Anda di halaman 1dari 5

KARYA TULIS

“KARAKTER INDIVIDU SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER


BANGSA”

DISUSUN OLEH :

NAMA : RAIHAN FAJAR RAMADHAN GOZALI

NIM : 211010200561

KELAS : 01HUKP009
A. LATAR BELAKANG
Pengertian karakteristik individu adalah minat, sikap terhadap diri sendiri, kemampuan
atau kompentensi, suasana hati, perasaan keyakinan dan nilai-nilai. Karakteristik ini
merupakan bagian krusial dalam seorang individu yang harus ditanamkan dan
dikembangkan dari kecil karena inilah yang dijadikan sebagai takaran kematangan dan
kedewasaan seorang. Karakteristik individu sebagai pembentuk karakter bangsa
merupakan hal dimana karakteristik suatu individu mencerminkan karakter bangsa.

Unsur terpenting dalam pembentukan karakter individu adalah pikiran, yang didalamnya
terdapat segala hal yang membentuk suatu individu. Dimulai dari pengalaman hidupnya
hingga segala hal yang pernah dipelajari. Hal ini kemudian membentuk sistem
kepercayaan yang akhirnya dapat membentuk pola berpikirnya yang bisa mempengaruhi
perilakunya.

Dapat terbukti telah banyak keunikan dari negara kita yang telah mengalami kerusakan
yang asalnya bukan hanya dari segi lingkungan sosial, namun juga dari pola pikir
masyarakat. Disinilah peran karakter individu menjadi suatu hal yang penting. Dengan
memiliki nilai-nilai dasar, setiap individu akan merubah pola pikirannya terhadap hal
apapun terutama dalam mempertahankan karakter bangsa . Sudah seharusnya kita sebagai
warga negara Indonesia membentuk karakter individu dengan tujuan untuk
mempertahankan karakter bangsa kita yang beragam.

B. PEMBAHASAN
Karakter setiap individu memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan
karakter bangsa. Karakter individu adalah ciri khas atau sifat khusus yang dimiliki
seseorang yang dapat menjadikan dirinya memiliki kemampuan yang berbeda dengan
yang lainnya. Dalam konteks ini, karakter bangsa Indonesia dapat dilihat dari karakter
warga negara Indonesia.

Karakter individu sangat penting untuk membangun negara yang berkualitas dan dikenal
masyarakat asing, hal ini disebabkan yang dinilai terlebih dahulu oleh warga asing adalah
bagaimana sikap masyarakat Indonesia berinteraksi dengan mereka. Apabila yang
ditunjukkan oleh warga negara Indonesia dan dinilai warga negara asing merupakan hal
yang positif, maka mereka akan menyampaikan hal tersebut kepada warga negara asing
yang lainnya. Sedangkan apabila respon warga negara Indonesia terhadap mereka adalah
hal yang negatif, mereka akan memilih untuk tidak berurusan dengan warga negara
Indonesia dan kemungkinan akan memberi tau tentang hal itu ke orang lain. Inilah
mengapa karakter individu harus ditanam, agar tidak ada gambaran negatif terhadap
bangsa Indonesia.

Selama ini, Indonesia dikenal dengan prinsip ideologi yang menjunjung tinggi persatuan
dan kesatuan serta memiliki kebudayaan yang sangat kental dan beragam. Masyarakat
Indonesia juga konon dinilai memiliki tingkat kesopanan dan tata krama yang baik, saling
toleransi dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Hal positif inilah yang menjadi
karakter bangsa Indonesia dan harus selalu dijaga. Sayangnya, masih banyak individu
yang tidak mencerminkan karakter bangsa Indonesia dan menggangap remeh.

Masih banyak individu yang melakukan tindakan yang melenceng sehingga Indonesia
dinilai kurang baik oleh bangsa lain. Salah satu contohnya adalah memberi atau menulis
komentar yang kurang pantas untuk ditulis di media sosial seperti mengeluarkan kata-
kata rasis atau menjelekkan negara lain dan membanggakan negara Indonesia. Mungkin
mereka memiliki niat baik yaitu selalu membela bangsa Indonesia, namun cara mereka
menunjukkannya salah.

