Injil Abadi
Agama 250
Diterbitkan oleh
Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir
Salt Lake City, Utah
Komentar dan koreksi dihargai. Mohon mengirimkannya, termasuk kesalahan-kesalahan, ke:
Seminaries and Institutes of Religion Curriculum Services
50 E. North Temple St., Floor 8
Salt Lake City, Utah 84150-0008
USA
Email: ces-manuals@ldschurch.org
Mohon mencantumkan nama lengkap, alamat, lingkungan, dan pasak Anda.
Pastikan untuk memberikan judul buku pedoman. Kemudian sampaikan komentar Anda.
© 2015, 2016 oleh Intellectual Reserve, Inc.
Hak cipta dilindungi Undang-Undang
Dicetak di Amerika Serikat
Persetujuan Bahasa Inggris: 8/14
Persetujuan penerjemahan: 8/14
Terjemahan dari Jesus Christ and the Everlasting Gospel Teacher Manual
Bahasa Indonesia
12554 299
Daftar Isi
Kata Pengantar Buku Pedoman Guru Yesus Kristus dan Injil Abadi . . . . . . . . . . . v
1 Yesus Adalah Kristus yang Hidup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
2 Yesus Kristus Adalah Pusat dari Seluruh Sejarah Manusia . . . . . . . . . . . . 5
3 Yehova dan Pelayanan Prafana-Nya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
4 Yehova Menciptakan Bumi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14
5 Yesus Kristus Adalah Yehova dalam Perjanjian Lama . . . . . . . . . . . . . . 18
6 Perlambang, Bayangan, dan Simbol tentang Yesus Kristus . . . . . . . . . . 23
7 Yesus Kristus—Putra Tunggal Allah dalam Daging . . . . . . . . . . . . . . . 27
8 Yesus Kristus Menggenapi Segala Kebenaran . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32
9 Pengaruh Mendalam Juruselamat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 36
10 Mari, Ikutlah Aku . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 41
11 Yesus Kristus Berjalan Berkeliling Sambil Berbuat Baik . . . . . . . . . . . . 45
12 Mukjizat di Jalan-Jalan Palestina . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 51
13 Yesus Kristus Memanggil Dua Belas Rasul . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 56
14 Yesus Kristus Adalah Mesias . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 61
15 Yesus Kristus Memberlakukan Sakramen . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 66
16 Juruselamat Mendamaikan Dosa-Dosa Seluruh Umat Manusia . . . . . . . 72
17 Juruselamat Menderita dan Mati di Kayu Salib Kalvari . . . . . . . . . . . . . 77
18 Juruselamat Melayani di Dunia Roh . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 82
19 Dia Bangkit . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 88
20 Juruselamat Melayani kepada “Domba-Domba Lain”-Nya . . . . . . . . . . 94
21 Yesus Kristus Mengorganisasi Gereja-Nya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 99
22 Bapa dan Putra Menampakkan Diri kepada Joseph Smith . . . . . . . . . . 104
23 Juruselamat Memulihkan Imamat, Gereja, dan Injil-Nya . . . . . . . . . . 109
24 Dia Hidup! . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 114
25 Yesus Kristus Kelak Akan Kembali . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 119
26 Yesus Kristus Akan Memerintah sebagai Raja di Atas Segala Raja dan
Menghakimi Dunia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 125
27 Yesus Kristus Adalah Terang, Kehidupan, dan Pengharapan Dunia . . . . 130
28 Kesaksian Pribadi tentang Yesus Kristus. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 135
Selebaran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 141
Kata Pengantar Buku
Pedoman Guru Yesus
Kristus dan Injil Abadi
(Agama 250)
Apakah yang diharapkan dari seorang guru agama?
Sewaktu Anda mempersiapkan diri untuk mengajar, adalah penting untuk
memahami Tujuan Seminari dan Institut Religi:
“Tujuan kita adalah untuk menolong para remaja dan dewasa muda memahami serta bersandar
pada ajaran-ajaran dan Pendamaian Yesus Kristus, menjadikan memenuhi syarat bagi
berkat-berkat bait suci, dan mempersiapkan diri mereka, keluarga mereka, serta orang lain untuk
kehidupan kekal bersama Bapa mereka di Surga.” (Pengajaran dan Pembelajaran Injil: Buku
Pegangan untuk Guru dan Pemimpin di Seminari dan Insitut Religi [2012], x).
Anda dapat mencapai tujuan ini dengan menjalankan Injil, mengajar Injil dengan
efektif kepada para siswa Anda, dan mengelola kelas atau program Anda dengan
tepat. Sewaktu Anda mempersiapkan diri dan mengajar Injil dengan cara-cara ini,
Anda akan memenuhi syarat untuk memperoleh pengaruh dari Roh Kudus.
Anda memiliki kesempatan untuk membantu para siswa belajar dengan Roh
sehingga mereka dapat memperkuat iman dan memperdalam keinsafan mereka.
Anda dapat menolong para siswa mencapai ini sewaktu Anda menuntun mereka
untuk mengidentifikasi, memahami, merasakan kebenaran dan pentingnya dari,
serta mempersiapkan diri untuk menerapkan ajaran dan asas penting dari Injil
Yesus Kristus.
Buku Pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil adalah sumber penting untuk
memahami proses pengajaran dan bagaimana menjadi lebih berhasil di ruang
kelas. Seringlah merujuk pada buku pegangan ini.
v
P RA KATA
Pendahuluan
Bagian ini memberikan pengantar singkat untuk topik dan tujuan pelajaran.
vi
P RAKATA
Bagian Saran untuk Pengajaran berisikan setidaknya satu pernyataan ajaran atau
asas, yang muncul dalam huruf tebal. Sewaktu para siswa menemukan ajaran dan
asas ini dan membagikan apa yang telah mereka pelajari, kata-kata mereka
mungkin berbeda dengan kata-kata yang dinyatakan dalam buku pedoman. Ketika
ini terjadi, berhati-hatilah untuk tidak menyiratkan bahwa jawaban mereka salah.
Meskipun demikian, jika sebuah pernyataandapat diungkapkan dengan lebih
akurat, bantulah dengan hati-hati untuk membantu mengklarifikasi pemahaman.
Untuk membantu para siswa menjadi siswa tulisan suci seumur hidup, ajarlah
mereka bagaimana menggunakan alat bantu belajar yang tersedia dalam edisi
tulisan suci Orang Suci Zaman Akhir. Ambillah kesempatan di dalam kelas untuk
membantu para siswa melatih keterampilan dan metode penelahaan tulisan suci
(lihat Pengajaran dan Pembelajaran Injil, 20–23). Sewaktu Anda melakukannya, para
siswa akan meningkatkan kecintaan mereka terhadap tulisan suci, diberi kuasa
untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mereka, dan belajar untuk
dituntun oleh kuasa Roh Kudus.
Bacaan Siswa
Bagian ini mencantumkan petikan tulisan suci dan ceramah oleh para pembesar
umum Gereja yang akan memperkaya pemahaman siswa tentang topik-topik yang
terdapat dalam pelajaran. Doronglah para siswa untuk membaca materi-materi ini
sebelum mereka datang ke tiap kelas. Sewaktu mereka menelaah materi-materi
yang diilhami ini, mereka bukan hanya akan lebih siap untuk berperan serta dalam
diskusi kelas, tetapi mereka juga akan memperoleh pemahaman yang lebih luas
vii
P RA KATA
tentang topik-topik kursus. Berikan para siswa daftar semua “Bacaan Siswa” pada
awal semester.
“Pastikan bahwa ada banyak peran serta karena penggunaan hak pilihan itu oleh
seorang siswa mewenangkan Roh Kudus untuk mengajar. … Sewaktu para siswa
mengungkapkan secara lisan kebenaran-kebenaran, mereka diteguhkan dalam
jiwa mereka dan memperkuat kesaksian pribadi mereka” (“To Understand and
Live Truth” [evening with Elder Richard G. Scott, Februari 4, 2005], 3; si.lds.org).
viii
P RAKATA
ix
PELAJARAN 1
Beri tahu para siswa bahwa banyak orang menjawab pertanyaan ini dengan
memberikan kesaksian. Salah satu kesaksian seperti itu diungkapkan dalam
nyanyian pujian “Dia Hidup Sang Penebusku” (Nyanyian Rohani, no. 53). Berikan
lirik nyanyian pujian ini kepada kelas, dan bagilah para siswa ke dalam empat
kelompok. Tugasi tiap kelompok dengan bait yang berbeda dari nyanyian pujian,
dan mintalah mereka untuk membaca kata-katanya. Setelah waktu yang cukup,
ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Kata atau ungkapan apakah yang digunakan dalam nyanyian pujian ini untuk
mengungkapkan siapa Yesus Kristus itu dan apa yang Dia lakukan bagi kita?
(Jawaban hendaknya mencakup “sang Pemimpinku,” teman suciku,” “sang
Nabi, Imam, Rajaku,” “Juruselamatku.” Dia memberkati kita dengan
kasih-Nya, membela kita, membimbing kita, menghibur kita, dan memberi kita
napas setiap hari).
• Kata-kata apakah yang digunakan nyanyian pujian ini untuk menggambarkan
cara kesaksian tentang Yesus Kristus dapat memengaruhi kita? (Jawaban
hendaknya mencakup “lega” dan “manisnya”).
1
P EL A J A RA N 1
Beri tahu kelas bahwa Presidensi Utama dan Kuorum Dua Belas Rasul menyatakan
secara terbuka kesaksian kolektif mereka tentang Yesus Kristus dalam “Kristus
yang Hidup: Kesaksian dari para Rasul” (lihat Ensign atau Liahona April 2000, 2–3).
Berikan kepada tiap siswa salinan tentang kesaksian ini, dan jelaskan bahwa
banyak topik pelajaran kursus ini diambil dari ajaran dan asas yang disajikan dalam
dokumen yang diilhami ini. Undanglah seorang siswa untuk membacakan paragraf
pertama dengan keras:
“Pada saat kita memperingati kelahiran Yesus Kristus dua ribu tahun yang lalu, kami
menyampaikan kesaksian kami akan kenyataan kehidupan-Nya yang tak tertandingi dan
kebajikan tanpa batas Pendamaian-Nya yang agung. Tidak ada seorang lain pun yang memiliki
pengaruh yang demikian dalam ke atas semua orang yang pernah hidup dan yang masih akan
hidup di atas bumi ini” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari para Rasul,” Ensign atau Liahona,
April 2000, 2).
• Pengaruh apakah yang ingin Anda miliki dari penelaahan Anda tentang Yesus
Kristus dan Injil abadi-Nya pada Anda semester ini? (Sewaktu para siswa
menanggapi, Anda mungkin ingin menekankan bahwa penelaahan yang
tulus tentang kehidupan Yesus Kristus akan membantu kita menghargai
pengaruh mendalam yang telah Dia berikan dan dapat berikan dalam
kehidupan kita.
• Dalam hal-hal apakah Juruselamat telah memengaruhi semua orang yang
pernah hidup dan yang akan hidup di bumi? (Sewaktu para siswa merespons,
pastikan untuk menekankan Pendamaian universal Juruselamat).
Beri tahu para siswa bahwa kursus ini akan memfokuskan pada pelayanan kekal
Juruselamat di sepanjang kehidupan prafana, fana, dan pascafana-Nya. Sewaktu
para siswa menelaah banyak peran ilahi Juruselamat, kasih dan kesaksian mereka
tentang Dia akan menjadi lebih mendalam.
2
PE LAJARAN 1
“Tujuan inti dari semua tulisan suci adalah untuk mengisi jiwa kita dengan iman
kepada Allah Bapa dan Putra-Nya, Yesus Kristus …
“… Iman datang melalui kesaksian dari Roh Kudus kepada jiwa kita, Roh kepada
roh, sewaktu kita mendengar atau membaca firman Allah. Dan iman menjadi
matang ketika kita terus mengenyangkan diri dengan firman tersebut (“Berkat
dari Tulisan Suci,” Ensign atau Liahona, Mei 2010, 34, 35).
• Dalam hal-hal apakah tulisan suci dapat menolong kita memperkuat iman kita
atau menjadi lebih dekat kepada Yesus Kristus?
• Bagaimana iman dan kesaksian Anda kepada Yesus Kristus telah diperkuat
dengan menelaah tulisan suci?
Berilah tiap siswa salinan dari sumber-sumber yang dicantumkan di bagian Bacaan
Siswa untuk kursus ini. (Ini bisa dalam bentuk fotokopi kertas, atau Anda dapat
menjelaskan kepada para siswa di mana mereka dapat menemukan kopi digital).
Tantanglah para siswa untuk menjadikan bacaan siswa untuk kursus ini bagian dari
penelaahan tulisan suci harian mereka selama semester ini. Yakinkan para siswa
bahwa sewaktu mereka bertindak berdasarkan tantangan ini, mereka akan diajar
oleh Roh Kudus dan akan menjadi lebih dekat kepada Juruselamat.
“Kita tidak bisa bergantung pada kesaksian orang lain. Kita perlu mengetahui
bagi diri kita sendiri. Presiden Gordon B. Hinckley berkata, ‘Setiap Orang Suci
Zaman Akhir memiliki tanggung jawab untuk mengetahui bagi dirinya sendiri
dengan kepastian tanpa keraguan apa pun bahwa Yesus adalah Putra yang
hidup, yang telah dibangkitkan dari Allah yang hidup’ (“Fear Not to Do Good,”
Ensign, Mei 1983, 80).
“Sumber dari pengetahuan yang pasti dan keyakinan yang kuat ini adalah wahyu ilahi, ‘karena
kesaksian Yesus adalah roh nubuat’(Wahyu 19:10).
“Kita menerima kesaksian ini ketika Roh Kudus berbicara kepada roh di dalam diri kita …
“Inti dari kesaksian ini senantiasa adalah iman kepada, dan pengetahuan tentang, Yesus Kristus
serta misi ilahi-Nya” (“Kuasa dari Kesaksian Pribadi”Ensign atau Liahona, November 2006, 38).
3
P EL A J A RA N 1
• Menurut Anda apa yang Juruselamat ingin agar Anda lakukan dengan
kesaksian Anda tentang Dia?
Tampilkan pernyataan berikut oleh Penatua D. Todd Christofferson dari Kuorum
Dua Belas Rasul, dan undanglah seorang siswa untuk membacanya dengan keras.
“Orang-orang seharusnya dapat melihat dalam diri kita sesuatu tentang Yesus
Kristus. Cara kita bertindak, berbicara, berpenampilan, dan bahkan berpikir akan
mencerminkan diri-Nya dan jalan-Nya … Walaupun kita tidak ada bersama-Nya
dalam pelayanan-Nya, sewaktu kita menyelidiki tulisan suci, kita melihat Yesus
dan apa yang Dia katakan dan lakukan. Dan sewaktu kita meniru pola itu, kita
memberikan kesaksian tentang Dia” (“Becoming Witness of Christ,” Ensign,
Maret 2008, 60).
Bacaan Siswa
• Yohanes 20:30–31; 1 Nefi 6:4; 2 Nefi 25:23, 26.
• ““Kristus yang Hidup: Kesaksian dariPara Rasul,”Ensign atauLiahona, April
2000, 2–3.
• Dieter F. Uchtdorf, “Kuasa dari Kesaksian Pribadi,” Ensign atau Liahona,
November 2006, 37–39.
4
PELAJARAN 2
“Dahulu kala, sebelum bumi di mana kita tinggal sekarang ada, Allah Bapa kita
… menetapkan sebuah rencana … Rencana [itu] menyediakan jalan yang
sempurna bagi semua anak Allah untuk menerima kebakaan dan memperoleh
kehidupan kekal” (“Life—the Gift Each Is Given,” Ensign, Desember
1998, 15–16).
• Berkat-berkat apakah yang Penatua Morrison katakan pada akhirnya dapat kita
terima sebagai bagian dari rencana Allah? (Jelaskan bahwa kebakaan merujuk
pada kondisi tubuh yang dibangkitkan—tidak pernah mati secara jasmani
lagi—dan bahwa kehidupan kekal merujuk pada jenis kehidupan yang
dijalani Bapa).
5
P EL A J A RA N 2
Undanglah para siswa untuk membaca Alma 12:25 dalam hati dan
mengidentifikasi bagaimana Alma merujuk pada rencana Allah dan kapan itu
dipersiapkan. Mintalah mereka untuk melaporkan apa yang mereka temukan.
(Alma mengajarkan bahwa “rencana penebusan” Allah ditetapkan “sejak
pelandasan dunia.” Setelah para siswa menanggapi, Anda mungkin ingin
menjelaskan bahwa sebutan-sebutan lain tentang rencana Allah adalah “rencana
penuh belas kasihan Pencipta yang agung” [2 Nefi 9:6]; “rencana keselamatan”
[Alma 24:14]; “rencana besar dari Allah Yang Kekal ” [Alma 34:9]; “rencana
kebahagiaan yang besar” [Alma 42:8]; dan “perjanjian yang abadi” [A&P 22:1;
45:9; 66:2]).
Undanglah para siswa untuk menelaah Alma 12:22–23 secara berpasangan, dengan
mencari alasan mengapa rencana Allah disebut rencana penebusan. Setelah waktu
yang cukup, mintalah beberapa siswa untuk membagikan temuan mereka dengan
kelas. Bantulah para siswa memahami lebih lanjut ayat-ayat ini dengan
menanyakan:
• Menurut ajaran Alma, apa yang akan menjadi keadaan kekal kita tanpa rencana
penebusan? (Tanpa rencana penebusan, tidak dapat ada kebangkitan orang
mati atau penebusan dari dosa, membiarkan umat manusia hilang dan jatuh
serta dalam keadaan kematian jasmani dan rohani selamanya [lihat juga 2 Nefi
9:6–13]).
• Mengapa penting bahwa jalan disediakan bagi kita untuk mengatasi
kondisi-kondisi ini?
Mintalah seorang siswa untuk membaca Alma 12:33–34 dengan keras. Mintalah
kelas untuk mengikuti, dengan mencari apa yang Allah sediakan untuk menebus
anak-anak-Nya. Bantulah para siswa menyatakan sebuah ajaran atau asas yang
diajarkan dalam ayat-ayat ini dengan menanyakan:
• Bagaimana Anda akan merangkum apa yang Yesus sediakan bagi kita dalam
rencana Allah? (Jawaban hendaknya mencakup yang berikut: Jika kita
bertobat dan tidak mengeraskan hati kita, kita akan menerima belas
kasihan dan pengampunan akan dosa-dosa melalui Putra Tunggal Allah.
Hanya melalui Yesus Kristus kita bisa menerima pengampunan akan
dosa-dosa dan masuk ke dalam hadirat Bapa Surgawi).
Bersaksilah bahwa Yesus Kristus adalah sentral bagi rencana Allah dan bahwa
melalui Pendamaian-Nya jalan disediakan bagi kita untuk menerima kebakaan dan
kehidupan kekal.
6
PE LAJARAN 2
“[Yesus Kristus] rupanya adalah satu-satunya orang yang cukup rendah hati dan
rela dalam sidang prafana untuk ditahbiskan sebelumnya untuk [mendatangkan
Pendamaian tak terbatas]” (“The Atonement of Jesus Christ,” Ensign, Maret
2008, 35).
7
P EL A J A RA N 2
• Menurut Anda apakah yang Anda ketahui tentang Yehova yang akan
menuntun Anda untuk mendukung pemanggilan serta penetapan-Nya sebagai
Juruselamat dan Penebus kita?
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Neal A. Maxwell (1926–2004) dari
Kuorum Dua Belas Rasul. Kemudian berikan para siswa waktu sejenak untuk
menuliskan pikiran dan perasaan apa pun yang mereka miliki tentang Juruselamat
sementara mereka merenungkan kebenaran ilahi yang Penatua Maxwell ajarkan:
Untuk membantu para siswa mengidentifikasi dan memahami sebuah asas atau
kebenaran yang diajarkan oleh Penatua Hales, ajukan pertanyaan-pertanyaan
berikut:
• Apakah yang Anda pelajari dari pernyataan Penatua Hales tentang
pilihan-pilihan kita dalam kehidupan ini? (Setelah para siswa menanggapi,
bersaksilah bahwa dengan memilih untuk menempatkan Juruselamat sebagai
sentral dalam kehidupan kita sementara kita berada di bumi ini, kita akan
memperoleh berkat-berkat yang lebih besar dalam kekekalan).
8
PE LAJARAN 2
Bacaan Siswa
• Alma 12:22–34; 34:9; 42:8, 11; Ajaran dan Perjanjian 22:1; 45:9; 66:2; Abraham
3:24–27; 1 Petrus 1:19–20; Musa 4:2.
• Robert D. Hales, “Hak Pilihan: Penting dalam Rencana Kehidupan,” Ensign
atau Liahona, November 2010, 24–27.
9
PELAJARAN 3
“Jenis perang apa [yang terjadi dalam Perang di Surga]? Sama dengan jenis
perang yang meluas di bumi; satu-satunya jenis perang di mana Setan dan para
makhluk roh dapat terlibat—perang kata-kata, silang pendapat, konflik ideologi;
perang antara kebenaran dan kesalahan” (Doctrinal New Testament
Commentary, 3 vol. [1965–73], 3:518).
10
PE LAJARAN 3
para siswa merujuksilangkan kedua petikan ini dengan menulis Musa 4:3 di sisi
tulisan suci mereka di sebelah Wahyu 12:10 dan sebaliknya. Jelaskan bahwa
“pendakwa saudara-saudara kita,” (Wahyu 12:10) adalah Setan. Kemudian
tanyakan:
• Menurut Musa 4:3, bagaimana Setan dicampakkan dari dunia prafana?
Mintalah para siswa membaca Wahyu 12:11 dalam hati. Bantulah mereka
menyebutkan sebuah asas yang diajarkan dalam ayat ini dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Bagaimana Anda akan merangkum apa yang diajarkan ayat 11 tentang dampak
Pendamaian Yesus Kristus? (Para siswa hendaknya mengidentifikasi kebenaran
berikut: Karena sudah pasti bahwa Yesus Kristus akan menuntaskan
Pendamaian, dampaknya sudah ada di dunia prafana. Dia kemudian
dirujuk sebagai “Anak Domba, yang telah disembelih [sejak pelandasan dunia]”
[Wahyu 13:8; lihat juga Mosia 4:7; Musa 7:47]).
• Bagaimana Anda dapat menggunakan apa yang dicatat dalam Wahyu 12:11
untuk membantu Anda dalam perang Anda secara pribadi melawan Setan
dalam kehidupan ini? (Setelah para siswa menanggapi, tulislah asas berikut di
papan tulis: Kita dapat mengatasi Setan dengan bersandar pada Yesus
Kristus, yang melakukan Pendamaian, dan dengan memberikan
kesaksian serta setia pada kesaksian kita).
“Allah sendiri, mendapati bahwa Dia berada di tengah-tengah para roh dan
kemuliaan, karena Dia lebih cerdas, melihat adalah pantas untuk menetapkan
hukum-hukum sehingga sisanya dapat memperoleh kesempatan istimewa untuk
maju seperti diri-Nya Sendiri. Hubungan yang kita miliki dengan Allah
menempatkan kita dalam suatu situasi untuk maju dalam pengetahuan. Dia
memiliki kuasa untuk menetapkan hukum-hukum agar memberi petunjuk pada
kecerdasan-kecerdasan yang lebih lemah, agar mereka boleh dipermuliakan bersama
dengan-Nya Sendiri” (Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Joseph Smith [2007], 241).
11
P EL A J A RA N 3
Setelah waktu yang cukup, mintalah para siswa untuk membagikan jawaban
mereka dengan kelas. Kemudian mintalah para siswa menyelidiki Ajaran dan
Perjanjian 138:55–56 untuk wawasan mengenai apa yang telah dilakukan untuk
mempersiapkan anak-anak Allah agar berhasil dalam kefanaan. Untuk membantu
para siswa mempersamakan petikan ini dengan diri mereka sendiri, tanyakan:
• Menurut ayat-ayat ini, bagaimana kita mempersiapkan diri untuk datang
ke bumi?
Mintalah kelas untuk merenungkan sejenak sifat-sifat apakah yang dimiliki
Juruselamat di dunia prafana. Mintalah seorang siswa untuk membaca Abraham
3:19, 21 dengan keras. Mintalah kelas untuk mengikuti, dengan mencari apa yang
diajarkan tentang Yesus Kristus. Setelah siswa menanggapi, berikan kepada para
siswa salinan pernyataan berikut oleh Penatua Neal A. Maxwell (1926–2004) dan
Penatua Bruce R. McConkie (1915–1985) dari Kuorum Dua Belas Rasul. Mintalah
mereka membaca pernyataan tersebut dan menandai kata dan ungkapan yang
mengajarkan tentang Juruselamat:
“Dalam kecerdasan dan kinerja, [Yesus Kristus] jauh melampaui individu dan
gabungan kesanggupan dan prestasi semua orang yang pernah hidup, yang
hidup sekarang, dan yang kelak akan hidup! (Lihat Abraham 3:19).” (Neal A.
Maxwell, “O, Divine Redeemer,” Ensign, November 1981, 8).
“Dengan tunduk pada hukum, dan memiliki hak pilihan mereka, semua roh
manusia, saat masih berada di Hadirat Kekal, mengembangkan kecerdasan,
talenta, kesanggupan, dan kemampuan dalam setiap bentuk, jenis, dan tingkat.
Selama rentang kehidupan yang lama pada waktu itu, berbagai macam bakat
dan kemampuan yang tak terbatas muncul …
“Tuhan memberkahi kita semua dengan hak pilihan; Dia memberi kita
hukum-hukum yang akan memungkinkan kita berkembang dan maju serta menjadi seperti Dia;
dan Dia menasihati serta mengimbau kita untuk mengikuti jalan menuju kemuliaan dan
permuliaan. Dia sendiri adalah personifikasi dan perwujudan segala hal yang baik. Setiap
karakteristik dan sifat yang dihasratkan yang ada di dalam Dia memiliki kegenapan kekal.
Bagaimanapun semua anak-Nya yang patuh mulai menjadi seperti Dia. Ada begitu banyak
ragam dan tingkat telenta dan kemampuan di antara kita di sana seperti halnya di antara kita di
bumi ini. Sebagian unggul dalam satu bidang, yang lain unggul di bidang lainnya. Putra Sulung
mengungguli kita semua dalam segala hal” (Bruce R. McConkie, The Mortal Messiah, 4 vol.
[1979–81], 1:23).
12
PE LAJARAN 3
Tindaklanjuti dengan menanyakan kepada para siswa apa yang menonjol bagi
mereka dalam pernyataan ini. Jika diperlukan, tanyakan:
• Apakah yang Anda pelajari dari kedua Rasul ini tentang sifat-sifat unik Yehova
di dunia prafana? (Para siswa hendaknya memahami bahwa di dunia prafana,
Yehova melampaui gabungan kesanggupan dan prestasi semua anak Bapa
Surgawi).
Berikan kepada para siswa beberapa menit untuk merenungkan pelayanan prafana
Juruselamat serta menuliskan pemikiran dan perasaan apa pun yang mereka miliki.
Mintalah beberapa dari mereka untuk membagikan kepada kelas apa yang mereka
tulis. Akhiri pelajaran dengan mendorong para siswa untuk memikirkan mengenai
bagaimana mengetahui tentang pelayanan prafana dan sifat-sifat unik Juruselamat
dapat membantu mereka memiliki kasih yang lebih besar dan iman kepada-Nya.
Bacaan Siswa
• Wahyu 12:7–11; Abraham 3:15–25; Ajaran dan Perjanjian 138:55–56.
• Richard G. Scott, “Jesus Christ, Our Redeemer,” Ensign, Mei 1997, 53–54, 59.
13
PELAJARAN 4
14
PE LAJARAN 4
• Apakah yang ditunjukkan ungkapan ini tentang apa yang harus diketahui
Juruselamat ketika Dia menciptakan bumi? (Dia perlu mengetahui berapa
banyak orang yang akan tinggal di bumi dan apa kebutuhan mereka sepanjang
berbagai periode sejarah).
Jelaskan kepada para siswa bahwa satu hal yang perlu diketahui adalah siapa yang
menciptakan bumi tetapi hal lain yang perlu diketahui juga adalah dengan kuasa
apa bumi diciptakan. Mintalah para siswa membandingkan dan merujuksilangkan
Mormon 9:16–17; Ajaran dan Perjanjian 38:1–3; dan Yakub 4:9 serta
mengidentifikasi bagaimana bumi diciptakan. Mintalah para siswa menjelaskan
dengan kata-kata mereka sendiri apa makna petikan-petikan ini. Kemudian
perlihatkan pernyataan berikut:
“Yesus Kristus menciptakan dunia ini dan segala sesuatu di dalamnya. Dia juga menciptakan
banyak dunia lainnya. Dia melakukan hal itu dengan kuasa imamat, di bawah arahan Bapa
Surgawi kita” (Asas-Asas Injil [2009], 23).
15
P EL A J A RA N 4
“Di Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, kita memiliki
teologi tentang keluarga yang berdasarkan pada Penciptaan, Kejatuhan, dan
Pendamaian. Penciptaan bumi menyediakan tempat di mana keluarga-keluarga
dapat tinggal. Allah menciptakan seorang pria dan seorang wanita yang
merupakan dua bagian penting dari sebuah keluarga. Adalah bagian dari
rencana Bapa Surgawi bahwa Adam dan Hawa dimeteraikan serta membentuk
© Busath.com
sebuah keluarga kekal.
“Kejatuhan memberikan jalan bagi keluarga untuk tumbuh. Adam dan Hawa adalah pemimpin
keluarga yang memilih untuk memiliki pengalaman fana. Kejatuhan memungkinkan mereka
untuk memiliki putra dan putri.
16
PE LAJARAN 4
Bacaan Siswa
• Kejadian 1:1; Yohanes 1:1–3; Ibrani 1:1–2; Musa 2:1; Mormon 9:16–17; Ajaran
dan Perjanjian 38:1–3; 76:22–24; 104:14–17; Yakub 4:9; Ajaran dan Perjanjian
101:32–34; Musa 1:27–33, 39; 1 Nefi 17:36; Ajaran dan Perjanjian 49:16–17.
• Russell M. Nelson, “The Creation,” Ensign, Mei 2000, 84–86.
17
PELAJARAN 5
18
PE LAJARAN 5
Joseph Smith untuk Keluaran 6:3 terbaca, “Akulah Tuhan Allah Yang
Mahakuasa; Tuhan YEHOVA. Dan tidakkah nama-Ku diketahui oleh mereka?”
Lihat juga Abraham 1:16).
• Bagaimana ayat-ayat ini mengklarifikasi pentingnya pernyataan Yesus Kristus,
“Sebelum Abraham jadi, Aku telah ada”? (Para siswa hendaknya mengenali
bahwa Yesus Kristus sebelumnya adalah Yehova, Allah dalam Perjanjian
Lama dan AKU ADA Yang Agung).
Perlihatkan pernyataan berikut:
“Ini adalah penandasan yang terus terang dan tajam tentang keilahian yang juga
dapat dimiliki atau dibuat oleh siapa pun. ‘Sebelum Abraham jadi, Aku adalah
Yehova.’ Yakni, ‘Akulah Allah Yang Mahakuasa, AKU ADA Yang Agung. Aku telah
ada sejak awal, Yang Kekal. Aku adalah Allah leluhurmu. Nama-Ku adalah: AKU
ADALAH AKU’” (Bruce R. McConkie, Doctrinal New Testament Commentary,
3 vol. [1965–73], 1:464).
Yehova adalah “perjanjian atau nama yang pantas dari Allah Israel. Itu menunjukkan ‘Aku Ada
Yang Kekal’” (Penuntun bagi Tulisan Suci, “Yehova”).
“Semua wahyu sejak kejatuhan telah datang melalui Yesus Kristus, yang adalah
Yehova dalam Perjanjian Lama. … Bapa [Elohim] tidak pernah berhubungan
dengan manusia secara langsung dan secara pribadi sejak kejatuhan, dan Dia
tidak pernah menampakkan diri kecuali untuk memperkenalkan dan memberikan
kesaksian tentang Putra” (Doctrines of Salvation, disusun oleh Bruce R.
McConkie, 3 vol. [1954–56], 1:27).
• Bagaimana mengetahui bahwa Yehova, atau Yesus Kristus, tak dapat berubah
menolong Anda memiliki iman kepada-Nya? (Jawaban dapat mencakup
pengetahuan bahwa Yesus Kristus tak dapat berubah menolong kita
memiliki iman bahwa sama seperti Dia menepati janji-janji-Nya kepada
orang-orang yang kita baca dalam tulisan suci, Dia akan menepati
janji-janji-Nya kepada kita).
Jelaskan bahwa pada awal setelah masa Alkitab, nama Ibrani untuk Yehova
(biasanya direpresentasikan sebagai Yahweh dalam bacaan) dianggap terlalu sakral
untuk diucapkan. Untuk alasan ini, kecuali untuk beberapa pengecualian (lihat
19
P EL A J A RA N 5
Keluaran 6:3; Mazmur 83:18; Yesaya 12:2; 26:4), penerjemah Alkitab Versi Raja
James menerjemahkan kata Yehova sebagai TUHAN (semua dalam huruf besar). Di
zaman Yudaisme modern, ini diganti dengan kata Adonai, yang berarti “Tuhan.”
Perjanjian Abraham
Setelah waktu yang cukup, undanglah beberapa siswa dari tiap kelompok untuk
datang ke papan tulis dan menuliskan temuan-temuan mereka di bawah judul
yang sesuai. Pertimbangkan untuk merangkum perjanjian Abraham dengan
menampilkan dan meminta seorang siswa membaca dengan keras pernyataan
berikut:
20
PE LAJARAN 5
“Abraham menerima Injil dan ditahbiskan pada keimamatan yang lebih tinggi (A&P 84:14;
Abraham 2:11), dan dia masuk dalam pernikahan selestial, yaitu perjanjian permuliaan (A&P
131:1– 4; 132:19, 29). Abraham menerima janji bahwa semua berkat dari perjanjian-perjanjian
ini akan ditawarkan kepada keturunan fananya (A&P 132:29–31; Abraham 2:6–11).
Bersama-sama, perjanjian dan janji ini disebut perjanjian Abraham. Pemulihan perjanjian ini
adalah pemulihan Injil di zaman terakhir, karena melaluinya semua bangsa di bumi diberkati
(Gal. 3:8–9, 29; A&P 110:12; 124:58; Abraham 2:10–11)” (Penuntun bagi Tulisan Suci,
“Perjanjian Abraham”; scriptures.lds.org).
21
P EL A J A RA N 5
“Karena Allah telah setia dan telah menepati janji-janji-Nya di masa lampau, kita
dapat berharap Allah dengan keyakinan bahwa Allah akan menepati
janji-janji-Nya kepada kita di masa kini dan masa depan. Di saat sulit, kita dapat
berpegang teguh pada pengharapan bahwa segalanya akan ‘bekerja bersama
demi kebaikan [kita]’ [A&P 90:24]” (“Kuasa Harapan yang Tak Terbatas,” Ensign
atau Liahona, November 2008, 23).
Bacaan Siswa
• Yohanes 8:51–59; 18:5, 8; Keluaran 3:11–14; 6:2–3; 3 Nefi 15:5; Musa 6:51–52,
64–66; Kejadian 17:1–9; Abraham 1:18–19; 2:8–11.
• “Bagian Pemerkayaan A: Siapa Allah dalam Perjanjian Lama?” Buku Pedoman
Siswa Perjanjian Lama: Kejadian–2 Samuel, edisi ke-3. (Buku Pedoman Church
Educational System, 2003), 45–48.
22
PELAJARAN 6
23
P EL A J A RA N 6
• Apa beberapa contoh tentang hal-hal yang telah “diberikan oleh Allah” yang
adalah “perlambangan tentang” (2 Nefi 11:4), atau simbolis tentang, Yesus
Kristus?
Beri tahu para siswa bahwa segala tulisan suci berisikan perlambang,
bayangan, simbol, dan kemiripan tentang Yesus Kristus. Jelaskan bahwa
perlambang, bayangan, simbol, dan kemiripan adalah pelukisan tentang kenyataan
yang lebih besar. Misalnya, Liahona yang digambarkan dalam Kitab Mormon
adalah pelukisan tentang firman Kristus. Dalam bagian pelajaran ini, kita akan
membahas perlambang dan perumpamaan yang ditemukan dalam Perjanjian
Lama. Banyak dari perumpamaan ini adalah dalam bentuk orang, benda, peristiwa,
dan keadaan (mungkin bermanfaat untuk menuliskan kategori-kategori ini di
papan tulis). Salinlah daftar rujukan tulisan suci berikut di papan tulis, atau berikan
kepada para siswa sebagai selebaran:
Tugasi satu siswa atau lebih untuk menelaah masing-masing rangkaian petikan
tulisan suci dan untuk mempersiapkan diri menjelaskan simbolisme Perjanjian
Lama dan bagaimana itu merujuk pada Yesus Kristus. Setelah waktu yang cukup,
mintalah siswa untuk berbagi apa yang telah mereka temukan.
Jika waktu mengizinkan, pertimbangkan juga untuk membahas beberapa dari
simbol tentang Kristus yang diidentifikasi oleh Penatua Russell M. Nelson dari
Kuorum Dua Belas Rasul dalam artikelnya “In This Holy Land” (Tambuli, Februari
1991, 10–19).
Bersama kelas, bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut:
24
PE LAJARAN 6
• Mengapa menurut Anda segala sesuatu telah diciptakan untuk melukiskan atau
menyimbolkan Juruselamat?
• Apakah manfaat dari berupaya secara berkelanjutan untuk menemukan
bagaimana segala sesuatu bersaksi tentang Yesus Kristus? (Pastikan para siswa
memahami asas berikut: Kita dapat belajar lebih banyak tentang Yesus
Kristus sewaktu kita mengenali perumpamaan, perlambang, dan simbol
yang bersaksi tentang Dia).
• Bagaimana sesuatu yang menyimbolkan Juruselamat telah memperkuat iman
Anda kepada-Nya?
• Apakah yang dapat Anda lakukan untuk mengenali Kristus dalam
simbol-simbol yang telah diberikan kepada kita?
2 Nefi 11:2–6
Lambangdan gambaran tentang Kristus dalam perjanjian dan tata cara Injil.
Jelaskan bahwa segmen pelajaran ini akan berfokus pada aspek yang berbeda dari
Injil Yesus Kristus yang berisikan simbol dan gambaran tentang Kristus. Undanglah
para siswa untuk menyelidiki 2 Nefi 11:2–6, untuk mencari hal-hal yang membuat
jiwa Nefi senang. Anda mungkin ingin menyarankan agar mereka menandai apa
yang mereka temukan.
• Terhadap apakah Nefi merasa senang?
Jelaskan ungkapan “perjanjian-perjanjian Tuhan” dalam ayat 5. Jelaskan bahwa
perjanjian dan tata cara adalah bagian yang penting dari Injil abadi Yesus Kristus.
Ada banyak unsur dari perjanjian dan tata cara yang bersifat simbolis dan
mengajarkan tentang dan menuntun kita kepada Yesus Kristus. Perlihatkan
pernyataan berikut oleh Penatua Bruce R. McConkie (1915–1985) dari Kuorum Dua
Belas Rasul, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan keras.
“Setiap tata cara atau pelaksanaan ilahi yang ditetapkan oleh Allah, setiap
pengurbanan, simbolisme, dan kemiripan; semua yang pernah Allah berikan
kepada umat-Nya—semuanya ditetapkan dan ditegakkan sedemikian rupa
sehingga bersaksi tentang Putra-Nya dan memusatkan iman orang-orang yang
percaya kepada-Nya dan pada penebusan yang telah ditetapkan sebelumnya
untuk Dia lakukan” (The Promised Messiah: The First Coming of Christ
[1978], 28).
• Apa sebuah ajaran atau asas yang diajarkan dalam pernyataan ini? (Satu
kemungkinan jawaban adalah bahwa kita akan melihat simbol-simbol
Kristus dalam tata cara-tata cara Injil jika kita mencarinya).
• Bagaimana pengetahuan ini dapat bermanfaat sewaktu kita berperan serta
dalam tata cara-tata cara Injil?
Undanglah para siswa untuk menelaah Roma 6:3–6 dan 3 Nefi 18:7, 11 dalam hati,
untuk mencari simbol-simbol yang merujuk pada Juruselamat. Kemudian
tanyakan:
25
P EL A J A RA N 6
• Apa beberapa cara yang diajarkan perjanjian atau tata cara Injil tentang
Juruselamat dan menolong Anda mengingat-Nya?
Untuk membantu para siswa merasakan kebenaran dan pentingnya belajar untuk
mengenali perlambang dan simbol tentang Kristus, ajukan pertanyaan-pertanyaan
seperti berikut:
• Apa sebuah simbol tentang Juruselamat yang memiliki makna besar bagi Anda?
• Bagaimana Anda memastikan bahwa Anda memperhatikan simbol ini?
• Bagaimana melihat ini sebagai simbol tentang Kristus telah memberkati
kehidupan Anda?
Undanglah para siswa untuk menerapkan asas-asas dalam pelajaran ini dengan
mengundang mereka untuk menuliskan bagaimana mereka dapat mengenali
dengan lebih baik lagi perlambang, bayangan, dan simbol tentang Juruselamat
dalam tulisan suci, dalam tata cara-tata cara Injil, dan dalam kehidupan sehari-hari
mereka. Doronglah mereka untuk memilih hari dalam waktu dekat di mana
mereka akan secara sadar mencari gambaran, benda, atau peristiwa yang
mengingatkan mereka tentang Juruselamat. Doronglah mereka untuk menyimpan
sebuah daftar tentang apa yang mereka temukan dan membagikan daftar mereka
kepada seorang anggota keluarga atau teman atau mungkin melalui media sosial.
Bacaan Siswa
• 2 Nefi 11:2–6; Musa 6:63.
• Russell M. Nelson, “In This Holy Land,” Tambuli, Februari 1991, 10–19.
26
PELAJARAN 7
Yesus Kristus—Putra
Tunggal Allah
dalam Daging.
Pendahuluan
Pada zaman dahulu, berita tentang kelahiran Juruselamat yang diperanakkan dalam daging, Penebus dunia” (Ensign
adalah kabar gembira yang dimaklumkan oleh banyak atau Liahona, April 2000, 2–3). Dalam pelajaran ini, para
orang—Allah telah mengutus Putra-Nya untuk menebus siswa akan mengetahui mengapa amat penting bahwa Yesus
dunia. “Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul” dilahirkan dari ibu yang fana dan Bapa yang baka.
menyatakan Yesus adalah “Putra Sulung Bapa, Putra Tunggal
27
P EL A J A RA N 7
dalam Matius 1:22–23 adalah Yesaya 7:14; dan (3) nama Emanuel berarti “Allah
beserta kita”).
Undanglah seorang siswa untuk membacakan Lukas 1:26–30 dengan keras.
Mintalah kelas untuk mengikuti, mencari apa yang diajarkan petikan ini tentang
Maria. Mintalah para siswa untuk menjelaskan apa yang mereka temukan.
Kemudian undanglah seorang siswa untuk membacakan Lukas 1:31–35 dengan
keras sementara kelas mengikuti. Tanyakan:
• Bagaimana ayat-ayat ini menegaskan siapa Bapa dari Yesus?
Gambarkan diagram berikut di papan tulis:
28
PE LAJARAN 7
“Anak itu yang akan dilahirkan dari Maria diperanakkan oleh Elohim, Bapa yang
Kekal, tidak melanggar hukum alam tetapi selaras dengan pernyataan yang lebih
tinggi darinya; … Dalam sifat-Nya akan digabungkan kuasa Keallahan dengan
kesanggupan dan kemungkinan kefanaan; dan ini melalui operasi biasa hukum
dasar keturunan, yang dinyatakan oleh Allah, ditunjukkan melalui ilmu
pengetahuan, dan diakui oleh filsafat, bahwa makhluk-makhluk yang hidup akan
berkembang biak—menurut jenisnya. Anak itu, Yesus akan mewarisi sifat-sifat jasmani, mental,
dan rohani, kecenderungan, dan kuasa yang mencirikan orangtua-Nya—satu baka dan
dimuliakan—Allah, yang lainnya adalah manusia—perempuan” (Jesus the Christ, edisi ke-3
[1916], 81).
29
P EL A J A RA N 7
untuk bangkit dari orang mati. Pastikan para siswa memahami bahwa jika
Yesus Kristus telah dilahirkan dari dua orangtua fana, Dia tidak akan dapat
mengatasi kematian atau menahan rasa sakit tak terhingga dan penderitaan
dari Pendamaian. Jika Dia dilahirkan dari dua orangtua baka, Dia tidak akan
tunduk pada penderitaan dan kematian jasmani).
Untuk menekankan lebih lanjut ajaran yang amat penting ini, berikan kepada tiap
siswa salinan dari pernyataan berikut oleh Penatua Rober E. Wells dari Tujuh Puluh,
dan berikan mereka waktu untuk membaca dan merenungkannya.
“Keputraan ilahi Yesus Kristus… adalah kunci bagi pemahaman seluruh rencana
keselamatan. Dia adalah Putra Sulung Bapa dalam keberadaan prafana dan Putra
Tunggal Bapa di bumi. Allah Bapa yang Kekal adalah orangtua harfiah dari Tuhan
dan Juruselamat kita, Yesus Kristus dan dari anak-anak roh-Nya yang lain …
“‘Keputraan ilahi’ juga merujuk pada sebutan ‘Putra Tunggal dalam daging.’ …
Sebutan ini menandakan bahwa tubuh jasmani Yesus adalah anak keturunan dari
seorang ibu yang fana dan Bapa Kekal yang baka, yang kebenarannya sangat penting bagi
Pendamaian, suatu tindakan paling penting yang tidak dapat dilakukan oleh manusia biasa.
Kristus memiliki kuasa untuk menyerahkan nyawa-Nya dan kuasa untuk mengambilnya kembali
karena Dia telah mewarisi kebakaan dari Bapa Surgawi-Nya. Dari Maria, ibu-Nya, Kristus
mewarisi kefanaan, atau kuasa untuk mati.
“Pendamaian tak terbatas dari Kristus dan Keputraan ilahi Kristus berjalan seiring untuk
membentuk ajaran tunggal yang paling penting dari seluruh Kekristenan” (“Our Message to the
World,” Ensign, November 1995, 65).
1 Nefi 11:13–21
Nefi melihat abdikasi Allah
Beri tahu para siswa bahwa kita membaca dalam Kitab Mormon bahwa Nefi
melihat sebuah penglihatan di mana dia mempelajari tentang asal-usul Yesus
Kristus. Kita dapat mempelajari kebenaran-kebenaran tambahan dari
penglihatannya. Undanglah beberapa siswa untuk bergiliran membacakan dengan
keras 1 Nefi 11:13–21. Mintalah kelas untuk mengikuti dan mengidentifikasi
ajaran-ajaran penting yang diajarkan dalam petikan ini. Jelaskan bahwa, dalam
konteks ini, kata abdikasi berarti turun dari kondisi yang lebih tinggi ke kondisi
yang lebih rendah untuk menanggung status yang lebih rendah.
• Siapakah yang Nefi pelajari akan menjadi orangtua Yesus Kristus? (Para siswa
hendaknya mengidentifikasi ajaran berikut: Allah, Bapa Kekal, dan Maria
adalah orangtua Yesus Kristus fana).
• Sewaktu Anda mempertimbangkan pelajaran-pelajaran dalam kursus sejauh
ini, mengapa kelahiran Yesus Kristus dianggap bagian dari abdikasi-Nya?
30
PE LAJARAN 7
Untuk membantu para siswa memahami bagaimana kelahiran fana Yesus Kristus
juga merupakan bagian dari abdikasi Allah Bapa, bacalah dengan keras pernyataan
berikut oleh Penatua Bruce R. McConkie (1915–1985) dari Kuorum Dua
Belas Rasul:
Akhiri dengan menanyakan kepada para siswa pikiran dan perasaan apa yang
mereka miliki terhadap Juruselamat sewaktu mereka memikirkan abdikasi-Nya
dan sifat menakjubkan dari kelahiran-Nya. Tanyakan apakah ada di antara mereka
yang ingin membagikan kesaksian mereka tentang Juruselamat sebagai akhir dari
kelas hari ini.
Bacaan Siswa
• Matius 1:18–24; Lukas 1:26–35; Yohanes 10:17–18; 1 Nefi 11:13–21; Mosia
3:7–8.
• Robert E. Wells, “Our Message to the World,” Ensign, November 1995, 65–66.
31
PELAJARAN 8
32
PE LAJARAN 8
Mintalah para siswa membaca 2 Nefi 31:5–6 dalam hati, dengan memperhatikan
pertanyaan yang Nefi ajukan. Setelah waktu yang cukup, jelaskan bahwa Nefi
menjawab pertanyaan ini dalam 2 Nefi 31:7–9. Undanglah seorang siswa untuk
membaca ayat-ayat ini dengan keras, mintalah kelas untuk mengikuti bersama dan
mengidentifikasi cara-cara Juruselamat menggenapi segala kebenaran dengan
dibaptis. Anda mungkin ingin menyarankan agar mereka menandai apa yang
mereka temukan. Sementara para siswa membagikan apa yang telah mereka
identifikasi, tulislah pernyataan-pernyataan berikut di papan tulis:
33
P EL A J A RA N 8
Bersaksilah kepada kelas Anda bahwa, seperti kita, Yesus tunduk pada semua
ketentuan dan syarat dari rencana Bapa Surgawi. Kehidupan-Nya yang sempurna
adalah teladan yang hendaknya kita upayakan untuk ikuti.
2 Nefi 31:10–21
Mengikuti teladan Juruselamat
Undanglah seorang siswa untuk membaca 2 Nefi 31:10–12 dengan keras. Tanyakan
kepada kelas:
• Dalam ayat 10, ajakan apakah yang Juruselamat sampaikan kepada kita semua?
• Menurut ayat-ayat ini, apa yang Yesus katakan yang harus kita lakukan untuk
mengikuti Dia?
Mintalah para siswa untuk membaca 2 Nefi 31:16–17 dalam hati. Kemudian
tanyakan:
• Apa lagi yang harus kita lakukan untuk mengikuti teladan Juruselamat?
• Apakah yang dimaksud dengan bertahan sampai akhir dan mengikuti “teladan
Putra Allah yang Hidup”? (ayat 16). (Anda bisa menekankan kata lakukanlah
dalam ayat 17. Juga tekankan asas berikut: Sewaktu kita mengikuti teladan
Yesus Kristus, kita dapat menggenapi segala kebenaran, seperti yang Dia
lakukan).
Jelaskan kepada para siswa bahwa tulisan suci yang telah mereka baca dalam
2 Nefi 31 berisikan intisari dari Injil abadi, yang telah Bapa Surgawi tegakkan
sebelum penciptaan dunia.
Undanglah siswa untuk menganalisis Roma 6:3–6, dengan mencari kata kunci atau
ungkapan yang menegaskan bahwa mengikuti teladan Yesus Kristus menuntut
lebih dari sekadar dibaptis. Anda mungkin ingin menyarankan agar para siswa
menandai apa yang mereka temukan.
Berikan kepada para siswa salinan dari pernyataan berikut oleh Penatua Robert D.
Hales dari Kuorum Dua Belas Rasul, dan mintalah mereka untuk membacanya
dalam hati. Undanglah mereka untuk memikirkan bagaimana pembaptisan mereka
sendiri telah memengaruhi kehidupan mereka.
“Ketika kita memahami perjanjian baptisan kita dan karunia Roh Kudus, itu akan
mengubah kehidupan kita dan akan meneguhkan kesetiaan total kita pada
kerajaan Allah. Ketika godaan-godaan datang di hadapan kita, jika kita mau
mendengarkan, Roh Kudus akan mengingatkan kita bahwa kita telah berjanji
untuk mengingat Juruselamat kita dan mematuhi perintah-perintah Allah …
“Sewaktu kita mengikuti teladan Yesus, kita, juga, menunjukkan bahwa kita
akan bertobat dan patuh dalam menaati perintah-perintah Bapa kita di Surga. Kita merendahkan
hati kita dengan hati yang hancur dan roh yang menyesal sewaktu kita mengenali dosa-dosa kita
dan mengupayakan pengampunan atas pelanggaran-pelanggaran kita (lihat 3 Nefi 9:20). Kita
membuat perjanjian bahwa kita akan bersedia mengambil bagi diri kita nama Yesus Kristus dan
selalu mengingat-Nya …
34
PE LAJARAN 8
“… Saya berdoa agar kita masing-masing sebagai anggota dari kerajaan-Nya akan memahami
bahwa pembaptisan dan pengukuhan kita adalah pintu gerbang ke dalam kerajaan-Nya. Ketika
kita masuk, kita membuat perjanjian untuk berada dalam kerajaan-Nya—selamanya!” (“The
Covenant of Baptism: To Be in the Kingdom and of the Kingdom,” Ensign, November 2000,
7–8, 9).
Bacaan Siswa
• Matius 3:13–17; 2 Nefi 31:4–21.
• Robert D. Hales, ““The Covenant of Baptism: To Be in the Kingdom and of the
Kingdom,”” Ensign, November 2000, 6–9
35
PELAJARAN 9
Pengaruh Mendalam
Juruselamat
Pendahuluan
Dalam “Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,” para akan memperlihatkan bahwa Juruselamat tak tertandingi
pemimpin Gereja menyatakan: “Kami menyampaikan karena, di antara alasan-alasan lain, Dia tanpa dosa dan
kesaksian kami akan kenyataan kehidupan [Juruselamat] secara sempurna tunduk pada Bapa Surgawi. Dengan
yang tak tertandingi dan kebajikan tanpa batas kurban menelaah interaksi-Nya bersama perempuan Samaria di
pendamaian-Nya yang agung. Tidak ada seorang lain pun pinggir sumur, para siswa akan melihat juga pengaruh
yang memiliki pengaruh yang demikian dalam ke atas semua mendalam yang dapat Dia miliki terhadap siapa pun yang
orang yang pernah hidup dan yang masih akan hidup di atas membuka hati mereka kepada-Nya.
bumi ini” (Ensign atau Liahona, April 2000, 2). Pelajaran ini
36
PE LAJARAN 9
“Hampir setiap godaan yang datang kepada Anda dan saya datang dalam salah
satu dari bentuk-bentuk itu. Klasifikasikan itu, dan Anda akan menemukan
bahwa di bawah salah satu dari ketiga godaan itu hampir setiap godaan yang
diberikan yang membuat Anda dan saya ternoda, sekecil apa pun itu, datang
kepada kita dalam bentuk (1) godaan terhadap selera; (2) menyerah pada
kesombongan dan kebiasaan serta kesia-siaan dari mereka yang menjauhkan diri
dari apa yang dari Allah; atau (3) pemuasan diri pada hawa nafsu, atau hasrat untuk kekayaan
dunia, atau kekuasaan di antara manusia” (“Unspotted from the World,” Ensign, Agt. 2009, 27).
Undanglah seorang siswa untuk membaca Ibrani 2:17–18; 4:15–16 dengan keras.
Mintalah siswa yang lain untuk membaca Ajaran dan Perjanjian 20:22 dengan
keras. Mintalah kelas untuk mengikuti dan mencatat keserupaan apa pun di antara
kedua petikan ini. Kemudian ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Mengapa perlu bagi Yesus untuk mengalami godaan-godaan?
• Mengapa penting bagi kita untuk memahami bahwa Yesus Kristus mengalami
jenis godaan-godaan yang sama dengan yang kita hadapi saat ini?
Beri tahu para siswa bahwa salah satu tujuan pelajaran hari ini adalah untuk
mengilustrasikan kehidupan Juruselamat yang tak tertandingi. Tanyakan kepada
kelas bagaimana petikan-petikan tulisan suci yang ditelaah sejauh ini dalam
pelajaran mengilustrasikan satu aspek dari kehidupan Juruselamat yang tak
tertandingi . (Para iswa hendaknya mengidentifikasi asas berikut: Yesus Kristus
telah menjalani kehidupan tak tertandingi karena Dia tidak pernah
menyerah pada godaan dan berbuat dosa).
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Howard W. Hunter (1907–1995), dan mintalah
seorang siswa membacanya dengan keras:
“Penting untuk diingat bahwa Yesus Kristus mampu berbuat dosa, bahwa Dia
dapat saja menyerah, bahwa rencana kehidupan dan keselamatan dapat saja
digagalkan, tetapi Dia tetap setia. Seandainya tidak ada kemungkinan Dia
menyerah pada bujukan Setan, maka tidak akan ada ujian sesungguhnya,
sebagai hasilnya tidak akan ada kemenangan murni. … Dia sempurna dan tanpa
dosa, bukan karena Dia harus demikian, tetapi sebaliknya karena Dia
benar-benar dan bertekad ingin menjadi demikian” (“The Temptations of Christ,” Ensign,
November 1976, 19).
Undanglah para siswa untuk membaca Lukas 22:42, 44 dan 3 Nefi 11:11 dalam
hati, untuk mencari sifat Juruselamat yang merupakan contoh lain dari
kehidupan-Nya yang tak tertandingi. (Para siswa hendaknya mengidentifikasi
ketundukan Juruselamat pada kehendak Bapa).
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Presiden Ezra Taft Benson (1899–1994), dan
mintalah seorang siswa membacanya dengan keras:
37
P EL A J A RA N 9
“Dia menderita rasa sakit semua orang di Getsemani agar mereka tidak harus
menderita jika mereka mau bertobat.
“Dia menyerahkan Diri-Nya pada hinaan dan cercaan dari para musuh-Nya tanpa
keluhan atau pembalasan.
“Dan, akhirnya, Dia menanggung deraan dan rasa malu luar biasa di kayu salib.
Baru setelah itu Dia dengan sukarela menyerah pada kematian …
“Dia benar-benar patuh kepada Bapa Surgawi kita” (“Jesus Christ: Our Savior and Redeemer,”
Ensign, November 1983, 7, 8).
Yohanes 4:1–29
Pengaruh mendalam Yesus Kristus
Tulislah di papan tulis atau perlihatkan kalimat berikut dari “Kristus yang Hidup:
Kesaksian dari Para Rasul” (Ensign atau Liahona, April 2000, 2):
“Tidak ada seorang lain pun yang memiliki pengaruh yang demikian dalam ke
atas semua orang yang pernah hidup dan yang masih akan hidup di atas
bumi ini.”
38
PE LAJARAN 9
39
P EL A J A RA N 9
Bacaan Siswa
• 2 Korintus 5:21; Ibrani 2:17–18; 4:15–16; Ajaran dan Perjanjian 20:22; Matius
4:1–11; Lukas 22:42, 44; Yohanes 6:38; 3 Nefi 11:11; Yohanes 4:1–29.
40
PELAJARAN 10
“Kata murid dan kata disiplin keduanya berasal dari kata dasar bahasa Latin
yang sama—discipulus, yang berarti murid. Hal itu memberi penekanan pada
praktik atau latihan. Disiplin pribadi dan pengendalian diri adalah karakteristik
yang konsisten dan permanen dari para pengikut Yesus …
“Apa itu kemuridan itu? Kemuridan adalah terutama kepatuhan kepada
Juruselamat” (“Kemuridan,” Ensign atau Liahona, November 2006, 20).
41
P EL A J A RA N 10
Undanglah para siswa untuk membaca dan membandingkan 2 Nefi 26:33 dengan
Alma 5:33–34 untuk melihat siapa lagi yang Yesus ajak untuk datang kepada-Nya.
Kemudian bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Apakah yang diajarkan petikan-petikan ini tentang ajakan Juruselamat untuk
datang kepada-Nya? (Setelah para siswa menanggapi, tulislah kebenaran
berikut di papan tulis: Yesus Kristus mengajak semua orang untuk datang
kepada-Nya dan untuk menjadi murid-Nya).
• Menurut Alma, apakah yang Juruselamat janjikan kepada mereka yang
menerima ajakan untuk datang kepada-Nya?
• Apa makna janji-janji ini bagi Anda?
42
PE LAJ ARAN 10
“Kadang-kadang kita merasa bahwa semakin sibuk kita, semakin penting kita—seakan-akan
kesibukan kita menegaskan nilai kita. Brother dan sister, kita dapat meluangkan waktu seumur
hidup terlibat dalam kesibukan, terus-menerus tenggelam dalam tugas-tugas yang sebetulnya
tidak terlalu penting.
“Apa yang kita lakukan mungkin tidak terlalu penting. Semoga kita memfokuskan tenaga pikiran
kita, hati kita, dan jiwa kita pada hal-hal yang memiliki makna kekal—yang penting” (“Follow
Me,” Ensign, Mei 2002, 15–16).
Bagilah kelas menjadi tiga kelompok, dan tugasi tiap kelompok untuk menelaah
salah satu petikan dan pertanyaan yang berhubungan: Setelah waktu yang cukup,
undanglah para siswa untuk berbagi bagaimana petikan yang mereka baca
menjawab pertanyaan mereka. Setelah semua petikan ini dibahas, tanyakan:
• Persyaratan kemuridan apakah yang diilustrasikan oleh analogi Juruselamat?
(Sewaktu para siswa membahas pertanyaan ini, bantulah mereka memahami
kebenaran berikut: Kemuridan membutuhkan kesediaan kita yang
terus-menerus untuk meninggalkan semua dan mengikuti Yesus Kristus).
Jelaskan bahwa walaupun kemuridan menyiratkan bahwa kita memantapkan
pengabdian dan komitmen kita untuk mengikuti Juruselamat, Dia tidak menuntut
agar kita berlari lebih cepat dari kekuatan yang kita miliki (lihat Mosia 4:27).
43
P EL A J A RA N 10
Berikan kepada tiap siswa salinan dari pernyataan berikut oleh Presiden Dieter F.
Uchtdorf dari Presidensi Utama, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya
dengan suara keras.
Bacaan Siswa
• Yohanes 1:35–47; 2 Nefi 26:33; Alma 5:33–34; Matius 4:18–22; Lukas 5:11;
9:57–62; 14:25–33.
• Dieter F. Uchtdorf, “Jalannya Murid,” Ensign atau Liahona, Mei 2009, 75–78.
44
PELAJARAN 11
45
P EL A J A RA N 11
“Dengan kekaguman dan dorongan untuk semua orang yang akan perlu untuk
tetap teguh di zaman akhir ini, saya mengatakan kepada semua dan terutama
remaja Gereja bahwa jika Anda belum melakukannya, Anda akan suatu hari
mendapati diri Anda diminta untuk mempertahankan iman Anda atau bahkan
menahan beberapa perundungan pribadi hanya karena Anda adalah anggota
Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir. Saat-saat seperti itu
akan membutuhkan baik keberanian maupun kesopanan dari pihak Anda.
“Contohnya, seorang sister misionaris menulis baru-baru ini kepada saya: ‘Rekan saya dan saya
melihat seorang pria duduk di bangku di taman kota sedang makan siang. Sewaktu kami
mendekat, dia memandang ke atas dan melihat tanda nama misionaris kami. Dengan tatapan
yang mengerikan di matanya, dia melompat bangun dan mengangkat tangannya untuk
memukul saya. Saya merunduk tepat pada waktunya, tetapi dia menyemburkan makanannya
mengenai saya dan mulai menyumpahi kami dengan kata-kata yang paling mengerikan. Kami
pergi tanpa berkata apa pun. Saya mencoba untuk membersihkan makanan dari wajah saya,
saat itu saya merasakan gumpalan kentang tumbuk mengenai bagian belakang kepala saya.
Terkadang sulit untuk menjadi misionaris karena saat itu saya ingin kembali, menarik pria kecil
itu, dan berkata, “HE!” Namun saya tidak melakukannya’” (“Harga—dan Berkat —dari
Kemuridan,” Ensign atau Liahona, Mei 2014, 6).
Mintalah para siswa untuk membaca Matius 5:43–47 dalam hati, dengan mencari
sebuah asas yang Yesus ajarkan dalam Khotbah-Nya di Bukit yang diterapkan oleh
para sister misionaris ini. (Anda mungkin ingin menyarankan agar, sewaktu para
siswa membaca, mereka melatih keterampilan penelaahan tulisan suci dengan
penggantian nama mereka untuk membantu menjadikan pribadi pesan dari
ayat-ayat ini. Untuk melatih keterampilan ini, para siswa hendaknya mengganti
dengan nama mereka sendiri untuk kata kamu dan mu).
• Apa asas yang Yesus ajarkan dalam ayat-ayat ini? (Para siswa mungkin
menggunakan kata-kata yang berbeda, tetapi mereka hendaknya
mengidentifikasi asas berikut: Jika kita ingin mengikuti ajaran-ajaran Yesus
Kristus, kita harus belajar untuk mengasihi musuh kita dan bersikap baik
kepada mereka yang menganiaya kita)..
• Apakah yang membuat asas Injil ini sulit untuk dijalankan?
Perlihatkan pernyataan berikut di papan tulis:
“[Yesus] ‘berjalan berkeliling sambil berbuat baik’ (Kisah Para Rasul 10:38), tetapi
dipandang rendah karenanya” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,”
Ensign atau Liahona, April 2000, 2).
Jelaskan bahwa walaupun Juruselamat diterima oleh banyak orang baik di Galilea
maupun Yudea, dan banyak melihat pekerjaan baik-Nya sebagai kesaksian tentang
keilahian-Nya, yang lain meremehkan dan menganiaya Dia atas pekerjaan
baik-Nya.
Di papan tulis, buatlah daftar dari petikan-petikan tulisan suci berikut di bawah
“Yesus berjalan berkeliling sambil berbuat baik”:
46
PE LAJ ARAN 11
Matius 9:9–13
Matius 12:22–30
Markus 3:1–6
Markus 11:15–19
Yohanes 11:43–53
Bagilah kelas menjadi kelompok-kelompok kecil, dan tugasi tiap kelompok untuk
menelaah salah satu petikan yang terdapat di papan tulis: Mintalah para siswa
mengidentifikasi dalam tiap petikan pekerjaan baik yang Yesus lakukan dan
bagaimana orang-orang menanggapinya. Setelah waktu yang cukup, mintalah para
siswa untuk melaporkan apa yang telah mereka temukan. Jelaskan bahwa
rangkaian petikan ini mengungkapkan sebuah pola dalam kehidupan Tuhan yang
dapat kita pelajari darinya. Ajukan pertanyaan berikut:
• Apakah yang Anda perhatikan tentang bagaimana Juruselamat menanggapi
terhadap penganiayaan yang Dia alami?
Doronglah para siswa untuk menggambarkan dalam pikiran mereka peristiwa yang
dituturkan kembali dalam petikan tulisan suci yang mereka telaah. Kemudian
tanyakan:
• Pikiran atau perasaan apakah yang mungkin Anda miliki jika Anda telah
menyaksikan Yesus pada kesempatan itu?
• Menurut Anda apakah yang Yesus ingin Anda pelajari dari perkataan dan
tindakan-Nya pada saat itu? (Berikut adalah satu asas yang mungkin
diidentifikasi oleh para siswa: Sewaktu kita berupaya mengikuti teladan
Juruselamat dalam berbuat baik, kita kadang-kadang harus menanggung
penganiayaan).
47
P EL A J A RA N 11
Setelah waktu yang cukup, mintalah para siswa menjelaskan asas-asas yang
mereka temukan dan bagaimana itu berlaku dalam hubungan kita dengan orang
lain. Sementara para siswa membagikan asas-asas yang mereka identifikasi dalam
Matius 5:21–24, Anda mungkin ingin menjelaskan bahwa 3 Nefi 12:22 dan
Terjemahan Joseph Smith dari Matius 5 menghapus kata-kata “without a cause”
(Matius 5:22; lihat juga Terjemahan Joseph Smith, Matius 5:24 [dalam Matius 5:22,
catatan kaki b]). (Sewaktu para siswa menanggapi, tekankan kebenaran berikut:
Bapa Surgawi mengharapkan kita untuk mengikuti teladan Yesus Kristus
ketika kita dianiaya karena kepercayaan kita).
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Jeffrey R. Holland dan Penatua Dallian
H. Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul:
“Pertahankan keyakinan Anda dengan sopan dan dengan rasa iba, tetapi
pertahankanlah itu” (Jeffrey R. Holland, “Harga—dan Berkat —dari
Kemuridan,” Ensign atau Liahona, Mei 2014, 9).
Bahaslah dengan para siswa tantangan dan berkat karena mengikuti nasihat
Penatua Holland dan Pentua Oaks. Kemudian undanglah seorang siswa untuk
membaca Matius 5:9–12 dengan keras.
• Menurut ayat-ayat ini, janji-janji apakah yang Yesus buat yang mungkin
membuat lebih mudah untuk menanggapi dengan cara-cara seperti Kristus
ketika kita dianiaya karena kepercayaan agama kita?
Undanglah para siswa untuk merenungkan bagaimana mereka mungkin
menerapkan satu atau lebih dari ajaran-ajaran Juruselamat dalam Khotbah di Bukit
pada hubungan yang saat ini mereka miliki atau bagaimana mereka seharusnya
48
PE LAJ ARAN 11
dapat menerapkannya dalam pengalaman yang sudah lalu. Tanyakan apakah ada
siswa yang bersedia membagikan pemikiran mereka kepada kelas.
Berikan kepada tiap siswa salinan dari pernyataan berikut oleh Penatua Robert D.
Hales dari Kuorum Dua Belas Rasul:
Berikan kepada para siswa waktu untuk membaca dan menekankan asas-asas yang
diajarkan oleh Penatua Hales. Undanglah mereka untuk membagikan apa yang
mereka pelajari. Jika diperlukan, bahaslah beberapa atau semua pertanyaan
berikut:
• Bagaimana tindakan kita terhadap orang lain dapat memengaruhi hubungan
mereka dengan Allah? (Bantulah para siswa mengidentifikasi asas berikut:
Sewaktu kita mengikuti teladan Kristus dalam menanggapi dengan kasih
dan kebaikan hati terhadap mereka yang menentang kita, kita dapat
memperkuat hubungan mereka dengan Allah seperti juga dengan kita).
• Bagaimana memperlakukan orang dengan cara ini adalah bagian dari perjanjian
baptisan yang telah kita buat dengan Bapa Surgawi? (Ini adalah satu cara
penting untuk berdiri sebagai saksi bagi Allah di segala waktu, dalam segala
hal, dan di segala tempat [lihat Mosia 18:9]).
