Anda di halaman 1dari 43

KURIKULUM MADRASAH TSANAWIYAH

ASASUL MUTTAQIN
TAHUN PELAJARAN
2014/2015

MADRASAH TSANAWIYAH
DESA LARLAR BANYUATES SAMPANG
Jln. H.RUSLAN Kode Pos 69263
Email: ASASULMUTTAQIN@yahoo.com
2014/2015

i
YAYASAN SOSIAL DAN PENDIDIKAN ISLAM
MTs ASASUL MUTTAQIN
Sekretariat : Jl. H.RUSLAN LARLAR BANYUATES SAMPANG 69263

HALAMAN PENETAPAN DAN PENGESAHAN

Setelah membaca dokumen dan mempertimbangkan masukan dari Tim Pengembang


Kurikulum, Ketua Komite, Ketua Yayasan, dan Kepala Madrasah maka Kurikulum MTs. Asasul
Muttaqin Tahun Pelajaran 2014/2015 ditetapkan berlaku terhitung mulai tanggal 14 Juli
2015 sampai akhir tahun pelajaran.

Pada akhir tahun pelajaran akan dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum
ini. Kemudian hasil evaluasi digunakan sebagai dasar pengembangan dan penetapan
kurikulum untuk tahun pelajaran berikutnya.

Ditetapkan di : Sampang

Pada tanggal : 14 Juli 2014

Menyetujui/Mempertimbangkan,
Ketua Komite Madrasah Kepala Madrasah,

SAMSUL ARIFIN SUBAIDAH, S.Pd.I

Mengetahui;
A.n Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Sampang
Kasi Mapenda

Drs SYAMSURI
NIP.196312311986031028

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan kekuatan dan
kesempatan kepada kami, sehingga Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Asasul Muttaqin dapat
tersusun. Kurikulum ini diberlakukan untuk Tahun Pelajaran 2014/2015 sebagai hasil
penyempurnaan (review) Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Asasul Muttaqin tahun
sebelumnya (2013/2014). Kurikulumini memuat struktur program, beban belajar, kalender
pendidikan, dan regulasi-regulasi terkait dengan pelaksanaannya.
Kurikulum ini dapat terselesaikan berkat dukungan berbagai pihak. Untuk itu, kami
menyampaikan terima kasih. Ungkapan terima kasih ini terutama kami sampaikan kepada:
1. Para Guru dan Karyawan Madrasah Tsanawiyah Asasul Muttaqin yang telah secara
proaktif memberi masukan dan kelengkapan data;
2. Pengawas madrasah yang telah membimbing penyusunan Kurikulum Madrasah
Tsanawiyah Asasul Muttaqin;
3. Ketua Komite Madrasah Tsanawiyah Asasul Muttaqin yang dengan serta merta memberi
masukan dan dorongan terhadap terselenggaranya pendidikan di Madrasah Tsanawiyah
Asasul Muttaqin;
4. Kepala Kementerian Agama Kabupaten Sampang yang telah memfasilitasi tersusunnya
Kurikulum ini.
Kurikulum ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik dan saran serta masukan
demi penyempurnaan kurikulum berikutnya sangat kami nantikan dari berbagai pihak.
Meskipun begitu, kami berharap bahwa kurikulum ini dapat dijadikan pedoman dalam
penyelengaraan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Asasul Muttaqin khususnya dan dapat
menjadi model dalam penyusunan kurikulum bagi satuan pendidikan yang lain.

Sampang, 14 Juni 2014


Kepala MTs. Asasul Muttaqin,

SUBAIDAH.S PdI

iii
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Sampul...............................................................................................................i
Halaman Penetapan dan Pengesahan...............................................................................ii
Kata Pengantar..................................................................................................................iii
Daftar Isi............................................................................................................................iv

DOKUMEN I KURIKULUM.................................................................................................v
BAB I : PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Tujuan Pengembangan KTSP..................................................................2
C. Prinsip dan Acuan Operasional Pengembangan KTSP............................3

BAB II : TUJUAN PENDIDIKAN.................................................................................9


A. Tujuan Pendidikan Dasar (MI dan MTs.).................................................9
B. Visi Madrasah........................................................................................9
C. Misi Madrasah.......................................................................................9
D. Tujuan Madrasah (umum)......................................................................10
E. Tujuan Madrasah (khusus).....................................................................11

BAB III : STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM......................................................12


A. Struktur Kurikulum.................................................................................12
B. Muatan Kurikulum.................................................................................13
1.Mata Pelajaran..................................................................................13
2.Muatan Lokal....................................................................................13
3.Kegiatan Pengembangan Diri............................................................38
4.Pengaturan Beban Belajar.................................................................43
5.Ketuntasan Belajar............................................................................44
6.Kenaikan Kelas dan Kelulusan Peserta Didik.....................................46
7.Pendidikan Kecakapan Hidup............................................................48
8.Berbasis Keunggulan Lokal dan Global..............................................49

BAB IV : KALENDER PENDIDIKAN.............................................................................51

DOKUMEN II KURIKULUM (Lampiran)..............................................................................60


A.. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran............................
B.. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Muatan Lokal (Mulok).................
C.. Silabus Mata Pelajaran dan Mulok..................................................................................
D.. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .....................................................................

iv
DOKUMEN I
KURIKULUM MADRASAH TSANAWIYAH
ASASUL MUTTAQIN
TAHUN PELAJARAN
2014/2015

MADRASAH TSANAWIYAH
DESA LARLAR BANYUATES SAMPANG
Jln. H.RUSLAN Kode Pos 69263
Email: ASASULMUTTAQIN@yahoo.com
2014/2015

v
DOKUMEN II
KURIKULUM MADRASAH TSANAWIYAH
ASASUL MUTTAQIN
TAHUN PELAJARAN
2014/2015

MADRASAH TSANAWIYAH
DESA LARLAR BANYUATES SAMPANG
Jln. H.RUSLAN Kode Pos 69263
Email: ASASULMUTTAQIN@yahoo.com
2014/2015

vi
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Silabus dan RPP Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
a. Al Qur’an Hadist
b. Aqidah Akhlaq
c. Fiqih
d. Sejarah Kebudayaan Islam
2. Silabus dan RPP Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
3. Silabus dan RPP Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
4. Silabus dan RPP Mata Pelajaran Bahasa Inggris
5. Silabus dan RPP Mata Pelajaran Bahasa Arab
6. Silabus dan RPP Mata Pelajaran Matematika
7. Silabus dan RPP Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
8. Silabus dan RPP Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
9. Silabus dan RPP Mata Pelajaran Seni Budaya
10. Silabus dan RPP Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
11. Silabus dan RPP Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
12. Silabus dan RPP Mata Pelajaran Bahasa Madura
13. Analisis SWOT
14. Pedoman dan Format Penilaian Hasil Belajar
15. Pemetaan Penilaian
16. Format SK-KD Muatan Lokal
17. Format Kegiatan Pengembangan Diri
18. Format Kegiatan Penugasan Terstruktur dan Mandiri Tidak Terstruktur
19. Tata Tertib Guru
20. TataTertib Siswa.

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang (Rasional)


Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),
Kementrian Pendidikan Nasional telah menetapkan kerangka dasar Standar Kompetensi Lulusan (SKL),
Standar Kompetensi (SK), dan Kompetensi Dasar (KD).

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan kurikulum operasional yang disusun dan
dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Pengembangannya harus berdasarkan satuan
pendidikan, potensi daerah, atau karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan kondisi
peserta didik.

Pemberlakuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah


Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan
pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik.
Desentralisasi pengelolaan pendidikan dengan diberikannya wewenang kepada satuan pendidikan untuk
menyusun kurikulumnya mengacu pada Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yaitu Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional dan Pasal 35 mengenai
Standar Nasional Pendidikan.

Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kondisi
daerah harus segera dilaksanakan. Bentuk nyata desentralisasi pengelolaan pendidikan adalah
diberikannya kewenangan kepada satuan pendidikan untuk mengambil keputusan berkenaan dengan
pengelolaan pendidikan, seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunan maupun
pelaksanaannya di satuan pendidikan.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini mengembangkan nilai budaya dan karakter
bangsa sebagai satu kesatuan kegiatan pendidikan yang terjadi di madrasah. Nilai-nilai yang dimaksud di
antaranya: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar
membaca, peduli sosial dan lingkungan, serta tanggung-jawab. Nilai-nilai melingkupi dan terintegrasi
dalam seluruh kegiatan pendidikan sebagai budaya madrasah.

Belum adanya fasilitas pendukung pembelajaran yang memadai di rumah, seperti buku bacaan
sebagai penunjang pembelajaran siswa untuk bisa belajar kembali atau mengulang pelajaran yang sudah
diterima di madrasah. Madrasah Tsanawiyah Asasul Muttaqin merupakan madrasah yang berada di
daerah pedesaan yang warga masyarakatnya menginginkan generasi berahlak sesuai dengan tuntunan
agama islam. Berdasarkan hasil analisis konteks tentang kekuatan, kelemahan, tantangan, dan hambatan
di Madrasah Tsanawiyah Asasul Muttaqin adalah sebagai berikut:

1. Kekuatan
 Karena berada di daerah pedesaan, sehingga madrasah berpotensi untuk
mengembangkan bahasa Madura sebagai pembelajaran muatan lokal .
 Kondisi geografis yang berkultur pegunungan sehingga banyak anak-anak yang berjalan
kaki sehingga kondisi fisik para peserta didik sehat dan sangat mendukung terhadap
pengembangan ekstra kulikuler olahraga yang menjadi program di Madrasah .

