Anda di halaman 1dari 14

Overhead Projector (OHP)

A. Pengertian
Overhead Projector (OHP), yang diterjemahkan projektor lintas kepala adalah projektor yang
dipergunakan untuk memprojeksikan objek diam yang tembus cahaya (transparan). Projeksi
diterima oleh layar atau alternatifnya, sebagai misal dinding. Objek yang dimaksud adalah filem
transparansi (misal: polifinil asetat) yang diberi tulisan atau gambar, sehingga bila diprojeksikan,
pada layar akan tergambar bayangan tulisan atau gambar yang ada pada filem transparansi.
Sesekali objek dapat berupa benda yang tidak tembus cahaya, akan tetapi mempunyai bentuk
tertentu yang bila diprojeksikan akan dapat memvisualisasikan suatu gagasan. Sebagai misal,
gagasan tentang fondasi atau posisi duduk pada suatu diskusi, dapat divisualisasikan dengan
menggunakan beberapa uang logam limapuluh rupiahan, menggambarkan peserta diskusi, dan
sebuah uang logam seratus rupiahan menggambarkan moderator. Letak uang logam limapuluh
rupiahan dapat dipindah-pindahkan sebagai variasi formasi atau posisi dalam suatu diskusi.

B. Anatomi dan Cara Kerja OHP


Pada umumnya OHP terdiri dari bagian-bagian yang antara lain terdiri dari : (l) kotak
bawah/badan, (2) kaca landasan, (3) lensa fresnel, (4) lampu, (5) reflector, (6) tombol, (7) fan
pendingin lampu, (8) kotak atas/kepala, (9) lensa, (10) cermin, (11) batang penyangga, dan (12)
pengatur fokus.
objek (transparan) yang diletakkan di atas kaca landasan (2) mendapat sinar dari lampu (4) untuk
memperkuat cahaya lampu, lampu dilengkapi dengan reflektor (5) sebelum menembus objek,
sinar lampu melewati len¬sa fresnel (3), yang mempunyai si¬fat mengumpulkan sinar. maka
se¬telah menembus objek, cahaya ter¬kumpul dan diterima serta dibias¬kan oleh lensa (9a),
mengenai cer¬min datar (10), yang memantulkan cahaya melewati lensa (9b). oleh lensa (9b)
cahaya dibiaskan ke la¬yar, terjadilah projeksi isi dari fi¬lem transparansi. agar projeksi pada
layar dapat mempunyai ben¬tuk yang sesuai dengan bentuk gambar/tulisan yang ada pada
fi¬lem transparansi, letak layar harus tegak lurus terhadap sumbu lensa 9b (frontal).
C. Kelebihan OHP
Dibandingkan dengan projektor yang lain, OHP mempunyai beberapa kelebihan, antara lain: (1)
ruang presentasi tidak perlu dipergelap, (2) komunikator atau guru dapat selalu menghadap
kepada khalayak atau kelas, (3) pembuatan perangkat lunak (transparansi) relatif mudah, cepat,
dan murah, (4) filem transparansi dapat dipergunakan berulang kali, (5) dapat dipergunakan
sebagai pengganti papan tulis, dengan menulis langsung pada filem transparansi kosong yang
berada pada kaca landasan, sambil OHP dinyalakan.

D. Menggunakan OHP
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan OHP adalah :
l. Tata letak layar terhadap tempat duduk siswa serta posisi OHP perlu disusun sedemikian rupa
sehingga didapatkan bayangan/projeksi yang baik pada layar, oleh sebagian besar kelas.
Penggunaan OHP sebagai kelengkapan pelaksanaan prinsip multi media, fungsi papan tulis
masih sangat dominan. Maka letak layar yang tepat adalah pada salah satu sudut bagian depan
kelas. Dengan demikian papan tulis dapat digunakan secara bebas, berbarengan dengan
pemakaian OHP.
2. Agar diperiksa letak titik sumber tenaga listrik (stop-kontak), dan diperiksa pula tegangannya.
Tegangan sumber harus sama dengan tegangan yang dibutuhkan OHP.
3. Setelah tata letak diperkirakan balk, maka perlu dicoba penyinarannya. Usahakan bentuk
bayangan projeksi pada layar setepat mungkin (frontal dan jelas).
4. Menghidupkan lampu hanya pada waktu menayangkan filem transparansi saja. Pada
pemberian penjelasan materi yang tidak bersangkutan langsung dengan isi transparansi, lampu
dimatikan. Hal itu bukan semata-mata penghematan tenaga listrik dan umur lampu, tetapi yang
lebih penting adalah agar perhatian siswa tidak terbagi, kepada guru dan kepada layar.
5. Setelah selesai menggunakan OHP, dan lampu dimatikan, pada beberapa OHP harus ditunggu
sampai fan pendingin lampu berhenti berputar (otomatis), baru kabel dilepas dari sumber listrik,
dan dapat ditinggalkan.
6. Pada keadaan tidak terpakai, kecuali hubungan dengan sumber listrik dilepas, juga diusahakan
OHP ditutup dengan penutup plastik atau kain, untuk melindungi debu kapur atau kotoran.
E. Presentasi Menggunakan OHT
Untuk presentasi menggunakan transparansi filem (OHT) dapat dilakukan dengan : (1)
transparansi tunggal, (2) transparansi tumpang tindih, (3) transparansi bentuk tutup buka
(masking), dan (4) transparansi bentuk billboarding.
1. Transparansi Tunggal
Tranparansi tunggal, bentuknya sangat sederhana dan hanya memerlukan satu lembar
transparansi saja.
2. Transparansi Tumpang Tindih (Overlay)
Untuk mempresentasikan sekuen, alur cerita, suatu proses, prosedur atau suatu langkah kerja,
ataupun gambar suatu konstruksi gambar dan tulisannya perlu dipisahkan, sehingga dapat
ditayangkan sendiri-sendiri dan dapat pula bersama-sama. OHT tumpang tindih misalnya, dapat
dilakukan hingga rangjap lima, seperti terlukis pada Gambar V-5. Sebuah transparansi dipasang
pada bingkai sebagai dasar, sedangkan empat buah OHT yang lain dipasang berengsel pada ke
empat sisi bingkai sebagai transparansi yang ditumpang-tindihkan. Pembuatan transparansi perlu
didesain dengan cermat, agar setelah ditumpang-tindihkan dapat dipresentasikan dengan balk
serta tepat pada posisi masing-masing. Lebih-lebih bila transparansi dibuat dengan warna.
3. Transparansi Bentuk Tutup Buka (Masking)
Transparansi bentuk tutup buka berisikan terdiri bagian-bagian. Presentasi dilakukan bagian
demi bagian. Bagian yang tidak dipresentasikan ditutup, agar tidak mengganggu perhatian siswa.
Maka OHT kemudian diberi tutup kertas sesuai dengan bagian yang ada secara terpisah.
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam rancangan OHT bentuk tutup buka sbb:
(1) Bila bagian-bagiannya tertata dari atas ke bawah, maka tutup yang diperlukan berupa
selembar kertas yang ditutupkan. Tutup digeser ke bawah, maka bagian pertama tertayangkan,
sedang bagian berikutnya masih tertutup. Kemudian digeser iagi ke bawah, dabn bagian
berikutnya tertayang, dan seterusnya. Cara lain yalah dengan menutup bagian-bagrian yang ada
dengan kertas yang terpisah yang bagian tepinya dilekatkan pada bagian pinggir dari bingkai
transparansi.
(2) Apabila susunan bagian-bagiannya ke samping, maka dengan jalan yang sama dapat
dilakukan, dengan penggeseran ke samping, atau ditutup kertas yang terpisah bagian demi
bagian.
(3) Apabila bagian-bagiannya terdapat pada beberapa tempat yang tidak beraturan, maka
diperlukan tutup yang beryasap seperti gambax berikut.
Posted : Hernowo Adi Nugroho ; 23 03 10
4. Transparansi Bentuk Billboarding
Transparansi bentuk billboarding, bentuknya sama dengan OHT tunggal, hanya transparansi
dilapisi oleh transparansi berwarna pada bagian-bagian tertentu yang perlu penekanan,
transparansi lapisan digunting.
F. Memproduksi Transparansi
Memproduksi tranparansi dapat dipilahkan menjadi 2 jenis, yaitu memproduksi dengan
menggunakan teknik tertentu, dan secara langsung.
1. Memproduksi menggunakan teknik tertentu, antara lain:
a. Menggunakan komputer (printer berwarna)
b. Menggunakan komputer (printer laser)
c. Menggunakan metode Diazo (seperti membuat blue print pada gambar arsitektur)
d. Menggunakan alat Thermofax
e. Menggunakan proses thermal (proses fotocopy)
f. Menggunakan proses fotografi, dan masih banyak teknik yang lain.
2. Memproduksi secara langsung (manual)
Dengan teknik yang sangat sederhana OHT dapat dipersiapkan dengan cepat. Bahan-bahan yang
dapat digunakan adalah :
a. Plastik transparansi film (OHT write on)
b. OHP pen (marker pen) atau spidol, sebaiknya gunakan yang permanen
c. Penghapus, penggaris, selotape, aceton dan kapas.
d. Bingkai (bila perlu)
Posted : Hernowo Adi Nugroho ; 23 03 10

G. Isi Materi Dalam OHT


Rambu-rambu untuk mengembangkan isi materi OHT adalah: (1) satu lembar OHT berisi satu
pengertian yang bulat, (2) berkaitan erat dengan tujuan, (3) gambar dan tulisan cukup besar
untuk dapat diamati dengan mudah, (4) susunan kalimat secara singkat, (5) bila menggunakan
warna, pilih warna yang mudah ditangkap oleh mata, dan batasi jumlah macam warna yang
digunakan, (6) tata letak atau perwajahan disusun secara seimbang dan serasi, (7) untuk
mempresentasikan suatu proses, dianjurkan dengan cara tumpang-tindih, (8) sebelum
dipresentasikan, lakukan uji coba dahulu (bila perlu dilakukan penyempurnaan).
Overhead projector (OHP)
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Media OHP
Overhead projector (OHP) merupakan jenis perangkat keras (hardware) yang sederhana, terdiri atas
sebuah kotak yang bagian atasnya sebagai landasan yang luas untuk meletakkan transparansi yang
memuat materi pengajaran1. Overhead projector dapat menghasilkan cahaya yang amat terang dari
lampu proyektor yang diproyeksikan ke layar OHP. Overhead projector berfungsi untuk
memproyeksikan (menyajikan) transparansi.
Overhead transparancy (OHT ) adalah sarana visual berupa huruf , lambang, gambar, grafis maupun
gabungannya yang dibuat pada bahan tembus pandang atau transparan untuk diproyeksikan pada
sebuah layar atau dinding dengan menggunakan alat yang disebut “overhead projector “ atau OHP.
Over Head Proyektor/Over Head Transparansi (OHP/OHT) Pada dasarnya digunakan untuk
memproyeksikan transparansi ke arah layar yang jaraknya relatif pendek, dengan hasil gambar atau
tulisan yang cukup besar. Proyektor ini direncanakan dibuat untuk dan dapat digunakan oleh guru di
depan kelas dengan penerangan yang normal, sehingga tetap terjadi komunikasi antra siswa dan guru.
Overhead proyektor mulai dikembangkan pada akhir perang dunia ke-2 dan dirancang khusus sebagai
media untuk penggunaan diruang kelas. Hal itu terlihat dari cirinya yang mengandalkan tenaga listrik
dan lampu proyektor untuk memproyeksikan gambar atau benda. Kemudahan dalam
mengoperasikannya, membuat media ini menjadi salah satu media terbaik dan terpopuler yang pernah
dirancang untuk mengajar dan bentuk presentasi lainnya.

Perangkat OHP berbentuk empat persegi panjang dengan bermacam-macam ukuran, yang berisikan
lampu lensa, kaca, kipas angin kecil dan tombol “on & off”. Singkatnya OHP memang sangat sesuai untuk
siapa saja dan dalam kegiatan apa saja karena kemudahan dan portabilitasnya.
Setelah mengetahui penjelasan mengenai OHP adapun kelemahan dan kelebihannya, antara lain :

Kelemahan OHP, antara lain sebagai berikut :


1. Memerlukan persiapan yang matang dan terencana, terutama bila menggunakan teknik-teknik
penyajian yang kompleks.
2. Urutan OHP mudah kacau, karena merupakan urutan yang lepas.
3. OHP merupakan hal yang tak dapat dipisahkan, karena sebuah gambar dalam kertas biasa tidak bisa
diproyeksikan melalui OHP.
4. Membutuhkan keterampilan khusus untuk menuangkan pesan atau ide-ide yang baik pada
transparansi, sehingga mudah dicerna oleh penerima pesan atau pembelajar.

Kelebihan OHP, antara lain sebagai berikut :


1. Praktis, dapat digunakan untuk semua ukuran kelas.
2. Memberikan kemungkinan tatap muka dan pemberi pesan dapat mengamati respons dari penerima
pesan atau pembelajar.
3. Memberikan kemungkinan pada penerima pesan mencatat.
4. Memiliki variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan.
5. Memungkinkan penyajian dengan berbagai kombinasi warna.
6. Program OHT dapat disusun kembali berdasarkan urutan materi dan dapat dipergunakan berulang-
ulang.
7. Tidak diperlukan operator pembantu khusus.
8. Tidak memerlukan penggelapan ruangan.

OHP memiliki beberapa keuntungan utama yang tidak dimiliki oleh media instruksional lain,
diantaranya :
1. Mudah dioperasikan.
2. Memudahkan posisi mengajar.
3. Tidak perlu mengubah cahaya lampu.
4. Hemat waktu.
5. Dapat digunakan kembali.
6. Mudah disimpan.
7. Kemampuan memproyeksikan benda nyata.
8. Kemampuan menggantikan papan tulis.
9. Bebas polusi.
10. Pantulan proyeksi gambar dapat terlihat jelas pada ruangan yang terang.
11. Dapat menjangkau kelompok yang besar.

2.2 Kegunaan Media OHP


Pada dasarnya Overhead Projector (OHP) berguna untuk memproyeksikan transparan ke arah layar yang
jaraknya relatip pendek, dengan hasil gambar/tulisan yang cukup besar. Proyektor ini direncanakan
dibuat untuk dapat digunakan oleh guru di depan kelas dengan penerangan yang normal, sehingga tetap
terjadi komunikasi antara guru dengan siswa.
Adapun kegunaan dari OHP antara lain :
1. Pengganti papan tulis dengan menggunakan pen khusus yang dituliskan pada lembaran
transparan/plastik atau gulungan transparan.
2. Tempat menunjukkan/memproyeksikan transparan yang telah disiapkan sebelumn

3. Tempat menunjukkan bayangan suatu benda.


4. Tempat menunjukkan model-model barang kecil baik dalam bentuk gerak atau diam.
5. Untuk mendemonstrasikan suatu percobaan. Contoh : bagaimana gaya magnet bekerja terhadap
serbuk besi.
6. Untuk menunjukkan diagram aliran suatu sistem tertentu.
7. Untuk memperlihatkan suatu sistem tertentu.

2.3 Jenis-jenis Media OHP


Overhead projector sampai saat ini ada 2 macam, yaitu :
a. OHP type standard (standar lecture haal type)
Pada OHP model ini lampu replektor dan kipas pendingin ditempatkan dalam kotak bagian bawah. Hal
ini yang menyebabkan bentuk dan ukurannya menjadi besar dan mengurangi kepraktisannya. Kepala
proyektor adalah suatu bagian yang berisi lensa – lensa objektif dan kaca pemantul untuk mengarahkan
sinar ke arah layar. Kelebihan OHP jenis ini adalah lebih tahan untuk nyala lebih lama, karena udara
panas akibat nyala lampu dapat dihembuskan keluar oleh kipas angin.
b. OHP type portable ( ringan, mudah dibawa)
Bentuk OHP jenis ini lebih camping dan bersifat portable. Pada OHP jenis ini, lampu proyektor dipasang
menjadi satu dengan lensa. Tipe ini tidak dilengkapi dengan kipas pendingin, jadi, tidak diperlukan lagi
bagian kotak besar seperti pada jenis OHP tipe standar. Oleh karena itu OHP jenis ini dapat dibawa
kemana - mana. Namun, jenis OHP ini mudah panas sehingga jika terlalu lama dinyalakan lampunya
mudah putus.

2.4 Bagian-bagian Pokok Media OHP dan Cara Kerjanya


Saat ini walaupun banyak type dan merk OHP yang dipergunakan, namun bagian-bagian pokok dari OHP
tersebut pada prinsipnya sama. Di bawah ini akan dijelaskan bagian pokok dan cara kerja dari OHP.

a. Kepala Proyektor (Proyector Head).


Kepala Projektor adalah suatu bagian yang berisi lensa-lensa objektive dan kaca pemantul untuk
mengarahkan sinar ke arah layar.
b. Pengontrol Focus (Focus Cotrol)
Dengan memutar-mutar bagian ini kepala proyektor akan bergerak naik/turun untuk memperjelas
(memfocus) gambar pada layar).
c. Tempat transparan/benda yang akan diproyeksikan (projection stage).
d. Lensa fresnel (fresnel lens), yaitu kondensor khusus yang berguna untuk memusatkan cahaya yang
memancar dari lampu ke arah kepala proyeksi.
e. Scroll atau rol penggulung transparan.
Lampu (projection lamp).
Pemantul (reflector).
Kipas pendingin (van).
Rumah/badan proyektor.
Switch/saklar pengatur untuk menghidupkan dan mematikan lampu dan motor pada kipas.

Dari bagian-bagian pokok di atas dapat dijelaskan cara kerja OHP type model stanrd dan model portable,
seperti pada gambar di bawah ini. Posisi / Letak Layar Dengan Ohp. Posisi layar dan letaknya juga harus
diatur, sehingga gambar pada layar tidak miring atau sebagian mengecil. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengatur sinar yang dipancarkan dari proyektor jatuh tegak lurus pada layar. Apabila penyimpanan
proyektor tidak sejajar dengan layar akan menimbulkan distorsi bayangan. Ada dua kemungkinan
distorsi yaitu distorsi horizontal dan distorsi vertikal. Distorsi vertikal disebabkan penyimpanan
proyektor terlalu tinggi dari layar (distorsi kebawah) atau terlalu ke bawah dari posisi layar (distorsi ke
atas). Sedangkan distorsi horizontal disebabkan oleh penyimpanan proyektor terlalu ke kiri atau terlalu
ke kanan dari posisi layar.

2.5 Teknik-Teknik Penyajian Media OHP


1. Pada waktu penggunaan OHP, guru dapat melakukannya sambil berdiri. Pada waktu posisi berdiri
guru jangan menutup OHP terhadap layar maupun menghalangi pandangan siswa terhadap layar.
2. Bila switch/saklar kipas pendinginan dan lampu ditekan, segera sinar OHP menimpa layar. Aturlah
posisi yang sebaik mungkin agar gambar pada layar tidak miring atau kurang datar/simetris.
3. Pada waktu menjelaskan pada transparan di OHP, gunakan penunjuk (pointer) atau pensil ke arah
bagian-bagian penting yang sedang disajikan.
4. Bila selesai tiap tahap penyajian penggunaan OHP dan guru akan menjelaskan lebih lanjut, matikan
terlebih dahulu OHP dan alihkan perhatian siswa dari layar kembali ke guru.
5. Penjelasan lebih lanjut mengenai hal-hal penting perlu ditekankan pada waktu penyajian. Hal-hal yang
rumit (complex) perlu disajikan dengan menggunakan teknik berlapis (overlay) atau memakai penutup
(masking) dan membukanya sedikit demi sedikit.
6. Presentasi dengan menggunakan OHP, untuk membuat penampilan yang lebih menarik.

2.6 Penggunaan Media OHP


a. Dengan alat penunjuk
b. Dengan menggunakan pensil atau pointer, guru dapat menekankan perhatian siswa pada hal-hal yang
dipentingkan. Penunjuk diletakkan di atas transparansi bukan layar.
c. Menulis langsung
d. Menulis di atas transparan pada waktu menyajikan sangat menarik perhatian bahkan pada transparan
yang telah disiapkan sebelumnya, dapat ditambahkan tulisan, pada waktu penyajian dengan pen khusus.
Pen yang digunakan mempunyai spesipikasi warna, ukuran ( kecil, sedang dan besar) dan jenis (prmanen
dan solubel).
e. Menunjukkan dengan membuka sedikit demi sedikit
f. Teknik ini penting untuk mengontrol siswa agar hanya memperhatikan masalah yang disajikan secara
urut, dengan menutup bagian yang belum diproyeksikan.
g. Menjelaskan cara kerja benda
1. Guru dapat menjelaskan cara kerja benda yang kecil, diletakkan di atas OHP, sehingga benda kerja
tersebut dapat dilihat dengan jelas bagaimana letak dan kerja benda yang diproyeksikan.
h. Menunjukkan benda dengan ukuran kecil
i. Dapat juga menjelaskan/ menunjukkan roda gigi yang ukurannya terlalu kecil, sehingga dapat
didemonstrasikan putaran roda gigi.
j. Penyajian dengan tumpang tindih (Overlay)
k. Konsep ide yang rumit dapat disederhanakan dengan cara seperti ini. Lembar transparan pertama
yang telah termuat ide dasar. Ide keterangan berikutnya dapat ditumpangkan pada transparan pertama,
sehingga akan memperjelas dari urutan penyajian tersebut.
l. Menghidupkan dan mematikan
m. Dengan menswitch saklar on-off yang terdapat pada OHP perhatian siswa akan dapat diarahkan, bila
mematikan lampu siswa akan mengarahkan perhatian kepada guru dan bila lampu dihidupkan kembali
perhatian siswa akan terbawa pada layar.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Over Head Proyektor (OHP) adalah peralatan yang paling sederhana, karena peralatan ini hanya
menggunakan sitem lensa (optic) dan elektrik (kipas pendingin dan lampu proyektor). Over Head
Proyektor (OHP) berfungsi untuk memproyeksikan atau menyajikan transparansi.
Dengan menggunakan proyektor, informasi yang disampaikan dapat diproyeksikan di layar, sehingga
informasi berupa tulisan, gambar, bagan akan menjadi lebih besar dan lebih jelas dilihat oleh siswa.
penggunaan media ini menguntungkan karena indera penglihatan dan pendengaran akan sama-sama
diaktifkan melaui sebuah media transparansi yang telah disiapkan.

3.2 Saran
Kami selaku penulis menyarankan kepada pembaca bahwa Media OHP merupakan salah satu metode
pengajaran Matematika yang bisa kita berikan kepada siswa, tapi dalam aplikasinya tidak semua materi
pembelajaran Matematika bisa menggunakan media OHP

Diposkan oleh Nur Bahri di 06.13

Kirimkan Ini lewat Email


Komponen utama sistem media transparansi OHP terdiri dari penyaji atau pengajar, program
transparansi OHP, alat-alat proyeksi yang meliputi overhead projector   dan layar OHP, dan
yang terakhir penerima pesan (pebelajar).

Sistem overhead projector   menunjukan kemajuan yang pesat dalam masa


dasawarsa terakhir, sehingga perangkat visual ini banyak dipakai dimana-mana
overhead merupakan jenis perangkat keras yang sederhana,terdiri atas sebuah kotak
yang bagian atasnya sebagai landasan yang luas untuk meletakkan transparansi yang
memuat materi pengajaran. Overhead proyektor dapat menghasilkan cahaya yang
amat terang dari lampu proyektor yang diproyeksikan ke layar OHP.
Di dalam buku yang saya kutip dari Hujair AH Sanaky (2010,123) menggunakan
overhead projector   perlu mengetahui beberapa hal yaitu (1) komponen utama dari
sistem media transparansi OHP, (2) menggunakan overhead projector   tranparansi ,
(3)  pembuatan program transparansi OHP dan (4) perawatan transparansi OHP.
Komponen utama sistem media transparansi OHP terdiri dari penyaji atau
pengajar, program transparansi OHP, alat-alat proyeksi yang meliputi overhead
projector   dan layar OHP, dan yang terakhir penerima pesan (pebelajar).
Penyaji atau pengajar merupakan bagian integral dari proses komunikasi yang
berfungsi menyajikan informasi pada transparansi dan mengomunikasikan informasi
yang terkandung dalam bentuk kata-kata lisan atau verbal kepada pembelajar.
Komponen transparansi OHP terdiri dari: (1)palstik transparan, atau (2) film asetat yang
memuat pesan instruksional beruapa simbol-simbol komunikasi,berupa tulisan
,gambar,atau tulisan dan gambar,diagram,sketsa dan lain lain