Sebenarnya, karakter bangsa Indonesia sudah cukup baik. Namun, semakin


berkembangnya zaman, masyarakat kurang memerhatikannya dan karakter dari bangsa
Indonesia mulai memudar . Hal ini tentu tidak diinginkan oleh sebuah bangsa. Beberapa
faktor yang memengaruhi memudarnya karakter bangsa yaitu seperti globalisasi.
Globalisasi memiliki banyak kesamaan dengan internasionalisasi. Globalisasi dapat
merangsang pertukaran arus orang, benda, dan informasi tanpa akhir. Ini adalah negara
yang sulit dikendalikan dan dapat mempengaruhi pengaruh budaya dan penyebaran nilai-
nilai, termasuk ideologi dan agama.

Globalisasi dapat mengancam karakter bangsa. Globaliasi dapat membawa perubahan


terhadap pola berpikir & tindakan warga terutama pada kalangan muda yang diharapkan
menjadi masa depan bangsa. Karena kurangnya pendidikan karakter individu, generasi
penerus bangsa sangat mudah terpengaruh dengan nilai-nilai dan budaya luar yang tidak
sesuai dengan kepribadian & karakter bangsa Indonesia.

Oleh karena itu, dibutuhkan upaya serta cara yang tepat agar para generasi muda
memahami dan memiliki karakter individu yang bertujuan untuk menjaga nilai-nilai
budaya dan karakter bangsa sehingga tidak ada terjadi peristiwa memudarnya karakter
bangsa yang dapat memecah belahkan negara.

Tentu saja hal ini harus dicontohkan atau bahkan diajarkan terlebih dahulu oleh warga
yang lebih tua. Tanpa adanya fondasi atau mentor yang membimbing, tentu saja generasi
penerus bangsa tidak akan memahami tentang pentingnya karakter individu untuk
kepentingan bangsa.

C. PENUTUP

KESIMPULAN

Karakter individu merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan karakter
bangsa. Dengan lemahnya karakter satu individu, dapat membuat suatu masalah terhadap
jati diri bangsa. Kita sebagai warga negara Indonesia wajib membela, menjaga nama baik
bangsa serta mempertahankan karakter bangs akita, yang dapat dimulai dari hal yang
terkecil seperti membuang sampah pada tempatnya. Dengan mencotohkan hal yang baik
seperti ini, warga negara yang lain akan perlahan mulai mengikuti kebiasaan itu juga dan
akan terjadi siklus yang positif.

SARAN

Saran yang dapat diterapkan dalam sebuah negara adalah memperkuat dan mengadakan
pendidikan mengenai karakter individu dan karakter bangsa. Dengan hal ini, warga
negara dapat lebih memahami dan menerapkan pentingnya karakter individu dalam
kehidupan sehari. Setiap individu juga diharapkan tidak menyepelekan hal ini, dari warga
negara yang sudah tua, sampai generasi penerus bangsa.

D. DAFTAR PUSTAKA
1. Andy Setiawan dan Tri Bodroastuti, Pengaruh Karakteristik Individu dan Faktor-
Faktor Pekerjaan terhadap Motivasi (Studi pada Karyawan CV. Bintang Timur
Semarang), Jurnal STIE Widya Manggala, hal. 8.
2. Situmorang, H. 2010. Pembangunan Karakter Bangsa. Jurnal Pendidikan
3. Permatasari, L. (2016, September 27), Membangun Pendidikan dan Membina
Karakter Bangsa Berlandaskan Nilai-nilai kebangsaan. Diakses dari
https://bpkad.banjarkab.go.id/index.php/2016/09/27/membangun-pendidikan-dan-
membina-karakter-bangsa-berlandaskan-nilai-nilai-kebangsaan/

Anda mungkin juga menyukai