ii
PEDOMAN
AKADEMIK, KEMAHASISWAAN
DAN KEUANGAN
KEPUTUSAN
REKTOR UNIVERSITAS NUSA NIPA
NOMOR: 5242 /00.A.NN/R/2020
TENTANG
PEDOMAN AKADEMIK, KEMAHASISWAAN DAN
KEUANGAN
UNIVERSITAS NUSA NIPA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : Buku Pedoman Akademik, Kemahasiswaan Dan Keuangan
Universitas Nusa Nipa Tahun Akademik 2020/2021;
KEDUA : Buku Pedoman Akademik, Kemahasiswaan dan Keuangan
Tahun Akademik 2020/2021 merupakan bagian tidak
terpisahkan dengan keputusan ini;
v
KETIGA : Buku Pedoman Akademik, Kemahasiswaan dan Keuangan
2020/2021 ini mulai berlaku sejak 01 Agustus 2020 dengan
ketentuan apabila ada hal-hal yang belum diatur dalam Buku
Pedoman ini akan ditetapkan sebagai bagian tidak terpisahkan
dengan substansi Keputusan Rektor ini.
Ditetapkan : di Maumere
Pada tanggal : 20 Juli 2020
Rektor,
ttd
Tembusan :
1. Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Tinggi Nusa Nipa;
2. Para Wakil Rektor;
3. Kepala BPM;
4. Para Dekan;
5. Para Ketua Program Studi;
6. Arsip.
vi
PENGANTAR
TIM PENYUSUN
UNIVERSITAS NUSA NIPA INDONESIA
i
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Sambutan Ketua Yayasan vi
Sambutan Rektor ix
Mars Universitas Nusa Nipa xv
Hymne Universitas Nusa Nipa xvii
Wawasan Almamater xix
Panca Tertib xx
Etika&Tata Tertib Dosen&Tenaga Kependidikan xxii
Struktur Organisasi Universitas Nusa Nipa xxviii
iii
C. Prinsip-Prinsip Umum 166
D. Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) UNIPA 167
E. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNIPA 173
F. Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas 178
G. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas 183
H. Himpunan Mahasiswa Program Studi 187
I. Unit Kegiatan Mahasiswa 192
J. Rapat-Rapat Organisasi Kemahasiswaan 194
K. Ganjaran (Imbalan dan Sanksi) 198
L. Keuangan Organisasi Kemahasiswaan 200
M. Skala Penilaian Karakter Mahasiswa (SPKM) 202
LAMPIRAN
iv
SAMBUTAN KETUA YAYASAN
Salam sejahtera,
Puji dan syukur patut kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa bahwa atas berkatNya kita senantiasa mendapat limpahan rahmat
dan anugerahNya sehingga lembaga pendidikan tinggi terus berkembang
maju dan memberi kontribusi bagi masyarakat dan dunia pendidikan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada para orang tua mahasiswa
yang telah mempercayakan pendidikan putera puterinya di Universitas
Nusa Nipa Maumere yang diselenggarakan Yayasan Pendidikan Tinggi Nusa
Nipa. Terima Kasih juga kepada para lulusan SLTA yang telah menetapkan
pilihan melanjutkan studi di Universitas Nusa Nipa ini.
Keputusan memilih Universitas Nusa Nipa sebagai sarana untuk
mencapai cita-cita tentu sudah tepat, karena Universitas Nusa Nipa
senantiasa berkomitmen meningkatkanmutu pelayanan pendidikan
kepada mahasiswa agar siap menjadi lulusan yang berkualitas. Cerminan
ini pertama-tama tampak saat anda memasuki area kampus Universitas
Nusa Nipa, selanjutnya ketika anda memulai studi dan menjalani proses
belajar mengajar.
Hal di atas dilandasi oleh visi yaitu “menjadi Universitas unggul
dalam pengembangan kawasan, mandiri, inovatif, berkarakter dan
berkualitas dalam proses pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat tercapai pada tahun 2020” melalui penyelenggaraan
pendidikan tinggi yang berorientasi kualitas dan berkarakter. Universitas
Nusa Nipa senantiasa berupaya menghantarkan mahasiswa mewujudkan
cita-cita sebagai generasi penerus bangsa yang cerdas, berkompeten,
v
mempunyai akhlak dan moral serta siap meraih masa depan yang lebih
baik.
Sebagai lembaga pendidikan, Universitas Nusa Nipa menunjukkan
komitmen terus-menerus untuk menjadi yang terbaik dalam memberikan
kualitas pendidikan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Untuk
mencapai standar kualitas tertentu (antara lain, menyiapkan mahasiswa
sebagai sumber daya manusia kreatif dan dinamis, baik dari segi
kemampuan akademis, teknis maupun keterampilan komunikasi
interpersonal), kami terus melakukan upaya optimal agar mahasiswa
dapat menjalankan proses belajar mengajar terbaik. Kami menerapkan
metode pembelajaranStudent Center Learning (SCL), mengembangkan
kurikulum berbasis kompetensidalam Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI) yang diakui dan disesuaikan dengan kebutuhan dunia
kerja, serta selalu mengukur dan meningkatkan kualitas seperti yang
dipersyaratkan oleh akreditasi BAN-PT.
Universitas Nusa Nipa memiliki 8 (delapan) fakultas yaitu :
Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Kelautan
dan Perikanan, Fakultas Pertanian, Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial, Fakultas
Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan serta Fakultas Hukum,
yang menerapkan metode pembelajaran komprehensif, antara lain
kombinasi kemampuan akademis dan keterampilan pengembangan
hubungan antar personal (interpersonal skill) atau disebut soft skill.
Universitas Nusa Nipa terletak di kawasan strategis daerah kota
Maumere, lokasi di tengah kota yang mudah dijangkau sarana transportasi
kota, letak kampus terkonsentrasi dengan berbagai fasilitas belajar-
mengajar memungkinkan kampus menawarkan lingkungan belajar yang
kondusif dan bersahabat. Guna menunjang dan meningkatkan
kemampuan akademik dan soft skill mahasiswa secara mandiri,
disediakan beberapa fasilitas di antaranya: campus hotspot untuk koneksi
vi
internet, pojok galeri investasi, studio radio dan lain-lain fasilitas yang
memungkinkan mahasiswa belajar secara mandiri. Universitas Nusa Nipa
telah menerapkan sistem administrasi akademik e-campuz juga sedang
melaksanakan pengembangan dan pembangunan digital library campus
dan cultural study center sehingga diharapkan makin mendukung proses
belajar mengajar yang lebih efisien, efektif dan kreatif.
viii
SAMBUTAN REKTOR
Salam sejahtera ..
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmatNya kepada Universitas Nusa Nipa Indonesia untuk
senantiasa berproses dan berkembang serta selalu siap menyambut
kedatangan para mahasiswa baru. SELAMAT DATANG kepada seluruh
mahasiswa baru Universitas Nusa Nipa Indonesia. Dengan penuh
keramahan dan kehangatan kami menyambut Anda semua untuk
bergabung dalam Keluarga Besar Universitas Nusa Nipa Indonesia. Mulai
hari ini, Anda turut serta dalam menentukan sejarah UNIPA. Selamat atas
keberhasilan Anda meraih tempat untuk belajar di kampus ini. Saudara
adalah mahasiswa terpilih dari sekian banyak calon yang ingin kuliah di
Universitas Nusa Nipa Indonesia. Anda berhak untuk bangga dan patut
mensyukurinya.
Anda, para mahasiswa baru bersama dengan senior anda, kami
tempatkan sebagai unsur terpenting dan utama dalam keseluruhan
pelayanan kami karena Andalah yang saat ini dan kelak akan membawa
gambaran visi dan misi UNIPA ke tengah masyarakat. Jadikanlah diri anda
sebagai mata rantai baru, bahkan mata rantai emas, penentu kejayaan
almamater, bangsa, negara dan kemanusiaan. Di pundak anda sekalian
bukan sekedar terpikul harapan dan tanggung jawab anda pribadi,
melainkan juga harapan keluarga, masyarakat, bangsa, bahkan masa
depan peradaban manusia. Ini semua jelas bukan tanggung jawab yang
ringan, tetapi juga tidak ada alasan untuk mengingkari atau
mengalihkannya kepada orang lain. Manfaatkanlah belajar di kampus ini
sebaik mungkin, jadilah mahasiswa yang jujur dan mahasiswa yang
membanggakan orang tua, dosen, dan kampus Universitas Nusa Nipa
Indonesia.
ix
Universitas Nusa Nipa Indonesia merupakan perguruan tinggi
terbaik di kawasan Kepulauan Flores. Pencapaian hasil Akreditasi Institusi
dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi dengan nilai B,
menggambarkan kampus ini telah menjadi pusat keunggulan (center of
excellence) di Kawasan Kepulauan Flores, sebagaimana cita-cita yang
tertuang dalam Visi UNIPA periode 2015–2020. Kini, kampus Universitas
Nusa Nipa Indonesia meluncurkan Visi yang baru untuk periode 2020–
2025, merupakan loncatan dari pencapaian sebelumnya, serta sesuai peta
jalan atau arah pengembangan (road-map) yang tertuang dalam Rencana
Induk Pengembangan periode 2015–2035.
Visi baru periode 2020 – 2025 yaitu “MEWUJUDKAN UNIVERSITAS
NUSA NIPA INDONESIA YANG BERKUALITAS, BERKARAKTER, UNGGUL
DALAM PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI BUDAYA,
DAN MAMPU BERKIPRAH DI TINGKAT NASIONAL PADA TAHUN 2025”. Visi
baru ini memberi penajaman kepada kenaikan mutu dan kualifikasi
universitas unggul yang terukur melalui kiprah di tingkat nasional, yang
sebelumnya telah mencapai barometer intelektual yang khas dengan
kebudayaan lokal nusa nipa (center of excellence) di kawasan Kepulauan
Flores – Regional Nusa Tenggara pada kurun waktu 5 tahun yang lalu
(periode 2015 – 2020).
Visi baru sebagaimana diuraikan di atas diikuti dengan Misi yang
baru pula. Misi I pada periode lalu (2015 – 2020) yaitu “Menyelenggarakan
pendidikan tinggi yang berkarakter dan berkualitas, mampu berperan
aktif secara mandiri dan inovatif sebagai pusat keunggulan (center of
excellence) dalam pengembangan kawasan Regional Nusa Tenggara dalam
bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berwawasan global
untuk menghasilkan lulusan yang berdaya saing” mengalami
penyempurnaan yang selaras dengan visi baru. Sehingga Misi I yang baru
(periode 2020 – 2025) adalah “Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang
x
berkualitas, berkarakter dan unggul dalam bidang ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni budaya, berwawasan global, mampu berkiprah di
tingkat nasional dalam menghasilkan lulusan yang berdaya saing”.
Selanjutnya, Misi II pada periode lalu (2015 – 2020) yaitu
“Menyelenggarakan penelitian yang berkualitas” dipertajam selaras
dengan visi baru, serta disesuaikan dengan kondisi lingkungan internal
dan eksternal pada waktu sekarang. Sehingga Misi II yang baru (periode
2020 – 2025) adalah “Menyelenggarakan penelitian yang berkualitas, yang
dapat memberi kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni budaya, pemecahan masalah (problem solving) dan
kebutuhan masyarakat”.
Pada Misi III, periode sebelumnya (2015 – 2020) menekankan
tentang penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat yang
bermanfaat. Pada periode sekarang (2020 – 2025), Misi III tersebut
diuraikan lebih terperinci mengenai manfaat yang didapatkan dari
dharma pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu maka Misi II yang
baru adalah “Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang
berorientasi pada pemberdayaan masyarakat dan ketangguhan sosial”.
Hal ini sesuai dengan kondisi lingkungan internal dan eksternal terkini,
terutama pentingnya pemberdayaan (empowerment) dan ketangguhan
sosial pada masyarakat dalam menghadapi dampak multidimensi pandemi
Covid-19.
Misi IV dan V pada periode lalu (2015 – 2020), sekarang
dipadatkan menjadi satu misi, yaitu Misi IV yang baru (periode 2020 –
2025), “Mengembangkan sistem tata kelola perguruan tinggi yang baik,
taat azas, modern dan profesional (good university governance) berbasis
teknologi informasi dan komunikasi”. Hal ini sesuai dengan kondisi
lingkungan internal dan eksternal sekarang yang telah jauh berubah dari
kondisi sebelumnya, seperti kewajiban untuk melaksanakan
xi
pembelajaran dengan metode bauran (blended learning) yang
menggabungkan pola daring (dalam jaringan internet / online) sinkronus
dan asinkronus, dan pola luring (luar jaringan internet / offline) atau
tatap muka. Kemajuan zaman dan peradaban manusia saat ini sedang
berada pada Revolusi Industri 4,0 yang didominasi oleh teknologi digital,
mendorong manusia untuk memanfaatkan perangkat teknologi dalam
proses pembelajaran online. Selain itu, dalam masa pandemi Covid-19,
Kampus UNIPA berprinsip untuk mengutamakan keselamatan nyawa
manusia dengan mentaati secara maksimal protokol kesehatan yang
ditetapkan WHO. Artinya bahwa dengan perkuliahan online dapat
menghindari terjadinya transmisi lokal Covid-19 karena tidak ada tatap
muka, tidak ada kerumunan massa. Namun, yang juga amat penting
adalah kampus harus meraih output dan outcome pembelajaran
berkualitas yang bisa didapatkan melalui metode pembelajaran tatap
muka. Karena itu maka pilihan yang paling ideal dan rasional adalah
metode pembelajaran bauran (blended learning).
Kampus UNIPA pada tanggal 19 September 2020 akan merayakan
Dies Natalis ke-15. Dalam usia relatif muda ini, kampus mulai akrab
dengan manajemen berbasis teknologi digital. Misalnya, sistem e-campuz
yang memberikan layanan informasi akademik dan keuangan, e-learning,
e-library, bahkan sebagian besar civitas akademika UNIPA telah
melakukan kegiatan kuliah online, seminar online, rapat online, diskusi
online. Suatu kemajuan yang luar biasa sedang kita alami bersama-sama,
yang pada awalnya kita merasa seperti dipaksa oleh keadaan, namun
lama kelamaan kita menjadi terbiasa.
Berbagai kesulitan telah kita lewati bersama-sama, sebagai suatu
pengalaman yang amat berharga. Kesulitan tidak saja dirasakan oleh
mahasiswa, tetapi juga oleh Para Dosen dan Tenaga Kependidikan. Kita
sangat memahami tentang sulitnya membeli pulsa data, sulitnya memiliki
xii
handphone android. Kita sadar bahwa sebagian besar wilayah ini belum
terjangkau jaringan internet. Kita juga merasa gelisah tentang tingkat
partisipasi mahasiswa dalam perkuliahan online, dan tentang tugas-tugas
yang kurang berimbang, serta masih banyak persoalan lainnya. Tanpa kita
sadari, kita telah memetik pengalaman amat berharga, tentang
pembelajaran online. Dan kini kita telah berada di depan, dengan
mengantongi cukup banyak pengalaman tentang pembelajaran online.
Kita adalah institusi yang pertama melakukan kuliah online meskipun
sangat sulit keadaannya. Dan mulai tahun akademik yang baru ini, T.A.
2020/2021, kita lebih optimistis untuk mengawal proses pendidikan yang
bermutu. Dengan pola blended learning kampus ini akan terus berlari
menuju kampus mandiri, berkualitas, berkarakter, tangguh dan
profesional, yang bertransformasi dari pusat keunggulan (center of
excellence) dalam pengembangan kawasan Kepulauan Flores – Regional
Nusa Tenggara, menuju kampus unggul yang mampu berkiprah di tingkat
Nasional.
Mulai Tahun Akademik 2020/2021 UNIPA juga mulai
menyelenggarakan Kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
Kampus Merdeka – Merdeka Belajar. Pendekatan pada pemecahan
masalah kehidupan (problem solving) akan diperkenalkan pada Mahasiswa
UNIPA, antara lain dengan mengatur kebebasan bagi seorang Mahasiwa
UNIPA program studi tertentu untuk belajar di luar program studinya,
bahkan bisa belajar di luar kampus UNIPA, dan ketentuan lainnya.
Seluruh civitas akademika UNIPA juga wajib menjunjung 10 nilai kampus
UNIPA, yaitu : 1. Religius, 2. Nasionalisme, 3. Jujur – Disiplin –
Tanggungjawab, 4. Kreatif dan Inovatif, 5. Mandiri dan Tangguh, 6.
Unggul, 7. Profesional, 8. Peduli Lingkungan, 9. Peduli Sosial, dan 10.
Berwawasan Global.
xiii
Marilah kita bersama-sama bergandengan tangan dalam semangat
kekeluargaan membangun diri, mengasah pribadi, merajut masa depan,
di dalam rumah almamater tercinta UNIVERSITAS NUSA NIPA INDONESIA.
Non Scholae Sed Vitae Discimus. Kita Belajar Bukan Hanya Untuk
Sekolah Melainkan Juga Untuk Hidup.
xiv
MARS UNIVERSITAS NUSA NIPA
2/ 4, Do=C
March Tempo 92 (Bersemangat)
Cipt. : Petrus Poling Wairmahing
C C7 F C
5 3 1 2 3 3 4 5 3 . 1 1 4 6 2 i 7 i 5 .
5 3 1 7 1 1 2 3 1 . 1 1 1 4 5 6 7 5 3 .
5 3 5 5 3 6 7 i i . i 7 6 i 2 3 4 3 i .
5 3 1 7 6 5 5 1 1 . 1 1 4 4 4 5 5 1 1 .
U ni ver si tas Nu sa Ni pa kar ya ju ang a nak ne gri ku
Non Scholae sed vi tae dis ci mus Merah Pu tih ji wa ra ga ku
F C D D7 G
5 5 i 5 5 6 5 4 5 3 . 3 3 2 3 4 6 5 4 5 . .
3 3 5 3 3 4 3 2 3 1 . 1 1 7 1 2 3 2 2 2 . .
5 5 i i i 6 5 4 5 5 . 5 5 6 6 6 6 5 6 7 . .
1 1 1 5 5 1 6 7 1 1 . 1 1 2 2 2 1 7 6 5 . .
Pengemban a ma nat sluruh rakyat Su jud taqwa pa da Yang E sa
Se mangat memba ra dalam da da tuk men cip ta dan ber pres ta si
C C7 F C
5 3 1 0 1 0 1 2 3 4 5 3 . 1 1 4 3 4 5 6 5 6 7 i 5 .
5 3 1 0 1 0 1 7 1 2 3 1 . 3 3 2 1 2 3 4 3 4 5 5 3 .
5 3 5 0 5 0 5 4 3 5 i i . i i 6 5 6 7 i 7 6 5 i i .
5 3 1 0 7 0 6 6 5 5 1 1 . 1 1 4 4 4 4 5 5 5 5 1 1 .
Cer das tram pil ber bu di pe ker ti de ngan Pan ca si la Panji se ti a mu
Li hat las kar ku su ma per ka sa ga gah dan ru pa wan ci ri ra ga ka mi
C F C Dm G7 C
5 5 i 0 5 5 6 0 5 4 5 3 . 3 3 2 3 4 3 2 . 1 1 .
3 3 5 0 3 3 4 0 3 2 3 1 . 1 1 2 1 2 3 4 . 3 3 .
i i i 0 5 5 i 0 7 6 5 i . 5 5 6 6 6 6 7 . 5 5 .
1 1 1 0 5 5 1 0 5 5 1 1 . 1 1 2 1 7 6 5 . 5 1 .
Se ha ti se ji wa menga mal kan Tri Dhar ma Per gu ru an Ting gi
Si a ga ber la ga ber kre a si il mu wan i si ji wa ka mi
xv
G G G G
. i 7 1 2 2 2 2 1 3 2 5 . 1 7 1 2 2 2 2 3 1 2 .
. 1 7 1 7 7 7 7 6 5 7 7 . 1 7 1 7 7 7 7 1 6 7 .
. 1 7 1 2 2 2 2 1 3 2 5 . 1 7 1 2 2 2 2 3 1 2 .
. 1 7 1 5 5 5 5 6 7 5 5 . 1 7 1 5 5 6 6 7 6 5 .
Ab di kan di ri pa da ma sya ra kat Bak ti kan ji wa ba gi ne ge ri
Cin ta ne gri ku ta nah pu sa ka ku ha rum nir wa na Nu sa ter cin ta
G G G D D7 G
. 1 7 1 2 2 2 2 1 3 2 5 . 1 7 1 2 22 2 3 4 5 .
. 1 7 1 7 7 7 7 6 5 7 7 . 1 7 1 7 76 6 7 1 2 .
. 1 7 1 2 2 2 2 1 3 2 5 . 1 7 1 2 22 2 3 4 5 .
. 1 7 1 5 5 5 5 6 7 5 5 . 1 7 1 5 54 4 2 2 5 .
Wu jud kan kar sa dan cin ta mu li a a dil mak mur dan da mai se jah tra
Sam pai wak tu ku tak ta kut pun ra gu de mi bak ti pada al ma ma ter ku
F C Dm G
5 5 6 6 6 6 i i 7 6 5 . 0 3 3 2 0 2 0 2 2 1 3 2 .
3 3 4 4 4 4 6 6 5 4 3 . 0 1 1 6 0 6 0 6 6 5 6 7 .
5 5 i i i i 4 4 3 2 i . 0 3 3 4 0 4 0 4 4 5 5 5 .
1 1 4 4 4 4 4 4 3 2 5 . 0 1 7 6 0 2 0 1 1 7 6 5 .
U ni ver si tas ke bangga an ki ta pa da mu jan ji se ti a ku
U ni ver si tas ke bangga an ki ta da ri mu ci ta sar ja na ku
F C Em Am G F G7 C
. 5 5 5 6 6 6 6 i i 7 6 5 5 5 . 7 7 7 7 6 7 i . .
. 3 3 3 4 4 4 4 5 6 5 4 3 3 3 . 5 5 5 5 4 5 5 . .
. 5 5 5 i i i i 4 4 3 2 i i i . 2 2 2 3 i 2 3 . .
. 5 5 5 4 4 4 4 6 6 7 6 5 5 5 . 5 5 5 5 6 7 i . .
Ma ri de rapkan langkah tuk membangun du ni a Ja ya lah Nu sa Ni pa
Ma ri kem bangkan Il mu dan Tek no lo gi ki ta Nu sa Ni pa a ba di
xvi
HYMNE UNIVERSITAS NUSA NIPA
4/ 4, Do=E
Mulia, tenang
Cipt. : Ferdy Levi (2005)
f mp
S 1 . 5 . 1 3 . 1 5 5 4 6 5 . . . i . i . 1
.
A 1 . 5 . 1 3 . 1 3 3 2 1 2 . . . 3 . 4 . 4
.
T 1 . 5 . 1 3 . 1 .
i i i7 6 7 . . . 6 . 6 . 6
B 1 . 5 . 1 3 . 1 1 1 2 2 5 . . . 6 . 4 . 4
.
Di U ni
kau pa Bunda Penga suh Ba gai Ra
Di kau ber kar ya membi na bang sa Sem bo yan
mt
S 7 6 5 3 2 2 4 6 5 . . 5 6 4 5 3 . 3 4 2
A 23 4 3 1 6 6 1 21 7 1 2 3 4 2 3 1 . 1 2 7
T 5 i i 5
4
4 6 4 52 3 4 5 6 7 i 5 . 5 6 6
B 5 67 1 i 2 2 2 2 5 . . 1 2 5 1 1 . 1 2 2
ja wa li di ang ka sa ting gi dengan sa yap mu kau menje
non scholae sed vi tae dis ci mus a kan me ma cu se ga la
mf
S 3 1 . 5 1 3 2 1 2 5 5 . . 5 6 4 5 3 . 3 4 2
A 17 6 . 5 1 1 7 5 67 1 7 . . 3 4 2 3 1 . 1 2 7
T 5 3 . 5 3 3 57 3 4 3 2 . . 5 6 7 i 5 . 5 6 6
B 5 6 . 5 1 1 2 1 2 1 5 . . 5 2 5 1 1 . 1 2 2
la jah
te lu sur i ja gat ra ya tak pernah je mu mencerna
da ya de mi per wu jud an nya ta kau sumber il mu mengolak
S 3 1 . 5 1 3 2 1 7 2 1 . . .
A 17 6 . 5 1 1 7 5 5 67 5 . . .
T 54 3 . 5 3 3 4 3 23
4 3 . . .
B 5 6 . 5 1 1 5 5 5 5 1 . . .
il membangun
mu pu tra bangsa mu
in san ja di pu tra bangsa ung gul
f
S 5 . . 6 5 4 3 5 1 3 2 1 2 5
Wa hai Sang Al ma ma ter U ni pa ter cin
A 3 3 2 2 1 0 1 1 7 7 1 1 7 5 6 7 1
T 1 1 4 4 3 0 3 3 2 2 3 5 4 3 4 3
B 1 1 5 5 1 0 1 1 5 5 1 1 5 1 2 5
Sang Almamater al ma mater
ku U ni pa ter cin
xvii
f
S 3 . . 3 4 5 5 6 7 i i 7 5 6 6 5 4 5 . . .
A 1 . . 1 2 3 2 4 2 3 3 4 3 4 4 43 21 2 . . .
T 5 . . 5 5 i 7 i 5 5 5 5 i i i i7 6 7 . . .
B 1 . . 1 7 1 5 4 5 1 1 2 5 4 4 5 12 5 . . .
si
do ne
ta Ku em ban a ma nat mu membangun In a
xviii
WAWASAN ALMAMATER
xix
PANCA TERTIB
1. TERTIB ADMINISTRASI
2. TERTIB PERKULIAHAN
3. TERTIB LINGKUNGAN
4. TERTIB BUSANA
5. TERTIB PERGAULAN
1. RELIGIUS
2. KEBANGSAAN
3. JUJUR-DISIPLIN-TANGGUNG JAWAB
4. KREATIF DAN INOVATIF
5. MANDIRI DAN TANGGUH
6. UNGGUL
7. PROFESIONAL
8. PEDULI LINGKUNGAN
9. PEDULI SOSIAL
10. ERWAWASAN NASIONAL DAN GLOBAL
TRI KARYA
INSTITUSIONALISASI
PROFESIONALISASI
TRANSPOLITISASI
xx
INSTITU SI
Suatu proses atau kelompok yang sangat terorganisasi (ada spesifikasi
yang cermat daripada peranan dan hubungan antar peranan bagi yang
bersangkutan), tersistematisasi (ada spesifikasi yang cermat daripada apa
yang dapat dan harus dilakukan), dan mantap (eksistensi proses atau
kelompok tidak tergantung pada hadirnya individu-individu tertentu,
sedangkan organisasi dan sistematisasi cenderung untuk tidak berubah-ubah
dalam jangka waktu yang lama).
INSTITU SIONALISASI
Proses pembentukan institusi-institusi.
PROFESI
Bukan sekedar pekerjaan atau vacation, melainkan merupakan suatu
vakasi yang khusus, yang mempunyai ciri-ciri :
Expertise (keahlian)
Responsibility (tanggung jawab)
Corporateness (kesejawatan)
PROFESIONALISASI
Proses pemantapan profesi-profesi.
TRANSPOLITISASI
1. Kegiatan mempelajari politik untuk memperoleh kesadaran politik
untuk kemudian melangkah terus dan melakukan kegiatan ilmiah
guna melaksanakan keputusan-keputusan politik yang diambil
secara sah oleh seluruh rakyat melalui Majelis Permusyawaratan
Rakyat.
2 . Jika ingin melakukan politicking tidak boleh mengatasnamakan
Almamater dan harus di luar lingkungan kampus.
xxi
ETIKA DAN TATA TERTIB DOSEN DANTENAGA KEPENDIDIKAN
xxiii
4) Memberikan layanan secara cepat, tepat dan terbuka dan
adil serta tidak diskriminatif.
5) Tanggapan terhadap keadaan lingkungan masyarakt.
6) Berorientasi kepada peningkatan kesejahteaan masyarakat
dalam melaksanakan tugas
7) Tidak melakukan perbuatan amoral terhadap suami/istri
orang lain atau terhadap siapa saja di dalam kehidupan
bermasyarakat.
c. Etika terhadap diri sendiri bagi Dosen dan Tenaga Kependidikan,
meliputi :
1) Jujur dan terbuka serta tidak memberikan informasi yang
tidak benar.
2) Bertindak dengan penuh kesungguhan dan ketulusan.
3) Menghindari konflik kepentingan pribadi, kelompok dan
golongan.
4) Berinisiatif untuk meningkatkan kualitas pengetahuan,
kemampuan, keterampilan dan sikap.
5) Memiliki daya juang tinggi.
6) Memelihara kesehatan jasmani dan rohani.
7) Menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga.
8) Berpenampilan sederhana, rapi dan sopan.
d. Etika terhadap sesama Dosen dan Tenaga Kependidikan, meliputi
:
1) Menghormati sesama warga Yayasan dan/atau Universitas
tanpa membedakan agama, kepercayaan, suku, ras dan
status sosial.
2) Memelihara rasa persatuan dan kesatuan.
3) Saling menghormati antara teman sejawat baik secara
vertikal maupun horizontal dalam satu unit kerja,
fakultas/biro maupun antar fakultas/biro.
4) Menghargai perbedaan pendapat.
5) Menjunjung tinggi harkat dan martabat sesama Dosen dan
Tenaga Kependidikan.
6) Menjaga dan menjalin kerja sama yang kooperatif sesama
dosen dan tenaga kependidikan.
7) Menjaga dan menjalin rasa solidaritas.
8) Menjaga sopan santun dalam pergaulan antar sesama dosen
dan/atau tenaga kependidikan.
9) Tidak memakukan perbuatan-perbuatan melawan norma
moral, agama dan budaya, seperti : pelecehan seksual,
pemerasan, tindak kekerasan baik secara verbal maupun non
verbal.
xxiv
e. Etika terhadap mahasiswa/i bagi Dosen dan Tenaga
Kependidikan,meliputi:
1) Bagi dosen harus subyektif dalam memberikan penilaian dan
menentukan kelulusan mahasiswa sesuai dengan kemampuan
dan hasil presentasi mahasiswa dan tidak diskriminatif.
2) Mengembangkan dan merangsang pemikiran kreatif dan
inovatif mahasiswa.
3) Berorientasi pada upaya peningkatan kualitas mahasiswa.
4) Menghindarkan diri dari penyalahgunaan mahasiswa untuk
kepentingan pribadi, kelompok atau golongan.
5) Dosen harus memberikan pendidikan dan pengajaran dengan
empati santun, tanpa pamrih dan tanpa unsur paksaan.
6) Memberikan pelayanan secara cepat,tepat terbuka dan adil
serta tidakdiskriminatif.
7) Tanggap terhadap keadaan akademik mahasiswa.
8) Jujur dan terbuka serta tidak memberikan informasi yang
tidak benar kepada mahasiswa.
9) Bertindak penuh dengan kesungguhan dan ketulusan.
10) Menghindari konflik kepentingan, kelompok maupun
golongan.
11) Berinisiatif untuk meningkatkan kualitas pengetahuan,
kemampuan, keterampilan dan sikap para mahasiswa.
12) Baik dosen maupun tenaga kependidikan tidak boleh
melakukan perbuatan-perbuatan maoral terhadap
mahasiswa/i, seperti pelecehan seksual dan pemerasan,
ancaman baik verbal maupu non verbal, tindak kekerasan,
menghamili mahasiswi atau melakukan perbuatan seksual
dengan mahasiswa/i di luar pernikahn, dll.
f. Etika terhadap pelaksanaan Panca Tertib
Setiap Karyawan baik Dosen maupun Tenaga Kependidikan pada
Yayasan Pendidikan Tinggi Nusa dalam bersikap dan melakukan
tindakan menjunjung tinggi Etika Pelaksanaan Panca Tertib,
sebagai berikut :
1) Sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab mencurahkan
tenaga dan waktunya untuk melaksanakan tertib administrasi
secara berkualitas.
2) Jujur, penuh dedikasi, dan bertanggung jawab dalam
melaksanakan tugas-tugas perkuliahan secara tertib bagi
para mahasiswa.
3) Berlaku adil dan sungguh-sungguh dalam menjaga kebersihan
dan ketertiban pada lingkungan kampus.
4) Menunjukan sikap yang patut dijadikan panutan (role model)
bagi mahasiswa dalam tertib berbusana.
xxv
5) Menjunjung tinggi norma dan etika pergaulan di lingkungan
kampus.
6) Mematuhi etika penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
7) Menjunjung tinggi kebenaran dan kejujuran ilmiah seperti
penjiblakan, pemalsuan data dan sebagainya.
8) Menciptakan dan mempromosikan Universitas Nusa Nipa
sebagai kampus yang bersih dan hijau, tempat yang kondusif
untuk belajar bagi para mahasiswa/i.
3. Etika Dosen secara Umum
a. Bertaqwa kepada Tuhan YME dan setia kepada Pancasila dan UUD
1945.
b. Memiliki kualifikasi sebagai tenaga pengajar, mempunyai moral dan
integritas kepribadian yang tinggi, dan memiliki tanggung jawab
yang besar terhadap masa depan bangsa dan negara.
c. Memiliki perilaku yang dapat diteladeni, bersikap jujur, obyektif,
bersemangat bertanggung jawab, serta menghindarkan diri dari
ucapan dan perilaku yang tercela.
d. Memiliki rasa semangat kebersamaan dan kekeluargaan terhadap
semua civitas akademika maupun tenaga administrasi.
e. Memiliki sikap kepemimpinan ing ngarsa sung tulodho, ing madya
mangun karsa dan tut wuri handayani.
4. Etika Dosen dalam Pendidikan dan Pengajaran
a. Berkewajiban membimbing mahasiswa secara profesional dalam
membentuk pribadi yang berbudi lihur sebagai manusia seutuhnya
yang berjiwa Pancasila.
b. Berusaha mengetahui secara maksimal informasi tentang potensi
mahasiswa bimbingannya untuk memperlancar pelaksanaan proes
pembelajaran.
c. Melaksanakan tugas pendidikan dan pembelajaran dengan penuh
rasa tanggung jawab dan kreatifitas yang tinggi untuk menciptakan
proses pembelajaran yang kondusif sehingga diperoleh hasil yang
maksimal.
d. Mengutamkan peningkatan mutu dan pengembangan ilmu
pengetahuan teknologi dan seni.
e. Memelihara dan meningkatkan pembinaan kemampuan berkarya
dengan semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial.
f. Meghormati dan memperlakukan mahasiswa sesuai dengan harkat
dan martabatnya sebagai manusia dalam proses pembelajaran.
g. Bersikap responsif dan akomodatif terhadap perkembangan iptek.
5. Etika Dosen dalam Penelitian
a. Bersikap jujur, terbuka, obyektif, toleran, skeptis, inovatif.
xxvi
b. Memiliki komitmen yang tinggi, baik dalam melakukan penelitian,
mulai dari merencanakan, melaksanakan dan mempublikasikan
hasil penelitiannya, maupun dalam menulis karya ilmiah.
c. Dapat bekerja sam dan menerima sara-saran dari peneliti dan atau
penulis karya ilmiah lain.
d. Menghargai hak cipta dan karya iptek orang lain.
6. Etika Dosen terhadap pemrakarsa dan pelaksana pengabdian kepada
masyarakat
a. Melaksanankan pengabdian kepada masyarakat sebagai kegiatan
untuk pengamalan ilmueknologi dan seni bagi masyarakat.
b. Menghormati dan memperlakukan khalayak sasaran/masyarakat
sebai mitra kerja yang sederajat.
c. Bersikap dan bertingkah laku menghormati agama, kepercayaan,
aturan, norma dan adat istiadat setempat, berpenampilan santun,
dan mencerminkan sikap dan kepribadian yang luhur.
d. Lugas, tulus dan jujur dalam menyampaikan informasi, saran, dan
rekomendasi, serta tidakmemanfaatkan kedudukan/jabatannya
untuk kepentingan/keuntungan diri sendiri dan pihak lain.
e. Memelihara kesetiakawanan atas prinsip silih asih, silih asah dan
silih asuh.
xxvii
STRUKTUR ORGANISASI
UNIVERSITAS NUSA NIPA
PIMPINAN UNIVERSITAS
xxviii
Ka. Biro Administrasi & Akademik : Petrus Wolo,ST.,MT.
Ka. Biro Administrasi Umum : Ranhard Sonny Antau,ST.,M.Ars.
Ka. Biro Administrasi Keuangan : Tobias Joni Temu, SE.
UPT
xxix
A. Latar Belakang
Universitas Nusa Nipa (UNIPA) adalah lembaga pendidikan
tinggi yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Tinggi Nusa Nipa
Maumere, di bawah lindungan Pemerintah Kabupaten Sikka Propinsi
Nusa Tenggara Timur.
Universitas Nusa Nipa didirikan berdasarkan akte pendirian
Nomor 05 tanggal 08 Oktober 2003 dan akte Nomor 21 tanggal 22
Oktober 2004 yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM RI
Nomor: C - 187. HT. 01.02. Tahun 2005 tanggal 15 Pebruari 2005,
dengan tujuan untuk menghasilkan sarjana yang terampil,
berwawasan wirausaha, mampu berkarya dan mengembangkan ilmu
untuk memanfaatkan sumberdaya serta ikut serta mencerdaskan
bangsa melalui pendidikan yang berdimensi serta berorientasi
global.
Nama ”NUSA NIPA” adalah nama asli dari pulau Flores yang
artinya “Pulau Ular”. Secara operasional, Universitas Nusa Nipa
berjalan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 69/D/O/2005 tanggal 26 Mei 2005 dengan 6 Fakultas dan
memiliki 13 progam studi. Kemudian pada tahun 2012 terdapat
penambahan fakultas dan program studi sehingga menjadi 7 fakultas
dan 18 program studi yaitu Fakultas Ilmu–ilmu Kesehatan (S-1
Keperawatan,D-3 Keperawatan, Pendidikan Profesi Ners), Fakultas
Teknik (Teknik Informatika, Teknik Sipil, dan Teknik Arsitektur),
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (Manajemen Sumberdaya
Perairan), Fakultas Pertanian (Agribisnis dan Agroteknologi),
Fakultas Ilmu–ilmu Sosial (Psikologi dan Ilmu Komunikasi), Fakultas
Ekonomi (Akuntansi dan Manajemen), Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (PGSD,Pendidikan Biologi,Pendidikan Fisika,Pendidikan
Kimia dan Pendidikan Bahasa Inggris).
Motto Universitas Nusa Nipa adalah Berwawasan Universal
dan Berkiprah Nasional dengan semboyan Non Scholae Sed Vitae
Discimus yang artinya: “Kita belajar bukan untuk sekolah,
melainkan untuk hidup”. Motto tersebut bermakna bahwa
Universitas Nusa Nipa membentuk pendidikan untuk kepentingan
universal artinya dapat memenuhi kebutuhan regional dengan
1
mempertimbangkan tujuan pendidikan nasional. Artinya Universitas
Nusa Nipa berupaya melaksanakan pendidikan dalam rangka
mencerdaskan dan mendidik mahasiswa agar terampil sehingga
mampu berkarya untuk keadaan sekarang dan keadaan masa depan
serta sekaligus dapat merupakan penghubung antara dunia ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni dengan kebutuhan nyata
masyarakat Indonesia dan masyarakat internasional bahkan bukan
hanya untuk kepentingan sekolah tetapi belajar untuk hidup.
Ciri khas sistem pendidikan dan pengajaran yang
diselenggarakan Universitas Nusa Nipa bertitik berat pada tujuan
pendidikan nasional, yakni meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi
pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat
kebangsaan, dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-
manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta
bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
B. Visi
MEWUJUDKAN UNIVERSITAS NUSA NIPA INDONESIA YANG
BERKUALITAS, BERKARAKTER, UNGGUL DALAM PENGEMBANGAN
ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI, SENI BUDAYA, DAN MAMPU
BERKIPRAH DI TINGKAT NASIONAL PADA TAHUN 2025.
C. Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas,
berkarakter dan unggul dalam bidang ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni budaya, berwawasan global, mampu
berkiprah di tingkat nasional dalam menghasilkan lulusan yang
berdaya saing.
2. Menyelenggarakan penelitian yang berkualitas, yang dapat
memberi kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni budaya, pemecahan masalah (problem solving)
dan kebutuhan masyarakat.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang
berorientasi pada pemberdayaan masyarakat dan ketangguhan
sosial.
4. Mengembangkan sistem tata kelola perguruan tinggi yang baik,
taat azas, modern dan profesional (good university governance)
berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
2
D. Tujuan
1. Mempunyai kemampuan dalam menyelengarakan pendidikan dan
pengabdian pada masyarakat berbasis hasil penelitian yang
handal dengan berfokus pada pengembangan kawasan yang
berdaya saing dan berkelanjutan, berwawasan Global dalam
bingkai Negara Kesatuan Rebuplik Indonesia.
2. Menghasilkan lulusan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berkarakter dan berkualitas, berjiwa dan berkemampuan
entrepreneur, cerdas dan terampil memajukan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni budaya baik melalui adaptasi
kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maupun penciptaan
yang inovatif dan relevan bagi pembangunan bangsa.
3
Universitas Nusa Nipa Maumere secara formal telah menganut Sistem
Kredit Semester (SKS) dan pada tahun akademik 2020/2021 menerapkan
Sistem Kredit Semester (SKS) Program Merdeka Belajar-UNIPA Merdeka
pada beberapa program studi dengan memperhatikan Undang-undang
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-
undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Peraturan
Pemerintah Nomor 04 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi, Peraturan Presiden Nomor 8
Tahun 2012 tentang KKNI, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi serta memperhatikan pula Petunjuk Pelaksanaan
Sistem Kredit Untuk Perguruan Tinggi, Pedoman Penyelengaraan Proses
Pendidikan Tinggi atas dasar Sistem Kredit Semester dan Petunjuk untuk
Tenaga Pengajar dalam Sistem Penyelenggaraan Pendidikan atas dasar
Sistem Kredit Semester, maka diterbitkan Pedoman Pelaksanaan SKS
untuk Universitas Nusa Nipa.
Universitas sebagai lembaga pendidikan tinggi, harus selalu
memperhatikan 8 (delapan) faktor yaitu:
1) Mahasiswa sebagai peserta didik, yang secara kodrati memiliki
perbedaan-perbedaan individual baik dalam bakat, minat
maupun kemampuan akademik.
2) Tuntutan kebutuhan masyarakat akan tenaga ahli yang semakin
meningkat.
3) Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin
pesat.
4) Saran pendidikan seperti: ruang kuliah, perpustakaan,
laboratorium, yang memadai.
5) Tenaga administrasi yang mempengaruhi kelancaran
penyelenggaraan kegiatan-kegiatan pendidikan.
4
6) Dosen sebagai pelaksana pendidikan yang dalam
penyelenggaraan proses belajar mengajar atas dasar SKS,
merupakan komponen yang sangat mempengaruhi hasilnya.
7) Perkembangan proses belajar mengajar mengakomodasi sistem
kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
Mengingat Kompetensi pada setiap Fakultas atau Program Studi
berbeda, maka pelaksanaan KKNI diserahkan kepada masing-
masing Fakultas atau Program Studi dengan menerapkan
metode pembelajaran Student Center Learning (SCL).
8) Mahasiswa diberikan Hak Belajar Tiga Semester di Luar Program
Studi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Dengan demikian maka sistem pendidikan yang tepat ialah sistem
pendidikan yang memperhatikan danmempertimbangkan secara optimal
ke delapan faktor tersebut. Salah satu sistem yang dipandang sesuai ialah
Sistem Kredit Semester dan Merdeka Belajar-UNIPA Merdeka.
7
e. Sksd adalah jumlah sks semua mata kuliah, yang telah berhasil
mahasiswa peroleh (lulus), dan minimal berjumlah sebanyak
jumlah semester yang telah dilampaui dikali 12 sks/semester.
f. IP (K) = Jumlah(NilaixSKS)seluruh semester yang ditempuh
Jumlah SKS seluruh semester yang ditempuh
g. Sks + sksn dalam perhitungan IPK tidak termasuk dengan sks dan
sksn dengan nilai semester lalu dari mata kuliah yang
diprogramkan ulang untuk memperbaiki nilai.
h. Patokan IPs untuk beban studi semester berikutnya adalah :
IP Semester Kredit yang boleh diambil
3,00 – 4,00 22* – 24** SKS
2,50 – 2,99 19* – 21*** SKS
2,00 – 2,49 16* – 18*** SKS
1,50 – 1,99 13* – 15*** SKS
<1,49 12* SKS
Keterangan :
* boleh kurang
** tidak boleh lebih
*** boleh lebih, maksimum tambah satu sks, dengan
pertimbangan khusus.
8
3. Pelaksana Proses Belajar Mengajar
a. Pelaksana pada tingkat Universitas, untuk MPK, adalah
mahasiswa peserta MPK lintas fakultas dan para dosen MPK yang
ditetapkan koordinator MPK berkoordinasi dengan
Fakultas/Program Studi.
b. Pada tingkat Program Studi, untuk kelompok MKK, MKB, MPB
dan MBB adalah mahasiswa se-Program Studi dan para dosen
program studi yang ditetapkan oleh program studi di bawah
koordinasi fakultas.
9
lainnya sesuai dengan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) dan
didukung kegiatan belajar mengajar terstruktur dan mandiri.
b. Seminar adalah bentuk PBM berupa pertemuan ilmiah yang
dengan sistematis mempelajari suatu topik khusus di bawah
pimpinan seorang ahli yang berwenang dalam bidang itu (dalam
hal ini dosen mata kuliah seminar), dimana topik khusus
tersebut disajikan dan dibahas mahasiswa, serta didukung
kegiatan terstruktur dan mandiri.
c. Praktikum laboratorium adalah bentuk PBM dimana mahasiswa,
dibawah bimbingan dosen, melaksanakan praktikum di
laboratorium sebagai penerapan teori yang sudah dipelajari
untuk memperoleh ketrampilan professional dalam bidang
tertentu, didukung kegiatan terstruktur dan mandiri.
d. Praktikum lapangan/magang dan sejenisnya, adalah bentuk
PBM, dimana mahasiswa, dibawah bimbingan dosen,
melaksanakan praktikum di lapangan sebagai penerapan teori
yang sudah dipelajarinya untuk memperoleh ketrampilan
professional dalam bidang tertentu, didukung kegiatan
terstruktur dan mandiri.
e. Skripsi/Tugas Akhir adalah bentuk PBM, di mana mahasiswa, di
bawah bimbingan dosen melaksanakan penelitian dan
penyusunan skripsi/tugas akhir sebagai penerapan secara
komprehensif berbagai teori yang telah dipelajari dalam rangka
menyelesaikan studinya.
f. Bentuk kegiatan pembelajaran untuk program Merdeka Belajar-
UNIPA Merdeka sesuai dengan Permendikbud No 3 Tahun 2020
Pasal 15 ayat 1 dapat dilakukan di dalam Program Studi dan di
luar Program Studi meliputi:
Pertukaran Pelajar (Antar Prodi dalam PT)
Magang/praktik kerja
Asistensi mengajar di satuan pendidikan
Membangun desa/KKN tematik
Kegiatan wirausaha
Studi/proyek independen
Proyek kemanusiaan
Riset/penelitian: laporan penelitian dan harus dipublikasikan
dalam bentuk artikel.
10
6. Bentuk Proses Belajar Mengajar Khusus
Selain bentuk-bentuk proses belajar mengajar yang diuraikan pada
poin 5, maka bentuk-bentuk khusus PBM tertentu dapat dirumuskan
pada tingkat fakultas atau program studi sesuai dengan kebutuhan
masing-masing.
7. Syarat Syarat Untuk Menjadi Peserta Kuliah
a. Mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa untuk semester
yang sedang berjalan melalui registrasi akademik semesteran
yang sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
b. Mahasiswa telah berkonsultasi dengan dosen PA, menyusun
rencana studi sesuai dengan IPK semester sebelumnya (kecuali
semester satu) dan rencana kuliah/jadwal kuliah yang
ditawarkan/dikeluarkan untuk semester tersebut. KRSnya sudah
disahkan oleh PA dan Ketua Program Studi, dan diserahkan
kepada Dosen PA, Program Studi, Fakultas dan Biro Administrasi
Akademik (BAA).
c. Pada Program Merdeka Belajar-UNIPA Merdeka, peserta kuliah
adalah mahasiswa yang berasal dari Program Studi yang
terakreditasi dan mahasiswa aktif yang terdaftar pada PDDikti
dengan beberapa mekanisme yaitu:
Bagi mahasiswa semester 5, yang terdaftar pada Pangkalan
Data Perguruan Tinggi (PDPT) dan masih aktif, tidak sedang
mengambil cuti kuliah;
Melampirkan KHS dengan minimal IPK 3.00 dan telah lulus
mata kuliah pada semester 1-4 dengan minimal 80 sks;
Surat Persetujuan Dosen Pembimbing Akademik (DPA) dan
Ketua Program Studi;
Mahasiswa wajib memiliki surat persetujuan dari orang tua;
Surat ijin Dekan Fakultas dan Ketua Program Studi dari prodi
tujuan;
Bagi mahasiswa semester 7 wajib mengajukan proposal
kegiatan pembelajaran MBKM.
11
Mekanisme yang harus dilakukan untuk dapat memfasilitasi
kegiatan tersebut dijelaskan sebagai berikut:
12
Mendaftar program MBKM untuk pembelajaran di prodi lain
dalam UNIPA;
Melengkapi persyaratan pemebelajaran di prodi lain dalam
UNIPA, termasuk mengikuti seleksi bila ada;
Pengisian KRS dan mengikuti program kegiatan pembelajaran
luar prodi sesuai ketentuan pedoman akademik yang ada;
Dosen pengampu menginput nilai pada SIAKAD.
Melaporkan/mempertanggungjawabkan hasil kegiatan
pembelajaran berupa laporan akhir kegiatan (dapat
dikonversikan dengan Skripsi) kepada Dosen Pembimbing
Kegiatan dan Ketua Program Studi Ujian Akhir kegiatan.
Persyaratan administrasi pendaftaran untuk Kegiatan
Pembelajaran pada Mitra di luar UNIPA sebagai berikut:
Bagi mahasiswa semester 6 dan 7, yang terdaftar pada
Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) dan masih aktif,
tidak sedang mengambil cuti kuliah;
Melampirkan KHS dengan minimal IPK 3.00 dan telah lulus
mata kuliah pada semester 1-5 dengan minimal 100 sks;
Surat rekomendasi Dosen Pembimbing Akademik (DPA) dan
Ketua Program Studi;
Mahasiswa wajib memiliki surat persetujuan dari orang tua;
Surat ijin Dekan Fakultas dan Ketua Program Studi dari prodi
tujuan;
Wajib mengajukan proposal kegiatan pembelajaran MBKM.
13
Mahasiswa mendaftar program kegiatan pembelajaran di luar
UNIPA;
Mahasiswa melengkapi persyaratan kegiatan luar prodi,
termasuk mengikuti seleksi bila ada;
Pengisian KRS;
Apabila DPK telah menyetujui proposal yang diajukan
mahasiswa, maka kegiatan pembelajaran di Lembaga/Mitra
dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah
disepakati bersama Lembaga/Mitra;
Lembaga/Mitra menentukan supervisor yang akan
membimbing mahasiswa;
Pada saat akhir kegiatan pembelajaran, mahasiswa
memberikan laporan akhir kepada Lembaga/Mitra;
Lembaga/Mitra memberikan Sertifikat kepada mahasiswa;
Mahasiswa melaporkan/mempertanggungjawabkan hasil
kegiatan pembelajaran berupa laporan akhir kegiatan (dapat
dikonversikan dengan Skripsi) kepada Dosen Pembimbing
Kegiatan dan Ketua Program Studi pada Ujian Akhir kegiatan;
DPK memberikan nilai dan menyerahkan kepada Staf Tata
usaha untuk menginput nilai pada SIAKAD kegiatan
pembelajaran yang dikonversikan ke mata kuliah sesuai
dengan ketentuan pedoman.
Persyaratan administrasi yang harus dilaporkan kepada ketua
program studi, dosen pembimbing Kegiatan setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran MBKM:
Foto copy sertifikat/surat keterangan dari lembaga mitra
(sertifikat untuk menambah nilai pada Surat Keterangan
Pendamping Ijasah)
Laporan akhir kegiatan sesuai dengan kegiatan pembelajaran
yang dilakukan.
14
Mahasiswa mencetak KHS semester sebelumnya melalui
portal ecampuz menggunakan akun masing-masing.
Mahasiswa melakukan herregistrasi semesteran sesuai
dengan jadwal kalender akademik dan ketentuan yang
berlaku.
Penawaran rencana kuliah semesteran disusul penyusunan
dan pengumuman jadwal kuliah regular.
Konsultasi rencana studi pada waktunya dengan dosen PA
hingga pengesahan KRS oleh dosen PA dan Ketua Program
Studi.
Berdasarkan KRS mahasiswa, disusun DPK (Daftar Peserta
Kuliah) oleh Tata Usaha Fakultas.
9. Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar/Perkuliahan
a. Perkuliahan berlangsung sesuai dengan kalender akademik
semesteran yang sudah ditetapkan dan menurut jadwal kuliah
regular yang sudah diumumkan, untuk KBM tatap muka
terjadwal yang didasarkan pada bentuk PBM tiap mata kuliah,
kecuali praktek lapangan/PPL dan tugas akhir/Skripsi, yang
jadwalnya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada,
dan selanjutnya ditunjang oleh kegiatan terstruktur dan
kegiatan mandiri selama satu semester (16 minggu efektif).
b. Pelaksanaan perkuliahan dipantau dan dikendalikan dengan
menggunakan instrumen-instrumen berikut ini.
1) Untuk kegiatan Tatap Muka Terjadwal (TMT) digunakan:
a) Daftar Hadir Kuliah (DHK) untuk merekam kehadiran
mahasiswa dan disusun berdasarkan DPK untuk kuliah,
seminar, praktik laboratorium.
b) Berita Acara Dosen (BAD) untuk merekam kehadiran dan
kegiatan dosen dalam kuliah, seminar, atau praktek
laboratorium.
c) Daftar Hadir Kegiatan Lapangan (DHKL) mahasiswa dan
daftar Pelaksanaan Bimbingan dosen untuk mata kuliah
praktik lapangan.
d) Kartu bimbingan untuk pelaksanaan Bimbingan
Skripsi/Tugas Akhir yang diparaf dosen dan mahasiswa
secara bersama.
2) Untuk kegiatan Terstruktur (TST), digunakan daftar cara
yang di gunakan dosen dalam PBM (DCD) yang diisi oleh
dosen dengan lampiran buktinya, seperti daftar hadir,jadwal
dan materi diskusi, tugas, soal latihan, makalah, jadwal
pemakaian, dan lain-lain.
a) Setiap dosen wajib melaksanakan kegiatan TMT minimal
75% dari total jumlah jam efektif tiap mata kuliah dalam
15
semester yang berjalan, agar berhak memberikan UAS
untuk mata kuliah tersebut.
b) Setiap mahasiswa wajib mengikuti kegiatan TMT minimal
75% dari total pencapaian kegiatan TMT dosen dalam
semester tersebut, agar berhak mengikuti UAS mata
kuliah tersebut.
D. Pedoman Pelaksanaan
1. Pelaksanaan Pengajaran
a. Kegiatan dosen dalam pelaksanaan pengajaran berpedoman
pada rencana pembelajaran semester (RPS) serta tata krama
pengajaran, sedangkan waktu pelaksanaan pengajaran
berpedoman pada kelender akademik dan jadwal kuliah yang
sudah ditetapkan.
b. Instrumen pemantau kegiatan pengajaran terdiri dari: daftar
hadir kuliah (DHK) mahasiswa, berita acara dosen (BAD), yang
disiapkan oleh program studi.
17
4. Berita Acara Dosen
a. Tujuan BAD ialah untuk mencatat data kegiatan pengajaran yang
dilaksanakan dosen mencakup: hari/tanggal/jam, jumlah
mahasiswa yang hadir dan pokok/sub pokok bahasan dan
keterangan yang dianggap perlu dalam rangka mengevaluasi
pencapaian target jam kuliah efektif oleh dosen pada akhir
semester dan memutuskan apakah dosen berhak atau tidak
melaksanakan UAS bagi mahasiswa untuk mata kuliahnya.
b. Perlu diperhatikan, agar dalam pengisian BAD:
1) Tanggal dan jumlah peserta sesuai dengan DHK.
2) Pokok/sub pokok bahasan sesuai dengan RPS.
c. Pada akhir setiap bulan data BAD khususnya kehadiran dosen
dijumlahkan hingga akhir semester oleh tata usaha fakultas
sehingga sebelum UAS data akhir berupa presentase pelaksanaan
pengajaran dosen sudah diketahui untuk langkah-langkah
selanjutnya, selain untuk pemantauan oleh ketua dari waktu ke
waktu guna menhindari kegagalan perkuliahan.
d. Dosen bertanggung jawab atas kebenaran data BAD yang diisinya
dan dosen memberikan parafnya.
e. Data kehadiran dan ketidakhadiran dosen berdasarkan BAD
dihtung pada akhir semester dalam rangka evaluasi mata kuliah
dan semesteran program studi.
2. Ketentuan Umum
a. Kegiatan penilaian kemampuan akademik suatu mata kuliah
dilakukan melalui tugas terstruktur, kuis, ujian tengah
semester, ujian akhir semester dan kegiatan praktikum.
b. Kegiatan terstruktur dalam kegiatan penilaian kemampuan
akademik suatu mata kuliah pada suatu semester dilaksanakan
sekurang-kurangnya 2(dua) kali dalam satu semester.
c. Ujian tengah semester dan akhir semester dilaksanakan sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan dalam kalender akademik.
d. Penilaian melalui tugas-tugas terstruktur kuis, ujian tengah
semester, ujian akhir semester dan ujian praktikum
dimaksudkan untuk menentukan nilai akhir (NA) dengan
pembobotan tertentu.
3. Tujuan Penilaian
Tujuan penilaian kemajuan belajar mahasiswa adalah untuk
mengetahui sejauh mana suatu proses belajar/pembelajaran telah
berjalan sebagaimana yang direncanakan (penilaian formatif) dan
20
sejauh mana peserta didik telah dapat berpindah dari satu unit
pembelajaran ke unit berikutnya (penilaian sumatif), dan pada
akhirnya sejauh mana peserta didik dinyatakan lulus atau tidak
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Manfaat Penilaian
Penilaian kemajuan belajar bermanfaat untuk :
a. Memotivasi belajar mahasiswa
b. Memperoleh umlproses pembelajaran umpan balik bagi
bimbingan belajar
c. Memperoleh umpan balik bagi perbaikan: proses belajar
mengajar, butir soal, SAP, GBPP, dan kurikulum serta metode
dan metode pembelajaran.
d. Seleksi, misalnya dalam mengikuti mata kuliah berprasyarat.
5. Pendekatan Penilaian
a. Penilaian Acuan Patokan (PAP), yaitu penilaian kemajuan
belajar mahasiswa (dalam proses pembelajaran), yang
didasarkan pada tingkat penguasaan seorang mahasiswa
terhadap bahan belajar atau pencapaian tujuan instruksional:
artinya mengacu pada adanya serap mahasiswa khususnya
dalam sistem belajar tuntas dan juga dalam belajar mandiri
(=standar mutlak).
b. Penilaian Acuan Norma (PAN), yaitu penilaian kemajuan belajar
mahasiswa (dalam proses pembelajaran), yang didasarkan pada
tingkat penguasaan seluruh kelompok belajar tertentu; jadi
mengacu pada perolehan nilai kelompok tersebut dengan
menggunakan harga rerata (mean) kelompok bakunya (=standar
relatif).
6. Karakteristik
Penilaian kemajuan belajar mahasiswa dilakukan secara :
a. Berkelanjutan/terus menerus (pada tiap mata kuliah).
b. Bertahap/tahap demi tahap (dari waktu ke waktu).
c. Menyeluruh (mencakup semua mata kuliah).
d. Sistematis masukan, proses dan keluaran.
e. Obyektif (menggunakan Instrument yang valid realibel).
7. Tahap-tahap Penilaian
a. Evaluasi Mata Kuliah untuk tiap mata kuliah.
b. Evaluasi Semesteran untuk tiap semester.
c. Evaluasi Tahapan untuk beberapa semester.
d. Evaluasi tugas Akhir/Skripsi.
21
e. Evaluasi tahap Akhir (Yudisium Kelulusan).
8. Instrument Penilaian
Instrument penilaian kemajuan belajar mahasiswa adalah tes
dalam prosedur pengukuran yang disebut testing/ujian.
F. Sanksi Akademik
Sanksi akademik dikenakan kepada mahasiswa program diploma
dan sarjana yang melakukan pelanggaran ketentuan akademik:
a. Mahasiswa yang mengikuti kegiatan perkuliahan kurang dari 75%,
tidak diperbolehkan menempuh ujian akhir semester untuk mata
kuliah yang bersangkutan.
b. Mahasiswa yang membatalkan sesuatu mata kuliah di luar waktu
yang telah ditentukan, maka mata kuliah tersebut tidak dapat
dibatalkan dan tetap diperhitungkan untuk menentukan IP.
c. Mahasiswa yang curang dalam ujian, dikenakan sanksi berupa
pembatalan seluruh rencana studi semester yang bersangkutan.
22
d. Mahasiswa yang mengerjakan ujian mahasiswa lain dan atau
mahasiswa yang ujiannya dikerjakan orang lain akan dikenai
sanksi
pembatalan ujian semua mata kuliah dalam semester yang
bersangkutan.
e. Mahasiswa yang melakukan perubahan KRS secara tidak sah akan
dikenai sanksi pembatalan KRS untuk semua mata kuliah dalam
semester yang bersangkutan.
f. Mahasiswa yang melakukan tindakan kekerasan dan perkelahian
sesama mahasiswa, dikenakan sanksi berupa pembatalan seluruh
mata kuliah yang diambil pada semester tersebut, dan sanksi lain
sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
g. Mahasiswa yang melakukan perubahan nilai secara tidak sah akan
dikenai sanksi skorsing paling lama 2 (dua) semester.
h. Mahasiswa yang melakukan pelanggaran-pelanggaran tersebut
apabila disertai dengan ancaman kekerasan atau pemberian
sesuatu, atau janji atau tipu muslihat akan dikenai sanksi
dikeluarkan dari Universitas Nusa Nipa.
i. Mahasiswa yang diketahui melakukan kecurangan/plagiarism
dalam pembuatan skripsi, maka skripsi dan nilai tugas akhirnya
dibatalkan.
j. Mahasiswa yang terbukti melakukan tindak pidana yang dikuatkan
dengan putusan pengadilan, dikenakan sanksi akademik berupa:
1) Skorsing bila dipidana kurang dari setahun
2) Diberhentikan sebagai mahasiswa Universitas Nusa Nipa bila
dipidana lebih dari setahun
23
2) Mengumpulkan sejumlah SKS tertentu sesuai yang
ditetapkan pada buku pedoman program diploma.
3) IP Kumulatif sekurang-kurangnya 2,00
4) Tidak ada nilai akhir E.
5) Memenuhi syarat-syarat lain yang ditentukan oleh Ketua
Program Studi.
b. Tata Cara dan Metode Pembuatan Tugas Akhir
Tatacara dan metode pembuatan tugas akhir ditentukan oleh
Ketua Program.
c. Nilai Kredit Tugas Akhir
Nilai kredit tugas akhir sekurang-kurangnya 3 (tiga) SKS
d. Waktu penyelesaian Tugas Akhir
1) Tugas akhir sudah harus diselesaikan dalam waktu 6 (enam)
bulan sejak SK Tugas Akhir di keluarkan oleh Dekan atau
Ketua Program.
2) Perpanjangan waktu, harus mendapat persetujuan
Dekan/Ketua Program dengan tata cara yang ditentukan
oleh Ketua Program.
e. Pembimbing Tugas Akhir
Untuk membuat tugas akhir, seorang mahasiswa dibimbing
oleh seorang pembimbing.
1) Syarat-syarat pembimbing
Dosen yang berhak membimbing tugas akhir serendah-
rendahnya mempunyai jabatan fungsional akademik Asisten
Ahli dan berijazah S-2.
2) Penentuan tenaga pembimbing
Ketua Program Studi menentukan pembimbing. Dosen luar
biasa/dosen tamu dapat diusulkan menjadi pembimbing.
3) Tugas dan kewajiban pembimbing
a) Membantu mahasiswa mencari permasalahan yang
dijadikan dasar pembuatan tugas akhir.
b) Membimbing mahasiswa dalam pelaksanaan tugas akhir.
c) Membimbing mahasiswa dalam penulisan tugas akhir.
f. Sifat dan Tujuan Ujian Tugas Akhir Program Diploma
1) Ujian tugas akhir program diploma adalah ujian terakhir
yang wajib ditempuh mahasiswa sebagai syarat untuk
mendapatkan sebutan professional Diploma.
2) Ujian tugas akhir program Diploma bersifat komprehensif.
3) Ujian tugas akhir program Diploma dilaksanakan secara
lisan dan bertujuan untuk mengevaluasi mahasiswa dalam
penerapan bidang keahliannya.
24
g. Syarat-syarat Menempuh Ujian Tugas Akhir Program
Diploma.
Seorang mahasiswa diperkenankan menempuh ujian tugas
akhir program diploma bilamana memenuhi syarat-syarat:
1) Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang
bersangkutan.
2) Mengumpulkan sejumlah SKS tertentu sesuai dengan yang
ditetapkan program studi masing-masing.
3) IP Kumulatif sekurang-kurangnya 2,00
4) Tidak ada nilai akhir D dan E
5) Nilai C tidak melebihi 10% dari beban kredit total.
6) Telah menyelesaikan tugas akhir.
7) Memenuhi syarat-syarat lain yang ditentukan oleh program
diploma.
8) Menyerahkan surat keterangan bebas tunggakan keuangan.
h. Tata Cara Permohonan Ujian Tugas Akhir
Tata cara permohonan ujian tugas akhir ditentukan oleh
Program diploma dengan memperhatikan persyaratan
administrasi dan akademik.
1) Dosen penguji ditunjuk oleh Dekan atas usul Ketua Program
studi
2) Susunan dosen penguji terdiri dari seorang Ketua
merangkap anggota, seorang sekretaris merangkap anggota
dan 1 orang anggota.
3) Dosen penguji adalah dosen yang memenuhi persyaratan
sebagai berikut: serendah-rendahnya mempunyai jabatan
fungsional akademik Asisten Ahli bagi Magister/sederajat.
4) Anggota Penguji terdiri dari pembimbing dan atau bukan
pembimbing.
5) Penguji bukan pembimbing dapat diangkat dari Dosen
jurusan/instansi yang bidang ilmunya sesuai dengan tugas
akhir mahasiswa.
6) Tugas Dosen Penguji
a) Ketua bersama Sekretaris Dosen penguji bertugas
mengatur kelancaran pelaksanaan ujian.
b) Dosen penguji bertugas menguji dan memberikan
penilaian.
i. Waktu Ujian
Waktu yang disediakan untuk ujian tugas akhir paling lama 90
menit (Sembilan puluh) menit.
j. Penilaian Ujian
1) Yang dinilai dalam ujian tugas akhir program diploma
meliputi :
25
a) Kualitas naskah tugas akhir
b) Penampilan selama ujian
c) Penguasaan materi ujian
2) Penentuan nilai akhir ketua Dosen penguji memimpin
musyawarah untuk menentukan nilai akhir ujian yang
dinyatakan dengan huruf A, B+, B, C+, C, D, atau E.
3) Untuk dapat dinyatakan lulus ujian tugas akhir seorang
mahasiswa sekurang-kurangnya harus mencapai nilai C.
4) Mahasiswa yang dinyatakan belum lulus ujian tugas akhir
harus melaksanakan keputusan Dosen penguji.
k. Yudisium Program Diploma
1) Seorang mahasiswa dapat dinyatakan lulus program
diploma bila telah memenuhi persyaratan seperti tersebut
pada BAB IIIC dan tidak melampui maksimum masa studi 5
tahun.
2) Predikat kelulusan terdiri dari 3 tingkat yaitu: memuaskan,
sangat memuaskan dan cum laude yang dinyatakan pada
transkrip akademik. Indeks prestasi kumulatif sebagai dasar
menentukan predikat kelulusan adalah:
a. IPK : 2,00 – 2,75 = Memuaskan
b. IPK : 2,76 – 3,50 = Sangat Memuaskan
c. IPK : 3,51 – 4,00 = Dengan Pujian
3) Predikat dengan pujian ditentukan juga dengan
memperlihatkan masa studi maksimum, yaitu 3,5 tahun (7
semester)
27
f. Sifat dan tujuan Ujian Tugas Akhir Program Sarjana
1) Ujian tugas akhir program sarjana adalah ujian terakhir
yang wajib ditempuh mahasiswa sebagai syarat untuk
mendapatkan gelar sarjana.
2) Ujian tugas akhir program sarjana bersifat komprehensif.
3) Ujian dilaksanakan secara lisan dan bertujuan untuk
mengevaluasi mahasiswa dalam penguasaan ilmu dan penerapan
teknologi sesuai dengan bidang keahliannya.
4) Ujian tugas akhir program sarjana juga bertujuan membekali
mahasiswa terhadap hal-hal yang dianggap lemah.
g. Syarat-syarat menempuh ujian tugas akhir program sarjana
Seorang mahasiswa diperkenankan menempuh ujian tugas akhir
program sarjana bilamana memenuhi syarat-syarat:
1) Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang
bersangkutan.
2) Mengumpulkan sejumlah SKS tertentu sesuai dengan yang
ditetapkan fakultas masing-masing.
3) IP Kumulatif sekurang-kurangnya 2,75.
4) Tidak ada nilai akhir D dan E.
5) Telah menyelesaikan tugas akhir.
6) Menyerahkan dokumen publikasi jurnal ke program studi dan
perpustakaan.
7) Memenuhi syarat-syarat lain yang ditentukan masing-masing
fakultas.
h. Tata cara permohonan ujian tugas akhir program sarjana
Tata cara permohonan ujian tugas akhir ditentukan oleh fakultas
masing-masing dengan memperhatikan persyaratan administrasi
dan akademik.
i. Dosen penguji ujian tugas akhir program sarjana
1) Dosen penguji ditunjuk oleh Dekan atas usul Ketua Program
Studi.
2) Susunan dosen penguji terdiri dari seorang Ketua merangkap
anggota, seorang sekretaris merangkap anggota dan 1 orang
anggota dan 1-3 orang anggota, dengan susunan dosen penguji
terdiri dari seorang ketua dan seorang anggota.
3) Ketua dan sekretaris dosen penguji adalah ketua dan sekretaris
program studi atau dosen lain yang ditunjuk oleh ketua program
studi.
4) Dosen penguji adalah dosen yang memenuhi persyaratan sebagai
berikut, serendah-rendahnya mempunyai jabatan fungsional
Asisten Ahli bagi pemegang ijazah S2 (magister) atau Dosen
yang telah memiliki NIDN. Penentuan dosen penguji diluar
28
persyaratan diatas ditetukan oleh dekan atau usul Ketua
Program Studi.
5) Anggota Penguji dapat terdiri dari pembimbing dan atau bukan
pembimbing.
6) Penguji bukan pembimbing dapat diangkat dari instalasi lain
yang bidang ilmunya sesuai dengan tugas akhir mahasiswa yang
ditentukan oleh Dekan atas usul Ketua Jurusan.
7) Tugas Dosen Penguji ujian tugas akhir progam sarjana
a) Ketua bersama Sekretaris Dosen penguji bertugas mengatur
kelancaran pelaksanaan ujian.
b) Dosen penguji bertugas memenuhi dan memberikan
penilaian.
j. Waktu ujian tugas akhir program sarjana
Waktu yang disediakan untuk ujian tugas akhir paling lama 2 (dua)
jam.
k. Penilaian
1) Yang dinilai dalam ujian tugas akhir program sarjana meliputi :
a) Kualitas karya ilmiah (skripsi) yang meliputi bobot akademik
dan tata cara penulisan.
b) Penampilan selama ujian.
c) Penguasaan materi yang ditujukan dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari dosen penguji.
2) Penentuan nilai akhir ketua Dosen penguji memimpin
musyawarah untuk menentukan nilai akhir ujian yang
dinyatakan dengan huruf A, B+, B, C+, C, D, atau E. nilai akhir
dari tugas akhir juga termasuk nilai pelaksanaan tugas akhir dan
nilai seminar dengan bobot yang ditentukan oleh masing-masing
fakultas.
3) Untuk dapat dinyatakan lulus ujian tugas akhir seorang
mahasiswa sekurang-kurangnya harus mencapai nilai B.
4) Mahasiswa yang dinyatakan belum lulus ujian tugas akhir harus
melaksanakan keputusan dosen penguji.
l. Yudisium program sarjana
1) Seorang mahasiswa dapat dinyatakan lulus program sarjana bila
telah memenuhi persyaratan seperti tersebut pada BAB III dan
tidak melampui maksimum masa studi 7 (tujuh) tahun.
2) Predikat kelulusan terdiri dari 3 tingkat yaitu: memuaskan,
sangat memuaskan dan dengan pujian yang dinyatakan pada
transkrip akademik. Indeks prestasi kumulatif sebagai dasar
menentukan predikat kelulusan adalah:
IPK : 2,00 – 2,75 = Memuaskan
IPK : 2,76 – 3,50 = Sangat Memuaskan
IPK : 3,51 – 4,00 = Dengan Pujian
29
Predikat dengan pujian ditentukan juga dengan memperlihatkan
masa studi maksimum.
2. Kriteria Kelulusan
Kriteria untuk menyatakan seseorang mahasiswa lulus menempuh
program pendidikan sarjana dan diploma adalah :
a. Sudah menyelesaikan seluruh jumlah sks wajib masing-masing
program pendidikan dalam batas waktu yang berlaku (tak
melampaui batas maksimal).
b. Tidak mempunyai nilai D dan E.
c. IPK minimal 2,50 yang tertuang seluruhnya dalam Transkrip
Akademik.
3. Predikat kelulusan
Predikat kelulusan jenjang S-1 dan D-3 diatur sebagai berikut :
MASA STUDI (sem.)
PREDIKAT IPK
S1 D3
CUKUP 2,50 – 2,74 11 – 14 8 – 10
MEMUASKAN 2,50 – 2,74 s/d 10 s/d 7
MEMUASKAN 2,75 – 3,49 11 – 14 8 – 10
SANGAT MEMUASKAN 2,75 – 3,49 s/d 10 s/d 7
SANGAT MEMUASKAN 3,50 – 4,00 11 – 14 8 – 10
CUM LAUDE 3,50 – 4,00 s/d 10 s/d 7
SK Mendiknas RI No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan
Kurikulum Pendidikan Tinggi Dan Penilaian Hasil Belajar
4. Yudisium Kelulusan
a. Kelulusan mahasiswa ditetapkan Dekan dalam surat keputusan
yudisium lulus yang dilampiri Transkrip Akademik para lulusan.
b. SK. Yudisium lulus dan lampirannya dikirim kepada Rektor dan
selanjutnya diproses dalam rangka persiapan wisuda dan
penyelesaian ijasah.
30
5. Syarat Mengikuti Wisuda
Syarat-syarat yang harus dipenuhi para calon wisudawan/i :
a. Semua kewajiban pendidikan akademik dan professional yang
disyaratkan dalam mengikuti program pendidikan telah
dipenuhi.
b. Semua kewajiban administrasi dan keuangan yang disyaratkan
Universitas telah dipenuhi calon wisudawan/i.
6. Pelaksanaan Wisuda
a. Upacara wisuda dilaksanakan dua kali setahun yaitu dalam
bulan Agustus dan Desember.
b. Dalam upacara wisuda, diberikan gelar akademik atau sebutan
professional dan ijasah kepada setiap wisudawan/i; serta
penghargaan lulusan terbaik.
c. Gelar akademik atau sebutan professional, digunakan
bersamaan dengan tanggal ijasah.
d. Ijasah diberi tanggal kelulusan sesuai dengan tanggal wisuda
pada saat mahasiswa mengikuti wisuda.
e. Gelar dan sebutan bagi lulusan Program Sarjana
PROGRAM STUDI GELAR SINGKATAN
S1 Keperawatan AKADEMIK/PROFESI
Sarjana Keperawatan S.Kep.
D3 Keperawatan Ahli Madya A.Md.Kep.
Pendidikan Profesi Ners Ners Ns.
Teknik Informatika Sarjana Komputer S.Kom
Teknik Sipil Sarjana Teknik ST.
Arsitektur Sarjana Arsitektur S.Ars.
Manajemen Sumber Daya
Sarjana Perikanan S.Pi.
Perairan
Agribisnis Sarjana Pertanian S.Agb
Agroteknologi Sarjana Pertanian SP.
Psikologi Sarjana Psikologi S.Psi.
Ilmu Komunikasi Sarjana Ilmu Komunikasi S.I.Kom.
Akuntansi Sarjana Akuntansi S.Akun.
Manajemen Sarjana Manajemen SM.
Pendidikan Fisika Sarjana Pendidikan S.Pd.
Pendidikan Biologi Sarjana Pendidikan S.Pd.
Pendidikan Kimia Sarjana Pendidikan S.Pd.
Pendidikan Bahasa Inggris Sarjana Pendidikan S.Pd.
31
Pendidikan Guru SD Sarjana Pendidikan S.Pd.
Hukum Sarjana Hukum S.H.
1) Penghargaan diberikan kepada lulusan yang memenuhi kriteria
sebagai lulusan terbaik.
2) Syarat Lulusan
Syarat-syarat yang harus dipenuhi seorang lulusan terbaik :
1) Untuk Program Sarjana :
a) IPK minimal 3,50;
b) Lama studi maksimum 8 semester;
c) Tidak pernah mendapat sanksi akademik.
2) Untuk Program Diploma 3 :
a) IPK minimal 3,00;
b) Lama studi maksimum 6 semester;
c) Tidak pernah mendapat sanksi akademik.
3) Penetapan Lulusan Terbaik
1) Hasil peringkat lulusan terbaik tingkat Program Studi dibahas
dalam rapat Program Studi dan ditetapkan dengan keputusan
Ketua Program Studi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2) Hasil peringkat lulusan terbaik tingkat Fakultas dibahas dalam
rapat evaluasi kelulusan dan ditetapkan dengan keputusan
Dekan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3) Hasil Peringkat lulusan terbaik tingkat Universitas dibahas
dalam rapat pimpinan Universitas dengan Fakultas dan
ditetapkan dengan keputusan Rektor.
4) Kepada semua lulusan terbaik di semua tingkat diberikan
penghargaan yang sepantasnya.
I. Pedoman Evaluasi
1. Tujuan Evaluasi Kelanjutan Perkuliahan
Mahasiswa berhak melanjutkan perkuliahan, apabila yang
bersangkutan memenuhi persyaratan-persyaratan berikut ini :
a. IPK minimal 2,0.
b. SKSD minimal 12 x jumlah semester yang telah dilewati.
c. Tidak pernah melanggar kode etik mahasiswa dan/atau
melakukan kecurangan akademik.
d. Telah melunasi biaya semester terakhir.
32
d. Putus studi resmi
e. Putus studi tidak resmi (Putus studi liar)
f. Wajib putus studi/DO
J. Pedoman Tentang Pembimbingan Mahasiswa
1. Pengertian
a. Pembimbingan mahasiswa adalah bantuan kepada setiap
mahasiswa diluar dari proses belajar mahasiswa dari awal
hingga akhir masa studinya, serta secara khusus berkaitan
langsung maupun tidak langsung dengan pengelolaan proses
belajarnya itu dibawah bimbingan seorang dosen Pembimbing
Akademik (PA).
b. Pembimbing Akademik (PA) adalah dosen yang selain tugasnya
sebagai dosen diserahi tugas untuk melaksanakan tugas
pembimbingan mahasiswa karena memenuhi syarat-syarat untuk
tugas tersebut.
3. Tujuan Pembimbingan
Pembimbingan mahasiswa bertujuan agar mahasiswa mampu
mengelola proses belajarnya seefesien dan seektif mungin sesuai
dengan kemampun dan minatnya sehingga dapat melewati dan
menyelesaikan studinya dengan berhasil baik secara kuantitatif
maupun kualitatif dalam masa studi yang diperbolehkan.
33
e. Mengikuti pelatihan Pembimbingan Akademik dalam rangka
sertifikasi PA;
f. Ditetapkan dengan keputusan Dekan atas usul Ketua Prodi.
5. Fungsi Pembimbing Akademik
a. Membantu mahasiswa menyusun rencana studi semesteran pada
setiap awal semesteran sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
b. Membantu mahasiswa dalam melaksanakan rencana studinya
serta mengidentifikasi dan memecahkan masalah baik akademik
yang menghambat kelancaran studi mahasiswa sepanjang
semester secara berkala;
c. Membantu mahasiswa dalam evaluasi semesteran pada akhir
semester dan tindak lanjut dari hasil evaluasi tersebut sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
d. Membantu mahasiswa dalam evaluasi diri khususnya yang
berkaitan dengan kemampuannya untuk mempertimbangkan
seobyektif mungkin dan membuat keputusan yang realistis
dalam pemilihan program studi, perencanaan studi sera
kesinambungan dan penyelesaian studi mahasiswa;
e. Membantu mahasiswa dalam urusan cuti akademiknya.
f. Wewenang Pembimbing Akademik :
1) Memberi pertimbangan dan nasihat tentang mata kuliah dan
beban studi (sks) yang dapat dimasukkan mahsiswa dalam
rencana studi dan pelaksanaannya;
2) Mengoreksi kesalahan yang dibuat mahasiswa dalam KRS
dan/atau KHS;
3) Memberi sanksi akademik berupa peringatan kepada
mahasiswa apabila prestasi akademiknya rendah /merosot
atau pelanggaran akademik lainnya;
4) Memberi usul kepada Ketua Program Studi tentang sanksi
akademik lainnya (alih program atau putus kuliah) dan juga
usul agar mahasiswa bimbingannya memperoleh beasiswa
sesuai dengan syarat yang berlaku;
5) Melakukan ahli tangan masalah mahasiswa yang melampaui
wewenang kepada pihak lain yang berwenang untuk itu;
6) Menandatangani KRS dan KHS mahasiswa.
2. Tujuan
a. Memberi kesempatan kepada mahsiswa untuk menguji dan
melaksanakan dalam keadaan Nyata, apa yang dipelajari
dalam teori/pelajaran praktik.
b. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
mengembangkan apa yangdipelajari dalam teori/pelajaran
praktik di laboratorium/ studi, bengkel.
c. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan nilai dan sikap
mahasiswa dalam bidang IPTEK tertentu melalui “belajar
dengan berbuat”.
3. Prasyarat
a. Untukdapatmengikutipraktikum laboratorium/studio/bengkel,
mahasiswa harus sudah melengkapi segala kewajiban
administrasi dan keuangan serta memberikan bukti kepada
Kepala Laboratorium/studio/bengkel.
b. Untukdapat mengikuti Praktikum
laboratorium/studio/bengkel, mahasiswa sudah harus
melengkapai segala persyaratan akademis yang akan di
tetapkan lebih lanjut oleh Program Studi masing-masing.
c. Persyaratan khusus lainnya diatur tiap laboratorium dalam
petunjuk teknis operasional masing-masing.
35
4. Modul Praktik Laboratorium
a. Setiap praktikum laboratorium harus menggunakan modul
praktikum yang meliputi :
1) Judul
2) Tujuan umum (TIU) dan khusus (TIK)
3) alat dan bahan praktikum
4) Prosedur kegiatan praktikum
5) Materi diskusi, pertanyaan dan tudas
6) Daftar pustaka
b. Modul disusun oleh dosen pembimbing praktikum, digandakan
dan dibagi kepada peserta oleh pengelola laboratorium.
5. Waktu Praktikum
a. Waktu pelaksanaan praktikum diintegrasikan dalam jadwal
kuliah semesteran dengan memperhatikan “nilai” satu satuan
kredit semester (sks) praktikum sesuai dengan ketentuan yang
berlaku sebelum nilai akhir semester.
b. Bentuk dan isi instrument pencatat kegiatan pembimbing
dirumuskan dan ditetapkan masing-masing program studi.
6. Pembimbingan
a. Pembimbingan di laboratorium/studio/bengkel dapat
dilakukan oleh dosen mata kuliah yang bersangkutan, Kepala
Laboratorium/Studio/Bengkel atau Asisten yang diangkat oleh
program Studi.
b. Rasio pembimbing dan mahasiswa di
laboratorium/studio/bengkel diatur sesuai pedoman tentang
Beban Tugas Dosen demi efisiensi dan efektifitas
pembimbingan.
c. Kewajiban Pembimbing :
1) Mengarahkan mahasiswa di laboratorium/studio/bengkel
untuk menguji dan melaksanakan apa yang melaksanakan
yang dipelajari dalam teori/pelajaran praktik.
2) Mengarahkan mahasiswa di laboratorium/studio atau
bengkel dakam penggunaan peralatan listrik.
3) Membimbing mahasiswa dalam pembuatan/penyusunan
laporan praktikum laboratorium/studio/bengkel.
4) Mencatat kehadiran peserta praktikum pada setiap
kegiatan praktikum dan mengisi Berita Acara Praktikum
Dosen.
36
5) Mengisi jurnal kegiatan praktikum yang formatnya
disediakan oleh pengelola laboratorium.
6) Mencatat jenis dan banyaknya zat bahan baku yang
dikeluarkan dari gudang, serta jenis dan alat yang rusak
dalam setiap kegiatan praktikum, dan diserahkan kepeda
kepala laboratorium pada akhir untuk kontrol inventarisasi.
7) Mengambil dan mengendalikan kunci pintu ruang praktikum
pada satpam UNIPA, jika kegiatan praktikum dilaksanakan
pada setiap hari.
d. Kewajiban Kemahasiswaan :
1) Melaksanakan semua petunjuk/arahan yang diberikan oleh
pembimbing.
2) Membuat laporan praktikum laboratorium/studio, bengkel
diberlakukan di laboratorium/program studi.
e. Bentuk dan instrument pencatat kegiatan pembimbingan
dirumuskan dan ditetapkan masing-masing program studi.
7. Tata Krama
a. Secara umum tatakrama di laboratorium/studi/bengkel
berpedoman pada Panca Tertib kampus serta Pedoman
Pelaksanaan dan Tata Krama Pengajaran.
b. Aturan Khusus yang diperlukan di laboratorium/studi/bengkel,
diatur lebih lanjut oleh Kepala Laboratorium/Studio/Bengkel.
c. Secara umum mahasiswa wajib mematuhi segala aturan/tata
krama yang diberlakukan di laboratorium/studio/bengkel dan
manjaga peralatan yang digunakannya.
8. Pelaporan
a. Setelah selesai melakukan kegiatan di
laboratorium/studio/bengkel, mahasiswa/mahasiswi akan
dievaluasi oleh pembimbing.
b. Bentuk laporan Praktikum minimal harus berisi :
1) Halaman Pengesahan Laporan
2) Bukti Pembimbingan
3) Isi Praktikum dan Pembahasannya
4) Daftar Pustaka
5) Isi Format Laporan diatur labih lanjut oleh Kepala
Laboratorium/studio/Bengkel.
6) Soal teknik lainnya, yang berkaitan dengan penulisan
praktikum, sesuai dengan petunjuk Pedoman Penulisan
Karya Tulis Ilmiah (Bab XXI).
37
9. Evaluasi
a. Setiap laporan dan kegiatan praktikum yang dilakukan oleh
mahasiswa dievaluasi oleh Pembimbing.
b. Evaluasi yang dilakukan minimal meliputi :
1) Kehadiran di Laboratorium/studio/Bengkel
2) Aktivitas di laboratorium/Studio/Bengkel
3) Isi Laporan Praktikum
4) Pemahaman terhadap isi laporan praktikum
c. Kriteria keberhasilan mahasiswa dan penilaian akan ditetapkan
lebih lanjut oleh Ketua Program Studi
10. Sanksi
a. Mahasiswa peserta praktikum yang tidak mengikuti semua
kegiatan praktikum secara lengkap, akan dikenakan sanksi
akademik, yang sepenuhnya diatur oleh pembimbing
Praktikum mata kuliah yang bersangkutan, serta diatur lebih
lanjut oleh Program Studi.
b. Untuk kerusakan alat laboratorium yang disebabkan oleh
peserta praktikum selama jam praktikum, peserta yang
bersangkutan ganti rugi sebesar 50% dari harga alat tersebut
sesuai daftar harga terbaru.
c. Untuk kerusakan alat laboratorium yang disebabkan oleh
peserta terjadi diluar jam kerja praktikum, peserta yang
bersangkutan wajib mengganti alat tersebut/membayar 100%
harga terbaru.
d. Dalam kaitannya dengan butir 2 dan 3, bagi yang tidak
mengindahkan, akan dikenakan sanksi, yang akan diatur lebih
lanjut oleh pimpinan Universitas (Wakil Rektor II).
2. Tujuan
a. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
membandingkan antara teori yang dipelajari di kuliah dengan
aplikasinya di lapangan.
b. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang menemukan
perbedaan-perbedaan antara teori yang dipelajari di kuliah
38
dengan aplikasinya dilaptahuan.angan, kemudian membahas
untuk memperdalam pengetahuan.
c. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
mensosialisasikan diri maupun teori yang dipelajari dengan
masyarakat di lingkungan kuliah lapangan.
3. Prasyarat
Untuk dapat mengikuti kuliah lapangan, mahasiswa harus sudah
melengkapi segala persyaratan administrasi maupun akademis
yang ditetapkan lebih lanjut oleh Program Studi masing-masing.
4. Pembimbingan
a. Pembimbingan kuliah lapangan, dilakukan oleh dosen yang
ditugaskan oleh koordinator Lapangan atau Ketua Program
Studi.
b. Selain pembimbingn yang ditetapkan oleh Koordinator Kuliah
Lapangan, Pembimbing juga dimungkinkan berasal dari
instansi di mana kuliah lapangan berlangsung.
c. Rasio pembimbing dan mahasiswa dalam pembimbingan akan
ditetapkan lebih lanjut oleh Program Studi sesuai dengan
pedoman beban tugas dosen.
d. Kewajiban Pembimbing :
1) Mengarahkan mahasiswa dalam menyusun rencana dan
melakukan kegiatan kuliah lapangan, serta menilai
pelaksanaan kuliah lapangan tersebut.
2) Membimbing mahasiswa dalam pembuatan/penyusunan
pelaksanaan kuliah lapangan.
e. Kewajiaban Mahasiswa :
1) Melaksanakan semua petunjuk/arahan yang diberikan
pembimbing yang berakitan dengan perencanaan,
pelaksanaan rencana dan evaluasi kuliah lapangan
tersebut.
2) Membuat laporan kuliah lapangan
3) Melaksanakan dan mematuhi segala aturan/tata krama
yang diberlakukan oleh program studi maupun yang
diberlakukan oleh instansi tempat kuliah lapangan
tersebut.
f. Bentuk dan isi instrument pencatat kegiatan pembimbingan
dirumuskan dan diatur masing-masing fakultas/program studi.
