Anda di halaman 1dari 19

RESUME

A. TUGAS 1 (INTERIOR)
a. Pengertian Interior
Interior merupakan bagian dalam sebuah ruangan yang berupa tatanan fisik
seperti perabotan untuk memenuhi kebutuhan sarana ruangan tersebut.
b. Tujuan Interior
1) Memperbaiki fungsi
Proses dari membuat sebuah fungsi utama dalam satu ruangan benar-benar
efektif dibutuhkan konsep desain interior lebih maksimal. Dibutuhkan
ketersediaan opsi tepat yang semuanya bisa dipakai untuk mencoba apa langkah
tepat dalam menciptakan satu tema ruangan baru.
Kualitas dari desainer interior menjadi satu opsi tepat untuk menghasilkan
satu bidang ruangan sebuah rumah, kantor, dan bangunan lainnya untuk merubah
struktur secara total ataupun hanya sebagian saja.
2) Memperkaya nilai estetika
Cukup menarik ketika nilai estetika masih diperhitungkan untuk menciptakan
satu ruangan. Pada faktanya standar membuat desain interior membutuhkan
informasi lebih lengkap dan gambaran rangka dari satu konsep desain interior
lebih optimal lagi.
Dalam satu ruangan pastinya ada tema terbaik yang diusung memakai
beberapa pertimbangan. Dari sinilah ada bagian tepat dimana Anda bisa
mengelola apa saja tahapan utama dari membuat sebuah bidang terbaik untuk
menciptakan satu ruangan baru dan lebih optimal lagi.
3) Meningkatkan aspek psikologis sebuah ruangan
Tidak hanya fokus pada satu bentuk saja, akan tetapi ada sebuah aspek
psikologis yang sekarang diperhitungkan untuk sebuah bentuk desain ruangan
lebih menarik. Dalam hal ini peningkatan aspek psikologis masih harus
diperhitungkan untuk mencakup aspek-aspek utama dari menghasilkan
perubahan bentuk.
Penambahan atau pun pengurangan masih menjadi proses utama yang selama
ini dipakai untuk satu desain ruangan lebih optimal.
Dalam hal ini ada bagian tepat yang semuanya diperhitungkan untuk mengenali
apa saja cara-cara terbaik dalam menghasilkan satu desain berbeda.

c. Perbedaan Interior Dan Eksterior


1) Berdasarkan Fungsinya
Perbedaan desain interior dan eksterior adalah pada fungsinya, yaitu kalau
desain eksterior lebih fokus ke model dan bentuk rumah, ada beberapa jenis
konsep desain eksterior, diantaranya adalah desain eksterior minimalis modern,
mediterania, rumah tropis, rumah etnis/ rumah adat dan juga rumah klasik dengan
mengadopsi desain gaya eropa.
Sedangkan, desain interior lebih ke tata ruang dan penempatan perabotan
rumah seperti penempatan kursi, televisi, meja, dan sebagainya. Dalam mendesain
interior maupun eksterior, disarankan menggunakan jasa arsitek. Karena, dalam
bidang ini arsitek mempunyai kemampuan lebih dalam mengatur maupun
mengolah rumah menjadi lebih indah dan nyaman saat di tempati.

2) Berdasarkan Materialnya
Kualitas bahan antara eksterior dan interior pun juga berbeda, terutama
kualitas plesteran, acian, dan juga cat. Umumnya, bagian eksterior memiliki
kualitas yang lebih baik di bandingkan yang interior, karena eksterior memiliki
peran penting dalam melindungi rumah. baik dari gangguan sinar matahari
maupun air hujan.
Tentu saja , dibagian eksterior harus di kasih pelapis atau cat dengan kualitas
yang lebih baik dari interior selain membuat tampilan semakin indah juga
menjaga beberapa hal seperti yang di sebutkan diatas. Banyak orang yang
berlomba-lomba membuat rumah tinggal mereka dengan hanya memperhatikan
eksteriornya saja, tanpa memperhatikan interior dengan baik.
B. TUGAS 2 (ELEMEN PEMBENTUK RUANG DAN KONSEP INTERIOR)
a. Pengertian Elemen Pembentuk Ruang
Elemen pembentuk ruang interior adalah unsur-unsur yang harus ada dalam
interior Satu dan yang lainnya saling ketergantungan. Apabila salah satu di antaranya
tidak ada maka ia bukanlah interior. Karena ketika satu elemen ini hilang ruangan
tidak bisa berfungsi dan dapat dipergunakan dengan baik.
b. Elemen – Elemen Pembentuk Ruang
1) Lantai
Lantai merupakan bagian paling bawah dalam sebuah ruang. Ia berfungsi
untuk membentuk karakter dan menunjang aktivitas yang ada di dalam ruangan
tersebut. Sebagai pembentuk karakter, lantai juga memiliki dampak psikologi
yang berbeda-beda tergantung material apa yang digunakan. Lantai yang
menggunakan granit, marmer, keramik dan plester akan membentuk dan
melahirkan suasana ruang yang terasa lebih dingin. Sementara lantai dengan
material kayu akan membentuk dan menciptakan suasana ruang yang lebih
hangat.
2) Dinding
Dinding adalah elemen pembentuk ruang interior selanjutnya. Ia merupakan
elemen interior bagian tengah antara plafon dan lantai. Selain memiliki fungsi
sebagai pembentuk dan pemisah ruang, dalam desain interior dinding juga
merupakan focal point dan menjadi salah satu elemen yang bisa didekorasi untuk
meningkatkan daya tarik ruang itu sendiri.
3) Plafond
Plafond atau ceiling merupakan bagian paling atas, batasan antara ruang di
bawah atap dengan dinding yang memiliki ketinggian bervariasi sesuai dengan
kebutuhan. Tinggi plafon umumnya adalah 280-400 cm, atau dalam beberapa
situasi bisa lebih pendek dan lebih tinggi dari itu. Kuncinya adalah tergantung
kebutuhan.
Plafon berfungsi menyembunyikan area instalasi listrik dan struktur atap
sehingga ruangan terlihat lebih indah dan menarik secara visual. Plafon tidak
hanya berfungsi sebagai nilai estetik. Ia juga memiliki fungsi untuk menahan
panas dari atap sehingga udara dalam ruangan dapat lebih terkontrol. Selain itu,
plafon juga memiliki peran sebagai akustik ruang.
4) Pintu
Pintu ruang musik adalah bagian yang paling rawan sebab pintu itu
kemungkinan diperlukan untuk dibuka-tutup. Agar aktivitasnya tidak terganggu
meski pintu dalam keadaan dibuka – tutup, maka pintu tidak cukup hanya
diselasaikan dengan material tebal, berat dan massif, namun harus berupa
pintuganda dengan ruang antara di tengah keduanya. Ruang antara ini dibuat
dalamluasan yang cukup bagi orang untuk tinggal sementara didalamnya, sebelum
akhirnya membuka pintu berikutnya.
5) Jendela
Dengan kondisi iklim tropis seperti Indonesia, harus dapat mengendalikan
iklim, langkah yang ditempuh agar sirkulasi udara berjalan prima dan intensitas
panas dapat teredam dengan baik. Salah satu agar langkah ini berhasil adalah
dengan meletakan jendela secara teliti, karena 46 jendela adalah medium
masuknya udara luar dan cahaya matahari ke ruangan.

DESAIN-DESAIN INTERIOR

 Desain interior skandinavia

Gaya desain interior Skandinavia atau juga dikenal sebagai gaya Nordik,
adalah salah satu pilihan gaya interior terbaik di masa sekarang.

 Desain interior modern

Desain interior modern mengacu pada bangunan yang sederhana, desain yang
minimalis, pemilihan warna yang netral dan monokromatik, tidak memiliki pola atau
motif yang rumit, serta menggunakan material alami seperti batu, kayu, dan kulit
yang terkadang dipadukan dengan material solid seperti logam, kaca, dan baja.
 Desain interior tradisional

Gaya tradisional jauh dari kesan formal, dan lebih mengedepankan suasana
santai. Ruangan tradisional bukanlah “arena” untuk menampilkan karya seni modern
atau perabotan metal, besi, dan atau stainless steel.

 Desain interior vintage

Desain interior bergaya vintage adalah furnitur dan ornamen dekorasinya


memiliki tampilan yang un-finished dan worn out (telah dipakai).

 Desain interior shabby chic

Desain interior shabby chic fungsinya memanfaatkan furnitur dan perabotan


yang tampak kuno dan menunjukkan tanda-tanda yang jelas menua.

 Desain interior bohemian

Gaya bohemian adalah gaya yang dekat dengan alam. Gaya bohemian kerap
memasukkan unsur alam pada dekorasi ruangan.

 Desain interior kontemporer

Gaya interior kontemporer menampilkan suasana ruang yang rapi dan bersih.
Sebuah gaya desain yang bisa dikatakan merepresentasikan masa kini.

 Desain interior industrial

Desain interior industrial ditandai dengan kesan kuat pada suatu ruangan
yang unfinished, atau kesan membiarkan segala sesuatunya hadir dan tampak belum
selesai. Dinding bata ekspos, material besi, piping atau pemipaan yang terbuka,
konstruksi langit-langit terbuka dan sebagainya.

 Desain interior minimalis

Minimalis identik dengan segala sesuatu yang simpel, fungsional, dan tertata
rapi. Ini juga berhubungan dengan kemajuan teknologi.
 Desain interior transisi

Desain interior rumah transisi merupakan perpaduan dari gaya tradisional dan
modern. Pengurangan ornamen dan dekorasi dengan aksesori minimal membuat
fokus pada kesederhanaan dan teknologi pada desain.

 Desain interior mid century modern

Desain mid-century modern ini menekankan pada hal-hal yang sederhana dan
tidak rumit, estetika segar yang muncul dari keinginan untuk mendorong era pasca
perang Amerika menuju ke era modern, dan desain perombakan melalui gaya baru
yang berani.

 Desain interior nautical

Nautical style atau gaya nautical adalah gaya interior yang melahirkan
suasana atau atmosfer ruang dengan nuansa berlibur di pantai.

 Desain interior rustic

Gaya rustic adalah gaya yang lebih memusatkan diri pada finishing façade
menggunakan bebatuan yang teksturnya kasar dan kontras, dengan elemen atau
material lain yang dapat mempercantik ruangan.

 Desain interior victorian

Desain interior victorian adalah interior yang mengadopsi gaya khas dari
kerajaan inggris. Alhasil, kesan mewah sangat terlihat terutama untuk bagian
interiornya.
C. TUGAS 3

1. PENCAHAYAAN ALAMI DAN BUATAN

Sistem Pencahayaan pada bangunan adalah salah satu elemen penting yang
perlu dipertimbangkan dalam perancangan interior maupun arsitektur.
Pencahayaan atau lighting, selain berfungsi sebagai penerangan juga dapat
dijadikan sebagai aksesoris untuk memberi nilai estetika sebuah ruang maupun
fasad
a. Pencahayaan alami

Pencahayaan alami adalah pemanfaatan cahaya yang berasal dari benda


penerang alam seperti matahari, bulan, dan bintang sebagai penerang ruang.
Karena berasal dari alam, cahaya alami bersifat tidak menentu, tergantung
pada iklim, musim, dan cuaca. Di antara seluruh sumber cahaya alami, matahari
memiliki kuat sinar yang paling besar sehingga keberadaanya sangat bermanfaat
dalam penerangan dalam ruang. Cahaya matahari yang digunakan untuk
penerangan interior disebut dengan daylight. (Esa D, Purnama., Firtatwentyna N,
Poppy. 2011) Agar dapat menggunakan sistem pencahayaan alami pada bangunan
secara optimal, kita perlu dikenali ke beberapa jenis sumber cahaya alami
yang dapat
diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu :

 Sunlight adalah sinar matahari langsung dengan tingkat cahayanya yang


tinggi. Semprotan sinar matahari langsung dapat digunakan untuk banyak
keperluan seperti menjemur pakaian, namun tidak baik untuk diarahkan ke
aktivitas utama manusia karena dapat menyebabkan kepanasan.
 Daylight adalah sinar matahari yang sudah tersebar di angkasa, mengalami
pembiasan oleh lapisan atmosfer bumi sehingga intensitas cahayanya lebih
rendah. Daylight adalah jenis cahaya yang paling baik digunakan sebagai
pencahayaan utama di siang hari karena cukup terang, mampu menampilkan
warna asli dan tidak terlalu panas.
 Reflected light adalah cahaya matahari yang sudah dipantulkan melalui
berbagai benda yang ada di sekitar bangunan, bisa karena pantulan dari danau
yang ada di sekitar bangunan atau pantulan dari bangunan lainnya.

b. Pencahayaan buatan

Sistem Pencahayaan buatan adalah mekanisme cahaya yang dihasilkan oleh


sumber cahaya selain cahaya alami (matahari), namun cahaya tersebut berasal dari
hasil karya manusia berupa lampu yang berfungsi menyinari ruangan sebagai
pengganti jika sinar matahari tidak ada.
Sistem pencahayaan buatan dikategorikan dengan banyak cara, salah satunya
berdasarkan penempatan sumber cahaya dan arah pencahayaan buatan.
Berdasarkan hal ini sistem pencahayaan buatan dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu
sistem pencahayaan langsung dan sistem pencahayaan tidak langsung.
 Sistem pencahayaan langsung
Sistem pencahayaan langsung adalah penempatan lampu yang langsung
menyinari bidang atau bagian ruang yang diinginkan. Sistem ini biasanya
digunakan pada aktivitas yang memerlukan cahaya tinggi seperti meja baca tulis,
ruang kerja, untuk mesin jahit dan lain sebagainya.
 Sistem pencahayaan tidak langsung
Sistem pencahayaan tidak langsung adalah penempatan lampu selain pada
bidang atau bagian ruang yang ingin disinari. Misalnya menempatkan lampu di
bawah meja, di belakang lemari lampu yang menyorot dinding dan lain-lain.
Tujuannya agar mata tidak terlalu silau, ini digunakan pada ruangan dengan
aktivitas santai seperti lampu ruang keluarga, lampu tidur, dan lain-lain.
2. AKUSTIK
Bangunan merupakan tempat beraktivitasnya banyak manusia. Di tempat ini,
kita melakukan berbagai aktivitas, baik itu belajar, bekerja, maupun sekedar
bersantai. Dengan banyaknya jenis serta variasi durasi berkegiatan, maka sangat
dibutuhkan kenyamanan, agar kegiatan yang kita lakukan menghasilkan output
yang sesuai dengan harapan. Dapat dibayangkan output belajar atau bekerja kita
saat lingkungan sekitar kita tidak nyaman, maka hasil belajar pun menjadi tidak
maksimal.

Salah satu faktor penentu kenyamanan adalah kenyamanan pendengaran.


Kenyamanan pendengaran merupakan salah satu faktor yang krusial agar suatu
informasi dapat diterima dengan baik, juga agar otak dapat bekerja secara
maksimal. Jika diabaikan, maka gangguan dari kebisingan dalam memberi efek
buruk pada kesehatan, kesejahteraan, dan kualitas hidup secara umum. Dalam
pemenuhan hal ini, maka pemahaman terkait akustik suatu bangunan sangat
diperlukan agar rancangan desain sebuah bangunan dapat mengakomodasi
kebutuhan kita akan kenyamanan pendengaran.

Terdapat setidaknya 3 parameter yang perlu diperhatikan dalam desain atau


evaluasi Akustik Bangunan, yakni Waktu Dengung, Absorpsi Suara, dan Insulasi
Suara.

 Waktu Dengung

Waktu dengung sebuah ruangan dapat mengubah persepsi suara dari sumbernya
dan dapat memberi efek pada kejelasan informasi akustik. Waktu dengung tinggi
dapat menyebabkan suara lebih sayu, keras, dan berisik. Ruangan yang didesain
untuk aktivitas bicara biasanya memiliki waktu dengung yang rendah, sedangkan
waktu dengung yang lebih tinggi dapat memberi kesan lebih pada music.
 Absorpsi Suara

Absorpsi suara merupakan fenomena hilangnya energi suara saat gelombang suara
berinteraksi dengan material absorptif, seperti plafon, dinding, lantai, dan objek
lainnya, sehingga suara tidak dipantulkan kembali. Absorpsi akustik dapat
dimanfaatkan untuk mengurangi waktu dengung.
 Insulasi Suara

Transmisi suara dapat dicegah atau diminimalisasi dengan insulasi suara dan
memblokir jalur udara. Insulasi suara dari material berbahan tunggal dipengaruhi
massa, stiffness, dan redaman.

a. PENGHAWAAN ALAMI & BUATAN

i. Penghawaan alami

Penghawaan alami atau ventilasi alami adalah proses pertukaran udara di dalam
bangunan melalui bantuan elemen-elemen bangunan yang terbuka.Sirkulasi udara
yang baik di dalam bangunan dapat memberikan kenyamanan. Aliran udara dapat
mempercepat proses penguapan di permukaan kulit sehingga dapat memberikan
kesejukan bagi penghuni bangunan.

ii. Penghawaan buatan

Manusia membutuhkan lingkungan udara ruang yang nyaman (thermal comfort)


untuk melakukan aktivitas secara optimal. Dengan adanya lingkungan udara yang
nyaman ini manusia akan dapat beraktifitas dengan tenang dan sehat. Keadaan
udara pada suatu ruang aktifitas sangat berpengaruh pada kondisi dan keadaan
aktifitas itu. Bila dalam suatu ruangan yang panas dan pengap, manusia yang
melakukan aktivitas di dalamnya tentu juga akan sangat terganggu dan tidak dapat
melakukan aktifitasnya secara baik, dan ia merasa tidak kerasan. Maka
kenyamanan dalam ruangan yang menyangkut udara harus terpenuhi yaitu
meliputi: temperatur udara, kelembaban udara, pergerakan udara, dan tingkat
kebersihan udara.
Untuk mendapatkan kondisi ruangan yang memenuhi thermal comfort atau
kondisi yang harus memenuhi persyaratan tertentu sesuai dengan yang kita
inginkan, tanpa adanya ketergantungan dengan lingkungan luar, maka digunakan
penghawaan buatan (air conditioning). Penghawaan buatan di sini memiliki
pengertian bahwa udara dalam ruang dikondisikan berdasarkan beban kalor yang
terjadi pada ruangan tersebut.
Agar didapatkan suatu sistim serta kapasitas pendingin yang tepat, maka perlu
diketahui besarnya beban kalor pada ruang/bangunan (karena fungsi AC adalah
untuk menghapus beban kalor tersebut) sehingga suhu dan kelembaban udara tetap
nyaman. Besar beban kalor yang terjadi ditentukan oleh: hantaran panas radiasi
matahari, hantaran panas secara transmisi, hantaran panas ventilasi atau infiltrasi,
beban panas intern (manusia dan peralatan elektronik atau mesin).

b. GAMBAR PERSPEKTIF

Gambar perspektif adalah cara menggambar suatu objek riil atau imajiner
yang menitikberatkan pada penglihatan mata atau menurut pandangan mata
seorang penggambar. Gambar perspektif merupakan penggabungan dari seni dan
ilmu untuk menggambar suatu objek di atas sebuah bidang datar sehingga hasil
gambar nampak seperti pandangan mata dari suatu jarak dan posisi tertentu. Jadi
gambar perspektif dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut.

1. Segala sesuatu yang tampak atau terlihat pada pandangan mata kita, apabila
kedudukan semakin jauh akan tampak semakin kecil dari ukuran sebenarnya
begitujuga dengan warnanya akan semakin pudar dan lemah.
2. Jika benda yang kita lihat semakin jauh, tak terhingga, maka benda akan
tampak semakin kecil dan akhirnya akan tampak menjadi satu titik (titik
lenyap).
3. Pada suatu kedudukan pandangan mata seseorang, semua benda yang sangat
jauh dari mata akan tampak seperti titik-titik yang berderet dan terletak dalam

sebuah garis lurus yang mendatar setinggi mata, yang dalam perspektif
dinamakan garis horizon.
Berdasarkan kedudukan benda terhadap pandangan mata atau dari arah mata
kita melihat benda tersebut, maka didalam menggambar berdasarkan perspektif
sudut atau Linear Perspektif dapat dibagi menjadi 3 jenis perspektif, yaitu:

a. Perspektif Satu Titik atau One Point Perspektif

b. Perspektif Dua Titik atau Two Point Perspektif

c. Perspektif Tiga Titik atau Three Point Perspektif


D. TUGAS 4

a. Gaya dan Tema dalam Interior

Gaya adalah suatu bentuk pemecahan desain sebagai ekspresi kepribadian


seseorang atau kelompok masyarakat tertentu yang dapat berkembang menjadi bagian
dari identitas budaya material secara umum pada suatu masa tertentu.

Tema dalam desain interior adalah dasar pemikiran desainer yang digunakan
untuk memecahkan masalah atau problematika desain yang ditemuinya.

b. Ruang dan Manusia

Ruang dalah area yang disediakan untuk tujuan tertentu. Dalam desain interior,
ruang bersifat tiga dimensi: memiliki panjang, lebar dan tinggi. Ukuran ruang dapat
berkontribusi pada perasaan positif atau bahkan juga negative.

Manusia dengan segala kelengkapan fisik dan psikis memungkinkannya untuk


menanggapi, merespon berbagai macam bentuk dan pengolahan ruang, serta secara
emosional memberi pengalaman ruang.

Implementasi berbagai macam variabel pembentuk dan pengisi ruang yang sesuai
dengan fasilitas ruang akan meningkatkan nilai ruang, dan melalui indera mereka
secara emosional memberikan berbagai macam pengalaman ruang yang berbeda-beda
pada manusia.

c. Faktor Manusia dan Psikologi dalam Desain

Desain interior memiliki hubungan timbal balik dengan perilaku manusia.


Bentuk, lay out, dekorasi ruangan sudah pasti akan mempengaruhi bagaimana
seseorang akan melangkah, berpikir dan merasakan. Sebagai contoh, desain interior
ruangan bioskop tentu berbeda dengan sebuah perpustakaan. Meskipun sama-sama
ingin menciptakan keheningan namun desainnya berbeda.
d. Psikologi warna desain

