NIM : 1908531063
Kelas :C
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
I. TUJUAN
Untuk mengetahui pertumbuhan tinggi pada bayam (Amaranthus sp.) yang diberi dosis
pupuk kompos berbeda selama 7 hari.
II.2 Bahan
1). Pupuk kompos organik
2). Tanah
3). Air
4). Benih bayam (Amaranthus sp.)
V. PEMBAHASAN
V.1Analisis Statistik
5.1.1 Tabel Rata-rata Tinggi Tanaman Bayam
V.2Analisis Deskriptif
Pada tabel hasil pengamatan bayam, data pertumbuhan pada hari pertama untuk
semua dosis pupuk belum terjadi pertumbuhan sehingga diperoleh data sebesar 0 cm.
Pada data pertumbuhan dengan pemberian pupuk 5 gram di hari kedua mulai terjadi
pertumbuhan dan terlihat tunas bayam yang menyerupai benang halus berwarna putih
di atas tanah. Data yang diperoleh bervariasi dimulai dari 0 cm – 0,7 cm. Hari ketiga
semua benih tumbuh dan memiliki tinggi yang berbeda-beda. Pada hari ke empat
hingga hari ke tujuh benih tetap tumbuh hingga mencapai tinggi maksimal sebesar 4,5
cm. Rata-rata pertumbuhan bayam dari hari pertama hingga hari ke tujuh adalah 2,54
cm.
Data pertumbuhan dengan pemberian pupuk 10 gram pada hari kedua mulai
terjadi perubahan dimana tunas sudah tumbuh dan menyerupai benang halus sama
halnya dengan data pemberian dosis pupuk 5 gram. Data yang diperoleh di hari kedua
dimulai dari 0 cm – 0,8 cm. Pada hari ketiga pertumbuhan mulai signifikan dimana
tinggi tunas sudah mencapai 2,4 cm. Pertumbuhan terus terjadi sampai hari ke tujuh
dimana data tinggi terbesar adalah 4,5 cm dan terkecil adalah 3,4 cm. Rata-rata
pertumbuhan bayam dari hari pertama hingga hari ke tujuh pada pemberian pupuk 10
gram adalah 2,37 cm.
Selanjutnya pada data pertumbuhan dengan pemberian pupuk 15 gram di hari
kedua mulai terjadi perubahan juga, muncul tunas seperti benang halus putih dan juga
pada beberapa polybag sudah tumbuh daun. Data yang diperoleh di hari kedua
berkisar antara 0,5 cm – 1 cm. Hari ketiga sampai hari ke tujuh pertumbuhan tetap
berlangsung dan tinggi pada tunas tetap bertambah. Pada hari terakhir tinggi tunas
mencapai 7 cm dengan data terendah 5,4 cm. Pada pemberian pupuk 15 gram, data
akhir yang diperoleh merupakan data tertinggi dari seluruh percobaan dengan rata-
rata pertumbuhan 3,13 cm.
Data pertumbuhan dengan pemberian pupuk 20 gram pada hari kedua terjadi
pertumbuhan tunas yang cukup besar dimana data yang diperoleh berkisar antara 1,4
cm – 0,5 cm. Pertumbuhan berlanjut di hari berikutnya sampai hari terakhir dengan
rata-rata pertumbuhan sebesar 2,82 cm. Data terbesar yang diperoleh pada hari
terakhir adalah 5,3 cm dan terkecil adalah 3,6 cm.
Terakhir, data pertumbuhan dengan pemberian pupuk 25 gram pada hari kedua
juga telah terjadi perubahan dalam tinggi dan muncul tunas yang memiliki daun di
ujungnya. Data yang diperoleh hari kedua adalah 0,5 cm – 1,5 cm. Pada hari ketiga
hingga hari ke tujuh pertumbuhan berjalan secara teratur dan bertahap. Berdasarkan
pengamatan tunas bayam pada pemberian pupuk 25 gram ini memiliki pertumbuhan
yang cepat di awal percobaan, namun pertumbuhan selanjutnya tidak mengalami
perubahan tinggi yang signifikan seperti pada data pertumbuhan di pemberian pupuk
15 gram. Rata-rata pertumbuhan pada pemberian pupuk 25 gram ini adalah sebesar
2,96 cm.
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan data yang telah di peroleh, dapat ditarik kesimpulan bahwa
pertumbuhan yang paling optimum adalah pertumbuhan yang diberi dosis pupuk
sebesar 15 gram. Namun, dosis pupuk bukan faktor satu-satunya yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan bayam. Faktor lain dapat berupa intensitas sinar
matahari, pemberian air dan kondisi lingkungan.
Lampiran
Gambar 3. Tanaman Pada Tanggal 9 November 2020 Dengan Dosis Pupuk 5 gram
Gambar 4. Tanaman Pada Tanggal 9 November 2020 Dengan Dosis Pupuk 10 gram
Gambar 11. Tanaman Pada Tanggal 12 November 2020 Dengan Dosis 20 gram
Gambar 12. Tanaman Pada Tanggal 12 November 2020 Dengan Dosis 25 gram