Anda di halaman 1dari 11

SINTEK JURNAL: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin

ISSN: 2088-9038, e-ISSN: 2549-9645


Homepage: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/sintek

TEKNOLOGI PROSES PENGECATAN MENGGUNAKAN SISTEM


ATOMISASI PADA PRODUK BERBAHAN PLASTIK DI INDUSTRI
PERAKITAN SEPEDA MOTOR
Nur Islahudin
Program Studi Teknik Industri,
Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro
Jl Nakula I No 5-12, Semarang 50131

E-mail: nur.islahudin@dsn.dinus.ac.id

Diterima: 12-04-2019 Direvisi: 09-05-2019 Disetujui: 01-06-2019

ABSTRAK

Sepeda motor merupakan jenis alat transportasi yang cukup familiar di Negara Indonesia. Harga terjangkau serta
kecepatan untuk mobilisasi menjadi alasan utama pemilihan jenis transportasi ini. Permintaan kebutuhan sepeda
motor yang masih cukup besar di Indonesia mendorong industri manufaktur perakitan sepeda motor berusaha
selalu menghadirkan produk-produk sesuai dengan kebutuhan konsumen. Untuk dapat memenuhi kebutuhan
konsumen yang bervariasi, produsen sepeda motor selalu melakukan perbaikan diseluruh bagian produksi nya.
Terdapat dua komponen utama dalam sepeda motor yaitu engine dan frame. Dua komponen ini diproduksi oleh
beberapa bagian produksi berdasarkan karakteristik dari masing-masing produk. Bagian produksi dari industri
perakitan sepeda motor yang melakukan kegiatan pengecatan pada produk berbahan plastik adalah bagian painting
plastik. Teknologi pelapisan yang digunakan bagian painting plastik adalah teknologi atomisasi. Teknologi ini
merupakan teknologi pelapisan dengan cara merubah cairan material menjadi kabut atau butiran yang digunakan
untuk melapisi produk. Teknologi ini mempunyai banyak kendala dari segi transfer material ke produk. Pemilihan
material yang tepat menjadi kunci dari proses atomisasi, selain itu faktor manusia juga menjadi penting karena
kompetensi atau keahlian operator saat proses pengecatan dapat mempengaruhi hasil produk. Dari permasalahan
tersebut penulis berusaha memetakkan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh bagian painting antara lain
material technology, sistem produksi, kualitas produk serta masalah-masalah yang ditimbulkan dari proses
pengecatan terhadap lingkungan. Namun dengan tingkat kompleksitas masalah yang dihadapi bagian painting
plastik tersebut, belum banyak penelitian yang fokus terhadap permasalahan pada proses pengecatan produk
berbahan plastik. Oleh karena itu penulis mencoba memberikan gambaran secara rinci tentang proses produksi
pada bagian painting plastik. Penulis membagi artikel ini menjadi beberapa sub bab antara lain paintingtechnology,
technology material, production system dan Quality properties. Selanjutnya penulis berharap artikel ini dapat
digunakan sebagai dasar untuk pengembangan proses pengecatan pada produk berbahan plastik.

Kata kunci : atomisasi, pengecatan, material cat

ABSTRACT

Motorcycles are a type of transportation that is familiar in Indonesia. Cost product and speed for mobilization are
the main reasons for choosing this transportation. Demand for motorcycles that are still large in Indonesia and
encouraged motorcycles manufacturing industries to deliver products according to consumer needs. To be able to
meet the varied needs of consumers, motorcycle manufacturers always make improvements in all of their
production area. There are two main components in the motorcycle, engine and frame. These two components are
produced by several parts of production based on the characteristics of each product. The production section of
the motorcycle industry that do paintingactivities on plastic products is painting plastic section. The coating
technology used in painting plastic is atomization . This technology is a converting liquid material into mist or

SINTEK JURNAL, Vol. 13 No. 1, Juni 2019


p-ISSN: 2088-9038, e-ISSN: 2549-9645 15
granules used to coat the product. This technology has many challenges in terms of material transfer to products.
The selection of the right material is the key to the atomization process, besides that human factors are also
important because the operator's competence or expertise during the painting process can affect product yield.
From these problems the author tries to map some of the problems caused by paintings, including technological
materials, production systems, product quality and problems caused by painting processes to the environment.
However with the level of complexity of the problems faced by the plastic paintingsection, not many studies have
focused on the problems in the paintingprocess of plastic products. Therefore the author tries to give a detailed
description of the production process in the painting plastic section. The author divides this article into several
sub-chapters including paintingtechnology, technology material, production system and Quality properties.
Furthermore, the authors hope that this article can be used as a basis for developing the paintingprocess on plastic
products.

