Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 4

Nama :

- Anggreita C. Mendome
- Marlien G. Karubaba
- Michael Rahawarin
- Nilam R. Herizky

Prodi : Kimia

Transportasi dalam bentuk lalu lintas kendaraan bermotor di jalan-jalan di dalam kota dapat
menyebabkan terjadinya kemacetan (traffic congestion), kecelakaan (traffic accident), dan
pencemaran udara (traffic air pollution). Pencemaran udara adalah hadirnya di dalam
atmosfer/udara luar, satu atau lebih kontaminan (bahan pencemar) udara, atau kombinasinya
dalam jumlah dan waktu sedemikian yang cenderung melukai/menyakiti manusia, tanaman,
hewan, atau benda milik manusia.

Smog terbentuk/terjadi ketika musim panas sinar matahari bereaksi dengan emisi polusi dari
kendaraan bermotor, industri, cat, pelarut dan uap bensin. Ketika polutan bereaksi dengan sinar
matahari musim panas, mereka membentuk ozon ground level, komponen utama suatu asap
kabut (smog).

Contoh kasus pencemaran air (bagian transportasi) :

Pencemaran Teluk Balikpapan, Nakhoda Kapal Divonis 10 Tahun

Dalam hal ini sang nahkoda telah mengetahui ada larangan untuk kapal ada diwilayah itu, tapi
dengan sengaja sang nahkoda memerintahkan anak buahnya untuk melepaskan jangkar sedalam
27,5 meter yang menyebabkan pecahnya minyak dalam air pertamina. Pecahan minyak tersebut
menyebabkan 5 liter minyak mentah tersebar dan menyebabkan kebakaran.

Ulah Kapal Nakal, Laut Kepulauan Riau Tercemar Limbah Minyak

Pencemaran limbah di Kepulauan Riau semakin parah karena ulah kapal-kapal nakal yang sering
membuang limbah minyaknya ke dalam laut. Hal ini dilakukan saat malam hari agar tidak dapat
terdeteksi. Pencemaran ini juga semakin parah karena praktek tank cleansing, Membersihkan
tangki dilakukan sebelum kapal masuk ke Singapura, masalahnya jasa ini ada yang legal dan
ilegal. Yang legal penyedia jasanya akan mengolah kembali sisa minyak pembersihan, tapi
dalam hal ini ada yang ilegal dan legal dan yang ilegal tidak ada pengelolahan kembali minyak
limbah sehingga minyak tersebut dibuang ke laut.
Pencemaran Air Laut Barat Korea, Akibat Insiden Tabrakan Kapal Tangki Minyak
Mentah

Pencemaran air laut Barat Korea, lepas pantai Taean, provinsi Choongcheong Selatan, semakin
meluas setelah terjadinya insiden tabrakan kapal tangki minyak mentah baru-baru ini.
Menurut polisi kelautan Korea, hari Senin, zona pencemaran air laut oleh minyak mentah,
mencapai sepanjang 67 kilometer, dan terus meluas sampai tepi laut, mengikuti arah angin dan
arus laut.
Dikatakan, sekitar 2 ribu hektar lebih, tempat pembudidayaan hasil laut telah dicemari dan 10
tempat rekreasi di tepi laut juga ditutup akibat insiden tersebut.
Sejumlah besar anggota polisi laut dan sukarelawan Korea, sedang giat berusaha untuk
membersihkan bekas minyak mentah baik di laut maupun di tepi laut.

CARA MENGATASI PENCEMARAN AIR LAUT

Pertama, yang perlu dilakukan adalah mengetahui secara cepat dan akurat wilayah
persebarannya, baik secara visual langsung, maupun hasil penginderaan jauh (remote
sensing). Berbagai cara penanggulangan dilakukan seperti in-situ burning, penyisihan secara
mekanis, teknik bioremediasi, penggunaan sorbent, dan penggunaan bahan kimia dispersan, serta
metode lainnya tergantung kasus yang terjadi.

In-situ burning adalah pembakaran minyak pada permukaan air sehingga mampu mengatasi
kesulitan pemompaan minyak dari permukaan laut, penyimpanan dan pewadahan minyak serta
air laut yang terasosiasi, yang dijumpai dalam teknik penyisihan secara fisik. Cara ini
membutuhkan ketersediaan booms (pembatas untuk mencegah penyebaran minyak) atau barrier
yang tahan api.

Penyisihan minyak secara mekanis melalui dua tahap yaitu melokalisir tumpahan dengan
menggunakan booms dan melakukan pemindahan minyak ke dalam wadah dengan menggunakan
peralatan mekanis yang disebut skimmer.

Untuk teknik bioremediasi, terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan dalam bioremediasi
tumpahan minyak : (1) bioaugmentasi, di mana mikroorganisme pengurai ditambahkan untuk
melengkapi populasi mikroba yang telah ada, dan (2) biostimulasi, di mana pertumbuhan bakteri
pengurai hidrokarbon asli dirangsang dengan cara menambahkan nutrien dan atau mengubah
habitatnya. Hingga sekarang teknologi itu terus dikembangkan termasuk penggunaan bakteri.
Indonesia perlu mengoptimalkan bidang ini menimbang laut Indonesia memiliki berbagai macam
jenis bakteri yang dapat mendegradasi minyak, salah satunya bakteri
hidrokarbonoklastik Pseudomonas Sp yang mampu mendegradasi berbagai jenis hidrokarbon.
Upaya yang lebih strategis adalah tindakan preventif untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan
tumpahan minyak itu sendiri. Rendahnya kesadaran akan aspek lingkungan di Indonesia, baik
secara individu, kelompok, maupun institusi, menjadi restriksi dari implementasi upaya
pencegahan dini. Upaya penyadaran lingkungan ini bisa melalui pendidikan publik, hingga
pemberian sanksi yang tegas apabila terjadi pelanggaran atas pencemaran lingkungan. Hal ini
mengacu pada sistem existing bahwa Indonesia telah meratifikasi Civil Liability Convention for
Oil Pollution Damage (CLC 1969), melalui Keppres No. 18 Tahun 1978. Tujuan dari CLC 1969
adalah untuk menetapkan suatu sistem yang seragam terkait kompensasi karena tumpahan
minyak di laut. Konvensi ini memungkinkan korban untuk menuntut kompensasi kepada pemilik
kapal, sehingga sering disebut bahwa konvensi ini menganut chanelling of liability (kanalisasi
pertanggung-jawaban), yaitu pertanggung-jawaban dibebankan kepada pihak tertentu, dalam hal
ini pemilik kapal. Konvensi ini pun mencoba untuk menetapkan suatu keseimbangan antara
kepentingan para korban dan kepentingan pemilik kapal yang telah menyebabkan
kerugian. Karena itulah, maka di satu pihak, hak para korban untuk menuntut kompensasi
terjamin dengan diberlakukannya strict liability, tapi di sisi lain, dengan adanya pengecualian-
pengecualian tertentu, maka kepentingan para pemilik kapal pun terlindungi. Melalui konvensi
inilah strict liability masuk ke Indonesia, dan kemudian diadopsi dalam undang-undang
lingkungan hidup Indonesia sejak tahun 1982. Selain itu, dalam kaitannya dengan pencegahan
dini, setiap perusahaan migas Indonesia juga harus mencanangkan program Zero Spill
Operation, yaitu dengan menetapkan target khusus yang disepakati untuk mencapai zero spill
operation. Untuk mencapai target tersebut, perusahaan perlu memiliki aturan wajib dan rigid
untuk mencegah terjadinya kebocoran atau tumpahan minyak, dan konsisten menerapkan aturan
tersebut.

Kedua, mengetahui luasnya lingkup peristiwa tumpahan minyak yang menyangkut multisektor,
mulai dari pangan, sosial, habitat, pariwisata, kesehatan, dll., maka diperlukan keterlibatan
berbagai instansi, koordinasi di antara instansi pemerintah, lembaga penelitian, lembaga
pendidikan, swasta, dan masyarakat sekitar. Dalam pelaksanaannya, diperlukan
keterlibatan stakeholders terkait yang berada di bawah manajemen pemerintah untuk bersama-
sama melakukan penanggulangan yang terpadu dan komprehensif. Tinjauan ulang konsesi atau
kegiatan migas juga perlu diperketat untuk mengafirmasi tuntutan hukum atas pihak yang
bertanggung-jawab dalam kecelakaan tumpahan minyak.

Ketiga, perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk meneliti dan menanggulangi
pencemaran minyak. Dampak pencemaran yang sedemikian luas, termasuk untuk organisme
renik sudah semestinya dikalkulasi secara komprehensif, sehingga mampu memprediksikan
dampaknya dalam jangka panjang. Terlebih, persoalan pencemaran minyak di laut dan pantai
Indonesia, hingga kini belum menjadi persolan utama pencemaran lingkungan hidup. Barangkali,
perlu dibuat specific executing agency sebagai satuan badan atau tim khusus yang secara spesifik
mengatasi permasalahan ini di tiap-tiap pantai yang berpotensi terjadi tumpahan minyak.
Contoh kasus pencemaran udara (bagian transportasi) :

Angka Polusi Nasional China Naik 5 Persen pada Januari-Februari 2019

Tingkat polusi yang terjadi dikota besar seperti ini adalah hal yang sangat sering dijumpai dan
berbagai alasan dibalik semua itu sering kali karena pembangunan, industri bahkan transportasi.
Banyaknya sumber penghasil asap sehingga membuat daerah ini cepat mengalami kenaikkan
polusi udara.

Polusi Udara India Semakin Parah, New Delhi Terapkan Ganjil Genap

Knalpot kendaraan bermotor bersama dengan emisi dari industri berkontribusi lebih dari 50%
pencemaran udara New Delhi hampir setiap hari sepanjang tahun, menurut perkiraan resmi.

Indeks kualitas udara Kedutaan Besar AS, yang mengukur konsentrasi partikel PM 2,5 kecil,
melebihi 500, menunjukkan pemburukan serius penyakit jantung dan paru-paru, dan kematian
dini pada orang dengan penyakit yang ada dan orang tua. Polusi pada tingkat ini juga berarti
risiko efek serius pada sistem pernapasan populasi umum.

Badan monitor kualitas udara pemerintah pada hari Minggu menunjukkan kualitas udara telah
mencapai level terburuk untuk tahun ini, yaitu 494 pada skala 500. Level tersebut jauh di atas
400 pada awal Senin.

New Delhi telah menempati peringkat kota paling tercemar di dunia, menurut Greenpeace dan
Air Visual. Laporan keduanya menemukan bahwa 7 dari 10 kota di dunia dengan polusi udara
terburuk ada di India.

New Delhi adalah rumah bagi lebih dari 18 juta orang dan 8,8 juta kendaraan bermotor, jumlah
kendaraan yang lebih banyak dari kota India lainnya, menurut angka pemerintah India mulai
2016. Polusi udara di New Delhi memburuk pada saat ini tahun ketika suhu turun dan petani
membakar lahan mereka untuk membersihkan tanah mereka.

Kabut Asap, Korea Selatan Gratiskan Transportasi Publik


Pemerintah Seoul, Korea Selatan (Korsel), membeberkan langkah-langkah darurat untuk
menanggulangi kabut asap (smog) tebal yang menyelimuti kota itu.

Sejak Senin (15/1/2018), pemerintah Seoul menghapus tarif transportasi publik selama jam sibuk
akibat rata-rata kandungan debu sangat halus (ultra-fine dust) di udara yang masih berada di atas
50 mikrogram per meter kubik, level yang dianggap sangat berbahaya. Hal ini dilakukan agar
semakin banyak warga beralih ke transportasi publik.
CARA MENGATASI PENCEMARAN UDARA

1. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor

2. Jika harus menggunakan kendaraan bermotor, lakukan ini :

- Tidak menyalakan mesin saat sedang berhenti dalam waktu yang cukup lama.
- Mengendarai motor atau mobil dengan baik. Misalnya dengan mengurangi rem mendadak untuk
menghemat bahan bakar. Sehingga, polusi udara pun bisa berkurang.
- Jika memungkinkan, cobalah beralih ke kendaraan listrik.
3. Memelihara lebih banyak tanaman
4. Menghentikan kebiasaan merokok
5. Tidak membakar sampah
7. Menjaga rumah tetap bersih
8. Penggunaan sepeda

Contoh kasus pencemaran suara (bagian transportasi) :

96 persen Kota-kota Besar di Indonesia Sangat Bising


Seminar menyajikan empat pembicara, yang pertama Ir. Wisnu Eka Yulyanto (Pusarpedal)
membahas tentang kebisingan di pemukiman yang ditimbulkan kendaraan bermotor. Ir Wisnu
menyampaikan bahwa kebisingan saat ini perlu mendapat perhatian dan kepedulian masyarakat.
Dari penelitian yang telah dilakukan, 96 persen kota-kota besar di Indonesia telah melewati nilai
baku mutu kebisingan siang malam 55 dB(A). Sumber kebisingan dominan berasal dari aktifitas
kendaraan di jalan raya, jalan raya utama maupun jalan utama di pemukiman. Terlebih lagi
dengan adanya penggunaan jalan pemukiman sebagai jalan alternatif menuju pusat kota,
menjadikan kebisingan di area pemukiman makin meningkat.

Pembicara kedua, Ir. Muhamad Zakariya, M.Sc, Asdep Urusan Pengendalian Pencemaran Emisi
Sumber Bergerak yang dalam hal ini sebagai wakil regulator dalam masalah kebisingan,
menyatakan bahwa pada bulan April tahun 2009 telah ditetapkan Permen LH (Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup) no 07 tentang ambang batas kebisingan kendaraan bermotor tipe baru
dengan dasar penelitian yang dilakukan, dan hasilnya telah disampaikan oleh pembicara pertama.
Permen ini akan diberlakukan bagi badan hukum/usaha yang memproduksi/mengimport
kendaraan minimal 10 unit. Untuk kendaraan roda 2, permen ini akan berlaku mengikat setelah 6
bulan dari tanggal ditetapkannya, sedangkan untuk kendaraan roda 4, permen ini berlaku setelah
2 tahun. Pengujian kebisingan secara dinamis, artinya dalam keadaan kendaraan berjalan,
dilakukan oleh laboratorium yang terakreditasikan mengacu pada standar ECER.

Anda mungkin juga menyukai