OHP taransparansi dapat digunakan untuk memvisualisasikan konsep,fakta,garis besar


atau ringkasan suatu masalah yang akan dibahas pada kelompok kecil,sedang maupun
kelompok besar. OHP transparansi tersebut terdiri dari:
1.    Transparansi OHP : sebuah plastik transparan atau film asetat yang berisi materi
pelajaran disebut perangkat lunak. Komponen ini apabila berdiri sendiri belum dapat
dikatakan sebagai media pembelajaran tetapi sebagai perangkat lunak walaupun ada
juga yang mengkategorikan tranparansi yang berisi materi pelajaran sebagai perangkat
keras.
2.    OHP sebagai alat untuk memproyeksikan tranparansi yang berisi materi pelajaran,
disebut perangkat keras (hardware) komponen ini apabila berdiri sendiri belum dapat
dikatakan sebagai media pembelajaran, tetapi sebagai alat perangkat keras.
3.    Kedua komponen ini  terdiri dari transparansi yang berisi materi pelajaran dan OHP
merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam kedudukannya sebagai media
pembelajaran,apabila telah berfungsi memproyeksikan materi pelajaran tersebut ke
layar OHP.

Overhead projector   merupakan sebuah alat proyektor yang berbentuk sebuah


kotak dengan sebuah lensa diatasnya. Pada bagian atas terdapat kaca landasan yang
berfungsi sebagai landasan yang luas untuk meletakkan transparan. Cahaya yang
dihasilkan amat terang menorot dari dalam kotak dibiaskan ke lensa.
Sistem pemantulan cahaya menghasilkan berkas cahaya berbelok 90° melewati
bahu pengajar. Sistem optiknya efisien yang menghasilkan cahaya amat terang,apabila
digunakn tanpa penggelapan ruangan. Dengan sistem penyinaran yang amat terang
dapat memproyeksikan tulisan,gambar, atau tulisan dan gambar yang ada pada
transparansi dengan baik ke layar.
OHP salah satu alat optik dan elektronik. Komponen pokok peralatan tersebut
terdiri dari : (1) Lampu OHP berfungsi sebagai sumber cahaya. (2) Lensa berfungsi
untuk memantulkan sinar lampu OHP kelayar. (3) Kaca alas tranparan berfungsi untuk
meletakkan transparansi yang akan diproyeksikan. (4) Pengatur fokus berfungsi untuk
mengatur ketajaman tulisan,gambar yang diproyeksikan ke layar OHP.

Dalam merancang media OHP, maka hal-hal yang harus diperhatikan adalah:
a.  Kesederhanaan (Siplicity)
                   Untuk OHP, maka peta gambar maupun diagram harus sederhana dan
dibatasi pada hal-hal yang penting saja. Konsep materinya (isi pesan) harus mudah
ditangkap dan dipahami. Tulisannya harus jelas dan mudah dibaca, mudah ditangkap
dan mudah dipahami. Kalimatnya sederhana dan bermakna. Huruf yang dipakai
biasanya huruf yang sederhana dan jelas, bukan huruf artistik yang dapat
membingungkan.

b. Kekompakan (Unity)
                   Kekompakan mengandung makna ada jalinan yang harmonis antara
bagian-bagian visual dalam kesatuan fungsinya secara keseluruhan. Jalinan hubungan
bagian dapat dinyatakan dalam bentuk tanda-tanda penunjuk seperti panah dan tanda-
tanda visual seperti garis, bentuk, warna, dan ruangan.
c.Penonjolan (Emphasis)
                   Kadang diperlukan penonjolan tertentu hingga menjadi pusat perhatian. Ini
dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya dengan memperbesar, memperjelas ,
mewarnai, menghilangkan informasi pada unsur atau bagian lain. Dalam teknik
penyajian hal ini juga dapat dilakukan dengan cara menutup bagian yang lain,
meletakkan pointer dan sebagainya.

