KESETIMBANGAN
3.1. Pendahuluan
Setimbang dapat diartikan dengan diam atau bergerak lurus beraturan (kecepatan konstan).
Dalam kesetimbangan ada beberapa kata kunci, yaitu : sistem mekanika dan diagram benda
bebas. Menurut sistem mekanika, suatu benda (system) dapat dipisahkan (diisolir) dari benda
lain yang ada disekitarnya. Tujuan memisahkan adalah untuk mendapatkan diagram benda
bebas (free body diagram). Sedangkan diagram benda bebas adalah suatu bentuk penyajian
secara diagram dari benda yang menggambarkan semua gaya yang bekerja pada benda
tersebut, baik yang diakibatkan benda itu sendiri maupun benda lain. Tujuan membuat
diagram benda bebas adalah untuk memudahkan dalam mencari gaya-gaya yang belum
diketahui.
24
Permukaan kasar Permukaan. kasar mampu menumpu gaya
tangensial F dan komponen normal N dari
gaya sentuh R
3
25
Contoh-contoh free body diagram
Engsel rol
26
Soal-Soal
[1]. Dalam setiap soal, benda yang dipisahkan ditunjukkan dalam diagram sebelah kiri
dan diagram benda bebas berada di sebelah kanan. Tambahkan gaya-gaya apa saja yang
perlu untuk membentuk diagram benda bebas yang sempurna.
27
[2]. Dalam setiap soal, benda yang dipisahkan ditunjukkan dalam diagram sebelah kiri
dan diagram benda bebas berada di sebelah kanan. Buatlah perubahan atau tambahan yang
diperlukan untuk membentuk diagram benda bebas yang benar dan lengkap.
5. Braket penumpu
bersudut untuk
portal.
Sambungan sendi
28
3.4. Kondisi-Kondisi Kesetimbangan
Fx = 0
c. Gaya-gaya sejajar
Syarat: Momen (M12) = Momen (M34)
Fx = 0, M = M12 = M34 = 0
d. Umum
Syarat: Fx = 0, Fy = 0, M = 0
Dalam soal-soal kesetimbangan ada beberapa cara untuk mencari gaya-gaya reaksi, yaitu
dengan analitis, grafis atau kombinasi. Masing-masing metode ini mempunyai kelebihan dan
kekurangannya masing-masing.
29
Contoh Soal
[1]. Sebuah beban F = 10 kN digantung dengan dua buah kawat seperti pada gambar.
Ditanya : tegangan tali dan jenis tegangannya (tarik atau tekan), dengan metoda: analitis,
grafis, kombinasi
Fy = 0
T1. sin 60o + T2. Sin 30o – 10 = 0
T1. ½ . √3 + + T2. ½ = 10 (ii)
T2 . √3 + ½ . √3 + + T2. ½ = 10
T2 . 2 + T2. ½ = 10
3
2 T2 = 10
T2 = 5 N
T1 = T2 . √3 = 5 √3 N
b. Secara grafis, skala-skala sudut harus tepat. Besar beban yang digambarkan dalam bentuk
garis yang diketahui besarnya dibuat berskala. Resultam diukur langsung kemudian dihitung
berdasar skala yang berlaku sehingga diperoleh gaya resultan yang dicari.
30
c. Cara kombinasi : skala dua sudut tidak perlu tepat. Penggambaran harus urut dimulai dari
yang diketahui dan karena seimbang harus menutup ke mula-mula.
F T2 10 T2
maka : Didapat T2 = 5 [N]
sin 90 o sin30 o 1 sin60 o
[2]. Sebuah beban 50 N digantung dengan kawat dan penopang berengsel (lihat
gambar). Ditanyakan: gaya pada tali dan jenisnya ditentukan dengan cara kombinasi. Gaya
pada penopang ditentukan secara kombinasi.
F T1
maka T1 = 50. sin60 o
o
; T1 = 44,83 N (tarik)
o o
sin75 sin60 sin75
F T2 o
maka T2 = 50. sin45 o ; T2 = 36,6 N (tekan)
o o
sin75 sin45 sin75
31
[3]. Diketahui Lihat gambar. Ditanyakan: gaya pada tali (T) dan gaya reaksi pada A (RA),
massa batang pada satuan panjang, m = 95 kg/m.
Gambar 3.10
Jawab:
Berat, W = m.l.g = 95 (15) (9,82) = 13,979 kN
Syarat kesetimbangan:
MA = 0
-T.sin 25o (15-0,12) – T . cos 25o (0,25) + W (7,5 – 0,12) + 10 (15-1,5) – 0,12) = 0
- T.0,4228 . 14,88 – T.0,9063 . 0,25 + 13. 929.7,38 + 10.13,38 = 0
T = 36,361 kN
Fy =0
Ay + T.sin 25o – 13,979 – 10 = 0
Ay = 13,979 + 10 - T . sin 25o =23,979 – 19,61 . 0,4228 = 15,689 kN
RA Ax2 Ay2 = 32,9532 15,689 2 = 23,7 kN
Gambar 3.11
[4]. Sebuah tangga (tidak homogeny) massa 20 kg, panjang 3 m disandarkan pada dinding
dan pada kaki diikat dengan tali, kedua permukaan dinding sangat halus hingga tidak ada
gesekan, kemiringan tangga 60o. Ditanyakan : reaksi pada kedua dinding.
Gambar 3.12
32
Jawab:
W = m.g = 20. 9,81 = 196 N
MB = 0
BD = 1/3 . L karena tidak homogen, kalau homogeny ½ L.
W = m . g = 20.9,81 = 196 N
Fx =0
NA . cos 30o – T = 0 …………….(1)
Fy =0
NA sin 30o + NB = W ………(2)
Gambar 3.13
MB = 0
NA cos 30o ( AC) + NA sin 30o . BC – W (1/2) = 0
NA cos 30o ( 3 sin 60o) + NA sin30o . (3 sin 30o) 198 – (1/2) = 0
2,25 NA + 0,75 NA = 98 N
NA = 98/3 = 32,66 N
NA cos 30o = T
T = 28,28 N
NB = 196 – 16,335 = 179,665 N
[5]. Drum berisi 200 liter oli (penuh) dipindahkan dengan kereta dorong (lihat gambar
dibawah). Dengan sudut . Berapakah kereta tersebut didorong, sehingga mengakibatkan
beban vertical pada tangan seringan mungkin. G = 10 m/s2 dan oli = 0,8 g/dm3.
33
RB . 120. cos = 25. W.( 2cos - sin ) = 0
Harga RB minimum dapat dicapai bila harga dari (2 cos - sin ) sekecil mungkin atau
sama dengan 0.
2 cos - sin = 0
2 cos = sin
sin
2 = tg maka = 63,44o.
cos
Pada saat sudut = 63,44o gaya angkat (RB) sebesar 0, karena garis berat W lurus dengan
roda.
SOAL-SOAL
[1]. Dua kabel diikatkan bersama-sama di C diberi beban seperti terlihat pada gambar.
Tentukan gaya tarik pada kabel AC dan BC (gambar 4.15 dan 4.16).
[3]. Tentukan besar reaksi pada tumpuan A dan B pembebanan gelagar yang ditunjukkan
pada gambar soal 3 a, b dan c.
34
[4]. Tentukan besar reaksi pada tumpuan A dan B pembebanan gelagar yang ditunjukkan
pada gambar soal 4 a, b dan c.
[6]. Tentukan besar reaksi pada tumpuan A dan B pembebanan gelagar yang ditunjukkan
pada gambar soal 6 a, b dan c.
[7]. Tentukan besar reaksi pada tumpuan A dan B pembebanan gelagar yang ditunjukkan
pada gambar soal 7 a, b dan c.
35
[8]. Tiga beban diterapkan terhadap sebuah balok seperti terlihat. Balok tersebut didukung
oleh sebuah gelindingan di A dan B. Abaikan berat balok, tentukan reaksi di A dan B jika P
= 10 kips. (kips = kilo pound; 1 pound = 0,5 kg). Satuan tidak perlu dikonversi ke satuan
lain.
36