Anda di halaman 1dari 39

TUGAS : KELOMPOK HUKUM ACARA PIDANA VF

BERKAS – BERKAS SIDANG


Nama Kelompok :
1. Muhamad Fajar Ramadhan (2019-363)
2. Triana Dewi Cahyaningrum (2019-370)
3. Tiara Elsavira (2019-335)
4. Firlia Nurani Rakhma (2019-328)
5. Ananda Fahrian (2019-316)
6. adzhila yashika haya 2019-310
7. Syauqy ichsanul amin 2019-281
8.Berlian Puspita W 2019-327
“UNTUK KEADILAN” P-42

SURAT DAKWAAN
No. Reg. Perkara: PDM-281/SEMAR/10/2019

1. IDENTITAS TERDAKWA

Nama Lengkap : SYAUQY ICHSANUL AMIN


Tempat Lahir : Malang
Umur /Tanggal Lahir : 21 Tahun / 9 April 2001
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jl. Bandulan Gg. 1K No. 79 Kec.Sukun, Kota Malang

Agama : Islam
Pekerjaan : Wirausaha
Pendidikan : Mahasiswa

2. PENAHANAN

Penyidik pada Polres : Pada tanggal 4 September 2019 dengan ditahan di


Malang rumah tahanan negara hingga 23 September 2019

Perpanjangan oleh : Selama 40 hari ditahan di rumah tahanan negara


Penuntut Umum dimulai 24 September 2019 hingga 2 November
2019

Penuntut Umum pada : Sejak tanggal 30 Oktober 2019 selama 20 hari


Kejaksaan Negeri Malang
hingga 18 November 2019
3. DAKWAAN
KESATU
Bahwa ia Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin pada hari Kamis tanggal
28 Agustus 2019 sekitar pukul 18.30 Wib atau setidak-tidaknya pada
waktu lain dalam bulan Agustus 2019 bertempat di Jl. Bandulan Gg.
1K No. 79 Kec.Sukun, Kota Malang atau setidak-tidaknya di tempat
lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Malang, telah dengan terang- terangan dan dengan tenaga bersama
menggunakan kekerasan terhadap orang yang mengakibatkan maut.
Perbuatan yang dilakukan dengan cara-cara dan dalam keadaan sebagai
berikut:
- Awalnya pada hari Kamis tanggal 28 Agutsus 2019 sekira pukul
12.00 Wib Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin bermaksud minta
pekerjaan sebagai keamanan pabrik anggur Cap Orang Tua, namun
pabrik tersebut sudah mempercayakan keamanan kepada Berlian
Puspita
Selanjutnya sekira pukul 12.30 Wib saat Berlian Puspita dan Firlia
Nurani sedang minum minuman beralkohol jenis Chongyang di
belakang pabrik anggur Cap Orang Tua, didatangi oleh Terdakwa
Syauqy Ichsanul Amin sehingga, terjadi perang mulut, kemudian
Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin diajak keluar oleh Berlian
Puspita
Pada waktu yang berbeda itu saat Berlian Puspita mendatangi
rumah Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin di Jl. Bandulan Gg. 1K No.
79 Sukun, Kota Malang. untuk menyelesaikan masalah keamanan
di pabrik anggur Cap Orang Tua
- Sesampainya di Jl. Bandulan, Berlian Puspita bertemu dengan
Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin. Kemudian Berlian Puspita
menanyakan masalah keamanan dan limbah pabrik anggur Cap
Orang Tua, namun oleh Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin dijawab
"Lha Kamu Mau apa” kemudian memukul Berlian Puspita
sebanyak 3 kali dibagain perut dan mulut, lalu Berlian Puspita
berusaha menghindar namun tetap dipukul kembali oleh
Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin pada bagian perut sebanyak 2
kali, kemudian Berlian Puspita melarikan diri dan menceritakan
pemukulan tersebut kepada Firlia Nurani.

- Selanjutnya sekitar pukul 18.30 Wib Berlian Puspita dan Firlia Nurani
mendatangi rumah Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin untuk menyelesaikan
masalah yang berada di Jl. Bandulan, Kota Malang. , dimana Terdakwa
Syauqy Ichsanul Amin, sudah siap dengan senjata tajam jenis Pedang dan
Clurit serta alat pemukul dengan niat menghadapi Berlian Puspita dan
Firlia Nurani.
- Selanjutnya antara Berlian Puspita dan Syauqy Ichsanul Amin terjadi adu
mulut. Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin merasa kesal lalu menyerang
Berlian Puspita dan Firlia Nurani dengan menggunakan senjata tajam.
Terdakwa mengayunkan senjatanya mengenai telinga kiri korban Firlia
Nurani, kemudian menusuk dada kanan Firlia Nurani. Setelah melihat Firlia
Nurani menderita luka, lalu Berlian Puspita melarikan diri.
- Akibat perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa Syauqy Ichsanul
Amin, korban Firlia Nurani mengalami luka dalam sesuai Visum et
Repertum No. 137/KK/B.9/KRST- LD/IX/2019 tanggal 28 Agustus
2019 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Gatoto Suharto, SH,
Msi, Med. Spf dokter pada Rumah Sakit Kariyadi Malang
------------------Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam
pidana dalam Pasal 170 ayat (2) Ke-3 KUHP.-----------------------------------
ATAU
KEDUA
Bahwa ia Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin pada hari Kamis tanggal
28 Agustus 2019 sekitar pukul 18.30 Wib atau setidak-tidaknya pada
waktu lain dalam bulan Agustus 2019 bertempat di Jl. Bandulan Gg.
1K No. 79 Kec.Sukun, Kota Malang atau setidak-tidaknya di tempat
lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Malang, telah dengan terang- terangan dan dengan tenaga bersama
menggunakan kekerasan terhadap orang yang mengakibatkan maut.
Perbuatan yang dilakukan dengan cara-cara dan dalam keadaan sebagai
berikut:
- Awalnya pada hari Kamis tanggal 28 Agutsus 2019 sekira pukul
12.00 Wib Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin bermaksud minta
pekerjaan sebagai keamanan pabrik anggur Cap Orang Tua, namun
pabrik tersebut sudah mempercayakan keamanan kepada Berlian
Puspita
Selanjutnya sekira pukul 12.30 Wib saat Berlian Puspita dan Firlia
Nurani sedang minum minuman beralkohol jenis Chongyang di
belakang pabrik anggur Cap Orang Tua, didatangi oleh Terdakwa
Syauqy Ichsanul Amin sehingga, terjadi perang mulut, kemudian
Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin diajak keluar oleh Berlian
Puspita
Pada waktu yang berbeda itu saat Berlian Puspita mendatangi
rumah Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin di Jl. Bandulan Gg. 1K No.
79 Sukun, Kota Malang. untuk menyelesaikan masalah keamanan
di pabrik anggur Cap Orang Tua
- Sesampainya di Jl. Bandulan, Berlian Puspita bertemu dengan
Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin. Kemudian Berlian Puspita
menanyakan masalah keamanan dan limbah pabrik anggur Cap
Orang Tua, namun oleh Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin dijawab
"Lha Kamu Mau apa” kemudian memukul Berlian Puspita
sebanyak 3 kali dibagain perut dan mulut, lalu Berlian Puspita
berusaha menghindar namun tetap dipukul kembali oleh
Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin pada bagian perut sebanyak 2
kali, kemudian Berlian Puspita melarikan diri dan menceritakan
pemukulan tersebut kepada Firlia Nurani.

Selanjutnya sekitar pukul 18.30 Wib Berlian Puspita dan Firlia Nurani
mendatangi rumah Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin untuk menyelesaikan
masalah yang berada di Jl. Bandulan, Kota Malang. , dimana Terdakwa Syauqy
Ichsanul Amin, sudah siap dengan senjata tajam jenis Pedang dan Clurit serta
alat pemukul dengan niat menghadapi Berlian Puspita dan Firlia Nurani.
- Selanjutnya antara Berlian Puspita dan Syauqy Ichsanul Amin terjadi adu
mulut. Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin merasa kesal lalu menyerang
Berlian Puspita dan Firlia Nurani dengan menggunakan senjata tajam.
Terdakwa mengayunkan senjatanya mengenai telinga kiri korban Firlia
Nurani, kemudian menusuk dada kanan Firlia Nurani. Setelah melihat Firlia
Nurani menderita luka, lalu Berlian Puspita melarikan diri.
- Akibat perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa Syauqy Ichsanul
Amin, korban Firlia Nurani mengalami luka dalam sesuai Visum et
Repertum No. 137/KK/B.9/KRST- LD/IX/2019 tanggal 28 Agustus
2019 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Gatoto Suharto, SH,
Msi, Med. Spf dokter pada Rumah Sakit Kariyadi Malang

-----Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam


pidana dalam Pasal 351 ayat (3) KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) Ke-1
KUHP------
ATAU
KETIGA
Bahwa ia Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin pada hari Kamis tanggal
28 Agustus 2019 sekitar pukul 18.30 Wib atau setidak-tidaknya pada
waktu lain dalam bulan Agustus 2019 bertempat di Jl. Bandulan Gg.
1K No. 79 Kec.Sukun, Kota Malang atau setidak-tidaknya di tempat
lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Malang, telah dengan terang- terangan dan dengan tenaga bersama
menggunakan kekerasan terhadap orang yang mengakibatkan maut.
Perbuatan yang dilakukan dengan cara-cara dan dalam keadaan sebagai
berikut:
- Awalnya pada hari Kamis tanggal 28 Agutsus 2019 sekira pukul
12.00 Wib Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin bermaksud minta
pekerjaan sebagai keamanan pabrik anggur Cap Orang Tua, namun
pabrik tersebut sudah mempercayakan keamanan kepada Berlian
Puspita
Selanjutnya sekira pukul 12.30 Wib saat Berlian Puspita dan Firlia
Nurani sedang minum minuman beralkohol jenis Chongyang di
belakang pabrik anggur Cap Orang Tua, didatangi oleh Terdakwa
Syauqy Ichsanul Amin sehingga, terjadi perang mulut, kemudian
Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin diajak keluar oleh Berlian
Puspita
Pada waktu yang berbeda itu saat Berlian Puspita mendatangi
rumah Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin di Jl. Bandulan Gg. 1K No.
79 Sukun, Kota Malang. untuk menyelesaikan masalah keamanan
di pabrik anggur Cap Orang Tua

- Sesampainya di Jl. Bandulan, Berlian Puspita bertemu dengan


Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin. Kemudian Berlian Puspita
menanyakan masalah keamanan dan limbah pabrik anggur Cap
Orang Tua, namun oleh Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin dijawab
"Lha Kamu Mau apa” kemudian memukul Berlian Puspita
sebanyak 3 kali dibagain perut dan mulut, lalu Berlian Puspita
berusaha menghindar namun tetap dipukul kembali oleh
Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin pada bagian perut sebanyak 2
kali, kemudian Berlian Puspita melarikan diri dan menceritakan
pemukulan tersebut kepada Firlia Nurani.
- Selanjutnya sekitar pukul 18.30 Wib Berlian Puspita dan Firlia Nurani
mendatangi rumah Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin untuk menyelesaikan
masalah yang berada di Jl. Bandulan, Kota Malang. , dimana Terdakwa
Syauqy Ichsanul Amin, sudah siap dengan senjata tajam jenis Pedang dan
Clurit serta alat pemukul dengan niat menghadapi Berlian Puspita dan
Firlia Nurani.
- Selanjutnya antara Berlian Puspita dan Syauqy Ichsanul Amin terjadi adu
mulut. Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin merasa kesal lalu menyerang
Berlian Puspita dan Firlia Nurani dengan menggunakan senjata tajam.
Terdakwa mengayunkan senjatanya mengenai telinga kiri korban Firlia
Nurani, kemudian menusuk dada kanan Firlia Nurani. Setelah melihat Firlia
Nurani menderita luka, lalu Berlian Puspita melarikan diri.
- Akibat perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa Syauqy Ichsanul
Amin, korban Firlia Nurani mengalami luka dalam sesuai Visum et
Repertum No. 137/KK/B.9/KRST- LD/IX/2019 tanggal 28 Agustus
2019 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Gatoto Suharto, SH,
Msi, Med. Spf dokter pada Rumah Sakit Kariyadi Malang

----------------------Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan


diancam pidana dalam Pasal 2 ayat (1) UU No. 12/Drt/1951-----------

Malang, 10 November 2019


JAKSA PENUNTUT UMUM

ADZHILA YASHIKA HAYA, S.H., M.H.


JAKSA MUDA/NIP : 196303 198903 1
KEBERATAN

(EKSEPSI)

ATAS SURAT DAKWAAN PENUNTUT UMUM

Nomor Reg. Perkara: 1002/Pid,B/2019 /PN.Mlg

Atas nama terdakwa

SYAUQY ICHSANUL AMIN

Di ajukan melalui:

PENASIHAT HUKUM TERDAKWA

ANANDA FAHRIAN, S.H., M.H

PENGADILAN NEGERI MALANG

KEBERATAN

(EKSEPSI)

ATAS SURAT DAKWAAN PENUNTUT UMUM

Nomor Reg. Perkara : 1002/Pid.B/2019/PN.Mlg

Malang, 20 Desember 2019


Kepada Yth.
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Malang
Yang Memeriksa dan Mengadili Perkara Pidana
Nomor Register Perkara: 1002/Pid.B/2019/PN.Mlg
di Pengadilan Negeri Malang
di-
MALANG

Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini:
1. ANANDA FAHRIAN, S.H., M.H.

Advokat pada Kantor Pengacara ANANDA FAHRIAN , SH dan Rekan Berkantor di Jalan Ulin II No.
20 Banyumanik, Malang, Dalam hal ini berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor: 313/SK/X/2019
tertanggal 24 November 2019 yang telah didaftarkan pada Kantor Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Malang pada hari Senin, 30 oktober 2019 dengan Nomor Pendaftaran Surat Kuasa Nomor:
313/SK/X/2019 bertindak sebagai Penasihat Hukum .- SYAUQY ICHSANUL AMIN
------------------------------------------------------------------------------
Dengan ini mengajukan KEBERATAN terhadap Surat Dakwaan Penuntut Umum Nomor
Register Perkara: PDM-281/MLNG/10/2019 tertanggal 10 November 2019 yang di
bacakan Saudara Penuntut Umum pada persidangan hari Senin, 13 November 2019 dalam
perkara pidana dengan Nomor Register Perkara: 1002/Pid,B/2019/PN.Mlg
-------------------
Dengan identitas sebagai
berikut :--------------------------------------------------------------------------
TERDAKWA
1. Nama Lengkap : SYAUQY ICHSANUL AMIN
Tempat Lahir : Malang
Umur : 21 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jl. Bandulan Gg 1k no 79.Sukun,Malang
Agama : Islam
Pekerjaan : -
Pendidikan : S -1
Berdasarkan Surat Dakwaan Penuntut Umum Nomor Register Perkara: PDM-
281/MLNG/10/2019 Atas nama SYAUQY ICHSANUL AMIN dihadapkan ke persidangan
dengan dakwaan berbentuk alternatif sebagai berikut:
----------------------------------------------------------

DAKWAAN
KESATU----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-
Pasal 170 ayat (2) ke-3 KUHP Kitab Undang Undang Hukum Pidana.
------------------------

ATAU

KEDUA-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-

351 ayat (3) KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP Kitab Undang Undang Hukum
Pidana.

ATAU

KETIGA----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-
Pasal 2 ayat (1) Undang Undang No. 12/Drt/1951.
-------------------------------------------------

Bahwa untuk mempermudah kita semua dalam memahami uraian dari Keberatan ini,
dengan ini kami Penasihat Hukum dari SYAUQY ICHSANUL AMIN menyampaikan
Keberatan atas Surat Dakwaan Penuntut Umum Nomor Register Perkara: PDM-
281/MLNG/10/2019, dengan sistematika sebagai berikut :
1. PENDAHULUAN
2. SYARAT SURAT DAKWAAN MENURUT KUHAP
3. DASAR HUKUM KEBERATAN
4. MATERI KEBERATAN:

SURAT DAKWAAN OBSCUUR LIBEL KARENA DAKWAAN TIDAK CERMAT, TIDAK


JELAS, DAN TIDAK LENGKAP
5. KESIMPULAN
6. PERMOHONAN DAN PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN

Hakim Yang Mulia,


Saudara Penuntut Umum yang kami hormati,
Serta Sidang Pengadilan yang kami Muliakan.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena hanya oleh perkenaan-Nyalah kita masih diberikan nafas kehidupan, tubuh yang
sehat dan kuat sehingga kita dimampukan untuk menjalani tahap persidangan ini dengan
baik serta kami dapat mengajukan Keberatan Nomor Perkara PDM-281/SEMAR/10/2019
tanggal 10 Nopember 2019.

Kami selaku Penasihat Hukum saudara SYAUQY ICHSANUL AMIN juga menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Hakim Yang Mulia dan Saudara Penuntut
Umum atas kesempatan yang diberikan kepada kami untuk membuat, menyampaikan, dan
bertindak membacakan Keberatan atas Surat dakwaan Penuntut Umum Nomor Register
PDM-281/SEMAR/10/2019 tanggal 10 Nopember 2019 yang telah kami terima sebelum
persidangan hari ini.

Adanya kesempatan ini menjadi bukti nyata bahwa kitab Undang-Undang Hukum Acara
Pidana (KUHAP) sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan keadilan, dengan cara
memberikan kesempatan kedua belah pihak untuk mengemukakan pendapatnya masing-
masing (du choc des opinions jaillit la verite). Disamping itu, KUHAP juga mengenal asas
equality before the law yang memandang setiap orang sama kedudukannya di muka hukum
dan asas praduga tidak bersalah (presumption of innocence), yang artinya seorang tidak
dinyatakan bersalah sebelum adanya putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan
hukum tetap (inkracht van gewijsde).

Hakim Yang Mulia.


Saudara Penuntut Umum yang kami hormati,
Serta Sidang Pengadilan yang kami Muliakan.

Kami selaku Penasihat Hukum saudara SYAUQY ICHSANUL AMIN sangat berharap agar
Hakim Yang Mulia yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara aquo dapat
bertindak dengan adil.
Selanjutnya kami juga mengucapkan terima kasih kepada Saudara Penuntut Umum atas
keberhasilannya dalam menyusun dan membuat Surat Dakwaan yang berbentuk alternatif.

Sebelum melanjutkan ke tahap persidangan selanjutnya, marilah kita melakukan


penelaahan yang mendalam terlebih dahulu, apakah Dakwaan dari Penuntut Umum telah
memenuhi ketentuan-ketentuan yang diatur dalam KUHAP. Hal ini didasarkan pada fungsi
dari dakwaan yang pernah dikemukakan oleh Andi Hamzah yaitu “Dakwaan merupakan
dasar penting hukum acara pidana karena berdasarkan hal yang dimuat dalam surat
itu, hakim akan memeriksa perkara itu.”

