Keindahan
Hidup
Kristiani
Para Kontributor:
GI. Alex Mirza N. Hukom, Pdt. Benny Solihin, Pdt. Hari Sudjatmiko
Pdt. Hendra G. Mulia, Pdt. Jeffrey Siauw, Pdt. Paulus Kurnia,
Pdt. Reggy Andreas.
(nama disusun berdasarkan abjad)
Diterbitkan oleh:
Sub Bidang Pengajaran
Bidang Pembinaan
Sinode Gereja Kristus Yesus
KATA PENGANTAR
Buku Keindahan Hidup Kristiani adalah salah satu dari 3 modul pembinaan
“Seri Kristen Sejati” yaitu:
1. Keindahan Hidup Kristiani.
2. Kelimpahan Hidup Kristiani.
3. Keberanian Hidup Kristiani.
Untuk maksud dan tujuan di atas, maka buku Keindahan Hidup Kristiani
disusun di dalam 2 bagian yaitu bacaan dan jurnal kehidupan. Bacaan di-
maksudkan agar pembaca dapat memahami topik yang sedang dibahas. Jurnal
kehidupan dimaksudkan agar pembaca dapat menerapkan di dalam 6 hari ke
depan hal-hal yang mereka telah pahami melalui bacaan yang mereka telah
baca. Buku Keindahan Hidup Kristiani dapat diselesaikan di dalam 8 minggu
atau kurang lebih 2 bulan, jika dipergunakan secara terus menerus (setiap
hari). Doa dan harapan kami adalah agar semakin hari Anda menyadari bah-
wa hidup kristiani itu indah dan kehidupan Anda semakin indah di hadapan
Tuhan dan sesama, sehingga Anda memuliakan Tuhan dan menjadi berkat
bagi sesama. Selamat bertumbuh di dalam Kristus!
Bidang Pembinaan
Sinode Gereja Kristus Yesus
DAFTAR ISI
Bab 1
MENATA
KEHIDUPAN
“Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil
kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal,
akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu,
sesudah kamu menderita seketika lamanya.”
(1 Petrus 5:10)
Alat-alat dan cara-cara puzzle ini dimainkan secara lebih terinci dapat
disebutkan di sini.
• Puzzle adalah sebuah permainan memecahkan misteri sebuah gam-
bar. Gambarnya itu sendiri sudah tersedia namun perlu ditebak.
• Gambar tersebut terpotong-potong menjadi: 10, atau 20, atau 50,
atau 100, atau 300, atau 500, atau 1000, atau 1500, bahkan ada yang
Menata Kehidupan
sampai 5000 atau lebih.
• Semakin banyak potongannya (dalam bahasa Inggrisnya: piece), se-
makin sulit pula menyusun pieces itu sampai akhirnya gambar ber-
hasil disusun atau ditebak.
• Setiap potongan memiliki bentuk yang unik dan tidak ada yang per-
sis sama.
• Pada puzzle yang potongan-potongannya minimal terdiri dari 500
buah, biasanya membutuhkan kesabaran, ketelitian, ketekunan, dan
waktu yang relatif panjang untuk diselesaikan.
• Dalam kondisi tertentu, misalnya: puzzle itu bukan barang yang baru
dan pernah dimainkan berkali-kali, ternyata ada satu potongan atau
piece yang hilang. Akibatnya tingkat kesulitan untuk memecahkan
puzzle ini bertambah. Dan biasanya si pemain baru tahu bahwa ada
satu potongan yang hilang setelah semua potongan dipasang. Jika
satu potong puzzle yang hilang sudah membuat si pemain begitu
repot, apalagi jika yang hilang lebih dari satu potong!
Menata Kehidupan
A. Potongan-potongan Kehidupan Kita
Seperti pada puzzle yang terdiri dari puluhan bahkan ratusan potong-
an gambar, demikian pula dengan kehidupan kita sebagai orang-orang
Kristen. Kehidupan kita belum sepenuhnya utuh, terpotong-potong, ti-
dak nyambung, tidak jelas potretnya seperti apa. ‘Potongan-potongan’
kehidupan kita itu bisa berupa: satu perangkat kepribadian kita, para
anggota keluarga kita, para sahabat kita, kerohanian kita, persoalan hi-
dup kita, masa lalu kita, masa kini kita, masa depan kita, berbagai peris-
tiwa, ujian, pencobaan, kesuksesan dan kegagalan, dan banyak lagi
yang lain. ‘Potongan-potongan’ itu merupakan campuran antara hal-hal
yang baik dan yang jahat, yang menyenangkan dan yang menyedihkan,
yang menggirangkan hati dan yang penuh dengan air mata, yang mem-
bahagiakan dan yang menyengsarakan, yang menyemangati dan yang
membuat putus asa, yang membangun dan yang merusak, yang terang
dan yang gelap, yang kelihatan dan yang tersembunyi, yang dapat di-
mengerti dan yang tidak dapat dipahami, yang dapat diterima dan yang
tidak masuk akal, yang memperkenankan hati Tuhan dan yang menyu-
sahkan Tuhan.
Menata Kehidupan
B. Keunikan Diri Kita dalam Gambar Allah
10 Menata Kehidupan
dengan sesamanya. Hampir setiap waktu hatinya mengalami perasaan
sukacita dan leluasa.
14 Menata Kehidupan
hal-hal itu terjadi di dalam kehidupan kita atas seizin Allah. Artinya:
ketika peristiwa terjadi melawan hukum-Nya, Allah tidak berinter-
vensi. Dia membiarkan semuanya terjadi walaupun Dia tetap meng-
awasi kita. Kita memiliki Sang Penolong, Penghibur, Sahabat karib,
Juruselamat, Pemimpin sempurna, yakni Allah Tritunggal. Allah kita
tahu dan mengerti semua persoalan dan kekurangan di kehidupan kita
masing-masing. Dia menyediakan pengampunan, kesempatan kedua,
jalan keluar, kekuatan, dorongan, dan semua yang kita perlukan. Kunci
kekuatan dan harapan kita ada di dalam kuasa Tuhan. Coba simak 2
Korintus 4:7-12.
Dari liku-liku memasang puzzle yang rumit, saya belajar banyak hal.
Sukses atau gagal tidak menjadi masalah. Itu hanya sebuah permainan
teka-teki. Saya belajar sedikitnya tentang bagaimana melakukan se-
buah analisa, tentang kesabaran, tentang daya juang, dan tentang tang-
gung jawab. Jika saya cepat menyerah, paling sedikit saya merasa malu
pada diri sendiri. Jadi, saya harus berjuang dan mengerjakan bagian
saya sampai gambarnya selesai dipecahkan. Di dalam Alkitab, gam-
bar sempurna tentang diri kita ada di tangan Tuhan. Kita adalah salah
satu karya Agung-Nya. Di sisi yang lain, Tuhan juga telah mengerjakan
karya Agung-Nya di dalam Kristus Yesus yang sudah menjadi kur-
ban demi pengampunan bagi orang-orang berdosa. Barangsiapa yang
mengerti dan mau membuka hatinya untuk mempercayai Yesus sebagai
Tuhan dan Juruselamatnya, dosa-dosanya diampuni dan dia memiliki
kehidupan yang kekal. Karya Agung Allah ini masih belum dialami
oleh milyaran orang tersesat secara rohani di dunia ini. Adalah bagian
kita setelah diselamatkan untuk mencari calon-calon murid Kristus se-
lama masih ada kesempatan (Matius 28:19-20).
Menata Kehidupan 15
ter, dan kemauan saya diubahkan. Ketiga, saya digerakkan oleh Roh
Kudus untuk memberitahukan teman-teman saya tentang Juruselamat
saya. Saya giat melayani Tuhan di gereja, saya mengikuti kursus-kur-
sus penginjilan pribadi, saya terjun memperkenalkan Kristus ketika ada
peluang, khususnya di kalangan kolega sekantor saya. Adalah anugerah
Tuhan juga yang akhirnya saya dipanggil untuk menjadi seorang hamba
Tuhan secara penuh waktu walaupun ketika saya harus pergi ke semi-
nari Alkitab di tahun 1982, saya harus meninggalkan jabatan penting
saya di perusahaan, penghasilan besar saya dari pekerjaan profesional
saya, cita-cita saya untuk menjadi seorang ahli audit keuangan, serta
mobil kesayangan saya. Saya tunduk kepada proses pembentukan dan
panggilan Ilahi yang Tuhan kerjakan di dalam diri saya. Saya adalah se-
bagaimana adanya saya: penuh kekurangan, tidak sempurna, masih ba-
nyak membuat kesalahan secara berulang-ulang, namun satu hal yang
pasti bahwa hingga saat ini saya masih berkomitmen untuk menger-
jakan bagian saya sebagai anggota tubuh Kristus, yakni melayani dan
menolong orang lain memahami jalan ke surga. Bagian saya adalah
memenuhi harapan Bapa surgawi.
G. Penutup
16 Menata Kehidupan
Jurnal Kehidupan
Menata Kehidupan 17
Hari ke-2: Keunikan diri Anda dalam gambar Allah.
Apa saja yang Anda sadari tentang keunikan diri Anda? (Petunjuk:
pikirkan kekuatan-kekuatan Anda dan daftarkan hal-hal yang Anda
butuhkan perhatian khusus untuk dikembangkan)
18 Menata Kehidupan
Hari ke-3: Gambar atau potret hidup Anda di mata-Nya.
Menata Kehidupan 19
Hari ke-4: Kehidupan Anda di dalam pembentukan-Nya.
20 Menata Kehidupan
Hari ke-5: Ruang kosong yang diizinkan-Nya.
Menata Kehidupan 21
Hari ke-6: Bagian Anda sebagai karya agung-Nya.
Menurut Anda, apa bagian yang perlu Anda kerjakan bagi Kerajaan
Allah mulai saat ini? Jika Anda sudah menjalani bagian Anda di masa
yang lalu, bagaimana Anda dapat melakukan itu lebih baik lagi di masa
yang akan datang? (Petunjuk: harap menuliskannya secara terperinci,
seperti ketika membuat sebuah action plan)
22 Menata Kehidupan
bab 2
KARYA AGUNG
ALLAH
“Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam
Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik,
yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau,
supaya kita hidup di dalamnya.”
(Efesus 2:10)
Anda adalah suatu karya agung, suatu mahakarya yang luar biasa.
Diri Anda indah dan unik. Anda adalah karya agung Allah. Anda adalah
mahakarya Allah yang diciptakan untuk kemuliaan-Nya.
Keindahan diri kita justru terletak pada keagungan Pencipta kita. Ayat
10a mengatakan, “Karena kita ini buatan Allah.” Paulus sedang meng-
ingatkan jemaat Efesus bahwa baik dirinya yang Yahudi maupun je-
maat Efesus yang sebagian besar adalah orang-orang Yunani adalah
buatan Allah. Dalam konsep Alkitab, pengertian bangsa Yahudi dan
Yunani adalah mencakup semua bangsa. Frasa dalam ayat ini meng-
ingatkan kita pada Kejadian 1:1, “Pada mulanya Allah menciptakan
langit dan bumi.” Allah adalah sumber utama dari keberadaan alam se-
mesta, sumber utama dari kehidupan manusia dan sekaligus merupakan
fokus kehidupan yang menggerakkan manusia. Allah selalu menjadi
yang awal. Sebelum manusia ada, Allah sudah ada. Sebelum manusia
bekerja, Allah sudah bekerja. Sebelum manusia berkarya, Allah sudah
berkarya.
Semua yang diciptakan Allah pasti luar biasa, tetapi manusia jauh
lebih luar biasa daripada ciptaan yang lain. Manusia dibuat dengan
“dahsyat dan ajaib” segambar dan serupa dengan Allah. Tuhan telah
membentuk kita menjadi manusia yang memiliki bentuk fisik, spiritual,
dan talenta-talenta yang berbeda-beda dan menenunnya ketika kita ma-
sih berada di dalam kandungan ibu kita.
Mungkin Anda masih ragu karena Anda tidak melihat sesuatu pun
yang indah dalam diri dan hidup Anda. Di mata Allah, Anda adalah
karya agung-Nya. Anda adalah ‘puisi’-Nya yang indah.
Apa pun yang orang lain katakan tentang Anda, itu tidak terlalu pen-
ting. Yang terpenting adalah apa yang Tuhan katakan tentang Anda,
24 Karya Agung Allah
“You are a masterpiece of God.” Kamu adalah karya agung-Ku. Kamu
adalah ‘puisi’-Ku.
Diciptakan dua kali bukan karena buatan yang pertama kurang baik.
Dalam kitab Kejadian pasal 1, kita melihat bahwa setiap kali Allah sele-
sai menciptakan alam semesta dengan segala isinya, termasuk manusia,
Alkitab mengatakan bahwa “Allah melihat bahwa semuanya itu baik.”
