Anda di halaman 1dari 32

PROPOSAL PENGAJUAN

PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA

“ANALISIS SISTEM KADERISASI MAPALA (KHUSUSNYA


PAFE-UNIB) DENGAN ORGANISASI MAPALA UNIVERSITAS
NEGERI DI PROVINSI SUMATERA SELATAN PADA MASA
PANDEMIC ”

Diajukan untuk Pengambilan Nomor anggota

Oleh
Achmad Zacky Dewantara

Angkatan XXVII PAFE-UNIB


“Laskar Jeram”

PECINTA ALAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BENGKULU
(PAFE-UNIB)
TAHUN 2021

Hijau Bumiku, Lestari Alamku, Kemarin, Hari Ini, dan Esok


1
SURAT PERMOHONAN UJIAN PROPOSAL
PENGAMBILAN NOMOR ANGGOTA
Yth,
Ketua Umum PAFE-UNIB
Cq. Kabid I Pendidikan dan Pelatihan

Di
Tempat

Salam Lestari,
Sehubungan dengan telah terpenuhinya syarat-syarat dalam Pengambilan Nomor
Anggota (PNA), maka saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Achmad Zacky Dewantara
Strata : Anggota Muda PAFE-UNIB
Telah melakukan Pengambilan Nomor Anggota dengan kegiatan :
Judul : Analisis Sistem Kaderisasi MAPALA (Khususnya PAFE-
UNIB) dengan MAPALA Universitas Negeri di Provinsi
Sumatera Selatan
Hari/Tanggal :
Memohon kepada Badan Pengurus PAFE-UNIB untuk menjadwalkan Ujian Proposal
Pengambilan Nomor Anggota (PNA).
Demikian surat Permohonan ini saya buat, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Bengkulu, 07 Oktober 2021
Mengetahui, Pemohon
Senior magang

Harmika Novianti Achmad Zacky Dewantara


180122154/PAFE-UNIB AM/PAFE-UNIB

Hijau Bumiku, Lestari Alamku, Kemarin, Hari Ini, dan Esok


ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-
Nya lah saya dapat diberi kesempatan sehingga dapat menyelesaikan proposal
Pengambilan Nomor Anggota yang berjudul : Analisis Sistem Kaderisasi MAPALA
(Khususnya PAFE-UNIB) dengan MAPALA Universitas Negeri di Provinsi Sumatera
Selatan.

Tidak lupa ucapan terima kasih saya ucapkan kepada:


 Badan Pengurus khususnya Kepala Bidang I Pendidikan dan Pelatihan.
 Senior Magang saya Ayuk Harmika Novianti
No Anggota : 180122154/PAFE-UNIB
 Seluruh anggota PAFE-UNIB.

Saya sebagai Anggota Muda PAFE-UNIB dalam pembuatan proposal ini


tentunya masih memiliki banyak kesalahan dan kekurangan, sehingga kritik dan saran
sangat dibutuhkan untuk memperbaiki proposal ini sehingga dapat menjadi lebih baik
lagi
Bengkulu, 07 Oktober 2021
Pemohon,

Achmad Zacky Dewantara


AM/PAFE-UNIB

Hijau Bumiku, Lestari Alamku, Kemarin, Hari Ini, dan Esok


iii
DAFTAR PUSTAKA

Hijau Bumiku, Lestari Alamku, Kemarin, Hari Ini, dan Esok


iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai manusia modern, manusia mulai sadar bahwa kegiatan yang

dilakukan secara bersamaan dirasa jauh lebih efektif dan efisien. Manusia yang

memiliki kemampuan dan kemauan dalam bekerjasama terhimpun dalam sebuah

kelompok yang biasa disebut sebagai organisasi. Oleh karena itu manusia

membutuhkan adanya organisasi sebagai sebuah alat pengorganisir suatu tindakan

atau suatu tujuan dengan cara yang jauh lebih efisien dibandingkan dengan

menggapai sebuah tujuan yang di lakukan sendirian. Manusia yang berada dalam

ruang lingkup organisasi bisa disebut sebagai pelaku organisasi.

Secara sederhana Organisasi memiliki sebuah definisi sebagai sebuah

perkumpulan individu yang memiliki tujuan yang sama dan didalam nya terdapat

pembagian kerja antar individu yang disebut dengan struktur organisasi. Tujuan

merupakan sebuah hasil yang bisa berupa uang, jasa, barang, pengetahuan dan

lain- lain.

Tujuan disini bisa diartikan sebagai output atau hasil dan untuk menjadi

sebuah output maka diperlukan adanya input. Input disini dapat berupa material

atau bahan mentah, uang, Sumber Daya Manusia (SDM), informasi dan lain-lain.

Proses berjalan hingga menjadi sebuah ouput dan akan diperoleh data yang dapat

diolah menjadi sebuah informasi dan dikembalikan kepada setiap fungsi

departemen. Data yang di hasilkan dari proses tersebut digunakan untuk

mengukur kinerja, control, dan untuk pendukung dari sebuah proses pengambilan

keputusan. Dari sekian banyaknya proses yang terjadi dalam sebuah organisasi,

Hijau Bumiku, Lestari Alamku, Kemarin, Hari Ini, dan Esok


5
setiap proses yang ada saling berhubungan dan bekerja sama, dimana hal ini

disebut sebagai business process. Business process akan terus berkembang sesuai

dengan berkembangnya sebuah organisasi (Subkhi, 2013).

Organisasi sebagai suatu kelompok yang memiliki sistem terbuka pasti akan

terus menghadapi perubahan. Karena selalu dihadapkan dengan tantangan baru

dari lingkungan sekitar, maka organisasi perlu menyesuaikan diri dengan keadaan

lingkungan yang senantiasa berubah-ubah. Sifat perubahan yang terjadi pada

lingkungan disebabkan oleh adanya perubahan social dan ekonomi yang terus

berubah secara dinamis, oleh karena itu kestabilan organisasi harus selalu dijaga

dengan baik. Walaupun dinamika yang terjadi selalu saja terus bergulir dan

berujung pada resiko yang mengancam keberlangsungan sebuah organisasi namun

resiko itu bisa diminimalisir dengan analisis kesiapan anggota organisasi (Subkhi,

2013).

Terbentuknya suatu organisasi yang tetap eksis dan tidak tergerus oleh

zaman tentu bukanlah satu hal yang mudah yang selalu mampu dihadapi setiap

organisasi. Perlu adanya pembaharuan strategi kaderisasi yang selaras dengan

kondisi lingkungan. Strategi dalam kaderisasi merupakan sebuah proses

penyaluran keilmuan serta nilai-nilai organisasi yang akan diberikan turun

temurun sebagai pola regenerasi pelaku organisasi. Usaha untuk mempersiapkan

kaderisasi dan pengkaderan dibutuhkan oleh setiap organisasi maupun Lembaga,

karena mau tidak mau pergantian kepemimpinan harus selalu guna menjaga

kestabilan dan kelangsungan sebuah organisasi.

Hijau Bumiku, Lestari Alamku, Kemarin, Hari Ini, dan Esok


6
Ada lima argumentasi kenapa organisasi diharuskan untuk melakukan

pengkaderan. Lima argumentasi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pewarisan Nilai-Nilai

Kaderisasi merupakam salah satu media dalam transmisi nilai-nilai

luhur yang difahami, dihayati, dan diacu oleh sebuah organisasi. Nilai-nilai

yang diwariskan merupakan sebagai landasan bagaimana sebuah organisasi

utuk terus berjalan. Nilai-nilai yang difahami didalam organisasi tersebut

biasanya merupakan nilai-nilai seperti sebuah penghormatan terhadap

sesame, perjuangan, kasih sayang. Nilai-nilai tersebut selain dijadikan

bahan ajar materi juga di aktuaisasikan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Pemberdayaan Anggota

Pengkaderan merupakan sebuah media bagi para anggota dan kader

untuk mengasah potensi-potensi individu yang masih terpendam. Secara

lebih dalam lagi, pengkaderan merupakan sebuah proses pembebasan

individu dari berbagai belenggu yang mengikat individu tersebut sehingga

bisa dengan leluasa untuk mengekspresikan diri menjadi lebih baik lagi

sesuai karakternya masing-masing.

3. Memperbanyak Anggota

Manusia merupakan makhluk yang selalu berinteraksi dengan

sesamanya. Sebagai zoon politicon tentu manusia tidak dapat hidup

sendiri. Semakin banyak berinteraksi dengan berbagai macam individu

Hijau Bumiku, Lestari Alamku, Kemarin, Hari Ini, dan Esok


1
maka manusia akan merasa hidupnya jauh lebih aman. Hokum demikian

pun berlaku didalam sebuah organisasi. Selain itu kuantitas anggota sering

dijadikan patokan sebuah organisasi dinyatakan berhasil atau tidak dalam

melakukan pengkaderan meskipun tidak bersifat mutlak. Meski bukan

menjadi patokan mutlak dalam keberhasilan, namun setidaknya ketika

kuantitas kader terus meningkat maka human resources organisasi semakin

besar.

4. Persaingan Antar-Kelompok

Hokum alam yang berlaku ditengah-tengah masyarakat ialah

kompetisi. Bahkan teori yang dikemukakan oleh Charles Darwin mengenai

teori survival of the fittest nyaris menjadi sebuah kenyataan yang tidak bisa

dielakan oleh siapapun. Dalam persainganorganisasi, tentu kualitas kader

menjadi sebuah kompetisi yang sangat membanggakan. Dimana ketika

seorang kader mampu menjuarai sebuah olimpiade bukan hanya nama

kader tersebut yang menjadi perbincangan melainkan nama organisasi nya

pula menjadi harum.

5. Mandate Organisasi

Sebagai sebuah kelompok yang terus hidup oleh adanya anggota

anggota yang terus bertambah membuat organisasi selalu memiliki mandatt

dalam melakukan sebuah pengkaderan yang biasanya tercantum didalam

AD/ART organisasi.

Kaderisasi merupakan kebutuhan utama dalam keberlangsungan sebuah

organisasi. Didalam kaderisasi ini lah para kader mendapatkan ilmu, wawasan,

Hijau Bumiku, Lestari Alamku, Kemarin, Hari Ini, dan Esok


2
serta pengalaman sehingga para kader telah matang dan siap untuk menerima

estafet atau penerus perjuangan dari suatu organisasi. Dengan demikian strategi

kaderisasi menjadi satu hal yang penting bagi kelangsungan sebuah organisasi.

Proses kaderisasi telah memberikan pengetahuan yang sistematis dalam

melihat bagaimana cara menghadapi permasalahan-permasalahan yang ada di

masyarakat serta cara penyelesaiannya. Dengan cara mempelajari organisasi

secara mendalam tentu mampu mengobarkan jiwa-jiwa perjuangan untuk

mengobarkan semangat setiap kader dalam menyatukan fikiran dan

menggerakan roda-roda organisasi.

Kader dan anggota merupakan bagian terpenting dalam sebuah organisasi

sekaligus sebagai penentu antara hidup dan matinya organisasi. Secara umum

kader merupakan seorang individu yang telah tuntas mengikuti serangkaian

proses pengkaderan yang ada didalam organisasi baik itu pengkaderan formal

maupun non formal. Setiap kader yang telah mengikuti pengkaderan diharapkan

tidak hanya mampu menjaga eksistensi organisasi yang telah berdiri, melainkan

juga mampu membuktikan bahwa dirinya merupakan kader yang loyal dan taat

terhadap organisasi serta mampu mewujudkan visi dan misi organisasinya.

Namun dimasa pandemic seperti yang terjadi pada saat ini tentu saja proses

pengkaderan atau kaderisasi dirasa begitu sulit dan memiliki tantangannya

tersendiri. Semenjak masuknya virus covid-19 ke tanah air, tentu berbagai

macam kekhawatiran mulai merasuki masyarakat untuk selalu menghindari

kerumunan banyak orang. Hal tersebut diperkuat dengan adanya kebijakan

pemerintah yang menganjurkan seluruh masyarakat untuk melakukan social

Hijau Bumiku, Lestari Alamku, Kemarin, Hari Ini, dan Esok


3
distancing.

Social distancing yang diterapkan pemerintah tentu memiliki dampak yang

sangat besar bagi masyarakat Indonesia. Mulai dari penutupan jalan-jalan utama

di kota-kota besar di Indonesia, penutupan bebagai macam pusat-pusat

perbelanjaan menutup tempat-tempat wisata serta memberlakukan proses

belajar-mengajar secara online begitu juga pada perguruan tinggi.

Salah satu program kerja yang terpaksa dihentikan sementara adalah

kegiatan kaderisasi anggotan baru. Kaderisasi merupakan suatu hal yang sangat

penting dalam menjalankan roda-roda organisasi. Seperti yang telah dipaparkan

diatas bahwa tanpa adanya regenerasi anggota tentu organisasi dapat dipastikan

akan mengalami kemunduran dan mati.

Mahasiswa Pecinta Alam atau biasa disingkat dengan sebutan MAPALA

pun merasakan bagaimana prosesnya menjadi organisasi yang harus tetap

bertahan dimasa pandemic. MAPALA sendiri merupakan sebuah institusi social

atau Lembaga mahasiswa dan juga pelajar yang didirikan guna untuk

menghimpun Mahasiswa dan pelajar yang berasal universitas.

Mapala diharuskan melakukan kaderisasi dalam rangka meneruskan

regenerasi anggota organisasi agar tetap bertahan dan bisa terus menjadi salah

satu organisasi yang memiliki eksistensi di kampus.

Sebelum terjadinya pandemic proses kaderisasi dilakukan dengan cara

yang konvensional yaitu membuka stand di berbagai titik kampus untuk

menjaring mahasiswa untuk ikut bergabung menjadi bagian anggota mapala.

Tahap selanjutnya setelah penjaringan ialah melalui proses kaderisasi di

Hijau Bumiku, Lestari Alamku, Kemarin, Hari Ini, dan Esok


4
tahap Pendidikan nilai-nilai ideologis yang akan ditanamkan oleh organisasi agar

setiap kadernya mempunyai rasa organisasi guna pengembangan organisasi yang

lebih baik.

Namun ditengah-tengah pandemic Covid-19 yang kini tengah melanda

Indonesia tentu memberikan pengaruh yang sangat besar dalam proses

pengkaderan.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

masalah kaderisasi yang terjadi didalam organisasi di masa pandemic. Setelah

melakukan observasi sebelumnya, maka inilah yang dijadikan acuan oleh penulis

dalam melakukan sebuah penelitian yang dituangkan dalam sebuah judul

“ANALISIS SISTEM KADERISASI (KHUSUSNYA PAFE-UNIB)

DENGAN MAPALA UNIVERSITAS NEGERI DI PROVINSI

SUMATERA SELATAN”.

1.2 Masalah dan Pertanyaan Penelitian


Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka masalah dan

pertanyaan dalam penelitian ini adalah ;

1. Bagaimana sistem Kaderisasi Khususnya PAFE-UNIB ?

2. Bagaimana Sistem Kaderisasi Organisasi MAPALA Universitas Negeri

yang ada di provinsi Sumatera Selatan ?

3. bagaimana Perbandingan Sistem Kaderisasi MAPALA (Khususnya

PAFE-UNIB) dengan MAPALA Organisasi MAPALA Universitas

Negeri Di Provinsi Palembang?

Hijau Bumiku, Lestari Alamku, Kemarin, Hari Ini, dan Esok


5
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah disampaikan, maka tujuan

dalam penelitian ini adalah ;

1. Untuk mengetahui sistem Kaderisasi yang ada di Universitas Bengkulu.

2. Untuk mengetahui Sistem Kaderisasi Organisasi MAPALA Universitas

Negeri yang ada di provinsi Sumatera Selatan.

3. Untuk mengetahui Perbandingan Sistem Kaderisasi MAPALA

(Khususnya PAFE-UNIB) dengan MAPALA Organisasi MAPALA

Universitas Negeri Di Provinsi Palembang.

1.4 MANFAAT PENELITIAN


Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, diantaranya

sebagai berikut :

1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana pengembangan teori dan

ilmu pengetahuan secara teoritis berhubungan dengan pembahasan

penelitian ini, yakni Sistem Kaderisasi pada Organisasi MAPALA.

2. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris

tentang Analisis perbandingan sistem kaderisasi MAPALA di Universitas

Bengkulu dengan Organisasi MAPALA di Provinsi Sumatera Selatan serta

dapat menambah referensi penelitian dalam bidang Sistem Kaderisasi,

sehingga dapat digunakan sebagai bahan penelitian berikutnya.

Hijau Bumiku, Lestari Alamku, Kemarin, Hari Ini, dan Esok


6
1.5 RUANG LINGKUP PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan dalam penelitian ini,

serta mengingat pentingnya Sistem Kaderisasi dalam Organisasi MAPALA, maka

dengan peneliti membatasi permasalahan terkait Änalisis perbandingan sistem

kaderisasi MAPALA di Universitas Bengkulu dengan Organisasi MAPALA di

Provinsi Sumatera Selatan”. Objek dalam penelitian ini adalah MAPALA di

Universitas Bengkulu dengan Organisasi MAPALA di Provinsi Sumatera Selatan.

Adapun Ruang Lingkup yang peneliti batasi yaitu :

1. Hanya berfokus pada Sistem Kaderisasi pada Objek Penelitia.

2. Sistem Kaderisasi yang dimaksud yaitu dimulai pada tahap perekruitan

Anggota hingga terhimpun dalam organisasi tersebut mendapatkan

nomor anggota atau hingga adanya perubahan status keanggotaan

tersebut.

1.6 DASAR PEMIKIRAN


Adapun dasar atau pedoman dalam menyelesaikan kegitan ini antara lain:

1. Pedoman Organisasi dan Penjelasan Pedoman Organisasi Pecinta Alam

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu (PAFE-UNIB).

2. Kode Etik Pencinta Alam Se-Indonesia.

3. Program Kerja Pengurus Pecinta Alam Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Bengkulu (PAFE-UNIB) periode 2020/2021.

4. Surat Keputusan Kepala Bidang II Pendidikan dan Pelatihan Pecinta Alam

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bengkulu Nomor: 07/KPTS-BID

I/PAFE-UNIB/XI/20, Tentang: Petunjuk Pelaksana Pengambilan

Hijau Bumiku, Lestari Alamku, Kemarin, Hari Ini, dan Esok


7
Nomor Anggota Pecinta Alam Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Bengkulu (PAFE-UNIB).

5. Tri Darma Perguruan Tinggi

Hijau Bumiku, Lestari Alamku, Kemarin, Hari Ini, dan Esok


8
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 LANDASAN TEORI


2.1.1 Sistem
a. Pengertian Sistem

Menurut Romney (2015: 2) sistem adalah serangkaian dua atau

lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai

suatu tujuan. Menurut Mulyadi (2016: 1) Sistem pada dasarnya

adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan

lainnya, yang berfungsi bersamasama untuk mencapai tujuan

tertentu.

2.2 PENELITIAN TERDAHULU


Penelitian terdahulu bertujuan sebagai pedoman peneliti dalam melanjutkan

penelitiannya. Selain itu untuk menghindari adanya persamaan penelitian dengan

peneliti sebelumnya. Pada Tabel 2.1 menunjukkan beberapa penelitian terdahulu

mengenai Analisis perbandingan Sistem Kaderisasi PAFE-UNIB dengan

Organisasi MAPALA.

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu

No. Nama Peneliti Judul Hasil Penelitian

1 Tri Septian
Adhi Nogroho
(2018)

2 Hengky
Susanto (2003)

Hijau Bumiku, Lestari Alamku, Kemarin, Hari Ini, dan Esok


9
2.1 KERANGKA PENELITIAN

Sistem Kaderisasi PAFE-UNIB


Kesimpulan Perbandingan
Sistem Kaderisasi Organisasi
Sistem Kaderisasi MAPALA MAPALA
Universitas Negeri Provinsi
Sumatera Selatan

Gambar 2. 1 Kerangka Penelitian

Keterangan :

Berdasarkan kerangka yang peneliti perlihatkan yaitu


ingin melihat dan mengetahui bagaimana sistem kaderisasi yang
ada di organisasi PAFE-UNIB dengan organisasi MAPALA
Universitas Negeri di Provinsi Sumatera Selatan.

Hijau Bumiku, Lestari Alamku, Kemarin, Hari Ini, dan Esok


10
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN


Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.

Penelitian kualitatif deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang

telah terkumpul sebagaimana mestinya tanpa bermaksud membuat kesimpulan

yang berlaku umum atau generalisasi (Sugiyono, 2012). metode penelitian

kualitatif deskriptif adalah suatu metode yang

digunakan untuk menemukan pengetahuan terhadap subjek penelitian pada saat

tertentu. Penulis pada penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif

karena peneliti ingin mengetahui dan mendapatkan kedalaman informasi berkaitan

dengan topik (Sugiyono, 2012).

3.2 UNIT ANALISIS


Unit analisis ini sangat membantu peneliti dalam mengumpulkan data untuk

menunjang kesimpulan yang akan dihasilkan. Dalam penelitian ini, unit analisis

yang akan digunakan yaitu Organisasi MAPALA di Universitas Negeri Provinsi

Sumatera Selatan. peneliti memilih Organisasi MAPALA di Universitas Negeri

menjadi unit analisis karena Organisasi yang ditetliti sama dengan Organisasi

yang menjadi dasar dalam perbandingan pada penelitian ini yaitu orgnisasi PAFE-

UNIB.

Hijau Bumiku, Lestari Alamku, Kemarin, Hari Ini, dan Esok


11
3.3 INFORMAN
informan merupakan seseorang yang dapat memberikan informasi mengenai

situasi serta keadaan sosial penelitian secara factual, dalam menentukan jumlah

informan untuk penelitian ini. Peneliti menggunakan Teknik Purpose Sampling.

Teknik Purpose Sampling merupakan teknik penentuan informan dengan beberapa

kriteria (Sugiyono, 2018:82). Adapun Kriteria yang akan menjadi informan

peneitian ini yaitu pihak yang memiliki wewenang atau tanggung jawab lebih

terhadap Kaderisasi Seperti Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan atau

sederajat ataupun dapat pula Ketua Umum apabila Kepala Bidang tersebut tidak

ada atau tidak hadir.

3.3 TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Dalam suatu penelitian, data merupakan salah satu komponen yang paling

penting untuk menunjang keberhasilan penelitian. Data yang digunakan pun harus

data yang benar-benar baik. Data yang baik akan didapatkan jika dikumpulkan

dengan teknik yang baik. Terdapat dua jenis teknik pengumpulan data sesuai

dengan jenis datanya, sehingga dalam penelitian ini maka peneliti menggunakan

beberapa teknik pengumpulan data, seperti ;

1. Observasi (Catatan Lapangan)

Peneliti melakukan observasi secara langsung terhadap informan

yang selanjutnya dicatat didalam suatu catatan untuk memudahkan

peneliti dalam menyimpan hasil pengamatan.

Dalam menjalankan obsevasi dapat memudahkan peneliti dalam

mengumpulkan data mengenai prilaku dari informan saat memberikan

Hijau Bumiku, Lestari Alamku, Kemarin, Hari Ini, dan Esok


12
jawaban, serta Observasi ini dapat digunakan bersamaan dengan

penggunaan metode pengumpulan data lainnya.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan secara langsung antara peneliti dengan

informan di suatu tempat yang sama atau dilakukan secara tidak

langsung melalui media informasi seperti telepon, zoom meeting atau

media online lainnya. Proses wawancara penelitian ini dilakukan

dengan wawancara semi terstruktur.

Wawancara semi terstruktur adalah jenis wawancara yang

termasuk dalam kategori in-dept interview, artinya jenis wawancara ini

lebih bebas dari teknik wawancara terstruktur tanpa menggunakan

acuan yang disiapkan secara rapi dalam pe ngumpulan datanya dimana

pewawancara dengan informan telah telibat dikehidupan lamanya

sehingga dapat lebih terbuka dalam menyampaikan pendapat, dan ide-

idenya (Sutopo, 2006).

3. Dokumentasi

Dokumentasi dipergunakan untuk membantu peneliti dalam

mendukung wawancara serta observasi lapangan.

Dalam suatu kegiatan terdapat beberapa tahapan yang harus dilewati untuk

sampai dengan kegiatan tersebut terselesaikan. Tahapan-tahapan yang harus

dilewati tersebut terbagi menjadi tiga tahapan yaitu Pra Kegiatan, Pelaksanaan

Kegiatan, Pasca Kegiatan.

Hijau Bumiku, Lestari Alamku, Kemarin, Hari Ini, dan Esok


13
3.4 BENTUK KEGIATAN
3.4.1 Pra Kegiatan
Pra kegiatan yaitu tahap persiapan sebelum dilaksanakanya kegiatan
PNA ini ,Persiapan perlu dilakukan untuk melancarkan kegiatan yang akan
dilakukan. persiapan ini meliputi:

a. Pencarian Data

Persiapan data ini merupakan tahapan pertama yang dilakukan


sebelum saya melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui
informasi mengenai topografi lokasi, suhu, dan peralatan serta
perlengkapan yang dibutuhkan.

b. Persiapan Administrasi

Persiapan administrasi merupakan tahapan persiapan administrasi


atau surat menyurat yang dibutuhkan untuk kelancaran kegiatan ini.

c. Persiapan Perlengkapan dan Peralatan

Tahapan perlengkapan dan peralatan merupakan tahapan untuk


menyiapkan kebutuhan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan
selama melaksanakan kegiatan ini baik perlengkapan pribadi maupun
perlengkapan tim.

d. Pendalaman Materi

Pendalaman materi yang dimaksud untuk menambah


pengetahuan yang diperlukan dalam kegiatan ini dilaksanakan secara
bersama-sama oleh anggota tim dan mendiskusikan mengenai materi
sehingga diharapkan angggota tim dapat memahami data dan bahan
referensi yang diperoleh dari demi kelancaran kegiatan ini. Persiapan
pengetahuan yang sebaiknya dikuasai adalah sebagai berikut.
- Pengetahuan mengenai manajemen perjalanan.

Hijau Bumiku, Lestari Alamku, Kemarin, Hari Ini, dan Esok


14
- Pengetahuan mengenai materi Pertolongan Pertama Pada Gawat
Darurat.
- Pengetahuan tentang Tumbuhan yang dapat dikomsumsi di Hutan
Hujan Tropis

e. Latihan Fisik

Persiapan latihan fisik yang dilakukan antara lain.


- Lari 2 km
- Push up 25 kali
- Sit up 25 kali
- Sprint 100 meter
Persiapan fisik yang dilaksanakan karena bertujuan untuk melatih
stamina dan menjaga kesehatan fisik tiap anggota tim. Hal ini
dilaksanakan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang dapat menghambat
kelancaran kegiatan ini.

f. Persiapan Logistik

Adapun persiapan logistik yang akan diperhitungkan adalah


perhitungan kebutuhan energi yang dibutuhkan selama pelaksanaan
kegiatan dengan pertimbangan waktu kegiatan.

g. Persiapan Finansial

Persiapan finansial merupakan tahapan persiapan pendanaan yang


dibutuhkan selama kegiatan dilaksanakan.

3.4.3 Pelaksanaan Kegiatan


Tahapan ini merupakan tahapan pelaksanaan penelitian dengan judul
Änalisis Sistem Kaderisasi MAPALA (Khususnya PAFE-UNIB) dengan
MAPALA Universitas Negeri di Provinsi Sumatera Selatan”.

Hijau Bumiku, Lestari Alamku, Kemarin, Hari Ini, dan Esok


15
3.4.3 Pasca Kegiatan
Tahapan ini merupakan tahapan pembuatan laporan kegiatan dan
persentasi laporan kegiatan yang merupakan hasil dari pelaksaan kegiatan .

