Anda di halaman 1dari 6

Puncak keberhasilan sosok SBY

Setiap massa pasti ada orangnya dan setiap orang pasti ada juga massanya. Tak
lain juga dengan sosok pemimpin negara yang telah menjabat selama 10 tahun
dengan dua periode. Beliau adalah bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
yang lahir di salah satu kota kecil di Jawa timur terletak paling ujung yaitu kota
Pacitan, pada tanggal 9 september 1949. SBY dilahirkan oleh sang ibunda
bernama Hj. Siti Habibah dan sang ayah bernama H. R. Soekotjo.
Sejak umur 8 tahun hingga remaja ia tinggal bersama paman dan bibinya yang
terletak di Ploso, Pacitan. panggilan "sus" yang dibuat khusus oleh kedua orang
tuanya dan menjadi sebutan salah satu teman kecil. SBY sebagai nama populer
di kalangan masyarakat Indonesia. Sedangkan saat ia menempuh pendidikan
militer lebih dikenal dengan Bambang Yudhoyono. Ayahnya juga merupakan
anggota TNI yang sering berpindah tugas maka mengharuskan ia tinggal
bersama paman dan bibinya. Tirto, sang teman masa kecil SBY yang selalu ada
disaat ia kesusahan maupun tatkala dalam keadaan senang.
Setelah lulus SMA ia melanjutkan ke akademi militer seperti ayahnya. Pangkat
terakhir SBY adalah jenderal TNI sebelum pensiun pada 25 September 2000.
Karier militernya usai ketika ia diangkat oleh presiden Abdurrahman Wahid
sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada tahun 1999 dan menjadi salah
satu pendiri Partai Demokrat. Pada saat berkecimpung di dunia militer ia
bertemu dengan seorang perempuan yang menjadi istrinya hingga saat ini. Tak
luput dari suara-suara rakyat yang menggema seantero Indonesia dalam
mendukung salah satu tokoh yang mereka dambakan. Banyak tokoh-tokoh
politik yang lebih unggul daripada dirinya namun ia tak pernah patah semangat.
“Bagaimana jika kamu benar menjabat jadi presiden periode 2004 sus?,” tanya
Tirto
“Ya bersyukur lah to, aku sudah mati-matian berjuang untuk menduduki jabatan
utama dalam bangsa ini”, jawab SBY
“Lihatlah sainganmu sus, yang satu pintar dalam hal pengaruh partai-partai dan
yang satunya lagi presiden periode sebelumnya,” elak Tirto
“Dengan tekad dan keyakinan yang kuat serta dukungan dari rakyat-rakyatku,
pasti ada jalan yang lebih baik untuk memimpin negara ini. Banyak jalur yang
dapat ditempuh to, selagi kita serahkan hasilnya pada yang diatas pasti sudah
terjamin,”
“Apa saja strategi yang sudah kamu siapkan sus? Tinggal menghitung hari
pilpres akan dilaksanakan serentak se Indonesia sedangkan aku belum mengerti
bagaimana persiapanmu,” bingung Tirto
“Saya akan memastikan rakyat dan tokoh-tokoh politik benar-benar mendukung
dengan kampanye dan memberikan motivasi serta menyampaikan orasi program
kerja yang harus terlaksana selama saya menjabat,” jawab SBY dengan yakin
“Bagaimana jika banyak yang protes dan tidak mau mendukung apa yang kamu
lakukan sus?,”
“Itu kan hak asasi setiap manusia, mereka berhak memilih seorang pemimpin
negara sesuai keinginan dan kemauannya, kita tidak bisa memaksa. Jika
memang banyak yang memilih dan mempercayaiku untuk mengemban tugas ini
maka sangat berterimaksih dan akan bertanggung jawab sepenuhnya atas resiko
yang saya ambil,” jelas SBY
“Benar sus, memang tidak dipungkiri pemikiran setiap manusia itu berbeda-
beda. Namun, saya akan tetap memilih dan mendukungmu sampai waktunya
tiba dan janganlah kamu menyerah hanya karena hal yang sepele,” ucap tirto
memberi dukungan dan motivasi
Tidak lama lagi pilpres 2004 akan dilaksanakan, hanya hitungan jam bahkan
menit masyarakat berbondong-bondang menuju tempat pemilihan di daerah
masing-masing. Antusias warga dan para tokoh politik sangat tergambar jelas
dalam pilpres tahun ini. Tangisan pilu dan retakan hati siap diterima para calon
presiden yang akan menjabat pada periode 2004. Tubuh yang gagah dan
senyum secerah mentari tergambar apik di wajah SBY. Tak luput dari
pandangan orang-orang, SBY sangat bersemangat dalam mengikuti pilpres ini.
Hatinya berdebar,bergemuruh dan keringat mengucur saat diumumkannya suara
rakyat. Para pemimpin negara sahabat pun turut serta dalam pelantikan SBY.
“Pada tahun ini bapak SBY dan wakilnya memperoleh suara rakyat sebanyak
69.266.350 juta seluruh Indonesia, sedangkan lawan memperoleh 44.990.704
juta. Selamat kepada bapak SBY atas terpilihnya menjadi presiden pada periode
2004-2009 tolong diberi apresiasi,” ucap MC pada pra pelantikan presiden
Prok-prok-prok-prok (semua tokoh politik dan tamu undangan yang hadir
bertepuk tangan seraya terkagum-kagum)
Sang lawan SBY dan wakilnya tetap tersenyum meskipun menerima kenyataan
yang pahit. Ia tetap memberi dukungan atas terpilihnya SBY dalam pilpres
periode ini.
“Kepada bapak SBY dipersilahkan menuju ke auditorium untuk menyampaikan
pidatonya. Waktu dan tempat saya persilahkan,” ucap MC pada saat itu
“Apakah benar saya terpilih menjadi seseorang pemimpin yang akan membawa
bangsa ini lebih baik atau lebih maju? Rasanya seperti berjalan tertatih dengan
menahan perih lalu berlari secepat kilat tanpa rasa sakit. Tidak dapat saya
pungkiri bahwa satu hal yang saya impikan sejak dulu sudah terwujud dalam
tahun ini. Terimakasih kepada teman-teman angkatan TNI, para tokoh politik,
rekan- rekan kerja dan seluruh masyarakat Indonesia yang selalu membersamai
serta mendukung saya,” ucap SBY dengan perasaan haru. Semua yang hadir
seakan terhipnotis dengan sambutan yang disampaikan oleh bapak SBY.
Pada waktu yang sama SBY juga membentuk kabinet Indonesia bersatu yang
akan membersamainya selama ia memimpin negara 5 tahun kedepan.
Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat, dengan dilantiknya presiden kini
waktunya membuktikan bahwa SBY bisa mengubah dunia menjadi lebih baik
dari sebelumnya. Dengan slogan ‘bersama kita bisa, Indonesia bisa’ membuat ia
terus bangkit dan berusaha demi bangsa, negara dan sesama.
Tok-tok-tok (suara ketukan pintu di ruang kerja SBY)
“Silahkan,” sahut SBY
“Pak negara kita sedang tidak baik-baik saja sekarang, banyak sekali kasus yang
terjadi. Perekonomian negara juga menurun drastis,” ucap rekan kerjanya
“Apakah masyarakat semakin gencar melakukan aksi yang tidak bermoral itu?
Bahkan saya sudah mengeluarkan peringatan dan sanksi-sanksi kepada pihak
yang bersalah. Mengapa mereka tak mengindahkan peraturan yang telah
ditetapkan negara ini. Kita harus segera bertindak sebelum hal-hal yang tak
diinginkan terjadi,” tekan SBY
“Baik pak, ini berkas-berkas kasus yang terjadi sekarang,”
Dibukanya sebuah map bersampul coklat yang sangat mencolok. Halaman
pertama tertera judul bertuliskan ‘KOLUSI, KORUPSI DAN NEPOTISME
(KKN)’. Halaman selanjutnya bertuliskan ‘TERORISME’, hingga pada akhir
halaman bertuliskan ‘NARKOBA, PERJUDIAN, DAN PERDAGANGAN
MANUSIA’.
“Hufttt…. Memang dunia sekejam ini. Disaat ekonomi terganggu mereka
mengambil jalan pintas yang sangat merugikan. Ini akan menambah utang
negara yang semakin berkali lipat. Bahkan harga diri tak berarti apa-apa hanya
karena harta semata.” helaan SBY sembari memijat kepalanya
“Akhir-akhir ini juga terjadi berbagai bencana alam pak, banyak merenggut
korban jiwa dan fasilitas umum yang rusak parah salah satunya akibat dari
tsunami Aceh pada Desember lalu. Apakah kita harus turun tangan dalam
menghadapi masalah ini pak?”
“Ya Allah, musibah apa lagi ini….komunikasi dengan para menteri dan staff
pun tidak berjalan lancar. Waktu itu saya kira hanya gempa bumi, tetapi juga
tsunami yang amat dahsyat. Korban bertambah setiap harinya puluhan, ratusan,
bahkan ribuan manusia terkapar tak berdaya,” ucap SBY lirih
“ Kita langsung saja ke Aceh. Persiapkan penerbangan dan kita berangkat
sepagi mungkin,” perintah SBY
“Baik pak,” ucap rekan kerjanya
“Terimakasih. Dalam keadaan seperti ini pun saya harus mengetahui situasi di
lapangan yang sebenarnya. Disitu saya segera mengambil keputusan dan
memberikan intruksi lalu bertindak,”
Rekan kerjanya menganggukkan kepala, tanda mengerti.
Tibalah SBY di lokasi kejadian. Hatinya bergemuruh dan rasa pedih yang tak
dapat digambarkannya. Kunjungan-kunjungan dan interaksi langsung dengan
elemen masyarakat Aceh dari kota hingga pelosok desa terpencil untuk
bertemu, mendengar, dan melihat langsung harapan, penderitaan serta aspirasi
masyarakat Aceh. SBY juga membentuk lembaga khusus untuk menangani
bencana disana.
“Akhirnya, alhamdulillah bencana bisa kita atasi dan semua daerah yang
terkena bencana bisa kita bangun kembali,” ujar SBY
“Untuk kasus korupsi, perjudian dan perdagangan manusia apa yang harus
dilakukan pak?” bingung rekannya
“Penegakan hukum adalah kunci dari pemberantasan kasus tersebut. Dimana
hukum yang adil dan konsisten tanpa pandang bulu, meskipun telah melukai
tubuh kita sendiri. Tak ada seorang pun yang diberi remisi, apapun alasannya.
Saya akan bertanggung jawab penuh atas apa yang terjadi,” tegas SBY
Mulai saat itu, kasus yang terjadi berangsur membaik. Pemberantasan korupsi
yang dilakukan SBY menembus batas paradigma dengan pencapaian IPK 14
poin yang pada era sebelumnya hanya naik 1 poin. Sungguh masa
kepemimpinan tak terduga. Bahkan hutang dengan IMF SBY lah yang
melunasinya. Masyarakat kian percaya bahwa pada era SBY perekonomian
bangsa dan stabilitas politik semakin berkembang dan membaik.
Lambat laun, pada pilpres periode 2009-2014 SBY kembali menjabat sebagai
pemimpin negara ini. Rasa bangga sang istri, teman kecil, para menteri dan
masyarakat turut mendominasi seiring jalannya pemerintahan SBY. Masalah-
masalah kembali muncul seperti periode sebelumnya. Rintangan demi rintangan
ia lewati dalam memimpin bangsa ini.
Hingga pada tahun 2011 masyarakat mulai ragu akan kepemimpinan presiden
ini. SBY berjanji akan menuntaskan setiap kasus yang ada namun banyak yang
tak terselesaikan. Bahkan salah satu anggota partainya pun melakukan korupsi.
Kasus munir yang terbengkalai, problematika beragama kian memanas, dan
masalah komunitas politik bank century yang tak kunjung tuntas di tangan SBY.
Lebih mengejutkan lagi, SBY sering ‘curhat’ di social media yang hanya
ditanggapi sepele oleh public dan dianggap lamban dalam menangani masalah.
Itu adalah asumsi masyarakat dalam mewarnai masa-masanya. Disaat teman
kecil SBY mendengar berita tersebut ia bergegas menuju tempat kerja dan
spontan masuk ke ruangan SBY lalu mulai berbicara,
“Sus, benarkah kabar burung itu adalah teman kecilku?” tanya Tirto ragu
“Memang kabar apa to? Aku terlalu sibuk bergelut dengan masalah-masalah
yang terjadi sampai tak mendengar tentang diriku sendiri,” heran SBY
“Banyak asumsi public yang negatif tentang masalahmu yang tak kunjung
selesai. Bukankah itu menyakitimu, sus?” jelas Tirto
“Namanya manusia pasti ada salah dalam menyikapi suatu persoalan. Rasa lelah
pun terkadang hadir diwaktu yang kurang tepat. Jika memang mereka
beranggapan seperti itu, aku akan berusaha menerimanya to,” ucap SBY
“Baiklah sus, rasa semangat dan pendirian yang teguh dalam dirimu memang
tak diragukan lagi. Semoga saja tahun-tahun berikutnya berjalan dengan
semestinya,” harap Tirto
Pertengahan tahun 2014, menjadi momen yang tak terlupakan di benak SBY.
Pada sepekan terakhir sebelum ia meletakkan jabatannya sebagai presiden yang
ke 6, SBY menggelar kuis #kopdarpamitan untuk diisi oleh seluruh masyarakat
Indonesia bagaimana kesan dan pesan semasa pemerintahan pada saat ia
memimpin. SBY juga dating ke istana kepresidenan dan mengajak rekan-
rekannya untuk mengenalkan presiden baru periode berikutnya.
“Telah usai masa jabatan saya, semoga tradisi-tradisi pemerintahan tetap
berlanjut dan terlaksana pada kepemimpinan selanjutnya. Terimakasih kepada
semua yang tetap membersamai saya sampai sejauh ini. Saya sangat bangga
menjadi salah satu pemimpin bangsa Indonesia. ‘Bersama kita bisa, Indonesia
bisa’. Jangan berhenti jika kamu gagal, teruslah melangkah, rangkul yang lemah
dan tetap bangkit meski keadaan tak mendukungmu sekalipun. Raihlah cita-cita
bersama rakyat-rakyatmu dan gapai impian dengan penuh keyakinan namun
tetap dijalan yang benar. Sekali lagi saya tekankan bahwa semua itu tidaklah
mudah, butuh proses dan langkah yang panjang untuk mewujudkannya. Ayo
bangkit Indonesiaku!” ujar SBY sembari menutup masa jabatannya pada
Oktober 2014 dengan semangat dan motivasi yang sungguh menakjubkan.

Anda mungkin juga menyukai