Tanyakan kepada para siswa apakah mereka memiliki pengalaman di mana
mengikuti teladan dan ajaran-ajaran Juruselamat telah memungkinkan mereka
49
P EL A J A RA N 11
untuk membantu orang lain menjadi lebih dekat kepada Tuhan. Undanglah
beberapa siswa untuk membagikan pengalaman mereka.
Doronglah para siswa untuk memempelajari hubungan mereka dengan orang lain,
mengidentifikasi hubungan yang dapat ditingkatkan, dan menulis bagaimana
mereka akan menerapkan asas-asas yang telah dibahas hari ini dalam
hubungan itu.
Bacaan Siswa
• Kisah Para Rasul 10:38; Matius 5:9–12, 21–24, 38–41, 43–47; 6:14–15; 7:1–5.
• Jeffrey R. Holland, “Harga—dan Berkat—dari Kemuridan,” Ensign atau Liahona,
Mei 2014, 6–9.
50
PELAJARAN 12
Mukjizat di Jalan-Jalan
Palestina
Pendahuluan
“[Yesus Kristus] berjalan di jalan-jalan Palestina, tetapi itu juga memberikan bukti akan kuasa dan
menyembuhkan orang yang sakit, menyebabkan orang yang wewenang-Nya, memberikan kepercayaan terhadap
buta melihat, dan membangkitkan orang yang mati” klaim-Nya bahwa Dia adalah Mesias. Dengan menjalankan
(“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,” Ensign atau iman kepada Yesus Kristus, kita juga bisa bersaksi atau
Liahona, April 2000, 2). Mukjizat adalah bagian yang penting mengalami kasih, belas kasih, dan kuasa Juruselamat dalam
dari pelayanan fana Juruselamat yang penuh belas kasih, bentuk mukjizat-mukjizat.
“[Mukjizat adalah] suatu peristiwa luar biasa disebabkan oleh kuasa Allah. Mukjizat adalah
unsur penting dalam pekerjaan Yesus Kristus. Itu mencakup penyembuhan, memulihkan orang
mati pada kehidupan, dan kebangkitan. Mukjizat adalah bagian dari Injil Yesus Kristus. Iman
perlu supaya mukjizat dinyatakan” (Penuntun bagi Tulisan Suci, “Mukjizat”; scriptures.lds.org).
• Apa beberapa contoh tambahan untuk mukjizat yang Yesus lakukan selama
pelayanan fana-Nya? (Daftarlah tanggapan para siswa di papan tulis).
• Mengapa penting untuk mengenali seberapa luas jangkauan kuasa
Juruselamat?
51
P EL A J A RA N 12
Daftarlah rujukan tulisan suci berikut di papan tulis, dan undanglah para siswa
untuk memilih satu untuk ditelaah: Markus 1:40–42; Markus 5:1–8, 19; Markus
8:1–9; Lukas 7:11–15; dan 3 Nefi 17:5–9. Mintalah mereka mengidentifikasi dalam
petikan yang mereka baca sebuah mukjizat yang Juruselamat lakukan dan apa yang
diilustrasikan mukjizat itu tentang kuasa-Nya. Setelah waktu yang cukup, bahaslah
pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Mukjizat apakah yang Anda baca, dan apa yang diilustrasikan mukjizat itu
tentang kuasa Juruselamat?
• Bagaimana memahami kuasa Juruselamat untuk melakukan mukjizat-mukjizat
menolong Anda memiliki iman kepada-Nya? (Sementara para siswa
menanggapi, Anda mungkin perlu menjelaskan bahwa berabad-abad sebelum
Juruselamat dilahirkan, para nabi telah melihat sebelumnya bahwa Dia akan
melakukan mukjizat-mukjizat selama pelayanan-Nya di bumi [lihat 1 Nefi
11:31; Mosia 3:5–6]. Pengetahuan ini telah menolong mereka yang hidup
sebelum kelahiran-Nya untuk memiliki iman yang lebih besar kepada-Nya).
Undanglah para siswa untuk menyimak kembali dalam petikan yang telah mereka
telaah dan mengidentifikasi alasan yang dinyatakan mengapa Yesus melakukan
mukjizat. Bahaslah pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Apa alasan yang dinyatakan tentang mengapa Juruselamat melakukan mukjizat
dari yang Anda baca? (Biarkan beberapa siswa menanggapi. Belas kasih
Juruselamat disebutkan dalam tiap contoh. Beri tahu para siswa bahwa sewaktu
mereka belajar untuk mengidentifikasi pola dan tema seperti ini dalam tulisan
suci, mereka akan memperdalam pengetahuan mereka tentang tulisan suci).
• Dalam hal-hal apakah mukjizat-mukjizat ini menunjukkan belas kasih
Juruselamat?
• Apakah penting bagi Anda untuk mengetahui bahwa Allah kadang-kadang
melakukan mukjizat karena belas kasih-Nya yang besar? (Sementara para siswa
menanggapi, tekankan bahwa sewaktu kita menjalankan iman kepada
Yesus Kristus, kita dapat menerima kuasa-Nya yang besar dan merasakan
belas kasih-Nya bagi kita).
Akhiri bagian pelajaran ini dengan mengundang seorang siswa untuk membaca
Kisah Para Rasul 10:38 sementara para siswa yang lain mengikuti bersama.
Kemudian tanyakan kepada para siswa:
• Apa yang dimaksud bahwa Yesus menyembuhkan “semua orang yang dikuasai
Iblis”? (Ungkapan ini mungkin merujuk pada mukjizat Yesus dalam mengusir
iblis seperti juga merujuk pada mukjizat terbesar dari
semuanya—penyembuhan rohani yang Yesus datangkan kepada mereka yang
terbelenggu oleh dosa. Jelaskan bahwa walaupun penyembuhan jasmani
merupakan bagian yang penting dari pelayanan Juruselamat, dampaknya
bersifat sementara. Berkat penyembuhan rohani dari dahulu—dan sampai
sekarang—abadi).
52
PE LAJ ARAN 12
Penatua Dallin H. Oaks juga mengingatkan kita bahwa bagian yang penting dari memiliki iman
adalah kesediaan untuk menerima kehendak Allah:
53
P EL A J A RA N 12
“Sewaktu kita menjalankan kuasa imamat Allah yang benar dan sewaktu
kita menghargai janji-Nya bahwa Dia akan mendengar dan menjawab doa
yang penuh iman, kita harus selalu ingat bahwa iman dan kuasa
penyembuhan imamat tidak dapat menghasilkan hasil yang bertentangan
dengan kehendak Dia yang memiliki kuasa itu. Asas ini diajarkan dalam
wahyu yang memerintahkan bahwa para penatua Gereja akan
menumpangkan tangan mereka kepada orang yang sakit. Janji Tuhan adalah bahwa ‘dia
yang memiliki iman kepada-Ku untuk disembuhkan, dan tidak ditetapkan pada kematian,
akan disembuhkan’ (A&P 42:48; penekanan ditambahkan). Demikian juga, dalam sebuah
wahyu modern lainnya Tuhan menyatakan bahwa ketika seseorang ‘meminta menurut
kehendak Allah … itu dilakukan bahkan seperti yang dia minta’ (A&P 46:30) [lihat juga
1 Yohanes 5:14; Helaman 10:5].
“Dari semua hal ini kita belajar bahwa bahkan para hamba Tuhan, yang menjalankan
kuasa ilahi-Nya dalam suatu keadaan di mana ada cukup iman yang untuk disembuhkan,
tidak dapat memberikan berkat keimamatan yang akan menyebabkan seseorang untuk
dapat disembuhkan jika penyembuhan itu bukan kehendak Tuhan.
“Sebagai anak-anak Allah, yang mengetahui kasih-Nya yang besar dan pengetahuan-Nya
yang luar biasa tentang apa yang terbaik bagi kesejahteraan kekal kita, kita
memercayai-Nya. Asas utama Injil adalah iman kepada Tuhan Yesus Kristus, dan iman
artinya kepercayaan. Saya merasakan kepercayaan itu dalam sebuah ceramah yang sepupu
saya berikan di pemakaman seorang remaja putri yang telah meninggal karena penyakit
yang serius. Dia mengucapkan kata-kata ini, yang pertama-tama membuat saya kagum
dan yang kemudian meneguhkan saya: ‘Saya tahu adalah kehendak Tuhan bahwa dia
meninggal dunia. Dia memiliki perawatan medis yang baik. Dia diberi berkat keimamatan.
Namanya ada dalam kertas doa di bait suci. Dia ada dalam ratusan doa untuk pemulihan
kesehatannya. Dan saya tahu bahwa ada cukup iman dalam keluarganya agar dia dapat
disembuhkan kecuali adalah kehendak Tuhan untuk membawanya pulang pada saat ini.’
Saya merasakan kepercayaan yang sama dalam kata-kata dari ayah seorang gadis pilihan
lain yang meninggal dunia karena kanker di usia remajanya. Dia menyatakan, ‘Iman
keluarga kami adalah kepada Yesus Kristus dan itu tidak bergantung pada hasilnya.’ Ajaran
itu benar adanya bagi saya. Kita semua melakukan semampu untuk kesembuhan
orang-orang yang kita kasihi, dan kemudian kita memercayakan kepada Tuhan hasilnya”
(“Menyembuhkan Mereka yang Sakit,” Ensign atau Liahona, Mei 2010, 50).
54
PE LAJ ARAN 12
• Apakah menurut Penatua Oaks yang dibutuhkan dari kita ketika kita berdoa
dengan iman untuk suatu mukjizat agar terjadi?
• Mengapa penting untuk mengingat bahwa apa yang kita upayakan harus
selaras dengan kehendak Bapa Surgawi?
Bersaksilah bahwa mukjizat-mukjizat masih terjadi di zaman sekarang. Bagikan
pernyataan berikut oleh Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua belas Rasul:
“Mukjizat terjadi setiap hari dalam pekerjaan Gereja kita dan dalam kehidupan
para anggota kita. Banyak dari Anda telah menyaksikan mukjizat, barangkali
lebih daripada yang Anda sadari” (“Miracles,” Ensign, Juni 2001, 6).
Bacaan Siswa
• Markus 1:39–42; 2:1–12; 5:1–8, 19, 22–43; 8:1–9; Lukas 7:11–15; 1 Nefi 11:31;
Mosia 3:5–6; 3 Nefi 17:5–9.
• Sydney S. Reynolds, “A God of Miracles,” Ensign, Mei 2001, 12–13.
55
PELAJARAN 13
“Petikan ini [A&P 107:2–4] dengan jelas menegakkan fakta bahwa Imamat
Melkisedek ada sebelum Imam Tinggi Melkisedek yang agung, tetapi itu ada di
bawah nama lain, yaitu—‘Imamat Kudus menurut Tata Tertib Putra Allah.’
Dengan kata lain, itu adalah jenis imamat yang sama, tata tertib imamat yang
sama, dengan yang Putra Allah pegang. Tetapi ini adalah sebelum masa
Melkisedek, sebelum Abraham, dan karena itu ratusan tahun sebelum kelahiran
Kristus ke dunia. … Yesus, yang waktu itu, memegang apa yang kita sebut sekarang Imamat
Melkisedek sebelum Dia tampil di dunia ini, dan tidak diragukan lagi sebelum dunia itu sendiri
dibentuk, … tetapi ‘bagaimana, di mana dan oleh siapa’ Dia menerimanya, tak seorang pun
tahu, kecuali barangkali untuk pertanyaan yang terakhir, yaitu, ‘oleh siapa.’ Tentu saja, Dia pasti
menerimanya dari Allah ” (B. H. Roberts, Improvement Era, Mei, 1908, 557).
56
PE LAJ ARAN 13
Setelah waktu yang cukup, undanglah para siswa untuk berpasangan dengan
anggota kelas yang lain untuk membahas apa yang mereka temukan. Kemudian
mintalah beberapa siswa untuk membagikan jawaban mereka dengan kelas.
Bantulah para siswa mengenali bahwa Yesus memberikan kepada para
Rasul-Nya wewenang imamat yang akan memungkinkan mereka untuk
melakukan pekerjaan yang sama dengan pekerjaan yang telah mereka lihat
Dia lakukan.
Undanglah seorang siswa untuk membaca Matius 16:15–19 dengan keras.
Tanyakan:
• Bagaimana Petrus mengenali wewenang Yesus? (Melalui wahyu, yang sama
dengan cara para murid modern mengenali wewenang-Nya).
• Apakah yang Yesus janjikan untuk diberikan kepada Petrus?
Undanglah beberapa siswa untuk bergiliran membaca dengan keras dari Matius
17:1–8. Kemudian tanyakan:
• Mengapa Musa dan Elias menampakkan diri kepada Petrus, Yakobus, dan
Yohanes?
Untuk membantu para siswa menjawab pertanyaan ini, perlihatkan
pernyataan-pernyataan berikut oleh Nabi Joseph Smith (1805–1844), dan Presiden
Joseph F. Smith (1838–1918):
57
P EL A J A RA N 13
“Imamat secara umum adalah wewenang yang diberikan kepada pria untuk
bertindak bagi Allah. “Setiap pria yang ditahbiskan pada tingkatan Imamat apa
pun memiliki wewenang ini yang didelegasikan kepadanya.
“Tetapi adalah perlu bahwa setiap tindakan yang dilaksanakan di bawah
wewenang ini hendaknya dilakukan pada waktu dan tempat yang tepat, dengan
cara yang benar, dan sesuai dengan tata tertib yang benar. Kuasa untuk
memimpin pekerjaan ini membentuk kunci-kunci Imamat” (Ajaran-Ajaran Presiden Gereja:
Joseph F. Smith [1998], 145).
Jelaskan bahwa kita belajar dalam Ajaran dan Perjanjian 110 bahwa Musa dan Elia
juga menampakkan diri kepada Nabi Joseph Smith dan Oliver Cowdery di dalam
Bait Suci Kirtland dan menganugerahkan kunci-kunci imamat ke atas mereka.
Laporan dalam Ajaran dan Perjanjian ini menolong kita memahami apa yang
terjadi di Bukti Perubahan Rupa. Anda mungkin ingin menyarankan agar para
siswa menulis Ajaran dan Perjanjian 110:13–16 sebagai rujuk silang di sisi di sebelah
Matius 17:1–8.
Tindaklanjuti dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Mengapa penting bagi para Rasul untuk memiliki kunci-kunci imamat? (Para
siswa mungkin menggunakan kata-kata yang berbeda, tetapi mereka
hendaknya mengungkapkan kebenaran berikut: Yesus Kristus
menganugerahkan kunci-kunci imamat kepada para Rasul-Nya agar
mereka akan memiliki wewenang untuk mengarahkan Gereja baik
sebelum maupun setelah kematian-Nya. Anda mungkin perlu menekankan
bahwa dari sudut pandang kekal, kunci-kunci amat penting dalam
menegakkan dan mempertahankan tata tertib di Gereja Tuhan, dengan
demikian menolong mendatangkan kebakaan dan kehidupan kekal bagi
manusia).
• Bagaimana pengalaman Petrus, Yakobus, dan Yohanes di Bukit Perubahan Rupa
telah menolong mereka memimpin Gereja setelah kematian Juruselamat?
Anda mungkin ingin menjelaskan bahwa dalam Matius 18:18–19 kita belajar
bahwa kunci-kunci imamat diberikan kepada semua Rasul Yesus.
Kemudian tanyakan:
58
PE LAJ ARAN 13
• Apakah yang mungkin perlu dipelajari oleh para Rasul Yesus untuk memimpin
Gereja?
Salinlah beberapa atau semua rujukan tulisan suci berikut di papan tulis:
Matius 18:21–22
Matius 26:51–56
Markus 4:35–41
Markus 5:25–34
Markus 5:35–43
Markus 9:25–29
Lukas 9:51–56
Lukas 24:44–48
Yohanes 13:4–17
Yohanes 21:15–17
Tugasi para siswa untuk bekerja secara berpasangan untuk menelaah satu atau dua
dari petikan ini dan untuk memikirkan asas-asas apa yang mungkin telah dipelajari
para Rasul dari pengalaman mereka bersama Juruselamat. Kemudian undanglah
para siswa untuk membagikan dengan kelas apa yang mereka bahas. Anda
mungkin ingin menuliskan jawaban mereka di papan tulis. Kemudian ajukan
pertanyaan-pertanyaan tindak lanjut seperti yang berikut:
• Mengapa akan penting bagi para Rasul untuk mempelajari asas-asas ini?
• Menurut Anda bagaimana Juruselamat telah mempersiapkan para Rasul
modern untuk melayani?
• Bagaimana mengetahui bahwa Yesus Kristus membimbing para Rasul-Nya
menolong Anda untuk memercayai nasihat mereka?
59
P EL A J A RA N 13
• Kapankah Anda telah merasakan kuasa dari kesaksian seorang Rasul tentang
Yesus Kristus, dan bagaimana itu telah memengaruhi kesaksian Anda?
• Bagaimana Anda dapat mengetahui bahwa kesaksian yang para Rasul modern
berikan tentang Juruselamat adalah benar? (Para siswa hendaknya
mengidentifikasi kebenaran berikut: Melalui Roh Kudus, saya dapat
mengetahui bahwa kesaksian yang para Rasul yang hidup berikan
tentang Yesus Kristus adalah benar)..
Tantanglah para siswa untuk memilih sebuah kesaksian tentang Kristus yang
diberikan oleh seorang Rasul modern dan untuk mengidentikasi dengan doa yang
sungguh-sungguh dengan siapa mereka dapat membagikannya. Doronglah
mereka untuk secara pribadi bersaksi bahwa pesan Rasul tersebut benar.
Bacaan Siswa
• Matius 10:1–8; 16:15–19; 17:1–8; Kisah Para Rasul 1:21–22; 2:22–24, 32; 3:12–16;
4:31–33; 5:29–32; Ajaran dan Perjanjian 107:23.
• Boyd K. Packer, “Dua Belas,” Ensign atau Liahona, Mei 2008, 83–87.
60
PELAJARAN 14
61
P EL A J A RA N 14
Matius 21:1–11
Yesus Kristus datang sebagai Mesias
Perlihatkan atau tulislah rangkaian petikan tulisan suci berikut di papan tulis, dan
undanglah para siswa untuk memilih satu atau dua untuk ditelaah. Sewaktu para
siswa membandingkan dan membedakan petikan-petikan yang telah mereka pilih,
mintalah mereka untuk memikirkan tentang mengapa petikan-petikan itu
dikelompokkan bersama dan apa yang diajarkannya tentang Yesus Kristus.
Undanglah para siswa untuk berbagi apa yang telah mereka pelajari. (Walaupun
mereka mungkin menggunakan kata-kata yang berbeda, para siswa hendaknya
memahami bahwa Yesus Kristus datang, hidup, dan mati sebagai
penggenapan terhadap nubuat-nubuat kemesiasan). Tekankan bahwa
kebenaran ini adalah apa yang Juruselamat umumkan di Nazaret. Bacalah Lukas
4:28–29 dengan keras. Kemudian tanyakan:
• Bagaimana orang-orang dalam rumah ibadat di Nazaret menanggapi
pengumuman Yesus?
Beri tahu para siswa bahwa beberapa tahun kemudian, Yesus mengalami
tanggapan yang sangat berbeda dari sejumlah orang di Yerusalem. Undanglah
beberapa siswa untuk bergiliran membaca dengan keras dari Matius 21:1–11.
Sebelum para siswa membaca, doronglah kelas untuk memvisualisasikan dalam
peristiwa yang digambarkan dalam petikan ini. Jelaskan kepada para siswa bahwa
sewaktu mereka belajar memvisualisasikan apa yang sedang terjadi dalam tulisan
suci, mereka akan memberikan kepada Roh Kudus kesempatan tambahan untuk
mengajar mereka.
• Mengapa orang-orang di Yerusalem menanggapi seperti itu? (Mereka
mengenali Yesus sebagai Mesias yang sudah lama ditunggu).
• Menurut Anda bagaimanakah Anda akan menanggapinya?
Jelaskan kata Hosana dalam ayat 9; kemudian bagikan definisi berikut:
“[Hosana adalah suatu] kata dari bahasa Ibrani yang berarti ‘tolong selamatkan kami’ serta
digunakan dalam pujian dan permohonan.
“… Pada perjalanan masuk Tuhan dengan kemenangan ke Yerusalem, khalayak ramai berseru
‘Hosana’ dan menebarkan cabang-cabang palem untuk Yesus lalui dengan berkeledai, dengan
demikian menunjukkan pemahaman mereka bahwa Yesus adalah Tuhan yang sama yang telah
62
PE LAJ ARAN 14
membebaskan Israel pada zaman dahulu (Mzm. 118:25–26; Mat. 21:9, 15; Mrk. 11:9–10; Yoh.
12:13). Orang-orang ini mengakui Kristus sebagai Mesias yang telah lama ditunggu. Kata
Hosana telah menjadi peringatan akan Mesias pada segala zaman (1 Nefi 11:6; 3 Nefi
11:14–17). Teriakan hosana disertakan dalam pendedikasian Bait Suci Kirtland (A&P 109:79) dan
sekarang adalah bagian dari pendedikasian bait suci modern” (Penuntun bagi Tulisan Suci,
“Hosana”; scriptures.lds.org).
Yohanes 6:5–69
Mengikuti Yesus Kristus Sebagai Mesias
Ulangi pernyataan bahwa orang-orang Yahudi pada masa Perjanjian Baru percaya
bahwa suatu hari Mesias akan datang dari garis keturunan Daud untuk
menyelamatkan umat-Nya. Banyak orang percaya Dia akan membebaskan mereka
dari perbudakan Romawi sama seperti Yehova telah membebaskan orang-orang
Israel dari Mesir.
Mintalah para siswa untuk membaca sepintas lalu laporan dalam Yohanes 6:5–15.
Tanyakan:
• Mukjizat apakah yang Yesus lakukan dalam laporan ini?
• Bagaimana Anda akan menggambarkan reaksi orang-orang dalam ayat 14–15?
• Mengapa menurut Anda mereka menanggapi dengan cara ini?
Bagaikan wawasan berikut dari Penatua Bruce R. McConkie (1915–1985) dari
Kuorum Dua Belas Rasul:
63
P EL A J A RA N 14
“Ada sebuah tradisi, yang diajarkan oleh para Rabi dan tertanam dengan kuat
dalam pikiran publik, bahwa ketika Mesias datang, Dia akan memberi mereka
makanan roti dari surga” (The Mortal Messiah, 4 vol. [1979–81], 2:367).
Jelaskan bahwa sama seperti ketika Yehova memberi makan anak-anak Israel
dengan manna (lihat Keluaran 16), ketika Yesus memberi makan khalayak ramai
dengan lima roti jelai, dua ikan, banyak orang menafsirkan mukjizat-Nya sebagai
tanda bahwa Dia adalah Mesias.
Undanglah beberapa siswa untuk bergiliran membacakan dengan keras dari
Yohanes 6:31–32, 49–53, 60, 66. Mintalah kelas untuk mengikuti dan mencari
bagaimana orang-orang bereaksi terhadap Yesus keesokan harinya dan bagaimana
Dia menanggapi mereka.
• Mengapa menurut Anda banyak orang yang menolak Yesus pada hari itu?
• Apakah yang gagal mereka pahami? (Yesus adalah sumber kehidupan rohani;
Dia adalah Roti Hidup).
Undanglah seorang siswa untuk membaca Yohanes 6:67–69 dengan keras.
Kemudian tanyakan kepada kelas:
• Apa yang kesaksian Petrus dalam ayat 69 tandaskan?
• Bagaimana kesaksian Petrus tentang Juruselamat memengaruhi kehidupannya?
Tulislah pernyataan yang tidak lengkap berikut di papan tulis, dan mintalah para
siswa untuk menjelaskan bagaimana mereka akan melengkapinya: Jika kita
menerima Yesus Kristus sebagai Mesias, maka _________________________ .
Setelah beberapa tanggapan, undanglah seorang siswa untuk membaca dengan
keras pernyataan berikut oleh Presiden David O. McKay (1873–1970):
“Apa yang sungguh-sungguh Anda pikirkan di dalam hati mengenai Kristus akan
menentukan siapa diri Anda, akan, sebagian besar, menentukan apa tindakan
Anda nantinya. Tidak seorang pun yang dapat mempelajari sosok Ilahi ini, dapat
menerima ajaran-ajaran-Nya tanpa menyadari pengaruh yang meneguhkan dan
memurnikan yang ada dalam diri-Nya” (Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: David O.
McKay [2003], 8).
Berikan para siswa waktu untuk menulis apa pendapat mereka tentang Kristus.
Undanglah beberapa siswa untuk berbagi apa yang mereka tulis.
Doronglah para siswa untuk mempertimbangkan apa yang dapat mereka lakukan
minggu ini untuk menunjukkan kepercayaan mereka kepada Yesus Kristus.
Bacaan Siswa
• Matius 21:1–11; Lukas 4:16–24; Yohanes 6:5–15, 31–32, 49–53, 66–69.
64
PE LAJ ARAN 14
• G. Homer Durham, “Jesus the Christ: The Words and Their Meaning,” Ensign,
Mei 1984, 14–16.
65
PELAJARAN 15
Yesus Kristus
Memberlakukan Sakramen
Pendahuluan
“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul” menyatakan: kita diingatkan bahwa Juruselamat meneteskan darah di
“[Yesus Kristus] menetapkan sakramen sebagai peringatan setiap pori dan mati bagi kita; kita juga memperbarui
akan kurban pendamaian-Nya yang agung” (Ensign atau perjanjian-perjanjian kita dengan Tuhan.
Liahona, April 2000, 2). Ketika kita mengambil sakramen,
66
PE LAJ ARAN 15
mungkin ingin menyarankan agar para siswa menulis definisi ini di sisi tulisan suci
mereka). Bahaslah pertanyaan berikut:
• Jika Yesus memberlakukan testamen, atau perjanjian yang baru, perjanjian apa
yang akan digantikannya?
Informasi berikut akan memberikan latar belakang atau konteks yang akan
bermanfaat untuk pembahasan Anda: Pada zaman dahulu, ketika Yehova membuat
perjanjian-Nya dengan anak-anak Israel, Musa mengajarkan mereka firman
Yehova dan orang-orang membuat perjanjian untuk mematuhi firman itu.
Kemudian Musa mempersembahkan kurban hewan, mengambil darah dari hewan
itu, dan memercikkannya kepada orang-orang, dengan mengatakan, “Inilah darah
perjanjian yang diadakan Tuhan dengan kamu.” (Lihat Keluaran 24:3–8). Yesus
menyinggung pernyataan Musa ketika Dia mengajarkan bahwa Dia akan
menetapkan sebuah perjanjian yang baru dengan anak-anak Allah dengan
menumpahkan darah-Nya (sama seperti memercikkan darah hewan yang
menyimbolkan anak-anak Israel memasuki perjanjian yang lama dengan Yehova).
Ketika Yesus mempersembahkan cawan anggur kepada para Rasul-Nya, Dia
mengisyaratkan penggenapan perjanjian yang lama dan penetapan perjanjian yang
baru (lihat Ibrani 9:12–15). Hukum Musa (perjanjian yang lama) adalah, dalam
banyak hal, sebuah nubuat agung tentang Mesias. Yesus Kristus adalah
penggenapan nubuat itu (lihat 2 Nefi 11:4; Yakub 4:5; Alma 34:13–14), khususnya
dalam pengertian bahwa Dia mencapai tujuan utama dari hukum itu melalui
kurban pendamaian-Nya.
• Memfokuskan perhatian kita pada apakah persembahan darah dalam baik
perjanjian yang lama maupun perjanjian yang baru? (Pendamaian Yesus Kristus
dan penumpahan darah-Nya untuk pengampunan dosa-dosa kita).
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua
Belas Rasul, dan undanglah seorang siswa untuk membacanya dengan lantang:
“Sakramen adalah tata cara yang menggantikan kurban darah dan persembahan
bakaran dari Hukum Musa, dan bersamanya datanglah janji Juruselamat: ‘Dan
barang siapa datang kepada-Ku dengan hati yang hancur dan jroh yang
menyesal, dia akan Aku baptis dengan api dan dengan Roh Kudus’ (3 Nefi 9:20)”
“Pertemuan Sakramen dan Sakramen,” Ensign atau Liahona, November
2008, 19).
• Bagaimana Anda akan merangkum kebenaran yang telah kita bahas sejauh ini
tentang Perjamuan Malam Terakhir? (Sewaktu para siswa menanggapi,
tekankan bahwa Yesus Kristus menggenapi perjanjian yang lama, dan Dia
menetapkan perjanjian yang baru melalui sakramen).
67
P EL A J A RA N 15
“Jika kita berhasrat untuk meningkatkan diri (yang adalah bertobat) dan tidak
berada dalam pembatasan keimamatan, maka, menurut pendapat saya, kita
layak. Meskipun demikian, jika kita tidak memiliki hasrat untuk meningkatkan
diri, jika kita tidak memiliki maksud untuk mengikuti bimbingan Roh, kita harus
bertanya: Apakah kita layak untuk mengambil, atau apakah kita mengejek
tujuan sesungguhnya dari sakramen, yang adalah untuk bertindak sebagai
katalisator bagi pertobatan dan peningkatan pribadi?” (“The Beauty and Importance of the
Sacrament,” Ensign, Mei 1989, 38).
68
PE LAJ ARAN 15
• Apa berkat-berkat bagi mereka yang mengambil sakramen secara layak? (Lihat
3 Nefi 20:8–9). (Pastikan para siswa memahami bahwa jika kita mengambil
sakramen dengan penuh doa dan dalam semangat pertobatan, kita dapat
menerima pengampunan dosa-dosa, sama seperti yang kita lakukan
ketika kita dibaptis).
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua
Belas Rasul, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan lantang:
• Menurut Penatua Oaks, mengapa sakramen merupakan tata cara Injil yang
amat penting?
Bagikan pernyataan tambahan ini oleh Penatua Oaks:
“Kita diperintahkan untuk bertobat dari dosa-dosa kita dan datang kepada Tuhan
dengan hati yang hancur dan roh yang menyesal serta mengambil sakramen
sesuai dengan perjanjian-perjanjiannya. Ketika kita memperbarui perjanjian
baptisan kita dengan cara ini, Tuhan memperbarui dampak pembersihan dari
pembaptisan kita. Dengan cara ini kita dijadikan bersih dan dapat selalu memiliki
Roh-Nya bersama kita. Pentingnya hal ini dibuktikan dalam perintah Tuhan agar
kita mengambil sakramen setiap minggu (lihat A&P 59:8–9)” (“The Aaronic Priesthood and the
Sacrament,” Ensign, November 1998, 38).
Anda mungkin perlu menjelaskan bahwa ketika kita mengambil sakramen dengan
layak, kita “memperbarui semua perjanjian yang dibuat dengan Tuhan” (Delbert L.
Stapley, dalam Conference Report, Oktober 1965, 14; cetak miring ditambahkan;
lihat juga L. Tom Perry, “Saat Kita Mengambil Sakramen,” Ensign atau Liahona, Mei
2006, 41).
Undanglah seorang siswa untuk meninjau Lukas 22:15. Kemudian tanyakan:
• Jika seseorang bertanya kepada Anda mengapa menurut Anda Yesus begitu
berhasrat meluangkan waktu Paskah bersama para Rasul-Nya, bagaimana
Anda akan menjawabnya? Apa kesaksian yang akan Anda berikan?
Bersaksilah bahwa sewaktu kita mengingat Yesus Kristus dan kurban
pendamaian-Nya, dan sewaktu kita mengambil sakramen dengan layak, kita
memperbarui perjanjian-perjanjian kita dengan Allah. Imbaulah para siswa untuk
merenungkan bagaimana mereka dapat secara individu mempersembahkan “hati
yang hancur dan roh yang menyesal” ketika mereka mengambil sakramen.
69
P EL A J A RA N 15
Bacaan Siswa
• Matius 26:26–28; Lukas 22:17–20; 1 Korintus 11:27–30; 3 Nefi 18:1–11, 28–29;
20:8–9; Ajaran dan Perjanjian 20:75–79.
• Dallin H. Oaks, “Pertemuan Sakramen dan Sakramen,” Ensign atau Liahona,
November 2008, 17–20.
70
PE LAJ ARAN 15
Bagi mereka yang terseok-seok atau tersandung, Dia ada di sana untuk menegakkan dan
memperkuat kita. Pada akhirnya Dia ada di sana untuk menyelamatkan kita, dan untuk semua ini Dia
memberikan nyawa-Nya .…
… Kita dapat mengingat semua ini ketika kita diundang oleh seorang imam muda yang berlutut
dalam doa untuk selalu mengingat Kristus” (Ensign, November 1995, 67–69).
71
PELAJARAN 16
Juruselamat Mendamaikan
Dosa-Dosa Seluruh
Umat Manusia
Pendahuluan
“[Yesus Kristus] memberikan hidup-Nya untuk mendamaikan tidak dapat diaktifkan” (“Dia Hidup! Mulia Nama-Nya!”
dosa-dosa seluruh umat manusia. Dia adalah karunia besar Ensign atau Liahona, Mei 2010, 76). Pelajaran ini akan
pengganti bagi semua orang yang pernah dan akan hidup di memfokuskan pada penderitaan hebat Juruselamat, yang
bumi” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,” dimulai di Getsemani dan mencapai puncaknya di atas kayu
Ensign atau Liahona, April 2000, 2). Penatua Richard G. Scott salib, dan akan menggambarkan bagaimana Yesus Kristus
dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan bahwa dapat menolong kita mengatasi dosa-dosa kita dan
“Pendamaian merupakan unsur penting dari rencana memperkuat kita dalam kehidupan kita sehari-hari melalui
kebahagiaan Bapa kita di Surga yang tanpanya rencana itu Pendamaian-Nya.
72
PE LAJ ARAN 16
“Kita tidak tahu, kita tidak dapat mengatakan, tidak ada pikiran fana yang dapat
memahami makna sepenuhnya tentang apa yang Kristus lakukan di Getsemani.
“Kita tahu Dia berpeluh meneteskan darah [tetesan-tetesan besar darah] dari
setiap pori sewaktu Dia meminum endapan dari cawan pahit yang Bapa-Nya
telah berikan kepada-Nya.
“Kita tahu Dia menderita, baik tubuh maupun roh, lebih dari yang mungkin
dapat ditanggung manusia, kecuali kematian .…
“Kita tahu bahwa Dia jatuh tak berdaya di atas tanah sewaktu rasa sakit dan keperihan dari
beban yang tak terhingga menyebabkan Dia gemetar dan ingin agar Dia boleh tidak minum dari
cawan yang pahit itu” (“The Purifying Power of Gethsemane,” Ensign, April 2011, 57).
73
P EL A J A RA N 16
Alma 7:11–13
Pendamaian Yesus Kristus memberikan kasih karunia atau kuasa-Nya yang
memungkinkan kepada kita.
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Neal A. Maxwell dari Kuorum Dua
Belas Rasul, dan undanglah seorang siswa untuk membacanya dengan lantang:
“Ketika keperihan datang dalam kepenuhannya, itu jauh lebih buruk bahkan
daripada yang Dia dengan kecerdasan-Nya yang unik pernah bayangkan! .…
“Beban kumulatif dari segala dosa fana—masa lalu, sekarang, dan yang akan
datang—menekan Jiwa yang sempurna, tanpa dosa, dan peka itu! Segala
kelemahan dan penyakit kita bagaimanapun juga, adalah bagian dari unsur
mengerikan dari Pendamaian. (Lihat Alma 7:11–12; Yesaya 53:3–5; Matius
8:17) .…
“… Penderitaan-Nya—seakan-akan, maha dahsyat dikalikan dengan tak
terhingga—menghasilkan seruan jiwa-Nya di atas kayu salib setelah itu, dan itu adalah seruan
merasa ditinggalkan. (Lihat Matius 27:46).” (“Willing to Submit,” Ensign, Mei 1985, 72–73).
74
PE LAJ ARAN 16
“Juruselamat telah menderita bukan sekadar untuk kedurhakaan kita tetapi juga
untuk ketidaksetaraan, ketidakadilan, rasa sakit, kepedihan, dan kemasygulan
emosional yang begitu sering menimpa kita. Tidak ada rasa sakit fisik, tidak ada
kepedihan jiwa, tidak ada penderitaan roh, tidak ada kekurangan atau
kelemahan yang Anda atau saya pernah alami selama perjalanan fana kita yang
Juruselamat tidak alami terlebih dahulu. Anda dan saya di saat-saat kelemahan
mungkin berseru, ‘Tak seorang pun yang memahami. Tak seorang pun yang tahu.’ Tak ada
manusia, barangkali, mengetahui. Tetapi Putra Allah dengan sempurna mengetahui dan
memahami, karena Dia merasakan dan menanggung beban kita sebelum kita pernah
menanggungnya. Dan karena Dia mengorbankan nyawa dan menanggung beban itu, Dia
memiliki empati yang sempurna serta dapat mengulurkan kepada kita lengan belas kasihan-Nya
dalam begitu banyak fase dari kehidupan kita. Dia dapat menjangkau, menyentuh, menyokong
… dan memperkuat kita untuk menjadi lebih dari yang kita mampu dan menolong kita
melakukan apa yang tidak pernah dapat kita lakukan dengan hanya bergantung pada kekuatan
kita sendiri” (“The Atonement and the Journey of Mortality,” Ensign, April 2012, 47).
75
P EL A J A RA N 16
2 Korintus 12:7–10
Mosia 3:19
Mosia 24:10–15
Alma 31:24–25, 31–33, 38
Eter 12:27
Bacaan Siswa
• Markus 14:33–36; Lukas 22:39–46; Yohanes 15:13; 1 Petrus 3:18; 2 Nefi 9:21;
Mosia 3:7; Alma 7:11–13; Ajaran dan Perjanjian 19:15–20.
• David A. Bednar, “Pendamaian dan Perjalanan Kefanaan,” Ensign, April
2012, 40–47.
76
PELAJARAN 17
77
P EL A J A RA N 17
Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua James E. Talmage dari Kuorum Dua
Belas Rasul, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan lantang:
“Dampak alami dari asal usul baka [Yesus], sebagai Putra yang dilahirkan di
bumi dari seorang Bapa yang baka, adalah bahwa Dia kebal terhadap kematian
kecuali sewaktu Dia menyerah padanya. Nyawa Yesus Sang Kristus tidak dapat
diambil kecuali sewaktu Dia menghendaki dan memperkenankannya. Kuasa
untuk menyerahkan nyawa-Nya melekat pada diri-Nya sendiri, sebagaimana
dengan kuasa untuk mengambil tubuh-Nya yang telah dibunuh dalam keadaan
yang dibakakan” (Jesus the Christ, edisi ke-3 [1916], 418).
Undanglah seorang siswa untuk membaca Matius 26:53‒54 dengan lantang dan
seorang siswa lainnya untuk membaca Yohanes 19:10–11 dengan lantang. Mintalah
para siswa untuk mengikuti, membandingkan dan membedakan kedua petikan itu.
• Menurut laporan dalam Matius, apa bantuan yang Yesus Kristus
memiliki akses?
• Apa yang Anda pelajari dari petikan dalam Yohanes? (Para siswa mungkin
menggunakan kata-kata yang berbeda, tetapi mereka hendaknya
mengidentifikasi kebenaran berikut: Tak seorang pun dapat mengambil
nyawa Yesus Kristus; Dia dengan rela menderita kematian.
• Jika Yesus dapat memanggil legiun malaikat untuk bantuan, mengapa menurut
Anda Dia membiarkan diri-Nya untuk disalibkan?
Undanglah seorang siswa untuk membaca 1 Nefi 19:9 dengan lantang. Mintalah
kelas untuk mendefinisikan kata membiarkan. (Sebagaimana yang digunakan di
sini, membiarkan berarti mengizinkan atau memperkenankan. Anda mungkin ingin
menyarankan agar para siswa menuliskan kata “mengizinkan” di sisi tulisan suci
mereka di sebelah 1 Nefi 19:9).
• Mengapa Juruselamat membiarkan diri-Nya disalibkan?
Anda mungkin ingin memperlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Alexander
B. Morrison dari Tujuh Puluh dan mintalah seorang siswa untuk membacanya
dengan lantang:
“Itu adalah kasih bagi semua anak Allah yang menuntun Yesus, unik dalam
kesempurnaan tanpa dosa-Nya, untuk memberikan diri-Nya sebagai tebusan bagi
dosa-dosa orang lain .… Karena itu, ini adalah penyebab mutlak yang membawa
Yesus ke bumi untuk ‘menderita, berdarah, dan mati bagi manusia’ [“’Tis Sweet
to Sing the Matchless Love,” Hymns, no. 176]. Dia datang … untuk
mendamaikan dosa-dosa kita, agar Dia, yang dinaikkan di kayu salib, boleh
menarik semua orang kepada-Nya (lihat 3 Nefi 27:14)” (“For This Cause Came I into the World,”
Ensign, November 1999, 26).
78
PE LAJ ARAN 17
“Kematian melalui penyaliban tampaknya mencakup semua rasa sakit dan kematian yang dapat
terjadi secara mengerikan dan menyeramkan—pusing, kejang, kehausan, kelaparan, tidak dapat
tidur, demam karena trauma, tetanus, rasa malu di depan umum, siksaan berkelanjutan yang
lama, kengerian dari antisipasi, pembekuan jaringan tubuh karena luka yang tidak
dirawat—semuanya meningkat hanya sampai pada titik di mana itu dapat ditanggung, tetapi
semuanya berhenti pada titik saat orang yang mengalami akan hilang kesadaran. Posisi tubuh
yang tidak alami membuat setiap gerakan menjadi menyakitkan; pembuluh darah yang terkoyak
dan urat daging yang hancur berdenyut-denyut disertai penderitaan yang tak ada habisnya; luka,
yang mengalami peradangan karena terbuka, perlahan-lahan menjadi rusak; pembuluh
arteri—khususnya di kepala dan perut—menjadi bengkak dan tertekan oleh darah yang
mengalir; dan sementara berbagai macam penderitaan berangsur-angsur meningkat, semakin
diperparah dengan rasa sakit yang tak tertanggungkan karena kehausan yang membakar dan
luar biasa; dan semua komplikasi fisik ini menyebabkan gejolak dan kecemasan internal, yang
menjadikan ajal semakin dekat—kematian, musuh mengerikan yang tidak diketahui, yang
kedatangannya kepada manusia biasanya membuat sebagian besar orang merasa
ngeri—memberikan aspek pembebasan yang nikmat dan sangat indah.
“Seperti itulah kematian yang diderita oleh Kristus” (Frederic W. Farrar, The Life of Christ
[1964], 641).
Beri tahu para siswa bahwa Yesus Kristus menuturkan tujuh pernyataan saat berada
di kayu salib. Tulislah rujukan tulisan suci berikut di papan tulis (jangan sertakan
kutipan-kutipan dalam tanda kurung), dan undanglah setiap siswa untuk
menyelidiki beberapa di antaranya dan mengidentifikasi apa yang Yesus katakan:
Lukas 23:34 (“Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang
mereka perbuat”).
Lukas 23:43 (“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan
ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus”).
Yohanes 19:26–27 (“Ibu, inilah, anakmu! … Inilah ibumu!”)
Matius 27:46 (“Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”)
Yohanes 19:28 (“Aku haus!”)
Yohanes 19:30 (“Sudah selesai”).
Lukas 23:46 (“Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku”).
79
P EL A J A RA N 17
“Ketika Pendamaian telah diselesaikan, ketika tekad Kristus untuk setia demikian
jelas dan tak tergoyahkan, maka akhirnya dan dengan penuh belas kasih,
penderitaan-Nya ‘sudah selesai’ [lihat Yohanes 19:30]. Menghadapi segala
pertentangan dan tanpa seorang pun yang membantu atau menopang-Nya,
Yesus dari Nazaret, Putra yang hidup dari Allah yang hidup, memulihkan hidup
jasmani di mana kematian telah mencengkeram dan membawa penebusan
rohani yang penuh sukacita dari kegelapan dan keputusasaan bak neraka. Dengan iman kepada
Allah yang Dia ketahui berada di sana, Dia dapat berkata dengan kejayaan, ‘Ya Bapa, ke dalam
tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku’ [Lukas 23:46]” (“Tak Seorang Pun Ada Bersama-Nya,” Ensign
atau Liahona, Mei 2009, 88).
“Yesus memilih untuk tidak dibebaskan dari dunia ini sampai Dia telah bertahan
sampai akhir dan menuntaskan misi yang Dia telah diutus untuk
merampungkannya bagi umat manusia. Di kayu salib Kalvari, Yesus
memercayakan roh-Nya kepada Bapa-Nya dengan sebuah pernyataan sederhana,
‘Sudah selesai’ (Yohanes 19:30). Setelah bertahan sampai akhir, Dia dibebaskan
dari kefanaan.
“Kita juga harus bertahan sampai akhir” (“The Covenant of Baptism: To Be in the Kingdom and
of the Kingdom,” Ensign, November 2000, 6).
• Apa yang kedua Rasul ini bantu bagi kita untuk pahami tentang apa yang
dirujuk Yesus ketika Dia menyuarakan, “Sudah selesai”? (Setelah para siswa
menanggapi, pertimbangkanlah untuk menulis kebenaran berikut di papan
tulis: Yesus Kristus dengan setia menuntaskan segala sesuatu yang Bapa
Surgawi perintahkan untuk Dia lakukan dalam kefanaan).
80
PE LAJ ARAN 17
• Dalam masa-masa sulit kita sendiri, bagaimana ini akan menolong kita untuk
mengingat apa yang Juruselamat hadapi dan tanggung dengan setia untuk
memenuhi misi fana-Nya?
• Bagaimana mengingat teladan Yesus dapat menolong Anda merampungkan
apa yang harus Anda lakukan dengan lahirnya Anda?
• Bagaimakah kita dapat memperlihatkan penghargaan kita untuk semua yang
Juruselamat derita bagi kita? (Para siswa mungkin menggunakan kata-kata
yang berbeda, tetapi mereka hendaknya mengungkapkan asas berikut: Kita
memperlihatkan penghargaan kita atas penderitaan Juruselamat di kayu
salib dengan mengikuti teladan-Nya yaitu bertahan dengan setia sampai
akhir).
Undanglah para siswa untuk mempertimbangkan membagikan pada media sosial
perasaan mereka bagi Juruselamat dan komitmen apa yang diminta dari mereka
untuk tetap setia pada perasaan itu.
Bacaan Siswa
• Matius 27:26–54; Lukas 23:34–46; Yohanes 10:11–18; 19:10–11, 19–37; 1 Nefi
19:9.
• Jeffrey R. Holland, “Tak Seorang Pun Ada Bersama-Nya” Ensign atau Liahona,
Mei 2009, 86–88.
81
PELAJARAN 18
Juruselamat Melayani di
Dunia Roh
Pendahuluan
Berbicara tentang Juruselamat, para Rasul modern telah pelayanan-Nya di dunia roh, setiap orang dari anak-anak
bersaksi: “Dia adalah karunia besar pengganti bagi semua Allah yang pernah hidup di bumi akan memiliki kesempatan
orang yang pernah dan akan hidup di bumi” (“Kristus yang untuk menerima atau menolak Injil. Dalam pelajaran ini, para
Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,” Ensign atau Liahona, April siswa akan belajar tentang peran Juruselamat dalam dunia
2000, 2). Karena kurban pendamaian Juruselamat dan para roh dan peran kita dalam keselamatan bagi orang mati.
“Fakta tentang kematian dan Kebangkitan Yesus diterima oleh mereka dari
golongan-golongan agama Kristen sebagai doktrin dasar. Meskipun demikian,
apa yang dilakukan oleh roh baka Yesus setelah kematian-Nya dan sebelum
Kebangkitan-Nya adalah misteri bagi semua orang kecuali para Orang Suci
Zaman Akhir. Dan makna penting dari apa yang Dia lakukan selama jam-jam
tersebut memberikan landasan ajaran untuk membangun bait suci-bait suci di
seluruh dunia. Lagi pula, sebuah kesaksian mengenai apa yang Dia lakukan bisa menjadi
penghiburan besar bagi mereka yang berkabung atas kematian orang yang dikasihi” (“The
Savior’s Visit to the Spirit World,” Ensign, Juli 2003, 32).
82
PE LAJ ARAN 18
83
P EL A J A RA N 18
• Mengapa roh-roh yang saleh ini dipenuhi dengan sukacita dan kegembiraan?
(Sewaktu para siswa menanggapi, tekankan kebenaran berikut: Menurut
rencana Allah, orang mati yang telah setia dalam kefanaan dapat ditebus
dari kematian setelah Kebangkitan Yesus Kristus. Anda mungkin perlu
menjelaskan bahwa tidak ada misionaris yang diutus untuk berkhotbah kepada
mereka di dunia roh sampai setelah kematian dan Kebangkitan Juruselamat
[lihat Lukas 16:19–31; Musa 7:36–39]).
84
PE LAJ ARAN 18
“Bagaimana dengan ribuan orang yang tak terhitung jumlahnya yang telah
meninggal dan tidak pernah mendengar tentang Kristus, tidak pernah memiliki
kesempatan untuk pertobatan dan pengampunan atas dosa-dosa mereka, tidak
pernah bertemu dengan penatua Gereja yang memegang wewenang? Sebagian
dari tetangga Kristen kita yang baik akan memberi tahu Anda mereka hilang
selamanya .…
“Apakah itu adil? “Apakah itu benar? Tidak! Tuhan akan memberikan kepada setiap orang
kesempatan untuk mendengarkan dan menerima kehidupan kekal, atau sebuah tempat di
kerajaan-Nya” (Doctrines of Salvation, disusun oleh Bruce R. McConkie, 3 jilid [1954–56], 2:132).
“Apa yang terjadi di dalam Rumah Tuhan, … menjadi lebih dekat dengan roh
pengurbanan Tuhan daripada kegiatan lain apa pun yang saya ketahui.
Mengapa? Karena ini dilakukan oleh mereka yang memberikan waktu dan harta
kekayaan secara cuma-cuma, tanpa mengharapkan ucapan terima kasih atau
imbalan apa pun, untuk melakukan bagi orang lain yang tidak dapat mereka
lakukan bagi diri mereka sendiri” (“A Century of Family History Service,” Ensign,
Maret 1995, 62–63; lihat juga Obaja 1:21).
85
P EL A J A RA N 18
Bacaan Siswa
• Lukas 23:39–43; 1 Petrus 3:18–20; 4:6; Ajaran dan Perjanjian 128:15, 22;
138:1–37.
• Spencer J. Condie, “The Savior’s Visit to the Spirit World,” Ensign, Juli
2003, 32–36.
Penatua Richard G. Scott dari Kuorum Dua Belas Rasul mengimbau para remaja Gereja untuk
melakukan pekerjaan bait suci bagi leluhur mereka sendiri:
86
PE LAJ ARAN 18
“Pekerjaan apa pun yang Anda lakukan di bait suci adalah waktu yang
digunakan dengan baik, namun menerima tata cara-tata cara secara
perwakilan bagi salah satu dari leluhur Anda sendiri akan menjadikan
waktu di dalam bait suci lebih sakral, dan bahkan berkat-berkat yang lebih
besar akan diterima .…
Apakah Anda para remaja menginginkan sebuah cara yang pasti untuk
menghilangkan pengaruh lawan dalam kehidupan Anda? Benamkan diri Anda dalam
menyelidiki tentang leluhur Anda, persiapkan nama-nama mereka untuk tata cara
perwakilan sakral yang tersedia di bait suci, dan kemudian pergilah ke bait suci untuk
bertindak sebagai wakil bagi mereka untuk menerima tata cara-tata cara pembaptisan dan
karunia Roh Kudus .… Saya tidak dapat memikirkan adanya perlindungan yang lebih besar
dari pengaruh lawan dalam kehidupan Anda,” (“Sukacita dari Menebus yang Telah
Meninggal,” Ensign atau Liahona, November 2012, 93–94).
Penatua David A. Bednar dari Kuorum Dua Belas Rasul memberikan undangan dan janji berikut:
87
PELAJARAN 19
Dia Bangkit
Pendahuluan
“[Yesus Kristus] bangkit dari kubur untuk menjadi ‘yang ajaran dan peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan
sulung dari orang-orang yang telah meninggal’ (1 Korintus Kebangkitan Yesus Kristus. Sewaktu para siswa meningkat
15:20). Sebagai Tuhan yang telah Bangkit, Dia mengunjungi dalam pemahaman dan kesaksian mereka tentang
orang-orang yang telah Dia kasihi semasa hidup-Nya” Kebangkitan, mereka akan memperoleh sudut pandang dan
(“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,” Ensign atau harapan sewaktu mereka menghadapi tantangan-tantangan
Liahona, April 2000, 3). Pelajaran ini akan mengajarkan kefanaan.
“Asas-asas dasar dari agama kita adalah kesaksian para Rasul dan Nabi,
mengenai Yesus Kristus, bahwa Dia telah mati, dikuburkan, dan bangkit kembali
pada hari ketiga, dan naik ke surga; dan semua hal lainnya yang berkaitan
dengan agama kita hanyalah merupakan tambahan terhadapnya” (Ajaran-Ajaran
Presiden Gereja: Joseph Smith [2007], 56).
88
PE LAJ ARAN 19
Karena Yesus bangkit dari Jika Yesus Kristus tidak bangkit dari orang
orang mati, .… mati, maka …
“Tanpa Kebangkitan, Injil Yesus Kristus menjadi rangkaian doa dari pepatah bijak
dan mukjizat-mukjizat yang tampaknya tak bisa dijelaskan—melainkan pepatah
dan mukjizat-mukjizat tanpa kemenangan akhir. Tidak, kemenangan akhir adalah
dalam mukjizat akhir: karena pertama kali dalam sejarah umat manusia, orang
yang telah mati membangkitkan diri-Nya ke dalam kebakaan yang hidup. Dia
adalah Putra Allah, Putra Bapa baka kita di Surga, dan kemenangan-Nya atas
kematian jasmani dan rohani adalah berita baik yang hendaknya setiap lidah orang Kristen
bicarakan” (Howard W. Hunter, “An Apostle’s Witness of the Resurrection,” Ensign, Mei
1986, 16).
89
P EL A J A RA N 19
“Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini.” (Markus 16:6). Kata-kata ini, fasih dalam
kesederhanaannya, mengumumkan peristiwa paling penting yang dicatat dalam
sejarah” (Marion G. Romney, “The Resurrection of Jesus,” Ensign, Mei 1982, 6).
Matius 28:1–10
Yohanes 20:26–29
Yohanes 21:4–23
90
PE LAJ ARAN 19
1 Korintus 15:6
1 Korintus 15:7
Wahyu 1:13–18
Tugasi setiap siswa satu atau dua baris pada bagan. Mintalah mereka untuk
menelaah petikan-petikan tulisan suci pada bari-baris yang ditugaskan kepada
mereka dan mengidentifikasi siapa yang dikunjungi oleh Juruselamat yang telah
bangkit. Setelah waktu yang cukup, mintalah para siswa untuk melaporkan apa
yang mereka temukan. Karena waktu yang terbatas, imbaulah para siswa untuk
menyampaikan laporan mereka secara ringkas. Kemudian bahaslah
pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Dalam kegiatan ini, apa yang Anda pelajari tentang banyak penampakan diri
dari Juruselamat yang telah bangkit dan apa yang masing-masing
individu alami?
• Selain petikan-petikan ini, siapa lagi saksi lain bagi Yesus Kristus yang telah
bangkit yang dapat ditemukan dalam tulisan suci? (Para siswa mungkin
menyebutkan para saksi dari orang-orang Nefi atau Nabi Joseph Smith).
• Mengapa penting untuk mengetahui bahwa ada banyak saksi bagi Juruselamat
yang telah bangkit? (Pastikan para siswa memahami kebenaran berikut: Karena
banyak individu telah menyaksikan Yesus Kristus yang telah bangkit,
kita dapat memiliki keyakinan bahwa Dia hidup dan bahwa kita, juga,
akan hidup kembali setelah kita mati).
Untuk membantu para siswa memahami dengan lebih baik implikasi-implikasi
ajaran dari Kebangkitan Juruselamat dan mengapa, seperti yang Joseph Smith
ajarkan, semua asas yang lain adalah tambahan terhadap kematian dan
Kebangkitan Yesus Kristus, berikan setiap siswa salinan dari pernyataan berikut
oleh Penatua D. Todd Christofferson dari Kuorum Dua Belas Rasul. Mintalah
seorang siswa untuk membacakan pernyataan itu dengan lantang.
91
P EL A J A RA N 19
92
PE LAJ ARAN 19
“‘Harapan yang hidup’ yang diberikan kepada kita oleh kebangkitan adalah
keyakinan kita bahwa kematian bukan akhir dari identitas kita tetapi hanya
sebuah langkah yang perlu dalam transisi yang ditakdirkan dari kefanaan ke
kebakaan. Harapan ini mengubah seluruh sudut pandang tentang
kehidupan fana .…
“Kepastian akan kebangkitan memberi kita kekuatan dan sudut pandang untuk
menanggung tantangan-tantangan fana yang dihadapi oleh kita masing-masing dan oleh
mereka yang kita kasihi, hal-hal seperti kekurangan fisik, mental, atau emosional yang kita bawa
bersama kita sejak lahir atau yang diperoleh selama kehidupan fana. Karena kebangkitan, kita
tahu bahwa kekurangan-kekurangan fana ini hanyalah sementara!
“Kepastian kebangkitan juga memberi kita insentif yang kuat untuk menaati perintah-perintah
Allah selama kehidupan fana kita” (“Resurrection,” Ensign, Mei 2000, 15).
“Selama dua setengah tahun [para Rasul] telah diteguhkan serta diilhami karena
kehadiran Kristus. Tetapi sekarang Dia telah pergi. Mereka ditinggalkan
sendirian, dan mereka tampak bingung serta tidak berdaya .…
“Apa yang tiba-tiba mengubah para murid ini untuk menjadi para pengkhotbah
Injil Yesus Kristus yang percaya diri, tidak gentar, dan gagah berani? Itu
disebabkan oleh wahyu bahwa Kristus telah bangkit dari kubur” (Ajaran-Ajaran
Presiden Gereja: David O. McKay [2003], 75).
Undanglah para siswa untuk memikirkan seseorang yang mereka kenal yang
mungkin bisa diperkuat dengan mendengarkan pesan tentang Kebangkitan.
Imbaulah para siswa untuk mencari waktu di waktu yang dekat untuk membahas
perasaan dan kesaksian mereka dengan orang itu.
Bacaan Siswa
• Lukas 24:1–48; Yohanes 20; 1 Korintus 15:1–29, 54–58.
• Dallin H. Oaks, “Resurrection,” Ensign, Mei 2000, 14–16.
93
PELAJARAN 20
Juruselamat Melayani
kepada “Domba-Domba
Lain”-Nya
Pendahuluan
Sebagaimana disaksikan dalam “Kristus yang Hidup: tentang pelayanan Juruselamat, kita belajar bagaimana Dia
Kesaksian dari Para Rasul,” Juruselamat “melayani di antara melayani kepada para murid-Nya di setiap bangsa dan
‘domba-domba lain’ (Yohanes 10:16) di Amerika kuno” berupaya mengangkat serta memelihara mereka satu
(Ensign atau Liahona, April 2000, 3; lihat juga 3 Nefi demi satu.
11:1–17). Sewaktu kita menelaah catatan Kitab Mormon
94
PE LAJ ARAN 20
3 Nefi 11:8–17
Yesus Kristus melayani para pengikut-Nya secara individu
Baca 3 Nefi 11:8–17 dengan lantang, dan undanglah para siswa untuk mengikuti
bersama dan membayangkan atau memvisualisasikan sedang berada di bait suci di
tanah Kelimpahan . Setelah Anda membaca, tanyakan kepada para siswa apa yang
paling mengesankan mereka tentang perkataan dan tindakan Juruselamat dalam
ayat-ayat ini. Jika diperlukan, ajukan beberapa atau semua pertanyaan berikut:
• Menurut Anda apakah yang Yesus Kristus ingin khalayak ramai di bait suci
pelajari tentang-Nya pada hari itu? (Di antara kebenaran-kebenaran lain, para
siswa hendaknya mengidentifikasi yang berikut: Juruselamat melayani para
pengikut-Nya “satu demi satu” [3 Nefi 11:15; lihat juga 3 Nefi 17:21]).
Mempertimbangkan ada kira-kira 2.500 orang dalam khalayak ramai (lihat 3 Nefi
17:25), apa yang diajarkan kepada kita tentang kepedulian-Nya kepada kita
masing-masing melalui undangan Juruselamat kepada setiap orang untuk
merasakan luka-luka di pinggang, tangan, dan kaki-Nya?
• Bagaimana undangan Yesus Kristus dalam 3 Nefi 11:14 berlaku bagi kita
masing-masing di zaman sekarang?
• Bagaimana menurut Anda itu akan memengaruhi Anda melihat dan
menyentuh luka-luka Juruselamat?
95
P EL A J A RA N 20
Untuk contoh yang mengilustrasikan minat Tuhan terhadap kita secara individu,
Anda bisa membagikan pengalaman berikut, sebagaimana diceritakan oleh
Penatua Ronald A. Rasband dari Presidensi Tujuh Puluh:
Berikan waktu sejenak kepada para siswa untuk merujuk kembali ke 3 Nefi
11:15–17. Kemudian tanyakan:
• Kapan Anda merasakan bahwa Bapa Surgawi dan Yesus Kristus mengenal
Anda secara pribadi?
• Apa yang khalayak ramai lakukan di bait suci setelah menerima kesaksian
pribadi dan individu tentang keilahian Juruselamat?
Tanyakan kepada para siswa apakah ada di antara mereka yang ingin memberikan
kesaksian tentang Juruselamat dan kasih yang mereka rasakan dari-Nya.
Bersaksilah bahwa walaupun kita belum secara fisik menyentuh tangan dan kaki
Juruselamat, Dia masih melayani kita dengan cara pribadi. Imbaulah para siswa
untuk merenungkan bagaimana mereka dapat berterima kasih kepada Bapa
Surgawi dan Yesus Kristus atas kasih yang telah mereka rasakan secara pribadi
dari Mereka.
96
PE LAJ ARAN 20
3 Nefi 11–28
Juruselamat melayani di antara orang-orang Nefi
Untuk membantu para siswa mengenali aspek-aspek penting lain dari pelayanan
Juruselamat di antara orang-orang Nefi, berikan mereka waktu beberapa menit
untuk membaca dengan cepat pengantar bab untuk 3 Nefi 11–28. Mintalah kelas
untuk mengidentifikasi dan menulis unsur-unsur penting dari pelayanan
Juruselamat di antara orang-orang Nefi. Sewaktu para siswa menyelidiki,
berjalanlah berkeliling ruangan dan mengamati temuan-temuan mereka. Jika ada
di antara mereka yang mengalami kesulitan untuk jawaban, imbaulah mereka
untuk mencari salah satu petikan berikut (kata-kata di dalam tanda kurung hanya
untuk digunakan oleh guru):
3 Nefi 11:19–27 (memberikan wewenang imamat kepada para murid-Nya)
3 Nefi 11:31–40 (menyatakan ajaran-Nya)
3 Nefi 12–14 (mengajarkan hal yang sepadan dengan Khotbah-Nya di Bukit
dalam Perjanjian Baru)
3 Nefi 17:5–25 (menyembuhkan banyak orang dan melayani anak-anak)
3 Nefi 18:1–12 (memberkati sakramen)
3 Nefi 19:19–29 (berdoa bagi dua belas murid orang Nefi)
3 Nefi 20:24–29 (mengajarkan perihal perjanjian Bapa untuk
mengumpulkan Israel)
3 Nefi 23 (memerintahkan agar tulisan suci tertentu ditambahkan pada catatan
bangsa Nefi)
3 Nefi 27:1–10 (memerintahkan agar Gereja disebut dengan nama-Nya)
Setelah waktu yang cukup, undanglah para siswa untuk membagikan apa yang
telah mereka temukan dalam penyelidikan tulisan suci mereka. Sementara para
siswa menjelaskan unsur-unsur dari pelayanan Juruselamat yang mereka
identifikasi, pertimbangkanlah untuk menggunakan beberapa atau semua dari
pertanyaan-pertanyaan berikut untuk melanjutkan pembahasan kelas:
• Apa dampak yang mungkin dimiliki oleh aspek pelayanan Juruselamat ini pada
orang-orang?
• Mengapa akan bermanfaat untuk mengenali dan mempelajari apa yang Yesus
Kristus lakukan sebagai pemimpin atau guru?
Undanglah para siswa untuk merenungkan pertanyaan berikut dan menuliskan
pemikiran mereka:
• Mempertimbangkan apa yang telah Anda pelajari hari ini, menurut Anda
apakah yang Bapa Surgawi ingin Anda lakukan untuk mengikuti teladan Yesus
Kristus dalam cara Anda melayani mereka yang ada di sekitar Anda, termasuk
orang asing, keluarga, teman, atau mereka yang Anda layani dalam panggilan
Gereja Anda?.
Akhiri dengan memberikan kesaksian Anda tentang kebenaran-kebenaran yang
diajarkan di kelas hari ini.
97
P EL A J A RA N 20
Bacaan Siswa
• Yohanes 10:11–16; 3 Nefi 11:1–17; 15:16–21; 16:1–3.
• Ronald A. Rasband, “One by One,” Ensign, November 2000, 29–30.
98
PELAJARAN 21
Yesus Kristus
Mengorganisasi Gereja-Nya
Pendahuluan
Selama tiga tahun pelayanan fana-Nya, Yesus Kristus Kebangkitan-Nya, Juruselamat terus membimbing serta
menganugerahkan kunci-kunci imamat kepada Dua Belas mengarahkan para Rasul-Nya dan Gereja-Nya melalui
Rasul-Nya. Dengan kunci-kunci ini, Gereja Yesus Kristus pelayanan Roh Kudus sehingga mereka dapat membantu
“dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi” (Efesus menggenapi perjanjian Abraham untuk mengumpulkan Israel
2:20). Pelajaran ini membahas bagaimana, setelah yang tercerai-berai.
99
P EL A J A RA N 21
Mintalah seorang siswa untuk membaca pernyataan berikut oleh Penatua Dallin H.
Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul:
“‘Kunci-kunci imamat adalah wewenang yang telah Allah berikan kepada [para
pemegang] imamat untuk mengarahkan, mengontrol, dan mengatur penggunaan
imamat-Nya di bumi’ [Buku Pegangan 2: Mengelola Gereja [2010], 2.1.1]. Setiap
tindakan atau tata cara yang dilaksanakan di Gereja dilakukan di bawah
wewenang langsung atau tidak langsung dari seseorang yang memegang
kunci-kunci untuk pelaksanaan tersebut. Sebagaimana Penatua M. Russell
Ballard telah jelaskan, ‘Mereka yang memiliki kunci-kunci imamat … secara harfiah
memungkinkan bagi semua yang dengan setia melayani di bawah arahan mereka untuk
melaksanakan wewenang imamat dan memiliki akses pada kuasa imamat’ [M. Russell Ballard,
“Men and Women in the Work of the Lord,” New Era, April 2014, 4; Liahona, April 2014, 48]”
(“Kunci-Kunci dan Wewenang Keimamatan,” Ensign atau Liahona, Mei 2014, 49–50).
100
PE LAJ ARAN 21
• Dalam hal-hal apakah Anda telah melihat para rasul dan nabi modern
memberikan landasan yang kuat dan kestabilan bagi Gereja?
Kisah Para Rasul 2:1–6, 14–26; 4:1–13, 18–21; Kisah Para Rasul 10:9–20,
25–28, 34–35, 44–48; Kisah Para Rasul 15:1–20
Yesus Kristus membimbing para Rasul melalui Roh Kudus
Mintalah seorang siswa untuk membaca Kisah Para Rasul 1:1–2dengan lantang.
Kemudian tanyakan kepada anggota kelas:
• Bagaimana Lukas mengatakan bahwa Yesus Kristus yang telah bangkit
melanjutkan untuk memimpin para Rasul-Nya setelah Kenaikan-Nya ke surga?
(Dia memberikan perintah-perintah dan petunjuk melalui Roh Kudus).
Bersaksilah bahwa setelah Kebangkitan dan Kenaikan-Nya ke surga, Yesus
Kristus membimbing para Rasul melalui pelayanan Roh Kudus. Untuk
membantu para siswa melihat contoh-contoh tentang bimbingan ini, bagilah kelas
ke dalam empat kelompok dan berikan kepada mereka tugas-tugas berikut:
• Menelaah Kisah Para Rasul 2:1–6, 14–26, untuk mencari bagaimana Roh Kudus
membantu Petrus dan para Rasul pada hari Pentakosta.
• Menelaah Kisah Para Rasul 4:1–13, 18–21, untuk mencari bagaimana Roh
Kudus menolong Petrus menanggapi para pemimpin Yahudi.
• Menelaah Kisah Para Rasul 10:9–20, 25–28, 34–35, 44–48, untuk mencari
bagaimana sebuah perubahan penting dalam Gereja diungkapkan
kepada Petrus.
• Menelaah Kisah Para Rasul 15:1–20, untuk mencari bagaimana wahyu
sebelumnya dari Yesus Kristus melalui Roh Kudus memengaruhi keputusan
Petrus dan dukungan yang para pemimpin Gereja lain berikan untuk keputusan
ini pada konferensi di Yerusalem.
Setelah waktu yang cukup, mintalah para individu dari setiap kelompok untuk
merangkum apa yang mereka baca dan menjelaskan bagaimana Yesus Kristus
membimbing para pemimpin Gereja melalui pelayanan Roh Kudus. Jelaskan
101
P EL A J A RA N 21
“Saya bersaksi … bahwa Juruselamat kita Yesus Kristus adalah kepala Gereja ini,
yang menyandang nama-Nya. Saya tahu bahwa pengalaman termanis dalam
sepanjang kehidupan ini adalah untuk merasakan bisikan-bisikan-Nya sewaktu
Dia memimpin kita dalam perkembangan pekerjaan-Nya” (Thomas S. Monson,
“Melihat ke Belakang dan Maju Terus,” Ensign atau Liahona, Mei 2008, 88).
102
PE LAJ ARAN 21
“Dasar kerasulan dan kenabian Gereja adalah untuk memberkati di segala masa,
namun terutama pada saat-saat kemalangan atau bahaya, saat-saat ketika kita
mungkin merasa seperti anak-anak, bingung atau tersesat, barangkali sedikit
takut, saat-saat di mana tangan kotor orang atau kedengkian iblis akan berusaha
membingungkan atau menyesatkan Menghadapi saat-saat seperti itu, yang
mungkin datang di zaman modern ini, Presidensi Utama dan Kuorum Dua Belas
Rasul ditugaskan oleh Allah serta didukung oleh Anda sebagai nabi, pelihat, dan pewahyu,
dengan Presiden Gereja yang didukung sebagai nabi, pelihat, dan pewahyu, Rasul senior, serta
satu-satunya orang yang diwenangkan untuk menjalankan semua kunci wahyu dan administratif
bagi Gereja. Pada zaman Perjanjian Baru, zaman Kitab Mormon, dan zaman modern, para
pejabat ini membentuk batu dasar bagi Gereja yang benar, yang ditempatkan di sekeliling dan
memperoleh kekuatannya dari batu penjuru utama, ‘batu karang Penebus, yang adalah [Yesus]
Kristus, Putra Allah’ [Helaman 5:12]” (“Nabi, Pelihat, dan Pewahyu,” Ensign atau Liahona,
November 2004, 7).
Apa yang dapat saya lakukan untuk memperkuat kesaksian saya tentang para
Rasul modern Juruselamat?
Dalam hal-hal apakah saya dapat lebih bersandar kepada para nabi modern
sehingga saya dapat berlandaskan pada Yesus Kristus?
Bacaan Siswa
• Matius 10:1–4; 16:19; 17:3–7; 18:18; Kisah Para Rasul 2:1–6, 14–26; 4:1–13,
18–21; Kisah Para Rasul 10:9–20, 25–28, 34–35, 44–48; Kisah Para Rasul
15:1–11, 13–19; Efesus 2:19–20; 4:11–14.
• Jeffrey R. Holland, “Nabi, Pelihat, dan Pewahyu,” Ensign atau Liahona,
November 2004, 6–9.
103
PELAJARAN 22
104
PE LAJ ARAN 22
Undanglah para siswa untuk membaca Joseph Smith—Sejarah 1:16–17 dalam hati
dan menulis ajaran-ajaran yang muncul dari kesaksian Joseph Smith. Setelah
waktu yang cukup, undanglah para siswa untuk membagikan ajaran-ajaran yang
mereka identifikasi.
Pertimbangkanlah untuk memperlihatkan pernyataan berikut dari Penatua
Christoffel Golden dari Tujuh Puluh:
“Nabi menulis: ‘Aku melihat dua Sosok, yang kecemerlangan dan kemuliaan
Mereka tak teruraikan, berdiri di atas diriku di udara. Salah seorang dari Mereka
berfirman kepadaku, memanggilku dengan nama dan berfirman, menunjuk
kepada yang lain—Inilah Putra Terkasih-Ku. Dengarlah Dia!’ [Joseph
Smith—Sejarah 1:17.
“Pengalaman yang dimiliki pemuda Joseph ini, diikuti dengan banyak
penglihatan dan wahyu lainnya, mengungkapkan bahwa Allah benar-benar ada; Bapa dan
Putra-Nya, Yesus Kristus, adalah dua makhluk yang terpisah dan berbeda; manusia diciptakan
menurut rupa Allah; Bapa Surgawi kita secara harfiah adalah Bapa dari Yesus Kristus; Allah terus
mengungkapkan diri-Nya kepada manusia; Allah senantiasa dekat dan menaruh perhatian
terhadap diri kita; dan Dia menjawab doa-doa kita” (“Bapa dan Putra,” Ensign atau Liahona,
Mei 2013, 100).
“Seluruh perkara kita sebagai anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang
Suci Zaman Akhir bertumpu pada keabsahan Penglihatan Pertama yang mulia ini.
… Tidak ada yang di atasnya kita mendasarkan ajaran kita, tidak ada yang kita
ajarkan, tidak ada yang kita jalankan lebih besar kepentingannya daripada
pernyataan awal ini. Saya menyampaikan bahwa jika Joseph Smith berbicara
dengan Allah Bapa dan Putra Terkasih-Nya, maka semua yang lain yang dia
bicarakan adalah benar. Inilah sendi yang karenanya membuka pintu yang menuntun pada jalan
keselamatan dan kehidupan kekal” (“What Are People Asking about Us?” Ensign, November
1998, 71).
• Mengapa “seluruh perkara kita sebagai anggota Gereja Yesus Kristus dari
Orang-Orang Suci Zaman Akhir” bertumpu pada keabsahan Penglihatan
Pertama? (Para siswa hendaknya memahami bahwa jika laporan Joseph Smith
palsu, maka Pemulihan Gereja Yesus Kristus tidak terjadi; meskipun demikian,
jika laporan Joseph Smith benar, maka Pemulihan telah terjadi dan Injil
yang dipulihkan adalah benar).
105
P EL A J A RA N 22
“Kepada kaum muda yang mendengarkan saat ini atau membaca kata-kata ini di
hari-hari mendatang, saya memberikan tantangan spesifik: Dapatkanlah
kesaksian pribadi mengenai Nabi Joseph Smith .… Bacalah kesaksian Nabi
Joseph Smith di Mutiara yang Sangat Berharga .… Ini adalah kesaksian Joseph
tentang apa yang sesungguhnya terjadi. Bacalah itu secara sering.
Pertimbangkanlah untuk merekam kesaksian Joseph Smith ini dengan suara
Anda sendiri, dengarkan itu secara reguler, dan bagikan itu kepada teman-teman.
Mendengarkan kesaksian Nabi dalam suara Anda sendiri akan menolong mendatangkan
kesaksian yang Anda cari” (“Joseph Smith,” Ensign atau Liahona, November 2014, 30–31).
“Semua wahyu sejak kejatuhan telah datang melalui Yesus Kristus .… Bapa tidak
pernah berurusan dengan manusia secara langsung dan secara pribadi sejak
kejatuhan, dan Dia tidak pernah menampakkan diri kecuali untuk
memperkenalkan dan memberikan kesaksian tentang Putra” (Doctrines of
Salvation, disusun oleh Bruce R. McConkie, 3jilid [1954–56], 1:27).
“Ketika Adam berada di Taman Eden, dia berada di hadirat Allah Bapa Kekal kita.
Setelah kejatuhannya, dia dihalau keluar dari hadirat Bapa .… Kemudian, menurut tulisan suci,
Yesus Kristus menjadi Pengacara bagi Adam dan anak-anaknya [lihat 1 Yohanes 2:1; A&P 29:5;
110:4], dan juga Perantara mereka [1 Timotius 2:5; Ibrani 9:15] berdiri di antara umat manusia
dan Bapa yang Kekal, membela perkara kita. Sejak mulai waktu itu adalah Yesus Kristus yang
mengarahkan para hamba-Nya di bumi serta memberikan wahyu dan bimbingan kepada para
nabi. Jika Joseph Smith adalah penipu … dia tidak akan pernah menyatakan bahwa adalah Bapa
106
PE LAJ ARAN 22
yang memperkenalkan Putra, dan meminta dia untuk mengajukan pertanyaan kepada Sang
Putra dan bahwa adalah Putra yang memberikan jawaban” (Answers to Gospel Questions,
disusun oleh Joseph Fielding Smith Jr., 5 vol. [1957–66], 3:58).
• Dalam Penglihatan Pertama, ketika Joseph Smith menanyakan sekte mana yang
benar, Sosok manakah yang menjawab pertanyaannya?
• Menurut Presiden Joseph Fielding Smith, mengapa penting bagi Joseph Smith
untuk mencatat bahwa Bapa Surgawi memperkenalkan Yesus Kristus dan
bahwa Yesus Kristus yang kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaan Joseph?
(Para siswa hendaknya memahami kebenaran berikut: Sejak Kejatuhan Adam
dan Hawa, semua wahyu telah datang melalui Yesus Kristus).
• Bagaimana memahami pola wahyu ini memengaruhi kepercayaan Anda pada
kebenaran penuh laporan Nabi tentang penglihatannya?
107
P EL A J A RA N 22
Bacaan Siswa
• Joseph Smith—Sejarah 1:5–26
• Dieter F. Uchtdorf, “Buah dari Penglihatan Pertama,”Ensign atau Liahona, Mei
2005, 36–38.
108
PELAJARAN 23
Juruselamat Memulihkan
Imamat, Gereja, dan
Injil-Nya
Pendahuluan
Para Rasul modern telah bersaksi: “Kami menyatakan para siswa memahami bahwa sebagai bagian dari pelayanan
dengan khidmat bahwa imamat [Yesus Kristus] dan fana-Nya, Juruselamat mengarahkan Pemulihan Injil dan
Gereja-Nya telah dipulihkan di atas bumi” (“Kristus yang Gereja-Nya melalui Nabi Joseph Smith. Penelaahan yang
Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,” Ensign atau Liahona, April saksama terhadap Ajaran dan Perjanjian mengungkapkan
2000, 3). Sewaktu Anda mengajarkan pelajaran ini, bantulah bahwa Yesus Kristus mengarahkan kerajaan Allah di bumi.
109
P EL A J A RA N 23
“Kita percaya Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir adalah
sebuah pemulihan dari Gereja asli yang didirikan oleh Yesus Kristus, yang
dibangun ‘di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai
batu penjuru’ [Efesus 2:20]. Itu bukan pecahan dari gereja lain mana pun”
(“Pemulihan Segala Sesuatu,” Ensign atau Liahona, Mei 2006, 68).
• Apa yang dimaksud ketika kita mengatakan bahwa Gereja Yesus Kristus dari
Orang-Orang Suci Zaman Akhir adalah sebuah pemulihan dari Gereja
Juruselamat yang didirikan di masa Perjanjian Baru?
Beri tahu para siswa bahwa tidak ada cukup waktu di dalam kelas untuk
membandingkan setiap unsur dari Gereja zaman dahulu (maksudnya asli) Tuhan
dengan Gereja yang dipulihkan. Meskipun demikian, Anda mungkin ingin
meminta para siswa meninjau Lukas 6:13; 10:1; Kisah Para Rasul 14:23; Efesus 4:11;
Filipi 1:1; dan Titus 1:5 serta mengidentifikasi unsur-unsur dari struktur organisasi
Gereja zaman dahulu yang juga ada pada Gereja zaman sekarang. (Untuk lebih
banyak contoh, imbaulah para siswa untuk membaca “Apa Cetak Biru dari Gereja
Kristus?” oleh Brother Tad R. Callister, presiden umum Sekolah Minggu, yang
dicantumkan di bagian Bacaan Siswa dari pelajaran ini). Perlihatkan pernyataan
berikut oleh Brother Callister, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya
dengan lantang:
“Jika seseorang ingin mencocokkan … Gereja asli Kristus dengan setiap gereja
di dunia zaman sekarang, dia akan menemukan bahwa titik ke titik, organisasi ke
organisasi, ajaran ke ajaran, tata cara ke tata cara, buah ke buah, dan wahyu ke
wahyu, hanya ada satu yang cocok—Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci
Zaman Akhir” (“Apa Cetak Biru dari Gereja Kristus?” (Kebaktian Church
Educational System bagi dewasa muda, 12 Januari 2014); LDS.org.
110
PE LAJ ARAN 23
“Semua wahyu sejak kejatuhan telah datang melalui Yesus Kristus” (Doctrines of
Salvation, disusun oleh Bruce R. McConkie, 3 vol. [1954–56], 1:27).
“Ajaran dan Perjanjian adalah perjanjian zaman akhir tentang pelayanan Yesus
Kristus kepada anak-anak Allah melalui para nabi dan hamba Allah, dan itu
mengilustrasikan pola wahyu ilahi yang membimbing Gereja dan para
anggotanya pada zaman sekarang” (“You Shall Have My Word: The Personal
Ministry of Jesus Christ in the Restoration,” dalam You Shall Have My Word:
Exploring the Text of the Doctrine and Covenants, diedit oleh Scott C. Esplin,
Richard O. Cowan, dan Rachel Cope, Simposium Tahunan Sidney B. Sperrry ke-41 Universitas
Brigham Young [2012], 3).
• Menurut Penatua Coleman, mengapa Ajaran dan Perjanjian penting bagi Gereja
pada zaman sekarang? (Itu adalah perjanjian zaman akhir tentang pelayanan
Yesus, dan itu memperlihatkan bagaimana wahyu memimpin Gereja pada
zaman sekarang).
• Menurut Anda mengapa penting bagi anak-anak Bapa Surgawi untuk
memahami kebenaran yang Penatua Coleman ajarkan?
Bersaksilah bahwa penampakan diri Juruselamat, wahyu-wahyu, dan
pelimpahan kuasa dan kunci-kunci imamat selama Pemulihan adalah
bagian yang penting dari pelayanan kekal-Nya. Untuk membantu para siswa
melihat dengan lebih spesifik bagaimana Juruselamat mengarahkan Pemulihan Injil
abadi dan Gereja-Nya pada zaman akhir, perlihatkan bagan berikut atau berikan
kepada para siswa sebagai selebaran (jangan menyertakan ungkapan-ungkapan
dalam tanda kurung):
111
P EL A J A RA N 23
Pengantar bagian dan ringkasan Ajaran dan Ajaran dan Perjanjian Ajaran dan Perjanjian
Perjanjian 76 (Kerajaan-kerajaan kemuliaan, 20:37, 72–74 20:38–59 (Tugas-tugas
kehidupan setelah kematian) (Persyaratan untuk dan jabatan keimamatan)
cara pembaptisan
Ajaran dan Perjanjian 84:33–39 (Sumpah dan Ajaran dan Perjanjian
yang benar)
perjanjian imamat) 20:61–62 (Pelaksanaan
Ajaran dan Perjanjian konferensi-konferensi
Ajaran dan Perjanjian 128:1, 15, 18 (Baptisan
20:70 (Pemberkatan Gereja secara teratur)
perwakilan bagi orang mati)
anak-anak)
Ajaran dan Perjanjian 26:2
Ajaran dan Perjanjian 131:1– 4 (Pernikahan
Ajaran dan Perjanjian (Persetujuan bersama)
selestial perlu untuk permuliaan)
20:75–77, 79
Ajaran dan Perjanjian
Ajaran dan Perjanjian 137:6–10; 138:29–35 (Pelaksanaan sakramen)
107:22–27, 33–35,
(Mereka yang meninggal tanpa pengetahuan
Ajaran dan Perjanjian 64 –67, 85–91
tentang kebenaran akan memiliki
124:33–39 (Tata (Tugas-tugas
kesempatan untuk penebusan)
cara-tata cara bait suci) kepemimpinan Gereja)
Ajaran dan Perjanjian
132:7, 15–20
(Pernikahan kekal)
Bagilah kelas menjadi tiga kelompok dan tugasi setiap kelompok satu kolom untuk
ditelaah. Undanglah setiap siswa untuk membaca tiga atau empat dari rujukan
dalam kolom yang ditugaskan kepada mereka dan mempersiapkan diri untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
• Apa yang Juruselamat pulihkan ke bumi melalui Nabi Joseph Smith?
• Mengapa asas atau praktik yang Anda temukan adalah penting?
Setelah beberapa menit, undanglah para siswa untuk membagikan apa yang
mereka temukan. Sewaktu mereka membagikan, tekankan bahwa Yesus Kristus
mengarahkan pekerjaan Pemulihan. Jika diperlukan, ajukan
pertanyaan-pertanyaan serupa dengan yang berikut:
• Mengapa penting untuk memahami bahwa Yesus melanjutkan untuk
mengarahkan pekerjaan Gereja-Nya dan para pemimpinnya?
• Apa pengalaman-pengalaman yang telah menolong Anda mengetahui bahwa
Gereja ini adalah Gereja Yesus Kristus?
Jika waktunya memungkinkan, mintalah seorang siswa membacakan dengan
lantang Ajaran dan Perjanjian 1:30. Kemudian tanyakan kepada anggota kelas:
• Setelah mempertimbangkan apa yang telah kita bahas hari ini, mengapa Gereja
Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir “satu-satunya gereja yang
sejati dan hidup di atas muka seluruh bumi”? (Karena ini adalah satu-satunya
Gereja di bumi dengan wewenang ilahi untuk mengajarkan Injil sejati Yesus
Kristus, melaksanakan tata cara-tata cara keselamatan yang diperlukan, dan
menerima wahyu yang berkelanjutan melalui para hamba Tuhan yang
ditetapkan).
112
PE LAJ ARAN 23
Bacaan Siswa
• Ajaran dan Perjanjian 1:17, 38; 18:33–35; Joseph Smith—Sejarah 1:17–20.
• Tad R. Callister, “Apa Cetak Biru dari Gereja Kristus?” (Kebaktian Church
Educational System bagi dewasa muda, 12 Januari 2014); LDS.org.
113
PELAJARAN 24
Dia Hidup!
Pendahuluan
Perihal Juruselamat Yesus Kristus, Nabi Joseph Smith membantu para siswa memahami bahwa Juruselamat hidup
menyatakan: “Dan sekarang, setelah banyak kesaksian yang saat ini, bahwa Dia adalah Pengacara kita dengan Bapa, dan
telah diberikan tentang Dia, inilah kesaksian, yang terakhir bahwa melalui iman kepada-Nya kita menjadi “para putra
dari semuanya, yang kami berikan tentang Dia: Bahwa Dia dan putri yang diperanakkan bagi Allah” (A&P 76:24; lihat
hidup!” (A&P 76:22). Tujuan pelajaran ini adalah untuk juga Galatia 3:26).
“‘Di koridor besar yang menuju ke ruangan selestial, saya sedang berjalan
beberapa langkah di depan kakek ketika dia menghentikan saya dan berkata,
“Tunggu sebentar, Allie, kakek ingin memberi tahu kamu sesuatu. Tepat di sinilah
Tuhan Yesus Kristus menampakkan diri kepada kakek pada saat kematian
Presiden Woodruff. Dia memberi petunjuk kepada kakek untuk langsung saja
serta mengorganisasi kembali Presidensi Utama Gereja sesegera mungkin dan
tidak menunggu sebagaimana yang telah dilakukan setelah kematian para presiden sebelumnya,
dan bahwa kakek harus menggantikan Presiden Woodruff.”
“‘Kemudian kakek datang selangkah lebih dekat serta mengulurkan tangan kirinya dan berkata:
“Dia berdiri tepat di sini, kira-kira tiga kaki (satu meter) di atas tanah. Kelihatannya seolah-olah
Dia berdiri di atas sebuah lempengan dari emas yang padat.”
“‘Kakek memberi tahu saya betapa mulianya sosok Juruselamat itu dan menggambarkan
tangan, kaki, air muka dan jubah-Nya yang indah, yang semuanya sedemikian mulianya dalam
putih dan kecemerlangannya sehingga dia nyaris tidak dapat menatap-Nya.
“‘Kemudian [kakek] datang satu langkah lagi lebih mendekat serta menaruh tangan kanannya
ke atas kepala saya dan berkata: “Sekarang, cucu, kakek ingin kamu mengingat bahwa inilah
kesaksian dari kakekmu, bahwa dia memberitahumu dengan bibirnya sendiri bahwa dia dengan
sebenar-benarnya melihat Juruselamat, di sini di dalam Bait Suci, dan berbicara dengan-Nya
berhadapan muka”’ [Alice Pond, dalam LeRoi C. Snow, “An Experience of My Father’s,”
Improvement Era, September 1933, 677]” (Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Lorenzo Snow [2012],
277).
• Apa pemikiran yang Anda miliki sewaktu Anda mendengarkan kisah ini?
Beri tahulah para siswa bahwa Ajaran dan Perjanjian berisikan dua laporan tentang
Juruselamat yang menampakkan diri kepada orang-orang pada zaman akhir: satu
penampakan diri-Nya kepada Joseph Smith dan Sidney Rigdon di Hiram, Ohio
(lihat A&P 76), dan yang lainnya penampakan diri-Nya kepada Joseph Smith dan
114
PE LAJ ARAN 24
Oliver Cowdery di Bait Suci Kirtland (lihat A&P 110). Tuliskan tiga pertanyaan
berikut di papan tulis:
Apa yang mereka lihat? Apa yang mereka dengar? Apa yang mereka pelajari?
115
P EL A J A RA N 24
116
PE LAJ ARAN 24
“Adalah sedemikian signifikan bagi saya, bahwa saya dapat pada momen apa
pun dan dalam keadaan apa pun mendekati melalui doa takhta kasih karunia,
bahwa Bapa Surgawi saya akan mendengarkan permohonan saya, bahwa
Pengacara saya, Dia yang tanpa dosa, yang darah-Nya tertumpah, akan membela
perkara saya. (Lihat A&P 45:3–5).” (“I Know in Whom I Have Trusted,” Ensign,
Mei 1993, 83).
Mintalah seorang siswa untuk menjelaskan dengan kata-katanya sendiri asas yang
Penatua Christofferson ajarkan. Kemudian tanyakan:
• Bagaimana memiliki kesaksian pribadi tentang ajaran ini bisa menolong Anda
pada saat-saat kemasygulan?
Mosia 5:5–15
Melalui iman kepada Yesus Kristus dan penerimaan Injil-Nya, kita menjadi para
putra dan putri yang diperanakkan bagi Allah.
Undanglah seorang siswa untuk membaca Ajaran dan Perjanjian 76:24 dengan
lantang, dan mintalah kelas untuk mengikuti. Jelaskan kata-kata “oleh Dia, dan
melalui Dia, dan dari Dia … [kita] adalah para putra dan putri yang diperanakkan
bagi Allah.”
Tanyakan kepada para siswa:
• Apa yang dimaksud menjadi “para putra dan putri yang diperanakkan bagi
Allah”? (A&P 76:24; lihat juga A&P 25:1).
Pastikan para siswa memahami bahwa walaupun kita semua adalah anak-anak roh
Bapa Surgawi, istilah “para putra dan putri yang diperanakkan bagi Allah” secara
khusus merujuk pada mereka yang “dilahirkan kembali.” Beri tahu para siswa
bahwa Kitab Mormon mengilustrasikan proses dilahirkan kembali.
Perlihatkan bagan berikut atau salinlah di papan tulis (jangan sertakan kata-kata
dalam tanda kurung).
Rangkumlah secara ringkas pesan Raja Benyamin dalam Mosia 2–4. Kemudian
jelaskan bahwa perkataan Raja Benyamin memiliki dampak dramatis terhadap
117
P EL A J A RA N 24
rakyatnya, dan Roh Tuhan menyebabkan “perubahan yang hebat” bekerja dalam
hati mereka (lihat Mosia 5:2). Undanglah para siswa untuk menelaah Mosia 5:2–8,
15 secara berpasangan, dengan mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
dalam bagan. Setelah waktu yang cukup, mintalah para siswa untuk membagikan
apa yang mereka temukan. Kemudian tanyakan:
• Menurut apa yang Anda pelajari tentang rakyat Raja Benyamin, bagaimana
Anda menjadi putra atau putri yang diperanakkan Kristus? (Para siswa
hendaknya mengungkapkan asas berikut: Sewaktu kita menerima Yesus
Kristus serta membuat dan menepati perjanjian-perjanjian untuk
mematuhi perintah-perintah Allah, kita dapat menjadi para putra dan
putri yang diperanakkan Kristus).
Sewaktu para siswa membahas ayat-ayat ini, mereka mungkin membutuhkan
bantuan untuk memahami ajaran bahwa kita menjadi anak-anak Kristus. Bacakan
dengan lantang ajaran berikut oleh Presiden Joseph Fielding Smith (1876–1972):
• Menurut Mosia 5:15, berkat-berkat apakah yang dapat kita terima sebagai para
putra dan putri Yesus Kristus?
• Apa pemikiran dan perasaan yang Anda miliki tentang menjadi seorang putra
atau putri Yesus Kristus?
Sewaktu Anda mengakhiri pelajaran, imbaulah para siswa untuk merenungkan
bagaimana kehidupan mereka diberkati dengan mengetahui bahwa Juruselamat
hidup, bahwa Dia melayani sebagai Pengacara kita dengan Bapa, dan bahwa kita
dapat menjadi para putra dan putri perjanjian Kristus.
Bacaan Siswa
• Mosia 5:1–15; Ajaran dan Perjanjian 45:3–5; 76:19–24; 110:1–4.
118
PELAJARAN 25
119
P EL A J A RA N 25
“Kedatangan kedua Kristus disebutkan lebih dari 1.500 kali dalam Perjanjian
Lama dan 300 kali dalam Perjanjian Baru. Jika Allah menganggap subjek ini
begitu penting, Dia pasti ingin kita melakukan sesuatu tentang hal ini” (dalam
Conference Report, April 1966, 19).
120
PE LAJ ARAN 25
121
P EL A J A RA N 25
Matius 25:1–13
Mempersiapkan Diri bagi Kedatangan Kedua Yesus Kristus
Jelaskan kepada para siswa bahwa hanya beberapa hari sebelum kematian Yesus
Kristus, para murid-Nya menanyakan mengenai tanda-tanda yang akan
mendahului Kedatangan Kedua-Nya (lihat Matius 24:3; Joseph Smith—Matius
1:4). Tanggapan Juruselamat ditemukan dalam Matius 24–25. Undanglah beberapa
siswa untuk secara bergiliran membaca dengan lantang dari Matius 25:1–13, dan
mintalah para siswa yang lain untuk mengikuti. Kemudian pimpinlah para siswa
dalam sebuah diskusi tentang perumpamaan sepuluh gadis dengan menggunakan
beberapa atau semua pertanyaan dan kutipan berikut:
• Apa yang Anda anggap bodoh tentang tindakan dari kelima gadis ini? (Para
gadis yang bodoh tidak melakukan hal-hal yang diperlukan untuk
mempersiapkan diri bagi kedatangan Juruselamat. Berusaha dengan tekun
untuk mempersiapkan diri bagi kedatangan Juruselamat dengan melakukan
apa yang kita tahu benar mendatangkan berkat-berkat besar, termasuk siap
bergabung dengan Juruselamat ketika Dia datang).
• Apakah makna yang terdapat dalam ungkapan “songsonglah dia”? (ayat 6).
Mengapa tidak menunggu dengan sabar untuk Dia datang kepada Anda?
(Lihat juga A&P 133:5, 10, 14, 19).
• Mengapa gadis-gadis bijaksana ini tidak dapat membagikan minyak mereka
kepada gadis-gadis yang bodoh?
• Apa yang perumpamaan ini ajarkan tentang mempersiapkan diri untuk
bertemu dengan Juruselamat? (Walaupun mereka mungkin menggunakan
kata-kata yang berbeda, para siswa mungkin mengungkapkan sebuah asas
yang serupa dengan yang berikut: Melalui kepatuhan pada
perintah-perintah Allah, kita dapat mempersiapkan diri bagi Kedatangan
Kedua Yesus Kristus. Lihat juga A&P 45:56–57).
Tambahkan pembahasan dengan pernyataan berikut oleh Penatua Dallin H. Oaks
dan Penatua David A. Bednar dari Kuorum Dua Belas Rasul:
122
PE LAJ ARAN 25
‘Karena itu berjaga-jagalah,’ Juruselamat mengakhiri, ‘sebab kamu tidak tahu akan hari maupun
akan saatnya’ [Matius 25:13].
Pesan dari perumpamaan ini menakutkan. Kesepuluh gadis secara jelas mewakili para anggota
Gereja Kristus, karena semua telah diundang ke perjamuan kawin dan semua mengetahui apa
yang disyaratkan untuk dapat masuk saat mempelai datang. Namun hanya separuh yang siap
saat Dia datang” (Dallin H. Oaks, “Persiapan bagi Kedatangan Kedua,” Ensign atau Liahona, Mei
2004, 8).
“Apakah kelima gadis yang bijaksana itu mementingkan diri dan tidak bersedia
berbagi, atau apakah mereka mengindikasikan secara benar bahwa minyak
keinsafan tidak bisa dipinjamkan? Dapatkah kekuatan rohani yang dihasilkan
dari kepatuhan yang terus-menerus terhadap perintah-perintah diberikan kepada
orang lain? Dapatkah pengetahuan yang diperoleh melalui penelaahan yang
tekun dan perenungan akan tulisan suci dibagikan kepada seseorang yang
membutuhkan? Dapatkah kedamaian yang Injil datangkan kepada Orang Suci Zaman Akhir yang
setia dialihkan kepada seseorang yang mengalami kemalangan atau tantangan besar? Jawaban
yang jelas terhadap setiap pertanyaan ini adalah tidak.
“Sebagaimana yang gadis-gadis bijaksana tersebut tekankan secara benar, kita masing-masing
harus ‘membeli sendiri.”’ Para wanita yang terilhami ini bukan menggambarkan suatu transaksi
bisnis; melainkan, mereka menekankan tanggung jawab individu kita untuk menjaga pelita
kesaksian kita tetap menyala dan untuk memperoleh persediaan minyak keinsafan yang banyak.
Minyak yang berharga ini diperoleh setetes demi setetes—‘baris demi baris [dan] ajaran demi
ajaran’ (2 Nefi 28:30), dengan sabar dan gigih. Jalan pintas tidaklah tersedia; upaya terburu-buru
persiapan menit terakhir tidaklah mungkin” (David A. Bednar, “Diinsafkan kepada Tuhan,”
Ensign atau Liahona, November 2012, 109).
• Mengapa hendaknya sangat mendesak bagi kita dalam persiapan kita bagi
Kedatangan Kedua Kristus?
Pertimbangkanlah untuk menulis pernyataan yang tidak lengkap berikut di papan
tulis dan meminta para siswa merenungkan dan kemudian menuliskan bagaimana
mereka akan melengkapinya:
Untuk mempercepat persiapan saya bagi Kedatangan Kedua Kristus, saya akan
____________________.
Imbaulah para siswa untuk memikirkan tentang cara-cara khusus mereka dapat
menolong keluarga, teman-teman, atau orang lain memahami pentingnya
mempersiapkan diri bagi kembalinya Yesus Kristus. Imbulah para siswa untuk
membuat komitmen kepada Tuhan bahwa mereka akan mengikuti dorongan Roh
apa pun yang telah mereka terima.
Bacaan Siswa
• Matius 25:1–13; Ajaran dan Perjanjian 133:3–19.
123
P EL A J A RA N 25
• Dallin H. Oaks, “Persiapan bagi Kedatangan Kedua,” Ensign dan Liahona, Mei
2004, 7–10.
124
PELAJARAN 26
125
P EL A J A RA N 26
• Seberapa jauh Injil Yesus Kristus akan menyebar? (Para siswa hendaknya
mengidentifikasi ajaran berikut: Injil Yesus Kristus akan menyebar luas ke
ujung-ujung bumi Tulislah ajaran ini di papan tulis).
• Menurut ayat 2, apa yang dimaksud dengan batu yang terpenggal dari gunung
tanpa perbuatan tangan?
Setelah para siswa menanggapi, bacalah pernyataan berikut oleh Presiden
Spencer W. Kimball (1895–1985):
“Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir … adalah kerajaan,
yang didirikan oleh Allah surga, yang tidak akan pernah dihancurkan atau
digantikan .… Pada awal abad kesembilan belas, harinya telah datang …
[bahwa] Gereja diorganisasi. Meskipun kecil, dengan hanya enam anggota,
dibandingkan dengan batu yang terpenggal dari gunung tanpa perbuatan tangan
yang akan menghancurkan hingga berkeping-keping bangsa-bangsa lain dan
yang akan bergulir serta memenuhi seluruh bumi .… Sekarang batu itu bergulir untuk memenuhi
bumi” (“The Stone Cut without Hands,” Ensign, Mei 1976, 8, 9).
• Apa artinya bagi Anda menjadi bagian dari kerajaan Allah di bumi?
Undanglah seorang siswa untuk membaca Ajaran dan Perjanjian 65:3–4 dengan
lantang. Undanglah seorang siswa yang lain untuk membaca ayat 5–6 dengan
lantang. Mintalah kelas untuk mengikuti, dengan mencari nasihat Tuhan tentang
untuk hal apa kita hendaknya berdoa. Kemudian bahaslah pertanyaan-pertanyaan
berikut:
• Menurut ayat-ayat ini, untuk hal apa kita hendaknya berdoa sewaktu kita
mempersiapkan diri bagi Kedatangan Kedua? (Sewaktu para siswa menanggapi
pertanyaan ini, Anda mungkin ingin mengundang mereka untuk
membandingkan ayat 6 dengan kata-kata dari Doa Tuhan dalam Matius 6:10).
• Dua kerajaan apakah yang dirujuk dalam ayat 6? (“Kerajaan Allah” di bumi
[atau Gereja] dan “kerajaan surga”).
• Apa yang telah Tuhan perintahkan untuk “kerajaan Allah” lakukan di bumi?
(Sewaktu para siswa menanggapi, tekankan ajaran berikut: Kerajaan Allah di
bumi, atau Gereja Yesus Kristus, akan menyebar ke seluruh dunia dan
mempersiapkan penghuni bumi untuk pemerintahan milenium Kristus.
(Catatan: Anda mungkin ingin menekankan bahwa selama Milenium, Yesus Kristus
akan menjalankan yurisdiksi politik dan gerejawi di seluruh bumi. [Jika tersedia,
lihat Buku Pedoman Siswa Ajaran dan Perjanjian, edisi ke-2. (Buku pedoman Church
Educational System, 2001), 139–140]).
Salinlah bagan berikut di papan tulis atau sediakan sebagai selebaran
kepada setiap siswa (jangan menyertakan materi dalam tanda kurung):
126
PE LAJ ARAN 26
Apa yang akan Yesaya 9:6–7; (Dia akan memerintah kerajaan Allah di bumi. Dia
Kristus lakukan 33:22; Wahyu akan bertindak sebagai hakim dan pemberi hukum
selama Milenium? 11:15; 1 Nefi 22:24 serta akan menyelamatkan kita).
Di mana Kristus akan Zefanya 3:15–17; (Dia akan berdiam di bumi di tengah umat-Nya).
berada selama Ajaran dan
Milenium? Perjanjian 29:11;
45:59
Bagaimana Kristus Wahyu 19:15; (Kristus akan menjadi raja dan pemberi hukum).
akan memerintah Ajaran dan
selama Milenium? Perjanjian 38:21–22
Apa dampak yang Yesaya 2:2–4; (Kedamaian, kesatuan, dan kesalehan akan
akan dimiliki 1 Nefi 22:25–28; ditegakkan di bumi. Setan tidak akan memiliki kuasa
pemerintahan 2 Nefi 30:10–18 atas hati orang-orang).
Kristus?
127
P EL A J A RA N 26
“Ketika Setan diikat dalam sebuah rumah tunggal—ketika Setan diikat dalam
sebuah kehidupan tunggal—Milenium telah dimulai di rumah itu, dalam
kehidupan itu” (The Teachings of Spencer W. Kimball, diedit oleh Edward L.
Kimball [1982], 172).
Berikan para siswa waktu untuk merenungkan apa yang akan mereka lakukan
untuk mengundang Juruselamat memerintah secara pribadi dalam kehidupan dan
keluarga mereka.
Yohanes 5:22; Matius 12:36–37; Wahyu 20:12–13; Mosia 4:30; Ajaran dan
Perjanjian 137:9
Yesus Kristus akan menjadi hakim kita
Perlihatkan rujukan-rujukan tulisan suci berikut, atau tulislah di papan tulis:
Yohanes 5:22
Matius 12:36–37
Wahyu 20:12–13
Mosia 4:30
Ajaran dan Perjanjian 137:9
128
PE LAJ ARAN 26
“Juruselamat kita menjalani kehidupan sempurna tanpa dosa, karena itu bebas
dari tuntutan keadilan. Dia adalah sempurna dalam setiap sifat, termasuk kasih,
rasa iba, kesabaran, kepatuhan, pengampunan, dan kerendahan hati .…
“Saya bersaksi bahwa dengan penderitaan dan kesedihan yang tak terbayangkan
dengan harga yang tak terhitung, Juruselamat memperoleh hak-Nya untuk
menjadi Penebus, Penengah, dan Hakim Akhir kita” (“Pendamaian Dapat
Melindungi Kedamaian dan Kebahagiaan Anda,” Ensign atau Liahona, November 2006, 42).
• Bagaimana mengetahui bahwa Yesus Kristus akan menjadi “Hakim Akhir” kita
memengaruhi perasaan Anda tentang Penghakiman Terakhir?
Imbaulah para siswa untuk menulis pertanyaan berikut pada kartu atau secarik
kertas dan menampilkannya di tempat yang menyolok: Bagaimana saya akan
memperkenankan Yesus Kristus untuk memerintah kehidupan saya hari ini?
Bacaan Siswa
• Matius 25:31–46.
• Bab 45, “Milenium,” Asas-Asas Injil [2009], 297–301.
• Bab 46, “Penghakiman Terakhir,” Asas-Asas Injil [2009], 303–308.
129
PELAJARAN 27
“Saya memiliki lukisan yang disukai di kantor saya yang bertajuk Jalan Masuk
menuju Pencerahan. Itu dibuat oleh seorang teman saya, pelukis Denmark Johan
Benthin, yang adalah presiden pasak pertama di Kopenhagen, Denmark.
“Lukisan tersebut memperlihatkan kamar yang gelap dengan pintu terbuka yang
darinya terang bersinar. Adalah menarik bagi saya bahwa terang yang datang
melalui pintu tidak menerangi seluruh kamar—hanya ruang yang tepat berada di
depan pintu.
“Bagi saya, kegelapan dan terang dalam lukisan ini merupakan metafora bagi kehidupan.
Adalah bagian dari keadaan kita sebagai makhluk fana untuk kadang-kadang merasa seolah kita
dikelilingi oleh kegelapan. Kita mungkin kehilangan orang yang dikasihi; seorang anak mungkin
telah tersesat; kita mungkin telah menerima diagnosa medis yang mengkhawatirkan; kita
mungkin memiliki tantangan pekerjaan dan dibebani dengan keraguan atau rasa takut; atau kita
mungkin merasa sendirian atau tidak dicintai.
“Tetapi meskipun kita mungkin merasa hilang di tengah keadaan terkini kita, Allah menjanjikan
harapan akan terang-Nya—Dia berjanji untuk menerangi jalan di hadapan kita serta
130
PE LAJ ARAN 27
memperlihatkan kepada kita jalan keluar dari kegelapan” (“Harapan akan Terang Allah,” Ensign
atau Liahona, Mei 2013, 70).
131
P EL A J A RA N 27
“Terang Allah adalah nyata. Itu tersedia bagi semua! Itu memberi kehidupan
pada segala sesuatu [lihat A&P 88:11–13]. Itu memiliki kuasa untuk melunakkan
sengatan luka yang terdalam. Itu dapat menjadi balsam penyembuh bagi
kesepian dan sakitnya jiwa kita. Dalam alur keputusasaan, itu dapat
menanamkan benih harapan yang lebih cemerlang. Itu dapat mencerahkan
lembah dukacita yang terdalam. Itu dapat menerangi jalan di hadapan kita dan
menuntun kita melalui malam yang paling kelam menuju janji berupa fajar yang baru.
“Inilah ‘Roh Yesus Kristus,’ yang memberikan ‘terang kepada setiap orang yang datang ke dunia’
[A&P 84:45– 46]” (“Harapan akan Terang Allah,” Ensign atau Liahona, Mei 2013, 75).
Undanglah para siswa untuk membaca Ajaran dan Perjanjian 88:13 sekali lagi,
dengan mencari sebuah ungkapan yang melengkapi pernyataan di papan tulis.
Tanyakan:
• Bagaimana peran Juruselamat sebagai Terang Dunia berkaitan dengan
peran-Nya sebagai Kehidupan Dunia?
• Dalam cara apakah terang dihubungkan dengan kehidupan? (Anda bisa
menjelaskan bahwa Yesus adalah “kehidupan dunia karena kebangkitan-Nya
dan pendamaian-Nya menyelamatkan kita baik dari kematian jasmani maupun
rohani” [Dallin H. Oaks, “The Light and Life of the World,” Ensign, November
1987, 65]).
• Apa akibatnya jika terang dan kuasa Juruselamat berhenti untuk mendukung
segala hal? (Tidak akan ada lagi kehidupan).
Jelaskan bahwa tulisan suci memberikan contoh-contoh tentang bagaimana Yesus
secara harfiah adalah Terang Dunia. Pada waktu kematian Juruselamat, ada
kegelapan selama tiga hari, yang menyimbolkan bahwa Terang Dunia telah
meninggalkan dunia (lihat 3 Nefi 8:20–23). Sebaliknya, kelahiran Juruselamat
disertai dengan sebuah bintang dan terang yang cemerlang di langit dan juga
terang selama tiga hari (lihat Helaman 14:3–5; 3 Nefi 1:15, 21).
Mazmur 146:5; Roma 5:3–5; 15:13; Eter 12:4, 32; Moroni 7:3, 40–41
Yesus Kristus adalah pengharapan dunia
Jelaskan kepada para siswa bahwa istilah pengharapan dapat memiliki banyak arti.
Dalam konteks Injil Yesus Kristus, harapan adalah “pengharapan yang yakin akan
132
PE LAJ ARAN 27
Terpusat pada apakah harapan yang sejati itu? (Eter 12:4, 32; Moroni 7:3,
40–41)
Apa yang akan dilakukan pengharapan dalam kehidupan kita? (Mazmur 146:5;
Roma 5:3–5; 15:13)
“Jika kita memiliki harapan, kita memercayai janji-janji Allah. Kita memiliki keyakinan yang
lembut bahwa jika kita melakukan ‘pekerjaan kesalehan,’ kita ‘akan menerima pahala [kita],
bahkan kedamaian di dunia ini dan kehidupan kekal di dunia yang akan datang’ (A&P 59:23).
Mormon mengajarkan bahwa harapan seperti itu datang hanya melalui Pendamaian Yesus
Kristus [lihat Moroni 7:41]” (Teguh pada Iman: Sebuah Referensi Injil [2004], 153).
133
P EL A J A RA N 27
Bacaan Siswa
• Mazmur 146:5; Yohanes 8:12; Roma 5:3–5; 15:13; 1 Petrus 1:3; Eter 12:4, 32;
Moroni 7:3, 40–41; Ajaran dan Perjanjian 88:6–13; 138:14.
• Dieter F. Uchtdorf, “Harapan akan Terang Allah,” Ensign atau Liahona, Mei
2013, 70, 75–77.
134
PELAJARAN 28
135
P EL A J A RA N 28
“Para Rasul memiliki pemanggilan dan penahbisan untuk menjadi saksi khusus
bagi nama Kristus di seluruh dunia (lihat A&P 107:23), tetapi tugas untuk
menjadi saksi dan bersaksi tentang Kristus di segala waktu dan di segala tempat
berlaku kepada setiap anggota Gereja yang telah menerima kesaksian dari Roh
Kudus” (“Witnesses of Christ,” Ensign, November 1990, 30).
Undanglah para siswa untuk membaca 2 Nefi 25:26 dalam hati, dan mintalah
mereka menjelaskan bagaimana seseorang dapat membagikan kesaksian mereka
136
PE LAJ ARAN 28
tentang Yesus Kristus dengan cara-cara yang dirangkum di papan tulis. Untuk
membantu pembahasan kelas, gunakan pernyataan berikut oleh Penatua D. Todd
Christofferson sewaktu diperlukan:
Sewaktu Anda mengakhiri bagian dari pelajaran ini, imbaulah para siswa untuk
mempertimbangkan salah satu bidang di papan tulis dan menetapkan sebuah gol
tentang apa yang akan mereka lakukan untuk menjadi saksi yang lebih kuat bagi
Yesus Kristus.
137
P EL A J A RA N 28
“Yesus adalah teman saya. Tak seorang lain pun yang telah memberi begitu
banyak kepada saya. ‘Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang
yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya’ (Yohanes 15:13). Dia
memberikan nyawa-Nya bagi saya. Dia membuka jalan untuk kehidupan kekal.
Hanya seorang Allah yang dapat melakukan hal ini. Saya berharap bahwa saya
dianggap layak untuk menjadi teman bagi-Nya.
“Dia adalah teladan saya. Cara hidup-Nya, perilaku-Nya yang sama sekali tidak mementingkan
diri, jangkauan-Nya kepada mereka yang membutuhkan, pengurbanan akhir-Nya semuanya
memberikan teladan bagi saya .…
“Dia adalah guru saya. Tidak ada suara lain yang pernah berbicara dengan bahasa yang begitu
menakjubkan .…
“Dia adalah penyembuh saya. Saya berdiri kagum atas mukjizat-mukjizat-Nya yang
menakjubkan .…
“Dia adalah pemimpin saya. Saya merasa terhormat menjadi salah seorang di antara
iring-iringan panjang dari mereka yang mengasihi Dia dan yang telah mengikuti Dia selama dua
milenium yang telah berlalu sejak kelahiran-Nya .…
“Dia adalah Juruselamat dan Penbus saya. Melalui menyerahkan nyawa-Nya dalam kesakitan
dan penderitaan yang tak terucapkan, Dia telah menjangkau untuk mengangkat saya dan kita
masing-masing serta semua putra dan putri Allah dari ngarai kegelapan kekal setelah kematian
.… Rasa syukur saya tak kenal batas. Ungkapan terima kasih saya kepada Tuhan saya tak
memiliki akhir.
“Dia adalah Allah dan Raja saya. Dari keabadian ke keabadian, Dia akan memerintah dan
berkuasa sebagai Raja di atas segala Raja dan Tuan di atas segala Tuan. Untuk kekuasaan-Nya
tidak akan ada akhirnya. Untuk kemuliaan-Nya tidak akan ada malam” (“My Testimony,” Ensign,
Mei 2000, 71).
Sajikan skenario berikut kepada para siswa Anda: Jika seseorang menanyakan
kepada Anda apa yang Anda percayai tentang Yesus Kristus, tiga atau empat
gagasan apakah yang paling ingin Anda tekankan? Berikan kepada para siswa
waktu untuk menuliskan gagasan-gagasan mereka. Kemudian undanglah para
siswa untuk berpasangan dan membagikan tanggapan mereka terhadap satu sama
lain. Imbaulah mereka untuk membahas mengapa mereka memilih apa yang telah
mereka lakukan dan pengalaman apa pun yang mereka miliki yang mungkin telah
memperkuat pemahaman mereka tentang dan kasih bagi Juruselamat. Setelah
waktu yang cukup, tanyakan kepada para siswa apakah ada di antara mereka yang
ingin membagikan kesaksian mereka tentang Yesus Kristus kepada anggota kelas.
Akhirilah dengan memberikan kesaksian Anda sendiri tentang pelayanan kekal
dari Kristus yang Hidup. Pertimbangkanlah untuk mengungkapkan rasa syukur
138
PE LAJ ARAN 28
Anda atas banyak peran penting yang dilakukan oleh Tuhan Yesus Kristus di
sepanjang masa. Kemudian berikan kepada para siswa tantangan berikut: Sewaktu
Anda mengakhiri kursus ini, renungkan siapa yang Anda kenal yang akan
diperkuat dengan mendengarkan kesaksian Anda tentang Juruselamat. Selama
minggu depan dan setelah itu, putuskan siapa yang akan Anda pengaruhi dan
bagaimana Anda akan membagikan kesaksian Anda.
Bacaan Siswa
• Matius 5:14–16; 2 Nefi 25:26; Mosia 18:8–11; 3 Nefi 18:24.
• D. Todd Christofferson, “Becoming a Witness of Christ,” Ensign, Maret
2008, 58–63.
139
Selebaran