Anda di halaman 1dari 4

SEPAK TERJANG

Dr (HC) Popong Otje Djundjunan


Anggota Komisi X DPR

Nama Baik, Itulah Warisan


Paling Berharga
Hidup adalah menaati aturan, itulah pegangan Popong Otje
Djundjunan, termasuk menghadapi dinamika politik di Indonesia.
Maka, tak aneh bila selama 16 tahun menjadi anggota DPR ia
tetap bisa menjaga nama baiknya sebagai politisi yang bersih dan
berintegritas.

90

INTEGRITAS - Agustus 2013

da aturan agama, negara,


organisasi, lingkungan
kerja, bahkan keluarga.
Semua ada aturannya, ucap wanita
berusia 75 tahun ini
kepada
INTEGRITAS di kompleks kantor
parlemen Senayan, Jakarta.
Dengan tetap menaati aturan, politisi
dari Partai Golkar yang biasa disapa
Ce Popong ini meyakini ia akan
tetap menjaga nama baik diri dan
keluarganya.
Almarhum suami saya pernah
bilang, warisan paling mahal itu
bukan rumah atau uang, melainkan
nama baik, kenang istri dari Otje
Djunjunan (Walikota Bandung
periode 19711976). Itu pulalah
yang membentenginya dari perilaku
negatif yang sering menggoda para
pejabat negara.
Sepak terjang anggota Komisi
X DPR ini tak perlu diragukan
lagi. Ia tidak sekedar menjalankan
tugas rutinnya sebagai wakil rakyat,
yaitu menjalankan fungsi legislasi,
anggaran, dan pengawasan. Popong
yang diberi gelar doktor honoris
causa oleh Universitas Pendidikan
Indonesia (UPI) Bandung punya
pandangan sendiri perihal tiga fungsi
anggota DPR, sesuai dengan aturan
yang diamanatkan UUD.
Dalam membahas undang-undang,
ia selalu berupaya menghasilkan
undang-undang yang prorakyat.
Ada undang-undang
prorakyat?

yang

tidak

Ada. Misalnya, pengesahan UndangUndang Tembakau sempat ricuh


karena ada penghilangan salah satu
pasal, dan ternyata tujuannya adalah
untuk memberi kemudahan bagi
para pengusaha. Itu kan artinya propengusaha, bukan prorakyat.

Membina Anak-anak didik untuk mencintai budaya daerah ( Ibu Popong ke 7 dari kiri baju merah)

Menurut dia, dalam menjalankan


tugas budgeting yang harus selalu
diingat bahwa anggaran yang dibahas
di DPR merupakan uang rakyat.
Karena itu uang rakyat maka semua
program yang dibiayai APBN harus
berguna untuk rakyat, katanya.
Selain itu, mengawasi kinerja
pemerintah apakah pelaksanaannya
sesuai dengan aturan atau tidak.
Dalam konteks ini, Popong bersama
rekan anggota komisi X lainnya
turun langsung ke daerah di seluruh
Indonesia dan secara pribadi intens
mengunjungi daerah pemilihannya
yang meliputi Kota Bandung dan
Kota Cimahi.
Sekalipun sudah merasa menjalankan
tugasnya seoptimal mungkin, ia
menyadari betul citra negatif institusi
DPR di mata rakyat. Popong kecewa
terhadap oknum anggota DPR yang
berperilaku negatif, juga kecewa
terhadap orang-orang yang menilai
negatif seluruh anggota DPR. Ibarat
ungkapan gara-gara nila setitik rusak

susu sebelanga, Popong menegaskan


bahwa anggota DPR yang menyalahi
aturan bisa dihitung.
Kan tidak adil kalau dibilang DPR
itu malas atau kurang disiplin. Kan
saya jadi masuk di dalamnya, kata
wakil rakyat yang selalu hadir di
ruang sidang sebelum rapat dimulai.
Karena itulah, ia selalu meminta
kepada media agar menyebutkan
nama oknum DPR yang merusak
citra para wakil rakyat tersebut,
jangan digeneralisasikan.
Kawin Paksa
Sambil sesekali menyapa rekan
kerjanya sesama anggota DPR yang
kebetulan lewat saat wawancara
berlangsung, wanita ramah ini
bercerita tentang perjalanananya
terjun ke dunia politik. Para politisi
selalu mengaku niat terjun ke dunia
politik adalah berjuang untuk rakyat
atau cita-cita sejak kecil. Popong
berbeda. Ia menganalogikan awal
aktivitasnya di dunia politik seperti

