Abstract
It was until the end of 2007, the meat of nutmeg was abandoned near the trees, in Mollucas Islands, especially in
Ambon island and Banda island. The nutmeg meat was considered as waste of nutmeg agribusiness.
An effort to make the waste become a valuable product had been done. It was used as the raw material of nutmeg
syroop which gives added value to nutmeg and benefit to those who drink it.
The process and apparatus to make the syroop were simple, it begin with extraction of nutmeg meat, sterilization of
the syroop container, mixing the extract with sugar, bottling, labeling. With the ratio of extracted juice to sugar 1:1, the
product have good taste and flavor, which was preferred by panels. The syroop produced contained vitamine C 1,22%
and reduced sugar of 25,35%.
Financial analysis showed the profit of this product was Rp.10.000,- per bottle and could be increased by expanding
market and production.
Keywords : Waste of nutmeg, abandoned, added value, extracted juice, syroop, profit, market, taste, flavor
2. Metodologi
Limbah daging buah pala dicuci lalu Campuran yang dihasilkan selanjutnya
dikupas dan dipisahkan kulitnya. Daging buah dimasak dalam panci pada suhu hampir
yang diperoleh direndam dalam larutan garam mendidih selama 20 menit. Pemasakan pada
untuk menghilangkan rasa sepat dan mencegah suhu yang terlalu tinggi dan terlalu lama dapat
terjadinya reaksi pencoklatan. mengurangi aroma buah pala dan merusak
kandungan vitamin C.
Perendaman yang dilakukan dalam larutan
garam 2,5% selama 1-3 jam dapat mengurangi
3.1.5 Pembotolan
rasa sepat sirup pala yang dihasilkan
Pembotolan sirup dilakukan segera
3.1.2 Pengambilan Sari Buah
setelah pemasakan selesai, yaitu pada saat
sirup masih panas (70-80 C). Botol dan tutup
Daging buah pala diparut, lalu diperas dengan
yang digunakan sebelumnya dipanaskan dalam
alat pres kekuatan 1 ton, sari buah yang keluar di
air mendidih selama 30 menit lalu dikeringkan.
saring untuk dipisahkan dari ampas dan kotoran.
Setelah sirup dimasukkan ke dalam botol, botol
Sari buah yang diperoleh kemudian diendapkan.
ditutup rapat-rapat. Botol yang telah diisi sirup
Tujuan pengendapan sari buah pala dapat diberi label sesuai dengan keterangan
adalah memisahkan bahan yang mengendap yang diperlukan.
sehingga sirup yang dihasilkan mempunyai
penampakan yang jenih. Pengendapan 3.1.6 Analisa Mutu Sirup Pala
dilakukan selama 1 dan 3 jam. Hasil pengamatan
menunjukkan, bahwa pengendapan selama 1 Sirup pala yang dihasilkan mempunyai
jam dapat menghasilkan sirup pala jernih. Sari kandungan vitamin C sebesar 1,22 % dan kadar
buah pala yang tidak mengalami pengendapan gula pereduksi 25,35%
menghasilkan sirup pala yang keruh dan
terdapat gumpalan-gumpalan yang mengendap 3.2 Penerapan Teknologi
dan melayang.
Pada penerapan teknologi industri sirup
3.1.3 Penambahan Gula pala, terbentang banyak tantangan yang harus
dilakukan hingga diterimanya produk yang
Ke dalam sari buah yang telah dipisahkan dihasilkan oleh konsumen.
dari patinya di tambahkan gula pasir dengan
Tantangan yang dihadapi meliputi
perbandingan tertentu (berat/volume).
penyempurnaan proses pengolahan, tambahan
Campuran diaduk hingga gula larut seluruhnya,
peralatan proses, label produk, cita rasa produk,
lalu disaring menggunakan kain saring untuk
kontinuitas bahan baku, packaging, serta
menghilangkan kotoran yang berasal dari gula.
tantangan pasar. Dari pelatihan pemanfaatan
Untuk mempercepat pelarutan, pengadukan
daging buah pala tua menjadi sirup pala telah
dapat disertai dengan pemanasan.
tumbuh kelompok – kelompok industri sirup pala
Untuk menentuan perbandingan sari buah di Banda Naira dan juga di kota Ambon.
dan gula pasir diperoleh melalui percobaan Beberapa produsen telah diikutkan
pembuatan sirup pala dengan menggunakan dalam pameran produk UKM di Jakarta dan
perbandingan sari buah pala dan gula pasir yaitu di Semarang. Produk yang dihasilkan asli
1:1, 1:1,5 dan 1:2. Hasil pengujian organoleptik 100 % terbuat dari sari daging buah pala tua
menunjukkan, bahwa panelis lebih menyukai tanpa penambahan air, sehingga memberikan
perbandingan sari buah dan gula pasir 1:1 dari rasa dan aroma khas pala, yang berdampak
segi rasa dan kekentalan. meningkatkan penjualan.