Anda di halaman 1dari 18

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN

KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TADULAKO


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK
SIPIL
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI

PRAKTIKUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI


ACARA 1 PENGGOLONGAN MINERAL SILICATE DAN
NATIVE ELEMENTS

LAPORAN

OLEH :

DYAH NATASYA
LARASATI F 121 20 012
KELOMPOK 4

PAL

2021
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI
KAMPUS BUMI TADULAKO TONDO, TELEPON 0451-422611 Fax 0451-422844 PALU

GAMBAR SISTEM KRISTAL GAMBAR PERAWAKAN MINERAL

DESKRIPSI MINERAL NATIVE ELEMENTS


1. Warna : Abu-abu keputihan
2. Sistem Kristal : Isometric
3. Kilap : Metallic (Logam)
4. Kekerasan : 4 – 4,5 skala mohs
5. Cerat : Abu keputihan
6. Belahan :-
7. Pecahan : Hackly
8. Sifat Dalam : Ductile dan Malleable
9. Berat Jenis : 14 - 19
10. Kemagnetan : Paramagnetik
11. Transparansi : Opaque
12. Sifat Khas : Mudah ditempa
13. Nama Mineral : Platinum (Pt)
14. Kegunaan : Bisa digunakan sebagai perhiasan, instrument mekanik dan
industry kimia, alat-alat laboratorium. Serta dapat digunakan sebaagai katalis. Pada
industri yang lain pun platinum sangat dibutuhkan terutama untuk pembuatan peralatan
elektronik karena sifat konduktornya dan titik lelehnya yang tinggi
15. Genesa/Asosiasi Mineral : Platinum biasanya terbentuk sebagai butiran yang tersebar
(disseminated) di dalam batuan beku yang kaya akan besi dan magnesium; dan juga di
urat-urat kuarsa yang berasosiasi dengan hematit, klorit, dan pyrolusite. Hal tersebut
dikarenakan asal mula primer mineral ini dari tahap segregasi awal pada pembentukan
batuan beku basa. Biasa ditemukan sebagai butiran pada sungai yang berasal dari tepat
yang mengandung batuan ultrabasa.

Asisten
Nama : Dyah Natasya Larasati
NIM : F 121 20 012
Tanggal Praktikum : Kamis, 8 April 2021 Ali Akbar
F 121 17 018
GAMBAR SISTEM KRISTAL GAMBAR PERAWAKAN MINERAL

DESKRIPSI MINERAL NATIVE ELEMENTS


1. Warna : Hitam Keputihan
2. Sistem Kristal : Hexagonal
3. Kilap : Semilogam
4. Kekerasan : 3,5 skala mohs
5. Cerat : Putih keabuan
6. Belahan : Sempurna (3 arah)
7. Pecahan : Uneven
8. Sifat Dalam : Brittle (Rapuh)
9. Berat Jenis : 5,7
10. Kemagnetan : Paramagnetik
11. Transparansi : Opaque
12. Sifat Khas : Mempunyai bau yang khas Ketika dipanaskan
13. Nama Mineral : Arsenic (As)
14. Kegunaan : Arsenik organik paling sering digunakan sebagai bahan baku
pembuatan insektisida atau pemberantas hama dan herbisida (pembasmi gulma).
15. Genesa/Asosiasi Mineral : Arsenik biasanya ditemukan pada urat-urat hidrotermal dan
berasosiasi dengan perak, cobalt, nickel, barite, cinnabar, realgar, dan galena. Terkadang
mineral ini ditemukan juga didalam metamorfase batuan dolomitic
Asisten
Nama : Dyah Natasya Larasati
NIM : F 121 20 012
Tanggal Praktikum : Kamis, 8 April 2021 Ali Akbar
F 121 17 018
GAMBAR SISTEM KRISTAL GAMBAR PERAWAKAN MINERAL

DESKRIPSI MINERAL NATIVE ELEMENTS


1. Warna : Abu – abu kehitaman
2. Sistem Kristal : Hexagonal
3. Kilap : Metallic (logam)
4. Kekerasan : 1 – 2 skala mohs
5. Cerat : Abu-abu kehitaman
6. Belahan : Sempurna (3 arah)
7. Pecahan : Uneven
8. Sifat Dalam : Sectile
9. Berat Jenis : 2,23
10. Kemagnetan : Diamagnetik
11. Transparansi : Opaque
12. Sifat Khas : Mudah membekas
13. Nama Mineral : Graphite ( C )
14. Kegunaan : Bahan baku utama untuk membuat pensil dapat digunakan
sebagai reaktor nuklir, lampu, dan baterai karena merupakan konduktor elektrik yang
sempurna
15. Genesa/Asosiasi Mineral : Grafit banyak ditemukan pada batuan metamorf yang
mengalami metamorfisme kontak dan regional, sebagai produk final dari proses
karbonisasi secara organic. Ditemukan pula pada magma utama di beberapa batuan
pegmatite dan urat hydrothermal. Grafit juga ditemukan pada batuan beku. Karena
merupakan mineral yang kebanyakan berasal dari proses metamorfisme batuan, terutama
batu gamping hitam yang kaya akan karbon, maka jarang ditemukan mineral yang
berasosiasi dengan mineral Graphite.
Asisten
Nama : Dyah Natasya Larasati
NIM : F 121 20 012
Tanggal Praktikum : Kamis, 8 April 2021 Ali Akbar
F 121 17 018
GAMBAR SISTEM KRISTAL GAMBAR PERAWAKAN MINERAL

DESKRIPSI MINERAL NATIVE ELEMENTS


1. Warna : Colorless (banyak warna)
2. Sistem Kristal : Isometric
3. Kilap : Intan
4. Kekerasan : 10 skala mohs
5. Cerat : Tidak berwarma
6. Belahan : Sempurna (3 arah)
7. Pecahan : Concoidal
8. Sifat Dalam : Brittle
9. Berat Jenis : 3,5
10. Kemagnetan : Diamagnetik
11. Transparansi : Transparent
12. Sifat Khas : Mudah membekas
13. Nama Mineral : Diamond ( C )
14. Kegunaan : Mempunyai bentuk yang indah sehingga terkenal dikalangan
kolektor batu permata. Sangat mahal harganya. Biasa digunakan sebagai perhiasan karena
mempunyai warna yang indah.
15. Genesa/Asosiasi Mineral : Kebanyakan mineral intan terdeposit dalam batuan beku
ultrabasasa langka yaitu lamproite dan kimberlite. Erupsi magma yang sangat kuat
membawa intan-intan tersebut ke permukaan, membentuk pipa kimberlite, penamaan
kimberlite berasal dari penemuan pertama pipa tempat intan berada di daerah Kimberley,
Afrika Selatan. Unsur-unsur karbon dalam mantel bumi dengan kedalaman sekitar 150km
(95 miles) merupakan kondisi yang memungkinkan terjadinya proses kristalisasi mineral
intan. Intan juga dapat ditemukan di dasar sungai sebagai endapan intan alluvial, pada
dasarnya intan type alluvial juga berasal dari pipa Kimberlite purba yang kemudian
mengalami proses geologi lanjutan berupa pengangkutan oleh air atau glacier yang
berlangsung pada jutaan-milyar tahun yang lalu, sehingga intan-intan yang berasal dari
pipa kimberlite tersebut terbawa bermil-mil jauhnya dari tempat asalnya dan kemudian
terendapkan di dasar sungai. Karena terbentuk secara alamiah dan terdiri dari unsur
karbon maka tidak ditemukan mineral yang berasosiasi dengan Intan.
Asisten
Nama : Dyah Natasya Larasati
NIM : F 121 20 012
Tanggal Praktikum : Kamis, 8 April 2021 Ali Akbar
F 121 17 018
GAMBAR SISTEM KRISTAL GAMBAR PERAWAKAN MINERAL

DESKRIPSI MINERAL NATIVE ELEMENTS


1. Warna : Kekuningan
2. Sistem Kristal : Isometric
3. Kilap : Metallic (Logam)
4. Kekerasan : 2,3 – 3 skala mohs
5. Cerat : Kuning
6. Belahan : Tidak teratur
7. Pecahan : Hackly
8. Sifat Dalam : Malleable
9. Berat Jenis : 19,3
10. Kemagnetan : Paramagnetic
11. Transparansi : Opaque
12. Sifat Khas : Mudah ditempa
13. Nama Mineral : Emas (Au)
14. Kegunaan : Emas biasa digunakan sebagai perhiasan mewah dengan
harga tinggi. Selain itu emas dapat pula digunakan dalam dunia industry elektrik karena
merupakan konduktor yang sempurna untuk panas dan elektrik. Emas juga dipakai
sebagai komponen satelit luar angkasa.
15. Genesa/Asosiasi Mineral : Emas ditemukan secara khusus dalam dua tipe deposit :
Hydrothermal Veins dan Placer. Dalam Hydrothermal Veins, emas ditemukan dalam urat-
urat kuarsa bersama pyrite, mercury, tourmaline, beberapa mineral sulfida lainnya, dll
pada batuan beku ekstrusif. Beberapa emas dalam jumlah sedikit juga sering ditemukan
dalam urat-urat pyrite yang besar yang berasosiasi dengan mineral pyrite dan arsenipyrite
Dalam deposite Placer, emas ditemukan dalam butiran-butiran yang berasosiasi dengan
mineral berberat jenis besar yang resisten. Emas dengan ukuran kristal sekitar 2,5cm (1In)
ditemukan di California, sedangkan Emas dengan berat 90kg (200lb) ditemukan di
Australia. Sering ditemukan sebagai logam campuran bersama perak Namun, Sebagian
emas juga ditemukan di konsentrasi asal sedimen, pasir sungai, dan deposit fosil. Serpihan
emas banyak ditemukan di zona sementasi deposit sulfida, selenide dan telurida.
Asisten
Nama : Dyah Natasya Larasati
NIM : F 121 20 012
Tanggal Praktikum : Kamis, 8 April 2021 Ali Akbar
F 121 17 018
GAMBAR SISTEM KRISTAL GAMBAR PERAWAKAN MINERAL

