Dalam Politik,
Lelaki dan Perempuan
Sama Saja
49
POLITISI
Siang itu langit jakarta, masih
menyisakan mendung gelap karena
habis hujan, dan seperti biasa jalan
macet. Hari itu INTEGRITAS sudah
berjanji bertemu Dr. Susaningtyas
Nefo Handayani Kertopati, M.Si,
dirumahnya. Dengan ramah yang
empunya rumah mempersilahkan
kami menyantap makan siang yang
sudah disiapkan.
Saya sudah lama tinggal dirumah
ini tidak mewah tapi nyaman meski
penuh buku. Saya tidak pernah
menempati rumah dinas DPR sejak
jadi anggota DPR tahun 1999.
Di sela waktu aktivitasnya sebagai
politisi, yang biasa disapa Mbak
Nuning ini selalu menyempatkan diri
membaca, berdiskusi, dan menulis.
Bagi susaningtyas, itu ibaratnya
sudah menjadi refleks. Tujuan
saya menjadi anggota DPR pun
karena saya memang ingin memberi
kontribusi pemikiran kepada bangsa
dan negara. Sebab, politisi itu sifatnya
pengabdian untuk bangsa dan negara.
Dan cara berpikir seorang politisi
pun harus berlandaskan argumentasi
yang mendidik. Maka, tak aneh
setiap pertanyaan yang ditujukan ke
Nuning selalu dijawab dengan kritis
dan menididik.
50
51
POLITISI
Susaningtyas mengatakan, kejadian
itu memang jelas mencoreng institusi
Polri. Polri harus terus melakukan
reformasi supaya menjadi profesional.
Tidak perlu memperdebatkan posisi
Polri di bawah presiden atau bukan.
Biarlah mereka melakukan proses
reformasi, sebab proses reformasi itu
memang butuh waktu.
Soal isu kecemburuan TNI terhadap
Polri, juga harus diselesaikan.
Menurut dia, tantangan dan tugas
TNI-Polri sangat berat. Ke depannya,
TNI tak hanya disibukkan oleh
latihan fisik dan dan latihan tempur,
tapi juga harus menjadi tentara yang
berkelas intelektual sehingga mampu
bersaing di dunia internasional.
Demikian pula Polri sebaiknya
mereformasi diri untuk juga menjadi
aparatur negara yang mempunyai jiwa
mengedepankan proses hukum tanpa
tebang pilih. Jelas, kesejahteraan
TNI-Polri harus terus ditingkatkan,
terutama prajurit yang bertugas
diperbatasan, karena hanya dengan
begitulah TNI-Polri yang profesional
dapat diwujudkan.
Negara kita juga memang membu-
52