Tugas Biostastik
Tugas Biostastik
Dosen pembimbing :
Selamat Parmin S. Kep, Ners, M.Kep
1
KATA PENGANTAR
Kami menyadari bahwa isi dari makalah ini belum sempurna sehingga
saran dan kritik diperlukan untuk membuat makalah ini menjadi lebih baik.
Akhir kata, kami berharap agar makalah ini dapat berguna dan
dipergunakan semestinya.
Kelompok 2
2
BAB I
PENDAHULUAN
Sesuai dengan namanya, uji beda, maka uji ini dipergunakan untuk mencari perbedaan, baik
antara dua sampel data atau antara beberapa sampel data. Dalam kasus tertentu, juga bisa mencari
perbedaan antara suatu sampel dengan nilai tertentu.
Perhatikan contoh-contoh berikut, Perusahaan ingin mengetahui apakah lampu yang diproduksi
mampu menyala lebih dari 1000 jam sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan.Artinya :
Memerlukan uji beda terhadap suatu sampel data dengan nilai tertentu yaitu 1000 jam
Seorang guru ingin mengetahui apakah suatu model pengajaran memberikan hasil yang berbeda
terhadap hasil prestasi belajar dua kelas siswa.
Artinya : Memerlukan uji beda terhadap dua buah sampel yaitu nilai prestasi belajar antara dua kelas.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Kosmogrov
smlovWald
wolfowltz
Uji t (t-test)
varian homogeny
varian heterogen
4
∑𝐷
𝑡=
2 2
√𝑛. ∑ 𝐷 − (∑ 𝐷)
𝑛−1
n = Ukuran sampel
Contoh Soal :
Sepuluh wanita peserta KB suntik. Sebelum dan sesudah 6 bulan penggunaan diukur
tekanan darahnya. Adakah perbedaan tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah
ber KB.
Wanita A b C d E f g h I J
Sebelum 128 130 133 127 124 134 139 128 132 132
Sesudah 131 129 132 130 128 129 133 130 128 130
Jawab
Hipotesis
sesudah KB suntik
sesudah KBsuntik
5
Kriteria
Tolak Ho apabila harga thitung (to) sama atau lebih besar dari harga ttabel
ttabel(t(1-1/2α)(n-1))
Perhitungan :
A 128 131 -3 9
B 130 129 1 1
C 133 132 1 1
D 127 130 -3 9
E 124 126 -2 4
F 134 129 5 25
G 139 133 6 36
H 128 130 -2 4
I 132 128 4 16
J 132 130 -2 4
N=10 9 109
6
Keterangan:
Diperoleh
ΣD = 9
ΣD2 = 109
n = 10
Perhiitungan (lanjutan)
∑𝐷
𝑡=
2 2
√𝑛. ∑ 𝐷 − (∑ 𝐷)
𝑛−1
9
𝑡=
2
√10.109 − (9)
10 − 1
9
𝑡=
√1090 − 81
9
9
𝑡=
√1009
9
9
𝑡=
10,5882
= 0,85
7
Pembahasan dan contoh soal sebagai berikut :
Keterangan:
X : Rata-Rata Statistik X
µ : Rata-Rata Parameter
n : Jumlah Sampel
Contoh soal :
Diketahui data yang menyatakan bahwa pendapatan rata-rata per hari pedagang
bahwa pendapatan rata-rata perhari pedagang asngan tersebut lebih dari Rp. 7.250,-.
pedagang asongan untuk diwawancarai. Dari hasil wawancara diketahui bahwa rata-
8.100,- dengan standar deviasi sebesar Rp. 2.300,-. Jika dalam pengujian digunakan
taraf signifikan sebesar 5%, ujilah kebenaran data yang dikeluarkan diatas.
8
Jawab:
8100 −7250
Thitung = 2300 = 1,65
√20
Jadi karena T hitung < T tabel atau 1,65 < 1,729 maka Ho diterima sehingga data
K− µ
Rumus yang digunakan: zhitung = 𝑆𝐷
√𝑛
Contoh :
Terdapat suatu pernyataan bahwa rata-rata kecepatan sepeda motor yang melewati
jalan dalam kota adalah kurang dari 35 km per jam. Untuk membuktikan pernyataan
tersebut maka diteliti kecepatan dari 200 sepeda motor yang melewati jalan dalam
kota dan hasil penghitungan diketahui bahwa rata-rata kecepatannya 34 km per jam
dengan standart deviasi 9,5 km per jam. Dengan menggunakan taraf signifikan
9
Jawab:
34− 35
zhitung = 9,5 = −1,49
√200
Jadi karena - Z hitung > - Z tabel atau - 1,49 > - 1,960 maka Ho diterima artinya
pernyataan bahwa rata-rata kecepatan sepeda motor yang melewati jalan dalam kota
Dalam pengujian ini terdapat dua kelompok data, yaitu banyaknya sampel dari
kelompok pertama (n1) dan sampel dari kelompok kedua (n2). Sehingga jumlah
sampel atau disimbolkan dengan n adalah n1 + n2. Dengan demikian untuk degree
X
1− X
2
(𝑛1 − 1)(𝑆𝐷 ) + (𝑛2 − 2)(𝑆𝐷2)
2 1 1
√( 1 2
𝑛1 + 𝑛2 − 2 ) (𝑛 + 𝑛2)
1
10
X1 : Rata-rata statistik untuk sampel pertama
Contoh Soal :
Seorang guru fisika menyatakan bahwa nilai ujian siswi lebih baik dari pada nilai
ujian siswa. Untuk membuktikan pernyataan tersebut maka diambil sampel nilai
ujian dari 14 siswi dan 14 siswa. Setelah diteliti rata-rata nilai ujian siswi 70,5
dengan standart deviasi 10,30. Sedangkan untuk siswa rata-rata nilai ujianya 65,4
dengan standart deviasi 8,95. Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95% ujilah
Jawab:
11
70,5 −65,4
= 1,40
(14−1)(10,302)+ (14−1)(8,952) 1 1
√( )( + )
14+14−2 14 14
Jadi karena T hitung <T tabel atau 1,40 < 1,706 maka Ho diterima artinya pernyataan
guru tentang nilai ujian siswi lebih baik dari pada nilai ujian siswa adalah salah.
K1−K2
Rumus yang digunakan: Zhitung =
𝑆𝐷2 𝑆𝐷2
√ 1+ 2
𝑛1 𝑛2
Contoh :
Seorang dosen yang mengajar Mata Kuliah kalkulus kelas pararel (kelas A dan B)
menyatakan bahwa rata-rata nilai ujian kalkulus kelas A dan kelas B adalah sama.
dan 50 mahasiswa kelas B. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai ujian
kelas A adalah 67 dengan varian 25,2. Sedangkan untuk kelas B rata-rata nilai ujian
Jawab:
12
Uji dua arah dan untuk tabel lihat Tabel T Student
67− 70
Zhitung = = −2,65
25,2 38,7
√ +
50 50
Jadi karena - Z hitung < - Z tabel atau - 2,65 < - 1,980 maka Ho ditolak artinya
pernyataan dosen bahwa nilai ujian kalkulus kelas A dan kelas B sama adalah salah.
Uji Beda Proporsi akan memberikan hasil yang baik jika jumlah sampel yang
digunakan cukup besar. Seperti halnya dengan Uji Beda Rata-Rata yang telah
diuraikan di atas, Uji Beda Proporsi juga dibagi menjadi dua, yaitu Uji Beda Satu
13
n : Jumlah sampel yang digunakan
𝑃−𝜋
Zhitung =
√(𝜋 .g^)
𝑛
Contoh:
Seorang pimpinan perusahaan kayu menyatakan bahwa 90% produk yang dihasilkan
dalam kualitas standart. Untuk menguji pernyataan tersebut maka diambil sampel
sebanyak 250 buah untuk diteliti kualitasnya dan ternyata terdapat sebanyak 16 buah
Jawab :
234−(250)(0,90)
: Zhitung =
√(250)(0,90)(0,10)
= 1,897 atau
14
0,936−0,90
: Zhitung = = 1,897
√(0,90)(0,10)
250
Jadi karena Z hitung < Z tabel atau 1,897 < 1,960 maka Ho diterima artinya pernyataan
pimpinan perusahaan kayu tentang produk yang dihasilkan sebesar 90% dalam
X1 X
+ 2
Z 𝑛1 𝑛2
hitung =
√(𝑝.𝑞).( 1 + 1 )
𝑛1 𝑛2
Keterangan:
Contoh:
Seorang salesmen sabun Dove menyatakan bahwa selera laki-laki dan perempuan
terhadap produk sabun adalah sama. Untuk menguji pernyataan tersebut maka
diambil sampel 200 laki-laki dan 250 perempuan. Dari sampel tersebut ternyata
15
sebanyak 110 laki-laki dan sebanyak 85 perempuan yang menyukai produk sabun
selesmen tersebut.
Jawab:
Hipotesis statistik : Ho : PL = PP Ha : PL ≠ PP
110+85
P= = 0,43 sehingga q = 1 – 0,43 = 0,57
200+250
110 85
+
200 250
zhitung = 1 1 = 4,47
√(0,43) (0,57)( + )
16
200 250
Jadi karena Z hitung > Z tabel atau 4,47 > 1,960 maka Ho
17
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
18
DAFTAR PUSTAKA
19