Kita dibuat dua kali karena ‘puisi’ yang lama itu telah rusak karena
dosa. Kebebasan yang diberikan oleh Allah kita pergunakan dengan
salah sehingga gambar dan rupa Allah yang ada dalam diri kita menjadi
rusak total. ‘Puisi’ itu tidak lagi mampu memancarkan keindahan yang
seharusnya dipancarkannya.
Dalam Efesus 2:1, Paulus berkata “Kamu dahulu sudah mati karena
pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.” Dosa telah merusak se-
gala yang baik yang Allah ciptakan. Dosa juga merusak moral dan hi-
dup kita. Di mata Allah, kita tidak lagi hidup sebagaimana yang Allah
inginkan. Kita telah mati. Semua makhluk hidup yang telah mati mem-
punyai dua ciri utama. Pertama, ketidakberdayaan. Orang yang mati
tidak mampu melakukan apa-apa, ia tidak berdaya. Pada waktu kita
hidup di dalam dosa, kita tidak mampu lagi menjadi tuan atas diri kita.
Pikiran dan hati kita telah ditawan oleh dosa dan menjadi budak dosa.
Kita tidak bisa berkata tidak kepada dosa, kita tidak berdaya. Kedua
adalah mengalami pembusukan. Sesuatu yang telah mati, lambat laun
akan membusuk. Kematian rohani menyebabkan jiwa kita mengalami
pembusukan. Sesuatu yang mati lambat laun akan membusuk. Kema-
tian rohani menyebabkan jiwa kita mengalami pembusukan. Makin
Karya Agung Allah 25
hari watak kita, karakter kita, dan hati kita makin tidak baik. Hidup kita
bukan makin kudus, tetapi makin kotor. Segala sesuatu yang jahat, licik
dan najis tersimpan dalam hati kita dan kita melakukannya. Namun
pada ayat 4 Paulus berkata, “Tetapi, Allah yang kaya dengan rahmat,
oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,
telah menghidupkan kita ....“
Setelah itu, Allah tidak lagi murka kepada kita, bahkan Ia meng-
hidupkan, membangkitkan dan juga memberikan kita tempat untuk me-
merintah bersama-sama dengan Dia (ayat 5, 6). Kita yang dulu adalah
musuh Allah, diampuninya, diperdamaikan, bahkan dijadikan rekan
sekerja-Nya. Benarlah apa yang dikatakan Paulus dalam 2 Korintus
5:17, “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru:
Keunikan kita bukan hanya sampai di sana. Setiap kita yeng telah
menjadi ciptaan baru oleh Roh-Nya dilengkapi dengan karunia-karunia
yang unik. Allah tidak pernah menduplikasi karya-Nya. Ia seniman ter-
besar yang tidak pernah kehabisan kreaktifitas. Tidak satupun dari kita
yang dibuat-Nya sama, juga dalam karunia-karunia-Nya. Penciptaan
kedua itu membuat kita begitu unik.
Kita adalah karya agung Allah. Kita diciptakan dengan indah dan
unik. Jangan meremehkan apa yang Tuhan ciptakan dengan dahsyat
dan ajaib. Kita harus menghargai diri kita dan melihat diri kita seba-
gaimana Allah melihat kita. Kita diberi-Nya karunia-karunia, talenta-
talenta, kelebihan-kelebihan yang sangat unik.
Allah tidak menyelamatkan kita supaya kita bisa hidup dalam ruang
nyaman (comfort zone) kita. Tetapi, Ia ingin agar kita, sebagai karya
agung-Nya, hidup dengan memancarkan kemuliaan Allah sehingga se-
tiap orang yang melihat kita kagum dan memuji Sang Pencipta. Peker-
jaan baik seharusnya manjadi gaya hidup dari orang-orang yang telah
mendapat kasih karunia Allah yaitu dengan melakukan pekerjaan baik.
Sebagai karya agung Allah, kita tidak mungkin berdiam diri atau ha-
nya hidup bagi diri sendiri. Itu tidak sesuai dengan rencana Allah yang
menciptakan kita untuk menjadi karya agung-Nya. Ada “kavling ke-
baikan” yang Allah tetapkan untuk kita kerjakan. Masing-masing kita
mendapat “kavling” yang berbeda-beda. Mari kita singsingkan lengan
baju kita dan terjun mengerjakannya. Jangan tunggu lagi, jangan berda-
lih lagi. Ada banyak perbuatan-perbuatan baik yang harus kita kerjakan
bagi sesama kita. Mereka membutuhkan Kristus. Bagaimanakah orang-
orang seperti itu bisa dijangkau bila tidak ada yang memberitakannya?
Bagaimana mereka bisa mendengar bila kita para karya agung-Nya
tidak rela untuk meluangkan waktu dan bersahabat dengan mereka?
Demi Tuhan yang telah mengasihi Anda, kasihilah Tuhan dengan me-
ngasihi orang-orang yang dikasihi Tuhan itu.
Jangan pernah lupa bahwa kita ini karya agung Allah. Apa pun pendapat
orang tentang kita, tidak membuat perbedaan apa pun. Di mata Allah
kita ini tetap karya agung-Nya yang diciptakan dengan harga yang sa-
ngat mahal, yaitu darah Anak-Nya sendiri, Yesus Kristus. Ia ingin kita
hidup untuk kemuliaan-Nya dengan cara melakukan perbuatan-perbu-
atan baik yang telah disiapkan sebelumnya.
Alkitab mengajarkan bahwa diri Anda adalah karya agung Allah. Coba
Anda menjalani kehidupan hari ini dengan kesadaran bahwa Anda
adalah karya agung Allah. Hal-hal apa yang perlu ada di dalam sikap
Anda hari ini dan coba aplikasikan.
Hari ini Anda harus belajar keluar dari comfort zone Anda yang mem-
buat Anda tidak bisa memancarkan kemuliaan Allah bagi orang lain.
Wilayah nyaman apakah yang Anda rasa menghalangi Anda untuk me-
nyatakan kemuliaan Allah dan hari ini di dalam anugerah Allah keluar-
lah dari wilayah nyaman Anda.
Cobalah pada hari ini Anda lebih memperhatikan sekitar Anda dan
pikirkan perbuatan baik apakah yang Allah ingin untuk Anda kerjakan
dari apa yang Anda lihat tersebut dan lakukanlah.
Coba Anda pikirkan apa kata Allah tentang diri Anda sebagai karya
agung-Nya yang ditebus dengan harga mahal yaitu dengan darah
Yesus Kristus, ketika Anda gagal di dalam pencapaian Anda. Ada 2
pilihan, Pertama, “Aku muak denganmu dan Aku membuang engkau;
atau Kedua, “Aku mengasihimu dan Aku akan menopangmu.” Ketika
Anda sadar bahwa Anda adalah karya agung Allah di dalam Kristus,
maka pilihan ke-2 lah yang harusnya terlintas di dalam pikiran Anda.
Bagaimanakah sikap Anda ketika Anda gagal ketika Allah bersikap di
dalam pilihan ke-2? Hiduplah seperti itu hari ini.
Hari ini adalah hari terakhir untuk jurnal tema bab ini. Kemarin Anda
memikirkan apa kata Allah tentang Anda, sekarang pikirkan apa kata
orang tentang diri Anda. Setelah Anda melewati bahan bacaan bab ini
dan 5 hari jurnal, bagaimanakah Anda menyikapi pendapat orang ten-
tang diri Anda baik yang positif mau pun yang negatif?
Pemazmur mengajar kita untuk bukan saja membaca, tetapi juga un-
tuk “merenungkannya siang dan malam.” Disiplin yang selama ini
kita jalankan adalah membaca Alkitab tanpa “mengunyahnya” dengan
teliti. Pembacaan yang demikian tidak akan dapat menjadi pembacaan
yang formatif (bersifat membentuk kita) karena ia akan menjadi seke-
dar pengisi otak dan menjadi suatu pengetahuan belaka.
Tentu bukan maksud pemazmur kita memakai seluruh waktu kita dalam
keseharian hanya untuk merenungkan firman Tuhan dalam hidup kita.
Namun, dalam sela-sela kegiatan kita tiap hari, firman Tuhan dapat
menjadi pokok refleksi. Pencetakan Alkitab memberi dua pengaruh. Di
satu pihak, Alkitab dapat dengan mudah disebarkan dan dibaca oleh
jutaan orang ke seluruh dunia. Di lain pihak, pencetakan Alkitab mem-
buat memori kita tidak bekerja lagi. Orang Israel pada waktu dahulu
tidak mempunyai Alkitab pribadi. Mereka mendengarkan firman Tuhan
dan menghafalkannya. Namun, sekali firman Tuhan dapat dengan mu-
dah dibaca kita tidak lagi menghafal Alkitab. Alkitab yang kita miliki
tidak membantu kita untuk mengingatnya, tetapi justru membantu kita
melupakannya.
Hal ini serupa dengan nomor telepon. Sebelum ada memori dalam
telepon genggam kita, kita dapat mengingat nomor telepon teman-te-
man dekat dan tentunya keluarga kita. Namun, sekali nomor-nomor
tersebut tercatat dalam memori telepon kita, kita tidak lagi dapat meng-
ingatnya, bahkan nomor telepon orang yang paling dekat dengan kita.
Bila kita memiliki disiplin untuk melakukan saat teduh setiap hari,
setelah kita membaca Alkitab, kita cenderung untuk tidak memperhati-
kannya lagi karena prosedur pembacaan kita selesai setelah kita menu-
tup saat teduh kita. Dan kita seperti orang yang bercermin, “Baru saja
ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana
rupanya” (Yakobus 1:24). Bagi kita, firman yang kita baca seperti no-
mor telepon yang telah dimasukkan ke dalam telepon genggam kita.
Selesai membaca kita tidak lagi mengingatnya karena kita tahu kita
dapat kembali melihatnya bilamana saja kita mau. Membaca Alkitab
dengan cara yang demikian membuat kebenaran Alkitab menjadi ke-
benaran masa lalu belaka. Kebenaran Alkitab itu menjadi kebenaran
dalam hidup orang-orang Kristen pada masa lalu, tetapi tidak merupa-
Sebagaimana Anda membaca Alkitab setiap hari, demikian pula hari ini
Anda membaca Alkitab. Hari ini dan seterusnya mulai latihlah diri Anda
bukan saja membaca Alkitab, namun juga belajar merenungkannya se-
bagaimana diajarkan di dalam bab ini. Cobalah Anda membaca bagian
firman Tuhan yang Anda baca hari ini dengan lebih cermat lagi sambil
dipikirkan apa yang dimaksudkan oleh firman Tuhan itu. (Caranya:
Bacalah bagian tersebut berulang-ulang setidaknya 3-4 kali di mana
setiap pengulangan pembacaannya semakin diperlambat kecepatannya
agar Anda dapat menyimak setiap kata dan mulai memikirkan apa yang
dimaksud oleh firman Tuhan). Catatlah apa yang Anda dapatkan dari
perenungan tersebut.
Hari ini Anda kembali membaca Alkitab sesuai dengan jadwal bagian
yang harus Anda baca. Praktekkan kembali dengan bahan hari ini apa
yang Anda lakukan di dalam merenungkan firman Tuhan kemarin. Se-
bagai tambahannya adalah coba Anda pikirkan dan rasakan apa yang
ada di hati Tuhan bagi Anda secara pribadi. Catatlah itu baik-baik dan
biarlah bagian itu mengiringi perjalanan hidup Anda hari ini untuk te-
rus direnungkan.
Setelah Anda melalui 4 hari pelatihan, hari ini Anda kembali melaku-
kan sebagaimana di hari pertama sampai dengan keempat. Hari ini co-
balah Anda mencatat kesulitan-kesulitan apa yang Anda alami selama
ini, coba pikirkan langkah-langkah apa yang dapat Anda lakukan seba-
gai jalan keluar atau setidaknya menjadi solusi bagi kesulitan Anda dan
doakan.
Hari ini adalah hari terakhir pelatihan Anda dengan pelajaran bab ini.
Agar kelangsungan kebiasaan yang baik yang telah Anda lakukan tetap
dapat dilakukan, siapkanlah buku catatan khusus untuk mencatat perja-
lanan rohani Anda dengan firman Tuhan. Mulai hari ini dan seterusnya
Anda mencatatkan langkah-langkah di hari pertama sampai dengan ke
lima di dalam perenungan firman Tuhan di dalam buku catatan khu-
sus dan evaluasilah atau bacalah kembali apa yang telah Anda tulis di
dalam catatan khusus tersebut setelah melewati beberapa hari.
