Anda di halaman 1dari 3

1.

Nama Tes
Nama Asli                :    Culture Fair Test, Scale 2 and 3
                                      Form A dan Form B
Nama Indonesia       :    a. Tes “G” Skala 2A (A7A)
                                      b. Tes “G” Skala 2B (A7B)
                                      c. Tes “G” Skala 3A
                                      d. Tes “G” Skala 3B           
            
2.Sejarah
Raymond B. Cattel dan Karen S. Cattel Menyusun tes CFIT (Culture Fair Intelligence
Test) pada tahun 1940. Kemudian pada tahun 1949 tes ini diterbitkan oleh IPAT (Institute of
Personality and Ability Testing. Dalam perkembangannya, tes ini mengalami beberapa kali revisi
dan penelitian guna mengetahui validitasnya.
Berdasarkan teori kemampuannya Raymond B. Cattel mengemukakan bahwa Culture Fair
Intelligence Test mengukur Fluid Ability seseorang. Dimana Fluid Ability adalah kemampuan
kognitif seseorang yang bersifat herediter. Dalam perkembangannya kemampuan individu yang
Fluid ini akan mempengaruhi kemampuan kognitif lainnya yaitu “Cristalized Ability”.
Cristalized Ability merupakan kemampuan kognitif yang diperoleh sebagai hasil interaksi
individu dengan lingkungannya.

3. Penyusun
Raymond B. Cattel dan A. Karen S. Cattel

4. Bentuk yang tersedia


Berupa buku soal dengan lembar jawaban terpisah.

5. Aspek yang diukur


Mengukur faktor kemampuan mental umum (“G” Faktor)

6. Sajian
Penyajian tes ini dapat dilakukan secara individual maupun klasikal.

7. Waktu penyajian
Secara keseluruhan penyajian tes ini membutuhkan waktu 12 menit 30 detik. Adapun rincian
waktu disetiap sub tesnya adala sebagai berikut:
 Sub Tes 1. Seri                    : 3 menit
 Sub Tes 2. Klasifiaksi          : 4 menit
 Sub tes 3. Matriks               : 3 menit
 Sub tes 4. Persyaratan        : 2,5 menit

8. Subyek
Tes ini diperuntukkan bagi anak-anak hingga dewasa dengan klasifikasi sebagai berikut :
 Skala 1 untuk anak-anak dengan rentang usia 4-8 tahun serta dapat digunakan oleh
dewasa yang mengalami gangguan/terbelakang (retardasi)
 Skala 2 untuk anak-anak dengan rentang usia 8-14 tahun serta dapat digunakan oleh
dewasa dengan kecerdasan dibawah normal
 Skala 3 untuk usia sekolah lanjutan serta digunakan oleh dewasa dengan kecerdasan
diatas rata-rata

9. Tujuan
Dipergunakan untuk berbagai keperluan yang mengukur faktor kemampuan mental umum.

https://lab-psikologi.umm.ac.id/id/pages/culture-fair-intelligence-test-cfit.html

CFIT dikembangkan oleh Raymond B. Cattel (1949) untuk mengukur intelegensi


individu dalam suatu cara yang direncanakan untuk mengurangi pengaruh kecakapan verbal,
iklim budaya, dan tingkat pendidikan (Cattel, dalam Kumara, 1989). Alasannya yaitu perbedaan
kebudayaan dapat mempengaruhi performance test (hasil) sehingga dikembangkan tes yang adil
budaya (culture fair) antara lain CFIT.
Di Test Culture Fair Intelligence (CFIT) terdiri dari 3 (tiga) skala yang disusun dalam
Form A dan Form B secara paralel. Tes ini dibuat oleh Raymond B. Cattel dan A. Karen S.
Cattel serta sejumlah staff penelitian dari Institute of Personality and Ability Testing (IPAT) di
Universitas Illinois, Champaign, Amerika Serikat tahun 1949. Tes ini adalah bentuk skala 3
Form A dan B yang biasanya digunakan untuk tes klasikal bagi subjek-subjek berusia 13 tahun
sampai dengan dewasa.
Culture Fair Intelligence Test dimaksudkan untuk mengukur kemampuan umum
(General Ability) atau di sebut dengan G-Factor. Menurut teori kemampuan yang dikemukakan
oleh Raymond B. Cattell, Culture Fair Intelligence Test adalah untuk mengukur Fluid Ability
seseorang. Fluid Ability adalah kemampuan kognitif seseorang yang bersifat herediter.
Kemampuan kognitif yang Fluid ini di dalam perkembangan individu selanjutnya mempengaruhi
kemampuan kognitif lainnya yang disebut sebagai Cristalized Ability.
Cristalized Ability seseorang merupakan kemampuan kognitif yang diperoleh dalam
interaksi individu dengan lingkungan disekitarnya. Kemampuan kognitif seseorang tergantung
dari sampai berapa jauh keadaan Fluid Abilitynya dan bagaiamana perkembangan Cristalized
Abilitynya.
Atas dasar pengertian ini, maka penggunaan Culture Fair Intelligence Test akan lebih
lengkap apabila disertai pula dengan penggunaan tes-tes intelegensi umum lainnya yang
mengukur Cristalized Ability, misalnya tes intelegensi umum 69 (TINTUM 69) atau Tintum
bentuk A atau bentuk B.

Culture Fair Intelligence Test (CFIT) mempunyai 3 skala, yaitu:


Skala 1
Pada skala 1 di khususkan untuk anak usia 4-8 tahun dan penderita retardasi mental, yang terdiri
atas 1 formulir dengan 8 sub-tes.
TES ITEM WAKTU
Substitution 12 3 menit
Classification 12 2 menit
Mazes 12 2 ½ menit
Selecting Named Object 12 2 ½ menit
Following Directions 12 4 menit
Wrong Pictures 12 2 ½ menit
Riddles 12 3 ½ menit
Similarities 12 2 menit

Skala 2
Pada skala 2 di khususkan untuk 8-14 tahun dan dewasa, yang terdiri dari 2 formulir isian
dengan masing-masing:
TES ITEM WAKTU
Series 12 3 menit
Clasification 14 4 menit
Matrices 12 3 menit
Topology 8 2 ½ menit

Skala 3
Pada skala 3 di khususkan untuk dewasa, yang terdiri dari 2 formulir isian dengan masing-
masing 4 sub-tes.
TES ITEM WAKTU
Series 13 3 menit
Clasification 14 4 menit
Matrices 13 3 menit
Topology 10 2 ½ menit

Di Indonesia tes CFIT yang berkembang (UI) dan beredar luar adalah skala:
a. Skala 2A (A7A)
b. Skala 2B (A7B)
c. Skala 3A
d. Skala 3B

https://nsd.co.id/posts/10002-teori-dan-skala-cfit-culture-fair-intelligence-test.html

Anda mungkin juga menyukai