Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA
JALAN PROF. DR. SUPOMO, SH. NO. 10 JAKARTA 12870

TELEPON : (021) 8295608 FAKSIMILE : (021) 8297642 e-mail : djmb@esdm.go.id www.minerba.esdm.go.id

Nomor : B-5877/MB.07/DBT.KP/2021 7 Desember 2021


Sifat : Segera
Lampiran :-
Hal : Edaran Tentang Peningkatan Pengelolaan Keselamatan Pertambangan
Dalam Rangka Menjelang Libur Hari Natal 2021 Serta Tahun Baru 2022

Yang terhormat,
Kepala Teknik Tambang
Perusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara
di –
Seluruh Indonesia

Dalam rangka upaya melindungi pekerja tambang agar selamat dan sehat serta
menjamin dan menjaga keberlangsungan operasional tambang yang aman, efisien, dan
produktif menjelang periode Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru) di masa
pandemi COVID-19, dengan ini kami sampaikan kepada Kepala Teknik Tambang (KTT)
seluruh perusahaan pertambangan mineral dan batubara untuk melaksanakan hal-hal
sebagai berikut:
1. Menyesuaikan kebijakan perusahaan sesuai dengan peraturan dan/atau instruksi
dari pemerintah dalam hal pencegahan dan pengendalian COVID-19, seperti
peraturan terkait Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, Surat
Edaran Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 24 Tahun 2021 tentang
Pengaturan Aktivitas dan Mobilitas Masyarakat Selama Periode Natal Tahun 2021
dan Tahun Baru 2022 Dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019
(COVID-19), dan peraturan lainnya;
2. Memastikan segala upaya pencapaian realisasi target produksi dan program kerja
tahun 2021 dilaksanakan dengan memenuhi standar pengelolaan Keselamatan
Pertambangan yang memadai sesuai ketentuan peraturan perundangan pada setiap
pekerjaan. KTT diharapkan terus membangun kesadaran dan partisipasi pekerja
tambang dalam memastikan risiko setiap pekerjaan telah dikendalikan secara
memadai, dan tidak memaksakan pekerjaan yang tidak aman untuk dilaksanakan;
3. Mengantisipasi kemungkinan perubahan struktur pekerja tambang pada periode libur
Nataru seperti terdapatnya pekerja yang mengambil hak untuk libur hari raya dan
kemungkinan perubahan roster kerja yang ditimbulkan dari bertambahnya waktu
untuk melaksanakan karantina dan/atau travel restriction sesuai ketentuan
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat terbaru, seperti dengan membuat
pengaturan pengalihan tugas dan tanggung jawab sementara kepada pekerja lainnya
yang memiliki kompetensi, sehingga setiap pekerjaan tetap dilaksanakan oleh
pekerja yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidang kerja dan fungsi
pengawasan pada setiap pekerjaan tetap dijalankan dengan memadai;
4. Mengantisipasi kemungkinan perubahan kondisi kebugaran pekerja tambang pada
periode libur Nataru akibat perubahan roster kerja, jam kerja, dan/atau pola tidur
pekerja tambang, seperti dengan proaktif melaksanakan edukasi dan kampanye
Keselamatan Pertambangan kepada pekerja tambang dalam rangka memastikan
pekerja dalam kondisi fit to work dan tidak mengalami kelelahan ketika bekerja
Dokumen ini telah ditandatangani
sehingga secara
dapatelektronik
tetapmenggunakan sertifikat elektronik
bekerja secara yang diterbitkan
aman, sehat, oleh BSrE selama periode Nataru;
dan produktif
5. Mengantisipasi dampak kondisi musim hujan sebagaimana Prakiraan Musim Hujan
Indonesia Tahun 2021-2022 yang diterbitkan oleh Badan Metereologi, Klimatologi,
dan Geofisika (BMKG) terhadap kegiatan operasional pertambangan, antara lain
dengan melakukan pemantauan intensif pada kegiatan operasional pertambangan
yang dilakukan pada area yang berdasarkan hasil identifikasi memiliki risiko terhadap
peningkatan curah hujan dan menyiapkan sistem pengendalian sesuai dengan hasil
simulasi kajian dampak yang telah disusun;
6. Meningkatkan fungsi pengawasan sebagai bagian dalam pemantauan dan
peninjauan risiko, khususnya pada kegiatan operasional pertambangan di area
penambangan, jalan tambang dan jalan penunjang, bengkel (workshop), area
pengolahan dan/atau pemurnian serta pekerjaan lainnya yang memiliki risiko tinggi
untuk mengidentifikasi deviasi dan kondisi laten yang berpotensi menjadi penyebab
kecelakaan, kejadian berbahaya, kejadian akibat penyakit tenaga kerja, dan Penyakit
Akibat Kerja di kemudian hari. Hasil temuan pengawasan yang dapat berupa hasil
inspeksi, hasil audit internal Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan, hasil
evaluasi terhadap Statistik Keselamatan Pertambangan, dan/atau permasalahan
pengelolaan Keselamatan Pertambangan lainnya yang telah teridentifikasi agar
digunakan sebagai dasar untuk menetapkan rencana tindak lanjut dan program
pencegahan kecelakaan, kejadian berbahaya, kejadian akibat penyakit tenaga kerja,
dan Penyakit Akibat Kerja yang dilaksanakan secara berkelanjutan;
7. Memastikan pekerja tambang tetap konsisten menerapkan upaya pencegahan dan
mitigasi COVID-19 yang dapat dilakukan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS), pelaksanaan 3M (Mencuci Tangan, Memakai Masker, dan Menjaga Jarak),
dan pelaksanaan 3T (Testing, Tracing, Treatment) dimana penyebaran COVID-19
dapat berasal dari dalam tambang maupun luar tambang. KTT diharapkan tetap
konsisten melakukan evaluasi efektivitas pelaksanaan preventive barriers di area
kerja, tingkat kepatuhan dan kedisiplinan pekerja menjalankan kebijakan pencegahan
penularan dan pengendalian COVID-19, dan mengidentifikasi bentuk pelanggaran
yang sering terjadi. KTT dapat memberikan sanksi disiplin kepada pekerja tambang
atas pelanggaran yang ditemukan sebagai bagian dari edukasi pengelolaan
Keselamatan Pertambangan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan;
8. Mengantisipasi potensi munculnya varian baru SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau Omicron
di tempat kerja dengan proaktif melaksanakan upaya pencegahan yang mengacu
sekurang-kurangnya kepada ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau
instruksi pemerintah terbaru, dan menyesuaikan kemajuan ilmu kedokteran dan
kesehatan masyarakat;
9. Menghimbau pekerja tambang untuk tidak menyulut petasan serta membuang
puntung rokok di area yang berpotensi menyebabkan terjadinya kebakaran,
mengonsumsi minuman beralkohol hingga menyebabkan mabuk atau kehilangan
kesadaran diri, dan/atau mengadakan pesta sampai larut malam pada saat perayaan
memasuki pergantian tahun; dan
10. Tetap menjaga keamanan dan antisipasi kunjungan warga ke wilayah kegiatan
pertambangan saat periode libur Nataru.

Demikian kami sampaikan untuk dilaksanakan. Kami juga meminta kepada


Kepala Teknik Tambang untuk mensosialisasikan edaran ini kepada seluruh
Penanggung Jawab Operasional di lapangan yang berada di wilayahnya.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Direktur Teknik dan Lingkungan/


Kepala Inspektur Tambang,

Ditandatangani secara elektronik


Dr. Lana Saria, M.Si

Tembusan:
1. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara
2. Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara
3. Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral
4. Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Seluruh Indonesia
5. Direksi Perusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara Seluruh Indonesia
6. Direksi Perusahaan Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara Seluruh Indonesia
7. Penanggung Jawab Operasional Perusahaan Jasa Pertambangan Mineral dan
Batubara Seluruh Indonesia

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE

Anda mungkin juga menyukai