Anda di halaman 1dari 37

Curiculum vitae

Nama : Dr.Lestaria Aryanti Sp KFR (K)


Pendidikan : FKUI 1974-1979
Pendidikan dr Sp. Kedokteran Fisik dan Rehabbilitasi Medik FKUI 1986-1991
1995-2000 Ka KSM Rehabilitasi Medik RSUP Fatmawati
1994 -2019 –Tim PPI RSUP Fatmawati
010-2016 Ka KPPI RSUP Fatmawati
2016 -2019 Ketua komite medik RSUP Fatmawati
1996-sekarang anggauta dan pengurus PERDALIN Jaya
Pelatihan : Asia Pasific 4th Society of Infection Control Singapore 2008
Infection Control WS Hongkong 2012
Infection Control WS Geneva 2014
Congress infection control Asia Pasific Shanghai 2015
Congress Infection Control Asia Pasific Melbourne 2016
Panitia dan narasumber Kursus dasar ddan lanjutan PPI Perdalin sejak 2000
PERAN KOMITE PPI DALAM SNARS

Kursus lanjut PPI


Perkumpulan Pengendalian Infeksi Indonesia Cabang Jakarta
Tujuan Pembelajaran

• Setelah sesi ini


diharapkan peserta
latih memahami
Peran Komite PPI
dalam SNARS
dengan baik dan
benar
Pembahasan
• Pendahuluan
• Pengertian Akreditasi
• Tujuan Akreditasi
• Kebijakan PPI Kemkes
• SNARS Edisi 1
• Kesimpulan
Pendahuluan
• SNARS 1 : Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit
Edisi 1,
• Merupakan standar akreditasi baru yang bersifat
nasional
• Diberlakukan secara nasional di Indonesia
• Disebut dengan edisi 1, karena di Indonesia baru
pertama kali ditetapkan standar nasional untuk
akreditasi rumah sakit.
Pengertian Akreditasi RS
• Adalah suatu bentuk pengakuan pemerintah
terhadap rumah sakit yang diberikan oleh lembaga
independen penyelenggara akreditasi yang
ditetapkan oleh menteri kesehatan setelah dinilai
bahwa RS itu memenuhi standar pelayanan RS
yang berlaku untuk meningkatkan mutu pelayanan
RS secara berkesinambungan (Permenkes No. 12
tahun 2012 ttg Akreditasi RS)
Tujuan Pengorganisasian PPI

Mengidentifikasi dan menurunkan Resiko


Infeksi yang didapat serta ditularkan diantara
pasien, staf, tenaga profesional kesehatan, tenaga
kontrak, tenaga sukarela, mahasiswa dan
pengunjung
Tujuan Pengorganisasian PPI
Program PPI akan efektif apabila mempunyai:
Pimpinan yang ditetapkan
Pendidikan dan Pelatihan Staf yang baik
Metode untuk mengidentifikasi dan Proaktif pada
tempat beresiko infeksi
Regulasi yang memadai
Melakukan koordinasi ke seluruh Rumah Sakit
9 FOKUS AREA PPI

1. Kepemimpinan dan Tata Kelola (PPI 1; 2)


2. Sumber daya (PPI 3; 4)
3. Tujuan Program PPI (PPI 5; 6; 6.1; 6.2)
4. Peralatan Medis dan Alat Kesehatan Habis Pakai (PPI 7; 7.1; 7.2; 7.2.1; 7.2.2;
7.3; 7.3.1)
5. Limbah Infeksius (PPI 7.4; 7.4.1; 7.5)
6. Pelayanan Makanan (PPI 7.6)
7. Risiko konstruksi (PP1 7.7)
8. Transmisi Infeksi (PPI8; 8.1; 8.2;8.3;9; 9.1)
9. Peningkatan Mutu dan Program Edukasi (PPI 10; 11)
Kepemimpinan dan Tata Kelola
Standar PP1

• Ditetapkan Komite atau Tim PPI untuk


melakukan koordinasi semua kegiatan PPI yang
melibatkan pemimpin rumah sakit, staf klinis dan
non klinis sesuai dengan ukuran, serta
kompleksitas rumah sakit dan peraturan
perundang-undangan
Permenkes 27 Tahun 2017
Pasal 1

• Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang


selanjutnya disingkat PPI adalah upaya untuk
mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi
pada pasien, petugas, pengunjung, dan
masyarakat sekitar fasilitas pelayanan kesehatan
Permenkes 27 Tahun 2017
Pasal 5
1) Pelaksanaan PPI di Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 dilakukan melalui pembentukan
Komite atau Tim PPI
2) Komite atau Tim PPI sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan organisasi nonstruktural pada Fasilitas Pelayanan
Kesehatan yang mempunyai fungsi utama menjalankan PPI serta
menyusun kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi
termasuk pencegahan infeksi yang bersumber dari masyarakat
berupa Tuberkulosis, HIV (Human Immunodeficiency Virus), dan
infeksi menular lainnya
Permenkes 27 Tahun 2017
Pasal 6
1) Komite atau Tim PPI dibentuk untuk menyelenggarakan
tata kelola PPI yang baik agar mutu pelayanan medis
serta keselamatan pasien dan pekerja di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan terjamin dan terlindungi.

