Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

PERTUMBUHAN SECARA VEGETATIF PADA


BAWANG MERAH
OLEH:
DARMAN LIS NASUTION 2104130046
SADDAM HUSEIN HASIBUAN 2104130047
MUHAMMAD IKHSAN LUBIS 2104130059
REZA KURNIAWAN SYAH 2104130099

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TAPANULI
SELATAN
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
tugas “Makalah ini dapat tersusun hingga selesai”. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Besar harapan kami, semoga tugas “Makalah” ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin
masih banyak kekurangan, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan tugas ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kualitas bibit merupakan faktor penentu hasil tanaman. Tanaman
yang dipergunakan sebagai bibit harus cukup tua. Yaitu berkisar antara 70-
80 hari setelah tanam. Bibit kualitas baik adalah berukuran sedang, sehat,
keras dan permukaan kulit luarnya licin/ mengkilap. Bibit yang terlalu kecil
pertumbuhannya kurang vigor dan hasilnya sedikit, sedangkan umbi bibit
yang besar harganya terlalu mahal. Pemilihan Bibit bawang merah dipilih
yang sehat: warna mengkilat, tidak keropos, kulit tidak luka dan telah
disimpan 2-3 bulan setelah panen.
Bawang merah termasuk ke dalam jenis umbi-umbian karena
berkembang biak melalui proses vegetatif secara alami. Artinya, bawang
merah tidak memerlukan perantara untuk dapat membantu prosesnya, tetapi
menggunakan bagian dari tumbuhan itu sendiri.
Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran yang
mempunyai arti penting bagi masyarakat baik dilihat dari nilai ekonomisnya
yang tinggi maupun dari kandungan gizinya.
B. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya praktikum mata kuliah teknologi dan
produksi benih adalah untuk mengetahui dan memahami cara pertumbuhan
secara vegetatif pada tanaman bawang merah.
C. Manfaat
Manfaat pembudidayaan bawang merah adalah sebagai informasi
bahwa bawang dapat berkembang biak secara vegetatif alami maupun
buatan.
BAB II
METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Waktu dan Tempat
Penelitian mulai kami laksanakan pada hari selasa tanggal 20 desember jam
10:00 wib. Tempat di kos padang sidimpuan
2. Alat dan Bahan
Alat: botol plastik, pisau kater, tusuk lidi
Bahan: buah bawang merah, air
3. Langkah Kerja
 Langkah pertama adalah siapkan wadah atau botol plastik yang sudah
di bentuk/dipotong sebagai tempat untuk mengamati pertumbuhan
tumbuhan tersebut.
 Langkah kedua tuangkan air seperempat wadah tumbuhan agar air
tidak meluap keluar.
 Langkah ketiga tusuk bawang merah dengan tusuk sate tersebut (kulit
bawang merah baiknya dikupas dulu sebelum ditusuk lidi agar
pertumbuhan nya tidak terhambat).
 Langkah keempat letakkan wadah yang sudah disiapkan dan pastikan
setiap akar tumbuhan harus terendam air.\
 Langkah terakhir amati pertumbuhan daun bawang merah apakah ada
yang berubah.
BAB III
PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Pertumbuhan secara vegetatif pada bawang merah


Bawang merah merupakan salah satu komoditas tanaman
hortikultura yang banyak dikonsumsi manusia sebagai campuran bumbu
masak setelah cabe. Selain sebagai campuran bumbu masak, bawang merah
juga dijual dalam bentuk olahan seperti ekstrak bawang merah, bubuk,
minyak atsiri, bawang goreng bahkan sebagai bahan obat untuk menurunkan
kadar kolesterol, gula darah, mencegah penggumpalan darah, menurunkan
tekanan darah serta memperlancar aliran darah. Sebagai komoditas
hortikultura yang banyak dikonsumsi masyarakat, potensi pengembangan
bawang merah masih terbuka lebar tidak saja untuk kebutuhan dalam negeri
tetapi juga luar negeri.
Di Indonesia bawang merah umumnya ditanam secara vegetatif yaitu
dengan menggunakan umbi. Tanaman hasil pembiakan vegetatif sangat
rentan terhadap pathogen penyakit yang dibawa dari induknya sehingga
dapat menekan pertumbuhan dan produktifitas tanaman. Sistem
perbanyakan vegetatif juga meningkatkan virus di dalam bibit yang
diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pertumbuhan secara
vegetatif dengan menggunakan umbi mempunyai beberapa kelemahan yaitu
biaya transportasi yang tinggi dan membutuhkan gudang/tempat
penyimpanan khusus karena jumlahnya yang besar.
Bawang merah termasuk ke dalam jenis umbi-umbian karena berkembang
biak melalui proses vegetatif secara alami. Artinya, bawang merah tidak
memerlukan perantara untuk dapat membantu prosesnya, tetapi
menggunakan bagian dari tumbuhan itu sendiri.

