Anda di halaman 1dari 11

Electrolytic Conductivity

Detector (ELCD)

KELOMPOK 8
Anggota Kelompok

01. 02.
Asyifa Nindyasari Audi Tahta Aurellia
K100200127 K100200134

03. 04.
Shella Naradewi Netta Ainiyah Ambaroh
K100200155 K100200160
Prinsip Kerja

Senyawa halogen, belerang, atau nitrogen dicampur


dengan suatu gas pereaksi di dalam tabung reaksi. Produk
yang dihasilkan dicampur dengan suatu cairan yang sesuai
sehingga menghasilkan larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik.
Fungsi ELCD Aplikasi ELCD

Digunakan untuk mendeteksi


Analisis pestisida, herbisida,
komponen yang mengandung
dan alkaloid serta beberapa
gugus fungsi sulfur, halogen, dan
nitrogen secara sensitif dan senyawa farmasi.
selektif.
GAMBAR ELCD

Sumber : Matthew S.Klee. 2012. Gas Chromatography


Mekanisme Kerja Detektor
1. ELCD terdiri dari tiga komponen utama : reaktor rakitan, rakitan sel-pelarut dan pengontrol
detektor. Mode utama operasi ELCD adalah halogen. Namun, mode (X), mode sulfur (S) dan
nitrogen (N) juga dapat digunakan.
2. Setiap mode deteksi memerlukan reaktor khusus, kartrid resin dan pelarut.
3. ELCD mengubah senyawa eluting dengan target heteroatom (Halogen, S atau N) menjadi
gas yang dapat terionisasi (HX) menggunakan kondisi reduktif pada suhu dari 800 hingga
1.100 derajat celcius dalam reaktor mikro katalitik, seperti yang diilustrasikan pada gambar
pertama dan kedua
4. Selanjutnya, produk reaksi gas diteruskan ke sel detektor dimana mereka dengan cepat
larut dalam aliran-aliran pelarut terdeionisasi, sehingga akan meningkatkan konduktivitas
elektrolitiknya.
5. Detektor konduktivitas sederhana dapat memperkuat perubahan konduktivitas, sehingga
menghasilkan sinyal yang sebanding dengan massa spesies target.
6. Aliran pelarut kemudian akan mengalir melalui resin deionisasi dan filter karena terus
didaur ulang.
Mekanisme Kerja Detektor
1. Detektor terdiri dari blok logam yang dipanaskan dengan saluran deteksi
(seperti pada gambar).
2. Gas pembawa dari kolom memasuki kompartemen deteksi dan dicampur
dengan gas reagen. jika gas pembawa itu sendiri tidak dapat terionisasi.
3. Gas pembawa (gas reagen) diionisasi oleh β elektron berenergi tinggi, namun
jika gas pembawa adalah N2 maka akan terjadi :

4. Ketika senyawa dengan afinitas elektron memasuki zona negatif, ia dapat


menangkap elektron berenergi rendah dan membentuk ion bermuatan negatif.
Karena, ion negatif dapat lebih cepat dinetralkan daripada elektron,sehingga
arus listrik akan berkurang
5. Ketika gas pembawa sulit terionisasi , maka gas reagen akan ditambahkan.
Salah satu gas reagen yang paling banyak digunakan adalah campuran argon
dan metana : argon/metana(95/5)
Kelebihan dan
Kekurangan ELCD
(+) (+) (-)
Memiliki rentang dinamis Meningkatkan batas Sensitivitas ELCD
linier yang relatif sempit dan deteksi metode, tergantung pada jumlah
sensitivitas yang tak meningkatkan presisi elemen yang diselidiki dan
tertandingi terhadap pelarut integrasi dan akurasi untuk alasan ini harus
terklorinasi, mendeteksi kuantitatif,dan independen dari struktur
konsentrasi per triliun dalam menyederhanakan senyawa.
sampel air. interpretasi data secara
signifikan.
Bibliographical
references
Matthew S.Klee. 2012. Gas Chromatography
Journal of Chromatography Library, ISSN: 0301-4770, Vol: 36,
Issue: C, Page: 181-207

Chaudhery Mustansar Hussain, Rüstem Keçili, in Modern


Environmental Analysis Techniques for Pollutants, 2020.

Santosa, Sandra. 2020. Analisis Instrumentasi : BAB I Gas


Chromatography Halaman 16. Polinema Press.

Lundanes, Elsa et al. Chromatography : Basic Principles,


Sample Preparations and Related Methods page 35.
Thank
you

Anda mungkin juga menyukai