Persidangan
Persidangan
SURAT DAKWAAN
No. Reg. Perkara: PDM-281/SEMAR/10/2019
1. IDENTITAS TERDAKWA
Agama : Islam
Pekerjaan : Wirausaha
Pendidikan : Mahasiswa
2. PENAHANAN
- Selanjutnya sekitar pukul 18.30 Wib Berlian Puspita dan Firlia Nurani
mendatangi rumah Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin untuk menyelesaikan
masalah yang berada di Jl. Bandulan, Kota Malang. , dimana Terdakwa
Syauqy Ichsanul Amin, sudah siap dengan senjata tajam jenis Pedang dan
Clurit serta alat pemukul dengan niat menghadapi Berlian Puspita dan
Firlia Nurani.
- Selanjutnya antara Berlian Puspita dan Syauqy Ichsanul Amin terjadi adu
mulut. Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin merasa kesal lalu menyerang
Berlian Puspita dan Firlia Nurani dengan menggunakan senjata tajam.
Terdakwa mengayunkan senjatanya mengenai telinga kiri korban Firlia
Nurani, kemudian menusuk dada kanan Firlia Nurani. Setelah melihat Firlia
Nurani menderita luka, lalu Berlian Puspita melarikan diri.
- Akibat perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa Syauqy Ichsanul
Amin, korban Firlia Nurani mengalami luka dalam sesuai Visum et
Repertum No. 137/KK/B.9/KRST- LD/IX/2019 tanggal 28 Agustus
2019 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Gatoto Suharto, SH,
Msi, Med. Spf dokter pada Rumah Sakit Kariyadi Malang
------------------Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam
pidana dalam Pasal 170 ayat (2) Ke-3 KUHP.-----------------------------------
ATAU
KEDUA
Bahwa ia Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin pada hari Kamis tanggal
28 Agustus 2019 sekitar pukul 18.30 Wib atau setidak-tidaknya pada
waktu lain dalam bulan Agustus 2019 bertempat di Jl. Bandulan Gg.
1K No. 79 Kec.Sukun, Kota Malang atau setidak-tidaknya di tempat
lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Malang, telah dengan terang- terangan dan dengan tenaga bersama
menggunakan kekerasan terhadap orang yang mengakibatkan maut.
Perbuatan yang dilakukan dengan cara-cara dan dalam keadaan sebagai
berikut:
- Awalnya pada hari Kamis tanggal 28 Agutsus 2019 sekira pukul
12.00 Wib Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin bermaksud minta
pekerjaan sebagai keamanan pabrik anggur Cap Orang Tua, namun
pabrik tersebut sudah mempercayakan keamanan kepada Berlian
Puspita
Selanjutnya sekira pukul 12.30 Wib saat Berlian Puspita dan Firlia
Nurani sedang minum minuman beralkohol jenis Chongyang di
belakang pabrik anggur Cap Orang Tua, didatangi oleh Terdakwa
Syauqy Ichsanul Amin sehingga, terjadi perang mulut, kemudian
Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin diajak keluar oleh Berlian
Puspita
Pada waktu yang berbeda itu saat Berlian Puspita mendatangi
rumah Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin di Jl. Bandulan Gg. 1K No.
79 Sukun, Kota Malang. untuk menyelesaikan masalah keamanan
di pabrik anggur Cap Orang Tua
- Sesampainya di Jl. Bandulan, Berlian Puspita bertemu dengan
Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin. Kemudian Berlian Puspita
menanyakan masalah keamanan dan limbah pabrik anggur Cap
Orang Tua, namun oleh Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin dijawab
"Lha Kamu Mau apa” kemudian memukul Berlian Puspita
sebanyak 3 kali dibagain perut dan mulut, lalu Berlian Puspita
berusaha menghindar namun tetap dipukul kembali oleh
Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin pada bagian perut sebanyak 2
kali, kemudian Berlian Puspita melarikan diri dan menceritakan
pemukulan tersebut kepada Firlia Nurani.
Selanjutnya sekitar pukul 18.30 Wib Berlian Puspita dan Firlia Nurani
mendatangi rumah Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin untuk menyelesaikan
masalah yang berada di Jl. Bandulan, Kota Malang. , dimana Terdakwa Syauqy
Ichsanul Amin, sudah siap dengan senjata tajam jenis Pedang dan Clurit serta
alat pemukul dengan niat menghadapi Berlian Puspita dan Firlia Nurani.
- Selanjutnya antara Berlian Puspita dan Syauqy Ichsanul Amin terjadi adu
mulut. Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin merasa kesal lalu menyerang
Berlian Puspita dan Firlia Nurani dengan menggunakan senjata tajam.
Terdakwa mengayunkan senjatanya mengenai telinga kiri korban Firlia
Nurani, kemudian menusuk dada kanan Firlia Nurani. Setelah melihat Firlia
Nurani menderita luka, lalu Berlian Puspita melarikan diri.
