Anda di halaman 1dari 7

Desain Struktur Capping 

Beam
POSTED ON 05/07/2021 UPDATED ON 08/23/2021

Gambar 1. Contoh Penggunaan Capping Beam pada Secant Pile


Capping beam adalah elemen struktur yang biasanya dari beton bertulang, yang berada pada
sisi atas embedded retaining wall. Capping beam memiliki beberapa kegunaan dan
karenanyalah struktur ini dapat menerima berbagai macam tipe beban yang terjadi. Pada artikel
ini, penulis akan menjelaskan sedikit mengenai capping beam dan beban – beban yang terjadi
sesuai penggunaannya sehingga insinyur bisa mendesain baik dimensi maupun tulangan yang
diperlukan pada capping beam.
Preliminary Size of Capping Beam
Untuk preliminari ukuran capping beam bisa ikut gambar dibawah. Nilai 300mm diambil dari
toleransi offset kepala tiang dinding penahan tanah (DPT), bisa lebih kecil jika toleransi lebih
ketat.
Gambar 2. Preliminary Size Capping Beam
Capping Beam Untuk Beban Lateral Strut
Kasus ini jika capping beam menerima beban strut di sampingnya, seperti ilustrasi gambar
berikut.
Gambar
3. Ilustrasi section capping beam yang menahan gaya lateral dari proping. Untuk gambar atas lateral
load ditahan oleh piles. Untuk gambar bawah, sisi kanan ditahan oleh dinding sebelah kanan
(mirror), king post hanya sebagai penahan gravity load dan lateral restrained (bukan penahan lateral
dinding).
Maka capping beam harus di desain akibat bending momen dan geser akibat lateral load tanah
dan restrained dari proping, sebagai continuous beams sebagai berikut:
Gambar 4.
Ilustrasi plan view capping beam yang menahan gaya lateral dari proping
Dari ilustrasi gaya bending moment diatas, dapat dilihat jika case ini yang terjadi maka tulangan
akan banyak di bagian side (samping) dari capping beam. Ini sesuai dengan ilustrasi detail
capping beam di Gambar 2.
Capping Beam Tanpa Lateral Strut
Kasus ini jika capping beam hanya sebagai pengikat atas dinding penahan tanah tanpa beban
lateral strut atau beban aksial kolom. Jadi beban yang diterima oleh dinding penahan tanah
hanyalah lateral pressure dari tanah dan air di sisi luar galian.
Pada kasus ini capping beam harus di desain untuk menahan deformasi di tengah bentang
sebesar deformasi teratas dinding penahan tanah dari analisis software geoteknik, misal plaxis.
Namun perlu dicatat bahwa bending moment dan gaya geser yang terjadi pada capping beam
dengan metode ini hanya valid jika span capping beam (atau lebar DPT) minimal 2 x tinggi
galian, jika kurang dari itu hasil bending moment dan gaya geser akan besar sekali akibat span
yang terlalu pendek. Top deformation dari 2D analisis jadi tidak valid lagi jika span capping
beam kurang dari 2 x dalam galian karena ada 3D effect yang membuat top lateral deformasi
harusnya dapat lebih kecil lagi.
Gambar 5. Ilustrasi plan view capping beam yang berdeformasi akibat gaya lateral dari sisi tanah
Capping Beam Untuk Beban Vertikal Kolom
Kasus ini terjadi jika capping beam menerima beban tekan dari kolom di atasnya, ilustrasinya
seperti gambar berikut.
Gambar 6. Ilustrasi section capping beam yang menahan gaya tekan vertikal dari kolom
Maka capping beam harus di desain akibat bending momen dan geser akibat gaya tekan kolom
dengan metode sebagai berikut:

Gambar 7. Ilustrasi gaya aksial dari kolom yang di support oleh capping beam dan SBP, dimana
SBP di buat sebagai support spring
Dari gambar di atas terlihat bahwa capping beam dapat di desain sebagai balok yang di support
oleh point spring (jika menggunakan Soldier Bored Pile / SBP) atau line spring (jika
menggunakan DWall). Perlu dicatat bahwa jika capping beam menahan gaya aksial dari kolom
ini, maka detail tulangan capping beam bisa seperti kolom, dimana side bars untuk menahan
beban lateral dan top bottom bar untuk menahan beban searah gravitasi.
———————-END———————-

Anda mungkin juga menyukai