Anda di halaman 1dari 3

NAMA : M.

DANI SAPUTRA

NIM : 142020018

DOSEN : Dedi Kustian, M.Pd.


MK : Al-Islam Dan Kemuhammadiyaan 6 ( AIK VI )

JAWABAN :

1. Di zaman sekarang ini, kemajuan tidak bisa dibendung lagi. Dunia semakin maju dan
semakin modern. Dengan kemajuan tersebut, ilmu pengetahuan dan teknologi semakin
maju dan berkembang bahkan semakin modern. Dalam islam, ilmu pengetahuan dan
teknologi adalah suatu keharusan dan harus sesuai dengan pandangan islam. Ilmu
pengetahuan dan teknologi tanpa pandangan islam, maka akan terjadi kekacauan baik
secara fisik maupun secara nonfisik.
Peran Islam dalam perkembangan iptek pada dasarnya ada dua. Pertama, menjadikan
Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Paradigma inilah yang seharusnya
dimiliki umat Islam, bukan paradigma sekuler seperti yang ada sekarang. Paradigma Islam
ini menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan landasan pemikiran bagi seluruh ilmu
pengetahuan. Ini bukan berarti menjadi Aqidah Islam sebagai sumber segala macam ilmu
pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi segala ilmu pengetahuan. Maka ilmu
pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang yang
bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan. Kedua, menjadikan
Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai standar bagi pemanfaatan iptek
dalam kehidupan sehari-hari. Umat Islam boleh memanfaatkan iptek jika telah dihalalkan
oleh Syariah Islam. Sebaliknya jika suatu aspek iptek dan telah diharamkan oleh Syariah,
maka tidak boleh umat Islam memanfaatkannya, walau menghasilkan manfaat sesaat
memenuhi kebutuhan manusia

2. Menuntut ilmu wajib hukumnya bagi setiap orang Islam,Dan ada pepatah yang mengatakan
agar manusia mencari ilmu meski berada di negeri orang Cina sekalipun,meski dari
manapun datangnya. Hadis tentang belajar dan yang terkait dengan pencarian ilmu  banyak
disebut dalam al-Hadis, demikian juga dalam Al-Qur’an al-Karim. Hal ini merupakan
indikasi, bahwa betapa belajar dan mencari ilmu itu sangat penting artinya bagi umat
manusia. Dengan belajar manusia dapat mengerti akan dirinya, lingkungannya dan juga
Tuhan-nya. Dengan belajar pula manusia mempu menciptakan kreasi unik dan spektakuler
yang berupa teknologi.

Inilah tiga ilmu yang setiap orang Islam wajib mempelajarinya :

Pertama, ilmu yang menjadikan sahnya ibadah kepada Allah adalah ilmu fiqih yang
membahas tentang bagaimana semestinya seorang Muslim beribadah kepada Allah. Sebagai
contoh, setiap Muslim wajib mempelajari ilmu tentang bagaimana caranya shalat yang benar
dan baik. Juga ia wajib mempelajari berbagai ilmu yang berkaitan dengan keabsahan shalat,
seperti caranya berwudlu, cara mensucikan berbagai macam najis, bertayamum, beristinja
dan lains sebagainya.
Kedua, ilmu yang menjadikan aqidah atau kepercayaan seseorang menjadi benar sesuai
dengan aqidah yang dianut oleh para ulama Ahlussunah wal Jama’ah. Dengan mempelajari
dan memahami ilmu ini maka seseorang akan terjaga dari aqidah-aqidah yang rusak dan tidak
benar seperti aqidah Mu’tazilah, Jabariyah, dan Mujassimiyah.
Ketiga, ilmu yang menjadikan hati bersih dari berbagai macam akhlak yang jelek seperti
riya, sombong, dengki, hasud dan berbagai macam penyakit hati lainnya. Ilmu ini wajib pula
dipelajari oleh setiap orang Muslim mengingat perilaku orang tidak hanya apa yang
dilakukan oleh anggota badan secara lahir namun juga perilaku-perilaku hati secara batin.
Mengapa kita harus tahu ilmu tersebut, karena untuk mendapatkan keselamatan di akherat
kelak serta tingginya derajat di dunia dan akherat tak bisa lepas dari tiga hal: keyakinan atau
aqidah yang benar, ibadah yang benar, dan hati yang bersih.
Hal ini semestinya menjadi perhatian bagi setiap orang Muslim. Lebih-lebih semestinya
menjadi perhatian bagi para orang tua untuk lebih mengutamakan ketiga ilmu tersebut bagi
para anaknya. Sudah semestinya ketika anak-anak masih belum akil baligh setiap orang tua
lebih mementingkan ketiga ilmu tersebut dibanding ilmu-ilmu lainnya. Ini dikarenakan ketika
sang anak sudah menginjak masa akil baligh, yang artinya dia telah mukallaf dan
menanggung setiap akibat perbuatannya, maka ia sudah harus melakukan berbagai macam
tuntutan syariat yang akan memberinya pahala bila melakukannya dan memberinya dosa bila
meninggalkannya. Untuk melakukan tuntutan syariat ini mau tidak mau ia harus telah
memiliki dan memahami ilmu-ilmunya yang semestinya telah dipelajari sejak dari kecil.

3. Sinergisitas iman,ilmu dan amal yang dapat saya pahami adalah iman,ilmu dan amal
merupakan satu kesatuan yang utuh tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lain.iman
diindetikan dengan akar dari sebuah pohon yang menopang tegaknya ajaran islam.ilmu
bagaikan batang pohon yang mengeluarkan dahan dan cabang-cabang ilmu
pengetahuan.sedangkan amal ibarat buah dari pohon itu identic dengan teknologi dan
seni.iptek yang dikembangkan diatas nilai-nilai iman dan ilmu akan menghasilkan amal
shalih,bukan kerusakan alam.Jadi,ada 3 unsur utama yang harus ada didalam sikap kita
terhadap agama yaitu iman,ilmu,dan amal.maka tidak akan ada artinya ilmu yang kita punya
kalu tidak melahirkan amal-amal shaleh dalam kehidupan kita,bahkan ilmu yang tidak
bermanfaat.itu bahkan akan menjadi bumerangyang menghancurkan diri kita dan orang-orang
lain disekitar kita.

Anda mungkin juga menyukai