3.5 WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN

3.5.1 Pra Kegiatan


a. Pencarian Data
Tanggal : 12 September – 07 Oktober 2021
Tempat : Sekretariat PAFE-UNIB
b. Persiapan Administrasi
Tanggal : 12 September – 31 Oktober 2021
Tempat : Sekretariat PAFE-UNIB dan Universitas Negeri di
Provinsi Sumatera Selatan
c. Pendalaman Materi
Tanggal : 12 September – 07 Oktober 2021
Tempat : Sekretariat PAFE-UNIB
d. Persiapan Finansial
Tanggal : 12 September – 07 Oktober 2021
Tempat : Sekretariat PAFE-UNIB

2.2.3 Pelaksanaan Kegiatan


Tanggal : 13 Oktober – 30 Oktober 2021
Tempat : Universitas Negeri di Provinsi Sumatera Selatan

2.2.4 Pasca Kegiatan


Tanggal : 14 November 2021
Tempat : Sekretariat PAFE-UNIB

Hijau Bumiku, Lestari Alamku, Kemarin, Hari Ini, dan Esok


16
4.1 Peserta Kegiatan
Peserta kegiatan ini adalah anggota Pencinta Alam Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Bengkulu.
Nama : Achmad Zacky Dewantara
Strata : Anggota Muda
Yang akan dibantu oleh tim yang merupakan anggota PAFE-UNIB yaitu:
1. Nama :
Strata :
2. Nama :
Strata :

3.4 METODE ANALISIS


Teknik analisis data adalah suatu proses mengumpulkan data secara

lengkap dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi, dengan

pengorganisasian data dalam kategori dan menjabarkan kepada setiap unit,

selanjutnya melakukan sintesa, dan menyimpulkan data yang diolah, sehingga

mudah dipahami oleh seluruh pihak. Demi mempermudah peneliti dalam

membuat kesimpulan dari penelitian ini, peneliti mengumpulkan data yang

diperlukan dengan menggunakan teknik wawancara (S. Arikunto, 1999). Peneliti

akan menggunakan metode analisis wacana. Analisis wacana lebih menekankan

pada pemaknaan teks. Dasar dari analisis wacana merupakan interpretasi.

Umumnya analisis wacana termasuk di dalam metode interpretatif yang

mengandalkan interpretasi dan penafsiran yang dilakukan peneliti. Sistem kerja

dari analisis wacana ini tidak memerlukan lembar koding yang mengambil

beberapa item konsep tertentu.

Hijau Bumiku, Lestari Alamku, Kemarin, Hari Ini, dan Esok


17
Analisis wacana pretensi menitikberatkan pada pesan tersembunyi yang

disampaikan oleh informan. Makna suatu pesan pada apa yang tidak bisa

ditafsirkan apa yang tampak dengan nyata, namun dianalisis dari makna yang

tersembunyi. Pretensi analisis wacana adalah pada muatan, nuansa, dan makna

laten dalam teks media (Sobur, 2012). Terdapat beberapa tahapan analisis data

pada penelitian ini yaitu ada 3 tahap. . Menurut Miles dan Hubermen (1984)

terdapat tiga tahapan yang harus dilaksanakan (Sugiyono, 2013) yaitu;

a. Reduksi Data

Pengumpulan data informasi yang dihasilkan pada suatu

penelitian dalam jumlah banyak, data-data tersebut perlu untuk diteliti

serta dijabarkan secara rinci. Dengan data yang begitu banyak ini

perlu adanya penyederhanaan, penggolongan data-data sehingga

mampu menghasilkan data yang relevan untuk dapat menarik

kesimpulan.

Reduksi data adalah suatu proses merangkum, memilih,

menentukan hal-hal pokok. Data yang telah direduksi dapat

memberikan gambaran yang sedikit jelas serta dapat memudahkan

peneliti dalam masuk tahap selanjutnya seperti penyajian data hingga

pada menyimpulkan hasil dari suatu penelitian tersebut (Prof.Dr.

Sugiyono, 2018).

b. Penyajian Data
Pada tahap ini peneliti akan melakukan penyajian pada data-

data yang telah direduksi dalam bentuk teks naratif terlebih dahulu.

Hijau Bumiku, Lestari Alamku, Kemarin, Hari Ini, dan Esok


18
Setelah data tersebut diubah menjadi teks naratif dirangkum atau

disederhanakan dalam bentuk bagan yang dapat menggambarkan alur

suatu proses perubahan (Bungin, 2011). Adapun tujuan penggunaan

tahapan ini adalah untuk membatasi suatu penyajian sebagai

sekelompok informasi yang tersusun dengan rapi yang dapat

membantu dalam penarikan kesimpulan. Data yang telah tersusun

secara lengkap dan sistematis pada tahap reduksi data, setelah itu

dikelompokkan berdasarkan latar permasalahan sehingga peneliti

mudah menarik suatu kesimpulan.

c. Penarikan Kesimpulan (Verification)


Langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti yaitu menarik

kesimpulan dari semua data yang telah direduksi dan disajikan pada

tahap sebelumnya. Kesimpulan awal atau verifikasi merupakan suatu

tinjauan awal terhadap catatan-catatan yang telah dikumpulkan yang

masih bersifat sementara dan tidak akan berubah jika tidak terdapat

temuan-temuan berikutnya didukung oleh bukti-bukti yang kuat

(Bungin, 2011). Kesimpulan penelitian kualitatif merupakan temuan

yang dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang masih

samar sehingga perlu adanya penelitian untuk menjadi jelas, dapat

berupa hubungan kausal, interaktif, hipotesis ataupun teori.

Hijau Bumiku, Lestari Alamku, Kemarin, Hari Ini, dan Esok


19
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam, “Organisasi dalam Pandangan Umum”, Blog

Nursalam, http://room1028. blogspot.co.id/2012/11/organisasi-

dalam-pandangan-umum.html (20 Januari 2021).

LAMPIRAN

Hijau Bumiku, Lestari Alamku, Kemarin, Hari Ini, dan Esok


20
Perlengkapan dan Peralatan
No Nama Alat Jumlah Keterangan
Peralatan Kelompok
1 Tenda (4 P) 2 Buah
2 Carrier 4 Buah
3 Matras 6 Buah
4 Flysheet (3*3) 2 Buah
5 Parang 2 Buah
6 Lampu badai 2 Buah
7 Nesting 2 set
8 Kompor Portable 10 Buah
9 Gas 3 Buah
10 Jerigen (5L) 5 Buah
11 Piring 5 Buah
12 Gelas plastik 5 Buah
13 Sendok 5 Buah
14 Lampu obor 4 buah
15 Minyak Tanah 3 liter

No Nama Alat Jumlah Keterangan


Peralatan Pribadi
1 Sepatu 1 Pasang
2 Baju 2 Buah
3 Celana 2 Buah
4 Celana Pendek 2 Buah
5 Senter 1 Buah
6 Kaos tangan 1 Pasang
7 Jas ujan 1 set
8 Kaos kaki 1 Pasang
9 Jaket 1 Buah
10 Mini bag 1 Buah

Hijau Bumiku, Lestari Alamku, Kemarin, Hari Ini, dan Esok


21
No Nama Alat Jumlah Keterangan
Logistic
1 Beras 45 Canting
2 Kol 1 Kg
3 Buncis 1 kg
4 Sarden 3 kecil
5 Kentang 1 kg
6 Wortel 1 kg
7 Mie 6 bungkus
8 Minyak goreng 1 kg
9 Garam 0,5 kg
10 Masako 10 bungkus
11 Ikan 1 kg
12 Roti basah 2 pak
13 Roti kering 4 bungkus
14 Gula 1 kg
15 Kopi 0,5 kg
16 Teh 1 kotak
17 Energen 12 buah
18 Coklat 1 pak
19 Cabe giling 5 rubuh
20 Telur 15 butir
21 Agar-agar 3 shachet
22 Susu 6 bungkus

Hijau Bumiku, Lestari Alamku, Kemarin, Hari Ini, dan Esok


22
Estimasi Biaya
No Nama Alat Jumlah Keterangan Harga
1 Kol 1 kg Rp12.000
2 Buncis 1 kg Rp12.000
3 Sarden 3 kecil Rp18.000
4 Kentang 1 kg Rp12.000
5 Wortel 1 kg Rp12.000
6 Mie 6 bungkus Rp27.000
7 Minyak goreng 1 kg Rp18.000
8 Garam 0,5 kg Rp6.000
9 Masako 10 bungkus Rp5.000
10 Ikan 1 kg Rp30.000
11 Roti basah 2 pak Rp20.000
12 Roti kering 4 bungkus Rp40.000
13 Gula 1 kg Rp14.000
14 Kopi 0,5 kg Rp20.000
15 Teh 1 kotak Rp6.000
16 Energen 12 buah Rp24.000
17 Coklat 1 pak Rp20.000
18 Cabe giling 5 rubuh Rp5.000
19 Telur 15 butir Rp30.000
20 Agar-agar 3 shachet Rp18.000
21 Susu 6 bungkus Rp15.000
22 Gas 10 buah Rp220.000
23 minyak tanah 3 liter Rp36.000
24 Bensin 3 Motor Rp200.000
25 Tiket Masuk 1 Kartis Rp75.000
26 Perlengkapan Kesehatan 1 Set Rp75.000
Total Rp970.000

Hijau Bumiku, Lestari Alamku, Kemarin, Hari Ini, dan Esok


23
Susunan Tim

No Nama Keterangan
1 Salmon Hiluka Ketua Tim
2 Febi Ryansah Anggota Tim
3 Wahyu I Situngkir Anggota Tim
4 Ramot Dimbong Pemuda Setempat
5 Dedi Padang Pemuda Setempat

Sumber Dana
No Keterangan
1 Dana Pribadi

Hijau Bumiku, Lestari Alamku, Kemarin, Hari Ini, dan Esok


24
(Kegiatan mencari data)

Hijau Bumiku, Lestari Alamku, Kemarin, Hari Ini, dan Esok


25
(Peta Gunung Sibuatan)

Hijau Bumiku, Lestari Alamku, Kemarin, Hari Ini, dan Esok


26

Anda mungkin juga menyukai