INTEGRITAS - Agustus 2013

91

SEPAK TERJANG
kawin paksa.
Selaku istri prajurit pada waktu itu,
Popong memang wajib menjadi
anggota Golkar. Dilandasi rasa cinta
kepada sang suami, ia ikut sibuk
menyukseskan tugas sang suami.
Termasuk, ketika Otje Djunjunan
menjadi Walikota Bandung.
Awalnya saya tidak pernah berniat
jadi politisi, terjun ke Golkar hanya
karena tugas fungsional sebagai istri
prajurit, tuturnya.
Tapi, seiring perjalanan dan
kebersamaan, kawin paksa itu
ternyata membuatnya benar-benar
cinta kepada GOLKAR. Dan itu
terbukti, kini ia merupakan politisi
DPR paling senior di Partai Golkar.
Dan
rekornya akan semakin
dikukuhkan bila ia terpilih kembali
pada Pemilu 2014.
Apakah ada persiapan
menyambut pemilu?

khusus

Saya lakukan saja tugas saya (sebagai


anggota DPR) tadi, dan akrab dengan
orang yang saya wakili.

Sekalipun nama-nama calon anggota


legislatif sudah masuk dalam daftar
caleg sementera (DCS) Komisi
Pemilihan Umum (KPU), Popong
berharap para caleg menjadi caleg di
dapil yang termasuk dalam wilayah
KTP-nya.
Memang, saya sebagai warga RT
10 Kelurahan Cipaganti tidak
ada larangan bila menjadi caleg di
Ambon, tapi hubungan emosional
dengan daerah yang saya wakili itu di
mana? katanya.
Ia menyampaikan idenya itu bukan
tanpa alasan. Sepanjang perjalananan
menjadi wakil rakyat, Popong yakin
bahwa hubungan emosional dengan
masyarakat yang diwakili tidak bisa
datang tiba-tiba. Kerja yang dilandasi
dengan kecintaan kepada daerahnya
pasti berbeda dengan hanya bekerja
berdasarkan
tanggung
jawab.
Kecintaan kepada daerah itu muncul
setelah sebelumnya memang sudah
lama berinteraksi dengan masyarakat
setempat, apalagi bila daerah itu
menjadi tanah kelahiran para caleg.
Seperti saya dengan warga Bandung,
apapun akan saya lakukan untuk

kebaikan warga Bandung.


Popong juga pernah memperjuangkan
usulannya ini saat menjadi Panitia
Khusus (Pansus) Undang-Undang
Pemilu 1999. Ia menyetujui
usulan pemerintah yang saat itu
menginginkan adanya sistem distrik
murni. Tapi, sayangnya semua partai
menolak usulan tersebut. Bila sistem
distrik diberlakukan, para caleg akan
mewakili daerahnya masing-masing
dan setiap daerah pasti sudah memiliki
tokoh. Popong menduga, semua
partai menolak karena pengurus
DPP pasti tidak akan punya peluang
menang karena sulit menggeser para
tokoh yang sudah lekat dengan rakyat
setempat.
Popong juga aktif di dunia organisasi
sejak masih remaja, yakni 16 tahun.
Dia mengikuti berbagai kegiatan
sosial dan keagamaan. Setidaknya,
ada 62 lembaga, yang meliputi
bidang sosial, pendidikan, budaya,
dan politik. Melalui keterlibatannya
itulah, ia berbuat kebaikan untuk
masyarakat. Masyarakat Bandung
sangat mengenalnya. Bahkan, hampir
semua kegiatan tak terlewatkan
dari kehadirannya. Popong bukan
sebatas hadir, tetapi kerap memberi
warna dan makna yang lain. Tidak
hanya di dalam negeri, tapi juga
luar negeri. Misalnya, ia pernah
menjadi pembicara seminar tentang
perempuan di Bangladesh, Kamboja
dan Kanada.
Beri Pendidikan Politik

Menjadi pembicacra pada sebuah seminar

92

INTEGRITAS - Agustus 2013

Bagaimana penilaian Ceu Popong


terhadap kondisi politik di Tanah
Air saat ini? Menurut dia, jika
partai di Indonesia semakin banyak,
maka masyarakat tentu harus lebih
memahami dunia politik. Sebab,
tugas utama partai politik adalah
memberi pendidikan politik kepada
bangsa. Tapi, sayangnya masyarakat
masih terlihat bersikap pragmatis,

Selaku Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) berfoto bersama dengan Pengurus FPK Kabupaten Bekasi ( ibu ke 4 dari
kiri paling depan)

sementara para calegnya masih banyak


yang membodohi masyarakat.
Banyak yang mengatakan, Kalau
saya terpilih jadi anggota DPR, maka
jalan akan licin, kan itu pembodohan.
Membuat jalan jadi licin, ya tugas
walikota, kata Popong.
Seharusnya, saat berkampanye para
caleg mengajarkan pada masyarakat
tentang sistem ketatanegaraan bangsa,
tentang fungsi dan peran legislatif
atau segala hal yang berkaitan dalam
penyampaian aspirasi mereka ke
pemerintah.
Dalam kaitan itu ia berharap partai
menjalankan
fungsinya
untuk
menatar para kadernya yang sudah
duduk sebagai wakil rakyat untuk
lebih beretika dan menaati tata tertib
kerja, termasuk dalam bersikap dan
berbusana.
Saya tidak menyalahkan para anggota
DPR yang mungkin kurang mengerti
tugas anggota DPR, yang belum

mengerti cara berbusana, kapan mau


sidang, kapan mau kegiatan lainnya
manggung. Tapi, saya menyalahkan
partainya karena tugas partai menatar
mereka karena partai lah yang
mencalonkan.
Terlepas dari latar belakang partai
mencalonkan seseorang menjadi
caleg, apakah karena popularitas,
kedekatan atau hal-hal lain, semua
itu menurut Popong merupakan
urusan parpol. Tapi, tugas parpol
untuk membina mereka tidak boleh
dilepaskan begitu saja setelah mereka
duduk di Senayan.
Sudah hampir satu jam Popong
melayani wawancara INTEGRITAS,
ia tampak masih bersemangat.
Berdiskusi sembari duduk berjamjam bukan masalah bagi ibu empat
anak yang suka menulis artikel ini.
Dan ia baru saja membuat artikel
yang berjudul Untukmu Golkarku,

para anggota DPR yang lebih muda?


Believe it or not, saya sudah 15 tahun
puasa saum nabi daud. Alhamdullilah,
sampai saat ini tidak ada penyakit
berat, jelasnya.
Dalam ajaran Islam, puasa saum
nabi daud berarti puasa tidak makan
dan minum yang dilakukan selangseling. Apakah Popong bisa disiplin
menjalankannya? Dan ia kembali
mengatakan bahwa hidup adalah
menaati aturan, termasuk makan,
tidur, dan kerja.
Rahasia kedua adalah selalu enjoy
dalam menjalankan hidup.
Semua itu subhanallah dan
alhamdullilah. Bagian orang hidup
ada rasa manis, asin, kecut, pahit.
Semua itu harus disyukuri dan
dijalani, tuturnya.
Hendrik

Apa yang membuat Popong tetap


bugar serta tidak kalah semangat dari

INTEGRITAS - Agustus 2013

93

Anda mungkin juga menyukai