Anda di halaman 1dari 5

PENGUJIAN PADA PENELITIAN DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

DAN TEKNIK ANALISIS/PEMBAHASAN HASIL UJI


(LANJUTAN)

B. Penelitian Berorientasi Non-Produk (Model-model Komputasi)

Contoh Kasus-2:

Judul: “Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Pada Mata Menggunakan Metode Certainty
Factor”

Misalkan terdapat permasalahan penelitian:

Dokter Mata Sulit ditemui karena jumlahnya terbatas, sementara pasien penyakit mata pada Klinik
ABC sangat banyak. Tingkat akurasi Diagnosa yang dilakukan oleh Asisten Dokter sebagai pengganti
sementara Dokter rendah, hanya sekitar 60%.

Data pendukung permasalahan pada Masalah di atas adalah:

Pasien Gejala Hasil Diagnosa Asisten Semestinya


Dokter (Menurut Dokter)
1 1, 3, 4, 8 Penyakit A Penyakit A
2 3, 4, 5 Penyakit C Penyakit D
3 1, 4, 6, 7 Penyakit B Penyakit B
4 5, 6, 7, 9 Penyakit D Penyakit C
5 1, 7, 8, 9 Penyakit E Penyakit E
6 2, 3, 5, 8 Penyakit F Penyakit G

Akurasi = (Jumlah Diagnosa Benar / Total Data Diagnosa) x 100%


= (3/6) x 100%
= 50%

Misalkan terdapat Tujuan dan Manfaat penelitian:

Tujuan: Membuat Sistem pakar untuk dapat digunakan oleh Asisten Dokter Klinik ABC menggantikan
Dokter dalam mendiagnosa penyakit Mata Pasien ketika Dokter Mata sedang Tidak Ada DI tempat

Manfaat: Diagnosa Penyakit Mata Pasien yang dilakukan oleh Asisten Dokter atau pihak petugas
medis pada Klinik ABC menjadi lebih akurat, walaupun Dokter sedang Tidak Berada Di tempat.
Misalkan terdapat Analisis Kebutuhan (Kebutuhan Fungsional dan Non Fungsional Sistem):

1) Sistem aplikasi dapat digunakan oleh Petugas Medis Rumah Sakit ABC untuk menggantikan
Dokter Mata mendiagnosa Pasien Penyakit Mata ketika Dokter Tidak sedang berada di Tempat
2) Akurasi Sistem diharapkan minimum 80%
3) Sistem hanya dapat digunakan oleh Petugas Medis yang memeiliki akses yang valid

Berdasarkan Permasalahan/Manfaat dan Analisis Kebutuhan Sistem, dibuat Desain Instrumen Pengujian
Fungsionalitas Sistem seperti disajikan berikut:

Penelitian dapat dikatakan Berhasil menemukan kebenaran jika Masalah telah diselesaikan dan
Tujuan/manfaat serta Kebutuhan sistem telah dipenuhi. Dalam hal ini berarti yang diuji adalah:

1) Apakah sistem pakar yang dikembangkan dapat digunakan untuk menggantikan dokter dalam
mendiagnosa penyakit mata pasien pada saat dokter sedang tidak ada di Tempat?
2) Apakah Akurasi Diagnosa Penyakit Mata yang dilakukan oleh Mereka yang menggantikan Dokter
itu bisa lebih baik dari proses diagnosa yang dilakukan selama ini atau dapat mencapai Standar
yang diharapkan (minimal 80% atau sama persis dengan Dokter)?
3) Apakah sistem hanya dapat digunakan oleh user yang memang punya hak akses?

Bentuk instrumennya ada 2, yaitu:

- Instrumen untuk menguji Fungsionalitas Sistem (Program Aplikasi Dapat digunakan untuk
mendiagnosa penyakit pada mata, dan Program Aplikasi Dapat menolak Penggunaan sistem bagi
yang tidak berkepentingan)
- Instrumen untuk Menilai seberap Akurat Kinerja Sistem Pakar dalam Menggantikan Pakar
Penyakit Mata dalam mendiagnosa Pasien Penyakit Mata

Desain Instrumennya Pengujiannya sebagai Berikut:

1. Instrumen Untuk Menguji Fungsionalitas Sistem (Dapat menggunakan Sistem BlackBox atau dapat
juga menggunakan sistem User Acceptance)

Tabel 1. Pengujian BlackBox

No Fungsi Yang Diuji (Input) Keadaan (Output) yang Diharapkan Keterangan


(Sukses/Tidak Sukses)
1 Diagnosa penyakit mata Menyajikan Hasil diagnosa
berdasarkan Gejala yang
dientri
2 Verifikasi Pengguna Menerima atau menolak Login berdasarkan
hak akses yang dimiliki oleh pengguna
Jika dibuat dalam bentuk User Acceptance, bentuknya akan menjadi:

Tabel 2. Instrumen untuk Pengujian User (User Acceptance Tes)


No Butir Instrumen Keterangan Catatan
(Setuju/Tidak Setuju)
1 Aplikasis Sistem Pakar dapat digunakan untuk
mendiagnosa Penyakit Pada Mata berdasarkan
Gejala-gejala yang dientri
2 Aplikasi sistem pakar dapat menerima login
user yang valid dan menolak Login User yang
tidak valid

Keterangan:

Skala penilaian hanya menggunakan Skala 2 (Setuju/Tidak Setuju) sebab Butir Instrumennya akan
menangkap informasi yang pasti (bukan informasi yang bersifat persepsi responden).

Proses Analisis Data dan Pembahasan Hasil Pengujian Untuk Uji Fungsional/ User Acceptance Test pada
Tabel 1 dan Tabel 2 sama seperti yang telah dijelaskan pada Contoh Kasus Penelitian Berorientasi
Produk

2. Instrumen Untuk Menguji Akurasi Sistem Pakar


Untuk menguji Akurasi Kinerja Suatu Metode, tidak menggunakan Instrumen seperti Instrumen
untuk menguji Fungsionalitas Sistem, namun menggunakan fungsi-fungsi matematis tertentu,
sehingga instrumennya adalah SI PENELITI ITU SENDIRI (Peneliti yang bertindak sebagai Instrumen).

Pengujian Akurasi Kinerja Sistem Pakar yang menggunakan Metode Certainty Factor yang telah
dibuat dilakukan dengan Membandingkan Akurasi Kinerja Istem Diagnosa yang dilakukan Oleh
Petugas Medis (Asisten Dokter) selama ini dengan Akurasi Sistem Pakar Berbasis CF yang telah
dibuat (dalam mendiagnosa suatu penyakit mata). Untuk Mengetahui Apakah Asisten Dokter
(Petugas Medis) atau Sistem Pakar Berbasis CF itu akurat atau tidak dalam mendiagnosa Penyakit
Mata, digunakan Patokan Diagnosa Yang Dilakukan Oleh Dokter.

Bentuk Pengujiannya menjadi:

Tabel 3. Perbandingan Akurasi Diagnosa Penyakit Mata oleh Asisten Dokter dan Sistem Pakar

Pasien Gejala Hasil Diagnosa Asisten Hasil Diagnosa Semestinya


Dokter Oleh Sistem Pakar (Menurut Dokter)
1 1, 3, 4, 8 Penyakit A Penyakit A Penyakit A
2 3, 4, 5 Penyakit C Penyakit D Penyakit D
3 1, 4, 6, 7 Penyakit B Penyakit B Penyakit B
4 5, 6, 7, 9 Penyakit D Penyakit C Penyakit C
5 1, 7, 8, 9 Penyakit E Penyakit C Penyakit E
6 2, 3, 5, 8 Penyakit F Penyakit G Penyakit G
Analisis Hasil Uji (Analisis Deskriptif/ mendeskripsikan Hasil Uji Akurasi sehingga dapat memiliki
makna):

Contoh Analisis dan Pembahasan Hasil Uji Akurasi:

Berdasarkan Tabel 3 dapat diuraikan bahwa Akurasi hasil diagnosa yang dilakukan oleh Asisten
Dokter (Petugas Medis) selama ini adalah hanya 50%, yaitu terdapat 3 Data hasil diagnosa yang
akurat dari keseluruhan 6 sampel data yang diuji, seperti formula berikut ini:

Akurasi = (Jumlah Diagnosa Benar / Total Data Diagnosa) x 100%


= (3/6) x 100%
= 50%
Penatapan status Akurat atau Tidak Akurat dari suatu hasil Diagnosa yang dilakukan Asisten Dokter
(petugas Medis) ditentukan dengan cara Membandingkan Hasil Diagnosa yang dilakukan oleh
Petugas Medis (Asisten Dokter) dengan hasil diagnosa yang dilakukan oleh Dokter (hasil diagnosa
yang dilakukan oleh Asisten Dokter/petugas medis dikonfirmasi dengan Pendapat/pandangan
Dokter). Jika Hasilnya sama, maka Proses Diagnosa yang dilakukan oleh Petugas Medis dinyatakan
AKURAT, namun jika Tidak sama maka dinyatakan TIDAK AKURAT.

Adapun Akurasi hasil diagnosa dari Aplikasi Sistem Pakar ini adalah hanya 83%, yaitu terdapat 5 Data
hasil diagnosa yang akurat dari keseluruhan 6 sampel data yang diuji, seperti formula berikut ini:

Akurasi = (Jumlah Diagnosa Benar / Total Data Diagnosa) x 100%


= (5/6) x 100%
= 83%

Penatapan status Akurat atau Tidak Akurat dari Aplikasi Sistem Pakar ditentukan dengan cara
Membandingkan Hasil Diagnosa yang dilakukan oleh Aplikasi Sistem Pakar dengan hasil diagnosa
yang dilakukan oleh Dokter (hasil diagnosa Aplikasi Sistem Pakar dikonfirmasi dengan
Pendapat/pandangan Dokter). Jika Hasilnya sama, maka Proses Diagnosa oleh Aplikasi Sistem Pakar
dinyatakan AKURAT, namun jika Tidak sama maka dinyatakan TIDAK AKURAT.

Selanjutnya, jika dibandingkan antara Hasil Diagnosa yang dilakukan oleh Asisten Dokter/Petugas
Medis dengan hasil diagnosa oleh Sistem Pakar, dapat dinyatakan bahwa Akurasi Kinerja Sistem
Pakar yang dikembangkan ini lebih baik (lebih akurat) jika dibandingkan dengan Akurasi Kinerja
Asisten Dokter/Petugas Medis (83%:50%). Akurasi kinerja Aplikasi Sistem Pakar juga telah
memenuhi standar yang ditetapkan di awal penelitian, yaitu Minimal 80%.
LATIHAN:

Rancang Instrumen Pengujian untuk menilai Efektifitas dan atau Akurasi Kinerja Suatu kasus penelitian
yang berkaitan dengan Model Komputasi, dengan Prosedur:

1) Tentukan Tema/Judul Penelitiannya


2) Identifikasi Masalah Yang Muncul
3) Identifikasi Manfaat Penelitiannya
4) Identifikasi Kebutuhan-kebutuhan Fungsional Sistem
5) Rancanga Butir Instrumen Pengujian Fungsionalitasnya (Instrumen BlackBox) dan Instrumen
Untuk Pengujian User (Jika Produk/alat tersebut berkaitan dengan Penggunaan oleh User) jika
terdapat unsur fungsionalitas yang akan diuji pada Model Komputasi tersebut
6) Rancang mekanisme pengujian Akurasi Kinerja metode yang ada

Ketentuan:

1) Lihat Contoh yang telah dibahas pada Bahan Ajar


2) Dapat Dikerjakan secara Berkelompok (Maksimal 2 orang)
3) Dikumpul pada Kantong Tugas yang ada pada e-learning
4) Jika dikerjakan secara Berkelompok, setiap mahasiswa tetap harus mengunggah hasil
pekerjaannya pada Kantong Tugas Masing-masing.
5) Dapat Merujuk/menggunakan Tema Penelitian pada Tugas-tugas Yang Telah Lalu, atau dapat
juga menggunakan Tema Penelitian yang baru.

Anda mungkin juga menyukai