Strategi ini merupakan kombinasi antara level strategy dan chase strategy. Misalnya
sebuah perusahaan memiliki kapasitas produksiyang cukup, kemudian utilitas fasilitas
produksi dijadikan acuan dalam penentuan perencanaan agregat. Dalam kasus ini jumlah
pekerja bersifat tetap, namun jam kerja setiap pekerja memiliki variabilitas yang
disesuaikan dengan level permintaan produk.
- Subcontract
Subkontrakt adalah pelaksanaan yang membantu project yang dikerjakan oleh main
kontraktor agar project dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan serta tepat waktu.
Pada umumnya, subcontract hanya mengerjakan tugas sesuai kontrak dan perjanjian yang
telah disepakati.
- Transportation Models
Metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang
menyediakan produk yang sama, ditempat-tempat yang membutuhkan secara optimal.
Metode Kelebihan Kekurangan
- Tidak dapat memenuhi permintaan ketika
- Rencana produksi pasti forecast tiba-tiba naik
Level Strategy
- Efisisensi proses produksi tinggi - Inventory level dapat membengkak ketika
ada penurunan forecast
- Rencana produksi berubah-ubah sesuai
dengan permintaan
- Fleksibelitas produksi yang tinggi
Chase Strategy - Efisiensi proses produksi cenderung lebih
- Level inventory stabil
rendah daripada level strategi
- Kapasitas selalu lebih besar daripada - Jam kerja setiap pekerja memiliki
Mixed Stategy utilitas, sehingga permintaan seberapa banyak variabilitas yang disesuaikan dengan level
pun akan selalu dapat terpenuhi permintaan produk
- Perlu adanya biaya tambahan
Subcontract - Probabilitas ketepatan waktu proyek tinggi - Perlu adanya integrasi sistem antara main
contractor and subcon
- Adanya biaya lebih untuk mendistribusikan
Transportation Models - Pemenuhan permintaan pasar lebih optimal
produk