d. Keseimbangan(Balance)
                   Ada dua bentuk keseimbangan, yaitu keseimbangan formal dan
keseimbangan informal. Suatu desain dikatakan mempunyai keseimbangan formal bila
dapat dibayangkan adanya garis yang membagi bentuk visual secara simetris.
Keseimbangan formal memberi kesan statis dan resmi untuk menata huruf pada
caption atau titling. Desain yang mempunyai keseimbangan informal biasanya
menganut pola asimetris atau diagonal. Keseimbangan informal memberikan kesan
dinamis dan biasanya mempunyai daya penarik perhatian yang lebih kuat.
                 Kemajuan dan peranan teknologi sudah sangat menonjol saat ini. Pendidikan
saat ini dihadapkan pada penguasaan alat-alat teknologi, perlengkapan pendidikan dan
media pembelajaran oleh pendidik, baik yang sederhana maupun yang sudah mulai
kompleks atau sulit tapi yang perlu diperhatikan adalah semua peralatan dan
perlengkapan sekolah tersebut harus disesuaikan dengan tuntutan kurikulum dengan
materi, metode dan tingkat kemampuan pembelajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Tema ini dipilih karena penggunaan OHP dilingkungan lembaga
pendidikan banyak kita jumpai karena memang pengoperasiannya mudah serta efisien
mengingat itu memang tujuan daripada media.
                 Media ini tidak hanya digunakan dilingkungan lembaga pendidikan tetapi
juga di lingkungan masyarakat luas, dalam pendidikan media ini digunakan untuk
menyampaikan materi yang akan disampaikan oleh pendidik kepada peserta didik
melalui sebuah layar tanpa harus pendidik menerangkan dengan metode ceramah atau
hanya menulis di media papan. Cara menggunakannya juga sangat mudah hanya
menggunakan sebuah transparansi dan media OHP saja, hal ini memudahkan pendidik
pada segi efisiensi , karena pendidik tidak perlu membawa buku yang mencakup semua
materi hanya perlu membawa transparansi yang mencakup bab atau materi yang akan
disampaikan.
                 Melalui OHP pendidik hanya perlu menampilkan informasi-informasi yang
penting saja, selanjutnya pengembangan dari peserta didik itu sendiri sehingga
memungkinkan interaksi antara pendidik dan peserta didik dalam penyampaian materi,
selain itu transparansi bisa dipakai secara berulang sehingga tahan lama dan dapat
digunakan untuk tahun ajar selanjutnya.
                 Melalui OHP pembelajar dimudahkan dalam penerimaan materi karena
tranparansi OHP berisi inti informasi,pokok-pokok secara sistematik sehingga
memudahkan pembelajar untuk memahami materi selain itu media ini juga memberikan
variasi dalam belajar jadi pembelajar tidak jenuh karena memakai media yang berbeda
sehingga menambah motivasi belajar pembelajar.

Kelemahan dan Kelebihan OHP

  Kelebihan penggunaan OHP

Overhead proyektor merupakan salah satu media yang sangat mudah diperoleh oleh setiap orang.
Hanya dengan menekan tombol on atau off lalu menyesuaikan lensa agar proyeksinya terfokus pada
layar maka OHP telah siap digunakan.
OHP memiliki beberapa keuntungan utama yang tidak dimiliki oleh media instruksional lain,
diantaranya : 

1.  Mudah dioperasikan.

2.  Memudahkan posisi mengajar

3. Tidak perlu mengubah cahaya lampu

4.  Hemat waktu

5.  Dapat digunakan kembali

6.  Mudah disimpan

7.  Kemampuan memproyeksikan benda nyata

8.  Kemampuan menggantikan papan tulis

9.  Bebas polusi

10.Pantulan proyeksi gambar dapat terlihat jelas pada ruangan yang terang.

11. Dapat menjangkau kelompok yang besar.

         

    Kelemahan penggunaan OHP

           Kelemahan OHP diantaranya tidak bisa dipakai, dalam kondisi atau keadaan     tertentu, misalnya
saja OHP memerlukan tenaga listrik untuk menyalakan dan tergantung pada plastik bening yang
digunakan untuk transparansi. OHP juga menuntut perhatian khusus untuk menghindari kerusakan pada
saat medium digunakan.
              Kelemahan lainnya adalah bahwa OHP tidak memproyeksikan tulisan atau gambar langsung dari
buku, majalah, dsb. Sebelum diproyeksikan bahan- bahan tersebut harus diproduksi diatas sebuah
transparansi. Disamping itu transparansi hanya dapat menampilkan gerakan-gerakan yang sangat
terbatas.

Anda mungkin juga menyukai