Overhead Projector
Overhead Projector
A. Pengertian
Overhead Projector (OHP), yang diterjemahkan projektor lintas kepala adalah projektor yang
dipergunakan untuk memprojeksikan objek diam yang tembus cahaya (transparan). Projeksi
diterima oleh layar atau alternatifnya, sebagai misal dinding. Objek yang dimaksud adalah filem
transparansi (misal: polifinil asetat) yang diberi tulisan atau gambar, sehingga bila diprojeksikan,
pada layar akan tergambar bayangan tulisan atau gambar yang ada pada filem transparansi.
Sesekali objek dapat berupa benda yang tidak tembus cahaya, akan tetapi mempunyai bentuk
tertentu yang bila diprojeksikan akan dapat memvisualisasikan suatu gagasan. Sebagai misal,
gagasan tentang fondasi atau posisi duduk pada suatu diskusi, dapat divisualisasikan dengan
menggunakan beberapa uang logam limapuluh rupiahan, menggambarkan peserta diskusi, dan
sebuah uang logam seratus rupiahan menggambarkan moderator. Letak uang logam limapuluh
rupiahan dapat dipindah-pindahkan sebagai variasi formasi atau posisi dalam suatu diskusi.
D. Menggunakan OHP
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan OHP adalah :
l. Tata letak layar terhadap tempat duduk siswa serta posisi OHP perlu disusun sedemikian rupa
sehingga didapatkan bayangan/projeksi yang baik pada layar, oleh sebagian besar kelas.
Penggunaan OHP sebagai kelengkapan pelaksanaan prinsip multi media, fungsi papan tulis
masih sangat dominan. Maka letak layar yang tepat adalah pada salah satu sudut bagian depan
kelas. Dengan demikian papan tulis dapat digunakan secara bebas, berbarengan dengan
pemakaian OHP.
2. Agar diperiksa letak titik sumber tenaga listrik (stop-kontak), dan diperiksa pula tegangannya.
Tegangan sumber harus sama dengan tegangan yang dibutuhkan OHP.
3. Setelah tata letak diperkirakan balk, maka perlu dicoba penyinarannya. Usahakan bentuk
bayangan projeksi pada layar setepat mungkin (frontal dan jelas).
4. Menghidupkan lampu hanya pada waktu menayangkan filem transparansi saja. Pada
pemberian penjelasan materi yang tidak bersangkutan langsung dengan isi transparansi, lampu
dimatikan. Hal itu bukan semata-mata penghematan tenaga listrik dan umur lampu, tetapi yang
lebih penting adalah agar perhatian siswa tidak terbagi, kepada guru dan kepada layar.
5. Setelah selesai menggunakan OHP, dan lampu dimatikan, pada beberapa OHP harus ditunggu
sampai fan pendingin lampu berhenti berputar (otomatis), baru kabel dilepas dari sumber listrik,
dan dapat ditinggalkan.
6. Pada keadaan tidak terpakai, kecuali hubungan dengan sumber listrik dilepas, juga diusahakan
OHP ditutup dengan penutup plastik atau kain, untuk melindungi debu kapur atau kotoran.
E. Presentasi Menggunakan OHT
Untuk presentasi menggunakan transparansi filem (OHT) dapat dilakukan dengan : (1)
transparansi tunggal, (2) transparansi tumpang tindih, (3) transparansi bentuk tutup buka
(masking), dan (4) transparansi bentuk billboarding.
1. Transparansi Tunggal
Tranparansi tunggal, bentuknya sangat sederhana dan hanya memerlukan satu lembar
transparansi saja.
2. Transparansi Tumpang Tindih (Overlay)
Untuk mempresentasikan sekuen, alur cerita, suatu proses, prosedur atau suatu langkah kerja,
ataupun gambar suatu konstruksi gambar dan tulisannya perlu dipisahkan, sehingga dapat
ditayangkan sendiri-sendiri dan dapat pula bersama-sama. OHT tumpang tindih misalnya, dapat
dilakukan hingga rangjap lima, seperti terlukis pada Gambar V-5. Sebuah transparansi dipasang
pada bingkai sebagai dasar, sedangkan empat buah OHT yang lain dipasang berengsel pada ke
empat sisi bingkai sebagai transparansi yang ditumpang-tindihkan. Pembuatan transparansi perlu
didesain dengan cermat, agar setelah ditumpang-tindihkan dapat dipresentasikan dengan balk
serta tepat pada posisi masing-masing. Lebih-lebih bila transparansi dibuat dengan warna.
3. Transparansi Bentuk Tutup Buka (Masking)
Transparansi bentuk tutup buka berisikan terdiri bagian-bagian. Presentasi dilakukan bagian
demi bagian. Bagian yang tidak dipresentasikan ditutup, agar tidak mengganggu perhatian siswa.
Maka OHT kemudian diberi tutup kertas sesuai dengan bagian yang ada secara terpisah.
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam rancangan OHT bentuk tutup buka sbb:
(1) Bila bagian-bagiannya tertata dari atas ke bawah, maka tutup yang diperlukan berupa
selembar kertas yang ditutupkan. Tutup digeser ke bawah, maka bagian pertama tertayangkan,
sedang bagian berikutnya masih tertutup. Kemudian digeser iagi ke bawah, dabn bagian
berikutnya tertayang, dan seterusnya. Cara lain yalah dengan menutup bagian-bagrian yang ada
dengan kertas yang terpisah yang bagian tepinya dilekatkan pada bagian pinggir dari bingkai
transparansi.
(2) Apabila susunan bagian-bagiannya ke samping, maka dengan jalan yang sama dapat
dilakukan, dengan penggeseran ke samping, atau ditutup kertas yang terpisah bagian demi
bagian.
(3) Apabila bagian-bagiannya terdapat pada beberapa tempat yang tidak beraturan, maka
diperlukan tutup yang beryasap seperti gambax berikut.
Posted : Hernowo Adi Nugroho ; 23 03 10
4. Transparansi Bentuk Billboarding
Transparansi bentuk billboarding, bentuknya sama dengan OHT tunggal, hanya transparansi
dilapisi oleh transparansi berwarna pada bagian-bagian tertentu yang perlu penekanan,
transparansi lapisan digunting.
F. Memproduksi Transparansi
Memproduksi tranparansi dapat dipilahkan menjadi 2 jenis, yaitu memproduksi dengan
menggunakan teknik tertentu, dan secara langsung.
1. Memproduksi menggunakan teknik tertentu, antara lain:
a. Menggunakan komputer (printer berwarna)
b. Menggunakan komputer (printer laser)
c. Menggunakan metode Diazo (seperti membuat blue print pada gambar arsitektur)
d. Menggunakan alat Thermofax
e. Menggunakan proses thermal (proses fotocopy)
f. Menggunakan proses fotografi, dan masih banyak teknik yang lain.
2. Memproduksi secara langsung (manual)
Dengan teknik yang sangat sederhana OHT dapat dipersiapkan dengan cepat. Bahan-bahan yang
dapat digunakan adalah :
a. Plastik transparansi film (OHT write on)
b. OHP pen (marker pen) atau spidol, sebaiknya gunakan yang permanen
c. Penghapus, penggaris, selotape, aceton dan kapas.
d. Bingkai (bila perlu)
Posted : Hernowo Adi Nugroho ; 23 03 10
Perangkat OHP berbentuk empat persegi panjang dengan bermacam-macam ukuran, yang berisikan
lampu lensa, kaca, kipas angin kecil dan tombol “on & off”. Singkatnya OHP memang sangat sesuai untuk
siapa saja dan dalam kegiatan apa saja karena kemudahan dan portabilitasnya.
Setelah mengetahui penjelasan mengenai OHP adapun kelemahan dan kelebihannya, antara lain :
OHP memiliki beberapa keuntungan utama yang tidak dimiliki oleh media instruksional lain,
diantaranya :
1. Mudah dioperasikan.
2. Memudahkan posisi mengajar.
3. Tidak perlu mengubah cahaya lampu.
4. Hemat waktu.
5. Dapat digunakan kembali.
6. Mudah disimpan.
7. Kemampuan memproyeksikan benda nyata.
8. Kemampuan menggantikan papan tulis.
9. Bebas polusi.
10. Pantulan proyeksi gambar dapat terlihat jelas pada ruangan yang terang.
11. Dapat menjangkau kelompok yang besar.
Dari bagian-bagian pokok di atas dapat dijelaskan cara kerja OHP type model stanrd dan model portable,
seperti pada gambar di bawah ini. Posisi / Letak Layar Dengan Ohp. Posisi layar dan letaknya juga harus
diatur, sehingga gambar pada layar tidak miring atau sebagian mengecil. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengatur sinar yang dipancarkan dari proyektor jatuh tegak lurus pada layar. Apabila penyimpanan
proyektor tidak sejajar dengan layar akan menimbulkan distorsi bayangan. Ada dua kemungkinan
distorsi yaitu distorsi horizontal dan distorsi vertikal. Distorsi vertikal disebabkan penyimpanan
proyektor terlalu tinggi dari layar (distorsi kebawah) atau terlalu ke bawah dari posisi layar (distorsi ke
atas). Sedangkan distorsi horizontal disebabkan oleh penyimpanan proyektor terlalu ke kiri atau terlalu
ke kanan dari posisi layar.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Over Head Proyektor (OHP) adalah peralatan yang paling sederhana, karena peralatan ini hanya
menggunakan sitem lensa (optic) dan elektrik (kipas pendingin dan lampu proyektor). Over Head
Proyektor (OHP) berfungsi untuk memproyeksikan atau menyajikan transparansi.
Dengan menggunakan proyektor, informasi yang disampaikan dapat diproyeksikan di layar, sehingga
informasi berupa tulisan, gambar, bagan akan menjadi lebih besar dan lebih jelas dilihat oleh siswa.
penggunaan media ini menguntungkan karena indera penglihatan dan pendengaran akan sama-sama
diaktifkan melaui sebuah media transparansi yang telah disiapkan.
3.2 Saran
Kami selaku penulis menyarankan kepada pembaca bahwa Media OHP merupakan salah satu metode
pengajaran Matematika yang bisa kita berikan kepada siswa, tapi dalam aplikasinya tidak semua materi
pembelajaran Matematika bisa menggunakan media OHP
Dalam merancang media OHP, maka hal-hal yang harus diperhatikan adalah:
a. Kesederhanaan (Siplicity)
Untuk OHP, maka peta gambar maupun diagram harus sederhana dan
dibatasi pada hal-hal yang penting saja. Konsep materinya (isi pesan) harus mudah
ditangkap dan dipahami. Tulisannya harus jelas dan mudah dibaca, mudah ditangkap
dan mudah dipahami. Kalimatnya sederhana dan bermakna. Huruf yang dipakai
biasanya huruf yang sederhana dan jelas, bukan huruf artistik yang dapat
membingungkan.
b. Kekompakan (Unity)
Kekompakan mengandung makna ada jalinan yang harmonis antara
bagian-bagian visual dalam kesatuan fungsinya secara keseluruhan. Jalinan hubungan
bagian dapat dinyatakan dalam bentuk tanda-tanda penunjuk seperti panah dan tanda-
tanda visual seperti garis, bentuk, warna, dan ruangan.
c.Penonjolan (Emphasis)
Kadang diperlukan penonjolan tertentu hingga menjadi pusat perhatian. Ini
dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya dengan memperbesar, memperjelas ,
mewarnai, menghilangkan informasi pada unsur atau bagian lain. Dalam teknik
penyajian hal ini juga dapat dilakukan dengan cara menutup bagian yang lain,
meletakkan pointer dan sebagainya.
d. Keseimbangan(Balance)
Ada dua bentuk keseimbangan, yaitu keseimbangan formal dan
keseimbangan informal. Suatu desain dikatakan mempunyai keseimbangan formal bila
dapat dibayangkan adanya garis yang membagi bentuk visual secara simetris.
