Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nadia Indah Fitria Ningrum

Kelas : XII- IPA 2


No. Absen : 23
TUGAS FIKIH
SOAL :

1. Bagaimana apabila seorang muslim tidak pernah belajar fikih ? Jelaskan !


2. Bagaimana apabila seorang muslim tidak pernah belajar ushul fikih ? Jelaskan !
3. Bandingkan seorang muslim yang pernah belajar fikih tanpa mengetahu ushul fikih ?
4. Bandingakan seorang muslim yang mengetahui fikih dengan orang yang tidak mengetahui
fikih!
5. Bandingkan tujuan belajar fikih dengan tujuan belajar ushul fikih !
6. Bandingkan pertumbuhan dan perkembangan fikih dari masa ke masa !
7. Klasifikasikan periodisasi pertumbuhan dan perkembangan fikih ?
8. Klasifikasikan secara singkat pertumbuhan dan perkembangan ushul fikih dari masa ke
masa ?
9. Mengapa fikih merupakan ilmu yang wajib dipelajari oleh peserta didik madrasah aliyah ?
jelaskan !
10. Mengapa ushul fikih merupakan ilmu yang wajib dipelajari oleh peserta didik madrasah
aliyah ? Jelaskan !

JAWABAN :

1. Mempelajari fikih bagi setiap muslim sangatlah penting karena setiap ibadah dan aktivitas
yang kita lakukan pasti ada yang berhubungan dengan fikih, jadi bagi muslim yang tidak
pernah mempelajari ilmu fikih mulai lah untuk mempelajarinya karena fikih sangatlah
penting dalam kehidupan, mulai dari yang paling awal seperti taharah, shalat, dll.
2. Ushul fikih juga tidak kalah penting dengan fikih karena dengan ushul fikih seseorang akan
mampu untuk menetapkan hukum syara’ yang nantinya akan digunakan dalam fikih.
3. Orang yang mempelajari fikih tanpa memahami hukum syara’ akan terkesan kaku dalam
penerapan fikihnya karena dia tidak tau dari mana atau kenapa hukum ini ada.
4. Orang yang mengetahui fikih akan lebih paham bagaimana cara menerapkan hukum-hukum
syara’ dalam kehidupan sehari-hari dibandingkan dengan yang tidak memahami ilmu fikih,
selain itu ada perbandingan jika 1 orang ahli fikih yang beribadah lebih ditakuti oleh setan
dari pada 1000 orang yang beribadah tanpa memahami ilmu fikih.
5. Tujuan mempelajari fikih yaitu untuk mengetahui dan memahami hukum-hukum syara’,
sedangkan tujuan mempelajari ushul fukih yaitu untuk mengetahui cara untuk menetapkan
hukum syara’.
6. Fikih berkembang bersamaan dengan perkembangan islam sedangkan ushul fikih
berkembang sejak masa sahabat.
7. Fase awal : masa rasulullah : hukum-hukum syara’ bersumber dari al-qur’an dan sunah
karena masa itu rasullulah masih ada.
Fase dua : masa sahabat : hukum-hukum syara’ bersumber dari al-qur’an, sunah, ijtihad dan
fatwa sahabat.
Fase tiga : masa tabiin, tabiin tabiin, dan mujtahid : hukum-hukum syara’ bersumber dari al-
qur’an, sunah, ijtihad sahabat, fatwa sahabat, ijtihad dan fatwa tabiin dan mujtahid.
8. Fase awal : masa rasulullah : ushul fikih belum ada karena sumber hukum syara’ bersumber
langsung dari rasulullah dan al-quran.
Fase dua : masa sahabat : ushul fikih mulai berkembang dengan cara ijtihad dan fatwa
sahabat yang bersumber dari al-qur’an dan sunah.
Fase tiga : masa tabiin, tabiin tabiin, dan mujtahid : ushul fikih berkembang pesat karena
pada masa itu islam sudah meyebar sangat luas dan banyak masalah- masalah yang
bermunculan, masa ini menggunakan cara ijthihad dan fatwa tabiin, tabiin tabiin, dan
mujtahid bersumber dari al-qur’an dan sunah.
9. Karena fikih akan sangat dibutuhkan bagi setiap muslim dalam melaksanakan ibadah
maupun aktivitas yang telah diatur oleh hukum syara’.
10. Karena dengan ushul fikih kita mampu untuk mendalami ilmu fikih.

Anda mungkin juga menyukai