Anda di halaman 1dari 6

Studi Sintesis Nanopartikel Perak Dengan Metode Biologi …..

(Septiana Ribka Purnomo,dkk)

STUDI SINTESIS NANOPARTIKEL PERAK DENGAN METODE


BIOLOGI MENGGUNAKAN TANAMAN SAMBILOTO
(Andrographis paniculata Ness)

Septiana Ribka Purnomo, Ni Nyoman Rupiasih dan Made Sumadiyasa


1
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, Badung, Bali Indonesia 80361.
Email : rupiasih@unud.ac.id

Abstrak
Biosintesis adalah metode sitesis nanopartikel yang aman dan ramah lingkungan, yaitu dengan
menggunakan bahan-bahan biologi baik mikroorganisme maupun tumbuh-tumbuhan. Pada studi
ini, telah berhasil disintesis nanopartikel perak (AgNP) dengan menggunakan air rebusan daun
tanaman sambiloto (Andrographis paniculata Ness), yang berperan sebagai agen pereduksi.
Sintesis dilakukan pada rasio larutan AgNO3 dengan larutan ekstrak sambiloto adalah 5 µl : 10
ml. Proses pembentukan nanopartikel perak dipelajari dan dimonitor dengan mengamati spektrum
absorpsi menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa
nanopartikel perak yang terbentuk memiliki nilai puncak absorbansi SPR (surface plasmon
resonance) pada panjang gelombang sekitar 423 nm. Nilai absorbansi semakin besar dengan ber-
tambahnya waktu reaksi dari 1/3 - 60 jam.

Kata Kunci: Nanopartikel perak, biosintesis, daun sambiloto, SPR

Abstract
Biosynthesis is a safe and friendly method to synthesize nanoparticle using biological materials
such as microorganisms and plants. In this study, it has been synthesized silver nanoparticles
(AgNP) using a leaf plant extracts of sambiloto (Andrographis paniculata Ness), which acts as
reducing agents successfully. The synthesis was performed on the ratio of AgNO3 solution with
the sambiloto extract solution of 5 μl: 10 ml. The process of forming silver nanoparticles was
studied and monitored by observing the absorption spectrum using a UV-Vis spectrophotometer.
The observations show that the silver nanoparticles formed has absorbance of SPR (surface
plasmon resonance) peak at a wavelength of about 423 nm. The absorbance value increases with
reaction time from 1/3 - 60 hours.

Keywords: silver nanoparticles, biosyntesis, sambiloto leaf, SPR

I. PENDAHULUAN telah banyak disintesis menjadi nanopartikel,


Nanopartikel adalah partikel dengan yang berguna dalam bidang fotografi,
ukuran nanometer, yaitu sekitar 1-100 nm. pelabelan, katalis, photonics dan
Material nanopartikel memiliki sifat-sifat optoelektronik (Naheed Ahmad, et al, 2011;
atau karakteristik yang berbeda dari ukuran Guangquan Li, et al, 2012). Nanopartikel
besarnya (bulk). Karakteristik spesifik dari perak (AgNP) telah banyak disintesis,
nanopartikel tersebut bergantung pada khususnya dengan metode biosintesis dan
ukuran, distribusi dan morfologi partikel juga banyak digunakan di berbagai bidang
(Willems, 2005). Emas, perak dan tembaga seperti katalis, biolabelling, antimikroba dan
6
Buletin Fisika Vol 18 No. 1 Pebruari 2017 : 6 - 11

