SISTEM KRISTAL
1
3/23/2020
2
3/23/2020
3
3/23/2020
Langkah Pengamatan
RELIEF
Relief adalah sifat optis mineral atau batuan yang
menunjukkan tingkat / besarnya pantulan yang diterima
oleh mata (pengamat). Semakin besar sinar yang
dipantulkan atau semakin kecil sinar yang dibiaskan oleh
lensa polarisasi, maka makin rendah reliefnya, begitu pula
sebaliknya
relief mineral berhubungan erat dengan sifat indek
biasnya; Ngelas < Nobyek
diimplikasikan oleh tebal-tipisnya sayatan. Sayatan yang
telah memenuhi standarisasi, tentunya memiliki relief
yang standar juga, sehingga besarnya tertentu.
4
3/23/2020
olivine
olivine: n=1.64-1.88
plag: n=1.53-1.57
epoxy: n=1.54
5
3/23/2020
Pleokroisme
Yaitu sifat penyusupan mineral anisotropic dalam
menyerap sinar mengikuti sistem kristalografinya.
Ditunjukkan oleh beberapa kali perubahan warna kristal
setelah diputar hingga 360O. diamati pada posisi nikol
sejajar
6
3/23/2020
Pleokroisme biotit
berwarna coklat Pleokroisme
kekuningan Orde 1
Yaitu sifat penyusupan mineral
anisotropic dalam menyerap sinar
mengikuti sistem kristalografinya
Ditunjukkan oleh beberapa kali
perubahan warna kristal setelah diputar
hingga 360O.
Dapat diamati pada posisi terpolarisasi
maupun nikol sejajar.
Gambar atas: warna interferensi biotit
sejajar sumbu C dan gambar bawah:
Pleokroisme biotit pleokroismenya pada sudut putaran 90O
berwarna coklat gelap
Mineral uniaxial disebut dichroic: dua
Orde I
warna yang berbeda dari vibrasi sinar
yang parallel terhadap sumbu vertical dan
sumbu dasar.
Mineral biaksial: trichroic, 3 perubahan
warna berhubungan dengan 3 sumbu
elastisitas utama.
Ct: horenblende pleokrois kuat dan
piroksen tak-pleokrois
Bentuk Kristal
bentuk suatu kristal mineral mengikuti pertumbuhan / tata
aturan pertumbuhan kristal. Bentuk kristal yang ideal pasti
mengikuti susunan atom dan pertumbuhan atom-atom
tersebut, atau dapat pula mengikuti arah belahannya
Sebagian besar mineral yang terbentuk oleh proses
pembekuan magma di luar, menunjukkan bentuk kristal
yang tidak sempurna, karena pembekuannya /
pengkristalisasiannya sangat cepat sehingga bentuknya
kurang sempurna, begitu pula sebaliknya
dapat digunakan sebagai parameter untuk mengetahui
tingkat kristalisasi mineral secara umum
7
3/23/2020
Bentuk Kristal
Bentuk kristal ditentukan
dengan orientasi tepiannya
Bentuk kristal yang tidak
Px: subhedral
beraturan pada seluruh sisinya
disebut anhedral
Jika sebagian sisi kristal yang
tidak beraturan disebut
subhedral
Jika seluruh sisi kristal
beraturan disebut euhedral
Px: euhedral
Px: subhedral
Px: anhedral
8
3/23/2020
Bentuk mineral
Bentuk mineral
acicular
anhedral/irregular
bladed
blocky
elongate
euhedral
fibrous
prismatic
rounded
tabular
9
3/23/2020
Belahan
90O
Belahan
120° Lebih mudah diamati pada posisi nikol
60° sejajar tetapi beberapa mineral juga dapat
miring diamati pada posisi nikol silang.
Ct:
tanpa belahan: kuarsa dan olivin
belahan jelas 1 arah: kelompok mika
belahan jelas 2 arah: piroksen dan
Belahan jelas pada 2 arah
amfibol
Contoh mineral dengan sudut
belahan dua arah berpotongan
membentuk sudut 90° piroksen
90O
Contoh mineral dengan sudut
belahan 2 arah membentuk
perpotongan dengan sudut
60°/120°: amfibol / hornblende
10
3/23/2020
Belahan
Contoh mineral dengan
susunan acak/random
fractures (belahan tidak
olivin jelas) atau tanpa belahan:
olivin
Relief rendah
Contoh mineral kuarsa
tanpa belahan
kuarsa
11
3/23/2020
Isotropic Isometric
– All crystallographic axes are equal
Uniaxial
Hexagonal, tetragonal
– All axes c are equal but c is unique
Biaxial
Orthorhombic, monoclinic, triclinic
– All axes are unequal
• Anisotropic minerals:
• Uniaxial - light entering in all but one special direction is resolved into 2 plane
polarized components that vibrate perpendicular to one another and travel
with different speeds
• Biaxial - light entering in all but two special directions is resolved into 2 plane
polarized components…
– Along the special directions (“optic axes”), the mineral thinks that it is
isotropic - i.e., no splitting occurs
– Uniaxial and biaxial minerals can be further subdivided into optically
positive and optically negative, depending on orientation of fast and slow
rays relative to xtl axes
12