Edisi : 2019
Penulis
DAFTAR ISI
I Pendahuluan 1
II Melakukan Kromatografi Lapis Tipis 4
III Fase Diam (Stationary Phase) 8
3.1 Adsorbent 8
3.2 Persiapan Lempengan KLT 15
3.3 Adsorbent yang dimodifikasi 21
3.4 Plat pra-lapisan komersial 22
REFERENSI 68
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Gambaran Umum Kromatografi Lapis
Tipis (KLT) 4
Gambar 2.2 Contoh Pemisahan campuran 5
Gambar 2.3 Cara pengukuran nilai Rf 6
Gambar 2.4 Cara melakukan teknik kromatografi
lapis tipis 7
Gambar 3.1 Pemisahan KLT pada Lempeng yang
disiapkan 2 minggu secara terpisah 12
Gambar 3.2 Lempengan KLT setelah pemanasan
hingga 230 oC 12
Gambar 3.4 Potongan melintang pada sebuah
16
lempengan KLT yang di modifikasi
Gambar 3.5 Cara menyiapkan plat (lempengan)
19
20 x 20 cm
24
Gambar 3.6 Plat dengan lapisan pra-adsorben
Gambar 5.1a. Efek dari pemberian spot dengan
33
menggunakan pelarut polar
Gambar 5. 1b. Pembuatan spot sampel pada
35
lempeng (plat) KLT
36
Gambar 5.1c. templat plastik
Gambar 5.1d. sebuah plat TLC dengan teknik
36
pembuatan spot yang memuaskan
Gambar 5.1e. Sebuah plat TLC dengan teknik
37
pembuatan spot yang tidak memuaskan
40
Gambar 5.2a. penggunaan plat berlapis
41
Gambar 5.2b. KLT dua dimensi
42
Gambar 5.3a. metode Visualisasi
Gambar 6.1 Plat KLT yang dikembangkan dalam
tank yang tidak jenuh 55
DAFTAR TABEL
2
2019
3
II. Melakukan Kromatografi
Lapis Tipis
Tutup
Plale/lempeng Tangki/chamber
dengan lapisan kaca
adsorbent
Garis awal
Fase gerak
Sebelum Setelah
pemisah pemisahan
Tangki/chamber
kaca
Garis awal
6
2019
7
III. Fase Diam (Stationary
Phase)
3.1 Adsorbent
Lapisan padat pada sebuah lempengan tidak
berpori (non-porous) di dalam KLT biasanya
disebut dengan adsorbent, meskipun fase diam
yang lain mungkin bisa juga digunakan dalam KLT
yang tidak melibatkan adsorpsi sebagai mekanisme
primer atau hanya merupakan mekanisme sorpsi.
Sifat dan keadaan adsorbent sangat krusial atau
penting dalam teknik ini
9
2019
10
2019
11
2019
Solvent
Origin
1 Maret 2017 17 Maret 2017
Gambar 3.1 Pemisahan KLT pada Lempeng yang disiapkan 2
minggu secara terpisah
Solvent front
Origin
Sample
Gambar 3.2 Lempengan KLT setelah pemanasan hingga 230 oC
12
2019
a. Silika Gel
13
2019
b. Alumina
c. Selulosa
14
2019
15
2019
Silica gel
1.0 mm
0.25m
Plate
Gambar 3.4 Potongan melintang pada sebuah lempengan KLT
yang di modifikasi
16
2019
17
2019
18
2019
Control flask
Shake
19
2019
3.2.5 Pengaktifan
20
2019
3.2.6 Penyimpanan
22
2019
23
2019
Solvent
Silica 17 cm front
3 cm
Kieselghur Samples applied
to pre-adsorbent
24
IV. Fase Gerak (Mobile
Phase)
26
2019
27
2019
Pada Silika:
Pada Alumina :
2- Kekuatan Ethoxyethan :
Kloropropana:Pentana Eluent Pentana
8 : 92 0,05 3 : 96
19 : 81 0,10 9 : 91
34 : 66 0,15 15 : 85
52: 48 0,20 25 : 75
77 : 23 0,25 38 : 63
28
2019
4.3 Sampel
29
2019
30
2019
31
V. Teknik Praktis dalam
Kromatografi Lapis Tipis
Pemilihan Pelarut
33
2019
34
2019
Origin Origin
1.5-2.0 cm
(i) ( ii )
35
2019
5 cm
10 cm
Holes 1 cm
1.5 cm apart
Marks 1 cm
apart
Tindakan-tindakan pencegahan
(i) ( ii )
Gb.5.1d. sebuah plat TLC dengan teknik pembuatan spot
yang memuaskan
36
2019
(i) ( ii )
Gb. 5.1e. Sebuah plat TLC dengan teknik pembuatan spot yang
tidak memuaskan
X
Rs =
0,5 (d1 + d2)
37
2019
Dimana:
39
2019
1st A B A B Solvent
B 2nd
solvent solven
front
Turn
Sample Origin through 90◦ A Origin
(i)
After 1 development
st B
Solvent
front
A
( iii ) After visualisation
5.3 Visualisasi
Sekali kita pernah memisahkan komponen-komponen
campuran, maka kita perlu untuk mampu mengenali
dimana spot-spot untuk masing-masing komponen
terletak pada plat. Peneliti pendahuli mencoba untuk
memisahkan senyawa-senyawa berwarna.
41
2019
Visible
Visible
Radiation
Radiation
H 2O Ultra-violet H 2O Ultra-violet
Radiation Radiation
Iodine
Iodine
Vapour
Vapour
H2SO4 H2SO4
Metode Non-destruktif
Radiasi Tampak
Jika kita melihat spot yang berwarna di bwah cahaya
tampak, itu artinya kita sedang menggunakan teknik
non-destruktif. Sebagai contoh kita menginginkan
untuk membuang sebyawa dari lapisan silica gel
setelah proses KLT, hal ini tidak dapat diubah dengan
teknik aksi visualisasi. Contohnya dari zat-zat
42
2019
43
2019
Uap lodin
Cara visualisasi dengan iodine merupakan metode
yang paling sederhan dan sudah biasa dipakai.
Sebuah tank KLT tidak diset dengan pelarut
melainkan dengan Kristal iodine pada bagian
bawahnya. Pemanasan yang perlahan akan
menyebabkan iodine menguap danmengisi udara
dalam tank. Jika plat KLT disimpan dalam uap ini,
iodine akan larut dalam solute (sampel) yang tampak
sebagai spot coklat dengan intensitas yang bervariasi.
■Pada pemindahan plat KLT dari uap iodine,
garis luar spot harus diberi tanda dengan
memberikan skor pada ujung plat. Dari
pengetahuan kita mengenai sifat-sifat iodine,
dapatkah kita memberikan saran, kenapa?
44
2019
Air
Dengan beberapa bahan lemak atau steroid,
penyemprotan dengan air dapat dikategorikan sebagai
reagen visualisasi non-destruktif. Plat yang disemprot
dijaga daripengaruh cahaya jika senyawa lipofilik
muncul sebagai spot putih dengan latar belakang yang
tembus cahaya.
Biasanya dengan komponen-komponen ini sangat
mungkin untuk melihat spot begitu plat dikeluarkan
dari tank sebelum seluruh pelarut menguap dari
permukaannya.
Bagan pada Gambar 5.3 menunjukkan bahwa air
mungkin menjadi suatu reagen destruktif, karena
ester-ester tertentu mungkin terhidrolisa oleh
penyemprotan spot-spot tsb. Senyawa- senyawa ini
adalah keksualian dari aturan-aturan yang ada.
Methode Destruktif
Alcohol Vanilin Larutkan 3 g vanillin dalam 100 cm3 Alcohol yang lebih tinggi dan
(asam empedu dan Asam Sulfat ethanol. Tambahkan 0,5 cm3 asam keton memberikan warna spot
steroid) sulfat kons, dikocok dengan stirrer. biru-hijau
Semprotkan dan panaskan pada suhu
120 0C
Aldehyd dan keton 2,4/dinitro- Larutkan 0,4 g reagent dalam 100 cm3 Spot kuning/merah
phenylhydrazine HCL 2 M
Alkaloid Kobalt (II) thiosianat Larutkan 3g ammonium thiosianat dan Spot biru pada dasar
1 g kobalt (II) klirida di dalam 20 cm3 putih/pink
air
Alkalodi (Antihistamin, Dragendorff (modif. Larutkan 1,7g bismuth subnitrat dan Macam-macam warna
siklohexylamin, Munir) 20g asam tartaric dalam 80 cm3 air –
lactam) Modifikasi Larutan (a)
Larutkan 16g kalium iodide didalam
40 cm3 air-lar. (b). semprotkan reagen
yang disiapkan oleh campuran lar. (a)
dan lar (b) dengan volume sama. Ambil
5ml dari larutan ini dan campur
dengan larutan dari 10 g asam tartaric
dalam 50 cm3 air.
Asam amino Ninhydrin Larutkan 0,20g ninhidrin dalam 100 Spot pink-merah pada latar
(juga kelompok amina) cm3 butan-1-o1- Larutan (a) belakang putih
Larutan asam asetat akuatik 10%-
Larutan (b). semprotkan campuran
larutan (a) dan (b) (95:5). Panaskan
pada suhu 100 0C
Amina Alizarin Larutkan 0,10g alizarin dalam 100 cm3 Alipatik amina dan amino
ethanol alcohol memberikan spot
ungu pada latar belakang
kuning pucat
Asam –asam p-anisidin-asam ptalat Larutkan 1,23 g p-anisidin dan 1,66g Aldoheksosa hijau, pentose
karboksilat asam ptalat dalam 100 cm3 methanol merah-ungu, methylpentosa
kuning/hijau, asam uronat
coklat
Ester dan amida Bromocresol hijau Larutkan 0,04g reagent dalam 100 cm3 Spot kuning pada latar
ethanol. Tambahkan NaOH 1M hingga belakang hijau
muncul warna biru
Steroid Brillian hijau Larutkan 0,5g brillian hijau dalam 100 Spot bermacam-macam warna
cm3 propanon. Semprot dan plat pada latar belakang pink
diekspos pada uap bromine.
Reagent Aplikasi
Asam 8- Asam-asam lemak,
anilinonaphthalenesulfonat lechitin/spingomieli, cholesterol
garam ammonia (reagent ANS) dan ester-esternya, steroid,
deterjen, hydrocarbon, prenol,
prenylquinon
50
2019
51
VI. Analisis Kromatografi
Kualitatif dan Kuantitatif
53
2019
54
2019
Gambar 6.1 Plat KLT yang dikembangkan dalam tank yang tidak jenuh
55
2019
56
2019
57
2019
Kualitas Adsorben
Ketebalan lapisan
59
2019
60
2019
Visualisasi
61
2019
62
VII. Aplikasi KLT dalam
Berbagai Bidang
64
2019
65
2019
66
2019
67
DAFTAR PUSTAKA
http://www.chem.wisc.edu/courses/342/Fall200
4/TLC.pdf
http://www.getty.edu/conservation/publications
_resources/pdf_publications/thin_layer.pdf
http://orgchem.colorado.edu/Technique/Proced
ures/TLC/TLC.html