- Akibat perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa Syauqy Ichsanul
Amin, korban Firlia Nurani mengalami luka dalam sesuai Visum et
Repertum No. 137/KK/B.9/KRST- LD/IX/2019 tanggal 28 Agustus
2019 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Gatoto Suharto, SH,
Msi, Med. Spf dokter pada Rumah Sakit Kariyadi Malang
(EKSEPSI)
Di ajukan melalui:
KEBERATAN
(EKSEPSI)
Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini:
1. ANANDA FAHRIAN, S.H., M.H.
Advokat pada Kantor Pengacara ANANDA FAHRIAN , SH dan Rekan Berkantor di Jalan Ulin II No.
20 Banyumanik, Malang, Dalam hal ini berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor: 313/SK/X/2019
tertanggal 24 November 2019 yang telah didaftarkan pada Kantor Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Malang pada hari Senin, 30 oktober 2019 dengan Nomor Pendaftaran Surat Kuasa Nomor:
313/SK/X/2019 bertindak sebagai Penasihat Hukum .- SYAUQY ICHSANUL AMIN
------------------------------------------------------------------------------
Dengan ini mengajukan KEBERATAN terhadap Surat Dakwaan Penuntut Umum Nomor
Register Perkara: PDM-281/MLNG/10/2019 tertanggal 10 November 2019 yang di
bacakan Saudara Penuntut Umum pada persidangan hari Senin, 13 November 2019 dalam
perkara pidana dengan Nomor Register Perkara: 1002/Pid,B/2019/PN.Mlg
-------------------
Dengan identitas sebagai
berikut :--------------------------------------------------------------------------
TERDAKWA
1. Nama Lengkap : SYAUQY ICHSANUL AMIN
Tempat Lahir : Malang
Umur : 21 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jl. Bandulan Gg 1k no 79.Sukun,Malang
Agama : Islam
Pekerjaan : -
Pendidikan : S -1
Berdasarkan Surat Dakwaan Penuntut Umum Nomor Register Perkara: PDM-
281/MLNG/10/2019 Atas nama SYAUQY ICHSANUL AMIN dihadapkan ke persidangan
dengan dakwaan berbentuk alternatif sebagai berikut:
----------------------------------------------------------
DAKWAAN
KESATU----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-
Pasal 170 ayat (2) ke-3 KUHP Kitab Undang Undang Hukum Pidana.
------------------------
ATAU
KEDUA-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-
351 ayat (3) KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Kitab Undang Undang Hukum
Pidana.
ATAU
KETIGA----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-
Pasal 2 ayat (1) Undang Undang No. 12/Drt/1951.
-------------------------------------------------
Bahwa untuk mempermudah kita semua dalam memahami uraian dari Keberatan ini,
dengan ini kami Penasihat Hukum dari SYAUQY ICHSANUL AMIN menyampaikan
Keberatan atas Surat Dakwaan Penuntut Umum Nomor Register Perkara: PDM-
281/MLNG/10/2019, dengan sistematika sebagai berikut :
1. PENDAHULUAN
2. SYARAT SURAT DAKWAAN MENURUT KUHAP
3. DASAR HUKUM KEBERATAN
4. MATERI KEBERATAN:
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena hanya oleh perkenaan-Nyalah kita masih diberikan nafas kehidupan, tubuh yang
sehat dan kuat sehingga kita dimampukan untuk menjalani tahap persidangan ini dengan
baik serta kami dapat mengajukan Keberatan Nomor Perkara PDM-281/SEMAR/10/2019
tanggal 10 Nopember 2019.
Kami selaku Penasihat Hukum saudara SYAUQY ICHSANUL AMIN juga menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Hakim Yang Mulia dan Saudara Penuntut
Umum atas kesempatan yang diberikan kepada kami untuk membuat, menyampaikan, dan
bertindak membacakan Keberatan atas Surat dakwaan Penuntut Umum Nomor Register
PDM-281/SEMAR/10/2019 tanggal 10 Nopember 2019 yang telah kami terima sebelum
persidangan hari ini.
Adanya kesempatan ini menjadi bukti nyata bahwa kitab Undang-Undang Hukum Acara
Pidana (KUHAP) sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan keadilan, dengan cara
memberikan kesempatan kedua belah pihak untuk mengemukakan pendapatnya masing-
masing (du choc des opinions jaillit la verite). Disamping itu, KUHAP juga mengenal asas
equality before the law yang memandang setiap orang sama kedudukannya di muka hukum
dan asas praduga tidak bersalah (presumption of innocence), yang artinya seorang tidak
dinyatakan bersalah sebelum adanya putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan
hukum tetap (inkracht van gewijsde).
Kami selaku Penasihat Hukum saudara SYAUQY ICHSANUL AMIN sangat berharap agar
Hakim Yang Mulia yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara aquo dapat
bertindak dengan adil.
Selanjutnya kami juga mengucapkan terima kasih kepada Saudara Penuntut Umum atas
keberhasilannya dalam menyusun dan membuat Surat Dakwaan yang berbentuk alternatif.
