Anda di halaman 1dari 26

Contoh 10.

Struktur Pondasi

rahmi karolina
Soal
• Rencanakan suatu pondasi beton bertulang
untuk mendukung kolom beton bujur sangkar
500 mm berpengikat tulangan sengkang. Satu
sisi pondasi dibatasi tidak dapat lebih besar
dari 2,3 m. beban mati kerja = 780 kN, beban
hidup kerja = 780 kN,tekanan tanah ijin= 240
kPa pada kedalaman 1,65 m dari permukaan
tanah, F’c = 20 Mpa, Fy = 300 Mpa, tulangan
baja memanjang kolom D25.
Penyelesaian

• Untuk memperhitungkan berat pondasi dan tanah


diatasnya digunakan berat rata-rata 19,6 kN/m3
sedalam 1,65 m sejak dari muka tanah sampai dasar
pondasi.

• Tekanan tanah yang timbul tepat di bawah pondasi


akibat berat tersebut adalah :
1,65 ( 19,6)= 32,34 kPa
Dengan demikian, tekanan tanah ijin efektif untuk
mendukung beban total adalah :
240-32,34 = 207,7 kPa
• Dengan menggunakan nilai awal beban kerja,

• Gunakan ukuran telapak pondasi empat persegi


panjang 2,3m x 3,3m, yang memberikan luas telapak
7,59 m2

• Selanjutnya, dihitung tekanan tanah terfaktor yang


diakibatkan beban yang bekerja :
• Tebal pondasi telapak biasanya ditentukan
berdasarkan persyaratan kuat geser. Dalam
kasusu iniakan diambil langkah
memperkirakan terlebih dahulu tebal pondasi,
untuk kemudian dilakukan pemeriksaan kuat
gesernya.
• Apabila tebal pondasi ditentukan 650 mm,
tebal selimut beton 75 mm, dan menggunakan
batang tulangan D25 mm untuk masing-
masing arah, maka tinggi efektif adalah :
d= 650 -75-25 =550 mm
• Nilai tersebut adalah rata-rata tinggi
efektif,yang digunakan untuk perhitungan
perencanaan pada dua arah kerja kantilever.
Pertama-tama, pemeriksaan terhadap kuat
geser.
B = 1050
Penampang kritis
Daerah pembebanan yang
diperhitungkan untuk geser
penulangan dua arah

2300
500
d/2 d/2 B = 1050

3300
(a)
3300

Penampang kritis 850


Daerah pembebanan yang
diperhitungkan untuk geser
penulangan satuarah

2300

500 d
• Untuk arah kerja dua arah, (lihat gambar ) :
B= lebar kolom + = 500 + 550 = 1050 mm
gaya geser total terfaktor yangb bekerja pada
penampang kritis adalah :

Kuat geser beton adalah :

Karena c = 500 mm/ 500 mm =1, maka kuat


geser beton akan menjadi,
tetapi nilai tersebut tidak boleh lebih besar
dari :

sehingga kuat geser maksimum adalah :

maka,
• Untuk arah kerja satu arah, (lihat gambar
10.11 b)
dilakukan peninjauan hanya terhadap gaya
geser melingtang sisi pendek saja. Penampang
kritis terletak pada jarak yang sama dengan
tinggi efektif pondasi telapak terhadap sisi
muka kolom.
Gaya geser total terfaktor yang bekerja pada
penampang kritis adalah :
Kuat geser beton adalah :

Maka,

Dengan demikian, maka kuat geser pondasi agak


kurang Sedikit.Namun, karena nilai selisih sangat
kecil, pondasi dapat dianggap memenuhi syarat.
Selanjutnya diperiksa anggapan yang digunakan
pada langkah awal, mengenai berat pondasi
berikut tanah di atasnya, gunakan berat tanah 15,7
kN/m3
23 (0.65) + 15,7(1) = 30,65 kPa
• Maka,anggapan awal tekanan tanah 32,34 kPa
cukup aman dan tidak perlu direvisi. Untuk
analisis momen lentur dilakukan peninjauan
terpisah untuk masing-masing arah dengan
letak penampang kritis momen lentur pada
bidang muka kolom. Dengan menggunakan
tekanan tanah terfaktor dan anggapan bahwa
pondasi bekerja sebagai balok kantilever lebar
pada masing-masing arah kerja, momen
rencana dapat dihitung.
• Dengan mengacu pada gambar 10.12.b
momen rencana arah memanjang adalah
sebagai berikut:

• Sedangkan momen rencana arah lebar adalah


sebagai berikut:
A
3300
2300

500 900

2300
500
Penampang kritis

Daerah pembebanan yang Penampang kritis


diperhitungkan untuk momen

A (a) Potongan A-A

Gambar 10.12 Analisis momen lentur fondasi


2300

Penampang kritis
500 1400

2300

B B Penampang kritis
500

Daerah pembebanan yang


diperhitungkan untuk L : 1400
(b)
momen
Potongan B-B

Gambar 10.12 Analisis momen lentur fondasi


• Perencanaan batang tulangan baja:
untuk penulangan arah memanjang, dimana Mu
= 649 kNm:

Dari daftar A-15,didapat perlu< minimum=


0.0047, maka digunakan minimum.

gunakan 13 batang tulangan baja D25 ( ),


dipasang dengan arah memanjang pondasi dan
disebar merata di sepanjang lebar 2,3 m, serta
dipasang pada lapis terbawah sehingga didapat
tinggi efektif pondasi yang maksimum
• Untuk penulangan ke arah lebar, dimana Mu = 385
kNm :

• Dari daftar A-15,didapat perlu< minimum=


0.0047, maka digunakan minimum:

• gunakan 18 batang tulangan baja D25 ( ),


dipasang ke arah lebar pondasitetapi tidak disebar
merata di sepanjang sisi panjang 3,3 m, serta
dipasang pada lapis kedua di atas penulangan arah
memanjang.
• Untuk pondasi empat persegi panjang, sebagian
dari batang tulangan baja ke arah lebar dipasang
pada suatu rentang di tengah yang panjangnya
sama dengan lebar pondasi, tepat di bawah kolom
yang didukungnya. Bagian tulangan ke arah lebar
yang ditempatkan di dalam rentang tersebut adalah
:

• Dimana:
• Maka 82,3% dari 18 batang tulangan baja D25
dipasang di dalam rentang 2,3 m sedangkan
sisanya dipasang merata di bagian luar dari
rentang tersebut.
(0,823)(18)= 14,8 batang
1400 500 1400

Pasak
4D25
Minimum
200
Minimum
200
19D25
650

14 spasi tulangan D25


120 190190 190 190 120
3300
Gambar 10.13 sketsa recana contoh
10.4
• Gunakan 15 batang tulangan baja D25 dipasang di dalam
rentang 2,3 , dan penataan selebihnya dapat dilihat pada
gambar 10.13. apabila faktor modifikasi diabaikan,
panjangpenyaluran yang diperlukan untuk batang tulangan
baja D2 adalah 659 mm. sedangkan panjang penyaluran
yang tersedia melebihinya (pada arah lebar), yaitu 825 mm.

• Karena bidang permukaan penumpu di semua sisi


lebih besar dari pada bidang permukaan tertumpu,
kuat tumpuan pondasi dihitung sebagai berikut:
• Akan tetapi, untuk berbagai hal, nilai tidak
boleh lebih dari 2, sehingga :

• Kuat tumpuan kolom dihitung sebagai berikut :

• Sedangkan beban tumpuan rencana aktual,


adalah :

• Karena 2184< 2975< 5950, dapat disimpulkan


bahwa beban dari kolom dapat dilimpahkan
keseluruhannya kepada beton saja
• Unutk kesempurnaan pelimpahan beban
tersebut, gunakan 4 batang tulangan baja
sebagai pasak( dowel), dan dipasang sesuai
dengan letak tulangan pokok kolom (satu untuk
setiap sudut (kolom). Penentuan panjang
penyaluran yang diperlukan untuk batang
tulangan pasak batang D25 dilakukan seperti
pada pembahasan contoh 12.3
• Untuk pondasi yang mendukung beban eksentris atau
kolom yang didukung melimpahkan beban momen,
perancangannya merupakan bentuk pengembangan
dari apa yang telah dibahas terdahulu. Distribusi
tekanan tanah yang terjadi tidak lagi merata melintang
arah lebar pondasi, akan tetapi dianggap cenderung
membentuk variasi sebanding dengan tanah, atau agar
tidak timbul tekanan tanah negatif, resultante gaya
harus terletak dalam daerah sepertiga tengah (kern)
telapak pondasi.

• Dengan diketahuinya pola distribusi tekanan tanah,


pondasi dapat direncanakan unutk mampu menahan
semua momen dan gaya geser yang bekerja seperti
halnya pondasi yang mendukung beban konsentris.
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai