keanggotaan
a. Keanggotaan BLM UNIPA terdiri dari :
1) Keanggotaan yang diperoleh melalui pemilihan;
2) Keanggotaan yang diperoleh karena jabatannya dalam
organisasi kemahasiswaan di kampus;
b. Keanggotaan BLM UNIPA yang diperoleh melalui pemilihan
sekurang-kurangnya didukung oleh 50 (lima puluh) mahasiswa
untuk 1(satu) wakil;
c. Pemilihan anggota BLM UNIPA sebagaimana diatur dalam
poin(a) dan poin(b), dilakukan langsung oleh mahasiswa dalam
suatu rapat khususyang dilaksanakan oleh BLM masing-masing
fakultas; dalam poin (b) untuk masing-masing fakultas,
ditetapkan oleh Rektor;
d. Syarat keanggotaan yang diperoleh melalui pemilihan yaitu :
1) Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester berjalan;
2) Aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan pada
Universitas, Fakultas, Program Studi sekurang-kurangnya 2
(dua) semester berturut-turut terhitung dari semester yang
ditempuh terakhir;
3) Berada di semester III (Tiga) sampai semester V (lima) dan
telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 62 SKS;
4) Memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) minimal 2,85;
5) Tidak sedang terkena sanksi akademis dan non akademis;
6) Sehat jasmani dan rohani;
7) Memiliki kepribadian yang baik;
8) Komunikatif dan memiliki semangat berdedikasi;
9) Menjunjung tinggi, memperjuangkan dan membela cita-cita
UNIPA;
10) Bersedia menandatangani Surat Pernyataan untuk
menjalankan tugas sebaik-baiknya dan tidak cuti selama
menjalankan tugas.
e. Keanggotaan BLM UNIPA berdasarkan jabatan (ex-officio)
diberikan kepada:
1) Ketua dan Sekretaris Badan Perwakilan Mahasiswa;
2) Ketua dan Sekretaris Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas;
3) Ketua dan Sekretaris Himpunan Mahasiswa Program studi;
f. Keanggotaan BLM UNIPA ditetapkan oleh Rektor dalam suatu
Surat Keputusan;
g. Keanggotaan BLM UNIPA dapat berakhir karena :
1) Berakhirnya masa bhakti kepengurusan;
2) Diberhentikan oleh Rektor;
3) Mengundurkan diri;

171
4) Berhalangan sementara karena mendapat sanksi akademik
dan atau alasan-alasan lainnya;
5) Ditarik kembali oleh fakultas yang mengutusnya;
6) Berhalangan tetap.
4. Kepengurusan
a. Pengurus BLM UNIPA dipilih oleh anggota perwakilan perutusan
dari setiap Fakultas yang dilaksanakan untuk maksud tertentu.
b. Struktur dan komposisi kepengurusan BLM UNIPA terdiri dari:
1) Ketua (satu orang)
2) Wakil (satu orang)
3) Sekretaris (satu orang)
4) Bendahara (satu orang)
5) Ketua Komisi (empat orang)
6) Para Anggota Komisi
c. Komisi-komisi BLM UNIPA meliputi :
1) Komisi Penalaran dan Keilmuan
2) Komisi Bakat dan Minat
3) Komisi Pengabdian pada Masyarakat
4) Komisi Kesejahteraan mahasiswa
d. Komisi-komisi dalam BLM UNIPA dapat membentuk Sub-sub
Komisi sesuai kebutuhan untuk membantu lancarnya kinerja
komisi yang ada Sub-sub Komisi sebagaimana diatur dalam
poin(c) ditetapkan dengan memperhatikan aspek-aspek utama
lingkup kegiatan ekstrakulikuler yaitu penalaran dan keilmuan,
bakat dan minat, pengabdian pada masyarakat, kesejahteraan
e. Jumlah dan jenis Sub Komisi diatur dalam Tata Tertib BLM
UNIPA yang disetujui Rektor.
f. Struktur kepengurusan Komisi dan Sub-Komisi diatur dalam
Tata Tertib BLM UNIPA yang disetujui oleh Rektor.
g. Kepengurusan BLM UNIPA ditetapkan oleh Rektor dengan suatu
Surat Keputusan.
h. Pengurus BLM UNIPA dilantik oleh Rektor.
i. Masa bhakti kepengurusan BLM UNIPA dalam 1 (satu) tahun
terhitung tanggal pelantikan sampai 1 (satu) tahun berikutnya.
j. Apabila Ketua BLM UNIPA berhalangan dan tidak dapat
menjalankan tugasnya, maka Rektor dapat menetapkan Wakil
Ketua untuk menggantikannya sampai akhir masa jabatan.
k. Penggantian sebagaimana dimaksud pada poin (j) ditetapkan oleh
Rektor dengan suatu Surat keputusan.
l. Keanggotaan Pengurus BLM UNIPA dapat berakhir karena :
1) Berakhirnya masa bhakti kepengurusan;
2) Tidak terdaftar sebagai mahasiswa aktif;
3) Mengundurkan diri;
172
4) Diberhentikan oleh Rektor;
5) Berhalangan sementara karena dapat sanksi akademis, cuti,
atau skorsing;
6) Ditarik kembali oleh fakultas yang mengutusnya;
7) Berhalangan tetap;
5. Pemilihan Pengurus
a. Persiapan dan pelaksanaan pemilihan BLM UNIPA dilaksanakan
oleh Panitia Pemilihan Pengurus BLM UNIPA yang disingkat P3BLM
UNIPA;
b. P3BLM UNIPA ditetapkan oleh Rektor dalam suatu surat
keputusan;
c. P3BLM UNIPA harus sudah terbentuk selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan sebelum masa bhakti berakhir;
d. P3BLM UNIPA memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut :
1) Mempersiapkan pelaksanaan Rapat Pemilihan Pengurus BLM
UNIPA baik secara teknis maupun secara administratif persiapan
tekniks antara lain mencakup penjadwalan, pembuatan
rancangan-rancangan keputusan, rancangan tata tertib rapat,
penetapan kriteria, pengaturan dan penataan ruang rapat,
persiapan administratif antara lain mencakup penelitian
kelengkapan administrasi anggota BLM dan calon pengurus;
2) Melaporkan pelaksanaan pemilihan beserta hasil-hasilnya
kepada Rektor selambat-lambatnya(7) tujuh hari setelah
pemilihan pengurus BLM UNIPA.
3) Struktur dan kepengurusan P3BLM UNIPA adalah sebagai berikut:
a) Ketua (satu orang)
b) Wakil Ketua (satu orang)
c) Sekretaris (satu orang)
d) Bendahara (satu orang)
e) Ketua-ketua seksi
f) Anggota-anggota seksi
e. Rapat pemilihan pengurus BLM UNIPA dipimpin oleh anggota
tertua dan termuda.
f. Penetapan anggota tertua dan termuda sebagaimana diatur
dalam poin (e), dilakukan oleh P3BLM UNIPA.
g. Tata cara pemilihan pengurus BLM UNIPA diatur dalam Tata
Tertib Rapat Pemilihan yang disusun berdasarkan kesepakatan
peserta rapat dan harus mendapat pengesahan dari Rektor.
h. Tata tertib rapat pemilihan diatur pada poin (g) harus mengatur
hal-hal berikut :
1) Prosedur pemilihan (hal ini mencakup tahapan-tahapan yang
harus dilalui dalam pemilihan termasuk konsultasi dengan
Rektor mengenai calon-calon ketua BLM UNIPA yang diajukan;
173
2) Kriteria khusus pengurus dengan catatan : tidak boleh
bertentangan dengan kriteria dasar sebagaimana diatur pada
poin 6 (enam);
3) Tata cara pemilihan yang demokratis;
4) Mekanisme penyusunan pengurus BLM UNIPA ini mencakup
penetapan jumlah anggota formatur sebanyak-banyaknya
sembilan orang dan sekurang-kurangnya lima orang dan unsur
anggota formatur yang bertugas menyusun kepengurusan BLM;
i. Rancangan tata tertib sebagaimana diatur dalam point (h)
dipersiapkan oleh P3BLM.
6. Syarat Ketua dan Pengurus BLM UNIPA
a. Syarat KetuaBLM UNIPA :
1) Terdaftar secara resmi sebagai anggota BLMberdasarkan Surat
Keputusan Rektor;
2) Tidak berstatus mahasiswa transfer dari perguruan tinggi lain;
3) Berada pada semester III (tiga) sampai dengan semester
V(lima);
4) Telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 62 SKS dan memiliki
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,85;
5) Tidak sedang menjabat ketua BLM, tidak sedang menjabat
ketua pada salah satu organisasi kepemudaan, politik dan
sosial di luar kampus,mendapat persetujuan Rektor UNIPA;
6) Sehat jasmani dan rohani;
7) Masa jabatan Ketua BLM untuk 1 (satu) periode selama 1 (satu)
tahun dan tidak dapatdicalonkan kembali untuk pimpinan
Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) ataupun Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM) UNIPA;
8) Memegang teguh prinsip-prinsip umum organisasi
kemahasiswaan UNIPA;
9) Memiliki kepribadian yang baik, komunikatif, semangat
berdedikasi, mampu memberikan citra positif untuk kemajuan
dan kejayaan kampus UNIPA serta menjunjung tinggi,
memperjuangkan dan membela cita-cita UNIPA;
10)Bersedia menandatangani Surat Pernyataan untuk
menjalankan tugas sebaik-baiknya dan tidak cuti selama
menjalankan tugas.
b. Syarat Pengurus BLM UNIPA:
Seorang dapat dipilih dan diangkat menjadi Ketua BLM, harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1) Terdaftar secara resmi sebagai anggota BLM berdasarkan Surat
Keputusan Rektor;
2) Tidak berstatus mahasiswa transfer dari perguruan tinggi lain;

174
3) Berada pada semester III (tiga) sampai dengan semester V
(delapan);
4) Telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 62 SKS dan memiliki
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,85;
5) Tidak sedang menjabat ketua BLM UNIPA;
6) Sehat jasmani dan rohani;
7) Memegang teguh prinsip-prinsip umum organisasi
kemahasiswaan UNIPA;
8) Memiliki kepribadian yang baik serta komunikatif dan
semangat berdedikasi serta mampu memberikan citra positif
utuk kemajuan dan kejayaan kampus UNIPA;
9) Menjunjung tinggi, memperjuangkan dan membela cita-cita
UNIPA;
10)Bersedia menandatangani Surat Pernyataan untuk
menjalankan tugas sebaik-baiknya dan tidak cuti selama
menjalankan tugas atau sedang mengikuti program Merdeka
Belajar-Kampus Merdeka selama 6 bulan di luar kampus.
7. Asas Pemilihan
a. Pemilihan dilaksanakan secara langsung, bebas, jujur, adil,
demokratis dan kekeluargaan dengan menjunjung tinggi
musyawarah untuk mufakat.
b. Apabila asas musyawarah untuk mufakat tidak dapat
dilaksanakan, maka pemilihan dilakukan dengan cara voting atas
dasar suara terbanyak.

E. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unipa


1. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi
a. Badan Eksekutif Mahasiswa UNIPA yang disingkat BEM UNIPA,
berkedudukan ditingkat universitas dan merupakan kelengkapan
non struktural pada UNIPA.
b. BEM UNIPA mempunyai tugas pokok sebagai berikut :
1) Mewakili mahasiswa UNIPA dalam penyelenggaraan kegiatan
ekstrakurikuler di luar kampus dan melakukan koordinasi
kegiatan akstrakurikuler antar fakultas di dalam lingkungan
UNIPA;
2) Menjabarkan garis-garis besar Program kegiatan
kemahasiswaan (GBPKK) dalam bentuk Rencana Operasional
(RENOP) melaksanakannya;
3) Memberikan pendapat, usul dan saran kepada pimpinan
universitas terutama hal-hal yang berkaitan dengan masalah-
masalah kemahasiswaan dalam bidang pengembangan
penalaran dan keilmuan, minat dan bakat, pengabdian pada
masyarakat serta perbaikan kesejahteraan;
175
c. Badan Eksekutif Mahasiswa UNIPA berfungsi sebagai :
1) Badan eksekutif organisasi kemahasiswaan yang
melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler ditingkat Universitas;
2) Badan eksekutif organisasi kemahasiswaan yang melakukan
koordinasi kegiatan ekstrakurikuler antar fakultas.
2. Hak dan Kewajiban
a. Badan Eksekutif Mahasiswa UNIPA berhak :
1) Mendapatkan pelayanan dan fasilitas dari UNIPA dalam
rangka menjalankan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan sesuai
dengan situasi dan kondisi universitas;
2) Melakukan konsultasi dengan pimpinan universitas mengenai
hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan
ekstrakurikuler;
3) Melakukan kerjasama dengan organisasi-organisasi
kemahasiswaan intra kampus di UNIPA dan pihak-pihak lain
di luar universitas setelah mendapat persetujuan Rektor;
4) Mendapat GBPKK yang telah disusun oleh BLM UNIPA;
5) Menjaring berbagai informasi kemahaiswaan, mendiskusikan,
dan menyampaikannya secara tertulis kepada Rektor;
b. BEM UNIPA berkewajiban :
1) Menghormati otoritas organisasi kemahasiswaan lainnya
didalam mengambil keputusan dan kebijakan-kebijakan;
2) Memberikan pertanggungjawaban secara tertulis kepada
Rektor baik setelah melaksanakan suatu kegiatan maupun
pada akhir masa jabatan atau sesewaktu bila diminta oleh
Rektor;
3) Apabila laporan pertanggungjawaban ditolak oleh Rektor,
maka BEM UNIPA berkewajiban untuk memperbaiki dan
menyerahkan laporan tersebut selambat-lambatnya 14
(empat belas) hari setelah laporan ini ditolak dan jika dalam
jangka waktu tersebut ketua BEM UNIPA belum menyerahkan
laporan perbaikan, maka ketua BEM UNIPA dan/atau yang
terlibat dalam masalah tersebut akan dikenakan sanksi
berupa skorsing sekurang-kurangnya 1 (satu) semester.

3. Kepengurusan
a. Ketua dan Wakil Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa UNIPA
dipilih langsung oleh seluruh mahasiswa aktif UNIPA sedangkan
anggota pengurus BEM dipilih atau diangkat oleh Ketua dan
Wakil Ketua BEM terpilih;
b. Struktur dan komposisi kepengurusan Badan Eksekutif
Mahasiswa UNIPA terdiri dari :
1) Ketua (satu orang)
176
2) Wakil ketua (satu orang)
3) Sekretaris (satu orang)
4) Bendahara (satu orang)
5) Ketua Bidang (empat orang)
6) Para Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa
7) Anggota Pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa
c. Bidang-bidang dalam BEM UNIPA meliputi :
1) Bidang Penalaran dan Keilmuan
2) Bidang Bakat dan Minat
3) Bidang Pengabdian Pada Masyarakat
4) Bidang Kesejahteraan Mahasiswa
d. Bidang-bidang dalam BEM UNIPA membentuk unit-unit kegiatan
mahasiswa sesuai kebutuhan untuk membantu lancarnya kinerja
Bidang yang ada.
e. Unit-unit kegiatan mahasiswa sebagaimana diatur dalam ayat (d),
ditetapkan dengan memperhatikan aspek utama sesuai lingkup
kegiatan ekstrakurikuler yaitu penalaran dan keilmuan, bakat dan
minat, pengabdian masyarakat serta kesejahteraan Mahasiswa.
f. Jumlah dan jenis Unit Kegiatan Mahasiswa ditetapkan oleh Rektor.
g. Unit Kegiatan Mahasiswa dapat membentuk bidang-bidang kegiatan
mahasiswa sesuai kebutuhan untuk membantu lancarnya kinerja
Unit Kegiatan Mahasiswa.
h. Struktur kepengurusan Unit Kegiatan Mahasiswa diatur dalam tata
tertib BEM UNIPA dengan mendapat persetujuan Rektor.
i. Dalam menjalankan tugasnya, Unit Kegiatan Mahasiswa didampingi
oleh para dosen yang memiliki kualifikasi tertentu sesuai dengan
bidang keahlian dan minatnya.
j. Kelompok Dosen sebagaimana diatur dalam ayat (i) disebut Dosen
pendamping dan penunjukannya ditetapkan oleh Rektor dengan
suatu surat keputusan.
k. Masa bakti kepengurusan BEM UNIPA adalah 1 (satu) tahun
terhitung dari tanggalpelantikan sampai dengan 1(satu) tahun.
Khusus untuk ketua BEM periode yang lalu tidak dapat dicalonkan
dan dipilih kembalipada kepengurusan berikutnya.
l. Kepengurusan BEM UNIPA ditetapkan oleh Rektor dengan surat
keputusan.
m. Kepengurusan BEM UNIPA dilantik oleh Rektor.
n. Apabila Ketua BEM UNIPA berhalangan dan tidak dapat
menjalankan tugasnya, maka Rektor dapat menetapkan wakil ketua
untuk menggantikannya sampai akhir masa jabatannya.
o. Penggantian sebagaimana dimaksud pada ayat (n) ditetapkan
dengan suatu surat keputusan.

177
p. Keanggotaan pengurus BEM UNIPA dapat berakhir karena
berakhirnya masa bakti kepengurusan :
1) Tidak terdaftar sebagai mahasiswa aktif;
2) Diberhentikan oleh Rektor;
3) Mengundurkan diri;
4) Berhalangan sementara karena mendapat sanksi akademik dan
atau alasan-alasan lainnya;
5) Berhalangan tetap;
4. Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Pengurus BEM UNIPA
a. Persiapandan pelaksanaan pemilihan Ketua dan Wakil Ketua
pengurus BEM UNIPA, dilakukan oleh panitia Pemilihan Ketua
dan Wakil Ketua Pengurus BEM UNIPA yang disingkat dengan
PPKWP BEM UNIPA.
b. PPKWKP BEM UNIPA ditetapkan oleh Rektor dalam suatu surat
keputusan.
c. PPKWKP BEM UNIPA harus sudah terbentuk selambat-lambatnya
1 (satu) bulan sebelum masa bakti Badan Eksekutif Mahasiswa
Unipa berakhir.
d. PPKWKP BEM UNIPA memiliki tugas dan tanggungjawab yaitu :
1) Mempersiapkan pelaksanaan Pemilihan langsung ketua dan
wakil ketua Pengurus BEM UNIPA baik secara teknis maupun
secara administratif, kesiapan teknis antara lain mencakup
penjadwalan, pembuatan, syarat-syarat calon ketua dan
wakil ketua,rancangan tata tertib pemilihan,mekanisme
pemilihan dan persiapan administratif antara lain mencakup
penelitian/pemeriksaan kelengkapan administratif calon
ketua dan wakil ketua pengurus BEM UNIPA;
2) Melaporkan pelaksanaan pemilihan beserta hasil-hasilnya
kepada Rektor selambat-lambatnya 7 (tujuh hari setelah
pemilihan ketua dan wakil ketua pengurus BEM UNIPA);
e. Struktur dan komposisi PPKWKP UNIPA adalah sebagai berikut :
1) Ketua (satu orang)
2) Wakil (satu orang)
3) sekretaris (satu orang)
4) Bendahara (satu orang)
5) Ketua-ketua seksi
6) Anggota-anggota seksi
f. Tata cara pemilihan Ketua dan wakil ketua Pengurus BEM UNIPA
diatur dalam tata tertib pemilihan yang disusun berdasarkan
peserta rapat dan harus mendapat pengesahan dari Rektor.
g. Tata tertib rapat sebagaimana diatur dalam point (f) harus
mengatur hal-hal berikut :

178
1) Prosedur pemilihan (hal ini mencakup tahapan-tahapan yang
harus dilalui dalam pemilihan termasuk konsultasi dengan
Rektor mengenai calon-calon ketua dan wakil pengurus BEM
UNIPA yang diajukan;
2) Syarat-syarat khusus calon ketua dan wakilketua pengurus
BEM UNIPA yang tidak boleh bertentangan dengan syarat
dasar sebagaimana diatur pada point (5);
3) Tata cara yang demokratis;
h. Rancangan tata tertib sebagaimana diatur dalam point (g)
dipersiapkan oleh PPKWP BEM UNIPA.
5. Syarat Calon Ketua dan Wakil Ketua BEM UNIPA
SyaratKetua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa UNIPA:
a. Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester berjalan dengan
dibuktikan memiliki KTM yang masih berlaku;
b. Tidak berstatus mahasiswa transfer dari perguruan tinggi lain;
c. Berada pada semester III (tiga) sampai semester V(lima);
d. Telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 62 SKS dan memiliki
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,85;
e. Tidak sedang menjabat Ketua BEM UNIPA;
f. Tidak sedang menjabat Ketua pada salah satu organisasi
kepemudaan, organisasi politik, organisasi sosial
kemasyarakatan diluar kampus;
g. Mendapat persetujuan dari Dekan Fakultas yang bersangkutan;
h. Sehat jasmani dan rohani;
i. Masa jabatan Ketua BEM untuk 1 (satu) periode selama 1 (satu)
tahun dan tidak dapatdicalonkan kembali untuk pimpinan Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM) ataupun Badan Legislatif Mahasiswa
(BLM) UNIPA;
j. Memegang teguh prinsip-prinsip umum organisasi
kemahasiswaan UNIPA;
k. Memiliki kepribadian yang baik, komunikatif, semangat
berdedikasi, mampu memberikan citra positif untuk kemajuan
dan kejayaan kampus UNIPA serta menjunjung tinggi,
memperjuangkan dan membela cita-cita UNIPA;
l. Bersedia menandatangani Surat Pernyataan untuk menjalankan
tugas sebaik-baiknya dan tidak cuti selama menjalankan tugas
atau sedang mengikuti program Merdeka Belajar-Kampus
Merdeka selama 6 bulan di luar kampus.

6. Asas Pemilihan
Pemilihan ketua dan wakil ketua pengurus BEM UNIPA dilaksanakan
secara langsung oleh seluruh mahasiswa UNIPA secara, bebas
rahasia, jujur dan adil.
179
7. Mekanisme Pemilihan
a. Mekanisme pemilihan dapat berjalan apabila terdapat minimal 2
(dua) pasang bakal calon yang lolos verifikasi;
b. Apabila ketentuan pada point(a) tidak dipenuhi maka ada
perpanjangan waktu pendaftaran selama 1 (satu) minggu;
c. Apabila ketentuan pada ayat (b) tidak terpenuhi maka
mekanisme akan berjalan resmi dengan kesepakatan panitia
pelaksana atas persetujuan Wakil Rektor III.

F. Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas


1. Kedudukan,Tugas Pokok dan Fungsi
a. Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas, berkedudukan di tingkat
fakultas dan menjadi kelengkapan non-struktural pada fakultas;
b. BPMF UNIPA mempunyai tugas pokok sebagai berikut :
1) Mewakili mahasiswa pada tingkat universitas dalam
menyalurkan aspirasi mahasiswa kepada Badan Eksekutif
Mahasiswa Fakultas, pimpinan Fakultas, dan pihak-pihak lain
yang baik di dalam maupun di luar kampus;
2) Menyusun Garis-garis Besar Program Kegiatan
Kemahasiswaan (GBPKK) untuk dilaksanakan oleh Badan
Eksekutif Mahasiswa Fakultas;
3) Menyusun Tata Tertib BPMF UNIPA.
c. BPM Fakultas berfungsi :
1) Menyusun Garis-Garis Besar Program Kegiatan
Kemahasiswaan untuk dilaksanakan oleh Badan Eksekutif
Mahasiswa Fakultas;
2) Mengawasi pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan oleh
organisasi kemahasiswaan di tingkat fakultas;
3) Memintapertanggungajawaban Badan Eksekutif Mahasiswa
fakultas apabila pelaksanaannya menyimpang dari program
yang ditetapkan.
2. Hak dan Kewajiban
a. BPMF berhak untuk :
1) Mandapatkan pelayanan dan fasilitas dari UNIPA dalam
rangka menjalankan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan intra
kampus, sesuai dengan kondisi universitas;
2) Meminta dan mengolah informasi mengenai rencana dan
pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan pada tingkat
universitas dan fakultas.
3) Sewaktu-waktu dapat meminta pertanggungjawaban dari
BEM Fakultas apabila pelaksanaan kegiatannya menyimpang
dari P3KK yang telah ditetapkan.

180
b. BPMF berkewajiban :
1) Menjaring berbagai informasi kemahasiswaan,
mendiskusikan, dan menyampaikan hasilnya secara tertulis
kepada pimpinan fakultas;
2) Menyampaikan berbagai informasi kemahasiswaan, kepada
para mahasiswa ditingkat fakultas mengenai kebijakan dan
pendirian BPMF tentang sesuatu hal;
3) Melakukan konsultasi dengan pimpinan fakultas terhadap
persoalan-persoalan kemahasiswaan sebelum mengambil
keputusan;
4) Memberi pertanggungjawaban secara tertulis kepada Dekan
setelah melakukan suatu kegiatan maupun pada masa akhir
jabatan atau sesewaktu bila diminta Dekan;
5) Apabila laporan pertanggungjawaban ditolak oleh Dekan,
maka BPMF berkewajiban untuk memperbaiki dan
menyerahkan laporan tersebut selambat-lambatnya 14
(empat belas) hari setelah laporan ditolak dan jika dalam
jangka waktu tersebut ketua BPMF belum menyerahkan
laporan perbaikan, maka Ketua BPM dan atau yang terlibat
masalah akan dikenakan sanksi berupa skorsing sekurang-
kurangnya 1 (satu) semester;
3. Keanggotaan
a. Keanggotaan BPMF terdiri dari :
1) Keanggotaan yang diperoleh melalui pemilihan;
2) Keanggotan yang diperoleh karena jabatannya (ex-officio)
dalamkeorganisasian kemahasiswaan di kampus.
b. Keanggotaan BPMF yang diperoleh melalui pemilihan, sekurang-
kurangnya didukung 50 (lima puluh) mahasiswa untuk 1 (satu)
wakil dan sedapat mungkin mencerminkan unsur-unsur dari
program studi yang ada pada fakultas tersebut;
c. Pemilihan anggota BPMF sebagaimana yang disebutkan pada
poin (b) dilakukan secara langsung oleh mahasiswa dalam suatu
rapat khusus yang dilaksanakan HMP masing-masing program
studi;
d. Jumlah anggota BPMF sebagaimana diatur dalam poin (b) untuk
masing-masing Program Studi, ditetapkan oleh Dekan.
e. Bagi fakultas yang jumlah mahasiswa program studi tidak
mencapai jumlah yang diisyaratkan sebagaimana diatur dalam
poin (b), maka Dekan dapat mengambil kebijakan untuk
membuat atuaran khusus tentang jumlah wakil adari masing-
masing program studi.

f. Syarat keanggotaan yang diperoleh melalui pemilihan yaitu:


181
1) Terdaftar sebagai mahasiswa selama semester berjalan;
2) Aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan pada
universitas, fakultas, program studi sekurang-kuranganya 2
(dua) semester berturut-turut terhitung dari semester yang
ditempuh terakhir;
3) Berada pada semester III (tiga) sampai dengan semester V
(lima) dan telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 62 SKS;
4) Memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) minimal 2,85;
5) Tidak terkena sanksi akademis maupun non-akademis;
6) Sehat jasmani dan rohani;
7) Memegang teguh prinsip-prinsip umum organisasi
kemahasiswaan UNIPA;
8) Memiliki kepribadian yang baik, komunikatif dan semangat
berdedikasiserta mampu memberikan citra positif utuk
kemajuan dan kejayaan kampus UNIPA;
9) Menjunjung tinggi, memperjuangkan dan membela cita-cita
UNIPA;
10) Bersedia menandatangani Surat Pernyataan untuk
menjalankan tugas sebaik-baiknya dan tidak cuti selama
menjalankan tugas.
g. Keanggotaan BPMF berdasarkan jabatan (ex-officio) diberikan
kepada:
1) Ketua dan Sekretaris BEM Fakultas;
2) Ketua dan Sekretaris Himpunan Mahasiswa Program Studi;
h. Keanggotaan BPMF ditetapkan oleh Dekan dalam suatu Surat
Keputusan.
i. Keanggotaan BPMF dapat berakhir karena :
1) Berakhir masa bakti kepengurusan;
2) Diberhentukan oleh Dekan;
3) Mengundurkan diri;
4) Berhalangan sementara karena mendapat sanksi akademik
dan atau alasan-alasan lainnya;
5) Ditarikan kembali oleh program studi yang mengutusnya;
6) Berhalangan tetap.
4. Kepengurusan
a. Pengurus BPMF dipilih oleh anggota BPMF dalam suatu Rapat
Pleno BPM yang dilaksanakan untuk maksud tersebut.
b. Rapat pleno BPMF sebagaimana dimaksud pada point (a) di atas,
dipimpin oleh anggota tertua dan termuda dan anggota BPMF
yang hadir pada kesempatan tersebut.
c. Struktur dan komposisi kepengurusan BPM terdiri dari:
1) Ketua (satu orang)
2) Wakil (satu orang)
182
3) Sekretaris (satu orang)
4) Bendahara (satu orang)
5) Ketua Komisi (empat orang)
6) Para Anggota Komisi
d. Komisi-komisi dalam BPM meliputi :
1) Komisi Penalaran dan Keilmuan
2) Komisi bakat dan Minat
3) Komisi Pengabdian pada Masyarakat
4) Komisi Kesejahteraan Mahasiswa
e. Komisi-komisi dalam BPMF dapat membentuk sub-sub kebutuhan
untuk membantu lancarnya kinerja komisi yang ada.
f. Sub-sub komisi-komisi sebagaimana diatur dalam point (e)
ditetapkan dengan memperhatikan aspek-aspek utama sesuai
lingkup kegiatan ekstrakurikuler yaitu penalaran dan keilmuan,
minat dan kegemaran, pengabdian kepada masyarakat serta
kesejahteraan dan kewirausahaan.
g. Struktur kepengrusan komisi dan sub komisi unit kegiatan
kemahasiswaan diatur dalam Tata Tertib BPMF dengan
mendapat persetujuan Dekan.
h. Masa bakti kepengurusan ditetapkan oleh dekan dengan suatu
surat keputusan.
i. Kepengurusan BPM dilantik oleh Dekan
j. Masa bakti kepengurusan BPM adalah 1 (satu) tahun terhitung
dari tanggal pelantikan.
k. Apabila Ketua Umum BPM berhalangan dan tidak dapat
menjalankan tugasnya, maka Dekan dapat menetapkan salah
seorang Wakil Ketua untuk menggantikannya sampai akhir masa
jabatannya.
l. Penggantian sebagaimana dimaksud pada poin(k) ditetapkan
dengan suatu Surat Keputusan.
m. Keanggotaan Kepengurusan BPMF dapat berakhir karena :
1) Berakhirnya masa bakti kepengurusan
2) Tidak terdaftar sebagai mahasiswa aktif
3) Mengundurkan diri
4) Diberhentikan oleh Dekan
5) Berhalangan sementara karena mendapat sanksi akademik
dan atau alasan-alasan lainnya
6) Ditarik kembali oleh Program Studi yang mengutusnya
7) Berhalangan Tetap
5. Pemilihan Pengurus
a. Persiapan dan pelaksanaan pemilihan pengurus BPMF dilakukan
oleh panitia pemilihan pengurs BPMF yang disingkat P3BPMF.
b. P3BPMF ditetapkan oleh Dekan dalam suatu surat Keputusan.
183
c. P3BPMF harus sudah terbentuk selambat-lambatnya 1 (satu
bulan sebelum masa bhakti BPMF berakhir.
d. P3BPMF memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut :
1) Mempersiapkan pelaksanaan rapat pemilihan pengurus baik
secara teknis maupun secara administratif, persiapan teknis
mencakup penjadwalan, pembuatan rancangan keputusan,
penataan ruang rapat; persiapan administratif mencakup
penelitian kelengkapan administrasi calon pengurus BPMF.
2) Melaporkan pelaksanaan pemilihan beserta hasil-hasilnya
kepada dekan selambat-lambatnya 7 hari setelah pemilihan
pengurus BPMF.
e. Struktur dan komposisi P3BPMF sebagai berikut :
1) Ketua (satu orang)
2) Wakil Ketua (satu orang)
3) Sekretaris (satu orang)
4) Bendahara(satu orang)
5) Ketua-ketua Seksi
6) Para Anggota Seksi
f. Rapat Pemilihan Pengurus BPMF dipimpin oleh anggota tertua
dan termuda.
g. Penetapan anggota tertua dan termuda sebagaimana diatur
dalam ayat (3) butir c, dilakukan oleh P3BPMF.
h. Tata cara pemilihan pengurus BPMF diatur dalam Tata Tertib
Rapat Pemilihan yang disusun berdasarkan kesepakatan peserta
rapat dan harus mendapat pengesahan dari Dekan.
i. Tata Tertib Rapat sebagaimana diatur dalam ayat (8), harus
mengatur hal-hal berikut :
1) Prosedur pemilihan hal ini mencakup tahapan-tahapan harus
dilalui dalam pemilihan termasuk konsultasi dengan Dekan
mengenai calon-calon Ketua Umum BPMF yang diajukan;
2) Syarat pengurus;
3) Tata cara pemilihan yang demokratis;
4) Mekanisme penyusunan pengurus BPMF, hal ini mencakup
penetapan jumlah (sebanyak-banyaknya Sembilan orang dan
sekurang-kurangnya lima orang) dan unsur anggota formatur
yang bertugas menyusun keputusan BPMF.
j. Rancangan tata tertib sebagaimana diatur dalam point (4)
dipersiapkan oleh P3BPMF.
6. Syarat Ketua Pengurus BPMF
Syarat Ketua BPMF adalah sebagai berikut :
a. Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester berjalan yang
dibuktikan dengan KTM;
b. Tidak berstatus mahasiswa transfer dari perguruan tinggi lain;
184
c. Berada pada semester III (tiga) sampai semester V (lima);
d. Telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 62 SKS dan memiliki
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,85;
e. Tidak sedang menjabat Ketua BPMF;
f. Tidak sedang menjabat Ketua pada salah organisasi
kepemudaan, organisasi politik, organisasi sosial
kemasyarakatan di luar kampus;
g. Mendapat persetujuan Dekan.
h. Sehat jasmani dan rohani;
i. Masa jabatan Ketua BPMF untuk 1 (satu) periode selama 1 (satu)
tahun dan tidak dapatdicalonkan kembali untuk pimpinan Badan
Perwakilan Mahasiswa Fakultas (BPMF) ataupun Badan Eksekutif
Mahasiswa Fakultas (BEMF);
j. Memegang teguh prinsip-prinsip umum organisasi
kemahasiswaan UNIPA;
k. Memiliki kepribadian yang baik, komunikatif, semangat
berdedikasi, mampu memberikan citra positif untuk kemajuan
dan kejayaan kampus UNIPA serta menjunjung tinggi,
memperjuangkan dan membela cita-cita UNIPA;
l. Bersedia menandatangani Surat Pernyataan untuk menjalankan
tugas sebaik-baiknya dan tidak cuti selama menjalankan tugas
atau sedang mengikuti program Merdeka Belajar-Kampus
Merdeka selama 6 bulan di luar kampus.
7. Asas Pemilihan
a. Pemilihan dilaksanakn secara demokratis dan kekeluargaan
serta menjunjung tinggi musyawarah untuk mufakat.
b. Apabila musyawarah untuk mufakat tidak dapat dilaksanakan,
maka pemilihan dilakukan atas dasar suara terbanyak.

G. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas


1. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi
a. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas yang disingkat BEMF,
berkedudukan di tingkat Fakultas dan merupakan kelengkapan
non-struktural pada suatu Fakultas;
b. BEMF mempunyai tugas pokok sebagai berikut :
1) Mewakili mahasiswa fakultas dalam penyelenggaraan
kegiatan-kegiatan ekstra kulikuler di luar kampus dan
melakukan koordinasi kegiatan ekstrakulikuler antar fakultas
di luar lingkungan kampus;
2) Menjabarkan pokok-pokok Program kegiatan Kemahasiswaan
(P3KK) dalam bentuk Rencana Operasional (RENOP)
pelaksanaannya;

185
3) Memberikan pendapat, usul dan saran kepada pimpinan
fakultas terutama hal-hal yang berkaitan dengan masalah-
masalah kemahasiswaan dalam pengembangan penalaran
dan keilmuan, minat dan kegemaran, pengabdian pada
masyarakat serta perbaikan kesejahteraan dan
pengembangan kewirausahaan;
c. BEMF berfungsi sebagai :
1) Badan eksekutif organisasi kemahasiswaan yang
melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler di tingkat fakultas;
2) Badan eksekutif kemahasiswaan yang melakukan koordinasi
dengan ekstrakulikuler yang melakukan koordinasi kegiatan
ekstrakulikuler antar program studi.
2. Hak dan Kewajiban
a. BEMF berhak :
1) Mendapatkan pelayanan dan fasilitas dari UNIPA dalam
rangka menjalankan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan sesuai
dengan situasi dan kondisi Universitas;
2) Melakukan konsultasi dengan pimpinan Fakultas mengenai
hal-hal yang berhubungan dengan ekstrakurikuler;
3) Melakukan kerjasama dengan organisasi-organisasi
kemahasiswaan intra kampus di UNIPA dan pihak-pihak lain
setelah mendapat persetujuan Dekan;
4) Mendapatkan P3KK yang telah disusun oleh BPMF;
5) Menjaring berbagai informasi kemahasiswaan, mendidkusikan
dan menyampaikan secara tertulis kepada Dekan Fakultas;
b. BEMF berkewajiban untuk :
1) Menghormati otoritas organisasi kemahasiswaan lainnya
didalam mengambil keputusan dan kebijakan-kebijakan;
2) Memberikan pertanggungjawaban secara tertulis baik setelah
melaksanakan suatu kegiatan maupun pada akhir masa
jabatan atau sewaktu-waktu bila diminta oleh Dekan;
3) Apabila pertanggungjawaban ditolak oleh Dekan, maka BEMF
berkewajiban untuk memperbaiki dan menyerahkan laporan
tersebut selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah
laporan ini ditolak dan jika dalam jangka waktu tersebut
Ketua BEMF belum menyerahkan laporan perbaikan, maka
ketua SMF dan/atau yang terlibat dalam masalah tersebut
akan dikenakan sanksi berupa skorsing sekurang-kurangnya 1
(satu) semester.
3. Kepengurusan
a. Ketua dan Wakil Ketua Pengurus BEM Fakultas dipilih secara
langsung oleh seluruh mahasiswa di fakultas ;
b. Struktur dan komposisi kepengurusan BEMF terdiri dari:
186
1) Ketua Umum (satu orang)
2) Wakil Katua (satu orang)
3) Sekretaris (satu orang)
4) Bendahara Umum (satu orang)
5) Para Ketua Bidang
6) Anggota Bidang
c. Bidang-bidang dalam BEMF meliputi:
1) Bidang Penalaran dan keilmuan
2) Bidang Bakat danMinat
3) Bidang Pengabdian pada Masyarakat
4) Bidang Kesejahteraan Mahasiswa
d. Bidang-bidang dalam BEMF membentuk seksi-seksi dan sub-sub
sesuai kebutuhan untuk lancarnya kinerja seksi yang ada.
e. Seksi-seksi dan sub-sub sebagaimana diatur dalam point (d),
ditetapkan dengan memperhatikan aspek-aspek utama sesuai
lingkup kegiatan ekstrakurikuler yaitu penalaran dan keilmuan,
bakar dan minat, pengabdian pada masyarakat dan
kesejahteraan mahasiswa.
f. Jumlah dan jenis Seksi diatur dalam Tata Tertib BEMF yang
disetujui oleh Dekan.
g. Dalam menjalankan tugas, seksi dibimbing oleh sekelompok
dosen yang ditunjuk oleh Dekan untuk membimbing mahasiswa
sesuai dengan bidang keahlian dan minatnya.
h. Kelompok dosen sebagaimana diatur dalam ayat (g) disebut
Dosen Pembimbing dan penunjukannya ditetapkan oleh Dekan
dengan suatu Surat Keputusan.
i. Masa bakti kepengurusan BEMF adalah 1 (satu) tahun terhitung
dari tanggal pelantikan.
j. KeputusanBEMF ditetapkan oleh Dekan dengan satu Keputusan.
k. Pengurus BEMF ditetapkan oleh Dekan
l. Apabila ketua BEMF berhalangan dan tidak dapat menjalankan
tugasnya maka Dekan dapat menetapkan Wakil Ketua untuk
menggantikannya akhir sampai masa jabatannya.
m. Pergantian sebagimana dimaksudkan pada point (l) ditetapkan
oleh Dekan dengan suatu surat Keputusan.
n. Keanggotaan pengurus BEMF dapat berakhir karena:
1) Berakhirnya masa bakti kepengurusan;
2) Tidak terdaftar sebagai mahasiswa aktif;
3) Diberhentikan oleh Dekan;
4) Mengundurkan diri;
5) Berhalangan sementara karena mendapat sanksi akademik
dan atau alasan-alasan lainnya;
6) Berhalangan tetap;
187
4. Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Pengurus BEM Fakultas
a. Persiapan dan pelaksanaan pemilihan ketua dan wakil ketua
pengurus BEMF, dilakukan oleh panitia Pemilihan Pengurus BEMF
yang disingkat dengan PPKWPBEMF.
b. PPKWBEMF ditetapkan oleh Dekan dalam suatu Surat keputusan.
c. PPKWPBEMF harus sudah terbentuk selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan sebelum masa bakti BEMF berakhir.
d. PPKWPBEMF memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut;
1) Mempersiapkan pelaksanaan pemilihan langsung baik secara
teknis maupun administratif, persiapan teknis mencakup
penjadwalan, pembuatan syarat-syarat calon dan rancangan
tata tertib; persiapan administratif mencakup penelitian
adminitrasi,mekanisme pemilihan dan persiapan kelengkapan
calon ketua dan wakil ketua pengurus BEMF;
2) Melaporkan pelaksanaan pemilihan beserta hasil-hasilnya
kepada Dekan selambat-lambatnya 7 (tujuh hari) setelah
pemilihan pengurus BEMF UNIPA;
e. Struktur dan komposisi PPKWPBEMF UNIPA sebagai berikut :
1) Ketua (satu orang);
2) Wakil Ketua (satu orang);
3) Sekretaris (satu orang);
4) Bendahara (satu orang);
5) Ketua-ketua Seksi;
6) Anggota-angota Seksi;
f. Tata carapemilihan Ketua dan Wakil Ketua Pengurus BPMF
diatur dalam Tata Tertib Pemilihan yang disusun berdasarkan
peserta rapat dan harus mendapat pengesahan dari Dekan.
g. Tata Tertib rapat sebagaimana diatur dalam ayat (6) harus
mengatur hal-hal berikut :
1) Prosedur pemilihan (hal ini mencakup tahapan-tahapan yang
harus dilalui dalam pemilihan termasuk konsultasi dengan
Dekan mengenai calon-calon Ketua dan Wakil Ketua
pengurus BPMF yang diajukan.
2) Syarat calon ketua dan wakil ketua pengurus BEMF.
3) Tata cara yang demokratis.
h. Rancangan Tata Tertib sebagaimana diatur dalam ayat (7)
dipersiapkan oleh PPKWPBEMF.
5. Syarat Ketua dan Wakil KetuaBEM Fakultas
Seseorang dapat dipilih dan diangkat menjadi Ketua dan Wakil
Ketua BEMF, jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester berjalan dengan
dibuktikan oleh KTM;
b. Tidak berstatus mahasiswa transfer dari perguruan tinggi lain;
188
c. Berada pada semester III (tiga) sampai semester V (lima);
d. Telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 62 SKS dan memiliki
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,85;
e. Tidak sedang menjabat ketua BEMF
f. Tidak sedang menjabat Ketua Umum atau Ketua pada salah satu
organisasi kepemudaan, organisasi politik, dan organisasi sosial
kemasyarakatan di luar kampus;
g. Mendapat persetujuan Dekan;
h. Sehat jasmani dan rohani;
i. Masa jabatan Ketua BEMF untuk 1 (satu) periode selama 1 (satu)
tahun dan tidak dapat mencalonkan kembali untuk pimpinan
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF) ataupun Badan
Perwakilan Mahasiswa Fakultas (BPMF);
j. Memegang teguh prinsip-prinsip umum organisasi
kemahasiswaan UNIPA serta menjunjung tinggi,
memperjuangkan dan membela cita-cita UNIPA;
k. Memiliki kepribadian yang baik, komunikatif dan semangat
berdedikasi serta mampu memberikan citra positif utuk
kemajuan dan kejayaan kampus UNIPA;
l. Bersedia menandatangani Surat Pernyataan untuk menjalankan
tugas sebaik-baiknya dan tidak cuti selama menjalankan tugas
atau sedang mengikuti program Merdeka Belajar-Kampus
Merdeka selama 6 bulan di luar kampus.
6. Asas Pemilihan
Pemilihan ketua dan wakil ketua pengurus BEMF dilaksanakan oleh
mahasiswa fakultas secara langsung,bebas,rahasia,jujur dan adil.