5. Tata Krama
a. Secara umum tata krama dilapangan praktik berpedoman pada
Panca Tata Tertib Displin Kampus dan Pedoman Pelaksanaan
dan Tata Krama Pengajaran, serta aturan tata tertib yang
39
diberlakukan oleh instansi dimana kuliah lapangan
berlangsung.
b. Aturan khusus yang diberlakukan diatur lebih lanjut oleh
Koordinator Kuliah lapangan atau Program studi.
6. Pelaporan
a. Setelah selesai melakukan kuliah lapangan, mahasiswa
diharuskan membuat laporan.
b. Laporan Kuliah Lapangan minimal harus berisi :
1) Halaman Pengesahan Laporan
2) Bukti Pembimbingan dan Kehadiran
3) Hasil pengamatan selama kuliah lapangan dan
pembahasannya
4) Daftar Pustaka
c. Format laporan diatur lebih lanjut dalam Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah.
7. Waktu
a. Waktu pelaksanaan kuliah lapangan adalah 3 bulan dan
dibuktikan dengan bukti kehadiran mahasiswa di lapangan
b. Waktu penyelesaian laporan kuliah lapangan adalah 2 bulan
terhitung sejak selesainya kuliah lapangan.
c. Waktu total pelaksanaan kuliah lapangan dan laporannya
adalah maksimum 1 (satu) semester.
8. Evaluasi
a. Setiap laporan dan kegiatan kuliah lapangan ynag dilakukan
oleh mahasiswa dievaluasi oleh Pembimbing dan dapat juga
dilakukan oleh Pembimbing yang berasal dari instansi dimana
kuliah lapangan berlangsung.
b. Evaluasi yang dilakukan minimal meliputi :
1) Kehadiran di lokasi kuliah lapangan,
2) Aktivitas selama kuliah lapangan dan pencapaian tujuan
kuliah lapangan,
3) Isi laporan kuliah lapangan.
c. Kriteria keberhasilan mahasiswa dan penilaian ditetapkan
lebih lanjut oleh Program studi.
9. Sanksi
a. Secara umum mahasiswa yang tidak mematuhi segala aturan
tatakrama yang diberlakukan baik Koordinasi Kuliah lapangan
Program Studi atau instansi tempat kuliah lapangan
berlangsung akan diberi sanksi.
40
b. Sanksi terhadap pelanggaran aturan/tata krama dan tidak
dipenuhinya jadwal lapangan dan laporan kuliah lapangan
diatur lebih lanjut oleh Program Studi.
41
b. Syarat peserta Ujian Tengah Semester ialah mahasiswa telah
melunaskan biaya UKD dan kehadiran kuliahnya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
c. Instrumennya : Tes Hasil Belajar Tengah Semester.
9. Ujian Susulan
Dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, dosen dapat
melaksanakan ujian susulan namun hanya dalam batas waktu
pekan ujian menurut kalender akademik yang berlaku.
45
d. Ujian ulang/ujian perbaikan tidak diperkenankan pada
semester berjalan.
N. Pindah Studi Mahasiswa
a. Pindah studi mahasiswa dapat terjadi dari UNIPA ke Perguruan
Tinggi lainnya, atau sebaliknya dari Perguruan Tinggi lainnya ke
UNIPA, untuk melanjutkan studi yang belum selesai pada
program studi yang sama, dengan alasan tertentu dan bukan
karena putus studi pada perguruan tinggi asal.
b. Pindah studi dalam satu kota (yang sama) sedapat mungkin
dihindari agar tidak menimbulkan kesan dan dampak yang tak
diinginkan bersama di antara perguruan tinggi sekota.
c. Pindah studi hanya diperbolehkan dari program studi asal yang
berstatus minimal sama atau lebih tinggi dari program studi
yang di tuju.
O. Alih Program Pendidikan
1. Ketentuan Dasar
a. Alih program pendidikan adalah berpindahnya seorang
mahasiswa dari satu program studi ke program studi lainnya
yang berbeda, entah secara vertikal (antar jenjang pendidikan)
atau secara horizontal (antar bidang ilmu/keahlian), bisa
didalam atau antara fakultas se-UNIPA, bisa pula antar UNIPA
dan perguruan tinggi lainnya dan bukan karena putus studi pada
program studi asal yang ditinggalkan.
b. Alih program pendidikan secara vertikal antar jenjang diploma
1, 2, 3 dan sarjana bisa terjadi secara meningkat atau menurun
dari jenjang yang satu ke jenjang yang lain.
c. Alih program pendidikan secara horizontal antar bidang
keahlian/ilmu bisa terjadi :
1) dari bidang yang satu kebidang eksata yang lain,
2) dari bidang eksata ke bidang non eksata, atau sebaliknya,
3) dari bidang kependidikan yang satu ke bidang kependidikan
yang lainnya,
4) dari bidang kependidikan ke bidang non kependidikan, atau
sebaliknya.
d. Alih program pendidikan dari program studi asal (lama) ke
program studi tujuan (baru) harus berbeda lama jenjang, atau
bidang, atau jenjang dan bidang, entah hal itu terjadi dalam
UNIPA sendiri ataupun antara UNIPA dan perguruan tinggi lain.
46
2. Syarat Alih Program Dalam UNIPA
47
5. Pertimbangan Masa Studi
48
2) Dalam memberikan pertimbangan, Dekan harus
memperhatikan daya tampung yang ada di program studi.
3) Pelamar yang diterima diwajibkan memenuhi persyaratan
administrasi yang ditentukan oleh Universitas/Fakultas.
b. Masa Percobaan
1) Masa percobaan selama 2 (dua) semester dengan keharusan
mengumpulkan sejumlah SKS tertentu sesuai dengan yang
ditetapkan fakultas masing-masing.
2) Mencapai IP Kumulatif sekurang-kurangnya 2,00.
3) Mahasiswa alih program yang tidak memenuhi persyaratan
sebagaimana pada butir (1) dan (2) dinyatakan tidak mampu
dan tidak diperbolehkan melanjutkan studi di Universitas
Nusa Nipa.
4) Mahasiswa yang diterima melalui jalur alih program
mempunyai kewajiban membayar biaya pendidikan seperti
mahasiswa yang diterima melalui jalur program minat dan
kemampuan.
c. Beban Kredit dan Alih Kredit
1) Beban kredit yang harus dipenuhi oleh mahasiswa alih
program dalam menyelesaikan program studinya adalah
sesuai dengan yang ditetapkan fakultas dikurangi dengan
besarnya SKS, yang diakui maksimum 80 SKS.
2) Beban kredit yang dialihkan adalah besarnya kredit yang
diperoleh dari program DIII dan diakui Universitas Nusa Nipa.
3) Evaluasi alih kredit dilakukan oleh fakultas yang dituju.
d. Batas Masa Studi
Mahasiswa studi mahasiswa alih program paling lama 4 (empat)
tahun termasuk masa percobaan.
P. Sanksi Akademik
1. Ketentuan Umum
Dalam pedoman ini, yang dimaksud dengan :
a. Prestasi Akademik yang rendah adalah prestasi akademik yang
ditandai dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di bawah batas
lulus ( = 2,0) dan / atau satuan kredit semester yang dicapai
(sksd) di bawah batas minimal yang dipersyaratkan pada setiap
semester yang sudah diselesaikan mahasiswa, yaitu minimal 12
sksd per semester.
b. Sanksi akademik adalah tindak pemberian hukuman yang
bersifat akademis berupa (a) peringatan/teguran, (b)
pemberitahuan untuk ahli program, dan (c) wajib putus studi,
kepada mahasiswa yang berprestasi akademik rendah, atau
lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
49
2. Pemberlakuan Sanksi Akademik
a. Pemberlakuan sanksi akademik terhadap mahasiswa yang
berprestasi akademik rendah dilaksanakan pada akhir semester,
yang telah diselesaikan mahasiswa, berdasarkan prestasi
akademik yang tercantum di dalam Kartu Hasil Studi (KHS) dan
sebelum semester berikut dimulai melalui evaluasi semesteran.
b. Secara rinci pemberlakuan sanksi akademik, sebagaimana yang
dimaksudkan pada ayat (1) diatur sebagai berikut :
1) Pada akhir semester 1, 2, 3 diberi peringatan / teguran
pertama, kedua dan atau ketiga sesuai dengan kebutuhan.
2) Pada akhir semester 4, diberikan sanksi wajib putus studi
apabila peringatan/teguran sudah diberikan sampai tiga kali;
dalam hal lainnya tetap diberikan teguran sesuai dengan
kebutuhan hingga tiga kali sebelum sanksi lain diberikan.
3) Pada akhir semester 5 s/d 10 untuk jenjang S1 dan semester
5 s/d 7 untuk jenjang D3, diberikan sanksi wajib alih
program, apabila prestasi pada semester 4 sebelumnya
memenuhi syarat lulus namun telah tiga kali mendapat
peringatan / teguran terhitung sejak semester 1.
4) Pada akhir semester 11 s/d 13 jenjang S1 dan semester 8 dan
9 jenjang D3, hanya dapat diberikan sanksi peringatan /
teguran sesuai dengan kebutuhan.
5) Pada akhir semester 14 jenjang S1 dan semester 10 jenjang
D3, diberikan sanksi wajib putus studi kepada mahasiswa
yang tidak mencapai seluruh beban kredit yang telah
ditetapkan dan / atau tidak lulus pada batas maksimum
masa studi ini dengan IPK dibawah 2,0.
4. Sanksi Peringatan/Teguran
a. Sanksi peringatan/teguran diberikan sebanyak banyaknya
sampai tiga kali terhitung sejak pertama kali terdapat indikasi
rendahnya prestasi akademik seseorang mahasiswa hingga
50
semester 10 SI atau semester 7 D3, tidak termasuk
peringatan/teguran pada semester 11 s/d 13 untuk S-I atau
semester 8 dan 9 untuk D-3, sesuai dengan kebutuhan.
b. Sanksi peringatan/teguran diberikan oleh pembimbing akademik
(PA) mahasiswa yang bersangkutan dan mengetahui Ketua
Program Studi.
53
A. Sistem Informasi Akademik Terintegrasi
Universitas Nusa Nipa memiliki Sistem Informasi Akademik
Terintegrasi untuk mengolah data-data administrasi pendidikan agar
lebih efektif dan efisien. Sistem Informasi Akademik Terintegrasi
meliputi sistem administrasi akademik, administrasi keuangan,
administrasi kemahasiswaan, alumni dan kerjasama serta perpustakaan.
Sistem Informasi Akademik Terintegrasi dapat diakses secara online
melalui website www.nusanipa.ac.id dan www.nusanipa.ecampuz.com.
54
1) Memberikan informasi tentang pemanfaatan sarana dan
prasarana penunjang bagi kegiatan akademik dan non
akademik.
2) Membantu mahasiswa dalam mengatasi masalah-masalah
akademik.
3) Membantu mahasiswa dalam mengembangkan sikap dan
kebiasaan belajar yang baik (ketrampilan belajar) sehingga
tumbuh kemandirian belajar untuk keberhasilan studinya
sebagai seorang ahli.
4) Memberi rekomendasi tentang tingkat keberhasilan belajar
mahasiswa untuk keperluan tertentu.
5) Membantu mahasiswa dalam mengembangkan kepribadian
menuju terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang
berwawasan, berfikir dan berprilaku sesuai dengan nilai-nilai
Agama, Kebangsaan serta adat dan berbagai norma positif
lainnya.
6) Membantu mahasiswa mengembangkan wawasan belajar
keilmuan secara mandiri sepanjang hayat.
7) Memberi peringatan tentang evaluasi akademik terhadap
mahasiswa yang IP-nya selama 2 (dua) semester berturut-
turut kurang dari 2 (dua) dan SKS yang dicapai kurang dari 20
SKS.
b. Pada saat registrasi akademik setiap awal semester, PA/Dosen
Wali berkewajiban melaksanakan tugas bimbingannya dengan
kegiatan antara lain:
1) Memproses pengisian KRS dan bertanggung jawab atas
kebenaran isinya.
2) Menetapkan kebenaran jumlah kredit yang boleh diambil
mahasiswa dalam semester yang bersangkutan dengan
memperhatikan peraturan yang berlaku.
3) Meneliti dan memberi persetujuan terhadap studi semester
yang direncanakan oleh mahasiswa dalam KRS.
4) Pada saat menetapkan jumlah beban studi PA/Dosen Wali
wajib memberikan penjelasan secukupnya atas ketetapan
yang diambil oleh mahasiswa agar mahasiswa dapat
menyadari dan menerima penetapan tersebut dengan penuh
perhatian dan pengertian.
c. Dalam melaksanakan tugasnya, dosen PA tiap semester
memperhatikan hasil belajar:
1) Mahasiswa asuhannya secara perorangan atau kelompok.
2) Semua mahasiswa fakultas/jurusan yang bersangkutan secara
kelompok untuk angkatan tahun yang bersangkutan atau
sebelumnya.
55
d. Pembimbing akademik dapat meminta bantuan kepada unit-unit
kerja lainnya antara lain bimbingan dan konseling.
e. Kegiatan bimbingan akademik dalam bidang akademik
dikoordinir Ketua Program Studi.
f. Setiap dosen Pembimbing Akademik harus selalu
memperhatikan Kode Etik Kehidupan Kampus.
g. Administrasi bimbingan akademik dikembangkan melalui
berbagai daftar dan kartu. Jenis dan kegunaan daftar dan kartu
tersebut harus dipahami oleh Pembimbing akademik.
1) Yang dimaksud dengan daftar adalah :
a) Daftar nama mahasiswa.
b) Daftar hadir perkuliahan.
c) Daftar nilai ujian.
2) Yang dimaksud dengan kartu adalah :
a) Kartu Rencana Studi Sementara (KRSS) yang mencatat
semua mata kuliah yang diprogramkan (diambil oleh
mahasiswa yang bersangkutan) pada setiap semester.
b) Kartu Rencana Studi (KRS) yang mencatat semua
perubahan pengambilan beban studi setelah diadakan
konsultasi.
c) Kartu Hasil Studi (KHS) yang mencatat nilai yang
diperoleh mahasiswa bagi mata kuliah yang diprogram
dalam KRS.
h. Masa Tugas Pembimbing Akademik
1) Masa Tugas PA selama satu semester penuh dan dapat
diperbaharui lagi atau diganti sesuai dengan kebutuhan dan
pertimbangan tertentu pada setiap semester.
2) Seyogyanya seorang PA membimbing mahasiswa yang sama
sampaiselesai studinya, jika tidak ada alasan untuk diganti.
Dengan demikan kedua belah pihak semakin saling mengenal
dan kooperatif dalam proses bimbingan.
3) Dalam hal ada konflik mahasiswa dengan dosen PA, maka
ketua segera mengatasi hal itu atau segera menggantikan PA
bagi mahasiswa yang bersangkutan.
i. Jumlah Mahasiswa Bimbingan
Jumlah mahasiswa yang dibimbing seorang PA diatur sesuai
dengan pedoman tentang Beban Tugas Dosen dengan
mempertimbangkan efisiensi dan efektifitas bimbingan.
j. Jangka Waktu Bimbingan
1) Setiap mahasiswa berhak memperoleh pembimbing sejak
awal hingga akhir masa studinya.
2) Jika seorang PA meninggalkan tugas dalam jangka waktu
yang relatif panjang sehingga tugasnya sebagai PA tak dapat
56
dilaksanakan dengan semestinya, maka harus diganti dengan
dosen PA yang lain.
3) Jika untuk sementara waktu dosen PA tidak berada di
kampus sedangkan saat itu dibutuhkan mahasiswa
bimbingan, maka tugas PA diganti oleh Ketua Program Studi,
untuk melayani mahasiswa tersebut.
k. Uraian Tugas Pembimbing Akademik
1) Dalam bimbingan Rencana Studi Mahasiswa
1) Bagi Mahasiswa semester I dan mahasiswa pindah studi,
PA bertugas :
a) Menjelaskan bimbingan mahasiswa dalam kaitannya
dengan PBM menurut Sistem Kredit Semester, evaluasi
semesteran dan evaluasi semesteran dan evaluasi
kelanjutan kuliah serta sanksi akademik dan lain-lain.
b) Menjelaskan KRS dan pengisiannya oleh mahasiswa serta
pelaksanaan rencana studi dan evaluasinya.
2) Bagi mahasiswa semester II ke atas, PA bertugas :
c) Memberi pertimbangan tentang mata kuliah dan beban
sks yang disesuaikan dengan hasil belajar semester
(semester) sebelumnya,
d) Memberi petunjuk pengisian KRS dengan menugaskan
mahasiswa menyusun rencana studi sementara,
e) Menilai rencana sementara itu dan menyetujuinya,
f) Berdasarkan rencana sementara yang disetujui itu,
mahasiswa mengisi KRSnya untuk selanjutnya
ditandatangani PA dan Ketua Program Studi,
g) Menetapkan rencana jadwal bimbingan studi secara
berkala dengan mahasiswa.
2) Dalam bimbingan pelaksanaan Studi Mahasiswa, PA bertugas:
a) Melakukan pemantauan kelancaran studi mahasiswa
minimal dua minggu sekali/bulanuntuk mengidentifikasi
masalah yang mengganggu kelancaran studi mahasiswa.
b) Bila ada masalah /kesulitan, segera dicari pemecahannya,
c) Memantau secara khusus mahasiswa yang mempunyai
masalah-masalah/kesulitan yang relatif berat,
d) Meneliti dan menyetujui perubahan rencana studi
mahasiswa.
3) Dalam bimbingan evaluasi studi mahasiswa, PA bertugas:
a) Menerima data prestasi belajar mahasiswa bimbingan dari
ketua Program Studi.
b) Memasukan data itu ke dalam KHS pegangan PA,
menghitung IP dan sks baik semesteran maupun kumulatif
lalu menandatanganinya.
57
c) Sesuai dengan jadwal bertemu dengan mahasiswa dan
menugaskannya mengisi KHS lainya. Meneliti kebenaran
pengisian KHS itu dan menandatanganinya juga, lalu
menyampaikan KHS itu kepada pihak yang terkait melalui
TU Program Studi.
d) Bersama mahasiswa melakukan evaluasi semesteran dan
kelanjutan kuliah berdasarkan data KHS serta
mendiskusikan kemajuan, dan/atau (lebih-lebih)
kemerosotan prestasi mahasiswa, sebab-sebabnya dan
solusi yang di perlukan.
e) Memberi peringatan tertulis bagi yang gagal sesuai
dengan ketentuan dan memberikan rekomendasi kepada
ketua untuk pemberian sanksi yang lebih dari peringatan
sesuai dengan ketentuan,
f) Melayani mahasiswa yang membutuhkan cuti akademik
sesuai ketentuan, melanjutkan bimbingan evaluasi studi
dengan bimbingan rencana studi semester berikut.
4) Dalam bimbingan dalam hal non akademik, PA bertugas :
a) Membantu mahasiswa memecahkan masalah di luar studi
yang menggangu kelancaran studinya.
b) Membantu mahasiswa membuat rencana kegiatan ekstra
dan kokurikuler sedemikian sehingga tidak menggangu
kelancaran studi,
c) Melakukan alih-tangan mahasiswa bermasalah (seperti
kesusilaan, narkoba, dan sebagainya) kepada pihak yang
lebih berwenang menangani masalah mahasiswa itu.
l. Kewajiban Mahasiswa Bimbingan
1) Tertib waktu dan berdisiplin dalam waktu kegiatan-kegiatan
pembimbingan.
2) Bekerja sama / bersikap kooperatif dengan PA-nya.
3) Bersikap terbuka menyampaikan masalah dan menerima
saran, nasihat, pertimbangan dan peringatan dari PA.
4) Memanfaatkan pelayanan PA sebaik-baiknya bagi kelancaran
dan keberhasilan studinya.
5) Mematuhi segala ketentuan yang berkaitan dengan
pembimbingan mahasiswa.
m. Instrumen Bimbingan Mahasiswa
Segala kegiatan pembimbingan mahasiswa oleh dosen PA dicatat
dalam kartu bimbingan mahasiswa (KPM) agar bimbingan mudah
di pantau dan di evaluasi.
n. Lain-lain
58
1) Setiap petugas pembimbing akademik wajib melaporkan
tugasnya secara berkala kepada pimpinan fakultas dan
program studi.
2) Pimpinan fakultas dan program studi harus memperhatikan
hak-hak dosen penasehat Akademik.
59
Rencana studi semester sementara yang telah disetujui dosen
PA, kemudian diserahkan kepada Tata Usaha Fakultas.
b. Kartu Rencana Studi
Yang dimaksud dengan kartu rencana studi adalah mengganti
sesuatu mata kuliah dengan mata kuliah lain dalam semester
yang sama. kartu rencana studi dilaksanakan paling lambat pada
akhir minggu pertama dan harus mendapat persetujuan dari
Ketua Program Studi.
c. Kartu Hasil Studi
Yang dimaksud dengan kartu hasil studi adalah nilai yang
diperoleh mahasiswa bagi semua mata kuliah yang diprogram
dalam KRS dan dicantumkan dalam kartu hasil studi (KHS).
d. Prosedur Pengurusan Kartu Hasil Studi (KHS) dan Kartu
Rencana Studi (KRS)
1) Mahasiswa mencetak Kartu Hasil Studi (KHS) pada portal
ecampuz mahasiswa.
2) Mahasiswa menghadap Pembimbing Akademik untuk
melakukan tanda tangan KHS dan bimbingan agar bisa
diketahui berapa jumlah SKS yang dapat ditempuh pada
semester berikut, sesuai dengan besarnya IPK.
3) Mahasiswa mengisi KRS untuk semester baru pada portal
ecampuz mahasiswa setelah melunasi biaya Uang Kuliah
Dasar (UKD) pada semester berjalan.
4) Setelah diisi KRS, dosen PA melakukan persetujuan melalui
portal ecampuz dosen.
5) Setelah disetujui oleh dosen PA, mahasiswa mencetak KRS
pada portal ecampuz mahasiswa untuk ditandatangani dosen
Penasehat Akademik.
6) Setelah disetujui dan ditandatangani oleh Dosen PA dan
Kaprodi, mahasiswa menyerahkan KRS dan KHS kepada KTU
Fakultas, Kaprodi, dosen PA dan BAA.
7) KRS Wajib dibawa serta pada saat ujian,agar di tandatangani
oleh Dosen pengampuh Mata Kuliah selama/setelah ujian
berlangsung.
8) Jumlah SKS pada KRS mahasiswa akan dihitung untuk
pembayaran SKS sebelum ujian akhir.
60
praktikum diatur oleh Program Studi, Fakultas atau BAA dan
dilaksanakan mulai pukul 07.30 hingga pukul 21.00.
5. Administrasi Nilai
a. Kartu Hasil Studi
Hasil ujian oleh dosen harus segera diinput di portal ecampuz
dosen 1 (satu) minggu setelah UAS. KHS semester dibuat
rangkap 5, masing-masing untuk dosen PA, mahasiswa, Program
Studi, Tata Usaha Fakultas dan Biro Administrasi Akademik.
b. Penyimpanan Hasil Ujian Mahasiswa
Penyimpanan hasil ujian mahasisswa dilakukan oleh Tata Usaha
Fakultas, Program Studi dan Biro Akademik dan Kemahasiswaan.
Data hasil ujian mahasiswa yang perlu disimpan ialah:
1. KHS yang mencakup nilai kumulatif basil ujian mahasiswa
yang bersangkutan pada setiap semester dan indeks
prestasinya.
2. Nilai kumulatif untuk semua matakuliah sejak semester awal
sampai dengan semester yang bersangkutan.
61
D. Registrasi Mahasiswa
1. Tujuan
a. Untuk penertiban pelaksanaan kegiatan akademik pada setiap
semester.
b. Untuk mengetahui besarnya “student body” dan banyaknya
mahasiswa yang mengikuti kegiatan akademik secara aktif pada
setiap semester.
c. Untuk mendapatkan data tentang aktivitas dan keadaan
mahasiswa.
b. Registrasi Akademik
Yang dimaksud dengan registrasi akademik adalah pendaftaran
untuk memperoleh hak mengikuti kegiatan akademik pada
semester tertentu. Kegiatan registrasi akademik meliputi:
4) Konsultasi rencana studi merupakan kegiatan yang harus
dilakukan antara mahasiswa dengan dosen penasehat
akademik sesuai dengan kalender akademik.
5) Seorang mahasiswa dapat menjadi peserta suatu mata
kuliah apabila telah memenuhi ketentuan yang berlaku
dan disetujui dosen penasehat akademiknya.
1) Registrasi Akademik Mahasiswa Baru
a) Mahasiswa harus melakukan pembayaran biaya kuliah.
b) BAA membuat Nomor Induk Mahasiswa (NIM) untuk
mahasiswa yang sudah melakukan pembayaran biaya
kuliah.
c) BAA menerbitkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) untuk
mahasiswa yang sudah melakukan pembayaran biaya
kuliah.
d) Mahasiswa mengambil KTM di BAA, dan BAA mencatat
tanda terima KTM.
e) Mahasiswa melakukan pengajuan KRS secara online
melalui portal ecampuz mahasiswa dan disetujui dosen
PA secara online melalui portal ecampuz dosen.
f) Setelah disetujui dosen PA, mahasiswa mencetak KRS
secara online dan menyerahkan ke dosen PA dan
Kaprodi untuk ditandatangani.
g) KRS yang ditandatangani sebanyak 5 (lima) rangkap
untuk diserahkan kepada dosen PA, Program Studi,
Fakultas, BAA dan arsip bagi mahasiswa.
2) Registrasi Akademik Mahasiswa Lama
a) Mahasiswa mencetak Kartu Hasil Studi (KHS) pada portal
ecampuz mahasiswa.
64
b) Mahasiswa menghadap Penasehat Akademik untuk
melakukan tanda tangan KHS dan bimbingan agar bisa
diketahui berapa jumlah SKS yang dapat ditempuh pada
semester berikut, sesuai dengan besarnya IPK.
c) Mahasiswa mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) untuk
semester baru pada portal ecampuz mahasiswa setelah
melunasi biaya UKD pada semester berjalan.
d) Setelah diisi KRS, dosen PA melakukan persetujuan
melalui portal ecampuz dosen.
e) Setelah disetujui oleh dosen PA, mahasiswa mencetak
KRS pada portal ecampuz mahasiswa untuk
ditandatangani dosen PA.
f) Setelah disetujui dan ditandatangani oleh Dosen PA dan
Kaprodi, mahasiswa menyerahkan KRS dan KHS kepada
KTU Fakultas, Kaprodi, dosen PA dan BAA.
g) Jumlah SKS pada KRS mahasiswa akan dihitung untuk
pembayaran SKS sebelum ujian akhir.
2. Mahasiswa Lama
a. Setiap mahasiswa yang melakukan herregistrasi administrasi
diwajibkan membayar SPP UKD yang dapat dibayar sekaligus
pada awal semester ganjil dan genap.
b. Bagi mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran ulang tanpa
surat cuti, tetap diwajibkan untuk membayar SPP selama yang
bersangkutan tidak aktif dan pembayaran dilakukan pada saat
herregistrasi di mana yang bersangkutan akan aktif kuliah
kembali dengan mengajukan permohonan aktif kembali.
c. Jika mahasiswa memperoleh ijin Wakil Rektor I Bidang
Akademik untuk cuti akademik maka yang bersangkutan
dibebaskan dari kewajiban membayar SPP selama menjalani
cuti akademik tersebut. Jika ijin cuti akademik diberikan
setelah batas akhir pengajuan cuti akademik, maka diwajibkan
membayar SPP. Ketentuan ini juga berlaku untuk mahasiswa
baru.
65
d. Besarnya SPP ditentukan dengan SK Rektor.
5. Wajib Cuti
a. Wajib cuti adalah suatu keadaan dimana mahasiswa diwajibkan
mengambil cuti sebagai sanksi, karena alasan sebagai berikut:
1) Mahasiswa melakukan pelanggaran kode etik/norma
kesusilaan mahasiswa;
2) Mahasiswa melakukan atau membantu melakukan terjadinya
kecurangan akademik, berupa :
a) pemalsuan dokumen akademik.
b) pemalsuan KRS atau KHS.
c) pemalsuan nilai transkrip akademik.
d) pelanggaran tata tertib ujian (menyontek/bekerja sama)
dikenai sanksi tidak lulus ujian & berhak mengikuti ujian
ulang
68
e) Pemalsuan berkas ujian.
f) Pembocoran naskah ujian.
g) Pemalsuan hasil karya.
b. Mahasiswa menjalankan wajib cuti selama satu semester dan
wajib membayar SPP dan denda semester tersebut.
c. Semester wajib cuti dihitung dalam masa penyelesaian studi
mahasiswa.
d. Wakil Rektor I mengeluarkan Surat Wajib Cuti dengan
menjelaskan alasannya dan persyaratannya yang harus dipenuhi
untuk diterima kembali setelah semester wajib cuti tersebut
selesai dilaksanakan.
70
4) Semua mata kuliah, yang tercantum dalam transkrip
akademik program lama tapi tidak ada dalam program baru,
dihilangkan dari transkrip akademik program baru.
5) Surat keterangan dari Ketua Program Studi bahwa mahasiswa
yang bersangkutan telah melakukan konsultasi pindah
studinya.
d. Prosedur permohonan pindah studi sebagai berikut :
1) Permohonan pindah studi diajukan kepada Rektor untuk
mempertimbangkannya.
2) Permohonan pindah studi disertai lampiran :
a) Salinan KTM yang masih berlaku;
b) Surat konsultasi dari program studi asal;
c) Transkrip akademik yang disahkan;
d) Pas foto ukuran 4X6 sebanyak 4 lembar dan ukuran 2X3
sebanyak 2 lembar.
3) Permohonan dibuat rangkap 3, masing-masing untuk Rektor,
Dekan, serta arsip pemohon.
e. Jawaban terhadap permohonan pindah studi sebagai berikut :
1) Pimpinan UNIPA merundingkan permohonan tersebut dengan
Dekan dan Ketua Program Studi yang dituju untuk
menerima/menolak.
2) Setelah itu Rektor menyampaikan persetujuan atau
penolakan kepada yang bersangkutan dengan tembusan
kepada Dekan.
3) Dalam hal ditolak, maka jawaba resmi akan disampaikan
kepada mahasiswa yang bersangkutan dengan penjelasan
alasan penolakan.
f. Tindak lanjut terhadap persetujuan pindah studi keluar UNIPA.
1) Dalam hal permohonan disetujui, Rektor memberikan
instruksi kepada BAAK untuk menerbitkan Surat Pindah Studi
disertai dengan lampiran Daftar Nilai Sementara/KHS asli.