1
2. Kelemahan
 Kondisi ekonomi masyarakat/wali murid rata-rata di bawah standar sejahtera sehingga
menyebabkan waktu belajar anak di rumah lebih banyak digunakan untuk membantu
orang tua.
 Tenaga Pendidk masih banyak yang menggunakan metode ceramah bukan metode
PAIKEM, sehingga anak cepat bosan.
 Kondisi peserta didik yang kurang mendapat perhatian akibat masalah keluarga
(bapak atau ibunya yang cerai atau merantau )
3. Tantangan
Madrasah Tsanawiyah Asasul Muttaqin sebagai lembaga pendidikan menengah berusaha:

 Meningkatkan kesadaran wali murid/ masyarakat untuk mendidik anaknya dan


mengupayakan ke jenjang yang lebih tinggi.
 Meningkatkan kesadaran masarakat tentang pentingnya ilmu pengetahuan dan
teknologi yang terus berkembang dan menyaring informasi yang negative bagi
perkembangan anaknya .
 Meningkatkan kesejahteraan/taraf hidup masyarakat yang rata-rata buruh tani, petani,
peternak dan pedagang melalui program life skill.
4. Hambatan.

 Fasilitas dan daya dukung untuk berkembang masih kurang.


 Partisipasi dan persepsi masyarakat terhadap dunia pendidikan rendah.

B. Tujuan Pengembangan KTSP


1. Sebagai acuan pelaksanaan proses pembelajaran sehingga dapat mewujudkan tujuan pendidikan
dasar dan menengah yaitu meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2. Untuk mengakomodasi semua potensi yang ada dan untuk meningkatkan kualitas satuan
pendidikan baik bidang akademik maupun non akademik, memelihara budaya setempat,
mengikuti perkembangan IPTEK yang dilandasi iman dan taqwa.
3. Meningkatkan kepedulian warga madrasah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum
melalui pengambilan keputusan bersama.
Dengan acuan KTSP ini, diharapkan mulai tahun pelajaran 2014- 2015 Madrasah
Tsanawiyah Asasul Muttaqin dapat memenuhi kriteria dan kategori sebagai Madrasah yang
menjalankan Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri dengan ciri, karakreristik, serta khas
Madrasah Tsanawiyah Asasul Muttaqin.

C. Prinsip dan Acuan Operasional Pengembangan KTSP


1. Prinsip Pengembangan KTSP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan MTs Asasul Muttaqin dikembangkan dengan
memperhatikan prinsip yang sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan
pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi Kemenag Kabupaten Sampang. Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada panduan
penyusunan kurikulum 2013 yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan komite

2
sekolah. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Madrsah Tsanawiyah Asasul Muttaqin
dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat
pada peserta didik.
b. Beragam dan terpadu.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta
didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif
terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender.
Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan
yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu semangat dan isi kurikulum
memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh
karena itu pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial,
keterampilan akademik, dan non akademik.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan
antar semua jenjang pendidikan.
f. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan
antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan
kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia seutuhnya.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan motto” Bhineka Tunggal Ika” dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

3
2. Acuan Operasional Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Madrasah
Tsanawiyah Asasul Muttaqin adalah sebagai berikut :
a. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan semua
mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
b. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan peserta didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia
secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor)
berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan
memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual,
emosional dan sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
c. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik
daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum harus memuat
keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan
pengembangan daerah.
d. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang
otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi
masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu keduanya harus
ditampung secara berimbang dan saling mengisi.
e. Tuntutan dunia kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung berkembangnya pribadi
peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab
itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki
dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan
peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
f. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan di mana Imu Pengetahuan,Tehnologi dan Informasi sangat
berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus
melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan
kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara
berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
g. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa
serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama.
Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung
peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.
h. Dinamika perkembangan global
Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa,
yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Salah satunya pengaruh
Bandara Internasional Lombok yang nantinya akan mempengaruhi pergaulan generasi.

4
Dengan adanya BIL tersebut di harapkan terjadi perubahan dampak positif di segala
bidang.
i. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan
peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan
kesatuan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu
kurikulum harus mendorong berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan serta
persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
j. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial
budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya.
Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan
sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
k. Kesetaraan Jender
Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan
memperhatikan kesetaraan jender.
l. Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri
khas satuan pendidikan.
Dengan pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan ini diharapkan mampu
menjembatani berbagai kepentingan, baik kepentingan nasional melalui muatan mata pelajaran secara
nasional, kepentingan daerah melalui muatan lokal pilihan wajib, maupun kepentingan sekolah melalui
pelaksanaan program pengembangan diri berdasarkan potensi, bakat dan minat peserta didik. Dengan
demikian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Madrasah Tsanawiyah Asasul Muttaqin diharapkan
menjadi pedoman di dalam pelaksanaan proses pembelajaran, pelatihan, pembinaan dan bimbingan
peserta didik dan pengembangan sekolah, untuk mencapai visi, misi dan tujuan madrasah sehingga
profile madrasah idaman segera dapat terwujud.

5
BAB II
TUJUAN
A. Tujuan Pendidikan
1. Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. (UU Nomor 20 Tahun 2003)
2. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut.
B. Profil Madrasah
1. Nama Madrasah : MTs Asasul Muttaqin
Jl. H. Ruslan Desa Lar lar
Kecamatan Banyuates
Telpon : 081937348885
Nomor Statistik Madrasah (NSM) : 121235270149
Kabupaten : Sampang
Provinsi : Jawa Timur
2. Data / Jumlah siswa 3 tahun terakhir
Tahun Kelas I Kelas II Kelas III Jumlah JML
Pelajaran L P JML L P JML L P JML L P
2012/2013 29 27 56 31 45 76 18 15 33 78 87 169
2013/2014 28 35 63 26 24 50 25 21 46 79 80 159
2014/2015 21 31 52 28 35 63 18 17 35 67 83 150
3. Keadaan Guru/ Staf Tata Usaha

IJAZAH JUMLAH
GURU STAF TATA USAHA
TERTINGGI GTY GTT Pegawai tetap Pegawai tidak tetap
S2 - - - -
S1 13 - - -
D3 - - - -
D2 - - - -
SLTA 2 - - -
JUMLAH 15 - - -
3. Kondisi Orang tua siswa
Jumlah Jumlah
Pekerjaan Penghasilan perbulan (Rp) Tingkat pendidikan
(%) (%)
Pegawai Negeri - Tidak Sekolah 70%
TNI/POLRI - SD 15%

6
Karyawan Swasta - SL TP 5%
Petani 90% 300.000,- - 500.000,- SLTA 5%
Pedagang Swasta - Perguruan Tinggi -
Nelayan -
Lain-lain 10% -
4. Jenis Ruang dan Peralatan menurut jenis dan kondisi
No Jenis Ruang dan Peralatan JML Kondisi/Keadaan Keterangan
Baik Rusak Rusak
Ringan Berat
1 2 3 4 5 6 7
1 Ruang Kelas 3 3 Ada
2 Ruang Lab Bahasa 0 0 0 0 Perlu Bangunan
3 Ruang Perpustakaan 1 1 Ada
4 Ruang Kepala 1 1 Ada
5 Kantor TU 1 1 Ada
6 Ruang Dewan Guru 1 1 Ada
7 Ruang BP 0 0 0 0 Perlu Bangunan
8 Ruang UKS 1 1 Ada
9 Lab IPA 0 0 0 0 Perlu Bangunan
10 Mushalla 1 Ada
11 Ruang Keterampilan 0 0 0 0 Perlu Bangunan
12 Ruang SerbaGuna / Aula 0 0 0 0 Perlu Bangunan
13 Kamar Mandi/WC 2 2 Ada/Perlu
Tambahan
14 Ruang Sanggar/MGMP 0 0 0 0 Perlu Bangunan
15 Ruang KOPSIS 0 0 0 0 Perlu Bangunan
16 Lab. Komputer 0 0 0 0 Perlu Bangunan
17 Rumah Penjaga Sekolah 0 0 0 0 Perlu Bangunan
18 Komputer 1 1 Dipakai Admin
19 Almari 6 6 Ada
20 Rak Buku 2 2 Ada
21 Meja Guru/TU 13 13 Ada
22 Kursi Guru/TU 13 13 Ada
23 Meja Siswa 50 50 Ada
24 Kursi Siswa 70 70 Ada
25 Aula/Gedung Pertemuan 0 0 0 0 Perlu Bangunan
26 Pos Penjaga / Satpam 0 0 0 0 Perlu Bangunan
27 Kamar Ganti Baju 0 0 0 0 Perlu Bangunan

C. Visi Madrasah Tsanawiyah Asasul Muttaqin


“BERAKHLAQUL KARIMAH, BERILMU, DAN BERPRESTASI”
Indikator visi

7
1. Terciptanya Perilaku yang Islami.
2. Berprestasi dalam bidang akademik dan non akademik
3. Peserta didik berprilaku baik terhadap masyarakat dan lingkungan madrasah.
4. Mampu mengembangkan potensi diri sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki
D. Misi Madrasah Tsanawiyah Asasul Muttaqin
1. Meningkatkan Keimanan Kepada Allah SWT.
2. Meningkatkan Semangat Menuntut Ilmu dan Mengamalkannya.
3. Meningkatkan Mutu Pembelajaran
4. Menciptakan Prestasi dibidang akademik dan non Akademik
5. Menciptakan Kerjasama Madrasah dengan Masyarakat.
6. Mengembangkan potensi anak sesuai dengan bakat dan minatnya
E. Tujuan Madrasah (Umum)
Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta pengetahuan siswa,khususnya dibidang ilmu
pengetahuan agar mampu melanjutkan pendidikan yang berkualitas pada jenjang yang lebih tinggi.
Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan
sosial budaya dan alam sekitarnya yang djiwai dengan nilai-nilai Islam
F. Tujuan Madrasah (Khusus)
Dalam waktu empat tahun MTs Asasul Muttaqin mempunyai tujuan khusus :
1. Madrasah dapat mewujudkan kepribadian siswa yang berakhlak mulia disertai Iman dan
Taqwa Kepada Allah SWT.
2. Madrasah dapat Meningkatkan Semangat Menuntut Ilmu dan Mengamalkannya.
3. Madrasah dapat mengembangkan PAIKEM untuk semua mata pelajaran
4. Madrasah dapat mengembangkan pemanfaatan keadaan lingkungan madrasah sebagai
sumber belajar siswa.
5. Madrasah dapat mengembangkan kemampuan di bidang akademik dan non akademik.