Setelah menerima dan membaca dengan seksama Surat Dakwaan yang disusun oleh
Saudara Penuntut Umum dan mempelajari serta mengkritisi berkas perkara atas nama
SYAUQY ICHSANUL AMIN kami selaku Penasihat Hukum SYAUQY ICHSANUL AMIN merasa
wajib menyampaikan KEBERATAN ini karena kami merasa Surat Dakwaan yang dibuat
bukan hanya atas dasar pemeriksaan, namun lebih banyak didasarkan atas imajinasi dan
spekulasi, sehingga secara umum hanya terkesan mengada-ngada.
Keberatan ini kami buat bukanlah untuk tujuan pembenaran, tetapi sebagai pandangan
lain bagi Hakim Yang Mulia untuk memeriksa, mengadili, dan memutus perkara a quo
dengan seadil-adilnya. Selain itu, keberatan kami adalah pemenuhan hak bagi SYAUQY
ICHSANUL AMIN .
Perlu kami tegaskan sekali lagi, bahwa keberatan ini kami susun tidak dengan maksud
mencari-cari kesalahan dalam penyusunan Surat Dakwaan, melainkan demi memastikan
terpenuhinya keadilan yang menjadi hak asasi tiap-tiap manusia sebagaimana tercantum
dalam Pasal 7 dalam Deklarasi Universal HAM, Pasal 27 ayat (1) dan Pasal 28 D ayat
(1) Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 7 dan Pasal
8 Tap MPR Nomor XVII Tahun 1998 Tentang HAM, Pasal 17 Undang-undang Nomor
39 Tahun 1999 Tentang HAM dimana semua orang adalah sama dimata hukum.
Bahwa keberatan ini kami buat untuk menyeimbangkan dan mengontrol terhadap isi
materi Surat Dakwaan Saudara Penuntut Umum yang telah yang telah dikemukakan
panjang lebar dalam persidangan. Kami percaya bahwa Hakim akan mencermati segala
masalah hukum tersebut, sehingga dalam keberatan ini kami mencoba untuk menggugah
pandangan hati nurani Hakim dan Saudara Penuntut Umum mengenai pentingnya melihat
perkara ini secara menyeluruh, terpadu dan tidak semata-mata dari sudut pandang yuridis
sempit atau dari kacamata hukum legal formalities menurut hukum positif yang ada.
Kami selaku Penasihat Hukum mangajukan Keberatan ini karena menemukan hal-hal yang
tidak sesuai prinsip dalam Surat Dakwaan. Secara faktual, dalam hal yuridis banyak
ditemukan adanya kekurangan dan/atau kejanggalan dalam Surat Dakwaan dalam perkara
a quo.
a. Pertama, adanya sikap dan pandangan sebagai pencari keadilan dan advokat yang
asal mengajukan Keberatan sekalipun mereka tidak mempunyai dasar hukum dan
alasan yang relevan serta keyakinan yang kuat mengajukan Keberatan.
b. Kedua, hal yang pertama tersebut, telah dijadikan pedoman oleh banyak Pengadilan
menyamaratakan seakan-akan semua Keberatan hanya mengada-ada, cepat, murah,
dan sederhana, maka Keberatan khususnya yang bersifat materiil lebih praktis ditolak
saja.
c. Ketiga, karena hampir sebagian besar dari Keberatan yang diajukan oleh Advokat atau
Penasihat Hukum pada umumnya selalu ditolak oleh Pengadilan, maka hal itu telah
mengakibatkan Penuntut Umum mempunyai rasa percaya diri yang berlebihan dalam
mempersiapkan Surat Dakwaan. Yaitu, dengan anggapan bahwa kalaupun Tim
Penasihat Hukum mengajukan Keberatan terhadap suatu Surat Dakwaannya,
Keberatan itu akan ditolak oleh Pengadilan. Pandangan seperti ini mengakibatkan
Penuntut Umum menyusun Surat Dakwaan hanya sekedar memenuhi syarat formal
saja dan tidak memperhatikan serta mengabaikan asas-asas dan prinsip-prinsip
hukum yang terkandung dalam Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).
Akibatnya, rumusan Surat Dakwaan menjadi tidak cermat
tidak jelas, dan tidak lengkap serta bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum. Hal ini
akan mengakibat tidak berkualitasnya Surat Dakwaan dan akan mengakibatkan
lahirnya suatu Surat Dakwaan yang cacat karena bertentangan dengan prinsip hukum
yang terkandung dalam KUHAP. Hal ini merupakan tanggung jawab moral kita
bersama, karena disatu sisi akan berdampak sangat merugikan bagi kepentingan
hukum Terdakwa dalam melakukan pembelaan terhadap dirinya.
d. Keempat, adanya pandangan atau tanggapan yang keliru bahwa Keberatan dan Surat
Dakwaan Penuntut Umum merupakan perlawanan terhadap Negara. Anggap ini telah
mengesampingkan hakikat dari suatu Keberatan yang merupakan Instrumen Yuridis
yang bertujuan menjaga agar tidak terjadi pelanggaran terhadap Hukum Acara dalam
proses peradilan akibat Surat Dakwaan yang tidak memenuhi syarat.
