Anda di halaman 1dari 13

Bab 3

KESETIMBANGAN
3.1. Pendahuluan
Setimbang dapat diartikan dengan diam atau bergerak lurus beraturan (kecepatan konstan).
Dalam kesetimbangan ada beberapa kata kunci, yaitu : sistem mekanika dan diagram benda
bebas. Menurut sistem mekanika, suatu benda (system) dapat dipisahkan (diisolir) dari benda
lain yang ada disekitarnya. Tujuan memisahkan adalah untuk mendapatkan diagram benda
bebas (free body diagram). Sedangkan diagram benda bebas adalah suatu bentuk penyajian
secara diagram dari benda yang menggambarkan semua gaya yang bekerja pada benda
tersebut, baik yang diakibatkan benda itu sendiri maupun benda lain. Tujuan membuat
diagram benda bebas adalah untuk memudahkan dalam mencari gaya-gaya yang belum
diketahui.

 Mechanical system (sistem mekanika)


Menurut system mekanika, suatu system dapat dipisahkan (diisolir) dari benda lain yang ada
disekitarnya. Tujuan memisahkan adalah untuk mendapatkan Free Body Diagram.

 Free Body Diagram (Diagram Benda Bebas)


Free body diagram adalah: suatu bentuk penyajian secara diagram dari benda (system) yang
menggambarkan semua gaya yang bekerja pada benda (sistem) tersebut, baik yang
diakibatkan benda itu sendiri maupun benda lain.
Tujuan membuat free body diagram adalah untuk memudahkan dalam mencari gaya-gaya
yang tidak diketahui.

3.2. Langkah-langkah pembuatan diagram benda bebas


1. Memilih benda yang akan dipisahkan
2. Memisahkan benda dengan menghilangkan benda-benda yang ada disekitarnya.
3. Menggambarkan semua gaya-gaya yang bekerja pada benda tersebut dengan arah, besar
dan letak yang benar (termasuk gaya-gaya yang akan dicari)
4. Supaya memudahkan dalam perhitungan dipakai sistem sumbu koordinat dan gambarkan
dalam diagram.

Bentuk-bentuk diagram benda bebas, untuk bidang (2 dimensi)

No Tipe kontak & gaya mula-mula Aksi pada bodi


Kabel, sabuk, rantai, tali yang fleksibel. Gaya tarikan menjauhi arah kabel
1

Permukaan kontak licin Gaya sentuh tekan dan tegak lurus


permukaan
2

24
Permukaan kasar Permukaan. kasar mampu menumpu gaya
tangensial F dan komponen normal N dari
gaya sentuh R
3

Tumpuan geser Tumpuan rol mampu menahan tekan tegak


lurus thd permukaan tumpuan.

Pengarah luncur bebas Mampu menumpu gaya tegak lurus pengarah


saja

Sendi mampu menahan beban arah


Sambungan sendi / engsel sembarang pd bigdg yang tegak lurus thd
sumbunya. Sendi tidak berputar bebas juga
mampu menahan momen.
6

Tumpuan jepit mampu menahan gaya


Tumpuan jepit aksial F, lintang V dan momen M.
7

Tarikan grafitasi Gaya berat menuju pusat bumi melalui pusat


massa G.

Aksi pegas Gaya pegas bersifat tarik bila diregangkan dan


tekan bila ditekan

Gambar 3.1 Gambar diagram benda bebas

25
Contoh-contoh free body diagram

No Konstruksi Free body diagram

Engsel rol

Gambar 3.2 Gambar diagram benda bebas

26
Soal-Soal
[1]. Dalam setiap soal, benda yang dipisahkan ditunjukkan dalam diagram sebelah kiri
dan diagram benda bebas berada di sebelah kanan. Tambahkan gaya-gaya apa saja yang
perlu untuk membentuk diagram benda bebas yang sempurna.

Gambar 3.3 Soal FBD

27
[2]. Dalam setiap soal, benda yang dipisahkan ditunjukkan dalam diagram sebelah kiri
dan diagram benda bebas berada di sebelah kanan. Buatlah perubahan atau tambahan yang
diperlukan untuk membentuk diagram benda bebas yang benar dan lengkap.