H. Himpunan Mahasiswa Program Studi


1. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi
a. Himpunan Mahasiwa Program Studi yang disingkat HMPS
berkedudukan di tingkat program studi dan merupakan
kelengkapan non-struktural pada program studi:
b. HMPS mempunyai tugas pokok sebagai berikut :
1) Mewakili mahasiswa program studi dalam menyalurkan
aspirasi mahasiswa kepada BEM, BPMF, pimpinan program
studi serta pihak lain di dalam maupun di luar universitas;
2) Menyusun dan melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler
ditingkat program studi;
c. HMPS berfungsi sebagai :
1) Sebagai lembaga kemahasiswaan tingkat program studi yang
anggotaannya adalah mahasiswa dari program studi tersebut;
2) Menyusun dan melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler di
tingkat program studi;
189
3) Mengatasnamai mahasiswa program studi untuk menyalurkan
aspirasi kepada BEMF, BPMF, baik dalam lingkungan
universitas maupun di luar universitas serta kepada anggota
BPMF dan BLM UNIPA yang berasal dari program studi;
4) Melakukan pemilihan pengurus baru HMPS dalam rapat
paripurna yang dilaksanakan untuk maksud tersebut;
2. Hak dan Kewajiban
a. HMPS berhak:
1) Mendapatkan pelayanan dan fasilitas dari UNIPA dalam
rangka menjalankan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan
sesuai dengan situasi dan kondisi universitas;
2) Melakukan konsultasi dengan pimpinan program studi
serta fakultas mengenai hal-hal yang berhubungan dengan
ekstra kulikuler;
3) Melakukan kerjasama dengan organisasi-organisasi
kemahasiswaan intra kampus pada perguruan tinggi lain
dan instansi-instansi lainnya setelah mendapat
persetujuan dari Ketua Program Studi, Dekan dan Rektor;
b. HMPS berkewajiban :
1) Menghormati otoritas ormawa lainnya di dalam
mengambil keputusan dan kebijakan-kebijakan;
2) Memberikan pertanggungjawaban tertulis kepada Ketua
Program Studi baik setelah melaksanakan suatu kegiatan
maupun pada akhir masa jabatan atau sewaktu bila
diminta oleh Ketua Program Studi;
3) Apabila laporan pertanggungjawaban yang dibuat tidak
diterima oleh Ketua Program Studi, maka Ketua HMPS
berkewajiban untuk memperbaiki dan menyerahkan
laporan tersebut selambat-lambatnya 14 (empat belas)
hari dan jika dalam jangka waktu tersebut Ketua HMPS
belum menyerahkan laporan yang telah diperbaiki, maka
Ketua HMPS tersebut akan dikenakan sanksi berupa
skorsing sekurang-kurangnya 1 (satu) semester.
3. Kepengurusan
a. Pengurus HMPS dipilih oleh mahasiswa Program Studi dalam
suatu rapat pleno HMPS yang dilaksanakan untuk maksud
tersebut;
b. Struktur dan komposisi kepengurusan HMPS terdiri dari :
1) Ketua (satu orang);
2) Wakil Ketua (satu orang);
3) Sekretaris (satu orang);
4) Para Ketua Seksi;
5) Anggota Seksi;
190
c. Seksi-seksi dalam HMPS meliputi :
1) Seksi Penalaran dan Keilmuan
2) Seksi Bakat dan Minat
3) Seksi Pengabdian pada Masyarakat
4) Seksi Kesejahteraan mahasiswa
d. Seksi-seksi dalam HMPS membentuk Sub-sub Seksi sesuai
kebutuhan untuk membantu lancarnya kinerja seksi yang
ada;
e. Sub-sub seksi sebagaimana diatur dalam poin (d) ditetapkan
dengan memperhatikan aspek-aspek utama lingkup kegiatan
ekstra kulikuler yaitu penalaran dan keimuan, minat dan
kegemaran, pengabdian pada masyarakat serta
kesejahteraan dan kewirausahaan;
f. Jumlah dan jenis Seksi diatur dalam Tata Tertib HMPS yang
disetujui oleh Ketua Program Studi;
g. Dalam menjalankan tugasnya, seksi-seksi/sub seksi dalam
HMPS dibina oleh sekelompok dosen yang ditunjuk oleh
Ketua Program Studi untuk membina mahasiswa sesuai
dengan bidang keahlian dan minatnya;
h. Kelompok dosen sebagaimana diatur dalam poin (g) disebut
Dosen Pembina dan penunjukkannya ditetapkan oleh Ketua
Program Studi dengan suatu Surat Keputusan;
i. Masa bhakti kepengurusan HMPS adalah terhitung dari
tanggal pelantikan sampai dengan 1(satu) tahun berikutnya;
j. Kepengurusan HMPS ditetapkan oleh Ketua Program Studi
dengan suatu Surat Keputusan;
k. Pengurus HMPS ditetapkan oleh Ketua Program studi;
l. Apabila Ketua HMPS berhalangan dan tidak dapat
menjalankan tugasnya, maka Ketua Program Studi dapat
menetapkan salah seorang Wakil Ketua untuk
menggantikannya sampai akhir masa jabatannya;
m. Penggantian sebagaimana dimaksud pada ayat (i) ditetapkan
oleh Ketua Program Studi dengan suatu Surat Keputusan;
n. Keanggotaan pengurus HMPS dapat berakhir karena :
1) Berakhirnya masa bhakti kepengurusan;
2) Tidak terdaftar sebagai mahasiswa aktif;
3) Diberhentikan oleh Ketua Program Studi;
4) Mengundurkan diri;
5) Berhalangan sementara karena mendapat sanksi akademis
dan/atau alasan-alasan lainnya;
6) Berhalangan tetap;

191
4. Pemilihan Pengurus
a. Kegiatan persiapan dan pelaksanaan pemilihan pengurus
HMPS dilakukan oleh Panitia Pemilihan Pengurus HMPS yang
disingkat dengan P3HMPS;
b. P3HMPS ditetapkan oleh Ketua Program Studi dalam suatu
Surat Keputusan;
c. P3HMPS harus sudah terbentuk selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan sebelum masa bhakti HMPS berakhir;
d. P3HMPS memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut :
1) Mempersiapkan pelaksanaan rapat pemilihan pengurus
HMPS baik secara teknis maupun secara administratif,
persiapan teknis antara lain mencakup penjadwalan,
rancangan-rancangan keputusan, rancangan tata tertib,
penetapan syarat calon, pengaturan dan penataan ruang
rapat; persiapan administratif antara lain mencakup
penyelidikan administrasi para calon pengurus;
2) Melaporkan pelaksanaan pemilihan beserta hasil-hasilnya
kepada Ketua Program Studi selambat-lambatnya 7 (tujuh
hari setelah pemilihan pengurus HMPS;
e. Struktur dan komposisi P3HMPS adalah sebagai berikut :
1) Ketua (satu orang);
2) Wakil Ketua (satu orang);
3) Sekretaris (satu orang);
4) Bendahara (satu orang);
5) Ketua-ketua seksi;
6) Anggota-anggota seksi;
f. Tata cara pemilihan Pengurus HMPS diatur secara khusus
dalam Tata Tertib Rapat Pemilihan yan disusun berdasarkan
kesepakatan peserta rapat dan harus mendapat pengesahan
dari Ketua Program Studi;
g. Tata Tertib Rapat seperti dimaksud pada ayat (6) harus
mengatur memperhatikan hal-hal berikut :
1) Prosedur pemilihan mencakup tahapan yang harus dilalui
dalam pemilihan termasuk konsultasi dengan Ketua
Program Studi mengenai calon Ketua HMPS yang dipilih;
2) Kriteria pengurus;
3) Tata cara pemilihan yang demokratis;
4) Mekanisme penyusunan kepengurusan HMPS; hal ini
mencakup penetapan jumlah formatur (sebanyak-
banyaknya Sembilan orang dan sekurang-kurangnya lima
orang) dan unsur anggota formatur yang bertugas
menyusun kepengurusan HMPS;

192
h. Rancangan Tata Tertib sebagaimana diatur dalam ayat (7)
dipersiapkan oleh P3HMPS.
5. Syarat Ketua dan Pengurus HMPS
a. Syarat Ketua HMPS :
Seseorang dapat dipilih dan diangkat menjadi Ketua HMPS,
harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1) Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester berjalan;
2) Tidak berstatus mahasiswa transfer dari perguruan tinggi
lain;
3) Aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan pada fakultas,
program studi sekurang-kurangnya2(dua) semester berturut-
turut dari semester yang di tempuh terakhir;
4) Berada di semester III (tiga) sampai semester V (lima) dan
telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 62 SKS;
5) Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,85;
6) Tidak terkena sanksi akademis maupun non akademis;
7) Tidak sedang menjabat Ketua HMPS;
8) Tidak sedang menjabat Ketua Umum atau Ketua pada salah
satu organisasi kepemudaan, organisasi politik, organisasi
sosial kemasyarakatan di luar kempus;
9) Sehat rohani dan jasmani;
10) Memegang teguh prinsip-prinsip umum organisasi
kemahasiswaan UNIPA; serta menjunjung tinggi,
memperjuangkan dan membela cita-cita UNIPA;
11) Memiliki kepribadian yang baik, komunikatif dan semangat
berdedikasi serta mampu memberikan citra positif utuk
kemajuan dan kejayaan kampus UNIPA;
12) Bersedia menandatangani Surat Pernyataan untuk
menjalankan tugas sebaik-baiknya dan tidak cuti selama
menjalankan tugas atau sedang mengikuti program Merdeka
Belajar-Kampus Merdeka selama 6 bulan di luar kampus.
b. Syarat Pengurus HMPS :
1) Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester berjalan;
2) Tidak berstatus mahasiswa transfer dari perguruan tinggi
lain;
3) Aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan fakultas,
program studi sekurang-kurangnya 2(dua) semester berturut-
turut terhitung dari semester yang ditempuh terakhir;
4) Berada di semester III (tiga) sampai semester V (lima) dan
telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 62 SKS;
5) Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,85;
6) Tidak sedang terkena sanksi akademis maupun non
akademis;
193
7) Tidak sedang menjabat Ketua HMPS;
8) Sehat jasmani dan rohani;
9) Memiliki kepribadian yang baik, komunikatif dan memiliki
semangat berdedikasi;
10) Memegang teguh prinsip-prinsip umum organisasi
kemahasiswaan UNIPA serta menjunjung tinggi,
memperjuangkan dan membela cita-cita UNIPA;
11) Memiliki kepribadian yang baik, komunikatif dan semangat
berdedikasi serta mampu memberikan citra positif utuk
kemajuan dan kejayaan kampus UNIPA;
12) Bersedia menandatangani Surat Pernyataan untuk
menjalankan tugas sebaik-baiknya dan tidak cuti selama
menjalankan tugas atau sedang mengikuti program Merdeka
Belajar-Kampus Merdeka selama 6 bulan di luar kampus.
6. Asas Pemilihan
a. Pemilihan harus dilakukan secara demokratis dan kekeluargaan
serta menjunjung tinggi musyawarah untuk mufakat.
b. Apabila musyawarah untuk mufakat tidak dapat dilaksanakan,
maka pemilihan atas dasar perhitungan suara terbanyak.

I. Unit Kegiatan Mahasiswa


1. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi
a. Unit Kegiatan Mahasiswa yang disingkat UKM berkedudukan
ditingkat Universitas dan merupakan kelengkakapan non-
struktural pada UNIPA.
b. UKM UNIPA memiliki tugas pokok sebagai berikut :
1) Mewakili mahasiswa UNIPA pada tingkat Universitas untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang
bersifat khusus baik didalam maupun diluar kampus;
2) Merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan
ekstrakurikuler dimaksud baik bersifat jangka pendek,
menengah dan panjang;
c. UKM berfungsi sebagai :
1) Badan yang melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang
bersifat khusus ditingkat Universitas;
2) Badan yang melakukan koordinasi dengan berbagai pihak
terutama didalam universitas yang melaksanakan kegiatan
ekstrakurikuler.
2. Hak dan Kewajiban
a. UKM UNIPA berhak :
1) Mendapat pelayanan dan fasilitas dari UNIPA dalam
menjalankan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang bersifat
khusus sesuai dengan kondisi universitas;
194
2) Melakukan konsultasi dengan Pimpinan Universitas mengenai
hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan
ekstrakurikuler yang menjadi tanggung jawabnya.
3) Melakukan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan program
dengan Ormawa dan pihakterkait lainnya dalam UNIPA.
4) Melakukan kerja sama dengan pihak-pihak lain diluar UNIPA
setelah mendapat persetujuan Rektor.
b. UKM berkewajiban untuk :
1) Melakukan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan program
dengan Ormawa dan pihak-pihak terkait dalam UNIPA agar
dapat dicapai keterpaduan pengelolaan;
2) Memberi pertanggungjawaban secara tertulis kepada Rektor
baik setelah melaksanakan suatu kegiatan atau pada masa
baktinya atau sesewaktu bila diminta oleh Rektor.
3. Kepengurusan
a. Pengurus UKM UNIPA ditentukan oleh BEM UNIPA dalam bidang
bakat dan minat dengan suatu surat penetapan.
b. Struktur organisasi untuk masing-masing UKM disusun
berdasarkan kebutuhan kegiatan kemahasiswaan dan tertera
dalam Surat Keputusan oleh Rektor UNIPA.
c. Personalia kepengurusan ditetapkan berdasarkan rapat bersama
pengurus BEM UNIPA berdasarkan spesialisasi dan kemampuan
yang dimiliki oleh para mahasiswa.
d. Setiap UKM di damping oleh satu orang Pendamping (Dosen)
yang ditetapkan oleh keputusan Rektor.

J. Rapat-Rapat Organisasi Kemahasiswaan


1. Jenis-jenis Rapat
a. Rapat-rapat Ormawa dapat terdiri dari Rapat Paripurna, Rapat
Pimpinan, Rapat Komisi dan Rapat Sub Komisi (BLM UNIPA dan
BPMF), Rapat Bidang dan Rapat Unit Kegiatan Mahasiswa (BEM
UNIPA), Rapat Bidang (BEM UNIPA,BEMF), Rapat Seksi (BEM
UNIPA, BEMF dan HMPS), Rapat Sub Seksi (SMF,HMPS), Rapat
Konsultasi, dan Rapat Koordinasi Bidang Kemahasiswaan.
b. Rapat Paripurna adalah rapat yang diperuntukan bagi seluruh
anggota Ormawa sesuai tingkatannya dalam rangka membahas
hal-hal penting yang berhubungan dengan kegiatan
ekstrakulikuler terutama untuk menentukan kebijakan atau
membuat keputusan bersama.
c. Rapat Pimpinan adalah rapat yang diadakan khusus untuk para
pengurus Ormawa yang dapat terdiri dari Ketua, Wakil Ketua,
Sekretaris,Bendahara, dan/atau Ketua-Ketua Komisi dan atau

195
Ketua Bidang dan/atau Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa dan/atau
Ketua-Ketua Seksi, Ketua Sub Komisi dan/atau Ketua Sub Seksi.
d. Rapat Komisi adalah rapat yang dilakukan oleh Komisi-Komisi
dalam BLM UNIPA atau BPMF untuk membahas segala sesuatu
yang berhubungan dengan tugas komisi.
e. Rapat Sub Komisi adalah Rapat yang dilakukan oleh Sub-Sub
Komisi yang diperuntukan bagi anggota sebuah sub Komisi dalam
sebuah Komisi BLM UNIPA atau BPMF untuk membahas segala
sesuatu yang berhubungan dengan tugas Sub Komisi.
f. Rapat Bidang adalah rapat yang dilakukan oleh ketua dan
anggota bidang untuk membahas segala sesuatu yang
berhubungan dengan tugas masing-masing bidang
g. Rapat Unit Kegiatan Mahasiswa adalah rapat yang dilakukan
oleh Unit-unit kegiatan mahasiswa dalam BEM UNIPA untuk
membahas segala sesuatu yang berhubungan dengan tugas Unit
Kegiatan Mahasiswa.
h. Rapat Bidang adalah rapat yang dilakukan oleh Bidang-bidang
dalam BEM UNIPA atau BEMF untuk membahas segala sesuatu
yang berhubungan dengan tugas bidang.
i. Rapat Seksi adalah rapat yang dilakukan oleh Seksi-seksi dalam
BEM UNIPA atau BEMF atau HMPS untuk membahas segala
sesuatu yang berhubungan dengan tugas Seksi.
j. Rapat Sub Seksi adalah rapat yang dilakukan oleh Sub-sub Seksi
dalam BEM UNIPA atau BEMF atau HMPS untuk membahas segala
sesuatu yang berhubungan dengan tugas Sub Seksi.
k. Rapat Konsultasi adalah rapat bersama antara Ormawa legislatif
dan Ormawa eksekutif yang dapat diadakan baik ditingkat
Universitas atau di tingkat fakultas untuk membahas segala
sesuatu yang berhubungan dengan tugas masing-masing atau
dalam rangka menyelesaikan suatu masalah kemahasiswaan.
l. Rapat koordinasi Bidang Kemahasiswaan adalah rapat antar
semua pejabat structural bidang kemahasiswaan, pimpinan
Ormawa, pimpinan unit-unit terkait yang dapat diadakan baik di
tingkat universitas atau di tingkat fakultas untuk membahas
segala sesuatu yang berhubungan dengan perencanaan dan
evaluasi kegiatan ekstrakulikuler dalam satu kurun waktu
tertentu.
2. Rapat Paripurna
a. Rapat Paripurna terdiri atas Rapat Paripurna Biasa dan Rapat
Paripurna Luar Biasa.
b. Rapat Paripurna Biasa terdiri dari :

196
1) Rapat Penetapan GBPKK (BLM UNIPA) atau Rapat Penetapan
P3KK (BPMF) atau Rapat Penetapan RENOP (BEM
UNIPA,BEMF,HMPS);
2) Rapat Penyusunan dan Rapat Penetapan Tata Tertib (semua
Ormawa);
c. Rapat Paripurna Luar Biasa adalah rapat yang diadakan bila
terjadi hal-hal yang luar biasa, yang mempunyai dampak besar
terhadap keberadaan, tugas, fungsi dan kewajiban BLM atau
BPMF atau dampak terhadap segenap mahasiswa universitas
atau fakultas atau program studi.
d. Rapat Paripurna Luar Biasa sebagaimana disebutkan pada
ayat(3), dapat diadakan baik atas inisiatif pengurus Ornawa
yang bersangkutan maupun atas usul dua pertiga jumlah
anggotanya.
e. Hasil Rapat Paripurna Luar Biasa harus dilaporkan kepada
pimpinan universitas atau fakultas atau program studi yang
sesuai tingkatannya masing-masing, selambat-lambatnya 1
(satu) minggu setelah diadakan rapat.
f. Ketentuan lebih lanjut mengenai Rapat Paripurna Luar biasa
dapat diatur dalam Tata Tertib Ormawa masing-masing.
g. Tata Tertib sebagaimana dimaksud pada ayat (6), harus
mendapat persetujuan dari Rektor atau Dekan atau Ketua
Program Studi sesuai jenjang masing-masing.
3. Rapat Pimpinan
a. Rapat Pimpinan dianggap sah apabila dihadiri oleh sekurang-
kurangnya dua pertiga jumlah pengurus.
b. Rapat Pimpinan dipimpin oleh Ketua dan Wakil Ketua.
c. Rapat Pimpinan Ormawa diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu)
kali dalam sebulan.
d. Agenda Rapat dapat diatur sesuai situasi dan kondisi yang
semuanya mengarah kepada pengelolaan empat bidang kegiatan
ekstrakurikuler.
e. Ketentuan lebih lanjut mengenai rapat Pimpinan dapat diatur
dalam tata tertib Ormawa yang bersangkutan.
4. Rapat Komisi atau Rapat Sub Komisi
a. Rapat Komisi atau Rapat Sub Komisi diadakan untuk membahas
persoalan-persoalan yang muncul dalam kehidupan
kemahasiswaan sesuai dengan bidang tugas masing-masing
Komisi atau Sub Komisi.
b. Rapat Komisi atau Rapat Sub Komisi dipimpin oleh Ketua/Wakil
Ketua Komisi atau Ketua Sub Komisi.

197
c. Rapat Komisi atau Rapat Sub Komisi dapat diadakan sekurang-
kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan atau sewaktu-waktu
berdasarkan kepentingan masing-masing komisi atau sub komisi.
d. Ketentuan lebih lanjut mengenai rapat komisi dapat diatur
dalam tata tertib Ormawa yang bersangkutan.
5. Rapat Seksi atau Rapat Sub Seksi
a. Rapat Komisi atau Rapat Sub Seksi diadakan untuk membahas
persoalan-persoalan yang muncul dalam kehidupan
kemahasiswaan sesuai dengan bidang tugas masing-masing.
b. Rapat Komisi atau Rapat Sub Komisi dipimpin oleh Ketua/Wakil
Ketua Seksi atau Ketua Sub Seksi.
c. Rapat Seksi atau Rapat Sub Seksi dapat diadakan sekurang-
kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan atau sewaktu-waktu
berdasarkan kepentingan masing-masing Seksi atau sub Seksi.
d. Ketentuan lebih lanjut mengenai rapat komisi dapat diatur
dalam tata tertib Ormawa yang bersangkutan.
6. Rapat Unit Kegiatan Mahasiswa
a. Rapat Unit Kegiatan Mahasiswa diadakan untuk membahas
persoalan-persoalan yang muncul dalam kehidupan
kemahasiswaan sesuai dengan bidang tugas masing-masing unit
Kegiatan kemahasiswaan.
b. Rapat Unit Kegiatan Mahasiswa dipimpian oleh Ketua/Wakil
Ketua Unit Kegiatan Kemahasiswaan.
c. Rapat Unit Kegiatan Mahasiswa dapat diadakan sekurang-
kurangnya 1 (satu) kali sebulan atau sewaktu-waktu
berdasarkan kepentingan masing-masing Unit Kegiatan
Kemahasiswaan.
d. Ketentuan lebih lanjut mengenai rapat Unit Kegiatan Mahasiswa
dapat diatur dalam tata tertib Ormawa yang bersangkutan.
7. Rapat Bidang
a. Rapat Bidang dilakukan unutl membahas persoalan-persoalan
yang muncul dalam kehidupan kemahasiswaan sesuai dengan
bidang tugas masing-masing bidang.
b. Rapat Bidang dapat diadakan sekurang-kurangnyan 1 (satu) kali
dalam 2 (dua) bulan atau sewaktu-waktu berdasarkan
kepentingan masing-masing bidang.
c. Rapat Bidang dipimpin oleh Ketua / Wakil Ketua Bidang.
d. Ketentuan lebih lanjut mengenai rapat bidang dapat diatur
dalam tata tertib ormawa yang bersangkutan.
8. Rapat Konsultasi
a. Rapat Konsultasi diadakan untuk membahas persoalan-persoalan
yang muncul dalam kehidupan kemahasiswaan sesuai dengan
bidang tugas masing-masing Ormawa legislative dan Ormawa
198
eksekutif guna mencapai keselarasan keterpaduan visi dan
pelaksanaannya.
b. Rapat Konsultasi dipimpin oleh Ketua/Wakil Ketua Ormawa.
c. Rapat Konsultasi dapat diadakan sekurang-kurangnyan 1 (satu)
kali dalam 3 (tiga) bulan atau sewaktu-waktu berdasarkan
urgensitas masalah.
d. Ketentuan lebih lanjut mengenai rapat konsultasi dapat diatur
dalam tata tertib Ormawa yang bersangkutan.
9. Rapat Koordinasi Bidang Kemahasiswaan
a. Rapat Koordinasi Bidang Kemahasiswaan diadakan untuk
membahas prencanaan dan evaluasi kegiatan ekstrakurikuler
dalam kurun waktu tertentu atau untuk membahas persoalan-
persoalan yang muncul dalam kehidupan kemahasiswaan di
tingkat universitas atau tingkat fakultas.
b. Rapat Koordinasi Bidang Kemahasiswaan di pimpin oleh
pimpinan universitas atau pimpinan fakultas sesuai
tingkatannya.
c. Rapat Koordinasi Bidang Kemahasiswsitaaan diadakan sekurang-
kurangnya 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan atau sewaktu-
waktu berdasrkan dinamika kegiatan ekstrakurikuler di tingkat
masing-masing.
d. Ketentuan lebih lanjut mengenai rapat koordinasi bidang
kemahasiswaan dapat diatur pimpinan universitas atau fakultas
sesuai tingkatannya.

K. Ganjaran (Imbalan Dan Saksi)


1. Pengertian
Ganjaran adalah balasan yang diberikan atau dikenakan kepada
seseorang mahasiswa atau pengurus atau pengurus atau anggota
organisasi kemahasiswaan sebagai akibat hasil kerja yang
ditunjukkannya.
2. Jenis Ganjaran
a. Ganjaran terdiri dari imbalan dan sanksi.
b. Imbalan adalah kontra prestasi yang diberikan kepada
mahasiswa atau pengurus atau anggota organisasi
kemahasiswaan karena prestasinya dalam mengembangkan
tugas-tugas kemahasiswaan secara baik.

c. Imbalan dapat berupa :


1) Pemberian tanda penghargaan;
2) Pemberian bea siswa;
3) Pemberian kesempatan dan peluang tertentu bagi
pengembangan diri;
199
4) Pelayanan khusus lainnya baik yang bersifat akademis
maupun non akademis;
d. Sanksi adalah hukuman yang diberikan kepada seorang
mahasiswa atau pengurus organisasi mahasiswa yang :
1) Tidak berhasil atau gagal melaksanakan tugas dan
tanggungjawab yang diberikan kepadanya;
2) Melakukan kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan asas
pancasila dan UUD 1945
3) Tidak menjalankan pokok-pokok program atau garis-garis
besar program yang telah ditetapkan;
4) Melakukan kegiatan yang menyimpang dari visi dan misi
UNIPA;
5) Melanggar aturan-aturan yang berlaku di UNIPA termasuk
aturan-aturan organisasi kemahasiswaan;
6) Meninggalkan tugas tanpa pemberitahuan kepada Rektor
atau Dekan atau Ketua Program Studi sesuai dengan
tingkatannya;
7) Salah menggunakan jabatan/wewenangnya untuk
kepentingan diri atau kelompok;
e. Sanksi dapat berupa :
1) Pemecatan dari statusnya sebagai mahasiswa;
2) Pemberian skorsing;
3) Pencabutan bea siswa;
4) Pemberhentian dari jabatan yang dipegang;
5) Penggantian kembali kerugian material (barang atau uang)
yang diakibatkan oleh perbuatannya;
f. Para fungsionaris Ormawa legislatif (BLM UNIPA dan BPMF) yang
meninggalkan tugas tanpa pemberitahuan kepada pejabat yang
berwenang sebagaimana diatur dalam ayat (4) butir f selama 3
(tiga) bulan, dikenakan sanksi berupa skorsing selama 1 (satu)
semester.
g. Para fungsionaris Ormawa eksekutif (BEM UNIPA, BEMF, HMPS)
meninggalkan tugas tanpa pemberitahuan kepada pejabat
berwenang sebagaimana diatur dalam (4) butir f selama 1 (satu)
bulan, dikenakan sanksi berupa skorsing 1 (satu) semester.
3. Prosedur Pemberian Sanksi
a. Sanksi baru dapat diberikan jika setelah melalui prosedur
berikut :
1) Peringatan pertama;
2) Peringatan kedua;
b. Jangka waktu antar pemberian peringatn pertama dan kedua
adalah 7 (tujuh) hari.

200
c. Peringatan sebagaimana diatur dalam ayat (1) butir a dan b,
dapat dilakukan secara lisan dan/atau tulisan oleh pimpinan
universitas, atau fakultas, atau program studi.
d. Pada kasus-kasus tertentu khususnya yang sangat merugikan
lembaga, sanksi dapat langsung diberikan berupa skorsing selam
1 (satu) tahun tanpa melalui peringatan.
4. Kewenangan Pemberian Sanksi
a. Rektor memiliki wewenang untuk memberikan semua jenis
sanksi kepada mahasiswa yaitu:
1) Pemberhentian dari status mahasiswa;
2) Pemberian skorsing;
3) Pencabutan bea siswa;
4) Tuntutatan penggantian kembali kerugian material yang
disebabkan oleh tindakan atau kelalaian dari mahasiswa;
5) Pemberhentian dari jabatan dalam Ormawa di semua
tingkatan dalam Universitas.
b. Dekan memiliki wewenang untuk memberikan semua jenis
sanksi-sanksi berupa:
1) Pemberian skorsing
2) Pencabutan bea siswa
3) Tuntutan penggantian kembali kerugian material yang
disebabkan oleh perbuatan, tindakan atau kelalaian dari
mahasiswa
4) Pemberhantian dari jabatan Ormawa di tingkat fakultas
5) Pemberian masukan kepada pimpinan universitas mengenai
mahasiswa fakultasnya yang bermasalah untuk dikenakan
sanksi baik berupa pemberhentian, pemberian skorsing atau
pencabutan beasiswa.
c. Ketua Program Studi memiliki wewenang untuk memberikan
sanksi sebagai berikut:
1) Tuntutan pergantian kembali kerugian material yang
disebabkan oleh perbuatan, tindakan atau kelalaian dari
mahasiswa.
2) Pemberian masukan kepada pimpinan universitas mengenai
mahasiswa fakultasnya yang bermasalah untuk dikenakan
sanksi baik berupa pemberhentian, pemberian skorsing atau
pencabutan beasiswa.
L. Keuangan Organisasi Kemahasiswaan
1. Sumber Keuangan
a. Keuangan untuk mendukung ekstrakurikuler yang dikelola oleh
ormawa dapat bersumber dari:
1) Bantuan universitas
2) Sumbangan yang tidak mengikat dari pihak lain
201
3) Usaha-usaha lain atas inisiatif organisasi kemahasiswaan
b. Jumlah dan besar sumbangan wajib mahasiswa ditetapkan oleh
Rektor dengan suatu Surat Keputusan.
c. Bantuan universitas diberikan atas dasar prioritas kegiatan
dengan mempertimbangkan kondisi keuangan universitas.
d. Sumbangan yang tidak mengikat dari pihak lain, harus
dilaporkan kepada Rektor atau Dekan atau Ketua Progrm studi
berdasarkan jenjang kegiatannya.
e. Sumber keuangan yang berasal (diperoleh) dari usaha dan
inisiatif mahasiswa, harus mendapat persetujuan Rektor.
2. Pengaturan Pengelolaan Dana
a. Pengaturan pengelolaan danaOrmawa tingkat universitas
dilakukan oleh pimpinan universitas.
b. Pengaturan pengelolaan dana ormawa tingakat fakultas dan
program studi dilakukan oleh pimpinan fakultas.
3. Prosedur Pengajuan Dana
a. Setiap pengajuan dana disampaikan dalam bentuk proposal
kegiatan, sesuai dengan program kerja yang telah ditetapkan.
b. Usulan pengajuan dana untuk kegiatan Ormawa tingkat
universitas (termasuk UKM), diajukan kepada Rektor oleh
Ormawa yang bersangkutan dengan diketahui oleh Wakil Rektor
bidang kemahasiswaan dengan melampikan proposal
kegiatannya yang juga perlu disahkan oleh Wakil Rektor Bidang
Kemahasiswaan.
c. Ususlan pengajuan dana untuk kegiatan Ormawa tingkat
fakultas (BEMF dan BPMF), diajukan oleh Dekan kepada Rektor
dengan melampirkan proposal kegiatan Ormawa yang
bersangkutan yang disahkan oleh Wakil Dekan.
d. Usulan pengajuan dana untuk kegiatan Ormawa tingkat Program
Studi, diajukan oleh Dekan kepada Rektor dengan melampirkan
proposal kegiatan Ormawa yang bersangkutan yang diketahui
oleh Ketua Program Studi dan disahkan oleh Wakil Dekan.
e. Usulan pengajuan dana yang ditetapkan dalam ayat (b) sampai
dengan ayat (d), dilakukan pula untuk usulan pengajuan dana
oleh semua kepanitiaan yang dibentuk oleh masing-masing
Ormawa sesuai tingkatannya.
f. Penyerahan dana dari tingkat universitas dilakukan dengan
prosedur sebagai berikut: dana tersebut diserahkan oleh bagian
keuangan universitas (Biro Keuangan) kepada Wakil Rektor
Bidang Kemahasiswaan untuk Ormawa tingkat universitas dan
kepada Dekan untuk Ormawa tingkat Fakultas.

202
4. Pertanggungjawaban Keuangan
a. Pertanggungjawaban keuangan harus disampaikan kepada
pimpinan Universitas atau Fakultas paling lambat 14 (empat
belas) hari setelah kegitan dilaksanakan.
b. Pertanggungjawaban keuangan Ormawa tingkat Universitas
disampaikan kepada Rektor setelah diketahui oleh Wakil Rektor
Bidang Kemahasiswaan.
c. Pertanggungjawaban keuangan Ormawa tingkat Fakultas
disampaikan kepada Dekan setelah diketahui oleh Wakil Dekan.
d. Pertanggungjawaban keuangan Ormawa tingkat Program Studi
disampaikan kepada Dekan setelah disetujui oleh Ketua Program
Studi serta diketahui oleh Wakil Dekan.
e. Pertanggungjawaban keuangan sebagaimana yang diatur dalam
ayat (a), ayat (b), ayat (c), dan ayat (d), diberlakukan pula
untuk pertanggungjawaban keuangan semua kepanitiaan yang
dibentuk oleh masing-masing Ormawa sesuai tingkatannya.
f. Fungsionaris Ormawa yang mengabaikan pertanggungjawaban
sebagaimana diatur pada ayat (a), ayat (b), ayat (c), ayat (d),
dan ayat (e), dapat dikenakan sanksi berupa skorsing sekurang-
kurangnya 1 (satu) semester.

M. Skala Penilaian Karakter Mahasiswa (SPKM)


1. Umum
Mahasiswa sebagai generasi muda memiliki potensi untuk
mengembangkan pemikiran dan sikap kritis, dinamis dan idealis.
Oleh sebab itu, mahasiswa sebagai aset nasional perlu diberi
peluang seluas-luasnya untuk mengaktualisasikan diri agar dapat
berkembang menjadi manusia yang cerdas, berwawasan luas,
terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, beriman dan
bertaqwa serta memiliki tanggung jawab keilmuan yang tinggi
dalam pengabdiannya kepada masyarakat, Bangsa dan Negara.
Oleh karena itu mahasiswa diharapkan tidak hanya menekuni
bidang ilmunya saja (hard skill) akan tetapi juga mengembangkan
karakter (soft Skill) melalui partisipasi aktif dalam kegiatan
kemahasiswaan baik di dalam maupun diluar kampus agar nilai-nilai
budaya dapat berakar dalam diri setiap mahasiswa menuju output
yang kompetitif,berkarakter dan berkualitas.
Untuk maksud tersebut diatas, bidang kemahasiswaan Universitas
Nusa Nipa menyusun serangkaian kegiatan terstruktur dengan
tujuan untuk membantu membekali kemampuan soft skill kepada
mahasiswanya sehingga lulusan Universitas Nusa Nipa menjadi
lulusan yang memiliki karakter berkepribadian bangsa Indonesia
yang baik serta mencintai alma maternya. Sebagai upaya untuk
203
memberikan apresiasi kepada mahasiswa yang telah mengikuti
kegiatan kemahasiswaan akan diberikan Skala Penilaian Karakter
Mahasiswa (SPKM) sebagai pedoman pengembangan karakter.
2. Pengertian
a. Program Kegiatan Kemahasiswaan
Program kegiatan kemahasiswaan UNIPA Maumere disusun
sesuai dengan kalender kegiatan akademis dan kegiatan
pengembangan karakter untuk mencapai sasaran yang telah
disepakati dan ditetapkan. Kegiatan kemahasiswaan UNIPA
Maumere adalah segala aktivitas ekstrakurikuler dan
nonkurikuler yang memperoleh ijin dari Rektor UNIPA, atau
pejabat yang diberi wewenang oleh Rektor UNIPA Maumere,
serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan, norma agama dan norma kesusilaan.
Kegiatan ekstrakurikuler dimaksud meliputi kegiatan dalam
bidang kegiatan organisasi dan kepemimpinan; bidang kegiatan
minat dan bakat; bidang kegiatan penalaran dan keilmuan, dan
bidang kegiatan pengabdian kepada masyarakat,bidang
kerohanian dan kesejahteraan mahasiswa. Organisasi
kemahasiswaan (ORMAWA) UNIPA Maumere adalah organisasi
mahasiswa yang dibentuk dari, oleh, dan untuk mahasiswa pada
tingkat institusi dan program studi di dalam kampus yang
merupakan wahana pengembangan diri mahasiswa ke arah
perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawanan serta
integritas kepribadian untuk mencapai tujuan Perguruan Tinggi.
b. Skala Kegiatan Kemahasiswaan
Kegiatan kemahasiswaan dilaksanakan dengan Skala Penilaian
Karakter Mahasiswa.Materi kegiatan yang dapat diikuti
mahasiswa diberikan meliputi: bidang kegiatan organisasi dan
kepemimpinan; bidang kegiatan minat dan bakat; bidang
kegiatan penalaran dan keilmuan, bidang kerohanian dan bidang
kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan kesejahteraan
mahasiswa.
c. Skala Penilaian Karakter Mahasiswa
Skala Penilaian Karakter Mahasiswadisingkat SPKMadalah skala
untuk menyatakan pengakuan atas prestasi pengembangan soft
skills kemahasiswaan dengan beban kegiatan mahasiswa yang
dinyatakan dalam satuan kredit partisipasi.
d. Pengertian Skala Penilaian Karakter Mahasiswa
SPKM adalah nilai kredit yang ditetapkan sebagai penghargaan
kepada mahasiswa setelah mengikuti kegiatan kemahasiswaan,
baik kegiatan ekstrakurikuler ataupun nonkurikuler.
e. Tujuan Skala Penilaian Karakter Mahasiswa
204
Tujuan penerapan Sistem point partisipasi kemahasiswaan di
UNIPA Maumere untuk:
1) Meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan
kemahasiswaan;
2) Meningkatkan kemampuan soft skill mahasiswa;
3) Memberikan pengakuan dan atau penghargaan terhadap
aktivitas pembelajarandan prestasi mahasiswa pada kegiatan
ekstrakurikuler nonkurikuler;
4) Mengetahui semua aktivitas yang pernah diikuti dan semua
prestasi yang pernahdiperoleh setiap mahasiswa selama
menempuh pendidikan di UNIPA Maumere;
5) Menyediakan dokumen yang disertai bukti-bukti otentik
tentang segala aktivitas dan semua prestasi yang penting
bagi penerima lulusan ketika memasuki dunia kerja.
f. Karakteristik Skala Penilaian Karakter Mahasiswa
1) Setiap kegiatan kemahasiswaan memiliki SPKM yang
berlainan tergantung pada bobot kegiatan ekstrakurikuler
dan nonkurikuler yang diikuti.
2) Besaran SPKM untuk setiap kegiatan kemahasiswaan
ditentukan berdasarkan besarnya usaha untuk mengikuti
aktivitas dan prestasi yang diperoleh dalam bidang-bidang
kegiatan kemahasiswaan.
g. Kedudukan dan Distribusi Nilai Kegiatan
1) Kedudukan Nilai SPKM merupakan akumulasi nilai kegiatan
ekstrakurikuler atau nonkurikuler yang dinyatakan dalam
bentuk Transkrip Kegiatan Mahasiswa (yang selanjutnya
disingkat “TKM”) pada akhir masa studi. Nilai pada TKM
merupakan prasyarat untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata
(KKN) pada program jenjang S1 atau Praktek Klinik khusus
untuk DIII Keperawatan.
2) Distribusi nilai kegiatan SPKM meliputi bidang kegiatan
organisasi dan kepemimpinan; bidang kegiatan minat dan
bakat; bidang kegiatan penalaran dan keilmuan; bidang
kerohanian; kesejahteraan mahasiswa; serta bidang kegiatan
pengabdian kepada masyarakat.
3. Bidang Pengembangan Kepribadian Mahasiswa
a. Bidang Pengembangan Kepribadian
1) Bidang organisasi dan kepemimpinan
2) Bidang pengembangan bakat dan minat mahasiswa
3) Bidang Pengembangna Penalaran dan Keilmuan
4) Bidang Kerohanian
5) Bidang Kesejahteraan Mahasiswa
6) Bidang kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
205
b. Bidang Penalaran dan Keilmuan
1) Mengembangkan gagasan, ide dan kreativitas mahasiswa
dalam konteks kebebasan akademik dan otonomi keilmuan
yang bertanggung jawab
2) Mengembangkan daya nalar dalam sebuah forum yang
representatif
3) Mengembangkan ciri dan cara hidup masyarakat ilmiah dalam
semua kegiatan
c. Bidang pengembangan minat/bakat dan minat mahasiswa
1) Mengembangkan potensi mahasiswa secara optimal
2) Mengembangkan bakat dan minat dan kegemaran di bidang
olah raga, seni, kelihan dann ketrampilan secara berjenjang
dan berkesinambungan
3) Mengembangkan kesempatan untuk berprestasi dalam bidang
bakat minat
d. Bidang Pengabdian pada masyarakat
1) Membinaan rohani/keagamaan
2) Membentuk jiwa kewirausahaan
3) Membentuk sikap hidup efisien dan efektif
4) Membentuk sikap solidaritas
5) Meningkatkan kepekaan untuk berkarya dalam menghadapi
masalah-masalah social
6) Membina kesadaran berbangsa dan bernegara.
4. Tahapan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa
a. Tahap Orientasi Dasar
1) Sasaran personal Tahap orientasi dasar
a) Sasaran personal tahap orientasi dasar adalah mahasiswa
semester satu (1);
b) Apabila berhalangan mahasiswa mengikutinya pada
semester berikutnya.
2) Tujuan Tahap orientasi dasar
a) Mengetahui adaya perubahan orientasi belajar dari
teacher centered”diajari”) menjadi leaner centered,
strategi belajar pribadi di Perguruan Tinggi yang lebih
berorientasi pada pembelajaran: dan berusaha untuk
beradaptasi;
b) Mengenal dan menjiwai nilai-nilai pendidikan tinggi,
seperti kecintaan pada ilmu,berpikir secara logis dan
analistis, menjunjung tinggi, seperti nilai objektivitas,
mengembangkan rasa ingin tahu dan memiliki etiket
pergaulan yang baik;
c) Memperoleh wawasan tentang kehidupan masyarakat
yang pluralistik dan mengembangkan kehidupan
206
mahasiswa yang lebih harmonis dan beretika didalam
kampus maupun di dalam masyarakat;
d) Mengetahui berbagai fasilitas yang dapat digunakan
sebagai sarana pengembangan hard skill san soft skill
mengembangkan dirinya.
b. Tahap Orientasi Lanjutan
1) Orientasi Lanjutan
Sasaran personal tahap aktivitas adalah mahasiswa semester
II.
2) Tujuan tahap Orientasi Lanjutan
a) Menguasai ketrampilan dasar dalam kepemimipnan untuk
mengalang kerja sama
b) Memiliki rasa cinta almamater
c) Memiliki rasa cinta tanah air
d) Memahami pentingnya kegiatan kemahasiswan dalam
pembentukan karakter pribadi yang utuh
e) Memahami pentingnya manajemen perubahan dalam
pengembangan pribadinya
f) Mampu mengaktualisasikan dirinya secara kreatif dalam
berbagai bidang bakat minat, kegemaran, kealihan dan
ketrampilan serta kepeduliannya terhadap masalah-
masalah yang ada dalam kampus dan masyarakat.
5. Sistem Evaluasi
Program pengembangan kepribadian mahasiswa tertera dalam
lampiran pedoman ini dan merupakan satu bagian yang tak
terpisahkan dari pedoman ini.
a. Tolak ukur pencapaian keberhasilan mahasiswa dalam mengikuti
program pengembangan kepribadian mahasiswa dinyatakan
dengan Skala Penilaian Karakter Mahasiswa (SPKM);
b. KKN direncanakan akan dilaksanakan pada semester Tujuh
(sesuai dengan kelender akademik);
c. Praktek klinik DIII Keperawatan akan dilaksanakan pada
semester V (sesuai dengan kelender akademik);
d. Setiap semester mahasiswa diwajibkan mengumpulkan rata-rata
100 bobot SPKM;
e. Rangkuman bobot SPKM diterbitkan sebelum KKN berlangsung;
f. Setiap kegiatan dibuktikan oleh daftar hadir, dan atau sertifikat
kegiatan, dan atau surat tugas dari pajabat yang berwenang,
dokumentasi dan sebagainya.
6. Penanggung jawab
a. Penanggung jawab pengembangan kepribadian mahasiswa di
tingkat Universitas adalah Rektor, yang dalam tugas
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dibantu oleh wakil
207
Rektor III Bidang Kemahasiswaan beserta semua pejabat yang
terkait.
b. Penanggung jawab pengembangan kepribadian mahasiswa di
tingkat Fakultas adalah Dekan dan Wakil Dekan III Bidang
Kemahasiswaan dan dibantu oleh sekretaris Fakultas, tetapi
dalam tugas perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dikoordinir
oleh Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan
c. Penanggung jawab pengembangan kepribadian mahasiswa di
tingkat program studi adalah Ketua program studi yang dibantu
oleh Sekretaris program studi yang dalam kegiatan tersebut
diketahui oleh Dekan dan Wakil Dekan III. Tetapi dalam tugas
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dikoordinir oleh Wakil
Rektor III.
d. BEM PT (Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi), UKM
(Unit Kegiatan Mahasiswa, BEMF ( Badan Eksekutif Mahasiswa
Fakultas) dan HMPS (Himpunan Mahasiswa Program studi)
membantu Universitas /Fakultas/Program Studi dalam kegiatan
pembinaan kepribadian mahasiswa di tingkatUniversitas
dan/atau Program Studi.
7. Penutup
a. Hal-hal penting yang belum termuat dalam pedoman ini akan
ditambahkan dengan surat keputusan tersendiri.
b. Pedoman Skala Penilaian Karakter mahasiswa ini berlaku sejak
tanggal ditetapkan dan akan diperbaiki bilamana terdapat
kekurangan dan kesalahan dalam penetapan.

208
A. Biaya Testing / Pendaftaran Mahasiswa Baru
Para calon mahasiswa/i yang akan mengikuti testing masuk
Universitas Nusa Nipa Maumere, wajib mendaftarkan diri dengan
membayar uang pendaftaran.

B. Jenis Biaya Pendidikan


Mahasiswa/i Universitas Nusa Nipa Maumere yang mulai dan sedang
aktif kuliah, berkewajiban membayar biaya pendidikan berupa :
1. Dana Pengembangan Pendidikan
2. Sumbangan Pelaksanaan Pendidikan (SPP)
3. Dana Pengembangan Kompetensi khusus untuk mahasiswa
Fakultas Ilmu – Ilmu Kesehatan
4. Biaya – biaya lain yang ditentukan oleh Universitas atau Yayasan
adalah : Uang KKN, Uang Skripsi, Uang Ujian Akhir Program, Uang
Wisuda dan lain – lain yang diatur tersendiri.
1. Sumbangan Pelaksanaan Pendidikan (SPP)
SPP atau Sumbangan Pelaksanaan Pendidikan adalah biaya
pendidikan yang dibayar pada setiap semester selama
menjadimahasiswa. Untuk SPP yang menggunakan sistem paket,
besarnya SPP tidak tergantung pada jumlah SKS yang diambil
pada semester yang bersangkutan, sedangkan SPP yang
menggunakan Sistem SKS murni terdiri dari SPP tetap atau uang
kuliah dasar dan uang SKS yang besarnya tergantung pada jumlah
SKS yang diambil pada semester yang bersangkutan, dengan
catatan untuk tahun pertama masuk biaya SKS menggunakan
standart 20 SKS. SPP dibayar pada awal semester dan pada
semester berjalan agar mahasiswa memperoleh hak untuk
mengikuti kuliah dan atau mendapat pelayanan pendidikan
lainnya. Bagi mahasiswa yang sedang menempuh mata kuliah
skripsi, SPP dihitung sesuai dengan tanggal Yudisium.

209
2. Dana Pengembangan Pendidikan
Dana Pengembangan Pendidikan adalah dana untuk
pengembangan pendidikan dan pengajaran yang dapat dibayar
lunas atau diangsur pada saat diterima menjadi mahasiswa
Universitas Nusa Nipa. Dana Pengembangan hanya dibayar satu
kali selama mengikuti pendidikan.

3. Herregistrasi (Pendaftaran Ulang)


Harus dibayar oleh setiap mahasiswa/i baru dan lama pada setiap
awal semester.
Dengan prosedur sebagai berikut :
1) Mahasiswa mengambil slip pembayaran di BAK, melakukan
pembayaran di bank BNI.
2) Setelah melakukan pembayaran, mahasiswa menyerahkan
kembali bukti pembayaran kepada petugas di BAK dan wajib
menyimpan Slip berwarna merah sebagai bukti yang dapat
ditunjukkan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan.
3) BAK merekapitulasi mahasiswa yang telah melakukan
pembayaran/registrasi dan menyerahkannya pada BAA.
4) BAA menerima data registrasi mahasiswa dan kemudian
menerbitkan KTM dan data registrasi tersebut kemudian
diserahkan kepada Fakultas/Prodi untuk dibuat Daftar
Absensi, KRS dan KHS.

C. Sanksi
Para mahasiswa/i yang tidak/belum melaksanakan kewajibannya
membayar SPP, Herregistrasi, dan kewajiban-kewajiban lainnya
sampai batas waktu yang telah ditetapkan, tidak diperkenankan
untuk mengikuti ujian, baik Ujian Tengah Semester, Ujian Akhir
Semester maupun Ujian Akhir Program.

D. Kewajiban Membayar
Selain biaya tersebut diatas para mahasiswa/i UNIPA dikenakan
kewajiban membayar : Uang Ujian, Uang Praktikum, Uang PKL, Uang
Skripsi, Uang Wisuda, Uang KKN dan lain-lain yang diatur tersendiri.
Segala jenis keuangan yang telah dibayar tidak bisa diambil kembali.
Segala jenis keuangan/komponen biaya pendidikan dapat berubah
setiap tahun sesuai dengan kebijaksanaan yayasan.

E. Mahasiswa Non Aktif


1. Mahasiswa yang mengambil cuti kuliah dibebaskan dari biaya
keuangan (SPP dan lain-lain) dalam semester tersebut.
210
2. Bagi mahasiswa yang berhenti kuliah tanpa mengajukan
permohonan cuti kuliah, kepadanya tetap diwajibkan membayar
biaya SPP pada semester tersebut.
3. Bagi mahasiswa yang terlambat registrasi kepadanya tidak
diperkenankan mengikuti perkuliahan dan dianjurkan untuk
mengajukan cuti kuliah apabila telah melebihi 30 hari.

211
A. Penjelasan Umum
Satuan teknis di Universitas Nusa Nipa yang melaksanakan tugas
teknis operasional dan/atau tugas teknis penunjang dari lembaga
Universitas Nusa Nipa. Kewenangan dan tanggung jawabnya
menunjang kegiatan akademik dalam rangka pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi yang berasal dari Universitas Nusa Nipa.

B. Jenis Unit Pelaksana Teknis


Universitas Nusa Nipa Maumere memiliki beberapa lembaga dan
laboratorium sebagai unit pelaksana teknis (UPT) berupa :
5. UPT Perpustakaan
Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Universitas Nusa Nipa
merupakan resource center yang mempunyai fungsi sangat
strategis dalam kegiatan akademik di Universitas Nusa Nipa, yaitu
untuk mendukung, memperlancar serta meningkatkan kualitas
pelaksanaan program kegiatan perguruan tinggi melalui
pelayanan informasi yang meliputi aspek-aspek pengumpulan
informasi, pengolahan informasi, pemanfaatan informasi, dan
penyebarluasan/diseminasi informasi.
Informasi dalam hal ini meliputi produk intelektual dan artistik
manusia di mana perpustakaan sebagai lembaga yang bergerak
dalam bidang ilmu pengetahuan dan informasi selalu berkembang
seirama dengan perkembangan pemikiran dan kultur
masyarakatnya. Jenis Koleksi meliputi: 1) Koleksi Umum
(sirkulasi); 2) Koleksi Referensi; 3) Koleksi Closed Reserve (CR);
Koleksi Laporan Penelitian Dosen; 6) Koleksi Tugas Akhir, Skripsi,
Tesis, dan Disertasi; 7) Koleksi Terbitan Berkala/Serial/Journal;
8) Koleksi Jurnal Elektronik; 9) Buku Elektronik; 10) Journal
Elektronik dan 11) Koleksi Digital Library (Repository) Universitas
Nusa Nipa.
Perpustakaan merupakan unit pelaksana teknis di bidang
perpustakaan. Perpustakaan mempunyai tugas melaksanakan
212
pemberian layanan kepustakaan untuk keperluan pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Perpustakaan menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana kebutuhan dan penyediaan bahan
pustaka;
b. Pengolahan bahan pustaka;
c. Pemberian layanan dan pendayagunaan bahan pustaka;
d. Pemeliharaan bahan pustaka; dan
e. Pelaksanaan urusan tata usaha Perpustakaan.
Website : http://library.nusanipa.ac.id/

6. Lembaga Layanan Psikologi


Mahasiswa diberi kesempatan seluas-luasnya untuk terlibat di
dalamnya mengembangkan diri mengaplikasikan bidang ilmu
sekaligus memberikan pelayanan dan melakukan pengabdian pada
masyarakat.
Layanan konseling bagi seluruh civitas akademika Universitas
Nusa Nipa, namun lembaga layanan psikologi juga telah
mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk
mendapatkan layanan psikologis dari lembaga ini.