Setelah menerima dan membaca dengan seksama Surat Dakwaan yang disusun oleh
Saudara Penuntut Umum dan mempelajari serta mengkritisi berkas perkara atas nama
SYAUQY ICHSANUL AMIN kami selaku Penasihat Hukum SYAUQY ICHSANUL AMIN merasa
wajib menyampaikan KEBERATAN ini karena kami merasa Surat Dakwaan yang dibuat
bukan hanya atas dasar pemeriksaan, namun lebih banyak didasarkan atas imajinasi dan
spekulasi, sehingga secara umum hanya terkesan mengada-ngada.

Keberatan ini kami buat bukanlah untuk tujuan pembenaran, tetapi sebagai pandangan
lain bagi Hakim Yang Mulia untuk memeriksa, mengadili, dan memutus perkara a quo
dengan seadil-adilnya. Selain itu, keberatan kami adalah pemenuhan hak bagi SYAUQY
ICHSANUL AMIN .

Perlu kami tegaskan sekali lagi, bahwa keberatan ini kami susun tidak dengan maksud
mencari-cari kesalahan dalam penyusunan Surat Dakwaan, melainkan demi memastikan
terpenuhinya keadilan yang menjadi hak asasi tiap-tiap manusia sebagaimana tercantum
dalam Pasal 7 dalam Deklarasi Universal HAM, Pasal 27 ayat (1) dan Pasal 28 D ayat
(1) Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 7 dan Pasal
8 Tap MPR Nomor XVII Tahun 1998 Tentang HAM, Pasal 17 Undang-undang Nomor
39 Tahun 1999 Tentang HAM dimana semua orang adalah sama dimata hukum.

Bahwa keberatan ini kami buat untuk menyeimbangkan dan mengontrol terhadap isi
materi Surat Dakwaan Saudara Penuntut Umum yang telah yang telah dikemukakan
panjang lebar dalam persidangan. Kami percaya bahwa Hakim akan mencermati segala
masalah hukum tersebut, sehingga dalam keberatan ini kami mencoba untuk menggugah
pandangan hati nurani Hakim dan Saudara Penuntut Umum mengenai pentingnya melihat
perkara ini secara menyeluruh, terpadu dan tidak semata-mata dari sudut pandang yuridis
sempit atau dari kacamata hukum legal formalities menurut hukum positif yang ada.
Kami selaku Penasihat Hukum mangajukan Keberatan ini karena menemukan hal-hal yang
tidak sesuai prinsip dalam Surat Dakwaan. Secara faktual, dalam hal yuridis banyak
ditemukan adanya kekurangan dan/atau kejanggalan dalam Surat Dakwaan dalam perkara
a quo.

Hakim Yang Mulia,


Saudara Penuntut Umum yang kami hormati,
Serta Sidang Pengadilan yang kami Muliakan.

Sebelum kami melanjutkan keberatan ini, perkenankan kami untuk menyampaikan 4


(empat) hal yang selama ini membuat kami prihatin, sehubungan dengan sikap dan
pandangan dari Advokat, Hakim, dan Saudara Penuntut Umum terhadap suatu Keberatan
yaitu:

a. Pertama, adanya sikap dan pandangan sebagai pencari keadilan dan advokat yang
asal mengajukan Keberatan sekalipun mereka tidak mempunyai dasar hukum dan
alasan yang relevan serta keyakinan yang kuat mengajukan Keberatan.
b. Kedua, hal yang pertama tersebut, telah dijadikan pedoman oleh banyak Pengadilan
menyamaratakan seakan-akan semua Keberatan hanya mengada-ada, cepat, murah,
dan sederhana, maka Keberatan khususnya yang bersifat materiil lebih praktis ditolak
saja.
c. Ketiga, karena hampir sebagian besar dari Keberatan yang diajukan oleh Advokat atau
Penasihat Hukum pada umumnya selalu ditolak oleh Pengadilan, maka hal itu telah
mengakibatkan Penuntut Umum mempunyai rasa percaya diri yang berlebihan dalam
mempersiapkan Surat Dakwaan. Yaitu, dengan anggapan bahwa kalaupun Tim
Penasihat Hukum mengajukan Keberatan terhadap suatu Surat Dakwaannya,
Keberatan itu akan ditolak oleh Pengadilan. Pandangan seperti ini mengakibatkan
Penuntut Umum menyusun Surat Dakwaan hanya sekedar memenuhi syarat formal
saja dan tidak memperhatikan serta mengabaikan asas-asas dan prinsip-prinsip
hukum yang terkandung dalam Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).
Akibatnya, rumusan Surat Dakwaan menjadi tidak cermat

tidak jelas, dan tidak lengkap serta bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum. Hal ini
akan mengakibat tidak berkualitasnya Surat Dakwaan dan akan mengakibatkan
lahirnya suatu Surat Dakwaan yang cacat karena bertentangan dengan prinsip hukum
yang terkandung dalam KUHAP. Hal ini merupakan tanggung jawab moral kita
bersama, karena disatu sisi akan berdampak sangat merugikan bagi kepentingan
hukum Terdakwa dalam melakukan pembelaan terhadap dirinya.
d. Keempat, adanya pandangan atau tanggapan yang keliru bahwa Keberatan dan Surat
Dakwaan Penuntut Umum merupakan perlawanan terhadap Negara. Anggap ini telah
mengesampingkan hakikat dari suatu Keberatan yang merupakan Instrumen Yuridis
yang bertujuan menjaga agar tidak terjadi pelanggaran terhadap Hukum Acara dalam
proses peradilan akibat Surat Dakwaan yang tidak memenuhi syarat.

Semoga Hakim yang kami Muliakan dapat memahami Keberatan Penasihat Hukum
SYAUQY ICHSANUL AMIN dapat dijadikan tolak ukur pengungkapan tabir dan sekaligus
penyelesaiannya, serta apakah benar ketentuan hukum yang telah ada dan berlaku sah itu
diterapkan sesuai dengan sebenarnya.

Dalam kesempatan ini juga, kami Penasihat Hukum ini menyatakan bahwa turut sertanya
kami sebagai Penasihat Hukum SYAUQY ICHSANUL AMIN di dalam perkara ini adalah
untuk ikut meletakkan duduk perkara yang sebenarnya dalam rangka menggali kebenaran
untuk mencapai keadilan yang Hakiki.

Kami pun yakin Saudara Penuntut Umum juga sependapat dengan kami bahwa kehadiran
Saudara Penuntut Umum sebagai alat Negara pada sidang yang mulia ini adalah untuk
menggali kebenaran demi mencapai keadilan yang Hakiki.
BAB II
SYARAT SURAT DAKWAAN MENURUT KUHAP

Hakim Yang Mulia,


Saudara Penuntut Umum yang kami hormati
Serta Sidang Pengadilan yang kami Muliakan.

Berkas perkara menjadi dasar bagi Saudara Penuntut Umum, dalam menyusun
Surat Dakwaannya, kemudian menjadi pedoman bagi Hakim, Penuntut Umum
maupun kami selaku Penasihat Hukum ANANDA FAHRIAN S.H.,M.H. di persidangan
dalam usaha mencari dan menemukan kebenaran materiil.

Sebelum melanjutkan ke tahap persidangan selanjutnya, maka kami mengajak


Hakim dan Saudara Penuntut Umum untuk melakukan penelaahan yang mendalam
terlebih dahulu, apakah dakwaan dari Saudara Penuntut Umum telah memenuhi
ketentuan-ketentuan yang ada di KUHAP.

Pasal 143 ayat (2) KUHAP menyatakan “Penuntut Umum Membuat Surat
Dakwaan Yang Diberi Tanggal dan Ditandatangani Serta Berisi:
a. Nama Lengkap, Tempat Lahir, Umur atau Tanggal Lahir, Jenis Kelamin,
Kebangsaan, Tempat Tinggal, Agama dan Pekerjaan Tersangka.
b. Uraian Secara Cermat, Jelas dan Lengkap Mengenai Tindak Pidana Yang
Didakwakan Dengan Menyebut Waktu dan Tempat Tindak Pidana Itu
Dilakukan”

Berdasarkan pasal 143 ayat (2) huruf a dan b KUHAP di atas, maka menurut M.
Yahya Harahap, S.H dalam bukunya “Pembahasan Permasalahan dan Penerapan
KUHAP”, syarat-syarat yang harus dipernuhi tersebut dapat dibagi menjadi :
1. Syarat Formil, dimana Surat Dakwaan ini harus memuat dan dicantumkan
Identitas Terdakwa secara jelas dan lengkap terdiri dari Nama Lengkap,
Tempat Lahir, Umur, dan Tanggal Lahir, Jenis Kelamin, Kebangsaan, Tempat
Tinggal, Agama, dan Pekerjaan Tersangka, serta juga harus diberi tanggal
dan ditandatangani oleh Penuntut Umum. Apabila syarat formil tersebut
tidak terpenuhi, maka Surat Dakwaan akan menjadi kurang sempurna
(imperfect) sehingga berakibat batalnya Surat Dakwaan dan dinyatakan
tidak dapat diterima (vernietigbaar atau voedable) namun masih
dibetulkan.
2. Syarat Materiil, dimana Surat Dakwaan ini juga harus memenuhi syarat
materiil yang memuat 2 (dua) unsur yang tidak boleh dilalaikan yaitu berisi
uraian cermat, jelas, dan lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan
dan harus menyebut waktu dan tempat tindak pidana dilakukan (tempus
delicti dan locus delicti). Apabila syarat materiil ini tidak terpenuhi maka
berakibat Surat Dakwaan batal demi hukum (van rechtswege nietig atau
null and void) akan tetapi sudah tidak dapat dibetulkan karena batal demi
hukum.

Diibaratkan dengan pintu masuk ke dalam sebuah ruangan atau bangunan yang
hendak kita tuju, maka Surat Dakwaan merupakan pintu gerbang awal untuk
memasuki suatu bangunan hukum dimana Penuntut Umum yang tidak cermat,
tidak jelas, tidak lengkap bahkan keliru menuntun kita memasuki pintu gerbang
yang benar, maka akibatnya sidang pengadilan akan dituntun memasuki ruangan
atau bangunan yang salah. Dengan demikian, Surat Dakwaan merupakan dasar
pemeriksaan perkara di sidang pengadilan dan harus memenuhi syarat-syarat
diatas. Pemeriksaan di persidangan tidak dapat menyimpang dari yang
dirumuskan dalam Surat dakwaan. Surat Dakwaan yang tidak cermat, jelas, dan
lengkap akan kehilangan substansi hukumnya, menjadikannya tidak sah menurut
hukum, atau setidak-tidaknya mengandung cacat hukum atau obscuur libel dan
mengandung hal-hal yang bukan hanya dapat menyesatkan Hakim yang Mulia
bahkan masyarakat. Oleh karenanya, Surat Dakwaan semacam ini haruslah
dikesampingkan.
BAB III

DASAR HUKUM KEBERATAN

Hakim Yang Mulia,


Saudara Penuntut Umum yang kami hormati,
Serta Sidang Pengadilan yang kami Muliakan.

Bahwa yang menjadi dasar bagi kami mengajukan Keberatan ini adalah Pasal 156
ayat (1) KUHAP yang menyatakan:

“Dalam hal Terdakwa atau Penasihat Hukum mengajukan Keberatan bahwa


Pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya atau dakwaan tidak dapat
diterima atau Surat Dakwaan harus dibatalkan, maka setelah diberi kesempatan
kepada Penutut Umum untuk menyatakan Pendapatnya, Hakim
mempertimbangkan Keberatan tersebut untuk selanjutnya mengambil
keputusan”.

Berdasarkan Pasal 156 ayat (1) KUHAP di atas, Keberatan dapat diajukan jika
menyangkut 2 (dua) hal, yaitu:
1. Keberatan Terkait Kewenangan Pengadilan (Exception of Incompetency
atau exception van onbevoegheid)

Menurut jenis kompetensi, kewenangan mengadili dapat dibagi menjadi 2 (dua),


yaitu :
a. Kompetensi Absolut
Menyangkut kewenangan badan peradilan mana yang memeriksa,
mengadili, dan memutus suatu perkara, sebagaimana diketahui
berdasarkan Pasal 18 Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman, membagi 4 (empat) lingkungan peradilan, yaitu :
 Kompetensi Absolut dari Peradilan Umum;
 Kompetensi Absolut dari Peradilan Agama;
 Kompetensi Absolut dari Peradilan Militer;
 Kompetensi Absolut dari Peradilan Tata Usaha Negara.

b. Kompetensi Relatif

Keterangan relatif Pengadilan merupakan kewenangan lingkungan


peradilan tertentu berdasarkan yuridiksi wilayah hukumnya.

2. Keberatan Terkait Syarat Formil dan Materiil Surat Dakwaan, yang


terdiri dari :
a. Surat Dakwaan Batal atau Tidak Dapat Diterima
Pengaturan mengenai Keberatan terdapat dalam Pasal 156 ayat (1) KUHAP
yang menyebutkan hal-hal mengenai jenis-jenis dari Keberatan yang dapat
diajukan oleh Terdakwa atau Penasihat Hukumnya. Salah satu dari alasan
Keberatan yang disebutkan adalah Surat Dakwaan tidak dapat diterima
atau Surat Dakwaan harus dibatalkan. Namun disayangkan, undang-
undang tidak mendefinisikan secara jelas apa yang dimaksud dengan
“dakwaan tidak dapat diterima” atau “harus dibatalkan”. Disisi lain tidak
ada tolak ukur sejauh mana suatu Surat Dakwaan tidak dapat diterima.
b. Surat Dakwaan Batal Demi Hukum

Yang dimaksud dengan Keberatan mengenai Surat Dakwaan Batal


Demi Hukum atau (Null and Void) merupakan keberatan yang
diajukan karena Surat Dakwaan yang dibuat tidak memenuhi
syarat materiil sebagaimana diatur dalam Pasal 143 ayat (2) huruf
b KUHAP. Secara Materiil, Surat Dakwaan dianggap telah
memenuhi syarat apabila Surat Dakwaan telah memberikan
gambaran yang bulat dan terang terkait :

 Tindak Pidana yang dilakukan;


 Siapa yang melakukan Tindak Pidana tersebut;
 Dimana Tindak Pidana dilakukan;
 Bilamana atau kapan Tindak Pidana dilakukan;
 Akibat apa yang ditimbulkan Tindak Pidana tersebut (delik materiil);
 Apakah yang mendorong Terdakwa melakukan Tindak Pidana
tersebut (delik-delik tertentu);
 Ketentuan-ketentuan pidana yang diterapkan.
Dengan demikian dapat diformulasikan bahwa syarat materiil merupakan syarat
yang berkenan dengan materi / substansi Surat Dakwaan yang apabila tidak
terpenuhi menyebabkan dakwaan batal demi hukum (Null and Void) atau batal
mutlak (Absolut Nietig).

Menurut M. Yahya Harahap dalam bukunya “Pembahasan Permasalahan dan


Penerapan KUHAP” jilid ke-II pada halaman 667, disebutkan bahwa untuk
menyatakan “dakwaan tidak dapat diterima” didasarkan pada beberapa alasan
hukum lain seperti berikut:
1. Bahwa dakwaan Penuntut Umum tidak tepat baik mengenai dasar hukum
maupun sasaran dakwaannya.
2. Bahwa dakwaan tidak tepat, karena apa yang didakwakan kepada Terdakwa
telah diputuskan dan mempunyai kekuatan hukum tetap.
3. Bahwa dakwaan tidak tepat, karena apa yang didakwakan kepada Terdakwa
tidak lewat waktu atau kadaluwarsa.
4. Bahwa dakwaan tidak tepat, karena apa yang didakwakan kepada Terdakwa
tidak sesuai dengan tindak pidana yang dilakukan.
5. Bahwa dakwaan tidak tepat, karena apa yang didakwakan kepada Terdakwa
bukan merupakan tindak pidana melaikan merupakan suatu masalah atau
perselisihan perdata.
6. Bahwa dakwaan tidak tepat, karena apa yang didakwakan kepada Terdakwa
merupakan tindak pidana aduan sedangkan orang yang berhak mengadu tidak
menggunakan haknya.
BAB IV
MATERI KEBERATAN
SURAT DAKWAAN KABUR (OBSCUUR LIBEL) KARENA SURAT DAKWAAN
TIDAK CERMAT, TIDAK JELAS, DAN TIDAK LENGKAP

Hakim Yang Mulia,


Saudara Penuntut Umum yang kami hormati, Serta Sidang Pengadilan yang
kami Muliakan.
Kami selaku Penasehat Hukum SYAUQY ICHSANUL AMIN ingin menyampaikan
Keberatan mengenai Surat Dakwaan yang dibuat oleh Saudara Penuntut Umum
dalam uraiannya tidak cermat, tidak jelas, dan tidak lengkap (obscuur libel
atau kabur).
Alasan keberatan kami berangkat dari pasal 143 ayat (2) huruf a dan b KUHAP
yang menyatakan:
“Penuntut Umum membuat Surat Dakwaan yang diberi tanggal dan ditanda tangani
serta berisi:
a. Nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin,
kebangsaan, tempat tinggal, agama, dan pekerjaan tersangka;
b. Uraian secara cermat, jelas, dan lengkap mengenai tindak pidana yang
didakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu
dilakukan.
Berdasarkan ketentuan di atas, kami Penasihat Hukum SYAUQY ICHSANUL AMIN
berpendapat bahwa sudah seharusnya Saudara Penuntut Umum membuat Surat
Dakwaan dengan memenuhi 2 (dua) syarat dalam pasal 143 ayat (2) huruf a dan b
KUHAP.
Apabila kedua syarat di atas tidak terpenuhi, maka Surat Dakwaan dapat BATAL
DEMI HUKUM sebagaimana dalam pasal 143 ayat (3) KUHAP. Meskipun KUHAP
tidak memberikan pengertian khusus mengenai cermat, jelas, dan lengkap, akan
tetapi berdasarkan beberapa literatur atau pendapat para ahli yang telah diakui
dan diikuti dalam praktik peradilan serta Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung
dapat diperoleh pengertian sebagai berikut:
- Pengertian “Cermat”
Bahwa yang dimaksud dengan cermat adalah ketelitian dalam merumuskan
Surat Dakwaan, sehingga tidak terdapat adanya kekurangan atau kekeliruan
yang dapat mengakibatkan tidak dapat dibuktikannya dakwaan itu sendiri.
- Pengertian “Jelas”
Bahwa yang dimaksudkan dengan jelas adalah kejelasan mengenai rumusan
unsur-unsur dari delik yang didakwakan, sekaligus dipadukan dengan
uraian perbuatan material / fakta perbuatan yang dilakukan oleh Anak
Razak Achsan alias Rojak bin Sulaiman dalam Surat Dakwaan.
- Pengertian “Lengkap”
Bahwa yang dimaksud dengan lengkap adalah uraian dari Surat Dakwaan
yang mencakup semua unsur-unsur delik yang dimaksud yang dipadukan
dengan uraian mengenai keadaan, serta peristiwa dalam hubungannya
dengan perbuatan materiil yang didakwa sebagai telah dilakukan oleh
SYAUQY ICHSANUL AMIN
Bentuk uraian yang bulat dan utuh yang mampu menggambarkan unsur-unsur
tindak pidana yang didakwakan beserta waktu dan tempat tindak pidana itu
dilakukan. Menyusun uraian secara cermat, jelas, dan lengkap tersebut dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Dirumuskan terlebih dahulu unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan,
kemudian dilanjutkan dengan uraian fakta-fakta perbuatan yang memenuhi
unsur-unsur tindak pidana tersebut; atau
- Dirumuskan unsur-unsur tindak pidana dan fakta-fakta perbuatan secara
langsung dan bertautan satu sama lain sehingga tergambar bahwa semua
unsur tindak pidana tersebut terpenuhi oleh fakta perbuatan.
URAIAN PENGERTIAN “PERSYRATAN MATERIIL”
Persyaratan materiil adalah “tata cara melakukan” serta “fakta-fakta dan
keadaan” yang meliputi tindak pidana yang didakwakan. Bahwa menurut M.
Yahya Harahap, S.H. dalam bukunya (Pembahasan Permasalahan dan
Penerapan KUHAP, Pemeriksaan Sidang Pengadilan, Banding, Kasasi, dan
Peninjauan kembali, Edisi Kedua, Penerbit “Sinar Grafika”, Jakarta 2000, halaman
129-133), yang merupakan syarat materiil dalam pasal 143 ayat (2) huruf b
KUHAP hanyalah dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu
dilakukan atau “fakta-fakta dan keadaan” sedangkan mengenai uraian secara
cermat, jelas, dan lengkap terhadap tindak pidana atau “cara melakukan” adalah
mutlak / imperatif yang harus ada dalam syarat materiil tersebut.
Keberatan yang kami ajukan adalah berkenaan dengan syarat formil dan materiil
Surat Dakwaan sebagaimana diharuskan dalam pasal 143 ayat (2) huruf a dan b
KUHAP, khususnya yang mengatur mengenai syarat bahwa Surat Dakwaan harus
secara cermat, jelas, dan lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan. Dalam
keberatan ini kami sudah menemukan ketidakcermatan, ketidakjelasan, dan
ketidaklengkapan Surat Dakwaan Saudara Penuntut Umum sebagai berikut :
SURAT DAKWAAN PENUNTUT UMUM TIDAK CERMAT, TIDAK JELAS, DAN
TIDAK LENGKAP.
Hakim Yang Mulia,

Saudara Penuntut Umum yang kami hormati,


Serta Sidang Pengadilan yang kami Muliakan.

Bahwa sebagaimana dalam praktek hukum selama ini, kedudukan atau peran
orang yang melakukan perbuatan atau turut serta melakukan perbuatan dengan
penganjur/pembujuk secara diemetral sangat berbeda dan oleh karenanya
seseorang tidak mungkin berkedudukan atau mempunyai peran sebagai yang
melakukan perbuatan atau turut serta melakukan perbuatan dan sekaligus sebagai
penganjur/pembujuk dan Jaksa Penuntut Umum juga sama sekali tidak mengurai
peran dari Terdakwa didalam melakukan tindak pidana. Dan dalam dakwaannya
Jaksa Penuntut Umum tidak jelas memposisikan peran terdakwa dalam perbuatan
yang didakwakannya apakah sebagai pelaku atau sebagai pembantu, Ketentuan ini
sangat jelas dengan formula surat dakwaan yang mencantumkan ketentuan Pasal
55 ayat (1) KUHP namun tidak diketahui siapa yang menjadi pelaku
perbuatan/terdakwa, siapa yang turut serta/membantu melakukan tindak pidana
dan siapa yang menganjurkan tindak pidana. Berdasarkan hal tersebut, maka
sangatlah patut dan layak untuk menyatakan Surat dakwaan kabur, tidak jelas,
tidak cermat, juga tidak lengkap sehingga Surat dakwaan harus di batalkan.

Bahwa kami menemukan beberapa hal yang memperlihatkan bahwa Jaksa


Penuntut Umum tidak cermat dalam menyusun Surat Dakwaannya, khususnya
mengenai tindak pidana yang didakwakan kepada Terdakwa dengan tidak
menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan secara pasti,
sebagaimana yang ditentukan oleh Pasal 142 ayat (2) sub b KUHAP.
Bahwa ketidak cermatan itu sangat jelas terlihat dalam dakwaan, khususnya
mengenai waktu dan tempat kejadian (tempus dan locus delicti) tindak pidana itu
dilakukan. Untuk lebih jelasnya kami kutip sebagai berikut:
“pada hari Kamis tanggal 28 Agustus 2019 atau setidak-tidaknya pada waktu lain
sekitar bulan Agustus, bertempat di Jl. Bandulan Gg. 1K No. 79 Kec.Sukun, Kota
Malang, atau setidak-tidaknya di suatu tempat lain yang masih termasuk di dalam
daerah hukum Pengadilan Negeri Malang.”
Kutipan di atas menunjukkan bagaimana Jaksa Penuntut Umum, dalam Surat
Dakwaannya, tidak dapat menunjukkan secara pasti kapan dan dimana Tindak
Pidana itu dilakukan oleh Terdakwa. Ketidakcermatan tersebut kemudian kembali
diulangi oleh Jaksa Penuntut Umum dalam dakwaan subsidair. Kalimat “atau
setidak-tidaknya” merupakan cerminan dari keragu-raguan Sdr. Jaksa Penuntut
Umum  dalam merumuskan perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa. Padahal,
sikap ragu-ragu, sebagaimana  kita ketahui bersama, akan bermuara pada
ketidakjelasan. Dan dalam perkara ini, ketidakjelasan dakwaan Jaksa Penuntut
Umum sudah barang tentu akan sangat merugikan Terdakwa, padahal kejelasan
dan kepastian mengenai waktu dan tempat terjadinya tindak pidana merupakan
faktor yang menentukan untuk pembelaan Terdakwa dan ataupun hakim dalam
menyusun putusannya.
Berdasarkan uraian diatas, kami Penasihat Hukum SYAUQY ICHSANUL AMIN sudah
cukup menguraikan bahwa surat dakwaan tidak cermat yang dilakukan oleh
Saudara Penuntut Umum, terhadap perkara atas nama SYAUQY ICHSANUL AMIN
adalah TIDAK JELAS. Oleh karena itu, kami memohon agar Hakim yang memeriksa,
mengadili, dan memutus perkara a quo untuk menyatakan Surat Dakwaan TIDAK
DAPAT DITERIMA dan BATAL DEMI HUKUM.
BAB V

KESIMPULAN

Hakim Yang Mulia,


Saudara Penuntut Umum yang kami hormati,
Serta Sidang Pengadilan yang kami Muliakan.

Perlu kami sampaikan pada bagian penutup ini, bahwa segala Keberatan kami
hanyalah tentang formalitas Surat Dakwaan. Segala uraian kami diatas dalam
rangka menguji kecermatan, kejelasan, dan kelengkapan Surat Dakwaan dan sama
sekali TIDAK membahas pokok perkara. Sehingga, mohon dengan hormat kepada
Penuntut Umum untuk tidak menghindar dari kewajiban untuk menanggapi
dengan jawaban klasik seperti “Keberatan Tim Penasihat Hukum telah
memasuki pokok perkara”. Pengamatan kami, bila Penuntut Umum kesulitan
menanggapi, maka dengan mudah dan dengan bahasa yang standar, mengatakan
bahwa kami telah memasuki pokok perkara.

Marilah sebagai sesama penegak hukum kita mengupayakan kebenaran dan


keadilan, apabila memang perkara ini menurut hukum tidak dapat dilanjutkan,
maka sudah seharusnya perkara ini dihentikan sampai disini. Janganlah
memaksakan diri untuk memenuhi target tertentu atau sekedar menyelamatkan
muka dengan mengorbankan hukum serta keadilan dan kebenaran itu sendiri.

Bahwa selanjutnya dari Keberatan kami tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
Penuntut Umum telah tidak cermat, tidak jelas, dan tidak lengkap dalam menyusun
dan menguraikan Surat Dakwaannya sehingga tidak memenuhi syarat menyusun
dan menguraikan Surat Dakwaan yang berakibat tidak terpenuhi syarat materiil
suatu Surat Dakwaan. Sebagaimana diisyaratkan oleh Pasal 143 ayat (2) huruf a
dan b KUHAP. Oleh karenanya, cukup beralasan apabila Surat Dakwaan dinyatakan
BATAL DEMI HUKUM, sebagaimana diamanatkan dalam pasal 143 ayat (3)
KUHAP.
BAB VI
PERMOHONAN DAN PENUTUP

Hakim Yang Mulia,


Saudara Penuntut Umum yang kami hormati,
Serta Sidang Pengadilan yang kami Muliakan.

Kami selaku Penasihat Hukum SYAUQY ICHSANUL AMIN mengajukan


permohonan agar Yang Mulia Hakim pada Pengadilan Negeri Malang yang
memeriksa, mengadili, dan memutus perkara pidana atas nama SYAUQY
ICHSANUL AMIN berkenan untuk memberikan Putusan Sela dengan Amar Putusan
sebagai berikut:

1. Menerima dan mengabulkan Keberatan dari Penasihat Hukum SYAUQY


ICHSANUL AMIN untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Surat Dakwaan Penuntut Umum Obscuur Libel (Kabur)
sehingga harus dinyatakan BATAL DEMI HUKUM atau setidak-tidaknya
tidak dapat diterima sebagai dasar pemeriksaan perkara a quo;
3. Memulihkan nama baik SYAUQY ICHSANUL AMIN
4. Membebankan biaya yang timbul pada perkara ini pada Negara.
DAN
Apabila Hakim yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara a quo
berpendapat lain, maka kami mohon agar SYAUQY ICHSANUL AMIN diberikan
putusan yang seadil-adilnya dengan mempertimbangkan segala kondisi yang
menyertai SYAUQY ICHSANUL AMIN yang bersifat meringankan dan dengan
memperhatikan segala aspek pemidanaan yang tepat bagi SYAUQY ICHSANUL
AMIN demi tegaknya hukum dan keadilan berdasarkan hukum yang berlaku dan
Ketuhanan Yang Maha Esa (Ex Aquo Et Bono).
Demikianlah keberatan ini kami sampaikan dengan sebenar-benarnya. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa memberikan kekuatan dan keteguhan iman kepada Hakim
yang memeriksa dan mengadili perkara a quo, agar dapat memberikan putusan
yang seadil-adilnya.
Malang, 20 Desember 2019

Hormat Kami,
Kantor Pengacara Advocates and Consulting “Ananda Law Firm”
PENASIHAT HUKUM

ANANDA FAHRIAN., S.H., M.H

NIA: 180.14.16
PUTUSAN SELA
Nomor : 1002/Pid.B/2019/PN. Mlg.

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”


Pengadilan Negeri Malang, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dengan
pemeriksaan acara biasa, menjatuhkan putusan sela sebagai berikut dalam perkara atas
nama Terdakwa:
1. Nama Lengkap : SYAUQY ICHSANUL AMIN
Tempat Lahir : Malang
Umur/Tanggal Lahir : 21 Tahun / 09 April 2001
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jl. Bandulan Gang 1 No.79, Bandulan Kec.
Sukun Kota Malang
Agama : Islam
Pekerjaan : Wirausaha
Pendidikan : Pelajar
Terdakwa ditahan dengan jenis penahanan Rumah Tahanan Negara (RUTAN)
oleh;----------------------------------------------------------------------------------------------------
- Penyidik Polisi Resort Malang sejak tanggal 04 September 2019 s/d 23 September
2019 dan diperpanjang oleh Penuntut Umum sejak tanggal 24 September 2019 s/d
02 November 2019;---------------------------------------------
- Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Malang sejak tanggal 30 oktober
2019 s/d 18 November 2019.-------------------------------------------------

Terdakwa dalam perkara ini didampingi oleh Penasehat Hukumnya yaitu: ANANDA
FAHRIAN, S.H., M.H Advokat / Penasihat Hukum pada Kantor “Ananda Law Firm”,
berkantor di Jalan Ulin II No. 20 Banyumanik Malang, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tanggal 24 Nopember 2019 yang didaftarkan di kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Malang dengan 1002/Pid.B/2019/PN. Mlg.;---------------------------------------------------
Pengadilan Negeri tersebut ;----------------------------------------------------------------------
Setelah membaca berkas perkara;---------------------------------------------------------------
Setelah mendengar pembacaan surat dakwaan;----------------------------------------------
Setelah mendengar pembacaan keberatan/eksepsi;-----------------------------------------
Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke depan persidangan dengan Dakwaan
berbentuk Alternatif oleh Penuntut Umum sebagaimana dimuat dalam Surat Dakwaan
Penuntut Umum PDM-281/SEMAR/10/2019 tertanggal 10 November 2019, yang
dibacakan di persidangan pada hari Senin 04 Desember 2019 yang pada pokoknya adalah
sebagai berikut:------------------------------------------

KESATU
Bahwa ia Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin pada hari Kamis tanggal
28 Agustus 2019 sekitar pukul 18.30 Wib atau setidak-tidaknya pada
waktu lain dalam bulan Agustus 2019 bertempat di Jl. Bandulan Gg.
1K No. 79 Kec.Sukun, Kota Malang atau setidak-tidaknya di tempat
lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Malang, telah dengan terang- terangan dan dengan tenaga bersama
menggunakan kekerasan terhadap orang yang mengakibatkan maut.
Perbuatan yang dilakukan dengan cara-cara dan dalam keadaan sebagai
berikut:
- Awalnya pada hari Kamis tanggal 28 Agutsus 2019 sekira pukul
12.00 Wib Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin bermaksud minta
pekerjaan sebagai keamanan pabrik anggur Cap Orang Tua, namun
pabrik tersebut sudah mempercayakan keamanan kepada Berlian
Puspita
Selanjutnya sekira pukul 12.30 Wib saat Berlian Puspita dan Firlia
Nurani sedang minum minuman beralkohol jenis Chongyang di
belakang pabrik anggur Cap Orang Tua, didatangi oleh Terdakwa
Syauqy Ichsanul Amin sehingga, terjadi perang mulut, kemudian
Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin diajak keluar oleh Berlian
Puspita
Pada waktu yang berbeda itu saat Berlian Puspita mendatangi
rumah Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin di Jl. Bandulan Gg. 1K No.
79 Sukun, Kota Malang. untuk menyelesaikan masalah keamanan
di pabrik anggur Cap Orang Tua
- Sesampainya di Jl. Bandulan, Berlian Puspita bertemu dengan
Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin. Kemudian Berlian Puspita
menanyakan masalah keamanan dan limbah pabrik anggur Cap
Orang Tua, namun oleh Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin dijawab
"Lha Kamu Mau apa” kemudian memukul Berlian Puspita
sebanyak 3 kali dibagain perut dan mulut, lalu Berlian Puspita
berusaha menghindar namun tetap dipukul kembali oleh
Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin pada bagian perut sebanyak 2
kali, kemudian Berlian Puspita melarikan diri dan menceritakan
pemukulan tersebut kepada Firlia Nurani.
- Selanjutnya sekitar pukul 18.30 Wib Berlian Puspita dan Firlia Nurani
mendatangi rumah Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin untuk menyelesaikan
masalah yang berada di Jl. Bandulan, Kota Malang. , dimana Terdakwa
Syauqy Ichsanul Amin, sudah siap dengan senjata tajam jenis Pedang dan
Clurit serta alat pemukul dengan niat menghadapi Berlian Puspita dan
Firlia Nurani.
- Selanjutnya antara Berlian Puspita dan Syauqy Ichsanul Amin terjadi adu
mulut. Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin merasa kesal lalu menyerang
Berlian Puspita dan Firlia Nurani dengan menggunakan senjata tajam.
Terdakwa mengayunkan senjatanya mengenai telinga kiri korban Firlia
Nurani, kemudian menusuk dada kanan Firlia Nurani. Setelah melihat Firlia
Nurani menderita luka, lalu Berlian Puspita melarikan diri.
- Akibat perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa Syauqy Ichsanul
Amin, korban Firlia Nurani mengalami luka dalam sesuai Visum et
Repertum No. 137/KK/B.9/KRST- LD/IX/2019 tanggal 28 Agustus
2019 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Gatoto Suharto, SH,
Msi, Med. Spf dokter pada Rumah Sakit Kariyadi Malang
------------------Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam Pasal 170 ayat (2) Ke-3 KUHP.-----------------------------------

ATAU

KEDUA
Bahwa ia Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin pada hari Kamis tanggal
28 Agustus 2019 sekitar pukul 18.30 Wib atau setidak-tidaknya pada
waktu lain dalam bulan Agustus 2019 bertempat di Jl. Bandulan Gg.
1K No. 79 Kec.Sukun, Kota Malang atau setidak-tidaknya di tempat
lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Malang, telah dengan terang- terangan dan dengan tenaga bersama
menggunakan kekerasan terhadap orang yang mengakibatkan maut.
Perbuatan yang dilakukan dengan cara-cara dan dalam keadaan sebagai
berikut:
- Awalnya pada hari Kamis tanggal 28 Agutsus 2019 sekira pukul
12.00 Wib Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin bermaksud minta
pekerjaan sebagai keamanan pabrik anggur Cap Orang Tua, namun
pabrik tersebut sudah mempercayakan keamanan kepada Berlian
Puspita
Selanjutnya sekira pukul 12.30 Wib saat Berlian Puspita dan Firlia
Nurani sedang minum minuman beralkohol jenis Chongyang di
belakang pabrik anggur Cap Orang Tua, didatangi oleh Terdakwa
Syauqy Ichsanul Amin sehingga, terjadi perang mulut, kemudian
Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin diajak keluar oleh Berlian
Puspita
Pada waktu yang berbeda itu saat Berlian Puspita mendatangi
rumah Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin di Jl. Bandulan Gg. 1K No.
79 Sukun, Kota Malang. untuk menyelesaikan masalah keamanan
di pabrik anggur Cap Orang Tua
- Sesampainya di Jl. Bandulan, Berlian Puspita bertemu dengan
Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin. Kemudian Berlian Puspita
menanyakan masalah keamanan dan limbah pabrik anggur Cap
Orang Tua, namun oleh Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin dijawab
"Lha Kamu Mau apa” kemudian memukul Berlian Puspita
sebanyak 3 kali dibagain perut dan mulut, lalu Berlian Puspita
berusaha menghindar namun tetap dipukul kembali oleh
Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin pada bagian perut sebanyak 2
kali, kemudian Berlian Puspita melarikan diri dan menceritakan
pemukulan tersebut kepada Firlia Nurani.

- Selanjutnya sekitar pukul 18.30 Wib Berlian Puspita dan Firlia Nurani
mendatangi rumah Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin untuk menyelesaikan
masalah yang berada di Jl. Bandulan, Kota Malang. , dimana Terdakwa
Syauqy Ichsanul Amin, sudah siap dengan senjata tajam jenis Pedang dan
Clurit serta alat pemukul dengan niat menghadapi Berlian Puspita dan
Firlia Nurani.
- Selanjutnya antara Berlian Puspita dan Syauqy Ichsanul Amin terjadi adu
mulut. Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin merasa kesal lalu menyerang
Berlian Puspita dan Firlia Nurani dengan menggunakan senjata tajam.
Terdakwa mengayunkan senjatanya mengenai telinga kiri korban Firlia
Nurani, kemudian menusuk dada kanan Firlia Nurani. Setelah melihat Firlia
Nurani menderita luka, lalu Berlian Puspita melarikan diri.
- Akibat perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa Syauqy Ichsanul
Amin, korban Firlia Nurani mengalami luka dalam sesuai Visum et
Repertum No. 137/KK/B.9/KRST- LD/IX/2019 tanggal 28 Agustus
2019 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Gatoto Suharto, SH,
Msi, Med. Spf dokter pada Rumah Sakit Kariyadi Malang
-----Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
Pasal 351 ayat (3) KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) Ke-1 KUHP-------------
ATAU
KETIGA
Bahwa ia Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin pada hari Kamis tanggal
28 Agustus 2019 sekitar pukul 18.30 Wib atau setidak-tidaknya pada
waktu lain dalam bulan Agustus 2019 bertempat di Jl. Bandulan Gg.
1K No. 79 Kec.Sukun, Kota Malang atau setidak-tidaknya di tempat
lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Malang, telah dengan terang- terangan dan dengan tenaga bersama
menggunakan kekerasan terhadap orang yang mengakibatkan maut.
Perbuatan yang dilakukan dengan cara-cara dan dalam keadaan sebagai
berikut:
- Awalnya pada hari Kamis tanggal 28 Agutsus 2019 sekira pukul
12.00 Wib Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin bermaksud minta
pekerjaan sebagai keamanan pabrik anggur Cap Orang Tua, namun
pabrik tersebut sudah mempercayakan keamanan kepada Berlian
Puspita Selanjutnya sekira pukul 12.30 Wib saat Berlian Puspita
dan Firlia Nurani sedang minum minuman beralkohol jenis
Chongyang di belakang pabrik anggur Cap Orang Tua, didatangi
oleh Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin sehingga, terjadi perang
mulut, kemudian Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin diajak keluar
oleh Berlian Puspita
Pada waktu yang berbeda itu saat Berlian Puspita mendatangi
rumah Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin di Jl. Bandulan Gg. 1K No.
79 Sukun, Kota Malang. untuk menyelesaikan masalah keamanan
di pabrik anggur Cap Orang Tua
- Sesampainya di Jl. Bandulan, Berlian Puspita bertemu dengan
Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin. Kemudian Berlian Puspita
menanyakan masalah keamanan dan limbah pabrik anggur Cap
Orang Tua, namun oleh Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin dijawab
"Lha Kamu Mau apa” kemudian memukul Berlian Puspita
sebanyak 3 kali dibagain perut dan mulut, lalu Berlian Puspita
berusaha menghindar namun tetap dipukul kembali oleh
Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin pada bagian perut sebanyak 2
kali, kemudian Berlian Puspita melarikan diri dan menceritakan
pemukulan tersebut kepada Firlia Nurani.

- Selanjutnya sekitar pukul 18.30 Wib Berlian Puspita dan Firlia Nurani
mendatangi rumah Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin untuk menyelesaikan
masalah yang berada di Jl. Bandulan, Kota Malang. , dimana Terdakwa
Syauqy Ichsanul Amin, sudah siap dengan senjata tajam jenis Pedang dan
Clurit serta alat pemukul dengan niat menghadapi Berlian Puspita dan
Firlia Nurani.
- Selanjutnya antara Berlian Puspita dan Syauqy Ichsanul Amin terjadi adu
mulut. Terdakwa Syauqy Ichsanul Amin merasa kesal lalu menyerang
Berlian Puspita dan Firlia Nurani dengan menggunakan senjata tajam.
Terdakwa mengayunkan senjatanya mengenai telinga kiri korban Firlia
Nurani, kemudian menusuk dada kanan Firlia Nurani. Setelah melihat Firlia
Nurani menderita luka, lalu Berlian Puspita melarikan diri.
- Akibat perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa Syauqy Ichsanul
Amin, korban Firlia Nurani mengalami luka dalam sesuai Visum et
Repertum No. 137/KK/B.9/KRST- LD/IX/2019 tanggal 28 Agustus
2019 yang dibuat dan ditandatangani oleh dr. Gatoto Suharto, SH,
Msi, Med. Spf dokter pada Rumah Sakit Kariyadi Malang
----------------------Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam Pasal 2 ayat (1) UU No. 12/Drt/1951------------------------------------

Menimbang, bahwa atas Dakwaan Penuntut Umum tersebut Penasehat Hukum para
Terdakwa telah mengajukan Eksepsi / Keberatan bahwa surat Dakwaan Penuntut Umum
tersebut dikualifikasikan sebagai surat Dakwaan yang bahwa Penuntut Umum telah tidak
cermat, tidak jelas, dan tidak lengkap dalam menyusun dan menguraikan Surat Dakwaan
yang berakibat tidak terpenuhinya syarat materiil suatu Surat Dakwaan.
Menimbang, bahwa atas Eksepsi / keberatan dari penasehat hukum Terdakwa
tersebut, Penuntut Umum telah mengajukan Tanggapan yang pada pokoknya menyatakan
Jaksa Penuntut Umum telah menyusun Surat dakwaan sesuai dengan ketentuan pasal 143
ayat (2) huruf a dan huruf b KUHAP yaitu Surat Dakwaan diberi tanggal dan
ditandatangani serta menguraikan secara cermat, jelas, dan lengkap mengenai tindak
pidana yang didakwakan dengan menyebut waktu dan tempat tindak pidana itu
dilakukan(tempos delicti dan locus delicti);

Keberatan-keberatan Penasehat Hukum para Terdakwa selain dan selebihnya


sebagaimana tersebut dalam Eksepsi, tidak perlu kami tanggapi lebih jauh karena hal itu
sudah merupakan bagian dari materi pokok perkara yang justru akan kita uji bersama
kebenarannya dalam pemeriksaan alat-alat bukti yang akan kami ajukan dalam
persidangan lebih lanjut, karena hal ini bukan merupakan salah satu materi dari pada
Eksepsi Surat Dakwaan sebagaimana ketentuan pasal 156 ayat (1)
KUHAP ;-------------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa Majelis Hakim selanjutya akan mempertimbangkan Eksepsi
dari Penasehat Hukum para Terdakwa pada poin a, sebagai berikut ;--------
Menimbang, bahwa dalam Surat Dakwaannya Penuntut Umum telah menguraikan
bahwa terdakwa Syauqy Ichsanul Amin dalam waktu dan tempat yang sama secara
melawan hukum melakukan perbuatan penganiayaan yang selanjutnya fakta perbuatan
para Terdakwa tersebut telah terurai secara jelas dan lengkap dalam Dakwaan KESATU
Penuntut Umum ;----------------------------------------
Menimbang, bahwa dalam waktu dan tempat yang sama, SYAUQY ICHSANUL AMIN
secara melanggar hukum dengan sengaja melakukan pembunuhan yang selanjutnya fakta
perbuatan para Terdakwa tersebut telah terurai secara jelas dan lengkap dalam Dakwaan
KEDUA Penuntut Umum ;------------------------------------------
Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, Majelis Hakim
mempertimbangkan bahwa Surat Dakwaan Penutut Umum tersebut telah menguraikan
secara lengkap dan jelas waktu dan tempat kejadian tersebut, telah menyebutkan secara
lengkap dan jelas bagaimana cara para Terdakwa melakukan tindak pidana yang
didakwakan dan keadaan yang melekat pada tindak pidana tersebut sehingga Surat
Dakwaan Penuntut Umum tersebut telah memenuhi syarat dari pasal 143 ayat 2
KUHAP;---------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa yang diharuskan dari pasal 143 (2) huruf b KUHAP adalah
uraian cermat, jelas dan lengkap MENGENAI TINDAK PIDANA yang didakwakan, yang
dalam hal ini didakwakan kepada SYAUQY ICHSANUL AMIN Sehingga dengan demikian
Eksepsi para Penasehat Hukum para Terdakwa ini tidak beralasan Hukum dan haruslah
ditolak ;-------------------------------------------------------
- Menimbang, bahwa adapun alasan Eksepsi Penasehat Hukum para Terdakwa pada
poin b tersebut diatas bukanlah merupakan materi dari pada Surat Dakwaan oleh
karena kesemuanya sudah memasuki materi pokok perkara, dengan demikian Eksepsi
tersebut haruslah dinyatakan ditolak ;--------------------
- Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas, Eksepsi Penasehat
Hukum para Terdakwa yang menyatakan Surat Dakwaan Penuntut Umum tidak
lengkap, jelas dan cermat adalah tidak beralasan hukum karena Surat Dakwaan
Penuntut Umum telah memenuhi syarat dari pasal 143 ayat (2) KUHAP, dengan
demikian alasan Eksepsi tersebut haruslah dinyatakan ditolak;
- Menimbang, bahwa oleh karena Eksepsi Penasehat Hukum para Terdakwa dinyatakan
ditolak maka surat Dakwaan Penuntut Umum haruslah dinyatakan sah menurut
Hukum, maka pemeriksaan perkara harus dilanjutkan ;--------------
- Menimbang, bahwa oleh karena Dakwaan Penuntut Umum dinyatakan sah menurut
Hukum, maka pemeriksaan perkara harus dilanjutkan mengingat ketentuan dalam
pasal 156 ayat (1) dan ayat (2) KUHAP ;-----------------------------
- Menimbang, bahwa mengenai biaya perkara, akan ditangguhkan sampai Putusan
Akhir;-----------------------------------------------------------------------------------
- Mengingat dan memperhatikan ketentuan dalam pasal 156 ayat (1) dan Pasal 143 ayat
(2) huruf b Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, ketentuan Pasal 340 jo. Pasal
53 jo. Pasal 55 Ayat (1) dan Pasal 351 Ayat (1) jo. Pasal 55 Ayat (1) Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana serta peraturan perundang-undangan yang
lain ;-------------------------------------------------------

--------------------------------------------MENGADILI--------------------------------------------
1 Menolak keberatan Penasehat Hukum Terdakwa SYAUQY ICHSANUL AMIN tersebut di
atas untuk seluruhnya;
2 Menyatakan surat dakwaan Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Malang Nomor
Reg. Perk. 1002/Pid.B/2019/PN. Mlg. tanggal 10 November 2019 atas nama Terdakwa
tersebut adalah sah menurut hukum;
3 Memerintahkan kepada Penuntut Umum untuk melanjutkan pemeriksaan Terdakwa
tersebut di depan persidangan umum Pengadilan Negeri Malang.
Demikian diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Negeri Malang
pada hari Kamis tanggal 28 Desember 2019 oleh kami MUHAMAD FAJAR RAMADHAN, SH., MH
sebagai Hakim Ketua Majelis, TIARA ELSAVIRA, SH., MH. dan TRIANA DEWI CAHYANINGRUM,
SH.M.Hum. masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan pada hari Senin
tanggal 30 Desember 2019 dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis
dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut dengan didampingi oleh ADINDA
OKTAVIANI SH. Panitera Pengganti, dan dihadiri oleh ADZHILA YASHIKA HAYA, SH., MH. sebagai
Penuntut Umum, para Terdakwa dan Penasehat Hukumnya.

Hakim Anggota I Hakim Ketua Majelis

TIARA ELSAVIRA, SH.MH. MUHAMAD FAJAR RAMADHAN,


NIP. 196302171992121002 SH.MH
NIP. 196507171992121001

Hakim Anggota II Panitera Pengganti,

TRIANA DEWI CAHYANINGRUM, ADINDA OKTAVIANI, SH.


SH.M.Hum. NIP. 196057061988031007
NIP. 1961108061989031010
Kejaksaan Negeri Malang “Demi
Keadilan”

SURAT TUNTUTAN
Nomor : TUT-1002/Pid.B/2019/PN. Mlg.

Jaksa Penuntut umum pada Kejaksaan Negeri Malang dengan memperhatikan hasil
pemeriksaan sidang dalam perkara atas nama Terdakwa :

Nama ` : SYAUQY ICHSANUL AMIN


Lengkap
Tempat Lahir : Malang
Umur/Tanggal : 21 Tahun / 09 April 2001
Lahir
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat : Jl. Bandulan Gang 1 No.79, Bandulan Kec.
Tinggal Sukun Kota Malang
Agama : Islam
Pekerjaan : Wirausaha
Pendidikan : Pelajar

I. PENDAHULUAN
Majelis Hakim yang Terhormat
Tim Penasehat Hukum Terdakwa dan
Hadirin Sidang yang Kami Hormati

Berdasarkan Surat Penetapan Hakim pada Pengadilan Negeri Malang, dengan nomor
register 1002/Pid.B/2019/PN. Mlg.
Puji yukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas rahmatnya
dan karunianya kita masih diberi kesempatan dan kesehatan untuk dapat hadir dalam
proses persidangan yang merupakan sebagian dari tugas dan tanggung jawab kita
sebagai aparat penegak hukum.

Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih
kepada Ketua Majelis Hakim yang telah memimpin persidangan ini
dengan arif dan bijaksana serta penuh dengan kesabaran, ketelitian dan
kecermatan.

(SELANJUTNYA DIANGGAP TELAH DIBACAKAN)


II. SURAT DAKWAAN

Majelis Hakim yang Terhormat


Tim Penasehat Hukum para
Terdakwa dan Hadirin Sidang yang
Kami Hormati

A. DAKWAA
N:
..................DIANGGAP TELAH DIBACAKAN.................

III. FAKTA-
FAKTA DI
PERSIDANG
AN Majelis
Hakim
yang
Terhormat
Tim Penasehat Hukum para
Terdakwa dan Hadirin Sidang yang
Kami Hormati

Fakta-fakta yang terungkap dalam pemeriksaan persidangan secara berturut-


turut berupa keterangan saksi-saksi, ahli, surat, keterangan terdakwa dan barang
bukti sebagai berikut :

..................DIANGGAP TELAH DIBACAKAN................


IV. ANALISIS
FAKT
A
Majelis Hakim yang Terhormat
Penasehat Hukum para Terdakwa
dan Hadirin Sidang yang Kami
Hormati

Dari fakta –fakta persidangan yang terdiri dari alat bukti keterangan saksi,
keterangan ahli, dan kami uraikan keterangan terdakwa serta barang bukti
yang kami anggap telah diuraikan diatas, maka sampailah kami pada uaraian
fakta-fakta hukum / yuridis yang merupakan kesimpulan tentang fakta
perbuatan dan kejadian yang telah dapat dibuktikan dipersidangan, adalah
sebagai berikut :

..................DIANGGAP TELAH DIBACAKAN.................


V. ANALISA YURIDIS
..................DIANGGAP TELAH DIBACAKAN.................

VI. KESIMPULAN

Majelis Hakim yang terhormat dan


Tim Penasehat Hukum para
Terdakwa dan Hadirin Sidang yang
Kami Hormati

Berdasarkan anlisa yuridis dan pertanggung jawaban pidana sebagaimana


telah diuraikan diatas maka kami selaku penuntut umum didalm perkara ini
berkesimpulan bahwa terdakwa SYAUQY ICHSANUL AMIN telah terbukti
secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Penganiayaan
sebagaimana diatur dan diancam pidana pasal 170 Ayat (2) ke-3 Kitab
Undang-undang Hukum Pidana, pasal 351 ayat (3) Kitab Undang-undang Hukum
Pidana Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 Kitab Undang-undang Hukum Pidana dan Pasal 2
ayat (1) UU No. 12/Drt/1951.

VII. TUNTUTAN PIDANA


Majelis Hakim yang terhormat
Tim Penasehat Hukum para
Terdakwa dan Hadirin Sidang yang
Kami Hormati

Selanjutnya sampailah kami kepada tuntutan pidana terhadap terdakwa,


dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berkenaan dengan perkara ini, kami penuntut umum didalam perkara ini :

MENUNTUT
Supaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Malang yang memeriksa dan
mengadili perkara ini memutuskan :
Menyatakan terdakwa SYAUQY ICHSANUL AMIN Telah terbukti secara sah
dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Penganiayaan
sebagaimana diatur dan diancam pidana, pasal 170 Ayat (2) ke-3 Kitab
Undang-undang Hukum Pidana, pasal 351 ayat (3) Kitab Undang-undang Hukum
Pidana Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 Kitab Undang-undang Hukum Pidana dan Pasal 2
ayat (1) UU No. 12/Drt/1951.

1. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa SYAUQY ICHSANUL AMIN


dengan pidana penjara 8 Bulan dikurangi sepenuhnya selama
Terdakwa berada dalam tahanan,
2. Menyatakan Barang Bukti, berupa sebuah Senjata Tajam dikembalikan
kepada Terdakwa
3. Menetapkan supaya Terdakwa tetap dalam tahanan
4. Menetapkan agar Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 4500
(Empat ribu lima ratus Rupiah)

VIII. PENUTUP
Majelis Hakim yang kami muliakan,

Saudara penasehat hukum terdakwa yang kami hormati,


dan Hadirin Sidang yang Kami hormati

Demikian surat tuntutan ini dibacakan dan diserahkan dalam


persidaangan pada hari ini, Senin tanggal 30 Desember 2019.

Akhir kata, semoga Tuhan yang maha kuasa kiranya memberikan


kekuatan bathin dan keteguhan iman kepada kita semua khususnya kepada
majelis hakim didalam menjatuhkan putusan di terhadap perkara ini.Amin
Malang, 30 Desember 2019
Penuntut Umum

ADZHILA YASHIKA HAYA . Jaksa.196303 198903 1

Anda mungkin juga menyukai