DESKRIPSI MINERAL SILICATE


1. Warna : Putih kekuningan
2. Sistem Kristal : Monoclinic
3. Kilap : Kaca
4. Kekerasan : 2 – 2.25 skala mohs
5. Cerat : Putih
6. Belahan : Sempurna (satu arah)
7. Pecahan : Fibrous
8. Sifat Dalam : Blastik
9. Berat Jenis : 2,76 – 2,88
10. Kemagnetan : Diamagnetic
11. Transparansi : Transparant
12. Sifat Khas : Mudah ditempa
13. Nama Mineral : Muskovite (KAl2(AlSi3)O10(OH2)
14. Kegunaan : Muskovit masuk dalam kelompok mika dimana secara umum
mineral-mineral dalam group ini banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang industri
seperti bahan baku pembuatan isolator listrik, kompas navigasi, filter optik, diafragma
untuk peralatan pernapasan oksigen, komponen sistem rudal, pirometer, pelat retardasi di
laser helium-neon, instrument optik, elektronik medis, sistem radar, kapasitor, detektor
radiasi, campuran cat, lumpur pengeboran, plastik, campuran pembuatan karet,
konsmetik, dan asphalt roof.
15. Genesa/Asosiasi Mineral : Muskovit terdapat hampir disemua jenis batuan mulai dari
bauan beku, batuansedimen, sampai dengan metamorf. Pada batuan beku, keberadaan
muskovit banyakditemukan dalam batuan beku felsik terutama pada batuan granit atau
granit pegmatite.Pada batuan sedimen keberadaan muskovit hanya sebagai material
detritus dankeberadaannya tidak melimpah, muskovit ditemukan pada batupasir arkose.
Muskovit melimpah kehadirannya dalam batuan metamorf terutama dalam gneiss, sekis,
dan filit. Berasosiasi dengan mineral biotit.
Asisten
Nama : Dyah Natasya Larasati
NIM : F 121 20 012
Tanggal Praktikum : Kamis, 8 April 2021 Ali Akbar
F 121 17 018
GAMBAR SISTEM KRISTAL GAMBAR PERAWAKAN MINERAL

DESKRIPSI MINERAL SILICATE


1. Warna : Coklat
2. Sistem Kristal : Tetragonal
3. Kilap : Kaca
4. Kekerasan : 6,5 skala mohs
5. Cerat : Putih
6. Belahan :-
7. Pecahan : Concoidal
8. Sifat Dalam : Brittle
9. Berat Jenis : 3,27 – 3,45
10. Kemagnetan : Paramagnetik
11. Transparansi : Opaque
12. Sifat Khas : Mudah ditempa
13. Nama Mineral : Vesuvianite (Ca10Mg2Al4(SiO4)2(OH)4
14. Kegunaan : Vesuvianite dengan kilap kacanya biasa digunakan sebagai
perhiasan dan juga koleksi mineral indah oleh para kolektor
15. Genesa/Asosiasi Mineral : Sebuah mineral khas dari endapan skarn (calcareous) yang
mengalami metamorfase kontak. Ditemukan pertama kali digunung Vesuvius. Berasosiasi
dengan beragam mineral dari garnet ((grossular, andradite), wollastonite, dan diopside.
Asisten
Nama : Dyah Natasya Larasati
NIM : F 121 20 012
Tanggal Praktikum : Kamis, 8 April 2021 Ali Akbar
F 121 17 018
GAMBAR SISTEM KRISTAL GAMBAR PERAWAKAN MINERAL

DESKRIPSI MINERAL SILICATE


1. Warna : Biru
2. Sistem Kristal : Triklin
3. Kilap : Kaca
4. Kekerasan : (6 -7 skala mohs ) Diukur melintasi dimensi pendek kristal,
(4-5 skala mohs) diukur sejajar Panjang kristal
5. Cerat : Putih
6. Belahan : Sempurna (satu arah)
7. Pecahan : Fibrous
8. Sifat Dalam : Brittle
9. Berat Jenis : 3,67
10. Kemagnetan : Paramagnetik
11. Transparansi : Transparant
12. Sifat Khas : Mudah ditempa
13. Nama Mineral : Kyanite (Al2SiO6)
14. Kegunaan : Kyanit biasa digunakan di dalam material tahan panas
(refractory) produk - produk keramik, termasuk porselen perlengkapan pipa dan piring.
Kyanit juga digunakan di barang - barang elektronik, insulator listrik dan abrasif.
15. Genesa/Asosiasi Mineral : Kyanit hadir di batuan sedimen dalam bentuk butir -butir
detritus. Kyanite berasosiasi dengan andalusit, silimanit, talk, hornblende, gedrit, mullit,
dan korundun. Banyak juga ditemukan hampir diseluruh batuan pelitic yang kaya akan
alumunium dan bermetamorfosis dibawah tekanan tinggi (gneiss, schist mika, ampobolite
dan eclogites) berasosiasi dengan garnet, staurolite dan mica. Kadang juga ditemukan
mengalir di urat-urat batuan pegmatic.
Asisten
Nama : Dyah Natasya Larasati
NIM : F 121 20 012
Tanggal Praktikum : Kamis, 8 April 2021 Ali Akbar
F 121 17 018
GAMBAR SISTEM KRISTAL GAMBAR PERAWAKAN MINERAL

DESKRIPSI MINERAL SILICATE


1. Warna : Colorless (banyak warna)
2. Sistem Kristal : Orthorombic
3. Kilap : Kaca
4. Kekerasan : 8 skala mohs
5. Cerat : Putih
6. Belahan : Sempurna
7. Pecahan : Uneven
8. Sifat Dalam : Brittle
9. Berat Jenis : 3,49
10. Kemagnetan : Diamagnetic
11. Transparansi : Transparent
12. Sifat Khas : Mudah ditempa
13. Nama Mineral : Topaz (Al2SiO4 (F,OH)2)
14. Kegunaan : Karena warnanya yang beragam membuat mineral ini terlihat
indah sehingga banyak dijadikan perhiasan dan juga koleksi bagi para kolektor mineral
langka
15. Genesa/Asosiasi Mineral : Kebanyakan topas tumbuh sebagai kristal di dalam fraktur
ataupun rongga batuan beku, sehingga mineral ini akan mudah ditemukan di rongga
pegmatit, atau di vesikel dan ruang intragranular dari riolit. Kristal-kristal topaz tumbuh
selama tahap akhir pendinginan magma bersamaan dengan proses pelepasan gas
(degassing) unsur fluor. Topaz juga sering ditemukan sebagai "pebble" dalam
transportasi material sedimen yang berasal dari pelapukan pegmatit dan riolit. Deposit
topaz seperti inilah (endapan plaser) yang sering diambil oleh para penambang.
Berasosiasi dengan mineral Kuarsa, albit, bixbyit, fluorit, mikroklin, muskovit, elbait.
Topaz ditemukan di banyak lokasi di seluruh dunia dimanapun batuan seperti pegmatit
dan riolit terbentuk. Namun mineral ini dianggap sebagai mineral langka karena
keseringan kemunculannya yang jarang terjadi akibat syarat pembentukannya
Asisten
Nama : Dyah Natasya Larasati
NIM : F 121 20 012
Tanggal Praktikum : Kamis, 8 April 2021 Ali Akbar
F 121 17 018
GAMBAR SISTEM KRISTAL GAMBAR PERAWAKAN MINERAL

DESKRIPSI MINERAL SILICATE


1. Warna : Hijau zamrud kekuningan
2. Sistem Kristal : Hexagonal
3. Kilap : Kaca
4. Kekerasan : 5 skala mohs
5. Cerat : Hijau
6. Belahan : Sempurna (tiga arah)
7. Pecahan : Uneven
8. Sifat Dalam : Brittle (Rapuh)
9. Berat Jenis : 3,3
10. Kemagnetan : Diamagnetic
11. Transparansi : Transparant
12. Sifat Khas : Mudah ditempa
13. Nama Mineral : Dioptase CuSiO2(OH)2
14. Kegunaan : Mineral ini digunakan untuk perhiasan karena kilau dan
bentuknya indah selain itu mineral ini juga popular dikalangan kolektor
15. Genesa/Asosiasi Mineral : Mineral Dioptase ditemukan di zona teroksidasi daerah
deposit mineral copper. Banyak terdapat didaerah gurun. Kristal pertamanya ditemukan
ditambang deposit Altyn-Tube, Kazakhstan.
Asisten
Nama : Dyah Natasya Larasati
NIM : F 121 20 012
Tanggal Praktikum : Kamis, 8 April 2021 Ali Akbar
F 121 17 018

Anda mungkin juga menyukai