Keywords: atomization, painting, paint

1. PENDAHULUAN
Sepeda motor secara umum dibagi menjadi dua
Sepeda motor masih menjadi pilihan komponen utama yaitu engine dan frame.
utama sebagai alat transportasi masyarakat Komponen engine merupakan komponen
Indonesia saat ini. Harga terjangkau serta pembentuk engine sepeda motor seperti crank
kecepatan saat mobilisasi menjadi alasan utama case, crank shaft, cylinder comp, head comp,
masyarakat Indonesia memilih jenis gear counter, dan beberapa komponen
transportasi ini. Data penjualan sepeda motor di pendukung lainnya. Sedangkan komponen
Indonesia 10 tahun terakhir menunjukan adanya frame merupakan komponen pembentuk
kenaikan produksi yang cukup signifikan kerangka dari sepeda motor yang terdiri dari dua
[Gambar 1.]. Selain itu dilihat dari data rasio sub komponen yaitu komponen yang berbahan
kepemilikan sepeda motor di Indonesia yang logam (steel product) dan komponen berbahan
masih rendah dibanding dengan negara lain. plastik (plastic product). Komponen-komponen
Pada tahun 2014 rasio kepemilikan sepeda tersebut umumnya diproduksi oleh bagian-
motor di Indonesia sebesar 1:3 yang artinya satu bagian berdasarkan karakteristik dari proses
unit sepeda motor digunakan oleh tiga orang [1], manufaktur komponen tersebut. Gambaran
sehingga masih cukup besar peluang pasar proses manufaktur di industri perakitan sepeda
untuk produksi sepeda motor di Indonesia. motor dapat dilihat pada gambar 2.
Namun cukup besar tantangan yang dihadapai
para produsen sepeda motor antara lain Engine Product

Assembling
perubahan permintaan konsumen yang sangat Casting Machining
Engine

cepat serta ketidak pastian permintaaan dari


Painting Assembling Final
konsumen membuat para produsen sepeda Press Welding
Steel Unit Inspeksi

motor harus dapat melakukan perbaikan secara


menyeluruh di bagian produksi agar dapat Injection
Molding
Painting
Plastic
Stripping
Gensub
Assy
Shipping

memenuhi tantangan tersebut. Frame Product

Customer

Gambar 2. Proses manufaktur di industri perakitan


sepeda motor

Setiap bagian dari proses manufaktur


mempunyai tingkat kesulitan yang berbeda
tergantung dari karakteristik dari produk yang di
produksi. Tingkat kesulitan dari proses
manufaktur dapat diukur melalui beberapa
evaluasi dari hasil produksi proses tersebut,
Gambar 1. Jumlah produksi sepeda motor di Evaluasi yang sering di terapkan dalam proses
Indonesia (Sumber: Asosiasi Industri Sepeda motor
produksi di industri perakitan sepeda motor
Indonesia)
adalah QCDSM performance. Metode ini
digunakan untuk mengukur kinerja proses
produksi dari beberapa aspek yaitu quality, cost,

SINTEK JURNAL, Vol. 13 No. 1, Juni 2019


p-ISSN: 2088-9038, e-ISSN: 2549-9645 16
delivery, safety dan moral. Salah satu aspek membuat variasi warna cover sepeda motor
evaluasi proses produksi yang dapat yang berbahan plastik. Proses pengecatan
mempengaruhi secara langsung biaya produksi mempunyai beberapa fungsi antara lain fungsi
suatu produk adalah aspek biaya (cost). Aspek dekoratif dan fungsi protektif. Fungsi dekoratif
ini menjadi salah satu aspek prioritas untuk bertujuan untuk memperindah produk serta
evaluasi proses produksi di industri perakitan meningkatkan nilai estetika dari produk yang
sepeda motor. Contoh evaluasi aspek biaya telah dicat. Sedangkan fungsi protektif
dalam industri perakitan sepeda motor adalah bertujuan untuk melindungi produk dari
biaya untuk spoilage/cruser produk yang tidak kerusakan yang disebabkan oleh cuaca,
bisa digunakan kembali (remanufacturing). lingkungan dan bahan kimia. Proses
Contoh proporsi biaya spoilage yang pengecatan pada produk berbahan plastik
dikeluarkan oleh masing-masing bagian mempunyai kesulitan karena beberapa faktor
produksi di industri perakitan sepeda motor antara lain faktor teknis dan faktor ekonomi.
dapat dilihat pada gambar 3. Dari segi teknis produk berbahan plastik
mempunyai fisik permukaan yang halus dengan
pori permukaan yang kecil sehingga sulit untuk
di lapisi. Oleh karena itu proses pengecatan
pada produk berbahan plastik harus
menggunakan material yang sesuai dengan
karakteristik fisik dari bahan plastik, apabila
tidak sesuai cat akan mudah mengelupas (peel
off) dari permukaan produk. Hal ini disebabkan
karena material cat tidak dapat merekat
sempurna pada permukaan produk. Sedangkan
Gambar 3. Biaya spoilage per bagian di industri dari segi ekonomi ongkos material cat yang
perakitan sepeda motor (Sumber: Astra Honda
dibutuhkan untuk proses pengecatan mewakili
Motor)
50% dari keseluruhan ongkos produksi yang
Secara data spoilage di atas, bagian produksi dikeluarkan oleh bagian painting [2]. Hal ini
yang mempunyai biaya terbesar untuk spoilage berarti pemakaian material cat menjadi
adalah bagian casting dan bagian painting parameter utama untuk mengendalaikan ongkos
plastik. Proses casting mempunyai beberapa produksi bagian painting.
kendala terkait dengan permasalahan yang
terjadi setelah proses machining sehingga Dari beberapa kendala yang dihadapi oleh
produk yang sudah melalui proses machining bagian painting plastik, penulis menemukan
tidak dapat digunakan kembali untuk recasting. masih sedikit rerferensi yang membahas tentang
Sedangkan proses painting plastik mempunyai permasalahan-permasalahan pada bagian
beberapa kendala yang berhubungan dengan painting plastik. Oleh karena itu penulis
material, technology, equipment dan sistem mencoba untuk memberikan gambaran secara
pengendalian kualitas yang mempengaruhi hasil umum tentang proses pengecataan pada produk
dari proses pengecatan. Selain itu terdapat berbahan plastik agar dapat digunakan untuk
permasalahan yang berhubungan dengan pengembangan proses pengecatan pada produk
Remanufacturing untuk proses pengecatan berbahan plastik. Penulis membagi artikel ini
hanya boleh dilakukan sebanyak dua kali dari menjadi beberapa sub bab pembahasan antara
raw material plastik. Oleh karena itu setelah painting technology, material technology,
produk mengalami pengecatan sebanyak dua production system, quality properties.
kali, apabila terjadi defect kembali produk akan
menjadi spoilage. Artikel ini akan secara khusus 2. METODE PENELITIAN
membahas tentang proses painting plastik pada Salah satu metode pengecatan yang
industri perakitan sepeda motor. digunakan untuk pengecatan produk berbahan
plastik adalah metode Spray atomisasi. Metode
Painting plastik merupakan satu proses ini saat ini merupakan salah satu metode terbaik
manufaktur di industri perakitan sepeda motor yang digunakan untuk melapisi permukaan
yang melakukan kegiatan pengecatan untuk produk berbahan plastik. Metode ini secara

SINTEK JURNAL, Vol. 13 No. 1, Juni 2019


p-ISSN: 2088-9038, e-ISSN: 2549-9645 17
konsep mengubah suatu fluida menjadi partikel grounding sehingga cat akan menempel ke
berukuran micron. Ukuran partikel yang sangat permukaan produk sesuai dengan prinsip
kecil dapat menghasilkan tingkat kilapan (gloss) muatan listrik dapat berpindah dari benda yang
permukaan produk yang lebih baik. Selain itu bernilai negative ke benda yang bernilai positive
partikel yang berukuran micron akan mudah (gambar 9)[4]. Perbedaan proses pengecatan
masuk ke dalam pori - pori bahan plastik yang menggunakan electrostatic dan manual Spray
sangat kecil sehingga cat dapat merekat ke terletak pada material yang digunakan. Untuk
permukaan produk. Proses terjadinya partikel proses manual Spray jenis material yang
dalam atomisasi disebabkan karena adanya digunakan tidak menspesifikasi tentang
pemecahan atau pembentukan fluida menjadi hambatan yang ada di material cat sedangkan
partikel oleh kecepatan udara. Bagian sistem untuk proses electrostatic mempunyai
atomisasi yang mengatur pemecahan fluida spesifikasikan nilai hambatan material cat
menjadi partikel adalah nozzle (gambar 4). sebesar (0,3-1,0) MΩ.

Gambar 4. Sistem Atomisasi dengan nozzle Gambar 5. Manual


Spraygun (1. Paint
supply, 2. Compresed Gambar 6. Proses pengecatan
Metode Spray atomisasi untuk pengecatan menggunakan Spraygun
gas supply)
produk berbahan plastik mengalami
perkembangan dalam hal sistem operasinya dari
yang manual sampai dengan otomasi
menggunakan robot. Sistem atomisasi proses
pengecatan yang paling sering digunakan
adalah dengan sistem operasi manual
menggunakan Spray gun (gambar 5&6).
Metode pengecatan ini mempunyai beberapa
kelebihan antara lain mampu menjangkau
produk yang mempunyai banyak lekukan serta
area yang sulit dijangkau oleh robot Spray.
Namun metode ini juga mempunyai beberapa
kekurangan yaitu ketidak stabilan hasil Gambar 7. High speed
pengecatan karena menggunakan system Rotary bell untuk Robot Gambar 8. Robot Spray
operasi manual yang dikerjakan oleh manusia. Spray Painting
Selain metode atomisasi Spray menggunakan
system operasi manual, pengecatan di industri
perakitan sepeda motor sudah menerapkan
teknologi pengecatan electrostatic Spray
menggunakan e-Spray gun dan bell rotary pada
robot Spray (gambar 8). Metode electrostatic
merupakan metode baru yang diaplikasikan
untuk pengecatan produk berbahan plastik
karena dapat meningkatkan efisiensi pemakaian
material cat sampai (50-60)% dibandingkan
Spray manual yang hanya mempunyai efisiensi
sebesar (20-30)% [3]. Konsep teknologi Gambar 9. Interaksi dalam proses electrostatic
electrostatic adalah dengan memberikan spray
muatan listrik negatif pada material cat dan Selain spesifikasi material yang berbeda proses
muatan listrik positif pada produk sebagai pengecatan electrostatic pada produk berbahan

SINTEK JURNAL, Vol. 13 No. 1, Juni 2019


p-ISSN: 2088-9038, e-ISSN: 2549-9645 18
plastik membutuhkan conductive pada a. Solvent
permukaan produk karena sifat isolator produk Solvent merupakan cairan yang terdiri
berbahan plastik. Oleh karena itu sebelum dari satu ataupun dua komponen yang dapat
proses electrostatic permukaan produk mengering dalam kondisi tertentu dan mampu
berbahan plastik dilapisi terlebih dahulu melarutkan komponen pembentuk lapisan film
material conductive. Lapisan ini bertujuan secara fisik tanpa melalui proses kimia. Solvent
untuk membuat material plastik mempunyai terdiri dari beberapa jenis / gugus yang
sifat conductor saat proses electrostatic memunyai sifat fisik dan kimia tertentu.
sehingga material cat dapat menempel ke Pemilihan jenis solvent untuk pembuatan
permukaan produk berbahan plastik. material cat dapat mempengaruhi proses
pembentukan film saat proses pengecatan.
2.1. Material Teknologi Beberapa faktor yang digunakan untuk
pertimbangan pemilihan jenis solvent untuk
Pemilihan material untuk pengecatan material cat antara lain daya larut, boiling point,
produk berbahan plastik menjadi penting karena flash point dan biaya.
beberapa faktor terkait fungsi adhesive material
cat ke permukaan produk. Pemilihan material Daya larut menjadi faktor utama dalam
cat yang salah akan berdampak terhadap pemilihan solvent hal ini disebabkan karena
kualitas hasil pengecatan. Pada bagian ini daya larut dapat mempengaruhi proses produksi
pembahasan tentang material lebih diarahkan dari pembuatan material cat. Solvent digunakan
pada komposisi dari material yang digunakan untuk proses pencampuran bahan pembentuk
untuk pengecatan produk berbahan plastik. cat, sehingga solvent yang mempunyai daya
Salah satu jenis material cat yang sering larut yang baik akan mempermudah proses
digunakan untuk pengecatan pada bahan plastik pencampuran bahan pembentuk material cat,
adalah material yang mempunyai sifat namun terdapat beberapa permasalahan yang
thermosetting yaitu material yang proses terjadi karena pemilihan solvent yang
pembentukan lapisan ataupun ikatannya mempunyai daya larut tinggi mempunyai
dilakukan dengan cara pemanasan. Dengan kata kecepatan penguapan yang rendah. Kecepatan
lain proses pembentukan lapisan film penguapan yang rendah akan berdampak
membutuhkan waktu untuk curing dalam terhadap hasil proses pengecatan, solvent yang
temperature dan waktu tertentu. Salah satu jenis mempunyai kecepatan penguapan akan
cat yang digunakan untuk pengecatan produk mempersulit proses atomisasi material cat.
berbahan plastik adalah jenis cat polyurethane. Solvent yang mempunyai kecepatan penguapan
Berikut ini komposisi material cat yang yang rendah akan menghasilkan butiran
digunakan untuk pengecatan produk berbahan atomisasi lebih kasar sehingga berakibat butiran
plastik. yang menempel ke permukaan produk menjadi
kasar yang dapat mempengaruhi kualitas
produk hasil pengecatan.
b. Resin / Binder
Resin ini merupakan komponen utama
pembentuk cat. Jenis dari resin inilah yang
mempengaruhi sifat dan kualitas cat. Resin
secara umum dibagi menjadi dua :
- Natural resin
Resin yang terbuat dari bahan-bahan alami
seperti kacang kedelai, kelapa sawit, beras
Gambar 10. Komposisi material cat jenis dan sebagainya.
polyurethane (thermosetting)
- Sintetis resin
Dari gambar di atas kompsisi material cat jenis Resin yang terbuat dari bahan sintetis misal
polyurethane dapat dibagi menjadi beberapa acrylic.
komponen antara lain :

SINTEK JURNAL, Vol. 13 No. 1, Juni 2019


p-ISSN: 2088-9038, e-ISSN: 2549-9645 19
c. Pigmen untuk melihat kualitas dari thinner adalah nilai
Pigmen merupakan padatan dalam cat boiling point. Boiling point merupakan salah
yang didispersikan untuk memberikan satu parameter yang mengukur temperature
karakteristik tertentu seperti warna, opacity, penguapan dari thinner tersebut. Semakin cepat
daya tahan, kekuatan mekanik, serta thinner tersebut menguap berarti thinner
perlindungan korosi pada material cat [4]. tersebut terbentuk dari solvent yang mempunyai
Pigmen ini sangat erat kaitannya dengan daya boiling point rendah.
tutup material cat hal ini berarti pemilihan dan
kandungan pigmen material cat mempengaruhi f. Catalist / Hardener
daya tutupnya. Cat yang mempunyai kandungan Catalyst atau hardener merupakan
pigmen yang banyak akan mempunyai daya komponen dari material cat yang berfungsi
tutup yang baik. Proses pengecatan pada produk sebagai pengeras saat proses pengeringan
berbahan plastik sangat memerlukan daya tutup setelah proses Spray. Catalyst diperlukan untuk
(hiding power) dari suatu material cat karena pengeras karena jenis material cat yang
sifat ini mempengaruhi proses dan hasil dari digunakan adalah jenis thermosetting. Jenis
pengecatan produk berbahan plastik. material ini membutuhkan pengikat untuk
proses pengerasan yang bereaksi terhadap
Berdasarkan fungsinya pigmen dibagi menjadi panas.
tiga yaitu :
2.2. Sistem Produksi
- Color pigmen : sebagai pemberi warna
dan daya tutup Proses produksi pada bagian painting
- Filler pigmen : sebagai pengisi, plastik umumnya menggunakan beberapa
umumnya untuk warna dasar dan rangkaian alat yang digabungkan menjadi satu
dempul kesatuan dan mempunyai fungsi yang berbeda.
- Anti Korosi pigmen : digunakan untuk Keseluruhan rangkaian dari alat tersebut
pelindung benda dari korosi. dihubungkan dengan konveyor untuk media
transfer produk yang akan di cat. Gambaran
d. Additive proses produksi bagian painting plastik dapat
Merupakan sebuah bahan kimia yang dilihat pada gambar 11.
digunakan sebagai penyempurna performa cat, Pre treatment Dry Oven

masing-masing additive mempunyai sifat dan


fungsi yang berbeda-beda. Additive digunakan
untuk mempermudah proses pengecatan,
Loading

penyimpanan dan kualitas dari film hasil Spray


Booth
pengecatan. Beberapa contoh additive yang
sering digunakan untuk proses pengecatan Bake Oven
produk berbahan plastik adalah additive anti Unloading
foam, anti sagging, additive untuk mencegah
pengendapan cat dan lain sebagainya.
Gambar 11. Flow proses produksi painting plastik
e. Thinner
Thinner merupakan komponen material a. Loading
cat yang terdiri dari beberapa gabungan dari Loading merupakan salah satu proses
solvent. Berbeda dengan solvent fungsi dari kegiatan dalam system produksi bagian
thinner lebih digunakan saat proses pengecatan pengecatan yang mempunyai tujuan untuk
ke produk, bukan untuk produksi material cat. menaikkan produk plastik yang masih raw
Selain itu thinner ini mempunyai fungsi untuk material ke konveyor system pengecatan.
mempermudah proses pelapisan cat dengan Proses ini merupakan proses awal dari
mengatur kecepatan penguapan cat supaya rangkaian proses pengecatan, sehingga
mudah melapisi permukaan produk. Thinner penentuan perencanaan produksi dari bagian
merupakan kumpulan beberapa solvent yang production planning digunakan untuk acuan
mempunyai sifat-sifat tertentu seperti nilai pola produksi proses ini. Beberapa poin kritis
boiling point, solubility, flash point . Salah satu yang harus dipenuhi pada bagian ini adalah
parameter dari thinner yang sering digunakan masalah tentang jumlah produk dan jenis

SINTEK JURNAL, Vol. 13 No. 1, Juni 2019


p-ISSN: 2088-9038, e-ISSN: 2549-9645 20
produk yang akan di produksi. Proses ini yang Di dalam area Spray booth terdapat beberapa
menentukan rencana produksi produk dan kriteria yang harus dipenuhi antara lain ruang
warna jenis apa yang akan digunakan. Spray booth harus benar-benar steril terhindar
dari kotoran karena apabila ruang Spray booth
b. Pretreatment kotor akan berdampak terhadap hasil
Proses pretreatment merupakan proses pengecatan. Oleh karena itu setiap masuk ke
perlakuan awal pada product sebelum proses dalam area Spray booth harus menggunakan
pengecatan. Perlakuan yang sering diberikan baju khusus agar kotoran dari luar tidak masuk
pada produk plastik sebelum di cat adalah ke dalam area Spray booth.
proses pembersihan menggunakan air sabun
(fine cleaner) dengan tujuan agar kotoran / zat e. Bake Oven
seperti minyak dapat hilang sebelum produk Setelah produk selesai di cat proses
tersebut masuk ke area pengecatan. Apabila selanjutnya adalah proses curing atau
masih terdapat kotoran / zat tersebut akan pengeringan produk yang sudah di cat. Proses
berdampak terhadap kualitas hasil pengecatan. ini mempunyai peran untuk memastikan
kualitas lapisan dari cat kering sempurna,
c. Dry Oven sehingga proses ini mempunyai standard
Proses ini bertujuan untuk membuat temperature dan waktu sesuai dengan jenis cat
kondisi produk menjadi kering setelah proses yang digunakan.
pretreatment. Produk setelah proses
pretreatment kondisinya berair, sehingga f. Unloading
dibutuhkan proses untuk mengeringkan kondisi Proses unloading adalah proses
produk. Apabila produk tidak sempurna di menurunkan produk dari hanger yang ada di
keringkan akan dapat menimbulkan defect pada konveyor dan selanjutnya dilakukan proses
produk hasil pengecatan. pengecekan. Proses pengecekan yang dilakukan
merupakan proses pengecekan secara visual
d. Spray Booth yang artinya kualitas yang ditetapkan
Spray booth merupakan salah satu area berdasarkan standard visual yang ada. Untuk
dalam proses pengecatan yang berfungsi beberapa kasus kualitas yang terjadi pada proses
sebagai tempat untuk atomisasi. Di dalam Spray pengecekan diperlukan kalibrasi ataupun
booth terbagi menjadi beberapa area pengecatan sosialisasi terhadap standar acuan agar
tergantung dari jenis warna yang di produksi. Di pengecekan yang dilakukan masih sesuai
dalam pengecatan produk berbahan plastik kriteria yang ada.
terdapat dua jenis lapisan cat yaitu lapisan under
coat dan lapisan finish coat. Lapisan undercoat
berfungsi sebagai warna dasar proses 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
pengecatan, sedangkan untuk lapisan finish coat
digunakan untuk mendapatkan warna terakhir 3.1. Quality Properties
sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.
Untuk pengecatan jenis electrostatic terdapat a. Quality
lapisan conductive untuk proses electrostatic. Proses pengecatan produk-produk
Berikut ini contoh konfigurasi Spray pada area berbahan plastik tidak selalu menghasilkan
booth untuk pengecatan jenis electrostatic produk yang baik namun juga dapat
(Gambar 12). menghasilkan produk yang jelek, hal ini dapat
terjadi karena proses yang berlangsung tidak
sesuai dengan standard yang ada. Proses
pengecatan produk berbahan plastik
mempunyai tingkat kesulitan tersendiri
dibandingkan proses pengecatan untuk logam.
Hal ini disebabkan kerena sifat dari plastik yang
cukup beragam mulai dari plastik yang mudah
rusak terkena solvent, polaritas yang rendah
Gambar 12. Konfigurasi Spray booth untuk proses
electrostatic sehingga susah saat proses pelapisan.

SINTEK JURNAL, Vol. 13 No. 1, Juni 2019


p-ISSN: 2088-9038, e-ISSN: 2549-9645 21
Dalam hal kualitas proses pengecatan produk No Jenis Deskripsi
berbahan plastik mempunyai kendala antara lain Defect
metode pengecekan yang masih dilakukan
secara manual yaitu menggunakan standard pada permukaan produk
visual untuk menyatakan produk hasil hasil pengecatan. Crater
pengecatan baik atau tidak, sehingga umunya terjadi karena
dimungkinkan untuk terjadi perbedaan persepsi adanya kontaminan pada
dalam hal pengambilakn keputusan terkait hasil permukaan produk sebelum
dari proses pengecatan. Oleh karena itu proses pelapisan.
diperlukan kalibrasi dan sosialisasi terkait
standard visual untuk orang yang melakukan
pengecekan hasil pengecatan. Beberapa defect
yang sering terjadi pada permukaan hasil proses
pengecatan produk berbahan plastik antara lain:
Tabel 1. Jenis-jenis defect pada proses pengecatan
produk berbahan plastik

No Jenis Deskripsi
Defect
1. Kotor / Defect kotor atau bintik
bintik umumnya ditemukan pada Gambar 13. Jenis-jenis defect proses painting
lapisan permukaan produk.
kotoran ini ada yang b. Properties
ditemukan diluar lapisan Dalam proses produksi pengecatan di
(kotoran ruangan) dan ada industri perakitan sepeda motor tedapat
juga yang ditemukan di beberapa aktifitas terkait material yang
dalam lapisan seperti digunakan dalam proses produksi. Sebelum
kotoran kerak material cat. material cat di kirim ke bagian produksi terdapat
beberapa system pengujian yang dilakukan
2. Defect yang terjadi karena untuk mengetahui kualitas dari material cat
kelebihan material cat pada yang akan digunakan untuk produksi.
Sagging area-area tertentu. Pengujaian yang dilakukan pada material cat
/ Meler Umumnya terjadi pada untuk proses pengecatan produk berbahan
area produk yang plastik dibedakan menjadi dua aktifitas yaitu
mempunyai bentuk profil pengujian untuk rawa material cat dan
yang tebal / lancip. pengujian pada kualitas lapisan cat hasil
pengecatan.
3.2. Pengujian raw material cat
3. Kulit Defect yang terjadi karena
jeruk/ visual permukaan hasil Pengujian ini dilakukan untuk
orange coating menyerupai kulit mengetahui kualitas dari cat yang akan di kirim
peel jeruk. ke bagian produksi sebelum digunakan.
4. Popping Defect yang terjadi karena Aktifitas untuk pengujian ini dilakukan sebelum
/ pin hole adanya lubang seperti proyek dimulai untuk kasus warna baru dan
letupan gunung pada untuk penerimaan kualitas cat yang dikirimkan
permukaan produk. supplier sebelum digunakan untuk proses
produksi. Beberapa pengujian yang dilakukan
5. Lifting / Defect yang terjadi karena antara lain.
keriput cat pada permukaan produk
a. Viscocity test
mengkerut.
Merupakan salah satu pengujian yang
6. Crater Defect yang disebabkan dilakukan untuk melihat tingkat kekentalan dari
karena adanya kawah kecil material cat. Pengujian viskositas bertujuan

SINTEK JURNAL, Vol. 13 No. 1, Juni 2019


p-ISSN: 2088-9038, e-ISSN: 2549-9645 22
untuk menghindari kesalahan proses yang cat pada permukaan produk sesuai dengan
disebabkan oleh material cat. Viskositas dalam spesifikasi yang ditentukan. Apabila thickness
material cat mempunyai cat tidak sesuai dengan spesifikasi biasanya
akan berdampak terhadap hasil visual produk.
Thickness cat yang tipis akan menyebabkan
visual produk tidak mengkilap dan warna yang
dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi,
sedangkan thickness cat yang tebal selain dapat
mempengaruhi kualitas visual produk juga
dapat menyebabkan inefisiensi pemakaian
Gambar 14. Jenis-jenis alat viscocity meter material cat. Beberapa metode yang digunakan
untuk mengukur ketebalan cat pada proses
b. NV test coating antara lain electromagnet thickness dan
Non volatile (NV) test merupakan salah cutting thickness. Electromagnet umumnya
satu pengujian yang dilakukan untuk digunakan untuk pengukuran proses coating
mengetahui solid content (material yang tidak pada bahan logam sedangkan cutting thickness
menguap) dari material cat. Nilai ini yang digunakan untuk proses coating pada produk
menjadi salah satu pertimbangan material cat berbahan plastik.
dapat di terima atau tidak. Nilai NV ini sangat
mempengaruhi kualitas hasil pelapisan. Nilai
NV rendah akan berdampak terhadap cat lebih
susah menutup permukaan produk hal ini
disebabkan komposisi padatan cat yang tidak
menguap sedikit. Hal ini dapat mempengaruhi
proses pelapisan menjadi berulang karena untuk
satu kali proses pelapisan produk belum tertutup Gambar 15. Jenis-jenis thickness meter
sempurna oleh material cat. Berikut ini langkah
untuk menguji nilai NV dari suatu material cat. d. Hardness Test
Pengujian ini dilakukan untuk
 Siapkan kertas aluminium untuk menimbang mengetahui tingkat kekerasan dari lapisan cat.
cat original dari supplier Apabila kekerasan lapisan cat lunak (tidak
 Timbang berat dari kertas aluminium memenuhi spesifikasi) cat akan mudah tergores.
tersebut dan catat hasilnya. Selain itu kemampuan cat untuk melindungi
 Isi aluminium foil tersebut dengan cat permukaan produk akan berkurang. Metode
seberat 1 gram yang sering digunakan untuk pengujian
 Oven cat tersebut dengan suhu 150 °C kekerasan adalah menggunakan metode gores
selama 1 jam menggunakan Mitsubishi drawing pencils yang
 Timbang cat kering dalam aluminium foil mempunyai tingkat kekerasan tertentu. Symbol
tingkat kekerasan pensil dimulai dari 6B yang
Rumus untuk menghitung nilai NV adalah paling lunak dan 9H yang paling keras. Symbol
sebagai berikut: urutan kekerasan adalah sebagai berikut : 9H,
− 8H, 7H, 6H, 5H, 4H, 3H, 2H, H, F, HB, B,2B,
= 100% 3B, 4B, 5B, 6B. Metode pengujian kekerasan

lapisan cat dengan cara menekan permukan
Pengujian kualitas film / lapisan lapisan cat menggunakan pensil sesuai dengan
Pengujian ini dilakukan pada produk akhir hasil gambar [11]. Apabila hasil goresan pensil
proses pelapisan. Pengujian ini bertujuan untuk membekas dipermukaan lapisan cat, maka
melihat kualitas lapisan yang dihasilkan dari tingkat kekerasan dari pensil diturunkan satu
proses pengecatan. Beberapa pengujian yang tingkat, pengujian berhenti jika permukaan
dilakukan antara lain: lapisan cat tidak ada bekas goresan pensil.
c. Thickness test Tingkat kekerasan dari lapisan permukaan cat
Digunakan untuk mengukur ketebalan cat ditentukan dari jenis pensil yang tidak
yang ada pada permukaan produk. Pengujian ini menimbulkan bekas pada lapisan permukaan
dilakukan untuk memastikan bahwa thickness cat.

SINTEK JURNAL, Vol. 13 No. 1, Juni 2019


p-ISSN: 2088-9038, e-ISSN: 2549-9645 23
Gambar 16 Metode pengujian kekerasan lapisan Gambar 18..Alat ukur gloss meter
cat
- Color Matching
Pengujian ini untuk melihat gradasi warna
e. Adhesion test terhadap master color. Perbedaan warna sering
Adhesion test bertujuan untuk terjadi karena adanya perakitan antar produk
mengetahui daya rekat lapisan material cat ke menjadi satu sehingga memungkinkan untuk
permukaan produk. Pengujian ini dilakukan terjadi perbedaan warna antar pertemuan
dengan cara membuat goresan membentuk segi produk. color matching test umumnya
empat sebanyak 100 kotak di permukaan menggunakan metode visual mata, namun
material cat yang akan di uji. Setelah dibuat dalam kondisi tertentu pengukuran perbedaan
goresan rekatkan cellopane adhesive tape ke warna dapat menggunakan alat bantu
permukaan yang telah digores. kemudian tarik chromameter. Gradasi warna yang diijinkan
cellopane ke arah belakang. Untuk menentukan adalah 1,5 dari master color.
hasil dari addesion test dilakukan dengan cara
melihat hasil goresan segi empat apakah ada 4. KESIMPULAN
yang terkelupas atau tidak. Apabila ada yang Proses pengecatan menjadi salah satu
terkelupas kualitas addesive cat ke permukaan proses manufaktur yang cukup sulit di industri
produk tidak baik. perakitan sepeda motor khususnya untuk
pengecatan produk berbahan plastik. Beberapa
faktor yang menjadikan proses pengecatan
menjadi sulit karena produk berbahan plastik
mempunyai sifat-sifat fisik yang sulit untuk
dilapisi. Beberapa persoalan yang dihadapi oleh
bagian pengecatan antara lain:
Rejection Process
Gambar 17. Metode pengujian adhesion Terkait dengan rejection proses di bagian
pengecatan khususnya pengecatan produk
f. Gloss test berbahan plastik terdapat beberapa kendala dari
Pengujian ini bertujuan untuk melihat segi hasil pengecatan. Hampir 80 % produk
tingkat kilap dari lapisan permukaan cat. Untuk yang turun dari line painting harus melewati
menguji gloss pada permukaan menggunakan proses repair terlebih dahulu. Proses repair ini
alat yang sering disebut glossmeter. Cara ada yang bersifat remanufacturing ada yang
pengujiannya dilakukan dengan cara bersifat rework. Proses rework produk hasil
meletakkan workpieces yang akan diukur di pengecatan paling dominan disebabkan karena
bawah alat ukur seperti gambar 18. Langkah cacat visual seperti bintik / kotor pada produk
selanjutnya tekan tombol measurement pada hasil pengecatan. Banyak faktor penyebab
tombol alat ukur. Gloss meter umumnya terjadinya defect bintik, mulai dari kondisi
membaca tingkat kilapan benda dalam tiga ruang spray booth yang kotor sampai dengan
posisi yaitu sudut 20°, 40° dan 60°. faktor material yang menyebabkan defect bintik
pada permukaan produk.
Scheduling Problem
Permasalahan yang muncul tentang
penjadwalan produksi di bagian pengecatan
terkait dengan system perawatan pada