 Merah: warna yg kuat sekaligus hangat. Biasanya di gunakan untuk memberikan


efek psikologi ‘panas’ , ‘berani’ , ‘marah’ dan ‘berteriak’. Di dalam desain grafis,
kita bisa menggunakan warna merah sebagai aksen karena sifatnya yg kuat.
 Hijau: warna yg tenang karena biasanya di kaitkan dengan lingkungan dan alam.
Di dalam desain grafis, kita bisa menggunakan warna hijau untuk memberikan
kesan segar.
 Biru: warna yg ‘dingin’. Kalau di dunia desain grafis, biru sering di sebut “warna
corporate” karena hampir semua perusahaan menggunakan warna biru sebagai
warna utamanya. Tidak heran memang, karena biru merupakan warna yg
termasuk tenang dan bersifat penyendiri.
 Kuning: warna yg ceria, menyenangkan dan sedikit ‘melompat-lompat’. Tidak
heran warna kuning identik dgn mainan anak-anak, seringkali di gunakan Utk
mendapatkan perhatian orang.
 Ungu: warna yg memberikan kesan spiritual, kekayaan dan kebijaksanaan. Dgn
menggunakan warna ungu kita bisa memberikan kesan unik pada desain kita,
baik kita menggunakan secara dominan atau hanya sebagai aksen saja.
 Cokelat: warna bumi, memberikan kesan hangat, nyaman dan aman. Namun
selain itu, coklat juga memberikan kesan ’sophisticated’ karena dekat dgn warna
emas. Bisa di baygkan kesan ‘mahal’ desain dgn kombinasi warna hitam dan
coklat muda, dan tidak lupa, coklat juga bisa memberikan nuansa ‘dapat di
andalkan’ dan ‘kuat’.
 Orange: Oranye adalah hasil peleburan merah dan kuning, sehingga efek yg di
hasilkan masih tetap sama, yaitu ‘kuat’ dan ‘hangat’. Dari sisi psikologis
sebenarnya warna oranye memberikan kesan tidak nyaman, dan sedikit gaduh.
 Merah muda: Merah muda adalah warna yg feminin, kalau menggunakan warna
ini pasti kamu berurusan dgn sesuatu yg bersifat kewanitaan.
 Putih: Putih adalah warna yg murni, tidak ada campuran apapun. Makanya sering
di anggap sebagai warna yg menimbulkan efek suci dan bersih. Ktika kita
ingin.
membuat desain yg simple dan minimalis, menggunakan warna putih adalah
langkah yg tepat.
 Hitam: Hitam adalah warna yg gelap, suram, menakutkan tetapi elegan. Saya
merasa elemen apapun jika di taruh di atas background hitam akan terasa lebih
bagus.

e. Psikologi warna desain

 Perubahan di mesir

Pada perkembangan Mesir, stilasi bunga Papryus, Palem dan Lotus Lilli yang
disusun secara sistematis dan kaku merupakan motif ornamen bangsa Mesir saat
itu. Secara umum perkembangan desain interior pada peradaban Mesir
terinspirasi dari tumbuhan yang tumbuh di daerah Mesir. Imhotep merupakan
salah-satu arsitek yang membawah Mesir dikenal sangat hebat karena arsitektur
dan interior Piramida yang ia buat.
 Perubahan di yunani

Perubahan design di Yunani ketika itu di pengaruhi oleh bentuk-bentuk serta


ornament dari Mesir, walau demikian bangsa Yunani dengan cepat bisa
menyempurnakan bentuk-bentuk kaku dari dampak Mesir itu serta temukan
memiliki bentuk sendiri. Dampak design, seni serta arsitektur pada saat
peradaban Yunani menyebar dengan cara lebih luas di banding peradaban yang
lain, umpamanya seni patung, motif serta elemen-elemen arstitektur Yunani
jadikan referensi sampai beratus-ratus tahun lalu, bahkan juga sampai sekarang
ini. Bentuk-bentuk kolom : Doric, Ionic serta Corinthian yang populer dengan
sebutan Three Greek Orders of Column, adalah bentuk asli Yunani yang pertama
kalinya diketemukan oleh Vitruvius, yang sampai saat ini masihlah begitu
popular serta disukai serta terkecuali diaplikasikan pada elemen arsitektural juga
pada furniture. (Aronson, 1965 : 327).
 Perubahan di romawi

Perkembangan Romawi di bagian interor serta arsitektur terkecuali bisa


diliat dari kemegahan serta kemewahan bangunan-bangunannya juga dari system
peratapannya yang begitu hebat, adalah gabungan pada lengkung sejati (true vault)
serta lengkung silang (cross barrel vault). Susunan cross vaultyang diawali di
zaman Romawi berbuah mengagumkan di zaman Gotik. Lantaran kehebatan
konstruksinya, gereja Gotik berani buka clerestory berdinding kaca hingga jadi
jelas.
 Perubahan di renaissance

Perubahan paling utama dalam histori design interior bisa diliat pada zaman
Renaissance Itali, di mana semua aktivitas seni meraih puncak kejayaan di
dukung oleh golongan bangsawan serta orang kaya mensupport perubahan seni
dengan kekayaannya. (Wealle, 1982 : 215). Waktu itu di bangun istana –istana
yang elegan dengan furniture yang diukir dengan motif yang begitu indah serta
rumit.
 Perubahan di revolusi industri

