§ Kesimpulan
§ Health Care Associated Infections (HAIs) adalah infeksi yang didapat dalam
perawatan kesehatan dan terkait dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi.
§ Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh CDC, pada tahun 2011 terdapat sebanyak
722.000 HAIs yang terjadi di United States dan 75.000 diantaranya meninggal
ketika masa perawatan (CDC, 2016)
§ Tantangan Global Patient Safety WHO untuk menurunkan angka HAIs dan AMR
dengan penerapan MultiModal strategi untuk meningkatkan kepatuhan Hand
Hygiene
§ Hand Hygiene adalah tindakan yang paling efektif terhadap pencegahan
terjadinya HAIs (WHO dan CDC )
§ Kepatuhan Hand Hygiene pada petugas kesehatan sangat rendah secara global
EFFECTIVE
§ Adalah cara yang sistematis dan
berkesinambungan dalam
meningkatkan program pencegahan
dan pengendalian infeksi.
§ 44 fasilitas kesehatan di berbagai
negara
§ Efektif menurunkan HAIs dan
resistensi Antimikroba
§ Meningkatkan hand hygiene,
menurunkan Central line Blood
Stream Infection, Ventilator Associated
Pneumonia, infeksi yang disebabkan
MRSA dan Clostridium . difficile.
WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care
https://www.who.int/gpsc/5may/tools/WHO_IER_PSP_2009.02_eng.pdf?ua=1
5 ELEMENT WHO MULTIMODAL
HAND HYGIENE
IMPROVEMENT
STRATEGY
System change – alcohol-based handrub at the
point of care
+
https://www.who.int/gpsc/country_work/hhsa_framework_October_2010.pdf?ua=1
§ Perubahan sistem sangat diperlukan saat melaksanakan program pencegahan dan
pengendalian infeksi
§ Termasuk ketersediaan infrastruktur, fasilitas, peralatan, perlengkapan dan sumber
daya manusia dan ergonomi
§ Jenis tenaga kesehatan tertentu harus melakukan intervensi
§ Handrub berbasis alcohol mudah tersedia di fasilitas perawatan : point of care,
bed pasien, ruang perawatan, koridor, area public
§ Rasio wastafel : tempat tidur = 1 : 10
§ Pasokan air bersih berjalan terus menerus.
§ Penyediaan peralatan difasilitas hand hygiene dan dilakukan pemantauan dengan
1 orang penanggung jawab.
§ Perencanaan secara tepat anggaran khusus untuk pengadaan yang
berkesinambungan
§ Meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan dan menyadari pentingnya
pencegahan dan pengendalian infeksi.
§ Siapa yang perlu dilatih, jenis pelatihan yang digunakan, intervensi dilakukan
sesuai dengan kebijakan, berbasis bukti (guidelines WHO, PMK 27 ), frekuensi.
§ Apakah ada fasilitas trainer, alat bantu pelatihan, peralatan yang dibutuhkan.
§ Pelatihan wajib bagi semua kategori professional dan diulang pelatihannya secara
teratur, dapat di ulang pada setiap pertemuan atau rapat.
§ Sosialisasi pedoman kebersihan, indikasi, tehnik cuci tangan pada seluruh unit
kerja di setiap pertemuan.
§ Petugas terlatih seperti IPCN, IPCLN atau IPC lainya secara berkesinambungan di
lakukan pelatihan agar memiliki ketrampilan yang memadai sebagai pelatih
kebersihan tangan dan aktif dalam program pendidikan di fasilitas kesehatan.
§ Penyediaan anggaran khusus untuk pelatihan kebersihan tangan.
§ Dilakukan untuk menilai masalah, mengidentifikasi kesenjangan dalam
pelaksanaan, prioritas intervensi, metode observasi untuk melihat intevensi ,
menilai perubahan yang sesuai dengan proses perbaikan.
§ Bagaimana dan kapan umpan balik diberikan, sasaran audien ke pimpinan, kepala,
petugas, pasien
§ Dilakukan audit fasilitas secara rutin untuk menilai handrub, sabun, handuk/tissue dan
sumber daya kebersihan tangan lainya.
§ Dilakukan evaluasi pengetahuan petugas tahu indikasi kebersihan tangan, tehnik yang
benar dalam melakukan kebersihan tangan.
§ Konsumsi handrub berbasis alcohol dipantau secara teratur minimal 3 bulan
§ Konsumsi sabun dipantau secara teratur minimal 3 bulan
§ Dilakukan audit dan pengamatan langsung kepatuhan dengan menggunakan WHO
Hand Hygiene Tool .
§ Tingkat kepatuhan (%)
§ Umpan balik langsung diberikan kepada petugas di akhir sesi observasi hand hygiene
kepada atasan.
§ Umpan balik diberikan setidaknya setiap bulanan pada seluruh pekerja dan kepada
pimpinan.
§ Mengenalkan tindakan yang diinginkan, waktu yang tepat
§ Mempromosikan intervensi pada poin of care / titik perawatan
§ Tim memiliki waktu khusus untuk melakukan promosi kebersihan tangan secara
aktif mengajar kebersihan tangan.
§ Buat komitmen untuk mendukung peningkatan kebersihan tangan dari Direktur,
Direktur medis dan Direktur keperawatan.
§ Buat rencana yang jelas untuk promosi hand hygiene pada 5 mei ( Save Lives
Cleans Hand Annual Innitiative )
§ Buat sistem untuk mengidentifikasi kepatuhan hand hygiene pada beberapa
profesi seperti verifikator.
§ Buat sistem pengenalan dan pemanfaatan role model, juara hand hygiene
§ Buat inisiatif mendukung perbaikan berkelanjutan local dengan e learning, media
social, target yang ingin dicapai, sistem sharing institusi internal
§ Ada media komunikasi : bulletin, pertemuan klinis ( diskusi )
§ Sistem akuntabilitas pribadi (sertifikat& kewenangan )
Tidak terlihat
Design kurang mencolok
THE WHO 5 STEPS TO
IMPLEMENTATION
Step 1: Facility preparedness Months 1-3
=
+
Greater
HHSAF + Five part
Multimodal Hand Hygiene
Improvement Strategy compliance
+
Less infection
Five Step
Implementation
Schedule
Safer patient care
Kilpatrick C, et al. Global hand hygiene improvement progress: two surveys using the WHO Hand Hygiene Self-Assessment
Framework. Journal of Hospital Infection (2018), doi: 10.1016/j.jhin.2018.07.036.
https://www.who.int/gpsc/5may/summary_report_HHSAF_global_survey_May12.pdf?ua=1
October 2018; 100: 202–206
§ Hand Hygiene Self-Assesment Framework alat sistematis, mengidentifikasi masalah
untuk mendapatkan memberikan gambaran sumber daya dan prestasi,
dokumentasi
§ WHO merekomendasikan 5 elemen strategi multi modal yang harus dilaksanakan
secara berkesinambungan untuk mempertahankan dan meningkatkan kepatuhan
hand hygiene dalam jangka panjang
§ 5 elemen multi modal menjadi kerangka kerja program tahunan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi