Anda di halaman 1dari 10

KIMIA ANORGANIK II

UNSUR NATIVE

Dosen Pengampuh,

Dr.Muliadi,S.Si.,M.Si

Di susun oleh :

Nama : Vani Rahmasari Sangadji (03291911055)

Hikma Listia Ningsih Ahmad (03291911035)

Rahmawati Muin (03291911051)

Sariba Haya (03291911034)

Semester : IV (Empat)

Kelompok : IX (Sembilan)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KHAIRUN

TERNATE

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah SWT tuhan semesta alam yang telah memberi kita
nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga kita dapat menyelesaikan makalah mineralogi
dengan judul “ Unsur Native”. Salawat serta salam tak lupa pula kita kirimkan kepada baginda
nabi Muhammad SAW yang mana telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju ke zaman
yang terang menderang sampai saat ini.

Kelompok IX

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………1

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………………1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian native element…………………………………………………………………...2

2.2 Deskripsi sifat fisik native element………………………………………………………….3

2.3 Pembentukan native element………………………………………………………………..3

2.4 Ciri dan manfaat native element………….…………………………………………………3

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………..4

3.2 Saran…………………………………………………………………………………………4

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mineral-mineral dalam kelompok ini hanya tersusun oleh unsur tunggal (native element)
unsur-unsur dalam native element ini terbagi menjadi 3 sub kelompok, antara lain logam,
semilogam, dan nonlogam. Kelompok native element umumnya very malleable atau lunak dan
ductile atau elastis, serta memiliki spesifik grafiti range atau berat jenis yang besar (6-22).

Sistem kristal pada native element dapat dibagi menjadi 3 berdasarkan sifat mineral itu
sendiri, bila logam, seperti emas, perak dan tembaga, maka sistem kristalnya adalah isometric
jika bersifat semilogam, seperti arsenic dan bismuth, maka sistem kristalnya adalah
heksagonal,dan jika unsur mineral tersebut nonlogam, sistem kristalnya dapat berbeda-beda,
seperti sulfur adalah heksagonal. Dalam grup native element ini juga termasuk natural alloiy,
seperti electrum, phospides, silikides, nitrides, dan carbides.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan native element ?


2. Bagaimana pendeskripsian mineral native element ?
3. Bagaimana pembentukan native element ?
4. Apa ciri dan manfaat native element ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian native element

Native element atau unsur murni ini adalah kelas mineral yang dicirikan dengan hanya
memiliki satu unsur atau komposisi kimia saja. Mineral pada kelas ini tidak mengandung unsur
lain selain unsur pembentuk utamanya. Pada umumnya sifat dalam (tenacity) mineralnya adalah
malleable yang jika ditempa dengan palu akan menjadi pipi, atau ductile yang jika ditarik akan
dapat memanjang, namun tidak akan kembali lagiseperti semula jika dilepaskan.

Kelas mineral native element ini terdiri dari 3 bagian yaitu :

1. Metal dan elemen intermetallic (logam). Contohnya : emas (Au), perak (Ag), platina (Pt),
dan tembaga (Cu), sistem kristalnya adalah isometric.
2. Semimetal (semilogam), contohnya : bismuth (Bi). Arsenic (As), yang keduanya
memiliki sistem kristalnya adalah heksagonal.
3. Nonmetal (bukan logam), contohnya : intan, graphite, dan sulfur, sistem kristalnya dapat
berbeda-beda, seperti sulfur sistem kristalnya orthorhombic, intan sistem kristalnya
isometrik, dan graphite sistem kristalnya adalah heksagonal.

2.2 Deskripsi sifat fisik native element

Adapun beberapa mineral yang tergolong dalam native element antara lain. Unsur-unsur
native element jarang terdapat dipermukaan ataupun didalam kerak bumi. Native element ini
bukan merupakan golongan pembentuk batuan (rockforming).

Asal mula pembentukan mineral native element berkaitan dengan pengerasan atau
pembentukan magma dengan reaksi kimia yang sekunder atau dengan reaksi-reaksi kimia yang
bertrmperatur dan memiliki tekanan yang tinggi.

Mineral golongan native element ini biasanya terdiri hanya 1 unsur saja, tetapi kadang-
kadang terdapat juga campuran dari mineral lain yang jumlahnya sangat sedikit didalamnya
unsur-unsur yang membentuk mineral native element merupakan 1 jenis unsur kimia saja tanpa
berasosiasi dengan unsur yang lainnya. Mineral native element ini sering dijumpai pada batuan
beku dan sedimen atau juga batuan metamorf,

2
PENDESKRIPSIAN :

a. Emas (Au)

1. Warna (colour : kuning emas


2. Cerat (streak) : kuning emas
3. Kilap (luster) : kilap logam
4. Perawakan (habit) : granular
5. Belahan (cleavage) : buruk
6. Pecahan (fracture) : hackly
7. Kekerasan (hardenss) : tiga
8. Sifat dalam (tenacity) : britle
9. Berat jenis (spesifik graphiti) : 19,4-15,5
10. Susunan komposisi kimia (chemistry) : Au
 Kelas : Native element
 Group : Gold group

11. Sistem kristal : isometric

12. Asosiasi dan kegunaan : bismuth, kuarsa, prite untuk bahan perhiasan.

b.) Sulfur (S)

Tempat ditemukan : Kawah Papandayan , Jawa Barat


Sistem Kristal : Orthorombik
Warna : Kuning sampai kuning kecoklatan
Gores : Putih
Kilap : Non Logam
Belahan dan pecahan : Tidak sempurna & choncoidal
Kekerasan : 1,5 – 2,5 Skala Mohs
Berat Jenis : 2,07 gr/cm3
Genesa : Dapat terbentuk didaerah gunung api aktif , disekitar

3
mata air
panas, dan hasil aktivitas bakteri yang memisahkan
sulfur dari sulfat.
Manfaat : Bahan pembuat asam sulfat (H2SO4), bahan pembuat
insektisida,
pupuk buatan , vulkanisasi karet , sabun , obat kulit ,
industri
tekstil , cat dan kertas.

c.) Intan (C)

Tempat ditemukan : Martapura , Kalimantan


Sistem Kristal : Isometrik
Warna : Bening , jingga , merah muda , hijau , atau hitam.
Goresan : Putih
Kilap : Kilap Intan
Belahan dan pecahan : Sempurna & choncoidal
Kekerasan : 10 Skala Mohs
Berat jenis : 3,5 gr/cm3
Genesa : Intan terbentuk pada pembentukan batuan beku
ultrabasa , yaitu
porfiri-olivin , atau porfirikaya-flogopit. Batuan ini
dikenal
sebagai kimberlit. Dapat dijumpai dalam deposit alluvial ,
baik
di sungai-sungai maupun di pantai.
Kegunaan : Sebagai alat pemotong kaca dalam industri , dipasang
pada
mata bor untuk eksplorasi, dan untuk perhiasan sebagai
batu
permata.

4
2.3 Pembentukan native element

Unsur-unsur native elements jarang terdapat di permukaan ataupun didalam kerak bumi.
Native elements ini bukan merupakan golongan pembentuk batuan (rock forming). Asal mula
pembentukan mineral native element berkaitan dengan pengerasan atau pembentukan magma
dengan reaksi kimia yang sekunder atau dengan reaksi-reaksi kimia yang bertemperatur dan
memiliki tekanan yang tinggi.

Mineral golongan native elements ini biasanya terdiri hanya satu unsur saja, tetapi
kadang-kadang terdapat juga campuran dari mineral lain yang jumlahnya sangat sedikit
didalamnya. Unsur-unsur yang membentuk mineral golongan native element merupakan satu
jenis unsur kimia saja tanpa berasosiasi dengan unsur yang lainnya. Mineral native elements ini
sering dijumpai pada batuan beku dan sedimen atau juga batuan metamorf.

2.4 Ciri dan manfaat

Ciri-ciri :
Pada umumnya tenacity golongan mineral ini adalah malleable yang jika ditempa dengan
palu akan menjadi pipih. Dan juga dapat bertenacity ductile yang jika ditarik akan dapat
memanjang namun tidak akan kembali seperti semula jika dilepaskan. Pada umumnya berat jenis
dari mineral-mineral ini tinggi yaitu berkisar antara 6 gr/cm3.

Manfaat :

Bismuth, Kuarsa, Pirit


   : Untuk bahan perhiasan.
·         Sulfur, besi : Bahan campuran logam
·         Prite,tembaga, perak : obat-obatan, pupuk, kosmetik
·         Grafit : Untuk pembuatan alat tulis.

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Native element atau unsur murni ini adalah kelas mineral yang dicirikan dengan hanya
memiliki satu unsur atau komposisi kimia saja. Mineral pada kelas ini tidak mengandung unsur
lain selain unsur pembentuk utamanya. Pada umumnya sifat dalam (tenacity) mineralnya adalah
malleable yang jika ditempa dengan palu akan menjadi pipih, atau ductile yang jika ditarik akan
dapat memanjang, namun tidak akan kembali lagi seperti semula jika dilepaskan.Contoh mineral
dari kelompok Native Element : emas (Au), perak (Ag), Platina (Pt), tembaga (Cu), bismuth (Bi),
arsenic (As).

3.2 Saran

Semoga makalah yang telah kami buat dapat bermanfaat bagi pembaca, adapun
kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam penulisan makalah kami untuk itu kami
membutuhkan kritik dan saran yang membangun agar lebih menyempurnakan makalah ini.

6
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Muhammad, dkk. 2011. Minerals of Hydrothermal and Fumarolic Systems.


Yogyakarta; Program Studi Geofisika FMIPA UGM.

Alfianto, Agung Dwi. 2013. Modul Praktikum Mineralogi 2013. Yogyakarta; Program
Studi Geofisika FMIPA UGM.

Hertanto, Hendrik Boby. 2012. Praktikum Mineralogi. [Internet] tersedia dalam:


<http://geoenviron.blogspot.com/2012/10/praktikum-mineralogy.html> [diakses pada 3 Februari
2015]

Anda mungkin juga menyukai