Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan yang maha Esa yang telah memberikan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan ini. Pada
dasarnya, tujuan dibuatnya laporan praktek kerja lapangan ini adalah untuk memenuhi
salah satu syarat dalam mengikuti Ujian Akhir Nasional dan Ujian Akhir Sekolah serta
untuk melatih siswa/siswi membiasakan diri untuk membaca dan memahami keadaan
lingkungan di luar sekolah. Kami berharap dengan diselesaikannya laporan ini, kami
dapat mengetahui lebih dalam mengenai dunia kerja/industri di lingkungan instansi
pemerintah ( kantor Bupati Gowa ).
Sudah tentu terdapat banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini. Oleh Karena
itu, saran kritik yang sifatnya membangun dari setiap pembaca kami harapkan demi
kesempurnan laporan ini.
Tak lupa juga kami berterima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu
menyelesaikan laporan ini sebagai laporan hasil praktek kerja lapangan di instansi Badan
Kesatuan bangsa. Kami ingin berterima kasih kepada :
1. Kepala Sekolah SMK GARUDAYA BONTONOMPO, Drs. A. Kahar Iskandar
2. Wali kelas XII/AP I, Ibu Nurafni MB, S.Pd
3. Pembimbing sekolah, Ibu Remiwati, S.Pd
4. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Gowa yang telah bersedia
menerima kami untuk praktek kerja lapangan selama kurang lebih 4 (empat) bulan.
5. Pembimbing kerja/ industri, Hj Andi Yuniati S.Sos yang tidak pernah lelah
memberikan bimbingan kepada kami.
6. Semua pegawai Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Gowa yang tidak
bisa kami sebutkan satu-persatu.
7. Teman-teman praktek kerja lapangan.
Disusun Oleh:
Sariani :
Suriani :
Nur islamiya :
Menyetujui:
Mengetahui:
PENDAHULUAN
Prakter kerjan lapangan ( PKL ) Adalah sebuah ajang bagi mahasiswa/i untuk
menerapkan teori-teori yang diterima saat proses pembelajaraan di bangku SMK ke dalam
dunia kerja yang sebenarnya.
Perguruan tinggi adalah salah satu lembaga pendidikan untuk mempersiapkan siswa
untuk dapat bermasyarakat khususnya pada disiplin ilmu yang telah dipelajari selama
mengikuti perkuliahan. Dalam dunia pendidikan hubungan antara teori dan praktek
merupakan hal penting untuk membandingkan serta membuktikan sesuatu yang telah
dipelajari dalam teori dengan keadaan sebenarnya di lapangan.
Untuk itu, SMK GARUDAYA BONTONOMPO mewajibkan semua siswanya
melaksanakan praktek kerja lapangan di instansi pemerintah atau perusahaan swasta
sebagai salah satu syarat yang harus di penuhi untuk menyelesaikan pendidikan di tingkat
SMK. Melalui praktek kerja ini siswa akan mengaplikasikan ilmu yang di peroleh di
1) Masa Kerajaan
Pada tahun 1320 Kerajaan Gowa terwujud atas persetujuan kelompok kaum yang
disebut Kasuwiyang-Kasuwiyang dan merupakan kerajaan kecil yang terdiri dari 9
Kasuwiyang yaitu Kasuwiyang Tombolo, Lakiyung, Samata, Parang-parang, Data, Agang
Je’ne, Bisei, Kalling, dan Sero.
Pada masa sebagai kerajaan, banyak peristiwa penting yang dapat dibanggakan dan
mengandung citra nasional antara lain Masa Pemerintahan I Daeng Matanre Karaeng
Imannuntungi Karaeng Tumapa’risi Kallonna berhasil memperluas Kerajaan Gowa
melalui perang dengan menaklukkan Garassi, Kalling, Parigi, Siang (Pangkaje’ne),
Sidenreng, Lempangang, Mandalle dan lain-lain kerajaan kecil, sehingga Kerajaan Gowa
meliputi hampir seluruh dataran Sulawesi Selatan.
Di masa kepemimpinan Karaeng Tumapa’risi Kallonna tersebutlah nama Daeng
Pamatte selaku Tumailalang yang merangkap sebagai Syahbandar, telah berhasil
menciptakan aksara Makassar yang terdiri dari 18 huruf yang disebut Lontara Turiolo.
Raja I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bontomangape Muhammad Bakir
Sultan Hasanuddin Raja Gowa ke XVI dengan gelar Ayam Jantan dari Timur,
memproklamirkan Kerajaan Gowa sebagai kerajaan maritim yang memiliki armada
perang yang tangguh dan kerajaan terkuat di Kawasan Indonesia Timur.
Dalam sejarah berdirinya Kerajaan Gowa, mulai dari Raja Tumanurung Bainea
sampai dengan setelah era Raja Sultan Hasanuddin telah mengalami 36 kali pergantian
Somba (raja) sebagaimana terlihat pada tabel berikut :
2) Masa Kemerdekaan
Pada tahun 1950 berdasarkan Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1950 Daerah Gowa
terbentuk sebagai Daerah Swapraja dari 30 daerah Swapraja lainnya dalam pembentukan
13 Daerah Indonesia Bagian Timur.
Sejarah Pemerintahan Daerah Gowa berkembang sesuai dengan sistem pemerintahan
negara. Setelah Indonesia Timur bubar dan negara berubah menjadi sistem Pemerintahan
Parlemen berdasarkan Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS) tahun 1950 dan
Undang-undang Darurat Nomor 2 Tahun 1957, maka daerah Makassar bubar.
Pada tanggal 17 Januari 1957 ditetapkan berdirinya kembali Daerah Gowa dalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan ditetapkan sebagai daerah Tingkat II .
Selanjutnya dengan berlakunya Undang-undang Nomor 1 tahun 1957 tentang
Pemerintahan Daerah untuk seluruh wilayah Indonesia tanggal 18 Januari 1957 telah
dibentuk Daerah-daerah Tingkat II.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 tahun 1957 sebagai penjabaran Undang-
Undang Nomor 1 tahun 1957 mencabut Undang-Undang Darurat No. 2 Tahun 1957 dan
menegaskan Gowa sebagai Daerah Tingkat II yang berhak mengurus rumah tangganya
sendiri. Untuk operasionalnya dikeluarkanlah Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri
Nomor U.P/7/2/24 tanggal 6 Pebruari 1957 mengangkat Andi Ijo Karaeng Lalolang
sebagai Kepala Daerah yang memimpin 12 (dua belas) Daerah bawahan Distrik yang
dibagi dalam 4 (empat) lingkungan kerja pemerintahan yang disebut koordinator masing-
masing :
a. Koordinator Gowa Utara, meliputi Distrik Mangasa, Tombolo, Pattallassang,
Borongloe, Manuju dan Borisallo. Koordinatornya berkedudukan di
Sungguminasa.
b. Koordinator Gowa Timur, meliputi Distrik Parigi, Inklusif Malino Kota dan
Tombolopao. Koordinatonya berkedudukan di Malino.
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Gowa selaku penanggung jawab
teknis Penyelenggaraan Pembangunan Daerah di bidang kesatuan bangsa dan politik di
Kabupaten Gowa. sehingga, dalam penyelenggaraan pemerintahan melaksakan tugas
pokok dan fungsi sebagai berikut :
Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Gowa,
sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Bupati Gowa Nomor 46 Tahun 2008 tentang
1. Kepala Badan
Tugas Pokok : Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dipimpin oleh seorang Kepala
Badan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam membina,
mengkoordinasikan dan melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kesatuan bangsa dan
politik serta pelaksanaan kesekretariatan Badan sesuai dengan
kewenangan berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku.
Fungsi : Dalam menyelenggarakan tugas tersebut di atas, Kepala Badan
mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang hubungan antar
lembaga, kewaspadaan nasional, dan penanganan konflik;
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan
daerah dibidang hubungan antar lembaga, kewaspadaan
nasional, dan penanganan konflik;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang hubungan antar
lembaga, kewaspadaan nasional, dan penanganan konflik;
d. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
2. Sekretariat
Tugas Pokok : Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, mempunyai tugas
menyiapkan bahan dalam rangka penyelenggaraan dan koordinasi
pelaksanaan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Perencanaan,
Pelaporan dan Keuangan serta memberikan pelayanan administrasi
dan fungsional kepada semua unsur dalam lingkungan Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik.
Fungsi : Dalam menyelenggarakan tugas tersebut di atas, Sekretaris
mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian, Perencanaan dan Pelaporan serta Keuangan;
Tugas Pokok : Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian, mempunyai tugas menyiapkan bahan, menghimpun,
mengengelola dan melaksanakan administrasi keuangan atau
penatausahaan keuangan meliputi penyusunan anggaran,
verifikasi, perbendaharaan, pembukuan dan pelaporan
keuangan.
Fungsi : Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di
atas, Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis Sub Bagian
Keuangan;
b. Pemberian dukungan atas pelaksanaan tugas Sub Bagian
Keuangan;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas Sub Bagian Keuangan;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Tugas Pokok : Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan dipimpin oleh
seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas pokok merumuskan
kebijakan teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan
pemerintahan daerah, membina, mengkoordinasikan dan
melaksanakan program dan kegiatan dibidang Ideologi dan
Wawasan Kebangsaan.
Fungsi : Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas,
Kepala Bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan
mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Bina Ideologi dan
Wawasan Kebangsaan;
Visi
Rumusan visi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Gowa, tidak dapat
dipisahkan dan merupakan penajaman dari visi pembangunan Kabupaten Gowa Tahun
2016-2021, yaitu :
”Terwujudnya masyarakat yang berkualitas, mandiri, dan berdaya saing dengan tata
kelola pemerintahan yang baik.”
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Gowa Tahun 2016-2021 dan kondisi umum yang dihadapi dalam pelaksanaan
pembangunan, khusus dalam pembangunan di bidang sosial politik, dirumuskan visi
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Gowa sebagai cerminan, gambaran peran
dan kondisi yang ingin diwujudkan serta merupakan arah kebijakan dalam penyusunan
program dan kegiatan strategik sesuai kondisi obyektif lingkungan Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Kabupaten Gowa lima tahun ke depan, yaitu :
”Terwujudnya Badan Kesatuan Bangsa dan Politik sebagai Katalisator dalam
Menciptakan Stabilitas Sosial, Politik, dan Keamanan yang Berkualitas”
Pernyataan visi tersebut mencerminkan suatu keinginan atau cita-cita untuk menjadi
katalisator dalam menciptakan stabilitas politik yang sehat dan dinamis serta keamanany
dan kenyamanan lingkungan yang kondusif
Misi
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan visi. Misi merupakan sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai
visi yang telah ditetapkan agar tujuan pembangunan dapat terlaksana dan berhasil dengan
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
Untuk mendukung tujuan umum, dalam Rencana Strategis Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik Kabupaten Gowa Tahun 2016-2021 ditetapkan lima tujuan
khusus termasuk Sekretariat Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten
Gowa sebagai penjabaran dari tujuan umum, yaitu :
a. Meningkatkan kapasitas kelembagaan sosial politik dan ormas;
b. Meningkatkan keamanan dan kenyamanan lingkungan;
c. Membentuk pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban
d. Mengembangkan wawasan kebangsaan
e. Membangun Kemitraan wawasan kebangsaan
f. Meningkatkan Pemeliharaan kamtibmas dan pencegahan tindak kriminal
g. Meningkatkan pemberantasan penyakit masyarakat
KEPALA BADAN
Drs. BAHARUDDIN.T
NIP : 19600124 197911 1 001
SEKRETARIS
Drs. ALWI ARIFIN, M.Si
Nip. 19670808 198811 1
SUBAG UMUM 001
SUBAG
DAN
PERENCANAAN SUBAG KEUANGAN
KEPEGAWAIAN
DAN PELAPORAN HARLINA, SE.
Dra.Hj.NURAENI
ASRIYANA, S.Sos NIP : 19700103
NYONRI,MM
NIP. 19760321 199110 2 001
NIP : 19650906
BIDANG BINA 200804 2 001 BIDANG KETAHANAN
BIDANG KEWASPADAAN 199003 2 009
IDEOLOGI DAN POLITIK
NASIONAL DAN
WAWASAN DAN
PENANGANAN KONFLIK
KEBANGSAAN KEMASYARAKATAN
Hj. ANDI YUNIATI, S.Sos
ANDI TENRI,SE AMRULLAH T, S.Sos
NIP : 19630616 198908 2
NIP. 19670703 NIP : 19630521 198603
SUB BIDANG SUB 002
BIDANG
199309 2 002 SUB1BIDANG
019
KETAHANAN KEWASPADAAN
IDEOLOGI NASIONAL KETAHANAN POLITIK
Drs. BURHANUDDIN Dra. Hj. ROSMIATI Drs. LUKMAN D
DJAB NYORONG,M.Si NIP : 19630502 199303
NIP : 19601221 NIP : 19630112 198603 2 1 010
SUB BIDANG
190103 1 142 012 SUB BIDANG
WAWASAN SUB BIDANG KEMASYARAKATAN
KEBANGSAAN PENANGANAN KONFLIK RUSLI,SE
H. NURDIN ---------- NIP. 19751016 200801
NIP. 19621231
198810 1 003 1 011
A. Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan praktek kerja lapangan di Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik Kabupaten Gowa dan membuat laporan ini, maka dapat diambil kesimpulan
berikut:
1. Praktek kerja lapangan ini dapat memperluas wawasan dan pengalaman bagi
siswa/siswi dalam pendidikan dunia kerja.
2. Praktek kerja lapangan ini dilaksanakan untuk menambah suatu gambaran
dalam menjalani dunia kerja.
3. Praktek kerja lapangan sebagai problem solving dalam menghadapi tantangan
dan tuntutan kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks.
4. Praktek kerja lapangan ini dilaksanakan untuk menambah pengetahuan pada
disiplin ilmu administrasi.
5. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Gowa adalah kantor yang
membidangi urusan kesatuan bangsa dan politik.
B. Saran
Pada kesempatan ini, izijnkanlah kami untuk memberikan beberapa saran kepada
pihak industri/ instansi dan pihak sekolah yang setidaknya dapat di jadikan sebagai bahan
pertimbangan guna kemajuan di masa mendatang.
1. Saran untuk pihak industri/instansi
Siswa/sisiwi praktek kerja lapangan sebaiknya terbagi pada beberapa sub.
Bidang untuk membantu melaksanakan tugas sehingga menciptakan siswa-
siswi yang kompeten dan aplikatif.
Kepada pihak industri/instansi agar dapat lebih banyak memberikan
pekerjaan yang bermanfaat bagi kami siswa smk, sehinggah jam kerja dapat
di isi dengan penuh, tampa ada waktu kosong yang terbuang percuma.
2. Saran untuk pihak sekolah
Pihak sekolah agar dapat membantu memantau kegiatan siswa yang sedang
melaksanakan PKL.
PENUTUP
Keberhasilan pelaksanaan praktek kerja industri ini sangat dibutuhkan oleh para
siswa/siswi untuk dapat mengukuti salah satu syarat memenuhi UAS/UAN. Dengan
dibuatnya laporan praktek ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi lancarnya
pelaksanaan praktek kerja industri terutama pada tahap awal kerja berkaitan dengan paket
keahlian yang ada di dunia usaha atau dunia industri. Dengan dibuatnya laporan ini
diharapkan adanya kesamaan visi antara pihak sekolah dengan dunia usaha dalam rangka
menciptakan siswa/siswi yang kompeten.