5. Braket penumpu
bersudut untuk
portal.
Sambungan sendi

Gambar 3.4 Soal FBD

28
3.4. Kondisi-Kondisi Kesetimbangan

a. Dua (2) gaya. Syarat: Kedua gaya


harus kplinier (segaris kerja);
besarnya sama dan berlawanan arah;

 Fx = 0

b. Tiga (3) gaya atau lebih dengan arah


sembarang.
Syarat: Gaya-gaya harus bertemu pada
satu titik
Fx = 0 Fy = 0

c. Gaya-gaya sejajar
Syarat: Momen (M12) = Momen (M34)
Fx = 0, M = M12 = M34 = 0

d. Umum
Syarat: Fx = 0, Fy = 0, M = 0

Gambar 3.5 Kondisi kesetimbangan

Catatan: Pembuatan gaya-gaya reaksi sebaiknya dipertimbangkan. Kebenarannya kesalahan


penggambaran akan terlihat bila tanda pendapatannya ( - ), kemudian diperbaiki.

Dalam soal-soal kesetimbangan ada beberapa cara untuk mencari gaya-gaya reaksi, yaitu
dengan analitis, grafis atau kombinasi. Masing-masing metode ini mempunyai kelebihan dan
kekurangannya masing-masing.

29
Contoh Soal
[1]. Sebuah beban F = 10 kN digantung dengan dua buah kawat seperti pada gambar.
Ditanya : tegangan tali dan jenis tegangannya (tarik atau tekan), dengan metoda: analitis,
grafis, kombinasi

Gambar 3.6 Siatem pembebanan tali


Jawab:
a. Secara analitis.
Perjanjian tanda: gaya yang meninggalkan titik yang ditinjau disebut tarik (+) dan yang
menuju titik tekan (-).
Fx = 0
T1. Cos 60o = T2. Cos 30o
T1 . ½ = T2 . ½ . √3
T1 = T2 . √3 (i)

Fy = 0
T1. sin 60o + T2. Sin 30o – 10 = 0
T1. ½ . √3 + + T2. ½ = 10 (ii)

Masukkan persamaan (i) ke persamaan (ii)

T2 . √3 + ½ . √3 + + T2. ½ = 10
T2 . 2 + T2. ½ = 10
3
2 T2 = 10
T2 = 5 N
T1 = T2 . √3 = 5 √3 N

Gambar 3.7 Cara analitis dan cara grafis

b. Secara grafis, skala-skala sudut harus tepat. Besar beban yang digambarkan dalam bentuk
garis yang diketahui besarnya dibuat berskala. Resultam diukur langsung kemudian dihitung
berdasar skala yang berlaku sehingga diperoleh gaya resultan yang dicari.

30
c. Cara kombinasi : skala dua sudut tidak perlu tepat. Penggambaran harus urut dimulai dari
yang diketahui dan karena seimbang harus menutup ke mula-mula.

Gambar 3.8 Gaya pada tali


Rumus-rumusnya (rumus sinus):
a b c
 
sin  sin  sin 
F T1 10 T1
o
 maka :  Didapat T1 = 5 3 [N]
sin 90 sin60 o 1 sin60 o

F T2 10 T2
 maka :  Didapat T2 = 5 [N]
sin 90 o sin30 o 1 sin60 o

T1 (+) berarti tarik dan T2 (+) berarti tarik.

[2]. Sebuah beban 50 N digantung dengan kawat dan penopang berengsel (lihat
gambar). Ditanyakan: gaya pada tali dan jenisnya ditentukan dengan cara kombinasi. Gaya
pada penopang ditentukan secara kombinasi.

Gbr. 3.9 Gaya pada tali

F T1
 maka T1 = 50. sin60 o
o
; T1 = 44,83 N (tarik)
o o
sin75 sin60 sin75

F T2 o
 maka T2 = 50. sin45 o ; T2 = 36,6 N (tekan)
o o
sin75 sin45 sin75

31
[3]. Diketahui Lihat gambar. Ditanyakan: gaya pada tali (T) dan gaya reaksi pada A (RA),
massa batang pada satuan panjang, m = 95 kg/m.

Gambar 3.10
Jawab:
Berat, W = m.l.g = 95 (15) (9,82) = 13,979 kN

Syarat kesetimbangan:
MA = 0
-T.sin 25o (15-0,12) – T . cos 25o (0,25) + W (7,5 – 0,12) + 10 (15-1,5) – 0,12) = 0
- T.0,4228 . 14,88 – T.0,9063 . 0,25 + 13. 929.7,38 + 10.13,38 = 0
T = 36,361 kN
Fy =0
Ay + T.sin 25o – 13,979 – 10 = 0
Ay = 13,979 + 10 - T . sin 25o =23,979 – 19,61 . 0,4228 = 15,689 kN
RA  Ax2  Ay2 = 32,9532  15,689 2 = 23,7 kN

Gambar 3.11
[4]. Sebuah tangga (tidak homogeny) massa 20 kg, panjang 3 m disandarkan pada dinding
dan pada kaki diikat dengan tali, kedua permukaan dinding sangat halus hingga tidak ada
gesekan, kemiringan tangga 60o. Ditanyakan : reaksi pada kedua dinding.

