45435-Article Text-128299-2-10-20210604
45435-Article Text-128299-2-10-20210604
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jih
REFORMASI TAHUN 1998: PERANAN DAN DAMPAKNYA BAGI KOTA SOLO
Abstract
___________________________________________________________________
This article considers the role and effect that the Solo city recived on the reforms of 1998. The major issues in the
article are the conditions leading up to the reformation, the attitudes toward president Soeharto decline, and
effects of the reformation. The reformation was a movement that would changes socieeties, nationalities, and
states in a more constitutional way. That is, life changing in the political, economic, legal, and cultural areas of
the Solocity is in an even better direction. The reformation was born with answers to the crises plaguing the joints
of Solo society in particular. It is of interest to turn the theme into a written history set out in this article. The
article itself employs a method of historical research that is supported by the primary and other relevant sources
associated whit this event.
.
© 2020 Universitas Negeri Semarang
Alamat korespondensi: ISSN 2252-6633
Ruang Jurnal Sejarah, Gedung C5 Lantai 1 FIS Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: iksan.sirot@gmail.com
100
Ikhsan Sirot & Hamdan Tri Atmaja / Journal of Indonesian History 9 (2) (2020); pg. 100-107
101
Ikhsan Sirot & Hamdan Tri Atmaja / Journal of Indonesian History 9 (2) (2020); pg. 100-107
hinaan, perusakan, penjarahan, dan Solo terhadap gerakan reformasi yang terjadi
pembakaran terhadap toko-toko milik hingga reformasi yang di inginkan oleh banyak
masyarakat keturunan Tionghoa. Sentimen rasial kalangan masyarakat di Indonesia dapat
yang paling terlihat dengan adanya tulisan- terwujud.
tulisan” Pribumi Asli” “Pro Reformasi” dan
sejenis lainnya pada bangunan- bangunan milik METODE
Pribumi, bahkan tidak sedikit toko milik
warga keturunan Tionghoa yang ditulisi dengan Metode penelitian yang digunakan dalam
tulisan tersebut untuk terhindar menjadi korban, penulisan artikel ini adalah metode penelititan
sekalipun begitu tetap ada ada toko-toko milik sejarah. Metode penelitian sejarah adalah proses
orang Tionghoa yang ditulisi dengan tulisan menguji dan menganalisis rekaman peninggalan
tersebut untuk terhindar menjadi korban, masa lampau. Kebenaran sejarah terletak pada
sekalipun begitu tetap ada toko-toko milik orang kesediaan sejarawan untuk meneliti sumber
Tionghoa yang tetap di rusak sekalipun sejarah secara mendalam dan kritis, sehingga
menggunakan tulisan “milik pribumi”. akan mengungkap sejarah yang objektif
Reformasi yang dituntut oleh banyak (Kuntowijoyo, 2003:12-13). Dalam metode
kalangan masyarakat indonesia tentu saja tidak penelitian ini terdapat metode heuristic yang
terlepas dengan peran penting seluruh pemuda merupakan tahapan pengumpulan sumber
khususnya mahasiswa yang selalu menyuarakan sejarah yang relevansi dengan topic atau tema
untuk adanya pembaharuan dalam sistem penelitian sejarah. Pada tahap ini penulis
pemerintahan Indonesia yang kala itu telah di melakukan beberapa kegiatan yang berupa
pegang oleh presiden Soeharto selama 32 tahun, mencari, mengumpulkan, menghimpun sumber-
gerakan mahasiwa Indonesia tahun 1998 adalah sumber sejarah yang berkaitan dengan
puncak gerakan yang di lakukan oleh kalangan permasalahan yang dikaji, baik tertulis maupun
mahasiswa yang bisa dikatakan sebuah gerakan lisan. Dokumen sezaman yang dikumpulkan
monumental karena dianggap berhasil memaksa seperti surat kabar dan majalah, seperti: Majalah
presiden Soeharto untuk turun dari jabatannya Adil, Majalah Gatra, dan Majalah Suara
sebagai Presiden Republik Indonesia pada Muhammadiyah. Disamping itu artikel ini juga
tanggal 21 Mei 1998. Gerakan yang dilakukan diperkaya beberapa sumber sekunder misalnya
oleh Mahasiswa ini mendapat momentumnya karya Arbi Santi, yang berjudul Reformasi Politik
ketika terjadinya krisis moneter yang terjadi, Indonesia dan Runtuhnya Rezim daripada
harga-harga kebutuhan yang melambung tinggi, Soeharto karya, Diro Aritonang, dan masih
daya beli masyarakat pun berkurang. Tuntutan banyak lagi.
untuk menurunkan Presiden Soeharto menjadi Tahap selanjutnya dalam metode
sebuah agenda nasional oleh gerakan mahasiswa penelitian ini adalah kritik sumber. Tidak semua
yang menginginkan adanya sebuah reformasi dan sumber yang didapatkan, terutama dari artikel-
hal ini tentu saja mendapat simpati dan juga artikel dari surat kabar dan majalah bisa langsung
dukungan dari rakyat. digunakan sebagai sumber tetapi harus ditelaah
Tujuan dari penulisan artikel ini adalah terlebih dahulu. Hasilnya baru diinterpretasikan
untuk mengetahui kondisi menjelang reformasi, menjadi rangkaian fakta. Tahapan terakhir dari
selain itu juga untuk mengetahui sikap dari metode ini adalah historiografi yang merupakan
pemerintah kota Solo, sikap dari organisasi- hasil dari penelitian yang telah dilakukan dan
organisasi, dan juga untuk mengetahui dampak artikel ini merupakan hasil dari penelitian
dari gerakan reformasi dalam bidang politik, tersebut.
bidang sosial, dan bidang ekonomi khususnya di
kota Solo. Selain itu tujuan lain dari penulisan
artikel ini adalah untuk mengetahui peran
daerah-daerah di Indonesia khususnya kota
102
Ikhsan Sirot & Hamdan Tri Atmaja / Journal of Indonesian History 9 (2) (2020); pg. 100-107
103
Ikhsan Sirot & Hamdan Tri Atmaja / Journal of Indonesian History 9 (2) (2020); pg. 100-107
dari sistem proporsional menjadi sistem distrik. kerja dan prospek pemutusan hubungan kerja
Tentu saja hal ini langsung mendapat sorotan di masa mendatang, telah menghantui para
dari berbagai partai politik yang akan bertarung pekerja di kota- kota. Di tengah-tengah nestapa
dalam pemilu berikutnya pada tahun 2003. perekonomian ini, pemerintah malah memberi
Rencana tersebut tentu saja mendapat khutbah tentang perlunya mengencangkan ikat
menjadi pro kontra di kalangan politisi. Wajar pinggang dan mencintai rupiah. Seolah-olah,
bila memang ada pro kontra terhadap rencana kesulitan ekonomi terjadi karena ulah
reformasi ini, hal ini tentunya dipengaruhi oleh masyarakat luas. Masyarakat internasional dan
beberapa pihak yang memang menghendaki lembaga- lembaganya juga telah menyadarkan
adanya reformasi ini yang menilai bahwa adanya kita mengenai besarnya skala dan magnitude
kecurangan di dalam pemilu dan ada juga pihak krisis perekonomian yang sedang kita alami.
yang memang tidak menghendaki atau sepakat (Suara Muhammadiyah 1-15 Mei 1998:9)
dengan adanya reformasi ini, karena mungkin Langkah kedua adalah dalam situasi
saja dengan adanya sebuah reformasi ini krisis politik dan perekonomian sekarang,
pihaknya merasa dirugikan dan membuat penanganan dan pengelolaan yang bersifat
partainya kalah dalam pemilu berikutnya. jangka pendek, memang merupakan keharusan
Muhammadiyah yang kala itu sebagai jalan keluar. Akan tetapi, kesibukan
merupakan salah satu organisasi besar dan melaksanakan reformasi jangka pendek, jangan
juga memiliki pengaruh penting di setiap lapisan sampai mengabaikan reformasi jangka panjang.
masyarakat, menganggap negara Indonesia perlu Pembinaan daya tanggap dan fleksibilitas
segera melakukan sebuah reformasi dan bukan ekonomi dan politik jangka panjang, merupakan
hanya reformasi di bidang politik namun juga langkah kedua reformasi yang tidak kalah
melingkupi bidang ekonomi serta sosial. Melalui pentingnya. Jika tidak, maka penanganan krisis
Amien Rais yang kala itu merupakan ketua tersebut akan menjadi pola utama dan
umum Muhammadiyah menuntut pemerintah melembaga. Penilaian sebagian pengamat yang
agar menjadikan reformasi sebagai sebuah mengatakan, bahwa managemen perekonomian
keharusan yang memang harus segera Orde Baru mirip managemen krisis, akan terbukti
dilakukan agar masalah yang terjadi serta kembali. Apabila krisis yang kita alami sekarang
tuntutan masyarakat terkait KKN (korupsi,kolusi tidak disertai dengan usaha-usaha reformasi
dan nepotisme) segera diberantas di dalam jangka panjang.
pemerintahan. Dalam melakukan sebuah
reformasi tentunya ada hal-hal yang memang Sikap Terhadap Turunnya Presiden Soeharto
harus dipersiapkan serta ada langkah yang tepat Agenda reformasi yang sedang berjalan
yang harus dilakukan oleh negara. yang pada hakikatnya untuk memperbaiki
Menurut Amin Rais yang merupakan maupun menjadikan negara ke arah yang lebih
ketua umum Muhammadiyah, ada dua langkah baik lagi dalam berbagai bidang, khususnya pada
yang harus segera pemerintah lakukan bidang ekonomi dan juga politik. Karena
dalam mewujudkan sebuah reformasi. Langkah kedua bidang inilah yang memang sejatinya
pertama yaitu, melakukan sebuah reformasi menjadi fokus utama dalam agenda reformasi
jangka pendek, adalah penanganan krisis. Bahwa yang ingin dilakukan oleh pemerintah. Dimulai
perekonomian Indonesia saat ini sedang dari reformasi dalam bidang politik yang
mengalami krisis, bukanlah hal yang sulit berusuha untuk mengganti sistem yang akan
dipahami oleh rakyat awam. Harga-harga yang digunakan di dalam pemilu, yang dimana semula
membumbung tinggi, nilai rupiah yang fluktuatif menggunakan sistem proporsional diubah
terhadap dolar, dan inflasi dua digit, telah menjadi sistem distrik. Berbagai masalah mulai
menjadi bagian dari pengalaman keseharian muncul seiring dengan persiapan pemerintah
bangsa kita dalam bulan-bulan terakhir ini. dalam melaksanakan agenda reformasi politik,
Berita-berita mengenai pemutusan hubungan mulai dari kasus SARA sampai yang terparah
104
Ikhsan Sirot & Hamdan Tri Atmaja / Journal of Indonesian History 9 (2) (2020); pg. 100-107
adalah terdampaknya negara Indonesia dari kurst terlah sirna sama sekali. Kita tidak bisa
dollar yang membuat Indonesia mengalami menyalahkan kemungkinan adanya suksesi. Hal
inflasi yang cukup besar dan menyebbakan ini disebabkan kata-kata lengser keprabon madeg
kenaikan harga di berbagai produk. pandhito yang dilontarkan oleh pak Harto secara
Dengan situasi yang sekarang dimana langsung. “ memang bagi sebagian orang yang
kerusuhan hampir terjadi di berbagai daerah dan paham akan budaya Jawa, ucapan pak Harto itu
semakin banyak yang mendukung presiden langsung bisa disimpulkan sebagai basa-basi
Soeharto untuk mundur dari jabatannya tentu politik, tetapi buat saya ucapan lengser dari pak
saja ini merupakan suatu hal yang tidak Harto mudah sekali ditebak, sehingga saya tidak
diinginkan oleh presiden Soeharto, hal ini kaget jika pak Harto kembali bersedia menjadi
karena memang sejatinya presiden Soeharto yang presiden lagi,” ucapnya. (Adil 28 Januari-3
masih menjabat beberapa bulan setelah tepilih Februari 1998:6).
kembali menjadi presiden untuk periode 1998- Setelah pada akhirnya presiden Soeharto
2003. Tetapi memang tidak bisa dipungkiri kembali terpilih menjadi presiden, namun untuk
bahwasannya presiden Soeharto kembali kali ini pak Harto akan dihadapkan dengan
menjadi presiden merupakan dorongan dari permasalahan yang memang sudah ada didepan
berbagai pihak yang mendukung untuk pak mata yang merupakan masalah besar dan harus
Harto kembali menjadi presiden. Dan hal ini segera ditangani. Terpilihnya kembali pak harto
tentu sangat bertolak belakang dengan apa yang menjadi presiden dan lambatnya pemerintah
disampaikan oleh presiden Soeharto sebelum untuk menangani masalah yang ada membuat
kembali terpilih menjadi presiden Indonesia banyak masyarakat geram dan meminta
periode 1998-2003, yang dimana seperti data presiden Soeharto untuk turun dari jabatannya
berikut yang menyatakan bahwasannya pak meskipun belum lama terpilih kembali menjadi
Harto sudah tidak ingin kembali menjadi presiden. Banyak mesyarakat menilai bahwa
presiden dan memilih untuk beristirahat. turunnya presiden Soeharto merupakan bentuk
Lengser keprabon, madeg pandhito reformasi sesungguhnya.
adalah ungkapan yang biasanya digunakan oleh Dalam hal ini tentu yang menjadi
seorang raja dalam dunia pewayangan. Seorang pertanyaan adalah bagaimana sikap
raja yang sudah merasa tidak mampu karena pemerintah kota Solo dalam menyikapi
renta dan ingin beristirahat selalu mengucapkan permasalah yang ada serta tuntutan masyarakat
lengser keprabon, mundur dari tahtanya. Lengser untuk presiden Soeharto turun dari jabatannya.
keprabon ini sebenarnya sudah terucap dari Tentu dalam hal ini pemerintah Solo yang kala
mulut Soeharto ketika berpidato dalam acara itu dipimpin oleh Imam Soetopo sebagai wali
ulang tahun Golkar, tanggal 19 Oktober 1997. kota, selaras dengan keinginan DPRD kota
Isyarat ini sama sekali tidak ditangkap oleh Solo yang memang sutuju bahwa presiden
Golkar sendiri. Bahkan, H. Harmoko, baik Soeharto harus segera turun dari jabatannya.
kapasitasnya sebagai Ketum Umum Golkar Imam Soetopo menganggap sikap ini di ambil
maupun sebagai ketua MPR/DPR, seharusnya untuk segera mengatasi kerusuhan yang terjadi,
sudah membaca gelagat ini, tetapi, Harmoko agar masyarakat Solo menjadi lebih tenang dan
malah semakin kuat mengangkat Soeharto menghentikan kerusuhan yang terjadi.
menjadi presiden. Harmoko boleh dikatakan Meskipun sebagai kepala daerah yang harus
sudah tidak mendengar lagi suara rakyat di selalu patuh terhadap presiden Soeharto dalam
luar. (Diro Aritonang, 1999). melaksanakan pemerintahan, tetapi dia
Menurut Amien Rais, pernyataan pak menganggap presiden Soeharto memang sudah
Harto yang akan kembali mencalonkan diri tidak bisa mengambil langkah kongkrit untuk
menjadi calon presiden untuk periode 1998- menyelesaikan persoalan yang ada.
2003. Jelas, bayangan sebagian masyarakat
untuk melihat suksesi kepemimpinan nasional,
105
Ikhsan Sirot & Hamdan Tri Atmaja / Journal of Indonesian History 9 (2) (2020); pg. 100-107
106
Ikhsan Sirot & Hamdan Tri Atmaja / Journal of Indonesian History 9 (2) (2020); pg. 100-107
SARA, serta krisis politik menjadikan reformasi “Seandainya Saya Jadi Pak Harto (Amien
merupakan sebuah keharusan yang harus segera Rais)”, Adil 3 Februari 1998.
dilakukan oleh pemerintah. Kondisi politik yang “Amien Rais: Reformasi Sebuah Keharusan”,
mengalami gejolak yang menyebakan adanya Suara Muhammadiyah 1-15 Maret 1998.
krisis di bidang ekonomi hingga berujung “80 Trilyun Dana BI Amblas”, Gatra 18 April
naiknnya harga bahan-bahan pokok, membuat 1998.
masyarakat semakin menderita. “Kesaksian Amien Rais Tentang Kerusuhan”,
Selain itu tuntutan yang datang dari Gatra 2 Mei 1998.
berbagai elemen masyarakat, membuat “Siapa Di Balik Topeng Hitam?”, Adil 6-12
pemerintah serta wakil rakyat yaitu DPRD Solo Mei 1998.
juga mendukung untuk presiden Soeharto segera “Ayo Reformasi”, Gatra 9 Mei 1998.
turun dari jabatannya, karena pemerintah “Rusuh Medan, Padang, Yogya”, Gatra 16
menilai dengan turunnya presiden Soeharto dari Mei 1998.
kursi presiden, hal ini akan sedikit mengatasi “Indonesia Berduka Ratusan Nyawa Tumbal
kerusuhan, penjarahan, pembakaran, Reformasi”, Adil 20-26 Mei 1998.
pemerkosaan yang sedang terjadi di berbagai
daerah di Indonesia dan salah satunya adalah BUKU
kota Solo yang merupakan kota kedua Aritonang, Diro. 1999. Runtuhnya Rezim
setelah Jakarta yang mengalami kerusuhan daripada Soeharto. Bandung: Pustaka
paling parah. Hidayah.
Selain bidang politik tentu saja dampak
tersebut dirasakan dalam bidang masyarakat, Sanit, Arbi. 1998. Reformasi Politik. Yogyakarta:
akibat gerakan reformasi yang dilaksanakan Pustaka Pelajar.
membuat kesenjangan sosial menghinggapi
masyarakat Indonesia. Hal ini tidak lain karena
kerusuhan yang terjadi dan etnis Tionghoa yang
banyak menjadi korban akibat adanya gerakan
reformasi ini. Selain itu dalam bidang ekonomi
saya kira dengan gerakan reformasi yang terjadi,
hanya sedikit memberikan dampak terhadap
bidang ekonomi. Hal ini karena selama turunnya
presiden Soeharto dan dibawah pemerintahan
B.J Habibie pemerintah masih belum bisa
menciptakan kondisi ekonomi sebelum adanya
krisis yang melanda. Selain itu pertumbuhan
ekonomi yang terjadi, bahkan sempai sekarang
pun masih belum bisa mengalahkan ketika
pemerintahan masa presiden Soeharto.
REFERENCES
107