Anda di halaman 1dari 20

BAB l

PENDAHULUAN

1.1Tujuan
Setelah menyelesaikan acara praktikum kali ini mahasiswa diharapkan dapat
mengetahui daerah pertumbuhan pada batang dan akar dari kecambah kedelai (Glysine
sp).
1.2 Dasar Teori
Baik batang maupun akar dalam tanaman memiliki 3 zona yaitu, meristematik
merupakan zona dimana banyak terjadi deferensiasi atau pembelahan sel. Zona
pemanjangan yaitu suatu zona atau daerah dimana sel-sel berkembang dan memanjang
secara bertahap, dan Zona ketiga adalah zona jaringan dewasa yang merupakan zona
dimana terdiri dari sel-sel dewasa.
Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai pertambahan yang tidak dapat kembali
dalam ukuran pada semua sistem biologi. Pertumbuhan ini merupakan proses yang sangat
penting bagi tumbuhan dalam siklus hidupnya. Pertumbuhan pada tumbuhan dipengaruhi
oleh hormon dan lingkungan. Pertumbuhan dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap
pembelahan sel dan pembesaran atau pemanjangan sel. Pembelahan sel menghasilkan dua
sel anakan, sehingga menambah jumlah sel penyusun tubuh. Pembelahan dianggap selesai
bila ukuran sel anakan telah sama dengan ukuran sel dewasa atau induknya. Pembesaran
atau pemanjangan sel menyebabkan ukuran sel baru itu lebih besar daripada ukuran sel
induk. Pertumbuhan terbatas pada beberapa bagian tertentu pada tubuh tumbuhan. Bagian
yang mengalami pertubuhan disebut dengan daerah tumbuh. Pada tumbuhan,
pertumbuhan diawali dengan perkecambahan. perkecambahan merupakan awal
aktifnya kembali embrio. dapat dikatakan berkecambah ketika radikula telah muncul atau
minimal memiliki panjang 5mm. radikula ini akan menjadi akar utama, yang selanjutnya
akan di ikuti dengan pertumbuhan tunas yang menjadi cikal bakal dari batang (ordog,
2011). pada proses perkecambahan ini, laju pertumbuhan terjadi paling cepat. sehingga
untuk mengamati daerah tumbuh, akan lebih mudah jika pengamatan dilakukan pada
kecambah. dalam percobaan ini, kecambah yang digunakan adalah kecambah Glysine sp
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman merupakan proses yang penting dalam
kehidupan dan perkembangbiakan suatu spesies. Pertumbuhan dan perkembangan
berlangsung secara terus-menerus sepanjang daur hidup, tergantung pada tersedianya
meristem, hasil asimilasi, hormon dan substansi pertumbuhan lainnya, serta lingkungan
yang mendukung. Secara empiris, pertumbuhan tanaman dapat dikatakan sebagai suatu
fungsi dari genotipe X lingkungan (internal dan eksternal) (Loveless, 2009).
Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan yang tidak dapat balik dalam ukuran
pada semua sistem biologi. Pertumbuhan ini digambarkan dengan kurva yang sigmoid.
Proses pertumbuhan ini diatur oleh pesan hormonal dan respon dari lingkungan (panjang
hari, temperatur rendah, perubahan persediaan air). Pertumbuhan berikutnya disebut
diferensiasi, yang didefinisikan sebagai pengontrolan gen dan hormonal serta lingkungan
yang merubah struktur dan biokimiawi perubahan ini terjadi pada hewan dan tanaman
saat berkembang (Lakitan, 2014)
Pertumbuhan primer untuk memperpanjang sumbu tubuh dan perkembangan sekunder
adalah untuk meningkatkan diameter sumbu. Pertumbuhan sekunder dalan akar akan
terjadi penebalan sekunder kambiumnya besar dari benang-benang meristem dalam
jaringan prokambium atau jaringan parenkimatis yang terletak pada kelompok-kelompok
floem primer dan pusat stele (Taiz and Zeiger, 2012).
Letak pertumbuhan adalah pada meristem apikal, lateral, dan interkalar. Pertumbuhan
ujung cenderung menghasilkan pertambahan panjang, pertumbuhan lateral menghasilkan
pertambahan lebar. Pertambahan panjang batang terjadi di meristem interkalar,
memerlukan tambahan sumber hormon pertumbuhan dan mempunyai jumlah sel ataupun
aktifitas sel yang rendah (Reece et.al., 2014).
BAB ll
METODOLOGI

2.1 Alat Dan Bahan


a. Selang mini bening
b. Cawan petri
c. Kertas merang
d. Penggaris
e. Kecambah kedelai
2.2 Prosedur Kerja Pengamatan Pertumbuhan Daerah Akar Dan Batang

Memilih 5 kecambah kedelai yang masih baik dan


lurus baik batangnya maupun akarnya

Mengukur bagian batang sepanjang 1 cm, kemudian


dibagi 5 dengan memberikan tanda jadi tiap bagian 2
mm

Masukkan kecambah tersebut pada selang mini tadi


agar pertumbuhanya lurus, hal yang sama juga
dilakukan pada akar.

Meletakkan selang mini pada cawan petri yang dialasi


dengan kertas merang yang sudah dibasahi
melakukan pengamatan setelah 48 jam, dengan
mengukur tiap bagian dari akar dan batang dengan
menggunakan penggaris yang sama

Memasukkan data ke dalam tabel kemudian


menungkan kedalam grafik
BAB III
HASIL PENGAMATAN

3.1 Tabel Hasil Pengamatan Pertumbuhan Batang


3.1.1 Tabel Pengamatan Pertumbuhan Batang Percobaan Hari Pertama
Batang PO P1 P2 ∆𝑷
(panjang mula-mula) (hari 1) (hari 2) (P2-P1)
A 2,5 cm 3 cm 4,5 cm 1,5 cm
B 3 cm 3 cm 3,5 cm 0,5 cm
C 3 cm 3 cm 4,5 cm 1,5 cm
D 2,7 cm 2,6 cm 4 cm 1,4 cm
E 2,8 cm 2,7 cm 3,5 cm 0,8 cm

3.1.2 Tabel Pengamatan Pertumbuhan Batang Percobaan Hari Kedua


Batang PO P1 P2 ∆𝑷
(panjang mula-mula) (hari 1) (hari 2) (P2-P1)
A 2,5 cm 2,6 cm 2,7 cm 0,1 cm
B 3,5 cm 3 cm 3 cm 0 cm
C 3 cm 3 cm 3,2 cm 0,2 cm
D 2 cm 2,5 cm 2,6 cm 0,1 cm
E 3,5 cm 2,5 cm 1,5 cm -1 cm

3.1.3 Tabel Pengamatan Pertumbuhan Akar Percobaan Pertama


Batang PO P1 P2 ∆𝑷
(pjg mula-mula) (hari 1) (hari 2) (P2-P1)
A 1,5 cm 1,5 cm 0,5 cm -1 cm
B 2 cm 1,9 cm 1,5 cm -0,4 cm
C 3,5 cm 3,5 cm 2 cm -1,5 cm
D 2,5 cm 2,5 cm 1,5 cm -1 cm
E 1,5 cm 1,6 cm 1 cm -0,6 cm
3.1.4 Tabel Pengamatan Pertumbuhan Akar Percobaan Hari Kedua
Akar PO P1 P2 ∆P
(Panjang mula-mula) (hari I) (hari 2) (P2-P1)
A 1,5 cm 1,6 cm 2 cm 0,4 cm
B 2 cm 2 cm 2 cm 0 cm
C 2 cm 1,1 cm 1,6 cm 0,5 cm
D 2,5 cm 2,5 cm 2,8 cm 0,3 cm
E 1 cm 1,5 cm 2 cm 0,5 cm

3.2 Dokumentasi Pertumbuhan Pada Akar Dan Batang Kecambah


3.2.1 Dokumentasi Perumbuhan Batang Dan Akar Percobaan Pertama
Kecam Mula-mula Hari I Hari II
bah
A

C
D

3..2.2 Dokumentasi Perumbuhan Batang Dan Akar Percobaan Kedua


Batang PO P1 P2
Dan (Panjang mula-mula) (hari I) (hari 2)
Akar
A

C
D

3.3 Grafik Pertumbuhan Batang dan Akar


3.3.1 Grafik Data Pengamatan Pertumbuhan Batang Dan Akar Percobaan Pertama

PERTUMBUHAN BATANG
1.6

1.4

1.2

0.8

0.6

0.4

0.2

0
A B C D E

P2 - P1
PERTUMBUHAN AKAR
0
A B C D E
-0.2

-0.4

-0.6

-0.8

-1

-1.2

-1.4

-1.6

P2 - P1

3.3.2 Grafik Data Pengamatan Pertumbuhan Batang Dan Akar Percobaan Kedua

PERTUMBUHAN BATANG
0.4

0.2

0
A B C D E
-0.2

-0.4

-0.6

-0.8

-1

-1.2

P2 - P1
PERTUMBUHAN AKAR
0.6

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0
A B C D E

P2 - P1
BAB lV
PEMBAHASAN

Praktikum tentang pengamatan pertumbuhan daerah batang dan akar dilakukan pada
tanggal 25 November 2019 tepatnya pada pukul 10.00 WIB dilaboratorim universitas
muhammadiyah jember. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui daerah pertumbuhan pada
batang dan akar dari kecambah kedelai (Glysine sp). Adapun pengamatan pada kecambah ini
berlangsng selama 2 hari, hasil pengamatannya akan dijabaran sebagai berikut:
4.1 Hasil Pengamatan Dan Perubahan Panjang Pada Batang Dan Akar
Praktikum yang telah kami lakukan tentang pertumbuhan akar dan batang pada
kecambah mempunyai hasil yang berbeda- beda. antara lain sebagai berikut:
a. Akar Dan Batang Kecambah Label A Percobaan Pertama Dan Kedua
Perobaan pertama pada batang kecambah label A panjang mula-mula adalah 2,5 cm
kemudian pada hari pertama panjang batang kecambah menjadi 3 cm, dan pada hari
berikutnya (2) panjang batang kecambah bertambah menjadi 4,5 cm, jadi batang kecambah
yang mengalami pertumbuhan sebasar 1,5 cm. Sedangkan percobaan pertama pada akar
kecambah label A panjang mula-mula 1,5 cm, kemudian pada hari pertama panjang akar
kecambah tetap 1,5 cm. pada hari kedua panjang akar kecambah tidak bertambah panjang
karena ukurannya lebih pendek pada hari sebelumnya menjadi 0,5 cm. jadi akar kecambah
yang mengalami penyusutan sebesar -1 cm.
Percobaan kedua pada batang kecambah label A panjang mula-mula 2,5 cm.
kemudian pada hari berikunya yaitu hari pertama setelah dilakukan pengamatan batang
kecambah bertambah panjang menjadi 2,6 cm. kemudian dihari kedua panjang batang
kecambah menjadi 2,7 cm. jadi akar kecambah yang mengalami pertumbuhan sebesar 0,1 cm
Dan ercobaan kedua pada akar kecambah label A panjang mula-mulai ialah 1,5 cm. pada hari
berikunya bertambah panjang menjadi 1,6 cm. dan pada hari kedua akar tersebut menjadi 2
cm. jadi akar kecambah yang mengalami pertumbuhan sebesar 0,4 cm
b. Akar Dan Batang Kecambah Label B Percobaan Pertama Dan Kedua
Percobaan pertama pada batang kecambah label B panjang mula-mula adalah 3 cm
kemudian pada hari pertama panjang batang kecambah tetap dengan ukuran yang sama yaitu
3 cm, dan pada hari berikutnya atau hari ke 2 panjang batang kecambah bertambah menjadi
3,5 cm, jadi batang kecambah mengalami pertumbuhan sebesar 0,5 cm. untuk percobaan
pertama pada akar kecambah label B panjang mula-mula 2 cm, kemudian pada hari pertama
panjang akar kecambah mengalami penyusutan menjadi 1,9 cm. pada hari kedua panjang
akar kecambah juga mengalami penyusutan menjadi 1,5. jadi akar kecambah tidak