Gambar 3.12

32
Jawab:
W = m.g = 20. 9,81 = 196 N

MB = 0
BD = 1/3 . L karena tidak homogen, kalau homogeny ½ L.
W = m . g = 20.9,81 = 196 N
Fx =0
NA . cos 30o – T = 0 …………….(1)

Fy =0
NA sin 30o + NB = W ………(2)

Gambar 3.13
MB = 0
NA cos 30o ( AC) + NA sin 30o . BC – W (1/2) = 0
NA cos 30o ( 3 sin 60o) + NA sin30o . (3 sin 30o) 198 – (1/2) = 0
2,25 NA + 0,75 NA = 98 N
NA = 98/3 = 32,66 N
NA cos 30o = T
T = 28,28 N
NB = 196 – 16,335 = 179,665 N

[5]. Drum berisi 200 liter oli (penuh) dipindahkan dengan kereta dorong (lihat gambar
dibawah). Dengan sudut . Berapakah kereta tersebut didorong, sehingga mengakibatkan
beban vertical pada tangan seringan mungkin. G = 10 m/s2 dan  oli = 0,8 g/dm3.

Gambar 3.14 Sistem dan FBD

Jawab: m = . V = 0,8 (200) = 160 kg. W = 160 (10) = 1600 N


MA = 0
RB . 120. cos  - W.cos  + W. sin .25 = 0
RB . 120. cos  - 25. W.( 2cos  - sin ) = 0

33
RB . 120. cos  = 25. W.( 2cos  - sin ) = 0
Harga RB minimum dapat dicapai bila harga dari (2 cos  - sin ) sekecil mungkin atau
sama dengan 0.
2 cos  - sin  = 0
2 cos  = sin 
sin 
2 =  tg maka  = 63,44o.
cos 
Pada saat sudut  = 63,44o gaya angkat (RB) sebesar 0, karena garis berat W lurus dengan
roda.

SOAL-SOAL
[1]. Dua kabel diikatkan bersama-sama di C diberi beban seperti terlihat pada gambar.
Tentukan gaya tarik pada kabel AC dan BC (gambar 4.15 dan 4.16).

Gambar 3.15 Gambar 3.16


[2]. Dua kabel diikatkan bersama-sama di C diberi beban seperti terlihat pada gambar.
Tentukan gaya tarik pada kabel AC dan BC (gambar 3.17 dan 3.18).

Gambar 3.17 Gambar 3.18

[3]. Tentukan besar reaksi pada tumpuan A dan B pembebanan gelagar yang ditunjukkan
pada gambar soal 3 a, b dan c.

(a) (b) (c)


Gambar 3.19 Soal 3

34
[4]. Tentukan besar reaksi pada tumpuan A dan B pembebanan gelagar yang ditunjukkan
pada gambar soal 4 a, b dan c.

(a) (b) (c)


Gambar 3.20 Soal 4
[5]. Tentukan besar reaksi pada tumpuan A dan B pembebanan gelagar yang ditunjukkan
pada gambar soal 5 a, b dan c.

(a) (b) (c)


Gambar 3.21 Soal 5

[6]. Tentukan besar reaksi pada tumpuan A dan B pembebanan gelagar yang ditunjukkan
pada gambar soal 6 a, b dan c.

(a) (b) (c)


Gambar 3.22 Soal 6

[7]. Tentukan besar reaksi pada tumpuan A dan B pembebanan gelagar yang ditunjukkan
pada gambar soal 7 a, b dan c.

(a) (b) (c)


Gambar 3.23 Soal 7

35
[8]. Tiga beban diterapkan terhadap sebuah balok seperti terlihat. Balok tersebut didukung
oleh sebuah gelindingan di A dan B. Abaikan berat balok, tentukan reaksi di A dan B jika P
= 10 kips. (kips = kilo pound; 1 pound = 0,5 kg). Satuan tidak perlu dikonversi ke satuan
lain.

36

Anda mungkin juga menyukai