Design interior mulai tumbuh serta lebih terjangkau/accessible untuk orang-


orang umum sesudah berlangsung Revolusi Industri, yang ketika itu terkecuali
banyak di produksi beberapa produk untuk keperluan tempat tinggal dengan
harga yang lebih murah hingga bisa terjangkau oleh semuanya kelompok, juga
mendorong timbulnya Revolusi Ekonomi di Amerika, yang bikin kelompok
orang-orang menengah ke atas jadi kaya serta mempunyai duit yang terlalu
berlebih, hingga nampak keperluan serta hasrat untuk memperindah tempat
tinggalnya.

f. Pola dan Tekstur Interior


Pola dalam dunia interior sifatnya sangat dekoratif dan digunakan pada
kebanyakkan elemen pengisi ruangan. Pola tidak hanya digunakan pada pelapis
bantal atau wallpaper, tapi juga pada panel, partisi atau furnitur kontemporer.
Tekstur diartikan sebagai penampilan suatu elemen yang mengisi ruangan dilihat dari
tingkat kekasaran atau kelembutan, mengkilap atau kusam, dan sebagainya. Untuk
ruangan yang kecil dan gelap, gunakan elemen bertekstur halus dan mengkilap agar
menimbulkan kesan yang reflektif. Sedangkan untuk ruangan yang terang dan besar,
gunakan elemen bertekstur kasar dan kain yang bernuansa mewah seperti beludru,
satin dan sutera.

g. Ornamen ragam hias


Banyak para ahli yang berpendapat bahwa kata ornamen berasal dari bahasa latin
“ornare “ yang berarti menghias. Dalam ensiklopedia Indonesia ornamen dijelaskan
sebagai setiap hiasan bergaya geometrik atau yang lainnya; ornamen dibuat pada
suatu bentuk dasar dari hasil kerajinan tangan (perabot,pakaian dsb) dan arsitektur.
Ornament merupakan bentuk tambahan yang sengaja dibuat untuk tujuan sebagai
hiasan.

Bermacam bentuk ornament sesungguhnya memiliki beberapa fungsi, yakni


fungsi murni estetis dan fungsi simbolis dimaksudkan sebagai pencitraan tanda-tanda,
harapan-harapan atau cita-cita. Sedangkan fungsi murni estetis merupakan fungsi
ornament untuk memperindah penampilan bentuk produk karya seni

Kesimpulan

Desain interior adalah sebuah perencanaan tata letak dan perancangan ruang
dalam di dalam bangunan. Peranan desain interior adalah untuk menciptakan
pemahaman yang baik terhadap desain tata ruang dalam.

Elemen Pembentuk Ruang adalah struktur wadah ruang kegiatan


diidentifikasikan sebagai lantai, dinding, dan langit-langit/Plafond yang menjadi satu
kesatuan struktur dalam sehari-hari.
Sistem Pencahayaan pada bangunan adalah salah satu elemen penting yang
perlu dipertimbangkan dalam perancangan interior maupun arsitektur. Pencahayaan
alami adalah pemanfaatan cahaya yang berasal dari benda penerang alam seperti
matahari, bulan, dan bintang sebagai penerang ruang. Sistem Pencahayaan buatan
adalah mekanisme cahaya yang dihasilkan oleh sumber cahaya selain cahaya alami
(matahari), namun cahaya tersebut berasal dari hasil karya manusia berupa lampu
yang berfungsi menyinari ruangan sebagai pengganti jika sinar matahari tidak ada.

Saran
Mahasiswa diharapkan lebih meningkatkan cara belajar dengan mengikuti semua
petunjuk-petunjuk dalam proses pembelajaran. Dengan melaksanakan petunjuk-
petunjuk tersebut dengan baik maka proses belajar mahasiswa akan lebih teratur,
terarah dan hasil belajar yang mahasiswa peroleh menjadi lebih baik. Selebihnya, saya
hanya perlu meningkatkan literasi mengenai materi-materi dari tiap tugasnya dan juga
melatih kemampuan menggambar untuk menghasilkan gambar yang lebih baik dari
sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai