Anda di halaman 1dari 27

ZOOMINAR HIPPII DKI

Jakarta, 8 Mei 2021


Ns. Wiwi Handayani, SKep.
§  Pendahuluan
§  Multi Modal Strategi

§  Hand Hygiene Self Assesment Framework


§  Elemen Multimodal

§  Kesimpulan
§  Health Care Associated Infections (HAIs) adalah infeksi yang didapat dalam
perawatan kesehatan dan terkait dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi.
§  Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh CDC, pada tahun 2011 terdapat sebanyak
722.000 HAIs yang terjadi di United States dan 75.000 diantaranya meninggal
ketika masa perawatan (CDC, 2016)
§  Tantangan Global Patient Safety WHO untuk menurunkan angka HAIs dan AMR
dengan penerapan MultiModal strategi untuk meningkatkan kepatuhan Hand
Hygiene
§  Hand Hygiene adalah tindakan yang paling efektif terhadap pencegahan
terjadinya HAIs (WHO dan CDC )
§  Kepatuhan Hand Hygiene pada petugas kesehatan sangat rendah secara global
EFFECTIVE
§  Adalah cara yang sistematis dan
berkesinambungan dalam
meningkatkan program pencegahan
dan pengendalian infeksi.
§  44 fasilitas kesehatan di berbagai
negara
§  Efektif menurunkan HAIs dan
resistensi Antimikroba
§  Meningkatkan hand hygiene,
menurunkan Central line Blood
Stream Infection, Ventilator Associated
Pneumonia, infeksi yang disebabkan
MRSA dan Clostridium . difficile.
WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care

§  Membuat rencana tindakan


§  Mengevaluasi sumber daya yang dimiliki

§  Mengidentifikasi perubahan sistem yang ada


§  Memilih produk efektif

§  Memberikan edukasi dan reminder yang efektif

§  Mengembangkan pendekatan budaya keselamatan


§  Melakukan evaluasi dan feedback

§  Menjaga dan memotivasi kontinuitas

https://www.who.int/gpsc/5may/tools/WHO_IER_PSP_2009.02_eng.pdf?ua=1
5 ELEMENT WHO MULTIMODAL
HAND HYGIENE
IMPROVEMENT
STRATEGY
System change – alcohol-based handrub at the
point of care
+

Training and education

Observation and feedback

Reminders in the workplace

Creating a safety culture


§  Build it / System Change ( Perubahan system)
§  Teach It / Education ( Pelatihan dan Pendidikan )

§  Check It / Monitoring and feedback ( Pemantauan dan Umpan Balik )


§  Sell it / Reminders and communications ( Pengingat dan Komunikasi)

§  Live it / A culture of safety ( Budaya Safety )


Elemen   Subtotal  
1   System Change   80  
2   Education and Training   95  
3   Evaluation and Feed Back   90  
4   Reminder in the workplace   95  
5   Instutional Safety Climate   100  
    Total   460  

Advanced ,lanjut HHSAF kriteria


kepemimpinan

Identifikasi,evaluasi rencana perbaikan


fasilitas dan rencana pengembangan

Tools sistematis dan tervalidasi untuk mendapatkan


gambaran kemampuan sumber daya yang telah dimiliki
faskes

https://www.who.int/gpsc/country_work/hhsa_framework_October_2010.pdf?ua=1
§  Perubahan sistem sangat diperlukan saat melaksanakan program pencegahan dan
pengendalian infeksi
§  Termasuk ketersediaan infrastruktur, fasilitas, peralatan, perlengkapan dan sumber
daya manusia dan ergonomi
§  Jenis tenaga kesehatan tertentu harus melakukan intervensi
§  Handrub berbasis alcohol mudah tersedia di fasilitas perawatan : point of care,
bed pasien, ruang perawatan, koridor, area public
§  Rasio wastafel : tempat tidur = 1 : 10
§  Pasokan air bersih berjalan terus menerus.

§  Penyediaan peralatan difasilitas hand hygiene dan dilakukan pemantauan dengan
1 orang penanggung jawab.
§  Perencanaan secara tepat anggaran khusus untuk pengadaan yang
berkesinambungan
§  Meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan dan menyadari pentingnya
pencegahan dan pengendalian infeksi.
§  Siapa yang perlu dilatih, jenis pelatihan yang digunakan, intervensi dilakukan
sesuai dengan kebijakan, berbasis bukti (guidelines WHO, PMK 27 ), frekuensi.
§  Apakah ada fasilitas trainer, alat bantu pelatihan, peralatan yang dibutuhkan.
§  Pelatihan wajib bagi semua kategori professional dan diulang pelatihannya secara
teratur, dapat di ulang pada setiap pertemuan atau rapat.
§  Sosialisasi pedoman kebersihan, indikasi, tehnik cuci tangan pada seluruh unit
kerja di setiap pertemuan.
§  Petugas terlatih seperti IPCN, IPCLN atau IPC lainya secara berkesinambungan di
lakukan pelatihan agar memiliki ketrampilan yang memadai sebagai pelatih
kebersihan tangan dan aktif dalam program pendidikan di fasilitas kesehatan.
§  Penyediaan anggaran khusus untuk pelatihan kebersihan tangan.
§  Dilakukan untuk menilai masalah, mengidentifikasi kesenjangan dalam
pelaksanaan, prioritas intervensi, metode observasi untuk melihat intevensi ,
menilai perubahan yang sesuai dengan proses perbaikan.
§  Bagaimana dan kapan umpan balik diberikan, sasaran audien ke pimpinan, kepala,
petugas, pasien
§  Dilakukan audit fasilitas secara rutin untuk menilai handrub, sabun, handuk/tissue dan
sumber daya kebersihan tangan lainya.
§  Dilakukan evaluasi pengetahuan petugas tahu indikasi kebersihan tangan, tehnik yang
benar dalam melakukan kebersihan tangan.
§  Konsumsi handrub berbasis alcohol dipantau secara teratur minimal 3 bulan
§  Konsumsi sabun dipantau secara teratur minimal 3 bulan
§  Dilakukan audit dan pengamatan langsung kepatuhan dengan menggunakan WHO
Hand Hygiene Tool .
§  Tingkat kepatuhan (%)
§  Umpan balik langsung diberikan kepada petugas di akhir sesi observasi hand hygiene
kepada atasan.
§  Umpan balik diberikan setidaknya setiap bulanan pada seluruh pekerja dan kepada
pimpinan.
§  Mengenalkan tindakan yang diinginkan, waktu yang tepat
§  Mempromosikan intervensi pada poin of care / titik perawatan