6. Madrasah dapat meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam


mengadakan hubungan sosial budaya dan alam sekitarnya yang djiwai dengan nilai-nilai
Islam.
7. Madrasah dapat Mewujudkan output yang berkualitas.
8. Madrasah dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan peserta didik sesuai bakat
dan minatnya.

8
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
1. Kelas VII
a. Kompetensi Inti
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh
oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap
mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai
peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Untuk
Mata Pelajaran Agama dan Budi Pekerti dan Bahasa Arab kelas VII, kompetensi terdiri atas
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang dikembangkan berdasarkan Standar Isi dan Standar
Kompetensi Lulusan merujuk Surat Keputusan Dirjen Pendis No. 2676 Tahun 2013 tentang
Kurikulum 2013 Mapel PAI dan Bahasa Arab di Madrasah. Sedangkan untuk mata pelajaran Non
agama kompetensi terdiri atas Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang dikembangkan
berdasarkan Permendikbud No. 64 Tahun 2013 Tentang Stándar Isi dan Permendikbud nomor 58
Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMP/MTs. Berikut adalah Kompetensi Inti pada madrasah
tsanawiyah, yaitu:

Kompetensi Inti Kelas VII

KI Spiritual Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI Sosial Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,


2. peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam
3. K berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
I jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI Pengetahuan Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan procedural)


4. berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

KI Keterampilan Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret


5. (menggunakan,
6. mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
7. abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.

9
b. Mata Pelajaran
Mata pelajaran dan alokasi waktu pada kelas VII dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel Mata Pelajaran Madrasah Tsanawiyah Asasul Muttaqin

MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU


MATA PELAJARAN Kelas VII
Kelompok A
1. Pendidikan Agama
a. Al-Qur’an Hadis 2
b. Aqidah Akhlak 2
c. Fikih 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3
3. Bahasa Indonesia 6
Bahasa Arab 3
4. Matematika 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4
7. Bahasa Inggris 4
Kelompok B
1.Seni Budaya 3
2.Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3
3.Prakarya 2
JUMLAH ALOKASI WAKTU PER MINGGU 46

2.Kelas VIII dan IX


Kompetensi mata pelajaran dimaksud, terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang dikembangkan berdasarkan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan. Muatan lokal
dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum.
Struktur kurikulum terdiri atas tiga komponen, yakni komponen mata pelajaran, muatan
lokal, dan pengembangan diri. Komponen mata pelajaran dikelompokkan sebagai berikut:
a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. kelompok mata pelajaran estetika; dan
e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
Struktur kurikulum ini meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang
pendidikan selama dua tahun, yakni mulai kelas VIII sampai dengan kelas IX. Struktur kurikulum
disusun berdasarkan SKL , SK dan KD mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Kurikulum ini memuat 14 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri seperti
tertera pada Tabel Struktur Kurikulum.

10
b. Muatan lokal merupakan kegiatan ektrakulikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan
lokal telah ditentukan oleh sekolah.
c. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau
dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk
kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan
konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan
pengembangan karir peserta didik.
d. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS Terpadu”.
e. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
f. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 39 - 41 minggu.
Muatan lokal di Madrasah Tsanawiyah Asasul Muttaqin menggunakan pelajaran bahasa
madura .
Tabel jumlah mata pelajaran dan jam pelajaran sebagai berikut
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
VIII IX
A. Mata Pelajaran

1. Pendidikan Agama Islam - -


a. Al-Qur’an Hadis 2 2

b. Aqidah Akhlak 2 2

c. Fiqih 2 2

d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2

2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4

4. Bahasa Inggris 4 4

5. Bahasa Arab 2 2

6. Matematika 4 4

7. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4

8. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4

9. Seni Budaya 2 2

11
10. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan kesehatan 2 2

11. Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2

B. Muatan Lokal *)

· Bahasa Madura 2 2

C. Pengembangan Diri **) *2 *2

Jumlah 42 42

B. Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran
Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah merupakan yang
tertuang dalam Standar Isi yang dikembangkan dari kelompok mata pelajaran. Mata pelajaran
merupakan materi bahan ajar berdasarkan jurusan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada
peserta didik sebagai bahan ajar melalui metode dan pendekatan tertentu. Kelompok mata
pelajaran meliputi kelas VIII dan IX sebagai berikut
a. Pendidikan Agama Islam :
1) Aqidah Akhlak
a) Tujuan :
1. Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta
didik tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang
keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT;
2. Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak
tercela dalam kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan individu maupun sosial,
sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam.
b) SKL Kelas VIII dan IX (Permenag No 2 tahun 2008 tentang Kurikulum PAI dan Bahasa Arab
pada Madrasah)
1. Meningkatkan pemahaman dan keyakinan terhadap rukun iman melalui pembuktian
dengan dalil naqli dan aqli, serta pemahaman dan penghayatan terhadap al-asma' al-
husna dengan menunjukkan ciri-ciri/tanda-tanda perilaku seseorang dalam fenomena
kehidupan dan pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Membiasakan akhlak terpuji seperti ikhlas, taat, khauf, taubat, tawakal, ikhtiar, sabar,
syukur, qana’ah, tawadhu’, husnuzh-zhan, tasamuh, ta’awun, berilmu, kreatif,
produktif dan pergaulan remaja, serta menghindari akhlak tercela seperti riya, nifak,
ananiah, putus asa, marah, tamak, takabur, hasad, dendam, ghibah, fitnah, dan
namimah.
2) Qur’an Hadis
a) Tujuan
1. Meningkatkan kecintaan siswa terhadap Qur’an dan Hadis
2. Membekali siswa dengan dalil-dalil yang terdapat dalam Qur’an dan Hadis sebagai
pedoman dalam menyikapi dan menghadapi kehidupan
3. Meningkatkan kekhusyukan siswa dalam beribadah terlebih sholat, dengan
menerapkan hukum bacaan tajwid serta isi kandungan surat/ayat dalam surat-surat
pendek yang mereka baca

12
b) SKL (Permenag No 2 tahun 2008 tentang SKLdan SI PAI dan Bahasa Arab di Madrasah)
1. Memahami dan mencintai al-Qur'an dan hadis sebagai pedoman hidup umat Islam.
2. Meningkatkan pemahaman al-Qur'an, al-Faatihah, dan surat pendek pilihan melalui
upaya penerapan cara membacanya, menangkap maknanya, memahami kandungan
isinya, dan mengaitkannya dengan fenomena kehidupan.
3. Menghafal dan memahami makna hadis-hadis yang terkait dengan tema isi
kandungan surat atau ayat sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
3) Fiqih
a) Tujuan
1. Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam dalam mengatur ketentuan
dan tata cara menjalankan hubungan manusia dengan Allah yang diatur dalam Fikih
ibadah dan hubungan manusia dengan sesama yang diatur dalam Fikih muammalah.
2. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar dalam
melaksanakan ibadah kepada kepada Allah dan ibadah sosial. Pengalaman tersebut
diharapkan menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam, disiplin dan tanggung
jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosial.
b) SKL (Permenag No 2 tahun 2008 tentang SKLdan SI PAI dan Bahasa Arab di Madrasah)
Memahami ketentuan hukum Islam yang berkaitan dengan ibadah mahdah dan
muamalah serta dapat mempraktikkan dengan benar dalam kehidupan sehari-hari
4) Sejarah Kebudayaan Islam
a) Tujuan
1. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan
ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah saw
dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
2. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang
merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan.
3. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan
didasarkan pada pendekatan ilmiah.
4. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan
sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau.
5. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari peristiwa-
peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan
mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, ipteks dan lain-lain
untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
b) SKL (Permenag No 2 tahun 2008 tentang SKLdan SI PAI dan Bahasa Arab di Madrasah)
1. Meningkatkan pengenalan dan kemampuan mengambil ibrah terhadap peristiwa
penting sejarah kebudayaan Islam mulai perkembangan masyarakat Islam pada masa
Nabi Muhammad SAW dan para khulafaurrasyidin, Bani Umaiyah, Abbasiyah, Al-
Ayyubiyah sampai dengan perkembangan Islam di Indonesia.
2. Mengapresiasi fakta dan makna peristiwa-peristiwa bersejarah dan mengaitkannya
dengan fenomena kehidupan sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni.
3. Meneladani nilai-nilai dan tokoh-tokoh yang berprestasi dalam peristiwa bersejarah
b. Mata Pelajaran Umum :
1) Pendidikan Kewarganegaraan
a) Tujuan
Memberikan pemahaman terhadap peserta didik tentang kesadaran hidup berbangsa
dan bernegara dan pentingnya penanaman rasa persatuan dan kesatuan.
b) SKL (Permendiknas No 23 tahun 2006 tentang SKL)

13
1. Memahami dan menunjukkan sikap positif terhadap norma-norma kebiasaan, adat
istiadat, dan peraturan, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
2. Menjelaskan makna proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia sesuai dengan
suasana kebatinan konstitusi pertama .
3. Menghargai perbedaan dan kemerdekaan dalam mengemukakan pendapat dengan
bertanggung jawab
4. Menampilkan perilaku yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945
5. Menunjukkan sikap positif terhadap pelaksanaan kehidupan demokrasi dan
kedaulatan rakyat
2) Bahasa Indonesia.
a) Tujuan
Membina keterampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat
menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dan sarana pemahaman terhadap IPTEK.
b) SKL (Permendiknas No 23 tahun 2006 tentang SKL)
1. Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan wawancara, pelaporan, penyampaian berita
radio/TV, dialog interaktif, pidato, khotbah/ceramah, dan pembacaan berbagai karya
berbentuk dongeng, puisi, drama, novel remaja, syair, kutipan, dan sinopsis novel
2. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi,
pengalaman, pendapat, dan komentar dalam kegiatan wawancara, presentasi
laporan, diskusi, protokoler, dan pidato, serta dalam berbagai karya berbentuk cerita
pendek, novel remaja, puisi, dan drama
3. Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami berbagai bentuk wacana
tulis, dan berbagai karya berbentuk puisi, cerita pendek, drama, novel remaja,
antologi puisi, novel dari berbagai angkatan
4. Menulis
Melakukan berbagai kegiatan menulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
informasi dalam bentuk buku harian, surat pribadi, pesan singkat, laporan, surat
dinas, petunjuk, rangkuman, teks berita, slogan, poster, iklan baris, resensi, karangan,
karya ilmiah sederhana, pidato, surat pembaca, dan berbagai karya berbentuk
pantun, dongeng, puisi, drama, puisi, dan cerpen.
3) Bahasa Inggris
a) Tujuan
Membina keterampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan dan tertulis
untuk menghadapi perkembangan IPTEK dalam menyongsong era globalisasi.
b) SKL (Permendiknas No 23 tahun 2006 tentang SKL)
1. Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional sederhana,
secara formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure,
descriptive, dan report, dalam konteks kehidupan sehari-hari
2. Berbicara
Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional
sederhana, secara formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative,
procedure, descriptive, dan report, dalam konteks kehidupan sehari-hari .

14
3. Membaca
Memahami makna dalam wacana tertulis interpersonal dan transaksional sederhana,
secara formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure,
descriptive, dan report, dalam konteks kehidupan sehari-hari
4. Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional
sederhana, secara formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative,
procedure, descriptive, dan report, dalam konteks kehidupan sehari-hari.
4) Bahasa Arab
a) Tujuan
1. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik lisan maupun
tulisan, yang mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni menyimak (istima’),
berbicara (kalam), membaca (qira’ah), dan menulis (kitabah).
2. Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya Bahasa Arab sebagai salah satu bahasa
asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber
ajaran Islam.
3. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan budaya
serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian peserta didik diharapkan
memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam keragaman budaya
b) SKL (Permenag No 2 tahun 2008 tentang SKL)
1. Menyimak
Mampu memahami wacana lisan melalui kegiatan mendengarkan (berbentuk
gagasan atau dialog sederhana) tentang identitas diri, rumah, keluarga, menanyakan
alamat, jam, aktivitas di madrasah, aktivitas di rumah, profesi, cita-cita, kegiatan
keagamaan, dan lingkungan sekitar kita.
2. Berbicara
Mampu mengungkapkan pikiran, gagasan, perasaan, pengalaman serta informasi
melalui kegiatan bercerita dan bertanya jawab tentang identitas diri, rumah, keluarga,
menanyakan alamat, jam, aktivitas di madrasah, aktivitas di rumah, profesi, cita-cita,
kegiatan keagamaan, dan lingkungan sekitar kita.
3. Membaca
Mampu memahami berbagai ragam teks tulis dalam bentuk gagasan atau dialog
sederhana, melalui kegiatan membaca, menganalisis dan menemukan pokok pikiran
tentang identitas diri, rumah, keluarga, menanyakan alamat, jam, aktivitas di
madrasah, aktivitas di rumah, profesi, cita-cita, kegiatan keagamaan, dan lingkungan
sekitar kita.
4. Menulis
Mampu mengungkapkan pikiran, gagasan, perasaan, pengalaman dan informasi
melalui kegiatan menulis pikiran tentang identitas diri, rumah, keluarga, menanyakan
alamat, jam, aktivitas di madrasah, aktivitas di rumah, profesi, cita-cita, kegiatan
keagamaan, dan lingkungan sekitar kita.
5) Matematika
a) Tujuan
Memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar Matematika dalam
rangka penguasaan IPTEK.

15
b) SKL (Permendiknas No 23 tahun 2006 tentang SKL)
1. Memahami konsep bilangan real, operasi hitung dan sifat-sifatnya (komutatif,
asosiatif, distributif), barisan bilangan sederhana (barisan aritmetika dan sifat-
sifatnya), serta penggunaannya dalam pemecahan masalah
2. Memahami konsep aljabar meliputi: bentuk aljabar dan unsur-unsurnya, persamaan
dan pertidaksamaan linear serta penyelesaiannya, himpunan dan operasinya, relasi,
fungsi dan grafiknya, sistem persamaan linear dan penyelesaiannya, serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah
3. Memahami bangun-bangun geometri, unsur-unsur dan sifat-sifatnya, ukuran dan
pengukurannya, meliputi: hubungan antar garis, sudut (melukis sudut dan membagi
sudut), segitiga (termasuk melukis segitiga) dan segi empat, teorema Pythagoras,
lingkaran (garis singgung sekutu, lingkaran luar dan lingkaran dalam segitiga dan
melukisnya), kubus, balok, prisma, limas dan jaring-jaringnya, kesebangunan dan
kongruensi, tabung, kerucut, bola, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
4. Memahami konsep data, pengumpulan dan penyajian data (dengan tabel, gambar,
diagram, grafik), rentangan data, rerata hitung, modus dan median, serta
menerapkannya dalam pemecahan masalah
5. Memahami konsep ruang sampel dan peluang kejadian, serta memanfaatkan dalam
pemecahan masalah
6. Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam kehidupan
7. Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta
mempunyai kemampuan bekerja sama
6) Ilmu Pengetahuan Alam
a) Tujuan
Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik untuk menguasai
dasar-dasar sains dalam rangka penguasaan IPTEK
b) SKL (Permendiknas No 23 tahun 2006 tentang SKL)
1. Melakukan pengamatan dengan peralatan yang sesuai, melaksanakan percobaan
sesuai prosedur, mencatat hasil pengamatan dan pengukuran dalam tabel dan grafik
yang sesuai, membuat kesimpulan dan mengkomunikasikannya secara lisan dan
tertulis sesuai dengan bukti yang diperoleh
2. Memahami keanekaragaman hayati, klasifikasi keragamannya berdasarkan ciri, cara-
cara pelestariannya, serta saling ketergantungan antar makhluk hidup di dalam
ekosistem
3. Memahami sistem organ pada manusia dan kelangsungan makhluk hidup
4. Memahami konsep partikel materi, berbagai bentuk, sifat dan wujud zat, perubahan,
dan kegunaannya
5. Memahami konsep gaya, usaha, energi, getaran, gelombang, optik, listrik, magnet
dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
6. Memahami sistem tata surya dan proses yang terjadi di dalamnya.
7) Ilmu Pengetahuan Sosial
a) Tujuan
Memberikan pengetahuan sosiokultural masyarakat yang majemuk, mengembangkan
kesadaran hidup bermasyarakat serta memiliki keterampilan hidup secara mandiri
b) SKL (Permendiknas No 23 tahun 2006 tentang SKL)
1. Mendeskripsikan keanekaragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan, dan
dampaknya terhadap kehidupan
2. Memahami proses interaksi dan sosialisasi dalam pembentukan kepribadian manusia

16
3. Membuat sketsa dan peta wilayah serta menggunakan peta, atlas, dan globe untuk
mendapatkan informasi keruangan
4. Mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi di geosfer dan dampaknya terhadap
kehidupan
5. Mendeskripsikan perkembangan masyarakat, kebudayaan, dan pemerintahan sejak
Pra-Aksara, Hindu Budha, sampai masa Kolonial Eropa
6. Mengidentifikasikan upaya penanggulangan permasalahan kependudukan dan
lingkungan hidup dalam pembangunan berkelanjutan
7. Memahami proses kebangkitan nasional, usaha persiapan kemerdekaan,
mempertahankan kemerdekaan, dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
8. Mendeskripsikan perubahan sosial-budaya dan tipe-tipe perilaku masyarakat dalam
menyikapi perubahan, serta mengidentifikasi berbagai penyakit sosial sebagai akibat
penyimpangan sosial dalam masyarakat, dan upaya pencegahannya
9. Mengidentifikasi region-region di permukaan bumi berkenaan dengan pembagian
permukaan bumi atas benua dan samudera, keterkaitan unsur-unsur geografi dan
penduduk, serta ciri-ciri negara maju dan berkembang
10.Mendeskripsikan perkembangan lembaga internasional, kerja sama internasional dan
peran Indonesia dalam kerja sama dan perdagangan internasional, serta dampaknya
terhadap perekonomian Indonesia
11.Mendeskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi serta mengidentifikasi
tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi dalam memenuhi
kebutuhannya
12.Mengungkapkan gagasan kreatif dalam tindakan ekonomi berupa kegiatan konsumsi,
produksi, dan distribusi barang/jasa untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan
8) Seni Budaya.
a) Tujuan
Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi, dan kecintaan pada seni budaya nasional.
b) SKL (Permendiknas No 23 tahun 2006 tentang SKL)
1. Seni Rupa
a. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa terapan melalui gambar
bentuk obyek tiga dimensi yang ada di daerah setempat
b. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa terapan melalui gambar/
lukis, karya seni grafis dan kriya tekstil batik daerah Nusantara
c. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa murni yang dikembangkan
dari beragam unsur seni rupa Nusantara dan mancanegara.
2. Seni Musik
a. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik lagu daerah setempat
secara perseorangan dan berkelompok.
b. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik lagu tradisional nusantara
secara perseorangan dan kelompok
c. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik lagu mancanegara secara
perseorangan dan kelompok
3. Seni Teater
a. Mengapresiasi dan bereksplorasi teknik olah tubuh, pikiran dan suara
b. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni teater terhadap keunikan dan
pesan moral seni teater daerah setempat

17
c. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni teater terhadap keunikan dan
pesan moral seni teater Nusantara
d. Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni teater tradisional, modern dan
kreatif terhadap keunikan dan pesan moral seni teater daerah setempat,
Nusantara dan mancanegara.
9) Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
a) Tujuan
Menanamkan kebiasaan hidup sehat, meningkatkan kebugaran dan
keterampilan dalam bidang olahraga, menanamkan rasa sportifitas, tanggung jawab
disiplin dan percaya diri pada peserta didik
b) SKL(Permendiknas No 23 tahun 2006 tentang SKL)
1. Mempraktekkan variasi dan kombinasi teknik dasar permainan, olahraga serta atletik
dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
2. Mempraktekkan senam lantai dan irama dengan alat dan tanpa alat
3. Mempraktekkan teknik renang dengan gaya dada, gaya bebas, dan gaya punggung
4. Mempraktekkan teknik kebugaran dengan jenis latihan beban menggunakan alat
sederhana
5. Mempraktekkan kegiatan-kegiatan di luar kelas seperti melakukan perkemahan,
penjelajahan alam sekitar dan piknik
6. Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari seperti perawatan
tubuh serta lingkungan, mengenal berbagai penyakit dan cara pencegahannya serta
menjauhi narkoba .
Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan/atau
kegiatan pembelajaran sebagai mana diuraikan dalam PP No. 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan Pasal 7. Muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan
meliputi sejumlah matapelajaran yang keluasannya dan kedalamanya merupakan
beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Disamping itu materi
muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk kedalam isi kurikulum.
10) Teknologi Informasi dan Komunikasi
a) Tujuan
Memberikan keterampilan dalam bidang teknologi informatika dan komunikasi yang
sesuai dengan bakat dan minat peserta didik.
b) SKL (Permendiknas No 23 tahun 2006 tentang SKL)
1. Memahami penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, dan prospeknya di
masa datang
2. Menguasai dasar-dasar ketrampilan komputer
3. Menggunakan perangkat pengolah kata dan pengolah angka untuk menghasilkan
dokumen sederhana
4. Memahami prinsip dasar internet / intranet dan bahan nabati dan menggunakannya
untuk memperoleh informasi
Adapun SKL untuk kelas VII, berdasarkan Permendikbud nomor 54 Tahun
2013 dan SK Dirjen Pendis nomor 2676 Tahun 2013, setiap lulusan MTs Asasul
Muttaqin diarahkan pada hal – hal berikut :

SKL MTs

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

18
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang
beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
dan budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian yang tampak mata.
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sesuai
dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain
sejenis.

2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan Kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya
tidak dapat dikelompokan kedalam mata pelajaran yang ada. Sesuai dengan ciri has, potensi
daerah dan keunggulan daerah dengan keragaman budaya dan kesenian khas daerah dan kondisi
madrasah kami, maka madrasah menganggap perlunya memberikan muatan lokal khas. Mulok
untuk Madrasah Tsanawiyah Asasul Muttaqin yang diberikan berupa :
Bahasa Madura
a. Latar Belakang
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) Mata Pelajaran Bahasa Madura
disusun berdasarkan rekomendasi dari Kementrian Agama Kabupaten Sampang. Maka MTs
Asasul Muttaqin menetapkan bahwa Muatan lokal yang menjadi ciri khas daerah adalah
Bahasa Madura. Kebijakan tersebut sejalan dengan jiwa UU No. 22/1999 tentang Pemerintahan
Daerah dan UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang bersumber dari UUD
1945 mengenai Pendidikan dan Kebudayaan di samping sejalan pula dengan Rekomendasi
UNESCO tahun 1999 tentang “pemeliharaan bahasa-bahasa ibu”, dan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Bab III Pasal 7
Ayat 3--8, yang menyatakan bahwa dari SD/MI/SDLB, SMP/MTs./SMPLB, SMA/MAN/SMALB,
dan SMK/MAK diberikan pengajaran muatan lokal yang relevan.
Bahasa Madura berkedudukan sebagai bahasa daerah, yang merupakan bahasa ibu
bagi sebagian besar masyarakat suku Madura . Karena kenyataan ini, pembelajaran bahasa
Madura di MTs. Asasul Muttaqin harus disesuaikan dengan prinsip pembelajaran bahasa
Madura sebagai kelanjutan dari hasil pembelajaran di lingkungan keluarga peserta didik.
Bahasa Madura sudah banyak berubah bila dibandingkan dengan kondisi bahasa itu sebelum
kemerdekaan. Kenyataan ini harus disikapi dengan kearifan dalam memilih dan menjabarkan
Materi Pokok agar berkesuaian dengan kondisi bahasa Madura dewasa ini. Alokasi waktu
untuk Mata Pelajaran Bahasa Madura 2 (dua) jam pelajaran. Dengan demikian, KTSP mata
pelajaran Bahasa Madura yang dibuat guru tersebut harus berbanding lurus dengan alokasi
waktu yang tersedia. Bahasa Madura menjadi bahasa tutur dan bahasa tulis pada masyarakat
suku Madura. Tuturan dan wacana tulis itu dapat dijadikan bahan untuk menjabarkan lebih
lanjut materi pokok seraya tetap mengacu pada Kompetensi Dasar dan Indikator yang

19
tercantum pada standar kompetensi. Bahasa Madura adalah bahasa daerah yang memiliki
jumlah penuturnya yang sangat banyak, menyebar di wilayah yang sangat luas (Kabupaten
Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep). Kenyataan
tersebut harus diantisipasi madrasah secara wajar, yakni dengan mengenalkan bahasa Madura
dalam bahasa tutur setempat, selain berkomunikasi dengan bahasa Madura juga menggunakan
bahasa Indonesia.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Madura berpijak
pada hakikat pembelajaran bahasa. Belajar bahasa pada dasarnya adalah belajar
berkomunikasi dan menghargai nilai-nilai kemanusiaan serta nilai-nilai kehidupan. Oleh karena
itu, pembelajaran bahasa Madura diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi,
baik lisan maupun tulis, serta untuk meningkatkan kemampuan mengapresiasi bahasa
Madura.
Sebagai alat komunikasi, bahasa Madura digunakan untuk bertukar pesan (pikiran,
perasaan, dan keinginan), baik lisan maupun tulis, menyertai berbagai segi kehidupan
masyarakat penuturnya. Dalam fungsinya untuk mengungkapkan imajinasi dan kreativitas,
bahasa Madura juga telah menghasilkan aneka ragam bentuk dan jenis karya dalam tradisi
yang telah bersejarah. Dengan demikian, pemilihan bahan (materi) pembelajaran akan
semakin penting, apalagi hanya tersedia waktu dua jam pelajaran dalam satu minggu.
b. Pengertian
Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Madura Madrasah
Tsanawiyah adalah program untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa,
dan sikap positif terhadap bahasa Madura peserta didik pada jenjang satuan pendidikan di
Madrasah Tsanawiyah Asasul Muttaqin
c. Fungsi, dan Tujuan
1) Fungsi
Standar kompetensi dan kompetensi dasar berfungsi sebagai acuan bagi guru-guru
di sekolah dalam menyusun kurikulum mata pelajaran Bahasa dan Madura sehingga segi-
segi pengembangan pengetahuan, keterampilan, serta sikap berbahasa dapat terprogram
secara terpadu.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar ini disusun dengan mempertimbangkan
kedudukan bahasa Madura sebagai bahasa daerah di Madura terutama (Kabupaten
Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep).
Pertimbangan itu berkonsekuensi pada fungsi mata pelajaran Bahasa Madura sebagai (1)
sarana pembinaan sosial budaya Masarakat Madura, (2) sarana peningkatan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap dalam rangka pelestarian dan pengembangan budaya, (3) sarana
peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk meraih dan mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni, (4) sarana pembakuan dan penyebarluasan pemakaian
bahasa Madura untuk berbagai keperluan, (5) sarana pengembangan penalaran, serta (6)
sarana pemahaman aneka ragam budaya daerah (Madura).
2) Tujuan
Penyusunan standar kompetensi dan kompetensi dasar ini bertujuan memberikan
petunjuk, arahan, kejelasan, dan kemudahan kepada para pelaksana pendidikan di sekolah
dalam melaksanakan pembelajaran bahasa Madura.
Sebagai acuan program dalam pengembangan pengetahuan, keterampilan, serta
sikap berbahasa dan Madura, isi standar kompetensi dan kompetensi dasar ini didasarkan
pada tujuan umum pembelajaran bahasa Madura, yakni peserta didik memperoleh
pengalaman dan pengetahuan berbahasa serta Madura.
Tujuan umum tersebut dapat diperinci sebagai berikut.

20
a. Peserta didik menghargai dan membanggakan bahasa Madura sebagai bahasa
daerah di lingkungannya, yang juga merupakan bahasa ibu bagi sebagian besar
masyarakatnya.
b. Peserta didik memahami bahasa Madura dari segi bentuk, makna, dan fungsi,
serta mampu menggunakannya secara tepat dan kreatif untuk berbagai konteks
(tujuan, keperluan, dan keadaan).
c. Peserta didik memiliki kemampuan dan kedisiplinan dalam berbahasa Madura
untuk meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosional, dan
kematangan sosial.
d. Peserta didik mampu menikmati dan memanfaatkan karya Madura untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa Madura,
mengembangkan kepribadian, dan memperluas wawasan kehidupan.
e. Peserta didik menghargai dan membanggakan bahasa Madura sebagai khazanah
budaya dan intelektual manusia suku Madura.
d. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Standar kompetensi lulusan di MTs Asasul Muttaqin dalam mata pelajaran
Bahasa Madura terdiri atas empat aspek berikut.
1. Menyimak ( miarsa)
Mampu menyimak, memahami, dan menanggapi beragam wacana lisan yang berupa
percakapan, pidato, pembacaan atau pelantunan puisi (sajak, Pantun, Syair), dan
pembacaan prosa (dongeng, cerpen, novel, Careta, berita, biografi, bahasan, dan
artikel).
2. Berbicara (adebu)
Mampu mengungkapkan pikiran, perasaan, dan keinginan secara lisan yang berupa
percakapan, wawancara, bercerita, menceritakan, mengumumkan, menelpon,
menjelaskan, berdiskusi, pidato, dan bermain peran.
3. Membaca (maos)
Mampu membaca, memahami, dan menanggapi beragam teks yang berupa
percakapan, prosa (sejarah, bahasan, biografi, Careta, dongeng, novel), dan puisi
(sajak, Syair, Pantun).
4. Menulis (Nyerat)
Mampu mengungkapkan berbagai pesan pikiran, perasaan, dan keinginan secara
tertulis dalam beragam karangan yang berupa pedoman wawancara, prosa
(pengalaman, biografi, bahasan, berita, esai, surat, carita raja, laporan, karangan
ilmiah), dan puisi (sajak, pantun,sisindiran).
e. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Madura mencakup komponen
kemampuan berbahasa dan kemampuan berbahasa Madura, yang meliputi aspek-aspek
berikut:
1. menyimak ( miarsa);
2. berbicara (adebu);

3. membaca (maos); dan

4. menulis (Nyerat).
Keempat aspek kemampuan berbahasa tersebut dikaitkan dengan aspek
tema dan kaidah bahasa (kebahasaan) seperti lafal dan ejaan, pembentukan kata, dan
penataan kalimat.

21
f. Alokasi Waktu Mulok

Alokasi Waktu Mulok


No. Mata Pelajaran Muatan Lokal
VI VIII IX

1 Bahasa Madura 2 2 2

Jumlah 2 2 2

3. Kegiatan Pengembangan Diri


Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan kesempatan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat
dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi Madrasah. Kegiatan pengembangan diri
berada di bawah bimbingan konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan
dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang
berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier
peserta didik serta kegiatan ekstrakurikuler, seperti kepramukaan, kepemimpinan, kelompok seni
budaya, kolompok tim dan olahraga.
Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan MTs Asasul Muttaqin antara lain sebagai
berikut :
a. Pengembangan diri yang terprogram sbb:
1. Bimbingan dan Konseling (BK).
Tujuan:
a. Membantu melayani masalah kesulitan belajar siswa;
b. Melayani pengembangan karier siswa;
c. Membantu dalam pemilihan jenjang pendidikan yang lebih tinggi;
d. Membantu siswa dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sosial siswa.
2) Pramuka
Tujuan:
a. Melatih siswa untuk terampil dan mandiri;
b. Melatih siswa untuk mempertahankan hidup secara mandiri;
c. Sebagai wahana siswa untuk berlatih berorganisasi dan kepemimpinan;
d. Memiliki sikap kerja sama kelompok;
e. Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain;
f. Dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat.
3) Olahraga (Futsal, Volly Ball, Bulu Tangkis, takraw dan tenis meja)
Tujuan:
a. Bakat dalam cabang olahraga yang diikuti
b. Minat dalam cabang olahraga yang diikuti
c. Kreativitas dalam menekuni cabang olahraga
d. Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sehat melalui olahraga
e. Kemampuan sosial melalui olahraga
f. Kemampuan belajar dalam cabang olahraga

22
g. Wawasan dan perencanaan karir dalam bidang olahraga
h. Persatuan dan kesatuan sesama melalui olahraga
i. Rasa Kemandirian, disiplin dan sportifitas melalui olahraga
4) Kesenian ( Hadrah, Drumband, )
a. Memahami konsep dan pentingnya kesenian lokal religi
b. Menampilkan sikap apresiasi terhadap Kesenian lokal religi
c. Menampilkan kreativitas melalui kesenian lokal religi
d. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal, regional, maupun
global yang serlaras dengan nilai-nilai kebangsaan dan religius.
5) Olimpiade Sains dan PAI (Bersifat Insedentil)
a. Menggali bakat bidang sains dan agama
b. Menampilkan kreatifittas melalui pengamatan
c. Menguasai ilmu alam,berpikir ilmiah,merancang penelitian ilmiah
d. Persiapan ke olimpiade yang lebih tinggi.
b. Pengembangan diri yang tidak terprogram
1. Keterampialn
a) Tujuan
Mengembangkan Keterampilan, Kreatifitas, dan Karya anak bangasa.
b) SKL
Teknologi Budidaya
Mengapresiasi dan menerapkan teknologi budidaya tanaman obat dan tanaman hias
yang menggunakan media tanah.
2. Pengembangan diri yang bersifat spontan /rutin antara lain adalah:
a. Mengucap salam kepada guru dan sesama teman.
b. Membaca Al Quran setiap pagi di kelas
c. Berdoa sebelum dan sesudah KBM.
d. Bersalaman dengan guru ketika tiba dan pulang sekolah.
e. Melaksanakan kegiatan Jum’at bersih.
f. Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin dan hari besar Nasional
c. Pelaksanaan Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan dilaksanakan di bawah bimbingan para guru dan wali kelas
serta dikoordinasi oleh guru BK. Kegiatan ini meliputi kegiatan ekstrakurikuler dan pelayanan
konseling.
Semua butir di atas dikemas dalam 2 (dua) kegiatan, yaitu Terprogram dan tak
terprogram. Tak terprogram ini meliputi : Rutin dan insidentil, Spontan, keteladan.

1. Jadwal Pelaksanaan

Hari
Jum’at
Selasa

No Jenis Kegiatan Waktu Ket.


Kamis

Sabtu
Senin

Rabu

Baca Al-Qur’an √ √ √ √ √ √ 07.00-07.30


Bimbingan Konseling √ √ √ √ √ √ 07.00-12.40
Tilawatil Qur’an √ 15.00-16.20 2x40’

23
Pramuka √ 15.00-16.20 2x40’
Olah Raga
Futsal √
Bola Volly √
15.00-16.20 2x40’
Bulu Tangkis √
Tenis Meja √
Takraw √
Kesenian
hadrah √ 15.00-16.20 2x40’
Drum Band √

2. Penilaian Hasil Belajar Pengembangan Diri

Kategori Nilai Keterangan


A Sangat Baik
B Baik
C Cukup
D Kurang

3. Perhitungan Beban Belajar Pengembangan Diri

Satu Jam Jumlah Jam Minggu Waku


Kelas
Pembelajaran Pembela/Minggu Efektif/Tahun Pmljrn/Thn
VII 40 Menit 2 (Jam Pembelajaran) 37 74

VIII 40 Menit 2 (Jam Pembelajaran) 37 74

IX 40 Menit 2 (Jam Pembelajaran) 37 74

4. Pengaturan Beban Belajar


Pengaturan beban belajar di MTs Asasul Muttaqin menggunakan sistem paket, yaitu
system penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh
program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan
struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran
pada sistem paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.
Pengaturan beban belajar dengan sistem paket diatur sebagai berikut :
a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang
terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara
fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap.
Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan dialokasi untuk remidial dan pengayaan
dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, di samping
dimanfaatkan untuk mata pelajaran tertentu seperti untuk mempersiapkan para siswa kelas IX
dalam mengikuti Ujian Nasional (UN).

24
b. Beban belajar kegiatan tatap muka perjam pembelajaran berlangsung selama 40 (empat puluh)
menit.
c. Beban belajar kegiatan tatap muka perminggu adalah 34 jam.
d. Peserta didik menyelesaikan program pendidikan dengan menggunakan system paket dalam
waktu sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.
e. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem
paket 0% - 50% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik
dalam mencapai kompetensi.
5. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar
berkisar antara 0–100 persen. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 100
persen. Madrasah harus menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan
tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran. Madrasah secara bertahap dan berkelanjutan selalu berusaha
meningkatkan kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
Dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik (Intake), tingkat
kompleksitas setiap Indikator / kompetensi dasar (KD) serta kemampuan sumber daya
pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran, MTs Asasul Muttaqin menetapkan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang berbeda-beda untuk setiap mata pelajaran. Kepada peserta
didik yang telah mencapai ketuntasan diberi layanan pengayaan. Dan bagi peserta didik yang
belum mencapai ketuntasan diberi layanan perbaikan (Remedial). MTs Asasul Muttaqin selalu
berupaya untuk meningkatkan ketuntasan minimal agar dapat mencapai ketuntasan maksimal.
Program remedial dilaksanakan di luar jam pembelajaran.
Dalam menentukan KKM diperhatikan beberapa kreteria penetapan diantaranya
kemampuan rata-rata peserta didik, Kompleksitas indikator dan kemampuan daya dukung serta
intake siswa.

Kategori Rentang Rentang


No Komponen
Penilaian Kasar Halus

Tinggi 1 54-60
1. Kompleksitas Sedang 2 65-80
Rendah 3 81-100
Tinggi 3 81-100
2. Daya dukung Sedang 2 65-80
Rendah 1 54-60

Tinggi 3 81-100
Tingkat kemampuan
3. Sedang 2 65-80
Rata-rata siswa (Intake)
Rendah 1 54-60

Dari rumusan tersebut tentu belum bisa kita menentukan KKM pada awal Tahun
Pelajaran. Karena untuk menentukan haruslah menelaah beberapa kali Telaah Nilai, sedangkan
Penilaian kita lakukan pada waktu awal semester. Sehingga dalam hal ini hanyalah Penafsiran
dengan rincian sebagai berikut;

25
KKM KKM KKM
No Mata Pelajaran
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
1. Al Qur’an hadis 71 71 71
2 Aqidah Akhlak 72 72 72
3 Fiqih 71 71 71
4 SKI 66 66 66
5 PKn 62 62 62
6 Bahasa Indonesia 66 66 66
7 Bahasa Arab 70 70 70
8 Bahasa Inggris 62 62 62
9 Matematika 61 61 61
10 IPA 62 62 62
11 IPS 61 61 61
12 TIK 61 61 61
13 PJOK 62 62 62
14 Seni Budaya 65 65 65
15 Mulok 65 65 65

6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan Peserta Didik


1. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Peserta didik dinyatakan
naik kelas apabila memenuhi syarat, antara lain sebagai berikut Menyelesaikan seluruh
program pembelajaran pada dua semester di kelas yang diikuti.
a. Tidak terdapat nilai di bawah KKM untuk semua mata pelajaran pada semester yang diikuti.
b. Memiliki nilai minimal baik untuk aspek kepribadian (kelakuan, kerajinan, kerapihan, dan
kebersihan) pada semester yang diikuti.
c. Memiliki nilai minimal baik untuk aspek pembiasaan ( kerajinan, kedisiplinan, kesantunan,
kerapihan, kebersihan, keaktifan)
d. Persentase kehadiran siswa minimal 90 persen.
e. Keputusan Rapat Pleno Dewan Guru
Apabila ada siswa yang tidak dapat memenuhi persyaratan sebagaimana di atas
dinyatakan tidak naik kelas atau naik kelas bersyarat sesuai keputusan rapat pleno dewan guru
mengenai kebijakan bagi siswa yang tidak memenuhi syarat sebagaimana dimaksud.
2. Kriteria Kelulusan Peserta Didik
Sesuai dengan ketentuan PP Nomor 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik
dinyatakan lulus setelah memenuhi persyaratan, antara lain :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran yang meliputi: mata pelajaran
pendidikan agama (Al-Qur’an Hadits, Aqidah Akhlak, Fiqih, dan Sejarah
Kebudayaan Islam), Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Arab,
Bahasa Inggris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial,
Seni Budaya, Pendidikan Jasmani/Olahraga dan Kesehatan,
Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi, serta Muatan Lokal.
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran

26
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
c. Lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi sesuai dengan KKM kelompok mata pelajaran.
d. Lulus ujian nasional.
3. Mutasi
 Mutasi Masuk
Penerimana mutasi siswa masuk akan diterima apabila memenuhi syarat dan
ketentuan yang mengatur mengenai mutasi masuk siswa sebagai berikut;
a. Surat pindah dari sekolah asal yang telah
disahkan dinas pendidikan
b. Validasi nomor induk siswa nasional (NISN) dari
dinas pendidikan.
c. Surat persetujuan penerimaan siswa yang
dikeluarkan oleh sekolah
d. Surat persetujuan penerimaan yang dikeluarkan
oleh dinas pendidikan.
 Mutasi Keluar
Mutasi siswa keluar (pindah sekolah) akan dianggap sah apabila memenuhi
prosedur dan persyaratan sebagai berikut:
a. Surat permohonan pindah dari orang tua
b. Surat pindah sekolah dari sekolah disahkan oleh dinas pendidikan
c. Rapor siswa yang bersangkutan
d. Validasi nomor induk siswa nasional (NISN) dari dinas pendidikan.
7. Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills)
Pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial,
kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional dapat merupakan bagian integral dari
pendidikan semua mata pelajaran, jenis kegiatan pengembangan diri, dan/atau berupa
paket/modul yang direncanakan secara khusus pada jenis pengembangan diri tertentu atau pada
mata pelajaran mulok (mulok kerajinan) tertentu.
Di MTs Asasul Muttaqin pelaksanaan life skill mencakup :
a. Kecakapan hidup personal meliputi :
 Terampil membaca dan menulis Al Qur’an,
 Rajin beribadah (terintegrasi pada mata pelajaran agama)
 Jujur, disiplin dan kerja keras (terintegrasi pada semua mata pelajaran)
b. Kecakapan Sosial meliputi
 Terampil memecahkan masalah di lingkungannya
 Memiliki sikap sportif
 Membiasakan hidup sehat
 Sanggup bekerjasama (terintegrasi pada semua mata pelajaran) Sanggup
berkomunikasi lisan dan tertulis
 Terampil menjadi pewara (MC) (terintegrasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
dan Bahasa Inggris)
c. Kecakapan Akademik meliputi
 Terampil dalam penelitian ilmiah seperti merencanakan dan melakukan penelitian
dengan merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel, dan membuktikan
variabel

27
 Terampil menerapkan teknologi sederhana (terintegrasi pada kelompok mata
pelajaran iptek) Kecakapan berpikir rasional (terintegrasi pada semua mata
pelajaran)
d. Kecakapan vokasional
 Terampil berkomunikasi dalam bahasa Inggris
 Terampil membawakan acara
 Terampil menulis karangan ilmiah/populer
 Kecakapan vokasional diintegrasikan dengan mata pelajaran
 Bahasa Inggris, TIK, dan Bahasa Indonesia
8. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Perkembangan dunia pendidikan tidak terlepas dari perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi, maka banyak negara maju dan sekolah maju menerapkan pendidikan berbasis
teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Hal ini yang menjadikan MTs Asasul Muttaqin berupaya
untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai sumber pembelajaran di
sekolah dengan cara fasilitas komputer yang tersedia dimanfaat sepenuhnya untuk kegitan
praktikum TIK, Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa Nasional dan bahasa pengetahuan maka
MTs Asasul Muttaqin berupaya mengembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan
pendidikan di Madrasah.

28
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan
pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturanwaktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.

A. Alokasi Waktu
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan
pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Waktu pembelajaran efektif
adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu untuk seluruh mata pelajaran, termasuk muatan lokal.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada
satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar
sermester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum seperti hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus.

Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan

No. Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

Digunakan untuk kegiatan


Minimum 34 minggu dan pembelajaran efektif pada setiap
1 Minggu efektif Belajar maksimum 37 minggu satuan pendidikan

Maksimum 2 minggu Antara semester 1 dan 2


2 Jeda antar semester
Digunakan untuk penyiapan
3 Libur akhir tahun pelajaran Maksimum 3 minggu kegiatan dan administrasi akhir dan
awal tahun pelajaran
Daerah khusus yang memerlukan
libur keagamaan lebih panjang
dapat mengaturnya sendiri tanpa
4 Hari libur keagamaan
2-4 minggu mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan waktu pembelajaran
efektif
Disesuaikan dengan Peraturan
5 Hari libur umum / nasional Maksimum 2 minggu Pemerintah

Untuk satuan pendidikan sesuai


6 Hari libur khusus Maksimum 1 minggu dengan ciri kekhususan masing-
masing
7 Kegiatan khusus sekolah Digunakan untuk kegiatan yang
Maksimum 3 minggu diprogramkan secara khusus oleh
sekolah tanpa mengurangi jumlah

29
minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif

B. Penetapan Kalender Pendidikan


1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun
berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan/atau
Menteri Agama. Terkait dengan hari raya keagamaan, kepala daerah tingkat kabupaten/kota,
dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
3. Pemerintah pusat/provinsi/kabupaten/kota dapat menetapkan hari libur serentak untuk
satuan-satuan pendidikan.
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing satuan
pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen Standar Isi ini
dengan memerhatikan ketentuan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
5. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan untuk kegiatan
pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum.
6. Jumlah hari belajar efektif dalam 1 (satu) tahun pelajaran adalah 232 (dua ratus tiga puluh
dua ) hari belajar yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan kurikulum
yang berlaku.
7. Jam pembelajaran efektif adalah jam belajar yang digunakan untuk proses pembelajaran
sesuai dengan tuntutan kurikulum. Jumlah jam pembelajaran efektif setiap minggu untuk
kelas VII, VIII, dan IX masing-masing 46 jam pembelajaran untuk kelas VII dan 42 jam
pembelajaran untuk kelas VIII dan IX dengan alokasi waktu 40 menit per jam pembelajaran.
Jumlah jam pembelajaran efektif selama satu tahun untuk kelas VII, VIII, dan IX masing-
masing adalah 1840 jam pembelajaran untuk kelas VII dan 1680 jam pembelajaran untuk
kelas VIII dan IX. Sesuai dengan acuan penetapan Kalender Pendidikan.
Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, maka Kalender Pendidikan MTs Asasul Muttaqin diatur
sebagai berikut:
1. Perhitungan Hari Belajar Efektif
2. Penyerahan Buku Laporan Penilaian Perkembangan/Buku Laporan Penilaian Hasil Belajar(rapor)
3. Hari Libur Sekolah
4. Hari Libur Bulan Ramadan/Hari Raya Idul Fitri
5. Peringatan Hari Besar Nasional
6. Dan Perkiraan Hari Libur Umum Tahun Pelajaran

C. Waktu Belajar
Waktu belajar adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu ,meliputi jumlah jam pembelajaran
untuk seluruh mata pelajran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan
pengembangan diri.

D. Kegiatan Akhir Semester


Kegiatan Akhir semester direncanakan 5 (lima) hari. Kegiatan akhir semester akan dilaksanakan
oleh peserta didik untuk mengadakan Pekan Lomba dan Porsema.

E. Libur Madrasah
Libur Madrasah adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk, jeda antar semester,

30
libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional,
dan hari libur khusus.
Hari libur madrasah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan /atau
Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala daerah tingkat
Kabupaten/Kota, dan / atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.