2) Pembentukan Komite atau Tim PPI sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan jenis,
kebutuhan, beban kerja, dan/atau klasifikasi Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.
Permenkes 27 Tahun 2017
Pasal 7
1) Komite atau Tim PPI bertugas melaksanakan kegiatan kegiatan
pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, dan
pembinaan.
2) Hasil pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat
(1) harus dilaporkan kepada pimpinan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan secara berkala paling sedikit 2 (dua) kali dalam setahun,
atau sesuai dengan kebutuhan.
3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dipergunakan pimpinan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagai dasar penyusunan
perencanaan dan pengambilan keputusan.
Permenkes 27 Tahun 2017
Pasal 9
1) Setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus
melakukan pencatatan dan pelaporan
penyelenggaraan PPI.

2) Pencatatan dan pelaporan sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) disampaikan kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Provinsi, dan
Kementerian Kesehatan secara berkala setiap 6 (enam)
bulan sekali atau sesuai dengan kebutuhan.
Maksud dan Tujuan PPI 1

Kegiatan PPI menjangkau ke dalam setiap Unit di RS


Melibatkan staf Klins dan Non klinis di berbagai Unit kerja

Tanggung jawab dan tugas Komite/Tim PPI :


1) Menetapkan definisi infeksi terkait layanan kesehatan;
2) Metode pengumpulan data (surveilans);
3) Membuat strategi/program menangani risiko PPI;
4) Proses pelaporan.
Koordinasi
Koordinasi antara Ketua organisasi dan Perawat
PPI/IPCN dilakukan secara terstruktur dalam pelaksanaan kegiatan
pencegahan serta pengendalian infeksi antara lain untuk menetapkan

a) Angka Infeksi yang akan diukur


b) Sistem pelaporan perawat PPI/IPCN kepada ketua
organisasi PPI yang akan dibahas di Organisasi dengan
melibatkan semua anggota untuk mendapatkan hasil yang
akurat
Elemen Penilaian PPI 1.1

1. Ada penetapan Komite atau Tim PPI, dilengkapi


dengan tanggung jawab dan tugas meliputi 1)
sampai 4) pada maksud dan tujuan dan sesuai
dengan perundang undangan (R)

Telusur: Regulasi tentang Komite/Tim PPI


dilengkapi dengan uraian tugasnya
KOMITE PPI

• Ketua, sebaiknya dokter (IPCO), berminat,


peduli, memiliki pengetahuan, pengalaman,
mendalami masalah infeksi, mikrobiologi klinik,
atau epidemiologi klinik

• Sekretaris, sebaiknya perawat senior (IPCN),


disegani, berminat, mampu memimpin, aktif

• Anggota,terdiri dari berbagai disiplin ilmu


terkait PPI : Dokter, Epidemiologist, Mikrobiologi,
Keperawatan, Administrasi, Laboratorium, K3, Farmasi,
IPCN, CSSD, Gizi, Laundry, Sanitasi, IPS RS
KOMITE PPI

• Menyediakan dokumen berdasarkan SK Direktur


 SK Struktur Organisasi
 SK Komite /Tim PPI
 SK IPCD dan SK IPCN purna waktu
 SK IPCLN, bukan purna waktu
• Menyediakan dokumen sertifikat pelatihan PPI
 Komite/Tim PPI
 IPCN/IPCLN
 Sertifikat IPCD, IPCN
 Menyediakan dokumen sertifikat pelatihan pada staf RS
• Menyediakan dokumen uraian tugas Komite/tim PPI, IPCD, IPCN,
IPCLN
Elemen Penilaian PPI 1.2
2. Ada bukti kegiatan pelaksanaan koordinasi ketua Komite
atau Tim PPI dengan IPCN sesuai dengan ukuran dan
kompleksitas pelayanan RS (D,W)

D: Bukti rapat koordinasi Komite/Tim PPI dengan IPCN,


termasuk tentang:
1) Penetapan angka infeksi yang akan diukur
2) Laporan IPCN kepada Ketua Komite/Tim PPI

W: - Komite/Tim PPI
- IPCN
Bukti Kegiatan Pelaksanaan PPI
PROGRAM

PEDOMAN

KEBIJAKAN

SPO
AUDIT
MONEV

PELAPORAN
PPI 5

ANTI
MIKROBA
SCR AMAN

K 3 KEWASPADAAN

&LOUNDRY
HH
Dokumen Kegiatan Program

1. Program Penerapan Kewaspadaan Isolasi


2. Program Penerapan Bundles HAIs
3. Program Pendidikan dan Latihan PPI
4. Program Kegiatan Surveilans
5. Program Penggunaan Antimikroba Rasional
Regulasi PPI
• Regulasi ttg Komite/Tim PPI
• Penetapan IPCN dan uraian tugas
• Penetapan IPCLN dan uraian tugas
• Penetapan anggaran pelaksanaan program PPI
• Regulasi pelaksanaan surveilans
• Penetapan ICRA prosedur dan proses invasif
• Penetapan ICRA penunjang dan strategi pencegahannya
• Pelayanan Sterilisasi
• Penetapan batas kadaluarsa BHP dan single use reuse
• Pengelolaan linen/londry
Regulasi PPI
• Regulasi pengelolaan limbah RS:
– Cairan tubuh infeksius
– Darah dan komponen darah
– Pemulasaraan jenazah
– Pengelolaan limbah cair
– Pelaporan pajanan limbah infeksius
• Pengelolaan benda tajam dan jarum
• Pelayanan makanan di RS
• Regulasi pengendalian mekanis dan teknis
• Regulasi bila ada konstruksi, renovasi
Regulasi PPI
• Regulasi ttg penempatan pasien airborne dan imunitas rendah
• Regulasi ttg bila terjadi outbreak penyakit infeksi airborne
• Regulasi HH
• Regulasi APD
• Regulasi manajemen data terintegrasi data surveilans dan
indikator mutu
• Pelatihan dan edukasi PPI
– Orientasi pegawai baru (klinis & non klinis)
– Staf klinis dan non klinis secara berkala
– Peserta didik
– Pasien dan keluarga
– Pengunjung
Dokumen Pelaksanaan Program

• Monitoring Sterilisasi di RS
• Monitoring Manajemen laundry dan linen
• Monitoring Peralatan kadaluwarsa, single-use
menjadi re-use
• Monitoring Pembuangan sampah infectious &
cairan tubuh
• Monitoring Penanganan pembuangan darah dan
komponen darah
Dokumen Pelaksanaan Program

• Monitoring Pembuangan benda tajam dan jarum


• Pencatatan dan pelaporan tertusuk jarum
• Monitoring penggunaan ruang Isolasi
• Monitoring kepatuhan Hand hygiene
• Monitor diklat PPI
• Monitoring Area kamar mayat dan post mortem
Dokumen Pelaksanaan Program

• Monitoring dilakukan oleh IPCN dan IPCLN


menggunakan formulir cheklist

• Rencana tindak lanjut dari masalah yang ada

• Evaluasi dilakukan oleh Tim PPI setiap bulan

• Evaluasi dilakukan oleh Komite setiap tiga bulan


Elemen Penilaian PPI 1
3. Ada bukti pelaporan pelaksanaan kegiatan PPI
oleh Ketua Organisasi kepada Pimpinan RS
setiap 3 bulan (D,W)

D: Bukti laporan kegiatan PPI kepada Direktur RS


setiap 3 bulan

W: - Komite/Tim PPI
- Direktur RS
Dokumen Laporan

• Laporan kegiatan IPCN sesuai area supervisi


kepada ketua Komite/Tim PPI
• Laporan kegiatan PPI setiap bulan, triwulan,
semester  Direktur/ Komite Mutu
• Laporan program setiap tahun kepada Direktur
Direktur RS

LAPORAN Program PPI

Komite/Tim PPI IPCN

KOORDINASI
1. Angka Infeksi yang diukur
2. Sistem Pelaporan
Dokumen Hasil Rapat
• Dokumen rapat koordinasi tentang PPI / bulan dengan:
– Pelayanan keperawatan,
– Pelayanan medik,
– Pelayanan sarana Medik,
– Laboratorium,
– Farmasi, Gizi,
– CSSD ,
– Laundry,
– Sanitasi RS
– Dll
• Dokumen UMAN (undangan, materi, absensi, notulensi)
ELEMEN PENILAIAN PPI 2.3

• SK IPCN
• Bukti Pengawasan dan Supervisi
• Pelaporan IPCN kepada Ketua Komite

PENGAWASAN/ Form Checklist


SUPERVISI Hasil Supervisi
Kesimpulan
• Standar akreditasi harus dipahami oleh semua
staf RS
• Metode penilaian telusur lapangan dan telusur
dokumen
• Dokumen regulasi berupa:kebijakan, pedoman,
panduan, SPO dan program kerja
• Metode telusur meliputi R,D, O, W, S

Anda mungkin juga menyukai