 Bawang merah berkembang biak dengan umbi lapis karena pada


bagian tengahnya terdapat siung
 Siung akan tumbuh dan berubah menjadi tunas
 Tunas yang telah lahir tersebut, akan menjadi tumbuhan baru.
1. LAJU PERKECAMBAHAN
Bawang merah termasuk ke dalam jenis umbi-umbian karena
berkembang biak melalui proses vegetatif secara alami. Artinya, bawang
merah tidak memerlukan perantara untuk dapat membantu prosesnya, tetapi
menggunakan bagian dari tumbuhan itu sendiri.
Setelah satu hari dilakukan perendaman pertumbuhan akar bawang
merah mulai tumbuh pada setiap bawang.
2. DATA DAN ANALISIS
Pengambilan data dilakukan setiap hari selama 2 minggu, data yang diambil
berupa pertumbuhan tinggi akar bawang dan tunas.
MINGGU PERTAMA

Pengamatan tiap hari Tinggi tunas Panjang akar


1,6 cm
0,5 cm
Hari 1 - 1,4 cm
1,1 cm
-
- 2,6 cm
- 2,1 cm
Hari 2 - 2,8 cm
0,9 cm 3 cm
- 1,8 cm
- 3 cm
- 3,2 cm
Hari 3 - 3,8 cm
2,8 cm 5,5 cm
- 3 cm
1,4 cm 5,1 cm
- 4,2 cm
Hari 4 - 4,1 cm
6,5 cm 7,5 cm
- 5,1 cm
3,9 cm 5,7 cm
- 5,1 cm
Hari 5 - 4,8 cm
9,8 cm 8,1 cm
0,8 cm 5,4cm
7,9 cm 6,8 cm
- 6,1 cm
Hari 6 - 5,5 cm
12 cm 8,2 cm
2,4 cm 5,7 cm
11 cm 7,1 cm
1,1 cm 6,9 cm
Hari 7 - 5,6 cm
15 cm 8,5 cm
3,5 cm 5,2 cm
MINGGU KEDUA

Pengamatan tiap hari Tinggi tunas Panjang akar


12,5 cm 7,2 cm
1,4 cm 9 cm
Hari 8 - 5,6 cm
16 cm 9 cm
4 cm 5,4 cm
13 cm 8,1 cm
2,9 cm 10 cm
Hari 9 - 5,6 cm
18 cm 9 cm
4,2 cm 5,4 cm
13,9 cm
8,6 cm
3,4 cm
10,8 cm
-
Hari 10 5,6 cm
18,4 cm
9,5 cm
4,5 cm
5,5 cm
14,6 cm 8,9 cm
4,2 cm 11 cm
Hari 11 - 5,6 cm
19,9 cm 10,1 cm
8,6 cm 5,2 cm
14,8 cm 10 cm
4,5 cm 11,2 cm
Hari 12 - 5,6 cm
20 cm 10,2 cm
9 cm 5,5 cm
15 cm 10,5 cm
5,5 cm 12 cm
Hari 13 - 5,6 cm
22 cm 10,5 cm
9,8 cm 5,5 cm
15,6 cm 12,1 cm
5,6 cm 14 cm
Hari 14 - 5,6 cm
22,3 cm 10,5 cm
12,5 cm 5,6 cm
DAFTAR PUSTAKA
Fajjriyah, N. (2017). Kiat Sukses Budidaya Bawang Merah. Bio Genesis.
Sumarni, Nani, and Achmad Hidayat. "Budidaya bawang merah." (2005).
Aryanta, I. W. R. (2019). Bawang merah dan manfaatnya bagi kesehatan. Widya
Kesehatan, 1(1), 29-35.
Jawa, D., Sadiyah, A. A., & Zubaidi, A. (2022). Peran Penyuluh Pertanian Dalam
Meningkatkan Pendapatan Usahatani Bawang Merah di Desa (Doctoral
dissertation, Fakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewi).
Roni, Abdul. PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF TUMBUHAN bawang merah UIN
RADEN FATAH PALEMBANG, 2017.
LAMPIRAN
Gambar Alat dan bahan

Gambar minggu pertama

Gambar minggu kedua

Anda mungkin juga menyukai