reseptor optik (Kannan Natarajan, et al, dengan metode fisika adalah dengan cara
2010). Biosintesis adalah salah satu teknik memecah padatan logam menjadi partikel-
sitesis nanopartikel dengan menggunakan partikel kecil berukuran nano sedangkan
media dari bahan-bahan biologi baik metode kimia dilakukan dengan cara
mikroorganisme maupun tumbuh-tumbuhan. membentuk nanopartikel melalui reaksi
Pada penelitian ini telah digunakan ekstrak kimia (Esty Yunita Lembang dkk, 2013).
tanaman sambiloto untuk mensintesis Biosintesis adalah sitesis nanopartikel
nanopartikel perak. dengan menggunakan media dari bahan-
bahan biologi baik mikroorganisme maupun
Sambiloto (Andrographis paniculata
tumbuh-tumbuhan. Metode ini adalah
Ness) adalah salah satu jenis tanaman obat
merupakan suatu cara yang aman, hemat
tradisional. Tanaman tersebut banyak
biaya dan ramah lingkungan. Biosintesis
digunakan sebagai obat pencegah radang,
menggunakan ekstrak dari tumbuhan lebih
memperlancar air seni (diuretika),
sederhana dibandingkan dengan
menurunkan panas badan (antipiretika), obat
menggunakan mikroorganisme, karena tidak
sakit perut, dan kencing manis. Kandungan
perlu menyiapkan media mikroorganisme
senyawa kalium memberikan khasiat
atau kultur sel, yang mana prosesnya cukup
menurunkan tekanan darah. Hasil percobaan
rumit (Rupiasih Ni Nyoman et al, 2013).
farmakologi menunjukkan bahwa air rebusan
Beberapa jenis tumbuhan telah digunakan
daun sambiloto 10% dengan takaran 0.3
dalam proses biosntesis nanopartikel perak
ml/kg dapat memberikan penurunan kadar
dan emas, seperti Azadirachta indica,
gula darah yang sebanding dengan
Datura metel, Hellianthus annus, Capsicum
pemberian suspensi glibenclamid. Selain itu,
annuum, Diospyros kaki dan Syzygium
daun sambiloto juga dipercaya bisa
cummini.
digunakan sebagai obat penyakit tifus
dengan cara merebus 10-15 daun sampai Jenis-jenis tumbuhan tertentu diduga
mendidih dan air rebusannya diminum mengandung senyawa kimia yang dapat
(Ahkmad, 2014). berperan sebagai agen pereduksi, seperti
enzim (superoksida dismutase, katalase,
Tanaman sambiloto juga merupakan
glutation, dan peroksidase), protein,
salah satu dari sembilan tanaman obat
karbohidrat (gula-gula pereduksi) ataupun
tradisional yang diunggulkan untuk dikaji
senyawa-senyawa metabolit sekunder,
sampai tahap uji klinis. Secara kimia,
seperti terpenoid dan flavanoid. Namun
tanaman sambiloto mengandung flavonoid
demikian, senyawa kimia yang berperan
dan lakton. Komponen utama lakton adalah
penting dalam proses biosintesis masih
andrographolide, merupakan zat aktif utama
menjadi pertanyaan, maka dari itu
yang menunjukkan berbagai aktivitas
diperlukan banyak data tentang sintesis
farmakologi tanaman tersebut (Rupiasih Ni
nanopartikel dengan menggunakan
Nyoman et al, 2013).
bermacam-macam jenis tanaman.
Windri Handayani, dkk (2011) telah
II. TINJAUAN PUSTAKA melaporkan delapan jenis tumbuhan yang
Berbagai metode sudah dikembangkan berpotensi sebagai agen pereduksi perak ser-
di dalam sintesis nanopartikel. Ada 3 metode ta variasi beberapa faktor yang
diantaranya metode kimia (down-top), fisika mempengaruhi proses biosintesis tersebut.
(top-down) dan biologi (biosintesis). Sintesis Dari delapan tanaman yang diteliti yaitu
7
Studi Sintesis Nanopartikel Perak Dengan Metode Biologi …..
(Septiana Ribka Purnomo,dkk)