Keseimbangan formal memberi kesan statis dan resmi untuk menata huruf pada
caption atau titling. Desain yang mempunyai keseimbangan informal biasanya
menganut pola asimetris atau diagonal. Keseimbangan informal memberikan kesan
dinamis dan biasanya mempunyai daya penarik perhatian yang lebih kuat.
Kemajuan dan peranan teknologi sudah sangat menonjol saat ini. Pendidikan
saat ini dihadapkan pada penguasaan alat-alat teknologi, perlengkapan pendidikan dan
media pembelajaran oleh pendidik, baik yang sederhana maupun yang sudah mulai
kompleks atau sulit tapi yang perlu diperhatikan adalah semua peralatan dan
perlengkapan sekolah tersebut harus disesuaikan dengan tuntutan kurikulum dengan
materi, metode dan tingkat kemampuan pembelajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Tema ini dipilih karena penggunaan OHP dilingkungan lembaga
pendidikan banyak kita jumpai karena memang pengoperasiannya mudah serta efisien
mengingat itu memang tujuan daripada media.
Media ini tidak hanya digunakan dilingkungan lembaga pendidikan tetapi
juga di lingkungan masyarakat luas, dalam pendidikan media ini digunakan untuk
menyampaikan materi yang akan disampaikan oleh pendidik kepada peserta didik
melalui sebuah layar tanpa harus pendidik menerangkan dengan metode ceramah atau
hanya menulis di media papan. Cara menggunakannya juga sangat mudah hanya
menggunakan sebuah transparansi dan media OHP saja, hal ini memudahkan pendidik
pada segi efisiensi , karena pendidik tidak perlu membawa buku yang mencakup semua
materi hanya perlu membawa transparansi yang mencakup bab atau materi yang akan
disampaikan.
Melalui OHP pendidik hanya perlu menampilkan informasi-informasi yang
penting saja, selanjutnya pengembangan dari peserta didik itu sendiri sehingga
memungkinkan interaksi antara pendidik dan peserta didik dalam penyampaian materi,
selain itu transparansi bisa dipakai secara berulang sehingga tahan lama dan dapat
digunakan untuk tahun ajar selanjutnya.
Melalui OHP pembelajar dimudahkan dalam penerimaan materi karena
tranparansi OHP berisi inti informasi,pokok-pokok secara sistematik sehingga
memudahkan pembelajar untuk memahami materi selain itu media ini juga memberikan
variasi dalam belajar jadi pembelajar tidak jenuh karena memakai media yang berbeda
sehingga menambah motivasi belajar pembelajar.
Overhead proyektor merupakan salah satu media yang sangat mudah diperoleh oleh setiap orang.
Hanya dengan menekan tombol on atau off lalu menyesuaikan lensa agar proyeksinya terfokus pada
layar maka OHP telah siap digunakan.
OHP memiliki beberapa keuntungan utama yang tidak dimiliki oleh media instruksional lain,
diantaranya :
10.Pantulan proyeksi gambar dapat terlihat jelas pada ruangan yang terang.
Kelemahan OHP diantaranya tidak bisa dipakai, dalam kondisi atau keadaan tertentu, misalnya
saja OHP memerlukan tenaga listrik untuk menyalakan dan tergantung pada plastik bening yang
digunakan untuk transparansi. OHP juga menuntut perhatian khusus untuk menghindari kerusakan pada
saat medium digunakan.
Kelemahan lainnya adalah bahwa OHP tidak memproyeksikan tulisan atau gambar langsung dari
buku, majalah, dsb. Sebelum diproyeksikan bahan- bahan tersebut harus diproduksi diatas sebuah
transparansi. Disamping itu transparansi hanya dapat menampilkan gerakan-gerakan yang sangat
terbatas.