Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

II. PEMBIBITAN TANAMAN PERKEBUNAN dan INDUSTRI dengan BAGIAN


VEGETATIF

disusun oleh:
Paulinus Sekondi Dugis
2018010046
BTPI B

Program Studi Agribisnis


Fakultas Pertanian
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
Jln. Batikan No. 16, Tahunan, Umbulharjo, Yogyakarta
RINGKASAN
Tebu (Saccharum officinarum L) adalah salah satu anggota familia rumput-rumputan
(graminae) yang merupakan tanaman asli tropika basah, namun masih dapat tumbuh
baik dan berkembang di daerah subtropika, pada berbagai jenis tanah dari daratan
rendah hingga ketinggian 1.400 m diatas permukaan laut (mdpl) (Ditjenbun, 2004).
Gula adalah salah satu kebutuhan pokok yang dikonsumsi dalam kehidupan
masyarakat sehari-hari, pabrik-pabrik manisan, pabrik roti dan lain-lain, baik di skala
nasional dan internasional. Produktivitas tanaman tebu dipengaruhi oleh berbagai
faktor tidak hanya tipe lahan (sawah/tegalan) tetapi juga penggunaan sarana produksi
dan teknik budidayanya. Faktor-faktor yang mempengaruhi terbatasnya produksi gula
ini disebabkan oleh kurangnya lahan dalam penanaman tebu. Budchip adalah tekhnik
pembibitan tebu secara vegetative menggunakan satu mata tunas tebu yang diperoleh
dengan menggunakan mesin bor.
Kata kunci: Tebu, gula, produktivitas, faktor, budchip
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tebu (Saccharum officinarum L) adalah salah satu anggota familia rumput-
rumputan (graminae) yang merupakan tanaman asli tropika basah, namun masih dapat
tumbuh baik dan berkembang di daerah subtropika, pada berbagai jenis tanah dari
daratan rendah hingga ketinggian 1.400 m diatas permukaan laut (mdpl) (Ditjenbun,
2004).
Gula adalah salah satu kebutuhan pokok yang dikonsumsi dalam kehidupan
masyarakat sehari-hari, pabrik-pabrik manisan, pabrik roti dan lain-lain, baik di skala
nasional dan internasional. Sehingga permintaan terhadap gula setiap tahunnya terus
meningkat namun kondisi yang demikian membuat pabrikpabrik gula tidak mampu
untuk sepenuhnya memenuhi kebutuhan nasional maupun internasional akan
permintaan terhadap gula, karena jumlah pabrik yang memproduksi gula masih cukup
terbatas sedangkan permintaan terhadap gula terus meningkat.
Produktivitas tanaman tebu dipengaruhi oleh berbagai faktor tidak hanya tipe lahan
(sawah/tegalan) tetapi juga penggunaan sarana produksi dan teknik budidayanya.
Pemupukan sebagai salah satu usaha peningkatan kesuburan tanah, dengan
pemberian pupuk pada tanaman tebu, tebu dapat tumbuh dengan baik dan subur
(Hakim, 2008).
Faktor-faktor yang mempengaruhi terbatasnya produksi gula ini disebabkan oleh
kurangnya lahan dalam penanaman tebu. Meskipun setiap tahunnya selalu diperluas,
namun belum mampu dalam memenuhi permintaan gula skala nasional maupun
internasional. Selain itu juga faktor-faktor lain yang mempengaruhi terbatasnya
produksi gula karena terbatasnya teknologi-teknologi yang digunakan dalam proses
pembuatan atau produksi gula, sehingga tidak dapat memproduksi gula secara
maksimal dan pada waktu yang tepat.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan produksi tebu adalah
metode budchip. Budchip adalah tekhnik pembibitan tebu secara vegetative
menggunakan satu mata tunas tebu yang diperoleh dengan menggunakan mesin bor.
Bibit yang digunakan untuk budchip adalah bibit umur 5-6 bulan, murni bebas dari
hama 7 penyakit dan tidak mengalami kerusakan fisik. Budchip harus melalui tahap
sortasi bibit (mata tunas) dan Hot Water Treatment (HWT) (Ningrum dkk, 2014).
Tujuan
1. Mengamati, mempelajari dan melakukan pembuatan bibit tanaman perkebunan
dan industri asal bagian/organ vegetatife
2. Mengamati, mempelajari dan melakukan tindakan pokok pembuatan bibit tanaman
perkebunan dan industry termasuk upaya modifikasi media tanam dan mikro klimat
yang mendukung keberhasilan.
BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat
Bahan : Bud chip, air, zpt, fungisida, tanah, pasir, kompos
Alat : Gergaji, ember, gelas ukur, cangkul, polybag
Cara kerja
1. Membuat dan menyediakan media tanam berupa campuran tanah, pasir, kompos
dengan perbandingan 1:1:1 dalam polybag, setiap polybag diisi media
tanamhingga setinggi 5 cm dari tepi atas polybag
2. Penyedian batang tebu yang akan dijadikan bibit
3. Tebu dibagi menadi tiga bagian, atas, tengah dan bawah
4. Batang tebu dipotong menjadi single bud (bud chip) ±2.5 cm
5. Bud chip diberi perlakuan Hot Water Treatment (HWT) suhu ± 45-40 derajat celcius
selama 15 menit
6. Bud chip direndam larutan fungisida (2 gram/liter) selama 10 menit
7. Bud chip direndam larutan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) selama ± 10 menit
8. Bud chip yang sudah diberi perlakuan disemaikan dalam polybag
9. Catat, amati, dan bahas dalam laporan setiap tahap perkembangan bibit sejak
berkecambah hingga umur 4 minggu. Buat grafik hubungan waktu dengan tinggi
bibit, jumlah daun, panjang daun dan luas daun.
Hasil Pengamatan Vegetatif.
1. Minggu ke-1.
Hari, tanggal: Senin, 26 April 2021.

 Tinggi

No Kode Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3


1 1 cm 0,5 cm -
2 0,5 cm 0,5 cm -
3 TA 0,3 cm 0,8 cm 0,6 cm
4 - 0,4 cm 0,8 cm
5 0,8 cm 0,4 cm Tidak ada
1 0,5 cm - 0,3 cm
2 0,5 cm 0,5 cm 1 cm
3 TT 0,3 cm 0,3 ccm 0,3 cm
4 - 0,3 cm 0,3 cm
5 0,3 cm 0,3 cm -
1 0,3 cm - -
2 0,3 cm 0,2 cm -
3 TB 0,4 cm 0,2 cm -
4 0,3 cm 0,5 cm -
5 - 0,6 cm 0,1 cm

 Jumlah Daun

No Kode Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3

1 - - -
2 - - -
3 TA - - -
4 - - -
5 - - -
1 - - -
2 - - -
3 TT - - -
4 - - -
5 - - -
1 - - -
2 - - -
3 TB - - -
4 - - -
5 - - -

2. Minggu ke-2.
Hari, tanggal: Senin, 3 Mei 2021.
 Tinggi

No Kode Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3

1 17 cm 16 cm 18 cm
2 - 8 cm 1,6 cm
3 TA - 20 cm 7,5 cm
4 9 cm 16 cm 17 cm
5 16 cm 1,5 cm -
1 6 cm 3,5 cm 12 cm
2 18,5 cm 9,5 cm 16 cm
3 TT - 4,5 cm 7 cm
4 1,5 cm 4 cm 1 cm
5 - 2,5 cm 1,5 cm
1 2 cm - -
2 4,5 cm 2,5 cm -
3 TB 7,5 cm - 1 cm
4 10,5 cm 10 cm 1 cm
5 3 cm 9,5 cm -

 Jumlah Daun

No Kode Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3

1 2 2 2
2 - 1 -
3 TA - 3 3
4 - 3 2
5 2 - -
1 - - 2
2 3 - -
3 TT - - -
4 - - -
5 - - -
1 - - -
2 - - -
3 TB - 1 -
4 1 - -
5 - - -

 Panjang Daun

No Kode Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3

1 3 cm 8,5 cm 10,5 cm
2 - 1,5 cm -
3 TA - 11 cm 9,5 cm
4 - 10 cm 10 cm
5 8 cm - -
1 - - 12 cm
2 9,5 cm - -
3 TT - - -
4 - - -
5 - - -
1 - - -
2 - - -
3 TB - 2 cm -
4 3,5 cm - -
5 - - -

 Lebar Daun

No Kode Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3

1 0.3 cm 0,6 cm 0,6 cm


2 - 0,2 cm -
3 TA - 1 cm 0,8 cm
4 - 0,6 cm 0,6 cm
5 0,5 cm - -
1 - - -
2 0,6 cm - 0,7 ccm
3 TT - - -
4 - - -
5 - - -
1 - - -
2 - - -
3 TB - 0,3 cm -
4 0,4 cm - -
5 - - -

3. Minggu ke-3.
Hari, tanggal: Senin, 10 Mei 2021.

 Tinggi

No Kode Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3

1 43 cm 43 cm 45 cm
2 - 37 cm 10,5 cm
3 TA - 52 cm 46 cm
4 36 cm 42 cm 43 cm
5 40 cm 11 cm Tidak ada
1 44,5 cm 30 cm 32 cm
2 44 cm 37 cm 48,5 cm
3 TT 36 cm 30 cm -
4 15,5 cm 28 cm 20 cm
5 17,5 cm 20,2 cm -
1 19,5 cm - 2,5 cm
2 23,5 cm 20 cm -
3 TB 34 cm 2 cm 12,5 cm
4 44 cm 39 cm 1,8 cm
5 21 cm 35,5 cm 2,3 cm

 Jumlah Daun

No Kode Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3

1 4 4 4
2 - 3 2
3 TA - 5 4
4 4 4 4
5 4 3 Tidak ada
1 4 3 3
2 4 3 4
3 TT 3 3 -
4 1 3 3
5 3 3 -
1 3 - -
2 3 2 -
3 TB 4 - 2
4 5 3 -
5 3 4 -

 Panjang Daun

No Kode Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3

1 22 cm 33 cm 35 cm
2 - 29 cm 8,5 cm
3 TA - 41 cm 35 cm
4 26 cm 34 cm 31 cm
5 29 cm 8 cm Tidak ada
1 32 cm 21 cm 22 cm
2 33 cm 26 cm 36 cm
3 TT 27 cm 18,5 cm -
4 11 cm 18 cm 12 cm
5 10,5 cm 14,5 cm -
1 13 cm - -
2 17 cm 12 cm -
3 TB 24,5 cm - 6 cm
4 32 cm 29 cm -
5 12 cm 25,5 cm -

 Lebar Daun
No Kode Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3

1 1 cm 1,2 cm 1,3 cm
2 - 1,1 cm 0,5 cm
3 TA - 1 cm 1,2 cm
4 1 cm 1 cm 1,9 cm
5 1,3 cm 0,8 cm Ttidak ada
1 1,5 cm 0,9 cm 1,2 cm
2 1 cm 1,4 cm 1,1 cm
3 TT 1,5 cm 1,1 cm -
4 0,7 cm 1 cm 1 cm
5 0,7 cm 1 cm -
1 1 cm - -
2 0,9 cm 1 cm -
3 TB 1,3 cm - 0,5 cm
4 1,4 cm 1,2 cm -
5 0,8 cm 1,4 cm -
PEMBAHASAN
Pada minggu pertama, batang tunas atas (TA) mempunyai yang paling tinggi pada
ulangan 1 yaitu 1 cm. Pada TA 5, ulangan 3 tidak ada ada. Untuk TT yang paling tinggi
yaitu pada TT 2 ulangan 3 memiliki tinggi 1 cm. kemudian untuk TB, yang paling tinggi
berada pada TB 5 ulangan 2 yaitu 0,6 cm. secara keseluruhan untuk data tinggi
minggu pertama, ulangan 3 tidak banyak mengalami perubahan. Selanjutnya untuk
jumlah daun minggu pertama belum tumbuh sama sekali.
Pada minggu kedua, tinggi TA, TC dan TB semuanya mengalami perubahan tinggi.
Perubahan tinggi yang paling signifikan untuk TA berada pada ulangan 2. Untuk tinggi
TT paling tinggi berada pada TT 2 ulangan 1 dan pada TB berada pada TB 4 ulangan
1. Pada jumlah daun, secara keseluruhan TA mempunyai lebih banyak daun
dibandingkan TT dan TB. Untuk panjang daun juga masih sama yaitu didominasi oleh
TA, begitupun juga pada data lebar daun.
Pada minggu ketiga, TA paling tinggi yaitu 53 cm pada TA 3 ulangan 2, TT paling
tinggi yaitu 44,5 cm pada TT 1 ulangan 1 dan TB paling tinggi yaitu 44 cm pada TB 4
ulangan 1. Pada ulangan 3 TA tidak memiliki data tinggi tunas. Untuk jumlah daun TA,
TT dan TB rata memiliki jumlah daun 3 dan 4 disetiap ulangan. Untuk panjang daun,
TA paling panjang yaitu 41 cm pada TA 3 ulangan 2, TT pada TT 2 ulangan 3 yakni 36
cm dan TB pada TB 4 ulangan 1 yakni 32 cm. Untuk lebar daun, TA paling lebar yaitu
1,9 cm pada TA 4 ulangan 3, TT pada TT 1 dan TT 3 ulangan 1 yakni 1,5 cm dan TB
pada TB 4 ulangan 1 dan TB 5 ulangan 2 yakni sama mempunyai lebar 1,4 cm.
KESIMPULAN
1. Produktivitas tanaman tebu dipengaruhi oleh berbagai faktor tidak hanya tipe lahan
(sawah/tegalan) tetapi juga penggunaan sarana produksi dan teknik budidayanya.
2. Budchip adalah tekhnik pembibitan tebu secara vegetative menggunakan satu
mata tunas tebu yang diperoleh dengan menggunakan mesin bor.
DAFTAR PUSTAKA
Mita Kartika Ningrum, Titin Sumarni dan Sudiarso. 2014. Pengaruh Naungan Pada
Teknik Pembibitan BudChip Tiga Varietas Tebu
(SaccharumOfficinarum L.). Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya.

Ditjenbun, 2004. Pedoman Teknologi Budidaya Tebu Lahan Kering. Jakarta.

Hakim, 2008. Tebu, Menuju Swasembada Gula Dengan 4 Pilar Trobosan. Emha
Training Center & Advisory, Bandung.
LAMPIRAN:

Anda mungkin juga menyukai