Semoga Hakim yang kami Muliakan dapat memahami Keberatan Penasihat Hukum
SYAUQY ICHSANUL AMIN dapat dijadikan tolak ukur pengungkapan tabir dan sekaligus
penyelesaiannya, serta apakah benar ketentuan hukum yang telah ada dan berlaku sah itu
diterapkan sesuai dengan sebenarnya.
Dalam kesempatan ini juga, kami Penasihat Hukum ini menyatakan bahwa turut sertanya
kami sebagai Penasihat Hukum SYAUQY ICHSANUL AMIN di dalam perkara ini adalah
untuk ikut meletakkan duduk perkara yang sebenarnya dalam rangka menggali kebenaran
untuk mencapai keadilan yang Hakiki.
Kami pun yakin Saudara Penuntut Umum juga sependapat dengan kami bahwa kehadiran
Saudara Penuntut Umum sebagai alat Negara pada sidang yang mulia ini adalah untuk
menggali kebenaran demi mencapai keadilan yang Hakiki.
BAB II
SYARAT SURAT DAKWAAN MENURUT KUHAP
Berkas perkara menjadi dasar bagi Saudara Penuntut Umum, dalam menyusun
Surat Dakwaannya, kemudian menjadi pedoman bagi Hakim, Penuntut Umum
maupun kami selaku Penasihat Hukum ANANDA FAHRIAN S.H.,M.H. di persidangan
dalam usaha mencari dan menemukan kebenaran materiil.
Pasal 143 ayat (2) KUHAP menyatakan “Penuntut Umum Membuat Surat
Dakwaan Yang Diberi Tanggal dan Ditandatangani Serta Berisi:
a. Nama Lengkap, Tempat Lahir, Umur atau Tanggal Lahir, Jenis Kelamin,
Kebangsaan, Tempat Tinggal, Agama dan Pekerjaan Tersangka.
b. Uraian Secara Cermat, Jelas dan Lengkap Mengenai Tindak Pidana Yang
Didakwakan Dengan Menyebut Waktu dan Tempat Tindak Pidana Itu
Dilakukan”
Berdasarkan pasal 143 ayat (2) huruf a dan b KUHAP di atas, maka menurut M.
Yahya Harahap, S.H dalam bukunya “Pembahasan Permasalahan dan Penerapan
KUHAP”, syarat-syarat yang harus dipernuhi tersebut dapat dibagi menjadi :
1. Syarat Formil, dimana Surat Dakwaan ini harus memuat dan dicantumkan
Identitas Terdakwa secara jelas dan lengkap terdiri dari Nama Lengkap,
Tempat Lahir, Umur, dan Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, Kebangsaan, Tempat
Tinggal, Agama, dan Pekerjaan Tersangka, serta juga harus diberi tanggal
dan ditandatangani oleh Penuntut Umum. Apabila syarat formil tersebut
tidak terpenuhi, maka Surat Dakwaan akan menjadi kurang sempurna
(imperfect) sehingga berakibat batalnya Surat Dakwaan dan dinyatakan
tidak dapat diterima (vernietigbaar atau voedable) namun masih
dibetulkan.
2. Syarat Materiil, dimana Surat Dakwaan ini juga harus memenuhi syarat
materiil yang memuat 2 (dua) unsur yang tidak boleh dilalaikan yaitu berisi
uraian cermat, jelas, dan lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan
dan harus menyebut waktu dan tempat tindak pidana dilakukan (tempus
delicti dan locus delicti). Apabila syarat materiil ini tidak terpenuhi maka
berakibat Surat Dakwaan batal demi hukum (van rechtswege nietig atau
null and void) akan tetapi sudah tidak dapat dibetulkan karena batal demi
hukum.
Diibaratkan dengan pintu masuk ke dalam sebuah ruangan atau bangunan yang
hendak kita tuju, maka Surat Dakwaan merupakan pintu gerbang awal untuk
memasuki suatu bangunan hukum dimana Penuntut Umum yang tidak cermat,
tidak jelas, tidak lengkap bahkan keliru menuntun kita memasuki pintu gerbang
yang benar, maka akibatnya sidang pengadilan akan dituntun memasuki ruangan
atau bangunan yang salah. Dengan demikian, Surat Dakwaan merupakan dasar
pemeriksaan perkara di sidang pengadilan dan harus memenuhi syarat-syarat
diatas. Pemeriksaan di persidangan tidak dapat menyimpang dari yang
dirumuskan dalam Surat dakwaan. Surat Dakwaan yang tidak cermat, jelas, dan
lengkap akan kehilangan substansi hukumnya, menjadikannya tidak sah menurut
hukum, atau setidak-tidaknya mengandung cacat hukum atau obscuur libel dan
mengandung hal-hal yang bukan hanya dapat menyesatkan Hakim yang Mulia
bahkan masyarakat. Oleh karenanya, Surat Dakwaan semacam ini haruslah
dikesampingkan.