B. Penjaga Perilaku
Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah melakukan firman Tuhan
secara utuh. Paulus menyatakan, “tiap-tiap manusia kepunyaan Allah
diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.” (2 Timotius 3:17) dan per-
lengkapan itu adalah firman Tuhan (2 Timotius 3:16). Gambaran Pau-
lus di bagian tersebut adalah bahwa “segala tulisan yang diilhamkan
Allah” (yaitu firman Allah) mempunyai manfaat. “Segala tulisan” yang
dimaksud oleh Paulus itu mencakup keseluruhan firman Tuhan. Ini ber-
arti setiap orang percaya dipanggil untuk memahami dan melakukan
firman Tuhan tanpa pilih-pilih. Setiap orang percaya tidak boleh me-
milih bagian tertentu saja yang mau dia taati. Jika itu bagian yang me-
nyenangkan, maka dia mau taat. Jika itu bagian yang tidak disukainya,
maka dia tidak mau menaatinya. Ini tidak boleh terjadi demikian.
Lalu, hal keempat yang perlu kita miliki adalah Teman/Sahabat ro-
hani yang sehati dan sedia untuk mengingatkan kita. Penulis kitab Peng-
khotbah menyatakan pentingnya seorang teman untuk membantu kita
(Pengkhotbah 4:9-11). Sahabat rohani ini bukan seorang yang sekadar
tempat kita bercerita. Bukan juga sekadar seorang yang tahu pergu-
mulan kita. Sahabat rohani ini adalah seorang yang bisa kita bagikan
pergumulan kita, yang tahu pergumulan kita, dan yang mau mendoakan
serta mengingatkan kita akan tekad-tekad kita untuk menaati firman
Tuhan. Karena itu, carilah sahabat rohani itu dalam gereja dimana kita
biasa beribadah. Itu bisa kita dapatkan melalui persekutuan komisi atau
persekutuan doa di gereja, rekan pelayanan, pasangan hidup kita, atau
dalam kelompok-kelompok kecil di gereja. Ceritakanlah dan bagikan
pergumulan kita untuk menaati firman Tuhan dengan sahabat rohani
kita itu. Biarlah sahabat-sahabat rohani ini menjadi berkat yang me-
nguatkan dan mendoakan kita untuk berjuang dalam kehidupan iman
di dunia ini.
Hal kelima adalah kita perlu memiliki kesiapan hati dan kewaspadaan
untuk menghadapi kesulitan dan tantangan dalam menerapkan firman
Tuhan. Kita perlu ingat bahwa kita ada di dalam dunia yang tidak
Pikirkanlah bagian firman Tuhan yang Anda baca atau yang sudah Anda
ketahui, tetapi belum Anda lakukan. Apa sebab Anda belum melaku-
kannya? Pikirkanlah cara yang realistis dan sederhana untuk melaku-
kan bagian firman tersebut pada hari ini dan cobalah lakukan firman
tersebut.
Apakah bagian firman Tuhan yang Anda pelajari hari ini? Apakah ada
tekad yang Anda ambil untuk dilakukan? Segeralah lakukan, jangan
tunda. Di akhir hari ini, bersyukurlah dan pelajari apa yang Anda dapat-
kan dari melakukan firman Tuhan dengan segera.
Dari bagian firman Tuhan yang Anda baca hari ini, pilihlah ayat yang
mendukung tekad untuk melakukan firman Tuhan dan berusahalah un-
tuk menghafalkannya. Apakah ada kesulitan untuk mulai membiasakan
mengingat bagian firman yang akan dilakukan? Cobalah cari cara un-
tuk mengingat bagian firman Tuhan.
Di akhir jurnal bahan ini, ujilah seberapa banyak kemajuan Anda dalam
melakukan firman Tuhan. Apakah Anda makin rindu untuk melakukan
firman Tuhan? Dalam semua itu, seberapa banyak Anda berdoa dan
berharap pada kuasa dan pimpinan Roh Kudus? Ingatlah selalu bahwa
keberhasilan kita menaati firman Tuhan bergantung sepenuhnya pada
kuasa dan pimpinan Roh Kudus. Karena itu, teruslah berdoa dan ber-
serah pada Dia yang memberi kekuatan dan kemampuan untuk melaku-
kan firman-Nya.
A. Meneladani Yesus
Namun dalam Lukas 11:1 di sana kita membaca, bahwa pada waktu
murid-murid Tuhan Yesus menyaksikan Tuhan Yesus berdoa, dicatat
dalam bagian firman itu bahwa para murid Tuhan Yesus memohon ke-
pada-Nya: Tuhan, ajarlah kami berdoa!
Doa bukan terletak pada sistematisnya isi doa kita, tapi pada keya-
kinan bahwa Allah mendengar dan mempedulikan doa kita (Yakobus
5:16). Artinya, doa yang penuh kuasa adalah doa yang dipanjatkan de-
ngan penuh iman. Namun iman yang dimasudkan bukannya mengi-
mani keinginan, perasaan atau akal pikir kita sendiri, tapi iman yang
benar adalah mengimani apa yang Allah ingin kita lakukan. Artinya,
bukan berdasarkan pada kita suka atau tidak suka, tapi terletak pada apa
yang menjadi keputusan Allah atas diri kita.
Sebenarnya salah satu ciri orang yang sudah lahir baru dan menerima
keselamatan dari Tuhan Yesus adalah adanya kerinduan berdoa kepada
Allah. Berdoa berarti bersekutu dengan berkomunikasi dengan Allah
Bapa kita. Doa bukan sekedar sarana untuk meminta-minta sesuatu ke-
pada Allah. Melalui doa kita membuka hati kita pada Allah sekaligus
seruan hati kita kepada Allah. Berdoa bagaikan halnya dua orang yang
saling mengasihi bersekutu dengan indah, terbuka dan penuh dengan
kedekatan.
Mari hari ini kita belajar seperti Tuhan Yesus, yang sekalipun Dia adalah
Allah, namun Dia juga tetap memiliki waktu persekutuan doa pribadi
dengan Bapa-Nya. Coba renungkan Markus 1:32-39. Yesus begitu sibuk
hari itu melakukan pelayanan yang tentu sangat lelah secara fisik. Tapi
di ayat 35 menyebutkan, “pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap....
Ia (= Yesus) berdoa di sana”. Bahkan murid-murid Yesus waktu men-
cari Yesus, mereka tahu persis dimana Yesus berada; itu artinya Yesus
memang biasa rutin berdoa ditempat itu!! Tuliskan tekad Saudara untuk
memiliki kebiasaan berdoa seperti Yesus. (Saran: milikilah waktu doa
yang tetap setiap hari dengan menyediakan waktu yang cukup untuk
berdoa sebagai disiplin rohani Anda)
Baca perikop Matius 26:36-46, lalu bandingkan perikop ini dengan ba-
gian dalam Lukas 22:39-46. Kisah pergumulan yang sangat berat yang
dirasakan Tuhan Yesus menjelang penyiksaan dan penyaliban-Nya
dibawa-Nya dalam doa di Taman Getsemani. Jika Saudara memiliki
pergumulan apapun, tuliskan di bawah ini, dan apa yang ingin Allah
perbuat bagi Saudara. Ingatlah, setelah menuliskannya bawalah seluruh
pergumulan Saudara tersebut dalam doa kepada-Nya.
Waktu yang paling tepat untuk mulai memiliki kebiasaan yang baik
untuk berdoa adalah “sekarang”. Oleh karena itu, mulailah membuat
jurnal doa harian Anda seperti contoh di bawah ini. Buatlah model se-
perti contoh di buku atau lembaran, dan biasakan melakukan hal ini
bersamaan dalam saat teduh harian dan doa harian Anda.
B. Tuhan Berbicara
74 Mendengarkan Tuhan
Ada dua hal yang perlu kita perhatikan disini:
Pertama, Tuhan memang berbicara melalui Alkitab. Tetapi Alkitab bu-
kanlah sekedar kitab sejarah, cerita tentang orang-orang masa lalu yang
sudah meninggal, cerita tentang bagaimana dulu Tuhan berhubungan
dengan mereka. Tidak! Kesalahan banyak orang Kristen adalah mem-
baca Alkitab seperti buku yang mati dan seolah-olah Tuhan juga adalah
Tuhan yang mati yang hanya menitipkan pesan kepada kita di dalam
Alkitab! Padahal Alkitab adalah firman Tuhan yang hidup kepada ma-
nusia yang hidup. Alkitab juga adalah kata-kata Tuhan yang hidup un-
tuk kita yang hidup hari ini di zaman ini. Maka membaca Alkitab bukan
mencari prinsip hidup, prinsip moralitas atau kata-kata mutiara, tetapi
mencari apa yang Tuhan ajarkan, nyatakan, tunjukkan kepada kita di
masa kini.
Bukan berarti kita bisa sesuka kita menafsirkan Alkitab sesuai situa-
si yang kita hadapi hari ini. Alkitab mencatat isi hati dan tindakan yang
Allah nyatakan kepada orang di masa lampau. Kita harus mempelajari
Alkitab dengan benar, apa yang dimaksudkan Tuhan di masa lampau
itu. Tetapi langkah berikutnya adalah apa yang ingin dikatakan oleh
Tuhan yang sama, Tuhan yang hidup itu kepada kita melalui semua
kalimat, cerita, dan penyataan itu kepada kita.
Satu contoh praktis adalah tentang saat teduh. ‘Saat teduh’ adalah
istilah yang dipakai orang Kristen untuk menyebut waktu khusus untuk
membaca Alkitab dan berdoa. Tidak jelas siapa yang pertama kali me-
ngeluarkan istilah ini, tetapi istilah yang dia pakai sangat menarik. Dia
tidak menyebutnya sebagai ‘saat membaca Alkitab’ atau ‘saat berdoa’
tetapi ‘saat teduh’. Sebuah waktu yang dipakai untuk teduh, tenang, dan
menemukan kedamaian. Kita tahu isinya adalah membaca Alkitab dan
berdoa, tetapi penekanannya adalah pada keteduhan yang kita temukan
waktu membaca Alkitab dan berdoa.
Mendengarkan Tuhan 75
(baik lewat buku ataupun online)! Kita bisa lakukan itu sambil duduk
di bis, atau sambil membaca di handphone atau komputer kita. Maka
kalau kita ditanya, “Apakah sudah bersaat teduh?”, asalkan kita sudah
membaca artikel itu, kita akan berkata “Sudah!”
Saat teduh isinya adalah membaca Alkitab dan berdoa. Lebih dalam
lagi, saat teduh adalah waktu khusus dengan Tuhan. Kita berbicara
kepada-Nya dan mendengar suara-Nya. Kita bersekutu dengan Dia.
Mengapa lalu ini diganti dengan membaca artikel renungan? Membaca
buku renungan di bis atau artikel renungan online tidak salah. Tetapi
benarkah kita menemukan keteduhan? Merasakan duduk diam, tenang,
mencari wajah Tuhan, mendengarkan Dia berbicara dan menerima da-
mai-Nya? Benarkah itu adalah saat yang T-E-D-U-H bagi kita? Cara
kita membaca Alkitab menunjukkan apakah kita percaya bahwa Tuhan
adalah Tuhan yang hidup atau tidak.
76 Mendengarkan Tuhan
nya temannya itu. Sebelum selesai berdoa, dia sadar Tuhan berkata:
“Apakah kamu berhak marah seperti ini? Apakah kamu tidak pernah
berbuat salah kepada orang lain? Kalaupun dia salah, mengapa kamu
tidak ampuni dia?” Dan dia menutup doanya dengan meminta am-
pun.
• Seorang bapak memberi nasihat kepada temannya tentang hubungan
suami dan istri yang baik. Tanpa tahu mengapa, salah satu nasihat
yang dia berikan kepada temannya itu terngiang terus di telinganya
sendiri! Dan karena itu dia memperbaiki hubungannya dengan istri-
nya.
Mendengarkan Tuhan 77
orang lain dalam komunitas itu (bandingkan dengan Kisah Para Rasul
15:28).
78 Mendengarkan Tuhan
but? Mengapa kita tidak mendengarkan apa yang Dia katakan dengan
penuh kasih? Kita harus memiliki hati mau dan rindu mendengarkan
Tuhan dan mau melakukan kehendak Tuhan
Terakhir, paling tidak ada dua hal yang diajarkan oleh Yesaya untuk
mendengar Tuhan:
Pertama, ia berkata, “Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku
untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan Allah telah membuka
telingaku, dan aku tidak akan memberontak, tidak berpaling ke be-
lakang.” (Yesaya 50:4-5). Ia menekankan sesuatu yang regular, terus
menerus, ‘setiap pagi’ Tuhan mempertajam pendengarannya untuk
mendengar seperti seorang murid. Jika kita membiasakan diri mencari
Tuhan dalam hidup kita sehari-hari, telinga hati kita akan makin ter-
biasa mendengar Dia. Tapi kalau kita hanya mencari petunjuk Tuhan
ketika kita sedang putus asa atau ketakutan, maka tidak heran kita tidak
pernah peka mendengar suara-Nya dalam hidup kita.