SINTEK JURNAL, Vol. 13 No. 1, Juni 2019


p-ISSN: 2088-9038, e-ISSN: 2549-9645 24
equipment pengecatan. Setiap terjadi pergantian painting plastik dan injection molding.
warna beberapa peralatan harus melalui Research area yang diminati antara lain
pembersihan terlebih dahulu karena apabila Production System, Quality System, Scheduling
tidak di bersihkan akan berdampak ke warna System, dan Painting Spray Technology.
selanjutnya. Selain itu permasalahan
penjadwalan sangat erat hubungannya dengan DAFTAR PUSTAKA
kualitas produk hasil pengecatan hal ini berarti [1] Artikel Kementrian Perindustrian,
diperlukan kecepatan perubahan penjadwalan “Kementrian Perindustrian Republik
apabila terjadi hasil produksi tidak sesuai indonesia,” 2012.
dengan rencana awal. [2] R. A. Nallicheri, “Automotive Painting : An
Economic and Strategic Analysis,”
Material Consumption Massachusetts Institute Of Technology,
Penggunaan teknologi atomisasi dalam proses Cambridge, Massachusetts, 1994.
pengecatan produk berbahan plastik [3] S. A. Colbert and R. A. Cairncross, “A
menyebabkan terjadinya overspray ketika computer simulation for predicting
electrostatic spray coating patterns,” in
proses atomisasi. Over spray yang terjadi pada
Powder Technology, 2005.
spray manual menggunakan spray gun dapat [4] R. Talbert, Paint Technology Handbook. 2010.
mencapai 70% [3] yang artinya besarnya [5] L. P. Bayvel and Z. Orzechowski, Liquid
material yang mampu menempel pada produk atomization. 1993.
hanya sebesar 30 % dari total pemakaian [6] K. D. Weiss, “Paint and coatings: A mature
material. Hal ini yang menjadikan efisiensi industry in transition,” Prog. Polym. Sci., 1997.
pemakaian material proses pengecatan menjadi [7] C. Schoff, “Painting Problems,” in Coatings Of
rendah. Polymers And Plastiks, 2003.
[8] S. Spieckermann, K. Gutenschwager, and S.
VOC (volatile organic compound) Voß, “A sequential ordering problem in
Volatile organic compond merupakan salah satu automotive paint shops,” Int. J. Prod. Res., vol.
parameter yang menunjukan besarnya bahan 42, no. 9, pp. 1865–1878, 2004.
kimia yang tidak menguap dalam proses [9] A. Goldschmidt and H. Joachim-streitberger,
pengecatan, parameter ini berhubungan dengan BASF Handbook on Basics of Coating
Technology. Hannover, Germany, 2003.
efek gas rumah kaca yang disebabkan adanya
[10] I. Kolev, “Coatings on Plastiks — Technology
penguapan bahan kimia ke udara bebas. Dalam Designed for a Wide Range of Solutions,” Soc.
proses pengecatan produk berbahan plastik Vac. Coaters, 2013.
menggunakan bahan dasar minyak bumi yang [11] N. Dhafr, M. Ahmad, B. Burgess, and S.
terdiri dari beberapa komponen. Komponen Canagassababady, “Improvement of quality
yang terdapat dalam material cat sebagian besar performance in manufacturing organizations
menguap ke udara bebas. Maka dari itu untuk by minimization of production defects,” Robot.
dapat meminimalkan volatile organic Comput. Integr. Manuf., 2006.
compound salah satunya dapat dilakukan [12] L. R. Botelho, J. C. Leite, and J. N. N.
dengan mengurangi konsumsi material cat. Quaresma, “Proposed solution for reduce
defects in the process of painting of plastic
Selain itu VOC dapat di tekan dengan
parts of motorcycle industry,” Espacios, 2017.
melakukan perbaikan yang berhubungan [13] PT Astra Honda Motor, “Manufacturing
dengan material cat itu sendiri. Process Painting Plastic,” Qual. Dep., 2000.
[14] PT Murni Cahaya Pratama, “Modul Training
ACKNOWLEDGEMENTS Pengetahuan Painting Proses,” 2008.
Nur Islahudin: staf pengajar di Universitas [15] B. A. Graves, “Painting Plastics at Harley-
Davidson,” Prod. Finish., 1996.
Dian Nuswantoro program studi teknik industri. [16] H. Janik, M. Sienkiewicz, and J. Kucinska-
Menempuh pendidikan program sarjana di Lipka, “Polyurethanes,” in Handbook of
Universitas Pancasila Jakarta jurusan Teknik Thermoset Plastiks, 2013.
Industri dan melanjutkan studi Magister di [17] A. H. Lefebvre and V. G. McDonell,
Institut Teknologi Bandung program studi Atomization and sprays. 2017.
Teknik dan Manajemen Industri. Sebelumnya [1][2][3][4][5][6][7][8][9][10][11][12][13][14]
penulis merupakan seorang praktisi di salah satu [15][16] [17]
perusahaan otomotif selama + 9 tahun. Bidang
pekerjaan yang pernah ditempati adalah

SINTEK JURNAL, Vol. 13 No. 1, Juni 2019


p-ISSN: 2088-9038, e-ISSN: 2549-9645 25

Anda mungkin juga menyukai