Anda di halaman 1dari 4

MATA KULIAH

TUGAS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI


MODUL 5 RENCANA PRODUKSI AGREGAT 2

Alqizza Lukmannul Hakim


(40521110021)

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI


PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIDYATAMA
SK. Ketua Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Nomor :
204/SK/BAN-PT/Akred/S/I/2018
BANDUNG
2021
Berikut ialah beberapa penjelasan singkat dari metode-metode strategi produksi :

- Level Strategy (Level Work Force Plan)


Perusahaan memiliki kapasitas produksi yang terbatas dan jumlah tenaga kerja yang
tetap. Jumlah produksi bersifat tetap dan inventori yang timbul dapat digunakan untuk
memenuhi kelebihan permintaan produk pada periode tertentu.

- Chase Strategy (Zero-Inventory Plant)


Kapasitas dan jumlah produksi yang ditentukan memiliki variabilitas yang sesuai
variabilitas jumlah permintaan produk pada setiap periode. Strategi ini digunakan untuk
meminimalkan dan menstabilkan level inventori.
- Mixed Stategy

Strategi ini merupakan kombinasi antara level strategy dan chase strategy. Misalnya
sebuah perusahaan memiliki kapasitas produksiyang cukup, kemudian utilitas fasilitas
produksi dijadikan acuan dalam penentuan perencanaan agregat. Dalam kasus ini jumlah
pekerja bersifat tetap, namun jam kerja setiap pekerja memiliki variabilitas yang
disesuaikan dengan level permintaan produk.

- Subcontract
Subkontrakt adalah pelaksanaan yang membantu project yang dikerjakan oleh main
kontraktor agar project dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan serta tepat waktu.
Pada umumnya, subcontract hanya mengerjakan tugas sesuai kontrak dan perjanjian yang
telah disepakati.

- Transportation Models
Metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang
menyediakan produk yang sama, ditempat-tempat yang membutuhkan secara optimal.
Metode Kelebihan Kekurangan
- Tidak dapat memenuhi permintaan ketika
- Rencana produksi pasti forecast tiba-tiba naik
Level Strategy
- Efisisensi proses produksi tinggi - Inventory level dapat membengkak ketika
ada penurunan forecast
- Rencana produksi berubah-ubah sesuai
dengan permintaan
- Fleksibelitas produksi yang tinggi
Chase Strategy - Efisiensi proses produksi cenderung lebih
- Level inventory stabil
rendah daripada level strategi

- Kapasitas selalu lebih besar daripada - Jam kerja setiap pekerja memiliki
Mixed Stategy utilitas, sehingga permintaan seberapa banyak variabilitas yang disesuaikan dengan level
pun akan selalu dapat terpenuhi permintaan produk
- Perlu adanya biaya tambahan
Subcontract - Probabilitas ketepatan waktu proyek tinggi - Perlu adanya integrasi sistem antara main
contractor and subcon
- Adanya biaya lebih untuk mendistribusikan
Transportation Models - Pemenuhan permintaan pasar lebih optimal
produk

Anda mungkin juga menyukai