7. Galeri Investasi BEI Unipa


Galeri investasi bertujuan meningkatkan literasi mahasiswa
terhadap dunia pasar modal. Penggunaan Galeri lnvestasi BEI
akan dimanfaatkan selaras dengan beberapa mata kuliah Program
Studi (Prodi) Manajemen seperti Bank dan Others Financial
Institution, Fundamental of Investment, Investment dan Capital
Market, Technical Analysis, dan Derivative Asset.

8. Laboratorium Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)


Laboratorium Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas
Nusa Nipa, di era komunikasi global ini selalu mengedepankan
perkembangan informasi ilmiah yang paling mutakhir, dan tidak
lagi didominasi perguruan tinggi yang berada di kota besar.
Universitas Nusa Nipa melalui Laboratorium TIK terus berusaha
mengembangkan teknologi dan manajemen sistem informasi
mutakhir yang mampu memenuhi kebutuhan penyelenggaraan
manajemen dan akses informasi ilmiah secara cepat.
Laboratorium TIK Universitas Nusa Nipa telah menerapkan online
system di semua unit kerja di lingkungan Universitas Nusa Nipa
dengan akses internet yang berfungsi untuk layanan administrasi
maupun proses belajar mengajar dengan basis e-campuz.

213
Laboratorium TIK Universitas Nusa Nipa telah mengembangkan
teknologi informasi berbasis website secara online berupa sistem
informasi manajemen baik administrasi akademik, keuangan
maupun kemahasiswaan yang dilaksanakan secara terpadu.
Laboratorium TIK Universitas Nusa Nipa menyiapkan beberapa
laboratorium berbasis komputer untuk menunjang proses KBM
mahasiswa tentang teknologi informasi berupa: 1) Computer Base
Test (CBT), 2) Laboratorium Multimedia, 2) Laboratorium Desain
Web, 3) Laboratorium Jaringan Komputer, 4) Laboratorium
Pemrograman, 5) Laboratorium Public Relations dan 6)
Laboratorium Multimedia Komunikasi.

9. Laboratorium Terpadu
Laboratorium Terpadu Universitas Nusa Nipa selain melaksanakan
tugas utamanya menyelenggarakan praktikum Basic Sciences bagi
mahasiswa dan dosen, juga memberikan layanan uji kalibrasi dan
analisis seperti, analisis air minum dan air limbah, beton struktur,
konstruksi bangunan dll. Laboratorium Terpadu Universitas Nusa
Nipa menyiapkan beberapa laboratorium berbasis komputer untuk
menunjang proses KBM mahasiswa dalam setiap bidang keahlian
berupa: 1) Laboratorium Arsitektur, 2) Laboratorium Teknik Sipil,
3) Laboratorium Jiwa, 4) Laboratorium Gawat Darurat/Kritis, 4)
Laboratorium KMB, 5) Laboratorium Anak, 6) Laboratorium
Maternitas, 7) Laboratorium Psikologi, 8) Laboratorium Biologi, 9)
Laboratorium Kimia, dan 10) Laboratorium Fisika.

10. Pusat Bahasa


Pusat Bahasa Universitas Nusa Nipa selain bertugas untuk
meningkatkan kemampuan bahasa Inggris bagi mahasiswa, dosen
dan karyawan di lingkungan Universitas Nusa Nipa dengan
melaksanakan pelatihan English for Academic Purpose (EAP),
TOEIC Preparation dan General English. Pusat Bahasa Universitas
Nusa Nipa juga memberikan layanan kursus bahasa asing bagi
komunitas Universitas Nusa Nipa dan masyarakat umum dari
tingkat dasar hingga tingkat mahir yaitu kursus bahasa Inggris.
Untuk mendukung proses belajar mengajar bahasa, Pusat Bahasa
Universitas Nusa Nipa dilengkapi fasilitas Self Access Centre (SAC)
yang didesain secara khusus sebagai tempat belajar bahasa asing
secara mandiri meliputi, 1) Laboratorium Bahasa Inggris dan 2)
Laboratorium Microteaching.

214
11. Lembaga Penyiaran/Studio Radio
Lembaga Penyiaran Universitas Nusa Nipa mempunyai tugas
melaksanakan urusan publikasi, peliputan kegiatan Universitas
Nusa Nipa, dan hubungan masyarakat, serta fasilitasi layanan
mahasiswa, pendidik, dan tenaga kependidikan, serta promosi
lembaga.

215
TABEL SISTEM PENILAIAN KARAKTER MAHASISWA (SPKM)
Semester I (satu )
A. TAHAP ORIENTASI DASAR
NO KEGIATAN BOBOT DASAR PENILAIAN

1 Tahap Orientasi Awal Mahasiswa Baru


(program wajib) 20 Daftar Hadir/Sertifikat
2 Mengikuti misa/perayaan Ekaristi dalam
dalam rangka menyabut Tahun Ajaran Baru 20 Daftar Hadir/Sertifikat
3 Upacara Bendera Memperingati 10 Daftar hadir
hari-hari Besar yang bersifat Nasional
4 Menghadiri / terlibat kegiatan Universitas
a. Dies Natalies (Peserta) 5 Daftar hadir
b. Natal Bersama (peserta) 5 Daftar hadir
d. Partisipasi / terlibat dalam Wisuda 5 SK./Daftar Hadir
5 (kepanitiaan)rekoleksi dalam rangka Natal &
Menghadiri 10 Daftar hadir/
/ Natal berasama Dokumentasi
6 Bakti Sosial
a. Dalam Kampus 7,5 Daftar Hadir
b. Luar Kampus 10 Daftar Hadir
c. Donor darah 15 Surat Tugas dari UNIPA
7 Mengikuti Kegiatan Forum Ilmiah (seminarv
lokakarya,workshop, kuliah Umum, talk show
dsb)
a. Tingkat Nasional 17,5 Sertifikat/Daftar Hadir
b. Tingkat Regional 15 Sertifikat/Daftar Hadir
c. Tingkat Universitas 12,5 Sertifikat/Daftar Hadir
d. Tingkat Fakultas 10 Sertifikat/Daftar Hadir
e. Tingkat Program Studi 7,5 Sertifikat/Daftra Hadir
8 Membuat tulisan Ilmiah/opini yang di
dalam :
a. Majalah dinding kampus (tiap tulisan) 5 Sertifikat/Dokumentasi
b. Surat kabar/media lokal 7,5 Sertifikat/Dokumentasi
c. Surat kabar/ media Tingkat Provinsi 10 Sertifikat/Dokumentasi
d. Surat kabar /media Tingkat Nasional 15 Sertifikat/Dokumentasi
9 Membuat tulisan sastra yang di
dalam :
a. Majalah dinding kampus (tiap tulisan) 5 Sertifikat/Dokumentasi
b. Surat kabar/media lokal 7,5 Sertifikat/Dokumentasi
216
c. Surat kabar/ media Tingkat Provinsi 10 Sertifikat/Dokumentasi
d. Surat kabar /media Tingkat Nasional 12,5 Sertifikat/Dokumentasi
10 Memperoleh prestasi di bidang
akademik
a. Tingkat Universitas (Juara;I,II,III ) 10 Sertifikat/Dokumentasi
b. Tingkat regional (Juara;I,II,III ) 15 Sertifikat/Dokumentasi
c. Tingkat Nasional (Juara;I,II,III ) 20 Sertifikat/Dokumentasi
11 Memperoleh prestasi di bidang
bakat minat
a. Tingkat Universitas (Juara;I,II,III ) 10 Sertifikat/Dokumentasi
b. Tingkat regional (Juara;I,II,III ) 15 Sertifikat/Dokumentasi
c. Tingkat Nasional (Juara;I,II,III ) 20 Sertifikat/Dokumentasi
260

Semester II (dua )
B. TAHAP ORIENTASI LANJUTAN
NO KEGIATAN BOBOT DASAR PENILAIAN
O T
1 Mengikuti misa/perayaan Ekaristi dalam
dalam rangka menyabut Tahun Ajaran Baru 15 Daftar Hadir/Sertifikat
2 Upacara Bendera Memperingati 10 Daftar hadir
hari-hari Besar yang bersifat Nasional
3 Menghadiri / terlibat kegiatan Universitas
a. Dies Natalies (Peserta) 5 Daftar hadir
b. Natal Bersama (kepanitiaan) 5 Daftar hadir
d. Partisipasi / terlibat dalam Wisuda 5 SK./Daftar Hadir
4 (kepanitiaan)
Menghadiri rekoleksi dalam rangka Natal & 10 Daftar hadir/
Tahun
/ Natal Baru
berasama Dokumentasi
5 Bakti Sosial
a. Dalam Kampus 7,5 Daftar Hadir
b. Luar Kampus 10 Daftar Hadir
c. Donor darah 15 Surat Tugas dari UNIPA
6 Mengikuti Kegiatan Forum Ilmiah (seminar
lokakarya,workshop, kuliah Umum, talk
show dsb) Nasional
a. Tingkat 17,5 Sertifikat/Daftar Hadir
b. Tingkat Regional 15 Sertifikat/Daftar Hadir
c. Tingkat Universitas 12,5 Sertifikat/Daftar Hadir
d. Tingkat Fakultas 10 Sertifikat/Daftar Hadir
e. Tingkat Program Studi 7,5 Sertifikat/Daftra Hadir
7 Membuat tulisan Ilmiah/opini yang di
217
dalam :
a. Majalah dinding kampus (tiap tulisan) 5 Sertifikat/Dokumentasi
b. Surat kabar/media lokal 7,5 Sertifikat/Dokumentasi
c. Surat kabar/ media Tingkat Provinsi 10 Sertifikat/Dokumentasi
d. Surat kabar /media Tingkat Nasional 15 Sertifikat/Dokumentasi
8 Membuat tulisan sastra yang di
a. Majalah dinding kampus (tiap tulisan) 5 Sertifikat/Dokumentasi
b. Surat kabar/media lokal 7,5 Sertifikat/Dokumentasi
c. Surat kabar/ media Tingkat Provinsi 10 Sertifikat/Dokumentasi
d. Surat kabar /media Tingkat Nasional 12,5 Sertifikat/Dokumentasi
9 Partisipasi dalam kegiatan Badan Eksekutif
a. Tingkat Universitas 10
b. Tingkat Fakultas 7,5
c. Tingkat Program Studi 5
10 Memperoleh prestasi di bidang akademik :
a. Tingkat Universitas (Juara;I,II,III ) 10 Sertifikat/Dokumentasi
b. Tingkat regional (Juara;I,II,III ) 15 Sertifikat/Dokumentasi
c. Tingkat Nasional (Juara;I,II,III ) 20 Sertifikat/Dokumentasi
11 Memperoleh prestasi pada bidang bakat
a. Tingkat Universitas (Juara;I,II,III ) 10 Sertifikat/Dokumentasi
b. Tingkat regional (Juara;I,II,III ) 15 Sertifikat/Dokumentasi
c. Tingkat Nasional (Juara;I,II,III ) 20 Sertifikat/Dokumentasi
250

218
BIMBINGAN AKADEMIK

Data Pembimbing Akademik :

Nama : ................................................

NIDN : ................................................

Tlp/HP : ................................................

Email : ................................................

.................................
(NAMA & TTD)

219
REKAPITULASI INDEKS PRESTASI

Sem Jumlah Jumlah Akumulasi IP IPK Cuti/Ijin/ Saran


MK SKS SKS Tanpa Ijin
I

II

III

IV

VI

VII

220
VIII

IX

XI

XII

XIII

XIV

221
BIMBINGAN AKADEMIK

Sem Tanggal Uraian


I

222
Dekan, Ka. Prodi, Dosen PA,

....................... ........................ ..........................

Sem Tanggal Uraian


II

223
Dekan, Ka. Prodi, Dosen PA,

....................... ........................ ..........................


Sem Tanggal Uraian
III

224
Dekan, Ka. Prodi, Dosen PA,

....................... ........................ ..........................


Sem Tanggal Uraian
IV

225
Dekan, Ka. Prodi, Dosen PA,

....................... ........................ ..........................


Sem Tanggal Uraian
V

226
Dekan, Ka. Prodi, Dosen PA,

....................... ........................ ..........................


Sem Tanggal Uraian
VI

227
Dekan, Ka. Prodi, Dosen PA,

....................... ........................ ..........................


Sem Tanggal Uraian
VII

228
Dekan, Ka. Prodi, Dosen PA,

....................... ........................ ..........................


Sem Tanggal Uraian
VIII

229
Dekan, Ka. Prodi, Dosen PA,

....................... ........................ ..........................


Sem Tanggal Uraian
IX

230
Dekan, Ka. Prodi, Dosen PA,

....................... ........................ ..........................


Sem Tanggal Uraian
X

231
Dekan, Ka. Prodi, Dosen PA,

....................... ........................ ..........................


Sem Tanggal Uraian
XI

232
Dekan, Ka. Prodi, Dosen PA,

....................... ........................ ..........................


Sem Tanggal Uraian
XII

233
Dekan, Ka. Prodi, Dosen PA,

....................... ........................ ..........................


BIMBINGAN TUGAS AKHIR SKRIPSI

Nama :
NIM :
Dosen Pembimbing : 1.
2.
Judul Skripsi :

Tanggal Saran Pembimbing Progress (%) Paraf Dosen

234
235
236
237
Maumere,

Diperiksa,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

.................................... ....................................

Mengetahui,

Ketua Program Studi

....................................

238

Anda mungkin juga menyukai