F. Kalender Kegiatan
Kalender kegiatan madrasah Tahun Pelajaran sebagaimana tertera pada tabel berikut ini :
ANALISIS HARI BELAJAR EFEKTIF
KALENDER PENDIDIKAN MTs ASASUL MUTTAQIN
TAHUN PELAJARAN
Jumlah Kegiatan
semester

Jum’at
hari
Selasa

Kamis

Sabtu
Senin

Rabu
BULAN

3 3 3 3 3 3 18 14-16 Mos Siswa Baru


Semester 1

Juli 21-31 Libur permulaan Puasa

28-29 Libur idul Fitri

4 4 3 3 3 3 20 1-2 Libur permulaan Puasa

Agustus 1-16 Libur akhir puasa

17 Libur HUT RI

September 5 5 4 4 4 4 26 Proses belajar mengajar

4 4 5 5 5 3 26 3-12 Mid Semester I

Oktober 5 Libur Idul Adha

25 Libur Tahun Baru Hijriyah

Nopember 4 4 4 4 4 5 25

1 1 1 1 1 1 6 8-13 Semester Ganjil

20 Pembagian Raport
Desember
22-31 Libur semester

25 Libur Hari Natal

Jumlah 21 21 20 20 20 19 121

Januari 4 4 4 4 4 4 24

Pebruari 4 4 4 4 4 3 23

31
Maret S 5 5 4 4 4 4 26 17-26 Mid Semester II
e
m 4 3 4 5 4 4 24 14-17 Perkiraan UAMBN
April e
18 Hari Raya Nyepi
s
t 4 4 3 4 5 5 25 5-8 UN
e
Mei r 14 Libur hari Waisak
1
29 Libur Isa Al Masih

1 1 1 1 1 1 6 2-12 Semester II

Juni 20 Pembagian Raport

23-30 Libur Semester

Jumlah 22 21 20 22 22 21 128

Keterangan
 Jumlah Jam Belajar Pertahun : 36 Minggu
 Setiap Hari
 Baca surat-surat pendek sebelum pelajaran dimulai.
 Setiap Jumat
 Baca Yasin

G. Permulaan Tahun Baru


Permulaan tahun pelajaran di mulai pada hari senen tanggal 14 Juli 2014, merupakan minggu
pertama bulan tersebut. Hari npertama masuk Madrasah mulai hari senen tanggal 14 Juli 2014 yang
murid kelas VII melaksanakan MOS dan kelas VIII dan IX aktif belajar seperti biasa
1. Jumlah hari dan waktu belajar efektif
Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di Madrsah Tsanawiyah Asasul Muttaqin
menggunakan sistem semester yaitu semester ganjil ( I ) dan semester genap ( II ). Jumlah hari
belajar efektif Madrsah Tsanawiyah Asasul Muttaqin adalah 232 dan sebanyak –banyaknya
adalah 254 hari. Yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang
berlaku
Jumlah hari dan waktu belajar tersebut pada foin I dan foin II ditemukan sebagai berikut
a. Jumlah hari belajar efektif
1. Semester Ganjil ( I )
Semester ganjil berlangsung selama 122 hari belajar yang dimulai tanggal 14 juli sampai
20 Desember 2014. dengan jumlah belajar efektif 122 hari.
2. Semester II
Berlangsung selama 110 hari mulai tanggal 5 januari 2015 sampai 20 Juni 2015 dengan
jumlah hari efektif 110 hari
b. Waktu belajar efektif
Madrsah Tsanawiyah Asasul Muttaqin menggunakan waktu belajar sebagai berikut
1. Kelas VII menggunakan waktu 40 menit jam pelajaran
2. Kelas VIII menggunakan waktu 40 menit jam pelajarn

32
3. Kelas IX menggunakan waktu 40 menit jam pelajaran

H. Kegiatan Tengah Semester


1. Tengah semester adalah penggalan paruh waktu yang ada pada semester satu dan dua
2. Pada tengah semester 1 dan 2 Madrasah Tsanawiyah Asasul Muttaqin melakukan kegiatan
Porseni dan Clasmeeting
3. Kegiatan tengah semester direncakan dan dilaksanakan oleh Madrsah Tsanawiyah Asasul
Muttaqin

I. Hari Libur Umum Nasionol dilaksanakan sebagai berikut


No Hari Tanggal Libur

1 Senin-Selasa 28-29 Juli 2014 Hari Raya Idul Fitri

2 Minggu 17 Agustus 2014 Hari HUT RI

3 Senin-Sabtu 21 juli-2 Agustus 2014 Libur Khusus Idul Fitri

4 Minggu 5 Oktober 2014 Hari Raya Idul Adha

5 Sabtu 25 Oktober 2014 Tahun Baru Hijriyah 1436

6 Kamis 25 Desember 2014 Hari Raya Natal

7 Kamis 1 Januari 2015 Tahun baru Masehi

8 Sabtu 3 Januari 2015 Maulid Nabi

9 Kamis 19 Februari 2015 Tahun Baru Imlek

10 Sabtu 21 Maret 2015 Hari raya Nyepi

11 Jumat 3 April 2015 Wafatnya Isa almaseh

12 Minggu 3 Mei 2015 Hari raya Waisak

13 Kamis 14 Mei 2015 Kenaikan isa almasih

14 Jumat 15 Mei 2015 Isra’ mi’raj

33
YAYASAN SOSIAL DAN PENDIDIKAN ISLAM
MTs ASASUL MUTTAQIN
Sekretariat : Jl. H.RUSLAN LARLAR BANYUATES SAMPANG 69263

KEPUTUSAN
KEPALA MADRASAH TSANAWIYAH ASASUL MUTTAQIN
NOMOR:54/MTs/AM/VI/2014
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN DAN PENGEMBANG
MADRASAH TSANAWIYAH ASASUL MUTTAQIN.
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

KEPALA MADRASAH TSANAWIYAH ASASUL MUTTAQIN

Menimbang : a. bahwa Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan
bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan jenjang pendidikan dasar dan
menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada Standar Isi (SI)
dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang
disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

b. bahwa Madrasah merupakan salah satu satuan pendidikan Madrasah


Tsanawiyah Asasul Muttaqin di bawah binaan Kementerian Agama;

c. bahwa nama-nama sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini


dipandang cakap dan mampu serta representatif mewakili seluruh stakeholder
Madrasah Tsanawiyah Asasul Muttaqin;

d. berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada butir a dan b di atas,


perlu menetapkan Keputusan Kepala Madrasah Tsanawiyah Asasul Muttaqin
2014/2015 tentang Pembentukan Tim Penyusun dan Pengembang Madrasah
Tsanawiyah Asasul Muttaqin Tahun Pelajaran 2014/2015

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar


Nasional Pendidikan;

3. Peraturan Menteri Agama No. 2 tahun 2008, tentang Standar Kompetensi


Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah
Tsanawiyah Asasul Muttaqin.

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar


Isi;

34
5. Peraturan Menteri Pedidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan;

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2006 tentang


pelaksanaan Peraturan Mendiknas No 22 dan 23 tahun 2006;

7. Surat Edaran Dirjen Pendidikan Islam Nomor: DJ.II.1/PP.00/ED/681/2005 tanggal


1 Agustus 2006 tentang pelaksanaan standar isi;

Memperhatikan : Masukan dan pertimbangan dari Komite Madrasah Tsanawiyah Asasul Muttaqin

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA MADRASAH TSANAWIYAH ASASUL MUTTAQIN TENTANG


PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN DAN PENGEMBANG MADRASAH TSANAWIYAH
ASASUL MUTTAQIN TAHUN PELAJARAN 2014/2015
PERTAMA : Mengangkat nama-nama sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini
sebagai Tim Penyusun dan Pengembang Madrasah Tsanawiyah Asasul Muttaqin
Tahun Pelajaran 2014/2015
KEDUA : Tim Penyusun dan Pengembang sebagaimana dimaksud dalam diktum pertama
mempunyai tugas:

1. Menyiapkan bahan penyusunan/pengembangan ;


2. Mendiskusikan dan memfinalisasi rancangan dokumen pengembangan melalui
kegiatan workshop yang diikuti oleh seluruh tim dan pemangku kepentingan
Madrasah Tsanawiyah Asasul Muttaqin;
3. Melaporkan hasil kegiatan kepada Kepala Madrasah Tsanawiyah Asasul Muttaqin
dan merekomendasikan penetapan kepada Kepala Madrasah Tsanawiyah Asasul
Muttaqin;
KETIGA : Segala pembiayaan yang timbul akibat dikeluarkannya Keputusan ini dibebankan
pada APBM Madrasah Tsanawiyah Asasul Muttaqin

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Sampang
Pada Tanggal : 14 Juni 2014
Kepala Madrasah Tsanawiyah Asasul Muttaqin,

SUBAIDAH, S.Pd.I

Tembusan:

1. Ketua Komite MTs Asasul Muttaqin


2. Yang bersangkutan sebagai Tim Pengembang .

35
LAMPIRAN

KEPUTUSAN

KEPALA MADRASAH TSANAWIYAH ASASUL MUTTAQIN

NOMOR NOMOR:54/MTs/AM/VI/2014

TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN DAN PENGEMBANG

MADRASAH TSANAWIYAH ASASUL MUTTAQIN TAHUN PELAJARAN

NO NAMA JABATAN DALAM TIM JABATAN DALAM DINAS

1 SUBAIDAH.S Pdi, S.Pd.I Ketua Kepala Madrasah Tsanawiyah Asasul


Muttaqin

2 Haryati, S.Pd.I Wakil Ketua Guru

3 Muhammad Syafii, S.Pd Anggota Guru

4 Samsul Arifin Sekretaris Komite Madrasah Tsanawiyah Asasul


Muttaqin

5 Amin, S.Pd. Bendahara Guru

6 Zainal Abidin, S.Pd.I Anggota Guru

7 Mat Juber, S.Pd.I Anggota Guru

8 Sanhaji, S.Pd Anggota Guru

9 Waryadi, S.Pd Anggota Guru

11 Indar Eka Kurniawan, S.Pd Anggota Guru

12 Sukron Makmun Sekretaris TU

13 Akhmad Fauzi Anggota Guru

14 Ammad Anggota Wali/Masyarakat

Ditetapkan di : Sampang
Pada Tanggal : 14 uni 2014
Kepala Madrasah Tsanawiyah Asasul Muttaqin,

SUBAIDAH. S.Pd.I

36

Anda mungkin juga menyukai