mengalami pertumbuhan (menyusut) sebesar -0,4 cm.
Percobaan kedua pada batang kecambah label B panjang mula-mula adalah 3,5 cm
kemudian pada hari pertama panjang batang kecambah menyusut menjadi 3 cm, , dan pada
hari berikutnya atau hari ke 2 panjang kecambah tetap 3 cm, jadi akar kecambah yang
mengalami penyusutan sebesar -0 cm. untuk percobaan kedua pada akar kecambah label B
panjang mula-mula adalah 2 cm kemudian pada hari pertama panjang akar kecambah tetap
dengan ukuran yang sama yaitu 2 cm, dan pada hari berikutnya atau hari ke 2 panjang akar
kecambah tetap 2 cm, jadi akar kecambah tidak yang mengalami pertumbuhan ataupun
penyusutan sebesar 0 cm.
c.Akar Dan Batang Kecambah Label C Percobaan Pertama Dan Kedua
Percobaan pertama pada batang kecambah label C panjang mula-mula adalah 3 cm
kemudian pada hari pertama panjang batang kecambah tetap dengan ukuran yang sama yaitu
3 cm, dan pada hari berikutnya atau hari ke 2 panjang kecambah bertambah menjadi 4,5 cm,
jadi akar kecambah yang mengalami pertumbuhan sebesar 0,5 cm. untuk percobaan pertama
pada akar kecambah label C panjang mula-mula adalah 3,5 cm kemudian pada hari pertama
panjang akar kecambah tetap dengan ukuran yang sama yaitu 3,5 cm, dan pada hari
berikutnya atau hari ke 2 panjang akar kecambah mengalami penyusutan menjadi 2 cm, jadi
akar kecambah mengalami penyusutan sebesar -1,5cm.
Percobaan kedua pada batang kecambah label C panjang mula-mula adalah 3 cm
kemudian pada hari pertama panjang batang kecambah tetap dengan ukuran yang sama yaitu
3 cm, dan pada hari berikutnya atau hari ke 2 panjang batang kecambah bertambah menjadi
3,2 cm, jadi akar kecambah mengalami pertumbuhan sebesar 0,2 cm. untuk percobaan kedua
pada akar kecambah label C panjang mula-mula adalah 2 cm kemudian pada hari pertama
panjang akar kecambah mengalami penyusutan menjadi 1,1cm, dan pada hari berikutnya
atau hari ke 2 panjang kecambah bertambah menjadi 1,6 cm, jadi akar kecambah mengalami
pertumbuhan sebesar 0,5 cm.
d.Akar Dan Batang Kecambah Label D Percobaan Pertama Dan Kedua
Percobaan pertama pada batang kecambah label D panjang mula-mula adalah 2,1 cm
kemudian pada hari pertama panjang batang mengalami penambahan ukuran yaitu 2,6 cm,
dan pada hari berikutnya atau hari ke 2 panjang kecambah bertambah menjadi 4 cm, jadi
batang kecambah yang mengalami pertumbuhan sebesar 1,4 cm. untuk percobaan pertama
pada akar kecambah label D panjang mula-mula adalah 2,5 cm kemudian pada hari pertama
panjang akar kecambah tetap dengan ukuran yang sama yaitu 2,5 cm, dan pada hari
berikutnya atau hari ke 2 panjang kecambah mengalami penambahn ukuran menjadi 2,6 cm,
jadi akar kecambah yang mengalami penyusutan sebesar -1 cm.
Percobaan kedua pada batang kecambah label D panjang mula-mula adalah 2 cm
kemudian pada hari pertama panjang batang kecambah mengalami penambahan ukuran yaitu
2,5 cm, dan pada hari berikutnya atau hari ke 2 panjang kecambah bertambah menjadi 2,6
cm, jadi akar kecambah yang mengalami pertumbuhan sebesar 0,1 cm. untuk percobaan
kedua pada akar kecambah label D panjang mula-mula adalah 2,5 cm kemudian pada hari
pertama panjang akar kecambah tidak mengalami penyusutan dan pertumbuhan yaitu
ukurannya tetap 2,5 cm, dan pada hari berikutnya atau hari ke 2 panjang akar kecambah
mengalami pertumbuhan menjadi 2,8 cm, jadi akar kecambah mengalami pertumbuhan
sebesar 0,3 cm.
e.Akar Dan Batang Kecambah Label E Percobaan Pertama Dan Kedua
Percobaan pertama pada batang kecambah label E panjang mula-mula adalah 2,8 cm
kemudian pada hari pertama panjang batang kecambah mengalami penyusutan yaitu 2,7 cm,
dan pada hari berikutnya atau hari ke 2 panjang kecambah bertambah menjadi 3,5 cm, jadi
akar kecambah yang mengalami pertumbuhan sebesar 0,8 cm. untuk percobaan pertama pada
akar kecambah label E panjang mula-mula adalah 1,5 cm kemudian pada hari pertama
panjang akar kecambah bertambah ukuran menjadi 1,6 cm, dan pada hari berikutnya atau
hari ke 2 panjang akar kecambah mengalami penyusutan menjadi 1 cm, jadi akar kecambah
mengalami penyusutan sebesar -0,6 cm.
Percobaan kedua pada batang kecambah label E panjang mula-mula adalah 3,5 cm
kemudian pada hari pertama panjang batang kecambah mengalami penyusutan ukuran yaitu
2,5 cm, dan pada hari berikutnya atau hari ke 2 panjang batang kecambah bertambah
menjadi 1,5 cm, jadi akar kecambah mengalami penyusutan sebesar -1 cm. untuk percobaan
kedua pada akar kecambah label E panjang mula-mula adalah 1,5 cm kemudian pada hari
pertama panjang akar kecambah mengalami pertumbuhan menjadi 2,5 cm, dan pada hari
berikutnya atau hari ke 2 panjang akar kecambah mengalami penyusutan menjadi 2 cm, jadi
akar kecambah mengalami pertumbuhan sebesar 0,5 cm.
Apabila dibandingkan dengan literature maka hasil pengamatan dengan literature
yang didapatkan maka sesuai atau relevan karena dalam literature menyebutkan bahwasanya
setiap tumbuhan mengalami pertumbuhan, pertumbuhan adalah pertambahan volume atau
panjang pada tumbuhan yang tidak isa kembali kekeadaan semula. Maka hasil pengamatan
juga mengalai pertumbuhan tetapi ada juga yang mengalami penyusutan karena dipengaruhi
oleh beberapa faktor yang mempengaruhi.
4.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Pada Batang Dan Akar
1. Faktor External
a. Nutrisi
Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh.
Kualitas dan kuantitas nutrisi akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Tanaman membutuhkan nutrisi berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air. Melalui proses
fotosintesis, air dan karbon dioksida diubah menjadi zat makanan. Zat hara tidak berperan
langsung dalam proses fotosintesis, namun sangat diperlukan agar tanaman dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik.
b. Cahaya Matahari
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan
cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak
hormon auksin yang terdapat pada ujung batang.
c. Air dan Kelembaban
Air dan kelembaban merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak
dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam
tubuh. Kelembaban mempengaruhi keberadaan air yang dapat diserap oleh tanaman
mengurangi penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel.
Kelembaban juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.
d. Suhu
Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Contohnya pada padi yang ditanam pada awal musim kemarau dimana suhu rata-rata tinggi
akan lebih cepat dipanen daripada padi yang ditanam pada musim penghujan dimana suhu
rata-rata lebih rendah. Hal ini disebabkan karena semua proses dalam pertumbuhan dan
perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada tanaman
dipengaruhi oleh suhu.
e. Tanah
Tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman akan
tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan
kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain,
misalnya suhu, kandungan mineral, air, dan derajat keasaman atau pH.
2.Faktor Internal
a. Gen
Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke generasi
selanjutnya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup dimana pada tanaman
mempengaruhi bentuk tubuh, warna bunga, dan rasa buah. Gen juga menentukan kemampuan
metabolisme sehingga sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman
tersebut. Tanaman yang memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang cepat
sesuai dengan periodenya. meskipun faktor dari gen sangat penting, namun faktor ini bukan
satu-satunya yang menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Di samping
itu ada faktor lingkungan yang ikut berpengaruh. Misalnya pada tanaman yang memiliki sifat
unggul, hanya dapat tumbuh dengan cepat, berbuah lebat, dan rasanya manis di lahan yang
subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan tandus dan kondisinya tidak sesuai,
pertumbuhan dan perkembangan tanaman ini tidak akan optimal.
b. Hormon
Hormon merupakan zat yang berperan dalam mengendalikan berbagai fungsi di dalam
tubuh. Meskipun jumlahnya sedikit, hormon memberikan pengaruh nyata dalam pengaturan
berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
pada tanaman ada beragam jenisnya.
1. Auksin adalah hormone yang berperan untuk memacu proses pemanjangan,
pembelahan, dan diferensiasi sel.
2. Giberlin adalah hormone yang berperan untuk pembentukan biji serta
perkembangan dan perkecambahan embrio.
3. Etilen adalah hormone yang berperan untuk pematangan buah dan perontokan
daun.
4. Sitokinin adalah hormone yang berperan untuk pembelahan sel atau sitokenesis,
seperti merangsang pembentukan akar dan cabang tanaman.
5. Asam absisat adalah hormone yang berperan untuk proses penuaan dan gugurnya
daun.
6. Kaolin adalah hormone yang berperan untuk proses organogenesis tanaman.
7. Asam traumalin adalah hormone yang berperan untuk regenerasi sel apabila
mengalami kerusakan jaringan.
4.3 Deskripsi 3 Zona Pada Pertumbuhan Tumbuhan
1. Jaringan Maristemik
Jaringan meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional, artinya
sel-selnya senantiasa aktif membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh. Jaringan ini
menjadi titik pokok proses pertumbuhan pada tanaman Umumnya, jaringannya terletak di
bagian ujung akar, ujung batang, kambium, dan pangkal batang Secara umum, fungsi
jaringan ini adalah sebagai jaringan yang menyokong pertumbuhan tanaman baik ke arah atas
(meninggi) maupun ke arah samping (membesar). Namun, masing-masing jaringan ini
memiliki fungsi berlainan yang lebih spesifik seperti, sebagai jaringan penyokong
pertumbuhuan diameter batang, sebagai jaringan penyokong pertumbuhan meninggi pada
batang dan memanjang pada akar dan sebagai jaringan penyokong pertumbuhan organ
perantara tanaman. Pembelahan sel yang cepat terjadi di zona meristematik. Setiap sel
epidermis meristematik membelah sekitar 5-6 kali untuk menghasilkan sel-sel baru, setelah
keluar dari zona meristematik sel-sel akar kemudian berhenti membelah dan masuk pada
zona elongasi dan sel memanjang ke arah pertumbuhan akar.
2. Jaringan Pemanjangan (Elongasi)
Jarinagn pemanjangan adalah daerah dimana sel-sel mengalami pemanjangan dan
pembentangan. Zona elongasi dimulai 0,7-1,5 mm dari ujung akar. Zona ini sebagian besar
bertanggung jawab terhadap pendorongan ujung akar. Ketika sel mengalami pemanjangan
maka bagian zona mersitematik akan terdorong ke depan sehingga akar akan memanjang.
Disisi lain, meristem akan mendukung pertumbuhan secara terus menerus dengan
menambahkan sel-sel ke ujung termuda zona pemanjangan. Ketika proses pemanjangan sel
berhenti, rambut akar muncul dari epidermis. Rambut akar berfungsi khusus untuk
meningkatkan luas permukaan akar dan membantu tanaman dalam penyerapan nutrisi,
penyerapan air, dan interaksi mikroba. Pertumbuhan pemanjangan akar terjadi di zona
elongasi. Peningkatan pemanjangan sel diikuti oleh peningkatan pembesaran ukuran vakuola
dan peningkatan perluasan dinding sel ke arah lateral. Selama pemanjangan sel, perubahan
sifat dinding sel memungkinkan dinding menjadi cukup kuat untuk mengatasi tekanan
internal pada saat sel tumbuh, tetapi cukup elastis untuk memungkinkan pertumbuhan
sehingga memperluas dinding sel.
3. Jaringan Pematangan Atau Dewasa
Zona pematangan adalah daerah sel-sel akar yang mulai mengalami spesialisasi
struktur dan fungsinya. Zona dewasa atau pematangan juga dapat diartikan sebagai jaringan
tumbuhan yang tersusun atas sel-sel yang telah berhenti membelah dan sudah mengalami
diferensiasi dan spesialisasi fungsi dari sel-sel hasil pembelahan meristem Pada daerah ini
sistem jaringan yang dihasilkan oleh pertumbuhan primer menyelesaikan dan
menyempurnakan diferensiansinya Jadi pada zona ini sel-sel akar sudah membentuk jaringan
yang berbeda-beda.. Adapun Diferensiasi ini merupakan proses perubahan jaringan meristem
menjadi jaringan-jaringan lain yang lebih kompleks. Ciri-ciri dari jaringan dewasa adalah sel
-Selnya sudah tida bisa membelah, ukuran selnya lebih besar dari sel meristematik,
bentuknya tetap, terdapat ruang antar satu dengan sel yang lain dan sitoplasma dan
vakuolanya besar.
4.4 Fungsi Pemberian Selang Pada Pengamatan Pertumbuhan Batang Dan Akar
Kecambah
Fungsi dari pemberian selang pada pengamatan pertumbuhan batang dan akar pada
kecambah ialah supaya pertumbuhan batang dan akar menjadi lurus. proses pemberian selang
dilakukan dengan menyesuaikan panjang batang hal ini dilakukan untuk berlangsungnya akar
dalam proses penyerapan air sehingga pertumbuhan dapat berlangsung, selain itu fungsi dari
pemberian selang dilakukan untuk menjaga kestabilan suhu dan kecambah dapat menerima
sinar matahari dengan baik karena selang tersebut bersifat transparan.
4.5 Penjelasan Grafik Pada Hasil Pengamatan
a. Label A Batang Dan Akar Pada Percobaan Pertama Dan Kedua
Grafik hasil pengamatan dapat dijabarkan yaitu pada pengamatan pertama kecambah
batang label A mengalami pertumbuhan sebesar 1,5 cm. sedangkan untuk percobaan kedua
pada batang label A mengalami pertumbuhan sebesar 0,1 cm. sedangkan untuk akar label A
pada percobaan pertama tidak mengalami pertumbuhan tetapi mengalmi penyusutan sebesar
-1 cm. pada percobaan kedua akar label A mengalami peertumbuhan sebesar 0,4 cm.
b.Label B Batang Dan Akar Pada Percobaan Pertama Dan Kedua
Grafik hasil pengamatan dapat dijabarkan yaitu pada pengamatan pertama kecambah
batang label B mengalami pertumbuhan sebesar 0,5 cm. sedangkan untuk percobaan kedua
