Anda di halaman 1dari 3

UJIAN TENGAH SEMESTER

MATA KULIAH PENDIDIKAN AL-QUR’AN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD
ARSYAD AL-BANJARI

Nama :Muhammad Rizki


fadhilah
NPM :19070453

Kelas :IVC FKM Reg Banjarbaru

Mata Kuliah : Pendidikan Al-Qur’an

1. Apa keutamaan mempelajari dan mengajarkan Al-Quran?


- Keutamaan mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an adalah agar
kita dapat mengetahui Makhrijal Huruf yang benar dan memahami
makna lafadz yang kita baca di dalam Al-Qur’an diharapkan akan
mampu membersihkan dan memurnikan hati, untuk selanjutnya
menambah kebijaksanaan serta keimanan. Mengajarkan Al-Qur’an
pada anak-anak generasi selanjutnya menjadi sangat penting, sejak
dini anak-anak wajib dikenalkan kepada Al-Qur’an dan diharapkan
tumbuh kepercayaan terhadap Allah SWT sebagai tuhannya dan Al-
Qur’an adalah firman Allah SWT. Keyakinan yang tertanam sejak
kecil akan melekat hingga remaja hingga dewasa serta meneguhkan
akidah.

2. Coba jelaskan makhrarijul huruf hijaiyah dan sifatul huruf


hijaiyah.
- Makhorijul Huruf adalah tempat-tempat keluarnya huruf pada waktu
huruf itu dibunyikan. Di dalam membaca Al-Qur’an kita harus
membunyikan huruf sesuai dengan makhrajnya. Karena jika teijadi
suatu kesalahan dalam pelafalan huruf, itu bisa menimbulkan arti
baru. Makhorijul huruf dibagi menjadi 5 tempat, yaitu : Al- Jauf
(rongga mulut), Halaq (tenggorokan), Lisan (lidah), Asy-Syafatain
(dua bibir), dan Al-Khaisyum (pangkal hidung).
- Sifatul huruf secara bahasa berarti suatu arti atau makna yang berada
pada sesuatu, seperti ilmu. Secara istilah adalah cara baru yang ada
pada huruf yang di hasilkan ketika mengucapkan huruf tersebut pada
makhrojnya, misalnya j ahar, rikhwah, hams, syiddah dan lain-lain.
Ada 19 sifat-sifat huruf yang umum dibicarakan oleh ahli qiraat,
yaitu :
1. 5^(JAHAR) = Jelas
2. (HAMAS) = Samar
3. (SIDDAH) = Kuat
4. (Rakhawah) = Lunak
5. J2Aİ2L! (ISTFLA’)= Terangkat
6.3^’ (ISTIFAL) = turun
7. (ITHBAQ) = Tertutup
8. —(INFITAH) = Terbuka
9. (ISHMAT)= Diam
10 (IDZLAQ) = Lancar
11. (TAWASSUTH) = Pertengahan antara Syiddah dan
Rakhawah.
12. (LAYYIN) = Lunak
13. (İNHİRAF) = Condong.
14. JJJ^ (TAKRIR) = Mengulang-ulang.
15. (SHAFIR) = Siul/Seruit.
16. (TAFASY-SYI) = Menyebar.
17. (QALQALAH) = Goncang.
18. (ISTITHALAH) = Memanjang.
19. (GHUNNAH) = Berdengung.

3. Sebutkan dan jelaskan hukum nun sukun dan tanwin pada ilmu
tajwid.
- Hukum nun mati dan tanwin terbagi menjadi lima bagian yaitu :
1. Idhar Halqi (',
Idhar berarti apabila ada nun mati atau tanwin bertemu dengan
salah satu 6 huruf halqi yaitu alif, kha’, kho’, ain, ghin, dan ha’.
(“ ‘t ‘t ‘C ‘C ‘')• Cara Membaca : Sesuai dengan namanya yaitu
idhar, maka cara membacanya jelas, tanpa mendengung, tanpa
samar, dan tanpa menukar hurufnya.
2. Idgham Bigunnah (',
Idgham berarti memasukkan, sedangkan bigunnah berarti
“dengan
mendengung”. Idgham Bigunnah adalah apabila ada nun mati
atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah yaitu ya’,
nun, mim, dan wawu. ( ‘j ‘çş
J ?)+
Cara Membaca : Sesuai dengan namanya yaitu idgham bigunnah,
maka cara membacanya adalah memasukkan huruf-huruf
idhgahm bigunnah ke dalam nun yang di sukun atau tanwin
dengan mendengung.
3. Idgham Bilagunnah (I
Bilagunnah berarti “dengan tanpa mendengung”. Idgham
Bilagunnah adalah apabila ada nun mati atau tanwin bertemu
dengan salah satu huruf hij aiyyah yaitu lam dan ro’. (j ‘<_!)
Cara Membaca : Sesuai dengan namanya yaitu idgham
bilagunnah, maka cara membacanya adalah memasukkan huruf-
huruf idhgahm bilagunnah ke dalam nun yang di sukun atau
tanwin dengan tanpa mendengung.
4. Iqlab(L4^)
Iqlab berarti membalikkan. Apabila ada nun mati atau tanwin
bertemu dengan huruf ba’. (y)
Cara Membaca : Sesuai dengan namanya yaitu iqlab, maka cara
membacanya dengan membalik nun yang di sukun atau tanwin
menjadi seperti huruf “m”.
5. Ikhfa' Haqiqi (', jUl)
Ikhfa’ berarti menyamarkan, sedangkan haqiqi berarti hakekat,
asli, atau sejati. Apabila ada nun mati atau tanwin bertemu
dengan salah satu 15 huruf hiyaiyyah berikut ini : ‘j ‘(_K>
‘(_>■ ‘(_>■ ‘j ‘6)
Cara Membaca : Sesuai dengan namanya yaitu ikhfa’, maka cara
membacanya adalah menyamarkan nun yang di sukun atau
tanwin menjadi seolah-oleh dibaca ‘ng”.

Anda mungkin juga menyukai