Kedua, syarat lain yang secara eksplisit disebutkan oleh Yesaya
adalah melakukan tindakan kasih kepada mereka yang membutuhkan.
Ia berkata, “apabila engkau melihat orang yang telanjang, …memberi
dia pakaian…pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN
akan menjawab,…apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar
apa yang kau inginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertin-
das… TUHAN akan menuntun engkau senantiasa…” (Yesaya 58:7-11).
Tuhan memberikan bimbingan-Nya kepada mereka yang mengasihi
Dia dan mengasihi sesama (dua hal yang tidak bisa dipisahkan).
C. Kesimpulan
Mendengarkan Tuhan 79
Nya.
Kesulitan kita juga berhubungan dengan bagaimana membedakan
mana suara Tuhan dan mana yang bukan. Kesulitan ini tidak boleh
membuat kita menutup kemungkinan bahwa Tuhan berbicara kepada
kita. Alkitab, firman Tuhan yang tertulis, adalah standar kita untuk me-
nilai mana yang dari Tuhan dan mana yang bukan.
Akhirnya, Tuhan menawarkan keintiman yang sama kepada kita
seperti kepada tokoh-tokoh iman yang kita baca kisah-Nya di dalam
Alkitab. Rindukah kita mengalami itu?
80 Mendengarkan Tuhan
Jurnal Kehidupan
(Bacalah dan lakukanlah setiap hal yang ditulis di bawah ini mulai dari pagi
hari. Pada malam hari, tuliskan pengalaman Anda secara singkat.)
Mendengarkan Tuhan 81
Hari ke-2: Peka kepada suara Tuhan melalui orang lain.
Hari ini cobalah untuk melatih diri peka mendengar suara Tuhan me-
lalui orang lain. Apa yang Anda dengar hari ini, apa yang orang lain
katakan kepada Anda hari ini, mungkin menjadi bimbingan Tuhan un-
tuk menuntun Anda atau untuk Anda memikirkan sesuatu.
82 Mendengarkan Tuhan
Hari ke-3: Mengenal lebih dalam sifat Tuhan.
Pikirkanlah satu saja sifat Tuhan yang Anda ingin renungkan, misalnya:
kasih, adil, berkuasa, atau yang lainnya. Berdoalah minta Tuhan tolong
supaya hari ini Anda mengenal sifat itu lebih dalam. Sepanjang hari ini,
pikirkan terus sifat Tuhan itu, dan lihat bagaimana Tuhan membimbing
Anda mengenalnya melalui berbagai hal yang terjadi hari ini.
Mendengarkan Tuhan 83
Hari ke-4: Menemukan makna dari sekitar.
84 Mendengarkan Tuhan
Hari ke-5: Melatih bersekutu dengan Allah di dalam keseharian.
Mendengarkan Tuhan 85
Hari ke-6: Mengingat orang lain.
Hari ini ketika berdoa, dengan tenang minta Tuhan munculkan nama
orang yang harus kita doakan. Berdoalah untuk setiap orang yang na-
manya dimunculkan Tuhan dalam ingatan Anda. Khusus untuk hari
ini, tuliskan langsung nama-nama orang itu dan pokok doa Anda untuk
dia.
86 Mendengarkan Tuhan
bab 7
PERUBAHAN HIDUP
“Karena itu, saudara-saudara,
demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu,
supaya kamu mempersembahkan tubuhmu
sebagai persembahan yang hidup, yang kudus
dan yang berkenan kepada Allah:
itu adalah ibadahmu yang sejati.
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini,
tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu,
sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah:
apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”
(Roma 12:1-2)
Perubahan Hidup 87
Jadi betapa pentingnya seorang manusia itu dilahirkan kembali, sebab
jikalau ia tidak dilahirkan kembali, maka ia tidak dapat melihat Kera-
jaan Allah. Melihat Kerajaan Allah maksudnya adalah mengalami Ke-
rajaan Allah.
Sebenarnya perubahan apa yang terjadi ketika seseorang dilahir-
kan kembali, sebagaimana yang ditulis di dalam 2 Korintus 5:17 yaitu
“menjadi ciptaan baru”? Pertama-tama, adalah perubahan secara natur
yaitu menerima pengampunan dari seluruh dosa, hati dan pikiran di-
sucikan dari seluruh dosa dan dilepaskan dari kuasa dosa, juga menga-
lami pembaruan hati dan pikiran; Kedua, perubahan secara status yaitu
menjadi anak-anak Allah. Peristiwa kelahiran kembali adalah peristiwa
yang satu kali terjadi dan tidak perlu terjadi berkali-kali. Seorang yang
sudah dilahirkan kembali disebut sebagai orang Kristen.
Sebagai orang Kristen, Allah menghendaki ia bertumbuh di dalam
seluruh aspek kehidupannya dan aspek kerohanian memegang peranan
yang amat penting di dalam kehidupan seorang Kristen. Oleh karena
itu, Allah terus bekerja di dalam diri orang Kristen melalui Roh Ku-
dus untuk memberikan pertumbuhan rohani di dalam diri orang Kristen
dan pertumbuhan rohani merupakan proses yang berlangsung seumur
hidup. Proses pertumbuhan rohani ini disebut dengan proses sanctifi-
cation (proses pengudusan). Proses pengudusan bertujuan agar orang
Kristen semakin serupa dengan Kristus.
Bahan ini hendak menolong kita, sebagai orang Kristen, memahami
dan mengalami bagaimana proses pengudusan itu terjadi di dalam ke-
hidupan orang Kristen dan yang kita sebut sebagai transformasi hidup
di dalam bahan ini.
Perubahan Hidup 89
2. Transformasi kehidupan adalah pekerjaan Allah di
dalam diri orang Kristen.
90 Perubahan Hidup
takan manusia adalah manusia yang rohani dan sosial. Demikian
juga ketika Allah menjadikan seseorang manusia yang baru di
dalam Kristus, selain Ia menjadikan manusia yang rohani, juga
menjadikan manusia itu berada di dalam persekutuan dengan orang-
orang Kristen lainnya. Allah memakai gereja-Nya bagi transforma-
si kehidupan dari orang Kristen. Selain melalui pengajaran firman
Tuhan yang ada di dalam gereja, persekutuan dengan orang percaya
serta pelayanan bersama merupakan cara Allah mengerjakan suatu
transformasi di dalam diri setiap orang Kristen.
Kata “budi” di dalam Roma 12:2 menunjuk kepada aspek batiniah dari
orang Kristen yang menyangkut pikiran, perasaan dan kehendak kita.
Di sini kita melihat kaitan yang erat antara kerohanian kita dengan pi-
kiran, perasaan dan kehendak kita. Sebagaimana tertulis di dalam Roma
8:5 “Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal
yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-
hal yang dari Roh.”
Perubahan Hidup 91
4. Transformasi kehidupan menuntut kesediaan orang
Kristen menjadi seorang murid Kristus.
92 Perubahan Hidup
Jurnal Kehidupan
Coba hari ini Anda pikirkan adakah satu hal di dalam diri Anda yang
Anda sungguh-sungguh ingin diubahkan oleh Tuhan, karena menurut
Anda hal tersebut menghalangi Anda untuk dapat dipakai Tuhan secara
efektif di dalam kehidupan sehari-hari. Coba Anda pikirkan apa yang
hendak Anda perbuat hari ini terkait dengan hal yang hendak Anda
diubahkan. Doakanlah dan serahkan kepada Tuhan dan mohon perto-
longan-Nya.
Perubahan Hidup 93
Hari ke-2: Harga yang harus dibayar.
Anda lanjutkan apa yang telah menjadi tekad Anda kemarin. Hari ini
coba Anda pikirkan harga apa yang harus Anda bayar yaitu penyang-
kalan diri dan salib yang harus Anda pikul karena Anda hendak meng-
alami perubahan sebagaimana tekad Anda kemarin. Apakah hari ini ada
kemungkinan Anda harus belajar menyangkal diri dan memikul salib
karena tekad Anda tersebut? Doakan dan mohon Tuhan menguatkan
dan menolong Anda.
94 Perubahan Hidup
Hari ke-3: Firman Tuhan yang menopang.
Terkait dengan tekad Anda, adakah ayat firman Tuhan yang Anda rasa
sangat relevan dengan tekad Anda tersebut dan apa janji firman Tuhan
yang dapat menguatkan Anda dan menjadi pegangan Anda? Doakan
dan mintalah Tuhan selalu mengingatkan firman Tuhan tersebut.
Perubahan Hidup 95
Hari ke-4: Saudara seiman sebagai penopang.
Terkait dengan tekad Anda, adakah seorang anak Tuhan, yang begitu
dekat dengan Anda dan Anda dapat mempercayainya, dimana Anda
dapat berbagi tekad Anda itu agar Anda mendapat dukungan dan ke-
kuatan melalui doanya. Atau jika Anda tidak mempunyai orang yang
demikian, apakah Anda telah menjadikan gereja sebagai wadah yang
kondusif bagi hal yang hendak Anda diubahkan? Apa kenyataannya?
Doakan hal ini.
96 Perubahan Hidup
Hari ke-5: Menghadapi tantangan.
Perubahan Hidup 97
Hari ke-6: Mengingat berkat Tuhan.
98 Perubahan Hidup
bab 8
proses yang BERKELANJUTAN
“Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan
akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.”
(2 Petrus 3:18)
“Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga diten-
tukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-
Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak
saudara.” (Roma 8:29)
Pertumbuhan seorang percaya bukan tanpa sasaran yang jelas dan bu-
kan tanpa ukuran. Sasaran dan ukuran dari pertumbuhan orang percaya
adalah mencapai keserupaan dengan Kristus. Menjadi seorang Kristen
yang sejati adalah menjadi seorang yang memiliki goal serupa dengan
Kristus dan untuk mencapai goal tersebut harus menjalani proses per-
tumbuhan seumur hidup. Pertumbuhan rohani seorang Kristen tidak
bisa berhenti atau hanya puas seadanya saja. Pertumbuhan rohani yang
terhenti bukan hanya tidak bertumbuh, tetapi bisa juga mengalami ke-
merosotan rohani.
102 Proses Yang Berkelanjutan
“Tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita
bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Ke-
pala.” (Efesus 4:15)
Renungkan sejenak: Coba pikirkan, dalam hal apa saja kita bertum-
buh menurut Efesus 4:15? Ke arah siapakah kita bertumbuh terus?
Rangkuman
1. Kita tidak boleh berhenti bertumbuh di dalam kerohanian kita.
2. Pertumbuhan rohani harus memiliki arah dan tujuan sesuai dengan
yang Alkitab paparkan kepada kita.
3. Pertumbuhan rohani terkait dengan pengenalan akan Tuhan dan
pengalaman bersama dengan Tuhan.
4. Pertumbuhan rohani menyentuh seluruh aspek di dalam kehidupan
kita setiap hari.
Apakah kesulitan atau kesusahan Anda hari ini dan bagaimana Anda
dapat bersyukur dan bersukacita dengan Anda merenungkan akan kasih
karunia Tuhan hari ini atas diri Anda?
Nyatakan kasih Anda yang nyata kepada setiap orang yang Anda temui
di dalam kehidupan Anda hari ini dan tuliskan kebaikan apa yang telah
Anda nyatakan hari ini.
Setiap orang yang menerima hadiah yang istimewa akan memiliki an-
tusiasme yang tinggi. Kasih karunia Tuhan Yesus itu begitu luar biasa
bagi kehidupan Anda bahkan kehidupan Anda itu sendiri adalah ka-
sih karunia. Kenyataan dari Anda begitu menghargai kehidupan Anda
yaitu dengan menjalankannya penuh antusiasme. Lakukan setiap aspek
kehidupan Anda hari ini dengan antusiasme yang tinggi dan tuliskanlah
pengalaman Anda hari ini.
Kehidupan Anda adalah kasih karunia Tuhan bukan karena Anda baik
dan benar, namun meskipun Anda tidak baik dan tidak benar. Menyadari
kasih karunia Tuhan atas Anda, akan mendorong Anda memiliki hati
yang mengerti akan keberadaan orang lain, sehingga Anda rela meng-
ampuni kesalahan orang lain. Hari ini lakukanlah hal itu dan tuliskan-
lah pengalaman Anda.
Menyadari kasih karunia Tuhan begitu mahal nilainya dan kasih karu-
nia Tuhan itu memampukan Anda di dalam segala kelemahan Anda,
maka karena kasih karunia Tuhan itu membuat Anda melakukan yang
terbaik di dalam setiap aspek kehidupan Anda. Hari ini lakukan segala
sesuatu dengan memberi yang terbaik dan ceritakan bagaimana hari ini
Anda telah melakukan yang terbaik.