pada batang label B tidak mengalami pertumbuhan atau penyusutan sebesar 0 cm. sedangkan
untuk akar label B pada percobaan pertama tidak mengalami pertumbuhan tetapi mengalami
penyusutan sebesar -0,4 cm. pada percobaan kedua akar label B tidak mengalami
pertumbuhan atau penyusutan sebesar 0cm.
c.Label C Batang Dan Akar Pada Percobaan Pertama Dan Kedua
Grafik hasil pengamatan dapat dijabarkan yaitu pada pengamatan pertama kecambah
batang label C mengalami pertumbuhan sebesar 1,5 cm. sedangkan untuk percobaan kedua
pada batang label C tidak mengalami pertumbuhan sebesar 0,2 cm. sedangkan untuk akar
label C pada percobaan pertama tidak mengalami pertumbuhan tetapi mengalami penyusutan
sebesar -1,5 cm. pada percobaan kedua akar label C tmengalami pertumbuhan sebesar 0,5
cm.
d.Label D Batang Dan Akar Pada Percobaan Pertama Dan Kedua
Grafik hasil pengamatan dapat dijabarkan yaitu pada pengamatan pertama kecambah
batang label D mengalami pertumbuhan sebesar 1,4 cm. sedangkan untuk percobaan kedua
pada batang label D mengalami pertumbuhan sebesar 0,1 cm. sedangkan untuk akar label D
pada percobaan pertama tidak mengalami pertumbuhan tetapi mengalami penyusutan sebesar
-1 cm. pada percobaan kedua akar label D mengalami pertumbuhan sebesar 0,3 cm.
e.Label E Batang Dan Akar Pada Percobaan Pertama Dan Kedua
Grafik hasil pengamatan dapat dijabarkan yaitu pada pengamatan pertama kecambah
batang label E mengalami pertumbuhan sebesar 0,8 cm. sedangkan untuk percobaan kedua
pada batang label D mengalami penyusutan sebesar -1 cm. sedangkan untuk akar label E
pada percobaan pertama tidak mengalami pertumbuhan tetapi mengalami penyusutan sebesar
-0,6 cm. pada percobaan kedua akar label D mengalami pertumbuhan sebesar 0,5 cm.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada praktikum tentang pertumbuhan daerah akar dan batang dapat dik kesimpulkan
bahwasanya terdapat 3 zona pada pertumbuhan daerah akar dan batang antara lain zona
pembelahan, zona pemanjangan dan zona dewasa. dari ketiga jaringan tersebut jaringan
dewasa termasuk pada jaringan yang lebih kompleks dari pada jaringan lainnya. Dengan
adanya praktikum ini maka mahasiswa bisa mengatahui ketiga zona tersebut selian itu juga
bisa mengatahui proses pertumbuhan dan penyusutan pada akar dan batang kecambah. Rata-
rata dari hasil pengamatan yang telah dijabarkan baik pada percobaan pertama dan kedua ,
akar dan batang kecambah mayoritas mengalami pertumbuhan dengan baik, hanya beberapa
akar saja yang mengalami penyusutan. Hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu faktor internal dan ekstenal seperti hormone dan sinar matahari.
DAFTAR PUSTAKA

Tim Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan. 2019.Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan.


Universitas Muhammadiyah Jember. Jember
Waluyo, Lud. 2019. Mikrobiologi Umum. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang
Farming. 2019. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Tanamanhttps://www.pioneer.com/web/site/indonesia/Faktor-Faktor-yang-mempe
ngaruhi-Pertumbuhan-dan-Perkembangan-Tanaman. Diakses pada tanggal 5
desember 2019 pukul 05.47 WIB
aefudin.202. pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
http://file.upi.edu/direktori/fpmipa/jur._pend._biologi/196402261989032-
r._kusdianti/handout_mortum_1.pdf. Diakses pada tanggal 5 Desember 2019 pukul
05.58 WIB

Anda mungkin juga menyukai