BAB III
Bahwa yang menjadi dasar bagi kami mengajukan Keberatan ini adalah Pasal 156
ayat (1) KUHAP yang menyatakan:
Berdasarkan Pasal 156 ayat (1) KUHAP di atas, Keberatan dapat diajukan jika
menyangkut 2 (dua) hal, yaitu:
1. Keberatan Terkait Kewenangan Pengadilan (Exception of Incompetency
atau exception van onbevoegheid)
b. Kompetensi Relatif
Bahwa sebagaimana dalam praktek hukum selama ini, kedudukan atau peran
orang yang melakukan perbuatan atau turut serta melakukan perbuatan dengan
penganjur/pembujuk secara diemetral sangat berbeda dan oleh karenanya
seseorang tidak mungkin berkedudukan atau mempunyai peran sebagai yang
melakukan perbuatan atau turut serta melakukan perbuatan dan sekaligus sebagai
penganjur/pembujuk dan Jaksa Penuntut Umum juga sama sekali tidak mengurai
peran dari Terdakwa didalam melakukan tindak pidana. Dan dalam dakwaannya
Jaksa Penuntut Umum tidak jelas memposisikan peran terdakwa dalam perbuatan
yang didakwakannya apakah sebagai pelaku atau sebagai pembantu, Ketentuan ini
sangat jelas dengan formula surat dakwaan yang mencantumkan ketentuan Pasal
55 ayat (1) KUHP namun tidak diketahui siapa yang menjadi pelaku
perbuatan/terdakwa, siapa yang turut serta/membantu melakukan tindak pidana
dan siapa yang menganjurkan tindak pidana. Berdasarkan hal tersebut, maka
sangatlah patut dan layak untuk menyatakan Surat dakwaan kabur, tidak jelas,
tidak cermat, juga tidak lengkap sehingga Surat dakwaan harus di batalkan.
KESIMPULAN
Perlu kami sampaikan pada bagian penutup ini, bahwa segala Keberatan kami
hanyalah tentang formalitas Surat Dakwaan. Segala uraian kami diatas dalam
rangka menguji kecermatan, kejelasan, dan kelengkapan Surat Dakwaan dan sama
sekali TIDAK membahas pokok perkara. Sehingga, mohon dengan hormat kepada
Penuntut Umum untuk tidak menghindar dari kewajiban untuk menanggapi
dengan jawaban klasik seperti “Keberatan Tim Penasihat Hukum telah
memasuki pokok perkara”. Pengamatan kami, bila Penuntut Umum kesulitan
menanggapi, maka dengan mudah dan dengan bahasa yang standar, mengatakan
bahwa kami telah memasuki pokok perkara.
Bahwa selanjutnya dari Keberatan kami tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
Penuntut Umum telah tidak cermat, tidak jelas, dan tidak lengkap dalam menyusun
dan menguraikan Surat Dakwaannya sehingga tidak memenuhi syarat menyusun
dan menguraikan Surat Dakwaan yang berakibat tidak terpenuhi syarat materiil
suatu Surat Dakwaan. Sebagaimana diisyaratkan oleh Pasal 143 ayat (2) huruf a
dan b KUHAP. Oleh karenanya, cukup beralasan apabila Surat Dakwaan dinyatakan
BATAL DEMI HUKUM, sebagaimana diamanatkan dalam pasal 143 ayat (3)
KUHAP.
BAB VI
PERMOHONAN DAN PENUTUP
Hormat Kami,
Kantor Pengacara Advocates and Consulting “Ananda Law Firm”
PENASIHAT HUKUM
NIA: 180.14.16
PUTUSAN SELA
Nomor : 1002/Pid.B/2019/PN. Mlg.
Terdakwa dalam perkara ini didampingi oleh Penasehat Hukumnya yaitu: ANANDA
FAHRIAN, S.H., M.H Advokat / Penasihat Hukum pada Kantor “Ananda Law Firm”,
berkantor di Jalan Ulin II No. 20 Banyumanik Malang, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tanggal 24 Nopember 2019 yang didaftarkan di kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Malang dengan 1002/Pid.B/2019/PN. Mlg.;---------------------------------------------------
Pengadilan Negeri tersebut ;----------------------------------------------------------------------
Setelah membaca berkas perkara;---------------------------------------------------------------
Setelah mendengar pembacaan surat dakwaan;----------------------------------------------
Setelah mendengar pembacaan keberatan/eksepsi;-----------------------------------------
Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke depan persidangan dengan Dakwaan
berbentuk Alternatif oleh Penuntut Umum sebagaimana dimuat dalam Surat Dakwaan
Penuntut Umum PDM-281/SEMAR/10/2019 tertanggal 10 November 2019, yang
dibacakan di persidangan pada hari Senin 04 Desember 2019 yang pada pokoknya adalah
sebagai berikut:------------------------------------------
KESATU
Bahwa ia Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin pada hari Kamis tanggal
28 Agustus 2019 sekitar pukul 18.30 Wib atau setidak-tidaknya pada
waktu lain dalam bulan Agustus 2019 bertempat di Jl. Bandulan Gg.
1K No. 79 Kec.Sukun, Kota Malang atau setidak-tidaknya di tempat
lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Malang, telah dengan terang- terangan dan dengan tenaga bersama
menggunakan kekerasan terhadap orang yang mengakibatkan maut.
Perbuatan yang dilakukan dengan cara-cara dan dalam keadaan sebagai
berikut:
- Awalnya pada hari Kamis tanggal 28 Agutsus 2019 sekira pukul
12.00 Wib Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin bermaksud minta
pekerjaan sebagai keamanan pabrik anggur Cap Orang Tua, namun
pabrik tersebut sudah mempercayakan keamanan kepada Berlian
Puspita
Selanjutnya sekira pukul 12.30 Wib saat Berlian Puspita dan Firlia
Nurani sedang minum minuman beralkohol jenis Chongyang di
belakang pabrik anggur Cap Orang Tua, didatangi oleh Terdakwa
Syauqy Ichsanul Amin sehingga, terjadi perang mulut, kemudian
Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin diajak keluar oleh Berlian
Puspita
Pada waktu yang berbeda itu saat Berlian Puspita mendatangi
rumah Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin di Jl. Bandulan Gg. 1K No.
79 Sukun, Kota Malang. untuk menyelesaikan masalah keamanan
di pabrik anggur Cap Orang Tua
- Sesampainya di Jl. Bandulan, Berlian Puspita bertemu dengan
Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin. Kemudian Berlian Puspita
menanyakan masalah keamanan dan limbah pabrik anggur Cap
Orang Tua, namun oleh Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin dijawab
"Lha Kamu Mau apa” kemudian memukul Berlian Puspita
sebanyak 3 kali dibagain perut dan mulut, lalu Berlian Puspita
berusaha menghindar namun tetap dipukul kembali oleh
Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin pada bagian perut sebanyak 2
kali, kemudian Berlian Puspita melarikan diri dan menceritakan
pemukulan tersebut kepada Firlia Nurani.
- Selanjutnya sekitar pukul 18.30 Wib Berlian Puspita dan Firlia Nurani
mendatangi rumah Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin untuk menyelesaikan
masalah yang berada di Jl. Bandulan, Kota Malang. , dimana Terdakwa
Syauqy Ichsanul Amin, sudah siap dengan senjata tajam jenis Pedang dan
Clurit serta alat pemukul dengan niat menghadapi Berlian Puspita dan
Firlia Nurani.
- Selanjutnya antara Berlian Puspita dan Syauqy Ichsanul Amin terjadi adu
mulut. Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin merasa kesal lalu menyerang
Berlian Puspita dan Firlia Nurani dengan menggunakan senjata tajam.
Terdakwa mengayunkan senjatanya mengenai telinga kiri korban Firlia
Nurani, kemudian menusuk dada kanan Firlia Nurani. Setelah melihat Firlia
Nurani menderita luka, lalu Berlian Puspita melarikan diri.
- Akibat perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa Syauqy Ichsanul
Amin, korban Firlia Nurani mengalami luka dalam sesuai Visum et
Repertum No. 137/KK/B.9/KRST- LD/IX/2019 tanggal 28 Agustus
2019 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Gatoto Suharto, SH,
Msi, Med. Spf dokter pada Rumah Sakit Kariyadi Malang
------------------Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam Pasal 170 ayat (2) Ke-3 KUHP.-----------------------------------
ATAU
KEDUA
Bahwa ia Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin pada hari Kamis tanggal
28 Agustus 2019 sekitar pukul 18.30 Wib atau setidak-tidaknya pada
waktu lain dalam bulan Agustus 2019 bertempat di Jl. Bandulan Gg.
1K No. 79 Kec.Sukun, Kota Malang atau setidak-tidaknya di tempat
lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Malang, telah dengan terang- terangan dan dengan tenaga bersama
menggunakan kekerasan terhadap orang yang mengakibatkan maut.
Perbuatan yang dilakukan dengan cara-cara dan dalam keadaan sebagai
berikut:
- Awalnya pada hari Kamis tanggal 28 Agutsus 2019 sekira pukul
12.00 Wib Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin bermaksud minta
pekerjaan sebagai keamanan pabrik anggur Cap Orang Tua, namun
pabrik tersebut sudah mempercayakan keamanan kepada Berlian
Puspita
Selanjutnya sekira pukul 12.30 Wib saat Berlian Puspita dan Firlia
Nurani sedang minum minuman beralkohol jenis Chongyang di
belakang pabrik anggur Cap Orang Tua, didatangi oleh Terdakwa
Syauqy Ichsanul Amin sehingga, terjadi perang mulut, kemudian
Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin diajak keluar oleh Berlian
Puspita
Pada waktu yang berbeda itu saat Berlian Puspita mendatangi
rumah Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin di Jl. Bandulan Gg. 1K No.
79 Sukun, Kota Malang. untuk menyelesaikan masalah keamanan
di pabrik anggur Cap Orang Tua
- Sesampainya di Jl. Bandulan, Berlian Puspita bertemu dengan
Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin. Kemudian Berlian Puspita
menanyakan masalah keamanan dan limbah pabrik anggur Cap
Orang Tua, namun oleh Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin dijawab
"Lha Kamu Mau apa” kemudian memukul Berlian Puspita
sebanyak 3 kali dibagain perut dan mulut, lalu Berlian Puspita
berusaha menghindar namun tetap dipukul kembali oleh
Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin pada bagian perut sebanyak 2
kali, kemudian Berlian Puspita melarikan diri dan menceritakan
pemukulan tersebut kepada Firlia Nurani.
- Selanjutnya sekitar pukul 18.30 Wib Berlian Puspita dan Firlia Nurani
mendatangi rumah Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin untuk menyelesaikan
masalah yang berada di Jl. Bandulan, Kota Malang. , dimana Terdakwa
Syauqy Ichsanul Amin, sudah siap dengan senjata tajam jenis Pedang dan
Clurit serta alat pemukul dengan niat menghadapi Berlian Puspita dan
Firlia Nurani.
- Selanjutnya antara Berlian Puspita dan Syauqy Ichsanul Amin terjadi adu
mulut. Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin merasa kesal lalu menyerang
Berlian Puspita dan Firlia Nurani dengan menggunakan senjata tajam.
Terdakwa mengayunkan senjatanya mengenai telinga kiri korban Firlia
Nurani, kemudian menusuk dada kanan Firlia Nurani. Setelah melihat Firlia
Nurani menderita luka, lalu Berlian Puspita melarikan diri.
- Akibat perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa Syauqy Ichsanul
Amin, korban Firlia Nurani mengalami luka dalam sesuai Visum et
Repertum No. 137/KK/B.9/KRST- LD/IX/2019 tanggal 28 Agustus
2019 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Gatoto Suharto, SH,
Msi, Med. Spf dokter pada Rumah Sakit Kariyadi Malang
-----Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
Pasal 351 ayat (3) KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP-------------
ATAU
KETIGA
Bahwa ia Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin pada hari Kamis tanggal
28 Agustus 2019 sekitar pukul 18.30 Wib atau setidak-tidaknya pada
waktu lain dalam bulan Agustus 2019 bertempat di Jl. Bandulan Gg.
1K No. 79 Kec.Sukun, Kota Malang atau setidak-tidaknya di tempat
lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Malang, telah dengan terang- terangan dan dengan tenaga bersama
menggunakan kekerasan terhadap orang yang mengakibatkan maut.
Perbuatan yang dilakukan dengan cara-cara dan dalam keadaan sebagai
berikut:
- Awalnya pada hari Kamis tanggal 28 Agutsus 2019 sekira pukul
12.00 Wib Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin bermaksud minta
pekerjaan sebagai keamanan pabrik anggur Cap Orang Tua, namun
pabrik tersebut sudah mempercayakan keamanan kepada Berlian
Puspita Selanjutnya sekira pukul 12.30 Wib saat Berlian Puspita
dan Firlia Nurani sedang minum minuman beralkohol jenis
Chongyang di belakang pabrik anggur Cap Orang Tua, didatangi
oleh Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin sehingga, terjadi perang
mulut, kemudian Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin diajak keluar
oleh Berlian Puspita
Pada waktu yang berbeda itu saat Berlian Puspita mendatangi
rumah Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin di Jl. Bandulan Gg. 1K No.
79 Sukun, Kota Malang. untuk menyelesaikan masalah keamanan
di pabrik anggur Cap Orang Tua
- Sesampainya di Jl. Bandulan, Berlian Puspita bertemu dengan
Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin. Kemudian Berlian Puspita
menanyakan masalah keamanan dan limbah pabrik anggur Cap
Orang Tua, namun oleh Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin dijawab
"Lha Kamu Mau apa” kemudian memukul Berlian Puspita
sebanyak 3 kali dibagain perut dan mulut, lalu Berlian Puspita
berusaha menghindar namun tetap dipukul kembali oleh
Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin pada bagian perut sebanyak 2
kali, kemudian Berlian Puspita melarikan diri dan menceritakan
pemukulan tersebut kepada Firlia Nurani.
- Selanjutnya sekitar pukul 18.30 Wib Berlian Puspita dan Firlia Nurani
mendatangi rumah Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin untuk menyelesaikan
masalah yang berada di Jl. Bandulan, Kota Malang. , dimana Terdakwa
Syauqy Ichsanul Amin, sudah siap dengan senjata tajam jenis Pedang dan
Clurit serta alat pemukul dengan niat menghadapi Berlian Puspita dan
Firlia Nurani.
- Selanjutnya antara Berlian Puspita dan Syauqy Ichsanul Amin terjadi adu
mulut. Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin merasa kesal lalu menyerang
Berlian Puspita dan Firlia Nurani dengan menggunakan senjata tajam.
Terdakwa mengayunkan senjatanya mengenai telinga kiri korban Firlia
Nurani, kemudian menusuk dada kanan Firlia Nurani. Setelah melihat Firlia
Nurani menderita luka, lalu Berlian Puspita melarikan diri.
- Akibat perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa Syauqy Ichsanul
Amin, korban Firlia Nurani mengalami luka dalam sesuai Visum et
Repertum No. 137/KK/B.9/KRST- LD/IX/2019 tanggal 28 Agustus
2019 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Gatoto Suharto, SH,
Msi, Med. Spf dokter pada Rumah Sakit Kariyadi Malang
----------------------Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam Pasal 2 ayat (1) UU No. 12/Drt/1951------------------------------------
Menimbang, bahwa atas Dakwaan Penuntut Umum tersebut Penasehat Hukum para
Terdakwa telah mengajukan Eksepsi / Keberatan bahwa surat Dakwaan Penuntut Umum
tersebut dikualifikasikan sebagai surat Dakwaan yang bahwa Penuntut Umum telah tidak
cermat, tidak jelas, dan tidak lengkap dalam menyusun dan menguraikan Surat Dakwaan
yang berakibat tidak terpenuhinya syarat materiil suatu Surat Dakwaan.
Menimbang, bahwa atas Eksepsi / keberatan dari penasehat hukum Terdakwa
tersebut, Penuntut Umum telah mengajukan Tanggapan yang pada pokoknya menyatakan
Jaksa Penuntut Umum telah menyusun Surat dakwaan sesuai dengan ketentuan pasal 143
ayat (2) huruf a dan huruf b KUHAP yaitu Surat Dakwaan diberi tanggal dan
ditandatangani serta menguraikan secara cermat, jelas, dan lengkap mengenai tindak
pidana yang didakwakan dengan menyebut waktu dan tempat tindak pidana itu
dilakukan(tempos delicti dan locus delicti);
--------------------------------------------MENGADILI--------------------------------------------
1 Menolak keberatan Penasehat Hukum Terdakwa SYAUQY ICHSANUL AMIN tersebut di
atas untuk seluruhnya;
2 Menyatakan surat dakwaan Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Malang Nomor
Reg. Perk. 1002/Pid.B/2019/PN. Mlg. tanggal 10 November 2019 atas nama Terdakwa
tersebut adalah sah menurut hukum;
3 Memerintahkan kepada Penuntut Umum untuk melanjutkan pemeriksaan Terdakwa
tersebut di depan persidangan umum Pengadilan Negeri Malang.
Demikian diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Negeri Malang
pada hari Kamis tanggal 28 Desember 2019 oleh kami MUHAMAD FAJAR RAMADHAN, SH., MH
sebagai Hakim Ketua Majelis, TIARA ELSAVIRA, SH., MH. dan TRIANA DEWI CAHYANINGRUM,
SH.M.Hum. masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan pada hari Senin
tanggal 30 Desember 2019 dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis
dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut dengan didampingi oleh ADINDA
OKTAVIANI SH. Panitera Pengganti, dan dihadiri oleh ADZHILA YASHIKA HAYA, SH., MH. sebagai
Penuntut Umum, para Terdakwa dan Penasehat Hukumnya.
SURAT TUNTUTAN
Nomor : TUT-1002/Pid.B/2019/PN. Mlg.
Jaksa Penuntut umum pada Kejaksaan Negeri Malang dengan memperhatikan hasil
pemeriksaan sidang dalam perkara atas nama Terdakwa :
I. PENDAHULUAN
Majelis Hakim yang Terhormat
Tim Penasehat Hukum Terdakwa dan
Hadirin Sidang yang Kami Hormati
Berdasarkan Surat Penetapan Hakim pada Pengadilan Negeri Malang, dengan nomor
register 1002/Pid.B/2019/PN. Mlg.
Puji yukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas rahmatnya
dan karunianya kita masih diberi kesempatan dan kesehatan untuk dapat hadir dalam
proses persidangan yang merupakan sebagian dari tugas dan tanggung jawab kita
sebagai aparat penegak hukum.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih
kepada Ketua Majelis Hakim yang telah memimpin persidangan ini
dengan arif dan bijaksana serta penuh dengan kesabaran, ketelitian dan
kecermatan.
A. DAKWAA
N:
..................DIANGGAP TELAH DIBACAKAN.................
III. FAKTA-
FAKTA DI
PERSIDANG
AN Majelis
Hakim
yang
Terhormat
Tim Penasehat Hukum para
Terdakwa dan Hadirin Sidang yang
Kami Hormati
Dari fakta –fakta persidangan yang terdiri dari alat bukti keterangan saksi,
keterangan ahli, dan kami uraikan keterangan terdakwa serta barang bukti
yang kami anggap telah diuraikan diatas, maka sampailah kami pada uaraian
fakta-fakta hukum / yuridis yang merupakan kesimpulan tentang fakta
perbuatan dan kejadian yang telah dapat dibuktikan dipersidangan, adalah
sebagai berikut :
VI. KESIMPULAN
MENUNTUT
Supaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Malang yang memeriksa dan
mengadili perkara ini memutuskan :
Menyatakan terdakwa SYAUQY ICHSANUL AMIN Telah terbukti secara sah
dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Penganiayaan
sebagaimana diatur dan diancam pidana, pasal 170 Ayat (2) ke-3 Kitab
Undang-undang Hukum Pidana, pasal 351 ayat (3) Kitab Undang-undang Hukum
Pidana Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 Kitab Undang-undang Hukum Pidana dan Pasal 2
ayat (1) UU No. 12/Drt/1951.
VIII. PENUTUP
Majelis Hakim yang kami muliakan,