§  Kampanye petugas dan pasien


§  Pesan apa yang akan disampaikan

§  Dana untuk promosi.


§  Poster pengingat untuk selalu melakukan kebersihan tangan tersedia di semua
bangsal/ area perawatan terutama pada point of care atau titik area pasien.
§  Poster tehnik hand hygiene yang benar tersedia di semua fasilitas kebersihan
tangan pada setiap bangsal/ area perawatan.
§  Audit sistematis terhadap semua poster terhadap kerusakan yang terjadi dan
penggantian sesuai kebutuhan setiap tahun.
§  Promosi hand hygiene dilakukan dengan menampilkan dan memperbaharui
poster secara teratur dengan warna dan disain yang menarik.
§  Leaflet hand hygiene tersedia di bangsal
§  Untuk memfasilitasi intervensi baru menjadi sebuah kebudayaan yang baru,
§  Memfokuskan keterlibatan jajaran manajer,

§  Menyediakan dana untuk peratan dan sumber daya


§  Bersedia menjadi tim yang terlibat dalam pengembangan adaptasi kebiasaan
baru,
§  Pemberdayaan sumber daya manusia,
§  Perasaan memiliki, memiliki kewajiban untuk bertanggung jawab
§  Dibentuk Tim hand hygiene yang peduli untuk promosi dan penerapan praktik
kebersihan tangan dengan optimal pada seluruh unit layanan kesehatan dengan
mengaktifkan IPCLN atau link petugas kesehatan lainnya.
§  Tim hand hygiene melakukan pertemuan rutin setiap 1 bulan sekali.

§  Tim memiliki waktu khusus untuk melakukan promosi kebersihan tangan secara
aktif mengajar kebersihan tangan.
§  Buat komitmen untuk mendukung peningkatan kebersihan tangan dari Direktur,
Direktur medis dan Direktur keperawatan.
§  Buat rencana yang jelas untuk promosi hand hygiene pada 5 mei ( Save Lives
Cleans Hand Annual Innitiative )
§  Buat sistem untuk mengidentifikasi kepatuhan hand hygiene pada beberapa
profesi seperti verifikator.
§  Buat sistem pengenalan dan pemanfaatan role model, juara hand hygiene
§  Buat inisiatif mendukung perbaikan berkelanjutan local dengan e learning, media
social, target yang ingin dicapai, sistem sharing institusi internal
§  Ada media komunikasi : bulletin, pertemuan klinis ( diskusi )
§  Sistem akuntabilitas pribadi (sertifikat& kewenangan )

§  Ada pendampingan karyawan baru (buddy system) untuk memperkenalkan


budaya kebersihan tangan di unit pelayanan ( pelatihan, indikasi, tehnik,
penjelasan kebersihan tangan) oleh IPCLN atau IPC lain.
Kurang tenaga, beban kerja tinggi   Mengapa?   Tidak ada penambah tenaga petugas purna bakti  

        Petugas menjadi relawan vaksin  


Lupa   Mengapa?   Training dan pelatihan kurang sering  

        Sosialisasi SOP kurang karena disimpan dalam lemari  

Hand Mengapa?   Tidak ada penanggung jawab  


rub kurang  

        Tidak ada pengawasan  


        Tidak ada feed back dari PPI  
Kurangnya leader ship   Mengapa?   Tidak ada role model  
        Kurangnya komitmen manajemen  
Poster pengingat kurang   Mengapa?   Kurang anggaran  
        Tidak diajukan dalam rencana tahunan  

        Tidak terlihat  
        Design kurang mencolok  
THE WHO 5 STEPS TO
IMPLEMENTATION
Step 1: Facility preparedness Months 1-3

Step 2: Baseline evaluation Months 4-5

Step 3: Implementation Months 6,7,8

Step 4: Follow-up evaluation Months 9-10

Step 5: Action planning & review Months 11-12


High reliability

The Five Moments Less error

=
+
Greater
HHSAF + Five part
Multimodal Hand Hygiene
Improvement Strategy compliance
+
Less infection
Five Step
Implementation
Schedule
Safer patient care
Kilpatrick C, et al. Global hand hygiene improvement progress: two surveys using the WHO Hand Hygiene Self-Assessment
Framework. Journal of Hospital Infection (2018), doi: 10.1016/j.jhin.2018.07.036.
https://www.who.int/gpsc/5may/summary_report_HHSAF_global_survey_May12.pdf?ua=1
October 2018; 100: 202–206
§  Hand Hygiene Self-Assesment Framework alat sistematis, mengidentifikasi masalah
untuk mendapatkan memberikan gambaran sumber daya dan prestasi,
dokumentasi
§  WHO merekomendasikan 5 elemen strategi multi modal yang harus dilaksanakan
secara berkesinambungan untuk mempertahankan dan meningkatkan kepatuhan
hand hygiene dalam jangka panjang
§  5 elemen multi modal menjadi kerangka kerja program tahunan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi

Anda mungkin juga menyukai