Menganalisis Kasus Antasari Azhar, Sri Mulyani, dan Kasus Sangihe Mahmud
1. Analisis Kasus Antasari Azhar
Menurut analisis saya, secara proses hukum Antasari Azhar itu bersalah karena dia dipenjara selama 5 tahun, walaupun menurut opini yang beredar bahwa Antasari Azhar tidak terlibat di dalam pembunuhan berencana tersebut, akan tetapi secara faktual yang nyata bahwa Antasari Azhar itu pernah mendekam di dalam penjara selama kurang lebih 5 tahun jadi analisa lebih condong kepada bahwa Antasari Azhar memang terlibat di dalam kasus pembunuhan Dirut PT Putra Rajawali Banjaran, Nasruddin Zulkarnaen. Kalau memang dia itu tidak bersalah atau hanya sekedar korban fitnah saja,seharusnya dia itu bisa membuktikan di Pengadilan memang dia itu tidak bersalah, tetapi nyatanya dia tidak bisa membuktikan bahwa dia itu tidak bersalah dan harus mendekam di dalam penjara selama 5 tahun dan juga koreksi bagi Pengadil hukum di Indonesia bahwa kasus seperti harus bisa di usut hingga selesai, karena hingga kini kasus ini belum ditemukan siapa dalang di balik pembunuhan Nasruddin Zulkarnaen sampai saat ini kasus ini masih menjadi misteri bagi Masyarakat Indonesia dan menjadi titik lemah bagi Pemerintah dn Penegak Hukum di Indonesia,karena ini tidak sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum di dalam Pembukaan UUD 1945. 2. Analisis Kasus Sri Mulyani Menurut Analisis Saya kasus Sri Mulyani merupakan kasus yang juga masih menjadi misteri bagi publik karena keputusan kontroversial yang di ambil oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenai Bank Century yang berdampak kerugian hingga Triliunan Rupiah bagi Negara dan ada dugaan penyelewengan di dalam aliran dana Bailout sekitar Rp 6,7 triliun. Disamping membuat kerugian yang sangat besar bagi Negara keputusan Sri Mulyani mundur dari jabatan juga menimbulkan tanda tanya besar bagi publik, jikalau ia memang tidak terlibat di dalam kasus tersebut untuk apa dia mundur dari jabatannya, karena itu tidak akan menyelesaikan masalah akan tetapi malah menambah masalah bagi Negara dan kepemerintahan dan itu menjadi sebuah noda besar bagi Kepemerintahan Indonesia, karena sampai saat ini kasus tersebut hilang bagaikan di telan bumi dan lebih anehnya lagi Presiden Jokowi mengangkat ia kembali menjadi menteri keuangan, lalu apa yang bisa kita harapkan dari seorang menteri yang lari dari tanggung jawabnya setelah membuat keputusan kontroversial yang merugikan Negara dan meninggalkan noda besar bagi Kepemerintahan Indonesia. Dan pada saat ini Pemerintah Indonesia seperti tutup mulut mengenai kasus tersebut dan pemerintah Indonesia pada saat ini sedang tidak baik-baik saja. 3. Analisa Kasus Wakil Bupati Sangihe Helmud Menurut analisis Saya Kasus kematian Wakil Bupati Sangihe Mahmud tidak ada kaitannya sama sekali dengan Politik, karena menurut hasil Autopsi yang dilakukan oleh pihak Kepolisian beserta Tenaga Medis bahwa Almarhum meninggal karena penyakit komplikasi yang di deritanya,bukan karena racun sianida ataupun pestisida seperti opini-opini yang beredar sebelumnya dan juga penyelidikan mengenai kasus ini sudah di tutup oleh pihak Kepolisian.