Surat jawaban dan lampirannya ditujukkan kepada
Mahasiswa dengan tembusan kepada Dekan, Ketua Program
Studi dan BAK.
2) Dengan dikeluarkannya surat keterangan tersebut,
mahasiswa yang bersangkutan telah kehilangan haknya
sebagai mahasiswa UNIPA.
3) Fakultas/Program Studi, BAAKdan BAK segera melakukan
pembaharuan database status kemahasiswaan yang
bersangkutan.
2. Pindah Studi Ke UNIPA
71
Mahasiswa dari perguruan tinggi lain diperbolehkan pindah studi ke
UNIPA dengan ketentuan, termasuk ketentuan umum (pasal 1), dan
dengan prosedur sebagai berikut :
a. Permohonan pindah studi diajukan kepada Rektor.
b. Prosedur permohonan pindah studi sebagai berikut :
1) Permohonan pindah studi diajukan kepada Rektor untuk
mempertimbangkannya.
2) Permohonan pindah studi disertai lampiran :
a) Surat keterangan pindah studi dari perguruan tinggi asal;
b) Transkrip akademik yang disahkan;
c) Fotocopy KTP yang masih berlaku;
d) Pas foto ukuran 4X6 sebanyak 4 lembar dan ukuran 2X3
sebanyak 2 lembar.
3) Permohonan dibuat rangkap 3, masing-masing untuk Rektor,
Dekan, serta arsip pemohon.
c. Jawaban terhadap permohonan pindah studi sebagai berikut :
1) Pimpinan UNIPA merundingkan permohonan tersebut dengan
Dekan dan Ketua Program Studi yang dituju untuk
menerima/menolak.
2) Setelah itu Rektor menyampaikan persetujuan atau
penolakan kepada yang bersangkutan dengan tembusan
kepada Dekan.
3) Dalam hal ditolak, perlu dijelaskan alasan penolakan.
d. Tindak lanjut terhadap penerimaan program studi.
1) Dalam hal permohonan disetujui, mahasiswa yang
bersangkutan segera melaksanakan registrasi dalam batas
waktu yang telah ditetapkan dan sesuai dengan prosedur
penerimaan mahasiswa baru serta ketentuan yang berlaku,
termasuk membayar biaya administrasi sebesar biaya
pendaftaran seleksi calon mahasiswa baru.
2) Program Studi melakukan pengkajian dan penyesuaian mata
kuliah yang diakui dengan IPK dan sksdnya, serta sisa jumlah
semester yang harus ditempuh mahasiswa yang bersangkutan
dan mata kuliah yang masih harus ditempuh, kemudian
menyampaikan kepada yang bersangkutan untuk melakukan
konsultasi rencana studi semester berikutnya bersama
pembimbing akademiknya sesuai ketentuan yang berlaku.
3) Mahasiswa pindahan semester akhir harus menunggu waktu
wisuda sampai 2 (dua) tahun atau 4 semester.
e. Syarat-syarat
Yang dapat diterima sebagai mahasiswa pindahan adalah:
72
1) Program Diploma III: minimal 2 (dua) semester dan
maksimal 3 (tiga) semester, dengan ketentuan:
(1) 2 (dua) semester: telah mencapai minimal 36 sks
dengan IPK ≥ 2,75 atau
(2) 3 (tiga) semester: telah mencapai minimal 54 sks
dengan IPK ≥ 2,75
2) Program Sarjana: minimal 2 (dua) semester dan maksimal 4
(empat) semester, dengan ketentuan :
(1) 2 (dua) semester : telah mencapai minimal 40 sks
dengan IPK 3,00 atau
(2) 4 (empat) semester: telah mencapai minimal 80 sks
dengan IPK ≥ 3,00
3) Bukan mahasiswa putus kuliah paksa (dropped out) dan
tidak pernah mendapat dan/atau sedang menjalani sanksi
akademik dari perguruan tinggi asal.
4) Bidang/program studi asal sesuai dengan yang ada di
Universitas Nusa Nipa.
5) Program studi asal terakreditasi BAN-PT sekurang-
kurangnya dengan berpredikat C.
6) Telah menempuh pendidikan secara terus-menerus pada
perguruan tinggi asal.
7) Mendapat ijin/persetujuan pindah dari pimpinan perguruan
tinggi asal dan menyerahkan bukti-bukti kegiatan akademik
lain yang sah.
8) Mahasiswa yang mengajukan surat permohonan kepada
Rektor Universitas Nusa Nipa dengan tembusan surat
kepada Dekan Fakultas/Ketua Program yang dituju.
Dalam rangka menjamin kualitas lulusan, Fakultas/Program
dapat menetapkan syarat tambahan, selain yang ditetapkan
pada ayat 1. Mahasiswa pindahan yang diterima di Universitas
Nusa Nipa mempunyai kewajiban membayar biaya pendidikan
seperti mahasiswa baru.
f. Waktu Pengajuan Permohonan Pindah
1) Permohonan pindah harus diterima Universitas Nusa Nipa
paling lambat 1 (satu) bulan sebelum kuliah tahun
akademik baru (semester ganjil) dimulai.
2) Permohonan pindah tidak akan dipertimbangkan apabila
batas waktu seperti tersebut pada butir (1) dilampaui.
75
IV
KURIKULUM MERDEKA BELAJAR-
KAMPUS MERDEKA
Dasar Kebijakan Kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka
(MB-KM)
Perat uran M ent eri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nom or 3 Tahun 2020 Tent ang St andar Nasional Pendidikan Tinggi dan
Undang-Undang Nom or 12 Tahun 2012 t entang Pendidikan Tinggi yang
m einyat akan bahw a penyusunan kurikulum adalah hak perguruan tinggi,
t et api selanjut nya dinyat akan harus m engacu kepada st andar nasional (Pasal
35 ayat 1). Selain dua kebijakan yang m enjadi payung menyusunan panduan
ini, juga dilandasi Perpres No. 8 Tahun 2012 t ent ang KKNI. Hal ini mendorong
sem ua perguruan tinggi unt uk menyesuaikan diri dengan ket ent uan tersebut.
Perguruan Tinggi dit unt ut unt uk dapat m erancang dan m elaksanakan
proses pem belajaran yang inovat if agar m ahasisw a dapat m eraih capaian
pem belajaran m encakup aspek sikap, penget ahuan, dan keteram pilan secara
opt im al dan selalu relevan. Kebijakan M erdeka Belajar - Kam pus M erdeka
diharapkan dapat m enjadi jaw aban at as t unt ut an t ersebut . Kam pus M erdeka
m erupakan w ujud pem belajaran di perguruan t inggi yang ot onom dan
fleksibel sehingga tercipt a kult ur belajar yang inovatif, t idak m engekang, dan
sesuai dengan kebut uhan m ahasisw a.
M ahasisw a diberikan kebebasan m engam bil SKS di luar program st udi,
t iga sem est er yang di m aksud berupa 1 sem est er kesempat an m engam bil
m at a kuliah di luar program st udi dan 2 sem est er m elaksanakan akt ivit as
pem belajaran di luar perguruan t inggi.
76
b) Dapat mengambil SKS di program studi yang berbeda
di perguruan tinggi yang sama sebanyak 1 semester
atau setara dengan 20 SKS.
2) Menyusun kebijakan/pedoman akademik untuk
memfasilitasi kegiatan pembelajaran di luar prodi.
3) Membuat dokumen kerja sama (MoU/SPK) dengan mitra.
b. Fakultas;
1) Menyiapkan fasilitasi daftar mata kuliah tingkat fakultas
yang bisa diambil mahasiswa lintas prodi.
2) Menyiapkan dokumen kerja sama (MoU/SPK) dengan
mitra yang relevan.
c. Program Studi;
1) Menyusun atau menyesuaikan kurikulum dengan model
implementasi kampus merdeka.
2) Memfasilitasi mahasiswa yang akan mengambil
pembelajaran lintas prodi dalam Perguruan Tinggi.
3) Menawarkan mata kuliah yang bisa diambil oleh
mahasiswa di luar prodi dan luar Perguruan Tinggi beserta
persyaratannya.
4) Melakukan ekuivalensi mata kuliah dengan kegiatan
pembelajaran luar prodi dan luar Perguruan Tinggi.
5) Jika ada mata kuliah/SKS yang belum terpenuhi dari
kegiatan pembelajaran luar prodi dan luar Perguruan
Tinggi, disiapkan alternatif mata kuliah daring.
d. Mahasiswa ;
1) Merencanakan bersama Dosen Pembimbing Akademik
mengenai program mata kuliah/program yang akan
diambil di luar prodi.
2) Mendaftar program kegiatan luar prodi.
3) Melengkapi persyaratan kegiatan luar prodi, termasuk
mengikuti seleksi bila ada.
4) Mengikuti program kegiatan luar prodi sesuai dengan
ketentuan pedoman akademik yang ada.
e. Mitra ;
1) Membuat dokumen kerja sama (MoU/SPK) bersama
perguruan tinggi/fakultas/ program studi.
2) Melaksanakan program kegiatan luar prodi sesuai dengan
ketentuan yang ada dalam dokumen kerja sama
(MoU/SPK).
77
2. Bentuk Kegiatan Pembelajaran Bentuk kegiatan pembelajaran
sesuai dengan Permendikbud No 3 Tahun 2020 Pasal 15 ayat 1
dapat dilakukan di dalam Program Studi dan di luar Program Studi
meliputi:
78
(4) Jumlah SKS yang dapat diambil dari prodi lain maksimal
20 sks.
b) Mahasiswa
(1) Mendapatkan persetujuan Dosen Pembimbing Akademik
(DPA) dan Ketua Program Studi.
(2) Mengikuti program kegiatan luar prodi sesuai dengan
ketentuan pedoman akademik yang ada.
2) Kegiatan pembelajaran dalam Program Studi lain pada
Perguruan Tinggi yang sama dapat dilakukan secara tatap muka
atau dalam jaringan (daring).
3) Proses Program Pertukaran Pelajar
Program pertukaran pelajar dapat dilihat pada gambar berikut :
2. Magang/Praktik Kerja
Magang/praktik kerja dilakukan pada lembaga atau industri
yang sesuai dengan profil lulusan dan dilaksanakan selama 1-2
semester atau setara dengan 20-40 sks.
a. Tujuan program magang
Memberikan pengalaman yang cukup kepada mahasiswa,
pembelajaran langsung di tempat kerja (experiential
learning). Selama magang mahasiswa akan mendapatkan
hardskills (keterampilan, complex problemsolving,
analytical skills, dsb.), maupun soft skills (etika
profesi/kerja, komunikasi, kerjasama, dsb.). Sementara
industri mendapatkan talenta yang bila cocok nantinya bisa
langsung di-recruit. Melalui kegiatan ini, permasalahan
industri akan mengalir ke perguruan tinggi sehingga meng-
update bahan ajar dan pembelajaran dosen serta topik-
79
topik riset di perguruan tinggi akan makin relevan.
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui kerja sama
dengan mitra antara lain perusahaan, yayasan nirlaba,
organisasi multilateral, institusi pemerintah, maupun
perusahaan rintisan (startup).
80
3. Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan
Kegiatan pembelajaran dalam bentuk asistensi mengajar
dilakukan oleh mahasiswa di satuan pendidikan seperti sekolah
dasar, menengahmaupun atas. Sekolah tempat praktek
mengajar dapat berada di lokasi kota maupun di daerah
terpencil. Program ini dapat dipilih oleh mahasiswa selain
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Tujuan program asistensi mengajar di satuan pendidikan
antara lain:
a. Memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang memiliki
minat dalam bidang pendidikan untuk turut serta
mengajarkan dan memperdalam ilmunya dengan cara
menjadi guru di satuan pendidikan.
b. Membantu meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan,
serta relevansi pendidikan dasar dan menengah dengan
pendidikan tinggi dan perkembangan zaman.
Mekanisme pelaksanaan asistensi mengajar di satuan
pendidikan bagi mahasiswa adalah:
a) Dengan persetujuan Dosen Pembimbing Akademik
(DPA) mahasiswa mendaftarkan dan mengikuti seleksi
asisten mengajar di satuan pendidikan.
b) Melaksanakan kegiatan asistensi mengajar di satuan
Pendidikan di bawah bimbingan dosen pembimbing.
c) Mengisi logbook sesuai dengan aktivitas yangdilakukan.
d) Menyusun laporan kegiatan dan menyampaikan
laporan dalam bentuk presentasi.
Proses Program Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan dapat
dilihat pada gambar berikut :
81
4. Penelitian/Riset
Bagi mahasiswa yang memiliki passion menjadi peneliti,
merdeka belajar dapat diwujudkan dalam bentuk kegiatan
penelitian di Lembaga riset/pusat studi. Melalui penelitian
mahasiswa dapat membanguncara berpikir kritis.
a. Tujuan program penelitian/riset
Adapun tujuan dari program peneliti/riset antara lain:
1) Penelitian mahasiswa diharapkan dapat ditingkatkan
mutunya. Selain itu, pengalaman mahasiswa dalam
proyek riset yang besar akan memperkuat pooltalent
peneliti secara topikal.
2) Mahasiswa mendapatkan kompetensi penelitian melalui
pembimbingan langsung oleh peneliti di lembaga
riset/pusat studi.
3) Meningkatkan ekosistem dan kualitas riset di
laboratorium dan lembaga riset Indonesia dengan
memberikan sumber daya peneliti dan regenerasi
peneliti sejak dini.
b. Mekanisme pelaksanaan penelitian/riset
Adapun mekanisme pelaksanaan penelitian/riset adalah:
82
1) Dengan persetujuan Dosen Pembimbing Akademik (DPA),
mahasiswa mendaftarkan diri untuk program asisten
riset.
2) Melaksanakan kegiatan riset sesuai dengan arahan dari
Lembaga riset/pusat studi tempat melakukan riset.
3) Mengisi logbook sesuai dengan aktivitas yang dilakukan.
4) Menyusun laporan kegiatan dan menyampaikan laporan
dalam bentuk laporan penelitian/skripsi atau publikasi
ilmiah.
c. Proses Program Penelitian/ Riset
Proses Program Penelitian/Riset dapat dilihat pada gambar
berikut :
5. Proyek Kemanusiaan
Pada kegiatan proyek kemanusiaan, mahasiswa dengan jiwa
muda, kompetensi ilmu, danminatnya dapat menjadi “foot
soldiers” dalam proyek-proyek kemanusiaan danpembangunan
lainnya baik di Indonesia maupun di luar negeri. Tujuan
program proyek kemanusiaan antara lain:
a. Menyiapkan mahasiswa unggul yang menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,
moral, dan etika.
b. Melatih mahasiswa memiliki kepekaan sosial untuk
menggali dan menyelami permasalahan yang ada serta
turut memberikan solusi sesuai dengan minat dan
keahliannya masing-masing.
83
Mekanisme pelaksanaan proyek kemanusiaan adalah:
1) Dengan persetujuan Dosen Pembimbing Akademik (DPA),
mahasiswa mendaftarkan diri untuk mengikuti program
kemanusiaan.
2) Melaksanakan kegiatan proyek (relawan) kemanusiaan di
bawah bimbingan dosen pembimbing dan
supervisor/mentor lapangan.
3) Mengisi logbook sesuai dengan aktivitas yang dilakukan.
4) Menyusun laporan kegiatan dan menyampaikan laporan
dalam bentuk publikasi atau presentasi.
Proses Program Proyek Kemanusiaandapat dilihat pada gambar
berikut :
6. Kegiatan Wirausaha
Kebijakan Kampus Merdeka mendorong pengembangan minat
wirausaha mahasiswa dengan program kegiatan belajar yang
sesuai. Tujuan program kegiatan wirausaha antara lain:
a. Memberikan mahasiswa yang memiliki minat berwirausaha
untuk mengembangkan usahanya lebih dini dan
terbimbing.
b. Menangani permasalahan pengangguran yang menghasilkan
pengangguran intelektual dari kalangan sarjana.
Mekanisme pelaksanaan kegiatan wirausaha adalah:
1) Dengan persetujuan dosen pembimbing akademik (DPA),
mahasiswa mendaftarkan program kegiatan wirausaha.
2) Kegiatan wirausaha bisa diterapkan baik pada usaha yang
baru dirintis oleh mahasiswa, mendampingi usaha yang
84
baru dirintis oleh masyarakat atau mendampingi usaha
yang telah berjalan.
3) Dengan bimbingan pusat inkubasi atau dosen pembimbing
kewirausahaan/mentor, mahasiswa menyusun proposal
kegiatan wirausaha.
4) Melaksanakan kegiatan wirausaha di bawah bimbingan
dosen pembimbing atau mentor kewirausahaan.
5) Menyampaikan hasil kegiatan wirausaha dan menyampaikan
laporan dalam bentuk presentasi.
Proses Program Wirausaha dapat dilihat pada gambar berikut :
7. Studi/Proyek Independen
Banyak mahasiswa yang memiliki passion untuk mewujudkan
karya besar yang dilombakan di tingkat internasional atau
karya dari ide yang inovatif. Idealnya, studi/ proyek
independen dijalankan untuk menjadi pelengkap dari
kurikulum yang sudah diambil oleh mahasiswa. Perguruan
tinggi atau fakultas juga dapat menjadikan studi independen
untuk melengkapi topik yang tidak termasuk dalam jadwal
perkuliahan, tetapi masih tersedia dalam silabus program
studi atau fakultas. Kegiatan proyek independen dapat
dilakukan dalam bentuk kerja kelompok lintas disiplin
keilmuan.
a. Tujuan program studi/ proyek independen
Adapun tujuan dari program studi/proyek independent:
85
1) Mewujudkan gagasan mahasiswa dalam mengembangkan
produk inovatif yang menjadi gagasannya.
2) Menyelenggarakan pendidikan berbasis riset dan
pengembangan (R&D).
3) Meningkatkan prestasi mahasiswa dalam ajang nasional
dan internasional.
Kegiatan Studi/proyek independen dapat menjadi
pelengkap atau pengganti mata kuliah yang harus diambil.
Ekuivalensi kegiatan studi independen ke dalam mata
kuliah dihitung berdasarkan kontribusi dan peran
mahasiswa yang dibuktikan dalam aktivitas di bawah
koordinasi dosen pembimbing.
b. Mekanisme pelaksanaan kegiatan studi/ proyek independen
Adapun untuk mekanisme pelaksanaan kegiatan
studi/proyek independen adalah sebagai berikut.
1) Mendapatkan persetujuan Dosen Pembimbing Akademik
(DPA) dan Ketua Program Studi.
2) Membuat proposal kegiatan Studi Independen lintas
disiplin.
3) Melaksanakan kegiatan Studi Independen
4) Menghasilkan produk atau mengikuti lomba tingkat
nasional atau internasional.
5) Menyusun laporan kegiatan dan menyampaikan laporan
dalam bentuk presentasi.
c. Proses program Studi/ Proyek Independen
Adapun proses pelaksanaan program Studi/ Proyek
Independen dapat dilihat pada bagan berikut ini:
86
8. Membangun Desa/ KKNT
Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) merupakan suatu bentuk
pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar
kepada mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat di luar
UNIPA,yang secara langsung bersama-sama
masyarakatmengidentifikasi potensi dan menangani masalah
sehingga diharapkan mampu mengembangkan potensi
desa/daerah dan mencari solusi untuk masalah yang adadi
desa. Kegiatan KKNT diharapkan dapat
mengasah softskill kemitraan, kerjasamatim lintas
disiplin/keilmuan (lintas kompetensi), dan leadership
mahasiswa dalammengelola program pembangunan di wilayah
perdesaan.
Kegiatan membangun desa/KKNT dalam program Merdeka
Belajar-Kampus Merdeka diakui kreditnya setara 6-12 bulan
atau 20-40 sks. Setelah pelaksanaan KKNT, mahasiswadapat
menuliskan hal-hal yang dilakukannya beserta hasilnya dalam
bentuk tugasakhir. Pelaksanaan KKNT dilakukan untuk
mendukung kerja sama bersama KementerianDesa PDTT serta
Kementerian/stakeholder lainnya.
a. Tujuan program membangun desa/KKNyaitu:
1) Kehadiran mahasiswa selama 6-12 bulan dapat
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
keterampilan yang dimilikinya dan bekerjasama
dengan banyak pemangku kepentingan di lapangan.
2) Membantu percepatan pembangunan di wilayah
pedesaan bersama dengan Kementerian Desa PDTT.
b. Manfaat program membangun desa/KKNT antara lain:
1) Bagi Mahasiswa
a) Membuat mahasiswa mampu melihat potensi desa,
mengidentifikasi masalah dan mencari solusi untuk
meningkatkan potensi dan menjadi desa mandiri.
b) Membuat mahasiswa mampu berkolaborasi
menyusun dan membuat Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Desa (RPJMDes), Rencana
Kegiatan Pembangunan Desa (RKPDes), dan
program strategis lainnya di desa bersama Dosen
Pendamping, Pemerintah Desa, Penggerak Swadaya
Masyarakat (PSM), Kader Pemberdayaan Masyarakat
Desa (KPMD), pendamping lokal desa dan unsur
masyarakat.
87
c) Membuat mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu
yang dimiliki secara kolaboratif bersama dengan
Pemerintah Desa dan unsur masyarakat untuk
membangun desa.
d) Mahasiswa mampu memanfaatkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan keterampilan yang
dimilikinya di lapangan yang disukainya.
2) Bagi Perguruan Tinggi
a) Memberikan umpan balik bagi perguruan tinggi
tentang ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dibutuhkan secara nyata oleh masyarakat.
b) Menjadi sarana bagi perguruan tinggi dalam
membentuk jejaring atau mitra strategis dalam
membantu pembangunan desa.
c) Menjadi sarana pengembangan tri dharma
perguruan tinggi.
d) Menjadi sarana aktualisasi dosen dalam
pengembangan ilmu pengetahuan.
3) Bagi Desa
a) Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga dari
tenaga terdidik untuk menyusun Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes)
dan Rencana Kegiatan Pembangunan Desa
(RKPDes).
b) Membantu perubahan/perbaikan tata kelola desa.
c) Memacu terbentuknya tenaga muda yang
diperlukan dalam pemberdayaan masyarakat desa
d) Membantu pengayaan wawasan masyarakat
terhadap pembangunan desa.
e) Percepatan pembangunan di wilayah pedesaan.
c. Persyaratan tambahan yang harus dipenuhi oleh
mahasiswa ketika memprogram kegiatan membangun
desa/KKNT yaitu:
1) Mahasiswa telah menyelesaikan proses pembelajaran
setelah semester 5.
2) Dilakukan secara berkelompok, anggota berjumlah ±
10 orang per kelompok dan atau sesuai kebutuhan
desadan bersifat multidisiplin (asal
prodi/fakultas/kluster yang berbeda).
3) Peserta wajib tinggal di komunitas atau wajib “live in”
di lokasi yang telah ditentukan.
4) Sehat jasmani dan rohani serta tidak sedang hamil
bagi wanita.
88
d. Mekanisme pelaksanaan kegiatan membangun desa/KKNT
adalah:
1) Perguruan Tinggi
a) Menjalin kerja sama dengan pihak Kementerian
Desa PDTT, serta Kemdikbud dalam
penyelenggaraan program proyek di desa atau
menjalin kerja sama langsung dengan pemerintah
daerah untuk penyelenggaraan program proyek di
desa.
b) Mengelola pendaftaran dan penempatan mahasiswa
ke desa tujuan.
c) Menugaskan dosen pembimbing yang akan
membimbing mahasiswa selama KKNT.
d) Bila dimungkinkan pembimbing melakukan
kunjungan di lokasi KKNT untuk monitoring dan
evaluasi.
5) Memberangkatkan dan memulangkan mahasiswa
dari UNIPA ke lokasi penempatan program.
6) Memberikan pembekalan, pemeriksaan kesehatan,
dan menyediakan jaminan kesehatan dan
keselamatan kepada mahasiswa calon peserta
KKNT.
7) Perguruan tinggi menyusun SOP pelaksanaan KKNT
dengan mempertimbangkan jaminan Keamanan dan
Keselamatan Mahasiswa selama di lapangan.
8) Perguruan tinggi memberikan pembekalan tentang
kearifan lokal masyarakat dan perilaku etika
selama melaksanakan kegiatan KKNT.
9) Melaporkan hasil kegiatan KKNT ke Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi.
2) Mahasiswa
a) Mahasiswa wajib tinggal (live in) pada lokasi yang
telah ditentukan.
b) Jika dalam proses pelaksanaan kompetensi
mahasiswa tidak memenuhi ekuivalensi 20 SKS,
maka mahasiswa dapat mengambil MK daring atau
lainnya sesuai ketentuan Perguruan Tinggi.
c) Proses dan hasil kegiatan ditulis dan dilaporkan
kepada Perguruan Tinggi.
d) Hasil kegiatan dapat diekuivalensikan sebagai
skripsi atau tugas akhir sesuai ketentuan Perguruan
Tinggi.
89
3) Pembimbing
a) Dosen Pembimbing Akademik dari perguruan tinggi
yang bertanggung jawab terhadap kegiatan
mahasiswa dari awal sampai dengan akhir.
b) Pembimbing pendamping dari pemerintah desa di
lokasi setempat.
c) Melibatkan unsur-unsur mitra, misalnya Penggerak
Swadaya Masyarakat (PSM) maupun unsur lain
sesuai lingkup kegiatan.
d) Dosen pendamping bersama pembimbing di desa
melakukan pembimbingan dan penilaian terhadap
program yang dilakukan mahasiswa.
e) Ketentuan lain dapat diatur oleh perguruan tinggi
pelaksana.
4) Lokasi Pelaksanaan
a) Lokasi berdasarkan rekomendasi dari Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi.
b) Lokasi pelaksanaan di desa sangat tertinggal,
tertinggal dan berkembang.
c) Desa-desa Binaan Perguruan Tinggi Pelaksana.
d) Radius desa lokasi KKNT dengan Perguruan Tinggi
dirancang 200 km.
e) Desa lainnya yang diusulkan oleh Mitra (Pemda,
Industri, dan lainnya.
5) Mitra
a) Pemerintah (Kemendes, Desa binaan PT, Kemkes,
PUPR, Kementan, Kemensos, KLHK, Kemdagri,
Kemlu, TNI, Polri, dan lembaga lainnya).
b) Pemerintah Daerah.
c) BUMN dan Industri.
d) Social Investment.
e) Kelompok Masyarakat (perantau dan diaspora).
6) Keamanan dan Keselamatan Mahasiswa (Kondisi
Khusus)
a) Terkait mahasiswa yang menderita penyakit
dan/atau berkepentingan khusus sehingga tidak
bisa mengikuti kegiatan, wajib melaporkan keadaan
ini ke pengelola KKNT perguruan tinggi pelaksana
yang dibuktikan oleh surat keterangan dari pihak
yang berwenang, sehingga penempatan di lokasi
dapat diatur dengan pertimbangan jarak dan
kemudahan akses.
90
b) Perguruan tinggi menyusun SOP pelaksanaan KKNT
dengan mempertimbangkan jaminan Keamanan dan
Keselamatan Mahasiswa selama di lapangan.
c) Perguruan tinggi memberikan pembekalan tentang
kearifan lokal masyarakat dan perilaku etika
selama melaksanakan kegiatan KKNT.
7) Pendanaan
a) Sumber Pendanaan
(1) Perguruan Tinggi.
(2) Mitra.
(3) Sumber lain yang tidak mengikat.
(4) Mahasiswa.
b) Komponen Penggunaan Dana
(1) Transportasi.
(2) Biaya Hidup.
(3) Asuransi Kecelakaan dan Kesehatan.
(4) Biaya Program.
c) Pembiayaan lain “insidentil” yang timbul berkaitan
dengan pelaksanaan program di lapangan.
d) Komponen pembiayaan yang lebih lanjut akan
disusun sesuai ketentuan perguruan tinggi
pelaksana.
Model dalam pelaksanaan KNKT yaitu:
a. Model KKNT yang diperapanjang
Perguruan tinggi membuat paket kompetensi yang akan
diperoleh mahasiswa dalam pelaksanaan KKNT regular,
dan mahasiswa diberikesempatan untuk mengajukan
perpanjangan KKNT selama maksimal 1 semester atau
setara dengan 20 SKS.Untuk melanjutkan program KKNT
yangdiperpanjang, mahasiswa dapat memanfaatkan
Program Holistik Pembinaandan Pemberdayaan Desa
(PHP2D) dengan mengikuti prosedur dari
DirektoratBelmawa. Bentuk kegiatan KKNT yang
Diperpanjang dapat berupa proyek
pemberdayaan masyarakat di desa dan penelitian untuk
tugas akhir mahasiswa.
91
Contoh:
93
d. Model KKNT Free-Form
Mahasiswa diberikan kebebasan untuk menentukan dan
melakukan bentukprogram KKNT yang akan dilaksanakan
bersama Mitra. Dalam menyusun programKKNT model ini,
mahasiswa harus memperhatikan kurikulum terkait
dengankegiatan dan dikonsultasikan dengan Dosen
Pembimbing Akademik.
Contoh:
94
Proses program membangun desa dapat dilihat pada gambar berikut
95
Kurikulum M B-KM Universitas Nusa Nipa Indonesia
M atriks Sebaran M K Kurikulum M erdeka Belajar
Fakultas Teknik
Program Studi Teknik Informatika
96
Program Studi Teknik Arsitektur
97
Fakultas Pertanian
Program Studi Agroteknologi
98
Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial
Program Studi Psikologi
99
Fakultas Ekonomi
Program Studi Akuntansi
100
V
KURIKULUM-KKNI
A. FAKULTAS ILMU - ILMU KESEHATAN
Dekan : Agustina S. Dua
Wida,S.Kep,Ns.,M.Kep
Wakil Dekan I : Fransiska A. Mukin,
S.Kep.,Ns.,M.Kep
Wakil Dekan II dan III : Pembronia Nona
Fembi,S.Kep.,Ns.,M.Kep
Ketua PS SI Keperawatan : Maria Yulita Meo, S.Kep., Ns,M.Kep
Sekretaris PS S1 Keperawatan : Adelheid R.
Herminsih,S.Kep.,Ns,M.Kep
Ketua PS D III Keperawatan : Yuldensia Avelina, S.Kep.,Ns,M.Kep
Ketua PS Profesi Ners : Emanuela Natalia Nua,
S.Kep.,Ns.,M.Kep
Sekretaris PS Profesi Ners : Pasionista Vianitati,
S.Kep.,Ns.,M.Kes
Kepala Laboratorium : Maria Yosefa Sareng, A.Per.Pen
Kepala Tata Usaha : Kristina Sujila,SE
DOSEN
Agustina S. Dua Wida,S.Kep.,Ns.,M.Kep Emanuela Natalia Nua,S.Kep,Ns,M.Kep
Theresia Elfi,S.Kep.,Ns,M.Kep Anggia R. Wijayanti, S.Kep, Ns.,M.Kep
Pembronia Nona Fembi,S.Kep.,Ns.,M.Kep Regina O. Adesta, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Yosefina Dhale Pora, S.Ked.,M.Kes Adelheid R. Herminsih,S.Kep.,Ns,M.Kep
Maria Yulita Meo, S.Kep.,Ns,M.Kep
Melkias Dikson,S.Kep.,Ns,M.Kep
Fransiska Aloysia Mukin,S.Kep.,Ns.,M.Kep
Maria S. Nona Ine Ringgi, S.ST.,M.Kes
Yustina Yantiana Guru, S.Kep,Ns.,M.Kep
Sudarwati Nababan, S.Kep.,Ns.,M.Kes
Yuldensia Avelina, S. Kep, Ns,M.Kep
Ode Irman, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Pasionista Vianitati, S. Kep, Ns.,M.Kes Donatus K. Sadipun, S.Kep,Ns.,M.Kep
Yosefina Nelista, S.Kep, Ns,M.Kep Yuliani Pitang, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Y. M.H Keytimu, S.Kep, Ns,M.P.H Theresia S. Da Cunha, S.Kep.,Ns.,M.Kes
Ariyanto Ayupir,S.Kep.,Ns.,M.Kes Wilhelmus Nong Baba,S.Kep,Ns,M.Kes
Yohanes P.Pati Rangga,S.KM,M.P.H Maria L. Barek Aran,S.Kep.,Ns.,M.Kes
102
KURIKULUM
103
104
Petunjuk:
1. Sifat
W : Wajib
P : Pilihan
2. SKS
T : Teori
P : Praktikum
PL : Praktikum Lapangan
3. Kelompok Matakuliah
MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
MKK : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya
MPB : Mata Kuliah Perilaku Berkarya
MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat
105
baik (soft skill), mandiri, integritas pribadi, moral, etika profesi
yang tinggi dan berdaya saing.
2. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mutu Profesi
Keperawatan melalui kegiatan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
3. Membina dan mengembangkan kerjasama (networking) dan
kemitraan dengan institusi lain, lembaga-lembaga nasional dan
regional untuk meningkatkan relevansi dan kompetensi lulusan.
Tujuan
Menghasilkan perawat profesional pemula yang kompeten dalam :
1. Memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kewenangannya.
2. Menerapkan Prinsip manajemen asuhan keperawatan.
3. Berperan serta dalam penelitian keperawatan dan menggunakan
hasil penelitian dalam asuhan keperawatan.
4. Mengembangkan kemampuan profesional secara terus menerus.
DOSEN
Yuldensia Avelina, S.Kep.,Ns.,M.Kep Yohanes P. Pati Rangga,
Yuliani Pitang,S.Kep.,Ns.,M.Kep S.KM.,M.P.H
Ode Irman, S.Kep.,Ns.,M.Kep Melkias Dikson, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Regina Ona Adesta, S.Kep.,Ns.,M.Kep Rosania E. B. Conterius,
Donatus K.Sadipun,S.Kep.,Ns.,M.Kep SKM.,M.Kes
A.R.
Herminingsih,S.Kep.,Ns.,M.Kep
Th. Syrilla Da
Cunha,S.Kep.,Ns.,M.Kes
106
KURIKULUM
107
Petunjuk:
1. Sifat
W : Wajib
P : Pilihan
2. SKS
T : Teori
P : Praktikum
PL : Praktikum Lapangan
108
3. Kelompok Matakuliah
MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
MKK : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya
MPB : Mata Kuliah Perilaku Berkarya
MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat
B. FAKULTAS TEKNIK
Dekan : Harry Janto Jepira, ST., MEM
Wakil Dekan : Agustinus L. Suban,S.Kom.,MT
Ketua PS Teknik Informatika : Imelda Dua Reja, S.Kom.,MT
Sekretaris PS Teknik Informatika : Yanter Woda,S.Kom.,MT
Ketua PS Teknik Sipil : Dedy Imanuel Pau,ST.,M.Eng
Sekretaris PS Teknik Sipil : Yosef Nobertus T. Muda, ST.,MT
Ketua & Sek. PS Teknik Arsitektur : Yohanes P.P. Parera, ST.,M.Ars
Kepala Tata Usaha : Yohanes Napoleon Sonbai, SE
DOSEN
110
KURIKULUM
111
Petunjuk:
4. Sifat
W : Wajib
P : Pilihan
4. SKS
T : Teori
P : Praktikum
PL : Praktikum Lapangan
5. Kelompok Matakuliah
MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
MKK : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya
MPB : Mata Kuliah Perilaku Berkarya
MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat
112
Teknik Sipil di bidang Struktur, Transportasi, Teknik Sipil
Konstruksi yang berwawasan lingkungan.
Misi:
1. Mengelola jurusan Teknik Sipil dengan menyelenggarakan
kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat yang berorientasi pada perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
2. Menghasilkan lulusan yang menguasai ilmu keteknikan bidang
Struktur, Transportasi serta Sipil Konstruksi sesuai tuntutan
profesi.
3. Mengembangkan serta meningkatkan sumber daya manusia
menuju profesionalitas tinggi.
Tujuan:
Menghasilkan Sarjana Teknik Sipil yang memiliki kemampuan nalar,
sehingga memiliki kemampuan melaksanakan tugas di Bidang
Perencana, Pengawasan dan pengolahan Konstruksi Bangunan Sipil
secara efektif dan efisien. Bersikap mandiri dalam menerapkan
ilmu pengetahuan Teknik Sipil secara professional, serta memiliki
kemampuan menerapkan dan mengembangkan teknologi secara
tepat dan berguna bagi masyarakat.
DOSEN
Harry Janto Jepira, ST, M.EM Octavianus Jori,ST.,MT
Sandy I. Yansiku, ST, MT.,M.Eng Yono Putra, ST.,MT
Firnimus Konstantinus Bhara,ST.,MT Yosef Nobertus T.
Anastasia M.N. Soludale, ST.,MT Muda,ST.,MT
Deddy I. Pau, ST.,M.Eng Maria Kurniaty Lete, ST.,MT
113
KURIKULUM
114
115
Petunjuk:
1. Sifat
W : Wajib
P : Pilihan
2. SKS
T : Teori
P : Praktikum
PL : Praktikum Lapangan
3. Kelompok Matakuliah
MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
MKK : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya
MPB : Mata Kuliah Perilaku Berkarya
MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat
117
DOSEN
118
KURIKULUM
119
Petunjuk:
4. Sifat
W : Wajib
P : Pilihan
5. SKS
T : Teori
P : Praktikum
PL : Praktikum Lapangan
6. Kelompok Matakuliah
MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
MKK : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya
MPB : Mata Kuliah Perilaku Berkarya
MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat
120
C. FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
Dekan : Barnabas P.P. W. Bhokaleba, S.Psi.,M.Si
Wakil Dekan : Erfin,S.Pi,M.Si
Ketua PS MSDP : Yohanes D. B. R. Minggo,S.Pi.,M.Si
Sektertaris PS MSDP : Maria Yohanista, S.Pt. MP
Kepala Tata Usaha : Agustina Purwanti,SE
Tujuan
a. Untuk mendidik dan menghasilkan lulusan yang memiliki
kemampuan atau kompetensi di bidang perikanan, soft skill,
berkarakter, kemandirian dan inovatif sehingga mampu menjadi
intelektual yang berkualitas, mempunyai kemampuan analisis
yang komprehensif dan berjiwa entrepreneurship di bidang
kelautan dan perikanan.
b. Untuk menyelenggarakan pendidikan dan pengabdian kepada
masyarakat berbasis hasil penelitian yang handal,
mengembangkan kerjasam dengan berfokus pada
121
pengembangan kawasan yang berdaya saing dan berkelanjutan
serta berwawasan global.
c. Mengahsilkan lulusan yang memiliki kemampuan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas di bidang
perikanan
DOSEN
Dr.Ir. Angelinus Vincentius, M.Si Maria Imaculata Rume, S.Pi.,M.Si
Fiator Nong, SP.,M.Si Maria Yohanista, S.Pt. MP
Barnabas P. P. W. Bhokaleba, S.Pi.,M.Si Sofia Dhengi, S.Pi.,M.Si
S.Pi.,M.Si.S.Pi.,M.Si
Erfin, S.Pi.,M.Si Eduardus Joni Lodo, S.Pi
Yohanes Don Bosco, R.M, S.Pi.,M.Si Paulus Bangkur, S.Pi.,M.Pi
122
KURIKULUM
123
Petunjuk:
7. Sifat
W : Wajib
P : Pilihan
6. SKS
T : Teori
P : Praktikum
PL : Praktikum Lapangan
7. Kelompok Matakuliah
MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
MKK : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya
MPB : Mata Kuliah Perilaku Berkarya
MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat
124
D. FAKULTAS PERTANIAN
Dekan : Julianus Jeksen, SP.,MP.
Ketua PS Agribisnis : Yoseph Yakob da Rato,SP,MP
Ketua PS Agroteknologi : Hendrikus Darwin Beja, SP.,M.Si
Sekretaris Prodi : Gabriel Otan Apelabi, ST.,MT
Kepala Tata Usaha : Selvianus, SP
DOSEN
126
Petunjuk:
1. Sifat
W : Wajib
P : Pilihan
8. SKS
T : Teori
P : Praktikum
PL : Praktikum Lapangan
9. Kelompok Matakuliah
MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
MKK : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya
MPB : Mata Kuliah Perilaku Berkarya
MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat
128
KURIKULUM
129
Petunjuk:
1. Sifat
W : Wajib
P : Pilihan
10. SKS
T : Teori
P : Praktikum
PL : Praktikum Lapangan
11. Kelompok Matakuliah
MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
MKK : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya
MPB : Mata Kuliah Perilaku Berkarya
MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat
131
KURIKULUM
132
Petunjuk:
1. Sifat
W : Wajib
P : Pilihan
2. SKS
T : Teori
P : Praktikum
PL : Praktikum Lapangan
3. Kelompok Matakuliah
MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
MKK : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya
MPB : Mata Kuliah Perilaku Berkarya
MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat
133
2. Program Studi Ilmu Komunikasi (S-1)
Visi
Menjadikan Program Studi Ilmu Komunikasiyang unggul dalam bidang
kehumasan serta media dan jurnalisme di kawasan Nusa Tenggara
Timur yang tercapai pada tahun 2021.
Misi
a. Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang unggul dalam
bidang kehumasan.
b. Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang unggul dalam
bidang media dan jurnalisme.
c. Mengembangkan tradisi riset ilmiah dan pengabdian kepada
masyarakat di kawasan Nusa Tenggara Timur.
Tujuan
a. Menghasilkan lulusan yang menguasai teori-teori komunikasi
sebagai baisis anlisis, berkarakter, dan berwawasan luas.
b. Menghasilkan lulusan yang mampu mengaplikasikan teori dan
keahlian ke dalam dunia kerja.
c. Menghasilkan lulusan yang memiliki jiwa kewirausahaan dan
pengabdian kepada masyarakat.
DOSEN
KURIKULUM
134
135
Petunjuk:
4. Sifat
W : Wajib
P : Pilihan
12. SKS
T : Teori
P : Praktikum
PL : Praktikum Lapangan
13. Kelompok Matakuliah
MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
MKK : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya
MPB : Mata Kuliah Perilaku Berkarya
MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat
F. FAKULTAS EKONOMI
Dekan : Yosefina Andia Dekrita, SE., MM.
Wakil Dekan I : Andreas Rengga, SE.,MM
Wakil Dekan II : Antonius Phillipus Kurniawan,SE.,MM
Ketua PS Akuntansi : Henrikus Herdi, SE.,M.S.A
Sekretaris PS Akuntansi : Wilhelmina Mitan, SE.,M.AK
Ketua PS Manajemen : Imanuel Wellem, SE.,MM
Sekretaris PS Manajemen : Walter Obon,S.S.,MM
Kepala Tata Usaha : Theresia Winarti,SE
136
keuangan dan auditing , memiliki shoft skill yang baik, mandiri
integritas pribadi, moral dan etika profesi yang tinggi;
b. Meningkatkan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat di bidang ilmu akuntansi serta menyebarluaskan
hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan
(stakeholders);
c. Membina dan mengembangkan kerja sama dan kemitraan
dengan institusi lain di bidang ilmu akuntansi baik di dalam
maupun di luar negeri dengan prinsip kesetaraan;
d. Menciptakan tata kelola kelembagaan Program Studi Akuntansi
yang menganut prinsip-prinsip tata kelola Perguruan Tinggi yang
baik (good university governance).
Tujuan
a. Menghasilkan lulusan yangyang memiliki di bidang Akuntansi
Keuangan dan Auditing, memiliki soft skill yang baik, mandiri,
integritas pribadi, moral serta etika profesi yang tinggi.
b. Menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat yangberkualitas di bidang
ilmu Akuntansi.
c. Menghaslkan lulusan yang mampu mengembangkan kerja sama
dan kemitraan dengan institusi lain di bidang Ilmu Akuntansi
baik didalam maupun di luar negeri dengan prinsip kesetaraan..
d. Mengelola program studi Akuntansi berdasarkan prinsip tata
kelola perguruan tinggi yang baik (Good University Goverment).
DOSEN
Henrikus Herdi,SE.,M.S.A Yan Yanitsa Salvanos., SE.,Akt
Wilhelmina Mitan, SE.,M.AK Konstantinus Pati Sanga,SE.,M.S.A.,Ak
Yoseph Darius P. Rangga,SE.,MM Pipiet Niken Aurelia, S.Akun.,MM
Maria Nona Dince, SE.,M.S.A Siktania Maria Diliana, S.Akun.,M.Si
Emilianus Kutu Goo,S.Kom.,MM Wihelmina M. Y. Jaeng, S.Akun.,M.Si
Paulus Libu Lamawitak,S.Fil.,MM Fransisco De Romario, S.Akun.,M.Si
Drs. Petrus Da Silva, M.Si
137
KURIKULUM
138
Petunjuk:
1. Sifat
W : Wajib
P : Pilihan
2. SKS
T : Teori
P : Praktikum
PL : Praktikum Lapangan
3. Kelompok Matakuliah
MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
139
MKK : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya
MPB : Mata Kuliah Perilaku Berkarya
MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat
140
DOSEN
Yosefina Andia Dekrita, SE. MM. Imanuel Wellem,SE.,MM
Andreas Rengga, SE,MM Magdalena Samosir,SE.,M.Si
Antonius Philipus.K.G, SE., MM Margaretha Yulianti,S.Pd.,M.Pd
Walter Obon,S.S.,MM Paulus Juru,S.S.,MM
Yustina Olivia Da Silva, SE.,MM Maria Silvana Mariabel Carcia,SE.,MM
Imelda Virgula Wisang, SE.,MM Vinsensius Ama Muda, S.Fil.,M.Th
Viktor Eko Tansilvanus, SE.,MM Cicilia Ayu Wulandari, SM.,MM
Yosef Tonce, SE.,MM Nunsio Handrian Meylano, SM.,MM
Elisabeth Luju, SH.,MM
KURIKULUM
Petunjuk:
1. Sifat
141
W : Wajib
P : Pilihan
2. SKS
T : Teori
P : Praktikum
PL : Praktikum Lapangan
3. Kelompok Matakuliah
MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
MKK : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya
MPB : Mata Kuliah Perilaku Berkarya
MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat
DOSEN
Lukas Bera,S.Pd.,MM Sonya Kristiani Maria,S.Pd.,M.Hum
Hermus Hero, S.Ag.,M.Pd Paskalis Nande, S.S.,M.Th
Desi Maria El Puang, S.Pd.,M.Pd Maria Herliyani Dua Bunga, M.Pd
Marianus Yufrinalis, S.Fil.,MA Yoanita D.Roswita Kolo,S.Pd.,M.Hum
Maria Anjelina F. Mbari, S.Pd.,M.Pd Frederikson N. S. Timba,S.Pd.,M.Pd
Yohanes Ehe Lawotan, S.Ip.,M.Pd Maria Helvina, S.Pd.,M.Pd
Maria A. Dadjan Uran, S.Pd.,M.Pd
143
KURIKULUM
144
145
Petunjuk:
1. Sifat
W : Wajib
P : Pilihan
2. SKS
T : Teori
P : Praktikum
PL : Praktikum Lapangan
3. Kelompok Matakuliah
MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
MKK : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya
MPB : Mata Kuliah Perilaku Berkarya
MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat
DOSEN
Agustina Elisabeth, M.Pd Rambu Ririnsia Harahau,S.Si,M.Pd
Yohanes Sudarmo Dua,S.Pd,M.Phys Paulina Nelce Mole, S.Pd.,M.M
Kristina Nathalia Wea,S.Pd.,M.Si
KU R I K U L U M
147
148
149
Petunjuk:
1. Sifat
W : Wajib
P : Pilihan
2. SKS
T : Teori
P : Praktikum
PL : Praktikum Lapangan
150
3. Kelompok Matakuliah
MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
MKK : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya
MPB : Mata Kuliah Perilaku Berkarya
MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat
DOSEN
Sri Sulistyaningsih N.D. Tiring,S.Si.,M.Pd Agustina Dua Kuki, S.Pd,M.Pd
Klaudius Ware, ST,M.Pd M. A. Y. Nirmalasari, S.Si,M.Pd
Maria Yasintha, S.Si,M.Pd
KURIKULUM
152
153
Petunjuk:
1. Sifat
W : Wajib
P : Pilihan
2. SKS
T : Teori
P : Praktikum
PL : Praktikum Lapangan
3. Kelompok Matakuliah
MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
MKK : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya
MPB : Mata Kuliah Perilaku Berkarya
MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat
154
a. Menyelenggarakan pendidikan tinggi jenjang sarjana
kependidikan bidang Biologi yang mampu menghasilkan tenaga
pendidik di bidang Biologi yang profesional, terampil dan
berdaya saing serta memiliki kompetensi di bidang pengajaran
Biologi bagi para peserta didik.
b. Menerapkan dan mengembangkan kurikulum pada Program Studi
Biologi yang berbasis kompetensi dan mengacu kepada tuntutan
kebutuhan tenaga kependidikan di tingkat lokal, regional
maupun Nasional.
c. Menjalankan upaya pengembangan Biologi melalui penelitian
dasar, terapan dan penelitian yang inovatif untuk memajukan
Pendidikan Biologi dan pengembangan ilmu dan teknologi
(IPTEK).
d. Melaksanakan pengabdian masyarakat sebagai wujud pengamalan
dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
e. Menghasilkan lulusan jenjang sarjana yang unggul dan kompetitif
serta bermoral Pancasila.
f. Menjalin kerjasam dengan perguruan tinggi lain, lembaga
pemerintah dan swasta untuk mengemabngkan Tri Dharma
Perguruan Tinggi
Tujuan
a. Menghasilkan tenaga pendidik berjenjang Strata Satu Ilmu Biologi
yang cerdas dan trampil sebagai guru di bidang pendidikan
Biologi.
b. Menghasilkan tenaga kependidikan Biologi yang memiliki
kompetensi di bidang Biologi dan memiliki kemampuan dalam
mengembangkan teknologi pembelajaran modern bersama para
peserta didiknya di sekolah.
DOSEN
Yohanes N. Bunga, S.Si,M.Pd Yohanes Bare, S.Pd,M.Pd
Mansur S., S.Pd.,M.Pd Oktavius Y.
T.Mago,S.Si,M.Si
Sukarman Hadi Jaya Putra, S.Pd.,M.Si Drs. Rofinus Galis, M.Pd
Yohanes Boli Tematan, S.Si.,M.Pd
155
KURIKULUM
156
157
Petunjuk:
1. Sifat
W : Wajib
P : Pilihan
2. SKS
T : Teori
P : Praktikum
PL : Praktikum Lapangan
3. Kelompok Matakuliah
MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
MKK : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya
MPB : Mata Kuliah Perilaku Berkarya
MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat
DOSEN
Agus Lego Muda,S.Pd.,M.Pd Marta Alinda, S.Pd,M.Pd
Lusiana Mariyeta Balik,S.S,M.Pd Genoveva Dua Eni, S.Pd.,M.Pd
Marselus Yumelking, M.Pd W. Oscar Janggo,S.Pd,M.Pd
Stefanus Igoluis G.Uran,S.Pd.,M.Ed Dian Misesani,S.S,M.Pd
Maria A. Dadjan Uran, S.S.,M.Hum
159
KURIKULUM
160
Petunjuk:
4. Sifat
W : Wajib
161
P : Pilihan
5. SKS
T : Teori
P : Praktikum
PL : Praktikum Lapangan
6. Kelompok Matakuliah
MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
MKK : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya
MPB : Mata Kuliah Perilaku Berkarya
MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat
H. FAKULTAS HUKUM
Dekan : Gervatius P. Mude,SH.,MH
Kaprodi : Maximus A. Sarto Dumbaris,SH.,MH
Sekprodi : Yosefina Daku,SH.,MH
Kepala Tata Usaha : Yohanes Ch. Moan Jawa, SE.
Tujuan
a. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan di bidang
Hukum,memiliki soft skill yang baik untuk pengembangan
kawasan,mandiri,inovatif dan berkarakter
b. Menghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas dibidang
hukum.
162
c. Menghasilkan lulusan yang mampu mengembangkan kerjasama
dan kemitraan dengan institusi lain dibidang hukum baik di
dalam maupun di luar negeri dengan prinsip kesetaraan.
d. Mengelola program studi hukum berdasarkan prinsip tata kelola
perguruan tinggi yang baik (good university govermance).
DOSEN
Gervatius Portasius Mude, SH.,MH Alfonsus Hilarius Ase, SH.,M.Hum
Maximus A. Sarto Dumbaris,SH.,MH Cindy C. Manek,SH.,M.Kn
Yosefina Daku,SH.,MH Ephivanus M. Nale Rimo,SH.M.H
Mikael Josviranto,S.Fil.,M.Hum Ira Yuanitra,SH.,MKn
Marcelus Moses Parera,SH.,MH Petrik S. Mero Nurak,SH.,M.Kn
163
KURIKULUM
164
Petunjuk:
1. Sifat
W : Wajib
P : Pilihan
2. SKS
165
T : Teori
P : Praktikum
PL : Praktikum Lapangan
3. Kelompok Matakuliah
MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
MKK : Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan
MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya
MPB : Mata Kuliah Perilaku Berkarya
MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat
166
A. Pengertian dan Bentuk Organisasi Kemahasiswaan
1. Pengertian
a. Organisasi Kemahasiswaan yang disingkat Ormawa adalah
lembaga non-struktural di Perguruan Tinggi, yang berfungsi
sebagai wahana dan sarana penunjang dalam mengembangkan
potensi mahasiswa berupa perluasan wawasan dan integritas
diri demi peningkatan kualitas sumber daya mahasiswa.
b. Kegiatan Ekstrakulikuler adalah aktivitas kemahasiswaan di luar
perkuliahan yang meliputi bidang penalaran dan keilmuan,
minat dan kegemaran, pengabdian pada masyarakat, serta
perbaikan kesejahteraan mahasiswa yang bertujuan
mengembangkan kualitas sumber daya manusia.
2. Bentuk Organisasi Kemahasiswaan
a. Bentuk-bentuk Organisasi Kemahasiswaan yang ada di
lingkungan Universitas Nusa Nipa (UNIPA) sebagai berikut:
1) Badan Legislatif Mahasiswa (BLM)
2) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNIPA
3) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas
4) Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
5) Himpunan Mahasiswa Program Studi
b. Badan Legislatif Mahasiswa Mahasiswa Universitas Nusa Nipa
yang disingkat BLM UNIPA, adalah lembaga perwakilan
mahasiswa tingkat universitas yang beranggotakan wakil-wakil
mahasiswa fakultas yang berfungsi merencanakan garis-garis
besar program kegiatan ekstrakulikuler di tingkat universitas
sebagai acuan kerja sama Badan Eksekutif Mahaiswa UNIPA dan
mengawasi pelaksanaannya;
c. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Nusa Nipa yang disingkat
BEM UNIPA, adalah organisasi kemahasiswaan yang berfungsi
menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler di tingkat
universitas;
167
d. Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas yang disingkat BPMF,
adalah lembaga perwakilan mahasiswa tingkat fakultas yang
beranggotakan wakil-wakil mahasiswa program studi yang
berfungsi merencanakan pokok-pokok program kegiatan
ekstrakurikuler di tingkat fakultas sebagai acuan kerja Badan
Eksekutif Mahasiswa Fakultas dan mengawasi pelaksanaanya;
e. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas yang di singkat BEMF,
adalah organisasi mahasiswa yang berfungsi melaksanakan
kegiatan ekstrakurikuler di tingkat fakultas;
f. Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Nusa Nipa yang disingkat
UKM, adalah organisasi kemahasiswaan yang berfungsi
merencanakan dan melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler yang
bersifat khusus di tingkat Universitas dan bertanggungjawab
langsung kepada Rektor Universitas Nusa Nipa;
g. Himpunan Mahasiswa Program Studi yang disingkat HMPS,
adalah organisasi kemahasiswaan di tingkat program studi yang
bertugas merencanakan dan melaksanakan kegiatan
ekstrakurikuler di tingkat program studi.
B. Asas dan Tujuan UmumOrganisasi Kemahasiswaan di Unipa
1. Asas
Semua Organisasi kemahasiswaan UNIPA berazaskan Pancasila dan
dijiwai Visi dan Misi Universitas Nusa Nipa.
2. Tujuan Umum
Organisasi Kemahasiswaan di UNIPA bertujuan untuk turut serta
secara aktif mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber
daya mahasiswa yang :
a. memiliki wawasan yang luas
b. memiliki kemampuan profesionalisme yang tinggi
c. beriman teguh serta kepribadian yang baik
d. memiliki jiwa kepemimpinan
e. memiliki ketrampilan
f. memiliki kepedulian sosial budaya yang tinggi
g. memiliki jiwa kewirausahaan
C. Prinsip-Prinsip Umum
1. Organisasi Kemahasiswaan UNIPA menjunjung tinggi prinsip-prinsip
demokrasi Pancasila, UUD 1945 dan semangat persaudaraan dan
kekeluargaan dalam pengambilan keputusan;
2. Organisasi Kemahasiswaan UNIPAmengedepankan semangat
nasionalisme dalam keutuhan bingkai NKRI;
3. Organisasi Kemahasiswaan UNIPAmengedepankan sikap anti
terhadap paham yang tidak sesuai dengan falsafah Pancasila, anti
terhadap paham radikalismedan anti kekerasan atas nama agama;
168
4. Organisasi Kemahasiswaan UNIPA dibentuk dan dibudayakan
sebagai wahana dan sarana penunjang pendidikan di Universitas
Nusa Nipa;
5. Organisasi Kemahasiswaan UNIPA harus selalu menjaga nama baik
almamater dan melaksanakan visi dan misi UNIPA dalam setiap
kegiatan serta membela dan memperjuangkan cita-cita UNIPA;
6. Kegiatan Organisasi Kemahasiswaan UNIPA yang dilaksanakan baik
di dalam maupun di luar kampus, harus mendapat persetujuan
Rektor selaku pimpinan tertinggi universitas;
7. Kegiatan yang dilaksanakan harus dilaporkan kepada Rektor atau
Dekanatau Ketua Prodi sesuai dengan jenjang kegiatannya;
8. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Organisasi Kemahasiswaan
UNIPA harus didasarkan pada visi dan misi universitas serta aturan-
aturan pelaksanaan yang ditetapkan pimpinan universitas;
9. Dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan, Organisasi
Kemahasiswaan UNIPA berhak mendapat pembinaan, bimbingan,
dan pendampingan dari para dosen yang berkompeten yang
ditunjuk oleh pimpinan universitas atau pimpinan fakultas atau
pimpinan program studi dalam suatu Surat Keputusansesuai dengan
tingkatannya;
10. Pembinaan, pembimbingan dan pendampingan oleh dosen perlu
dilaksanakan menurut prinsip-prinsip kepemimpinan, yaitu “Ing
Ngarso Sung Tuludo; Ing madya Mangun Karso dan Tut Wuri
Handayani”.
169
c. BLM UNIPA berfungsi :
1) Menyusun Garis–Garis Besar Program Kegiatan
Kemahasiswaan untuk dilaksanakan oleh Badan Eksekutif
Mahasiswa UNIPA.
2) Mengawasi pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan oleh
organisasi kemahasiswaan di tingkat universitas.
3) meminta pertanggungjawaban Badan Eksekutif Mahasiswa
UNIPA apabila pelaksanaannya menyimpang dari program
yang ditetapkan.
2. Hak dan Kewajiban
a. BLM UNIPA berhak untuk :
1) Mendapatkan pelayanan dan fasilitas dari UNIPA dalam
rangka menjalankan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan
intra kampus, sesuai dengan kondisi universitas;
2) Mengolah informasi mengenai perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan ditingkat universitas;
3) Sewaktu-waktu dapat meminta pertanggungjawaban dari
Badan Eksekutif Mahasiswa UNIPA apabila dalam
pelaksanaannya menyimpang dari GBPKK yang telah
ditetapkan.
b. BLM UNIPA berkewajiban :
1) Menjaring berbagai informasi kemahasiswaan,
mendiskusikan, dan menyiapkan hasilnya secara tertulis
kepada pimpinan universitas;
2) Menyampaikan berbagai informasi kemahasiswaan kepada
para mahasiswa ditingkat universitas mengenai kebijakan
dan pendirian BLM tentang sesuatu hal;
3) Melakukan konsultasi dengan pimpinan universitas tentang
persoalan kemahasiswaan sebelum mengambil keputusan;
4) Memberikan pertanggunganjawaban kepada pimpinan
universitas setelah menjalankan suatu kegiatan;
5) Memberikan pertanggunganjawaban umum secara tertulis
kepada pimpinan universitas pada akhir masa jabatan atau
sewaktu bila diminta oleh pimpinan universitas;
6) Apabila laporan pertanggunganjawaban di tolak oleh
Rektor, maka BLM UNIPA berkewajiban untuk memperbaiki
dan menyerahkan laporan tersebut selambat-lambatnya 14
(empat belas) hari setelah laporan ditolak dan jika dalam
jangka waktu tersebut Ketua BLM belum menyerahkan
laporan yang telah diperbaiki, maka ketua BLM dan/atau
pengurus terlibat masalah tersebut, akan dikenakan sanksi
berupa skorsing sekurang-kurangnya 1 (satu) semester.
170
3. Keanggotaan
a. Keanggotaan BLM UNIPA terdiri dari :
1) Keanggotaan yang diperoleh melalui pemilihan;
2) Keanggotaan yang diperoleh karena jabatannya dalam
organisasi kemahasiswaan di kampus;
b. Keanggotaan BLM UNIPA yang diperoleh melalui pemilihan
sekurang-kurangnya didukung oleh 50 (lima puluh) mahasiswa
untuk 1(satu) wakil;
c. Pemilihan anggota BLM UNIPA sebagaimana diatur dalam
poin(a) dan poin(b), dilakukan langsung oleh mahasiswa dalam
suatu rapat khususyang dilaksanakan oleh BLM masing-masing
fakultas; dalam poin (b) untuk masing-masing fakultas,
ditetapkan oleh Rektor;
d. Syarat keanggotaan yang diperoleh melalui pemilihan yaitu :
1) Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester berjalan;
2) Aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan pada
Universitas, Fakultas, Program Studi sekurang-kurangnya 2
(dua) semester berturut-turut terhitung dari semester yang
ditempuh terakhir;
3) Berada di semester III (Tiga) sampai semester V (lima) dan
telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 62 SKS;
4) Memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) minimal 2,85;
5) Tidak sedang terkena sanksi akademis dan non akademis;
6) Sehat jasmani dan rohani;
7) Memiliki kepribadian yang baik;
8) Komunikatif dan memiliki semangat berdedikasi;
9) Menjunjung tinggi, memperjuangkan dan membela cita-cita
UNIPA;
10) Bersedia menandatangani Surat Pernyataan untuk
menjalankan tugas sebaik-baiknya dan tidak cuti selama
menjalankan tugas.
e. Keanggotaan BLM UNIPA berdasarkan jabatan (ex-officio)
diberikan kepada:
1) Ketua dan Sekretaris Badan Perwakilan Mahasiswa;
2) Ketua dan Sekretaris Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas;
3) Ketua dan Sekretaris Himpunan Mahasiswa Program studi;
f. Keanggotaan BLM UNIPA ditetapkan oleh Rektor dalam suatu
Surat Keputusan;
g. Keanggotaan BLM UNIPA dapat berakhir karena :
1) Berakhirnya masa bhakti kepengurusan;
2) Diberhentikan oleh Rektor;
3) Mengundurkan diri;
171
4) Berhalangan sementara karena mendapat sanksi akademik
dan atau alasan-alasan lainnya;
5) Ditarik kembali oleh fakultas yang mengutusnya;
6) Berhalangan tetap.
4. Kepengurusan
a. Pengurus BLM UNIPA dipilih oleh anggota perwakilan perutusan
dari setiap Fakultas yang dilaksanakan untuk maksud tertentu.
b. Struktur dan komposisi kepengurusan BLM UNIPA terdiri dari:
1) Ketua (satu orang)
2) Wakil (satu orang)
3) Sekretaris (satu orang)
4) Bendahara (satu orang)
5) Ketua Komisi (empat orang)
6) Para Anggota Komisi
c. Komisi-komisi BLM UNIPA meliputi :
1) Komisi Penalaran dan Keilmuan
2) Komisi Bakat dan Minat
3) Komisi Pengabdian pada Masyarakat
4) Komisi Kesejahteraan mahasiswa
d. Komisi-komisi dalam BLM UNIPA dapat membentuk Sub-sub
Komisi sesuai kebutuhan untuk membantu lancarnya kinerja
komisi yang ada Sub-sub Komisi sebagaimana diatur dalam
poin(c) ditetapkan dengan memperhatikan aspek-aspek utama
lingkup kegiatan ekstrakulikuler yaitu penalaran dan keilmuan,
bakat dan minat, pengabdian pada masyarakat, kesejahteraan
e. Jumlah dan jenis Sub Komisi diatur dalam Tata Tertib BLM
UNIPA yang disetujui Rektor.
f. Struktur kepengurusan Komisi dan Sub-Komisi diatur dalam
Tata Tertib BLM UNIPA yang disetujui oleh Rektor.
g. Kepengurusan BLM UNIPA ditetapkan oleh Rektor dengan suatu
Surat Keputusan.
h. Pengurus BLM UNIPA dilantik oleh Rektor.
i. Masa bhakti kepengurusan BLM UNIPA dalam 1 (satu) tahun
terhitung tanggal pelantikan sampai 1 (satu) tahun berikutnya.
j. Apabila Ketua BLM UNIPA berhalangan dan tidak dapat
menjalankan tugasnya, maka Rektor dapat menetapkan Wakil
Ketua untuk menggantikannya sampai akhir masa jabatan.
k. Penggantian sebagaimana dimaksud pada poin (j) ditetapkan oleh
Rektor dengan suatu Surat keputusan.
l. Keanggotaan Pengurus BLM UNIPA dapat berakhir karena :
1) Berakhirnya masa bhakti kepengurusan;
2) Tidak terdaftar sebagai mahasiswa aktif;
3) Mengundurkan diri;
172
4) Diberhentikan oleh Rektor;
5) Berhalangan sementara karena dapat sanksi akademis, cuti,
atau skorsing;
6) Ditarik kembali oleh fakultas yang mengutusnya;
7) Berhalangan tetap;
5. Pemilihan Pengurus
a. Persiapan dan pelaksanaan pemilihan BLM UNIPA dilaksanakan
oleh Panitia Pemilihan Pengurus BLM UNIPA yang disingkat P3BLM
UNIPA;
b. P3BLM UNIPA ditetapkan oleh Rektor dalam suatu surat
keputusan;
c. P3BLM UNIPA harus sudah terbentuk selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan sebelum masa bhakti berakhir;
d. P3BLM UNIPA memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut :
1) Mempersiapkan pelaksanaan Rapat Pemilihan Pengurus BLM
UNIPA baik secara teknis maupun secara administratif persiapan
tekniks antara lain mencakup penjadwalan, pembuatan
rancangan-rancangan keputusan, rancangan tata tertib rapat,
penetapan kriteria, pengaturan dan penataan ruang rapat,
persiapan administratif antara lain mencakup penelitian
kelengkapan administrasi anggota BLM dan calon pengurus;
2) Melaporkan pelaksanaan pemilihan beserta hasil-hasilnya
kepada Rektor selambat-lambatnya(7) tujuh hari setelah
pemilihan pengurus BLM UNIPA.
3) Struktur dan kepengurusan P3BLM UNIPA adalah sebagai berikut:
a) Ketua (satu orang)
b) Wakil Ketua (satu orang)
c) Sekretaris (satu orang)
d) Bendahara (satu orang)
e) Ketua-ketua seksi
f) Anggota-anggota seksi
e. Rapat pemilihan pengurus BLM UNIPA dipimpin oleh anggota
tertua dan termuda.
f. Penetapan anggota tertua dan termuda sebagaimana diatur
dalam poin (e), dilakukan oleh P3BLM UNIPA.
g. Tata cara pemilihan pengurus BLM UNIPA diatur dalam Tata
Tertib Rapat Pemilihan yang disusun berdasarkan kesepakatan
peserta rapat dan harus mendapat pengesahan dari Rektor.
h. Tata tertib rapat pemilihan diatur pada poin (g) harus mengatur
hal-hal berikut :
1) Prosedur pemilihan (hal ini mencakup tahapan-tahapan yang
harus dilalui dalam pemilihan termasuk konsultasi dengan
Rektor mengenai calon-calon ketua BLM UNIPA yang diajukan;
173
2) Kriteria khusus pengurus dengan catatan : tidak boleh
bertentangan dengan kriteria dasar sebagaimana diatur pada
poin 6 (enam);
3) Tata cara pemilihan yang demokratis;
4) Mekanisme penyusunan pengurus BLM UNIPA ini mencakup
penetapan jumlah anggota formatur sebanyak-banyaknya
sembilan orang dan sekurang-kurangnya lima orang dan unsur
anggota formatur yang bertugas menyusun kepengurusan BLM;
i. Rancangan tata tertib sebagaimana diatur dalam point (h)
dipersiapkan oleh P3BLM.
6. Syarat Ketua dan Pengurus BLM UNIPA
a. Syarat KetuaBLM UNIPA :
1) Terdaftar secara resmi sebagai anggota BLMberdasarkan Surat
Keputusan Rektor;
2) Tidak berstatus mahasiswa transfer dari perguruan tinggi lain;
3) Berada pada semester III (tiga) sampai dengan semester
V(lima);
4) Telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 62 SKS dan memiliki
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,85;
5) Tidak sedang menjabat ketua BLM, tidak sedang menjabat
ketua pada salah satu organisasi kepemudaan, politik dan
sosial di luar kampus,mendapat persetujuan Rektor UNIPA;
6) Sehat jasmani dan rohani;
7) Masa jabatan Ketua BLM untuk 1 (satu) periode selama 1 (satu)
tahun dan tidak dapatdicalonkan kembali untuk pimpinan
Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) ataupun Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM) UNIPA;
8) Memegang teguh prinsip-prinsip umum organisasi
kemahasiswaan UNIPA;
9) Memiliki kepribadian yang baik, komunikatif, semangat
berdedikasi, mampu memberikan citra positif untuk kemajuan
dan kejayaan kampus UNIPA serta menjunjung tinggi,
memperjuangkan dan membela cita-cita UNIPA;
10)Bersedia menandatangani Surat Pernyataan untuk
menjalankan tugas sebaik-baiknya dan tidak cuti selama
menjalankan tugas.
b. Syarat Pengurus BLM UNIPA:
Seorang dapat dipilih dan diangkat menjadi Ketua BLM, harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1) Terdaftar secara resmi sebagai anggota BLM berdasarkan Surat
Keputusan Rektor;
2) Tidak berstatus mahasiswa transfer dari perguruan tinggi lain;
174
3) Berada pada semester III (tiga) sampai dengan semester V
(delapan);
4) Telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 62 SKS dan memiliki
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,85;
5) Tidak sedang menjabat ketua BLM UNIPA;
6) Sehat jasmani dan rohani;
7) Memegang teguh prinsip-prinsip umum organisasi
kemahasiswaan UNIPA;
8) Memiliki kepribadian yang baik serta komunikatif dan
semangat berdedikasi serta mampu memberikan citra positif
utuk kemajuan dan kejayaan kampus UNIPA;
9) Menjunjung tinggi, memperjuangkan dan membela cita-cita
UNIPA;
10)Bersedia menandatangani Surat Pernyataan untuk
menjalankan tugas sebaik-baiknya dan tidak cuti selama
menjalankan tugas atau sedang mengikuti program Merdeka
Belajar-Kampus Merdeka selama 6 bulan di luar kampus.
7. Asas Pemilihan
a. Pemilihan dilaksanakan secara langsung, bebas, jujur, adil,
demokratis dan kekeluargaan dengan menjunjung tinggi
musyawarah untuk mufakat.
b. Apabila asas musyawarah untuk mufakat tidak dapat
dilaksanakan, maka pemilihan dilakukan dengan cara voting atas
dasar suara terbanyak.
3. Kepengurusan
a. Ketua dan Wakil Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa UNIPA
dipilih langsung oleh seluruh mahasiswa aktif UNIPA sedangkan
anggota pengurus BEM dipilih atau diangkat oleh Ketua dan
Wakil Ketua BEM terpilih;
b. Struktur dan komposisi kepengurusan Badan Eksekutif
Mahasiswa UNIPA terdiri dari :
1) Ketua (satu orang)
176
2) Wakil ketua (satu orang)
3) Sekretaris (satu orang)
4) Bendahara (satu orang)
5) Ketua Bidang (empat orang)
6) Para Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa
7) Anggota Pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa
c. Bidang-bidang dalam BEM UNIPA meliputi :
1) Bidang Penalaran dan Keilmuan
2) Bidang Bakat dan Minat
3) Bidang Pengabdian Pada Masyarakat
4) Bidang Kesejahteraan Mahasiswa
d. Bidang-bidang dalam BEM UNIPA membentuk unit-unit kegiatan
mahasiswa sesuai kebutuhan untuk membantu lancarnya kinerja
Bidang yang ada.
e. Unit-unit kegiatan mahasiswa sebagaimana diatur dalam ayat (d),
ditetapkan dengan memperhatikan aspek utama sesuai lingkup
kegiatan ekstrakurikuler yaitu penalaran dan keilmuan, bakat dan
minat, pengabdian masyarakat serta kesejahteraan Mahasiswa.
f. Jumlah dan jenis Unit Kegiatan Mahasiswa ditetapkan oleh Rektor.
g. Unit Kegiatan Mahasiswa dapat membentuk bidang-bidang kegiatan
mahasiswa sesuai kebutuhan untuk membantu lancarnya kinerja
Unit Kegiatan Mahasiswa.
h. Struktur kepengurusan Unit Kegiatan Mahasiswa diatur dalam tata
tertib BEM UNIPA dengan mendapat persetujuan Rektor.
i. Dalam menjalankan tugasnya, Unit Kegiatan Mahasiswa didampingi
oleh para dosen yang memiliki kualifikasi tertentu sesuai dengan
bidang keahlian dan minatnya.
j. Kelompok Dosen sebagaimana diatur dalam ayat (i) disebut Dosen
pendamping dan penunjukannya ditetapkan oleh Rektor dengan
suatu surat keputusan.
k. Masa bakti kepengurusan BEM UNIPA adalah 1 (satu) tahun
terhitung dari tanggalpelantikan sampai dengan 1(satu) tahun.
Khusus untuk ketua BEM periode yang lalu tidak dapat dicalonkan
dan dipilih kembalipada kepengurusan berikutnya.
l. Kepengurusan BEM UNIPA ditetapkan oleh Rektor dengan surat
keputusan.
m. Kepengurusan BEM UNIPA dilantik oleh Rektor.
n. Apabila Ketua BEM UNIPA berhalangan dan tidak dapat
menjalankan tugasnya, maka Rektor dapat menetapkan wakil ketua
untuk menggantikannya sampai akhir masa jabatannya.
o. Penggantian sebagaimana dimaksud pada ayat (n) ditetapkan
dengan suatu surat keputusan.
177
p. Keanggotaan pengurus BEM UNIPA dapat berakhir karena
berakhirnya masa bakti kepengurusan :
1) Tidak terdaftar sebagai mahasiswa aktif;
2) Diberhentikan oleh Rektor;
3) Mengundurkan diri;
4) Berhalangan sementara karena mendapat sanksi akademik dan
atau alasan-alasan lainnya;
5) Berhalangan tetap;
4. Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Pengurus BEM UNIPA
a. Persiapandan pelaksanaan pemilihan Ketua dan Wakil Ketua
pengurus BEM UNIPA, dilakukan oleh panitia Pemilihan Ketua
dan Wakil Ketua Pengurus BEM UNIPA yang disingkat dengan
PPKWP BEM UNIPA.
b. PPKWKP BEM UNIPA ditetapkan oleh Rektor dalam suatu surat
keputusan.
c. PPKWKP BEM UNIPA harus sudah terbentuk selambat-lambatnya
1 (satu) bulan sebelum masa bakti Badan Eksekutif Mahasiswa
Unipa berakhir.
d. PPKWKP BEM UNIPA memiliki tugas dan tanggungjawab yaitu :
1) Mempersiapkan pelaksanaan Pemilihan langsung ketua dan
wakil ketua Pengurus BEM UNIPA baik secara teknis maupun
secara administratif, kesiapan teknis antara lain mencakup
penjadwalan, pembuatan, syarat-syarat calon ketua dan
wakil ketua,rancangan tata tertib pemilihan,mekanisme
pemilihan dan persiapan administratif antara lain mencakup
penelitian/pemeriksaan kelengkapan administratif calon
ketua dan wakil ketua pengurus BEM UNIPA;
2) Melaporkan pelaksanaan pemilihan beserta hasil-hasilnya
kepada Rektor selambat-lambatnya 7 (tujuh hari setelah
pemilihan ketua dan wakil ketua pengurus BEM UNIPA);
e. Struktur dan komposisi PPKWKP UNIPA adalah sebagai berikut :
1) Ketua (satu orang)
2) Wakil (satu orang)
3) sekretaris (satu orang)
4) Bendahara (satu orang)
5) Ketua-ketua seksi
6) Anggota-anggota seksi
f. Tata cara pemilihan Ketua dan wakil ketua Pengurus BEM UNIPA
diatur dalam tata tertib pemilihan yang disusun berdasarkan
peserta rapat dan harus mendapat pengesahan dari Rektor.
g. Tata tertib rapat sebagaimana diatur dalam point (f) harus
mengatur hal-hal berikut :
178
1) Prosedur pemilihan (hal ini mencakup tahapan-tahapan yang
harus dilalui dalam pemilihan termasuk konsultasi dengan
Rektor mengenai calon-calon ketua dan wakil pengurus BEM
UNIPA yang diajukan;
2) Syarat-syarat khusus calon ketua dan wakilketua pengurus
BEM UNIPA yang tidak boleh bertentangan dengan syarat
dasar sebagaimana diatur pada point (5);
3) Tata cara yang demokratis;
h. Rancangan tata tertib sebagaimana diatur dalam point (g)
dipersiapkan oleh PPKWP BEM UNIPA.
5. Syarat Calon Ketua dan Wakil Ketua BEM UNIPA
SyaratKetua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa UNIPA:
a. Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester berjalan dengan
dibuktikan memiliki KTM yang masih berlaku;
b. Tidak berstatus mahasiswa transfer dari perguruan tinggi lain;
c. Berada pada semester III (tiga) sampai semester V(lima);
d. Telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 62 SKS dan memiliki
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,85;
e. Tidak sedang menjabat Ketua BEM UNIPA;
f. Tidak sedang menjabat Ketua pada salah satu organisasi
kepemudaan, organisasi politik, organisasi sosial
kemasyarakatan diluar kampus;
g. Mendapat persetujuan dari Dekan Fakultas yang bersangkutan;
h. Sehat jasmani dan rohani;
i. Masa jabatan Ketua BEM untuk 1 (satu) periode selama 1 (satu)
tahun dan tidak dapatdicalonkan kembali untuk pimpinan Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM) ataupun Badan Legislatif Mahasiswa
(BLM) UNIPA;
j. Memegang teguh prinsip-prinsip umum organisasi
kemahasiswaan UNIPA;
k. Memiliki kepribadian yang baik, komunikatif, semangat
berdedikasi, mampu memberikan citra positif untuk kemajuan
dan kejayaan kampus UNIPA serta menjunjung tinggi,
memperjuangkan dan membela cita-cita UNIPA;
l. Bersedia menandatangani Surat Pernyataan untuk menjalankan
tugas sebaik-baiknya dan tidak cuti selama menjalankan tugas
atau sedang mengikuti program Merdeka Belajar-Kampus
Merdeka selama 6 bulan di luar kampus.
6. Asas Pemilihan
Pemilihan ketua dan wakil ketua pengurus BEM UNIPA dilaksanakan
secara langsung oleh seluruh mahasiswa UNIPA secara, bebas
rahasia, jujur dan adil.
179
7. Mekanisme Pemilihan
a. Mekanisme pemilihan dapat berjalan apabila terdapat minimal 2
(dua) pasang bakal calon yang lolos verifikasi;
b. Apabila ketentuan pada point(a) tidak dipenuhi maka ada
perpanjangan waktu pendaftaran selama 1 (satu) minggu;
c. Apabila ketentuan pada ayat (b) tidak terpenuhi maka
mekanisme akan berjalan resmi dengan kesepakatan panitia
pelaksana atas persetujuan Wakil Rektor III.
180
b. BPMF berkewajiban :
1) Menjaring berbagai informasi kemahasiswaan,
mendiskusikan, dan menyampaikan hasilnya secara tertulis
kepada pimpinan fakultas;
2) Menyampaikan berbagai informasi kemahasiswaan, kepada
para mahasiswa ditingkat fakultas mengenai kebijakan dan
pendirian BPMF tentang sesuatu hal;
3) Melakukan konsultasi dengan pimpinan fakultas terhadap
persoalan-persoalan kemahasiswaan sebelum mengambil
keputusan;
4) Memberi pertanggungjawaban secara tertulis kepada Dekan
setelah melakukan suatu kegiatan maupun pada masa akhir
jabatan atau sesewaktu bila diminta Dekan;
5) Apabila laporan pertanggungjawaban ditolak oleh Dekan,
maka BPMF berkewajiban untuk memperbaiki dan
menyerahkan laporan tersebut selambat-lambatnya 14
(empat belas) hari setelah laporan ditolak dan jika dalam
jangka waktu tersebut ketua BPMF belum menyerahkan
laporan perbaikan, maka Ketua BPM dan atau yang terlibat
masalah akan dikenakan sanksi berupa skorsing sekurang-
kurangnya 1 (satu) semester;
3. Keanggotaan
a. Keanggotaan BPMF terdiri dari :
1) Keanggotaan yang diperoleh melalui pemilihan;
2) Keanggotan yang diperoleh karena jabatannya (ex-officio)
dalamkeorganisasian kemahasiswaan di kampus.
b. Keanggotaan BPMF yang diperoleh melalui pemilihan, sekurang-
kurangnya didukung 50 (lima puluh) mahasiswa untuk 1 (satu)
wakil dan sedapat mungkin mencerminkan unsur-unsur dari
program studi yang ada pada fakultas tersebut;
c. Pemilihan anggota BPMF sebagaimana yang disebutkan pada
poin (b) dilakukan secara langsung oleh mahasiswa dalam suatu
rapat khusus yang dilaksanakan HMP masing-masing program
studi;
d. Jumlah anggota BPMF sebagaimana diatur dalam poin (b) untuk
masing-masing Program Studi, ditetapkan oleh Dekan.
e. Bagi fakultas yang jumlah mahasiswa program studi tidak
mencapai jumlah yang diisyaratkan sebagaimana diatur dalam
poin (b), maka Dekan dapat mengambil kebijakan untuk
membuat atuaran khusus tentang jumlah wakil adari masing-
masing program studi.
185
3) Memberikan pendapat, usul dan saran kepada pimpinan
fakultas terutama hal-hal yang berkaitan dengan masalah-
masalah kemahasiswaan dalam pengembangan penalaran
dan keilmuan, minat dan kegemaran, pengabdian pada
masyarakat serta perbaikan kesejahteraan dan
pengembangan kewirausahaan;
c. BEMF berfungsi sebagai :
1) Badan eksekutif organisasi kemahasiswaan yang
melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler di tingkat fakultas;
2) Badan eksekutif kemahasiswaan yang melakukan koordinasi
dengan ekstrakulikuler yang melakukan koordinasi kegiatan
ekstrakulikuler antar program studi.
2. Hak dan Kewajiban
a. BEMF berhak :
1) Mendapatkan pelayanan dan fasilitas dari UNIPA dalam
rangka menjalankan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan sesuai
dengan situasi dan kondisi Universitas;
2) Melakukan konsultasi dengan pimpinan Fakultas mengenai
hal-hal yang berhubungan dengan ekstrakurikuler;
3) Melakukan kerjasama dengan organisasi-organisasi
kemahasiswaan intra kampus di UNIPA dan pihak-pihak lain
setelah mendapat persetujuan Dekan;
4) Mendapatkan P3KK yang telah disusun oleh BPMF;
5) Menjaring berbagai informasi kemahasiswaan, mendidkusikan
dan menyampaikan secara tertulis kepada Dekan Fakultas;
b. BEMF berkewajiban untuk :
1) Menghormati otoritas organisasi kemahasiswaan lainnya
didalam mengambil keputusan dan kebijakan-kebijakan;
2) Memberikan pertanggungjawaban secara tertulis baik setelah
melaksanakan suatu kegiatan maupun pada akhir masa
jabatan atau sewaktu-waktu bila diminta oleh Dekan;
3) Apabila pertanggungjawaban ditolak oleh Dekan, maka BEMF
berkewajiban untuk memperbaiki dan menyerahkan laporan
tersebut selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah
laporan ini ditolak dan jika dalam jangka waktu tersebut
Ketua BEMF belum menyerahkan laporan perbaikan, maka
ketua SMF dan/atau yang terlibat dalam masalah tersebut
akan dikenakan sanksi berupa skorsing sekurang-kurangnya 1
(satu) semester.
3. Kepengurusan
a. Ketua dan Wakil Ketua Pengurus BEM Fakultas dipilih secara
langsung oleh seluruh mahasiswa di fakultas ;
b. Struktur dan komposisi kepengurusan BEMF terdiri dari:
186
1) Ketua Umum (satu orang)
2) Wakil Katua (satu orang)
3) Sekretaris (satu orang)
4) Bendahara Umum (satu orang)
5) Para Ketua Bidang
6) Anggota Bidang
c. Bidang-bidang dalam BEMF meliputi:
1) Bidang Penalaran dan keilmuan
2) Bidang Bakat danMinat
3) Bidang Pengabdian pada Masyarakat
4) Bidang Kesejahteraan Mahasiswa
d. Bidang-bidang dalam BEMF membentuk seksi-seksi dan sub-sub
sesuai kebutuhan untuk lancarnya kinerja seksi yang ada.
e. Seksi-seksi dan sub-sub sebagaimana diatur dalam point (d),
ditetapkan dengan memperhatikan aspek-aspek utama sesuai
lingkup kegiatan ekstrakurikuler yaitu penalaran dan keilmuan,
bakar dan minat, pengabdian pada masyarakat dan
kesejahteraan mahasiswa.
f. Jumlah dan jenis Seksi diatur dalam Tata Tertib BEMF yang
disetujui oleh Dekan.
g. Dalam menjalankan tugas, seksi dibimbing oleh sekelompok
dosen yang ditunjuk oleh Dekan untuk membimbing mahasiswa
sesuai dengan bidang keahlian dan minatnya.
h. Kelompok dosen sebagaimana diatur dalam ayat (g) disebut
Dosen Pembimbing dan penunjukannya ditetapkan oleh Dekan
dengan suatu Surat Keputusan.
i. Masa bakti kepengurusan BEMF adalah 1 (satu) tahun terhitung
dari tanggal pelantikan.
j. KeputusanBEMF ditetapkan oleh Dekan dengan satu Keputusan.
k. Pengurus BEMF ditetapkan oleh Dekan
l. Apabila ketua BEMF berhalangan dan tidak dapat menjalankan
tugasnya maka Dekan dapat menetapkan Wakil Ketua untuk
menggantikannya akhir sampai masa jabatannya.
m. Pergantian sebagimana dimaksudkan pada point (l) ditetapkan
oleh Dekan dengan suatu surat Keputusan.
n. Keanggotaan pengurus BEMF dapat berakhir karena:
1) Berakhirnya masa bakti kepengurusan;
2) Tidak terdaftar sebagai mahasiswa aktif;
3) Diberhentikan oleh Dekan;
4) Mengundurkan diri;
5) Berhalangan sementara karena mendapat sanksi akademik
dan atau alasan-alasan lainnya;
6) Berhalangan tetap;
187
4. Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Pengurus BEM Fakultas
a. Persiapan dan pelaksanaan pemilihan ketua dan wakil ketua
pengurus BEMF, dilakukan oleh panitia Pemilihan Pengurus BEMF
yang disingkat dengan PPKWPBEMF.
b. PPKWBEMF ditetapkan oleh Dekan dalam suatu Surat keputusan.
c. PPKWPBEMF harus sudah terbentuk selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan sebelum masa bakti BEMF berakhir.
d. PPKWPBEMF memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut;
1) Mempersiapkan pelaksanaan pemilihan langsung baik secara
teknis maupun administratif, persiapan teknis mencakup
penjadwalan, pembuatan syarat-syarat calon dan rancangan
tata tertib; persiapan administratif mencakup penelitian
adminitrasi,mekanisme pemilihan dan persiapan kelengkapan
calon ketua dan wakil ketua pengurus BEMF;
2) Melaporkan pelaksanaan pemilihan beserta hasil-hasilnya
kepada Dekan selambat-lambatnya 7 (tujuh hari) setelah
pemilihan pengurus BEMF UNIPA;
e. Struktur dan komposisi PPKWPBEMF UNIPA sebagai berikut :
1) Ketua (satu orang);
2) Wakil Ketua (satu orang);
3) Sekretaris (satu orang);
4) Bendahara (satu orang);
5) Ketua-ketua Seksi;
6) Anggota-angota Seksi;
f. Tata carapemilihan Ketua dan Wakil Ketua Pengurus BPMF
diatur dalam Tata Tertib Pemilihan yang disusun berdasarkan
peserta rapat dan harus mendapat pengesahan dari Dekan.
g. Tata Tertib rapat sebagaimana diatur dalam ayat (6) harus
mengatur hal-hal berikut :
1) Prosedur pemilihan (hal ini mencakup tahapan-tahapan yang
harus dilalui dalam pemilihan termasuk konsultasi dengan
Dekan mengenai calon-calon Ketua dan Wakil Ketua
pengurus BPMF yang diajukan.
2) Syarat calon ketua dan wakil ketua pengurus BEMF.
3) Tata cara yang demokratis.
h. Rancangan Tata Tertib sebagaimana diatur dalam ayat (7)
dipersiapkan oleh PPKWPBEMF.
5. Syarat Ketua dan Wakil KetuaBEM Fakultas
Seseorang dapat dipilih dan diangkat menjadi Ketua dan Wakil
Ketua BEMF, jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester berjalan dengan
dibuktikan oleh KTM;
b. Tidak berstatus mahasiswa transfer dari perguruan tinggi lain;
188
c. Berada pada semester III (tiga) sampai semester V (lima);
d. Telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 62 SKS dan memiliki
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,85;
e. Tidak sedang menjabat ketua BEMF
f. Tidak sedang menjabat Ketua Umum atau Ketua pada salah satu
organisasi kepemudaan, organisasi politik, dan organisasi sosial
kemasyarakatan di luar kampus;
g. Mendapat persetujuan Dekan;
h. Sehat jasmani dan rohani;
i. Masa jabatan Ketua BEMF untuk 1 (satu) periode selama 1 (satu)
tahun dan tidak dapat mencalonkan kembali untuk pimpinan
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF) ataupun Badan
Perwakilan Mahasiswa Fakultas (BPMF);
j. Memegang teguh prinsip-prinsip umum organisasi
kemahasiswaan UNIPA serta menjunjung tinggi,
memperjuangkan dan membela cita-cita UNIPA;
k. Memiliki kepribadian yang baik, komunikatif dan semangat
berdedikasi serta mampu memberikan citra positif utuk
kemajuan dan kejayaan kampus UNIPA;
l. Bersedia menandatangani Surat Pernyataan untuk menjalankan
tugas sebaik-baiknya dan tidak cuti selama menjalankan tugas
atau sedang mengikuti program Merdeka Belajar-Kampus
Merdeka selama 6 bulan di luar kampus.
6. Asas Pemilihan
Pemilihan ketua dan wakil ketua pengurus BEMF dilaksanakan oleh
mahasiswa fakultas secara langsung,bebas,rahasia,jujur dan adil.
191
4. Pemilihan Pengurus
a. Kegiatan persiapan dan pelaksanaan pemilihan pengurus
HMPS dilakukan oleh Panitia Pemilihan Pengurus HMPS yang
disingkat dengan P3HMPS;
b. P3HMPS ditetapkan oleh Ketua Program Studi dalam suatu
Surat Keputusan;
c. P3HMPS harus sudah terbentuk selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan sebelum masa bhakti HMPS berakhir;
d. P3HMPS memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut :
1) Mempersiapkan pelaksanaan rapat pemilihan pengurus
HMPS baik secara teknis maupun secara administratif,
persiapan teknis antara lain mencakup penjadwalan,
rancangan-rancangan keputusan, rancangan tata tertib,
penetapan syarat calon, pengaturan dan penataan ruang
rapat; persiapan administratif antara lain mencakup
penyelidikan administrasi para calon pengurus;
2) Melaporkan pelaksanaan pemilihan beserta hasil-hasilnya
kepada Ketua Program Studi selambat-lambatnya 7 (tujuh
hari setelah pemilihan pengurus HMPS;
e. Struktur dan komposisi P3HMPS adalah sebagai berikut :
1) Ketua (satu orang);
2) Wakil Ketua (satu orang);
3) Sekretaris (satu orang);
4) Bendahara (satu orang);
5) Ketua-ketua seksi;
6) Anggota-anggota seksi;
f. Tata cara pemilihan Pengurus HMPS diatur secara khusus
dalam Tata Tertib Rapat Pemilihan yan disusun berdasarkan
kesepakatan peserta rapat dan harus mendapat pengesahan
dari Ketua Program Studi;
g. Tata Tertib Rapat seperti dimaksud pada ayat (6) harus
mengatur memperhatikan hal-hal berikut :
1) Prosedur pemilihan mencakup tahapan yang harus dilalui
dalam pemilihan termasuk konsultasi dengan Ketua
Program Studi mengenai calon Ketua HMPS yang dipilih;
2) Kriteria pengurus;
3) Tata cara pemilihan yang demokratis;
4) Mekanisme penyusunan kepengurusan HMPS; hal ini
mencakup penetapan jumlah formatur (sebanyak-
banyaknya Sembilan orang dan sekurang-kurangnya lima
orang) dan unsur anggota formatur yang bertugas
menyusun kepengurusan HMPS;
192
h. Rancangan Tata Tertib sebagaimana diatur dalam ayat (7)
dipersiapkan oleh P3HMPS.
5. Syarat Ketua dan Pengurus HMPS
a. Syarat Ketua HMPS :
Seseorang dapat dipilih dan diangkat menjadi Ketua HMPS,
harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1) Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester berjalan;
2) Tidak berstatus mahasiswa transfer dari perguruan tinggi
lain;
3) Aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan pada fakultas,
program studi sekurang-kurangnya2(dua) semester berturut-
turut dari semester yang di tempuh terakhir;
4) Berada di semester III (tiga) sampai semester V (lima) dan
telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 62 SKS;
5) Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,85;
6) Tidak terkena sanksi akademis maupun non akademis;
7) Tidak sedang menjabat Ketua HMPS;
8) Tidak sedang menjabat Ketua Umum atau Ketua pada salah
satu organisasi kepemudaan, organisasi politik, organisasi
sosial kemasyarakatan di luar kempus;
9) Sehat rohani dan jasmani;
10) Memegang teguh prinsip-prinsip umum organisasi
kemahasiswaan UNIPA; serta menjunjung tinggi,
memperjuangkan dan membela cita-cita UNIPA;
11) Memiliki kepribadian yang baik, komunikatif dan semangat
berdedikasi serta mampu memberikan citra positif utuk
kemajuan dan kejayaan kampus UNIPA;
12) Bersedia menandatangani Surat Pernyataan untuk
menjalankan tugas sebaik-baiknya dan tidak cuti selama
menjalankan tugas atau sedang mengikuti program Merdeka
Belajar-Kampus Merdeka selama 6 bulan di luar kampus.
b. Syarat Pengurus HMPS :
1) Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester berjalan;
2) Tidak berstatus mahasiswa transfer dari perguruan tinggi
lain;
3) Aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan fakultas,
program studi sekurang-kurangnya 2(dua) semester berturut-
turut terhitung dari semester yang ditempuh terakhir;
4) Berada di semester III (tiga) sampai semester V (lima) dan
telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 62 SKS;
5) Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,85;
6) Tidak sedang terkena sanksi akademis maupun non
akademis;
193
7) Tidak sedang menjabat Ketua HMPS;
8) Sehat jasmani dan rohani;
9) Memiliki kepribadian yang baik, komunikatif dan memiliki
semangat berdedikasi;
10) Memegang teguh prinsip-prinsip umum organisasi
kemahasiswaan UNIPA serta menjunjung tinggi,
memperjuangkan dan membela cita-cita UNIPA;
11) Memiliki kepribadian yang baik, komunikatif dan semangat
berdedikasi serta mampu memberikan citra positif utuk
kemajuan dan kejayaan kampus UNIPA;
12) Bersedia menandatangani Surat Pernyataan untuk
menjalankan tugas sebaik-baiknya dan tidak cuti selama
menjalankan tugas atau sedang mengikuti program Merdeka
Belajar-Kampus Merdeka selama 6 bulan di luar kampus.
6. Asas Pemilihan
a. Pemilihan harus dilakukan secara demokratis dan kekeluargaan
serta menjunjung tinggi musyawarah untuk mufakat.
b. Apabila musyawarah untuk mufakat tidak dapat dilaksanakan,
maka pemilihan atas dasar perhitungan suara terbanyak.
195
Ketua Bidang dan/atau Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa dan/atau
Ketua-Ketua Seksi, Ketua Sub Komisi dan/atau Ketua Sub Seksi.
d. Rapat Komisi adalah rapat yang dilakukan oleh Komisi-Komisi
dalam BLM UNIPA atau BPMF untuk membahas segala sesuatu
yang berhubungan dengan tugas komisi.
e. Rapat Sub Komisi adalah Rapat yang dilakukan oleh Sub-Sub
Komisi yang diperuntukan bagi anggota sebuah sub Komisi dalam
sebuah Komisi BLM UNIPA atau BPMF untuk membahas segala
sesuatu yang berhubungan dengan tugas Sub Komisi.
f. Rapat Bidang adalah rapat yang dilakukan oleh ketua dan
anggota bidang untuk membahas segala sesuatu yang
berhubungan dengan tugas masing-masing bidang
g. Rapat Unit Kegiatan Mahasiswa adalah rapat yang dilakukan
oleh Unit-unit kegiatan mahasiswa dalam BEM UNIPA untuk
membahas segala sesuatu yang berhubungan dengan tugas Unit
Kegiatan Mahasiswa.
h. Rapat Bidang adalah rapat yang dilakukan oleh Bidang-bidang
dalam BEM UNIPA atau BEMF untuk membahas segala sesuatu
yang berhubungan dengan tugas bidang.
i. Rapat Seksi adalah rapat yang dilakukan oleh Seksi-seksi dalam
BEM UNIPA atau BEMF atau HMPS untuk membahas segala
sesuatu yang berhubungan dengan tugas Seksi.
j. Rapat Sub Seksi adalah rapat yang dilakukan oleh Sub-sub Seksi
dalam BEM UNIPA atau BEMF atau HMPS untuk membahas segala
sesuatu yang berhubungan dengan tugas Sub Seksi.
k. Rapat Konsultasi adalah rapat bersama antara Ormawa legislatif
dan Ormawa eksekutif yang dapat diadakan baik ditingkat
Universitas atau di tingkat fakultas untuk membahas segala
sesuatu yang berhubungan dengan tugas masing-masing atau
dalam rangka menyelesaikan suatu masalah kemahasiswaan.
l. Rapat koordinasi Bidang Kemahasiswaan adalah rapat antar
semua pejabat structural bidang kemahasiswaan, pimpinan
Ormawa, pimpinan unit-unit terkait yang dapat diadakan baik di
tingkat universitas atau di tingkat fakultas untuk membahas
segala sesuatu yang berhubungan dengan perencanaan dan
evaluasi kegiatan ekstrakulikuler dalam satu kurun waktu
tertentu.
2. Rapat Paripurna
a. Rapat Paripurna terdiri atas Rapat Paripurna Biasa dan Rapat
Paripurna Luar Biasa.
b. Rapat Paripurna Biasa terdiri dari :
196
1) Rapat Penetapan GBPKK (BLM UNIPA) atau Rapat Penetapan
P3KK (BPMF) atau Rapat Penetapan RENOP (BEM
UNIPA,BEMF,HMPS);
2) Rapat Penyusunan dan Rapat Penetapan Tata Tertib (semua
Ormawa);
c. Rapat Paripurna Luar Biasa adalah rapat yang diadakan bila
terjadi hal-hal yang luar biasa, yang mempunyai dampak besar
terhadap keberadaan, tugas, fungsi dan kewajiban BLM atau
BPMF atau dampak terhadap segenap mahasiswa universitas
atau fakultas atau program studi.
d. Rapat Paripurna Luar Biasa sebagaimana disebutkan pada
ayat(3), dapat diadakan baik atas inisiatif pengurus Ornawa
yang bersangkutan maupun atas usul dua pertiga jumlah
anggotanya.
e. Hasil Rapat Paripurna Luar Biasa harus dilaporkan kepada
pimpinan universitas atau fakultas atau program studi yang
sesuai tingkatannya masing-masing, selambat-lambatnya 1
(satu) minggu setelah diadakan rapat.
f. Ketentuan lebih lanjut mengenai Rapat Paripurna Luar biasa
dapat diatur dalam Tata Tertib Ormawa masing-masing.
g. Tata Tertib sebagaimana dimaksud pada ayat (6), harus
mendapat persetujuan dari Rektor atau Dekan atau Ketua
Program Studi sesuai jenjang masing-masing.
3. Rapat Pimpinan
a. Rapat Pimpinan dianggap sah apabila dihadiri oleh sekurang-
kurangnya dua pertiga jumlah pengurus.
b. Rapat Pimpinan dipimpin oleh Ketua dan Wakil Ketua.
c. Rapat Pimpinan Ormawa diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu)
kali dalam sebulan.
d. Agenda Rapat dapat diatur sesuai situasi dan kondisi yang
semuanya mengarah kepada pengelolaan empat bidang kegiatan
ekstrakurikuler.
e. Ketentuan lebih lanjut mengenai rapat Pimpinan dapat diatur
dalam tata tertib Ormawa yang bersangkutan.
4. Rapat Komisi atau Rapat Sub Komisi
a. Rapat Komisi atau Rapat Sub Komisi diadakan untuk membahas
persoalan-persoalan yang muncul dalam kehidupan
kemahasiswaan sesuai dengan bidang tugas masing-masing
Komisi atau Sub Komisi.
b. Rapat Komisi atau Rapat Sub Komisi dipimpin oleh Ketua/Wakil
Ketua Komisi atau Ketua Sub Komisi.
197
c. Rapat Komisi atau Rapat Sub Komisi dapat diadakan sekurang-
kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan atau sewaktu-waktu
berdasarkan kepentingan masing-masing komisi atau sub komisi.
d. Ketentuan lebih lanjut mengenai rapat komisi dapat diatur
dalam tata tertib Ormawa yang bersangkutan.
5. Rapat Seksi atau Rapat Sub Seksi
a. Rapat Komisi atau Rapat Sub Seksi diadakan untuk membahas
persoalan-persoalan yang muncul dalam kehidupan
kemahasiswaan sesuai dengan bidang tugas masing-masing.
b. Rapat Komisi atau Rapat Sub Komisi dipimpin oleh Ketua/Wakil
Ketua Seksi atau Ketua Sub Seksi.
c. Rapat Seksi atau Rapat Sub Seksi dapat diadakan sekurang-
kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan atau sewaktu-waktu
berdasarkan kepentingan masing-masing Seksi atau sub Seksi.
d. Ketentuan lebih lanjut mengenai rapat komisi dapat diatur
dalam tata tertib Ormawa yang bersangkutan.
6. Rapat Unit Kegiatan Mahasiswa
a. Rapat Unit Kegiatan Mahasiswa diadakan untuk membahas
persoalan-persoalan yang muncul dalam kehidupan
kemahasiswaan sesuai dengan bidang tugas masing-masing unit
Kegiatan kemahasiswaan.
b. Rapat Unit Kegiatan Mahasiswa dipimpian oleh Ketua/Wakil
Ketua Unit Kegiatan Kemahasiswaan.
c. Rapat Unit Kegiatan Mahasiswa dapat diadakan sekurang-
kurangnya 1 (satu) kali sebulan atau sewaktu-waktu
berdasarkan kepentingan masing-masing Unit Kegiatan
Kemahasiswaan.
d. Ketentuan lebih lanjut mengenai rapat Unit Kegiatan Mahasiswa
dapat diatur dalam tata tertib Ormawa yang bersangkutan.
7. Rapat Bidang
a. Rapat Bidang dilakukan unutl membahas persoalan-persoalan
yang muncul dalam kehidupan kemahasiswaan sesuai dengan
bidang tugas masing-masing bidang.
b. Rapat Bidang dapat diadakan sekurang-kurangnyan 1 (satu) kali
dalam 2 (dua) bulan atau sewaktu-waktu berdasarkan
kepentingan masing-masing bidang.
c. Rapat Bidang dipimpin oleh Ketua / Wakil Ketua Bidang.
d. Ketentuan lebih lanjut mengenai rapat bidang dapat diatur
dalam tata tertib ormawa yang bersangkutan.
8. Rapat Konsultasi
a. Rapat Konsultasi diadakan untuk membahas persoalan-persoalan
yang muncul dalam kehidupan kemahasiswaan sesuai dengan
bidang tugas masing-masing Ormawa legislative dan Ormawa
198
eksekutif guna mencapai keselarasan keterpaduan visi dan
pelaksanaannya.
b. Rapat Konsultasi dipimpin oleh Ketua/Wakil Ketua Ormawa.
c. Rapat Konsultasi dapat diadakan sekurang-kurangnyan 1 (satu)
kali dalam 3 (tiga) bulan atau sewaktu-waktu berdasarkan
urgensitas masalah.
d. Ketentuan lebih lanjut mengenai rapat konsultasi dapat diatur
dalam tata tertib Ormawa yang bersangkutan.
9. Rapat Koordinasi Bidang Kemahasiswaan
a. Rapat Koordinasi Bidang Kemahasiswaan diadakan untuk
membahas prencanaan dan evaluasi kegiatan ekstrakurikuler
dalam kurun waktu tertentu atau untuk membahas persoalan-
persoalan yang muncul dalam kehidupan kemahasiswaan di
tingkat universitas atau tingkat fakultas.
b. Rapat Koordinasi Bidang Kemahasiswaan di pimpin oleh
pimpinan universitas atau pimpinan fakultas sesuai
tingkatannya.
c. Rapat Koordinasi Bidang Kemahasiswsitaaan diadakan sekurang-
kurangnya 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan atau sewaktu-
waktu berdasrkan dinamika kegiatan ekstrakurikuler di tingkat
masing-masing.
d. Ketentuan lebih lanjut mengenai rapat koordinasi bidang
kemahasiswaan dapat diatur pimpinan universitas atau fakultas
sesuai tingkatannya.
200
c. Peringatan sebagaimana diatur dalam ayat (1) butir a dan b,
dapat dilakukan secara lisan dan/atau tulisan oleh pimpinan
universitas, atau fakultas, atau program studi.
d. Pada kasus-kasus tertentu khususnya yang sangat merugikan
lembaga, sanksi dapat langsung diberikan berupa skorsing selam
1 (satu) tahun tanpa melalui peringatan.
4. Kewenangan Pemberian Sanksi
a. Rektor memiliki wewenang untuk memberikan semua jenis
sanksi kepada mahasiswa yaitu:
1) Pemberhentian dari status mahasiswa;
2) Pemberian skorsing;
3) Pencabutan bea siswa;
4) Tuntutatan penggantian kembali kerugian material yang
disebabkan oleh tindakan atau kelalaian dari mahasiswa;
5) Pemberhentian dari jabatan dalam Ormawa di semua
tingkatan dalam Universitas.
b. Dekan memiliki wewenang untuk memberikan semua jenis
sanksi-sanksi berupa:
1) Pemberian skorsing
2) Pencabutan bea siswa
3) Tuntutan penggantian kembali kerugian material yang
disebabkan oleh perbuatan, tindakan atau kelalaian dari
mahasiswa
4) Pemberhantian dari jabatan Ormawa di tingkat fakultas
5) Pemberian masukan kepada pimpinan universitas mengenai
mahasiswa fakultasnya yang bermasalah untuk dikenakan
sanksi baik berupa pemberhentian, pemberian skorsing atau
pencabutan beasiswa.
c. Ketua Program Studi memiliki wewenang untuk memberikan
sanksi sebagai berikut:
1) Tuntutan pergantian kembali kerugian material yang
disebabkan oleh perbuatan, tindakan atau kelalaian dari
mahasiswa.
2) Pemberian masukan kepada pimpinan universitas mengenai
mahasiswa fakultasnya yang bermasalah untuk dikenakan
sanksi baik berupa pemberhentian, pemberian skorsing atau
pencabutan beasiswa.
L. Keuangan Organisasi Kemahasiswaan
1. Sumber Keuangan
a. Keuangan untuk mendukung ekstrakurikuler yang dikelola oleh
ormawa dapat bersumber dari:
1) Bantuan universitas
2) Sumbangan yang tidak mengikat dari pihak lain
201
3) Usaha-usaha lain atas inisiatif organisasi kemahasiswaan
b. Jumlah dan besar sumbangan wajib mahasiswa ditetapkan oleh
Rektor dengan suatu Surat Keputusan.
c. Bantuan universitas diberikan atas dasar prioritas kegiatan
dengan mempertimbangkan kondisi keuangan universitas.
d. Sumbangan yang tidak mengikat dari pihak lain, harus
dilaporkan kepada Rektor atau Dekan atau Ketua Progrm studi
berdasarkan jenjang kegiatannya.
e. Sumber keuangan yang berasal (diperoleh) dari usaha dan
inisiatif mahasiswa, harus mendapat persetujuan Rektor.
2. Pengaturan Pengelolaan Dana
a. Pengaturan pengelolaan danaOrmawa tingkat universitas
dilakukan oleh pimpinan universitas.
b. Pengaturan pengelolaan dana ormawa tingakat fakultas dan
program studi dilakukan oleh pimpinan fakultas.
3. Prosedur Pengajuan Dana
a. Setiap pengajuan dana disampaikan dalam bentuk proposal
kegiatan, sesuai dengan program kerja yang telah ditetapkan.
b. Usulan pengajuan dana untuk kegiatan Ormawa tingkat
universitas (termasuk UKM), diajukan kepada Rektor oleh
Ormawa yang bersangkutan dengan diketahui oleh Wakil Rektor
bidang kemahasiswaan dengan melampikan proposal
kegiatannya yang juga perlu disahkan oleh Wakil Rektor Bidang
Kemahasiswaan.
c. Ususlan pengajuan dana untuk kegiatan Ormawa tingkat
fakultas (BEMF dan BPMF), diajukan oleh Dekan kepada Rektor
dengan melampirkan proposal kegiatan Ormawa yang
bersangkutan yang disahkan oleh Wakil Dekan.
d. Usulan pengajuan dana untuk kegiatan Ormawa tingkat Program
Studi, diajukan oleh Dekan kepada Rektor dengan melampirkan
proposal kegiatan Ormawa yang bersangkutan yang diketahui
oleh Ketua Program Studi dan disahkan oleh Wakil Dekan.
e. Usulan pengajuan dana yang ditetapkan dalam ayat (b) sampai
dengan ayat (d), dilakukan pula untuk usulan pengajuan dana
oleh semua kepanitiaan yang dibentuk oleh masing-masing
Ormawa sesuai tingkatannya.
f. Penyerahan dana dari tingkat universitas dilakukan dengan
prosedur sebagai berikut: dana tersebut diserahkan oleh bagian
keuangan universitas (Biro Keuangan) kepada Wakil Rektor
Bidang Kemahasiswaan untuk Ormawa tingkat universitas dan
kepada Dekan untuk Ormawa tingkat Fakultas.
202
4. Pertanggungjawaban Keuangan
a. Pertanggungjawaban keuangan harus disampaikan kepada
pimpinan Universitas atau Fakultas paling lambat 14 (empat
belas) hari setelah kegitan dilaksanakan.
b. Pertanggungjawaban keuangan Ormawa tingkat Universitas
disampaikan kepada Rektor setelah diketahui oleh Wakil Rektor
Bidang Kemahasiswaan.
c. Pertanggungjawaban keuangan Ormawa tingkat Fakultas
disampaikan kepada Dekan setelah diketahui oleh Wakil Dekan.
d. Pertanggungjawaban keuangan Ormawa tingkat Program Studi
disampaikan kepada Dekan setelah disetujui oleh Ketua Program
Studi serta diketahui oleh Wakil Dekan.
e. Pertanggungjawaban keuangan sebagaimana yang diatur dalam
ayat (a), ayat (b), ayat (c), dan ayat (d), diberlakukan pula
untuk pertanggungjawaban keuangan semua kepanitiaan yang
dibentuk oleh masing-masing Ormawa sesuai tingkatannya.
f. Fungsionaris Ormawa yang mengabaikan pertanggungjawaban
sebagaimana diatur pada ayat (a), ayat (b), ayat (c), ayat (d),
dan ayat (e), dapat dikenakan sanksi berupa skorsing sekurang-
kurangnya 1 (satu) semester.
208
A. Biaya Testing / Pendaftaran Mahasiswa Baru
Para calon mahasiswa/i yang akan mengikuti testing masuk
Universitas Nusa Nipa Maumere, wajib mendaftarkan diri dengan
membayar uang pendaftaran.
209
2. Dana Pengembangan Pendidikan
Dana Pengembangan Pendidikan adalah dana untuk
pengembangan pendidikan dan pengajaran yang dapat dibayar
lunas atau diangsur pada saat diterima menjadi mahasiswa
Universitas Nusa Nipa. Dana Pengembangan hanya dibayar satu
kali selama mengikuti pendidikan.
C. Sanksi
Para mahasiswa/i yang tidak/belum melaksanakan kewajibannya
membayar SPP, Herregistrasi, dan kewajiban-kewajiban lainnya
sampai batas waktu yang telah ditetapkan, tidak diperkenankan
untuk mengikuti ujian, baik Ujian Tengah Semester, Ujian Akhir
Semester maupun Ujian Akhir Program.
D. Kewajiban Membayar
Selain biaya tersebut diatas para mahasiswa/i UNIPA dikenakan
kewajiban membayar : Uang Ujian, Uang Praktikum, Uang PKL, Uang
Skripsi, Uang Wisuda, Uang KKN dan lain-lain yang diatur tersendiri.
Segala jenis keuangan yang telah dibayar tidak bisa diambil kembali.
Segala jenis keuangan/komponen biaya pendidikan dapat berubah
setiap tahun sesuai dengan kebijaksanaan yayasan.
211
A. Penjelasan Umum
Satuan teknis di Universitas Nusa Nipa yang melaksanakan tugas
teknis operasional dan/atau tugas teknis penunjang dari lembaga
Universitas Nusa Nipa. Kewenangan dan tanggung jawabnya
menunjang kegiatan akademik dalam rangka pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi yang berasal dari Universitas Nusa Nipa.
213
Laboratorium TIK Universitas Nusa Nipa telah mengembangkan
teknologi informasi berbasis website secara online berupa sistem
informasi manajemen baik administrasi akademik, keuangan
maupun kemahasiswaan yang dilaksanakan secara terpadu.
Laboratorium TIK Universitas Nusa Nipa menyiapkan beberapa
laboratorium berbasis komputer untuk menunjang proses KBM
mahasiswa tentang teknologi informasi berupa: 1) Computer Base
Test (CBT), 2) Laboratorium Multimedia, 2) Laboratorium Desain
Web, 3) Laboratorium Jaringan Komputer, 4) Laboratorium
Pemrograman, 5) Laboratorium Public Relations dan 6)
Laboratorium Multimedia Komunikasi.
9. Laboratorium Terpadu
Laboratorium Terpadu Universitas Nusa Nipa selain melaksanakan
tugas utamanya menyelenggarakan praktikum Basic Sciences bagi
mahasiswa dan dosen, juga memberikan layanan uji kalibrasi dan
analisis seperti, analisis air minum dan air limbah, beton struktur,
konstruksi bangunan dll. Laboratorium Terpadu Universitas Nusa
Nipa menyiapkan beberapa laboratorium berbasis komputer untuk
menunjang proses KBM mahasiswa dalam setiap bidang keahlian
berupa: 1) Laboratorium Arsitektur, 2) Laboratorium Teknik Sipil,
3) Laboratorium Jiwa, 4) Laboratorium Gawat Darurat/Kritis, 4)
Laboratorium KMB, 5) Laboratorium Anak, 6) Laboratorium
Maternitas, 7) Laboratorium Psikologi, 8) Laboratorium Biologi, 9)
Laboratorium Kimia, dan 10) Laboratorium Fisika.
214
11. Lembaga Penyiaran/Studio Radio
Lembaga Penyiaran Universitas Nusa Nipa mempunyai tugas
melaksanakan urusan publikasi, peliputan kegiatan Universitas
Nusa Nipa, dan hubungan masyarakat, serta fasilitasi layanan
mahasiswa, pendidik, dan tenaga kependidikan, serta promosi
lembaga.
215
TABEL SISTEM PENILAIAN KARAKTER MAHASISWA (SPKM)
Semester I (satu )
A. TAHAP ORIENTASI DASAR
NO KEGIATAN BOBOT DASAR PENILAIAN
Semester II (dua )
B. TAHAP ORIENTASI LANJUTAN
NO KEGIATAN BOBOT DASAR PENILAIAN
O T
1 Mengikuti misa/perayaan Ekaristi dalam
dalam rangka menyabut Tahun Ajaran Baru 15 Daftar Hadir/Sertifikat
2 Upacara Bendera Memperingati 10 Daftar hadir
hari-hari Besar yang bersifat Nasional
3 Menghadiri / terlibat kegiatan Universitas
a. Dies Natalies (Peserta) 5 Daftar hadir
b. Natal Bersama (kepanitiaan) 5 Daftar hadir
d. Partisipasi / terlibat dalam Wisuda 5 SK./Daftar Hadir
4 (kepanitiaan)
Menghadiri rekoleksi dalam rangka Natal & 10 Daftar hadir/
Tahun
/ Natal Baru
berasama Dokumentasi
5 Bakti Sosial
a. Dalam Kampus 7,5 Daftar Hadir
b. Luar Kampus 10 Daftar Hadir
c. Donor darah 15 Surat Tugas dari UNIPA
6 Mengikuti Kegiatan Forum Ilmiah (seminar
lokakarya,workshop, kuliah Umum, talk
show dsb) Nasional
a. Tingkat 17,5 Sertifikat/Daftar Hadir
b. Tingkat Regional 15 Sertifikat/Daftar Hadir
c. Tingkat Universitas 12,5 Sertifikat/Daftar Hadir
d. Tingkat Fakultas 10 Sertifikat/Daftar Hadir
e. Tingkat Program Studi 7,5 Sertifikat/Daftra Hadir
7 Membuat tulisan Ilmiah/opini yang di
217
dalam :
a. Majalah dinding kampus (tiap tulisan) 5 Sertifikat/Dokumentasi
b. Surat kabar/media lokal 7,5 Sertifikat/Dokumentasi
c. Surat kabar/ media Tingkat Provinsi 10 Sertifikat/Dokumentasi
d. Surat kabar /media Tingkat Nasional 15 Sertifikat/Dokumentasi
8 Membuat tulisan sastra yang di
a. Majalah dinding kampus (tiap tulisan) 5 Sertifikat/Dokumentasi
b. Surat kabar/media lokal 7,5 Sertifikat/Dokumentasi
c. Surat kabar/ media Tingkat Provinsi 10 Sertifikat/Dokumentasi
d. Surat kabar /media Tingkat Nasional 12,5 Sertifikat/Dokumentasi
9 Partisipasi dalam kegiatan Badan Eksekutif
a. Tingkat Universitas 10
b. Tingkat Fakultas 7,5
c. Tingkat Program Studi 5
10 Memperoleh prestasi di bidang akademik :
a. Tingkat Universitas (Juara;I,II,III ) 10 Sertifikat/Dokumentasi
b. Tingkat regional (Juara;I,II,III ) 15 Sertifikat/Dokumentasi
c. Tingkat Nasional (Juara;I,II,III ) 20 Sertifikat/Dokumentasi
11 Memperoleh prestasi pada bidang bakat
a. Tingkat Universitas (Juara;I,II,III ) 10 Sertifikat/Dokumentasi
b. Tingkat regional (Juara;I,II,III ) 15 Sertifikat/Dokumentasi
c. Tingkat Nasional (Juara;I,II,III ) 20 Sertifikat/Dokumentasi
250
218
BIMBINGAN AKADEMIK
Nama : ................................................
NIDN : ................................................
Tlp/HP : ................................................
Email : ................................................
.................................
(NAMA & TTD)
219
REKAPITULASI INDEKS PRESTASI
II
III
IV
VI
VII
220
VIII
IX
XI
XII
XIII
XIV
221
BIMBINGAN AKADEMIK
222
Dekan, Ka. Prodi, Dosen PA,
223
Dekan, Ka. Prodi, Dosen PA,
224
Dekan, Ka. Prodi, Dosen PA,
225
Dekan, Ka. Prodi, Dosen PA,
226
Dekan, Ka. Prodi, Dosen PA,
227
Dekan, Ka. Prodi, Dosen PA,
228
Dekan, Ka. Prodi, Dosen PA,
229
Dekan, Ka. Prodi, Dosen PA,
230
Dekan, Ka. Prodi, Dosen PA,
231
Dekan, Ka. Prodi, Dosen PA,
232
Dekan, Ka. Prodi, Dosen PA,
233
Dekan, Ka. Prodi, Dosen PA,
Nama :
NIM :
Dosen Pembimbing : 1.
2.
Judul Skripsi :
234
235
236
237
Maumere,
Diperiksa,
.................................... ....................................
Mengetahui,
....................................
238