Azadirachta indica (Mimba), Centtela asiat- IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


ica (Pegagan), Cerbera manghas (Bintaro), Pada proses sintesis nanopartikel perak
Diospyros blancai (Bisbul), Murraya panic- dengan menggunakan ekstrak daun
ulata (Kemunning), Pometia pinnata sambiloto ini teramati perubahan warna
(Matao) dan Phalleria macrocarpa (Mahko- larutan dari bening menjadi kekuningan
ta dewa). Tanaman bisbul menghasilkan na- sampai kecokelatan. Perubahan warna terse-
nopartikel perak yang paling banyak dan da- but adalah salah satu indikator terbentuknya
lam waktu yang paling cepat. nanopartikel perak (Mano Priya dkk, 2011).
Salah satu teknik yang digunakan Campuran larutan yang terdiri dari larutan
untuk memonitor proses pembentukan AgNO3 dan ekstrak daun sambiloto
nanopartikel adalah UV-Vis spektrofoto- mengalami perubahan warna dari bening
meter. Teknik-teknik yang digunakan untuk menjadi warna kuning muda setelah 1/3 jam,
mengkarakterisasi nanopartikel yang ter- kemudian berwarna kecokelatan setelah 1
bentuk diantaranya XRD (X-ray diffraction) jam. Selanjutnya, warna kecokelatan dari
dan TEM (Transmission Electron larutan campuran tersebut bertambah pekat
Microscopy). TEM digunakan untuk analisis seiring dengan bertambahnya waktu reaksi.
morfologi, struktur kristal dan komposisi Dari hasil pengamatan menggunakan UV-
material. XRD digunakan untuk Vis diperoleh spektra seperti tampak pada
mengidentifikasi struktur kristal dari Gambar 4.1.
nanopartikel. Gambar 4.1 menunjukkan spektrum
serapan UV-Vis nanopartikel perak hasil bi-
osintesis pada berbagai waktu sintesis. Mas-
III. METODE PENELITIAN
ing-masing spektrum pada gambar memper-
Pada penelitian ini, biosintesis lihatkan terbentuknya sebuah puncak pita
nanopartikel perak (AgNP) dilakukan absorbsi pada panjang gelombang di sekitar
dengan menggunakan ekstrak daun 423 nm. Panjang gelombang tersebut meru-
sambiloto (Andrographis paniculata Ness). pakan karakteristik absorbsi ‘surface
Sintesis dilakukan dengan rasio larutan plasmon resonance (SPR)’ yang khas dari
AgNO3 dan ekstrak sambiloto e.g. 5 μl: 10 nanopartikel perak. Surface plasmon adalah
ml. Waktu pengamatan adalah 1/3 jam - 60 gelombang elektromagnetik evanescent yang
jam. Reaksi pembentukan nanopartikel perak dibangkitkan oleh adanya kopling antara
dimonitor dan diamati dengan menggunakan medan elektromagnetik (dari laser) dengan
spektrofotometer UV-Vis. elektron-elektron di sekitar permukaan
logam (Daniel dkk. 2011). Analisis
selengkapnya dituliskan pada Tabel 4.2.

8
Buletin Fisika Vol 18 No. 1 Pebruari 2017 : 6 - 11

Gambar 4.1 Spektra UV-Vis dari nanopartikel perak hasil biosentesis menggunakan ekstrak
daun Sambiloto pada berbagai interval waktu: 1/3 - 60 jam.

Tabel 4.2 Data sintesis nanopartikel perak


sebagai fungsi waktu. 1.2
Absorbansi (a.u.)

1
Waktu Absorbsi Puncak 0.8
sintesis (jam) (a.u.) SPR (nm)
0.6
1/3 0,028 441
0.4
1,0 0,109 431
0.2
6,0 0,121 431
12,0 0,448 435 0
0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0
24,0 0,478 426
Waktu sintesis (jam)
36,0 0,577 423
48,0 0,925 423 Gambar 4.2 Grafik antara absorbansi dari
60,0 0,960 423 koloid nanopartikel perak, pada berbagai
interval waktu: 1/3 - 60 jam.

Dari data pada Tabel 4.2 diplot grafik


antara waktu sintesis dengan nilai Dari Gambar 4.2 tampak bahwa nilai
absorbansi, seperti tampak pada Gambar 4.2. absorbansi dari SPR meningkat secara linier
dengan bertambahnya waktu sintesis dari 1/3
- 48 jam, sedangkan setelah 48 jam sampai
60 jam peningkatannya sangat lambat (tam-
pak grafik hampir datar). Hal ini
menunjukkan bahwa proses sintesis atau
9
Studi Sintesis Nanopartikel Perak Dengan Metode Biologi …..
(Septiana Ribka Purnomo,dkk)

proses reaksi sudah selesai. Data pada Tabel Bioreduktor Ekstrak Daun Ketapang
4.2 juga memperlihatkan terjadinya (Terminalia catappa). Jurnal
pergeseran panjang gelombang dari puncak Universitas Hasanudin.
SPR, yaitu dari 441 nm ke 423 nm, yang Guangquan li dan He. 2012. Fungus-
terjadi seiring dengan meningkatnya waktu Mediated Green Synthesis of Silver
sintesis dari 1/3 jam sampai 60 jam. Puncak Nanoparticles Using Asspergulles
SPR pada panjang gelombang di sekitar 423 Terrus. Internasional Jurnal.
nm sesuai dengan yang telah dilaporkan oleh
Basavaraja et al. 2008, yaitu di sekitar 420 Kannan Natarajan, Subbalaxmi Selvaraj.
nm, dan Kathiresan et al. 2009, yaitu di 2010. Microbial Production Of Silver
sekitar 430 nm. Nanoparticles, 2010, Digest Journal
of Nanomaterials and Biostructures.
Vol. 5, p. 135 – 140.
V. KESIMPULAN
Mano Priya M., Karunai Selvi B., 2011.
Dari hasil penelitian ini dapat “Green synthesis of silver
disimpulkan bahwa tanaman sambiloto dapat nanoparticles from the leaf extracts of
digunakan untuk mensintesis nanopatikel euphorbia hirta and nerium indicum".
perak, dalam hal ini telah digunakan ekstrak Digest Journal of Nanomaterials and
daunnya. Pada rasio sintesis (larutan AgNO3: Biostructures Vol. 6, No 2, April -
larutan ekstrak sambiloto) 5 l : 10 ml di- June 2011, p. 869 – 877.
peroleh nanopartikel perak dengan puncak
absorbsi SPR (surface Plasmon resonace) Naheed Ahmad. 2010. Biosynthesis of Silver
pada panjang gelombang 423 nm. Dengan Nanoparticles from Desmodium
bertambahnya waktu reaksi, maka intensitas triflorum: A Novel Approach Towards
absorbansi semakin meningkat sampai pros- Weed Utilization. AGE-Hindawi
es reaksi berhenti, yaitu tidak terjadi pening- Access to Research Biotechnology
katan intensitas absorbansi lagi. Research International Volume 2011,
Article ID 454090, 8 page
doi:10.4061/2011/454090.
DAFTAR PUSTAKA N Nyoman Rupiasih, Avinash Aher, Suresh
Bakir. 2011. Pengembangan biosintesis Gosaviand P B Vidyasagar, 2013.
nanopartikel menggunakan rebusan “Green synthesis of silver
daun bisbul untuk deteksi ion nanoparticles using latex extract of
tembaga dengan metode kolorimetri, Thevetia peruviana: a novel
Skripsi Universitas Indonesia. approach towards poisonous plant
utilization”. Journal of Physics:
Demberelnyamba Dorjnamjin, Maamaa
Conference Series.
Ariunaa and Young Key Shim, 2008.
Synthesis of Silver Nanoparticles Willems and Wildenberg, V.D. 2005.
Using Hydroxyl Functionalized Ionic Roadmap Report on Nanoparticles.
Liquids and Their Antimicrobial W&W Espana s.l. Barcelona, Spain.
Activity, Int. J. Mol. Sci., 9: 807-820. Windri Handayani. 2011. Pemanfaatan
Esty Yunita Lembang, Maming, M. Zaki, tumbuhan tropis untuk biosintesis
Sintesis Nanopartikel Perak Dengan nanopartikel perak dan aplikasinya
Metode Reduksi Menggunakan sebagai indikator kolometri
10
Buletin Fisika Vol 18 No. 1 Pebruari 2017 : 6 - 11

keberadaan logam berat. Tesis


Universitas Negri Indonesia.

11

Anda mungkin juga menyukai