UNSUR NATIVE
Dosen Pengampuh,
Dr.Muliadi,S.Si.,M.Si
Di susun oleh :
Semester : IV (Empat)
Kelompok : IX (Sembilan)
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah SWT tuhan semesta alam yang telah memberi kita
nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga kita dapat menyelesaikan makalah mineralogi
dengan judul “ Unsur Native”. Salawat serta salam tak lupa pula kita kirimkan kepada baginda
nabi Muhammad SAW yang mana telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju ke zaman
yang terang menderang sampai saat ini.
Kelompok IX
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………..4
3.2 Saran…………………………………………………………………………………………4
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Mineral-mineral dalam kelompok ini hanya tersusun oleh unsur tunggal (native element)
unsur-unsur dalam native element ini terbagi menjadi 3 sub kelompok, antara lain logam,
semilogam, dan nonlogam. Kelompok native element umumnya very malleable atau lunak dan
ductile atau elastis, serta memiliki spesifik grafiti range atau berat jenis yang besar (6-22).
Sistem kristal pada native element dapat dibagi menjadi 3 berdasarkan sifat mineral itu
sendiri, bila logam, seperti emas, perak dan tembaga, maka sistem kristalnya adalah isometric
jika bersifat semilogam, seperti arsenic dan bismuth, maka sistem kristalnya adalah
heksagonal,dan jika unsur mineral tersebut nonlogam, sistem kristalnya dapat berbeda-beda,
seperti sulfur adalah heksagonal. Dalam grup native element ini juga termasuk natural alloiy,
seperti electrum, phospides, silikides, nitrides, dan carbides.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Native element atau unsur murni ini adalah kelas mineral yang dicirikan dengan hanya
memiliki satu unsur atau komposisi kimia saja. Mineral pada kelas ini tidak mengandung unsur
lain selain unsur pembentuk utamanya. Pada umumnya sifat dalam (tenacity) mineralnya adalah
malleable yang jika ditempa dengan palu akan menjadi pipi, atau ductile yang jika ditarik akan
dapat memanjang, namun tidak akan kembali lagiseperti semula jika dilepaskan.
1. Metal dan elemen intermetallic (logam). Contohnya : emas (Au), perak (Ag), platina (Pt),
dan tembaga (Cu), sistem kristalnya adalah isometric.
2. Semimetal (semilogam), contohnya : bismuth (Bi). Arsenic (As), yang keduanya
memiliki sistem kristalnya adalah heksagonal.
3. Nonmetal (bukan logam), contohnya : intan, graphite, dan sulfur, sistem kristalnya dapat
berbeda-beda, seperti sulfur sistem kristalnya orthorhombic, intan sistem kristalnya
isometrik, dan graphite sistem kristalnya adalah heksagonal.
Adapun beberapa mineral yang tergolong dalam native element antara lain. Unsur-unsur
native element jarang terdapat dipermukaan ataupun didalam kerak bumi. Native element ini
bukan merupakan golongan pembentuk batuan (rockforming).
Asal mula pembentukan mineral native element berkaitan dengan pengerasan atau
pembentukan magma dengan reaksi kimia yang sekunder atau dengan reaksi-reaksi kimia yang
bertrmperatur dan memiliki tekanan yang tinggi.
Mineral golongan native element ini biasanya terdiri hanya 1 unsur saja, tetapi kadang-
kadang terdapat juga campuran dari mineral lain yang jumlahnya sangat sedikit didalamnya
unsur-unsur yang membentuk mineral native element merupakan 1 jenis unsur kimia saja tanpa
berasosiasi dengan unsur yang lainnya. Mineral native element ini sering dijumpai pada batuan
beku dan sedimen atau juga batuan metamorf,
2
PENDESKRIPSIAN :
a. Emas (Au)
12. Asosiasi dan kegunaan : bismuth, kuarsa, prite untuk bahan perhiasan.
3
mata air
panas, dan hasil aktivitas bakteri yang memisahkan
sulfur dari sulfat.
Manfaat : Bahan pembuat asam sulfat (H2SO4), bahan pembuat
insektisida,
pupuk buatan , vulkanisasi karet , sabun , obat kulit ,
industri
tekstil , cat dan kertas.
4
2.3 Pembentukan native element
Unsur-unsur native elements jarang terdapat di permukaan ataupun didalam kerak bumi.
Native elements ini bukan merupakan golongan pembentuk batuan (rock forming). Asal mula
pembentukan mineral native element berkaitan dengan pengerasan atau pembentukan magma
dengan reaksi kimia yang sekunder atau dengan reaksi-reaksi kimia yang bertemperatur dan
memiliki tekanan yang tinggi.
Mineral golongan native elements ini biasanya terdiri hanya satu unsur saja, tetapi
kadang-kadang terdapat juga campuran dari mineral lain yang jumlahnya sangat sedikit
didalamnya. Unsur-unsur yang membentuk mineral golongan native element merupakan satu
jenis unsur kimia saja tanpa berasosiasi dengan unsur yang lainnya. Mineral native elements ini
sering dijumpai pada batuan beku dan sedimen atau juga batuan metamorf.
Ciri-ciri :
Pada umumnya tenacity golongan mineral ini adalah malleable yang jika ditempa dengan
palu akan menjadi pipih. Dan juga dapat bertenacity ductile yang jika ditarik akan dapat
memanjang namun tidak akan kembali seperti semula jika dilepaskan. Pada umumnya berat jenis
dari mineral-mineral ini tinggi yaitu berkisar antara 6 gr/cm3.
Manfaat :
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Native element atau unsur murni ini adalah kelas mineral yang dicirikan dengan hanya
memiliki satu unsur atau komposisi kimia saja. Mineral pada kelas ini tidak mengandung unsur
lain selain unsur pembentuk utamanya. Pada umumnya sifat dalam (tenacity) mineralnya adalah
malleable yang jika ditempa dengan palu akan menjadi pipih, atau ductile yang jika ditarik akan
dapat memanjang, namun tidak akan kembali lagi seperti semula jika dilepaskan.Contoh mineral
dari kelompok Native Element : emas (Au), perak (Ag), Platina (Pt), tembaga (Cu), bismuth (Bi),
arsenic (As).
3.2 Saran
Semoga makalah yang telah kami buat dapat bermanfaat bagi pembaca, adapun
kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam penulisan makalah kami untuk itu kami
membutuhkan kritik dan saran yang membangun agar lebih menyempurnakan makalah ini.
6
DAFTAR PUSTAKA
Alfianto, Agung Dwi. 2013. Modul Praktikum Mineralogi 2013. Yogyakarta; Program
Studi Geofisika FMIPA UGM.